Gaya Kepemimpinan Kinerja pegawai (Variabel X) (Variabel...

13
23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Perpustakaan Daerah Kabupaten Gorontalo yang berada di samping Sanggar Pramuka Kecamatan Limboto Kompleks Menara Keagungan Limboto. Penelitian dilaksanakan mulai pada bulan Oktober 2013 sampai Januari 2014. 3.2 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan ini yaitu survey dengan menggunkan kuisioner sementara metode yang digunakan yaitu metode kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruhnya gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai pada Perpusatakaan Daerah Kabupaten Gorontalo. 3.3. Definisi Oprasional Variabel 3.3.1. Variabel Independen Variable bebas (Independen) adalah variable yang fungsinya mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Adapun variable bebas dalam penelitian ini yaitu gaya kepemimpinan yang didefinisikan sebagai suatu sistem. Dengan indikator gaya kepemimpinan Hersey and Blanchard (1992) sebagai berikut. Kinerja pegawai (Variabel Y) Gaya Kepemimpinan (Variabel X) Gambar 2 : pengaruh variable X terhadap Y

Transcript of Gaya Kepemimpinan Kinerja pegawai (Variabel X) (Variabel...

Page 1: Gaya Kepemimpinan Kinerja pegawai (Variabel X) (Variabel Y)eprints.ung.ac.id/670/4/2013-2-61201-931409087-bab3-11012014035449.pdf · kepemimpinan Hersey and Blanchard (1992) sebagai

23

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Perpustakaan Daerah Kabupaten Gorontalo

yang berada di samping Sanggar Pramuka Kecamatan Limboto Kompleks

Menara Keagungan Limboto. Penelitian dilaksanakan mulai pada bulan Oktober

2013 sampai Januari 2014.

3.2 Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan ini yaitu survey dengan menggunkan

kuisioner sementara metode yang digunakan yaitu metode kuantitatif dengan

tujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruhnya gaya kepemimpinan

terhadap kinerja pegawai pada Perpusatakaan Daerah Kabupaten Gorontalo.

3.3. Definisi Oprasional Variabel

3.3.1. Variabel Independen

Variable bebas (Independen) adalah variable yang fungsinya

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel

dependen (terikat). Adapun variable bebas dalam penelitian ini yaitu gaya

kepemimpinan yang didefinisikan sebagai suatu sistem. Dengan indikator gaya

kepemimpinan Hersey and Blanchard (1992) sebagai berikut.

Kinerja pegawai

(Variabel Y)

Gaya Kepemimpinan

(Variabel X)

Gambar 2 : pengaruh variable X terhadap Y

Page 2: Gaya Kepemimpinan Kinerja pegawai (Variabel X) (Variabel Y)eprints.ung.ac.id/670/4/2013-2-61201-931409087-bab3-11012014035449.pdf · kepemimpinan Hersey and Blanchard (1992) sebagai

24

1. Mengarahkan (directing)

Gaya kepemimpinan yang mengarahkan, merupakan respon

kepemimpinan yang perlu dilakukan oleh manajer pada kondisi karyawan lemah

dalam kemampuan, minat dan komitmenya. Sementara itu, organisasi

menghendaki penyelesaian tugas-tugas yang tinggi. Dalam situasi seperti ini

Hersey and Blancard menyarankan agar manajer memainkan peran directive

yang tinggi, memberi saran bagaimana menyelesaikan tugas-tugas itu, dengan

terus intens berhubungan sosial dan komunikasi dengan bawahannya. Pertama

pemimpin harus mencari tahu mengapa orang tersebut tidak termotivasi,

kemudian mencari tahu dimana keterbatasannya. Dengan demikian pemimpin

harus memberi arahan dalam penyelesaian tugas dengan terus menumbuhkan

motivasi dan optimismenya.

