Gelombang Mikro Digitalekanugraha.dosen.st3telkom.ac.id/wp-content/uploads/sites/23/2017/... ·...
Transcript of Gelombang Mikro Digitalekanugraha.dosen.st3telkom.ac.id/wp-content/uploads/sites/23/2017/... ·...
1
Dasar Sistem Gelombang Mikro dan
Konfigurasi Gelombang Mikro Digital
Eka Setia Nugraha,S.T.,M.T.
PENDAHULUAN
• Gel mikro adalah wilayah spekrum gel elektromagnetik pd frek 1 GHz s/d 100 GHz ( panj gel 30 Cm s/d 0,3 mm)
Mulai diperhatikan sejak PD II utk radar resolusi tinggi
dng berkas energi EM yg sempit. Mampu mentransmisikan kanal banyak dan program TV.
Mampu berpropagasi dng bebas melalui lapisan ionisasi.
Energi mendekati selisih energi antara energy level
atom2 dan molekul2 yg bersebelahan. Saat ini banyak digunakan secara luas sbg alat pemanas
gel mikro, oven (2,45 GHz), industri, medis.
•
•
•
•
•
Spektrum Elektromagnetik
PITA GEL MIKRO
NEW DESIGN FREQ GHz OLD DESIGN FREQ GHz
C 0.5 – 1.0 VHF 0.5 – 1.0
D 1.0 – 2.0 L 1.0 – 2.0
E 2.0 – 3.0 S 2.0 – 4.0
F 3.0 – 4.0 C 4.0 – 8.0
G 4.0 – 6.0 X 8.0 – 12.4
H 6.0 – 8.0 Ku 12.4 – 18.0
I 8.0 – 10.0 K 18.0 – 26.5
J 10.0 – 20.0 Ka 26.5 – 40.0
K 20.0 – 40.0 v 40.0 – 75.0
L 40.0 – 60.0
M 60.0 – 100.0
Aplikasi tek gel mikro
•
•
•
Penguatan antena ~ ukuran elektrik antena
Pita lebih lebar dpt direalisasikan pd frek lebih tinggi.
Sinyal gel mikro merambat lurus tidak dibelokan oleh
ionosfeer. Wilayah pantulan efektif sasaran radar umumnya ~
ukuran elektrik sasaran.
Resonansi berbagai molekul, atom dan nuklir terjadi pd
frek gel mikro Î aplikasi unik pd ilmu dasar, remote
sensing, diagnosa & pengobtan medis, dan metode
pemanasan
•
•
Sejarah singkat
•
•
•
•
1864
1893
1893
1897
James C. Maxwell Î pers Maxwell
Heinrich Hertz Î antena parabol dicatu oleh dipole
William Thompson Î teori pandu gelombang
– 1899 Lodge Î propagasi pd freespace & hollow metallic tube
•
•
•
•
•
•
•
1895
1937
1938
1944
1946
1953
1963
– 1898 Sir J. C. Bose Î pembangkitan gel mm
Russel, Varian Bross Î vacuum tube Klystron
J.D. Kraus Î corner reflector antenna
Kompfner Î TWT
Percy Spencer Î microwave oven
Deschamps Î microstrip antenna
J.B. Gunn Î Gunn diode
Transmitter
Dual conversion Receiver
Inform
Filter
Filter
Filter
Det
1 IF
stage
2 IF
stage
Filter
Filter
Filter
Source
1 IF
stage
The Microwave Link ?
• Microwave radio link, in the context of this course, refers to point-to-point fixed links that operate in duplex mode.
• In its simplest form the microwave link can be one hop, consisting of one pair of antennas spaced as little as one or two kilometers apart, or can be a backbone, including multiple hops, spanning several thousand kilometers.
Gelombang Mikro Digital
22-09-12 9
Tujuan dari sistem yang menggunakan microwave adalah unutk mentransmisikan info
dari suatu tempat ke tempat lain tanpa adanya interupsi dan sampai ke penerima dengan
jelas.
Karakteristik yang terdapat pada hubungan gelombang mikro adalah antara antena
pemancar dan antena penerima harus bebas pandang (Line of Sight). Hal tersebut berarti
bahwa antar antena harus tidak ada penghalang (obstacle), yaitu sesuatu yang
menghalangi atau menutupi lintasan perambatan gelombang mikro).
.
