GAS

23
Universitas sriwijaya Nama : Ratna Febiola Nim : 06121408023 Jurusan : pendidikan matematika Tugas : kimia dasar Dosen pembimbing : Dr.sanjaya Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan

description

 

Transcript of GAS

Page 1: GAS

Universitas sriwijaya

Nama : Ratna FebiolaNim : 06121408023Jurusan : pendidikan matematikaTugas : kimia dasar

Dosen pembimbing : Dr.sanjaya

Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan

Page 2: GAS

GASGas adalah suatu fase benda

dalam ikatan molekul, bisa berbentuk cairan, benda padat, ikatan molekul akan terlepas pada suhu titik uap benda. Gas mempunyai kemampuan untuk mengalir dan dapat berubah bentuk. Namun berbeda dari cairan yang mengisi pada besaran volume tertentu, gas selalu mengisi suatu volume ruang, mereka mengembang dan mengisi ruang di manapun mereka berada.

Page 3: GAS

Tekanan gas didalam ruang tertutup sama dengan tekanan gas pada dinding tempatnya, yang dipikirkan sebagai akibat tumbukan molekul-molekul gas pada dinding itu, dapat dijabarkan berdasarkan transfer momentum mv sewaktu molekul gas menumbuk perukaan. Gaya tumbuk yang merupakan laju momentum yang diterima permukaan itulah yang disebut gaya tekanan. Tekanan adalah gaya tekan per satuan luas pemukaan yang kena gaya.

Page 4: GAS

• Sifat-sifat gas dapat dirangkumkan sebagai berikut :

1. Gas bersifat transparan.2. Gas terdistribusi merata dalam ruang apapun bentuk ruangnya.3. Gas dalam ruang akan memberikan tekanan ke dinding.4. Volume sejumlah gas sama dengan volume wadahnya. Bila gas tidak diwadahi, volume gas akan menjadi tak hingga besarnya, dan tekanannya akan menjadi tak hingga kecilnya.5. Gas berdifusi ke segala arah tidak peduli ada atau tidak tekanan luar.6. Bila dua atau lebih gas bercampur, gas-gas itu akan terdistribusi merata.7. Gas dapat ditekan dengan tekanan luar. Bila tekanan luar dikurangi, gas akan mengembang.8. Bila dipanaskan gas akan mengembang, bila didinginkan akan mengkerut.

Page 5: GAS

Keadaan untuk suatu gas di tentukan oleh 4 sifat fisiknya :1. Tekanan = P2. Volume = V3. Suhu = T4. Jumlah (bil. mol) = n

• Alat yang digunakan untuk mengukur tekanan gas adalah manometer. Prototipe alat pengukur tekanan atmosfer, barometer yang diciptakan oleh Torricelli.

Tekanan didefinisikan gaya per satuan luas, jadi tekanan = gaya/luas.

Dalam SI : • satuan gaya = Newton (N)• satuan luas = m2

• satuan tekanan = Pascal (Pa)

1 atm kira-kira sama dengan tekanan 1013 hPa.1 atm = 1,01325 x 105 Pa = 1013,25 hPa

Page 6: GAS

a.Volume dan tekanan• Fakta bahwa volume gas berubah bila tekanannya berubah telah

diamati sejak abad 17 oleh Torricelli dan filsuf /saintis Perancis Blase Pascal (1623-1662). Boyle mengamati bahwa dengan mengenakan tekanan dengan sejumlah volume tertentu merkuri, volume gas, yang terjebak dalam tabung gelas yang tertutup di salah satu ujungnya, akan berkurang. Dalam percobaan ini, volume gas diukur pada tekanan lebih besar dari 1 atm.

• Boyle membuat pompa vakum menggunakan teknik tercangih yang ada waktu itu, dan ia mengamati bahwa gas pada tekanan di bawah 1 atm akan mengembang. Setelah ia melakukan banyak percobaan, Boyle mengusulkan persamaan PV = k (suatu tetapan) untuk menggambarkan hubungan antara volume V dan tekanan P gas. Hubungan ini disebut dengan hukum Boyle.