2. Melatih (coaching)

Pada kondisi karyawan menghadapi kesulitan menyelesaikan tugas-

tugas, takut untuk mencoba melakukannya, manajer juga harus memproporsikan

struktur tugas sesuai kemampuan dan tanggung jawab karyawan. Oleh karena

itu, pemimpin hendaknya menghabiskan waktu mendengarkan dan menasihati,

dan membantu karyawan untuk memperoleh keterampilan yang diperlukan

melalui metode pembinaan.

3. Partisipasi (participation)

Gaya kepemimpinan partisipasi, adalah respon manajer yang harus

diperankan ketika karyawan memiliki tingkat kemampuan yang cukup, tetapi tidak

memiliki kemauan untuk melakukan tanggung jawab. Hal ini bisa dikarenakan

rendahnya etos kerja atau ketidakyakinan mereka untuk melakukan

tugas/tangung jawab. Dalam kasus ini pemimpin perlu membuka komunikasi dua

Page 3: Gaya Kepemimpinan Kinerja pegawai (Variabel X) (Variabel Y)eprints.ung.ac.id/670/4/2013-2-61201-931409087-bab3-11012014035449.pdf · kepemimpinan Hersey and Blanchard (1992) sebagai

25

arah dan secara aktif mendegarkan dan mengapresiasi usaha-usaha yang

dilakukan para karyawan, sehingga bawahan merasa dirinya penting dan senang

menyelesaikan tugas.

4. Mendelegasikan (delegating)

Selanjutnya, untuk tingkat karyawan dengan kemampuan dan kemauan

yang tinggi, maka gaya kepemimpinan yang sesuai adalah gaya “delegasi”.

Dengan gaya delegasi ini pimpinan sedikit memberi pengarahan maupun

dukungan, karena dianggap sudah mampu dan mau melaksanakan

tugas/tanggung jawabnya. Mereka diperkenankan untuk melaksanakan sendiri

dan memutuskannya tentang bagaimana, kapan dan dimana pekerjaan mereka

harus dilaksanakan. Pada gaya delegasi ini tidak terlalu diperlukan komunikasi

dua arah, cukup memberikan untuk terus berkembang saja dengan terus

diawasi.

3.3.2. variable Dependent

Variabel terikat (dependent variable) adalah suatu variabel yang dipengaruhi atau

yag menjadi akibat, karena adanya variabel bebas yang dalam notasinya ditulis

dengan Y. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kinerja pegawai

Perpustakaan Daerah Kabupaten Gorontalo. Yang didefinisikan sebagai hasil

kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai,

Soedjono (2005:56) dengan indikator.

1) Kualitas

Kualitas, Hasil pekerjaan yang dilakukan mendekati sempurna

atau memenuhi tujuan yang diharapkan dari pekerjaan tersebut

Page 4: Gaya Kepemimpinan Kinerja pegawai (Variabel X) (Variabel Y)eprints.ung.ac.id/670/4/2013-2-61201-931409087-bab3-11012014035449.pdf · kepemimpinan Hersey and Blanchard (1992) sebagai

26

2) Kuantitas

Kuantitas, jumlah yang dihasilkan atau jumlah aktivitas yang dapat

diselesaikan.

3) Ketepatan waktu

yaitu dapat menyelesaikan pada waktu yang telah ditetapkan serta

memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas yang lain.

4) Efektivitas

Efektivitas yaitu Pemanfaatan secara maksimal sumber daya yang

ada pada organisasi untuk meningkatkan keuntungan dan mengurangi

kerugian

5) Kemandirian

yaitu dapat melaksanakan kerja tanpa bantuan guna menghindari

hasil yang merugikan.

6) Komitmen kerja

yaitu komitmen kerja antara pegawai dengan organisasinya dan

tanggung jawab pegawai terhadap organisasinya

3.4 Popoulasi dan Sampel

3.4.1 Populasi

Populasi adalah keselurahan objek penelitian baik terdiri dari benda yang

nyata, absatrak, peristiwa ataupun gejala yang merupakan sumber data dan

memiliki karakter teretentu yang sama. Populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh pegawai dan pimpinan kantor yang berada di lingkungan Perpustakaan

Daerah Kabupaten Gorontalo dengan jumlah pegawai 22 orang.

