geopolitik.docx

12
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara bagaikan suatu organisme. Ia tidak bisa hidup sendiri. Keberlangsungan hidupnya ikut dipengaruhi juga oleh negara-negara lain, terutama negara-negara tetangganya atau negara yang berada dalam satu kawasan dengannya. Untuk itulah diperlukan satu sistem perpolitikan yang mengatur hubungan antar negara-negara yang letaknya berdekatan di atas permukaan planet Bumi ini. Sistem politik tersebut dinamakan ‘Geopolitik’, yang mutlak dimiliki dan diterapkan oleh setiap negara dalam melakukan interaksi dengan sesama negara di sekitarnya. Tak terkecuali Indonesia. Indonesia pun harus memiliki sistem geopolitik yang cocok diterapkan dengan kondisi kepulauannya yang unik dan letak geografis negara Indonesia di atas permukaan planet Bumi ini. Geopolitik Indonesia tiada lain adalah Wawasan Nusantara Wawasan Nusantara tidak mengandung unsur-unsur ekspansionisme maupun kekerasan Cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya berdasarkan ide nasionalnya yang dilandasi Pancasila dan UUD 1945, yang merupakan aspirasi bangsa Indonesia yang merdeka, berdaulat dan bermartabat serta menjiwai tata hidup dan tindak kebijaksanaannya dalam mencapai tujuan nasional. Wawasan nusantara juga sering dimaknai sebagai cara pandang, cara memahami, cara menghayati, cara bertindak, berfikir dan bertingkah laku bagi bangsa Indonesia sebagai hasil interaksi proses psikologis, sosiokultural dengan aspek-aspek Astagatra 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa pengertian geopolitik itu sendiri ? 2. Bagaimana pandangan para pemikir politik mengenai geopolitik ?

description

geografi politik

Transcript of geopolitik.docx

Page 1: geopolitik.docx

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Negara bagaikan suatu organisme. Ia tidak bisa hidup sendiri. Keberlangsungan hidupnya

ikut dipengaruhi juga oleh negara-negara lain, terutama negara-negara tetangganya atau

negara yang berada dalam satu kawasan dengannya. Untuk itulah diperlukan satu sistem

perpolitikan yang mengatur hubungan antar negara-negara yang letaknya berdekatan di

atas permukaan planet Bumi ini. Sistem politik tersebut dinamakan ‘Geopolitik’, yang mutlak

dimiliki dan diterapkan oleh setiap negara dalam melakukan interaksi dengan sesama

negara di sekitarnya.

Tak terkecuali Indonesia. Indonesia pun harus memiliki sistem geopolitik yang cocok

diterapkan dengan kondisi kepulauannya yang unik dan letak geografis negara Indonesia di

atas permukaan planet Bumi ini.

Geopolitik Indonesia tiada lain adalah Wawasan Nusantara Wawasan Nusantara tidak

mengandung unsur-unsur ekspansionisme maupun kekerasan Cara pandang bangsa

Indonesia tentang diri dan lingkungannya berdasarkan ide nasionalnya yang dilandasi

Pancasila dan UUD 1945, yang merupakan aspirasi bangsa Indonesia yang merdeka,

berdaulat dan bermartabat serta menjiwai tata hidup dan tindak kebijaksanaannya dalam

mencapai tujuan nasional. Wawasan nusantara juga sering dimaknai sebagai cara

pandang, cara memahami, cara menghayati, cara bertindak, berfikir dan bertingkah laku

bagi bangsa Indonesia sebagai hasil interaksi proses psikologis, sosiokultural dengan

aspek-aspek Astagatra

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian geopolitik itu sendiri ?

2. Bagaimana pandangan para pemikir politik mengenai geopolitik ?

3.Bagaimana perkembangan geopolitik ?

4. Bagaimana konsep wilayah sebagai ruang hidup ?

Page 2: geopolitik.docx

1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan

1. Untuk mengetahui apa sebenarnya yang dimaksud dengan geopolitik itu sendiri?

2. Untuk pandangan para pemikir politik mengenai geopolitik ?

3. Kiranya tulisan ini dapat menjadi bahan pengembangan pengetahuan kita tentang

geopolitik .

