GERAK TANAH

8
GERAK TANAH A. Definisi Awal Indonesia terletak di pertemuan tiga lempeng dunia yaitu lempeng Eurasia, Pasifik, dan lempeng Australia yang bergerak saling menumbuk. Akibat tumbukan itu terbentuk penunjaman yang memanjang di sebelah barat Indonesia. Konsekuensi dari tumbukan itu maka terbentuklah palung samudera, lipatan, punggungan dan patahan di busur kepulauan, sebaran gunung api, dan sebaran sumber gempa bumi. Gunung api yang ada jumlahnya 129, Dengan demikian Indonesia rawan terhadap bencana letusan gunung api dan gempa bumi. Jenis tanah pelapukan yang sering dijumpai di Indonesia adalah hasil letusan gunung api. Tanah ini memiliki komposisi sebagian besar lempung dengan sedikit pasir dan bersifat subur. Tanah pelapukan yang berada di atas batuan kedap air pada perbukitan atau punggungan dengan kemiringan sedang hingga terjal berpotensi mengakibatkan tanah longsor pada musim hujan dengan curah hujan berkuantitas tinggi. Jika perbukitan tersebut tidak ada tanaman keras berakar kuat dan dalam, maka kawasan tersebut rawan bencana tanah longsor. Tanah didefinisikan sebagai material yang terdiri dari agregat (butiran) mineral-mineral padat yang tidak tersementasi (terikat secara kimia) satu sama lain dan dari bahan-bahan organik yang telah melapuk (berpartikel padat) disertai dengan zat cair dan gas yang mengisi ruang-ruang kosong di antara partikel-partikel padat tersebut.

description

Geofisika UNHAS

Transcript of GERAK TANAH

Page 1: GERAK TANAH

GERAK TANAH

A. Definisi Awal

Indonesia terletak di pertemuan tiga lempeng dunia yaitu lempeng Eurasia, Pasifik, dan

lempeng Australia yang bergerak saling menumbuk. Akibat tumbukan itu terbentuk

penunjaman yang memanjang di sebelah barat Indonesia. Konsekuensi dari tumbukan itu

maka terbentuklah palung samudera, lipatan, punggungan dan patahan di busur kepulauan,

sebaran gunung api, dan sebaran sumber gempa bumi. Gunung api yang ada jumlahnya 129,

Dengan demikian Indonesia rawan terhadap bencana letusan gunung api dan gempa bumi.

Jenis tanah pelapukan yang sering dijumpai di Indonesia adalah hasil letusan gunung api.

Tanah ini memiliki komposisi sebagian besar lempung dengan sedikit pasir dan bersifat

subur. Tanah pelapukan yang berada di atas batuan kedap air pada perbukitan atau

punggungan dengan kemiringan sedang hingga terjal berpotensi mengakibatkan tanah

longsor pada musim hujan dengan curah hujan berkuantitas tinggi. Jika perbukitan tersebut

tidak ada tanaman keras berakar kuat dan dalam, maka kawasan tersebut rawan bencana

tanah longsor.

Tanah didefinisikan sebagai material yang terdiri dari agregat (butiran) mineral-mineral

padat yang tidak tersementasi (terikat secara kimia) satu sama lain dan dari bahan-bahan

organik yang telah melapuk (berpartikel padat) disertai dengan zat cair dan gas yang mengisi

ruang-ruang kosong di antara partikel-partikel padat tersebut.

Lapisan tanah yang terbentuk dapat tetap berada ditempatnya, atau terbawa oleh

gletser/sungai es, angina, dan/atau air ke tempat lain untuk kemudian terendapkan ditempat

yang lain. Berdasarkan proses yang disebut diatas ini, lapisan tanah dapat dibagi ke dalam

empat bagian utama, yaitu : tanah residual (residual soil), tanah endapan air (water

transported soil), tanah endapan angin (wind transported soil), tanah endapan sungai es (soil

of glacial origin).

Gerakan tanah (mass wasting) atau dikenal dengan tanah longsor didefinisikan

sebagai hasil proses gangguan keseimbangan lereng yang menyebabkan terjadinya

perpindahan material pembentuk lereng yang berupa batuan, bahan rombakan, tanah

atau campuran material tersebut bergerak ke daerah yang lebih rendah atau keluar

lereng oleh gaya gravitasi. Gerakan tanah dapat terjadi pada lereng-lereng yang hambat

geser tanah/batuannya lebih kecil daripada berat massa tanah atau batuan itu sendiri.

