Gejala Penyakit Hipertensi Yang Dimaksud Yaitu Sakit Kepala

16
Gejala penyakit hipertensi yang dimaksud yaitu sakit kepala, pendaraqhan dari hidung, pusing, wajah kemerahan, dan kelelahan. Padahal, gejala tersebut bisa terjadi pada penderita hipertensi maupun pada seseorang dengan tekanan darah normal. Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala sakit kepala, kelelahan, mual, muntah, sesak napas, gelisah dan pandangan menjadi kabur karena kerusakan pada otak, mata, jantung dan ginjal. Gejala penyakit hipertensi bervariasi pada masing-masing individu dan hampir sama dengan gejala penyakit lainnya. Gejala-gejalanya itu adalah : Sakit kepala Jantung berdebar-debar Sulit bernapas setelah berkerja keras atau mengangkat beban berat Mudah lelah. Penglihatan kabur Wajah memerah Hidung berdarah Sering buang air kecil, terutama di malam hari Telinga berdening (tinnitus) Dunia aterasa berputar (vertigo) Gejala hipertensi yang semakin berat dan kian lama dirasakan akan menampakkan gejala seperti : - Sakit kepala - Sering merasa pusing yang terkadang dirasakn sangat berat - Nyeri perut - Muntah - Anoreksia - Gelisah - Berat badan turun - Keluar keringan secara berlebihan - Epistaksis - Palpitasi - Poliuri - Proteinuri - Hematuri - Retardasi atau pertumbuhan Pada gejala hipertensi yang semakin kronis akan muncul gejala, seperti : - Ensefalopati hipertensif - Hemiplegi - Gangguan penglihatna dan pendengaran

description

hipertensi

Transcript of Gejala Penyakit Hipertensi Yang Dimaksud Yaitu Sakit Kepala

Page 1: Gejala Penyakit Hipertensi Yang Dimaksud Yaitu Sakit Kepala

Gejala penyakit hipertensi yang dimaksud yaitu sakit kepala, pendaraqhan dari hidung, pusing, wajah kemerahan, dan kelelahan. Padahal, gejala tersebut bisa terjadi pada penderita hipertensi maupun pada seseorang dengan tekanan darah normal.Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala sakit kepala, kelelahan, mual, muntah, sesak napas, gelisah dan pandangan menjadi kabur karena kerusakan pada otak, mata, jantung dan ginjal. Gejala penyakit hipertensi bervariasi pada masing-masing individu dan hampir sama dengan gejala penyakit lainnya. Gejala-gejalanya itu adalah : Sakit kepala Jantung berdebar-debar Sulit bernapas setelah berkerja keras atau mengangkat beban berat Mudah lelah. Penglihatan kabur Wajah memerah Hidung berdarah Sering buang air kecil, terutama di malam hari Telinga berdening (tinnitus) Dunia aterasa berputar (vertigo)

Gejala hipertensi yang semakin berat dan kian lama dirasakan akan menampakkan gejala seperti :- Sakit kepala- Sering merasa pusing yang terkadang dirasakn sangat berat- Nyeri perut- Muntah- Anoreksia- Gelisah- Berat badan turun- Keluar keringan secara berlebihan- Epistaksis- Palpitasi- Poliuri- Proteinuri- Hematuri- Retardasi atau pertumbuhan

Pada gejala hipertensi yang semakin kronis akan muncul gejala, seperti :- Ensefalopati hipertensif- Hemiplegi- Gangguan penglihatna dan pendengaran- Pareses dan facialis- Penurunan kesadaran

Page 2: Gejala Penyakit Hipertensi Yang Dimaksud Yaitu Sakit Kepala

Gejala pada tekanan darah tinggi yang memasuki stadium kronis atau akut dan menimbulkan gejala seperti diatas, membuat beberapa penderita hipertensi ini sampai dalam keadaan koma.

Apabila dilakukan pemeriksaan secara fisik, umumnya tidak ditemui kelainan apapun selain tekanan darah semakin tinggi, namun dapat pula ditemukan perubahan pada retina mata, seperti terjadi perdarahan, eksudat (kumpulan cairan), penyempitan pembuluh darah, dan pada keadaan yang sangat kronis mengakibatkan edema pupil mata.

Gejala lainnya yang dapat dikenali dari tejadinya serangan hipertensi pada kita tersebut ialah pandangan menjadi kabur. Hal ini terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung, dan ginjal. Penderita hipertensi berat dapat mengalami penurunan kesadaran bahkan koma karena terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini disebut ensefalopati hipertensi yang memerlukan penanganan segera.

