Genggamlah Jepang, Nurul..."Bayangkan hamparan kebun bunga matahari, bunga yang hanya bisa tumbuh sehat dengan paparan sinar matahari hangat bukan panas terik. Di mana itu? Jepang.""Bayangkan semerbak harumnya bunga sakura yang khas dengan nuansa lembutnya merah muda sepanjang jalan di sela-sela gedung pencakar langit. Di mana itu? Jepang.""Bayangkan di mana kau masih bisa bersahabat dengan alam serta bergandengan erat dengan budaya seiring pesatnya kemajuan akan kecanggihan dunia teknologi. Di mana itu? Jepang.""Bayangkan ketika kau bisa menjangkau kota lain dalam kurun waktu hanya 5 menit dengan menggunakan kereta listrik. Waktu dan jarak diputar secepat dan sedekat mungkin di sini. Di mana itu? Jepang.""Bayangkan setiap pagi kau mendapatkan sapaan 'Ohayou Gozaimasu' siang hari kau disapa 'Konnichiwa' malamnya 'Konbawa' dan sebelum tidur 'Oyasumi Nasai'. Di mana itu? Jepang."Bayangkan kau memperkenalkan dirimu di hadapan mereka dengan 'Hajimemashite, watashi no namae wa Nururu Fitoriani desu. Indonesia nara kimashita. Hatachi sai desu, ITS daigaku no desu. Douzo yoroshiku onegaishimasu.' Di mana itu? Jepang."Genggamlah Jepang, Nurul... Bayangkan semua itu benar-benar menjadi nyata. Dekatkan diri pada Sang Maha Penguasa, Pemilik segalanya. Bekerja cerdas sekeras mungkin, perhatikan hal-hal kecil yang mendetail. Jangan mudah lengah apalagi lelah. Percaya, yakin Nurul pasti bisa.