Geo Politi k

9
TUGAS TEORI GEOGRAFI, LINGKUNGAN, DAN MITIGASI BENCANA Nama :Ketut Pasek Agung Wihikan Nim : 1329091005 Geopolitik berasal dari kata Geo atau bumi dan politik. Geo politik berarti kekuatan yang didasarkan pada pertimbangan dasar atau geografi dalam menentukan alternative kebijaksanaan nasional untuk mewujuudkan tujuan nasional. Ilmu geopolitik adalah pengetahuan yang mempelajari tentang potensi, yang dimiliki oleh suatu bangsa atas dasar jati dirinya dan merupakan kekuatan serta kemampuan untuk ketahanan nasional (Ermanaya, 2001: 23). Geo-politik pada dasarnya merupakan cabang ilmu pengetahuan yang relatif baru, dimana pada awalnya dicurigai sebagai satu “ilmu” yang memberikan pembenaran pada konsepsi Liebensraum di era Hitler, sehingga menimbulkan semacam “kecurigaan” akan kemanfaatannya secara ilmiah. Kemudian setelah itu, barulah geopolitik berkembang menjadi suatu kajian yang melihat masalah / hubungan internasional dari sudut pandang ruang atau geosentrik. Dimana kajian geopolitik ini diperlukan, karena diawali dari kesadaran akan kebutuhan ruang hidup dari manusia, masyarakat dan bangsa. Kesadaran

description

maritim

Transcript of Geo Politi k

Page 1: Geo Politi k

TUGAS TEORI GEOGRAFI, LINGKUNGAN,

DAN MITIGASI BENCANA

Nama :Ketut Pasek Agung Wihikan

Nim : 1329091005

Geopolitik berasal dari kata Geo atau bumi dan politik. Geo politik berarti kekuatan

yang didasarkan pada pertimbangan dasar atau geografi dalam menentukan alternative

kebijaksanaan nasional untuk mewujuudkan tujuan nasional. Ilmu geopolitik adalah

pengetahuan yang mempelajari tentang potensi, yang dimiliki oleh suatu bangsa atas dasar

jati dirinya dan merupakan kekuatan serta kemampuan untuk ketahanan nasional (Ermanaya,

2001: 23).

Geo-politik pada dasarnya merupakan cabang ilmu pengetahuan yang relatif baru,

dimana pada awalnya dicurigai sebagai satu “ilmu” yang memberikan pembenaran pada

konsepsi Liebensraum di era Hitler, sehingga menimbulkan semacam “kecurigaan” akan

kemanfaatannya secara ilmiah. Kemudian setelah itu, barulah geopolitik berkembang menjadi

suatu kajian yang melihat masalah / hubungan internasional dari sudut pandang ruang atau

geosentrik. Dimana kajian geopolitik ini diperlukan, karena diawali dari kesadaran akan

kebutuhan ruang hidup dari manusia, masyarakat dan bangsa. Kesadaran tersebut terkait

secara tidak langsung dengan kebutuhan keamanan bagi diri manusia, lebih-lebih bagi

manusia yang telah membangsa. Setelah bangsa menegara, kesadaran ruang menjadi

kesadaran akan kedaulatan, sehingga membuat batas-batas Negara, dengan melalui

seperangkat hokum dan aparat penjamin tegaknya tertib hukum dan kedaulatan. Tujuan

penentuan garis batas selain untuk integrasi bangsa juga untuk memperjelas batas pembinaan

sumberdaya alam untuk keamanan maupun kesejahteraan. Karena adanya kesadaran tersebut,

maka ada pemahaman tentang konteks territorial, di mana hubungan itu terjadi bervariasi

dalam fungsi wilayah dalam interaksi, lingkup wilayah, dan hirarki aktor: dari nasional,

internasional, sampai benua-kawasan, juga provinsi atau local (Ermanaya, 2001: 24).

Page 2: Geo Politi k

Dari pengertian diatas, pengertian geopolitik dapat lebih disederhanakan lagi.