Hemoglobin adalah molekul protein pada sel darah merah yang berfungsi sebagai mediatransport oksigen dari paru paru ke seluruh jaringan tubuh dan membawa karbondioksida dari jaringan tubuh ke paru paru. Kandungan zat besi yang terdapat dalam hemoglobin membuatdarah berwarna merah.Bagaimana cara mengukur hemoglobin?Saat ini pengukuran kadar hemoglobin dalam darah sudah menggunakan mesin otomatis. Selainmengukur hemoglobin, mesin ini juga dapat mengukur beberapa komponen darah yang lain.Mesin pengukur akan memecah hemoglobin menjadi sebuah larutan. Hemoglobin dalam larutanini kemudian dipisahkan dari zat lain dengan menggunakan zat kimia yang bernama sianida.Selanjutnya dengan penyinaran khusus, kadar hemoglobin diukur berdasarkan nilai sinar yang berhasil diserap oleh hemoglobin.Kadar normal hemoglobinKadar hemoglobin menggunakan satuan gram/dl. Yang artinya banyaknya gram hemoglobindalam 100 mililiter darah. Nilai normal hemoglobin tergantung dari umur pasienApa artinya bila kadar hemoglobin rendah?Kadar hemoglobin dalam darah yang rendah dikenal dengan istilah anemia.Ada banyak  penyebab anemia diantaranya yang paling sering adalah perdarahan, kurang gizi, gangguansumsum tulang, pengobatan kemoterapi dan abnormalitas hemoglobin bawaan.Apa artinya bila kadar hemoglobin tinggi?Kadar hemoglobin yang tinggi dapat dijumpai pada orang yang tinggal di daerah dataran tinggidan perokok. Beberapa penyakit seperti radang paru paru, tumor dan gangguan sumsum tulang juga bisa meningkatkan kadar hemoglobin.

Adapun gejala-gejala umum dari leukemia adalah : 1. Demam atau berkeringat di waktu malam

2. Infeksi yang sering terjadi berkali-kali3. Lemah atau lelah4. Sakit kepala5. Perdarahan dan mudah memar, misalnya gusi berdarah, tanda-tanda keungu-unguan pada kulit, atau titik-titik merah yang kecil dibawa kulit6. Nyeri pada tulang atau persendian7. Pembengakakan atau rasa tidak nyaman pada perut sebagai akibat dari

Page 3: Gejala Penyakit Hipertensi Yang Dimaksud Yaitu Sakit Kepala

pembesaran limpa8. Pembengkakan nodus-nodus getah bening, terutama pada leher atau ketiak9. Kehilangan berat badan

Anda harus mengetahui gejala-gejala lain dari leukemia akut, yaitu muntah, bingung, kehilangan kontrol otot, dan serangan epilepsi. Sel-sel leukemia juga dapat berkumpul pada buah zakar sehingga menyebabkan pembengkakan. Pada beberapa penderita, leukemia bisa menimbulkan luka di mata atau kulit, bahkan mempengaruhi saluran pencernaan, ginjal, paru-paru, atau bagian-bagian lain dari tubuh.

Hemarthrosis (perdarahan hebat dalam sendi) adalah karakteristik dari hemophilia. Lutut dan pergelangan kaki merupakan organ yang paling sering terkena. Perdarahan menyebabkan penggelembungan pada ruang sendi, nyeri yang signifikan dan terus menerus. Seiring waktu, kerusakan sendi terjadi, dan operasi penggantian sendi dapat menjadi diperlukan untuk mengatasinya.

Perdarahan ke dalam otot dapat terjadi ditandai dengan pembentukan hematoma(compartment syndrome).

Pendarahan dari mulut atau mimisan mungkin terjadi. Perdarahan setelah prosedur dental adalah umum, dan mengeluarkan darah dari gusi dapat terjadi pada anak-anak ketika gigi baru tumbuh.

Perdarahan dalam saluran pencernaan dapat menimbulkan darah dalam tinja. Perdarahan dalam saluran kemih dapat mengakibatkan darah dalam urin(hematuria). Perdarahan intrakranial (perdarahan ke dalam otak atau tengkorak) dapat

menyebabkan gejala seperti mual, muntah, dan / atau kelesuan. Peningkatan perdarahan setelah operasi atau trauma adalah karakteristik dari

hemophilia.

A.DEFINISI HEMOFILIAHemofilia adalah penyakit koagulasi darah kongenital karena anak kekurangan faktor pembekuan VIII (Hemofilia A) atau faktor IX (Hemofilia B).

B.ETIOLOGI HEMOFILIAPenyebab Hemofilia adalah karena anak kekurangan faktor pembekuan VIII (Hemofilia A) atau faktor IX (Hemofilia B).

C.PATOFISIOLOGI HEMOFILIAHemofilia merupakan penyakit kongenital yang diturunkan oleh gen resesif x-linked dari pihak ibu.Faktor VIII dan faktor IX adalah protein plasma yang merupakan komponen yang diperlukan untuk pembekuan darah, faktor-faktor tersebut diperlukan untuk pembentukan bekuan fibrin pada tempat pembuluh cidera.Hemofilia berat terjadi apabila konsentrasi faktor VIII dan faktor IX plasma kurang dari 1 %.Hemofilia sedang jika konsentrasi plasma 1 % - 5 %.Hemofilia ringan apabila konsentrasi plasma 5 % - 25 % dari kadar normal.Manifestasi klinis yang muncul tergantung pada umur anak dan deficiensi faktor VIII dan IX.Hemofilia berat ditandai dengan perdarahan kambuhan, timbul spontan atau setelah trauma yang relatif ringan.Tempat perdarahan yang paling umum di dalam persendian lutut, siku, pergelangan kaki, bahu dan pangkal paha.

