Geo Politi k
-
Upload
widyaanggarini -
Category
Documents
-
view
225 -
download
0
description
Transcript of Geo Politi k
Tugas : KEWARGANEGARAAN
Dosen : Rahmatullah, S.Ip, M.Si
GEOPOLITIK INDONESIA
Disusun :
Ketua: Muh. Yusuf Bandu
Anggota : - Tikria Kurdi - Sri Sulistyawati Anton
- Ariyati Amin - Khusnul Khatimah
- Rina Trisnalestari - Rusnaeni
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNHAS
MAKASSAR
TAHUN PELAJARAN 2008 / 2009
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas ke hadirat Allah SWT karena hanya atas
barkat, rahmat, dan hidayah-Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
Kewarganegaraan ini dengan tepat waktu.
Pada laporan kami kali ini, kami selaku penyusun mencoba memaparkan
tentang “Geopolitik Indonesia”. Dalam penyusunan laporan ini kami menggali
beragam informasi baik itu dari buku-buku penunjang, bahan di internet, maupun
dengan melihat realitas yang ada melalui media massa.
Kami selaku kelompok penyusun mengucapkan terima kasih kepada bapak
Rahmatullah, S.Ip, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah memberikan arahan
dan bimbingan kepada penyusun sejak dari presentase yang kami lakukan hingga
laporan ini dapat terselesaikan dengan baik. Kami juga mengucapkan banyak terima
kasih kepada teman-teman yang telah memberikan support dan semangat dalam
pelaksanaan dan penyelesaian laporan presentase ini.
Sebagai manusia biasa kami meyadari laporan ini tidak luput dari segala
kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu kritik dan saran yang sangat kami
harapkan agar kedepannya nanti kami dapat memperbaiki segala kesalahan dan
kekurangan. Selain itu kami juga berharap agar laporan ini dapat bermanfaat tidak
hanya bagi kami selaku penyusun tetapi dapat bermanfaat untuk kita semua. Amin
Makassar, November 2008
2
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul..............................................................................................................i
Kata Pengantar............................................................................................................ii
Daftar Isi......................................................................................................................iii
Bab I Pendahuluan......................................................................................................1
A. Latar Belakang .....................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................1
C. Tujuan Pembahasan...............................................................................1
Bab II Pembahasan..........................................................................................2
A. Latar Belakang Geopolitik Indonesia....................................................2
B. Geomorfologi Indonesia .......................................................................2
C. Geopolitik Indonesia..............................................................................3
D. Wawasan Nusantara ..............................................................................6
E. Otonomi Daerah.....................................................................................9
Bab III Penutup………………………………............……………………...17
A. Saran…………………………….…………………..……………….17
B. Kesimpulan…………………………………………………………..18
Daftar Pustaka……………………...………………………………………………19
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ir. Soekarno (1 juni 1945) dalam sidang BPUPKI mengemukakan bahwa
orang dan tempat tidak dapat dipisahkan. Geopolitik merupakan pengetahuan
mengenai ciri khas dari suatu negara dari ciri fisik dan nonfisik. Geopolitik
juga dinamakan sebagai wawasan nusantara. Mengapa? Karena alasan sebagai
berikut :
1. NKRI adalah negara kepulauan (Setneg RI, tt :66)
2. Letak Geografis Indonesia
3. Keunikan Indonesia
Menurut paham Sunardi geopolitik sebagai ilmu sebagai pembenaran pada
konsepsi ruang. Hal ini dimaksudkan sebagai paham mengenai wilayah, ruang,
tempat dimana seseorang berpijak.
B. Rumusan Masalah
Dalam pembahasan materi mengenai “Geopolitik Indonesia” kami
mengangkat rumusan masalah, yaitu :
1. Bagaimanakah hubungan geopolitik Indonesia dengan geomorfologi
Indonesia?
2. Apa dan bagaimanakah geopolitik Indonesia itu sendiri?
3. Bagaimanakah geopolitik sebagai wawasan nusantara?
4. Bagaimanakah penerapan otonomi daerah dengan berdasar pada
wawasan nusantara atau geopolitik Indonesia?
C. Tujuan
Dalam pembahasan laporan ini diharapkan dapat mencapai tujuan yang
ingin dicapai yaitu dapat menjelaskan rumusan masalah yang akan dibahas
4
dalam laporan presentase ini. Dengan demikian dapat dicapai tujuan
pembelajaran dalam materi geopolitik Indonesia.
