GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk...

107
GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN SOSIOLOGIS (Studi Kasus Masyarakat Desa Pulung Rejo Kecamatan Rimbo Ilir Jambi) Oleh: Siti Nurhayati Nim: 106043201353 KONSENTRASI PERBANDINGAN HUKUM PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB DAN HUKUM FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H/2011 M

Transcript of GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk...

Page 1: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH

DALAM TINJAUAN SOSIOLOGIS

(Studi Kasus Masyarakat Desa Pulung Rejo

Kecamatan Rimbo Ilir Jambi)

Oleh:

Siti Nurhayati

Nim: 106043201353

KONSENTRASI PERBANDINGAN HUKUM

PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB DAN HUKUM

FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1432 H/2011 M

Page 2: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH

DALAM TINJAUAN SOSIOLOGIS

(Studi Kasus Masyarakat Desa Pulung Rejo

Kecamatan Rimbo Ilir Jambi)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Syariah (S.Sy)

Oleh:

Siti Nurhayati

NIM. 106043201353

Di bawah Bimbingan:

Pembimbing

Dr. H. Afifi Fauzi Abbas, MA

NIP: 19560906 198203 1 004

KONSENTRASI PERBANDINGAN HUKUM

JURUSAN PERBANDINGAN MAZHAB DAN HUKUM

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1432 H / 2011 M

Page 3: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi berjudul Ganti Rugi Pembatalan Khitabah Dalam Tinjauan Sosiologis

(Studi Kasus Masyarakat Desa Pulung Rejo Kecamatan Rimbo Ilir Jambi) telah

diajukan dalam Sidang Munaqasyah Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada 1 Maret 2011. Skripsi ini telah diterima

sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Syari’ah (S.Sy) pada Program Studi

Perbandingan Mazhab dan Hukum (PMH).

Jakarta, 1 Maret 2011

Mengesahkan,

Dekan Fakultas Syari’ah dan Hukum

Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM

NIP. 195505051982031012

PANITIA UJIAN MUNAQASYAH

1. Ketua : Dr. H. Muhammad Taufiki, M. Ag (…………………...)

NIP: 196511191998031002

2. Sekretaris : Fahmi M. Ahmadi, S. Ag. M.Si (…………………...)

NIP: 197412132003121002

3. Pembimbing : Dr. H. Afifi Fauzi Abbas, MA (…………………...)

NIP: 195609061982031004

4. Penguji I : Drs. Noryamin Aini, MA (…………………...)

NIP: 19630305199103002

5. Penguji II : Dr. Euis Nurlaelawati, MA (…………………...)

NIP: 197007041996032002

Page 4: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah

satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa hasil karya ini bukan hasil asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi

yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta,

Siti Nurhayati

Page 5: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

i

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil ‘alamiin, tiada kata yang pantas penulis ucapkan selain

ungkapan puja dan puji serta rasa syukur atas karunia yang tak terhingga yang

diberikan Allah SWT, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW,

juga kepada kelurga, sahabat dan umatnya yang senantiasa mengikiti jejak langkah

beliau sampai hari akhir nanti, amiin.

Dalam penulisan skripsi ini, tidak sedikit kesulitan serta hambatan yang

penulis hadapi. Namun, berkat rahmat dan hidayah-Nya, kesungguhan hati dan kerja

keras disertai dukungan dan bantuan dari berbagai pihak langsung maupun tidak

langsung, segala kesulitan serta hambatan dapat diatasi dengan sebaik-baiknya dan

akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan.

Oleh sebab itu, pada kesempatan kali ini penulis ingin menghaturkan

terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma SH., MA., MM., Dekan

Fakkultas Syari’ah dan Hukum

2. Dr. H. Muhammad Taufiki M.Ag, selaku ketua program studi perbandingan

madzhab dan hukum, dan Bpk. Fahmi Muhammad Ahmadi S.Ag, M.Si,

selaku Sekretaris Program Studi Perbandingan Madzhab dan Hukum yang

telah memberikan arahan, bimbingan dan motifasi kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

Page 6: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

ii

3. Bapak Dr. H. Afifi Abbas, MA selaku Dosen Pembimbing, yang telah sabar

membimbing dan memotivasi Penulis dalam menyelesaikan skripsi.

4. Pimpinan perpustakaan beserta stafnya yang telah memberikan fasilitas

kepada penulis untuk mengadakan studi pustaka

5. Ucapan terima kasih ini juga penulis haturkan secara khusus kepada

Ayahanda Marino dan Ibunda tercinta Sutini yang senatiasa berjuang dan

berdo’a dan mendukung penuh secara materi dan imateri hingga penulis dapat

menyelesaikan studi ini

6. Kakak- kakakku yang selalu memberikan nasehat dan kepada adikku tercinta

Wifi, Syahrul yang memberikan kecerian dalam hidupku dan seluruh keluarga

di rumah yang senantiasa mengisi warna indah dalam ruang kehidupan

penulis, semoga kami akan selalu bersama mewarnai indahnya hidup ini

hingga mentari tak bersinar lagi.

7. Kepada seluruh teman-teman seperjuanganku PMH angkatan 2006 serta

semua pihak yang telah tersita waktu maupun tenaganya yang tidak dapat

penulis sebutkan satu-persatu. Hanya kepada Allah jua lah Penulis serahkan

semoga dapat dibalas dengan pahala yang setimpal.

Tak ada gading yang tak retak, skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.

Saran dan kritik penulis sangat harapkan demi perbaikan ke depan.

Jakarta, 18 Januari 2011

15 Shafar 1432

Penulis

Page 7: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah.............................................. 7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ....................................................... 8

D. Riview Terdahulu ............................................................................ 9

E. Objek Penelitian .............................................................................. 10

F. Metode Penelitian............................................................................ 11

G. Sistematika Penulisan...................................................................... 14

BAB II PROSES KHITBAH MASYARAKAT DESA PULUNG REJO

KECAMATAN RIMBO ILIR JAMBI

A. Sekilas tentang Khitbah dalam presfektif Fiqih .............................. 16

B. Gambaran Umum Masyarakat Desa Pulung Rejo ........................... 31

C. Pelaksanaan Khitbah Desa Pulung Rejo Kecamatan

Rimbo Ilir Jambi ............................................................................. 36

BAB III BEBERAPA PENYEBAB PEMBATALAN KHITBAH DESA

PULUNG REJO KEC. RIMBO ILIR JAMBI

A. Faktor Adanya Pihak Ketiga............................................................. 47

B. Faktor Pendidikan ............................................................................ 49

Page 8: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

iv

C. Faktor Ekonomi ................................................................................ 51

D. Faktor Ketaatan................................................................................. 52

E. Faktor Kematian .............................................................................. 55

BAB IV GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH PADA

MASYARAKAT DESA PULUNG REJO

A. Pengetahuan Masyarakat Desa Pulung Rejo Tentang Ganti Rugi

Dalam Pembatalan Khitbah .............................................................. 57

B. Tinjauan Sosiologis Ganti Rugi Pembatalan Khitbah Masyarakat

Desa Pulung Rejo ............................................................................. 67

C. Analisis Ganti Rugi Pembatalan Khitbah Desa Pulung Rejo ........... 70

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ...................................................................................... 77

B. Saran ............................................................................................... 80

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 81

LAMPIRAN

Page 9: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pergaulan hidup manusia diatur antara lain oleh kaedah-kaedah yang

merupakan pedoman atau patokan dalam batas-batas perikelakuan manusia.

Secara sadar maupun tidak, dalam kehidupan sehari-hari manusia dibatasi

perikelakuannya, agar dia tidak merugikan pihak lain. Pelanggaran terhadap

batas-batas yang ditentukan oleh kaedah-kaedah tersebut, akan menyebabkan

terjadinya pertentangan kepentingan yang mungkin sekali akan menggoncangkan

seluruh masyarakat atau bagian-bagian tertentu dari masyarakat. 1

Dalam masyarakat maupun kelompok-kelompok sosial lainnya, senantiasa

dikenal apa yang disebut dengan pengendalian sosial (social control). Sistem

pengendalian sosial (disebut juga “pengendalian sosial” saja atau “kontrol sosial”

atau kadang-kadang juga dinamakan “pengawasan sosial”) adalah, suatu proses

baik yang direncanakan atau tidak direncanakan, yang bertujuan untuk mengajak,

membimbing, atau bahkan memaksa warga masyarakat agar mematuhi nilai-nilai

dan kaedah-kaedah yang berlaku. 2

1 Soerjono Soekanto, Memperkenalkan Sosiologi (Jakarta: CV. Rajawali, 1981), h. 47.

2 Ibid., h. 48.

Page 10: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

2

Pengendalian sosial dapat bersifat preventif dan represif. Pada

pengendalian sosial yang bersifat preventif, merupakan usaha yang dilakukan

sebelum terjadi pelanggaran, tujuannya untuk mencegah terjadinya pelanggaran.

Sedangkan pengendalian sosial yang bersifat represif diadakan, apabila telah

terjadi pelanggaran dan berusaha hendak memulihkan keadaan pada situasi

semula atau sebelum pelanggaran itu terjadi.3

Pengalaman-pengalaman hidup manusia dalam masyarakat selalu

dihadapkan pada nilai-nilai hidup. Nilai-nilai tersebut selanjutnya akan

membentuk pola tingkah laku masyarakat, yang secara umum harus diindahkan

dan dihormati oleh warga masyarakat di lingkungan tersebut. Nilai-nilai hidup

yang membentuk pola tingkah laku ini pada proses selanjutnya akan membentuk

norma-norma yang berisi perintah dan larangan yang tujuanya untuk mengatur

kehidupan masyarakat. Nilai-nilai inilah yang dinamakan dengan hukum yang

hidup dalam masyarakat atau dikenal dengan adat istiadat.4

Kata “adat” sebenarnya berasal dari bahas Arab, yang berati kebiasaan.

Pendapat lain menyatakan, bahwa adat sebenarnya berasal dari bahasa sansekerta

“a” (berarti “bukan”) dan “dato” (yang artinya “sifat kebendaan”). Dengan

demikian, maka adat sebenarnya bersifat immaterial: artinya, adat menyangkut

hal-hal yang berkaitan dengan sistem kepercayaan.5

3 Ibid., h. 49.

4Zainuddin Ali, Sosiologi Hukum (Jakarta: Sinar Grafika, 2006), h. 47.

5 Soerjono Soekanto dan Soleman b. Taneko, Hukum Adat Indonesia (Jakarta: CV Rajawali,

1981), h. 83.

Page 11: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

3

Adapun kenyataan yang hidup di Desa Pulung Rejo Kecamatan Rimbo Ilir

Jambi, yang moyoritas masyarakatnya merupakan transmigran dari pulau Jawa.

Maka mereka pun tetap mengembangkan tradisi atau kebiasan yang mereka

lakukan pada saat masih tinggal di Jawa. Salah satu kebiasaan adat yang tidak

ditinggalkan adalah dalam masalah pelaksanaan pernikahan yang termasuk di

dalamnya tentang khitbah atau lamaran. Bagi masyarakat Pulung Rejo ini orang

yang akan menikah harus melakukan lamaran terlebih dahulu kepada pihak

perempuan.

Melamar artinya meminang, karena pada zaman dulu di antara pria dan

wanita yang akan menikah terkadang masih belum saling mengenal, jadi hal ini

orang tualah yang mencarikan jodoh dengan cara menanyakan kepada seseorang

apakah puterinya sudah atau belum mempunyai calon suami. Dari sini bisa

dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama.

1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah utusan dari calon besan yaitu orang

tua calon pengantin pria dengan membawa oleh-oleh. Pada zaman dulu yang

lazim disebut Jodang ( tempat makanan dan lain sebagainya ) yang dipikul

oleh empat orang pria.

2. Makanan tersebut biasanya terbuat dari beras ketan antara lain: Jadah (dodol),

wajik, rengginang dan sebagainya.

3. Menurut naluri makanan tersebut mengandung makna sebagaimana sifat dari

bahan baku ketan yang banyak glutennya sehingga lengket dan diharapkan

kelak kedua pengantin dan antar besan tetap lengket (pliket, Jawa).

