Geologi Migas Pabum

24
RESUME GEOLOGI MIGAS PABUM Senyawa hydrocarbon dihasilkan secara organic artinya berasal dari sisa-sisa hewan dan tumbuhan yang telah mati dan mengalami proses kimia dan fisika. Bahan-bahan organic tersebut tertimbun oleh sediment seperti lempung, serpih dan sebagainya. Oleh karena adanya proses-proses kimia dan fisika maka senyawa hydrocarbon akan keluar dari sisa-sisa organisme tersebut. Geologi minyak bumi adalah suatu cara untuk mencari dan menemukan akumulasi hydrocarbon dalam jumlah yang ekonomis dengan cara eksplorasi. Adapun eksplorasi hydrocarbon meliputi : 1. Geologi 2. Geofisik 3. Geokimia 4. Pemboran Eksplorasi adalah pencarian lokasi dimana diduga terdapat kandungan hydrocarbon. Eksplorasi minyak dan gas bumi tidaklah mudah, pertama hrus dicari batuan sediment yang mengandung material organic yang disebut source rock dan batuan Induk. Material tersebut berasal dari darat (terrestrial) atau asal laut (Marine). Batuan yang dapat dijadikan sebagai batuan induk adalah batuan sediment klastik halus seperti batu lempung,

description

gmp

Transcript of Geologi Migas Pabum

Page 1: Geologi Migas Pabum

RESUME GEOLOGI MIGAS PABUM

Senyawa hydrocarbon dihasilkan secara organic artinya berasal dari sisa-

sisa hewan dan tumbuhan yang telah mati dan mengalami proses kimia dan fisika.

Bahan-bahan organic tersebut tertimbun oleh sediment seperti lempung, serpih

dan sebagainya. Oleh karena adanya proses-proses kimia dan fisika maka

senyawa hydrocarbon akan keluar dari sisa-sisa organisme tersebut.

Geologi minyak bumi adalah suatu cara untuk mencari dan menemukan

akumulasi hydrocarbon dalam jumlah yang ekonomis dengan cara eksplorasi.

Adapun eksplorasi hydrocarbon meliputi :

1. Geologi

2. Geofisik

3. Geokimia

4. Pemboran

Eksplorasi adalah pencarian lokasi dimana diduga terdapat kandungan

hydrocarbon. Eksplorasi minyak dan gas bumi tidaklah mudah, pertama hrus

dicari batuan sediment yang mengandung material organic yang disebut source

rock dan batuan Induk. Material tersebut berasal dari darat (terrestrial) atau asal

laut (Marine). Batuan yang dapat dijadikan sebagai batuan induk adalah batuan

sediment klastik halus seperti batu lempung, serpih, dan napal. Material organic

yang dikandung batu lempung antara 1-2 %. Batu lempung yang mengandng

material organic kurang dari itu tidak dapat menjadi batuan hydrocarbon.

Dalam eksplorasi jika lapangan minyak sudah diketahui maka harus diketahui :

1. Ukuran reservoir dan kapasitas minyak yang terkandung didalamnya

2. Geometrid dan Trap (jebakan)

3. Kwalitas hydrocarbon (Oil, Gas, µo, oAPI)

4. Mekanisme pendorong reservoir

5. Jenis Trap (Stratigrafi, Struktur, atau Kombinasi)

Tujuan utama dari petroleum geologis adalah untuk :

1. menentukan lokasi hydrocarbon

2. pengukuran geometri reservoir

Page 2: Geologi Migas Pabum

3. kwalitas

Dari ketiga komponen diatas kita dapat menentukan

1. batuan induk

2. kwalitas reservoir

3. trap

4. batuan penutup

1) Cekungan (basin)

Terbentukanya Cekungan Sediment

Kulit bumi yang terdiri dari lempeng benua dan lempeng samudra

yang kelihatan seolah-olah mengambang diatas lapisan mantel yang plastis,

beradasarkan bentuk pinggiran benua dapat diketahui bahwa ratusan juta

tahun yang lalu benua-benua saling menyatu sedangkan samudra berdasarkan

sekarang ini terjadi karena pemisahan. Terpisahnya menjadi beberapa tempat

pada kulit bumi ini diakibatkan oleh danya arus konveksi pada baguan dalam

dan luar kulit bumi. Di Indonesia P.sumatra dan P.Jawa yang meruapaka

bagian dari benua Asia ditumbuk oleh lempeng hindia, sehingga terjadi

penekukan lempeng hindia kedalam lempeng Asia di pulau Sumatra dan jawa.

