Tugas Bahasa Jepang Tentang: Budaya Jepang

download Tugas Bahasa Jepang Tentang: Budaya Jepang

of 39

Transcript of Tugas Bahasa Jepang Tentang: Budaya Jepang

  • 8/14/2019 Tugas Bahasa Jepang Tentang: Budaya Jepang

    1/39

    TUGAS BAHASA JEPANG

    TENTANG:

    BUDAYA JEPANG

    OLEH:

  • 8/14/2019 Tugas Bahasa Jepang Tentang: Budaya Jepang

    2/39

    PENDAHULUAN

    Jepang merupakan Negara yang di juluki Negara matahari dan Negara bunga

    sakura, mengapa demikian? Karena di Negara jepang mayoritas beragama Shinto yang

    menyembah matahari sehingga disebut Negara matahari, sedangkan julukan Negara bunga

    sakura di berikan karena banyak bunga sakura yang tumbuh si tanah jepang, bahkan untuk

    menyambut musim semi sakura orang jepang mempunyai suatu tradisi, yaitu biasa disebut

    perayaan hanami (perayaan melihat mekarnya bunga) sebagai symbol kebahagiaan karena

    datangnya musim semi, di mana di saat itu bunga sakura mekar dengan cantiknya. Di setiap

    budayanya mempunyai arti tersendiri. Dari zaman jomon sampai zaman hesei sekarang,

    orang jepan mampu melestarikan kebudayaannya sendiri.

    Dengan ini saya menyusun rangkuman tentang kebudayaan jepang yang terdiri dari:

    1. Perayaan hanami

    2. Samurai

    3. Shogun (Sei-i Taishgun)

    4. Baju tradisional jepang

    Perayaan hanami

    Hanami(hana wo miru = melihat bunga) atau ohanamiadalah tradisi Jepang dalam

    menikmati keindahan bunga, khususnya bunga sakura. Mekarnya bunga sakura merupakan

    lambang kebahagiaan telah tibanya musim semi. Selain itu, hanami juga berarti piknik

    dengan menggelar tikar untuk pesta makan-makan di bawah pohon sakura. Rombongan

    demi rombongan berpiknik menggelar tikar dan duduk-duduk di bawah pepohonan sakurauntuk bergembira bersama, minum sake, makan makanan khas Jepang, dan lain-lain

    layaknya pesta kebun. Semuanya bergembira. Ada kelompok keluarga, ada kelompok

    perusahaan, organisasi, sekolah dan lain-lain.

    Samurai

    Istilah samurai ( ), pada awalnya mengacu kepada seseorang yang mengabdi

    kepada bangsawan. Pada zaman Nara, (710 784), istilah ini diucapkan saburau dan

    kemudian menjadi saburai. Selain itu terdapat pula istilah lain yang mengacu kepada

  • 8/14/2019 Tugas Bahasa Jepang Tentang: Budaya Jepang

    3/39

    samurai yakni bushi. Istilah bushi ( ) yang berarti orang yang dipersenjatai/kaum militer,

    pertama kali muncul di dalam Shoku Nihongi ( ), pada bagian catatan itu tertulis

    secara umum, rakyat dan pejuang (bushi) adalah harta negara. Kemudian berikutnya istilah

    samurai dan bushi menjadi sinonim pada akhir abad ke-12 (zaman Kamakura).

    Shogun (Sei-i Taishgun)

    Shogun ( Shgun) adalah istilah bahasa Jepang yang berarti jenderal. Dalam

    konteks sejarah Jepang, bila disebut pejabat shogun maka yang dimaksudkan adalahSei-i

    Taishgun ( ) yang berarti Panglima Tertinggi Pasukan Ekspedisi melawan Orang

    Biadab (istilah "Taishgun" berarti panglima angkatan bersenjata). Sei-i Taishgun

    merupakan salah satu jabatan jenderal yang dibuat di luar sistemTaih Ritsury. Jabatan

    Sei-i Taishgun dihapus sejak Restorasi Meiji. Walaupun demikian, dalam bahasa Jepang,istilah shgun yang berarti jenderal dalam kemiliteran tetap digunakan hingga sekarang.

    Baju tradisional jepang

    Baju tradisional jepang adalah kimono, kimono di bagi menjadi 2 macam yaitu kimono

    wanita dan kimono pria. Kimono wanita ini masih di bagi menjadi beberapa macam di

    antaranya adalah:

    1. Kurotomesode: kimono paling formal dan biasanya di pakai wanita yang sudah

    menikah.

    2. Irotomesode: kimono yang di pakai oleh wanita dewasa yang sudah menikah/belum

    menikah untuk menghadiri acara formal.

    3. Furisode: adalah kimono paling formal untuk wanita muda yang belum menikah.

    4. Homongi: adalah kimono formal untuk wanita, sudah menikah atau belum menikah.

    5. Iromuji: adalah kimono semiformal, namun bisa dijadikan kimono formal bila iromuji

    tersebut memiliki lambang keluarga (kamon).

    6. Tsukesage: Tsukesage adalah kimono semiformal untuk wanita yang sudah atau

    belum menikah.

    7. Komon: Komon adalah kimono santai untuk wanita yang sudah atau belum menikah.

    8. Tsumugi: adalah kimono santai untuk dikenakan sehari-hari di rumah oleh wanita

    yang sudah atau belum menikah.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Jepanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Jepanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Jenderalhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Taih%C5%8D_Ritsury%C5%8D&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Restorasi_Meijihttp://id.wikipedia.org/wiki/Jenderalhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Taih%C5%8D_Ritsury%C5%8D&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Restorasi_Meijihttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Jepang
  • 8/14/2019 Tugas Bahasa Jepang Tentang: Budaya Jepang

    4/39

    9. Yukata: adalah kimono nonformal yang dipakai pria dan wanita pada kesempatan

    santai di musim panas, misalnya sewaktu melihat pesta kembang api, matsuri

    (ennichi), atau menari pada perayaanobon.

    Sedangkan kimono pria di bagi menjadi 2 yaitu: kimono formal dan kimono santai

    1. Kimono formal: yaitu berupa setelan montsuki hitan dengan hakama dan haori

    2. Kimono santai atau kinagashi: yaitu kimono yang di pakai sebagai pakean sehari-ahri

    atau ketika keluar rumah pada kesempatan tidak resmi.

    KEBUDAYAAN JEPANG

    http://id.wikipedia.org/wiki/Priahttp://id.wikipedia.org/wiki/Wanitahttp://id.wikipedia.org/wiki/Musim_panashttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kembang_api&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kembang_api&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Matsurihttp://id.wikipedia.org/wiki/Matsurihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ennichi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Obonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Obonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Priahttp://id.wikipedia.org/wiki/Wanitahttp://id.wikipedia.org/wiki/Musim_panashttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kembang_api&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Matsurihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ennichi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Obon
  • 8/14/2019 Tugas Bahasa Jepang Tentang: Budaya Jepang

    5/39

    Jepang yang mempunyai kebudayaan yang unik membuat Negara bunga sakura itu

    banyak di kenal masyarakat dunia salah satunya Indonesia, kebudayaan jepang yang

    sampai saat ini masih dilakukan dalam berbagai kesempatan misalkan perayaan hanami, di

    karenakan masyarakat jepang mencintai kebudayaannya sendiri dan mau menjaganya.

    Orang jepang mau memakai pakean seberat dan setebal kimono untuk sekedar menghadiri

    upacara resepsi pernikahan, sekarang kita tau bagaimana cintanya warga jepang pada

    kebudayaannya sendiri. Adakalanya kita perlu mengetahui seperti apa kebudayaan jepang

    itu, mungkin dengan mengetahui beberapa kebudayaan jepang kita bisa sedikit meniru cara

    melestarikan kebudayaannya, mungkin bisa saja kebudayaan kita tetap terjaga dan tetap di

    lakukan seperti kebudayaan jepang, berikut beberapa contoh kebudayaan jepang:

    - Perayaan hanami

    - Samurai

    - Shogun

    - Baju tradisional jepang

    PERAYAAN HANAMI

    Hanami (hana wo miru = melihat bunga) atau

    ohanami adalah tradisi Jepang dalam

    menikmati keindahan bunga, khususnya bunga

    sakura. Mekarnya bunga sakura merupakan

    lambang kebahagiaan telah tibanya musim

    semi. Selain itu, hanami juga berarti piknikdengan menggelar tikar untuk pesta makan-

    makan di bawah pohon sakura.

    Rombongan demi rombongan berpiknik menggelar tikar dan duduk-duduk di bawah

    pepohonan sakura untuk bergembira bersama, minum sake, makan makanan khas Jepang,

    dan lain-lain layaknya pesta kebun. Semuanya bergembira. Ada kelompok keluarga, ada

    kelompok perusahaan, organisasi, sekolah dan lain-lain.

    Menurut kisah sejarah, kebiasaan hanami dipengaruhi oleh raja-raja Cina yang

    gemar menanam pohon plum di sekitar istana mereka. Di Jepang para bangsawanpun

    kemudian mulai menikmati bunga Ume (plum). Namun pada abad ke-8 atau awalperiode

    Perayaan : akhir Maret/awal April

  • 8/14/2019 Tugas Bahasa Jepang Tentang: Budaya Jepang

    6/39

    Heian, obyek bunga yang dinikmati bergeser ke bunga sakura. Dikisahkan pula bahwaRaja

    Saga di era Jepang dahulu gemar menyelenggarakan pesta hanami ditaman Shinsenen di

    Kyoto. Para bangsawanpun menikmati hanami di berbagai istana mereka, dan para petani

    masa itu melakukannya dengan mendaki gunung terdekat di awal musim semi untuk

    menikmati bunga sakura yang tumbuh disana sambil `tidak lupa membawa bekal untuk

    makan siang. Hingga kini hanami menjadi kebiasaan yang mengakar di seluruh masyarakat

    Jepang dan telah di terima sebagai salah satu kekhasan bangsanya. Khusus di daerah

    Kansai dan Jepang Barat, tempat-tempat unggulan untuk ber-hanami adalah Arashiyama di

    Kyoto, Yoshino di Nara, taman disekitar OsakaCastle dan Taman Shukugawa di

    Nishinomiya, Prefektur Hyogo.

    Waktu bunga sakura bermekaran di pohonnya berbeda-beda dari satu daerah ke

    daerah lainnya, dimulai dari daerah paling selatan. Tapi rata-rata mekar dari akhir Maret

    hingga awal April (kecuali di Okinawa dan Hokkaido). Dengan demikian pesta memandangdan menikmati sakura juga berlainan waktunya dari satu daerah ke daerah lainnya.

    Prakiraan pergerakan mekarnya bunga sakura disebut garis depan bunga sakura

    (sakurazensen). Prakiraan ini dikeluarkan oleh direktorat meteorologi dan berbagai badan

    yang berurusan dengan cuaca. Saat melakukan hanami di suatu tempat adalah ketika

    semua pohon sakura yang ada di tempat tersebut bunganya sudah mekar semua.

    Namun akhir-akhir ini tradisi hanami membawa dampak negatif. Banyak orang

    Jepang yang mabuk dan angka kecelakaan pun meningkat. Taman pun menjadi gunungsampah. Di saat hanami kelihatannya kesadaran tertib buang sampah menjadi luntur.

    Sayang sekali. Tapi di sisi lain, hanami seperti sebuah `rehat` singkat dari striknya hidup

    orang-orang Jepang. Hanami juga merupakan pembelajaran berharga bagi anak tentang

    alam dan tradisi.

    OSAKA

    Osaka Castle di kota Osaka termasuk salah satu tempat favorit untuk ber-hanami.

