geologi struktur.docx

22
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum geologi struktur adalah suatu ilmu yang memepelajari perihal bentuk arsitektur kerak bumi beserta gejala-gejala geologi yang menyebabakan terjadinya perubahan-perubahan bentuk (deformasi) pada batuan sedangkan pertambangan adalah rangkaian kegiatan dalam rangka upaya pencarian, penambangan (penggalian), pengolahan, pemanfaatan dan penjualan bahan galian (mineral, batubara, panas bumi, migas). Aplikasi struktur geologi sangat bermanfaat untuk menemukan adanya sumber daya alam yang tersembunyi di dalam perut bumi ini. Dari struktur lipatan, rekahan, dan patahan dapat ditemukan adanya sumber daya alam yang dapat bermanfaat untuk keperluan hidup sehari-hari. Geologi sebagai ilmu yang mempelajari bumi, mempunyai peranan penting di dalam bidang pertambangan terutama dalam penataan lingkungan daerah pertambangan, yang kajian utamanya adalah membahas karakteristik fisik dan kimiawi lingkungan pertambangan yang meliputi aspek-aspek Klimatologi, Geomorfologi, Geologi, dan Hidrogeologi. Bentuk 1

Transcript of geologi struktur.docx

Page 1: geologi struktur.docx

BAB 1PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Secara umum geologi struktur adalah suatu ilmu yang

memepelajari perihal bentuk arsitektur kerak bumi beserta gejala-

gejala geologi yang menyebabakan terjadinya perubahan-perubahan

bentuk (deformasi) pada batuan sedangkan pertambangan adalah

rangkaian kegiatan dalam rangka upaya pencarian, penambangan

(penggalian), pengolahan, pemanfaatan dan penjualan bahan galian

(mineral, batubara, panas bumi, migas).

Aplikasi struktur geologi sangat bermanfaat untuk menemukan

adanya sumber daya alam yang tersembunyi di dalam perut bumi ini.

Dari struktur lipatan, rekahan, dan patahan dapat ditemukan adanya

sumber daya alam yang dapat bermanfaat untuk keperluan hidup

sehari-hari.

Geologi sebagai ilmu yang mempelajari bumi, mempunyai

peranan penting di dalam bidang pertambangan terutama dalam

penataan lingkungan daerah pertambangan, yang kajian utamanya

adalah membahas karakteristik fisik dan kimiawi lingkungan

pertambangan yang meliputi aspek-aspek Klimatologi, Geomorfologi,

Geologi, dan Hidrogeologi. Bentuk roman muka bumi (bentang alam)

yang sesuai untuk suatu kawasan pertambangan ditentukan

berdasarkan hasil pengamatan terhadap lansekap lapangan yang

meliputi relief, kemiringan lereng, ketinggian daerah (elevasi), pola

pengaliran sungai, litologi, dan struktur geologi yang berkembang.

1

Page 2: geologi struktur.docx

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan, maka

rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Apa saja pengaruh struktur geologi dalam usaha pertambangan?

2. Bagaimana pengaruh geologi struktur dalam tahap eksplorasi dan

perencanaan wilayah pertambangan?

1.3 Maksud dan tujuan

Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah yang

dikemukakan, maka maksud dan tujuan dari makalah adalah sebagai

berikut:

1. Untuk menjelaskan pengaruh dari struktur geologi usaha

pertambangan.

2. Untuk menjelaskan pengaruh geologi struktur dalam tahap

eksplorasi dan perencanaan wilayah pertambangan.

1.4Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang, masalah dan rumusan masalah

yang dikemukakan, maka batasan masalah dalam makalah ini adalah

tentang pengaruh geologi struktur terhadap usaha pertambangan

khusunya pada tahap eksplorasi dan perencanaan wilayah

pertambangan. Makalah ini dibatasi hanya pada pengaruh struktur

geologi, dan tidak mengembang pada aspek lainnya dalam usaha

pertambangan.