Peristiwa tektonik tersebulah yang menyebabkan terjadinya cekungan.

Secara geologi di Indonesia terdapat 60 cekungan sediment, namun

baru 38 cekungan yang sudah dieksplorasi sedangkan sisanya belum dijamah

kegiatan industri migas. Cekungan cekungan yang telah dieksplorasi 14

diantaranya mengandung minyak dan gas bumi serta telah berproduksi, 9

cekungan telah dibor dan terbukti mengandung hydrocarbon serta 15

cekungan lain belum ada penemuan walaupun telah dijajaki dengan

pengeboran.

Mekanisme Pembentukan Cekungan

Konsep tektonik lempeng membawa pemikiran bahwa lempeng-

lempeng didunia tidak tetap pada tempatnya, tetapi bergerak yang satu

relative terhadap yang lain. Pergarakan lempeng inilah yang mengakibatkan

tebentuknya suatu cekungan, pergerakan lempang itu seperti :

Page 3: Geologi Migas Pabum

1. Divergent (saling menjauh)

2. Konvergent (saling mendekat)

3. Transform (bergeser)

Arus konveksi yang terjadi pada astenosfir pada suatu waktu

memberikan kenampakan seperti kubah dipermukaan bumi, bila tekanan

bertambah besar ketika magma mengalir keatas, maka kenampakan seperti

kubah tersebut akan merekah dengan pola radial. Pada umumnya akan

membentuk rekahan tiga cabang. Arus konveksi yang terus berlangsung,

hanya akan memisahkan dua cabang rekahan, sedangkan yang ketiga tetap

menjadi “failed rift”

Cekungan Akibat Tumbukan

Lingkungan yang cocok untuk pembentukan source rock yaitu :

Cekungan “Back arc” yang terjadi antara busur kepulauan dan benua.

Cekungan ini umumnya diisi oleh sedimen laut dangkal. “Heat flow” dari

cekungan “back arc” biasanya tinggi sampai sangat tinggi, disebabkan oleh

melelehnya lempeng samudra yang mempunyai kedalaman lempeng

benua, sehingga terjadi aktivitas vulkanisme.

Cekungan “Beck arc” yang terjadi antara busur kepulauan dan benua.

Cekungan ini umumnya diisi oleh sedimen laut dangkal. “Heat flow” dari

cek “back arc” biasanya tinggi sampai sangat tinggi, disebabkan oleh

melelehnya lempeng samudra yang mempunyai kedalaman lempeng

benua, sehingga terjadi aktivitas vulkanisme

Cekungan “Fore arc” yang terletak antara busur kepulauan dan

palung samudra. Cekungan ini diisi oleh lapisan sedimen dari berbagai

macam facies, berkisar antara facies “fluvial” sampai sekitar laut dalam.

Berbeda dengan cekungan “back arc”, cekungan “fore arc” mempunyai

“heat flow” sangat rendah. Hal ini disebabkan cekungan didasari oleh

lempeng samudra yang dingin.

Page 4: Geologi Migas Pabum

Klasifikasi Cekungan

Klasifikasi cekungan di dunia di dasarkan pada prinsip tektonik

lempeng. Salah satu yang menggunakan prinsip ini adalah klasifikasi

selley dan moril (1982) yang merupakan penggabungan klasifikasi

klemme dengan huff (1972,1980).

Geometri Cekungan

Yaitu ukuran dan bentuk cekungan, dan ini memiliki banyak

variasi

antara lain :

Pada umumnya cekungan memiliki luas minimum 100 km, pada

beberapa cekungan raksasa di dunia luasnya dapat bebrapa juta km.

Bentuk cekungan bervariasi dari berbentuk bulat hingga empat

persegi panjang.