    Para peneliti memperkirakan bahwa wilayah yang kini dikenal dengan nama kota Osaka

    telah dihuni manusia sejak sepuluh ribu tahun lalu. Sekitar abad ke-5, kebudayaan Timur

    telah diperkenalkan ke wilayah Jepang melalui Peninsula Korea lalu Osaka yang dikemudian

    hari menjadi pusat kebudayaan dan politik Jepang.

    Pada abad ke-7, ibukota pertama Jepang didirikan di Osaka dan ia menjadi pintu

    gerbang kebudayaan dan perdagangan utama Jepang. Kemudian suatu saat sekitar akhir

    abad ke-12 kekuatan politik disana jatuh ketangan kelas pendekar perang dan Jepang mulai

    memasuki masa perselisihan sipil dan intrik muncul dimana-mana hingga menumbuhkan

    ketidakpastian masa depan rakyatnya.

  • 8/14/2019 Tugas Bahasa Jepang Tentang: Budaya Jepang

    7/39

    Pada tahun 1583, Toyotomi Hideyoshi seorang penguasa dimasanya berhasil

    menyatukan Jepang dari masa kelam ini dan kemudian memilih Osaka sebagai tempat

    tinggalnya. Ia membangun Osaka menjadi pusat politik serta ekonomi Jepang. Puri Osaka

    atau Osaka Castle merupakan salah satu saksi bisu kemegahan masa itu dan menjadi

    bangunan terindah yang didirikan oleh Toyotomi Hideyoshi. Puri ini dikelilingi taman yang

    penuh pohon Cherry, Plum dan Sakura serta berbunga indah saat musim semi. Bunga yang

    menjadi kebanggaan masyarakat setempat serta mengundang kekaguman para pengunjung

    saat ber-hanami.

    Di abad ke-17 walalupun pusat kekuatan politik telah bergeser ke Tokyo, Osaka terus

    berlanjut memainkan peran yang penting dalam mengatur perekonomian dan distribusi

    barang di Jepang. Di masa ini pula kebudayaan kota berkembang pesat antara lain melalui

    lahirnya sekolah-sekolah yang dikelola pihak swasta dengan sistim pendidikan yang berbeda

    dari yang dilaksanakan oleh pemerintah dimasa itu. Melalui cara ini, cara berpikir terbukadan semangat berwirausaha telah dipupuk dan menjadikan Osaka dikemudian hari menjadi

    suatu kota metropolis yang modern serta menjadi kota terbesar ketiga di Jepang.

    Pada masa lalu, Osaka memang pernah menjadi pusat perdagangan Jepang. Kini,

    seiring dengan kemajuan jaman, sejak akhir tahun 1990an banyak perusahaan-perusahaan

    terkemuka memindahkan kantor pusat mereka ke Tokyo. Namun beberapa tetap

    mempertahankan tradisi berkantor pusat di Osaka.

    SAMURAI

  • 8/14/2019 Tugas Bahasa Jepang Tentang: Budaya Jepang

    8/39

    Istilah samurai ( ), pada awalnya mengacu kepada

    seseorang yang mengabdi kepada bangsawan. Pada

    zaman Nara, (710 784), istilah ini diucapkan saburau

    dan kemudian menjadi saburai. Selain itu terdapat pula

    istilah lain yang mengacu kepada samurai yakni bushi.

    Istilah bushi ( ) yang berarti orang yang

    dipersenjatai/kaum militer, pertama kali muncul di dalam

    Shoku Nihongi ( ), pada bagian catatan itu tertulis

    secara umum, rakyat dan pejuang (bushi) adalah harta

    negara. Kemudian berikutnya istilah samurai dan bushi

    menjadi sinonim pada akhir abad ke-12 (zaman

    Kamakura).

    Pada zaman Azuchi-Momoyama (1573 1600) dan awal zaman Edo (1603), istilahsaburai berubah menjadi samurai yang kemudian berubah pengertian menjadi orang yang

    mengabdi.

    Namun selain itu dalam sejarah militer Jepang, terdapat kelompok samurai yang tidak

    terikat/mengabdi kepada seorang pemimpin/atasan yang dikenal dengan rnin ( ). Rnin

    ini sudah ada sejak zaman Muromachi (1392). istilah rnin digunakan bagi samurai tak

    bertuan pada zaman Edo (1603 1867). Dikarenakan adanya pertempuran yang

    berkepanjangan sehingga banyak samurai yang kehilangan tuannya. kehidupan seorang

    rnin bagaikan ombak dilaut tanpa arah tujuan yang jelas. Ada beberapa alasan seorang

    samurai menjadi rnin. Seorang samurai dapat mengundurkan diri dari tugasnya untuk

    menjalani hidup sebagai rnin. Adapula rnin yang berasal dari garis keturunan, anak

    seorang rnin secara otomatis akan menjadi rnin. Eksistensi rnin makin bertambah

    jumlahnya diawali berakhirnya perang Sekigahara (1600), yang mengakibatkan jatuhnya

    kaum samurai/daimyo yang mengakibatkan para samurai kehilangan majikannya.

    Dalam catatan sejarah militer di Jepang, terdapat data-data yang menjelaskan bahwa

    pada zaman Nara (710 784), pasukan militer Jepang mengikuti model yang ada di Cina

    dengan memberlakukan wajib militer dan dibawah komando langsung Kaisar. Dalam

    peraturan yang diberlakukan tersebut setiap laki-laki dewasa baik dari kalangan petani

    maupun bangsawan, kecuali budak, diwajibkan untuk mengikuti dinas militer. Secara materi

    peraturan ini amat berat, karena para wakil tersebut atau kaum milter harus membekali diri

    secara materi sehingga banyak yang menyerah dan tidak mematuhi peraturan tersebut.

    Selain itu pula pada waktu itu kaum petani juga dibebani wajib pajak yang cukup berat

    sehingga mereka melarikan diri dari kewajiban ini. Pasukan yang kemudian terbentuk dari

    wajib militer tersebut dikenal dengan sakimori ( ) yang secara harfiah berarti pembela,

  • 8/14/2019 Tugas Bahasa Jepang Tentang: Budaya Jepang

    9/39

    namun pasukan ini tidak ada hubungannya dengan samurai yang ada pada zaman

    berikutnya.

    Setelah tahun 794, ketika ibu kota dipindahkan dari Nara ke Heian (Kyoto), kaum

    bangsawan menikmati masa kemakmurannya selama 150 tahun dibawah pemerintahan

    kaisar. Tetapi, pemerintahan daerah yang dibentuk oleh pemerintah pusat justru menekan

    para penduduk yang mayoritas adalah petani. Pajak yang sangat berat menimbulkan

    pemberontakan di daerah-daerah, dan mengharuskan petani kecil untuk bergabung dengan

    tuan tanah yang memiliki pengaruh agar mendapatkan pemasukan yang lebih besar.

    Dikarenakan keadaan negara yang tidak aman, penjarahan terhadap tuan tanah pun terjadi

    baik di daerah dan di ibu kota yang memaksa para pemilik shoen (tanah milik pribadi)

    mempersenjatai keluarga dan para petaninya. Kondisi ini yang kemudian melahirkan kelas

    militer yang dikenal dengan samurai.

    Kelompok toryo (panglima perang) dibawah pimpinan keluarga Taira dan Minamoto

    muncul sebagai pemenang di Jepang bagian Barat dan Timur, tetapi mereka saling

    memperebutkan kekuasaan. Pemerintah pusat, dalam hal ini keluarga Fujiwara, tidak

    mampu mengatasi polarisasi ini, yang mengakibatkan berakhirnya kekuasaan kaum

    bangsawan. Kaisar Gonjo yang dikenal anti-Fujiwara, mengadakan perebutan kekuasaan

    dan memusatkan kekuasaan politiknya dari dalam o-tera yang dikenal dengan insei seiji.

    Kaisar Shirakawa,menggantikan kaisar Gonjo akhirnya menjadikan o-tera sebagai markas

    politiknya. Secara lihai, ia memanfaatkan o-tera sebagai fungsi keagamaan dan fungsi

    politik.

    Tentara pengawal o-tera, souhei ( ) pun ia bentuk, termasuk memberi sumbangan tanah

    (shoen) pada o-tera. Lengkaplah sudah o-tera memenuhi syarat sebagai negara di dalam

    negara. Akibatnya, kelompok kaisar yang anti pemerintahan o-tera mengadakan perlawanan

    dengan memanfaatkan kelompok Taira dan Minamoto yang sedang bertikai.

    Keterlibatan Taira dan Minamoto dalam pertikaian ini berlatar belakang pada

    kericuhan yang terjadi di istana menyangkut perebutan tahta, antara Fujiwara dan kaisar

    yang pro maupun kotra terhadap o-tera. Perang antara Minamoto, yang memihak o-tera

    melawan Taira, yang memihak istana, muncul dalam dua pertempuran besar yakni Perang

    Hogen (1156) dan Perang Heiji (1159). Peperangan akhirnya dimenangkan oleh Taira yang

    menandai perubahan besar dalam struktur kekuasaan politik. Untuk pertama kalinya, kaum

    samurai muncul sebagai kekuatan politik di istana.

    Taira pun mengangkat dirinya sebagai kuge ( - bangsawan kerajaan), sekaligus

    memperkokoh posisi samurai-nya. Sebagian besar keluarganya diberi jabatan penting dan

    dinobatkan sebagai bangsawan.

    Keangkuhan keluarga Taira akhirnya melahirkan konspirasi politik tingkat tinggi antara

  • 8/14/2019 Tugas Bahasa Jepang Tentang: Budaya Jepang

    10/39

    keluarga Minamoto (yang mendapat dukungan dari kaum bangsawan) dengan kaisar

    Shirakawa, yang pada akhirnya mengantarkan keluarga Minamoto mendirikan pemerintahan

    militer pertama di Kamakura (Kamakura Bakufu; 1192 1333). Ketika Minamoto Yoritomo

    wafat pada tahun 1199, kekuasaan diambil alih oleh keluarga Hojo yang merupakan

    pengikut Taira. Pada masa kepemimpinan keluarga Hojo (1199 -1336), ajaran Zen masuk

    dan berkembang di kalangan samurai. Para samurai mengekspresikan Zen sebagai falsafah

    dan tuntunan hidup mereka.

    Pada tahun 1274, bangsa Mongol datang menyerang Jepang. Para samurai yang

    tidak terbiasa berperang secara berkelompok dengan susah payah dapat mengantisipasi

    serangan bangsa Mongol tersebut. Untuk mengantisipasi serangan bangsa Mongol yang

    kedua (tahun 1281), para samurai mendirikan tembok pertahanan di teluk Hakata (pantai

    pendaratan bangsa mongol) dan mengadopsi taktik serangan malam. Secara menyeluruh,

    taktik berperang para samurai tidak mampu memberikan kehancuran yang berarti bagitentara Mongol, yang menggunakan taktik pengepungan besar-besaran, gerak cepat, dan

    penggunaan senjata baru (dengan menggunakan mesiu). Pada akhirnya, angin topanlah

    yang menghancurkan armada Mongol, dan mencegah bangsa Mongol untuk menduduki

    Jepang. Orang Jepang menyebut angin ini kamikaze (dewa angin).

    Dua hal yang diperoleh dari penyerbuan bangsa Mongol adalah pentingnya

    mobilisasi pasukan infantri secara besar-besaran, dan kelemahan dari kavaleri busur panah

    dalam menghadapi penyerang. Sebagai akibatnya, lambat laun samurai menggantikan

    busur-panah dengan pedang sebagai senjata utama samurai. Pada awal abad ke-14,

    pedang dan tombak menjadi senjata utama di kalangan panglima perang. Pada zaman

    Muromachi (1392 1573), diwarnai dengan terpecahnya istana Kyoto menjadi dua, yakni

    Istana Utara di Kyoto dan Istana Selatan di Nara. Selama 60 tahun terjadi perselisihan sengit

    antara Istana Utara melawan Istana Selatan (nambokuch tairitsu).

