BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Lanjut Usiarepository.ump.ac.id/8310/3/SITI QODRIYAH BAB...

19
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Lanjut Usia 1. Definisi Lanjut Usia Usia lanjut dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan manusia. Sedangkan menurut Pasal 1 ayat (2), (3), (4) UU No. 13 Tahun 1998 tentang kesehatan dikatakan bahwa usia lanjut adalah seseorang yang telah mencapai usia lebih dari 60 tahun. Lansia bukan suatu penyakit, namun merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan stres lingkungan. Lansia adalah keadaan yang ditandai oleh kegagalan seseorang untuk mempertahankan keseimbangan terhadap kondisi stres fisiologis. Dengan begitu manusia secara progresif akan kehilangan daya tahan terhadap infeksi dan akan menumpuk semakin banyak distorsi metabolik dan struktural yang disebut sebagai “penyakit degeneratif” (seperti hipertensi, aterosklerosis, diabetes mellitus dan kanker) yang akan menyebabkan kita menghadapi akhir hidup dengan episode terminal yang dramatik seperti stroke, infark miokard, koma asidotik, metastasis, kanker. 2. Klasifikasi Lansia Klasifikasi berikut ini adalah lima klasifikasi pada lansia berdasarkan Depkes RI (2003) yang terdiri dari : pralansia (prasenilis) PENERAPAN TERAPI AKUPRESUR..., Siti Qodriyah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Lanjut Usiarepository.ump.ac.id/8310/3/SITI QODRIYAH BAB...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Lanjut Usiarepository.ump.ac.id/8310/3/SITI QODRIYAH BAB II.pdfTanda dan gejala yang biasa ditimbulkan pada penderita hipertensi pada sebagaian besar

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Lanjut Usia

1. Definisi Lanjut Usia

Usia lanjut dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada daur

kehidupan manusia. Sedangkan menurut Pasal 1 ayat (2), (3), (4) UU No.

13 Tahun 1998 tentang kesehatan dikatakan bahwa usia lanjut adalah

seseorang yang telah mencapai usia lebih dari 60 tahun. Lansia bukan

suatu penyakit, namun merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan

yang ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi

dengan stres lingkungan. Lansia adalah keadaan yang ditandai oleh

kegagalan seseorang untuk mempertahankan keseimbangan terhadap

kondisi stres fisiologis.

Dengan begitu manusia secara progresif akan kehilangan daya tahan

terhadap infeksi dan akan menumpuk semakin banyak distorsi metabolik

dan struktural yang disebut sebagai “penyakit degeneratif” (seperti

hipertensi, aterosklerosis, diabetes mellitus dan kanker) yang akan

menyebabkan kita menghadapi akhir hidup dengan episode terminal yang

dramatik seperti stroke, infark miokard, koma asidotik, metastasis, kanker.

2. Klasifikasi Lansia

Klasifikasi berikut ini adalah lima klasifikasi pada lansia

berdasarkan Depkes RI (2003) yang terdiri dari : pralansia (prasenilis)

PENERAPAN TERAPI AKUPRESUR..., Siti Qodriyah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Lanjut Usiarepository.ump.ac.id/8310/3/SITI QODRIYAH BAB II.pdfTanda dan gejala yang biasa ditimbulkan pada penderita hipertensi pada sebagaian besar

8

yaitu seseorang yang berusia antara 45-59 tahun, lansia ialah seseorang

yang berusia 60 tahun atau lebih, lansia resiko tinggi ialah seseorang yang

berusia 70 tahun atau lebih/seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih

dengan masalah kesehatan, lansia potensial ialah lansia yang masih

mampu melakukan pekerjaan dan/atau kegiatan yang dapat menghasilkan

barang/jasa, lansia tidak potensial ialah lansia yang tidak berdaya mencari

nafkah, sehingga hidupnya bergantung pada bantuan orang lain.