Page 2: GERAK TANAH

Misalnya pada daerah tebing, sungai, danau, reservoar, dan dasar laut yang berbentuk

lereng pegunungan.

Gerakan tanah selain disebabkan faktor gravitasi bumi yang mempengaruhi struktur

tanah yang curam, juga dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor lain semisal : erosi, gempa

bumi dan gunung api, lemahnya batuan dan tanah, getaran dan beban tambahan, dan faktor

yang disebabkan oleh ulah manusia itu sendiri

Terjadiannya tanah longsor sebagian besar diakibatkan oleh kegiatan manusia

seperti penggundulan hutan di sekitar lereng, penataan air yang tidak memadai dan

pembukaan lahan dari lahan kering ke lahan basah terutama pada daerah lereng yang terjal.

B. Penyebab gerakan tanah

1. Erosi oleh sungai dan gelombang air laut

erosi adalah pengikisan tanah yang disebabkan oleh air, angin atau es yang

biasanya dapat diperhatikan di sekitaran sungai. Penyebab erosi yang alami

disebabkan antara lain yaitu karakteristik hujan, kemiringan lereng, tanaman penutup

dan kemampuan tanah untuk menyerap dan melepas air ke dalam lapisan tanah

dangkal. Erosi yang disebabkan oleh aktivitas manusia umumnya disebabkan oleh

adanya penggundulan hutan, kegiatan pertambangan, perkebunan dan perladangan.

Erosi yang disebabkan sungai-sungai atau gelombang laut menciptakan lereng-

lereng yang terlalu curam.

Abrasi adalah proses pengikisan di pantai oleh tenaga gelombang laut dan arus

laut yang bersifat merusak. Abrasi biasa disebut juga sebagai erosi pantai.

Kerusakan garis pantai akibat abrasi ini dipacu oleh terganggunya keseimbangan

alam daerah pantai tersebut. Walaupun abrasi bisa disebabkan oleh gejala alami,

namun manusia sering disebut sebagai penyebab utama abrasi. Salah satu cara untuk

mencegah terjadinya abrasi adalah dengan penanaman hutan mangrove (tumbuhan

bakau).

2. Gempa bumi

Gempa bumi adalah getaran yang terjadi di permukaan bumi. Gempa bumi bisa

disebabkan oleh pergerakan lempeng bumi dan dapat menimbulkan tekanan besar

yang mengakibatkan gerakan tanah di lereng-lereng yang lemah. Gempabumi diukur

dengan menggunakan alat yang dinamakan seismograf dan dibagi ke dalam skala dari

satu hingga sembilan berdasarkan ukurannya skala Richter. Selain itu, gempabumi

juga dapat diukur dengan menggunakan ukuran Skala Mercalli.

Page 3: GERAK TANAH

3. Gunung Api

Aktivitas gunung api juga dapat menyebabkan terjadinya gerakan tanah di sekitar

lokasi gunung tersebut, seperti gempa akibat letusan gunung api, dan semburan

magma yang keluar menjadi lava juga dapat menyebabkan longsor yang turun dari

gunung api tersebut.

4. Beban tambahan

Terlalu berlebihnya bobot atau beban dari sebuah bangunan dan kendaraan akan

mengakibatkan dorongan yang kuat pada gerakan tanah, terutama di area yang curam

maupun yang terletak dijalanan sekitaran lembah. Akibatnya tanah akan mengalami

retakan.

5. Batuan dan tanah

Jenis batuan maupun tanah terutama di sekitaran lereng dapat berpengaruh gerakan

tanah dalam kemampuannya untuk meresap air hujan.

6. Penggunaan lahan akibat ulah manusia

Gerakan tanah banyak terjadi disekitar lahan pada persawahan, perladangan dan

genangan air di lereng yang terjal. Persawahan, akar tanamannya kurang kuat untuk

mengikat butiran tanah dan mengakibatkan tanah menjadi lembek dan jenuh air

sehingga sangat mudah terjadi gerakan tanah. Sedangkan untuk daerah perladangan

disebabkan karena akar pohon tidak dapat menembus bidang longsoran yang dalam

dan umumnya bisa dilihat di longsoran yang lama.

