ANALISIS GAYA KEPEMIMPINAN MANAGER PT GEO LINK … · Teori Kepemimpinan Situasional Hersey dan...
-
Upload
truongtram -
Category
Documents
-
view
246 -
download
2
Transcript of ANALISIS GAYA KEPEMIMPINAN MANAGER PT GEO LINK … · Teori Kepemimpinan Situasional Hersey dan...
ANALISIS GAYA KEPEMIMPINAN
MANAGER PT GEO LINK NUSANTARA
RATNA MUSTIKA
PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2015
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Gaya
Kepemimpinan Manager PT Geo Link Nusantara adalah benar karya saya dengan
arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada
perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya
yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam
teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Maret 2015
Ratna Mustika
NIM H24114083
ABSTRAK
RATNA MUSTIKA. Analisis Gaya Kepemimpinan Manager PT Geo Link
Nusantara. Dibimbing oleh LINDAWATI KARTIKA.
PT. Geo Link Nusantara merupakan salah satu perusahaan yang bergerak
di dalam bidang pengadaan barang dan jasa penunjang di sektor minyak dan gas.
Tujuan penelitian ini adalah (1) mengidentifikasi persepsi karyawan mengenai
gaya kepemimpinan manager (2) menganalisis perbedaan persepsi gaya
kepemimpinan manager antara penilaian self assessment manager dengan
penilaian karyawan (3) menganalisis pengaruh faktor gaya kepemimpinan
manager terhadap karakteristik individu. Jenis dan sumber data terdiri dari data
primer yaitu melalui wawancara dan kuesioner. Untuk data sekunder terdiri dari
dokumen yang berkaitan, literatur, jurnal, skripsi dan buku-buku yang
berhubungan dengan penelitian. Pengolahan data ini menggunakan metode
analisis deskriptif, uji beda Wilcoxon, dan analisis pengaruh Chi-Square.
Berdasarkan hasil analisis deskriptif diperoleh bahwa gaya kepemimpinan yang
selama ini diterapkan ialah kepemimpinan Directing. Untuk hasil uji beda
Wilcoxon, bahwa penilaian self assessment manager dengan penilaian karyawan
tidak terdapat penilaian yang signifikan karena memiliki hasil yang relatif sama
dan untuk hasil uji Chi-Square diperoleh bahwa usia, jenis kelamin dan masa kerja
terdapat pengaruh yang signifikan terhadap gaya kepemimpinan manager.
Kata kunci : Gaya Kepemimpinan, Karakteristik Individu, Manajer
ABSTRACT
RATNA MUSTIKA. Analysis Leadership Style Manager PT Geo Link
Nusantara. Supervised by LINDAWATI KARTIKA.
PT. Geo Link Nusantara is one of the company in the field of procurement
of goods and services support in the oil and gas. The aim of the research are (1)
to identify the worker perception of the manager leaderships (2) to analyze the
different perception of the manager leadership styles between self assessment
manager and worker value (3) to analyze the leadership of the manager of each
individual to the characteristics. The types and sources of data through interviews
and questionnaries. For secondary data made up of related documents, literature,
journals, thesis and research related books. This research data using descriptive
analyze method, Wilcoxon different test and Chi-Square analysist. Based on the
result of descriptive analyze it proves that the leadership style that has been
applied is directing leadership style. For the Wilcoxon different test result, the
values of workers has no significant differences because the result is relatively the
same and the result for the Chi-Square analysis obtained that age, gender and
work time there is an influence on manager’s leadership style.
Key word : Leadership Style, Individual Characteristics, Manager
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi
pada
Departemen Manajemen
ANALISIS GAYA KEPEMIMPINAN
MANAGER PT GEO LINK NUSANTARA
RATNA MUSTIKA
PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2015
Judul Skripsi : Analisis Gaya Kepemimpinan Manager PT Geo Link Nusantara
Nama : Ratna Mustika
NIM : H24114083
Disetujui oleh
Lindawati Kartika, SE, MSi
Pembimbing
Diketahui oleh
Dr Mukhamad Najib, STP, MM
Ketua Departemen
Tanggal Lulus:
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Judul yang
dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Juli 2014 ini ialah Analisis
Gaya Kepemimpinan Manager PT Geo Link Nusantara.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Ibu Lindawati Kartika.SE.Msi selaku
pembimbing, kepada Dr. Mukhamad Najib, STP, MM dan Erlin Trisyulianti, STP,
M.Si selaku penguji sidang dan ucapan terima kasih juga penulis sampaikan
kepada pihak di PT Geo Link Nusantara serta kepada seluruh responden yang
membantu selama proses penelitian. Ungkapan terima kasih juga penulis
sampaikan kepada orangtua tercinta Mama,Papa serta keluarga besar karena telah
memberikan dukungan, doa dan kasih sayang yang selalu menyertai penulis.
Tidak lupa kepada Sentot Tryantoro, teman-teman Asri Club, teman satu
bimbingan, teman-teman ekstensi manajemen angkatan 9, serta sahabat-sahabat
yang selalu memberikan dukungan.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
Bogor, Maret 2015
Ratna Mustika
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL iii
DAFTAR GAMBAR iii
DAFTAR LAMPIRAN iii
PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Perumusan Masalah 2
Tujuan Penelitian 2
Manfaat Penelitian 3
Ruang Lingkup Penelitian 3
TINJAUAN PUSTAKA 3
Teori Kepemimpinan Situasional Hersey dan Blanchard 3
Teori Karakteristik Individu 5
Penelitian Terdahulu 6
METODOLOGI PENELITIAN 8
Kerangka Pemikiran 8
Lokasi dan Waktu Penelitian 9
Pengumpulan Data dan Sumber Data 9
Metode Populasi dan Sampel 9
Metode Pengumpulan Data 10
Metode Pengolahan dan Analisis Data 11
HASIL DAN PEMBAHASAN 13
Gambaran Umum PT. Geo Link Nusantara (GLN) 13
Analisis terhadap Karakteristik Responden 15
Analisis terhadap Gaya Kepemimpinan Manager 16
Uji Beda Wilcoxon 17
Analisis Kesenjangan Persepsi Gaya Kepemimpinan Manager 19
Analisis Pengaruh Usia terhadap Gaya Kepemimpinan 20
Analisis Pengaruh Jenis Kelamin terhadap Gaya Kepemimpinan 19
Analisis Pengaruh Tingkat Pendidikan terhadap Gaya Kepemimpinan 20
Analisis Pengaruh Masa Kerja terhadap Gaya Kepemimpinan 22
Implikasi Manajerial 21
KESIMPULAN DAN SARAN 23
Kesimpulan 23
Saran 24
DAFTAR PUSTAKA 24
LAMPIRAN 27
RIWAYAT HIDUP 35
DAFTAR TABEL
1 Data Turn Over Karyawan Tahun 2009-2013 1
2 Jumlah Perusahaan Jasa Penunjang Migas Tahun 2008-2010 1
3 Penelitian Terdahulu 6
4 Data Jumlah Karyawan PT Geo Link Nusantara 8
5 Skala Likert 9
6 Rentang Skala Interpretasi Hasil Jawaban Kuesioner 10
7 Tingkat Reliabilitas Metode Alpha Cronbach’s 11
8 Tabulasi Silang Karakteristik individu manager dengan Jabatan 14
9 Distribusi Gaya Kepemimpinan Manager 15
10 Distribusi Aspek Gaya Kepemimpinan Manager 16
11 Uji Beda Persepsi Gaya Kepemimpinan Manager 18
12 Analisis Kesenjangan Persepsi Gaya Kepemimpinan Manager 18
13 Analisis Pengaruh Usia terhadap Gaya Kepemimpinan 19
14 Analisis Pengaruh Jenis Kelamin terhadap Gaya Kepemimpinan 20
15 Analisis Pengaruh Tingkat Pendidikan terhadap Gaya Kepemimpinan 20
16 Analisis Pengaruh Masa Kerja terhadap Gaya Kepemimpinan 21
DAFTAR GAMBAR
1 Model Kepemimpinan Situasional 4
2 Kerangka Pemikiran Penelitian 7 3 Model Pairwase Comparation 12
4 Model Implikasi Manajerial 22
DAFTAR LAMPIRAN
1 Kuesioner 29 2 Hasil Uji Validitas dan Realibilitas SPSS Versi 15 32
3 Struktur Organisasi PT Geo Link Nusantara 31 4 Hasil Uji Beda SPSS Versi 15 32
5 Hasil Uji Pengaruh SPSS Versi 15 33
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sumber daya manusia adalah aset yang dimiliki oleh sebuah organisasi yang
perlu dikelola secara efektif agar memberikan nilai tambah. Untuk mengelola
sumber daya manusia menjadi aset organisasi maka diperlukan kepemimpinan
yang efektif, begitu juga untuk meningkatkan mutu, salah satunya perlu
meningkatkan ’leadership’ atau kepemimpinan.
Kepeminpinan merupakan salah satu indikator dari kualitas sumber daya
manusia di suatu perusahaan. Sebagai contoh kepemimpinan yang baik dapat
meminimalkan tingkat turn over karyawan di dalam suatu perusahaan. Kondisi
ideal tersebut masih belum dimiliki oleh PT. Geo Link Nusantara (PT.GLN),
dimana tingkat turn over karyawan PT.GLN selama 5 (lima) tahun terakhir
semakin meningkat sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1 Data Turn Over Karyawan Tahun 2009-2013
Tahun Jumlah
Karyawan
Karyawan
Baru
Karyawan
Baru
Karyawan
Keluar
Karyawan
Keluar
2010 83 6 7,2% 5 6,2 %
2011 75 5 6,6% 7 9,3%
2012 68 10 14,7% 10 14,7%
2013 65 10 15,38% 12 17,4%
2014 55 12 21,8% 17 30,1 %
Sumber : Divisi HRD PT. Geo Link Nusantara (2014)
Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat bahwa jumlah turn over karyawan di
PT.GLN selama lima tahun terakhir semakin meningkat. Tingkat turn over
karyawan yang tinggi tersebut tidak terlepas dari faktor gaya kepemimpinan yang
menjadi indikator keberhasilan kinerja manajemen sumber daya manusia di suatu
perusahaan. Kepemimpinan yang baik dapat menghasilkan manajemen yang tepat
sasaran sehingga kinerja organisasi dapat efektif dan efisien. Oleh karena itu
kepemimpinan merupakan inti atau bagian terpenting dari manajemen.