Page 4: Gejala Penyakit Hipertensi Yang Dimaksud Yaitu Sakit Kepala

Otot yang tersering terkena adalah flexar lengan bawah, gastrak nemius, & iliopsoas.

D.TANDA DAN GEJALA HEMOFILIA1.Masa Bayi (untuk diagnosis)a.Perdarahan berkepanjangan setelah sirkumsisib.Ekimosis subkutan di atas tonjolan-tonjolan tulang (saat berumur 3-4 bulan)c.Hematoma besar setelah infeksid.Perdarahan dari mukosa oral.e.Perdarahan Jaringan Lunak2.Episode Perdarahan (selama rentang hidup)a.Gejala awal : nyerib.Setelah nyeri : bengkak, hangat dan penurunan mobilitas)3.Sekuela Jangka PanjangPerdarahan berkepanjangan dalam otot menyebabkan kompresi saraf dan fibrosis otot.

E.KOMPLIKASI HEMOFILIA1.Artropati progresif, melumpuhkan2.Kontrakfur otot3.Paralisis4.Perdarahan intra kranial5.Hipertensi6.Kerusakan ginjal7.Splenomegali8.Hepatitis9.AIDS (HIV) karena terpajan produk darah yang terkontaminasi.10.Antibodi terbentuk sebagai antagonis terhadap faktor VIII dan IX11.Reaksi transfusi alergi terhadap produk darah12.Anemia hemolitik13.Trombosis atau tromboembolisme

F.UJI LABORATORIUM DAN DIAGNOSTIK1.Uji Laboratorium (uji skrining untuk koagulasi darah)a.Jumlah trombosit (normal)b.Masa protrombin (normal)c.Masa trompoplastin parsial (meningkat, mengukur keadekuatan faktor koagulasi intrinsik)d.Masa perdarahan (normal, mengkaji pembentukan sumbatan trombosit dalam kapiler)e.Assays fungsional terhadap faktor VIII dan IX (memastikan diagnostik)f.Masa pembekuan trompin2.Biapsi hati (kadang-kadang) digunakan untuk memperoleh jaringan untuk pemeriksaan patologi dan kultur.3.Uji fungsi hati (SGPT, SGOT, Fosfatase alkali, bilirubin)

G.PENGKAJIAN1.Pengkajian sistem neurologika.Pemeriksaan kepalab.Reaksi pupilc.Tingkat kesadaran

Page 5: Gejala Penyakit Hipertensi Yang Dimaksud Yaitu Sakit Kepala

d.Reflek tendoe.Fungsi sensoris2.Hematologia.Tampilan umumb.Kulit : (warna pucat, petekie, memar, perdarahan membran mukosa atau dari luka suntikan atau pungsi vena)c.Abdomen (pembesaran hati, limpa)3.Kaji anak terhadap perilaku verbal dan nonverbal yang mengindikasikan nyeri4.Kaji tempat terkait untuk menilai luasnya tempat perdarahan dan meluasnya kerusakan sensoris, saraf dan motoris.5.Kaji kemampuan anak untuk melakukan aktivitas perawatan diri (misal : menyikat gigi)6.Kaji tingkat perkembangan anak7.Kaji Kesiapan anak dan keluarga untuk pemulangan dan kemampuan menatalaksanakan program pengobatan di rumah.8.Kaji tanda-tanda vital (TD, N, S, Rr).

ejala varises dapat bervariasi. Beberapa orang dapat tidak memiliki gejala sama sekali.Gejala varises yang mungkin muncul, antara lain:

1. Sakit atau ketidaknyamanan pada kaki2. Bengkak pada pergelangan kaki3. Benjolan berwarna biru atau ungu di bawah kulit kaki

Pembuluh darah vena sering membesar (varises) terutama di kaki bagian bawah. Banyak faktor yang terlibat dalam perkembangan menuju kondisi tersebut. Jangan cemas, beberapa cara bisa dilakukan untuk mencegah timbulnya varises di kaki.

Beberapa faktor yang terlibat dalam pembentukan varises adalah jenis kelamin, usia, kehamilan dan keturunan. Wanita lebih rentan mengalami varises dibandingkan dengan pria. Varises terjadi ketika darah tidak mengalir dengan baik melalui pembuluh darah di kaki.

Ada dua jenis utama pembuluh darah di kaki, yaitu vena superfisial yang terletak di bawah kulit dan vena yang terletak lebih ke dalam. Vena superfisial termasuk pembuluh vena saphena panjang dan pendek.

