Garam Mohr Asri Nurdiana Tkpb

3
1 | LAPORAN PEMBUATAN GARAM MOHR_ ASRI NURDIANA PEMBUATAN GARAM MOHR NAMA : ASRI NURDIANA NIM : 141424007 KELAS : 1A TEKNIK KIMIA PRODUKSI BERSIH KELOMPOK: 2 A. PEMBAHASAN 1. Pembuatan Larutan (FeSO4) (Larutan A) Pada percobaan ini pertamatama dibuat larutan A FeSO4 dengan cara dilarutkan 5 gram besi ke dalam 40 ml H2SO4 20%. H2SO4 disini berfungsi untuk mengoksidasi logam Fe menjadi ion logam Fe 2+ . H2SO4 dituangkan secara perlahan-lahan karena reaksi bersifat eksoterm sehingga akan terjadi kenaikan suhu dan terbentuk buih-buih yang meluap. Sambil diaduk, l larutan berwarna abu-abu kehitaman dan endapan yang berupa besi akan melarut, dimana H2SO4 merupakan pelarut yang mengandung proton yang dapat diionkan dan bersifat asam kuat atau lemah. Pada saat suhu ruang pembentukan garam mohr tidak sempurna. Oleh karena itu larutan dipanaskan pada suhu 50 0 C sampai hampir semua besi larut, FeSO4 dan ( NH4)2 SO4 bereaksi dengan sempurna. Fungsi pemanasan disini yaitu untuk menghilangkan gas H2 dan mempercepat pembentukan ion Fe 2+ yang ditandai dengan terbentuknya hablur berwarna kehijauan. Suhu pada saat percobaan cenderung menurun perlahan dan bersifat asam .Larutan berubah menjadi biru hijau kebiruan, kemudian larutan disaring dengan menggunakan kartas saring ketika masih panas, dan menguapkan larutan sampai terbentuk kristal dipermukaan larutan. Adapun tujuan dari penyaringan adalah untuk memisahkan larutan dari filtratnya, dan penyaringan dalam keadaan panas berfungsi untuk menghindari terbentuknya kristal pada suhu rendah. Tujuan dari pemanasan adalah adalah sebagai katalis yaitu untuk mempercepat terjadinya reaksi sehingga hampir semua besi dapat melarut. . Pemanasan dilakukan secara perlahan dengan suhu sedang agar tidak terjadi oksidasi pada besi (Fe). Larutan ini terus diuapkan dengan tujuan untuk mengurangi molekul air yang ada pada larutan. Larutan ini digunakan untuk menstabilkan kristal vitrol yang terbentuk. Percobaan ini manghasilkan garam besi (II) sulfat yang merupakan garam besi (II) yang terpenting. Garam-garam besi (II) atau fero

description

b

Transcript of Garam Mohr Asri Nurdiana Tkpb

  • 1 | L A P O R A N P E M B U A T A N G A R A M M O H R _ A S R I N U R D I A N A

    PEMBUATAN GARAM MOHR

    NAMA : ASRI NURDIANA

    NIM : 141424007

    KELAS : 1A TEKNIK KIMIA PRODUKSI BERSIH

    KELOMPOK: 2

    A. PEMBAHASAN

    1. Pembuatan Larutan (FeSO4) (Larutan A)

    Pada percobaan ini pertamatama dibuat larutan A FeSO4 dengan cara dilarutkan 5 gram

    besi ke dalam 40 ml H2SO4 20%. H2SO4 disini berfungsi untuk mengoksidasi logam Fe menjadi

    ion logam Fe2+. H2SO4 dituangkan secara perlahan-lahan karena reaksi bersifat eksoterm

    sehingga akan terjadi kenaikan suhu dan terbentuk buih-buih yang meluap. Sambil diaduk, l

    larutan berwarna abu-abu kehitaman dan endapan yang berupa besi akan melarut, dimana

    H2SO4 merupakan pelarut yang mengandung proton yang dapat diionkan dan bersifat asam kuat

    atau lemah. Pada saat suhu ruang pembentukan garam mohr tidak sempurna. Oleh karena itu

    larutan dipanaskan pada suhu 500C sampai hampir semua besi larut, FeSO4 dan ( NH4)2 SO4

    bereaksi dengan sempurna. Fungsi pemanasan disini yaitu untuk menghilangkan gas H2 dan

    mempercepat pembentukan ion Fe2+ yang ditandai dengan terbentuknya hablur berwarna

    kehijauan. Suhu pada saat percobaan cenderung menurun perlahan dan bersifat asam .Larutan

    berubah menjadi biru hijau kebiruan, kemudian larutan disaring dengan menggunakan kartas

    saring ketika masih panas, dan menguapkan larutan sampai terbentuk kristal dipermukaan

    larutan.

