genitalia interna

18
Genetalia Interna , terdiri dari : 1. Ovarium produksi sel telur dan h.extrogen/progrestron (masa menarche-monopause) letak : pd fossa ovarii lateral dinding pelvis,dorsal mesometrium, ditutupi fimbria. 2. Tuba Fallopii Merup. kelj. ganda: 1. eksokrin (sitogenik) 2. endokrin (estrogen & progesteron) Permukaan ditutupi oleh germinal epitelium (merupakan epitel selapis kubis), dibawahnya terdapat jaringan ikat padat yang disebut tunika albugenia 3. Tuba Uterina saluran ovum dari ovarium ke uterus dan sperma(pembuahan) letak : tepi bebas seperior dr mesometrium /mesosalpinx, melekat ka/ki fundus uteri

description

genitalia interna, obgyn

Transcript of genitalia interna

Genetalia Interna, terdiri dari:1. Ovarium produksi sel telur dan h.extrogen/progrestron (masa menarche-monopause) letak : pd fossa ovarii lateral dinding pelvis,dorsal mesometrium, ditutupi fimbria.2. Tuba Fallopii Merup. kelj. ganda:1. eksokrin (sitogenik)2. endokrin (estrogen & progesteron) Permukaan ditutupi oleh germinal epitelium (merupakan epitel selapis kubis), dibawahnya terdapat jaringan ikat padat yang disebut tunika albugenia

3. Tuba Uterina saluran ovum dari ovarium ke uterus dan sperma(pembuahan) letak : tepi bebas seperior dr mesometrium /mesosalpinx, melekat ka/ki fundus uteri Bagian : 1. Infundibulum dg fimbriae2. Ampulla 3. Isthmus 4. Pars uterina tuba

4. Uterus tempat proses menstruasi tempat kehamilan/pregnancy Bagian 1. Corpus uteriLapisan:1) Perimetrium (lapisan serosa) paling luar , terdiri dari jaringan ikat tipis, ditutup mesothelium corpus di bawah vesika urinaria tidak ada lapisan serosa 2) Myometrium (lapisan muscularis) terdiri dari 3 lapis otot polos (3 lapis)i. lapisan terdalam: longitudinalii. lapisan oblique (bersilang-silang membentuk anyaman)iii. lapisan terluar: sirkuler pada kehamilan mengalami pembesaran melalui peningkatan mitosis dan hipertrofi sel. pada menopause: atropi & mengecil, epitel silindris rendah/kubis

3) Endometrium merupakan lapisan yang luruh saat menstruasi terdiri dari:i. epitel selapis silindris dengan silia pada beberapa selii. lamina propria (jaringan ikat dengan sel stellate-shaped, dan anyaman sabut retikuler membentuk lamina basalis2. Cervix uteri3. Fundus uteri4. Isthmus5. Portio vaginalis pada wanita primipara (A) dan multipara (B) berbeda:

5. Vagina (antara cervix uteri-vulva ) Sebagai alat kopulasi,jalan darah menstruasi, partus. Terdapat hymen. Macam bentuk hymen: Cribriformis Crescentic Septate carencula hymenalis imperforate kelainan, terjadi retensi darah menstruasi karenanya