Page 5: Gaya Kepemimpinan Kinerja pegawai (Variabel X) (Variabel Y)eprints.ung.ac.id/670/4/2013-2-61201-931409087-bab3-11012014035449.pdf · kepemimpinan Hersey and Blanchard (1992) sebagai

27

3.4.2. Sampel

Sampel dari penelitian ini adalah seluruh dari pegawai yang ada pada

Perpustakaan Daerah Kabupaten Gorontalo Menurut Arikunto (2006:134)

pengambilan sampel di lakukan sedemikian rupa sehingga dapat di ambil sampel

yang benar. Apabila kurang dari 100 maka sampel yang diambil adalah

semuanya tapi bila lebih dari 100 maka 15-20 % tergantung apakah peneliti

mampu untuk melakukan atau tidak. Dan untuk meminimalisirkan dana maka

peneliti dapat menentukan banyaknya sampel yang di gunakan untuk menjadi

responden sebagi sumber data dengan pengambilan sebanyak 20%.

Dikarenakan jumlah pegawai perpustakaan yang dibawah 100 orang maka

seluruh pegawai dijadikan sampel.

3.5. Teknik Pengumpulan Data

Pelaksanaan pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan metode

Penelitian Lapangan (Field Research) Yaitu, penelitian yang dilakukan secara

langsung guna memperoleh data yang erat kaitannya dengan penelitian ini. Data

dari lapangan dapat diperoleh dari:

1. Dalam hal ini data diperoleh dengan melakukan wawancara dengan pihak

pimpinan, kepala seksi, beberapa pegawai untuk mendapatkan informasi

yang diinginkan.

2. Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung terhadap aktivitas

keseharian, seperti melihat kenderaan yang sementara difisik

3. Pengumpulan data dilakukan melalui daftar pernyataan yang disiapkan untuk

tiap responden dengan membagikan kuesioner.

Page 6: Gaya Kepemimpinan Kinerja pegawai (Variabel X) (Variabel Y)eprints.ung.ac.id/670/4/2013-2-61201-931409087-bab3-11012014035449.pdf · kepemimpinan Hersey and Blanchard (1992) sebagai

28

3.6. Instrumen Penelitian

Teknik pengukuran skor atau nilai yang digunakan dalam penelitian ini

adalah memakai skala likert. Alternatif penilaian dalam pengukuran item-item

tersebut terdiri dari 5 (lima) alternatif pilihan yang mempunyai tingkatan sangat

rendah sampai dengan sangat tinggi (bernilai 1 s/d 5) yang diterapkan secara

bervariasi sesuai pertanyaan.

Dengan demikian dapat dicapai pengukuran yang tidak hanya

menggambarkan kategori atau urutan yang merupakan skala ordinal, tetapi akan

dicapai skala interval (Ridwan: 2004:24). Penentuan skor dari setiap pertanyaan

dengan alternatif jawaban yang berbeda, yaitu:

SPESIFIKASI SKOR

Sangat setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Kurang setuju (KS) 3

Tidak setuju (TS) 2

Sangat tidak setuju 1

3.6.1. Uji Validitas

Uji validitas data dilakukan untuk menguji keakuratan pertanyaan-

pertanyaan yang digunakan dalam suatu instrument dalam pengukuran variabel.