4. Setelah lamaran diterima kemudian kedua belah pihak keluarga laki-laki dan

perempuan, merundingkan hari baik untuk melaksanakan upacara pening

setan. Banyak keluarga Jawa masih melestarikan sistem pemilihan hari dalam

baik untuk upacara pening setan dan hari ijab pernikahan.6

6 http//Id. Wikipedia.Org/Wiki/Upacara_Pernikahan, diakses pada tanggal 23 juli 2010.

Page 12: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

4

Menurut hukum adat suatu perjanjian dapat terjadi antara dua pihak yang

saling berjanji atau dikarenakan sifatnya dianggap ada perjanjian. Suatu

perjanjian belum tentu akan terus mengikat para pihak walaupun telah disepakati.

Supaya perjanjian disepakati dapat mengikat harus ada tanda ikatan. Tetapi

dengan adanya tanda ikatan belum tentu suatu perjanjian itu dapat dipenuhi.

Tanda pengikat dari suatu perjanjian yang telah disepakati oleh kedua belah

pihak, di mana kedua pihak berkewajiban memenuhi perjanjian yang telah

disepakati itu. Istilah yang terkenal dalam adat Jawa sebagai tanda jadi adalah

panjer khususnya dalam perjanjian kebendaan, walaupun terkadang juga dipakai

dalam hubungan perkawinan.7 Namun secara umum yang terkenal dalam istilah

perjanjian dalam hubungan pernikahan adalah peningsetan.

Kata peningsetan adalah dari kata dasar singset (Jawa) yang berarti ikat,

peningsetan jadi berarti pengikat. Peningsetan adalah suatu upacara penyerahan

sesuatu sebagai pengikat dari orang tua pihak pengantin pria kepada pihak calon

pengantin wanita.

Menurut tradisi peningsetan terdiri dari: Kain batik, bahan kebaya,

perhiasan emas seperti cincin, gelang, kalung, dan uang yang lazim disebut tukon

(imbalan) disesuaikan kemampuan ekonominya, jodang yang berisi: jadah

(dodol), wajik, rengginang, gula, teh, pisang raja satu tangkep, lauk pauk dan satu

jenjang (satu karung) kelapa, satu jodoh ayam hidup. Untuk menyambut

7 Hilman Hadikusuma, Hukum Perjanjian Adat (Bandung: PT.Citra Aditya Bakti, 1990), h.

92.

Page 13: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

5

kedatangan ini diiringi dengan gending Nala Ganjur. Biasanya penentuan hari

baik pernikahan ditentukan bersama antara kedua pihak setelah upacara

peningsetan.8

Cincin merupakan paningsetan yang sering dipergunakan dalam

masyarakat Pulung Rejo dalam pelaksanaan lamaran. Pemberian cincin dilakukan

pada saat proses lamaran itu dilaksanakan, atau setelah lamaran diterima sebagai

tanda ikatan dan keseriusan, serta setelah lamaran diterima oleh pihak keluarga

wanita maka, selanjutnya dibicarakan masalah palang atau ganti rugi bila kelak

ada salah satu pihak yang menyalahi janji atau membatalkan khitbahnya. Dengan

jumlah uang yang telah disepakti dan ditentukan oleh keluarga kedua belah pihak,

serta disaksikan oleh tokoh desa dan para sesepuh desa serta tetangga-tetangga

terdekat. Dikarenakan ada pihak yang merasa dirugikan baik berupa moril

maupun materil. Dalam segi moril misalnya, nama baik keluarga tercoreng dan

adanya anggapan bahwa orang yang lamarannya dibatalkan akan sulit kembali

untuk mendapatkan jodoh. Sedangkan dari segi materil dapat dilihat dari biaya-

biaya yang telah dikeluarkan dalam acara lamaran. Selain itu dalam masalah

waktu yang hanya terbuang sia-sia karena menunggu sesuatu yang tidak pasti.

Adapun yang sering djiadikan sebagai alasan masyarakat Pulung Rejo

dalam pembatalan khitbah, dikarenakan ketidakcocokan dari dua keluarga besar

yang diketahui setelah proses lamaran itu terjadi. Banyak juga dikarenakan

lamanya waktu antara masa peningsetan atau tunangan dengan akad nikah yang

8 http//Id. Wikipedia. Org/Wiki/Upacara_Pernikahan, diakses tanggal 23 juni 2010.

Page 14: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

6

akan dilaksanakan. Sehingga banyak hal yang mungkin terjadi diantaranya:

adanya lamaran dari pihak lain bagi pihak perempuan yang lebih siap dan mapan

dari segi ekonomi dan dari pihak laki-laki pun dimungkinkan karena jatuh hati

lagi kepada perempuan lain yang menyebabkan keraguan untuk melanjutkan

pertunangannya ke jenjang pernikahan atau merasa bahwa diri mereka belum

cukup mapan untuk menghidupi sebuah keluarga.

Pada dasarnya, khitbah belum mengakibatkan hukum apapun sehingga

bila terjadi pembatalah dibolehkan. Akan tetapi, dari realitas yang terjadi dalam

masyarakat Desa Pulung Rejo orang yang membatalkan khitbah akan diberi

sanksi ganti rugi, sebenarnya masyarakat mempunyai tujuan baik dalam segi

norma dan nilai-nilai sosiologis yang akan dicapai dan dipertahankan dalam

kehidupan bermasyarakat. Dan salah satunya upaya masyarakat untuk

mengantisifasi terjadinya konflik setelah pembatalan.

Konflik-konflik terbuka dalam masyarakat harus dicegah dan setiap

pangkat, kedudukan yang ada di masyarakat harus diakui, melalui sikap saling

menghormati. Demikian pula dengan masyarakat Desa Pulung Rejo yang ingin

mempertahankan hidup rukun, adil, damai, saling menghormati, menghargai

sehingga menjadi masyarakat yang sejahtera.

Maka berdasarkan fenomena di atas penulis ingin mengkaji lebih dalam

sebuah skripsi yang terjudul “Ganti Rugi Pembatalan Khitbah dalam Tinjauan

Sosiologis” (Studi Kasus Masyarakat Desa Pulung Rejo Kecamatan Rimbo

Ilir Jambi).

Page 15: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

7

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Kembali kepada latar belakang di atas, penulis mengidentifkasi seputar

masalah faktor-faktor serta akibat dari pembatalan khitbah, jika dilihat atau

ditinjau sebagai wilayah kajian sosiologis. Maksud dari dibebankanya ganti rugi

kepada pihak yang membatalkan khitbah dengan sejumlah uang yang telah

disepakati kedua belah pihak, dikarenakan masalah khitbah itu bukan persoalan

kecil. Disanalah nama keluarga besar diikut sertakan dan jika terjadi sesuatu yang

tidak baik maka nama keluarga juga yang akan tercoreng.

Disini penulis lebih melihat bahwa masyarakat Desa Pulung Rejo Kec.

Rimbo Ilir Jambi, menginginkan suatu kehormatan keluarga seseorang itu terjaga.

Selain itu, masyarakat juga mengharapkan suatu kehidupan yang harmonis antara

satu sama lain dengan tidak ada perpecahan dan kesalah pahaman yang

menyebabkan rasa dendam serta konflik yang berkepanjangan.

Melihat dari latar belakang masalah dan pembatasan masalah di atas,

maka dapat diidentifikasikan bahwa permasalan pokok yang akan diteliti dan

diuraikan dalam skripsi ini sebagai berikut:

1. Bagaimana Pelaksanaan khitbah di Desa Pulung Rejo Kecamatan Rimbo Ilir

Jambi.

2. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi terjadinya pembatalan khitbah di Desa

Pulung Rejo Kecamatan Rimbo Ilir Jambi.

3. Apa tujuan masyarakat Desa Pulung Rejo Kecamatan Rimbo Ilir Jambi

membebankan ganti rugi pembatalan khitbah.

Page 16: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

8

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

Dalam skripsi ini ada beberapa tujuan yang hendak dicapai oleh penulis,

adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. Mengetahui pelaksanaan khitbah dalam masyarakat Desa Pulung Rejo

Kecamatan Rimbo Ilir Jambi.

2. Mengetahui faktor penyebab pembatalan khitbah dalam masyarakat Desa

Pulung Rejo Kecamatan Rimbo Ilir Jambi.

3. Mengetahui tujuan masyarakat Desa Pulung Rejo Kecamatan Rimbo Ilir

Jambi membebankan ganti rugi pembatalan khitbah.

Adapun manfaat dalam penulisan skripsi ini adalah:

Dapat diketahui bahwa nilai suatu penelitian tergantung pada

metodologinya, juga tentunya dalam hal ini ditentukan pula besarnya manfaat

penelitian tersebut. Untuk itu dalam penulisan skripsi ini penulis mengharapkan

adanya manfaat atau kegunaan yang dapat diperoleh:

1. Bagi penulis sebagai tugas akhir untuk mendapatkan gelar sarjana strata SI

dan menjadikan wawasan serta ilmu pengetahuan dalam masalah ini.

2. Sebagai bahan kajian dalam dunia akademis.

3. Bagi mahasiswa hasil penelitian dan tulisan ini dapat dijadikan referensi dan

tambahan pemikiran dalam dunia akademik.

Bagi masyarakat penelitian ini, dapat memberi manfaat sebagai berikut:

1. Memberikan pencerahan pemikiran khususnya dalam masalah khitbah kepada

masyarakat.

2. Supaya masyarakat memikirkan terlebih dahulu dampak positif dan negatif

dalam setiap ingin melakukan sebuah tindakan.

Page 17: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

9

D. Review Kajian Terdahulu

Penelitian seputar khitbah (pinangan) belum banyak penelitian yang

dilakukan oleh peneliti sebelumnya, apalagi penelitian tentang khitbah dalam

keterkaitannya dengan ganti rugi pembatalan khitbah. Dari hasil penelusuran,

penulis menemukan tema tentang peminangan, diantaranya skripsi berjudul:

“Tradisi Khitbah di Kalangan Masyarakat Betawi Menurut Hukum Islam (studi

Kasus Kelurahan Rawajati Kecamatan Pancoran Jakarta Selatan” disusun oleh

Hoirum Kodriasih, mahasiswa jurusan Ahwal Al-Syakhshiyah, Fakultas Syari’ah

dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007. Skripsi ini, membahas

tentang praktek khitbah khusus masyarakat Betawi di Desa Rawajati. Bahwa ada

sebagian praktek budaya meminang yang bertentangan dengan nilai-nilai ajaran

agama Islam.9

Ada juga skripsi yang berjudul “Peminangan dalam Perspektif Fikih dan

KHI (Kompilasi Hukum Islam) disusun oleh Nurkhairiyati Hernia, jurusan

Ahwal Al-Syakhshiyah, Fakultas Syari’ah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, 2008. Dalam skripsi ini, penulis menjelaskan konsep peminangan

menurut Fikih dan KHI, serta membandingkan persamaan dan perbedaan

diantara keduanya.10

9 Hoirum Kodriasih. Tradisi Khitbah di Kalangan Masyarakat Betawi Menurut Hukum Islam

(Studi Kasus di Kelurahan Rawajati Kec. Pancoran Jakarta Selatan), Jurusan Ahkwal Al-Syakhsiyah,

Fakultas Syari’ah dan Hukum, UIN syarif Hidayatullah Jakarta 2007.

10 Nurkhairiyati Hernia. Peminangan dalam Perspektif Fikih dan Kompilasi Hukum Islam,

Jurusan Ahwal Al-Syakhshiyah, Fakultas Syari’ah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2008.