Kinerja perusahaan yang tepat sasaran merupakan faktor utama dalam
mempengaruhi keberlangsungan hidup perusahaan. Berdasarkan data dari
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi terjadi pengurangan jumlah perusahaan
jasa penunjang migas di Indonesia secara signifikan dari tahun ke tahun. Hal ini
dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2 Jumlah Perusahaan Jasa Penunjang Migas Tahun 2008-2010 Tahun Jumlah Perusahaan
2008 1268
2009 965
2010 105
Sumber : Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Kementerian ESDM 2014
Tabel 2 menunjukan bahwa terjadi pengurangan jumlah perusahaan jasa
penunjang migas secara signifikan dari tahun 2008 hingga 2010. Hal ini tidak
terlepas dari pengaruh buruknya pengelolaan perusahaan di bidang tersebut.
Kepemimpinan manager perusahaan sangat menentukan kinerja perusahaan itu
2
sendiri agar fungsi- fungsi yang terdapat di struktur organisasi perusahaan dapat
terwujud secara optimal. Manager harus membangun kerjasama yang baik antara
perusahaan dengan karyawan agar dapat menghadapi kebutuhan dan tuntutan
masyarakat serta mampu bersaing dengan perusahaan penunjang sektor migas
lainnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sumber daya manusia di
tingkat managerial yang sangat berperan penting di sebuah perusahaan salah
satunya adalah manager. Sebagai pimpinan tingkat menengah, kepemimpinan
manager perusahaan berpengaruh terhadap pencapaian kinerja karyawan. Dengan
begitu manager merupakan salah satu tokoh yang berperan penting dalam
pengelolaan manajemen di suatu perusahaan.
Oleh karena itu untuk mengetahui gaya kepemimpinan manager dalam
pelaksanaan manajemen PT.GLN maka perlu dilakukan penelitian. Hasil
penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi pengembangan kebijakan
manajemen di PT.GLN, khususnya dalam peningkatan kemampuan
kepemimpinan manager dalam pelaksanaan manajemen di perusahaan tersebut.
Perumusan Masalah
Gaya kepemimpinan dapat menentukan keberhasilannya dalam menjalankan
gaya kepemimpinan. Seorang pemimpin dengan gaya kepemimpinan yang sesuai
dengan kondisi perusahaan dan karyawannya akan menciptakan suasana yang
kondusif bagi lingkungan tempat bekerjanya. Berdasarkan uraian tersebut, maka
permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana persepsi karyawan mengenai gaya kepemimpinan manager di PT
Geo Link Nusantara?
2. Bagaimana perbedaan persepsi gaya kepemimpinan manager antara penilaian
self-assessment manager dengan penilaian karyawan di PT Geo Link
Nusantara?
3. Bagaimana pengaruh faktor gaya kepemimpinan manager terhadap
karakteristik individu di PT Geo Link Nusantara ?
Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah, maka tujuan dari
penelitian ini adalah :
1. Mengidentifikasi persepsi karyawan mengenai gaya kepemimpinan manager di
PT Geo Link Nusantara,
2. Menganalisis perbedaan persepsi gaya kepemimpinan manager antara penilaian
self-assessment manager dengan penilaian karyawan di perusahaan PT Geo
Link Nusantara,
3. Menganalisis pengaruh faktor gaya kepemimpinan manager terhadap
karakteristik individu di PT Geo Link Nusantara.
Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan sebagai bahan
pertimbangan dalam sistem manajemen bagi PT Geo Link Nusantara, khususnya
3
dalam mengambil keputusan maupun kebijaksanaan para manager untuk
mencapai efektivitas perusahaan.
2. Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan wawasan dan pengalaman
dalam bidang manajemen sumber daya manusia, khususnya peran penting gaya
kepemimpinan dalam sebuah perusahaan.
Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT Geo Link Nusantara untuk menganalisis gaya
kepemimpinan manager (directing, coaching, supporting dan delegating) yang
terdapat di perusahaan dan menganalisis pengaruh gaya kepemimpin tersebut
dengan variabel lainnya. Analisis dilakukan terhadap seluruh manajer dan
karyawan tetap (staf) melalui wawancara dan pengisian kuisioner.
TINJAUAN PUSTAKA
Teori Kepemimpinan Situasional Hersey dan Blanchard
Teori kepemimpinan yang paling banyak digunakan dewasa ini adalah yang
berdasarkan teori situasional yang dikembangkan oleh Paul Hersey dan Ken
Blanchard (1998). Situational Leadership Theory (SLT) ini sangat menarik untuk
didalami karena paling sedikit mempunyai tiga alasan yaitu penggunaanya yang
luas, daya tarik secara intuitif dan karena tampaknya didukung oleh pengalaman
di dunia nyata. Teori ini berdasarkan pemikiran bahwa tidak ada satupun gaya
kepemimpinan yang efektif untuk semua situasi. Selain itu Andrew Dubrin (2015)
juga menyatakan bahwa kepemimpinan situasional merupakan teori kontijensi
yang memusatkan perhatian pada para pengikut. Kepemimpinan yang berhasil
dicapai dengan memilih gaya kepemimpinan yang tepat untuk menghadapi situasi
tertentu dan tergantung pada tingkat kesiapan (readiness) dan kedewasaan para
pengikut.
Dua dimensi kepemimpinan yang digunakan dalam teori ini ialah perilaku
seorang pemimpin yang berkaitan dengaan tugas kepemimpinannya dan pengaruh
atasan bawahan (Siagian; 2006). SLT pada hakekatnya melihat pengaruh
pemimpin-pengikut dengan analogi pengaruh orangtua-anak. Persis seperti orang
tua perlu melepaskan kendali ketika anak bertumbuh lebih matang dan
bertanggung jawab, begitu juga pemimpin. Teori ini mengidentifikasikan empat
perilaku pemimpin spesifik, mulai dari yang sangat direktif sampai yang sangat
bebas. Perilaku yang efektif tergantung pada kemampuan dan motivasi pengikut.
Gaya kepemimpinan merupakan pola perilaku seorang pemimpin yang
ditujukan untuk mempengaruhi kegiatan kelompok atau staf. Pola ini
dikelompokkan kedalam empat gaya kepemimpinan yaitu :
1. Directing (mengarahkan)
Yaitu gaya kepemimpinan dengan ciri perilaku mengarahkan tinggi dan
perilaku mendukung rendah, pemimpin memberikan instruksi yang spesifik
tentang peran dan tujuan pada bawahan, pengawasan terhadap tugas dilaksanakan
secara ketat, pemimpin menerangkan kepada bawahan apa yang harus dikerjakan,
4
bagaimana, kapan dan dimana pekerjaan harus dilakukan serta komunikasi searah.
Peran bawahan sangat minim. Pemecahan masalah dan pengambil keputusan
dilakukan oleh pemimpin. Gaya kepemimpinan directing disebut dengan gaya S1.
2. Coaching (melatih)
Yaitu gaya kepemimpinan dengan ciri perilaku mengarahkan tinggi dan
perilaku mendukung tinggi, pemimpin menjelaskan keputusan yang diambil, mau
menerima pendapat, pemimpin masih banyak melakukan pengarahan dan terus-
menerus melakukan pengawasan dalam penyelesaian tugas serta pemimpin mulai
melakukan komunikasi dua arah. Gaya kepemimpinan coaching disebut dengan
gaya S2.
3. Suporting (mendukung)
Yaitu gaya kepemimpinan dengan ciri perilaku mengarahkan rendah dan
perilaku mendukung tinggi, pemimpin dan bawahan saling memberikan gagasan,
bersama-sama membuat keputusan dan melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan
tugas. Gaya kepemimpinan supporting disebut dengan gaya S3.
4. Delegating (menugaskan)
Yaitu gaya kepemimpinan dengan ciri perilaku mengarahkan rendah dan
perilaku mendukung rendah dan pemimpin menyerahkan pembuatan keputusan
dan tanggung jawab pelaksanaan kepada bawahan. Gaya kepemimpinan
delegating disebut gaya S4.
Empat gaya kepemimpinan ini berpengaruh dengan empat tingkat dasar
perkembangan, yaitu :
1. Pemula antusias: kemampuan rendah tapi komitmen tinggi disebut D1.
2. Pembelajar yang kecewa: kemampuan rendah sampai sedang, komitmen
rendah disebut D2.
3. Pelaksanan yang mampu tapi ragu-ragu: kemampuan sedang sampai tinggi,
komitmen tidak menentukan tidak menentu disebut D3.
4. Pencapai mandiri: kemampuan dan komitmen tinggi disebut D4.
Untuk menentukan gaya kepemimpinan yang akan dipergunakan di setiap
empat tingkatan perkembangan, gambar sebuah garis vertikal dimulai dari hasil
diagnosis level perkembangan ke kurva kepemimpinan melalui model empat
kuadran. Sebagaimana yang diilustrasikan pada Gambar 1.
Gambar 1 Model Kepemimpinan Situasional
Supportif
Behaviour
5
Gaya kepemimpinan yang sesuai pasangannya adalah kuadran dimana garis
vertikal bersinggungan dengan garis kurva. Dengan menggunakan pendekatan ini
(Blanchard, 2007) :
1. Pemula antusias (D1) membutuhkan gaya kepemimpinan mengarahkan (S1).
2. Pembelajar yang kecewa (D2) membutuhkan gaya kepemimpinan melatih (S2).
3. Pelaksanaan yang mampu tapi ragu-ragu (D3) membutuhkan gaya
kepemimpinan mendukung (S3).
4. Pencapai mandiri (D4) membutuhkan gaya kepemimpinan menugaskan (S4).
Teori Karakteristik Individu
Menurut Miftah Thoha (2007), karakteristik individu merupakan suatu sifat
atau watak atau kepribadian yang khas dari seseorang. Baik atau buruknya
karakteristik setiap individu tergantung cara mengaplikasikan karakteristik
tersebut ke dalam kehidupannya. Oleh karena itu karakteristik individu bersifat
khusus, yakni tidak dapat disamakan dengan individu-individu yang lainnya.
Analisis terhadap karakteristik individu manager PT.GLN pada kegiatan
penelitian ini hanya dilakukan pada 4 (empat) aspek, yakni meliputi: usia, jenis
kelamin, masa kerja dan tingkat pendidikan.
1. Usia
Menurut Robbins (2006), kinerja dan produktivitas merosot dengan
meningkatnya usia. Keterampilan individu terutama kecepatan, kecekatan,
kekuatan dan koordinasi menurun seiring dengan berjalannya waktu. Dengan
meningkatnya usia, ada sejumlah kualitas positif yang dimiliki seperti
pengalaman, pertimbangan, etika kerja yang kuat dan komitmen terhadap mutu
serta meningkatkan kepuasan kerja.