The Microwave Link (Cont’d)
• The above drawing is functional block diagram of a typical microwave link consisting of set of multiplexers, digital microwave radios, antennas and transmission lines
Product
Bagian-Bagian Minilink (Ericcson)
Outdoor Unit
ODU Mounting
Antenna
ODU 1
HYBRID
ODU 2
Indoor Unit
Network Topology
• Menspesifikasikan bagaimana node-node berbeda di dalam network harus diinterkoneksikan
Topologies Chain
Topology Star
Topologies Ring
Combined Topologies
Microwave Network Example
Application for Cellular Network
BTS
Cellular/UMTS
Backbone
BTS
BTS BTS
BTS
BTS
BTS STM-1 Ring
STM-0 / PDH Approach
22-09-12 Alfin Hikmaturokhman, MT http://sinauonline.org
25
Pada pembangunan sistem transmisi gelombang-mikro digital
memerlukan suatu perencanaan sistem yang meliputi :
- Pemilihan spesifikasi dan kapasitas sistem,
- Pemilihan route transmisi,
- Perencanaan setiap hop radio,
- Prediksi unjuk-kerja sistem, dan
- Perencanaaan gedung, dan prasarana lain
Faktor-faktor yang mempengaruhi transmisi microwave antara lain :
22-09-12 26
1.Antenna
2.Pengaruh Atmosphere
3.Terrain Effects
4.Fading
5.Availability
6.Diversity
7.Link Analysis
Antenna
22-09-12 27
Antena adalah perangkat yang berfungsi untuk memindahkan energi gelombang
elektromagnetik dari media kabel ke udara atau sebaliknya dari udara ke media kabel.
Antenna memegang peranan yang penting dalam komunikasi microwave.
1.1 Antenna Gain
Antenna gain merupakan karakteristik yang paling penting.
Antenna gain mengukur kemampuan antenna untuk mengirimkan gelombang yg
diinginkan ke arah yg dituju.
Untuk antenna parabola efficiency tidak akan 100% karena beberapa power hilang oleh
“spilover” dan juga bisa karena pabrikasi antenna.
Secara commercial antenna parabola mempunyai efesiensi sekitar 50-70%, (Robert G.
Winch, Telecomunication Transmission System Microwave, Fiber Optic, Mobille Cellular Radio, Data and
Digital Multiplexing, Singapore, 1993)
Antenna Gain
22-09-12 28
Nilai penguatan antena dalam dB dengan frekuensi dalam GHz adalah:
G = 20 log f + 20 log D + 10 log + 20,4 ……………… (1)
(Roger L. Freeman, Radio System Design for Telecomunications (1-100 GHz),New York, 1987.)
G : penguatan antena (dB)
f : frekuensi radio dalam GHz
D : diameter antena dalam meter
c : kecepatan cahaya (3 x 108 m/dt)
: efisiensi antena.
Dari persamaan diatas bisa disimpulkan bahwa gain akan menigkat jika frekuensi bertambah
tinggi dan diameter antenna juga bertambah lebar.
Beamwidth (Lebar sinar)
22-09-12 29
Beamwidth disebut juga “half power beamwidth” atau 3 dB beamwidth.
Lobe utama (main lobe) adalah lobe yang mempunyai arah dengan pola radiasi maksimum.
Biasanya juga ada lobe-lobe yang lebih kecil dibandingkan dengan main lobe yang disebut
dengan minor lobe. Lobe sisi (side lobe) adalah lobe-lobe selain yang dimaksud.
Besarnya Beamwidth = besarnya sudut AOB
Dimana CD berjarak 3 dB dengan D adalah titik
puncak main lobe dan titik A serta titik B merupakan
3 titik dB down pada main lobe. Garis CD adalah
“boresight: atau as dari main lobe.
22-09-12 30
Persamman beamwidth antenna parabol adalah sebagai berikut :
f = frekuensi kerja dalam GHz
D = diameter antenna dalam satuan meter.
DfBW
.
1,21
Dari persamaan diatas dapat diambil kesimpulan :
Makin besar diameter antenna dan frekuensi , akan berakibat semakin kecil beamwidth dari
antenna dan makin panjang bentuk main lobenya.
Hal ini berarti semakin tajam direktivitasnya sehingga harus lebih cermat dalam pengarahan
antenna. Apabila menyimpang sedikit saja boresightnya dari LOS akan besar sekali kemorosotan
gain antenna tersebut.
22-09-12 31
Penampilan (performance) suatu sistem komunikasi diukur dari kesamaan antara sinyal yang
diterima dan sinyal yang dikirimkan, serta ketidak tergantungan penerimaan dari faktor-faktor
lain
Antenna Noise
Noise yang memasuki sistem bisa mengurangi performance . Derau (noise) dalam sistem
komunikasi dapat digambarkan sebagai sinyal yang tidak diharapkan. Secara umum,
kehadirannya dalam sistem komunikasi ada yang berasal dari dalam sistem, yang disebut
internal noise dan yang berasal dari luar sistem, yang disebut external noise.
Contoh dari internal noise yaitu noise yang dibangkitkan dari dalam komponen-komponen
elektronik, seperti resistor,transistor,diode yang digunakan dalam penguat (amplifier), mixer,
detector dan perangkat elektronik lain dalam sistem komunikasi.
Salah satu jenis dari internal noise adalah thermal noise, yang diakibatkan adalah panas
konduktor karana adanya aliran arus listrik.