Vena saphena yang terhubung ke pembuluh darah jauh di dalam kaki dengan vena perforator. Ketika darah tidak mengalir dengan baik dari vena superfisial ke vena dalam, dapat terjadi tekanan pada daerah tersebut. Hal tersebut menyebabkan darah terkumpul atau menggenang di vena superfisial.Aterosklerosis sendiri timbul lebih dulu sebelum hampir semua kelainan jantung. Angina yang menimbulkan nyeri mencekam di dada adalah tanda peringatan bagi berbagai penyakit jantung.

Nyeri dada angina sering dijelaskan sebagai rasa berat atau kencang pada pusat dada, menjalar ke lengan, siku, leher, rahang, wajah, dan punggung.

Angina biasanya timbul akibat kerja berat atau kecemasan dan reda setelah beristirahat selama 10 menit. Rasa nyeri tersebut berasal dari otot jantung dan disebabkan pasokan

Page 6: Gejala Penyakit Hipertensi Yang Dimaksud Yaitu Sakit Kepala

darah yang tidak cukup. Angina juga merupakan suatu pertanda penyakit arteri koroner dan penyakit jantung koroner.

Rasa nyeri dapat timbul saat beristirahat dan membuat Anda terbangun pada malam hari. Beberapa orang menyadari bahwa perasaan kesal atau cemas dapat juga menimbulkan angina.

Angina menyerang pria maupun wanita. Tapi, umumnya jarang terjadi pada wanita sebelum 60 tahun karena estrogen mencegah gangguan ini. Setelah menopause, efek perlindungan estrogen perlahan hilang dan angina sering dialami wanita seperti pada pria, sama seperti penyakit jantung.

Sebagai peringatan awal, jika Anda mengalami angina dan tak ingin kondisi jantung bertambah parah, lakukanlah segera perubahan gaya hidup yang lebih sehat.

"Berhenti merokok, menurunkan berat badan yang berlebih, mengonsumsi makanan sehat dengan ikan berminyak, buah, dan sayuran segar yang lebih banyak," tutur Dr Mirriam Stoppard dalam bukunya "Panduan Kesehatan Keluarga".

Lebih lanjut, Stoppard menyarankan untuk mulai berolahraga dengan perlahan dan mengendalikan tekanan darah di bawah pengawasan dokter, serta menjaga kolesterol.Pemeriksaan darah rutin meliputi 6 jenis pemeriksaan1. Hemoglobin / Haemoglobin (Hb)2. Hematokrit (Ht)3. Leukosit: hitung leukosit (leukocyte count) dan hitung jenis (differential count)4. Hitung trombosit / platelet count5. Laju endap darah (LED) / erythrocyte sedimentation rate (ESR)6. Hitung eritrosit (di beberapa instansi)   Hemoglobin (Hb)

Hemoglobin atau yang sering disingkat dengan Hb merupakan salah satu dari sekian banyak tolak ukur apakah anda terkena anemia atau tidak.Hemoglobin adalah suatu protein yang berada di dalam darah yang berfungsi sebagai pengangkut oksigen. Jadi, oksigen yang telah dihirup dan masuk ke paru-paru nantinya akan diangkut lagi oleh hemoglobin di dalam darah untuk didistribusikan ke otak, jantung, ginjal, otot, tulang dan seluruh organ tubuh.Orang-orang yang tidak pernah atau jarang mengkonsumsi vitamin dan mineral, ibu hamil, orang yang mengalami perdarahan akibat terluka, terkena infeksi kronis atau penyakit kronis seperti TBC, tumor, gangguan hati, dan gangguan kesehatan lainnya, bisa saja terjadi penurunan kadar Hb. Raut wajah akan terlihat pucat dan kuyu. Tubuh pun menjadi lemas, tidak bertenaga dan mudah lelah.Nilai normal* dewasa pria 13.5-18.0 gram/dL,                           *  wanita hamil 10-15 gram/dL* wanita 12-16 gram/dL                                            * anak 11-16 gram/dL,* baLita 9-15 gram/dL,bayi 10-17 gram/dL           * neonatus 14-27 gram/dL Hb rendah (<10 gram/dL) biasanya dikaitkan dengan anemia defisiensi besi. Sebab lainnya dari rendahnya Hb antara lain pendarahan berat, hemolisis, leukemia leukemik, lupus eritematosus sistemik, dan diet vegetarian ketat (vegan). Dari obat-obatan: obat

Page 7: Gejala Penyakit Hipertensi Yang Dimaksud Yaitu Sakit Kepala

antikanker, asam asetilsalisilat, rifampisin, primakuin, dan sulfonamid. Ambang bahaya adalah Hb < 5 gram/dL. Hb tinggi (>18 gram/dL) berkaitan dengan luka bakar, gagal jantung, COPD (bronkitis kronik dengan cor pulmonale), dehidrasi / diare, eritrositosis, polisitemia vera, dan pada penduduk pegunungan tinggi yang normal. Dari obat-obatan: metildopa dan gentamisin.Hematokrit (Ht)

Hematokrit atau biasa disingkat Ht merupakan perbandingan antara proporsi volume sampel darah Anda dengan sel darah merah (eritrosit) yang diukur dalam satuan millimeter per desiliter dari darah keseluruhan, bias juga dinyatakan dalam persen. Jadi pengukuran ini bisa dihubungkan dengan tingkat kekentalan darah. Semakin tinggi presentasenya berarti semakin tinggi kekentalan darahnya, atau sebaliknya. Bersama kadar hemoglobin, kadar hematokrit biasanya dikaitkan dengan derajat anemia yang diderita.Nilai normal* dewasa pria 40-54%                     * wanita 37-47%* wanita hamil 30-46%                    * anak 31-45%, balita 35-44%* bayi 29-54%                                   * neonatus 40-68%Hematokrit merupakan persentase konsentrasi eritrosit dalam plasma darah. Secara kasar, hematokrit biasanya sama dengan tiga kali hemoglobin.