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

Page 3: geopolitik.docx

PEMBAHASAN

GEOPOLITIK

2.1  Konsep dan Unsur Geopolitik

Geopolitik berasal dari dua kata, yaitu “geo” dan “politik“. Maka, Membicarakan pengertian

geopolitik, tidak terlepas dari pembahasan mengenai masalah geografi dan politik. “Geo”

artinya Bumi/Planet Bumi. Menurut Preston E. James, geografi mempersoalkan tata ruang,

yaitu sistem dalam hal menempati suatu ruang di permukaan Bumi. Dengan demikian

geografi bersangkut-paut dengan interrelasi antara manusia dengan lingkungan tempat

hidupnya. Sedangkan politik, selalu berhubungan dengan kekuasaan atau pemerintahan.

Dalam studi Hubungan Internasional, geopolitik merupakan suatu kajian yang melihat

masalah/hubungan internasional dari sudut pandang ruang atau geosentrik. Konteks

teritorial di mana hubungan itu terjadi bervariasi dalam fungsi wilayah dalam interaksi,

lingkup wilayah, dan hirarki aktor: dari nasional, internasional, sampai benua-kawasan, juga

provinsi atau lokal.

Dari beberapa pengertian di atas, pengertian geopolitik dapat lebih disederhanakan lagi.

Geopolitik adalah suatu studi yang mengkaji masalah-masalah geografi, sejarah dan ilmu

sosial, dengan merujuk kepada percaturan politik internasional. Geopolitik mengkaji makna

strategis dan politis suatu wilayah geografi, yang mencakup lokasi, luas serta sumber daya

alam wilayah tersebut.

Geopolitik mempunyai 4 unsur pembangun, yaitu keadaan geografis, politik dan strategi,

hubungan timbal balik antara geografi dan politik, serta unsur kebijaksanaan.

Negara tidak akan pernah mencapai persamaan yang sempurna dalam segala hal.

Keadaan suatu negara akan selalu sejalan dengan kondisi dari kawasan geografis yang

mereka tempati. Hal yang paling utama dalam mempengaruhi keadaan suatu negara

adalah kawasan yang berada di sekitar negara itu sendiri, atau dengan kata lain, negara-

negara yang berada di sekitar (negara tetangga) memiliki pengaruh yang besar terhadap

penyelenggaraan suatu negara.

Peranan-Peranan Geopolitik.

Page 4: geopolitik.docx

1. Berusaha menghubungkan kekuasaan negara dengan potensi alam yang tersedia.

2. Menghubungkan kebijaksanaan suatu pemerintahan dengan situasi dan kondisi alam.

3. Menentukan bentuk dan corak politik luar dan dalam negeri.

4. Menggariskan pokok-pokok haluan negara, misalnya pembangunan.

5. Berusaha untuk meningkatkan posisi dan kedudukan suatu negara berdasarkan teori

negara sebagai organisme, dan teori-teori geopolitik lainnya.

6. Membenarkan tindakan-tindakan ekspansi yang dijalankan oleh suatu negara.

 Unsur utama Geopolitik

1. Konsepsi ruang diperkenalkan Karl Haushofer menyimpulkan bahwa ruang merupakan

wadah dinamika politik dan militer, teori ini disebut pula teori kombinasi ruang dan

kekuatan. 

2. Konsepsi frontier (batas imajiner dari dua negara).

3. Konsepsi politik kekuatan yag terkait dengan kepentingan nasional.

4. Konsepsi keamanan negara dan bangsa sama dengan konsep ketahanan nasio.

2.2 Pandangan Para Pemikir Politik

Semula geopolitik adalah ilmu bumi politik yang membahas masalah politik dalam suatu

negara, namun berkembang menjadi ajaran yang melegitimasikan Hukum Ekspansi suatu

negara. Hal ini tidak terlepas dari para penulis :

1. Friedrich Ratzel (1844-1904)

Teori Ruang : bangsa yang berbudaya tinggi akan membutuhkan ruang hidup yang makin

meluas, karena kebutuhan sumber daya yang tinggi dan akhirnya mendesak wilayah

bangsa yang “primitif”.

1. Rudolf Kjellen (1864 – 1922)

Teori Kekuatan : behwa negara adalah satuan politik yang menyeluruh serta sebagai

satuan biologis yang memiliki intelektualitas. Dengan kekuatan yang dimiliki ia mampu

mengeksploitasi negara “primitif” agar negaranya dapat ber-swasembada. (Darwinisme

Sosial).