2. Jenis Kelamin
Menurut Gibson (1995) dan Ilyas (2006) jenis kelamin merupakan variabel
individu yang dapat mempengaruhi kinerja. Sedangkan menurut Robbins (2006),
hanya sedikit, jika ada, perbedaan penting antara pria dan wanita yang akan
mempengaruhi kinerja kerja. Misalnya, tidak ada perbedaan yang konsisten pada
pria dan wanita dalam kemampuan memecahkan masalah, keterampilan analis,
pendorong persaingan, motivasi, sosiabilitas atau kemampuan belajar.
3. Masa Kerja
Menurut Robbins (2006), lama kerja yang diekspresikan dengan
pengalaman kerja tampaknya menjadi dasar perkiraan yang baik terhadap
produktivitas karyawan. Lama kerja merupakan variabel yang penting dalam
menjelaskan pengunduran diri karyawan, Semakin lama seseorang berada dalam
pekerjaan semakin kecil kemungkinan akan mengundurkan diri. Lama kerja dan
kepuasan saling berkaitan positif. Menurut Gibson (1985), pengalaman kerja
merupakan variabel fisik yang mempengaruhi kinerja.
4. Pendidikan
Hasil penelitian Ilyas (2002) dan Purwanti (2007), menunjukkan bahwa
terdapat hubungan yang bermakna antara variabel pendidikan dengan kinerja. Hal
tersebut diperkuat oleh Timpe (1991) dimana pengetahuan dan keterampilan
merupakan faktor yang berhubungan dengan kinerja, dimana dalam
pengembangan pengetahuan dan keterampilan membutuhkan pendidikan yang
sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan.
6
Penelitian Terdahulu
Penelusuran hasil penelitian terdahulu dilakukan untuk menemukan posisi
hasil suatu penelitian dalam kajian keilmuan yang telah ada, sehingga penelitian
selanjutnya diharapkan mampu menutupi kekurangan-kekurangan dari penelitian
yang ada. Penelitian terdahulu lebih menekankan pada penelusuran karya-karya
dan penelitian sebelumnya yang memiliki kemiripan tema, disertai penjelasan
tentang konstribusi yang akan diberikan dalam penelitian yang membahas tema
tersebut. Penelitian terdahulu terkait dengan tema gaya kepemimpinan di suatu
perusahaan dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3 Penelitian Terdahulu No. Nama Tahun Judul Metode Ringkasan
1. Bilqis
Rahmah
2010 Analisis Gaya
Kepemimpinan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Terhadap Gaya Kepemimpinan Direktur dalam Pelaksanaan Manajemen RSUD di DKI Jakarta Tahun
2010
Deskriptif
analitik dan konfirmasi dengan pendekatan cross-sentional
Gaya kepemimpinan Atasan
dinilai mayoritas bersifat supporting (43.7%) dan diikuti oleh gaya kepemimpinan coaching(24%), delegating (17.7%) dan paling sedikit bersifat directing (14.6%).
2. Regina Aditya Reza
2010 Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan PT Sinar Santosa Perkasa,
Banjarnegara
Analisis Regresi Linear
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan, motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan PT Sinar Santosa Perkasa
Banjarnegara. Hasil analisis menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Motivasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan dan disiplin kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.
3. Budiarto 2013 Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai XYZ Kota Bogor Terhadap Engagement Pengurusan Harian
Metode deskriptif, Stuctural Equation Modelling (SEM) dengan PLS
Gaya kepemimpinan yang selama ini diterapkan ialah kepemimpinan partisipatif dan delegatif. Untuk engagement sendiri indikator yang selama ini diterapkan ialah kebanggan dan Dukungan. Kesimpulan
penelitian ini menujukan bahwa nilai muatan faktor variabel manifest sebesar 1 dan nilai–t 13.188 yang berarti gaya kepemimpinan pengaruh positif dan signifikan secara nyata terhadap Engagement individu.
7
METODOLOGI PENELITIAN
Kerangka Pemikiran
Dalam sebuah perusahaan, dibutuhkan seorang pemimpin yang tepat untuk
mengatur perusahaan. Kepemimpinan merupakan kemampuan untuk
membangkitkan semangat orang lain agar bersedia dan memiliki tanggungjawab
total terhadap usaha mencapai tujuan organisasi. Untuk melihat pengaruh gaya kepemimpinan terhadap pencapaian tujuan
perusahaan, diperlukan proses penganalisis tentang gaya kepemimpinan yang
diterapkan, yaitu dilakukan analisis terhadap faktor gaya kepemimpinan, yaitu
gaya kepemimpinan directing, coaching, supporting dan delegating. Untuk
mendapatkan hasil analisis tersebut, peneliti menggunakan metode deskriptif,
uji beda dan tabulasi silang pengaruh. Kerangka pemikiran penelitian ini dapat
dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2 Kerangka Pemikiran Penelitian
Hersey & Blanchard
(1998)
8
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT Geo Link Nusantara yang
berlokasi di Jakarta. Alasan mengapa penelitian ini dilakukan ditempat ini karena
adanya kesediaan dari perusahaan tersebut. Penelitian ini dilakukan selama 4
bulan yaitu bulan Juli sampai bulan Oktober 2014.
Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data
primer dan data sekunder. Data primer diperoleh langsung dari PT Geo Link
Nusantara dengan wawancara dan kuesioner yang terdapat pada Lampiran 1.
Data sekunder diperoleh dari laporan dan dokumen yang berkaitan dengan
topik penelitian. Selain itu, data sekunder diperoleh dari bahan-bahan rujukan
seperti: literatur, jurnal, skripsi, tesis, artikel dan buku-buku yang berhubungan
dengan penelitian.
Menentukan Populasi dan Sampel
Penetapan Populasi
Menurut Sugiyono (2013) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi dalam penelitian ini adalah tingkat manajerial PT Geo Link Nusantara
(Head Office) yang berjumlah 36 orang. Jumlah karyawan dapat dilihat pada
Tabel 4.
Tabel 4 Data Jumlah Karyawan PT Geo Link Nusantara
Sumber: Divisi HRD PT. Geo Link Nusantara (2014)
Penetapan Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi (Sugiyono, 2011). Teknik penetapan sampel yang digunakan dalam
penelitian ini dilakukan secara sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan
sampel. Pengambilan sampel didasarkan pada ruang lingkup penelitian yakni pada
seluruh manager dan karyawan tetap yang terdapat pada setiap divisi di PT Geo
Link Nusantara. Susunan responden yang menjadi sampel pada penelitian ini
terdiri dari 12 orang manager dan 24 orang karyawan tetap (staf) yang berada
langsung dibawah pimpinan masing-masing manager.
No Jabatan Total
1 Komisaris 1
2 Presiden Direktur 1
3 Wakil Presiden Direktur 3
4 Direktur 5
5 Wakil Direktur 5
6 Sekertaris 4 7 Manajer 12
8 Staf 24
Jumlah 55
9
Metode Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono (2010), Pengumpulan data dapat dilakukan dalam
berbagai aturan, berbagai sumber dan berbagai cara. Bila dilihat dari segi cara
atau teknik pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan
dengan cara, yaitu:
a. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang pelaksanaannya
dilakukan dengan berhadapan langsung dengan yang diwawancarai yaitu
karyawan PT Geo Link Nusantara.
b. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya. Kuesioner dibagikan kepada 36 karyawan PT Geo Link Nusantara,
yang terdiri dari 12 manajer dan 24 staf. Instrumen lembar pernyataan berupa
skala, yaitu menggunakan skala likert. Menurut Sugiyono (2013), Skala Likert
adalah skala yang dapat digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang tentang fenomena sosial. Model skoring dengan Skala Likert dapat
dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5 Skala Likert No. Bobot Skor Kriteria 1 5 Selalu (Setiap Saat) 2
3
4
5
4
3
2
1
Sering
Cukup Sering
Hampir Tidak Pernah
Tidak Pernah
Sumber: Sugiyono (2013)
Berdasarkan Tabel 5, dapat dilihat bahwa Skala Likert mengukur tingkat
intensitas responden terhadap penyataan suatu objek. Skala ini dikembangkan
oleh Rensis Likert dan memiliki 5 dari “selalu (setiap saat)” sampai 1 “tidak
pernah”.
Rentang skala persepsi digunakan untuk menentukan posisi tanggapan
responden dengan menggunakan skor-skor. Setiap skor alternatif jawaban yang
terbentuk dari teknik skala peringkatan terdiri dari kisaran antara 1 hingga 5,
kemudian rentang skala dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Rentang skala =Skor maksimal−Skor minimal
Besar Skala……………………………….…….(1)
Menghasilkan, Rentang skala =5−1
5= 0.80
Berdasarkan perhitungan rentang skala diperoleh bahwa rentang skala untuk
tiap nilai itu sebesar 0.80. Penentuan dan interpretasi dari hasil rentang skala atas
jawaban pertanyaan dapat dilihat pada Tabel 6.
10
Tabel 6 Rentang Skala Interpretasi Hasil Jawaban Kuesioner
Rentang Skala Jawaban Pertanyaan
1,00 – 1,80 Tidak Pernah
1,81 – 2,61 Hampir Tidak Pernah
2,62 – 3,42 Cukup Sering
3,43 – 4,23 Sering
4,24 – 5,00 Selalu Setiap Saat
Sumber: Data diolah (2014)
Berdasarkan Tabel 6, untuk interpretasi jawaban pertanyaan/pernyataan
dapat dilihat dengan berada dimana rentang skala tersebut.
Metode Pengolahan dan Analisis Data
Uji Validitas
Tahap awal dalam pengolahan data adalah dengan menguji validitas
kuesioner. Validitas menunjukan sejauh mana suatu alat ukur mengukur apa yang
ingin diukur (Umar 2005). Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu
mengukur apa yang diinginkan serta dapat mengungkapkan data yang terkumpul
tidak menyimpang dari gambaran variabel yang dimaksud. Valid tidaknya suatu
item dapat diketahui dengan cara membandingkan indeks produk moment (r
hitung) dengan nilai kritisnya yang mana r hitung dapat dikenal dengan rumus :
r =n(∑ XY)−(∑ X)(∑ Y)
√[(n(∑ X2)−(∑ X)2)(n(∑ Y2)−(∑ Y)2)]………………..………..……............(2)
Dimana:
n = Jumlah responden
x = Skor variabel (jawaban responden)
y = Skor total variabel untuk responden n
Dalam penelitian ini, uji validitas dilakukan dengan 24 pernyataan yang
diberikan kepada 36 responden tingkat manajerial perusahaan, nilai alpha yang
digunakan sebesar 0.05 atau 5%. Hasil pengujian dari pernyataan dikatakan valid
apabila nilai r-hitung > r-tabel yaitu lebih besar dari 0,336. Nilai r-hitung > r-tabel
dapat dilihat pada Lampiran 2. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan
bantuan software SPSS 15.0, dimana hasil dari pengolahan 24 tersebut diperoleh
semua butir pernyataan terbukti valid sehingga dapat dilanjutkan pengolahan data
selanjutnya.
Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat ukur
dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Untuk mengetahui suatu alat ukur reliabel
atau tidak dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan Alpha Cronbach
dengan rumus sebagai berikut (Sugiono, 2007):
𝑟11 = [𝑘
𝑘−1] [1 −
∑ 𝜎𝑏2
𝑉𝑡2 ] ……………………………...……………………………(3)
Dimana:
𝑟11 = reliabilitas instrument
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑ 𝜎𝑏2 = jumlah varian butir/item
11
𝑽𝒕𝟐 = varian total
Berdasarkan rumus perhitungan reliabilitas diperoleh tingkat reliablitas yang
dapat dlihat pada Tabel 7.
Tabel 7 Tingkat Reliabilitas Metode Alpha Cronbach’s
Klasifikasi Nilai Alpha Tingkat Reliabilitas
0,00 – 0,20 Kurang Reliabel
0,21 – 0,40 Agak Reliabel
0,41 – 0,60 Cukup Reliabel
0,61 – 0,80 Reliabel
0,81 – 1,00 Sangat Reliabel
Uji reliabilitas menyatakan bahwa instrumen penelitian adalah reliable jika
nilai hitung alfa (α) lebih besar (>) dari nilai r tabel. Koefisien alpha (α) dengan
asumsi bila nilai a-cronbach hitung lebih besar dari 0.60 (a-Cronbach theory)
maka kuesioner dapat dikatakan reliable. Uji reliabilitas dilakukan pada 36
karyawan tingkat manajerial PT Geo Link Nusantara Pengujian reliabilitas
menggunakan teknik Cronbach’s Alpha dengan bantuan program SPSS 15.0
diperoleh Cronbach’s Alpha hitung sebesar 0,871 pada variabel gaya
kepemimpinan Lampiran 2. Hal ini menunjukan bahwa alat ukur yang digunakan
dalam penelitian memiliki tingkat reliabilitas yang sangat tinggi.
Analisis Deskriptif
Menurut Sugiyono (2007) analisis deskriptif adalah uji yang digunakan
untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data
yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan
yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Analisis ini dipakai untuk
mendeskripsikan gaya kepemimpinan, gaya kepemimpinan terhadap karakteristik
individu seluruh responden yang diteliti, serta distribusi item dari masing-masing
variabel data yang dikumpulkan selanjutnya diedit dan dimasukkan dalam tabel,
setelah itu dilakukan pembahasan secara deskriptif. Ukuran deskriptifnya adalah
pemberian angka baik dalam jumlah responden maupun dalam angka presentase.
Uji Beda Wilcoxon
Menurut Sugiyono (2013) Uji Wilcoxon adalah uji komparatif dua sampel
bebas apabila skala data ordinal, interval atau rasio tetap tidak berdistribusi
normal. Uji komparatif yang dimaksud adalah uji untuk mengetahui perbedaan
jumlah peringkat antara dua kelompok. Dalam tiap kelompok jumlah observasi
atau sampel boleh beda. Uji komparatif merupakan analogi dari uji Mann Whitney
U Test. Kedua jenis uji ini identik, meskipun rumusnya berbeda. Indikasi
penggunaan uji Beda Wilcoxon adalah apabila jumlah sampel lebih banyak dari
20 sampel, berbeda dengan uji Mann Whitney yang hanya dapat digunakan untuk
jumlah sampel kurang atau sama dengan 20 sampel. Model Pairwase
Comparation yang dimaksud dapat dilihat pada Gambar 3.
12
Gambar 3 Model Pairwase Comparation
Langkah-langkah uji Beda adalah sebagai berikut :
1. Menentukan Hipotesis (Ho dan Ha)
a. Ho : tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap rata-rata persepsi
gaya kepemimpinan antara penilaian self assessment manager dengan
penilaian karyawan.
b. Ha : terdapat perbedaan yang signifikan terhadap rata-rata persepsi gaya
kepemimpinan antara penilaian self assessment manager dengan penilaian
dari karyawannya.
2. Berikan jenjang (rank) untuk tiap beda dari pasangan pengamatan (yi – xi)
sesuai dengan besarnya, dari yang terkecil sampai terbesar tanpa
memperhatikan tanda dari beda itu (nilai beda absolut).
3. Bila ada dua atau lebih beda yang sama, maka jenjang untuk tiap-tiap beda itu
adalah jenjang rata-rata.
4. Bubuhkan tanda positif atau negatif pada jenjang untuk tiap beda sesuai dengan
tanda dari beda itu. Beda 0 tidak diperhatikan.
5. Jumlahkan semua jenjang bertanda positif atau negatif, tergantung dari mana
yang memberikan jumlah yang lebih kecil setelah tandanya dihilangkan. Notasi
jumlah jenjang yang lebih kecil ini dengan T.
6. Bandingkan nilai T yang diperoleh (t-hitung) dengan nilai t uji Beda (t-tabel)
dengan kriteria :
a. Jika t-hitung ≥ t-tabel maka Ho diterima, Ha ditolak
b. Jika t-hitung < t-tabel maka Ho ditolak, Ha diterima
Uji Pengaruh Chi-square
Alat uji yang dipakai pada penelitian ini adalah uji kebebasan (chi-square).
Menurut Malhotra (2006) statistik uji pengaruh adalah statistik yang digunakan
untuk menguji signifikansi statistik dari asosiasi yang diamati dalam sebuah
tabulasi silang. Dengan begitu uji pengaruh dapat berguna untuk menguji
ada/tidaknya pengaruh dua buah variabel nominal dan mengukur kuatnya
pengaruh antara variabel yang satu dengan variabel nominal lainnya.
Langkah-langkah pengujian pengaruh :
Self Assessment
Manager
Directing
S1
0)Manager
Coaching
S2
Manager)
Supporting
S3
Manager)
Delegating
S4
Manager)
Penilaian
Karyawan
Pair 1
Pair 1
Pair 1
Pair 1
Directing
(S1 Karyawan)
Coaching
(S2 Karyawan)
Facilitating
(S3 Karyawan)
Delegating
(S4 Karyawan)
13
1. Menentukan Hipotesis (Ho dan Ha)
a. Ho : tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara gaya kepemimpinan
manager terhadap karakterikstik individu manager.
b. Ha : terdapat pengaruh yang signifikan antara gaya kepemimpinan
manager terhadap karakterikstik individu manager.
2. Menyusun tabel kontingensi
3. Menghitung nilai frekuensi yang diharapkan (fe) untuk setiap sel, dengan
rumus :
fe =(Total Baris)(Total Kolom)
Total Keseluruhan …………………………………………….……(4)
4. Isikan nilai (fe) ke dalam tabel kontingensi
5. Hitung nilai pengaruh (X2-hitung) dengan rumus :
𝑋2 = [∑(𝑓0−𝑓𝑒)2
𝑓𝑒]……………………………………………………………..(5)
6. Tentukan nilai X2-tabel pada tabel statistik pengaruh taraf signifikansi (α =
0,05)
7. Bandingkan X2-hitung dengan X
2-tabel dengan kriteria :
a. Jika X2-hitung ≥ X
2-tabel maka Ho diterima, Ha ditolak
b. Jika X2-hitung < X
2-tabel maka Ho ditolak, Ha diterima
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum PT. Geo Link Nusantara (GLN)
PT. Geo Link Nusantara merupakan salah satu perusahaan yang bergerak
dalam bidang pengadaan barang dan jasa penunjang di sektor minyak dan gas.
Pelayanan yang diberikan mulai dari jasa pemboran darat, jasa konstruksi terpadu,
jasa penyediaan lumpur pemboran, jasa pendataan parameter pemboran, dan
pengadaan barang dan pipa material. PT. Geo Link Nusantara didirikan pada
tahun 2006 oleh E.T.S Putera selaku Presiden Atasan. Semenjak saat itu
perusahaan telah mengabdikan diri dalam mendukung bisnis minyak domestik
dan perusahaan gas eksplorasi dengan peralatan kualitas tertinggi, harga yang
kompetitif dan keahlian yang dapat diandalkan.
Sejak tahun 2006, PT. Geo Link Nusantara telah memberikan layanan
terbaik dan solusi untuk pelanggan melalui profesionalisme, lingkungan kerja
yang aman dan sehat di bawah tata kelola perusahaan yang baik. Hanya saja
kendala dan suka cita yang telah di lewati sampai 8 tahun ini terkadang masih ada
perusahaan perusahaan lain yang tidak tahu akan PT. Geo Link Nusantara ini.
Maka dari itu mereka terus mencari dan membangun identitas perusahaan agar
perusahaan lain mengenali PT. Geo Link Nusantara ini.
Visi : Menjadi perusahaan jasa kelas dunia minyak dan gas.
Misi : Menyediakan layanan dan solusi terbaik kepada semua pelanggan,mitra
bisnis dan karyawan.
Keunggulan dari perusahaan ini dapat terlihat dari visi dan misi perusahaan
yang berfokus layanan kepada para pelanggan (consumer oriented service). Nilai
lebih inilah yang nantinya akan membuat pelanggan melihat bahwa produk yang
ditawarkan tersebut memiliki hasil yang lebih bagus, dibandingkan dengan produk
14
yang ditawarkan oleh pesaing lainnya. PT. Geo Link Nusantara memiliki sekitar
170 karyawan, yang terdiri dari 55 karyawan kantor dan 115 karyawan lapangan.
Struktur organisasi PT. Geo Link Nusantara terdiri dari : satu jabatan President
Director dan Vice President Director, lima jabatan Board of Director, dan dua
belas divisi yang masing-masing dipimpin oleh satu orang manager. Struktur
organisasi pada PT. Geo Link Nusantara dapat dilihat pada Lampiran 3.