Page 18: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

10

Selanjutnya ada juga skripsi yang berjudul “Prosesi Peminangan Menurut

Adat Bima dalam Prespektif Islam (Studi Kasus di Kec. Danggo Kab. Bima

Nusa Tenggara Barat), disusun oleh Toty Citra Warsita, Jurusan Administrasi

Keperdataan Islam, Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta 2010. Skripsi ini menjelaskam adat peminangan Bima yang dianggap

sedikit menyimpang dari ajaran agama Islam, karena masyarakatnya masih

dipengaruhi tradisi nenek moyang.11

Sedangkan dalam skripsi ini, penulis membedakan pembahasan penelitian

dari skripsi yang sudah ada di atas dengan perbedaan, yaitu terkait dengan

konteks pembebanan ganti rugi dalam pembatalan khitbah yang ditinjau dari

aspek sosiologis, yang merupakan studi kasus masyarakat Desa Pulung Rejo

Jambi. Dengan alasan bahwa tinjauan terhadap aspek sosiologisnya yang lebih

relevan sebagai pertimbangan untuk mencegah kegagalan dalam pernikahan.

E. Objek Penelitian

Penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah masyarakat Desa

Pulung Rejo Kecamatan Rimbo Ilir Jambi, khususnya dalam permasalahan ganti

rugi terhadap pembatalan khitbah.

11

Toty Citra Warsita, Prosesi Peminangan Adat Bima dalam Perspektif Islam (Studi kasus di

Kec. Danggo Kab. Bima Nusa Tenggara Barat), Jurusan administrasi Keperdataan Islam, Fakultas

Syari’ah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2010.

Page 19: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

11

E. Metode Penelitian dan Teknik Penulisan

1. Sifat dan Pendekatan

Penelitian ini adalah penelitian empiris yang bersifat deskriptif, di mana

penulis bertujuan memberikan gambaran terhadap keadaan masyarakat Desa

Pulung Rejo, dalam masalah ganti rugi pembatalan khitbah, berdasarkan

faktor-faktor, latar belakang pendidikan, ekonomi, sosial dan adat yang

nampak dan berpengaruh dalam situasi yang diselidiki. Pendekatan yang

peneliti gunakan yaitu, metode penelitian hukum sosiologis yang dinyatakan

sebagai suatu gejala empiris yang dapat diamati dalam kehidupan.12

Seperti,

melihat unsur-unsur sosial yang mempengaruhi pembebanan ganti rugi

pembatalan khitbah Desa Pulung Rejo Kec. Rimbo ilir Jambi.

2. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penulisan ini terdiri dari sumber data

yang primer dan sumber data yang skunder. Adapun sumber data yang primer

adalah:

a. Responden, yakni orang atau keluarga yang dijadikan objek penelitian,

dalam hal ini adalah pelaku yang khitbahnya dibatalkan maupun yang

membatalkan (HY, SP, WD, WG, SK, A) tokoh adat (Bpk. Dainuri),

12

Bambang Sunggono, Metode Penelitian Hukum (Jakarta: PT Grafindo Persada, 2003), h.

76.

Page 20: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

12

tokoh agama (Bpk. H. Sudayat), yang dianggap relevan dimintai

keterangan.

b. Informan, yakni orang yang memberikan informasi mengenai situasi dan

kondisi obyektif wilayah daerah yang diteliti yang terdiri dari aparatur

pemerintahan (Bpk. Sakiyo) sesepuh Desa Pulung Rejo (Bpk.

Somorejono).

Sedangkan sumber data yang sekunder adalah buku-buku yang berkaitan

dengan persoalan perkawinan terutama yang membahas khitbah (Upacara

Perkawinan Adat Jawa, karangan Thomas Wijaya Bratawijaya) dan buku-

buku yang terkait dengan adat-istiadat (Hukum Perkawinan Adat, karangan

Hilman Hadikusuma, Hukum Adat Indonesia). Selain itu buku pengantar

sosiologi (Memperkenalkan Sosiologi, Sosiologi Suatu Pengantar, karangan

Soerjono Soekanto), serta masih banyak lagi buku-buku yang berkaitan

dengan pembahasan skripsi ini.

3. Teknik Pengumpulan Data

a. Wawancara

Dilakukan oleh penulis kepada sejumlah responden sebanyak 4 orang

yang merupakan pelaku pembatalan khitbah di Desa Pulung Rejo ( SP,

SK, WG, A). Dan 2 orang yang khitbahnya dibatalkan (HR, WD) sebagai

sampel dan wawancara dengan Sesepuh Adat (Bpk. Somorejono), tokoh

agama (Bpk.H. Sudayat), tokoh adat (Bpk. Dainuri), Kepala Desa Pulung

Page 21: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

13

Rejo (Bpk. Sakiyo), (masing-masing satu orang). Dalam hal ini penulis

menggunakan metode interview terpimpim dengan menggunakan

pedoman wawancara (interview guide) sebagai acuan agar proses

interview terfokus pada permasalahan yang dimaksud.

b. Studi kepustakaan

Studi ini dilakukan untuk mencari data melalui buku-buku tentang

perkawianan khususnya yang membahas khitbah, (Upacara Perkawinan

Adat Jawa), adat-istiadat perkawinan orang Jawa,(Hukum Perkawinan

Adat, Ensiklopedi Adat-Istiadat Budaya Jawa, Hukum Adat Indonesia)

dan buku sosiologi seperti, Memperkenalkan Sosiologi, Sosiologi Suatu

Pengantar, Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan, Hukum dan

Masyarakat, Sosiologi Kontemporer, serta buku lainya sebagai literatur

yang berkaitan dengan persoalan yang penulis bahas.

4. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Dalam pengolahan data penulis menguraikan pendapat responden tentang

ganti rugi pembatalan khitbah dalam bentuk kata-kata atau kalimat bedasarkan

pertanyaan yang penulis ajukan, kemudian penulis juga menganalisis apa

yang menjadi faktor-faktor serta tujuan yang melatar belakangi masyarakat

Desa Pulung Rejo membebankan ganti rugi pada pihak yang membatalkan

khitbah. Dan setelah seluruh data yang penulis peroleh dari wawancara dan

kepustakaan diseleksi, disusun, diklasifikasikan serta direduksi lalu diadakan

analisis data dalam bentuk analisis deskriptif yang disajikan dalam uraian.

Data-data yang telah terkumpul diperiksa kembali mengenai kelengkapan

Page 22: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

14

jawaban yang diterima, kejelasannya, konsistensi jawaban atau informasi

yang biasa disebut editing.

5. Teknik Penulisan

Adapun teknik penulisan mengacu kepada buku pedoman penulisan

skripsi, Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Syarif Hidayahtullah Jakarta tahun

2007.

F. Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi ini dibagi menjadi lima bab yang terdiri dari sub-sub

pokok sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan yang mencakup dari latar belakang masalah, pembatasan

dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, objek

penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II Pada bab kedua ini menguraikan sekilas tentang khitbah dalam

prespektif Fiqih, kondisi monografi, kondisi demografi, kondisi

sosiologi dan gambaran adat yang digunakan oleh masyarakat Desa

Pulung Rejo Kec. Rimbo Ilir Jambi.

BAB III Bab ketiga ini penulis akan menjelaskan, beberapa penyebab

masyarakat membatalkan khitbahnya bila dilihat dari sosial

masyarakat Desa Pulung Rejo.

BAB IV Sedangkan dalam bab empat ini penulis akan menjelaskan,

pengetahuan masyarakat Desa Pulung Rejo tentang ganti rugi dalam

Page 23: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

15

pembatalan khitbah, tinjauan sosiologis pembatalan khitbah serta

analisis dari penulis yang merupakan hasil penelitian.

BAB V Pada bab lima ini yang merupakan hasil akhir dari penelitian yang

berisikan penutup dan kesimpulan dari pembahasan bab-bab

sebelumnya.

Page 24: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

16

BAB II

PROSES KHITBAH MASYARAKAT DESA PULUNG REJO

KECAMATAN RIMBO ILIR JAMBI

A. Sekilas Tentang Khitbah dalam Perspektif Fiqih

1. Pengertian dan Dasar Hukum Khitbah

Kata Khitbah berasal dari bahasa Arab yang mempunyai sinonim

dengan peminangan, yang berasal dari kata “pinang” atau “meminang” (kata

kerja)1 atau bersinonim juga dengan melamar.

Secara etimologis meminang atau melamar artinya (antar lain)

“meminta wanita untuk dijadikan isteri (bagi diri sendiri atau orang lain)”.

Sedangkan, secara terminologis peminangan adalah “ kegiatan atau upaya ke

arah terjadinya hubungan perjodohan antara seorang pria dengan seorang

wanita “2 atau seorang laki-laki meminta kepada seorang perempuan untuk

menjadi isteri dengan cara-cara yang umum berlaku di tengah-tengah

masyarakat.

Dalam pelaksanaan khitbah biasanya masing-masing pihak saling

menjelaskan keadaan dirinya atau keluarganya. Tujuannya tidak lain untuk

menghindari terjadinya kesalahpahaman di antara kedua belah pihak.3 Khitbah

1Abd. Rahman Ghazaly, Fiqih Munakahat (Jakarta: Kencana, 2006), h. 73.

2 Abdurrahman, Kompilasi Hukum Islam di Indonesia (Jakarta: Akademika Perssindo,

1992), h. 113.

3 Dahlan Idhamy, Azas-azas Fiqih Munakahat (Surabaya: AL-Ikhlas, 1984), h. 15.

Page 25: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

17

merupakan pendahuluan untuk melangsungkan perkawinan, disyari‟atkan

sebelum ada ikatan suami isteri dengan tujuan agar memasuki perkawinan

didasarkan kepada penelitian dan pengetahuan serta kesadaran masing-masing

pihak. Adakalanya pernyataan keinginan tersebut disampaikan dengan bahasa

yang jelas dan tegas (syarih) atau dapat juga dilakukan dengan sindiran

(kinayah).4

Adapun dasar nash al-Quran tentang khitbah atau lamaran:

2235 Artinya:

“Dan tidak ada dosa bagi kamu meminang wanita-wanita itu dengan

sindiran atau kamu menyembunyikan (keinginan mengawini mereka) dalam

hatimu. Allah mengetahui bahwa kamu akan menyebut-nyebut mereka, dalam

pada itu janganlah kamu mengadakan janji kawin dengan mereka secara

rahasia, kecuali sekedar mengucapkan (kepada mereka) perkataan yang

ma'ruf]. dan janganlah kamu ber'azam (bertetap hati) untuk beraqad nikah,

sebelum habis 'iddahnya. dan Ketahuilah bahwasanya Allah mengetahui apa

yang ada dalam hatimu; Maka takutlah kepada-Nya, dan Ketahuilah bahwa

Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun.” (Q.S Al-Baqarah (2): 235)

Dasar nash hadits yaitu hadits dari Jabir bin Abdullah riwayat Abu

Daud:

4 Wahbah al-Zuhaily, al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu ( Damsyiq: Dar al-Fikr, 1984) juz III,

h. 10.

Page 26: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

18

5

Artinya:

“Apabila seseorang di antara kamu meminang seorang perempuan, jika

ia dapat melihat apa yang dapat mendorongnya semakin kuat untuk

menikahinya, maka laksanakanlah” (HR.Abu Daud).

Demikianlah makna khitbah ditinjau dari segi bahasa Arab adalah

lamaran atau permohonan seorang laki-laki kepada perempuan yang dipinang

untuk dinikahinya. Maka pinangan dalam pandangan syari’at Islam bukanlah

suatu transaksi (akad) antara laki-laki yang meminang dengan perempuan

yang dipinang atau walinya. Akan tetapi, itu tidak lebih dari pada lamaran

atau permohonan untuk menikah.

Adapun perempuan yang boleh dipinang adalah yang memenuhi syarat

sebagai berikut:

a. Tidak dalam pinangan orang lain.

b. Pada waktu dipinang tidak ada penghalang syar’i yang melarang

dilangsungkannya pernikahan.

c. Perempuan itu tidak pada masa iddah karena thalak raj’i.

d. Apabila perempuan dalam masa iddah karena thalak ba’in, hendaklah

meminang dengan cara siryy ( tidak terang-terangan ). 6

2. Tujuan Khitbah atau Lamaran

Setiap orang yang melakukan peminangan sebelum akad pernikahan,

adalah untuk merealisasikan tujuan yang sangat banyak, yang terpenting

diantaranya tujuan-tujuan itu adalah :

5 Imam Hafiz al-Mushannif al-Muttaqin Abi Dawud Sulaiman, Sunan Abi Daud ( Beirut:

Daar Ibnu Hazm, 202 H), Jilid, II, h. 480.