    Pertentangan ini memberikan dampak terhadap semakin kuatnya posisi kaum petani

    dan tuan tanah daerah (shugo daimy) dan semakin lemahnya shogun Ashikaga di

    pemerintahan pusat. Pada masa ini, Ashikaga tidak dapat mengontrol para daimy daerah.

    Mereka saling memperkuat posisi dan kekuasaannya di wilayah masing-masing. Setiap

    Han13 seolah terikat dalam sebuah negara-negara kecil yang saling mengancam. Kondisi ini

    melahirkan krisis panjang dalam bentuk perang antar tuan tanah daerah atau sengoku jidai

    (1568 1600). Tetapi krisis panjang ini sesungguhnya merupakan penyaringan atau

    kristalisasi tokoh pemersatu nasional, yakni tokoh yang mampu menundukkan tuan-tuan

    tanah daerah, sekaligus menyatukan Jepang sebagai negara nasional di bawah satu

    pemerintahan pusat yang kuat. Tokoh tersebut adalah Jenderal Oda Nobunaga dan

    Toyotomi Hideyoshi.

  • 8/14/2019 Tugas Bahasa Jepang Tentang: Budaya Jepang

    11/39

    Oda Nobunaga, seorang keturunan daimyo dari wilayah Owari dan seorang ahli

    strategi militer, mulai menghancurkan musuh-musuhnya dengan cara menguasai wilayah

    Kinai, yaitu Osaka sebagai pusat perniagaan, Kobe sebagai pintu gerbang perdagangan

    dengan negara luar, Nara yang merupakan lumbung padi, dan Kyoto yang merupakan

    pusat pemerintahan Bakufu Muromachi dan istana kaisar.

    Strategi terpenting yang dijalankannya adalah Oda Nobunaga dengan melibatkan agama

    untuk mencapai ambisinya. Pedagang portugis yang membawa agama Kristen, diberi

    keleluasaan untuk menyebarkan agama itu di seluruh Jepang. Tujuan strategis Oda dalam

    hal ini adalah agar ia secara leluasa dapat memperoleh senjata api yang diperjualbelikan

    dalam kapal-kapal dagang Portugis, sekaligus memonopoli perdagangan dengan pihak

    asing. Dengan memiliki senjata api (yang paling canggih pada masa itu), Oda akan dapat

    menundukkan musuh-musuhnya lebih cepat dan mempertahankan wilayah yang telah

    dikuasainya serta membentuk pemerintahan pusat yang kokoh. Oda Nobubunaga

    membangun benteng Azuchi Momoyama pada tahun 1573 setelah berhasil menjatuhkan

    Bakufu Muromachi. Strategi Oda dengan melindungi agama Kristen mendatangkan sakit hati

    bagi pemeluk agama Budha. Pada akhirnya, ia dibunuh oleh pengikutnya sendiri, Akechi

    Mitsuhide, seorang penganut agama Budha yang fanatik, pada tahun 1582 di Honnoji,

    sebelum ia berhasil menyatukan seluruh Jepang.

    Toyotomi Hideyoshi, yang merupakan pengikut setia Oda, melanjutkan penyatuan

    Jepang, dan tugasnya ini dituntaskan pada tahun 1590 dengan menaklukkan keluarga Hojo

    di Odawara dan keluarga Shimaru di Kyushu tiga tahun sebelumnya. Terdapat duaperaturan penting yang dikeluarkan Toyotomi : taiko kenchi (peraturan kepemilikan tanah)

    dan katana garirei (peraturan perlucutan pedang) bagi para petani. Kedua peraturan ini

    secara strategis bermaksud mengontrol kekayaan para tuan tanah dan mengontrol para

    petani agar tidak melakukan perlawanan atau pemberontakan bersenjata. Keberhasilan

    Toyotomi menaklukkan seluruh tuan tanah mendatangkan masalah tersendiri. Semangat

    menang perang dengan energi pasukan yang tidak tersalurkan mendatangkan ancaman

    internal yang menjurus kepada disintegrasi bagi keluarga militer yang tidak puas atas

    kemenangan Toyotomi. Dalam hal inilah Toyotomi menyalurkan kekuatan dahsyat tersebut

    untuk menyerang Korea pada tahun 1592 dan 1597. Sayang serangan ini gagal dan

    Toyotomi wafat pada tahun 1598, menandakan awal kehancuran bakufu Muromachi.

    Kecenderungan terdapat perilaku bawahan terhadap atasan yang dikenal dengan

    istilah gekokuj ini telah muncul tatkala Toyotomi menyerang Korea. Ketika itu, Tokugawa

    Ieyasu mulai memperkuat posisinya di Jepang bagian timur, khususnya di Edo (Tokyo).

    Kemelut ini menyulut perang besar antara kelompok-kelompok daimyo yang memihak

    Toyotomi melawan daimyo yang memihak Tokugawa di medan perang Sekigahara padatahun 1600. Kemenangan berada di pihak Tokugawa di susul dengan didirikannya bakufu

    Edo pada tahun 1603.

  • 8/14/2019 Tugas Bahasa Jepang Tentang: Budaya Jepang

    12/39

    KEMATIAN SAMURAI

    Kematian dianggap sebagai jalan yang mulia bagi seorang samurai daripada

    tindakan pahlawan-pahlawan lain. Cara kematian dianggap suatu hal yang sangat penting

    bagi seorang samurai. Ajaran yang menerangkan mengenai mati yang terbaik telah ditulis

    di dalam sebuah buku, Hagakure pada kurun ke-18. Ditulis lama selepas tentera samurai

    berangkat ke medan peperangan, Hagakure - buku tersebut dikatakan telah membawa

    semangat dan panji samurai ke arah kemelaratan dan kesesatan. Tidak dapat dinafikan,

    wujudnya satu idealisme yang baik di dalam buku tersebut tetapi telah telah disalahtafsirkan

    oleh para samurai kerana kekaburan maksud kalimatnya. Malah, contoh utama yang boleh

    dipaparkan di sini terletak di Bab Pendahuluan buku Hagakure itu sendiri: Jalan Samurai

    ditemui dalam kematian. Apabila tiba kepada kematian, yang ada di sini hanya pilihan yang

    pantas untuk kematian.

    Baris-baris kalimat di atas kemudian menjadi ayat-ayat yang paling popular dalam

    kebanyakan buku dan majalah mengenai samurai atau budaya bela diri masyarakat Jepang.

    Petikan di bawah merupakan antara isi kandungan buku Hagakure: Kita semua mau hidup.

    Dalam kebanyakan perkara kita melakukan sesuatu berdasarkan apa yang kita suka. Tetapi

    sekiranya tidak mencapai tujuan kita dan terus untuk hidup adalah sesuatu tindakan yang

    pengecut. Tiada keperluan untuk malu dalam soal ini. Ini adalah Jalan Samurai (Bushido).

    Jika sudah ditetapkan jantung seseorang untuk setiap pagi dan malam, seseorang itu akan

    dapat hidup walaupun jasadnya sudah mati, dia telah mendapat kebebasan dalam Jalan

    tersebut. Keseluruhan hidupnya tidak akan dipersalahkan dan dia akan mencapai apa yang

    dihajatinya.

    Buku Hagakure telah mempengaruhi kehidupan para samurai. Kematian Nobufusa

    dan Taira Tomomori juga dipengaruhi oleh buku ini. Taira Tomomori boleh dianggap

    sebagai Jeneral Taira yang paling agung, telah membunuh diri kerana nasihatnya telah

    diabaikan pada saat-saat akhir ketika Perang Gempei. Pada pengakhiran konfrontasi ketika

    Perang Gempei, Tomomori telah mendesak rajanya, Munemori, supaya menyingkirkan

    seorang jeneral yang diragui kesetiaannya. Munemori telah menolak usulnya, dan ketika

    berlangsungnya Pertempuran Dan no Ura (1185), jeneral tersebut telah mengkhianati

    perjuangan Taira. Lantaran kecewa karena nasehat pentingnya diabaikan, Tomomori

    membuat keputusan untuk menamatkan riwayatnya sendiri. Seterusnya kita akan

    bincangkan mengenai Dua Kematian Cara Samurai iaitu Mati Di Medan Pertempuran dan

    Seppuku.

  • 8/14/2019 Tugas Bahasa Jepang Tentang: Budaya Jepang

    13/39

    CARA KEMATIAN

    1. Mati di medan pertempuran

    Sebagaimana pejuang-pejuang Islam yang menganggap mati syahid dalam

    peperangan untuk membela Islam sebagai satu kemuliaan, begitu juga dengan para

    samurai. Mati dibunuh di medan perang adalah lebih baik daripada hidup tetapi ditangkap

    oleh musuh. Salah seorang samurai yang terkenal, Uesugi Kenshin sempat meninggalkan

    pesanan kepada para pengikutnya sebelum mati:

    Seseorang yang tidak mau mati karena tertusuk panah musuh tidak akan mendapat

    perlindungan daripada Tuhan. Bagi kamu yang tidak mau mati karena dipanah oleh tentarabiasa, karena mau mati di tangan pahlawan yang handal atau terkenal, akan mendapat

    perlindungan Tuhan.

    Tidak ada samurai yang pernah terhindar daripada bayangan maut semasa di medan

    perang. Kebanyakan nama besar dalam dunia samurai tumbang di medan perang. Ayah

    Uesugi Kenshin terbunuh di dalam pertempuran, sebagaimana Imagawa Yoshimoto, Ryuzoji

    Takanobu, Saito Dosan, Uesugi Tomosada... sementara yang lain telah mengambil

    keputusan untuk membunuh diri selepas perjuangan mereka telah dipatahkan, dari zaman

    Minamoto Yorimasa (kurun ke-12) sampai pada zaman Sue Harukata (kurun ke-16).

    Kebiasaanya, seseorang samurai akan membuat puisi kematian ketika menjelang maut.

    2. Seppuku

    Tindakan di mana seseorang menyobek perutnya, sebagai suatu cara membunuh

    diri. Merupakan unsur yang paling popular dalam mitos samurai. Bagi seorang samurai,

    membunuh diri adalah lebih baik daripada membiarkan ditangkap, karena sekiranya samurai

    itu masih hidup dan ditangkap, ia dianggap membawa malu kepada nama keluarga dan raja.

    Di Barat, cara membunuh diri ini dipanggil Hara-kiri (artinya tindakan Membunuh Diri dengan

    membelah perut tetapi istilah ini tidak digunakan oleh para samurai), tidak diketahui kapan

    istilah itu digunakan. Walau bagaimana pun, seperti yang tercatat dalam sejarah, Seppuku

    ini mula dilakukan oleh Minamoto Tametomo dan Minamoto Yorisama pada akhir kurun ke-

    12. Dari sinilah asalnya seorang samurai memilih cara ini karena lebih mudah melakukan

    dibandingkan membunuh diri dengan cara memenggal kepala sendiri. Ada juga yang

    mengatakan bahawa dengan melakukan seppuku, iaitu dengan membelah perut adalah

    merupakan cara yang paling jujur untuk mati. Ini karena, dia sebelum mati akan merasai

  • 8/14/2019 Tugas Bahasa Jepang Tentang: Budaya Jepang

    14/39

    kesakitan yang amat sangat dan ini mungkin tidak berani dihadapi oleh kebanyakan orang.