Analisis terhadap Karakteristik Responden
Karakteristik responden terdiri atas empat variabel, yakni usia, jenis
kelamin, tingkat pendidikan, dan masa kerja. Penelitian ini diawali dengan
pengelompokan responden berdasarkan jabatannya, yakni staf dan manager.
Kemudian dilakukan tabulasi silang antara karakteristik individu dengan jabatan
untuk mengetahui bagaimana distribusi karakteristik individu terhadap masing-
masing jabatan tersebut. Hasil tabulasi silang antara karakteristik individu dengan
jabatan dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8 Tabulasi Silang Karakteristik individu manager dengan Jabatan
Sumber: Data diolah (2014)
Berdasarkan pada Tabel 8 dapat dilihat bahwa mayoritas responden
memiliki kriteria sebagai berikut: 1) usia ≤ 35 tahun, 2) jenis kelamin pria, 3)
tingkat pendidikan Sarjana dan 4) masa kerja antara 3-4 tahun. Hasil dari tabulasi
silang tanpa uji statistik memperlihatkan bahwa kriteria utama seorang manager di
PT Geo Link Nusantara harus memiliki tingkat pendidikan minimal S1 dan masa
kerja minimal 3 tahun. Hal tersebut bisa menjadi indikator bahwa PT Geo Link
Nusantara memiliki manager-manager berkualitas, dimana para manager memiliki
tingkat intelegensi yang tinggi dan pengalaman di dalam bidang pekerjaannya.
Karakteristik
Responden Kelompok
Staff Manager Total
% %
Usia
≤ 35 tahun
36-45
tahun
>45 tahun
12
5
7
50
20,8
29,2
6
3
3
50
25
25
18
8
10
Jumlah 24 100 12 100 36
Jenis Kelamin
Pria
Wanita
17
7
70,8
29,2
9
3
75
25
26
10
Jumlah 24 100 12 100 36
Tingkat Pendidikan
D3
S1
S2
4
20
0
16,7
83,3
0
0
4
8
0
33,3
66,7
4
24
8
Jumlah 24 100 12 100 36
Masa Kerja
≤ 2 tahun
3-4 tahun
> 4tahun
12
12
0
50
50
0
0
7
5
0
58,3
41,7
12
19
5
Jumlah 24 100 12 100 36
15
Analisis terhadap Gaya Kepemimpinan Manager
Gaya kepemimpinan terdiri atas empat variabel, yakni gaya kepemimpinan
directing, coaching, supporting dan delegating. Penelitian ini menunjukan
bagaimana rata-rata gaya kepemimpinan manager setiap divisi yang terdapat di
PT Geo Link Nusantara. Distribusi Gaya Kepemimpinan Manager PT Geo Link
Nusantara dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 9 Distribusi Gaya Kepemimpinan Manager
No. Manager
Divisi
Gaya Kepemimpinan (GP) GP
Dominan Directing Coaching Supporting Delegating
1. SCM 29,08% 27,66% 23,05% 20,21% Directing
2. QHSE 31,66% 25,10% 22,78% 20,46% Directing
3. DS 28,57% 27,14% 23,93% 20,36% Directing
4. MLU 30,00% 28,15% 21,48% 20,37% Directing
5. DFS 29,45% 26,91% 21,45% 22,18% Directing
6. EPCI 29,79% 28,01% 20,57% 21,63% Directing
7. Finance 20,14% 28,62% 23,67% 27,56% Coaching
8. PR 20,56% 23,34% 27,53% 28,57% Delegating
9. Marketing 22,52% 25,57% 30,15% 21,76% Supporting
10. HRD 29,01% 30,92% 20,61% 19,47% Coaching
11. IT 28,57% 19,41% 30,04% 21,98% Supporting
12. Legal
Advisor 23,24% 21,48% 26,76% 28,52% Delegating
Sumber: Data diolah (2014)
Berdasarkan Tabel 9 diketahui bahwa variabel gaya kepemimpinan
directing memiliki persentase terbesar pada 6 (enam) manager di PT Geo Link
Nusantara yang meliputi divisi: Supply Chain Management (SCM), Quality,
Health, Safety and Environment (QHSE), Drilling Service (DS), Mud Logging
Unit (MLU), Drilling Fluid Service (DFS) dan Engineering, Procurement,
Construction and Installation (EPCI). Hal ini menunjukan bahwa mayoritas
manager di PT Geo Link Nusantara memiliki gaya kepemimpinan yang bersifat
mengarahkan sehingga cocok untuk karyawan dengan kriteria memiliki
komitmen kerja tinggi tetapi kemampuan yang rendah. Selain itu pada variabel
gaya kepemimpinan coaching, supporting dan delegating memiliki dominasi yang
sama, dimana masing-masing gaya kepemimpinan tersebut memiliki persentase
terbesar pada 2 (dua) divisi, yakni: Divisi Finance dan Human Resource
Development (HRD) memiliki gaya kepemimpinan manager yang bersifat
coaching (melatih) sehingga cocok untuk karyawan dengan kriteria memiliki
kompetensi dan komitmen yang rendah; Divisi Marketing dan Information
Technology (IT) memiliki gaya kepemimpinan manager yang bersifat supporting
(mendukung) sehingga cocok dengan karyawan dengan kriteria memiliki
kompetensi yang tinggi tetapi komitmen rendah; Divisi Public Relation (PR) dan
Legal Advisor memiliki gaya kepemimpinan yang bersifat delegating
(mendelegasikan) sehingga cocok untuk karyawan dengan kriteria memiliki
komitmen dan kompetensi yang tinggi. Sedangkan untuk distrubusi aspek gaya
16
kepemimpinan yang paling dominan dilakukan seluruh manager dengan baik
dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 10 Distribusi Aspek Gaya Kepemimpinan Manager
Gaya
Kepemimpinan Aspek Gaya Kepemimpinan
Rataan
Skala
Likert
Keterangan
Directing Pemeriksaan pekerjaan karyawan
secara harian 4,06 Sering
Pemantauan terhadap pemahaman
karyawan tentang prosedur dan
kebijakan perusahaan
4,19 Sering
Pemberiaan contoh pada setiap tugas
di dalam suatu pekerjaan 4,28
Selalu
Setiap Saat
Penetapan standar kinerja kerja untuk
setiap aspek dalam pekerjaan
karyawan
3,94 Sering
Penyelesaian dan pelaporan setiap
tahap pekerjaan yang dilakukan
karyawan kepada manager
4,19 Sering
Pemberian pekerjaan dalam sebuah
kelompok kecil sehingga mudah
dikendalikan
3,92 Sering
Coaching Pengadaan rapat / pertemuan secara
berkala 3,97 Sering
Peninjauan terhadap prestasi kerja
masing-masing karyawan dan
pemberian dukungan
4,08 Sering
Pertemuan secara berkala untuk
membahas kebutuhan karyawan 3,97 Sering
Penjelasan terhadap keuntungan yang
diperoleh karyawan dalam
pencapaian kinerjanya
3,75 Sering
Pertemuan rutin untuk memantau
status kerja yang ada 3,94 Sering
Fokus terhadap kesempatan, bukan
pada masalah yang ada 4,11 Sering
Supporting Penunjukan karyawan ke dalam
sebuah kelompok kerja 3,72 Sering
Diskusi mengenai perubahan
kebijakan dan persoalan karyawan. 3,75 Sering
Menghindari memberikan penilaian/
evaluasi dini terhadap ide-ide atau
saran
3,69 Sering
Memutar tugas dalam tim antar
karyawan 3,61 Sering
Penyediaan waktu dan sumber daya
untuk pengembangan diri karyawan 3,69 Sering
17
Lanjutan Tabel 10
Supporting Menghindari pemberikan evaluasi
terhadap masalah yang ada agar tidak
timbul kekhawatiran terhadap
karyawan
3,83 Sering
Delegating Pemberian tanggung jawab kepada
karyawan dan perizinan karyawan
melaksanakan tanggung jawabnya
dengan cara masing-masing
3,56 Sering
Diskusi tentang misi strategis
perusahaan dengan karyawan 3,61 Sering
Mendorong karyawan berpikir lebih
maju dan pengembangan untuk
rencana jangka panjang.
3,33 Cukup
Sering
Penekanan kualitas kerja dan
penetapan standar pengendalian
kepada karyawan
3,39 Cukup
Sering
Pemberian hasil kerja karyawan
dalam bentuk yang sudah final / tetap 3,58 Sering
Pemantauan sistem informasi dan
pemberian informasi langsung
kepada karyawan
3,44 Sering
Sumber: Data diolah (2014)
Berdasarkan Tabel 10 dapat dilihat bahwa pada gaya kepemimpinan
directing memiliki rataan skala likert terbesar pada aspek “pemberian contoh
tugas di dalam pekerjaan”, yakni dengan rataan skor sebesar 4,28. Perolehan nilai
tersebut memiliki indikasi bahwa seluruh manager selalu memberikan contoh
tugas dengan baik kepada karyawannya sehingga karyawan dapat menyelesaikan
tugasnya secara tepat. Pada gaya kepemimpinan coaching memiliki rataan skala
likert dengan skor sebesar 4,11. Aspek “fokus terhadap kesempatan bukan
masalah yang ada” memiliki indikasi bahwa pemimpin lebih memfokuskan
terhadap peluang-peluang yang ada sehingga tidak terlalu memikirkan masalah
yang akan timbul. Dalam kepemimpinan supporting, aspek “menghindari
pemberian evaluasi terhadap masalah yang ada agar tidak timbul kekhawatiran”
memiliki rataan skor sebesar 3,83. Ini menunjukan bahwa pemimpin tidak
menginginkan timbulnya kekhawatiran terhadap karyawan yang dapat berakibat
pada penurunan kinerja. Pada gaya kepemimpinan delegating aspek “diskusi
terhadap misi strategis perusahaan terhadap karyawan” memiliki rataan skor
sebesar 3,61. Ini menunjukan bahwa pemimpin melibatkan karyawan dalam
merencanakan strategi perusahaan.
Uji Beda Wilcoxon
Uji beda pada penelitian ini digunakan untuk menganalisis ada/tidaknya perbedaan yang signifikan terhadap rata-rata persepsi gaya kepemimpinan antara
penilaian self assessment manager dengan penilaian karyawan. Hasil uji Beda
dapat dilihat pada Tabel 11.