Pada penampang cekungan dapat berbentuk simetri atau tidak

berbentuk sama sekali.

Cekungan dapat juga di bedakan dari sedimen yang mengisinya.

Berdasarkan elevasi dan hubungan antara Rs dan Rd maka cekungan dapat

di diminasi oleh sedimen darat,sedimen lingkungan laut dangkal ataupun

dalam.

Pada umumnya Rs dan Rd pada cekungan umumnya berjalan

bersamaan.

Pada cekungan lingkungan laut dengan Rd dan Rs cekungan tidak

mengalami kekosongan karena akan di isi oleh sedimen yang di

endapkan pada lingkungan dangkal

Pada keadaan sebaliknya, yaitu penurunan cekungan (Rs)lebih cepat

dari Rd maka akan terjadi kekosongan, yang pada akhirnya

kekosongan ini akan di isi oleh sedimen.

Cekungan yang letaknya jauh dari daratan (terisolir) karena adanya

ketinggian topografi dapat diisi oleh evaporit atau karbonat,. Tergantung

oleh iklim. Akan tetapi mungkin juga hanya di isi oleh air yang di sebut

“starved basin”karena hanya menerima sangat sedikit sedimentasi.

Page 5: Geologi Migas Pabum

Lingkungan geologi yang dapat menghasilkan lapisan batuan yang

kaya akan kandungan organic antara lain

Large anoxic lakas (danau besar anoxic): terdapat pada kondisi warm

tropical atau sub tropical climate

Anoxic silled basin (cekungan terikat :terdapat pada surface fresh

water ataupun depper salt water

Anoxic pcean layers coused by up welling.

Open ocean anoxic layer.

2) Mulajadi Minyak Bumi Dan Kaitanya Dengan Kondisi Geologi

Pengertian Minyak dan gas bumi merupakan gabungan komposisi dari

hydrogen dan carbon, oleh karena itu disebut juga sebagai hydrocarbon. Nama

lain dari hydrocarbon adalah petroleum. Kata petroleum berasal dari bahasa

latin, diman petra berarti batuan dan oleum berarti minyak. Berdasarkan arti

kata tersebut berarti minyak dan gas bumi meupakan hasil yang didapat pada

batuan didalam kerak bumi. Senyawa hydrocarbon dihasilkan secara organic

artinya berasal dari sisa-sisa hewan dan tumbuhan yang telah mati dan

mengalami proses kimia dan fisika. Bahan-bahan organic tersebut tertimbun

oleh sediment seperti lempung, serpih, pasir dan sebagainya. Oleh karena

adanya proses kimia dan fisika mak senyawa hydrocarbon akan keluar dari

sisa-sisa organisme tersebut. Faktor-faktor yang diperlukan untuk terjadinya

proses ini antara lain :

Suhu (panas minimum 200o F, maka semakin kebawah permukaan

bumi semakin panas)

Tekanan (dari lapisan sediment diatasnya)

Waktu Geologi (Proses sampai jutaan tahun)

Syarat-syarat terjadinya minyak bumi adalah:

Terdapat batuan induk, yaitu pada batuan sediment yang banyak

mengandung bahan-bahan organic sisa-sisa hewan dan tumbuhan

yang mengalami pematangan sehingga terbentuk minyak dan gas

bumi

Page 6: Geologi Migas Pabum

Migrasi minyak bumi, proses ini meripakan perpindahan minyak

bumi dari lapisan induk menuju ke lapisan reservoir untuk

dikonsentrasikan didalamnya

Batuan reservoir, merupakan batuan sediment yang berpori-pori

sehingga minyak yang dihasilkan oleh batuan induk akan disimpan

disini

Perangkap atau trap, merupakan bentukan-bentukan yang

memungkinkan minyak bumi terperangkap didalamnya

Betuan penutup, adalah suatu batuan sediment yang kedap air

sehingga minyak yang ada dalam batuan reservoir tidak dapat

keluar lagi.

a) Perubahan sisa organisme (Minyak Bumi)

Tahap Awal (Diagenesa)

Pada saat terjadi penimbunan oleh klastik halus sampai setebal 1 m

yang setiap penembahan ketebalan permeter suhu akan naik 15 0 C

Bakteri anaerobic merubah sisa organisme carbohidrat, protein,

lipid lignin dan biogenetic metana.