3. Proses Penuaan

Penuaan adalah normal, dengan perubahan fisik dan tingkah laku

yang dapat diramalkan yang terjadi pada semua orang pada saat mereka

mencapai usia tahap perkembangan kronologis tertentu. Ini merupakan

suatu fenomena yang kompleks multidimensional yang dapat diobservasi

di dalam satu sel dan berkembang sampai pada keseluruhan sistem. Proses

menua sama halnya dengan penurunan fungsi di dalam tubuh secara

perlahan-lahan. Pengaruh proses menua dapat menimbulkan berbagai

masalah, baik secara biologis, mental, maupun ekonomi (Alwi, 2009).

B. Konsep Hipertensi

1. Pengertian Hipertensi

Hipertensi adalah tekanan darah sistolik yang lebih besar atau sama

dengan 140 mmHg atau peningkatan tekanan darah diastolik yang lebih

besar atau sama dengan 90 mmHg. Hipertensi adalah keadaan peningkatan

tekanan darah gejala yang akan berlanjut kesuatu organ target seperti

PENERAPAN TERAPI AKUPRESUR..., Siti Qodriyah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Lanjut Usiarepository.ump.ac.id/8310/3/SITI QODRIYAH BAB II.pdfTanda dan gejala yang biasa ditimbulkan pada penderita hipertensi pada sebagaian besar

9

stroke (untuk otak), penyakit jantung koroner (untuk pembuluh darah

jantung) dan hipertrophy (untuk otot jantung) dengan target organ di otak

berupa stroke, hipertensi menjadi penyebab utama stroke yang membawa

kematian (Boestan dkk, 2010).

Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang

menjadi masalah kesehatan penting di seluruh dunia karena prevalensinya

yang tinggi dan terus meningkat serta hubungannya dengan penyakit

kardiovaskular, stroke, retinopati, dan penyakit ginjal.

2. Tanda dan Gejala Hipertensi

Tanda dan gejala yang biasa ditimbulkan pada penderita hipertensi

pada sebagaian besar penderita hipertensi biasanya akan menimbulkan

keluhan yang sangat nampak yaitu sakit kepala, kelelahan, mual, muntah,

sesak nafas, nafas pendek (terengah-engah), gelisah, pandangan mata

kabur dan berkunang-kunang, emosional, telinga bergengung, sulit tidur,

tengkuk terasa berat, nyeri kepala bagian belakang dan didada, otot lemah,

terjadi pembengkakan pada kaki dan pergelangan kaki, keringat berlebih,

denyut jantung yang kuat, cepat atau tidak teratur, impotensi, perdarahan

urine, bahkan mimisan (Alwi, 2009).

3. Klasifikasi Hipertensi

Sesuai dengan JNC-VII 2003 (The Seventh Joint National

Committee) on Prevention, Detection, Evalution and Treatment of High

Blood Pressure.

PENERAPAN TERAPI AKUPRESUR..., Siti Qodriyah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Lanjut Usiarepository.ump.ac.id/8310/3/SITI QODRIYAH BAB II.pdfTanda dan gejala yang biasa ditimbulkan pada penderita hipertensi pada sebagaian besar

10

Tabel 2.1. Klasifikasi Hipertensi (Boestan dkk, 2010).

JNC-VII Classification of Blood Pressure For Adults Age 18 years

and older

Category Systolic (mmHg) Diastolic (mmHg)

Normal <120 <80

Prehypertension 120-139 80-89

Hypertension

Stage I 140-159 90-99

Stage II >160 >100

Tabel 2.2 Klasifikasi Hipertensi menurut WHO

Kategori Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)

Optimal ≤120 ≤80

Normal ≤130 ≤85

Tingkat I (Ringan) 140-159 90-95

Tingkat II (Sedang) 160-179 100-109

Tingkat III (Berat) ≥180 ≥110

Tingkat IV ≥210 ≥120

4. Patofisiologi Hipertensi

Patofisiologi hipertensi terdapat pada, mekanisme yang mengatur

atau mengontrol kontriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak di pusat

vasomotor. Medula otak, dari pusat vasomotor inilah bermula saraf

simpatis, yang berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan keluar dari

kolumna, medula spinalis ganglia simpatis di toraks dan abdomen.

Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk impuls yang

bergerak ke bawah melalui sistem saraf simpatis ke ganglia simpatis.

Kemudian pada titik ini, neuron pre ganglion melepaskan asetilkolin, yang

akan merangsang serabut saraf pasca ganglion ke pembuluh darah.