18
Tabel 11 Uji Beda Persepsi Gaya Kepemimpinan Manager
Gaya Kepemimpinan Α Asymp. Sig (2-
tailed)
Keterangan
Directing
Coaching
Supporting
Delegating
0,05
0,05
0,05
0,05
0.60
0.56
0.51
0.26
Tidak Berbeda
Tidak Berbeda
Tidak Berbeda
Tidak Berbeda
Berdasarkan Tabel 11 dapat dilihat bahwa seluruh nilai Asymp.Sig (2-
tailed) di atas nilai signifikansi p-value (nilai Asymp.Sig > 0,05) sehingga tidak
cukup bukti untuk menolak Ho. Output perhitungan dengan menggunakan SPSS
dapat dilihat pada Lampiran 4. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa tidak
terdapat perbedaan yang signifikan terhadap rata-rata persepsi gaya
kepemimpinan antara penilaian self assessment manager dengan penilaian
karyawan. Hal ini dapat menunjukan bahwa penilaian self assessment gaya
kepemimpinan manager di PT Geo Link memiliki hasil yang relatif sama dengan
hasil penilaian karyawannya.
Analisis Kesenjangan Persepsi Gaya Kepemimpinan Manager
Analisis kesenjangan bertujuan untuk mengetahui secara lebih rinci
perbedaan antara penilaian self assessment manager dengan penilaian karyawan
mengenai gaya kepemimpinan manager di PT Geo Link Nusantara. Adanya nilai
kesenjangan menandakan perlu adanya optimalisasi dalam penerapan gaya
kepemimpinan manager di perusahaan. Faktor dengan nilai kesenjangan minus
menandakan bahwa terjadi under estimated terhadap penilaian gaya
kepemimpinan yang dilakukan manager. Selain itu, apabila faktor memiliki nilai
gap nol, menandakan bahwa penilaian gaya kepemimpinan yang dilakukan
manager telah sesuai dengan penilaian karyawan. Kemudian, apabila faktor
memiliki nilai gap positif, menandakan bahwa terjadi over estimated terhadap
penilaian gaya kepemimpinan yang dilakukan manager. Hasil dari analisis
kesenjangan persepsi gaya kepemimpinan manager dapat dilihat pada Tabel 12.
Tabel 12 Analisis Kesenjangan Persepsi Gaya Kepemimpinan Manager Gaya Kepemimpinan Jabatan Mean Rank Gap
Directing Karyawan 17.85 -1.94
Manager 19.79
Coaching Karyawan 19.21 2.13
Manager 17.08
Supporting Karyawan 17.69 -2.44
Manager 20.13
Delegating Karyawan 19.88 -4.13
Manager 15.75
Sumber: Data diolah (2014)
Kesenjangan negatif yang paling besar terhadap gaya kepemimpinan
manager antara penilaian self assessment manager dengan penilaian karyawan
terlihat pada gaya kepemimpinan delegating dengan nilai kesenjangan sebesar -
19
4.13. Hal ini menunjukan bahwa para manager di PT Geo Link Nusantara
melakukan under estimated terhadap penilaian gaya kepemimpinan delegating di
perusahaan. Sedangkan kesenjangan positif terhadap gaya kepemimpinan
manager antara penilaian self assessment manager dengan penilaian karyawan
terlihat pada gaya kepemimpinan coaching dengan nilai kesenjangan sebesar 2.13.
Hal ini menunjukan bahwa para manager di PT Geo Link Nusantara melakukan
over estimated terhadap penilaian gaya kepemimpinannya di perusahaan. Namun
berdasarkan uji Beda Wilcoxon sebelumnya menjelaskan bahwa kesenjangan
negatif dan positif pada penilaian gaya kepemimpinan manager di PT Geo Link
Nusantara tersebut tidak menyebabkan perbedaan yang berarti antara penilaian
self assessment manager dengan penilaian karyawan.
Analisis Pengaruh Usia terhadap Persepsi Gaya Kepemimpinan
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui ada/tidaknya pengaruh
karakteristik usia manager terhadap kecenderungan gaya kepemimpinannya di
perusahaan. Gaya kepemimpinan manager yang diteliti terdiri dari (empat)
variabel, yakni: directing, coaching, supporting dan delegating. Sedangkan
indikator usia yang diuji terdiri dari 3 (tiga) kelompok, yakni : ≤ 35 tahun , 36 - 45
tahun, > 45 tahun. Hasil pengolahan data SPSS terhadap pengujian tersebut dapat
dilihat pada Tabel 13.
Tabel 13 Analisis Pengaruh Usia terhadap Gaya Kepemimpinan Kelompok
Usia
Gaya Kepemimpinan Manager Jumlah %
Asymp Sig.
(2-sided) Directing Coaching Supporting Delegating
≤ 35 tahun 0 0 0 0 0 0
0,799 36-45 tahun 6 0 0 0 6 50%
> 45 tahun 0 2 2 2 6 50%
Total 6 2 2 2 12 100%
Sumber: Data diolah (2014)
Berdasarkan Tabel 13 dapat dilihat bahwa seluruh manager dengan gaya
kepemimpinan directing memiliki karakteristik usia pada kelompok 35-45 tahun.
Sedangkan manager dengan gaya kepemimpinan coaching, supporting dan
delegating memiliki karakteristik usia pada kelompok > 45 tahun. Berdasarkan
perolehan nilai signifikansi sebesar 0,799 maka Ho ditolak dan Ha diterima
karena nilai signifikansi > 0,05. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan antara gaya kepemimpinan manager terhadap
karakteristik individu berdasarkan usia. Hal ini menunjukan bahwa manajer pada
usia 36-45 tahun yang memiliki gaya kepemimpinan yang bersifat directing
merupakan usia yang produktif dan sudah memiliki banyak pengalaman, sehingga
pemimpin dapat menetapkan standar kinerja untuk setiap aspek dalam pekerjaan
karyawan. Penjelasan mengenai karakteristik usia terhadap gaya kepemimpinan
dapat dilihat pada Lampiran 5.
Analisis Pengaruh Jenis Kelamin terhadap Persepsi Gaya Kepemimpinan
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui ada/tidaknya pengaruh antara
karakterisitik jenis kelamin terhadap gaya kepemimpinan. Gaya kepemimpinan
20
manager yang diteliti terdiri dari 4 (empat) variabel, yakni: directing, coaching,
supporting dan delegating. Sedangkan faktor jenis kelamin yang diuji terdiri dari
2 (dua) kelompok, yakni: pria dan wanita. Hasil pengolahan SPSS terhadap
pengujian tersebut dapat dilihat pada Tabel 14.
Tabel 14 Analisis Pengaruh Jenis Kelamin terhadap Gaya Kepemimpinan Jenis
Kelamin
Gaya Kepemimpinan Manager Jumlah %
Asymp Sig.
(2-sided) Directing Coaching Supporting Delegating
Pria
Wanita 6
0
1
1
1 1 9
3
75%
25% 0,599
1 1
Total 6 2 2 2 12 100%
Sumber: Data diolah (2014)
Berdasarkan Tabel 14 dapat dilihat bahwa seluruh manager dengan gaya
kepemimpinan directing memiliki jenis kelamin Pria. Sedangkan manager dengan
gaya kepemimpinan coaching, supporting dan delegating memiliki karakteristik
jenis kelamin Pria dan Wanita. Berdasarkan perolehan nilai signifikansi sebesar
0,599 maka maka Ho ditolak dan Ha diterima karena nilai signifikansi > 0,05.
Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara gaya
kepemimpinan manager terhadap karakteristik individu berdasarkan jenis
kelamin. Manager yang memiliki gaya kepemimpinan directing didominasi oleh
Pria. Hal ini menunjukan bahwa pria lebih berani dalam mengambil keputusan,
dan memiliki rasa tanggung jawab yang besar. Penjelasan mengenai pengaruh
jenis kelamin terhadap gaya kepemimpinan dapat dilihat pada Lampiran 5.
Pengaruh Tingkat Pendidikan terhadap Persepsi Gaya Kepemimpinan
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui ada/tidaknya pengaruh antara
karakterisitik tingkat pendidikan manager penerapan gaya kepemimpinannya di
perusahaan. Gaya kepemimpinan manager yang diamati terdiri dari 4 (empat)
variabel, yakni: directing, coaching, supporting dan delegating. Sedangkan faktor
tingkat pendidikan yang diuji terdiri dari 3 (tiga) kelompok, yakni : ahli madya
(D3), sarjana (S1) dan magister (S2). Hasil pengolahan data SPSS terhadap
pengujian tersebut dapat dilihat pada Tabel 15.
Tabel 15 Analisis Pengaruh Tingkat Pendidikan terhadap Gaya Kepemimpinan
Tingkat
Pendidikan
Gaya Kepemimpinan Manager
Jumlah %
Asymp
Sig. (2-
sided) Directing Coaching Supporting Delegating
D3
S1
S2
0
1
5
0
0
2
0 0 0
4
8
0
33,3%
66,7%
0,002 2 1
0 1
Total 6 2 2 2 12 100%
Sumber: Data diolah (2014)
Berdasarkan Tabel 15 dapat dilihat bahwa mayoritas manager dengan gaya
kepemimpinan directing dan coaching memiliki karakteristik tingkat pendidikan
magister (S2). Sedangkan manager dengan gaya kepemimpinan supporting dan
delegating memiliki karakteristik tingkat pendidikan magister sarjana (S1).
Berdasarkan perolehan nilai signifikansi sebesar 0,002 maka Ho diterima dan Ha
21
ditolak karena nilai signifikansi ≤ 0,05. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa
tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara gaya kepemimpinan manager
terhadap karakteristik individu berdasarkan tingkat pendidikan. Hal ini
menunjukan bahwa pendidikan tidak menjadi ukuran seseorang untuk menjadi
pemimpin, karena yang diutamakan untuk seorang pemimpin adalah yang dapat
memberikan contoh pada setiap tugas di dalam pekerjaannya. Penjelasan
mengenai pengaruh pendidikan terhadap gaya kepemimpinan dapat dilihat dalam
Lampiran 5.
Pengaruh Masa Kerja terhadap Persepsi Gaya Kepemimpinan
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui ada/tidaknya pengaruh antara
karakterisitik masa kerja manager terhadap penerapan gaya kepemimpinannya di
perusahaan. Gaya kepemimpinan manager yang diamati terdiri dari 4 (empat)
variabel, yakni: directing, coaching, supporting dan delegating. Sedangkan faktor
masa kerja dikelompokan menjadi 3 (tiga) kelompok, yakni: ≤ 2 tahun, 3-4 tahun
dan > 4 tahun. Hasil pengolahan data SPSS terhadap pengujian tersebut dapat
dilihat pada Tabel 16.
