Gempa Seismologi

9
GEMPA SEISMOLOGI 1. PENGERTIAN SEISMOLOGI Ilmu yang mempelajari tentang gempa disebut dengan seismologi . Seismologi berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu seismos yang berarti getaran atau goncangan dan logos yang berarti risalah atau ilmu pengetahuan. Orang Yunani menyebut gempa bumi dengan kata-kata seismos tes ges yang berarti Bumi bergoncang atau bergetar. Â Ilmu ini mengkaji tentang apa yang terjadi pada permukaan bumi disaat gempa, bagaimana energi goncangan merambat dari dalam perut bumi ke permukaan, dan bagaimana energi ini dapat menimbulkan kerusakan, serta proses tumbukan antar lempeng pada sesar bumi yang menyebabakan terjadinya gempa. Dengan demikian, secara sederhana seismologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari fenomena getaran pada bumi, atau dengan kata sederhana, ilmu mengenai gempa bumi. Seismologi merupakan bagian dari ilmu geofisika. 2. PERKEMBANGAN SEISMOLOGI Seismologi adalah ilmu yang mempelajari tentang gempa bumi dan struktur dalam bumi dengan menggunakan gelombang seismik yang dapat di timbulkan dari gempa bumi atau sumber lain. Pada hakikatnya seismologi lahir sejak manusia tertarik untuk mengkaji fenomena alam yang berupa gempa bumi. Dari rasa ketertarikan ini mereka berusaha untuk mengungkap tentang mengapa, bagaiman,

description

Seismologi adalah ilmu yang mempelajari tentang gempa bumi dan struktur dalam bumi dengan menggunakan gelombang seismik yang dapat di timbulkan dari gempa bumi atau sumber lain

Transcript of Gempa Seismologi

GEMPA SEISMOLOGI

1. PENGERTIAN SEISMOLOGI

Ilmu yang mempelajari tentang gempa disebut dengan seismologi. Seismologi berasal

dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu seismos yang berarti getaran atau goncangan dan logos

yang berarti risalah atau ilmu pengetahuan. Orang Yunani menyebut gempa bumi dengan kata-

kata seismos tes ges yang berarti Bumi bergoncang atau bergetar.  Ilmu ini mengkaji tentang

apa yang terjadi pada permukaan bumi disaat gempa, bagaimana energi goncangan merambat

dari dalam perut bumi ke permukaan, dan bagaimana energi ini dapat menimbulkan kerusakan,

serta proses tumbukan antar lempeng pada sesar bumi yang menyebabakan terjadinya gempa.

Dengan demikian, secara sederhana seismologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari

fenomena getaran pada bumi, atau dengan kata sederhana, ilmu mengenai gempa bumi.

Seismologi merupakan bagian dari ilmu geofisika.

2. PERKEMBANGAN SEISMOLOGI

Seismologi adalah ilmu yang mempelajari tentang gempa bumi dan struktur dalam bumi

dengan menggunakan gelombang seismik yang dapat di timbulkan dari gempa bumi atau sumber

lain. Pada hakikatnya seismologi lahir sejak manusia tertarik untuk mengkaji fenomena alam

yang  berupa gempa bumi. Dari rasa ketertarikan ini mereka berusaha untuk mengungkap tentang

mengapa, bagaiman, maupun untuk apa  gempa bumi itu terjadi. Seirang dengan tinggak

peradaban ilmu, muncul kajian-kajian khusus tentang gempa bumi, seperti mekanisme terjadinya

gempa bumi, dampak yang di timbulkan gempa bumi, perancangan alat perekam gempa bumi,

diskripsi teoristik melaluai pemodelan, maupun pemanfaatan informasi yang di indikasikan oleh

gempa bumi. Seismologi telah berkembang tidak hanya mempelajari tentang gempa bumi

semata, tetapi mengkaji tentang gelombang-gelombang yang di bangkitkan oleh gempa bumi

atau gempa buatan da n juga kajian tentang perameter-parameter yang dapat disimpulkan dari

pelajaran gelombang-gelombang tersebut.

Berdasrakan posisi sumber gempa terhadap lokasi seismograf, secara umum gempa bumi

diklarifikasikan, menjadi dua katagori yaitu:

a. Gempa bumi dekat atau lokal

Gempa lokal adalah gempa dengan jarak episenternya terhadap stasiun pencatat  tidak

melebihi dari beberapa ratus kilometer, sehingga kkelengkungan bumi dapat diabaikan, gempa

lokal di manfaatkan untuk mengetahui struktur permukaan bumi termaksut di dalamnya adalah

gempa  buatan yabg dilakukan terhadap seismik eksplorasi

b. Gempa bumi jauh atau teleseimik

Telesesmik adalah gempa dengan jarak episenternya terhadap stasiun pencatat lebih dari

1000 kilometer katagori gempa ini memberikan peranan  penting dalam penentuan struktur

bagian dalam bumi, seperti yang di bahas  dalam paper ini.