Berbagai faktor seperti kecemasan dan ketakutan dapat mempengaruhi

respon pembuluh darah terhadap rangsangan vasokontriksi (Brunner &

Suddarth, 2002).

PENERAPAN TERAPI AKUPRESUR..., Siti Qodriyah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Lanjut Usiarepository.ump.ac.id/8310/3/SITI QODRIYAH BAB II.pdfTanda dan gejala yang biasa ditimbulkan pada penderita hipertensi pada sebagaian besar

11

Sistem saraf simpatis merangsang pembuluh darah sebagai respon

rangsang emosi, kelenjar adrenal juga terangsang mengakibatkan

tambahan aktifitas vasokontriksi. Medula adrenal mensekresi epinefrin

yang menyebabkan vasokontriksi. Korteks adrenal mensekresi kortisol dan

steroid lainnya untuk memperkuat respon vasokontriktor pembuluh darah.

Vasokontriksi mengakibatkan penurunan aliran ke ginjal dan memicu

pelepasan renin. Pelepasan renin inilah yang merangsang pembentukan

angiotensin I yang akan diubah menjadi angiotensin II, suatu

vasokontriktor kuat yang nantinya akan merangsang sekresi aldosteron

oleh korteks adrenal. Hormon aldosteron ini menyebabkan retensi natrium

dan air oleh tubulus ginjal, sehingga terjadi peningkatan volume intra

vaskular. Semua faktor ini dapat mencetus terjadinya hipertensi.

Keadaan gerontologis dengan perubahan struktural dan fungsional

sistem pembuluh perifer bertanggung jawab terhadap perubahan tekanan

darah usia lanjut. Perubahan itu antara lain aterosklerosis hilangnya

elastisitas jaringan ikat dan penurunan dalam relaksasi otot polos

pembuluh darah. Akibatnya akan mengurangi kemampuan aorta dan arteri

besar dalam mengakomodasi volume darah yang dipompa oleh jantung

(volume secukupnya) dan curah jantung pun ikut menurun, sedangkan

tahanan perifer meningkat. (Alwi, 2009)

5. Faktor – Faktor Hipertensi

Elsanti (2009) menyebutkan bahwa faktor resiko yang

mempengaruhi hipertensi yang dapat atau tidak dapat di kontrol yaitu :

PENERAPAN TERAPI AKUPRESUR..., Siti Qodriyah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Lanjut Usiarepository.ump.ac.id/8310/3/SITI QODRIYAH BAB II.pdfTanda dan gejala yang biasa ditimbulkan pada penderita hipertensi pada sebagaian besar

12

a. Faktor yang dapat dikontrol

1) Jenis Kelamin

Prevalensi terjadinya hipertensi atau tekanan darah pada pria sama

dengan wanita. Hipertensi atau tekanan darah tinggi lebih banyak

menyerang wanita setelah umur 55 tahun, sekitar 60 % penderita

hipertensi adalah wanita. Hal ini sering dikaitkan dengan

perubahan hormon setelah menopause. Wanita yang belum

mengalami menopause dilindungi hormon estrogen yang berperan

dalam meningkatkan kadar High Density Lipoprotein (HDL).

2) Umur

Insiden peningkatan tekanan darah meningkat seiring dengan

pertambahan umur. Semakin tinggi umur seseorang semakin tinggi

tekanan darahnya. Pada orang lanjut usia (usia >60 tahun)

terkadang mengalami peningkatan tekanan nadi karena arteri lebih

kaku akibat terjadinya arteriosklerosis sehingga menjadi tidak

lentur.