    Oleh karena itu, mati dengan cara seppuku dianggap sebagai suatu keberanian dan

    kehormatan.

    Pada zaman Edo, seppuku telah menjadi sebagai salah satu upacara terhormat

    dalam kebudayaan Jepang. Mula-mula, karpet tatami putih akan dikeluarkan, kemudian satu

    bantal yang besar akan diletakkan di atasnya . Para saksi pembunuhan akan berdiri di

    sebelah samurai tersebut (pelaku seppuku), bergantung kepada pentingnya kematian

    (sebagai satu nilai penghormatan kepada pelaku seppuku). Samurai yang menjalani

    seppuku, memakai baju kimono putih, akan duduk berlutut (seiza) di atas bantal tersebut. Di

    sebelah kiri, pada jarak kira-kira satu meter dari samurai tersebut, seorang kaishakunin, atau

    `kedua akan turut berlutut. Kaishakunin atau `Kedua adalah sahabat akrab kepada samurai

    yang telah meninggal kerana melakukan seppuku. Karena perbuatan ini dianggap tidak

    senonoh dan amat memalukan (tabu), maka hanya orang-orang yang layak dan terpilih(berkesanggupan untuk melakukan tugas membantu) saja yang akan menjadi kaishakunin.

    Di depan samurai (pelaku seppuku) ini akan ada sebilah pisau bersarung yang

    terletak di dalam talam. Apabila samurai tersebut merasakan dia telah siap, samurai tersebut

    akan menanggalkan kimononya dan membebaskan bagian perutnya. Kemudian dia akan

    mengangkat pisau dengan sebelah tangan, manakala sebelah tangan lagi menanggalkan

    sarung pisau tersebut dan meletakkannya ke tepi.

    Apabila dia telah bersedia, dia akan mengarahkan mata pisau tersebut pada sebelah kiri

    perut, dan menggoreskannya ke kanan. Selepas itu, pisau tersebut akan diputar dalam

    keadaan masih terbenam di dalam perut dan ditarik ke atas. Kebanyakan samurai tidak

    sanggup lagi untuk melakukan tindakan ini, maka ketika inilah kaishakunin (artinya kedua)

    akan memenggal kepala samurai tersebut setelah melihat sejauh mana kesakitan yang

    terpapar pada wajahnya.

    Tindakan yang dilakukan sampai selesai dikenali sebagai jumonji (crosswise),

    sayatan bintang, dan seandainya samurai (pelaku seppuku) dapat melakukannya, maka

    seppuku yang dilakukannya dianggap amat bernilai dan disanjung tinggi. Seppuku juga

    mempunyai nama-nama tertentu, bergantung kepada fungsi atau sebab melakukannya:

    Junshi: Dilakukan sebagai tanda kesetiaan kepada raja, apabila raja tersebut meninggal.

    Pada zaman Edo, junshi telah diharamkan karena dianggap sia-sia dan merugikan karena

    negara akan banyak kehilangan perwira yang setia. Semasa kematian Maharaja Meiji pada

    1912, Jeneral Nogi Maresue telah melakukan junshi.

    Kanshi: Membunuh diri semasa demonstrasi. Tidak begitu popular, melibatkan seseorang

    yang melakukan seppuku sebagai tanda peringatan kepada seseorang raja apabila segala

  • 8/14/2019 Tugas Bahasa Jepang Tentang: Budaya Jepang

    15/39

    bentuk musyawarah (persuasion) gagal. Hirate Nakatsukasa Kiyohide (1493-1553) telah

    melakukan kanshi untuk mengubah prinsip dan pemikiran Oda Nobunaga.

    Sokotsu-shi: Seseorang samurai akan melakukan seppuku sebagai tanda menebus

    kesalahannya. Ini merupakan sebab yang paling popular dalam melakukan seppuku. Antara

    samurai yang melakukan sokotsu-shi ini termasuklah Jeneral Takeda, Yamamoto Kansuke

    Haruyuki (1501-1561), karena telah membuat satu rencana yang akhirnya meletakkan posisi

    rajanya di dalam bahaya.

  • 8/14/2019 Tugas Bahasa Jepang Tentang: Budaya Jepang

    16/39

    SHOGUN

    Shogun ( Shgun) adalah istilah bahasa Jepang

    yang berarti jenderal. Dalam konteks sejarah Jepang, bila

    disebut pejabat shogun maka yang dimaksudkan adalahSei-i

    Taishgun () yang berarti Panglima Tertinggi Pasukan

    Ekspedisi melawan Orang Biadab (istilah "Taishgun" berarti

    panglima angkatan bersenjata). Sei-i Taishgun merupakan

    salah satu jabatan jenderal yang dibuat di luar sistem Taih

    Ritsury. Jabatan Sei-i Taishgun dihapus sejak Restorasi

    Meiji. Walaupun demikian, dalam bahasa Jepang, istilah

    shgun yang berarti jenderal dalam kemiliteran tetap

    digunakan hingga sekarang.

    Sejak zaman Nara hingga zaman Heian, jenderal yang dikirim untuk menaklukkan

    wilayah bagian timur Jepang disebut Sei-i Taishgun, disingkat shogun. Jabatan yang lebih

    rendah dari Sei-i Taishgun disebut Seiteki Taishgun (panglima penaklukan

    orang barbar?) dan Seisei Taishgun ( panglima penaklukan wilayah barat?).

    Gelar Sei-i Taishgun diberikan kepada panglima keshogunan (bakufu) sejak zaman

    Kamakura hingga zaman Edo. Shogun adalah juga pejabat Try (kepala klan samurai)

    yang didapatkannya berdasarkan garis keturunan.

    Pejabat shogun diangkat dengan perintah kaisar, dan dalam praktiknya berperan

    sebagai kepala pemerintahan/penguasa Jepang. Negara asing mengganggap shogun

    sebagai "raja Jepang", namun secara resmi shogun diperintah dari istana kaisar, dan bukan

    penguasa yang sesungguhnya. Kekuasaan tertinggi tetap berada di tangan Kaisar Jepang.

    Sejarah

    Zaman Nara dan zaman Heian

    Kata "Sei-i" dalam Sei-i Taishgun berarti penaklukan suku Emishi yang tinggal di

    wilayah timur Jepang. Suku Emishi dinyatakan sebagai orang barbar oleh orang Jepang

    zaman dulu. Sei-i Taishgun memimpin pasukan penyerang dari arah pesisirSamudra

    Pasifik, dan di bawah komandonya terdapat Seiteki Taishgun yang memimpin pasukan

    penyerang dari arah pesisir Laut Jepang. Selain itu dikenal Seisei Taishgun yang

    memimpin pasukan penakluk wilayahKyushu di bagian barat Jepang.

    Dalam perkembangannya, istilah "Sei-i" (penaklukan suku Emishi) diganti pada

    zaman Hki menjadi "Sei-t" (penaklukan wilayah Timur). Namun istilah "penaklukan suku

    http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Jepanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Jenderalhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Taih%C5%8D_Ritsury%C5%8D&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Taih%C5%8D_Ritsury%C5%8D&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Taih%C5%8D_Ritsury%C5%8D&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Restorasi_Meijihttp://id.wikipedia.org/wiki/Restorasi_Meijihttp://id.wikipedia.org/wiki/Zaman_Narahttp://id.wikipedia.org/wiki/Zaman_Heianhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bantuan:Bahasa_Jepanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Bantuan:Bahasa_Jepanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Zaman_Kamakurahttp://id.wikipedia.org/wiki/Zaman_Kamakurahttp://id.wikipedia.org/wiki/Zaman_Edohttp://id.wikipedia.org/wiki/Samuraihttp://id.wikipedia.org/wiki/Samuraihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Suku_Emishi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Samudra_Pasifikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Samudra_Pasifikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Laut_Jepanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Kyushuhttp://id.wikipedia.org/wiki/H%C5%8Dkihttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Jepanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Jenderalhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Taih%C5%8D_Ritsury%C5%8D&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Taih%C5%8D_Ritsury%C5%8D&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Restorasi_Meijihttp://id.wikipedia.org/wiki/Restorasi_Meijihttp://id.wikipedia.org/wiki/Zaman_Narahttp://id.wikipedia.org/wiki/Zaman_Heianhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bantuan:Bahasa_Jepanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Bantuan:Bahasa_Jepanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Zaman_Kamakurahttp://id.wikipedia.org/wiki/Zaman_Kamakurahttp://id.wikipedia.org/wiki/Zaman_Edohttp://id.wikipedia.org/wiki/Samuraihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Suku_Emishi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Samudra_Pasifikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Samudra_Pasifikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Laut_Jepanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Kyushuhttp://id.wikipedia.org/wiki/H%C5%8Dki
  • 8/14/2019 Tugas Bahasa Jepang Tentang: Budaya Jepang

    17/39

    Emishi" (Sei-i) kembali digunakan sejak tahun 793. Istilah "Sei-i Shgun" (jenderal

    penaklukan suku Emishi) mulai dipakai dalam dokumen resmi sejak tahun720 (Yr tahun 4

    bulan 9 hari 29) ketika Tajihi Agatamori diangkat sebagai Sei-i Shgun. Istilah "Sei-t

    Shgun" (jenderal penaklukan wilayah timur) mulai dipakai sejak tahun788 seperti catatan

    sejarah yang ditulis Ki no Kosami (730-797) yang ikut serta dalam ekspedisi ke wilayah

    timur.

    Pada tahun 790, tomo no Otomaro ditugaskan sebagai Sei-t Taishi (Duta Besar

    Penaklukan Wilayah Timur). Dua tahun kemudian, nama jabatan tersebut diganti menjadi

    Sei-i Shi (?, Duta Penaklukan Wilayah Timur), atau bisa juga disebut Sei-i Shgun

    (Jenderal Penaklukan Wilayah Timur).

    Sakanoue no Tamuramaro diangkat sebagai Sei-i Taishgun pada tahun797 setelah

    sebelumnya menjabat Wakil Duta Penaklukan Wilayah Timur sekaligus Wakil DutaPenaklukan Suku Emishi di bawah komando tomo no Otomaro. Pemimpin Emishi bernama

    Aterei yang bertempur pantang menyerah akhirnya berhasil ditangkap oleh Tamuramaro dan

    dibawa ke ibu kota, sedangkan selebihnya berhasil ditaklukkan. Pada praktiknya, Sakanoue

    no Tamuramaro adalah Sei-i Taishgun yang pertama atas jasanya menaklukkan suku

    Emishi.

    Selanjutnya dalam rangka peperangan melawan Emishi, Funya no Watamaro

    diangkat sebagai Sei-i Shogun (Jenderal Penaklukan Suku Emishi) pada tahun811. Perang

    dinyatakan berakhir pada tahun yang sama, dan wakil shogun bernama Mononobe no

    Taritsugu naik pangkat sebagai Chinju Shgun. Istilah "chinjufu" berarti pangkalan militer

    yang terletak di Provinsi Mutsu. Setelah itu, jabatan Sei-i Shgun kembali dipulihkan sejak

    tahun814.

    Zaman Kamakura

    Minamoto no Yoritomo memulai karier militer sebagai Try (kepala klan Minamoto)

    di wilayah Kanto. Jabatan kepala klan bukan merupakan jabatan resmi di bawah sistem

    hukum Ritsury, dan kedudukan Yoritomo tidak jauh berbeda denganTaira no Masakado

    atau pemimpin pemberontak lain di daerah.