6 Abd. Rahman Ghazaly, Fiqh Munakahat (Jakarta: Kencana, 2006), h. 74.

Page 27: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

19

a. Memudahkan jalan perkenalan antara peminang dengan yang dipinang

serta keluarga kedua belah pihak. Untuk menumbuhkan rasa kasih sayang

(mawaddah) selama masa pinangan, setiap salah satu dari salah satu pihak

akan memanfaatkan momen ini secara maksimal dan penuh kehati-hatian

dalam mengenal pihak yang lain, berusaha untuk menghargai dan

berinteraksi dengannya.

b. Ketentraman jiwa, karena sudah merasa cocok dengan masing-masing

calon pasangannya, maka memunginkan bagi keduanya merasa tentram

dan yakin dengan calon pasangan hidupnya. 7

Sedangkan hikmah disyariatkanya pinangan, meskipun hukumnya

tidak sampai pada tingkat wajib, selalu mempunyai tujuan dan hikmah.

Adapun hikmah dari adanya syariat pinangan adalah untuk lebih menguatkan

ikatan perkawinan yang diadakan sesudah itu, karena dengan pinangan itu

kedua belah pihak dapat saling mengenal.

3. Hukum Melihat Calon Pinangan

Untuk kebaikan dalam kehidupan berumah tangga, kesejahteraan dan

kesenangannya, semestinya laki-laki melihat dulu perempuan yang akan

dipinangnya, sehingga ia dapat menentukan apakah peminangan itu diteruskan

atau dibatalkan. Melihat orang yang akan dijadikan teman hidup sebagai

bentuk ibadah harus dilakukan dengan teliti dan melalui berbagai

pertimbangan normal seperti isyarat hadits:

8

7 Abd. Nashir Taufiq, Saat Anda Meminang (Jakarta: Pustaka Azzam, 2001), h. 19-21.

8 Muhammad Nasruddin Al-Albani, Mukhtashar Shahih Muslim (Beirut: Al-Maktab Al-

Islami), h., 175.

Page 28: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

20

Artinya:

“Seorang perempuan dinikahi (dijadikan isteri) atas dasar empat

pertimbangan yaitu: karena kecantikannya hartanya, keturunannya, agamanya,

maka menangkanlah pilihan agama dan engkau akan beruntung”

Begitu pula dengan seorang perempuan, secara tersirat hadits tersebut

menyebutkan kata “laki-laki” untuk diterima khitbahnya dengan empat

pertimbangan:

a. Karena ketampanannya

b. Karena hartanya

c. Karena keturunannya

d. Karena agamanya

Karena adanya kesetaraan kedudukan antara pria dan wanita di

hadapan Allah, maka hak melamar dan dilamar akan terealisasikan secara

proposional berdasarkan keadaan yang memungkinkan9. Karena kita ketahui

tujuan dari pernikahan itu mulia, yaitu untuk mendapatkan keturunan,

memelihara kehormatan, merealisir segi-segi ibadah, kesehatan moral,

kemasyarakatan dan sebagainya. Islam mengharapkan agar kita sampai pada

cita-cita yang dimaksud, maka tidak ada salahnya apabila laki-laki berupaya

menyelidiki perempuan yang hendak dinikahinya, agar dapat dirasakan

keserasian yang sebenarnya.10

Sebagian ulama berpendapat bahwa melihat perempuan yang akan

dipinang itu hukumnya sunnah. Keterangannya adalah sabda Rasulullah

SAW:

9 Ahmad Sudirman Abbas, Pengantar Pernikahan: Analisa Perbandingan Antar Mazhab (

Jakarta: PT. Prima Heza Lestari, 2006), h. 137-138.

10

Thoriq Ismail Kahiya, Matakuliah Menjelang Pernikahan, Hukum Melamar Perempuan

yang Sudah Dilamar Orang Lain ( Surabaya: Pustaka Progressif, 2004), h. 86.

Page 29: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

21

11

Artinya:

“Apabila salah seorang kamu meminang seorang perempuan,

sekiranya dia dapat melihat perempuan itu, hendaklah dilihatnya sehingga

bertambah keinginannya pada pernikahan, maka lakukanlah.” (Riwayat

Ahmad dan Abu Daud)

Imam Malik hanya membolehkan pada bagian muka dan dua telapak

tangan. Fuqaha yang lain membolehkan melihat seluruh bagian badan kecuali

dua kemaluan. Sementara fuqaha yang lain lagi melarang melihat sama sekali.

Sedangkan Abu Hanifah membolehkan melihat dua telapak kaki, muka dan

dua telapak tangan.12

Perbedaan pendapat ini disebabkan karena dalam persoalan ini

terdapat suruhan untuk melihat wanita secara mutlak, terdapat pula larangan

secara mutlak, dan ada pula suruhan yang bersifat terbatas, yakni pada muka

dan dua telapak tangan, berdasarkan pendapat mayoritas ulama berkenaan

dengan firman Allah SWT pada surat an-Nur; 31

(

Artinya:

“Dan janganlah (kaum wanita) menampakkan perhiasannya, kecuali

yang (biasa) tampak daripadanya (Qs An-Nur : 31)

11

Imam Hafiz al-Mushannif al-Muttaqin Abi Dawud Sulaiman, Sunan Abi Daud, ( Beirut:

Daar Ibnu Hazm, 202 H), jilid,II, h. 480.

12

Ibnu Rusyd, Bidayatul Mujtahid: Analisa Fiqih Para Mujtahid. Penerjemah Imam

Ghhazali Said, (Jakarta : Pustaka Amani, 1989) jilid II, h. 395.

Page 30: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

22

Pengertian “perhiasan yang biasa tampak daripadanya” adalah muka

dan telapak tangan. Karena diqiyaskan pada waktu berhaji.13

Selain itu

Jumhur juga berpendapat bagian yang boleh dilihat yitu muka dan telapak

tangan. Dikarenakan dengan melihat muka dapat diketahui cantik atau jelek

dan melihat telapak tangannya dapat diketahui badannya subur atau tidak.14

Izin untuk melihat ini tidak harus dengan persetujuan perempuan

tersebut, dan sebaiknya dilakukan tanpa sepengetahuannya, karena hal itu

mutlak diizinkan oleh Rasulullah SAW, tanpa syarat keridhaannya. Biasanya

perempuan akan malu untuk memberikan izin. Hal ini hanya untuk menjaga

agar tidak melukai perasaannya, kalau setelah melihatnya laki-laki itu

mengundurkan diri. Karena itulah dianjurkan untuk melihat tanpa

sepengetahuan si perempuan sebelum melakukan peminangan.

Bilamana seorang laki-laki melihat bahwa pinangannya ternyata tidak

menarik hati, hendaklah dia diam dan jangan mengatakan sesuatu yang

menyakitkan hatinya, sebab boleh jadi perempuan yang tidak disenanginya itu

akan disenangi orang lain.15

4. Permasalahan dalam Khitbah

Khitbah merupakan pendahuluan untuk melakukan pernikahan dan

merupakan perbuatan mubah, memiliki tata cara tertentu yang diatur oleh

13

Tihami dan Sohari Sahrani, Fikih Munakahat: Kajian Fikih Nikah Lengkap (Jakarta : PT

RajaGrafindo Persada, 2009), h. 25.

14

M. Bukhori, Hubungan Seks menurut Islam ( Jakarta : Bumi Aksara, 1994), h. 18.

15

Tihami dan Sahrani, Fikih Munakahat: Kajian Fikih Nikah Lengkap, h. 27

Page 31: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

23

Islam. Hal-hal tersebut terkait dalam permasalahan yang akan dibahas sebagai

berikut antara lain :

a. Meminang Pinangan Orang Lain

Meminang pinangan orang lain itu hukumnya haram, sebab berarti

merampas hak dan menyakiti hati orang lain, memecahkan hubungan

kekeluargaan, menganggu ketentraman. Maksud dari meminang pinangan

orang lain yang diharamkan itu bilamana perempuan itu telah menerima

pinangan laki-laki yang pertama dan Walinya dengan terangan-terangan

mengizinkannya, bila izin itu memang diperlukan. Tetapi, kalau pinangan

semua ditolak dengan terang-terangan atau sindiran, atau laki-laki yang

kedua belum tahu ada orang lain yang sudah meminangnya, atau pinangan

pertama belum diterima, juga belum ditolak, atau laki-laki pertama

mengizinkan laki-laki kedua untuk meminangnya maka yang demikian

diperbolehkan.16

Alasan secara umum adanya larangan melamar perempuan yang

sudah dilamar orang lain karena akan mengakibatkan terlukanya perasaan

pelamar pertama, sehingga akan menimbulkan perseteruan dan kemarahan

serta rasa sakit hati yang berlebihan.

b. Meminang Wanita yang dalam Masa Iddah

Diharamkan bagi orang yang meminang mantan istri orang lain

atau wanita yang sedang iddah, baik dalam masa iddah kematian

16

Abdurrahman Ghazali, Fikih Munakahat ( Jakarta : Prenada Media, 2003), h. 78.

Page 32: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

24

suaminya, karena talaq raj’i maupun talak ba’in. Jika perempuan yang

sedang Iddah talaq raj’i haram dipinang, karena masih ada ikatan dengan

mantan suaminya, dan suaminya masih berhak merujuknya kembali

sewaktu-waktu ia suka.17

Adapun, melakukan lamaran kepada perempuan

dalam keadaan talak ba‟in (talak tiga), tidak boleh dengan terang-

teranganberdasar kesepakatan. Sedang, fuqaha berbeda pendapat tentang

lamaran yang dilakukan cara sindirian kepada perempuan karena talak

ba‟in. 18

Sedangkan bagi perempuan yang sedang iddah kematian boleh

dipinang secara sindiran, walaupun kalangan ulama fikih masih berbeda

pendapat, karena perempuan yang sedang iddah kematian hubungan suami

istri terputus sehingga hak suami terhadap istri hilang sama sekali.

Meskipun demikian, pinangan yang diajukan kepada perempuan tersebut

hendaknya tidak mengganggunya, apalagi sampai mencemarkan namanya

dimata tetangga atau kerabatnya.19

Sebagaimana firman Allah SWT:

17

Tihami, Fikih Munakahat: Kajian Fikih Nikah Lengakap (Jakarta: PT Grafindo Persada,

2009), h., 30.

18

Ahmad Sudirman Abbas, Pengantar Pernikahan: Analisa Perbandingan Antar Madzhab

(Jakarta: PT Heza Lestari, 2006), h., 117.

19

Tihami, Fikih Munakahat: Kajian Fikih Nikah Lengkap, h, 30.

Page 33: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

25

)2235

Artinya:

“Dan tidak ada dosa bagi kamu meminang wanita-wanita itu

dengan sindiran atau kamu menyembunyikan (keinginan mengawini

mereka) dalam hatimu. Allah mengetahui bahwa kamu akan menyebut-

nyebut mereka, dalam pada itu janganlah kamu mengadakan janji kawin

dengan mereka secara rahasia, kecuali sekedar mengucapkan (kepada

mereka) perkataan yang ma'ruf. dan janganlah kamu ber'azam (bertetap

hati) untuk beraqad nikah, sebelum habis 'iddahnya. dan Ketahuilah

bahwasanya Allah SWT mengetahui apa yang ada dalam hatimu; Maka

takutlah kepada-Nya, dan Ketahuilah bahwa Allah Maha Pengampun lagi

Maha Penyantun.” (QS Al-Baqarah (2): 235)

c. Menyendiri dengan Tunangan

Tidak boleh seseorang menyendiri dengan tunangannya, karena

mereka belum menikah dan belum menjadi suami isteri. Mereka masih

tetap dianggap orang lain sampai adanya akad yang pernikahan

dengannya.20

Hal ini karena menyendiri dengan pinangan mendorong

melakukan perbuatan yang dilarang agama. Akan tetapi, bila ditemani

oleh salah seorang mahramnya untuk mencegah terjadinya maksiat-

maksiat, maka diperbolehkan. Dalam masalah ini ada kaitannya dengan

hadits Rasulullah SAW :

20

Abu Muhammad Asraf bin Abdul Maqsud, Curhat Pernikahan (Bandung : Pustaka

Rahmat, 2009), h. 16.