1. Karl Haushover (1869 – 1946)

Teori Pan Regional, empat kawasan benua : untuk menjadi jaya, bangsa harus mampu

menguasai benua- benua di dunia yang dibagi atas empat kawasan benua dan masing-

masing dimpimpin satu bangsa (Pan Amerika, Asia Timur, Rusia India, Eropa Afrika).

Page 5: geopolitik.docx

1. Sir Halford Mackinder (1861-1947)

Teori Daerah Jantung (wawasan benua) : bila ingin menguasai dunia, suatu bangsa harus

menguasai daerah jantung dan untuk itu diperlukan kekuatan darat yang memadai. Daerah

jantung terdiri dari : Rusia, Siberia, Sebagian Mongolia, Daerah bulan sabit dalam (eropa

barat, eropa selatan, timur tengah, asia selatan, asia timur) dan Bulan sabit luar (afrika,

australia, amerika, benua baru)

1. Sir Walter Raleigh (1554-1618) dan Alfred T. Mahan (1840-1914)

 Teori Kekuatan Maritim: ”Siapa yang menguasai laut akan menguasai

perdagangan/kekayaan dunia dan akhirnya akan menguasai dunia. Oleh karena itu ia harus

memiliki armada laut yang kuat. Laut untuk kehidupan dan sumber daya banyak di laut,

oleh karena itu harus dibangun armada laut yang kuat untuk menjaganya.

1. Giulio Douhet (1869-1930) dan William Mitchel (1989-1936)

Bahwa kekuatan udara mampu beroperasi hingga garis belakang lawan serta kemenangan

akhir ditentukan oleh kekuatan udara.

1. Nicholas J. Spijkman (1893-1943)

Teori Daerah Batas : penguasaan daerah jantung harus ada akses ke laut dan hendaknya

menguasai pantai sepanjang Eurasia.

2.3 Perkembangan Geopolitik Pra, Masa, dan Pasca Perang Dunia II

Pada saat Perang Dingin, atau dinamakan dengan cold war geopolitics. Era ini ditandai

dengan kontes penyebaran pengaruh dan kontrol terhadap negara-negara lain serta

sumber daya strategis antara Amerika Serikat dan Uni Sovyet. Kontes antar keduanya yang

lebih dikenal dengan kontes ideologi ini menyebabkan sistem dunia menjadi bipolar.

Geopolitik pada masa ini digunakan untuk menjelaskan fenomena sistem dunia yang

bipolar tersebut dan bagaimana kedua negara besar tersebut menyebarkan pengaruhnya

satu sama lain. Runtuhnya tembok Berlin dan jatuhnya Uni Sovyet menandai berakhirnya

kontes ideologi antar kedua negara tersebut. Hal tersebut menyisakan Amerika Serikat

menjadi pemenang tunggal dalam kontes tersebut. Tak salah kemudian jika Fukuyama

menyatakan berkhirnya Perang Dingin merupakan The End of History yaitu era ketika

kontes ideologi liberalisme dan komunisme berakhir dan menyisakan liberalisme sebagai

ideologi yang lebih baik.

Page 6: geopolitik.docx

Berakhirnya Perang Dingin tak hanya menyisakan liberalisme sebagai ideologi tunggal,

namun juga mengubah tatanan dunia yang semua bipolar menjadi multipolar. Hal ini

dibuktikan dengan munculnya kekuatan-kekuatan baru seperti Jepang, Cina, dan Uni Eropa

yang nantinya diprediksi akan mampu mengimbangi kekuatan Amerika Serikat. Tidak

hanya itu, pada tahun 1990an saat Perang Dingin berakhir terjadi Perang Teluk yang

melibatkan Irak dan koalisi internasional yang dipimpin oleh Amerika Serikat. Pasca Perang

Teluk ini menurut Presiden Amerika Serikat George W. Bush disebut sebagai era new

world order. Era new world order ini yang juga merupakan era berakhirnya abad ke-20

tak lagi diwarnai konflik-konflik perebutan wilayah atau pengaruh

antar superpowers. Selain karena era new world order ini hanya menyisakan Amerika

Serikat sebagai the only superpowers, menurut Samuel P. Huntington dalam thesisnya

yang terkenal yaitu “The Clash of Civilizations”, konflik-konflik masa depan tidak lagi

merupakan konflik ideologi atau konflik ekonomi melainkan konflik antar peradaban. Lebih

lanjut Huntington menyatakan bahwa“Nation states will remain the most powerful

actors in world affairs, but the principal conflicts of global politics will occur

between nations and groups of different civilization”

