gas-riil
-
Upload
noraagnesiagultom -
Category
Documents
-
view
267 -
download
0
description
Transcript of gas-riil
Isoterm Gas Nyata
• Jika hubungan tekanan-volume untuk gas nyata diukur pada berbagai temperatur, maka akan diperoleh grafik 3.5
• Pada temperatur tinggi, isoterm amat mirip dengan gas ideal, sedangkan pada temperatur rendah menunjukkan hal yang berbeda
• Adanya daerah datar/horisontal pada temperatur rendah memerlukan perhatian lebih
• Bayangkan salah satu sisi kontainer dapat digerakkan (piston), jika temperatur dijaga pada T1 kemudian sisi digerakkan hingga menurunkan volume
• Saat volume mengecil, tekanan gas akan meningkat hingga pada volume V2
• Penurunan volume setelah V2 tidak akan menghasilkan kenaikan temperatur hingga volume V3 tercapai
• Sedikit saja penurunan volume dari V3 ke V4 akan menghasilkan kenaikan drastis tekanan dari pe ke p'
T 1, V 3, P e tetapkondensasi
Penurunan volume lebih lanjut V2 V3 tidak menyebabkan peningkatan tekanan
Temperatur Kritis
• Garis mendatar yang dijumpai pada isoterm gas nyata temperatur rendah semakin menyempit pada temperatur tinggi
• Pada temperatur tertentu, daerah datar mengerucut membentuk satu belokan di titik yang disebut sebagai temperatur kritis
• Diatas temperatur kritis, gas nyata menunjukkan pola isoterm yang sama dengan gas ideal
Keadaan Kontinyu
• Pada gambar 3.6 berikut adalah modifikasi gb 3.5 namun dengan daerah datar yang dihubungkan dengan garis putus2
• Titik A pada gb tsb mewakili fasa liquid sedangkan titik C merepresentasikan fasa gas
• Titik-titik dibawah kubah yang dibentuk oleh garis putus2 mewakili sistem dimana liquid dan vapor berada dalam kesetimbangan
• Selalu dimungkinkan bagi kita membedakan sistem dimana terdiri dari satu fasa dengan sistem terdiri dari 2 fasa dalam kesetimbangan
• Namun kita tidak akan menemukan garis pembatas antara fasa liquid dan gas, fakta ini yang dikenal sebagai prinsip keadaan kontinyu
• Mula2 pada C temperatur dinaikkan dengan V konstan hingga tekanan akan meningkat sejalan dengan garis CD
• Di titik D tekanan dijaga konstan namun gas didinginkan (temperatur turun) sehingga volume akan menurun DE
• Di titik E, volume dibuat konstan dan gas didinginkan sehingga tekanan akan menurun ke titik A
• Pada proses diatas, gas tidak melalui daerah 2 fasa, kondensasi dalam terminologi umum tidak terjadi sehingga titik A tidak terkategori fasa liquid namun keadaan gas terkompresi
• Dalam kaitan ini, perbedaan antara fasa liquid dan gas menjadi tidak jelas dan tergantung pada sudut pandang yang digunakan
Isoterm Persamaan Gas Van der Waals
• Saat volume molar sangat besar, persamaan diatas akan sama dengan gas ideal karena V-b V dan a/V2 menjadi sangat kecil
• Hal ini dapat dilihat pada grafik isoterm gas Van der Waals (3.7) pada daerah volume sangat besar, isoterm menjadi ideal seperti halnya pada temperatur tinggi
2V
a
bV
RTp
• Pada temperatur rendah dan volume kecil, suku2 di persamaan van der waals tidak dapat diabaikan, namun hasilnya terlihat beda dengan adanya lembah maksimum dan minimum
• Pada temperatur Tc isoterm memperlihatkan titik belok/perubahan di E
• Jika isoterm ini dibandingkan dengan gas nyata, nampak pada Tc pada 3.7 merepresentasikan temperatur kritis di gas nyata
• Kurva pada T2 di isoterm van der waals memprediksi ada 3 volume pada tekanan pe sementara pada gas nyata di pe menunjukkan volume yang sangat banyak (infinite)
• Harus disadari bahwa dengan persamaan yang sangat rumit sekalipun akan sulit untuk memunculkan daerah datar seperti pada isoterm gas nyata
Gas Supercooled
• `Daerah AB dan DC pada isoterm van der waals dapat ditelusuri secara eksperimen
• Jika volume gas pada T2 diturunkan secara perlahan tekanan akan naik hingga ke D dimana tekanan pe tercapai. Dititik ini seharusnya mulai terjadi kondensasi namun dimungkinkan kondensasi tidak terjadi sehingga penurunan volume lebih lanjut hanya meningkatkan tekanan dari D ke C
• Di daerah DC ini tekanan gas melampaui tekanan kesetimbangan uap liquid pe pada T2, titik2 didaerah ini disebut keadaan uap superjenuh atau supercooled
Liquid Superheated
• Begitupun dari titik A jika volume dinaikkan pada T2 hingga tekanan turun dan mencapai pe, pada titik ini uap seharusnya terbentuk
• Namun dimungkinkan saat volume dinaikkan, tekanan terus turun dari A ke B dan pada titik ini terbentuk liquid dibawah tekanan kesetimbangan uap cairnya dan disebut liquid superheated
• Kedua keadaan ini adalah keadaan metastabil dan bersifat tidak stabil, sedikit gangguan saja akan mengubah sistem ke keadaan kesetimbangan uap-cair
Keadaan Kritis
• Jika persamaan van der waals dimodifikasi menjadi persamaan kubus (pangkat 3) maka akan diperoleh
• Persamaan ini memiliki 3 akar penyelesaian untuk T2 dan pe dan ditunjukkan pada isoterm van der waals sebagai titik potong di pe
• Pada gambar 3.6 dan 3.7. telah ditunjukkan pada ada temperatur maksimum Tc dan tekanan maksimum pc dimana liquid dan vapor eksis bersamaan
• Kondisi pada temperatur dan tekanan ini dinamakan titik kritis dan volumenya dinamakan volume kritis
023
p
abVp
aV
p
RTbV
Rb
aT
b
apbV
p
abV
p
aV
p
RTbV
VVVVVV
VV
VVVV
VVVVVV
ccc
ccc
c
ccc
c
c
27
8,
27,3
sehingga 0
menjadi 3.13.persamaan sama, yang kondisi pada
033
atau 0 menjadipersamaan sehingga
kritis titik Pada
0
2
23
3223
3
Konklusi persamaan van der waals
• Nilai-nilai a dan b dapat dihitung berdasarkan data pc dan Tc,
• namun untuk Vc jika dibandingkan dengan nilai terukur hasilnya sangat jelek
• Ini terjadi karena persamaan van der waals sangat tidak akurat didekat daerah kritis
• Sehingga dengan fakta ini dan juga fakta bahwa konstanta (hampir) selalu dihitung dari data keadaan kritis menyiratkan persamaan van der waals tidak dapat menghitung dengan akurat sifat-sifat gas – walaupun memperbaiki gas ideal
Persamaan Keadaan lainnya
• Persamaan van der waals hanyalah salah satu dari beberapa persamaan yang diajukan selama bertahun-tahun untuk mengobservasi data pVT gas
• Beberapa persamaan ini di list pada tabel berikut
• Dari persamaan ini, persamaan Beattie-Bridgeman atau disebut juga persamaan virial paling cocok untuk kerja yang memerlukan akurasi
• Persamaan Beattie-Bridgeman memiliki 5 konstanta selain R yaitu A0, a, B0, b dan c