Page 7: GAS

Penampilan grafis dari percobaan Boyle dapat dilakukan dengan dua cara :

• Bila P diplot sebagai ordinat dan V sebagai absis, didapatkan hiperbola (Gambar a).

• Kedua bila V diplot terhadap 1/P, akan didapatkan garis lurus (Gambar b).

Keterangan :(a) Plot hasil percobaan tekanan vs volume(b) Plot hasil percobaan volume vs 1/tekanan

Page 8: GAS

b. Volume dan temperatur

• Setelah lebih dari satu abad penemuan Boyle ilmuwan mulai tertarik pada hubungan antara volume dan temperatur gas. Mungkin karena balon termal menjadi topik pembicaraan di kota-kota waktu itu. Kimiawan Perancis Jacques Alexandre César Charles (1746-1823), seorang navigator balon yang terkenal pada waktu itu, mengenali bahwa, pada tekanan tetap, volume gas akan meningkat bila temperaturnya dinaikkan. Hubungan ini disebut dengan hukum Charles, walaupun datanya sebenarnya tidak kuantitatif. Gay-Lussac lah yang kemudian memplotkan volume gas terhadap temperatur dan mendapatkan garis lurus . Karena alasan ini hukum Charles sering dinamakan hukum Gay-Lussac. Baik hukum Charles dan hukum Gay-Lussac kira-kira diikuti oleh semua gas selama tidak terjadi pengembunan.

Page 9: GAS

c. Persamaan gas ideal

• Esensi ketiga hukum gas dirangkumkan di bawah ini. Menurut tiga hukum ini, hubungan antara temperatur T, tekanan P dan volume V sejumlah n mol gas dengan terlihat.

Tiga hukum Gas :1. Hukum Boyle: V = a/P (pada T, n tetap) 2. Hukum Charles: V = b.T (pada P, n tetap)3. Hukum Avogadro: V = c.n (pada T, P tetap)

Jadi, V sebanding dengan T dan n, dan berbanding terbalik pada P. Hubungan ini dapat digabungkan menjadi satu persamaan:

V = RTn/P atau PV = nRT

R adalah tetapan baru. Persamaan di atas disebut dengan persamaan keadaan gas ideal atau lebih sederhana persamaan gas ideal.

Page 10: GAS

Nilai R bila n = 1 disebut dengan konstanta gas, yang merupakan satu dari konstanta fundamental fisika. Nilai R beragam bergantung pada satuan yang digunakan. Dalam sistem metrik, R = 8,2056 x10–2 dm3 atm mol-1 K-1. Kini, nilai R = 8,3145 J mol-1 K-1 lebih sering digunakan.

Dengan bantuan tetapan gas, massa molekul relatif gas dapat dengan mudah ditentukan bila massa w, volume V dan tekanan P diketahui nilainya. Bila massa molar gas adalah M (g mol-1), akan diperoleh persamaan PV = eRT/M karena n = w/M.

PV = wRT/M maka M = wRT/PV

Page 11: GAS

Contoh soal :

1) Sampel metana bermassa 0,06 g memiliki volume 950 cm3 pada temperatur 25°C. Tentukan tekanan gas ? (Pa atau atm).

Dik : massa CH4 = 16,04 n = 0,60 g/16,04 g mol-1 = 3,74 x 10-2 molDit : p ?Jawab :

P = nRT/V =(3,74 x10-2 mol)(8,314 J mol-1 K-1) (298 K)/ 950 x 10-m3) = 9,75 x 104 J m-3 = 9,75 x 104 N m-2= 9,75 x 104 Pa = 0,962 atm

Page 12: GAS

1. Hukum boyle• Hukum Boyle menyatakan bahwa "dalam suhu tetap"

untuk massa yang sama, tekanan absolut dan volume udara terbalik secara proporsional. Hukum ini juga bisa dinyatakan sebagai: secara agak berbeda, produk dari tekanan absolut dan volume selalu konstan.