2

Page 3: geologi struktur.docx

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengaruh Geologi Struktur

Dalam dunia pertambangan struktur geologi sangat berpengaruh

dalam usaha pertambangan khususnya dalam tahap eksplorasi dan

usaha perencanaan tambang.

Seorang enginer yang mendukung kegiatan tambang terbuka

setiap hari memetakan dan memperbaharui aspek-aspek geologi,

seperti jenis batuan, struktur geologi, dan ubahan batuan untuk

mendukung perencanaan dan pengembangan tambang. Selain itu,

Enginer juga melakukan pemetaan harian jenjang (bench) tambang

dan material hasil peledakan untuk memperbaharui model geologi

yang telah ada. Pengambilan contoh batuan juga dilakukan untuk

menguji kadar batuan, di samping tujuan lainnya seperti uji material

terhadap liquifaction, pemeriksaan ulang klasifikasi dan uji metalurgi

untuk material cebakan bijih..

2.2 Pengaruh Geologi Struktur dalam Tahap Eksplorasi

Aplikasi struktur geologi sangat bermanfaat untuk menemukan

adanya sumber daya alam yang tersembunyi di dalam perut bumi ini.

Dari struktur lipatan, rekahan, dan patahan dapat ditemukan adanya

sumber daya alam yang dapat bermanfaat untuk keperluan hidup

sehari-hari. Misalnya minyak bumi dari adanya lipatan yang cembung

atau concave yaitu antiklin, tempat terjebaknya minyak bumi atau

yang umum disebut cebakan minyak. Antiklin ini dapat terbentuk

akibat proses tektonik yang membentuk deformasi batuan yang

melipat ke arah atas. Eksplorasi pencarian sumber daya alam di bumi

oleh geologis pada zaman sekarang bukanlah hal susah karena

3

Page 4: geologi struktur.docx

segala fasilitas penunjang telah tersedia. Bahkan, bila terdapat

kesusahan suatu pengukuran, maka dalam waktu tidak terlalu muncul

peralatan baru yang lebih canggih dari pendahulunya atau muncul

peralatan pelopor yang bermanfaat mempermudah pekerjaan

geologis. Seperi halnya ilmu mengenai remote sensing yang dapat

melihat skala regional suatu wilayah. Penemuan ini pertama

mempermudah mencari struktur geologi secara garis besar dari

geomorfologinya yaitu pola kelurusan atau lineament yang

mengidentifikasikan adanya pola distribusi suatu sumber daya alam.

Dengan canggihnya zaman ini dari foto udara dan sekarang dig anti

citra landsat yang lebih mudah, praktis, dan hemat waktu dapat dilihat

daerah mana yang terdapat temperature yang tinggi, misal untuk

mencari bahan baku listrik yaitu geothermal. Hanya dengan melihat

daerah yang rawan bencana gunung api untuk eksplorasi sumber

daya mineral dapat ditemukan, misal Gunung Grasberg di papua barat

sebagai sumber penghasil emas dan tembaga terbesar di dunia dapat

ditemukan dari struktur geologinya yang mengerucut akibat gaya

deformasi batuannya sehingga muncul sumber daya mineral di

permukaan yang biasa di sebut daerah epithermal yang ± 300° untuk

membentuk emas dan tembaga di lingkungan pegunungan.

Struktur geologi seperti adanya air terjun, perbedaan ketinggian

akibat amblasan (dapat disebut adanya sesar normal), lipatan, sesar

naik, rekahan atau fracture dan kekar-kekar dapat disimpulkan

dekatnya lingkungan tersebut dengan lingkungan pegunungan api

baik aktif maupun pasif sehingga berpotensi untuk tenaga listrik.

Dengan adanya struktur geologi yang ditemukan, missal rekahan yang

mengeluarkan uap panas atau yang disebut geothermal dapat selalu

diberi air untuk terus menguap uap panas tersebut sehingga dapat

mengalirkan listrik di lingkungan sekitar. Seperti PLTU Suralaya dan

PLTU Paiton adalah contohnya yang memanfaat tenaga alam.