BAB I
PEMBAHASAN
A. Latar Belakang Geopolitik Indonesia
Geopolitik dan geostrategi merupakan permasalahan yang sangat penting
saat ini. Permasalahan ini penting karena manusia yang telah berbangsa
membutuhkan wilayah sebagai tempat tinggalnya yang kemudian dikenal
dengan negara. Hal inilah yang mendasari pembahsan mengenai geopolitik
indonesia. Dalam perkembangan selanjutnya pengertian negara tidak hanya
tempat tinggal, tetapi diartikan lebih luas lagi yang meliputi institusi, yaitu
pemerintah, rakyat, kedaulatan, dan lain-lain.
Geopolitik merupakan ruang hidup suatu bangsa baik secara fisik maupun
nonfisik yang memiliki kesatuan cara pandang dan dikenal sebagai wawasan
nasional.
B. Geomorfologi Indonesia
Geopolitik berkaitan dengan geomorfologi negara. Geomorfologi negara
yang dimaksudkan adalah ciri fisik dan nonfisik dari suatu negara.
Negara terbagi dua berdasarkan bentuk geografisnya, yaitu :
– Dikelilingi daratan (land lock country)
– Berbatasan lautan, dibedakan menjadi :
1. Negara Pulau (oceanic archipelago)
2. Negara pantai (coastal archipelago)
3. Negara kepulauan (archipelago)
Geopolitik merupakan Ciri khusus negara berdasarkan morfologinya (ciri
fisik dan non fisik)
5
Dari geomorfologinya, indonesia merupakan negara kepulauan. Hal ini
disebabkan karena Indonesia terdiri dari berbagai gugusan pulau-pulau yang
dikelilingi oleh perairan yang luas.
Sesuai dengan asas kepulauan menurut unclos 1982 maka Indonesia
termasuk negara kepulauan. Asas UNCLOS yaitu :
Suatu kesatuan utuh wilayah yang batasnya ditentukan oleh laut, dalam
lingkungan terdapat pulau, dan gugusan pulau. Selain itu kepulauan
diartikan sebagai pulau-pulau dengan perairan diantaranya dan angkasa
diatasnya sebagai kesatuan utuh dengan unsur air sebagai penghubung
C. Geopolitik Indonesia
Istilah geopolitik semula sebagai ilmu politik, kemudian berkembang
menjadi pengetahuan tentang sesuatu yang berhubungan dengan konstelasi
ciri khas negara yang berupa bentuk, luas, letak, iklim, dan sumber daya alam
suatu negara untuk membangun dan membina negara.
Secara Etimologi geopolitik berasal dari 2 kata yaitu geo dan politik.
Menurut Preston E. James geografi mempersoalkan tata ruang, yaitu sistem
dalam hal menempati suatu ruang di permukaan bumi. Dengan demikian
geografi bersangkut-paut dengan interrelasi antara manusia dengan
lingkungan tempat hidupnya. Sedangkan politik berhubungan dengan
kekuasaan dan pemerintahan.
Dalam studi hubungan internasional geopolitik merupakan suatu kajian
yang melihat masalah hubungan internasional dari sudut pandang ruang atau
geosentrik. Konteks teritorial dimana hubungan itu terjadi bervariasi dalam
suatu wilayah dalam interaksi, lingkup wilayah, dan hierarki aktor : dan
nasional, internasional, sampai benua kawasan, juga provinsi atau lokal.
Sehingga dari beberapa pengertian di atas geopolitik adalah suatu studi
yang mengkaji masalah geografi, sejarah dan ilmu sosial, dengan merujuk
kepada percaturan politik internasional. Geopolitik mengkaji makna strategis
6
dan politis suatu wilayah geografi yang mencakup lokasi, luas serta sumber
daya alam wilayah tersebut.
Geopolitik mempunyai 4 unsur pembangun, yaitu :
1. keadaan geografis
2. politik dan strategis
3. hubungan timbal balik antara geografi dan politik
4. unsur kebijaksanaan
Keadaan suatu negara akan selalu sejalan dengan kondisi dari kawasan
geografis yang mereka tempati. Hal yang paling utama dalam mempengaruhi
keadaan suatu negara adalah kawasan yang berada di sekitar negara itu
sendiri, atau dengan kata lain negara yang berada di sekitar (negara tetangga)
memiliki pengaruh yang besar terhadap penyelenggaraan suatu negara.