Fermentation, sapropelisation hasil dari sugar, amino acid,

fatty acid, phenol

Penimbunan 1m – 10 m

Polycondensation hasil dari intermediet produk berupa fulvic

acid, dan humic acid

Penimbunan 10 m, 100 m, 1000 m suhu berkisar 50 o C – 75 o C

Insulibilation menghasilkan karogen dan carbon

residu (co2, H2O, NH3)

Tahap Katagenesa

Thermal break down (Petroleum Generation)

Pada ketebalan 1000 m – 400 m dengan suhu sekitar 70 oC –

175 oC menghasilkan minyak atau gas tergantung tipe karogenya,

kondisi ini disebut mature (metang) dengan hasil lainya yaitu

residu.

Page 7: Geologi Migas Pabum

Tahap Metagenasa

Karbonisasi

Pada ketebalan 4000 m s/d 10.000 m atau lebih dengan

suhu sekitar 175 O C ataupun lebih gas metane da carbon residu mulai

terbentuk.

Tingkat Kematangan Minyak Bumi

Para ahli berpendapat bahwa proses kematangan dikontrol oleh

suhu dan waktu. Pengaruh suhu yang tinggi dalam waktu yang singkat

atau suhu yang rendah dalam waktu yang lama akan menyebabkan

terubahnya kerogen minyak bumi. Mengenai jenis minyak bumi yang

terbentuk tergantung pada tingkat kematangan panas batuan induk,

semakin tinggi tingkat kematangan panas batuan induk maka akan

terbentuk minyak bumi jenis berat, minyak bumi jenis ringan, kondesat

dan pada akhirnya gas.

Dari pengaruh suhu dan kedalaman sumur, umur batuan juga

berperan dalam proses pembentukan minyak bumi. Umur suatu batuan erat

hubungannya dengan lamanya proses pemanasan berlangsung serta jumlah

panas yang diterima batuan induk, sehingga suatu batuan induk yang

terletak pada kedalaman yang dangkal, pada kondisi temperatur yang

rendah dapat mencapai suhu pembentukan minyak bumi dalam suatu skala

waktu tertentu.

Dari hasil suatu riset, Bissada (1986) menyatakan bahwa

temperatur pembentukan minyak bumi sangat bervariasi. Dijelaskan

bahwa batuan yang berusia lebih muda relatif memerlukan temperatur

yang lebih tinggi dalam pembentukan minyak bumi.

Ada 5 tahapan zonasi pematangan minyak bumi menurut Bissada (1986)

adalah :

1. Zona I : dimana gas dapat terbentuk sebagai akibat bakteri tidak ada

minyak yang dapat dideteksi kecuali minyak bumi tersebut

merupakan zat pengotor atau hasil suatu migrasi.

Page 8: Geologi Migas Pabum

2. Zona II : merupakan awal pembentukan minyak bumi. Hasil utama

yang terbentuk pada zona ini adalah gas kering basah dan

sedikit kondesat. Adanya pertambahan konsentrasi minyak

akan menyebabkan minyak bumi terus mangalami

pengenceran, tetapi belum dapat terbebaskan dari batuan

induknya. Begitu titik kritis kemampuan menyimpan

terlampaui, proses perlepasan minyak bumi sebagai

senyawa yang telah matang dimulai.

3. Zona III : merupakan zona puncak pembentukan dan pelepasan

minyak bumi dari batuan induk. Bentuk utama yang

dihasilkan berupa gas dan minyak bumi. Dengan

bertambahnya tingkat pematangan maka minyak yang

berjenis ringan akan terbentuk.

4. Zona IV : merupakan zona peningkatan pembentukan kondesat gas

basah.

