Gastritis

4
Kasus pertama Anamnesis apakah ada nyeri diepigastrium apakah pasien merasa mual/muntah apakah ada perubahan nafsu makan apakah nafsu makan pasien menurun apakah pasien sering bersendawa apakah pasien merasa kembung apakah ada/tidaknya pendarahan riwayat pengobatan sebelumnya riwayat penggunaan obat-obatan/bahan kimia shen nanti tambahkan deng novan punya neh Pemeriksaan fisik Shen yang pemeriksaan fisik pake itin punya jo kan secara umum, tapi sudah jo ambe yang di bagian obsgynnya hehehehe Pemeriksaan penunjang Endoskopi : akan tampak erosi multi yang sebagian biasanya berdarah dan letaknya tersebar. pemeriksaan hispatologi : akan tampak kerusakan mukosa karena erosi tidak pernah melewati mukosa muskularis. pemeriksaan radiologi pemeriksaan laboratorium analisis gaster : untuk mengetahui tingkat sekresi HCL, sekresi HCl menurun pada klien gastritis kronik.

description

apasaja

Transcript of Gastritis

Page 1: Gastritis

Kasus pertama

Anamnesis

apakah ada nyeri diepigastrium apakah pasien merasa mual/muntah apakah ada perubahan nafsu makan apakah nafsu makan pasien menurun apakah pasien sering bersendawa apakah pasien merasa kembung apakah ada/tidaknya pendarahan riwayat pengobatan sebelumnya riwayat penggunaan obat-obatan/bahan kimia

shen nanti tambahkan deng novan punya neh

Pemeriksaan fisik

Shen yang pemeriksaan fisik pake itin punya jo kan secara umum, tapi sudah jo ambe yang di bagian obsgynnya hehehehe

Pemeriksaan penunjang

Endoskopi : akan tampak erosi multi yang sebagian biasanya berdarah dan letaknya tersebar.

pemeriksaan hispatologi : akan tampak kerusakan mukosa karena erosi tidak pernah melewati mukosa muskularis.

pemeriksaan radiologi pemeriksaan laboratorium

analisis gaster : untuk mengetahui tingkat sekresi HCL, sekresi HCl menurun pada klien gastritis kronik.

Kadar serum vitamin B12 = nilai normalnya 200-1000 dg/ml kadar vit B12 yang randah merupakan anemia megalostatik.

Kadar hemoglobin, hematokrit, trombosis, leukosit dan albumin. Gastrocopy : untuk mengetahui permukaan mukosa (perubahan)

mengidentifikasi area perdarahan dan mengambil jaringan untuk biopsy.Shen nanti tambahkan lagi deng itin punya neh

Penatalaksanaan

Page 2: Gastritis

Faktor utama adalah dengan menghilangkan etiologinya, diet lambung dengan posisi kecil dan sering. Obat-obatan ditujukan untuk mengatur sekresi asam lambung berupa antagonis reseptor H2 Inhibition pompa proton, antikolinergik dan antasid juga ditujukan sebagai sifo protektor berupa sukralfat dan prostaglandin (Mansjoer, 1999).

Penatalaksanaan sebaiknya meliputi pencegahan terhadap setiap pasien dengan resiko tinggi, pengobatan terhadap penyakit yang mendasari dan menghentikan obat yang dapat menjadi kuasa dan pengobatan suportif. Pencegahan dapat dilakukan dengan pemberian antasida dan antagonis H2 sehingga mencapai PH lambung 4. Meskipun hasilnya masih jadi perdebatan, tetapi pada umumnya tetap dianjurkan.

Penatalaksanaan medikal untuk gastritis akut dilakukan dengan menghindari alkohol dan makanan sampai gejala, dilanjutkan diet tidak mengiritasi. Bila gejala menetap, diperlukan cairan intravena. Bila terdapat perdarahan, penatalaksanaan serupa dengan pada hemoragi saluran gastrointestinal atas.

Diet pada Gastritis

Makanan yang disajikan perlu diatur pada penderita gastritis, terutama mengingat bahwa penyakit ini berhunbungan dengan alat pencernaan. Berikut hal-hal yang perlu dilakukan dalam pengaturan makananan menurut Irianto (2007):

a. Keadaan akut, lambung diistirahatkan tanpa makanan selama 24-48 jam,

hanya diberi minuman agak dingin. Hindarkan minuman dingin atau minuman

panas.

b. Berikan makanan secara bertahap, misalnya bubur saring, dan berangsur-

angsur makanan lunak, makan biasa.

c. Berikan makanan yang mudah dicerna, misalnya bubur beras, kentang pure,

roti bakar, tepung yang dibuat pudding, sementara untuk lauk pauk, misalnya

daging ayam, telur, ikan tanpa duri yang direbus atau dipanggang.

Page 3: Gastritis

d. Makanan atau minuman yang tidak boleh diberikan meliputi:

1) Sayuran dan buah-buahan berserat dan mengandung gas, seperti sawi, kol,

nangka, daun singkong.

2) Bumbu-bumbu makanan yang merangsang, seperti cabe, lada dan cuka.

3) Minuman beralkohol, kopi. 4) Makanan yang dimasak dengan santan kental atau digoreng.