Page 34: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

26

21

Artinya:

“Dari Amir bin Robi‟ah, Rasulullah bersabda: “Diharamkan

kepada laki-laki berdua dengan wanita yang bukan mahramnya karena

yang ketigannya adalah setan kecuali ada mahram” (HR. Ahmad).

d. Tukar Cincin dalam Tunangan

Bertukar cincin yang dilakukan sebagai tanda adanya ikatan antara

seorang perempuan dengan seorang lak-laki sebagai tunangannya bukan

merupakan cara Islam. Tukar cincin juga bukan cara bangsa-bangsa Asia,

melainkan cara bangsa Roma (Eropa) yang mendapat pengesahan dari

gereja. Jadi, tukar cincin ini mulanya bukan pula cara umat Kristiani,

melainkan warisan kebudayaan Romawi.

Tukar cincin diadakan sebagai ikatan akan kawin, bukan sebagai

tanda sudah kawin. Orang yang baru bertukar cincin belum dikatakan

punya ikatan sah sebagai suami isteri sebelum dilakukannya akad nikah.

Mereka masih sama-sama orang asing. Walaupun sering terjadi di tengah

masyarakat antara perempuan dan laki-laki yang bertukar cincin bebas

bergaul berduaan, pergi bersama-sama seperti layaknya suami isteri.22

21

Ahmad Ibnu Hambal, Almusnad lil Imam Ahmad Ibnu Hambal (Beirut-Libanon: Darul

Fikri, 1994 H/ 1414 M), h. 450.

22

Muhammad Thalib, 40 Petunjuk Menuju Perkawianan Islami (Bandung : Irsyad Baitus

Salam, 1995), h. 75.

Page 35: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

27

Adapun khilafiyah hukum laki-laki memakai cincin emas,

dikarenakan adanya larangan dari Rasulullah bagi lak-laki menggunakan

cincin yang terbuat dari emas :

23

Artinya:

“Dari Addullah bin Umar, Nabi SAW pernah menyaksikan

sebagian sahabat mengenakan cincin emas, maka beliau berpaling dari

padanya, lalu dilemparkannya, akhirnya mengenakan cincin dari besi.

Kemudian, Rasul SAW bersabda : Ini jelek dan ini perhiasan penduduk

neraka, lalu dilemparkan. Maka, mereka mengenakan cincin dari perak.

Dan beliau diam, tidak lagi memberi komentar (HR. Abu Daud dan

Baihaqy)

5. Akibat Hukum Khitbah

Khitbah adalah pendahuluan perkawinan, tetapi bukan akad nikah.

Kadang-kadang seorang laki-laki yang akan mengkhitbah seorang wanita

memberikan hadiah sebagai penguat ikatan, untuk memperkokoh hubungan

baru antara mereka. Tetapi harus diingat bahwa semua perkara adalah

wewenang Allah SWT, Dia berbuat sekehendak-Nya, bagaimanapun dan

waktu kapanpun kadang-kadang terjadi sesuatu diluar perhitungan manusia,

23

Imam Hafiz al-Mushannif al-Muttaqin Abi Dawud Sulaiman, Sunan Abi Daud (Beirut:

Daar al-Haris, 202 H), Jil. II, h. 214.

Page 36: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

28

seperti ada pihak keluarga yang ingin membatalkan rencana perkawinan. Ini

pernah terjadi dan sering terjadi.24

Khitbah hanya bermaksud memperlihatkan atau mengumumkan akan

diadakan pernikahan, jangan ditambah-tambah keadaanya, diperkuat, dan

ditetapkan kedudukannya. Bagaimanapun juga, khitbah tidak menyebabkan

adannya ketentuan bagi si wanita untuk secara bebas menjadi hak bagi yang

meminangnya. Ada yang penting ditekankan disini adalah bahwa perempuan

yang dipinang tetap merupakan orang lain bagi laki-laki yang meminang,

sampai pernikahannya dengan perempuan itu terlaksana dengan baik.

Perempuan statusnya belum dapat berubah menjadi istri sebelum akad syara’

yang benar dilangsungkan. Rukun dasar dalam akad nikah adalah ijab qobul.

Ijab dan qobul berupa lafazh-lafazh perjanjian yang sudah diketahui menurut

adat dan syara.25

Wajib kita ketahui bahwa kitbah hanyalah janji untuk mengadakan

perkawinan tetapi bukan akad nikah yang mempunyai kekuatan hukum.

Memenuhi janji untuk menikah adalah kewajiban bagi kedua belah pihak

yang berjanji. Agama tidak menetapkan hukum tertentu bagi pelanggarnya

tetapi melanggar janji adalah temasuk perbuatan yang tercela, pelanggaran

24

H.S.A. Al-Hamdani, Risalah Nikah Hukum Perkawinan Islam (Jakarta, Pustaka Amani,

1989), h. 27.

25

Yusuf Qardhawi, Problematika Islam Masa Kini, Qardhawi MenJawab (Bandung,

Trigenda Karya, 1995), h. 489.

Page 37: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

29

janji adalah salah satu sifat munafik.26

Akan tetapi walaupun khitbah hanyalah

sebagai pendahuluan sebelum dilaksanakannya akad nikah, tetapi ada akibat

yang ditimbulkan jika khitbah tersebut dibatalkan. Biasanya dalam

melaksanakan khitbah pihak laki-laki seringkali sudah memberikan

pembayaran mahar seluruh atau sebagiannya dan memberikan macam-macam

hadiah serta pemberian-pemberian guna memperkokoh pertalian dan

hubungan yang masih baru itu. Akan tetapi terkadang terjadi bahwa pihak

laki-laki atau wanita ataupun kedua-duanya kemudian membatalkan rencana

pernikahannya.

Telah dijelaskan sebelumnya bahwa khitbah semata-mata baru

merupakan perjanjian hendak melakukan akad nikah. Dan membatalkannya

adalah menjadi hak masing-masing pihak yang tadinya telah mengikat

perjanjian. Terhadap orang yang menyalahi janjinya Islam tidak mejatuhkan

hukuman materil, sekalipun perbuatan ini dipandang umat tercela dan

dianggapnya sebagai salah satu dari sifat-sifat kemunafikan, terkecuali kalau

ada alasan-alasan yang benar yang menjadi sebab tidak dipatuhinya

perjanjianya tadi.

Pemberian yang telah diberikan oleh peminang yang berupa mahar

harus dikembalikan, karena mahar adalah dalam rangka perkawinan. Sebelum

perkawinan berlangsung pihak wanita belum berhak meminta mahar, mahar

itu wajib dikembalikan karena mahar itu masih milik si peminang. Adapun

26

Al-Hamdani, Risalah Nikah Hukum Perkawinan Islam, h. 27.

Page 38: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

30

hadiah-hadiah yang pernah diberikan dianggap hibah, karena itu tidak perlu

diminta kembali sebab sudah menjadi milik wanita yang dipinang dan ia

sudah boleh memanfaatkannya. Orang yang menuntut kembali pemberiannya

berarti mencabut milik orang lain tanpa kerelaanya, perbuatan ini bathil

menurut syara’. Kecuali apabila peminang memberikan sesuatu minta ditukar

dengan barang lainnya kemudian yang diberi belum memberi ganti maka ia

berhak meminta kembali pemberiannya, karena pemberiannya itu

dimaksudkan untuk menukar dan apabila perkawinan tidak jadi berlangsung

maka ia berhak meminta kembali pemberiannya.27

6. Hukum pembatalan Khitbah

Khitbah atau lamaran adalah permulaan sebagai pembuka pintu

menuju pernikahan. Sebagai pembuka disini dapat diasumsikan janji untuk

menikah dan bukan sebagai pelegalan hubungan antara laki-laki dan

perempuan.28

Walaupun pandangan sering kita saksikan ditengah masyarakat

yang baru bertunangan. Mereka bebas bergaul berduaan, pergi bersama-sama

layaknya suami isteri, bahkan berbincang dan bercengkrama tanpa bersama

mahramnya.

Dan karena khitbah itu merupakan janji yang direncanakan, maka

tidak mengikat hubungan antara keduanya sehingga ada kemungkinan

27

Ibid., h. 27-28.

28

Ahmad Sudirman Abbas, Pengantar Pernikahan: Analisis Perbandingan antar Mazhab

(Jakarta, PT. Prima Heza Lestari, 2006), h. 91.

Page 39: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

31

dibatalkan oleh sebab-sebab tertentu.29

Terhadap orang yang menyalahi janji

Islam tidak menentukan hukuman tertentu, sekalipun perbuatan itu dipandang

tercela dan dianggap sebagai salah satu sifat kemunafikan.30

Islam membolehkan pembatalan pinangan dengan syarat dalam

melakukan pembatalan pinangan harus didasarkan dengan alasan yang

rasional, tidak boleh apabila pembatalan dilakukan tanpa alasan yang tidak

dibenarkan oleh syara’ karena akan mengecewakan salah satu pihak.

B. Gambaran Umum Masyarakat Desa Pulung Rejo

1. Kondisi Geografis Masyarakat Desa Pulung Rejo Kec.Rimbo Ilir Jambi

Dalam penelitian ini penulis mengambil lokasi di Desa Pulung Rejo

Kec. Rimbo Ilir Jambi. Yang mempunyai luas desa 1,137.HA, dengan batas

wilayah :

Sebelah Utara : berbatasan dengan desa Karang Dadi

Sebelah Selatan : berbatasan dengan desa Simpang Babeko

Sebelah Barat : berbatasan dengan PTP. Nusanrata VI.Rimbo Bujang

Sebelah Timur : Berbatasan dengan desa Sido Rejo

Adapun terletak pada ketinggian tanah dan permukaan laut 500m,

banyaknya curah hujan 3000mm/th suhu udara rata-rata 32 cc. Orbitasi atau

29

Ibid,. h. 91.

30

Agus Salim, Risalatun Nikah, ( Jakarta, Pustaka Amani, 1989), h. 27

Page 40: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

32

jarak pusat pemerintahan desa dari pusat pemerintahan kecamatan 4km, jarak

ibu kota kabupaten 44km, dan jarak dari ibu kota propinsi 254 km.31

Dengan luas tanah yang ada maka pemerintahan desa Pulung Rejo

membagi-baginya menjadi beberapa fasilitas umum:32

Jalan sepanjang : 12 km

Bangunan umum : 6 Ha

Pemukiman atau perumahan seluas : 42, 5 Ha

Kuburan : 2 Ha

Perkantoran : 2 Ha

Pasar desa : 4 Ha

Perkarangan : 420 Ha

Perkebunan rakyat seluas : 630 Ha

2. Kondisi Demografi desa Pulung Rejo Kec.Rimbo Ilir Jambi

Wilayah Desa Pulung Rejo sama halnya dengan wilayah-wilayah lain

setiap tahun penduduk Desa Pulung Rejo bertambah, dan dari segi

pembangunan fisik pun terus berkembang mengikuti arus perkembangan.

Berdasarkan buku laporan kegiatan kecamatan 2010 dapat diketahui bahwa:

Jumlah penduduk : 2309 orang

Laki-laki : 1179 orang

Perempuan : 1130 orang

Jumlah kk : 584 orang

31

Sumber Data Monografi desa Pulung Rejo Tahun 2010, h. 1.

32

Ibid. h., 2.

Page 41: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

33

Adapun mata pencaharian penduduk Desa Pulung Rejo pada

umumnya sebagai petani.

Untuk melihat berbagai mata pencaharian penduduk Desa Pulung Rejo

dapat dilihat tabel 1 berikut ini:

Tabel 2.1

Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian

No. Pekerjaan Jumlah

1 PNS 39 orang

2 Swasta 20 orang

3 Pedagang 82 orang

4 Tani 725 orang

5 Pertukangan 14 orang

6 Nelayan 7 orang

7 Buruh tani 300 orang

Jumlah 1187 orang

Sumber: Data Desa Pulung Rejo, Tahun 2010

Melihat dari tabel diatas pada tahun 2010 penduduk desa Pulung Rejo

mayoritas bekerja sebagai petani.