5. Zona V : merupakan zona teraksir, dicirikan dengan suhu yang tinggi

sehingga zat organik akan terurai menjadi gas kering

(metana) sebagai akibat karbonisasi. Perubahan yang terjadi

sebagai akibat penambahan panas dan lamanya pemanasan

pada kerogen atau batu bara dapat bersifat kimia dan fisika,

seperti yang diuraikan oleh Bissada (1980) sebagai ber ikut :

a. Daya pantul cahaya daari partikel vitrinit akan meningkat

secara eksponensial.

b. Warna kerogen akan berubah menjadi lebih gelap.

c. Adanya peningkatan mutu batu bara, dengan kandungan

volatile akan berkurang.

d. Sifat kimia dari kerogen akan berubah, kandungan oksigen dan

hidrokarbon akan berkurang sehingga perbandingan dari atom

oksigen / karbon dan hydrogen / karbon akan menurun dan

akhirnya hanya akan membentuk karbon murni (grafit).

Page 9: Geologi Migas Pabum

3) Migrasi

Minyak bumi yang terbentuk sebagai tetes-tetes kecil atau mungkin

sebagai koloid didalam batuan induk karena pengaruh tekanan atau buoyancy

(pelampung) akan bergerak mengalir ke dalam batuan reservoir inilah yang

disebut migrasi. Migrasi dibedakan menjadi 3 cara yaitu :

- Migrasi primer keluarnya minyak bumi/petrolium dari batuan induk

dan masuk ke batuan reservoir lapisan penyalur

- Migrasi sekunder pergerakan minyak bumi dalam lapisan penyalur

masuk ke tempat akumulasi

- Migrasi tertier pergerakan hidrokarbon/minyak bumi dari suatu

reservoir ke reservoir lainnya

Syarat fisika untuk migrasi

Perbedaan tetes dengan fasa continue :

Kapilaritas / tegangan permukaan menghalangi bergeraknya tetes.

Kapilaritas tetes dalam pori / kontriksi ;

Dalam keadaan statis pada tiap tonjolan terdapat keseimbangan tekanan

sebelah menyebelah selaput pemisah .

Jarak migrasi

Migrasi jarak pendek

Terjadi dalam lensa-lensa reservoar, sehingga sukar di bayang terjadi

migrasi jarak jauh

Tetes minyak sukar dibayangkan bergerak dalam kemiri rendah

Migrasi jarak jauh

Batuan reservoar umumnya menerus, sehingga minyak bumi

bermigrasi jauh

Perangkap kondisinya tidak tetap

Penyelidikan geokimia batuan induk jauh dari arus

Page 10: Geologi Migas Pabum

Sumber tenaga migrasi

1. Kompaksi

2. Tegangan permukaan

3. Gravitasi pelampungan

4. Tekanan Hidrostatik

5. Tekanan Gas

6. Sedimentasi

7. Gradien Hidrodinamik

Mekanisme migrasi

Dengan pertolongan air

Sebagai droplet yaitu tetes-tetes kecil minyak yang dibawa arus

air

Sebagai micelle adanya gugusan hidroxil/karboxil pada ujung.

Suatu molekul yang bertindak hidrofil sedangkan ujung lainya

hidrofob dapat melarutkan HC.

Tanpa pertolongan air

Gerakan kapilaritas

Expansi gas

Pelampungan

Gerakan hidrolik

4) Perangkap Reservoir

Perangkap reservoir merupakan unsure penting dalam cara terdapatnya

minyak dan gas bumi. Usaha eksplorasi terutama ditunjukan umtuk mencari

perangkap-perangkap reservoir ini. Istilah perangkap atau trap, ialah berbentuk

geometri struktur atau lapisan sedemikian rupa sehingga tubuh reservoir

terkurung atau tersekat oleh batuan yang impermeable (batuan penyekat). Jadi

seolah-olah minyak terjebak atau tersangkut pada batuan reservoir, tidak bias

bermigrasi atau lepas lebih lanjut.