3) Genetik

Faktor genetik pada keluarga tertentu akan menyebabkan keluarga

itu mempunyai resiko menderita hipertensi atau tekanan darah

tinggi juga karena hal ini berhubungan dengan peningkatan kadar

sodium intrasesuler dan rendahnya resiko antara potasium

terhadap sodium individu. Orangtua dengan hipertensi mempunyai

PENERAPAN TERAPI AKUPRESUR..., Siti Qodriyah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Lanjut Usiarepository.ump.ac.id/8310/3/SITI QODRIYAH BAB II.pdfTanda dan gejala yang biasa ditimbulkan pada penderita hipertensi pada sebagaian besar

13

resiko dua kali lebih besar untuk menderita hipertensi dari pada

orang yang tidak mempunyai keluarga dengan riwayat hipertensi.

b. Faktor yang dapat dikontrol

1) Obesitas

Obesitas adalah penumpukan lemak berlebih atau abnormal yang

dapat mengganggu kesehatan. Obesitas dianggap sebagai salah

satu faktor yang dapat mengakibatkan prevalensi hipertensi,

intoleransi glukosa, dan penyakit jantung koroner aterosklerotik

pada pasien yang obesitas (Alwi, 2009)

2) Kurang olahraga

Olahraga lebih banyak dihubungkan dengan pengelolaan

hipertensi karena olahraga isotonik dan teratur dapat menurunkan

tekanan darah. Kurangnya melakukan olahraga akan

meningkatkan kemungkinan timbulnya obesitas dan jika asupan

garam juga bertambah akan memudahkan timbulnya hipertensi.

3) Kebiasaan merokok

Rokok mempunyai beberapa pengaruh langsung yang

membahayakan jantung. Apabila pembuluh darah yang ada pada

jantung dalam keadaan tegang karena tekanan darah tinggi maka

merokok dapat memperburuk keadaan tersebut (Elsanti, 2009)

4) Mengonsumsi garam berlebih

Konsumsi natrium berlebih menyebabkan konsentrasi natrium

didalam cairan ekstraseluler meningkat. Kadar sodium

PENERAPAN TERAPI AKUPRESUR..., Siti Qodriyah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Lanjut Usiarepository.ump.ac.id/8310/3/SITI QODRIYAH BAB II.pdfTanda dan gejala yang biasa ditimbulkan pada penderita hipertensi pada sebagaian besar

14

direkomendasikan adalah tidak lebih dari 100 mmol (sekitar 2,4

gram sodium atau 6 gram garam) perhari.

5) Minum kopi

Faktor kebiasaan minum kopi didapatkan dari satu cangkir kopi

mengandung 75-200 mg kafein, dimana dalam satu cangkir

tersebut berpotensi meningkatkan tekanan darah 5-10 mmHg.

Konsumsi kopi menyebabkan curah jantung meningkat dan terjadi

peningkatan sistole yang lebih besar dari tekanan diastol. (Alwi,

2009)

6) Stres

Stres akan meningkatkan resistensi pembuluh darah perifer dan

curah jantung sehingga menstimulasi aktivitas saraf simpatis.

Adapun stres ini dapat berhubungan dengan pekerjaan, kelas

sosial, ekonomi, dan karakteristik personal.

6. Penatalaksanaan Hipertensi

a. Terapi Farmakologis

Pada umunya pasien hipertensi memerlukan dua atau lebih obat

anti hipertensi untuk mencapai target tekanan darah yang diinginkan.

Apabila tekanan darah melebihi diatas target, dapat dipertimbangkan

untuk memulai terapi dengan dua obat (Irza, 2009)

Macam obat hipertensi antara lain :

1) Diuretik dan Hydrochlorthiazid

2) Furosemide dan Spironolacton

PENERAPAN TERAPI AKUPRESUR..., Siti Qodriyah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Lanjut Usiarepository.ump.ac.id/8310/3/SITI QODRIYAH BAB II.pdfTanda dan gejala yang biasa ditimbulkan pada penderita hipertensi pada sebagaian besar

15

3) Beta dan Alfa blocker, Kalsium antagonis dan ACE Inhibitor/ARB

b. Terapi Non Farmakologis

1) Menurunkan berat badan bila ada obesitas dan meningkatkan

aktivitas fisik dengan latihan yang teratur

2) Mengurangi asupan Natrium kurang dari 100 mmol/hari (setara

dengan 2,4 gram Natrium atau lebih kurang 6 gram NaCl)

3) Berhenti merokok dan mengurangi asupan asam lemak jenuh dan

kolesterol, juga asupan alkohol

4) Relaksasi dan mengurangi stres psikososial

5) Diit vegetarian, dan minyak ikan (Boestan dkk, 2010)

C. Asuhan Keperawatan pada Hipertensi

1. Pengkajian

Pengkajian adalah proses pengumpulan data secara sistematis yang

bertujuan untuk menentukan status kesehatan dan fungsional klien pada

saat ini dan waktu sebelumnya, serta untuk menentukan pola respon klien

saat ini dan waktu sebelumnya (Potter dan Perry, 2009).

a. Aktivitas

1) Gejala : kelemahan, letih, nafas pendek, gaya hidup monoton.