    Pada tahun 1190, Yoritomo diangkat sebagai jenderal pengawal kaisar (Ukone no

    Taish) yang merupakan posisi resmi dalam pemerintahan. Jabatan sebagai jenderal

    pengawal kaisar mengharuskannya tinggal di ibu kota Kyoto. Jabatan ini tidak sesuai bagi

    Yoritomo yang berambisi menguasai secara total wilayah Kanto. Yoritomo mengundurkan

    diri dari jabatan jenderal pengawal kaisar, namun tetap mempertahankan hak istimewasebagai mantan jenderal tertinggi (Sakino-u Taish).

    http://id.wikipedia.org/wiki/793http://id.wikipedia.org/wiki/720http://id.wikipedia.org/wiki/Y%C5%8Dr%C5%8Dhttp://id.wikipedia.org/wiki/788http://id.wikipedia.org/wiki/790http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=%C5%8Ctomo_no_Otomaro&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=%C5%8Ctomo_no_Otomaro&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Bantuan:Bahasa_Jepanghttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sakanoue_no_Tamuramaro&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/797http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Aterei&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Funya_no_Watamaro&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/811http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mononobe_no_Taritsugu&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mononobe_no_Taritsugu&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Chinjufu_Sh%C5%8Dgun&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Provinsi_Mutsuhttp://id.wikipedia.org/wiki/814http://id.wikipedia.org/wiki/814http://id.wikipedia.org/wiki/Minamoto_no_Yoritomohttp://id.wikipedia.org/wiki/Klan_Minamotohttp://id.wikipedia.org/wiki/Kantohttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ritsury%C5%8D&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Taira_no_Masakado&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/1190http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Konoe_Taish%C5%8D&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Konoe_Taish%C5%8D&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kantohttp://id.wikipedia.org/wiki/793http://id.wikipedia.org/wiki/720http://id.wikipedia.org/wiki/Y%C5%8Dr%C5%8Dhttp://id.wikipedia.org/wiki/788http://id.wikipedia.org/wiki/790http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=%C5%8Ctomo_no_Otomaro&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Bantuan:Bahasa_Jepanghttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sakanoue_no_Tamuramaro&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/797http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Aterei&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Funya_no_Watamaro&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/811http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mononobe_no_Taritsugu&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mononobe_no_Taritsugu&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Chinjufu_Sh%C5%8Dgun&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Provinsi_Mutsuhttp://id.wikipedia.org/wiki/814http://id.wikipedia.org/wiki/Minamoto_no_Yoritomohttp://id.wikipedia.org/wiki/Klan_Minamotohttp://id.wikipedia.org/wiki/Kantohttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ritsury%C5%8D&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Taira_no_Masakado&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/1190http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Konoe_Taish%C5%8D&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Konoe_Taish%C5%8D&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kanto
  • 8/14/2019 Tugas Bahasa Jepang Tentang: Budaya Jepang

    18/39

    Setelah mantan Kaisar Go-Shirakawa mangkat, Minamoto Yoritomo diangkat sebagai

    Sei-i Taishgun pada tanggal 21 Agustus 1192. Pemerintahan militer yang didirikan

    Yoritomo diKamakura dikenal sebagai Keshogunan Kamakura.

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kaisar_Go-Shirakawa&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/21_Agustushttp://id.wikipedia.org/wiki/1192http://id.wikipedia.org/wiki/Kamakurahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kamakurahttp://id.wikipedia.org/wiki/Keshogunan_Kamakurahttp://id.wikipedia.org/wiki/Keshogunan_Kamakurahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kaisar_Go-Shirakawa&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/21_Agustushttp://id.wikipedia.org/wiki/1192http://id.wikipedia.org/wiki/Kamakurahttp://id.wikipedia.org/wiki/Keshogunan_Kamakura
  • 8/14/2019 Tugas Bahasa Jepang Tentang: Budaya Jepang

    19/39

    BAJU TRADISIONAL JEPANG

    1. Kimono

    Kimono () adalah pakaian tradisional Jepang. Arti

    harfiah kimono adalah baju atau sesuatu yang dikenakan (ki

    berartipakai, dan mono berarti barang).

    Pada zaman sekarang, kimono berbentuk seperti

    huruf "T", mirip mantel berlengan panjang dan berkerah.

    Panjang kimono dibuat hingga ke pergelangan kaki. Wanita

    mengenakan kimono berbentuk baju terusan, sementara pria

    mengenakan kimono berbentuk setelan. Kerah bagiankanan

    harus berada di bawah kerah bagian kiri. Sabuk kain yang

    disebut obi dililitkan di bagian perut/pinggang, dan diikat dibagian punggung. Alas kaki sewaktu mengenakan kimono

    adalah zri atau geta.Kimono sekarang ini lebih sering

    dikenakan wanita pada kesempatan istimewa. Wanita yang

    belum menikah mengenakan sejenis kimono yang disebut

    furisode.[1] Ciri khas furisode adalah lengan yang lebarnya

    hampir menyentuh lantai. Perempuan yang genap berusia

    20 tahun mengenakan furisode untuk menghadiri seijin shiki.

    Pria mengenakan kimono pada pesta pernikahan, upacara minum teh, dan acara

    formal lainnya. Ketika tampil di luar arena sumo, pesumo profesional diharuskan

    mengenakan kimono.[2] Anak-anak mengenakan kimono ketika menghadiri perayaanShichi-

    Go-San. Selain itu, kimono dikenakan pekerja bidang industri jasa dan pariwisata, pelayan

    wanita rumah makan tradisional (rytei) dan pegawai penginapan tradisional (ryokan).

    Pakaian pengantin wanita tradisional Jepang (hanayome ish) terdiri dari furisode

    dan uchikake (mantel yang dikenakan di atas furisode). Furisode untuk pengantin wanita

    berbeda dari furisode untuk wanita muda yang belum menikah. Bahan untuk furisode

    pengantin diberi motif yang dipercaya mengundang keberuntungan, seperti gambarburung

    jenjang. Warna furisode pengantin juga lebih cerah dibandingkanfurisode biasa. Shiromuku

    adalah sebutan untuk baju pengantin wanita tradisional berupa furisode berwarna putih

    bersih dengan motif tenunan yang juga berwarna putih.

    Sebagai pembeda dari pakaian Barat (yfuku) yang dikenal sejak zaman Meiji, orang

    Jepang menyebut pakaian tradisional Jepang sebagai wafuku ( , pakaian Jepang).

    Sebelum dikenalnya pakaian Barat, semua pakaian yang dipakai orang Jepang disebutkimono. Sebutan lain untuk kimono adalahgofuku (). Istilah gofuku mulanya dipakai untuk

    http://id.wikipedia.org/wiki/Pakaianhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jepanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Bajuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Thttp://id.wikipedia.org/wiki/Mantelhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pergelangan_kakihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kananhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kirihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kirihttp://id.wikipedia.org/wiki/Obi_(sabuk)http://id.wikipedia.org/wiki/Peruthttp://id.wikipedia.org/wiki/Pingganghttp://id.wikipedia.org/wiki/Pingganghttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Punggung&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Punggung&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Z%C5%8Drihttp://id.wikipedia.org/wiki/Getahttp://id.wikipedia.org/wiki/Furisodehttp://id.wikipedia.org/wiki/Kimono#cite_note-Dalby-0http://id.wikipedia.org/wiki/Seijin_shikihttp://id.wikipedia.org/wiki/Seijin_shikihttp://id.wikipedia.org/wiki/Pernikahanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Upacara_minum_tehhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sumohttp://id.wikipedia.org/wiki/Kimono#cite_note-Sharnoff-1http://id.wikipedia.org/wiki/Shichi-Go-Sanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Shichi-Go-Sanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ry%C5%8Dteihttp://id.wikipedia.org/wiki/Ryokanhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pengantin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pengantin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Burung_jenjanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Burung_jenjanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Putihhttp://id.wikipedia.org/wiki/Zaman_Meijihttp://id.wikipedia.org/wiki/Pakaianhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jepanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Bajuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Thttp://id.wikipedia.org/wiki/Mantelhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pergelangan_kakihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kananhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kirihttp://id.wikipedia.org/wiki/Obi_(sabuk)http://id.wikipedia.org/wiki/Peruthttp://id.wikipedia.org/wiki/Pingganghttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Punggung&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Z%C5%8Drihttp://id.wikipedia.org/wiki/Getahttp://id.wikipedia.org/wiki/Furisodehttp://id.wikipedia.org/wiki/Kimono#cite_note-Dalby-0http://id.wikipedia.org/wiki/Seijin_shikihttp://id.wikipedia.org/wiki/Pernikahanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Upacara_minum_tehhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sumohttp://id.wikipedia.org/wiki/Kimono#cite_note-Sharnoff-1http://id.wikipedia.org/wiki/Shichi-Go-Sanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Shichi-Go-Sanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ry%C5%8Dteihttp://id.wikipedia.org/wiki/Ryokanhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pengantin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Burung_jenjanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Burung_jenjanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Putihhttp://id.wikipedia.org/wiki/Zaman_Meiji
  • 8/14/2019 Tugas Bahasa Jepang Tentang: Budaya Jepang

    20/39

    menyebut pakaian orang negaraDong Wu (bahasa Jepang : negara Go) yang tiba di Jepang

    dari daratan Cina.

    2. Kimono wanita

    Terselubung yang dikandung masing-masing jenis kimono. Tingkat

    formalitas kimono wanita ditentukan oleh pola tenunan dan warna,

    mulai dari kimono paling formal hingga kimono santai. Berdasarkan

    jenis kimono yang dipakai, kimono bisa menunjukkan umur

    pemakai, status perkawinan, dan tingkat formalitas dari acara yang

    dihadiri.

    Kurotomesode

    Tomesode adalah kimono paling formal untuk wanita

    yang sudah menikah. Bila berwarna hitam, kimono jenis ini

    disebut kurotomesode (arti harfiah: tomesode hitam).

    Kurotomesode memiliki lambang keluarga (kamon) di tiga

    tempat: 1 di punggung, 2 di dada bagian atas (kanan/kiri), dan

    2 bagian belakang lengan (kanan/kiri). Ciri khas kurotomesode

    adalah motif indah pada suso (bagian bawah sekitar kaki)

    depan dan belakang. Kurotomesode dipakai untuk menghadiri

    resepsipernikahan dan acara-acara yang sangat resmi.

    Irotomesode

    http://id.wikipedia.org/wiki/Dong_Wuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Cinahttp://id.wikipedia.org/wiki/Cinahttp://id.wikipedia.org/wiki/Hitamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pernikahanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pernikahanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Dong_Wuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Cinahttp://id.wikipedia.org/wiki/Hitamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pernikahan
  • 8/14/2019 Tugas Bahasa Jepang Tentang: Budaya Jepang

    21/39

    Tomesode yang dibuat dari kain berwarna disebut irotomesode (arti harfiah:

    tomesode berwarna). Bergantung kepada tingkat formalitas acara, pemakai bisa memilih

    jumlah lambang keluarga pada kain kimono, mulai dari satu, tiga, hingga lima buah untuk

    acara yang sangat formal. Kimono jenis ini dipakai oleh wanita dewasa yang sudah/belum

    menikah. Kimono jenis irotomesode dipakai untuk menghadiri acara yang tidak

    memperbolehkan tamu untuk datang memakai kurotomesode, misalnya resepsi di istana

    kaisar. Sama halnya seperti kurotomesode, ciri khas irotomesode adalah motif indah pada

    suso.

    Furisode

    Furisode adalah kimono paling formal untuk wanita

    muda yang belum menikah. Bahan berwarna-warni cerahdengan motif mencolok di seluruh bagian kain. Ciri khas

    furisode adalah bagian lengan yang sangat lebar dan

    menjuntai ke bawah. Furisode dikenakan sewaktu

    menghadiri upacara seijin shiki, menghadiri resepsi

    pernikahan teman, upacara wisuda, atau hatsumode.