Dari uraian di atas negara digolongkan, yaitu :
1. Determinis, semua hal yang bersifat politis secara mutlak
tergantung dari keadaan bumi/posisi geografisnya. Negara yang
berada diantara dua negara adikuasa. Terpengaruh kebijakan
politik luar negeri dua negara raksasa tersebut.
2. Posibilitis, golongan kebalikan golongan determinis. Negara tidak
mendapatkan dampak yang terlalu besar dari keadaan negara
raksasa, karena letak geografisnya tidaklah berdekatan dengan
negara raksasa. Sehingga faktor yang cukup dominan yaitu
ideologi, politik, sosial, budaya, dan militer.
Geopolitik dibutuhkan oleh setiap negara di dunia, untuk memperkuat
posisinya terhadap negara lain, untuk memperoleh kedudukan yang penting
diantara masyarakat bangsa-bangsa atau secara lebih tegas lagi, untuk
menempatkan diri pada posisi yang sejajar diantara negara-negara raksasa.
Peranan geopolitik :
7
– Berusaha menghubungkan kekuasaan negara dengan potensi alam
yang tersedia
– Menghubungkan kebijaksanaan pemerintah dengan kondisi alam
– Menentukan bentuk dan corak politik luar dan dalam negeri
– Menggariskan pokok-pokok haluan negara, misalnya pembangunan
– Berusaha meningkatkan posisi dan kedudukan suatu negara
berdasarkan teori Negara sebagai organisme, dan teori geopolitik
lainnya.
– Membenarkan tindakan ekspansi yang dijalankan oleh suatu negara
Salah satu teori yang paling berpengaruh yaitu teori Pan-Regionalisme
(penggabungan teori lebensraum dan autarkis). Lebensraum (ruang hidup),
Autarki (swasembada/sumber daya manusia).
Teori ini berpandangan bahwa Negara merupakan suatu organisme, yang
memiliki kecerdasan intelektual serta memerlukan ruang hidup. Tak ada satu
negarapun yang mampu hidup mandiri secara mutlak. Teori ini juga
berpandangan bahwa satu bagian dunia yang relatif mempunyai perasamaan
dalam sifat-sifat geografis, ras, kebudayaan, dapat disatukan dalam satu
kesatuan wilayah.
Indonesia Sebagai Negara Kepulauan
Indonesia terdiri dari gugusan pulau. Dari hal ini indonesia dapat
dikatakan sebagai sebuah negara yang amat sulit untuk dipersatukan. Oleh
karena itu, diperlukan konsep geopolitik yang baik digunakan di indonesia.
Jenis Kondisi Geografis Indonesia :
• Kondisi Fisis Indonesia :
1. Letak geografis
2. Posisi silang
3. Iklim
8
4. Sumber daya alam
5. Faktor social politik
• Kondisi Fisikal. Keberadaan pada lokasi ini adalah faktor geopolitik utama
yang mempengaruhi perpolitikan di Indonesia. Indonesia berada diantara dua
benua dan dua samudera.
Keadaan Indonesia sebagai negara kepulauan mudah menimbulkan
masalah-masalah teritorial menyangkut hal berikut :
a. Pembinaan wilayah untuk menciptakan ketahanan nasional
b. Faktor kesejahteraan dan keamanan bangsa
c. Pembinaan teritorial
Disinilah peran pemahaman geopolitik agar dapat tercapai suatu keadaan yang
dinamakan ketahanan nasional. Negara merupakan suatu organisme yang punya
kecerdasan dan perlu ruang hidup.
D. Wawasan Nusantara
Geopolitik indonesia dinamakan wawasan nusantara, yang secara umum
didefinisikan sebagai cara pandang dan sikap bangsa indonesia tentang dirinya
yang bhinneka, serta lingkungan geografinya yang berwujud negara
kepulauan berdasarkan pancasila dan UUD 1945.
Konsef geopolitik itu adalah wawasan nusantara. Berbeda dengan
pemahaman geopolitik negara lain yang cenderung mengarah kepada tujuan
ekspansi wilayah. Konsep geopolitik indonesia bertujuan untuk
mempertahankan wilayah.
Tujuan dari wawasan nusantara dibagi menjadi :
1. Tujuan nasional, dapat dilihat dalam pembukaan UUD 1945. Pada
UUD ’45 dijelaskan bahwa tujuan kemerdekaan indonesia adalah
untuk melindungi segenap bangsa indonesia dan seluruh tumpah
darah indonesia, serta untuk mewujudkan kesejahteraan umum,
9
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi
dan keadilan sosial.