Perubahan Anatomis & Fisiologis Ibu HamilPerubahan yang terdapat pada wanita hamil ialah antara lain sebagai berikut:Uterus Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama di bawah pengaruh estrogen dan progesterone yang kadarnya meningkat. Pembesaran ini pada dasarnya disebabkan oleh hipertrofi otot polos uterus; disamping itu, serabut-serabut kolagen yang adapun menjadi higroskopik akibat meningkatnya kadar estrogen sehingga uterus dapat mengikuti pertumbuhan janin. Bila ada kehamilan ektopik, uterus akan membesar pula, karena pengaruh hormone-hormon itu. Begitu pula endometrium menjadi desidua.Pembesaran uterus pada wanita tidak hamil kira2 kira sebesar telur ayam. Pada kehamilan 8 minggu uterus membesar sebesar telur bebek Pada kehamilan 12 minggu uterus membesar kira2 sebesar telur angsa. Pada saat ini fubdus uteri telah dapat diraba dari luar, di atas simfisis. Pada pemeriksaan ini wanita harus mengosongkan kandung kencingnya dahulu. Pada kehamilan 16 minggu kavum uteri sama sekali diisi oleh ruang amnion yang berisi janin, dan ismus menjadi bagian dari korpus uteri. Tanda tersebut dikenal dengan nama tanda hegar. Besar uterus pada kehamilan 16 minggu ini sebesar kepala bayi atau sebesar tinju orang dewasa. Dari luar fundus uteri kira-kira terletak diantara setengah jarah pusat ke simfisis. Pada kehamilan 20 minggu, fundus uteri kira-kira di pinggir bawah pusat Pada kehamilan 24 minggu, fundus uteri berada tepat di pinggir atas pusat Pada kehamilan 28 minggu, fundus uteri terletak kira-kira 3 jari di atas pusat atau sepertiga jarak antara pusat ke prosessus xifoideus. Pada kehamilan 32 minggu, fundus uteri terletak di antara setengah jarak pusat dan prosessus xifoideus. Pada kehamilan 36 minggufundus uteri terletak kira-kira 1 jari di bawah prosessus xifoideus. Dalam hal ini, kepala bayi masih berada di atas pintu atas panggu\l. Pemeriksaan tinggi fundus uteri dikaitkan dengan umur kehamilan perlu pula dikaitkan dengan besarnya dan beratnya janin.

Pada triwulan terakhir ismus lebih nyata menjadi bagian korpus uteri, dan berkembang menjadi segmen bawah uterus. Pada kehamilan tua karena kontraksi otot-otot bagian atas uterus, segmen bawah uterus menjadi lebih lebar dan tipis; tampak batas yang nyata antara bagian yang lebih tebal dan segmen bawah yang lebih tipis;. Batas itu dikenal dengan sebagi lingkaran retraksi fisiologik. Dinding uterus di atas lingkaran ini jauh lebih tebal daripada dinding segmen bawah uterus.

Serviks uteriServiks uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena hormone estrogen. Jika korpus uteri mengandung lebih banyak jaringan otot, maka serviks lebih banyak mengandung jaringan ikat, hanya 10% jaringan otot. Jaringan ikat pada serviks ini banyak mengandung kolagen. Akibat kadar estrogen meningkat, dan dengan adanya hipervaskularisasi maka konsistensi serviks menjadi lunak. Karena serviks hanya terdiri atas jaringan ikat dan hanya sedikit mengandung jaringan otot, maka serviks tidak punya fungsi sebagi sfingter. Pada multipara dengan portio yang bundar, portio tersebut mengalami cedera berupa lecet dan robekan, sehingga post-partum tampak adanya portio yang terbelah dua dan menganga. Perubahan-perubahan pada serviks perlu diketahui sedini mungkin pada kehamilan, akan tetapi yang memeriksa hendaknya hati-hati dan tidak dibenarkan melaksanakan secara kasar sehingga dapat mengganggu kehamilan.Kelenjar-kelenjar di serviks akan berfungsi lebih dan akan mengeluaran sekresi lebih banyak. Kadang2 wanita yang sedang hamil mengeluh mengeluarkan cairan per vaginam yang lebih banyak. Keadaan ini sampai batas tertentu masih merupakan keadaan yang fisiologik.

Vagina dan vulvaVagina dan vulva akibat hormone estrogen mengalami perubahan pula. Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah, agak kebiru-biruan (livide). Tanda ini disebut tanda Chadwick. Warna portio pun tampak livide. Hipervaskularisasi disebabkan karena pembuluh-pembuluh darah alat genetalia interna membesar. Hal ini dapat dimengerti karena oksigenasi dan nutrisi pada alat-alat genetalia tersebut meningkat.