3. Kondisi Sosiologis Masyarakat Desa Pulung Rejo Kec. Rimbo Ilir Jambi

a. Bidang keagamaan

Kehidupan beragama di Desa Pulung Rejo cukup baik. Hal ini

dapat dibuktikan bahwa sejak dahulu sampai sekarang tidak pernah terjadi

benturan-benturan yang bersifat keagamaan.

Keberadaan sarana ibadah mutlak dibutuhkan di tengah

masyarakat yang mayoritas penduduknya muslim, termasuk di dalamnya

masyarakat desa Pulung Rejo. Untuk menjelaskan sarana tempat

Page 42: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

34

peribadatan yang ada di desa Pulung Rejo, dapat dilihat pada Tabel 2

dibawah ini:33

Tabel 2.2

Jumlah Sarana Peribadatan

No Sarana Peribadatan Jumlah

1 Masjid 1buah

2 Mushola 9 buah

Jumlah 10 buah

Sumber: Data Desa Pulung Rejo, 2010

Bangunan fisik sarana peribadatan baik masjid maupun musholah

sudah cukup untuk menampung masyarakat yang akan menjalankan

aktifitas keagamaanya seperti shalat, pengajian, dan bentuk peribadatan

lain.

Untuk data penduduk menurut penganut agama di Desa Pulung

Rejo dapat dilihat pada Tabel 3 di bawah:

Tabel 2.3

Jumlah Penduduk Berdasarkan Kepercayaan Beragama

No Jenis agama Volume Prosentase

1. Islam 2308 orang 99,9567%

2. Kristen 1 orang 0,0433%

Jumlah 2309 orang 100%

Sumber Data : Monografi Desa Pulung Rejo

Penduduk desa Pulung Rejo mayoritas memeluk agama Islam

bahkan penduduk yang menganut agama Kristen hanya satu orang.34

33

Ibid., h. 3.

34

Ibid., h. 4.

Page 43: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

35

b. Bidang Pendidikan

Pada tahun 2010 berjumlah 328 siswa dengan tingkat klasifikasi

pendidikan dapat dilihat pada Tabel 4 berikut ini:

Tabel 2.4

Jumlah Penduduk Berdasarkan Golongan Usia Pendidikan

No Sarana pendidikan Jumlah murid

1 Taman kanak-kanak 37 orang

2 Sekolah dasar 185 orang

3 Mandrasah iftidaiyyah 106 orang

Jumlah 329 orang

Sumber Data : Hasil Laporan Tahunan desa Pulung Rejo, tahun 2010

Hanya ada tiga tempat pendidikan yang dapat memfasilitasi

masyarakat pulung rejo khususnya dalam pendidikan, dan jika mereka

ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi mereka harus

kota kecamatan atau Propinsi. Hal ini, yang meyebabkan mereka tidak

mau untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dengan

alasan jauhnya lokasi sarana pendidikan.

Tabel 2.5

Jumlah sarana pendidikan di desa Pulung Rejo

No Sarana pendidikan Jumah

1 Taman kanak-kanak 1 gedung

2 Sekolah Dasar 1 gedung

3 Madrasyah iftida‟iyyah 1 gedung

4 SLTP/Sederajat -

5 SLTA -

Jumlah 3 gedung

Sumber Data : Laporan Tahunan desa Pulung Rejo Tahun 2010

Page 44: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

36

Sarana pendidikan di Desa Pulung Rejo memang belum memadai,

sekolah yang ada hanya sampai tingkat sekolah dasar padahal banyak anak

yang bersekolah hingga perguruan tinggi.

c. Bidang Kemasyarakatan

Masyarakat desa Pulung Rejo itu sendiri terdapat 16 kelompok

majlis ta‟lim dengan jumlah anggota 320 orang, sedangkan organisasi

sosial lainya seperti, karang taruna, PKK sebagaimana table dibawah ini:

Tabel 2.6

Organisasi Sosial Masyarakat Desa Pulung Rejo

No Nama Organisasi Jumlah Anggota

1 Majlis Ta‟lim 16 Kelompok 320 orang

2 Karang Taruna 1 Kelompok 170 Anggota

3 Kelompok PKK 1 Kelompok 16 Anggota

Sumber Data : Laporan Tahunan Desa Pulung Rejo Tahun 2010

C. Pelaksanaan Khitbah atau Lamaran di Desa Pulung Rejo Kec.Rimbo Ilir

Jambi

1. Adat Istiadat Masyarakat Desa Pulung Rejo

Masyarakat pulung Rejo menganut sistem kekerabatan bilateral

sebagaimana masyarakat Jawa pada umumnya. Kelompok kekerabatan

bilateral seseorang ditelusuri melalaui garis keturunan dari pihak ayah

maupun ibu. Seluruh kerabat yang berasal dari garis keturunan yang sama,

baik laki-laki maupun perempuan, saudara laki-laki, saudara perempuan, atau

sepupu dimasukkan kategori saudara (sedulur).

Page 45: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

37

Dalam sistem bilateral, dimana baik garis keturunan ibu maupun ayah

diperhitungkan, konsep terpenting bukanlah marga yang tidak dikenal oleh

masyarakat Jawa akan tetapi “percabangan” dari kedua sisi. Dengan kata lain,

setiap orang memiliki dua garis nenek-moyang, yakni garis nenek moyang

dari bapak dan ibu. Dari kedua garis keturunan tersebut akan terbentuk

jaringan sepupu dari kedua belah pihak yang memiliki dua pasang kakek-

nenek, yakni orang tua bapak dan orang tua ibu mereka yang disebut „kakek-

nenek pangkuan.35

Masyarakat Pulung Rejo menganut agama Islam. Mereka juga terikat

oleh aturan-aturan adat yang mereka warisi dari nenek moyang dahulu. Adat

istiadat diwarisi secara turun temurun dan tetap diakui serta ditaati oleh

masyarakat.

Masyarakat Pulung Rejo dalam kehidupan sehari-hari pada umumnya

masih terikat oleh sistem norma dan aturan-aturan adatnya yang dianggap

luhur dan keramat. Mereka masih percaya pada hal-hal yang bersifat mistis

atau klenik seperti kemenyan dan sesajen. Hal tersebut tidak bisa

ditinggalkan ketika ada suatu hajat (seperti membangun rumah, slametan,

acara perkawinan, dll) yang menurut mereka suatu syarat wajib dilakukan

sehingga hajatnya dapat terkabul.36

35

H. Geert, Keluarga Jawa ( Jakarta: PT. Temprint, 1985), Cet-3, h. 28.

36

Sakiyo, Kepala Desa Pulung Rejo, Wawancara Pribadi. Pulung Rejo, 13 Agustus 2010.

Page 46: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

38

Kata adat sebenarnya berasal dari bahasa Arab, yang berati kebiasaan.

Pendapat lain menyatakan, bahwa adat sebenarnya berasal dari bahasa

sansekerta a berarti bukan dan dato yang artinya sifat kebendaan. Dengan

demikian, maka adat sebenarnya sifat immaterial : artinya, adat menyangkut

hal-hal yang berkaitan dengan sistem kepercayaan 37

Adapun adat atau kebiasaan yang dipakai oleh masyarakat desa Pulung

Rejo adalah adat yang berasal dari pulau Jawa, dikarenakan mayoritas

masyarakatnya besaral dari Jawa yang ditransmigrasikan secara bersamaan

atau dikenal dengan istilah bedol desa pada tahun 1978. Jadi walaupun

mereka telah menetap lama di Propinsi jambi akan tetapi kebiasaan yang telah

tumbuh dalam jiwa itu susah untuk diubah bahkan, anak cucu mereka pun ikut

mewarisi tradisi-tradisi nenek moyang mereka.

Dalam permasalahan khitbah atau lamaran yang dipraktekan juga

berasal dari tradisi Jawa dahulu. Jika sesorang ingin melaksanakan pernikahan

maka mereka harus melakukan proses lamaran terlebih dahulu sebelum

melanjutkan ke akad pernikahan. Seperti halnya pada proses lamaran pada

adat lainnya yang harus melalui berbagai tahapan maka lamaran adat desa

Pulung Rejo pun melalui tahapan-tahapan yang cukup panjang.

37

Soerjono Soekanto dan Soleman b. Taneko, Hukum Adat Indonesia (Jakarta: CV Rajawali,

1981), h. 83.

Page 47: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

39

2. Pengertian Khitbah atau Lamaran di Masyarakat Desa Pulung Rejo

Istilah meminang (ngelamar) mengandung arti permintaan yang dalam

hukum adat berlaku dalam bentuk pernyataan kehendak dari satu pihak

kepada pihak lain untuk maksud mengadakan ikatan perkawinan.38

Bagi orang Jawa ngelamar dilakukan oleh orangtua pihak perjaka

kepada orangtua gadis setelah acara nontoni yaitu melihat dari dekat antara

pihak perjaka dan pihak gadis. Lamaran dilakukan sendiri oleh orangtua sang

perjaka secara lisan yaitu langsung datang ke rumah orangtua sang gadis. Ada

resiko bila orangtua perjaka langsung melamar secara lisan, kerena belum

tentu diterima pada saat itu juga.39

Hal ini disebabkan oleh pihak keluarga sang gadis perlu berunding

dulu dengan para sesepuh yaitu kakek, nenek dan keluarga lainnya.

Akan tetapi, pada zaman sekarang lebih mudah, sebab keragu-raguan

sudah tidak ada lagi, sebab antara sang perjaka dan sang gadis sudah saling

cinta dan cocok. Namun demikian, untuk resminya perlu diadakan tatacara

melamar. Jadi apabila sang perjaka dan sang gadis sudah saling cinta dan

cocok, maka orangtua perjaka dapat langsung melamar secara lisan kepada

orangtua sang gadis.40

38

Hilman Hadikusuma, Hukum Perkawinan Adat (Bandung: Alumni, 1983), h. 27.

39

Thomas Wijaya Bratawijaya, Upacara Perkawinan Adat Jawa (Jakarta: Pustaka Sinar

Harapan, 2006), h. 8.

40

Ibid., h. 9.

Page 48: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

40

Setelah lamaran sang perjaka diterima maka dilakukan acara pening

setan atau dalam bahasa Indonesia disebut Tanda Kasih. Tanda pengikat

adalah pemberian sejumlah barang dari sang perjaka kepada sang gadis

pilihanya guna memantapkan ikatan cinta antara calon mempelai pria dan

calon mempelai wanita. Dengan adanya pemberian pening setan tersebut

sebagai tanda bahwa sang perjaka dan sang gadis sudah bertungangan secara

resmi tetapi belum sah sebagai pasangan suami isteri.

Dalam pengertian adat Jawa masa pertunangan adalah bila lamaran

sang perjaka sudah diterima dan telah disetujui oleh kedua belah pihak

oranngtua dengan ditandai ikatan kasih. Masa pertunangan ini bukan lagi

dikatakan masa pacaran akan tetapi masa dimana masa penantian atau

menuggu datangnya hari peresmian perkawinan mereka berdua. Di samping

itu masa pertunangan untuk saling mengenal sifat dan karakter masing-masing

dalam rangka saling menyesuaikan diri antara mereka berdua dan mungkin

disertai rencana-rencana yang akan dilakukan setelah mereka sah menjadi

suami istri. Selain itu dalam masa pertunangan untuk mengadakan

pertimbangan-pertimbangan agar tidak terjadi penyesalan di kemudian hari.41

Dalam adat yang dipakai oleh masyarakat desa Pulung Rejo dalam

masa penig setan kedua belah pihak sepakat untuk menentukan palang atau

ganti rugi bila kelak ada diantara salah satu pihak menyalahi janji atau

41

Ibid., h. 19.