         Ht tinggi(meningkat) hemokonsentrasi (> 55 %) dapat ditemukan pada berbagai kasus yang menyebabkan kenaikan Hb; antara lain penyakit Addison, luka bakar, dehidrasi / diare, diabetes melitus, dan polisitemia. Ambang bahaya adalah Ht >60%. Ht rendah hemodilusi (< 30 %) dapat ditemukan pada anemia, sirosis hati, gagal jantung, perlemakan hati, hemolisis, leukemia, kehamilan,malnutrisi, pneumonia, dan overhidrasi. Ambang bahaya adalah Ht <15%.

         Kadar ht normal 3x nilai hb Leukosit (Hitung total)

Leukosit juga disebut sel darah putih walaupun sebenarnya tidak berwarna alias bening. Di dalam sel darah putih terkandung unsur-unsur darah seperti basofil, eosinofil, neutrofil, limfosit, dan monosit.

Keadaan dimana leukosit meninggi disebut leukositosis, biasa muncul pada darah setelah menjalani latihan olah raga yang berat, terkena infeksi kronis (tifus, cacingan, TBC, dan lain-lain), atau setelah terkena luka bakar yang luas.

Pada saat leukemia kadar leukosit sangat tinggi, bisa mencapai 10 kali lipat dibandingkan kadar normalnya. Jika kadar leukosit terlalu tinggi, leukosit tersebut justru akan merusak leukosit lainnya, dan ini juga akan mempengaruhi sistem kekebalan tubuh.

Kadar leukosit akan turun seiring dengan sembuhnya satu sumber penyakit. Jika memang yang bermasalah adalah leukosit itu sendiri misalnya leukemia, dokter akan memberikan pengobatan khusus untuk menurunkan kadar leukosit.

Ada juga yang disebut leukopenia. Kondisi ini terjadi karena kadar leukosit anda kurang dari normal. Leukopeni biasanya timbul akibat mengkonsumsi obat-obatan tertentu seperti obat-obatan kanker, keracunan benzene, urethane, dan logam-logam tertentu, infeksi kronis, anemia, dan juga faktor keturunan. Jika kadarnya terlalu rendah, tentu akan berpengaruh pada system kekebalan tubuh. Tubuh akan lebih mudah terkena berbagai penyakit infeksi, agranulositosis, anemia aplastik, AIDS, infeksi atau sepsis hebat, infeksi virus (misalnya dengue), keracunan kimiawi, dan postkemoterapi. Penyebab dari

Page 8: Gejala Penyakit Hipertensi Yang Dimaksud Yaitu Sakit Kepala

segi obat antara lain antiepilepsi, sulfonamid, kina, kloramfenikol, diuretik, arsenik (terapi leishmaniasis), dan beberapa antibiotik lainnya.Nilai normal 4500-10000 sel/mm3

* Neonatus 9000-30000 sel/mm3       * Bayi sampai balita rata-rata 5700-18000 sel/mm3

* Anak 10 tahun 4500-13500/mm3   * ibu hamil rata-rata 6000-17000 sel/mm3,

* postpartum 9700-25700 sel/mm3

Segala macam infeksi menyebabkan leukosit naik; baik infeksi bakteri, virus, parasit, dan sebagainya. Kondisi lain yang dapat menyebabkanleukositosis yaitu: Anemia hemolitik Sirosis hati dengan nekrosis Stres emosional dan fisik (termasuk trauma dan habis berolahraga) Keracunan berbagai macam zat Obat: allopurinol, atropin sulfat, barbiturat, eritromisin, streptomisin, dan sulfonamid.Leukosit rendah (disebut juga leukopenia) dapat disebabkan oleh agranulositosis, anemia aplastik, AIDS, infeksi atau sepsis hebat, infeksi virus (misalnya dengue), keracunan kimiawi, dan postkemoterapi. Penyebab dari segi obat antara lain antiepilepsi, sulfonamid, kina, kloramfenikol, diuretik, arsenik (terapi leishmaniasis), dan beberapa antibiotik lainnya.