2) Tanda : frekuensi jantung meningkat, perubahan irama jantung,

takipnea

PENERAPAN TERAPI AKUPRESUR..., Siti Qodriyah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Lanjut Usiarepository.ump.ac.id/8310/3/SITI QODRIYAH BAB II.pdfTanda dan gejala yang biasa ditimbulkan pada penderita hipertensi pada sebagaian besar

16

b. Sirkulasi

1) Gejala : riwayat hipertensi, aterosklerosis, penyakit

cerebrovaskular, episode palpitasi.

2) Tanda : kenaikan tekanan darah, nadi denyutan jelas dari karotis,

jugularis, radialis, takikardi, murmur stenosis valvular, distensi

vena jugularis, kulit pucat, sianosis, suhu dingin (vasokontriksi

perifer) pengisian kapiler mungkin lambat/tertunda.

c. Neurosensori

1) Gejala : keluhan pening/pusing, kepala berdenyut-denyut, sakit

kepala, sub oksipital (terjadi saat bangun dan menghilang secara

spontan setelah beberapa jam), gangguan penglihatan (diplobia,

penglihatan kabur, epistaksis).

2) Tanda : status mental, perubahan keterjagaan, orientasi, pola/isi

bicara, proses pikir, penurunan kekuatan genggaman tangan.

d. Nyeri/ketidaknyamanan

1) Gejala : angina (penyakit arteri koroner/keterlibatan jantung), sakit

kepala.

2. Diagnosa

Diagnosa keperawatan adalah keputusan klinis mengenai seseorang,

keluarga atau masyarakat sebagai akibat dari masalah kesehatan atau

proses kehidupan yang aktual atau potensial (Kozier, 2011).

Adapun beberapa diagnosa yang mungkin muncul pada penderita

hipertensi antara lain yaitu :

PENERAPAN TERAPI AKUPRESUR..., Siti Qodriyah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Lanjut Usiarepository.ump.ac.id/8310/3/SITI QODRIYAH BAB II.pdfTanda dan gejala yang biasa ditimbulkan pada penderita hipertensi pada sebagaian besar

17

a. Nyeri akut berhubungan dengan agens cedera biologis (peningkatan

tekanan vaskuler serebral)

b. Risiko penurunan curah jantung berhubungan dengan peningkatan

afterload, vasokontriksi, iskemia miokard, hipertropi ventricular.

c. Gangguan pola tidur berhubungan dengan adanya nyeri kepala.

3. Perencanaan

Rencana keperawatan adalah fase proses keperawatan dan sistematis

dan mencakup pembuatan keputusan dan penyelesaian masalah. Rencana

asuhan keperawatan berisi tindakan yang harus perawat lakukan untuk

mengatasi diagnosa keperawatan klien dan mewujudkan hasil yang

diharapkan (Kozier, 2011). Intervensi atau rencana yang akan dilakukan

oleh penulis disesuaikan dengan kondisi pasien dan fasilitas yang ada,

sehingga rencana tindakan dapat dilaksanakan dengan SMART (Spesifik,

Measurable, Acceptance, Rasional, dan Timing).

Adapun intervensi yang dapat dilakukan sesuai dengan diagnosa

yang muncul yaitu :

a. Diagnosa : nyeri akut berhubungan dengan peningkatan tekanan

vaskuler serebral

NOC : nyeri atau sakit kepala hilang atau berkurang setelah

dilakukan tindakan keperawatan

Kriteria Hasil :

1. Pasien mengungkapkan tidak adanya sakit kepala

2. Tanda-tanda vital dalam batas normal

PENERAPAN TERAPI AKUPRESUR..., Siti Qodriyah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Lanjut Usiarepository.ump.ac.id/8310/3/SITI QODRIYAH BAB II.pdfTanda dan gejala yang biasa ditimbulkan pada penderita hipertensi pada sebagaian besar