Page 49: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

41

melakukan pembatalan lamarannya. Dengan sejumlah uang tertentu yang

telah disepakati sebelumnya dan disaksikan para sesepuh-sesepuh desa. 42

Apabila masa pertunangan mulus, lancar dan tidak timbul masalah

serius, maka masa penantian terlampaui, yang selanjutnya perkawinan mereka

dapat dilangsungkan. Namun demikian bila dalam masa pertunangan timbul

hal-hal yang sekiranya kurang pas, maka pertunangan dapat dibatalkan,

dengan membayar sejumlah palang yang telah disepakati sebelumnya.

Pembatalan boleh dari pihak perjaka maupun dari pihak gadis. Apabila

pembatalan dari pihak gadis, maka barang-barang tali pengikat atau

peningsetan harus dikembalikan. Akan tetapi bila dari pihak laki-laki maka

barang-barang tali pengikat tidak etis bila diminta kembali, kecuali bila pihak

perempuan yang mengembalikan boleh diterima.43

3. Akibat Hukum Khitbah Masyarakat Desa Pulung Rejo

Hubungan hukum yang berlaku antara perjaka dan gadis, walaupun dapat

dibuktikan dengan adanya pemberian tanda mau, baik berupa barang ataupun

uang dari pihak laki-laki kepada pihak wanita, diantara mereka belum ada ikatan

hukum. Oleh karena itu hubungan diantara mereka itu baru tahap memadu cinta-

kasih yang dalam istilah sehari-hari disebut pacaran.44

42

Sudayat Jambi, Tokoh Agama Desa Pulung Rejo. Wawancara Pribadi, Pulung Rejo, 14

september 2010.

43

Bratawijaya, Upacara Pernikahan Adat Jawa, h. 20. 44

Hilman Hadikusuma, Hukum Perkawinan Adat, (Bandung: Alumni, 1983), h. 47.

Page 50: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

42

Dalam pengertian adat masyarakat Jawa masa pertunangan adalah bila

lamaran sang perjaka sudah diterima dan telah disetujui oleh kedua pihak

orangtua dengan ditandai ikatan kasih. Yang dimaksud dengan masa pertunangan

adalah masa penantian atau menunggu datangnya hari peresmian perkawinan

mereka berdua. Akan tetapi, dalam masyarakat desa Pulung Rejo seseorang yang

telah melamar dan diterima mereka telah terikat dengan perjanjian untuk menikah

dan jika terjadi pembatalan di antara salah satu pihak kelak, dapat dikenakan

denda atau ganti rugi bagi pihak yang mengikari janjinya itu.

Adapun akibat hukum yag ditimbulkan setelah dilakukanya peminangan

itu hubungan antara pihak keluarga si gadis dengan keluarga sang jejaka akan

semakin akrab. Namun si gadis dan sang jejaka justru harus lebih hati-hati

menjaga diri. Sebab, walaupun hubungan mereka telah mendapat restu dari

keluarga kedua belah pihak, mereka tetap harus menjaga kehormatan keluarga

masing-masing.

Dengan adanya ikatan pertunangan maka berlakulah ketentuan tata tertib

adat pertunangan yang antara lain meliput hal-hal sebagaimana di bawah ini:

1) Baik pihak yang melamar dan yang dilamar terikat pada kewajiban untuk

memenuhi persetujuan yang telah disepakati bersama, terutama untuk

melangsungkan perkawinan kedua calon mempelai.

2) Baik pria maupun wanita yang telah terikat dalam tali pertunagan, begitu pula

orangtua / keluarga dan kerabat ke dua pihak dilarang berusaha mengadakan

hubungan dengan pihak lain yang maksudnya untuk melakukan peminangan,

pertunangan dan perkawinan. Melakukan hubungan dengan yang lain dalam

maksud yang sama dapat berakibat putusnya pertungan dan batalnya

perkawinan yang telah direncanakan dan disepakati.

Page 51: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

43

3) Kedua pihak keluarga harus saling mengawasi gerak-gerik dan tindak-tanduk

dari para calon mempelai yang bertunangan, termasuk memperhatikan sifat

watak perilaku dari mereka.

4) Apabila pertunangan tidak dapat diteruskan ke jenjang perkawinan

dikarenakan salah satu pihak atau kedua belah pihak memutuskan hubungan

pertunangan itu, maka pihak yang dirugikan berhak menuntut kembali barang-

barang dan uang serta kerugian lainya pada pihak yang bersalah atau yang

telah menerima barang-barang pemberian selama pertunangan itu. Dalam

penyelesaian perselisihan yang terjadi, maka para pemuka adat yang

melakukan penyelesaiannya secara damai.45

4. Tatacara Khitbah Masyarakat Desa Pulung Rejo

Tata cara khitbah yang dilakukan oleh masyarakat desa Pulung Rejo tidak

jauh beda dengan pelaksanaan khitbah yang dilakukan oleh masyarakat Jawa pada

umumnya. Adapun tahapan-tahapan yang harus dilakukan oleh masyarakat desa

Pulung Rejo dalam pelaksanaan khitbah:

a. Pihak keluarga perjaka mengutus seseorang yang dipercayai ke rumah sang

gadis, untuk menanyakan tentang hubungan putrinya dengan sang perjaka

karena pada zaman sekarang anak telah saling mengenal lebih dahulu maka

tinggal izin orangtualah yang diperlukan.

b. Setelah keluarga gadis menyetujui tentang hubungan mereka, maka utusan

dari keluarga perjaka menentukan hari dan waktu yang tepat untuk datang

kembali bersama pihak orangtua laki-laki untuk mengadakan lamaran secara

resmi.

45

Ibid., h. 61-63.

Page 52: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

44

c. Pada hari dan waktu yang ditentukan tiba, maka pihak keluarga gadis,

mengundang tetangga satu RT, dan para aparat desa serta sesepuh desa untuk

menyaksikan lamaran yang akan dilaksanakan.

d. Pihak keluarga laki-laki datang kembali bersama keluarga terdekatnya untuk

melamarkan putranya secara resmi dengan wanita pilihannya.

e. Pihak keluarga laki-laki dan perempuan mempunyai juru bicara masing-

masing untuk mewakili pernyataan lamaran dan penerimaan dari pihak

perempuan. Setelah lamaran diterima, maka pemberian tanda ikatan pun

langsung diberikan kepada wanita biasanya berupa cincin. Hal ini dijadikan

sebagai tanda bahwa recara resmi hubungan mereka direstui oleh keluarga dan

akan melangsungkan pernikahan. Setelah itu, para ketua adat atau sesepuh

merembuk beberapa hal yang menjadi kesepakatan dari kelurga kedua belah

pihak.46

antara lain sebagai berikut :

1) Dibicarakan jumlah palang atau ganti rugi yang akan dibayarkan jika

terjadi pembatalan atau mungkir janji dari salah satu pihak yang

bertunangan.

2) Dibicarakan masalah penentuan atau perhitungan hari baik untuk

pelaksanaan pernikahan, walaupun waktu antara tunangan dan pernikahan

masih lama.

46

Somorejono, Sesepuh Adat Desa Pulung Rejo. Wawancara Pribadi, Pulung Rejo, 21

September 2010.

Page 53: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

45

3) Setelah semua pihak sepakat tentang hari dan waktu yangdianggap tepat

untuk melaksanakan pernikahan. Yang terakhir dibicarakan masalah gol

47yaitu suatu kesepakatan antara kedua belah pihak keluarga tentang hari

pelaksanaan pernikahan, jika terjadi kematian dari salah satu keluarga

dekat seperti, orangtua, adik, kakak, kakek, nenek, maka pernikahan akan

tetap dilaksanakan atau ditunda sampai mendapatkan pergantian hari yang

lebih tepat lagi.48

47

Gol adalah kesepakatan antara kedua keluarga apakah pernikahan akan tetap dilaksanakan

atau ditunda ketika mendekati hari pelaksanaan pernikahan ada keluarga dekat yang meninggal dunia.

48

Somorejono, Sesepuh Adat Desa Pulung Rejo. Wawancara Pribadi, Pulung Rejo, 21

september 2010 .

Page 54: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

46

BAB III

BEBERAPA PENYEBAB PEMBATALAN KHITBAH DI DESA PULUNG

REJO KEC.RIMBO ILIR JAMBI

Putusnya hubungan berpacaran biasanya diselesaikan antara pria dan wanita

yang bersangkutan tanpa dicampuri orang tua, kecuali jika penyelesaian di antara

mereka tidak tercapai dan menimbulkan perselisihan. Namun jika terjadi putus

pertunangan maka penyelesaiannya secara damai dilakukan oleh orangtua, keluarga

dan kepala adat dari kedua pihak, dan penyelesaiannya dilakukan berdasarkan azas

kesepakatan, kerukunan dan kekeluargaan.1

Adapun latar belakang yang menyebabkan putusnya ikatan pertunangan

secara umum antara lain adalah dikarenakan:

a. Salah satu pihak atau kedua pihak, baik si pria atau si wanita yang bertunangan

ataupun kerabat mereka mungkir janji, tidak memenuhi perjanjian untuk

perkawinan, misalnya dalam masa pertunangan itu terjadi si pria melakukan

pertunangan atau perkawinan dengan wanita lain atau si wanita berlainan untuk

kawin dengan orang lain atau dikawinkan dengan orang lain.

b. Salah satu pihak, atau kedua belah pihak menolak untuk meneruskan pertunangan

dikarenakan adanya cacat cela pribadi dari pria atau wanita yang bertunangan,

misalnya cacat cela sifat watak perilaku budi pekerti dan kesehatannya. Ataupun

cacat cela dari orang tua/keluarga dan kerabat salah satu pihak, sebagai akibat

penilaian selama masa pertunangan.

c. Salah satu pihak menolak untuk diteruskannya ikatan Pertunangan dikarenakan

pihak yang melamar tidak mampu memenuhi permintaan pihak yang dilamar atau

sebaliknya pihak yang dilamar merasa permintaannya tidak dapat dipenuhi.

d. Terjadi pelanggaran-pelanggaran adat yang dilakukan oleh salah satu pihak

sehingga menyebabkan timbulnya perselisihan selama berlakunya masa

1 Hilman Hadikusuma, Hukum Perkawinan Adat (Bandung: Alumni, 1983), h. 63.

Page 55: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

47

pertunangan di antara para pihak, baik yang sifatnya pelanggaran kesopanan dan

kesusilaan maupun yang perbuatannya dapat dituntut K.U.H. Pidana. 2

Begitu pula sebab pembatalan khitbah yang dilakukan oleh masyarakat desa

Pulung Rejo tidak jauh berbeda dengan sebab-sebab putusnya pertunangan secara

umum yang telah disebutkan di atas. Karena masyarakat desa Pulung Rejo termasuk

masyarakat yang menjunjung adat, dan hukum adat berlaku terhadap anggota-anggota

warga masyarakat adat serta orang-orang di luarnya yang terkait akibat hukumnya.

Dari hasil penelitian, penulis mendapati beberapa hal yang menjadi faktor

penyebab pembatalan khitbah atau lamaran dalam masyarakat desa Pulung Rejo

antara lain:

A. Faktor Adanya Orang Ketiga

Dalam masa peningsetan atau tunangan ini banyak hal yang mungkin

terjadi, bahkan sesuatu yang di luar logika sekalipun. Dikarenakan waktu tunggu

yang terkadang telalu lama, sehingga mengakibatkan salah satu dari dua pihak

mengingkari janjinya yang disebabkan adanya wanita idaman lain bagi seorang

perjaka dan bagi seorang gadis disebabkan karena ada godaan pria lain atau

adanya lamaran dari laki-laki lain, yang dianggapnya lebih siap untuk segera

menikahinya dari pada tunangannya.3

Dikarenakan adanya gangguan dari pihak ketiga baik dari seorang laki-

laki atau perempuan maka mereka merasa ragu untuk melanjutkan hubungannya

2 Ibid., h. 64-65.

3 Dainuri, Ketua Adat Kec. Rimbo Ilir. Wawancara Pribadi, Karang dadi, 13 Agustus 2010

Page 56: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

48

ke jenjang pernikahan, Sehingga memutuskan untuk membatalkan khitbah yang

pernah dilaksanakan dengan dalih ketidaksiapan untuk menikah terlalu cepat.