2. Tujuan ke dalam, untuk mewujudkan kesatuan segenap aspek
kehidupan, baik alamiah maupun sosial.
Dapat disimpulkan bahwa tujuan bangsa indonesia dilihat dari konsep
geopolitknya adalah menjunjung tinggi kepentingan nasional, serta
kepentingan kawasan untuk menyelenggarakan dan membina kesejahteraan,
kedamaian dan budi luhur serta martabat manusia di seluruh dunia.
Kedudukan Wasantara
Sistem kehidupan nasional Indonesia :
1. Pancasila sebagai ideologi
2. UUD 1945 sebagai konstitusi negara
3. Wasantara sebagai geopolitik bangsa
4. Ketahanan nasional sebagai geostrategi bangsa
5. Politik dan strategi nasional sebagai kebijaksanaan dasar nasional
Wajah Wawasan Nusantara :
1. Sebagai wawasan nasional melandasi konsepsi ketahanan nasional. Wajah
wasantara dalam pengembangannya dipandang sebagai konsepsi politik
ketatanegaraan dalam upaya mewujudkan tujuan nasional. Sebagai
konsepsi politik yang didasarkan pada pertimbangan konstelasi geografis,
wawasan nusantara dapat dikatakan merupakan penerapan teori geopolitik
dari bangsa indonesia. Dengan demikian, wawasan nusantara selanjutnya
menjadi landasan penetuan kebijaksanaan politik negara
2. Sebagai wawasan pembangunan nasional. Wawasan dalam pembangunan
nasional adalah wawasan nusantara yang bersumber pada pancasila dan
undang-undang dasar 1945. Wasantara adalah cara pandang dan sikap
10
bangsa indonesia mengenai dirinya serta lingkungannya dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa.
3. Sebagai wawasan pertahanan dan keamanan. Wasantara adalah pandangan
geopolitik indonesia dalam mengartikan tanah air indonesia sebagai satu
kesatuan yang meliputi seluruh wilayah dan segenap kekuatan negara.
Wasantara di satu pihak dapat menjamin keutuhan wilayah nasional dan
melindungi sumber-sumber kekayaan alam beserta penyelarasannya,
sedangkan di lain pihak dapat menunjukkan kedaulatan negara republik
indonesia.
4. Sebagai wawasan kewilayahan. Sebagai faktor eksistensi negara, wilayah
nasional perlu ditentukan batas-batasnya agar tidak terjadi sengketa
dengan negara tetangga. Oleh karena itu, pada umumnya batas-batas
wilayah suatu negara dirumuskan konstitusi negara (baik tertulis maupun
tidak tertulis). Disinilah peran wawasan nusantara, dengan memahaminya
dengan baik maka kita dapat mengetahui wilayah bangsa kita sendiri.
Sehingga permasalahan mengenai hal tersebut dapat dihindari.
Untuk mencapai tujuan wawasan nusantara dipakai lima asas, yaitu :
a. Satu kesatuan wilayah
- Satu wadah bangsa indonesia yang bersatu
- Satu kesatuan tumpah darah dengan bersatunya dan dipersatukan
segala anugerah dan hakekatnya.
b. Satu kesatuan negara
- Satu UUD dan politik pelaksanannya
- Satu ideologi dan identitas nasional
c. Satu kesatuan budaya
- Satu perwujudan budaya nasional atas dasar bhinneka tunggal ika
- Satu tertib sosial dan tertib hukum
d. Satu kesatuan ekonomi
11
- Satu tertib ekonomi sebagai usaha bersama berdasarkan asas
kekeluargaan
- Seluruh potensi yang ada atau yang dapat diadakan,
diselenggarakan secara total untuk mewujudkan suatu kesatuan
sistem pertahanan keamanan, yang meliputi subyek, obyek, dan
metode.
Pelaksanaan wawasan nusantara terlihat jika terwujud suatu ketahanan
nasional. Ketahanan nasional indonesia bersifat defensif serta melihat dan
mawas ke dalam disertai usaha untuk membina daya, kekuatan serta
kemampuan sendiri, meliputi segenap aspek kehidupan alamiah dan sosial.