18

Intervensi :

1. Kaji tanda non verbal dari nyeri

2. Beri atau rekomendasikan tindakan non farmakologis seperti

teknik relaksasi, massase punggung, massase leher serta

memberikan dan mendemonstrasikan tindakan akupresur

b. Diagnosa : gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri

NOC : tidak terjadi gangguan pola tidur

Kriteria hasil :

1. Mampu menciptakan pola tidur yang adekuat 6-8 jam per hari

2. Tanda-tanda vital dalam batas normal

Intervensi :

1. Ciptakan suasana lingkungan yang tenang dan nyaman

2. Beri kesempatan klien untuk istirahat/tidur

3. Lakukan akupresur atau massase punggung

Penjelasan dari intervensi yang telah disebutkan diatas yaitu bahwa

peneliti akan melakukan intervensi diantaranya yaitu tetap

mengobservasi tanda-tanda vital klien, dengan mengukur tekanan darah

untuk melihat tekanan sistolik dan diastolik. Kemudian untuk intervensi

yang utama pada penelitian ini yaitu dengan tindakan mandiri

keperawatan yang masuk kedalam kategori penatalaksanaan non

farmakologi dengan terapi akupresur. Adapun terapi akupresur masuk

kedalam intervensi memberikan tindakan kenyamanan, kemudian peneliti

PENERAPAN TERAPI AKUPRESUR..., Siti Qodriyah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Lanjut Usiarepository.ump.ac.id/8310/3/SITI QODRIYAH BAB II.pdfTanda dan gejala yang biasa ditimbulkan pada penderita hipertensi pada sebagaian besar

19

mengajarkan teknik relaksasi dengan cara terapi akupresur kepada klien

untuk bisa dilakukan secara mandiri.

4. Pelaksanaan

Implementasi yang akan dilaksanakan yaitu berupa terapi akupresur

merupakan terapi yang akan digunakan untuk menangani hipertensi yaitu

dengan salah satu cara non farmakologis yaitu penerapan terapi akupresur

pada penderita hipertensi pada lansia. Selain penerapan terapi akupresur,

penulis juga tetap mengobservasi tanda-tanda vital pasien sebelum dan

sesudah dilakukan terapi akupresur kemudian membandingkan hasil antara

pasien satu dengan yang lainnya yang menerima implementasi yang sama.

Faktor pendukung implementasi di dapatkan dari hasil pengkajian pasien

yang kooperatif dan kesungguhan pasien mengikuti jalannya terapi yang

dilakukan peneliti.

5. Evaluasi

Evaluasi yang akan dilakukan penulis berdasarkan intervensi dan

implementasi asuhan keperawatan yaitu mengindentifkasi serta

membandingkan penerapan terapi akupresur pada penderita tekanan darah

tinggi khususnya pada lansia dan dilihat perubahan yang terjadi antara

lansia satu dengan yang lainnya apakah terdapat perbedaan yang

signifikan sebelum dan setelah dilakukan terapi akupresur terhadap

tekanan darah lansia serta faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan

dari terapi akupresur.

PENERAPAN TERAPI AKUPRESUR..., Siti Qodriyah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Lanjut Usiarepository.ump.ac.id/8310/3/SITI QODRIYAH BAB II.pdfTanda dan gejala yang biasa ditimbulkan pada penderita hipertensi pada sebagaian besar

20

D. Akupresur pada Hipertensi

1. Pengertian Akupresur

Akupresur atau yang biasa dikenal dengan terapi totok/tusuk jari

adalah salah satu bentuk fisioterapi dengan memberikan pemijatan dan

stimulasi pada titik-titik tertentu pada tubuh. Terapi akupresur merupakan

pengembangan dari ilmu akupuntur, sehingga pada prinsipnya metode

terapi akupresur sama dengan akupuntur, yang membedakannya terapi

akupresur tidak menggunakan jarum pada proses pengobatannya.