Eksplorasi awalnya dilihat dari dasar pemetaan geologi struktur

4

Page 5: geologi struktur.docx

secara keseluruhan, kemudian pilih lokasi daerah mana yang

berpotensi untuk dapat dieksploitasi atau dimanfaatkan tenaganya.

Pemetaan dapat dilalui dengan tiga cara yaitu pemetaan liniaments,

pemetaan lihtologic, dan pemetaan geobotanic. Seandainya

ditemukan sumber daya alam atau pun deposit, maka pemetaan akan

dilakukan secara lebih detail dengan pemetaan detail. Pemetaan

lineaments dapat menggunakan monoskopik (satu citra), tetapi akan

memalui banyak kesusahan dalam mencari data yang akurat karena

masih banyak yang harus diteliti dari satu citra. Dengan stereoskopik

(dua citra) akan lebih mudah lagi dari menganalisis suatu daerah

karena pada dasarnya stereoskopik ini campuran antara monoskopik

dengan pemetaan lithologic atau pemetaan unit-unit bebatuan.

Menurut para Ahli Geologi dengan mengeksplorasi seperti ini sangat

mudah karena hanya denngan melihat data citra satelit dapat

ditemukan lokasi yang tepat untuk mengeksploitasinya. Ahli Geologi

yakin bahwa refleksi gelombang 1,6-2,2 mikrometer (6-10 meter) dan

spectrum infra red 1,3-3,0 mikrometer sangat baik untuk eksplorasi

mineral dan pemetaan lithologic. Jika terdapat vegetasi yang lebat

atau banyak tumbuhan, maka perlu dipelajari lebih lanjut lagi tentang

geo-botanic untuk mengetahui tentang pengetahuan hubungan antara

jenis tumbuhan dengan kebutuhan nutrisi dan airsehingga dapat

mengetahui deposit apa yang terkandung di daerah bervegetasi lebat.

Vegetasi yang lebat atau tidak terdapat perbedaan jenis deposit

yang akan ditemukan. Misal vegetasi yang lebat di Kalimantan dapat

mengindikasikan adanya daerah rawa yang menyimpan batubara di

bawahnya mengandung unsur karbonat atau karbon C  di hulu Sungai

Mahakam atau delta mahakan dan adanya intan di Martapura, Kalsel.

Selain itu, dengan melihat vegetasi yan lebat dapat mengindikasikan

adanya cebakan minyak karena adanya tumbuhan yang hidup

khususnya gangang dan binatang kecil yang hidup di zona lithoral

pantai, lalu mati dan terdistribusi ke sungai sehingga mengendap

5

Page 6: geologi struktur.docx

karena adanya daerah yang lebih landai atau curam dan mengendap

dalam hingga puluhan atau ratusan juta tahun dan menghasilkan

minyak. MInyak ini naik ke permukaan dan tertutup oleh batuan di

atasnya yang telah membatu. Umumnya batupasir atau batugamping

yang menjebak minyak karena dari organisme yang telah mati tadi

kemudian membatu dan hal ini pula yang memudahkan para

penambang dapat menyedot minyak dengan adanya pori-pori batuan.

Biasanya struktur geologi yang berpengaruh adalah antiklin dan

patahan yang menyebabkan minyak terperangkap.

            Perangkap jenis eksplrolasi minyak ada empat yaitu :

1. Perangkap Stratigrafi

2. Perangkap Struktural

3. Perangkap Kombinasi Strtigrafi –Struktur

4. Perangkap Hidrodinamik

2.3 Pengaruh Geologi Struktur dalam Perencanaan Wilayah

pertambangan

Perencanaan adalah penentuan persyaratan dalan mencapai

sasaran,kegiatan serta urutan teknik pelaksanaan berbagai macam

kegiatan untuk mencapai suatu tujuan dan sasaran yang diinginkan.