Geopolitik adalah suatu studi yang mengkaji masalah-masalah geografi, sejarah dan ilmu

sosial, dengan merujuk kepada politik internasional. Geopolitik mengkaji makna strategis dan

politis suatu wilayah geografi, yang mencakup lokasi, luas serta sumber daya alam wilayah

tersebut. Geopolitik mempunyai 4 unsur yang pembangun, yaitu keadaan geografis, politik

dan strategi, hubungan timbal balik antara geografi dan politik, serta unsur kebijaksanaan

(Ermanaya, 2001: 26).

perkembangan ilmu pengetahuan yang cukup baik, telah menciptakan atau

melahirkan beberapa teori geopolitik. Salah satu teori geopolitik yang ditemukan dan

dikembangkan adalah yang ditemukan oleh Alfred Thayer Mahan (1840–1914). Alfred

Thayer Mahan memandang perlunya dikembangkan lebih lanjut konsepsi geopolitik dengan

memperhatikan perlunya memanfaatkan serta mempertahankan sumber daya laut, termasuk

akses laut. Sehingga tidak hanya pembangunan armada laut saja yang diperlukan, namun

lebih luas juga membangun kekuatan maritim. Berdasarkan hal tersebut, muncul konsep

Wawasan Bahari atau konsep kekuatan di laut yang disebut “Barang siapa menguasai lautan

akan menguasai kekayaan dunia”. Pada teori itu menyebutkan bahwa siapa yang bisa

mengembangkan dan dapat membentuk angkatan laut yang kuat akan dapat memanfaatkan

sumber daya alam dan menguasai dunia (Ermanaya, 2001: 44).

Bukti atau contoh penerapan dari teori yang dikembangkan oleh Alfred Thayer

Mahan ini, bisa kita lihat pada sejarah kerajaan-kerajaan di Indonesia. Sejarah mencatat

bahwa kejayaan kekuatan maritim di Indonesia sudah lahir sebelum kemerdekaan, hal ini

dibuktikan dengan adanya temuan-temuan situs prasejarah maupun sejarah. Peneuman situs

prasejarah di gua-gua Pulau Muna, Seram dan Arguni yang dipenuhi oleh lukisan perahu-

perahu layar, menggambarkan bahwa nenek moyang Bangsa Indonesia merupakan bangsa

yang memiliki kekuatan maritim, selain itu ditemukannya kesamaan benda-benda sejarah

antara Suku Aborigin di Australia dengan di Jawa menandakan bahwa nenek moyang kita

sudah melakukan hubungan dengan bangsa lain yang tentunya menggunakan kapal-kapal

yang laik layar (Irfan, 1983: 5).

Salah satu contoh kerajaan yang memiliki angkatan laut yang kuat adalah Kerajaan

Sriwijaya. Kerajaan Sriwijaya (683 M – 1030 M) memiliki armada laut yang kuat, menguasai

jalur perdagangan laut dan memungut cukai atas penggunaan laut.  Pengaruhnya meliputi

Sriwijaya berperan penting dalam mengembangkan perdagangan di Asia Tenggara, dan

memiliki hubungan yang baik dengan kerajaan Campa yang terletak di antara Camboja dan

Page 3: Geo Politi k

Laos. Hal ini membuktikan bahwa kerajaan Sriwijaya yang pada saat itu memiliki angkatan

laut yang kuat dapat menguasai daerah asia tenggara, khususnya dalam bidang ekonomi

(Irfan, 1983: 59).

Selain itu, bukti yang menunjukan kerajaan-kerajaan di Indonesia memiliki kekuatan

maritim yang kuat adalah Kerajaan Mataram kuno di Jawa Tengah bersama kerajaan lainnya,

seperti Kerajaan Tarumanegara telah membangun Candi Borobudur yang pada relief

dindingnya dapat terlihat gambar perahu layar dengan tiang-tiang layar yang kokoh dan telah

menggunakan layar segi empat yang lebar.  Kejayaan Kerajaan Singosari di bawah

kepemimpinan Raja Kertanegara telah memiliki armada kapal dagang yang mampu

mengadakan hubungan dagang dengan kerajaan-kerajaan lintas laut. Perkembangan Kerajaan

Singosari dipandang sebagai ancaman bagi Kerajaan Tiongkok dimana saat itu berkuasa

Kaisar Khu Bilai Khan. Keinginan untuk menaklukkan Kerajaan Singosari dilakukan Khu

Bilai Khan dengan mengirim kekuatan armadanya hingga mendarat di Pulau Jawa.   Disaat

Kertanegara harus berhadapan dengan kekuatan armada Khu Bilai Khan, Raden Wijaya

memanfaatkan momentum ini untuk membelot melawan Kertanegara dan mendirikan

Kerajaan Majapahit.  Kerajaan Majapahit (1293 M – 1478 M) selanjutnya berkembang

menjadi kerajaan maritim besar yang memiliki pengaruh dan kekuasaan yang luas meliputi

wilayah Nusantara.   Dengan kekuatan armada lautnya, Patih Gajah Mada mampu berperang

untuk memperluas wilayah kekuasaan, sekaligus menanamkan pengaruh, melaksanakan

hubungan dagang dan interaksi budaya. Bukti-bukti sejarah ini tidak bisa dielakkan bahwa

kejayaan bahari Bangsa Indonesia sudah bertumbuh sejak dahulu (Irfan, 1983: 32).

