Gej Al a Kl in is Par Kin Son

download Gej Al a Kl in is Par Kin Son

of 3

Transcript of Gej Al a Kl in is Par Kin Son

  • 7/24/2019 Gej Al a Kl in is Par Kin Son

    1/3

    6 Gejala Klinis

    Meskipun gejala yang disampaikan di bawah ini bukan hanya milik penderita parkinso

    umumnya penderita parkinson mengalami hal itu.

    1.Gejala Motorik

    a.Tremor/bergetar

    Gejala penyakit parkinson sering luput dari pandangan awam, dan diangg

    sebagai suatu hal yang lumrah terjadi pada orang tua. Salah satu ciri khas dari penyak

    parkinson adalah tangan tremor (bergetar) jika sedang beristirahat. amun, jika ora

    itu diminta melakukan sesuatu, getaran tersebut tidak terlihat lagi. !tu yang diseb

    resting tremor, yang hilang juga sewaktu tidur.

    "remor terdapat pada jari tangan, tremor kasar pada sendi metakarpo#alang

    kadang$kadang tremor seperti menghitung uang logam atau memulung$mulung (p

    rolling). %ada sendi tangan #leksi$ekstensi atau pronasi$supinasi pada kaki #lek

    ekstensi, kepala #leksi$ekstensi atau menggeleng, mulut membuka menutup, lid

    terjulur$tertarik. "remor ini menghilang waktu istirahat dan menghebat waktu emo

    terangsang (resting/ alternating tremor).

    Tremortidak hanya terjadi pada tangan atau kaki, tetapi bisa juga terjadi pa

    kelopak mata dan bola mata, bibir, lidah dan jari tangan (seperti orang menghitun

    uang). Semua itu terjadi pada saat istirahat/tanpa sadar. &ahkan, kepala penderita bi

    bergoyang$goyang jika tidak sedang melakukan akti'itas (tanpa sadar). rtinya, ji

    disadari, tremortersebut bisa berhenti. %ada awalnya tremorhanya terjadi pada satu si

    namun semakin berat penyakit, tremorbisa terjadi pada kedua belah sisi.

    b.igiditas/kekakuan

    "anda yang lain adalah kekakuan (rigiditas). *ika kepalan tangan yang trem

    tersebut digerakkan (oleh orang lain) secara perlahan ke atas bertumpu pa

    pergelangan tangan, terasa ada tahanan seperti melewati suatu roda yang berg

    sehingga gerakannya menjadi terpatah$patah/putus$putus. Selain di tangan maupun

    kaki, kekakuan itu bisa juga terjadi di leher. kibat kekakuan itu, gerakannya menja

    tidak halus lagi seperti break-dance. Gerakan yang kaku membuat penderita ak

    berjalan dengan postur yang membungkuk. +ntuk mempertahankan pusat gra'itasin

    agar tidak jatuh, langkahnya menjadi cepat tetapi pendek$pendek.

    danya hipertoni pada otot #leksor ekstensor dan hipertoni seluruh geraka

    hal ini oleh karena meningkatnya akti#itas motorneuron al#a, adanya #enomena ro

    bergigi (cogwheel phenomenon).

  • 7/24/2019 Gej Al a Kl in is Par Kin Son

    2/3

    c.kinesia/&radikinesia

    edua gejala di atas biasanya masih kurang mendapat perhatian sehingga tan

    akinesia/bradikinesia muncul. Gerakan penderita menjadi serba lambat. -ala

    pekerjaan sehari$hari pun bisa terlihat pada tulisan/tanda tangan yang semak

    mengecil, sulit mengenakan baju, langkah menjadi pendek dan diseret. esadaran mas

    tetap baik sehingga penderita bisa menjadi tertekan (stres) karena penyakit itu. aj

    menjadi tanpa ekspresi. edipan dan lirikan mata berkurang, suara menjadi kec

    re#leks menelan berkurang, sehingga sering keluar air liur.

    Gerakan 'olunter menjadi lambat sehingga berkurangnya gerak asosiat

    misalnya sulit untuk bangun dari kursi, sulit memulai berjalan, lambat mengambil sua

    obyek, bila berbicara gerak lidah dan bibir menjadi lambat. &radikinesia mengakibatk

    berkurangnya ekspresi muka serta mimik dan gerakan spontan yang berkuran

    misalnya wajah seperti topeng, kedipan mata berkurang, berkurangnya gerak menelludah sehingga ludah suka keluar dari mulut.

    d."iba$tiba &erhenti atau agu$ragu untuk Melangkah

    Gejala lain adalahfreezing, yaitu berhenti di tempat saat mau mulai melangka

    sedang berjalan, atau berputar balik dan start hesitation, yaitu ragu$ragu untuk mu

    melangkah. &isa juga terjadi sering kencing, dan sembelit. %enderita menjadi lamb

    berpikir dan depresi. 10&radikinesia mengakibatkan kurangnya ekspresi muka se

    mimic muka. -isamping itu, kulit muka seperti berminyak dan ludah suka keluar da

    mulut karena berkurangnya gerak menelan ludah.

    e.Mikrogra#ia

    "ulisan tangan secara gradual menjadi kecil dan rapat, pada beberapa kasus h

    ini merupakan gejala dini.

    #.angkah dan gaya jalan (sikap %arkinson)

    &erjalan dengan langkah kecil menggeser dan makin menjadi cepat (marche

    petit pas), stadium lanjut kepala di#leksikan ke dada, bahu membengkok ke depa

    punggung melengkung bila berjalan.

    g.&icara monoton

    2al ini karena bradikinesia dan rigiditas otot pernapasan, pita suara, otot larin

    sehingga bila berbicara atau mengucapkan kata$kata yang monoton dengan 'olum

    suara halus ( suara bisikan ) yang lambat.

    h.-imensia

    danya perubahan status mental selama perjalanan penyakitnya dengan de#i

    kogniti#.

  • 7/24/2019 Gej Al a Kl in is Par Kin Son

    3/3

    i.Gangguan beha'ioral

    ambat$laun menjadi dependen ( tergantung kepada orang lain ), mudah taku

    sikap kurang tegas, depresi. 3ara berpikir dan respon terhadap pertanyaan lamb

    (bradifrenia) biasanya masih dapat memberikan jawaban yang betul, asal diberi wak

    yang cukup.

    j.Gejala ain

    edua mata berkedip$kedip dengan gencar pada pengetukan diatas pangk

    hidungnya (tandaMyersonpositi#)

    4.Gejala non motorik

    a.-is#ungsi otonom

    $eringat berlebihan, air ludah berlebihan, gangguan s#ingter terutama inkontinens

    dan hipotensi ortostatik.$ulit berminyak dan in#eksi kulit seborrheic

    $%engeluaran urin yang banyak

    $Gangguan seksual yang berubah #ungsi, ditandai dengan melemahnya has

    seksual, perilaku, orgasme.

    b.Gangguan suasana hati, penderita sering mengalami depresi

    c.Ganguan kogniti#, menanggapi rangsangan lambat

    d.Gangguan tidur, penderita mengalami kesulitan tidur (insomnia)

    e.Gangguan sensasi,

    $ kepekaan kontras 'isuil lemah, pemikiran mengenai ruang, pembedaan warna,

    $ penderita sering mengalami pingsan, umumnya disebabkan oleh hypotensi

    orthostatic, suatu kegagalan sistemsara# otonom untuk melakukan penyesuai

    tekanan darah sebagai jawaban atas perubahan posisi badan

    $ berkurangnya atau hilangnya kepekaan indra perasa bau ( microsmia atau anosmia),