Pada dasarnya perencanaan dibagi atas 2 bagian utama, yaitu:

1. Perencanaan strategis yang mengscu kepada sasaran secara

menyeluruh, strategi pencapaiannya serta penentuan cara, waktu, dan

biaya.

2. Perencanaan operasional, menyangkut teknik pengerjaan dan

penggunaan sumber daya untuk mencapai sasaran.

6

Page 7: geologi struktur.docx

Dari dasar perencanaan tersebut diatas, dapat disimpulkan

bahwa suatu perencanaan akan berjalan dengan menggunakan dua

pertimbangan yaitu pertimbangan ekonomis dan pertimbangan teknis.

Untuk merealisasikan perencanaan tersebut dibutuhkan suatu

program-program kegiatan yang sistematis berupa rancangan

kegiatan yang dalam perencanaan penambangan disebut rancangan

teknis penambangan. Rancangan teknis ini sangat dibutuhkan karena

merupakan landasan dasar atau konsep dasar dalam pembukaan

suatu tambang.

Setelah sebuah tahapan eksplorasi dan studi kelayakan pada

suatu daerah selesai dilakukan dan menyatakan bahwa suatu

cebakan bijih layak secara ekonomis untuk ditambang, bagian teknik

tambang segera menyusun perencanaan tambang. Dalam suatu

perencanaan tambang, khususnya tambang bijih, terdapat dua

pertimbangan dasar yang perlu diperhatikan, yaitu; pertimbangan

ekonomis dan pertimbangan teknis. Salah satu dari pertimbangan

teknis dalam suatu perencanaan ialah pertimbangan kondisi geologi,

dalam hal ini struktur geologi yang dominan.

Struktur gologi yang mempengaruhi dalam perancangan suatu

tambang terbuka yaitu:

- Perlapisan dan perlipatan (sinklin dan antiklin)

- sesar dan patahan

- cleavage

Struktur geologi yang mempengaruhi jenjang pada tambang

terbuka karena struktur ini sangat mempengaruhi kekuatan batuan

karena umumnya merupakan bidang lemah pada batuan tersebut, dan

merupakan tempat rembesan air yang mempercepat proses

7

Page 8: geologi struktur.docx

pelapukan. Petimbangan mengenai bentuk struktur geologi yang

dominan tersebut akan mempengaruhi dalam melakukan

perancangan tambang. Adanya daerah perlapisan, perlipatan, sesar

dan patahan akan mempengaruhi batas-batas daerah yang akan

ditambang (geometri dari daerah penambangan) serta adanya struktur

pada bagian jenjang (bench) karena struktur ini sangat mempengaruhi

kekuatan batuan karena umumnya merupakan bidang lemah pada

batuan tersebut, dan merupakan tempat rembesan air yang

mempercepat proses pelapukan. Kejadian ini akan berpengaruh pada

kemantapan lereng dalam hal ini perlu mengindentifikasi struktur-

struktur tersebut untuk mengetahui zona hancuran, dan potensi

kelongsoran pada lereng sehingga dapat mengantisipasi adanya

permasalahan dan mencegah terjadinya bahaya dalam kelangsungan

operasi penambangan setiap harinya.

2.3.1 PERTIMBANGAN DASAR PERENCANAAN TAMBANG

Dalam suatu perencanaan tambang, khususnya tambang bijih

nikel terdapat dua pertimbangan dasar yang perlu diperhatikan, yaitu:

a. Pertimbangan Ekonomis

Pertimbangan ekonomis ini menyangkut anggaran. Data untuk

pertimbangan ekonomis dalam melakukan perencanaan tambang

batubara,yaitu:

a. Nilai (value) dari endapan per ton.

b. Ongkos produksi, yaitu ongkos yang diperlukan sampai

mendapatkan produk berupa bijih nikel diluar ongkos stripping.