• Berdasarkan percobaan yang dilakukannya,Robert Boyle menemukan bahwa apabila suhu gas dijaga agar selalu konstan, maka ketika tekanan gas bertambah, volume gas semakin berkurang. Demikian juga sebaliknya ketika tekanan gas berkurang, volume gas semakin bertambah. Istilah kerennya tekanan gas berbanding terbalik dengan volume gas. Hubungan ini dikenal dengan julukan Hukum Boyle.

Page 13: GAS

Persamaan matematis untuk Hukum Boyle adalah:

pV = Kketerangan:p = sistem tekanan. V = volume udara. k adalah jumlah konstan tekanan dan volume dari sistem tersebut.

Hukum Boyle biasa digunakan untuk memprediksi hasil pengenalan perubahan, dalam volume dan tekanan saja, kepada keadaan yang sama dengan keadaan tetap udara. Sebelum dan setelah volume dan tekanan tetap merupakan jumlah dari udara, dimana sebelum dan sesudah suhu tetap (memanas dan mendingin bisa dibutuhkan untuk kondisi ini), memiliki hubungan dengan persamaan:

p1V1 =p2V2 atau V1/V2 = p1/p2

Page 14: GAS

• Hukum ini diturunkan dari persamaan keadaan gas ideal dengan n1 = n2 dan T1 = T2 ; sehingga diperoleh : P1V1 = P2V2

Contoh soal :

1. Berapa tekanan dari 0 5 mol O2 dengan volume 10 liter jika pada temperatur tersebut 0.5 mol NH3 mempunyai volume 5 liter den tekanan 2 atmosfir ?

Dik : P1 = 0,5 mol V1 = 5 l V2 = 10 mol

Dit : P2 ?

Jawab:P1 V1 = P2 V2

0,5 . 5 = P2 . 10

  P2 = 1 atmosfir

Page 15: GAS

2. Hukum CharlesSeratus tahun setelah Obet Boyle menemukan hubungan antara volume dan tekanan, seorang ilmuwan berkebangsaan Perancis yang bernama Jacques Charles (1746-1823) menyelidiki hubungan antara suhu dan volume gas. Berdasarkan hasil percobaannya,Cale menemukan bahwa apabila tekanan gas dijaga agar selalu konstan, maka ketika suhu mutlak gas bertambah, volume gas pun ikt2an bertambah, sebaliknya ketika suhu mutlak gas berkurang, volume gas juga ikut-ikutan berkurang. Hubungan ini dikenal dengan julukan hukum Charles.

Page 16: GAS

hukum Charles adalah hukum gas ideal pada tekanan tetap yang menyatakan bahwa :

pada tekanan tetap, volume gas ideal bermassa tertentu berbanding lurus terhadap temperaturnya (dalam Kelvin). Secara matematis, hukum Charles dapat ditulis sebagai:

V/T = k

V1/T1 = V2/T2 atau V1/V2 = T1/T2

ket :

V: volume gas (m3),

T: temperatur gas (K)

k: konstanta

Page 17: GAS

3. Hukum Avogadro• Hukum Avogadro (Hipotes Avogadro, atau Prinsip Avogadro)

adalah hukum gas yang diberi nama sesuai dengan ilmuwan Italia Amedeo Avogadro, yang pada 1811 mengajukan hipotesis bahwa:

• Gas-gas yang memiliki volum yang sama, pada temperatur dan tekanan yang sama, memiliki jumlah partikel yang sama pula. Artinya, jumlah molekul atau atom dalam suatu volum gas tidak tergantung kepada ukuran atau massa dari molekul gas. Sebagai contoh, 1 liter gas hidrogen dan nitrogen akan mengandung jumlah molekul yang sama, selama suhu dan tekanannya sama

• Pada suhu dan tekanan yang sama, gas-gas yang volumenya sama mengandung jumlah mol yang sama. Dari pernyataan ini ditentukan bahwa pada keadaan STP (0o C 1 atm) 1 mol setiap gas volumenya 22.4 liter volume ini disebut sebagai volume molar gas.