Berbagai dokumen tentang kejayaan bahari Bangsa Indonesia pada masa lalu,

namun dalam perjalanannya kemudian mengalami keredupan. Setidaknya ada beberapa

sebab, yaitu kedatangan bangsa eropa yang memiliki angkatan laut lebih kuat. Dengan

beralihnya penguasaan laut dari kerajaan-kerajaan pribumi ke negara asing, maka keadaan

politik dan ekonomi kini ditentukan oleh pemerintah pusat bangsa asing. Misalnya seperti

daerah sulawesi, yang merupakan salah satu jalur perdagangaan pada saat itu, dalam

perkembangannya diatur oleh pemerintah pusat masing-masing di Madrid (Spanyol), Den

Haag (Belanda), dan London (Inggris) (Lapian, 2009: 184).

Spanyol mengawali penjelajahan angkatan lautnya di asia tenggara, di awali dengan

membuat pangkalan di Manila. Namun pada awal menyerang Manila, Spanyol hanya bisa

bertahan pada pangkalannya di Zamboanga. Faktor pertama kekalahan Spanyol adalah faktor

ekonomi. Selama 250 tahun pemerintah di Manila hanya bisa bertahan karena adanya situado

Page 4: Geo Politi k

(Subsidi) yang diberikan berupa uang perak yang diterima dari Meksiko. Dengan anggaran

keuangan yang selalu defisit, usaha militer spanyol di perairan selatan gagal. Apa lagi hal ini

mengalami gempuran yang sangat besar dari dari kerajaan lokal Filipina, yaitu di daerah

Moro (Lapian, 2009: 184).

Keadaan ini berubah pada abad ke-19. Ketergantungan pada Meksiko mulai

diputuskan (1804), dan kepulauan Filipina mulai mandiri dengan membuka perkebunan

tembakau dan tanaman komersial lainnya. hal ini dimanfaatkan Spanyol, dengan membuka

kerja sama langsung Eropa Spanyol melalui pelayaran tanjung harapan. Dengan keadaan

kerja sama seperti ini, spanyol mulai menfaatkan keadaaan tersebut dan mulai menyerang

Moro di sebelah selatan. Padahal pada saat itu Spanyol sudah menjalin kerjasama dengan

Kerajaan Sulu, Maguindano, dan Zamboanga. Setelah beberapa kali melakukan serangan,

akhirnya Spanyol berhasil menguasai daerah tersebut (Lapian, 2009: 185).

Pada saat yang sama Belanda pun berhasil menguasai daerah Sumatra dan

Kalimantan dengan meningkatkan angkatan lautnya. Melihat hal tersebut tentu membuat

Spanyol waspada dengan kemungkinan adanya serangan yang dilakukan Belanda kepada

daerah jajahan Spanyol. Namun pada saat itu, kekuatan Belanda bukanlah hal yang paling

dikhawatirkan Spanyol pada abad tersebut. Pada saat tersebut angkatan laut inggris muncul

sebagai kekuataan besar yang benar-benar ditakutkan. melihat semakin gentingnya keadaan

Spanyol di Asia Tenggara, membuat Spanyol benar-benar ingin mempertahankan daerah

kekuasaannya di Asia Tenggara. Apa lagi hal ini ditambah lagi dengan semakin

berkurangnya daerah jajahan Spanyol di Amerika Selatan dan Amerika Tengah. Sehingga

secara tidak langsung Spanyol harus menambah daerah jajasannya di kawasan Asia Tenggara

(Lapian, 2009: 186).