Geopolitik terkadang dipahami sebagai suatu ilmu yang mempelajari keterkaitan antara

kondisi geografis suatu negara dan perumusan kebijakan luar negerinya, berdasarkan

definisi ini dapat dikatakan bahwa kajian geopolitik sudah lagi tak relevan mengingat

sekarang ini banyak bermunculan aktor-aktor non-negara atau non-state actor dan juga

isu-isu yang berkembang tak lagi menyangkut high-politics saja melainkan juga low-

politics. Tetapi kalau geopolitik dipahami sebagai suatu ilmu yang berhubungan dengan

pandangan komprehensif mengenai peta politik dunia, dapat dikatakan bahwa kajian

geopolitik masih relevan. Kalau dalam era abad ke-19 geopolitik cenderung dipahami

sebagai imperial knowledge hal itu dikarenakan adanya kesadaran bahwa dunia yang

ditempati oleh negara-negara pada waktu itu merupakan closed political space seperti

yang dinyatakan oleh MacKinder. Kemudian di era Perang Dingin geopolitik digunakan

untuk menjelaskan kontes ideologi antara dua superpowers (Amerika Serikat dan Uni

Sovyet) karena pada waktu itu Perang Dingin diwarnai oleh perebutan pengaruh antar

keduanya, sehingga dibutuhkan semacam geostrategi untuk dapat memenangkan kontes

tersebut. Dan di era new world order ketika negara tak lagi menjadi aktor utama dalam

hubungan internasional karena banyak bermunculannya non-state actors seperti

MNC,NGO, dll dan isu-isu yang dibahas juga mulai bergeser dari isu-isu high-

politics ke low-politicsmenyebabkan fokus kajian geopolitik ini senantiasa berubah.

Seperti yang dinyatakan Tuathail bahwa “Geopolitics is best understood in its

historical and discursive context of use”. Yang perlu ditekankan di sini adalah

Page 7: geopolitik.docx

geopolitik menyangkut tentang bagaimana konteks keruangan (spatial) mempengaruhi

perilaku negara-negara di dunia untuk bertarung dalam politik internasional.

2.4 Konsep Wilayah Sebagai Ruang Hidup

Wilayah didefinisikan sebagai ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap

unsur terkait padanya, yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan pada aspek

administratif dan atau aspek fungsional (Peraturan Pemerintah No. 10 tahun 2000 tentang

Tingkat Ketelitian Peta untuk Penataan Ruang Wilayah Presiden Republik Indonesia).

Sedangkan definisi lain mengatakan bahwa wilayah adalah sebuah daerah yang dikuasai

atau menjadi teritorial dari sebuah kedaulatan. Pada masa lampau, seringkali sebuah

wilayah dikelilingi oleh batas-batas kondisi fisik alam, misalnya sungai, gunung, atau laut.

Sedangkan setelah masa kolonialisme, batas-batas tersebut dibuat oleh negara yang

menduduki daerah tersebut, dan berikutnya dengan adanya negara bangsa, istilah yang

lebih umum digunakan adalah batas nasional.

Adapun ruang mengandung pengertian sebagai “wadah yang meliputi ruang daratan, ruang

lautan dan ruang udara sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan mahluk

lainnya hidup dan melakukan kegiatan serta memelihara kelangsungan hidupnya”. Ruang

itu terbatas dan jumlahnya relatif tetap. Sedangkan aktivitas manusia dan pesatnya

perkembangan penduduk memerlukan ketersediaan ruang untuk beraktivitas senantiasa

berkembang setiap hari. Hal ini mengakibatkan kebutuhan akan ruang semakin tinggi.

Ruang merupakan sumber daya alam yang harus dikelola bagi sebesar-besar kemakmuran

rakyat sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 33 ayat (3) UUD 1945 yang menegaskan

bahwa “bumi dan air serta kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai

oleh negara dan digunakan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat“. Dalam

konteks ini ruang harus dilindungi dan dikelola secara terkoordinasi, terpadu, dan

berkelanjutan.