    Pakaian pengantin wanita yang disebut hanayome ish

    termasuk salah satu jenis furisode.

    Homongi

    http://id.wikipedia.org/wiki/Seijin_shikihttp://id.wikipedia.org/wiki/Pernikahanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pernikahanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Wisudahttp://id.wikipedia.org/wiki/Hatsumodehttp://id.wikipedia.org/wiki/Seijin_shikihttp://id.wikipedia.org/wiki/Pernikahanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Wisudahttp://id.wikipedia.org/wiki/Hatsumode
  • 8/14/2019 Tugas Bahasa Jepang Tentang: Budaya Jepang

    22/39

    Hmon-gi ( , arti harfiah: baju untuk berkunjung) adalah kimono formal untuk

    wanita, sudah menikah atau belum menikah. Pemakainya bebas memilih untuk memakai

    bahan yang bergambar lambang keluarga atau tidak. Ciri khas homongi adalah motif di

    seluruh bagian kain, depan dan belakang. Homongi dipakai sewaktu menjadi tamu resepsi

    pernikahan,upacara minum teh, atau merayakan tahun baru.

    Iromuji

    Iromuji adalah kimono semiformal, namun bisa

    dijadikan kimono formal bila iromuji tersebut memiliki

    lambang keluarga (kamon). Sesuai dengan tingkat formalitas

    kimono, lambang keluarga bisa terdapat 1, 3, atau 5 tempat

    (bagian punggung, bagian lengan, dan bagian dada). Iromoji

    dibuat dari bahan tidak bermotif dan bahan-bahan berwarna

    lembut, merah jambu, biru muda, atau kuning muda atau

    warna-warna lembut. Iromuji dengan lambang keluarga di 5

    tempat dapat dikenakan untuk menghadiri pesta pernikahan.

    Bila menghadiri upacara minum teh, cukup dipakai iromuji

    dengan satu lambang keluarga.

    Tsukesage

    Tsukesage adalah kimono semiformal untukwanita yang sudah atau belum menikah. Menurut

    tingkatan formalitas, kedudukan tsukesage hanya

    setingkat dibawah homongi. Kimono jenis ini tidak

    memiliki lambang keluarga. Tsukesage dikenakan untuk

    menghadiri upacara minum teh yang tidak begitu resmi,

    pesta pernikahan, pesta resmi, atau merayakan tahun

    baru.

    Komon

    Komon adalah kimono santai untuk wanita yang sudah atau belum

    menikah. Ciri khas kimono jenis ini adalah motif sederhana dan berukuran kecil-

    kecil yang berulang.[3] Komon dikenakan untuk menghadiri pestareuni, makan

    malam, bertemu dengan teman-teman, atau menonton pertunjukan di gedung.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Upacara_minum_tehhttp://id.wikipedia.org/wiki/Upacara_minum_tehhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tahun_baru_Jepanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Tahun_baru_Jepanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Merah_jambuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Biruhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kuninghttp://id.wikipedia.org/wiki/Kuninghttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tsukesage&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kimono#cite_note-kitsuke-2http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Reuni&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Makan_malamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Makan_malamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Makan_malamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Upacara_minum_tehhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tahun_baru_Jepanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Merah_jambuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Biruhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kuninghttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tsukesage&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kimono#cite_note-kitsuke-2http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Reuni&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Makan_malamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Makan_malam
  • 8/14/2019 Tugas Bahasa Jepang Tentang: Budaya Jepang

    23/39

    Tsumugi

    Tsumugi adalah kimono santai untuk dikenakan sehari-hari

    di rumah oleh wanita yang sudah atau belum menikah. Walaupun

    demikian, kimono jenis ini boleh dikenakan untuk keluar rumah

    seperti ketika berbelanja dan berjalan-jalan. Bahan yang dipakai

    adalah kain hasil tenunan sederhana dari benang katun atau

    benang sutra kelas rendah yang tebal dan kasar. Kimono jenis ini

    tahan lama, dan dulunya dikenakan untuk bekerja di ladang.

    \

    Yukata

    Yukata ( , baju sesudah mandi) adalah jenis kimono yang dibuat dari bahan kain

    katun tipis tanpa pelapis. Dibuat dari kain yang mudah dilewatiangin, yukata dipakai agar

    badan menjadi sejuk di sore hari atau sesudahmandi malam berendam dengan air panas.

    Menurut urutan tingkat formalitas, yukata adalah kimono nonformal yang dipakaipria

    dan wanita pada kesempatan santai di musim panas, misalnya sewaktu melihat pesta

    kembang api, matsuri (ennichi), atau menari pada perayaan obon. Yukata dapat dipakai

    siapa saja tanpa mengenal status, wanita sudah menikah atau belum menikah.

    Gerakan dasar yang harus dikuasai dalam nihon buyo selalu berkaitan dengankimono. Ketika berlatih tari, penari mengenakan yukata sebagai pengganti kimono agar

    kimono berharga mahal tidak rusak karena keringat. Aktorkabuki mengenakan yukata ketika

    berdandan atau memerankan tokoh yang memakai yukata. Pegulatsumo memakai yukata

    sebelum dan sesudah bertanding.

    Musim panas berarti musim pesta kembang api dan matsuri di Jepang. Jika terlihat

    orang memakai yukata, berarti tidak jauh dari tempat itu ada matsuri atau pesta kembang

    api.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Katunhttp://id.wikipedia.org/wiki/Katunhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kimonohttp://id.wikipedia.org/wiki/Katunhttp://id.wikipedia.org/wiki/Anginhttp://id.wikipedia.org/wiki/Mandihttp://id.wikipedia.org/wiki/Priahttp://id.wikipedia.org/wiki/Wanitahttp://id.wikipedia.org/wiki/Wanitahttp://id.wikipedia.org/wiki/Musim_panashttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kembang_api&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kembang_api&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Matsurihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ennichi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Obonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Nihon_buyohttp://id.wikipedia.org/wiki/Nihon_buyohttp://id.wikipedia.org/wiki/Kabukihttp://id.wikipedia.org/wiki/Sumohttp://id.wikipedia.org/wiki/Katunhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kimonohttp://id.wikipedia.org/wiki/Katunhttp://id.wikipedia.org/wiki/Anginhttp://id.wikipedia.org/wiki/Mandihttp://id.wikipedia.org/wiki/Priahttp://id.wikipedia.org/wiki/Wanitahttp://id.wikipedia.org/wiki/Musim_panashttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kembang_api&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Matsurihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ennichi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Obonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Nihon_buyohttp://id.wikipedia.org/wiki/Kabukihttp://id.wikipedia.org/wiki/Sumo
  • 8/14/2019 Tugas Bahasa Jepang Tentang: Budaya Jepang

    24/39

    Warna dan corak yukata

    Bahan yukata pria umumnya berwarna dasar gelap (hitam, biru tua,

    ungu tua) dengan corak garis-garis warna gelap. Wanita biasanya

    mengenakan yukata dari bahan berwarna dasar cerah atauwarna

    pastel dengan corak aneka warna yang terang.

    Walaupun umumnya dibuat dari kain katun, yukata zaman sekarang juga dibuat dari

    tekstil campuran, seperti katun bercampurpoliester. Berbeda dengan kimono jadi yang

    hampir-hampir tidak ada toko yang menjualnya, yukata siap pakai dalam berbagai ukuran

    dijual toko dengan harga terjangkau.

    Corak kain yang populer untuk yukata wanita, misalnya bungasakura, seruni,poppy,

    bunga-bunga musim panas. atau ikan mas koki. Karakteranime seperti Hamtaro,Pokemon,

    dan Hello Kitty populer sebagai corak yukata untuk anak-anak.

    Cara memakai

    Hotel atau ryokan di Jepang menyediakan yukata untuk dipakai tamu sebagai

    pakaian tidur. Sebagai pakaian tidur, yukata bisa dikenakan begitu saja tanpa mengenakan

    pakaian dalam. Ketika dipakai pria untuk keluar rumah, yukata biasanya dikenakan tanpakaus dalam, dan cukup memakai celana dalam atau celana pendek. Berbeda dengan

    kimono yang dikenakan dengan dua lapis pakaian dalam (hadajuban dan juban), sewaktu

    mengenakan yukata, wanita hanya perluhadajuban (pakaian dalam lapis pertama). Alas kaki

    sewaktu memakai yukata adalah geta.

    Yukata dikencangkan ke tubuh pemakai dengan obi yang lebarnya setengah dari

    lebar obi untuk kimono jenis lain. Di antara berbagai jenis simpul obi untuk yukata, bentuk

    simpul yang paling populer adalah simpulbunko yang berbentuk kupu-kupu. Bila tidak bisamembuat simpul, toko kimono menjual simpul obi yang sudah jadi dan tinggal disisipkan

    pada obi.

    Wanita mengenakan yukata yang pas dengan ukuran tubuh pemakai agar terlihat

    bagus sewaktu dipakai. Seperti halnya kimono, panjang yukata selalu melebihi tinggi badan

    pemakai. Perlengkapan memakai yukata wanita:

    rok panjang (susoyoke) sebagai pakaian dalam, berwarna putih polos.

    pakaian dalam (hadajuban)

    http://id.wikipedia.org/wiki/Hitamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Biruhttp://id.wikipedia.org/wiki/Unguhttp://id.wikipedia.org/wiki/Warnahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pastelhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tekstilhttp://id.wikipedia.org/wiki/Poliesterhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sakurahttp://id.wikipedia.org/wiki/Serunihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Poppy&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Poppy&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ikan_mas_koki&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Animehttp://id.wikipedia.org/wiki/Hamtarohttp://id.wikipedia.org/wiki/Hamtarohttp://id.wikipedia.org/wiki/Pokemonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pokemonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hello_Kittyhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hotelhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ryokanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ryokanhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Celana_dalam&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Celana_pendek&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Juban&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Juban&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Getahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Obi_(kimono)&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kupu-kupuhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pakaian_dalam&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Hitamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Biruhttp://id.wikipedia.org/wiki/Unguhttp://id.wikipedia.org/wiki/Warnahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pastelhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tekstilhttp://id.wikipedia.org/wiki/Poliesterhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sakurahttp://id.wikipedia.org/wiki/Serunihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Poppy&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ikan_mas_koki&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Animehttp://id.wikipedia.org/wiki/Hamtarohttp://id.wikipedia.org/wiki/Pokemonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hello_Kittyhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hotelhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ryokanhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Celana_dalam&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Celana_pendek&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Juban&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Juban&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Getahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Obi_(kimono)&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kupu-kupuhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pakaian_dalam&action=edit&redlink=1
  • 8/14/2019 Tugas Bahasa Jepang Tentang: Budaya Jepang

    25/39

    tali pinggang (koshihimo) untuk mengencangkan kain berlebih di bagianpinggang

    yang berasal dari kelebihan panjang kain pada bagian bawah

    kain sabuk pengikat (datejime) untuk mengencangkan kain yang longgar di bagian

    perut

    Obi untuk mengencangkan yukata ke badan.

    Sejarah

    Istilah yukata berasal dari kata yukatabira (). Mulanya katabira dipakai untuk

    menyebut sehelai kimono dari kain rami. Walaupun tidak lagi dibuat dari kain rami, pakaian

    seperti itu tetap disebut katabira. Kimono kain rami dipakai sebagai pakaian sewaktu mandi

    berendam, namun akhirnya berubah fungsi sebagai pakaian sesudah mandi. Ketika rumah-

    rumah di Jepang belum memiliki kamar mandi, yukata dipakai orang untuk pergi ke

    pemandian umum.