Dengan wawasan nusantara, suatu ketahanan nasional dapat tercapai sesuai
dengan kepribadian serta bentuk kepulauan indonesia yang satu kesatuan
dalam persatuan ini.
Wawasan nusantara bermaksud mewujudkan kesejahteraan, ketentraman,
dan keamanan. Sehingga juga ikut serta membina kebahagiaan dan
perdamaian bagi seluruh umat manusia di dunia.
E. OTONOMI DAERAH
Pengertian Otonomi Daerah
Otonomi daerah adalah kewenangan daerah otonom untuk mengatur dan
mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri
berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.( Pasal 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun
2004 tentang Pemerintahan Daerah)
Pengertian ”otonomi” secara bahasa adalah ”berdiri sendiri” atau “dengan
pemerintahan sendiri”. Sedangkan ”daerah” adalah suatu ”wilayah” atau
”lingkungan pemerintah”.(KBBI Daring). Dengan demikian pengertian secara
istilah ”otonomi daerah” adalah ”wewenang atau kekuasaan pada suatu
12
wilayah/daerah yang mengatur dan mengelola untuk kepentingan
wilayah/daerah masyarakat itu sendiri” dan pengertian yang lebih luas
lagiadalah wewenang/kekuasaan pada suatu wilayah/daerah yang mengatur
dan mengelola untuk kepentingan wilayah/daerah masyarakat itu sendiri
mulai dari ekonomi, politik, dan pengaturan perimbangan keuangan termasuk
pengaturan sosial, budaya, dan ideologi yang sesuai dengan tradisi adat
istiadat daerah lingkungannya.
Pelaksanaan otonomi daerah dipengaruhi oleh faktor-faktor yang meliputi
kemampuan si pelaksana, kemampuan dalam keuangan, ketersediaan alat dan
bahan, dan kemampuan dalam berorganisasi. Otonomi daerah tidak mencakup
bidang-bidang tertentu, seperti politik luar negeri, pertahan dan keamanan,
peradilan, moneter, fiskal, dan agama. Bidang-bidang tersebut tetap menjadi
urusan pemerintah pusat.(Pasal 10 Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah).
Pelaksanaan otonomi daerah berdasar pada prinsip demokrasi, keadilan,
pemerataan, dan keanekaragaman.
Otonomi daerah bukanlah suatu hal yang baru karena semenjak berdirinya
Negara Kesatuan Republik Indonesia, konsep otonomi daerah sudah
digunakan dalam penyelenggaraan pemerintahan di daerah. Bahkan pada
masa pemerintahan kolonial Belanda. Semenjak awal kemerdekaan sampai
sekarang telah terdapat beberapa peraturan perundang-undangan yang
mengatur tentang kebijakan Otonomi Daerah. UU 1/1945 menganut sistem
otonomi daerah rumah tangga formil. UU 22/1948 memberikan hak otonomi
medebewind yang seluas-luasnya kepada Daerah. Selanjutnya UU 1/1957
menganut sistem otonomi riil yang seluas-luasnya. Kemudian UU 5/1974
menganut prinsip otonomi daerah yang nyata dan bertanggung. Lalu, UU
22/1999 dianut prinsip otonomi daerah yang luas, nyata, dan bertanggung
jawab.
13
Dalam UU 22/1999, prinsip otonomi daerah yang luas adalah keleluasan
daerah untuk menyelenggarakan pemerintahan yang mencakup kewenangan
semua bidang pemerintahan, kecuali kewenangan di bidang politik luar
negeri, pertahanan keamanan, peradilan, moneter dan fiskal, agama serta
kewenangan di bidang lain yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah.
Yang dimaksud dengan otonomi nyata, adalah keleluasaan daerah untuk
menyelenggarakan kewenangan pemerintah di bidang tertentu secara nyata
ada dan diperlukan serta tumbuh hidup, dan berkembang di daerah.
Sedangkan yang dimaksud dengan otonomi yang bertanggung jawab
adalah berupa perwujudan pertanggung-jawaban sebagai konsekuensi
pemberian hak dan kewenangan kepada Daerah dalam wujud tugas dan
kewajiban yang dipikul oleh Daerah dalam mencapai tujuan pemberian
otonomi, berupa peningkatan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat yang
semkain baik, pengembangan kehidupan demokrasi, keadilan, pemerataan,
serta pemeliharaan hubungan yang serasi antara Pusat dan Daerah serta antara
Daerah dalam rangka menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Sedangkan saat ini, prinsip otonomi daerah yang dianut di Republik
Indonesia adalah UU Nomor 32 Tahun 2004.