Pada dasarnya terdapat banyak jenis perangkap minyak dan gas bumi,

tetapi pada umumnya dikatagorikan menjai 3 jenis yaitu:

Page 11: Geologi Migas Pabum

1. perangkap struktur

perangkap struktur merupakan perangkap yang paling orisinil dan sampai

sekarang merupakan perangkap yang paling penting

a. Perangkap lipatan

1. perangkap ini di sebabkan oleh perlipatan dan perangkap inipula

yang disebut perangkap utama

2. unsure – unsure yang mempengaruhi pembentukan perangkap ini

adalah adanya lapisan penyakat dan lapirasan penutup yang berada di

atasnya dan di bentuk sedemukian rupa sehingga minyak tidak dapat

bermigrasi kemana mana

b. Perangkap patahan

patahan yang berdiri sendiri tidak dapat membentuk suatu perangkap, ada

beberapa unsure lain yang harus di penuhi untuk membentuk suatu

perangakap.

1. Adanya kemiringan wilayah.

2. Harus ada patahan yang saling berpotongan.

3. Adanya suatu pelengkungan lapisan atau suatui pelipatan

4. pelengkungan dari suatu patahannya sendiri dan

kemiringan wilayah

Page 12: Geologi Migas Pabum

2. perangkap stratigrafi

Prinsip perangkap stratigrafi adalah minyak dan gas terjebak dalam

perjalanannya ke atas, terhalang dari segala arah terutama dari bagian atas

pinggir, karena batuan reservoar menghilangdan berubah facies menjadi

batuan lain atau batuan yang berkareakteristik sebagai penghalang

permeabilitas.

Beberapa unsure utama perangkap stratigrafi:

1. adanya perubahan sifat litologi dengan beberapa sifat reservoar ke satu

atau beberapa arah sehingga merupakan penghalang.

2. adanya lapisan penutup / penyekat yang berhimpit lapisan reservoar

tersebut ke arah atas atau pinggir

3. kedudukan struktur lapisan reservoar yang sedemikian rupa sehingga dapat

menjebak minyak yang naik

Perubahan sifat litologi reservoar ke suatu arah dari pada lapisan reservoar

dapat disebabkan :

a. Pembajian, dimana lapisan reservoar yang terhimpit antara lapisan

penyekat menipis dan menghilang

b. Penyerpihan ( shale out )

Page 13: Geologi Migas Pabum

3. Perangkap Kombinasi

Gabungan perangkap antara perangkap struktr dan perangkap stratigrafi

5) Akumulasi Minyak Bumi

Akumulasi adalah waktu yang diperlukan minyak bumi untuk diperangkap

didalam suatu reservoar pada bagian yang tertinggi.

Ada dua teori akumulasi yaitu

1. Teori Gussow (1951)

Teori ini menggambarkan akumulasi dalam keadaan hidrostatik.

Stage 1

Gas,minyak dan air di atas “Spill point”, gas dan minyak terus

terperangkap, di mana air berubah. Tahap ini berakhir bila interface

minyak dan air mencapai “spill point” atau titik limpah.

WOC : spil point stage 1 berakhir

Stage 2

Tahap selesai perangkap dan “Gas Flushing”. Gas terus terperangkap,

tetapi minyak bergerak naik. Tahap ini berakhir bila Interface oil dan

gas mencapai “Spill point”.

GOC : spill point stage 2 berakhir

Stage 3

Tahap akhir, perangkap terisi oleh gas, pengaruh dari gas yang

menekan naik banyak gas masuk perangkap. Minyak melewati Trap

dan berlanjut migrasi naik.

(Seluruh minyak sudah bermigrasi ke lain trap)

2. Teori akumulasi King Hubert (1953)

Teori ini meninjau prinsio akumulasi minyak bumi berdasarkan

kedudukan energi potensial yang berhubungan erat dengan perangkap

hidrodinamika

Medan potensial suatu reservoir yang terisi air merupakan

resultante dari dua gaya ;