Khusus untuk kedatangan bangsa Belanda di daerah Asia Tenggara. Bangsa Belanda

lebih dahulu menyerang Indonnesia, dan Belanda merupakan bangsa yang paling lama

menjajah Indonesia. pada sekitar abad ke -18 Belanda sudah mengatur masyarakat Indonesia

untuk membatasi berhubungan dengan laut, misalnya larangan berdagang selain dengan

pihak Belanda. Dimana pada saat itu Belanda mengambil alih jalur perdagangan internasional

pada saat itu, yang terletak di Selat Malaka. Sehingga membuat kerajaan-kerajaan lokal

Indonesia yang sebelumnya telah muncul sebagai kerajaan bahari nusantara telah rapuh,

seperti Bugis-Makassar, Sriwijaya, Tarumanegara, dan peletak dasar kebaharian Ammana

Gappa di Sulawesi Selatan.  Akibat peraturan yang dikembangkan dan beberapa daerah-

Page 5: Geo Politi k

daerah yang diambil alih Belanda tersebut, membuat budaya bahari bangsa Indonesia

memasuki masa suram (Lapian, 2009: 189).

Abad ke-19 merupakan masa kejayaan Inggris yang muncul sebagai kekuatan

maritim yang terbesar. Apa lagi hal ini ditambah lagi dengan kekalahan Prancis pada perang

Napoleon, membuat Inggris menguasai banyak jalur-jalur perdagangan. Inggris menguasai

pada banyak area perdagangan India –Cina. Dimana Inggris memiliki banyak pangkalan di

daerah Afrika, India, Asia tenggara dan Asia Timur. Khusus di Asia Tenggara awalnya

Inggris hanya menguasai Bengkulu dan Penang, namus setelah kekalahan Prancis pada

perang Napoleon, Inggris menambah kekuasaannya di Jawa dengan ibukotanya Batavia

(Lapian, 2009: 192).

Melihat begitu luasnya kekuasaannya pada saat itu, Inggris berusaha terlebih dahulu

memperlebar perdagangannya pada tempat-tempat yang strategis. Untuk mengamankan jalur

perdagangannya, Inggris mengawasi daerah laut Cina Selatan dan membuat kawasan transit

di daerah Singapura. Selain itu juga, Inggris mulai mengembangkan daerah perdagangannya

pada daerah-daerah yang masih dikuasai Belanda dan Spanyol (Lapian, 2009: 194). Karena

kekuatan maritim yang cukup kuat dan strategi politik yang sangat baik, membuat Inggris

mendapatkan banyak keuntungan dari daerah kekuasaannya.

Pada fakta sejarah diatas diterangkan bahwa, kekuatan maritim yang muncul

pertama kali di Asia Tenggara adalah dari kerajaan-kerajaan lokal di Indonesia seperti

Sriwijaya, Singosarai, dan Majapahit. Pada masa kejayaannya, kerajaan-kerajaan tersebut

memiliki kekuatan Maritim yang kuat. Dengan kekuatan tersebut kerajaan-kerajaan lokal

Indonesia mampu menguasai daerah jalur perdagangan Asia Tenggara. kemudian setelah

bangsa-bangsa Eropa melakukan ekspansi dan mengalahkan kerajaan-kerajaan lokal

Indonesia, barulah kawasan Asia Tenggara direbut oleh bangsa-bangsa eropa. Dimana salah

satu faktor kekalahaan kerajaan-kerajaan Indonesia adalah kekuatan angkatan laut eropa yang

jauh lebih kuat dan lebih canggih.

Melihat dari beberapa fakta sejarah di atas, membuktikan bahwa teori Geopolitik

yang dikemukakan oleh Alfred Thayer Mahan terbukti. Dimana siapa yang memiliki

angkatan laut yang kuat akan bisa mendapatkan sumber daya alam yang besar, khususnya

dari pemaparan di atas pada daerah Asia Tenggara. Hal ini tentu sesuai dengan teori Alfred

Thayer Mahan, yang menyebutkan bahwa “Barang siapa menguasai lautan akan menguasai

kekayaan dunia”.

Page 6: Geo Politi k

Daftar Referensi

Irfan, Nia Kurnia Sholihat, 1983. Kerajaan Sriwijaya. Jakarta: Pt. Girimukti Pasaka.

Lapian, Adrian B. 2009. Orang Laut, Bajak Laut, Raja Laut. Jakarta: Komunitas Bambu

Ermanaya, suradinata.2001. Geopolitik dan Geostrategi Dalam Mewujudkan Integritas Negara Kesatuan Indonesia. Jakarta:Lemhanas