    Dalam kamusWamy Ruijush dari pertengahan zaman Heian,yukatabira ( )

    dijelaskan sebagai pakaian yang dikenakan sewaktu mandi berendam. Ketika itu, orang

    mandi sambil memakai yukatabira di pemandian umum, dan dipakai untuk mengelap

    keringat, sekaligus menutupi ketelanjangan dari orang lain. Bahan yukatabira adalah kain

    rami yang cepat kering kalau diperas.

    Sejak sekitarzaman Azuchi-Momoyama, yukatabira dipakai orang sebagai pakaian

    sesudah mandi, untuk menyerap basah seusai mandi. Kalangan rakyatzaman Edo sangat

    menyenangi yukatabira hingga disingkat sebagaiyukata. Ketika itu, yukata bukanlah pakaian

    sopan yang dipakai untuk bertemu dengan orang lain, melainkan hanya pakaian tidur.

    Berbeda dari kimono jenis lainnya, menjahit yukata sangat mudah. Yukata memiliki

    pola yang sangat sederhana, dan dijahit tanpa kain pelapis di bagianpinggul atau pundak.

    Hingga seusai Perang Dunia II, cara menjahit yukata diajarkan kepada murid perempuan

    sekolah menengah umum di Jepang.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Pingganghttp://id.wikipedia.org/wiki/Peruthttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kain_rami&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kamar_mandihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kamushttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Wamy%C5%8D_Ruijush%C5%8D&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Zaman_Heianhttp://id.wikipedia.org/wiki/Keringathttp://id.wikipedia.org/wiki/Zaman_Azuchi-Momoyamahttp://id.wikipedia.org/wiki/Zaman_Edohttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pinggul&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pundak&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_IIhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pingganghttp://id.wikipedia.org/wiki/Peruthttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kain_rami&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kamar_mandihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kamushttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Wamy%C5%8D_Ruijush%C5%8D&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Zaman_Heianhttp://id.wikipedia.org/wiki/Keringathttp://id.wikipedia.org/wiki/Zaman_Azuchi-Momoyamahttp://id.wikipedia.org/wiki/Zaman_Edohttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pinggul&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pundak&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II
  • 8/14/2019 Tugas Bahasa Jepang Tentang: Budaya Jepang

    26/39

    3. Kimono pria

    Kimono pria dibuat dari bahan berwarna gelap sepertihijau tua,

    coklat tua, birutua, dan hitam.

    Kimono paling formal berupa setelan montsuki hitam dengan

    hakama dan haori

    Bagian punggung montsuki dihiasi lambang keluarga pemakai. Setelan montsuki

    yang dikenakan bersama hakama dan haori merupakan busana pengantin pria tradisional.

    Setelan ini hanya dikenakan sewaktu menghadiri upacara sangat resmi, misalnya resepsi

    pemberian penghargaan dari kaisar/pemerintah atauseijin shiki.

    Kimono santai kinagashi

    Pria mengenakan kinagashi sebagai pakaian sehari-hari atau ketika keluar rumah pada

    kesempatan tidak resmi. Aktorkabuki mengenakannya ketika berlatih. Kimono jenis ini tidak

    dihiasi dengan lambang keluarga.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Hijauhttp://id.wikipedia.org/wiki/Coklathttp://id.wikipedia.org/wiki/Biruhttp://id.wikipedia.org/wiki/Biruhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hitamhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Montsuki&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Montsuki&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Hitamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hakamahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Haori&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mon_(lambang)&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Seijin_shikihttp://id.wikipedia.org/wiki/Seijin_shikihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kabukihttp://id.wikipedia.org/wiki/Hijauhttp://id.wikipedia.org/wiki/Coklathttp://id.wikipedia.org/wiki/Biruhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hitamhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Montsuki&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Hitamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hakamahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Haori&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mon_(lambang)&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Seijin_shikihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kabuki
  • 8/14/2019 Tugas Bahasa Jepang Tentang: Budaya Jepang

    27/39

    4. Sejarah kimono

    Zaman Jomon dan zaman Yayoi

    Kimono zaman Jomon dan zaman Yayoi berbentuk seperti baju terusan. Dari situs

    arkeologi tumpukan kulit kerang zaman Jomon ditemukan haniwa. Pakaian atas yang

    dikenakan haniwa disebut kantoi().

    Dalam Gishiwajinden (buku sejarah Cina mengenai tiga negara) ditulis tentang

    pakaian sederhana untuk laki-laki. Sehelai kain diselempangkan secara horizontal pada

    tubuh pria seperti pakaian biksu, dan sehelai kain dililitkan di kepala. Pakaian wanita

    dinamakan kantoi. Di tengah sehelai kain dibuat lubang untuk memasukkan kepala. Tali

    digunakan sebagai pengikat di bagian pinggang.

    Masih menurut Gishiwajinden, kaisar wanita bernama Himiko dari Yamataikoku

    (sebutan zaman dulu untuk Jepang) "selalu mengenakan pakaian kantoi berwarna putih".

    Serat rami merupakan bahan pakaian untuk rakyat biasa, sementara orang berpangkat

    mengenakan kain sutra.

    Zaman Kofun

    Pakaian zaman Kofun mendapat pengaruh dari daratan Cina, dan terdiri dari dua

    potong pakaian: pakaian atas dan pakaian bawah. Haniwa mengenakan baju atas seperti

    mantel yang dipakai menutupi kantoi. Pakaian bagian bawah berupa rok yang dililitkan di

    pinggang. Dari penemuan haniwa terlihat pakaian berupa celana berpipa lebar seperti

    hakama.

    Pada zaman Kofun mulai dikenal pakaian yang dijahit. Bagian depan kantoidibuat

    terbuka dan lengan baju bagian bawah mulai dijahit agar mudah dipakai. Selanjutnya, baju

    atas terdiri dari dua jenis kerah:

    http://id.wikipedia.org/wiki/Zaman_Jomonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Zaman_Yayoihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Haniwa&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gishiwajinden&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Biksuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Zaman_Kofunhttp://id.wikipedia.org/wiki/Mantelhttp://id.wikipedia.org/wiki/Rokhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hakamahttp://id.wikipedia.org/wiki/Zaman_Kofunhttp://id.wikipedia.org/wiki/Zaman_Jomonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Zaman_Yayoihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Haniwa&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gishiwajinden&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Biksuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Zaman_Kofunhttp://id.wikipedia.org/wiki/Mantelhttp://id.wikipedia.org/wiki/Rokhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hakamahttp://id.wikipedia.org/wiki/Zaman_Kofun
  • 8/14/2019 Tugas Bahasa Jepang Tentang: Budaya Jepang

    28/39

    Kerah datar sampai persis di bawah leher (agekubi)

    Kerah berbentuk huruf "V" (tarekubi) yang dipertemukan di bagian dada.

    Zaman Nara

    Aristokrat zaman Asuka bernama Pangeran Shotoku menetapkan dua belas strata

    jabatan dalam istana kaisar (kan-i jnikai). Pejabat istana dibedakan menurut warna hiasan

    penutup kepala (kanmuri). Dalam kitab hukum Taiho Ritsuryo dimuat peraturan tentang

    busana resmi, busana pegawai istana, dan pakaian seragam dalam istana. Pakaian formal

    yang dikenakan pejabat sipil (bunkan) dijahit di bagian bawah ketiak. Pejabat militer

    mengenakan pakaian formal yang tidak dijahit di bagian bawah ketiak agar pemakainya

    bebas bergerak. Busana dan aksesori zaman Nara banyak dipengaruhi budaya Cina yang

    masuk ke Jepang. Pengaruh budaya Dinasti Tang ikut mempopulerkan baju berlengan

    sempit yang disebut kosode untuk dikenakan sebagai pakaian dalam.

    Pada zaman Nara terjadi perubahan dalam cara mengenakan kimono. Kalau

    sebelumnya kerah bagian kiri harus berada di bawah kerah bagian kanan, sejak zaman

    Nara, kerah bagian kanan harus berada di bawah kerah bagian kiri. Cara mengenakan

    kimono dari zaman Nara terus dipertahankan hingga kini. Hanya orang meninggal

    dipakaikan kimono dengan kerah kiri berada di bawah kerah kanan.

    Zaman Heian

    Menurut aristokrat Sugawara Michizane, penghentian pengiriman utusan Jepang

    untuk Dinasti Tang (kentoshi) memicu pertumbuhan budaya lokal. Tata cara berbusana dan

    standarisasi protokol untuk upacara-upacara formal mulai ditetapkan secara resmi.

    Ketetapan tersebut berakibat semakin rumitnya tata busana zaman Heian. Wanita zaman

    Heian mengenakan pakaian berlapis-lapis yang disebutjnihitoe. Tidak hanya wanita zaman

    Heian, pakaian formal untuk militer juga menjadi tidak praktis.

    Ada tiga jenis pakaian untuk pejabat pria pada zaman Heian:

    Sokutai(pakaian upacara resmi berupa setelan lengkap)

    I-kan (pakaian untuk tugas resmi sehari-hari yang sedikit lebih ringan darisokutai)

    Noshi(pakaian untuk kesempatan pribadi yang terlihat mirip dengani-kan).

    Rakyat biasa mengenakan pakaian yang disebut suikan atau kariginu ( , arti

    harafiah: baju berburu). Di kemudian hari, kalangan aristokrat menjadikankariginu sebagai

    pakaian sehari-hari sebelum diikuti kalangan samurai.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Vhttp://id.wikipedia.org/wiki/Zaman_Asukahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pangeran_Shotokuhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Taiho_Ritsuryo&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Dinasti_Tanghttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sugawara_Michizane&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Vhttp://id.wikipedia.org/wiki/Zaman_Asukahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pangeran_Shotokuhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Taiho_Ritsuryo&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Dinasti_Tanghttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sugawara_Michizane&action=edit&redlink=1
  • 8/14/2019 Tugas Bahasa Jepang Tentang: Budaya Jepang

    29/39

    Pada zaman Heian terjadi pengambilalihan kekuasaan oleh kalangan samurai, dan

    bangsawan istana dijauhkan dari dunia politik. Pakaian yang dulunya merupakan simbol

    status bangsawan istana dijadikan simbol status kalangan samurai.

    Zaman Kamakura dan zaman Muromachi

    Pada zaman Sengoku, kekuasaan pemerintahan berada di tangan samurai. Samurai

    mengenakan pakaian yang disebut suikan. Pakaian jenis ini nantinya berubah menjadi

    pakaian yang disebut hitatare. Pada zaman Muromachi,hitatare merupakan pakaian resmi

    samurai. Pada zaman Muromachi dikenal kimono yang disebut su ( ), yakni sejenis

    hitatare yang tidak menggunakan kain pelapis dalam. Ciri khassu adalah lambang keluarga

    dalam ukuran besar di delapan tempat.

    Pakaian wanita juga makin sederhana. Rok bawah yang disebut mo ( ) makin

    pendek sebelum diganti dengan hakama. Setelan mo dan hakama akhirnya hilang sebelum

    diganti dengan kimono model terusan, dan kemudian kimono wanita yang disebutkosode.

    Wanita mengenakan kosode dengan kain yang dililitkan di sekitar pinggang (koshimaki)

    dan/atau yumaki. Mantel panjang yang disebutuchikake dipakai setelah memakai kosode.

    Awal zaman Edo

    Penyederhaan pakaian samurai berlanjut hingga zaman Edo. Pakaian samurai

    zaman Edo adalah setelan berpundak lebar yang disebut kamishimo ( ). Satu setel

    kamishimo terdiri dari kataginu ( ) dan hakama. Di kalangan wanita, kosode menjadi

    semakin populer sebagai simbol budaya orang kota yang mengikuti tren busana.