Tabel 16 Analisis Pengaruh Masa Kerja terhadap Gaya Kepemimpinan
Masa
Kerja
Gaya Kepemimpinan Manager
Jumlah %
Asymp
Sig. (2-
sided) Directing Coaching Supporting Delegating
≤ 2 tahun 0
5
1
0
1
1
0 0 0
6
6
0
50%
50%
0,134 3-4 tahun 0 0
> 4 tahun 2 2
Total 6 2 2 2 12 100%
Sumber: Data diolah (2014)
Berdasarkan Tabel 16 dapat dilihat bahwa mayoritas manager di PT Geo
Link Nusantara dengan gaya kepemimpinan directing dan coaching memiliki
karakteristik masa kerja antara 3-4 tahun. Sedangkan seluruh manager dengan
gaya kepemimpinan supporting dan delegating memiliki karakteristik masa kerja
> 4 tahun. Berdasarkan perolehan nilai signifikansi sebesar 0,134 maka Ho ditolak
dan Ha diterima karena nilai signifikansi > 0,05. Dengan begitu dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara gaya kepemimpinan
manager terhadap karakteristik individu berdasarkan masa kerja. Hal ini
menunjukan bahwa dalam waktu 3-4 tahun sudah memiliki pengalaman kerja
yang cukup di PT.Geo Link Nusantara sehingga dapat diandalkan untuk menjadi
pemimpin dalam pemantauan terhadap pemahaman karyawan tentang prosedur
dan kebijakan perusahaan. Penjelasan mengenai pengaruh gaya kepemimpinan
terhadap masa kerja dapat dilihat pada Lampiran 5.
Implikasi Manajerial
Berdasarkan hasil analisis, menunjukkan bahwa karakteristik individu
manager berpengaruh terhadap gaya kepemimpinan. Hasil pengujian persepsi
dengan analisis deskriptif, bahwa gaya kepemimpinan directing sangat
mendominasi di PT. GLN. Uji Wilcoxon menyatakan bahwa tidak terdapat
22
perbedaan yang signifikan terhadap rata-rata persepsi gaya kepemimpinan antara
penilaian self assessment manager dengan penilaian karyawan. Uji pengaruh Chi
Square diperoleh bahwa gaya kepemimpinan dipengaruhi oleh karakteristik
individu manager. Suatu model sistematis dalam implikasi manajerial yang
mengarah pada tindakan perbaikan yang harus dilakukan perusahaan terkait
dengan gaya kepemimpinan managernya. Untuk mengetahui bagaimana
interpretasi dari implikasi yang dapat dijalankan secara manajerial di PT.GLN
dapat dilihat pada Gambar 5.
Input
Proses
Gagal Sukses
Output
Outcome
Implikasi manajerial ini diharapkan dapat memberikan outcome : 1. Terciptanya hubungan yang baik antara pemimpin dengan
karyawan, dan pemimpin dengan pemimpin lainnya.
2. Budaya perusahaan yang bersifat kekeluargaan tetap terjaga dan
dapat menjadi faktor pendukung terhadap kemajuan perusahaan.
Input yang dilakukan akan diproses sesuai dengan kebutuhan berupa :
1. Pemimpin dengan mayoritas gaya kepemimpinan bersifat directing dapat melakukan seleksi karyawan yang sesuai dengan salah satu
kriteria gaya kepemimpinan directing yaitu pemimpin memberikan
instruksi yang spesifik tentang peran dan tujuan pada bawahan. 2. Dalam pemilihan manager di periode berikutnya dapat dipilih calon
manager dengan salah satu kriteria berdasarkan usia yang produktif,
menetapkan standar kinerja untuk setiap aspek dalam pekerjaan karyawan dan dapat memberikan contoh pekerjaan pada setiap tugas
yang diberikan oleh karyawannya.
Jika cara yang dilakukan sukses, maka diharapkan pemimpin dapat
menghasilkan output berupa :
1. Pemimpin mendapatkan karyawan yang berkomitmen tinggi dan
memiliki loyalitas terhadap perusahaan. Pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan dilakukan oleh pemimpin dan memberikan
contoh pada setiap tugas di dalam suatu pekerjaan.
2. Pemimpin mendapatkan calon pemimpin selanjutnya yang dapat
diukur kinerjanya dan dapat diandalkan.
Input dalam implikasi manajerial berupa:
1. Indikator gaya kepemimpinan terbesar di PT.GLN yaitu directing.
Directing adalah gaya kepemimpinan yang berorientasi tinggi pada tugas dan rendah pada hubungan pada bawahan.
2. Indikator terbesar dari faktor-faktor yang mempengaruhi gaya
kepemimpinan manager adalah karakteristik individu berdasarkan usia.
Usia merupakan tolak ukur dalam kinerja dan produktivitas. Semakin
produktif usia maka kinerja akan semakin meningkat.
Gambar 4 Model Implikasi Manajerial
23
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai analisis gaya kepemimpinan
managerdi PT. Geo Link Nusantara yang telah dibahas melalui pengujian secara
statistik, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Berdasarkan analisis terhadap gaya kepemimpinan manager dapat disimpulkan
bahwa mayoritas manager di PT Geo Link Nusantara memiliki gaya
kepemimpinan directing.
2. Bedasarkan uji beda dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang
signifikan mengenai persepsi gaya kepemimpinan manager di PT Geo Link
Nusantara antara penilaian self assessment manager dengan penilaian
karyawan.
3. Berdasarkan uji pengaruh terhadap faktor gaya kepemimpinan dan
karakterisitik individu manager dapat disimpulkan bahwa baik / tidaknya
penerapan gaya kepemimpinan di PT Geo Link Nusantara saat ini cenderung
dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, dan masa kerja.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan diatas, maka saran-saran yang
dapat diusulkan, antara lain:
1. Perlu dipertimbangkan dasar dalam penerimaan karyawan PT Geo Link
Nusantara yang harus memiliki tipe karyawan yang cocok untuk setiap tipe
gaya kepemimpinan. Untuk gaya kepemimpinan directing dengan cara
memberikan contoh pada setiap tugas dalam suatu pekerjaan. Gaya
kepemimpinan coaching dengan yang dapat fokus terhadap kesempatan yang
ada. Gaya kepemimpinan supporting dengan yang tidak memberikan evaluasi
langsung ketika terdapat masalah, dan untuk delegating dengan yang bisa
mendiskusikan strategi perusahaan dengan karyawan. Hal tersebut diharapkan
dapat menyesuaikan etos kerja karyawan terhadap gaya kepemimpinan
mayoritas manager di perusahaan.
2. Perlu pengkajian mendalam mengenai gaya kepemimpinan manager yang lebih
spesifik di setiap divisi yang terdapat di PT Geo Link Nusantara untuk melihat
bagaimana kriteria manager dan karyawan yang dapat menimbulkan integritas
kinerja di masing-masing divisi.
24
DAFTAR PUSTAKA
Balqis, H. 2010. Kajian Gaya Kepemimpinan Atasan Rumah Sakit Umum Daerah
(RSUD) Terhadap Gaya Kepemimpinan Atasan Dalam Pelaksanaan
Manajemen RSUD di DKI Jakarta Tahun 2010 [Tesis].Depok (ID):
Universitas Indonesia.
Budiarto.2013. Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan Ketua Dewan Pimpinan
Daerah Partai XYZ Kota Bogor Terhadap Engagement Pengurusan Harian
[Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Dubrin Andrew J. 2005. Leadership (Terjemahan) Edisi Kedua. Jakarta (ID): Prenada Media.
Gudono.2012. Analisis Data Multivariate.Edisi 2. Yogyakarta (ID): PT BPFE.
Hersey,P. Blanchard, K. 1998. Management of Organizational BehaviourUtilizing
Human Resources, fifth ed. USA: Prentice Hall International Edition.
http://www.flexibletrainingpartners.com/. (Juli 2014).
Iqbal, Hasan. 2002. Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian
danAplikasinya.Penerbit Ghalia Indonesia. Jakarta (ID): Kelompok
Gramedia.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (2014). Data Jumlah Perusahaan
Jasa Penunjang Migas Tahun 2008-2010. http://www.migas.esdm.go.id/, 11
November 2014
Kuswanto, D. 2012. Statistik Untuk Pemula dan Orang Awam.Jakarta (ID):
Penerbit Laskar Aksara.
Malhotra. 2006. Riset Pemasaran Pendekatan Terapan. Jakarta (ID): PT Indeks.
Miftah Thoha. 2007. Kepemimpinan dalam Manajemen Edisi 12. Jakarta (ID): PT. Raja Grafindo Persada.
Nawawi. H. 2012. Kepemimpinan Yang Efektif Cetakan Keenam.Yogyakarta
(ID): Gajah Mada University PreB.
Northouse, P.G. 2013. Kepemimpinan Teori dan Praktik Edisi Keenam.Jakarta (ID):Penerbit PT Indeks.
PT Geo Link Nusantara. 2014. Data Jumlah Karyawan Tahun 2014. Jakarta (ID):
Divisi HRD PT Geo Link Nusantara.
PT Geo Link Nusantara. 2014. Data Turn Over Karyawan Tahun 2010-2014. Jakarta (ID): Divisi HRD PT Geo Link Nusantara.
Reza , RA. 2010. Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi dan Disiplin Kerja
terhadap Kinerja Karyawan PT Sinar Santosa Perkasa, Banjarnegara [skripsi]. Semarang (ID): Universitas Dipenegoro.
Riduwan, Sunarto. 2007. Pengantar Statistika. Untuk penelitian Pendidikan,
Sosial, Ekonomi, Komunikasi dan Bisnis.Bandung (ID): Penerbit CV Alfabeta.
Robbins, S. P. & Judge, T. A. 2008.Perilaku Organisasi. Jakarta (ID): Salemba
Empat.
Rustandi, A. 1985.Gaya Kepemimpinan (Pendekatan Bakat Situasional). Jakarta (ID): Penerbit Armico.
25
Siagian. 2006. Teori dan Praktek Kepemimpinan. Jakarta (ID): Rineka Cipta.
Slamet, M. 2003. Pemberdayaan Masyarakat Dalam Membetuk Pola Perilaku
Manusia Pembangunan. Bogor (ID): IPB PreB.
Sudaryono. 2014. Leaderships: Teori dan Praktek Kepemimpinan. Jakarta (ID):Lentera Ilmu Cendekia.
Sugiyono, 2007.Statistika Untuk Penelitian. Bandung (ID): Penerbit CV
ALFABETA.