Indonesia yang terletak di benua Asia bagian Tenggara (Asia Tenggara) pada koordinat

6°LU – 11°08′LS dan dari 95°’BB – 141°45′BT, melintang di antara benua Asia dan

Australia/Oseania serta antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia (terbentang

sepanjang 3.977 mil). Karena letaknya yang berada di antara dua benua, dan dua samudra,

ia disebut juga sebagai Nusantara (Kepulauan Antara). Indonesia adalah negara kepulauan

terbesar di dunia, dengan jumlah pulau sebanyak 18.110 buah pulau besar dan kecil, 6000

Page 8: geopolitik.docx

pulau di antaranya tidak berpenghuni, menyebar di sekitar khatulistiwa, yang memberikan

cuaca tropis.

Luas daratan Indonesia adalah 1.922.570 km² dan luas perairannya 3.257.483 km². Pulau

terpadat penduduknya adalah pulau Jawa, di mana setengah populasi Indonesia hidup.

Indonesia terdiri dari 5 pulau besar, yaitu: Jawa dengan luas 132.107 km², Sumatra dengan

luas 473.606 km², Kalimantan dengan luas 539.460 km², Sulawesi dengan luas 189.216

km², dan Papua dengan luas 421.981 km². Batas wilayah Indonesia searah penjuru mata

angin, yaitu:

Utara: Negara Malaysia, Singapura, Filipina, dan Laut China Selatan

Selatan: Negara Australia, Timor Leste, dan Samudera Hindia

Barat: Samudera Hindia

Timur: Negara Papua Nugini, Timor Leste, dan Samudera Pasifik

 

Lokasi Indonesia juga terletak di lempeng tektonik, yang berarti Indonesia rawan terkena

gempa bumi dan dapat menimbulkan tsunami. Indonesia juga banyak memiliki gunung

berapi, salah satu yang sangat terkenal adalah gunung Krakatau, terletak di selat Sunda

antara pulau Sumatra dan Jawa.

Beberapa contoh kasus perbatasan yang berakhir pada lepasnya sebagian wilayah NKRI.

Pulau Sipadan dan Ligitan dari wilayah Republik Indonesia setelah dibawa ke Mahkamah

Internasional akan mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. Perselisihan antara

Indonesia dan Malaysia mengenai sengketa pulau Ambalat, yang menyebabkan

ketegangan diplomatik, militer serta sosial masyarakat dalam bentuk demonstrasi, dan

lainnya menjadi kasus berikutnya. Selanjutnya kasus Aceh dan Papua yang saat ini belum

selesai secara tuntas. Bisa jadi kasus-kasus serupa akan terus terjadi, jika pemerintah tidak

mengantisipasi sejak dini.

 

Page 9: geopolitik.docx

 

 

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Geopolitik :

Mempelajari keterkaitan antara kondisi geografis suatu negara dan

perumusan kebijakan luar negerinya.

Mempelajari bagaimana kondisi geografis suatu wilayah dapat

mempengaruhi keputusan politik, dan sebaliknya

Pada saat Perang Dingin, dinamakan dengan cold war geopolitics. Era ini ditandai

dengan penyebaran pengaruh dan kontrol terhadap negara-negara lain antara Amerika

Serikat dan Uni Sovyet. Berakhirnya Perang Dingin mengubah tatanan dunia yang semula

bipolar menjadi multipolar. Geopolitik Pasca Perang Dingin, Tidak lagi terpusat pada

negara dan wilayah, namun dengan munculnya isu seperti HAM, lingkungan, minyak, dsb

dijadikan instrumen untuk menguasai space.

Prospek Kajian Geopolitik di Masa Depan

Geopolitik pada masa depan lebih menekankan pada penguasaan teknologi dan

informasi,ekonomi, dan bahkan budaya. Munculnya kekuatan-kekuatan baru seperti

Jepang, Cina, dan Uni Eropa yang nantinya diprediksi akan mampu mengimbangi kekuatan

Amerika Serikat.

Page 10: geopolitik.docx

Daafar pustaka

Putrimailiza. 2012. “geopolitik”. http://putrimailiza29.wordpress.com/2012/05/10/makalah-geopolitik-mailiza-putri/. Diakses tanggal 29 Mei 2013 (web, online).

Wikipedia. 2013. “geopolitik di Indonesia”. http://id.wikipedia.org/wiki/Geopolitik_di_Indonesia. diakses tanggal 29 Mei 2013 (web, online).

Heda, Bambang. 2011. “Memahami Geopolitik Dalam Konteks Negara Bangsa (Nation State) dan Masyarakat Global”. http://mimerss.blogspot.com/2011/10/memahami-geopolitik-dalam-konteks.html. diakses tanggal 29 Mei 2013 (web, online).