Kuesioner dikatakan valid apabila pertanyaan pada kuesioner mampu

mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner itu sendiri (Ridwan

2004:247). Adapun rumus yang digumakan adalah

𝑟𝑥𝑦 =nΣxy − Σx (Σy)

nΣ x2 − Σx 2 {nΣy2 − Σ 2}

Keterangan:

Page 7: Gaya Kepemimpinan Kinerja pegawai (Variabel X) (Variabel Y)eprints.ung.ac.id/670/4/2013-2-61201-931409087-bab3-11012014035449.pdf · kepemimpinan Hersey and Blanchard (1992) sebagai

29

r : Regresi

n : Jumah Sampel yang diteliti

x : Variabel X (Gaya Kepemimpinan)

y : Variabel Y (kinerja pegawai)

Dalam penguji validitas menggunakan software SPSS (Statistical Product

and Service Solutions) dan dapat pula digunakan rumus teknik korelasi product

moment. Umar (2003)

1. Rumus Korelasi Product Momen Person

r = n( X)−( X Y)

(n X2− ( X)2)(n Y2− ( X)2 )

Dimana :

r : koefisien korelasi

n : jumlah responden

X : skor total setiap pertanyaan

X2 : kuadrat skor total setiap butir

Y : skor total responden

Y2 : kuadrat skor total

2. Menentukan taraf nyata

Batas toleransi minimal taraf kepercayaan dalam penelitian ini adalah

95% dan ketidakpercayaan, α = 5% atau 0.05

3. Kriteria pengujian

PValue < α atau rhitung > rtabel : mempunyai hubungan signifikan dan

bersifat valid PValue > α atau rhitung < rtabel : tidak mempunyai

hubungan signifikan dan tidak bersifat valid

Dimana :

PValue = tingkat signifikan

Page 8: Gaya Kepemimpinan Kinerja pegawai (Variabel X) (Variabel Y)eprints.ung.ac.id/670/4/2013-2-61201-931409087-bab3-11012014035449.pdf · kepemimpinan Hersey and Blanchard (1992) sebagai

30

α = batas kelonggaran/error 5% atau 0,05

rhitung = nilai hitung (corerlation pearson/product momen)

rtabel = nilai tabel (buku statistik)

4. Cara Pengujian

Pengujian validitas dapat dilakukan dengan melihat korelasi antara skor

masing-masing item dalam kuesioner dan total skor yang ingin diukur yaitu

menggunakan Coefficient Corelation Pearson dalam SPSS. Apabila tingkat

PValue lebih besar dari α maka tidak mempunyai hubungan yang signifikan.

Sebaliknya jika tingkat PValue lebih kecil dari α maka mempunyai hubungan

yang signifikan. Perhitungan lain membandingkan rhitung dan rtabel , apabila

nilai rhitung kurang dari nilai rtabel maka tidak mempunyai hubungan yang

signifikan sebaliknya jika nilai rhitung lebih kecil dari rtabel maka mempunyai

hubungan yang signifikan.

3.6.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah suatu alat untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari suatu variabel atau konstruk. Suatu kuesioner

dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan

adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Kehandalan yang menyangkut

kekonsistenan jawaban jika diujikan berulang pada sampel yang berbeda

Adapun rumus yang digunakan untuk mengukur reabilitas adalah menggunakan

rumus Alpha, sebagai berikut:

Keterangan :

𝛼= Alpha cronbach’s coefficient

𝜎1= Varian item pertanyaan

α =1

𝑘 − 1(1 −

σ 21

σ2 )

Page 9: Gaya Kepemimpinan Kinerja pegawai (Variabel X) (Variabel Y)eprints.ung.ac.id/670/4/2013-2-61201-931409087-bab3-11012014035449.pdf · kepemimpinan Hersey and Blanchard (1992) sebagai

31

𝜎 = Total varian item pertanyaan

k = Jumlah item pertanyaan

1. Kriteria Pengujian

Tingkat reliabilitas dengan metode Alpha Cronbach diukur berdasarkan skala

0 sampai dengan 1. Skala tersebut dikelompokkan ke dalam lima kelas

dengan range yang sama Budi (2000). Hal ini dapat dilihat pada tabel 3.6

sebagai berikut :