OvariumPada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum graviditatis sampai terbentuknya plasenta pada kira-kira kehamilan 16 minggu. Korpus luteum graviditatis berdiameter 3 cm. Kemudian, ia mengecil setelah plasenta terbentuk. Seperti telah dikemukakan, korpus luteum ini mengeluarkan hormone estrogen dan progesterone. Lambat-laun fungsi ini diambil oleh plasenta.

MammaMamma akan membesar dan tegang akibat hormone somatomammotropin, estrogen, dan progesterone, akan tetapi belum mengeluarkan air susu.Estrogen efeknya pada kelenjar mamma adalah menimbulkan hipertrofi system saluranProgesterone Menambah sel-sel asinus pada mamma.Somatomammotropin mempengaruhi pertumbuhan sel-sel asinus pula dan menimbulkan perubahan dalam sel-sel, sehngga terjadi pembuatan kasei, laktalbumin, dan laktoglobulin. Dengan demikian, mamma dipersiapkan untuk laktasi.Dibawah pengaruh progesteron dan somatomammotropin, terbentuk lemak di sekitar kelompok-kelompok alveolus, sehingga mamma tampak lebih besar. papilla mamma akan membesar, lebih tegak dan tampak lebih hitam, seperti seluruh areola mamma karena hiperpigmentasi. Glandula Montgomery tamapk lebih jelas menonjol dipermukaan areola mamma.Pada kehamilan 12 minggu ke atas dari puting susu dapat keluar cairan berwarna putih agak jernih, disebut kolostrum. Kolostrum ini berasal dari kelenjar-kelenjar asinus yang mulai bersekresi. Setelah partus, kolostrum ini agak kental dan berwarna agak kuning.

Sirkulasi darahSirkulasi darah ibu dalam kehamilan dipengaruhi oleh adanya sirkulasi ke plasenta. Volume darah ibu dalam kehamilan bertambah secara fisiologik dengan adanya pencairan darah yang disebut hidremia. Vollume darah akan bertambah banyakn kira-kira 25%, dangan puncak kehamilan 32 minggu, diikuti dangan cardiac output yang meninggi sebanyak kira-kira 30%. Akibat hemodilusi tersebut, yang mulai jelas timbul pada kehamilan 16 minggu, ibu yang mempunyai penyakit jantung dapat jatuh dalam keadaan dekompensasi kordis.Eritropoiesis juga meningkat untuk memenuhi kebutuhan transport asam yang dibutuhkan sekali dalam kehamilan.Jumlah leukosit meningkat sampai 10.000 per ml, dan produksi trombositpun meningkat pula.

Sistem respirasiSeorang wanita hamil pada kelanjutan kehamilannya tidak jarang mengeluh tentang rasa sesak dan pendek napas. Hal ini terutama ditemukan pada kehamilan 8 bulan atau 32 minggu, oleh karena usus-usus tertekan oleh uterus yang membesar ke arah diafragma, sehingga diafragma kurang leluasa bergerak. Untuk memenuhi kebutuhan oksigen yang meningkat kira-kira 20%, seorang wanita hamil selalu bernapas lebih dalam, dan bagian bawah toraksnya juga melebar ke sisi, yang sesudah partus kadang-kadang menetap jika tidak dirawat dengan baik.

Traktus DigestivusPada awal kehamilan terdapat perasaan enek (nausea). Mungkin ini akibat kadar hormon estrogen yang meningka. Tonus otot-otot traktus digestivus menurun, sehingga motilitas seluruh traktus digestivus juga berkurang. Sehingga mudah timbul obstipasi. Tidak jarang juga dijumpai pada bulan-bulan pertama kehamilan disertai gejala muntah (emesis). Biasanya terjadi pada pagi hari sehingga dinamakan morning sickness. Emesis, bila telampau banyak dan sering disebut hiperemis gravidarum, keadaan ini patologik. Hipersalivasi adalah pengeluaran air liur berlebihan daripada biasa. Bila terlampau banyak, ini pun patologik.