Leukosit (hitung jenis)Darah terdiri atas komponen-komponen seperti eritrosit, trombosit, hemoglobin, dan

leukosit. Leukosit sendiri terdiri atas sel leukosit basofil, eusinofil, neutrofil (terdiri atas neutrofil batang dan neutrofil segmen), monosit dan limfosit. Besarnya kadar-kadar zat penyusun leukosit tersebut dinyatakan dalam persen. Biasanya, persentase tertinggi ada pada neutrofil segmen dan limfosit, sementara persentase terendah ada pada eosinofil, basofil, dan monosit. Kadangkala persentase eosinofil lebih tinggi, misalnya pada keadaan infeksi kronis seperti cacingan, keracunan, dan perdarahan.Bisa juga terjadi persentase limfosit dan monosit lebih tinggi yaitu pada penyakit hati dan anemia kronis.Nilai normal hitung jenis Basofil 0-1% (absolut 20-100 sel/mm3) Eosinofil 1-3% (absolut 50-300 sel/mm3) Netrofil batang 3-5% (absolut 150-500 sel/mm3) Netrofil segmen 50-70% (absolut 2500-7000 sel/mm3) Limfosit 25-35% (absolut 1750-3500 sel/mm3) Monosit 4-6% (absolut 200-600 sel/mm3)

Penilaian hitung jenis tunggal jarang memberi nilai diagnostik, kecuali untuk penyakit alergi di mana eosinofil sering ditemukan meningkat. Peningkatan jumlah netrofil (baik batang maupun segmen) relatif dibanding limfosit dan monosit dikenal juga dengan sebutan shift to the left. Infeksi yang disertai shift to the left biasanya merupakan infeksi bakteri dan malaria. Kondisi noninfeksi yang dapat menyebabkan shift to the left antara lain asma dan penyakit-penyakit alergi lainnya, luka bakar, anemia perniciosa, keracunan merkuri (raksa), dan polisitemia vera. Sedangkan peningkatan jumlah limfosit dan monosit relatif dibanding netrofil disebut shift to the right. Infeksi yang disertai shift to the rightbiasanya merupakan infeksi virus. Kondisi noninfeksi yang dapat menyebabkan shift to the right antara lain keracunan timbal, fenitoin, dan aspirin.Trombosit

Page 9: Gejala Penyakit Hipertensi Yang Dimaksud Yaitu Sakit Kepala

Trombosit sering dikaitkan dengan penyakit demam berdarah atau DBD. Pada penderita DBD, terjadi penurunan kadar trombosit dalam darah secara signifikan. Trombosit yang menurun menyebabkan terjadinya pendarahan pada kulit karena trombosit berfungsi sebagai salah satu pembeku darah.Tidak semua trombosit yang rendah lantas dikaitkan dengan DBD. Rendahnya trombosit juga bias merupakan kelainan bawaan. Hal ini terjadi karena produksi trombosit seseorang memang sangat rendah.Trombosit yang rendah menimbulkan gangguan pada system pembekuan darah. Oleh karena itu, pada penderita DBD dengan kadar trombosit rendah akan mempermudah munculnya titik-titik pendarahan pada kulit, hidung bahkan otak.Nilai normal*dewasa 150.000-400.000 sel/mm3                      * anak 150.000-450.000 sel/mm3. Penurunan trombosit (trombositopenia) dapat ditemukan pada demam berdarah dengue (DBD), anemia, luka bakar, malaria, dan sepsis. Nilai ambang bahaya pada <30.000 sel/mm3.

         Peningkatan trombosit (trombositosis) dapat ditemukan pada penyakit keganasan, sirosis, polisitemia, ibu hamil, habis berolahraga, penyakit imunologis, pemakaian kontrasepsi oral, dan penyakit jantung. Biasanya trombositosis tidak berbahaya, kecuali jika >1.000.000 sel/mm3. leukemia (kanker sel darah putih), polisitemia vera (kadar sel darah merah yang sangat meninggi), penyebaran tumor ganas, penyakit-penyakit vaskuler seperti lupus (gangguan system imun atau kekebalan tubuh), setelah operasi pembedahan, perdarahan, dan pada orang yang baru berhenti mengkonsumsi alcohol.

Laju endap darah(LED)Pemeriksaan ini ditujukan untuk melihat kecepatan darah dalam membentuk endapan.

Sekian cc darah akan dimasukkan ke dalam satu tabung pengukuran dan dinilai pada berapa millimeter pengendapan itu muncul. Laju endap darah dilakukan untuk menilai berapa kecepatan eritrosit atau sel darah merah bisa mengendap dalam tabung pengukuran yang diukur selama satu jam.

Laju endap darah bisa menurun akibat kelainan-kelainan sel darah merah seperti polisitemia vera yaitu suatu penyakit dimana sel darah merah sangat banyak sehingga darah menjadi sangat kental. Jika dilakukan pemeriksaan laju endap darah maka kecepatan timbulnya pengendapan menjadi sangat lambat karena volume sel darah merah hamper sama dengan darah keseluruhan.