1. Gaya Pelampungan (Gaya Bouyancy)

Page 14: Geologi Migas Pabum

2. Gaya akibat gradient hidrodinamik

6) Lingkungan Pengendapan

Lingkungan darat

Endapan Fluvial :

o Facies Braided Fluvial

o Facies Meandering Fluvial

o Facies Eolian

Lingkungan transisi

Endapan Delta ;

o River Dominated Deltaic Facies

o Tide dominated deltaic Facies

o Wave Dominated Facies

Lingkungan laut

Endapan Klastik Laut Dangkal

o Facies Pantai

o Facies Tidal

o Facies Shelf

Endapan Klastik Laut Dalam

o Sub Marine Fan Facies

7) Batuan Reservoir

Batuan reservoir adalah wadah permukaan yang diisi dan dijenuhi oleh

minyak dan gas bumi. Ruangan penyimpanan minyak dalam reservoir berupa

rongga-rongga atau pori-pori yang rendah. Pada hakekatnya setiap batuan dapat

bertindak sebagai batuan reservoir asal mempunyai kemampuan untuk

menyimpan dan melepaskan minyak bumi. Dalam hal ini batuan reservoir harus

menyandang dua fisik penting , yaitu harus mempunyai porositas yang

memberikan kemampuan untuk menyimpan, dan juga kelulusan atau

permeabilitas. Jadi secara singkat dapat disebut bahwa batuan reservoir harus

berongga atau berpori yang berhubungan.porositas dan permeabilitas sangat erat

Page 15: Geologi Migas Pabum

hubungannya, sehingga dapat dikatakan permeabilitas tidak mungkin tanpa

adanya porositas, walaupun sebaliknya belum tentu demikian.

Menurut peyne (1942), perbedaaan antara porositas dan permeabilitas

adalah bahwa porositas menentukan jumlah cairan yang terdapat, sedangkan

permeabilitas menentukan jumlahnya yang dapat diproduksikan. Dilain pihak,

suatu batuan reservoir juga dapat bertindak sebagai lapisan penyalur aliran

minyak dan gas bumi dari tempat minyak bumi tersebut keluar dari batuan induk

(migrasi primer) ke tempat berakumulasinya dalam suatu perangkap. Bagian suatu

perangkap yang mengandung minyak dan gas bumi disebut reservoir. Jadi

reservoir merupakan bagian kecil daripada batuan reservoir yang berada dalam

keadaan demikian sehingga membentuk suatu perangkap.

Syarat-syarat untuk disebut reservoir minyak bumi adalah :

Batuan reservoir diisi dan dijenuhi oleh minyak dan gas

bumi, biasanya merupakan batuan yang berpori.

Lapisan penutup (cap rock), batuan yang tidak tembus

minyak, terdapat diatas reservoir.

Perangkap reservoir, bentuk reservoir seemikian rupa

sehingga minyak bumi dapat tetampung.

Batuan yang menyandang sifat porositas dan permeabilitas yang baik

adalah batu pasir dan batu karbonat (gamping dan dolomite). Karena itu minyak

dan gas bumi 60 % didapat dari batuan pasir, 39 % dari batuan karbonat dan

sisanya 1 % dari reservoir lain, misalnya rekahan-rekahan pada batuan beku.

8) MekanisePendorong

1. Water Drive Reservoir

Terjadinya aliran fluida dari reservoir ke permukaan disebabkan tenaga

dorong air yang mengisi pori-pori yang ditinggalkan minyak, baik dari

bawah, samping atau kedua-duanya.

Ciri-ciri :

a. tekanan relative stabil

b GOR rendah dan konstan

c WOR meningkat continue

Page 16: Geologi Migas Pabum

d. perilaku sumur sembur alam sampai berlebihan

2. Solution Gas Expansion Drive Reservoir

Tenaga pendorong dari gas yang terlarut dari minyak kemudian terbebaskan

dan mengembang akhirnya mendesak minyak.

Ciri-ciri :

a. tekanan turun cepat dan menerus

b. GOR mula-mula rendah kemusian naikcepat kemudian turun

c. Qw kecil atau diabaikan

d. perilaku sumur memerlukan pumping pada tahap awal

3. Gas Cap Expantion Drive Reservoir

Tenaga dorong dari tudung gas yang ada di atas minyak.

Ciri-ciri :

a. tekanan turun lambat tapi terus

b. GOR meningkat terus

c. Qw hampir tak ada

d. perilaku sumur, umur sembur alam tergantung ukuran gas capnya

4. Combination Drive Reservoir

Tenaga dorong merupakan kombinasi dari dua atau lebih.