c. Ongkos”stripping of overburden”dengan terlebih dahulu

mengetahui “stripping ratio”nya.

d. Keuntungan yang diharapkan dengan mengetahui “Economic

Stripping Ratio”.

e. Kondisi pasar

8

Page 9: geologi struktur.docx

2.3.2 Pertimbangan Teknis

Yang termasuk dalam data untuk pertimbangan teknis adalah:

a. Menentukan “Ultimate Pit Slope (UPS)” Ultimate pit slope adalah

kemiringan umum pada akhir operasi penambangan yang tidak

menyebabkan kelongsoran atau jenjang masih dalam keadaan stabil.

Untuk menentukan UPS ada beberapa hal yang harus diperhatikan

yaitu:

- Stripping ratio yang diperbolehkan.

- Sifat fisik dan mekanik batuan

- Struktur Geologi

- Jumlah air dalam di dalam batuan

b. Ukuran dan batas maksimum dari kedalaman tambang pada akhir

operasi

c. Dimensi jenjang/bench, Cara-cara pebongkaran atau penggalian

mempengaruhi ukuran jenjang. Dimensi jenjang juga sangat

tergantung pada produksi yang diinginkan dan alat-alat yang

digunakan.Dimensi jenjang harus mampu menjamin kelancaran

aktivitas alat mekanis dan faktor keamanan. Dimensi jenjang ini

meliputi tinggi, lebar, dan panjang jenjang.

d. Pemilihan sistem penirisan yang tergantung kondisi air tanah dan

curah hujan daerah penambangan.

e. Kondisi geometrik jalan, terdiri dari beberapa parameter antara lain

lebar jalan, kemiringan jalan, jumlah lajur, jari-jari

belokan,superelevasi,cross slope, dan jarak terdekat yang dapat

dilalui oleh alat angkut.

9

Page 10: geologi struktur.docx

f. Pemilihan peralatan mekanis yang meliputi:

- Pemilihan alat dengan jumlah dan type yang sesuai.

-Koordinasi kerja alat-alat yang digunakan.

g. Kondisi geografi dan geologi

Topografi

Topografi suatu daerah sangat berpengaruh terhadap sistem

penambanganyang digunakan. Dari faktor topografi ini,dapat

ditentukan cara penggalian, tempat penimbunan overburden,

penentuan jenis alat, jalur-jalur jalan yang dipergunakan,dan sistem

penirisan tambang.

Struktur geologi

Struktur geologi ini terdiri atas lipatan, patahan, rekahan,

perlapisan dan gerakan-gerakan tektonis.

Penyebaran batuan

Kondisi air tanah terutama bila disertai oleh stratifikasi dan

rekahan.Adanya air dalam massa ini akan menimbulkan tegangan air

pori.

2.3.3 RANCANGAN TEKNIS PENAMBANGAN

Rancangan teknis penambangan merupakan bagian dari suatu

perencanaan tambang. Rancangan penambangan ini merupakan

program penambangan yang akan dikerjakan dan telah diberikan

batas-batas dan aturan tegas yang harus dipenuhi dalam setiap

aktivitasnya sebagai bagian dari keseluruhan perencanaan tambang

tersebut.

10

Page 11: geologi struktur.docx

Setelah menganalisa dasar dari pemilihan sistem penambangan,

maka dibuat suatu rancangan penambangan atau teknis pelaksanaan

penambangan tersebut. Analisa yang dibuat berupa metode

penambangan yang akan diterapkan.

2.3.4 Persiapan Penambangan

Persiapan penambangan merupakan kegiatan pendahuluan dari

aktivitas penambangan. Persiapan penambangan ini berupa

pembersihan areal yang akan ditambang (Land Clearing), pembuatan

jalan tambang, penanganan masalah air (drainase) dan pengupasan

tanah penutup (Stripping OB).