Page 18: GAS

Aspek ini dapat dinyatakan secara matematis,

V/n = kKet :

V = volum gas

n = jumlah mol dalam gas tersebut

k = tetapan kesebandingan

Akibat paling penting dari hukum Avogadro adalah bahwa Konstanta gas ideal memiliki nilai yang sama bagi semua gas. Artinya, konstanta

p1.V1/T1.n1 = p2.V2/T1.n1 = konstKeterangan :

p = tekanan gas

T = temperatur

Page 19: GAS

Contoh:

1.Berapa volume 8.5 gram amoniak (NH3) pada suhu 27o C dan tekanan 1 atm ? (Ar: H = 1 ; N = 14)

Dik :85 g amoniak = 17 mol = 0.5 molVolume amoniak (STP) = 0.5 x 22.4 = 11.2 liter

Dit : v2 ?

Jawab :Berdasarkan persamaan Boyle-Gay Lussac:

P1 . V1 / T1 = P2 2 . V2 / T2

1 x 112.1 / 273 = 1 x V2 / (273 + 27)V2 = 12.31 liter

Page 20: GAS

e. Hukum tekanan parsial• Dalam banyak kasus Anda tidak akan berhadapan dengan

gas murni tetapi dengan campuran gas yang mengandung dua atau lebih gas. Dalton tertarik dengan masalah kelembaban dan dengan demikian tertarik pada udara basah, yakni campuran udara dengan uap air. Ia menurunkan hubungan berikut dengan menganggap masing-masing gas dalam campuran berperilaku independen satu sama lain.

• Anggap satu campuran dua jenis gas A (nA mol) dan B (nB mol) memiliki volume V pada temperatur T. Persamaan berikut dapat diberikan untuk masing-masing gas.

pA = nART/V

pB = nBRT/V

Page 21: GAS

pA dan pB disebut dengan tekanan parsial gas A dan gas B. Tekanan parsial adalah tekanan yang akan diberikan oleh gas tertentu dalam campuran seandainya gas tersebut sepenuhnya mengisi wadah.Dalton meyatakan hukum tekanan parsial yang menyatakan tekanan total P gas sama dengan jumlah tekanan parsial kedua gas. Jadi,

P = pA + pB = (nA + nB)RT/V

Hukum ini mengindikasikan bahwa dalam campuran gas masing-masing komponen memberikan tekanan yang independen satu sama lain. Walaupun ada beberapa gas dalam wadah yang sama, tekanan yang diberikan masing-masing tidak dipengaruhi oleh kehadiran gas lain.Bila fraksi molar gas A, xA, dalam campuran xA = nA/(nA + nB), maka pA dapat juga dinyatakan dengan xA.

pA = [nA/(nA + nB)]P

Page 22: GAS

Contoh :1. Sebuah wadah bervolume 3,0 dm3 mengandung karbon

dioksida CO2 pada tekanan 200 kPa, dan satu lagi wadah bervolume 1,0 dm3 mengandung N2 pada tekanan 300 kPa. Bila kedua gas dipindahkan ke wadah 1,5 dm3. Hitung tekanan total campuran gas. Temperatur dipertahankan tetap selama percobaan.

jawab :

Tekanan parsial CO2 akan menjadi 400 kPa karena volume wadah baru 1/2

volume wadah sementara tekanan N2 adalah 300 x (2/3) = 200 kPa karena volumenya kini hanya 2/3 volume awalnya.

Maka tekanan totalnya 400 + 200 = 600 kPa.

Page 23: GAS

Terima kasihsampai jumpa