Tabel 3.1 Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha

No Alpha Tingkat Reliabilitas

1 0,00 S.d. 0,20 Kurang reliable

2 > 0,20 S.d. 0,40 Agak reliabel

3 > 0,40 S.d. 0,60 Cukup Reliabel

4 > 0,60 S.d. 0,80 Reliabel

5 > 0,80 S.d. 1,00 Sangat Reliabel

Sumber : Budi, (2006)

2. Cara Pengujian

Dalam penelitian ini misalnya variabel harga diukur dalam delapan

pertanyaan berupa satu pertanyaan tiap indikator. Untuk mengukur

variabel harga satu jawaban responden dikatakan reliable jika masing-

masing pertanyaan dijawab secara konsisten.

3.6.3 Uji Normalitas

Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel dependen dan variabel independen mempunyai distribusi data normal

atau mendekati normal. Kita dapat melihat dari normal probability plot yang

membentuk suatu garis lurus diagonal, dan ploting data yang akan dibandingkan

Page 10: Gaya Kepemimpinan Kinerja pegawai (Variabel X) (Variabel Y)eprints.ung.ac.id/670/4/2013-2-61201-931409087-bab3-11012014035449.pdf · kepemimpinan Hersey and Blanchard (1992) sebagai

32

dengan garis diagonalnya. Apabila data menyebar disekitar garis diagonal dan

mengikuti arah garis diagonal pada grafik histogram maka menunjukkan pola

distribusi normal sebaliknya jika data jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti

arah garis diagonal pada grafik histogram maka menunjukkan pola distribusi

tidak normal (Ghozali,2001).

3.7. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan penulis adalah analisis data

kuantitatif dengan bantuan statistik. Hipotesis yang digunakan penulis akan diuji

dengan menggunakan teknik analisis regresi linear sederhana, koefisien

determinasi dan uji hipotesis (uji t)

3.7.1. Analisis Regresi Sederhana

Analisis regresi sederhana adalah proses mengestimasi (menaksir)

sebuah fungsi hubungan antara variabel dependen (Y) dengan variabel

independen (X). Dalam suatu persamaan regresi besarnya nilai variabel

dependen adalah tergantung pada nilai variabel lainnya. Persamaan regresi

linier sederhana Y terhadap X adalah :

1. Model populasi regresi linier sederhana dinyatakan dalam persamaan :

Yᵢ = α + βXᵢ + ɛᵢ.

2. Model sampel (penduga) untuk regresi linier sederhana :

Ỹᵢ = a + bXᵢ

Dimana :

Xᵢ = Variabel Bebas (Independen)

Yᵢ = Variabel Terikat (Dependen)

Page 11: Gaya Kepemimpinan Kinerja pegawai (Variabel X) (Variabel Y)eprints.ung.ac.id/670/4/2013-2-61201-931409087-bab3-11012014035449.pdf · kepemimpinan Hersey and Blanchard (1992) sebagai

33

a = Penduga bagi Intersep (α)

b = Penduga bagi koefisien regresi (β)

i = 1,2,...

Nilai α dan β adalah parameter yang nilainya tidak diketahui sehingga

diduga menggunakan statistik sampel. Komponen sisaan / kesalahan (ɛᵢ= galat)

menunjukkan :

1. Pengaruh dari variabel yang tidak dimasukkan dalam persamaan regresi

karena berbagai pertimbangan.