    Adapun tujuan dari penyaringan adalah untuk memisahkan larutan dari filtratnya, dan

    penyaringan dalam keadaan panas berfungsi untuk menghindari terbentuknya kristal pada suhu

    rendah. Tujuan dari pemanasan adalah adalah sebagai katalis yaitu untuk mempercepat

    terjadinya reaksi sehingga hampir semua besi dapat melarut. . Pemanasan dilakukan secara

    perlahan dengan suhu sedang agar tidak terjadi oksidasi pada besi (Fe). Larutan ini terus

    diuapkan dengan tujuan untuk mengurangi molekul air yang ada pada larutan. Larutan ini

    digunakan untuk menstabilkan kristal vitrol yang terbentuk. Percobaan ini manghasilkan garam

    besi (II) sulfat yang merupakan garam besi (II) yang terpenting. Garam-garam besi (II) atau fero

  • 2 | L A P O R A N P E M B U A T A N G A R A M M O H R _ A S R I N U R D I A N A

    diturunkan dari besi (II) oksida, FeO. Dalam larutan, garam-garam ini mengandung kation

    Fe2+ sehingga berwarna hijau dan Pembentukan FeSO4 dari logam Fe merupakan reaksi elektron

    berdasarkan prinsip termokimia. Reaksi yang terjadi yaitu:

    Fe + H2SO4 FeSO4 + H2

    2. Pembuatan Larutan (NH4)2SO4 (Larutan B)

    Pembuatan larutan B yaitu pertamatama dinetralkan 25 ml H2SO4 20% dengan amoniak. H2SO4

    dituangkan secara perlahan-lahan karena reaksi bersifat eksoterm sehingga akan terjadi kenaikan

    suhu . Campuran tersebut berupa larutan jernih yang dipanaskan pada suhu 800C selama 30

    menit agar reaksi dapat berlangsung secara sempurna. Kemudian dilakukan pengukuran pH

    dengan menggunakan kertas lakmus maka sampai diketahui bahwa pH larutan tersebut adalah

    netral 7 karena reaksi antara kedua reaktan merupakan reaksi netralisasi asam-basa dengan pH

    netral. Kemudian larutan ini diuapkan hingga jenuh sampai timbul endapan-endapan kristal.

    Reaksi yang terjadi yaitu:

    2NH3 + H2SO4 (NH4)2SO4

    3. Pembuatan Kristal Garam Mohr

    Pembentukan kristal garam mohr dapat dilakukan dengan cara dicampurkan larutan A dan B

    ketika masih panas, atau pada keadaan yang sama, kondisi ini dipertahankan agar tidak terjadi

    pengkristalan larutan pada suhu yang rendah. Larutan yang telah dicampurkan tersebut

    dipanaskan pada suhu 1000C selama 35 menit. maka akan dihasilkan larutan berwarna hijau

    muda dengan endapan putih. Untuk memperoleh kristal, dilakukan pendinginan selama 2 hari

    sehingga terbentuk kristal yang lebih halus. Setelah didinginkan, larutan campuran tadi disaring

    sehingga diperoleh kristal garam mohr yang dimaksud. Kristal garam mohr ditimbang dengan

    neraca analitik didapatkan 8,54 gram. Dari data yang diperoleh, maka didapatkan % yield

    sebesar 24 % dan kemurnian garam mohr adalah 75 %. Bentuk kristal garam mohr adalah

    monoklin dengan warna hijau muda. Dalam senyawa kompleks Fe2+ berperan sebagai atom pusat

    dengan H2O sebagai ligannya. Adapun reaksi yang berlangsung yaitu :

    FeSO4 + (NH4)2SO4 + 6H2O (NH4)2Fe(SO4)2.6H2O

  • 3 | L A P O R A N P E M B U A T A N G A R A M M O H R _ A S R I N U R D I A N A

    Berdasarkan % yield dan nilai kemurnian yang nilainya berbeda dengan teoritis, disebakan oleh:

    Serbuk besi sebagian masih ada yang belum larut, pada saat pelarutan dengan asam sulfat

    20%,

    Kurangnya intensitas waktu pemanasan saat pelarutan serbuk besi,

    Factor mekanik pada saat pelarutan serbuk besi, tidak diaduk, sehingga masih ada

    sebagian serbuk besi yang tidak larut,

    Human errors.

    B. SIMPULAN

    a. Garam Mohr merupakan senyawa kompleks besi dengan ligan amonium dan sulfat

    dengan rumus molekul (NH4)2Fe(SO4)2. 6H2O.

    b. Campuran besi (II) sulfat dengan larutan amonium sulfat akan menghasilkan suatu

    garam, yang sering disebut dengan garam mohr

    c. Pembuatan garam mohr dilakukan dengan cara kristalisasi, yaitu pencampuran,

    pemanasan, penguapan, pendinginan, pembentukan kristal dan penyaringan (filtrasi).

    d. Garam Mohr yang terbentuk sebesar 8,52 gram dengan % yield sebesar 24% dan tingkat

    kemurniannya adalah sebesar 75 %.