    Zaman Edo adalah zaman keemasan panggung sandiwarakabuki. Penemuan cara

    penggandaan lukisan berwarna-warni yang disebutnishiki-e atau ukiyo-e mendorong makin

    banyaknya lukisan pemeran kabuki yang mengenakan kimono mahal dan gemerlap. Pakaian

    orang kota pun cenderung makin mewah karena iking meniru pakaian aktor kabuki.

    Kecenderungan orang kota berpakaian semakin bagus dan jauh dari norma

    konfusianisme ingin dibatasi oleh Keshogunan Edo. Secara bertahap pemerintah

    keshogunan memaksakan kenyaku-rei, yakni norma kehidupan sederhana yang pantas.

    Pemaksaan tersebut gagal karena keinginan rakyat untuk berpakaian bagus tidak bisa

    dibendung. Tradisi upacara minum teh menjadi sebab kegagalan kenyaku-rei. Orang

    menghadiri upacara minum teh memakai kimono yang terlihat sederhana namun ternyata

    berharga mahal.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Zaman_Sengokuhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Suikan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Zaman_Muromachihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kosode&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Uchikake&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Uchikake&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Zaman_Edohttp://id.wikipedia.org/wiki/Hakamahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kabukihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nishiki-e&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Ukiyo-ehttp://id.wikipedia.org/wiki/Konfusianismehttp://id.wikipedia.org/wiki/Keshogunan_Edohttp://id.wikipedia.org/wiki/Upacara_minum_tehhttp://id.wikipedia.org/wiki/Zaman_Sengokuhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Suikan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Zaman_Muromachihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kosode&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Uchikake&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Zaman_Edohttp://id.wikipedia.org/wiki/Hakamahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kabukihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nishiki-e&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Ukiyo-ehttp://id.wikipedia.org/wiki/Konfusianismehttp://id.wikipedia.org/wiki/Keshogunan_Edohttp://id.wikipedia.org/wiki/Upacara_minum_teh
  • 8/14/2019 Tugas Bahasa Jepang Tentang: Budaya Jepang

    30/39

    Tali pinggang kumihimo dan gaya mengikat obi di punggung mulai dikenal sejak

    zaman Edo. Hingga kini, keduanya bertahan sebagai aksesori sewaktu mengenakan

    kimono.

    Akhir zaman Edo

    Politik isolasi (sakoku) membuat terhentinya impor benang sutra. Kimono mulai

    dibuat dari benang sutra produksi dalam negeri. Pakaian rakyat dibuat dari kain sutra jenis

    crape lebih murah. Setelah terjadi kelaparan zaman Temmei (1783-1788), Keshogunan Edo

    pada tahun 1785 melarang rakyat untuk mengenakan kimono dari sutra. Pakaian orang kota

    dibuat dari kain katun atau kainrami. Kimono berlengan lebar yang merupakan bentuk awal

    dari furisode populer di kalangan wanita.

    Zaman Meiji dan zaman Taisho

    Industri berkembang maju pada zaman Meiji. Produksi sutra meningkat, dan Jepang

    menjadi eksportir sutra terbesar. Harga kain sutra tidak lagi mahal, dan mulai dikenal

    berjenis-jenis kain sutra. Peraturan pemakaian benang sutra dinyatakan tidak berlaku.

    Kimono untuk wanita mulai dibuat dari berbagai macam jenis kain sutra. Industripemintalan

    sutra didirikan di berbagai tempat di Jepang. Sejalan dengan pesatnya perkembangan

    industri pemintalan, industri tekstil benang sutra ikut berkembang. Produknya berupa

    berbagai kain sutra, mulai dari kain krep, rinzu, omeshi, hingga meisen.

    Tersedianya beraneka jenis kain yang dapat diproses menyebabkan berkembangnya

    teknik pencelupan kain. Pada zaman Meiji mulai dikenal teknik yuzen, yakni menggambar

    dengan kuas untuk menghasilkan corak kain di atas kain kimono.

    Sementara itu, wanita kalangan atas masih menggemari kain sutra yang bermotif

    garis-garis dan susunan gambar yang sangat rumit dan halus. Mereka mengenakan kimono

    dari model kain yang sudah populer sejak zaman Edo sebagai pakaian terbaik sewaktu

    menghadiri acara istimewa. Hampir pada waktu yang bersamaan, kain sutra hasil tenunanbenang berwarna-warni hasilpencelupan mulai disukai orang.

    Tidak lama setelah pakaian impor dari Barat mulai masuk ke Jepang,penjahit lokal

    mulai bisa membuat pakaian Barat. Sejak itu pula, istilahwafuku dipakai untuk membedakan

    pakaian yang selama ini dipakai orang Jepang dengan pakaian dari Barat. Ketika pakaian

    Barat mulai dikenal di Jepang, kalangan atas memakai pakaian Barat yang dipinjam dari

    toko persewaan pakaian Barat.

    Di era modernisasi Meiji, bangsawan istana mengganti kimono dengan pakaian Barat

    supaya tidak dianggap kuno. Walaupun demikian, orang kota yang ingin melestarikan tradisi

    http://id.wikipedia.org/wiki/Obi_(sabuk)http://id.wikipedia.org/wiki/Sutrahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Crape&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kelaparan_zaman_Temmei&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Keshogunan_Edohttp://id.wikipedia.org/wiki/1785http://id.wikipedia.org/wiki/Katunhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Rami&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Rami&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Furisodehttp://id.wikipedia.org/wiki/Zaman_Meijihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pemintalan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kain_krep&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Yuzen&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kuas&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pencelupan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Penjahithttp://id.wikipedia.org/wiki/Obi_(sabuk)http://id.wikipedia.org/wiki/Sutrahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Crape&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kelaparan_zaman_Temmei&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Keshogunan_Edohttp://id.wikipedia.org/wiki/1785http://id.wikipedia.org/wiki/Katunhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Rami&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Furisodehttp://id.wikipedia.org/wiki/Zaman_Meijihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pemintalan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kain_krep&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Yuzen&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kuas&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pencelupan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Penjahit
  • 8/14/2019 Tugas Bahasa Jepang Tentang: Budaya Jepang

    31/39

    estetika keindahan tradisional tidak menjadi terpengaruh. Orang kota tetap berusaha

    mempertahankan kimono dan tradisi yang dipelihara sejak zaman Edo. Sebagian besar pria

    zaman Meiji masih memakai kimono untuk pakaian sehari-hari. Setelanjassebagai busana

    formal pria juga mulai populer. Sebagian besar wanita zaman Meiji masih mengenakan

    kimono, kecuali wanita bangsawan dan guru wanita yang bertugas mengajar anak-anak

    perempuan.

    Seragam militer dikenakan oleh laki-laki yang mengikuti dinas militer. Seragam

    tentara angkatan darat menjadi model untuk seragam sekolah anak laki-laki. Seragam anak

    sekolah juga menggunakan model kerah berdiri yang mengelilingi leher dan tidak jatuh ke

    pundak (stand-up collar) persis model kerah seragam tentara. Pada akhirzaman Taisho,

    pemerintah menjalankan kebijakan mobilisasi. Seragam anak sekolah perempuan diganti

    dari andonbakama (kimono dan hakama) menjadi pakaian Barat yang disebut serafuku

    (sailor fuku), yakni setelan blus mirip pakaian pelaut dan rok.

    Zaman Showa

    Semasa perang, pemerintah membagikan pakaian seragam untuk penduduk laki-laki.

    Pakaian seragam untuk laki-laki disebut kokumin fuku (seragam rakyat). Wanita dipaksa

    memakai monpeiyang berbentuk seperti celana panjang untuk kerja dengan karet di bagian

    pergelangan kaki.

    Setelah Jepang kalah dalam Perang Dunia II, wanita Jepang mulai kembali

    mengenakan kimono sebelum akhirnya ditinggalkan karena tuntutan modernisasi.

    Dibandingan kerumitan memakai kimono, pakaian Barat dianggap lebih praktis sebagai

    pakaian sehari-hari.

    Hingga pertengahan tahun 1960-an, kimono masih banyak dipakai wanita Jepang

    sebagai pakaian sehari-hari. Pada saat itu, kepopuleran kimono terangkat kembali setelah

    diperkenalkannya kimono berwarna-warni dari bahan wol. Wanita zaman itu menyukai

    kimono dari wol sebagai pakaian untuk kesempatan santai.

    Setelah kimono tidak lagi populer, pedagang kimono mencoba berbagai macam

    strategi untuk meningkatkan angka penjualan kimono. Salah satu di antaranya dengan

    mengeluarkan "peraturan mengenakan kimono" yang disebutyakusoku. Menurut peraturan

    tersebut, kimono jenis tertentu dikatakan hanya cocok dengan aksesori tertentu. Maksudnya

    untuk mendikte pembeli agar membeli sebanyak mungkin barang. Strategi tersebut ternyata

    tidak disukai konsumen, dan minat masyarakat terhadap kimono makin menurun. Walaupun

    pedagang kimono melakukan promosi besar-besaran, opini "memakai kimono itu ruwet"

    sudah terbentuk di tengah masyarakat Jepang.

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Jas&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Jas&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Seragam_militer&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Seragam_militer&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Zaman_Taishohttp://id.wikipedia.org/wiki/Zaman_Taishohttp://id.wikipedia.org/wiki/Hakamahttp://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_IIhttp://id.wikipedia.org/wiki/1960-anhttp://id.wikipedia.org/wiki/Wolhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Jas&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Seragam_militer&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Zaman_Taishohttp://id.wikipedia.org/wiki/Hakamahttp://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_IIhttp://id.wikipedia.org/wiki/1960-anhttp://id.wikipedia.org/wiki/Wol
  • 8/14/2019 Tugas Bahasa Jepang Tentang: Budaya Jepang

    32/39

    Hingga tahun 1960-an, kimono masih dipakai pria sebagai pakaian santai di rumah.

    Gambar pria yang mengenakan kimono di rumah masih bisa dilihat dalam berbagaimanga

    terbitan tahun 1970-an. Namun sekarang ini, kimono tidak dikenakan pria sebagai pakaian di

    rumah, kecualisamue yang dikenakan para perajin.

    5. Asesori dan pelengkap

    a. Hakama

    Hakama ( ) adalah pakaian luar tradisional Jepang yang dipakai untuk menutupi

    pinggang sampai mata kaki.

    Dipakai sebagai pakaian bagian bawah, hakama merupakan busana resmi pria untuk

    menghadiri acara formal seperti upacara minum teh, pesta pernikahan, danseijin shiki. Anak

    laki-laki mengenakannya sewaktu merayakan Shichi-Go-San. Montsuki yang dikenakan

    bersama hakama dan haori merupakan setelan baju pengantin pria tradisional.

    Di kalangan olahraga bela diri tradisional seperti kendo, aikido, dankyd, hakama

    dipakai oleh pria dan wanita. Ketika tidak sedang bergulat,pesumo mengenakan kimono dan

    hakama ketika tampil di muka umum. Di kalangan Shinto, setelan kimono dan hakama

    adalah pakaian resmikannushi dan miko.

    Bentuk

    Hakama dibuat dari dua lembar kain polos berbentuktrapesium. Bagian depan diploi,

    3 dari sisi kiri, dan 3 dari sisi kanan. Bagian belakang tidak diploi, namun dibagi menjadi

    bagian kiri dan kanan. Kain bagian depan dan kain bagian belakang, dari pinggang ke lutut

    dibiarkan tidak dijahit, dan hanya dijahit dari bagian lutut ke baw