Pemeriksaan laju endap darah sangat berguna untuk mendeteksi adanya suatu peradangan dan bahkan perjalanan atau aktivitas suatu penyakit.Nilai normal*dewasa pria <15 mm/jam pertama          * wanita <20 mm/jam pertama*ansia pria <20 mm/jam pertama              * wanita <30-40 mm/jam pertama*Wanita hamil 18-70 mm/jam pertama    * anak <10 mm/jam pertama

         LED yang meninggidalam satu jam apabila mengalami cedera, peradangan, atau kehamilanmeningkat : menandakan adanya infeksi atau inflamasi, penyakit imunologis, gangguan nyeri, anemia hemolitik, dan penyakit keganasan. jika menderita infeksi kronis atau kasus-kasus dimana peradangan menjadi kambuh, misalnya TBC atau rematik. Adanya tumor, keracunan logam, radang ginjal maupun lever juga kadang memberikan nilai yang tinggi untuk laju endap darah.

         LED yang sangat rendahmenandakan gagal jantung dan poikilositosis, Laju endap darah bisa

Page 10: Gejala Penyakit Hipertensi Yang Dimaksud Yaitu Sakit Kepala

menurun : akibat kelainan-kelainan sel darah merah seperti polisitemia vera yaitu suatu penyakit dimana sel darah merah sangat banyak sehingga darah menjadi sangat kental. Jika dilakukan pemeriksaan laju endap darah maka kecepatan timbulnya pengendapan menjadi sangat lambat karena volume sel darah merah hamper sama dengan darah keseluruhan.

Hitung eritrositEritrosit atau sering disebut sel darah merah, adalah bagian darah dengan komposisi

terbanyak di dalam darah. Fungsi utamanya adalah sebagai tempat metabolisme makanan untuk dapat menghasilkan energi serta mengangkut O2 (oksigen) dan CO2 (karbon dioksida). Pada penyakit-penyakit kronis seperti penyakit hati, anemia, dan leukemia bias ditemui penurunan jumlah sel darah merah. Pada pemeriksaan lanjutan, biasanya laboratorium akan melampirkan nilai-nilai seperti MCV dan MCHC.

MC (mean cospuscular) adalah jenis pemeriksaan untuk menilai kadar eritrosit rata-rata. Pemeriksaan ini biasanya dijadikan indikator untuk melihat kadar anemia seseorang. MCV atau mean cospuscular volume digunakan untuk mengukur indeks volume eritrosit dalam darah. MCH atau mean cospuscular haemoglobin untuk mengukur indeks warna pada eritrosit dalam darah. Adapun MCHC atau mean cospuscular haemoglobin concentrationuntuk mengukur indeks saturasi eritrosit dalam darah.

Sekali lagi, pemeriksaan ini ditujukan untuk menegakkan penyakit anemia yang diderita seseorang. Nilai-nilai ini menggambarkan beraneka ragam bentuk atau wajah sel darah merah. Hal ini penting untuk mengetahui apakah ada kelainan pada sel darah merah.Nilai normal*wanita 4.0-5.5 juta sel/mm3          * pria 4.5-6.2 juta sel/mm3.*Bayi 3.8-6.1 juta sel/mm3             * anak 3.6-4.8 juta sel/mm3. Peningkatan jumlah eritrosit ditemukan pada dehidrasi berat, diare, luka bakar, perdarahan berat, setelah beraktivitas berat, polisitemia, anemiasickle cell. Penurunan jumlah eritrosit ditemukan pada berbagai jenis anemia, kehamilan, penurunan fungsi sumsum tulang, malaria, mieloma multipel, lupus, konsumsi obat (kloramfenikol, parasetamol, metildopa, tetrasiklin, INH, asam mefenamat)

         Indeks Eritrosit (MCV, MCH, MCHC)Biasanya digunakan untuk membantu mendiagnosis penyebab anemia (Suatu kondisi di mana ada terlalu sedikit sel darah merah). Indeks/nilai yang biasanya dipakai antara lain :

         MCV (Mean Corpuscular Volume) atau Volume Eritrosit Rata-rata (VER), yaitu volume rata-rata sebuah eritrosit yang dinyatakan dengan femtoliter (fl)

         MCV =  Hematokrit x 10Eritrosit

         Nilai normal = 82-92 fl         MCH (Mean Corpuscular Hemoglobin) atau Hemoglobin Eritrosit Rata-Rata (HER),

yaitu banyaknya hemoglobin per eritrosit disebut dengan pikogram (pg)         MCH = Hemoglobin x 10

Eritrosit         Nilai normal = 27-31 pg         MCHC (Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration) atau Konsentrasi Hemoglobin

Eritrosit Rata-rata (KHER), yaitu kadar hemoglobin yang didapt per eritrosit, dinyatakan dengan persen (%) (satuan yang lebih tepat adalah “gr/dl”)

         MCHC = Hemoglobin x 100Hematokrit

         Nilai normal = 32-37 %         Masalah Klinis 

Page 11: Gejala Penyakit Hipertensi Yang Dimaksud Yaitu Sakit Kepala

HASIL MEMENDEK : Penyakit HodgkinHASIL MEMANJANG : idiopathic thrombocytopenic purpura (ITP), abnormalitas       trombosit, abnormalitas vascular, leukemia, penyakit hati serius, disseminated intravascular coagulation (DIC), anemia aplastik, defisiensi faktor koagulasi (V, VII, XI). Pengaruh obat : salisilat (aspirin), dekstran, mitramisin, warfarin (Coumadin), streptokinase (streptodornasi, agens fibrinolitik).Membaca Hasil Tes Darah lengkapPemeriksaan darah lengkap biasanya terdiri dari :