Pembersihan lahan adalah suatu pekerjaan tahap awal pada

kegiatan penambangan. Pembersihan lahan ini dilakukan untuk

menyingkirkan pepohonan dan semak belukar yang tubuh di sekitar

areal penambangan dan mempersiapkan akses masuk ke tambang

atau pembuatan jalan angkut.

Penanganan masalah air tambang mencakup pembuatan

saluran, sumuran, dan kolam pengendapan. Dimensi saluran,

sumuran dan kolam pengendapan harus dibuat sesuai dengan debit

air yang ada sehingga air tambang tidak langsung mengalir ke air

bebas yang dapat menimbulkan masalah lingkungan.

Pekerjaan pengupasan yang dilakukan pada tanah

penutup,biasanya dilakukan bersama-sama dengan clearing dengan

menggunakan alat bulldozer. Pekerjaan ini dimulai dari tepat yang

lebih tinggi, dan tanah penutup didorong ke bawah ke arah yang lebih

rendah sehingga alat dapat bekerja dengan bantuan gaya gravitasi.

11

Page 12: geologi struktur.docx

2.3.5 Desain Jenjang dan Analisis Kemantapan Lereng

Karena letak bijih berada dilapisan bawah dari permukaan dan

tertutup oleh lapisan tanah penutup, maka untuk mencapai lapisan

bijih itu biasanya dibuat jenjang/bench. Suatu jenjang yang dibuat

harus mampu menampung dan mempermudah pergerakan alat-alat

mekanis pada saat aktivitas pengupasan tanah penutup dan

pengambilan bijih.

Dimensi suatu jenjang dapat ditentukan dengan mengetahui data

produksi yang diinginkan, peralatan mekanis yang digunakan, material

yang digali, jenis pembongkaran dan penggalian yang dipergunakan

dan batas kedalaman penggalian atau tebalnya lapisan bijih, serta

data sifat mekanik dan sifat fisik batuan unutk kestabilan lereng.

Dimensi daripada jenjang adalah:

a. Panjang jenjang

Panjang jenjang tergantung pada produksi yang diinginkan

dan luas dari areal penambangan atau dibuat sampai pada

batas penambangan yang direncanakan. Pada dasarnya

adalah alat-alat mekanis yang digunakan mempunyai ruang

gerak yang cukup untuk bermanuver dalam aktivitasnya.

b. Lebar jenjang

Lebar jenjang dirancang sesuai dengan jarak yang

dibutuhkan oleh alat mekanis dalam beroperasi, dalam hal ini

alat gali/muat dan alat angkut.

c. Tinggi jenjang adalah jarak vertikal yang diukur dari kaki

jenjang ke puncak jenjang tersebut. Tinggi jenjang dibuat

tergantung dari faktor keamanan suatu lereng dan tinggi

maksimum penggalian dari alat gali yang digunakan.

d. Analisis kemantapan lereng (slope stability) diperlukan

sebagai pendekatan untuk memecahkan masalah

kemungkinan longsor yang akan terjadi pada suatu lereng.

12

Page 13: geologi struktur.docx

Lereng pada daerah penambangan dapat mengalami

kelongsoran apabila terjadi perubahan gaya yang bekerja pada lereng

tersebut. Perubahan gaya ini dapat terjadi karena pengaruh alam atau

karena aktivitas penambangan.

Kemantapan lereng tergantung pada gaya penggerak (driving

force) yaitu gaya yang menyebabkan kelongsoran dan gaya penahan

(resisting force) yaitu gaya penahan yang melawan kelongsoran yang

ada pada bidang gelincir tersebut serta tergantung pada besar atau

kecilnya sudut bidang gelincir atau sudut lereng.