Akupresur berguna untuk mengurangi ataupun mengobati berbagai jenis

penyakit dan nyeri serta mengurangi ketegangan dan kelelahan. Proses

pengobatan dan teknik akupresur menitikberatkan pada titik-titik saraf

tubuh. Dikedua telapak tangan dan kaki-kaki terdapat titik akupresur untuk

jantung, paru-paru, ginjal, mata, hati, kelenjar tiroid, pankreas, sinus, dan

otak (Fengge, 2012).

Menurut pendapat lain, akupresur merupakan terapi komplementer

untuk menyeimbangkan sistem saraf dan sistem endokrin. Proses

akupresur dalam menurunkan tekanan darah yaitu dengan menciptakan

sensasi rasa (nyaman, pegal, panas, gatal, kesemutan, dan perih) pada saat

diberikan terapi, apabila sensasi tersebut tercapai maka sirkulasi darah

dalam tubuh akan lancar, juga dapat merangsang keluarnya hormon

endomorfin, yaitu hormon sejenis morfin yang dihasilkan dari dalam tubuh

untuk memberikan rasa tenang (Hartono, 2012:63).

PENERAPAN TERAPI AKUPRESUR..., Siti Qodriyah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Lanjut Usiarepository.ump.ac.id/8310/3/SITI QODRIYAH BAB II.pdfTanda dan gejala yang biasa ditimbulkan pada penderita hipertensi pada sebagaian besar

21

2. Teori Dasar Akupresur

a. Ukuran

Cun adalah satuan hitung untuk panjang atau lebar jarak antara titik

akupuntur dengan titik acuannya yang digunakan dalam penentuan

titik terapi akupuntur atau pijatan turunannya. Berbeda dengan

centimeter, Cun lebih fleksibel karena dalam perhitungan panjang atau

lebar pasien yang digunakan adalah tangan pasien sendiri. Dalam

akupresur letak titik diukur dengan satuan ukuran Cun pasien. 1 Cun

sama dengan satu ibu jari tangan, 1,5 Cun sama dengan jari telunjuk

dan jari tengah, 2 Cun sama dengan jari telunjuk, jari tengah dan jari

manis, 3 Cun sama dengan jari telunjuk, jari tengah, jari manis dan jari

kelingking.

Gambar 1. Ukuran Cun

Gambar 1. Ukuran Cun

3. Tujuan dan Kegunaan Akupresur

Teknik pengobatan akupresur bertujuan untuk membangun kembali

sel-sel dalam tubuh yang melemah serta mampu membuat sistem

pertahanan dan membangkitkan kembali sel-sel tubuh. Akupresur terbukti

PENERAPAN TERAPI AKUPRESUR..., Siti Qodriyah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Lanjut Usiarepository.ump.ac.id/8310/3/SITI QODRIYAH BAB II.pdfTanda dan gejala yang biasa ditimbulkan pada penderita hipertensi pada sebagaian besar

22

bermanfaat untuk pencegahan penyakit, penyembuhan penyakit,

pemulihan, dan meningkatkan daya tahan tubuh. Melalui terapi akupresur,

penyakit pasien dapat disembuhkan, karena akupresur dapat digunakan

untuk menyembuhkan keluhan sakit, dan dipraktikkan ketika dalam

keadaan sakit. Sebagai pemulihan, akupresur dipraktikkan untuk

meningkatkan kondisi kesehatan sesudah sakit.

Akupresur bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh

walaupun tidak sedang dalam keadaan sakit. Secara nyata, akupresur

efektif dalam pengobatan asma, sakit kepala, nyeri leher, sulit tidur,

kecemasan, depresi, penyalahgunaan obat, rehabilitasi stroke, mual pada

kehamilan, mual muntah pada kemoterapi dan tindakan pasca operasi,

nyeri siku, nyeri sendi, nyeri punggung, dan hipertensi atau tekanan darah

tinggi.

4. Teknik Memijat Pada Terapi Akupresur

Pertama kali yang harus diperhatikan sebelum melakukan pijat

akupresur adalah kondisi umum si penderita. Selain kondisi pasien

ruangan untuk terapi akupresur pun harus diperhatikan. Suhu ruangan

yang digunakan untuk terapi tidak terlalu panas ataupun terlalu dingin,

sirkulasi udara ruangan baik dan tidak diperbolehkan melakukan pemijatan

di ruang berasap. Pijatan bisa dilakukan setelah menemukan titik meridian

yang tepat, yaitu timbulnya reaksi pada titik pijat berupa rasa nyeri, linu

atau pegal. Dalam terapi akupresur pijatan bisa dilakukan dengan

menggunakan jari tangan (jempol dan jari telunjuk) (Fengge, 2012).