1. Leukosit2. Eritrosit3. Hemoglobin4. Hematokrit5. Trombosit6. Hitung jenis leukosit (basofil, eosinofil, batang, segmen, limfosit dan monosit)7. Laju endap darahNilai rujukan pada setiap laboratorium dapat berbeda tergantung reagent dan alat yang dipergunakan.Untuk membacanya, anda perlu melihat satu per satu jenis pemeriksaan, membandingkan hasil pemeriksaan dengan nilai rujukan.

Lekosit dan Hitung JenisLeukosit atau sel darah putih adalah komponen sel darah yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh untuk melawan berbagai infeksi. Apabila jumlah leukosit melebihi atau kurang dari nilai dapat disebabkan infeksi, proses radang, keganasan dan lain-lain.

Jumlah EritrositEritrosit atau sel darah merah yang berfungsi membawa oksigen ke seluruh tubuh. Di dalam sel darah merah terdapat protein yang berfungsi mengikat oksigen, yaitu haemoglobin.Apabila jumlah eritrosit di bawah nilai normal ada kemungkinan terdapat anemia/ kurang darah.Apabila eritrosit lebih dari normal biasanya pada penyakit polisitemia. Namun untuk menentukan anemia atau polisitemia perlu melihat nilai hemoglobin. 

 M C V (Mean Cell Volume)Merupakan perbandingan antara Hematocrite dengan Jumlah eritrosit M C H (Mean Cell Haemoglobine)Mengukur banyaknya Hb yang terdapat dalam satu sel darah merah. Ditentukan dengan membagi jumlah Hb dalam 1000 ml darah dengan jumlah eritrosit Per mm3 darah à pikogram M C H C ( Mean Cell Hb Concentrate )Merupakan perbandingan Kadar rata-rata Hb dengan volume eritrosit.Kadar Hb/Haematocrite RDW  ( Red Cell Distribution Width)Membantu dalam klasifikasi anemia, berhubungan dengan hapusan darah dan indeks eritrosit lainnya.RDW penting untuk indicator derajat anisositosis atau variasi abnormal dari ukuran RBC.

Page 12: Gejala Penyakit Hipertensi Yang Dimaksud Yaitu Sakit Kepala

Hemoglobin (Haemoglobin)Hemoglobin atau sering kita kenal Hb adalah protein di dalam sel darah merah yang berfungsi mengikat oksigen. Bila hemoglobin lebih rendah dari nilai normal maka disebut anemia. Apabila nilai hemoglobin lebih tinggi dari nilai normal maka disebut polisitemia.Banyak kondisi yang dapat menyebabkan anemia di antaranya kekurangan/defisiensi zat besi, defisiensi asam folat, talasemia, infeksi kronik, keganasan dan lain-lain. Untuk mengetahui penyebab anemia perlu dilakukan pemeriksaan lanjutan yaitu serum iron, feritin, TIBC, gambaran darah tepi, dan elektroforesa Hb. Pemeriksaan tersebut dilakukan secara bertahap sesuai indikasi.

HematokritHematokrit adalah perbandingan volume sel darah merah terhadap volume darah secara keseluruhan. Nilai hematokrit biasanya dikaitkan dengan ada tidaknya perembesan plasma pada kasus demam berdarah dengue. Pada kasus demam berdarah dengue (DBD), apabila terdapat peningkatan hematokrit berarti terdapat rembesan plasma ke luar pembuluh darah.

TrombositTrombosit adalah sel darah yang berperan pada proses pembekuan atau menghentikan perdarahan. Trombositopenia adalah jumlah trombosit lebih rendah dari nilai normal. Trombositopenia dapat disebabkan infeksi virus (termasuk demam dengue atau demam berdarah dengue), keganasan, ITP, perdarahan, dan lain-lain. Sedangkan trombositosis adalah peningkatan jumlah trombosit melebihi nilai normal. Trombositosis dapat disebabkan infeksi, keganasan, reaksi dari kerusakan jaringan, dan lain-lain.

Laju Endap DarahLaju endap darah adalah kecepatan sel darah merah (eritrosit) mengendap dalam satuan mm/jam. Laju endap darah yang tinggi biasanya dikaitkan dengan adanya infeksi akut, infeksi kronik dan inflamasi.

           Mungkin tidak mudah bagi kita membaca hasil pemeriksaan darah. Hal tersebut bukanlah masalah. Mengetahui bahwa ada nilai yang tidak normal dan mengetahui istilah-istilahnya sudah lebih dari cukup. Interpretasi hasil pemeriksaan harus dilakukan oleh dokter karena massih harus disesuaikan korelasinya dengan kondisi klinis pasien.