Traktus urinariusGejala yang sering terjadi berkenaan dengan traktus urinarius adalah sering kencing akibat penekanan kandung kemih oleh uterus yang membesar.keadaan ini hilang denganmakin tuanya kehamilan bila uterus gravidus keluar dari rongga panggul. Pada akhir kehamilan, bila kepala janin mulai turun ke bawah pintu atas panggul, keluhan sering kencing akan timbul lagi karena kandung kemih tertekan kembali.Ureter kanan dan kiri juga kan membesar karena pengaruh progesteron.Dapat juga disertai poliuria karena peningkatan sirkulasi darah di ginjal pada waktu kehamilan.

KulitPada kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi alat-alat tertentu. Pigmentasi ini disebabkan oleh pengaruh MSH (Melanosite Stimulating Hormone) yang meningkat. Kadang-kadang terdapat deposit pigmen pada dahi, pipi, dan hidung, dikenal sebagai kloasma gravidarum. Terdapat juga di leher, di areola mamma. Linea alba pada kehamilan menjadi hitam, dikenal sebagai linea grisea. Tidak jarang dijumpai kulit perut seolah-olah retak-retak, warnanya berubah agak hiperemik dan kebiru-biruan disebut striae livide. Setelah partus, striae livide ini berubah warnanya menjadi dan disebut striae albikantes.

MenstruasiCiri khas kedewasaan manusia ialah adanya perubahan-perubahan siklik pada alat kandunganya sebagai persiapan untuk kehamilanya. Pada siklus haid endometrium dipersiapkan secara teratur untuk menerima ovum yang di buahi setelah ovulasi ,dibawah pengaruh ritmik hormone-hormon ovarium,yaitu estrogen dan progesteron.

Di klinik untuk mengetahui ovulasi cukup dengan biopsy endometrium,yang dikerjakan pada hari pertama haid untuk menghindarkan kemungkinan kehamilan muda. Bila memang terjadi ovulasi maka ditemukan endometrium di dalam masa sekresi.Perubahan siklik hormonal dapat dilihat pada suhu basal ,sitologi vaginal,getah serviks,dan Ph getah vagina. Adanya ovulasi di ikuti pembentukan corpus luteum yang mengeluarkan progesterone,yang dapat dilihat pada suhu basal pada ovulasi yang turun kemudian naik dan mrnrtap di sekitar 37 derajat sampai pada permulaan haid kemudian turun lagi. Cara yang lebih sederhana untuk menilai apakah ada ovulasi adalah dengan menilai getah serviks. Pada hari 9-25 siklus haid getah serviks lebih cair dan jernih. Bila di ambil pada kanalis serviks denagn pinset maka getqah tersebut tidak terputus sampai sepanjang 10-20cm. gejala ini disebut spin barnheit. Bila grtah serviks ini dilihat denagn mikroskop maka bentuk nya menyerupai daun pakis. Lama nya siklus haid normal adalah 28 hari .

Pada tiap siklus dikenal 3 masa utama:1. masa haid 2 sampai 8 hari. Pada waktu itu endometrium dilepas sedang pengeluaran hormone ovarium paling rendah 2. masa proliferatif sampai hari ke empat belas.pada waktu itu endometrium tumbih kembali disebut ber proliferasi antara hari duabelas dan empat belas dapat terjadi pelepasan ovum dari overium disebut ovulasi 3. masa sekresi,korpus lubrum menjadi korpus luteum yang mengeluarkan progeteron,pengaruhnya kelenjar endometrium yang tumbih berlekuk-lekuk mulai bersekresi dan mengelaurkan getah yang mengeluarkan glikogen dan lemak. Pada akhir masa ini stroma endometrium berubah kearah sel desidua,sehingga memudahkan terjadinya nidasi.