Thermal Noise
22-09-12 32
Thermal noise dibangkitkan karena adanya aliran listrik, karena elektron-elektron
menumbuk molekul-molekul dalam konduktor. Jika temperatur konduktor tersebut naik,
noise juga akan naik karena molekul-molekul tersebut bergerak lebih cepat yang
mengakibatkan lebih banyaknya tumbukan yang terjadi. Besar daya noise yang
dibangkitkan sebanding dengan temperatur konduktor, yang dinyatakan dengan
Pn = kTB
Pn = daya termal noise (W)
k = konstanta Boltzman = 1,38 x 10-23 J/oK
B = lebar bidang frekuensi /bandwidth (Hz)
T = temperatur absolut (derajat Kelvin = oK), yaitu der Cel + 273o.
Sebagai contoh, jika temperatur 300oK, bandwidth 40 MHz,, maka
Pn = kTB = (1,38 x 10-23)(300)(40 x 106) = 0,166 pW.= -127,8dBW
33
Bila kita analisa rumus dislide sebelumnya, k tidak berubah (konstan). Sehingga daya noise
untuk suatu bandwidth tertentu hanya tergantung pada temperatur sumber noise (noise
berbanding lurus dengan temperatur).
34
Komunikasi LOS (Line of Sight)
Prinsip dasar Antena & Propagasi
35
Komunikasi LOS (Line of Sight)….. ctd
Prinsip dasar Antena & Propagasi
36
Komunikasi LOS (Line of Sight)….. ctd
Prinsip dasar Antena & Propagasi
37
Komunikasi LOS (Line of Sight)….. ctd
Prinsip dasar Antena & Propagasi
38
39
Clearance menentukan tinggi menara Tx-Rx.
Clearance Factor :
Biasanya diinginkan
cF1 = 56% 60% sangat disukai karena:
Loss Propagasi = FSL untuk jenis pemantul apapun,
dan
Ldif = 0 dB, Bebas Terrain, tinggi Optimal.
11
1
Fresnel jari-Jari
clearance
F
cc x
F
Prinsip dasar Antena & Propagasi
40 -30 -20 -10 0 10 20 300
100
200
300
400
500
600
700
800
d
AdBd
Ay
By
Bh
xc
oh
oy
ch
D
E
CBA
0
50
100
150
200
250
300
350
400
-30 -25 -20 -15 -10 0-5 5 10 15 20 25 30
Ah
Path Profile-LOS
Prinsip dasar Antena & Propagasi
41
Prinsip Kesebangunan
C x
t
d1 d2
h 1
h 2 h
c
12
1221
dd
dhdht
Ket. gambar (referensi permukaan laut): •Cx = Clearance=0.6 F1
•hc=hcorrected= ketinggian koreksi •h1= ketinggian pemancar/penerima •h2= ketinggian penerima/pemancar
obstacle
Prinsip dasar Antena & Propagasi
42
Prinsip Kesebangunan
C x
t
d2 d1
h 1
h 2 h
c
12
1221
dd
dhdht
Ket. gambar (referensi permukaan laut): •Cx = Clearance=0.6 F1
•hc=hcorrected= ketinggian koreksi •h1= ketinggian pemancar/penerima •h2= ketinggian penerima/pemancar
obstacle
22-09-12 43
Untuk mencari tingginya tower yang akan dibangun diperlukan parameter-parameter:
Tinggi tower di lokasi A, tinggi tower di lokasi B, tinggi lokasi antena pemancar di atas
permukaan laut, tinggi lokasi antena pemancar di atas permukaan laut, peninggian profil
atau faktor koreksi, tinggi penghalang (gunung, bukit dan sebagainya), tinggi
penghalang (pohon, gedung dan sebagainya), daerah fresnel pertama, faktor
kelengkungan bumi, frekuensi yang digunakan, jarak antara pemancar dengan
penghalang dan jarak antara penerima dengan penghalang.
22-09-12 44
Dari permasalahan yang terdapat pada point A, diketahui
bahwa sepanjang lintasan yang
akan dilalui link GMD sejauh 40 Km terdapat suatu
penghalang yang berupa gedung setinggi 9 meter
yang terletak 18 Km dari tower yang sudah dibangun.
Tower yang sudah terpasang tersebut mempunyai ketinggian
setinggi 45 meter.
Link GMD ini akan dibangun di daerah dataran dekat pantai
yang beriklim topis atau
sedang sehingga lebih baik dipilih 1.33 untuk faktor
kelengkungan bumi. Karena lokasi
tersebut berada di jalur dekat laut maka ketinggian lokasi di A
dan di B dianggap 0
karena di atas permukaan laut dan tinggi penghalang yang
berupa gunung sebesar 0
karena di sepanjang jalur tidak terdapat gunung ataupun bukit.
22-09-12 45
Carilah tinggi antenna penerima apabila tinggi antenna pemancar = 56 m, frek :
10Ghz dengan parameter-parameter lainnya sama dengan perhitungan
sebelumnya.