3. BEBERAPA ISTILAH DALAM SEISMOLOGI.

Ada beberapa istilah yang seting di gunakan dalam pembahasan seismologi, diantaranya:

Hiposenter adalah puast gempa di dalam bumi yang biasa juga disebut titik fokus gempa.

Episenter adalah proyeksi hiposentar kebidang permukaan  bumi.

Origin time atau waktu asal  adalah waktu saat terjadadinya hiposenter.

Travel time atau waktu tempuh adaah waktu yang dibutuhkan oleh gelombanng gempa

untuk menjalar dari hiposenter ke waktu pencatat trevel time di tentukan   dari waktu tiba (arival

time) gelombang seismograf di kurangi  dengan original time.

Seismometer  adalah alat yang digunakan untuk merespon getaran tanah akibat gempa

bumi. Seismograf adalah gabungan antara seismometer dan alat pereka. Seismogram hasil

rekaman seismograf

4.  PEMBANGKITA GELOMBANG SEISMOLOGI

Gelombang seismik pada dasarnya merupan gelombang elastik yang menjalar melalui

media bumi. Pembangkitan gelombnag seismik dapat di lakukan dengan dua metode, yaitu:

Metode aktif. Metode aktif  biasanya digunakan pada seismik eksplorasi, yaitu dengan peledakan

dinamik, pemukulan dengan palu dan sebagainya.

Metode pasif. Metode pasif memanfaatkan gejala-gejala alam yang sudah

ada, seperti gempa bumi, baik yang diakibatkan letusan gunung berapia  maupun gempa tektonik

Pada saat terjadinya gempa bumi sejumlah energi dilepaskan dari sumber gempa atau

titik fokus. Energi ini akan di pancarkan kesegala arah melalui usikan yang menjalar ke seluruh

bagian bumi dalam medium elastik.

5. GEMPA BUMI.

Gempa bumi adalah getaran yang terjadi permukaan bumi. Gempa bumi biasa disebabkan

oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi). Kata gempa bumi juga digunakan untuk

menunjukkan daerah asal terjadinya kejadian gempa bumi tersebut. Bumi kita walaupun padat,

selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila tekanan yang terjadi karena pergerakan itu

sudah terlalu besar untuk dapat ditahan.

Gempa bumi terjadi setiap hari di bumi, namun kebanyakan kecil dan tidak menyebabkan

kerusakan apa-apa. Gempa bumi kecil juga dapat mengiringi gempa bumi besar, dan dapat

terjadi sesudah, sebelum, atau selepas gempa bumi besar tersebut.

Gempa bumi diukur dengan menggunakan alat yang dinamakan Pengukur Richter.

Gempa bumi dibagi ke dalam skala dari satu hingga sembilan berdasarkan ukurannya (skala

Richter). Gempa bumi juga dapat diukur dengan menggunakan ukuran Skala Mercalli.

6. PENYEBAB TERJADINYA GEMPA.

Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan

yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan

akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran

lempengan. Pada saat itu lah gempa bumi akan terjadi. Gempa bumi biasanya terjadi di

perbatasan lempengan lempengan tersebut. Gempa bumi yang paling parah biasanya terjadi di

perbatasan lempengan kompresional dan translasional. Gempa bumi fokus dalam kemungkinan

besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit kedalam mengalami transisi fase pada

kedalaman lebih dari 600 km. Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan

magma di dalam gunung berapi. Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya

letusan gunung berapi. Beberapa gempa bumi (jarang namun) juga terjadi karena menumpuknya

massa air yang sangat besar di balik dam, seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika. Sebagian lagi

(jarang juga) juga dapat terjadi karena injeksi atau ekstraksi cairan dari/ke dalam bumi (contoh.

pada beberapa pembangkit listrik tenaga panas bumi dan di Rocky Mountain Arsenal. Terakhir,

gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan

memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa bumi yang disebabkan

oleh manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi.

7.  JENIS JENIS GEMPA.

Sebenarnya gempa yang terjadi setiap hari namun tidak terasa oleh manusia , hanya lalat

seismograf saja yang bias mencatatnya dan tidak semua gempa dapat mengakibatkan kerusakan.

Ada beberapa macam penyebab terjadinya  gempa antara lain:

Keruntuhan dalam gua akibat terjadinya tanah runtuh dalam gua (di dalam tanah)Maka

terjadi getaran di permukaan tanah di sekitar gua tersebut. Gempa runtuhan atau terban

merupakan gempa bumi yang terjadi akibat runtuhan tanah atau batuan

Tumbukan antara meteor dan permukaan bumi pada saat meteor yamg jatuh ke bumi

maka terjadilah tumbukan yang sangat keras antara meteor dan peermukaan tanah sehingga tanah

disekitar meteor itu bergerak

Peristiwa vulkanisme yaitu kegiatan gunung api yang meletus. Pada waktu terjadinya 

getaran-getaran tanah disekitar gunung api.