Di dalam hipotalamus terdapat realeasing hormone yang 5terdiri atas asam amino tertentu1. FSH-RH yang merangsang hipofisis mengeluarkan FSH2. LH-RH yang merangsang LH3. PIH(prolakting inhibit hormone) menghambat hiofisis mengeluarkan prolaktin4. RH somatotropin ,TSH san ACTH

Pada tiap siklus haid FSH menimbulkan beberapa folikel primer berkembang menjadi folikel de graf yang menghasilkan estrogen. Estrogen ini menekan produksi FSH sehingga lobus anterior hipofisis mengeluarkan LH. Produksi kedua hormone FSH dan LH pengaruh dari RH,yang dipengaruhi mekanisme umpan balik estrogen terhadap hipotalamus.Penyaluran realasing hormone normal menyebabkan produksi gonadotropin normal sehingga folikel de graf mejadi matang dan berisi likuor folikuli yamg mengandung estrogen. Estrogen mempunyai pengaruh terhadap endometrium nmenyebabkan endometrium tumbuh dan berproliferasi.LH folikel de graf menjadi matang mendekati pemukaan ovarium dan kemudian terjadi ovulasi ,setelah itu terbentuklah corpus rubrum yan akan menjadi korpus luteum. Korpus lluteum ini menghasilkan hormone progesterone. Progesterone ini yang menyababkan endometrium berproliferasi. Bila tidak ada pembuahan korpus luteum berdegenerasi menagkibatkan kadar estrogen.

Manajemen NifasTujuan asuhan nifas:1. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologiknya.2. Melaksanakan skrining yang komprehensip, mendeteksi masalah, mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayinya.3. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi, keluarga berencana, menyusui, pemberian imunisasi kepada bayinya dan perawatan bayi yang sehat.4. Memberikan pelayanan KB.5. Mempercepat involusi alat kandung.6. Melancarkan pengeluaran lochea, mengurangi infeksi puerperium.7. Melancarkan fungsi alat gastro intestinal atau perkamihan.8. Meningkatkan kelancaran peredarahan darah sehingga mempercepat fungsi ASI dan pengeluaran sisa metabolisme.

Program dan Kebijakan Teknis:Paling sedikit ada 4 kali kunjungan masa nifas yang dilakukan untuk menilai status ibu dan bayi baru lahir. Untuk mencegah, mendeteksi serta menangani masalah masalah yang terjadi.

Tujuan kunjungan masa nifas yaitu:1. Menilai kondisi kesehatan ibu dan bayi.2. Melakukan pencegahan terhadap kemungkinan-kemungkinan adanya gangguan kesehatan ibu nifas dan bayinya.3. Mendeteksi adanya komplikasi atau masalah yang terjadi pada masa nifas.4. Menangani komplikasi atau masalah yang timbul dan mengganggu kesehatan ibu nifas maupun bayinya.Kunjungan masa nifas terdiri dari :1. Kunjungan I: 6 8 jam setalah persalinanTujuannya :a. Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri.b. Mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan, merujuk bila perdarahan berlanjut.c. Memberikan konseling pada ibu atau salah satu anggota keluarga bagaimana mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri.d. Pemberian ASI awal.e. Melakukan hubungan antara ibu dan bayi.f. Menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah hipotermi2. Kunjungan II: 6 hari setelah persalinanTujuannya :a. Memastikan involusi uterus berjalan normal : uterus berkontraksi, fundus dibawah umbilicus, tidak ada perdarahan abnormal, tidak ada bau.b. Menilai adanya tandatanda demam infeksi atau perdarahan abnormal.c. Memastikan ibu mendapat cukup makanan, minuman dan istirahat.d. Memastikan ibu menyusui dengan dan memperhatikan tanda tanda penyakit.e. Memberikan konseling kepada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali pusat, menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari hari.3. Kunjungan III: 2 minggu setelah persalinan.Tujuannya: sama dengan di atas ( 6 hari setelah persalinan )4. Kunjungan IV: 6 minggu setelah persalinan.Tujuannya :a. Menanyakan ibu tentang penyakit penyakit yang dialami.b. Memberikan konseling untuk KB secara dini (Mochtar, 1998).