PENERAPAN TERAPI AKUPRESUR..., Siti Qodriyah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Lanjut Usiarepository.ump.ac.id/8310/3/SITI QODRIYAH BAB II.pdfTanda dan gejala yang biasa ditimbulkan pada penderita hipertensi pada sebagaian besar

23

5. Titik Akupresur Untuk Penderita Hipertensi

Traditional Chinese Medicine (TCM) telah ada lebih dari 2000 tahun

yang lalu teapi di zaman itu belum ada alat pengukur tekanan darah atau

tensimeter sehingga tinggi rendahnya tekanan darah tidak dapat diukur dan

dipantau dengan akurat. Dalam terapi akupresur untuk titik-titik yang

digunakan merupakan turunan dari titik-titik yang digunakan dalam terapi

akupuntur, hanya saja untuk akupuntur menggunakan jarum sedangkan

untuk akupresur hanya menggunakan penekanan dari jari-jari tangan.

Adapun fisiologi akupresur yaitu memberikan stimulus renin dan

renin akan menstimulus ke sistem saraf pusat selanjutnya ke hipotalamus

dari hipotalamus maka akan mengaktifkan kelenjar pituitari yang

kemudian akan melepaskan hormon endorfin yang membuat pembuluh

darah menjadi vasodilatasi sehingga memberikan rasa tenang dan nyaman.

(Nopri Afrila, dkk. (2015). Efektifitas Kombinasi Terapu Slow Back

Massage Dan Akupresur Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada

Penderita Hipertensi. Jurnal Kesehatan volume 2 No 2: Universitas Riau).

Untuk hipertensi sendiri mempunyai titik-titik akupresur yang dapat

dilakukan penekanan pada titik tersebut. Adapun titik akupresur utama

untuk hipertensi ada 11 tetapi penulis hanya menuliskan 4 yaitu titik PC 6

Neiguan, LI 11 Quchi, Li 4 Hegu, Gb 20 Fengchi. Setiap titik dilakukan

penekanan sebanyak 30 kali dan pemutarannya searah dengan jarum jam.

Setiap titik dilakukan penekanan selama kurang lebih 2 menit.

PENERAPAN TERAPI AKUPRESUR..., Siti Qodriyah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Lanjut Usiarepository.ump.ac.id/8310/3/SITI QODRIYAH BAB II.pdfTanda dan gejala yang biasa ditimbulkan pada penderita hipertensi pada sebagaian besar

24

Berikut ini merupakan titik-titik akupresur khususnya untuk

penderita hipertensi antara lain yaitu :

a. PC 6 Neiguan

Gambar 2. Titik PC 6 Neiguan

Titik PC 6 berlokasi pada aspek palmar lengan bawah, 2 cun diatas

lipatan melintang pergelangan tangan.

b. LI 11 Quichi

Gambar 3. Titik LI 11 Quichi

Siku fleksi, pada lekuk di ujung radial lipat melintang kulit siku.

PENERAPAN TERAPI AKUPRESUR..., Siti Qodriyah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Lanjut Usiarepository.ump.ac.id/8310/3/SITI QODRIYAH BAB II.pdfTanda dan gejala yang biasa ditimbulkan pada penderita hipertensi pada sebagaian besar

25

c. Li 4 Hegu

Gambar 4. Titik Li 4 Hegu

Terletak pada pertengahan sisi radial os metacarpal II pada dorsum

manus.

d. Gb 20 Fengchi

Gambar 5. Titik Gb 20 Fengchi

Terletak 1 Cun dari batas rambut belakang pada sebuah lekukan.

Titik GB 20 (Fengchi atau Kolam Angin) merupakan poin penting

untuk mengatasi pola wind-cold atau wind-heat, berlokasi pada

tengkuk, di bawah oksiput.

PENERAPAN TERAPI AKUPRESUR..., Siti Qodriyah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018