Peritiwa tektonik. Yaitu gerakan lempeng / kerak bumi. Seperti di ketahui bahwa kullit

bumi. Focus gempa sering juga disebut  hyposenter. Kedalaman dari focus ini sangat

menentukan pengaruh getaran trehadap suatu lokasi.  Berdasarkan kedalalam focus gempa ini,

maka gempa dapat digolongkan menjadi:

Gempa dangkal yaitu gempa dengan focus 0-70 km.

Gempa menengah yaitu gempa gengan fkus 70-300  km.

Gempa dalam yaitu gempa dengan focus 300-700 km.

Gempa dengan focus dangkal mengakibatkan kerusakan lebih parah disbanding dengan

menengah  dan dalam. Sekitar 2/3 energi gempa yang di lepaskan di seluruh dunia bersumber

dari gempa focus dangkal.

8.  GELOMBANG GEMPA

Pada dasarnya ada dua jenis gelombang yang dilepas pada saat terjadi gempa, yaitu

Gelombang Badan (Body Waves) dan Gelombang Permukaan (Surface Wave). Gelombang

badan ada dua jenis, yaitu Gelombang P (Primer) dan Gelombang S  (Secunder). Gelombang

permukaan ada dua jenis, yaitu Gelombang R (Rayleigh) dan Gelombang L (Love).

Gelombang P merambat pada arah longitudinal, dengan cara memampat dan

mengembang searah dengan arah rambatan. Kecepatan perambatan gelombang P antara 1,4

sampai dengan 6,4 km/detik. Gelombang S merambat pada arah transversal. Perambatan dari

Gelombang S ini disertai juga dengan gerakan berputar sehingga dapat lebih membahayakan di

bandingkan Gelombang P. Kecepatan perambatan Gelombang S sekitar 2/3 kali kecepatan

Gelombang P. Karena perbedaan kecepatan rambat dari kedua gelombang ini, maka dari hasil

rekaman Gempa, dapat diperkirakan jarak sumber gempanya berdasarkan selisih waktu tiba

antara kedua gelombang tersebut pada alat seismograf. Gelombang R dan Gelombang L hanya

merambat di permukaan tanah saja. Gelombang R arah gerakannya pada bidang vertikal,

sedangkan Gelombang L bergerak transversal pada bidang horisontal. Adapun jenis jenis gempa

antara lain:

9. Gelombang Primer.

Gelombang Primer adalah gelombang gempa yang tercepat. Gelombang P ini dapat

merambat melalui media padat dan cair, seperti lapisan batuan, air atau lapisan cair bumi. Pada

saat merambat, gelombang ini akan menekan media batuan yang dilewatinya. Mekanisme

perambatan Gelombang P yang menekan lapisan batuan, identik dengan mekanisme terjadinya

getaran pada jendela kaca saat terjadi suar*a petir yang keras. Jendela bergetar karena adanya

tekanan dari gelombang suara pada kaca jendela. Pada saat terjadi gempa, pengaruh dari

Gelombang P dapat dirasakan berupa  getaran.

10. Gelombang Skunder

 Jenis kedua dari Gelombang Badan adalah Gelombang S, yang merupakan gelombang

kedua yang dapat dirasakan pada saat gempa. Gelombang S lebih lambat dari pada Gelombang

P, dan hanya dapat merambat melalui batuan padat. Arah gerakan dari gelombang ini naik-turun

atau bergerak menyamping.

11. Gelombang permukaan

Jenis pertama dari Gelombang Permukaan disebut Gelombang L. Gelombang ini diberi

nama sesuai dengan nama penemunya yaitu A.E.H. Love seorang ahli matematika dari Inggris

yang mengerjakan model matematika untuk jenis gelombang ini di pada 1911. Gelombang ini

adalah yang tercepat dan menggerakkan tanah dari samping ke samping.

12. Gelombang permukaan lainya

Jenis Gelombang Permukaan lainnya adalah Gelombang R. Keberadaan dari gelombang

ini diperkirakan secara matematika oleh W.S. Rayleigh pada 1885. Pada saat merambat,

Gelombang R akan menggulung media yang dilewatinya, dimana gerakan dari gelombang ini

mirip dengan gerakan gelombang air di laut. Karena gerakan yang menggulung ini, maka lapisan

tanah atau batuan akan naik dan turun, dan akan ikut bergerak searah dengan gerakan

gelombang. Kebanyakan goncangan dari gempa berhubungan erat dengan Gelombang R ini.

Pengaruh kerusakan yang diakibatkan oleh Gelombang R dapat lebih besar dibandingkan

gelombang-gelombang gempa lainnya.