Longsoran pada suatu lereng dapat terjadi dengan beberapa

bentuk atau cara. Hal ini yang membuat analisa dari kemantapan

lereng sangat penting menurut Hoek & Bray (1981), klasifikasi

longsoran dapat dibagi atas :

1. Longsoran busur

Bidang gelincir dari longsoran ini mempunyai bentuk busur

lingkaran. Longsoran ini biasanya terjadi pada lereng dengan batuan

yang sudah mengalai pelapukan, tanah atau batuan yang ikatan

anatarbutirnya relatif lemah. Analisis kemantapan lereng dengan

bentuk longsoran busur adalah yang paling banyak dipakai terutama

pada pekerjaan sipil dan pertambangan atau tambang terbuka di

daerah tropis.

2. Longsoran bidang (Plane failure)

Pergerakan material pada jenis longsoran ini akan melalui satu

bidang luncur. Bidang luncur adalah bidang lemah pada lereng

perlapisan, sesar, dan kekar. Longsoran ini dapat terjadi jika terdapat

bidang luncur dan arah bidang luncur relatif sejajar dengan kemiringan

13

Page 14: geologi struktur.docx

lereng. Kemiringan lereng lebih besar dari sudut geser dalam dan

terdapat bidang bebas pada kedua sisi lereng.

3. Longsoran baji (wedge failure)

Bidang luncur dari longsoran jenis ini merupakan dua bidang

lemah yang saling berpotongan. Arah pergerakan akan searah

dengan garis perpotongan bidang lemah tersebut.

4. Longsoran guling ( topling failure)

Longsoran guling terjadi pada jenis batuan yang keras dan pada

batuan tersebut banyak terdapat bidang lemah yang relatif sejajar satu

sama lain. Kondisi yang memungkinkan terjadinya longsoran ini

adalah jika kemiringan lereng berlawanan arah dengan kemiringan

bidang-bidang lemahnya.

Longsoran tanah pada daerah penambangan diasumsikan

bahwa:

a. Material yang membentuk lereng dianggap homogen

dengan sifat mekanik akibat beban sama ke segala

arah.

b. Longsoran yang terjadi menghasilkan bidang luncur

berupa busur.

c. Tinggi permukaan air pada lereng adalah jenuh sampai

kering sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

Untuk menganalisa keungkinan longsoran, ada beberapa macam

cara yang digunakan. Salah satu diantara cara yang digunakan

adalah dengan menggunakan diagaram Hoek & Bray dimana tanah

dengan lima macam kondisi permukaan air tanahnya dibagi ke dalam

lima diagram. Pemilihan metode ini selain dan cepat hasilnya juga

cukup teliti dan sering dipergunakan untuk tahap perancangan

14

Page 15: geologi struktur.docx

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Geologi adalah ilmu pengetahuan tentang bumi,mengenai

asl,struktur,komposisi, dan sejarahnya (termasuk perkembangan

kehidupan), serta proses-proses yang teleh menyebabkan keadaan

bumi sekarang ini.Dengan belajar ilmu Geologi kita bisa mengetahui

segala hal tentang bumi dan isinya.

Dalam dunia pertambangan struktur geologi sangat berpengaruh

dalam usaha pertambangan khususnya dalam tahap eksplorasi dan

usaha perencanaan tambang.

Aplikasi struktur geologi dalam tahap eksplorasi sangat

bermanfaat untuk menemukan adanya sumber daya alam yang

tersembunyi di dalam perut bumi ini. Dari struktur lipatan, rekahan,

dan patahan dapat ditemukan adanya sumber daya alam yang dapat

bermanfaat untuk keperluan hidup sehari-hari.

Sedangkan dalam Perencanaan Wilayah pertambangan geologi

struktur berpengaruh pada pertimbangan teknis suatu wilayah

pertambangan mencakup kondisi geografi dan geologi, kondisi

geometrik jalan, dimensi jenjang hingga sistem penirisan.

3.2     Kritik dan Saran

         Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk setiap pembaca dan

dapat dijadikan pedoman ketika ingin memelajari tentang struktur bumi ,

dan fenomema-fenomema geologi.

15