2. Penetapan persamaan yang tidak sempurna.

3. Kesalahan pengukuran dalam pengumpulan dan pemrosesan data.

Nilai a menunjukkan intersep (konstanta) persamaan tersebut, artinya

untuk nilai variable X = 0 maka besarnya Y = a parameter b menunjukkan

besarnya koefisien (slope) persamaan tersebut, nilai ini menunjukkan besarnya

perubahan nilai Y jika nilai X berubah sebesar satu satuan, (Sesuai dengan

tujuan penelitian ini Seberapa besar pengaruh gaya kepemimpinan Terhadap

kinerja pegawai di Perpustakaan Daerah Kabupaten Gorontalo ?. Dengan

menggunakan metode kuadrat terkecil nilai a dan b dapat dihitung dengan

menggunakan rumus sebagai berikut :

b =𝑛 𝛴𝑌 − 𝛴𝑋 (𝛴𝑌)

𝑛𝛴𝑋2 − (𝛴𝑋)² dan 𝑎 =

𝛴𝑌

𝑛 ̵ 𝑏

𝛴𝑋

𝑛

3.8 Pengujian Hipotesis

Pengujian t dilaksanakan untuk melihat signifikan dari pengaruh

independen secara individu terhadap variabel dependen dengan menganggap

variabel dependen yang bersifat konstan Sulaiman (2002). Pengujian t digunakan

Page 12: Gaya Kepemimpinan Kinerja pegawai (Variabel X) (Variabel Y)eprints.ung.ac.id/670/4/2013-2-61201-931409087-bab3-11012014035449.pdf · kepemimpinan Hersey and Blanchard (1992) sebagai

34

dengan software SPSS (Statistical Product and service solutions). Adapun tahap-

tahap yang digunakan dalam pengujian parsial :

1. Merumuskan hipotesis parsial

- Ho : β1 ≤ 0, yaitu X tidak berpengaruh positif terhadap Y.

- H1 : β1 > 0, yaitu X berpengaruh positif terhadap Y.

2. Menetukan taraf nyata

Batas toleransi minimal taraf kepercayaan dalam penelitian ini adalah

95% dan ketidakpercayaan, α = 5% atau 0,05

Derajat bebas “db” = n – k

Dimana :

n = Jumlah sampel responden

k = Jumlah variabel penelitian

3. Mencari t hitung

thitung = bi−( βi )

Se ( bi )

Dimana :

bi = koefisien variabel ke-i

𝛽i = parameter ke-I yang dihipotesiskan

Se(bi ) = kesalahan standar bi

4. Kriteria Pengujian

PValue < α atau thitung > ttabel , maka Ho ditolak dan H1 diterima

PValue > α atau thitung < ttabel , maka Ho diterima dan H1 ditolak

5. Cara Pengujian

Pengaruh signifikan tersebut dapat diestimasi dengan membandingkan

antara nilai ttabel dengan nilai thitung . Apabila nilai thitung lebih besar dari nilai

Page 13: Gaya Kepemimpinan Kinerja pegawai (Variabel X) (Variabel Y)eprints.ung.ac.id/670/4/2013-2-61201-931409087-bab3-11012014035449.pdf · kepemimpinan Hersey and Blanchard (1992) sebagai

35

ttabel maka variabel independen secara individual mempengaruhi variabel

dependen, sebaliknya jika nilai thitung lebih kecil dari nilai ttabel maka variabel

independen secara individual tidak mempengaruhi variabel dependen, pengujian

lain juga membandingkan pvalue dan α dengan melihat kriteria pengujian.

3.9 Pengujian Koefisien Korelasi dan Determinasi

Untuk mengetahui arah dan kekuatan hubungan antara variabel

independen (X) dan variabel dependen (Y) digunakan koefisien korelasi (R)

besarnya koefisien korelasi adalah : 0 sampai dengan 1. Jika koefisien korelasi 0

berarti hubungan antara variabel independen dan variabel dependen tidak ada

hubungan, sebaliknya jika koefisien korelasi semakin mendekati 1 maka

hubungan tersebut positif dan kuat. Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk

mengetahui tingkat yang paling baik antara dua variabel atau diguanakan untuk

mengukur besarnya kontribusi (share) dari variabel X terhadap variasi naik

turunnya variabel Y yang biasanya dinyatakan dalam presentase (Ghozali, 2001).