Thoha, M. 1995. Kepemimpinan Dalam Manajemen Suatu Pendekatan Perilaku. Jakarta (ID): PT Raja Grafindo Persada.
Umar, H. 2005. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta (ID):
PT Raja Grafindo Persada.
Winardi. 1990. Kepemimpinan Dalam Manajemen. Bandung (ID): Rineka Cipta.
26
27
LAMPIRAN
28
29
KUESIONER PENELITIAN
KAJIAN GAYA KEPEMIMPIN PADA PT GEO LINK NUSANTARA
PENGANTAR
Kuesioner ini dibuat untuk membantu penyusunan skripsi dalam rangka
memenuhi syarat untuk dapat menyelesaikan program S1 pada Institut Pertanian
Bogor. Survey ini bukan sebuah tes, tidak ada jawaban yang benar atau salah.
Berikanlah jawaban yang menggambarkan persepsi terbaik Anda untuk setiap
pernyataan yang ada, sesuai dengan petunjuk pada masing-masing bagian.Semua
informasi yang diberikan dijamin kerahasiaannya. Penyusun juga mengucapkan
banyak terima kasih dan mohon maaf apabila ada pertanyaan yang tidak berkenan
di hati Bapak/Ibu/Saudara.
Kuesioner ini merupakan instrument penelitian yang dilakukan oleh:
Nama :Ratna Mustika
NIM : H24114083
IDENTITAS RESPONDEN
Usia :
Jenis Kelamin : Pria/Wanita
Pendidikan terakhir :
Lama bekerja :
Jabatan :
Divisi/bagian :
Lampiran 1 Kuesioner
30
Lampiran 1 (Lanjutan)
Kuisioner Gaya Kepemimpinan
Kuesioner ini bersumber dari website www.flexibletraining
parners.com. Pernyataan-pernyataan berikut dapat membantu anda
dalam memberikan penilaian terhadap kecenderungan gaya
kepemimpinan anda. Selagi anda membaca masing-masing pernyataan
yang ada, cobalah untuk menempatkan bahwa anda sedang berada di
dalam situasi tersebut dan bagaimana anda biasanya bereaksi terhadap
situasi tersebut.
Silakan anda menggunakan tingkatan nilai berikut dalam menjawab :
1. tidak pernah
2. hampir tidak pernah
3. Cukup sering
4. Sering
5. Selalu (setiap saat)
Cobalah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut secara
cepat namun tidak terburu-buru.
1. Saya memeriksa pekerjaan karyawan sehari-hari
agar dapat mengkaji kemajuan pembelajaran
mereka.
2. Saya mengadakan pertemuan/rapat secara
berkala untuk menunjukan dukungan saya
terhadap misi serta kebijakan perusahaan.
3. Saya menunjuk karyawan ke dalam sebuah
kerja kelompok agar mereka dapat bertindak
terhadap kebijakan yang berpengaruh
terhadap mereka.
4. Saya memberikan tanggung jawab yang jelas
terhadap karyawan saya serta mengizinkan
mereka untuk dapat menentukan sendiri cara
yang dilakukan untuk dapat menunaikan
tanggung jawab tersebut.
5. Saya harus memastikan bahwa karyawan
dapat mengetahui serta memahami seluruh
prosedur serta kebijakan perusahaan yang ada.
6. Saya dapat mengetahui prestasi yang
diperoleh masing-masing karyawan melalui
dorongan serta dukungan yang diberikan.
7. Saya mendiskusikan perubahan kebijakan serta
persoalan apapun dengan karyawan saya
sebelum melakukan tindakan.
8. Saya mendiskusikan misi strategis perusahaan
dengan karyawan saya.
9. Saya memberikan peragaan terhadap masing-
masing tugas yang terdapat di dalam
pekerjaan yang ada.
10. Saya bertemu dengan karyawan saya secara
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
31
Lampiran 1 ( Lanjutan)
regular agar dapat mendiskusikan apa yang
sedang mereka butuhkan.
11. Saya tidak mau memberikan keputusan atau
evaluasi yang bersifat prematur terhadap ide
atau saran-saran yang ada.
12. Saya meminta kepada karyawan agar dapat
berpikir lebih maju serta mengembangkan
rencana jangka panjang terhadap area
mereka.
13. Saya memberikan standar performa kerja
terhadap masing-masing aspek pekerjaan
karyawan.
14. Saya memberikan penjelasan kepada
karyawan akan keuntungan-keuntungan yang
didapatkan apabila mereka berhasil mencapai
tujuan kerja.
15. Saya sering kali berubah peran diantara
karyawan secara singkat.
16. Saya selalu menekankan betapa pentingnya
kualitas kerja, namun di saat yang sama saya
mengizinkan karyawan dalam menentukan
standar pengendaliannya.
17. Setelah menyelesaikan setiap langkah dari
pekerjaan yang ada, karyawan melaporkan
kepada saya.
18. Saya mengadakan pertemuan/rapat secara
regular untuk dapat membicarakan status kerja
yang ada.
19. Saya menyediakan waktu serta berbagai
sumber daya yang ada terhadap karyawan
agar mereka dapat melaksanakan tujuan
pengembangan mereka sendiri.
20. Saya berharap agar karyawan dapat
menciptakan gol serta tujuan mereka dan
dapat memberikan hasil akhirnya kepada saya
dalam bentuk yang sudah final/tetap.
21. Saya mencoba memberikan pekerjaan dalam
sebuah unit yang kecil dan terkendali.
22. Saya lebih memfokuskan diri terhadap
kesempatan dan bukan pada masalah yang
ada.
23. Saya tidak ingin memberikan evaluasi terhadap
masalah yang ada serta rasa khawatir ketika
karyawan sedang berdiskusi.
24. Saya memastikan agar system informasi yang
ada dapat berjalan secara akurat dan tepat
waktu dan lebih jauh lagi, informasi tersebut
dapat diberikan secara langsung ke karyawan.
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
32
Lampiran 2 Hasil Uji Validitas dan Realibilitas SPSS Versi 15
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
r-table (a=5%,df=22)
Note*
P1 90.6316 109.246 .458 .336 Valid
P2 90.5263 103.936 .628 .336 Valid
P3 90.7895 106.953 .415 .336 Valid
P4 90.8947 105.211 .668 .336 Valid
P5 90.4211 103.702 .467 .336 Valid
P6 90.8421 98.140 .639 .336 Valid
P7 90.5263 105.485 .428 .336 Valid
P8 90.9474 95.053 .667 .336 Valid
P9 90.8421 103.140 .533 .336 Valid
P10 90.6316 105.357 .425 .336 Valid
P11 90.6842 98.895 .572 .336 Valid
P12 90.5263 104.263 .458 .336 Valid
P13 90.5789 107.702 .459 .336 Valid
P14 90.5263 99.485 .607 .336 Valid
P15 91.3158 101.117 .407 .336 Valid
P16 90.5263 102.708 .509 .336 Valid
P17 90.4211 101.591 .668 .336 Valid
P18 90.6316 106.135 .467 .336 Valid
P19 90.6842 104.450 .459 .336 Valid
P20 90.4737 101.263 .639 .336 Valid
P21 90.7895 100.398 .618 .336 Valid
P22 91.2632 94.427 .749 .336 Valid
P23 92.0526 117.608 .639 .336 Valid
P24 90.2105 106.398 .415 .336 Valid
Note* : data invalid if “Item-Total Correlation” ≤ “r-table”
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
Note*
.871 24 Very reliable
Note* : data will be reliable if “Cronbach's Alpha” > 0.6 or 60%
31
Lampiran 3 Struktur Organisasi PT Geo Link Nusantara
32
Lampiran 4 Hasil Uji Beda SPSS Versi 15
Ranks
Jabatan N Mean Rank Sum of Ranks
Directing Staff 24 17.85 428.50
Manager 12 19.79 237.50
Total 36
Coaching Staff 24 19.21 461.00
Manager 12 17.08 205.00
Total 36
Supporting Staff 24 17.69 424.50
Manager 12 20.13 241.50
Total 36
Delegating Staff 24 19.88 477.00
Manager 12 15.75 189.00
Total 36
Test Statistics(b)
Directing Coaching Supporting Delegating
Mann-Whitney U 128.500 127.000 124.500 111.000
Beda W 428.500 205.000 424.500 189.000
Z -.525 -.577 -.660 -1.115
Asymp. Sig. (2-tailed) .600 .564 .509 .265
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .608(a) .585(a) .518(a) .280(a)
a Not corrected for ties. b Grouping Variable: Jabatan
33
Lampiran 5 Hasil Uji Pengaruh SPSS Versi 15
Chi-Square Tests Gaya Kepemimpinan – Gaya Kepemimpinan
Value df Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square .000(a) 3 1.000
Likelihood Ratio .000 3 1.000 Linear-by-Linear Association
.000 1 1.000
N of Valid Cases 36
Chi-Square Tests Gaya Kepemimpinan – Usia
Value df Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square .450(a) 2 .799
Likelihood Ratio .457 2 .796 Linear-by-Linear Association
.074 1 .785
N of Valid Cases 36
Chi-Square Tests Gaya Kepemimpinan – Jenis Kelamin
Value df Asymp. Sig.
(2-sided) Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square .277(b) 1 .599
Continuity Correction(a)
.017 1 .895
Likelihood Ratio .272 1 .602
Fisher's Exact Test .700 .440
Linear-by-Linear Association .269 1 .604
N of Valid Cases 36
Chi-Square Tests Gaya Kepemimpinan – Tingkat Pendidikan
Value df Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square 12.000(a) 2 .002
Likelihood Ratio 15.276 2 .000 Linear-by-Linear Association
10.769 1 .001
N of Valid Cases 36
Chi-Square Tests Gaya Kepemimpinan – Masa Kerja
Value df Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square 4.026(a) 2 .134
Likelihood Ratio 5.495 2 .064 Linear-by-Linear Association
3.761 1 .052
N of Valid Cases 36
34
35
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 5 September 1987 dari pasangan
Bapak Zainul Masykur dan Ibu Hj. Mastuni Ishak.Penulis adalah anak kedua dari
dua bersaudara.
Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD Muhammadiyah 5 Jakarta
pada tahun 1999 dan pendidikan menengah pertama di SMP Muhammadiyah 9
Jakarta tahun 2002. Pada tahun 2005 penulis lulus dari SMU Bakti Mulya 400
Jakarta. Tahun 2006 penulis melanjutkan kuliah program Diploma di Universitas
Padjajaran Bandung jurusan Bisnis Internasional.