7. Penggundulan hutan, Longsoran lama dan Daerah pembuangan sampah

Gerakan tanah dapat terjadi akibat hutan yang gundul karena tidak ada tanaman yang

dapat menyerap butir – butir air, begitupun longsoran lama yang umumnya terjadi

selama dan setelah terjadi pengendapan material gunungapi pada lereng yang relatif

terjal. Kumpulan sampah yang banyak terutama di daerah tanah yang memiliki daya

dukung rendah dapat membuat gerakan tanah apalagi ditambah dengan guyuran

hujan.

C. Proses Gerakan tanah

Longsoran translasi

Adalah bergeraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk rata atau

menggelombang landai.

Longsoran rotasi

Page 4: GERAK TANAH

Adalah bergeraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir yang berbentuk

cekung.

Pergerakan blok

Adalah perpindahan batuan yang bergerak pada bidang gelincir berbentuk rata.

Longsoran ini disebut juga longsoran translasi blok baru.

Rayapan tanah

Yaitu jenis tanah longsor yang bergerak lambat. Jenis ini tanahnya berupa butiran

kasar dan halus dan jenis ini sukar dikenali, tetapi pada waktu yang lama longsor jenis

rayapan ini bisa menyebabkan miringnya tiang – tiang, pohon maupun rumah.

Runtuhan Batu

Runtuhan batu terjadi ketika sejum-lah besar batuan atau material lain bergerak ke

bawah dengan cara jatuh bebas. Umumnya terjadi pada lereng yang terjal hingga

menggantung terutama di daerah pantai. Batu-batu besar yang jatuh dapat

menyebabkan kerusakan yang parah.

Rayapan Tanah

Rayapan Tanah adalah jenis tanah longsor yang bergerak lambat. Jenis tanahnya

berupa butiran kasar dan halus. Jenis tanah longsor ini hampir tidak dapat dikenali.

Setelah waktu yang cukup lama longsor jenis rayapan ini bisa menyebabkan tiang-

tiang telepon, pohon, atau rumah miring ke bawah.

Aliran bahan rombakan

Jenis tanah longsor ini terjadi ketika massa tanah bergerak didorong oleh air.

Kecepatan aliran tergantung pada kemiringan lereng, volume dan tekanan air, dan

jenis materialnya. Gerakannya terjadi di sepanjang lembah dan mampu mencapai

ratusan meter jauhnya. Di beberapa tempat bisa sampai ribuan meter seperti di daerah

aliran sungai di sekitar gunungapi. Aliran tanah ini dapat menelan korban cukup

banyak.

D. Tahap mitigasi bencana tanah longsor

Pemetaan

Menyajikan informasi visual tentang tingkat kerawanan bencana alam geologi di

suatu wilayah, sebagai masukan kepada masyarakatdan atau pemerintah

kabupaten/kota dan provinsi sebagai data dasar untuk melakukan pembangunan

wilayah agar terhindar dari bencana.

Penyelidikan

Page 5: GERAK TANAH

Mempelajari penyebab dan dampak dari suatu bencana sehingga dapat digunakan

dalam perencanaan penanggulangan bencana dan rencana pengembangan wilayah.

Pemeriksaan

Melakukan penyelidikan pada saat dan setelah terjadi bencana, sehingga dapat

diketahui penyebab dan cara penaggulangannya.

Pemantauan

Pemantauan dilakukan di daerah rawan bencana, pada daerah strategis secara

ekonomi dan jasa, agar diketahui secara dini tingkat bahaya, oleh pengguna dan

masyarakat yang bertempat tinggal di daerah tersebut.

Sosialisasi

Memberikan pemahaman kepada Pemerintah Provinsi /Kabupaten /Kota atau

Masyarakat umum, tentang bencana alam tanah longsor dan akibat yang

ditimbulkannnya. Sosialisasi dilakukan dengan berbagai cara antara lain,

mengirimkan

1. poster, booklet, dan leaflet atau dapat juga secara langsung kepada masyarakat

dan aparat pemerintah.

2. Pemeriksaan bencana longsor