14
Kutipan Undang-undang No. 32 tahun 2004
Ditulis pada Juni 23, 2007 oleh Jeme Semende
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 32 TAHUN 2004
TENTANG
PEMERINTAHAN DAERAH
Pasal 1
(1). Pemerintahan daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh
pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan
prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik
Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
(2). Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk
mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat
setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
(3). Daerah otonom, selanjutnya disebut daerah, adalah kesatuan masyarakat hukum
yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus
urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri
berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pasal 2
(1) Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan
daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota yang masing-masing mempunyai
pemerintahan daerah.
(2) Pemerintahan daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengatur dan
mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.
15
(3) Pemerintahan daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menjalankan otonomi
seluasluasnya, kecuali urusan pemerintahan yang menjadi urusan Pemerintah, dengan
tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum, dan daya saing
daerah.
BAB II
PEMBENTUKAN DAERAH DAN KAWASAN KHUSUS
Bagian Kesatu
Pembentukan Daerah
Pasal 4
(1) Pembentukan daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) ditetapkan
dengan undangundang.
(2) Undang-undang pembentukan daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) antara
lain mencakup nama, cakupan wilayah, batas, ibukota, kewenangan
menyelenggarakan urusan pemerintahan, penunjukan penjabat kepala daerah,
pengisian keanggotaan DPRD, pengalihan kepegawaian, pendanaan, peralatan, dan
dokumen, serta perangkat daerah.
(3) Pembentukan daerah dapat berupa penggabungan beberapa daerah atau bagian
daerah yang bersandingan atau pemekaran dari satu daerah menjadi dua daerah atau
lebih.
(4) Pemekaran dari satu daerah menjadi 2 (dua) daerah atau lebih sebagaimana
dimaksud pada ayat
(3) dapat dilakukan setelah mencapai batas minimal usia penyelenggaraan
pemerintahan.
16
Pasal 5
(1) Pembentukan daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 harus memenuhi
syarat administratif, teknis, dan fisik kewilayahan.
(2) Syarat administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk provinsi meliputi
adanya persetujuan DPRD kabupaten/kota dan Bupati/Walikota yang akan menjadi
cakupan wilayah provinsi, persetujuan DPRD provinsi induk dan Gubernur, serta
rekomendasi Menteri Dalam Negeri.
(3) Syarat administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk kabupaten/kota
meliputi adanya persetujuan DPRD kabupaten/kota dan Bupati/Walikota yang
bersangkutan, persetujuan DPRD provinsi dan Gubernur serta rekomendasi Menteri
Dalam Negeri.
(4) Syarat teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi faktor yang menjadi
dasar pembentukan daerah yang mencakup faktor kemampuan ekonomi, potensi
daerah, sosial budaya, sosial politik, kependudukan, luas daerah, pertahanan,
keamanan, dan faktor lain yang memungkinkan terselenggaranya otonomi daerah.
(5) Syarat fisik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi paling sedikit 5 (lima)
kabupaten/kota untuk pembentukan provinsi dan paling sedikit 5 (lima) kecamatan
untuk pembentukan kabupaten, dan 4 (empat) kecamatan untuk pembentukan kota,
lokasi calon ibukota, sarana, dan prasarana pemerintahan.
Bagian Ketiga
Hak dan Kewajiban Daerah
Pasal 21
Dalam menyelenggarakan otonomi, daerah mempunyai hak:
a. mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahannya;
b. memilih pimpinan daerah;
17
c. mengelola aparatur daerah;
d. mengelola kekayaan daerah;
e. memungut pajak daerah dan retribusi daerah;
f. mendapatkan bagi hasil dari pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya
lainnya yang berada di daerah;
g. mendapatkan sumber-sumber pendapatan lain yang sah; dan
h. mendapatkan hak lainnya yang diatur dalam peraturan perundang-undangan.
Pasal 22
Dalam menyelenggarakan otonomi, daerah mempunyai kewajiban:
1. melindungi masyarakat, menjaga persatuan, kesatuan dan kerukunan nasional,
serta keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
2. meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat
3. mengembangkan kehidupan demokrasi
4. mewujudkan keadilan dan pemerataan
5. meningkatkan pelayanan dasar pendidikan
6. menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan
7. menyediakan fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak
8. mengembangkan sistem jaminan social
9. menyusun perencanaan dan tata ruang daerah
10. mengembangkan sumber daya produktif di daerah
11. melestarikan lingkungan hidup
12. mengelola administrasi kependudukan
13. melestarikan nilai sosial budaya
14. membentuk dan menerapkan peraturan perundang-undangan sesuai dengan
kewenangannya dan kewajiban lain yang diatur dalam peraturan perundang-
undangan.
18
Saat ini perjalanan otonomi daerah menjadi kontraproduktif. Hal ini
ditunjukkan dari keadaan Negara kita saat ini. Saat sekarang otonomi daerah telah
disalah gunakan sebagai wadah untuk menjalankan kebebasan pemerintah daerah
pada proses pemerintahan. Sehingga kejadian ini dapat menggugurkan semangat
UU No. 22 tahun 1999, untuk mencerdaskan bangsa dan mencapai keadaan
negara yang stabil, aman, dan damai, tak akan tercapai
Kejadian ini melahirkan kondisi hyperaotonomy. Hiperautonomy
dimaksudkan behwa suatu keadaan yang ditandai dengan adanya paham yang
menganggap daerah masing-masing merupakan suatu wadah. Diamana segala
sesuatu yang berada di luarnya merupakan suatu ancaman bahaya yang dianggap
akan memberikan dampak bagi daerah mereka.
Hyperaotonomy menciptakan kondisi geopolitik yang berkembang ke arah
politik segmentasi ekstrem. Hyperaotonomy dalam pandangan geopolitik
(perebutan kekuasaan), geo ekonomi (perebutan dalam ekonomi), geokultural.
Kondisi tersebut mendorong sikap egoisme kelompok, eksklusivisme teritorial,
primordialisme, dan tidak toleran
19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan tentang Geopolitik Indonesia, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1) Menurut etimologi geopolitik berasal dari dua kata yaitu “geo”
yang berarti bumi dan “politik” yang berhubungan dengan
kekuasaan atau pemerintahan, sedangkan menurut istilah
geopolitik adalah suatu studi yang mengkaji masalah-masalah
geografi, sejarah dan ilmu social, dengan merujuk kepada
percaturan politik internasional.
2) Geopolitik penting untuk dipelajari dan diketahui karena
mengkaji makna strategis suatu wilayah geografi, yang
mencakup lokasi, luas, serta sumber daya alam wilayah Negara
tersebut.
3) Geopolitik indonesia dinamakan wawasan nusantara, yang
secara umum didefinisikan sebagai cara pandang dan sikap
bangsa indonesia tentang dirinya yang bhinneka, serta
lingkungan geografinya yang berwujud negara kepulauan
berdasarkan pancasila dan UUD 1945.
4) Tujuan bangsa indonesia dilihat dari konsep geopolitknya
adalah menjunjung tinggi kepentingan nasional, serta
kepentingan kawasan untuk menyelenggarakan dan membina
kesejahteraan, kedamaian dan budi luhur serta martabat
manusia di seluruh dunia.
5) Otonomi daerah adalah kewenangan daerah otonom untuk
mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat
20
menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.(Pasal 1
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah)
6) Pelaksanaan otonomi daerah dipengaruhi oleh faktor-faktor
yang meliputi kemampuan si pelaksana, kemampuan dalam
keuangan, ketersediaan alat dan bahan, dan kemampuan dalam
berorganisasi.
B. SARAN
Geopolitik sebagai suatu studi yang mengakji masalah-masalah
geografi, sejarah, dan ilmu social dengan merujuk pada percaturan politik
internasional amat perlu untuk dikaji dan dipahami lebih dalam untuk
kemudian dapat diaplikasikan untuk mensejahterakan bangsa. Kita sebagai
generasi muda penerus bangsa hendaknya selalu belajar dan lebih mengkaji
ulang sejauh mana sebenarnya perkembangan geopolitik bangsa ini untuk
kemudian kita sebagai calon penerus bangsa dapat dan mampu melakukan
perubahan untuk lebih meningkatkan perkembangan Negara kea rah yang
lebih sehat.
21
DAFTAR PUSTAKA
--------------------, (ed). 2008. Panduan Pembelajaran Mata Kuliah Pengembangan
Kepribadian (Pendidikan Kewarganegaraan). Hasanuddin University Press:
Makassar
www.google.com
www.yahoo.com
22