Penulis mengambil contoh dari calon pasangan HR (perempuan) dan BD

(laki-laki), setelah BD mengkhitbah HR dengan selang waktu 1 tahun untuk

melanjutkan pernikahan. Akan tetapi selama 1 tahun BD berubah sikapnya

terhadap HR bahkan sering tidak berkomunikasi. Karena kekhawatiran orang tua

HR, akhirnya menanyakan BD tentang hubungan mereka apakah akan dilanjutkan

atau akan diakhiri saja. Dengan adanya pernyataan dari orang tua HR maka BD

memilih untuk membatalkan khitbah yang pernah dilaksanakan dengan dalih

“belum siap untuk menikah terlalu cepat”. Berdasarkan kesepakatan awal bagi

pihak yang menyalahi janji maka dikenakan palang atau ganti rugi sebesar 5 juta.

Karena BD yang membatalkan khitbah maka BD yang membayar palang atau

ganti rugi tersebut. Namun, setelah 3 bulan berlalu BD menikah dengan wanita

lain.4 Ketidaksiapan untuk menikah sering dijadikan dalih untuk membatalkan

khitbah yang disebabkan adanya wanita atau adanya laki-laki lain yang

menggoyahkan hati mereka untuk melanjutkan ke jenjang pernikahan.

Selain pasangan HR dan BD, penulis mendapati calon pasangan WG

(perempuan) dan AN (laki-laki). WG dan AN telah bertunangan selama 1 Tahun

akan tetapi, selang waktu tunggu untuk melangsungkan pernikahan (tunangan)

WG menikah dengan DY yang merupakan tetangga WG. Setelah diketahui,

keluarga WG telah meninggalkan rumah dengan DY ke Medan, akhirnya orang

4 Sukinem, orang tua Hariyati. Wawancara Pribadi, Pulung Rejo, 16 September 2010.

Page 57: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

49

tua WG menyetujui pernikahan mereka dikarenakan malu dengan tetangga

terlebih calon besan yang telah melamar anaknya. Keluarga WG meminta maaf

dengan pihak keluarga AN, dan penyelesaiannya dilakukan secara damai yang

dibantu oleh ketua adat setempat. Berdasarkan kesepakatan di awal bagi pihak

yang mungkir janji akan dikenakan palang atau ganti rugi sebesar 10 juta.5 Maka

akhirnya pihak WG membayar palang dengan jumlah yang telah disepakati

awalnya.

B. Faktor Pendidikan

Alasan sosial seseorang memang cukup dominan sebagai suatu yang

melatar belakangi beberapa pihak untuk melakukan pembatalan khitbah atau

lamarannya. Hal ini penulis mengambil satu contoh pihak yang membatalkan

khitbah atau lamarannya yaitu: pasangan SK (laki-laki) & DW (perempuan) , JR

(laki-laki) dan SY (perempuan).

Pendidikan seseorang merupakan gambaran status sosial dalam

masyarakat dikarenakan tingkat pendidikan di desa Pulung Rejo masih rendah.

Sehingga bagi orang yang merasa telah mempunyai pendidikan tinggi mereka

sangat hati-hati untuk memilih pasangan dalam hidupnya.

Secara tidak langsung masyarakat desa Pulung Rejo mempunyai prinsip

kesepadanan dalam memilih pasangan hidup. Sedangkan dalam Islam prinsip ini

5 Anto, Orang tua WG. Wawancara Pribadi, Pulung Rejo, 22 Agustus 2010.

Page 58: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

50

disebut dengan kafa’ah. Secara etimologi, kafa’ah berarti sepadan, seimbang dan

serupa, sedangkan secara terminologi, kafa’ah berarti kesepadanan, keseimbangan

dan keserasian antara calon isteri dan suami baik dalam fisik, kedudukan, status

sosial, ahklak maupun kekayaannya. Sehingga masing-masing calon merasa

nyaman dan cocok serta tidak merasa terbebani untuk melangsungkan pernikahan

dan mewujudkan tujuan pernikahan.6

Jadi, dibenarkan bila masyarakat mempertimbangkan suatu kesepadanan

dalam memilih calon pendamping hidupnya, daripada mereka harus menyesal

setelah pernikahan terjadi atau menjalani rumah tangga yang tidak harmonis,

dikarenakan banyaknya perbedaan baik dalam hal pemikiran dan cara pandang

dalam suatu kehidupan.

SK membatalkan khitbahnya dengan DW karena merasa tidak sepadan

atau sekufu dalam masalah pendidikan. SK yang bekerja sebagai Polisi merasa

tidak cocok menikah dengan DW yang hanya berpendidikan SLTP, hal ini

diketahuinya setelah pelaksanaan khitbah dan akhirnya SK memilih untuk

membatalkan khitbahnya, walupun harus membayar palang atau ganti rugi

sebesar 20 juta dengan alasan tidak sepaham dalam masalah pemikiran. Namun

setelah 4 bulan SK melamar seorang mahasiswa dan akhirnya menikahinya.7 Dari

6 Asrorun Ni’am, Fatwa-fatwa Masalah Pernikahan dan Keluarga (Jakarta: Elsas, 2008), h.

12.

7 Sarmi, adik dari ibu SK.. Wawancara Pribadi, Pulung Rejo, 17 September 2010.

Page 59: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

51

fenomena inilah penulis menyimpulkan bahwa, faktor pendidikan juga

berpengaruh pada pembatalan khitbah seseorang.

C. Foktor Ekonomi

Materi memang gambaran kemapanan ekonomi seseorang, sehingga

kehidupan sosialnya akan terlihat sempurna di depan semua orang. Banyak orang

beranggapan bahwa uang memang bukan segala-galanya tapi semua kehidupan

ini membutuhkan uang.

Di desa Pulung Rejo sendiri menilai seorang lelaki yang telah bekerja dan

dapat memenuhi kebutuhannya sendiri, dianggap telah mampu untuk membina

suatu rumah tangga, sehingga mereka diberi izin jika akan menikah. Akan tetapi,

jika ada seseorang lelaki yang ingin melamar seorang perempuan dia belum

bekerja bahkan masih bergantung kepada orang tua, maka secara langsung orang

tua pihak perempuan tidak menerima lamarannya. Hal inilah yang menyebabkan

khitbah seorang laki-laki dibatalkan dari seorang perempuan karena seorang laki-

laki dinilai belum bisa bertanggung jawab jika kelak menjadi seorang suami

untuk menghidupi kebutuhan isteri dan anaknya. Maka dengan alasan-alasan itu

banyak dari pihak perempuan yang membatalkan khitbahnya dikarenakan takut

tidak bisa hidup layak dan bahagia.

Secara langsung pengakuan mereka memang sulit, tetapi setelah penulis

menjelaskan tujuan penelitian serta meminta izin secara baik-baik akhirnya

Page 60: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

52

mereka bersedia. Karena masalah ini merupakan hal pribadi seseorang dan sangat

sensitif untuk dibicarakan secara umum. Dengan itu, informan meminta penulis

untuk disamarkan namanya dengan inisial A. A (perempuan) mengaku setelah

bertunangan selama 1 tahun dengan B (laki-laki), dia telah cukup untuk mengenal

sifat dan watak B secara keseluruhan bahkan sampai sifat-sifat keluarga B, yang

dirasakan dan dilihat sangat baik hati. Akhirnya sampailah pada masalah material

keluarga B, yang memang dari keluarga kurang berada. Karena rasa cinta si A,

maka waktu B melamar A langsung menerimanya. Akan tetapi, selang waktu 1

tahun “saya merasa takut jika kelak menikah dengan B, dia tidak dapat memenuhi

kebutuhan keluarga kami, karena B juga merupakan tulang punggung

keluarganya”. Dari hal itu saya mulai mempertimbangkan kembali jika harus

menikah dengan B, dan akhirnya saya memilih untuk memutuskan lamaran atau

tunangan B, dan berharap ada laki-laki lain yang lebih baik dari kondisi B yang

akan melamarnya.8

D. Faktor Ketaatan Kepada Orangtua

Faktor keluarga banyak juga dijadikan alasan seseorang untuk

membatalkan khitbahnya karena keluarga merupakan orang terdekat yang akan

mempengaruhi kehidupan mereka kelak. Perkawinan merupakan langkah awal

yang menentukan dalam proses membentuk keluarga bahagia dan hamonis. Di

samping itu, perkawinan bagi pasangan muda-mudi adalah melakukan

8 A, Pelaku Pembatalan Khitbah. Wawancara Pribadi, Pulung Rejo, 21 Agustus 2010.

Page 61: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

53

pengintegrasian manusia dalam tatanan hidup bermasyarakat. Hal ini untuk

menjaga tidak adanya penyesalan di kemudian hari.9

Peran orang tua dalam menentukan calon menantu dapat dibagi menjadi

dua periode, yaitu:

1. Periode kira-kira sekitar Tahun 1925-2000-an,

Pada zaman istilah “Gudel Nyusu Kebo” artinya, Gudel adalah anak

kerbau, sedangkan kerbau yaitu kerbau. Jadi arti Gudel Nyusu Kebo adalah

sesuatu yang yang sudah wajar, artinya yang terkandung dalam ungkapan itu

adalah bahwa anak dalam mencari dan menentukan jodoh harus menurut

kehendak orangtua.

Dalam menentukan calon menantu atau jodoh bagi putra-putrinya

tidak terlepas dari landasan pokok yaitu bibit, bebet, dan bobot. Ada yang

agresif mencarikan jodoh buat putar-putrinya adalah orangtua sedangkan

perjaka dan sang gadis tinggal menurut dan menerima saja.

2. Pada Zaman Era Baru 2000-an

Perkembangan zaman membawa pengaruh adanya pergeseran nilai-

nilai tata kehidupan. Bila zaman dulu pepatahnya Gudel Nyusu Kebo seperti

yang diuraikan. Sekarang sudah berbalik 180% pepatahnya menjadi “Kebo

Nyusu Gudel”, maknanya orangtua hanya mengikuti kemauan anak saja.

Peranan orangtua sudah bergeser kearah “Tut Wuri Handayani” saja. Sang

9 Thomas Wiyasa Bratawijaya, Upacara Perkawinan Adat Jawa, (Jakarta: Pustaka Sinar

Harapan, 2006), h. 3.

Page 62: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

54

perjaka dan sang gadis bebas dalam menentukan jodohnya sedangkan orang

tua merestui. Namun demikian prinsip-prinsip dalam menentukan jodoh yaitu,

bibit, bebet dan bobot masih memegang peranan penting. 10

Ada sementara yang berpendapat bahwa bibit masih dapat

dipertimbangkan, karena mungkin juga sang perjaka dan gadis dari keluarga yang

kurang baik, namun ternyata budi pekertinya baik. Begitu juga dengan yang ada

dalam masyarakat desa Pulung Rejo dalam menentukan jodoh peranan orangtua

tidak terlalu dominan, sehingga sering terjadi kesalahpahaman setelah masa

tunangan terjadi dapat berakibat pembatalan lamaran dari salah satu kedua belah

pihak. Ini salah satu penyebab seseorang dalam membatalkan lamarannya ketika

pihak keluarga melihat dari calon menantu mereka yang tidak bagus dari salah

antara bibit, bebet dan bobot yang diketahuinya setelah pertunangan terjadi.

Dalam masalah alasan keluarga ini penulis mendapatkan informan yang

telah bertunangan dan akhirnya membatalkan atau memutuskannya kembali

karena selama masa pertunangan, dia menemukan cacat cela dari sifat

tunangannya.

SP (laki-laki) dan RS (perempuan), telah bertunangan sekitar 1 tahun 3

bulan. Dikarenakan SP masih bekerja jauh dari rumah, maka SP jarang bertemu

dengan RS. Setelah lamanya bertunangan SP diminta oleh orangtuanya untuk

memutuskan pertunangannya dengan RS, karena orangtua SP tidak menyukai

akhlak dari RS yang dianggap kurang sopan oleh orangtua SP, baik ketika

10

Ibid., h. 5-8.

Page 63: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

55

bertutur kata maupun bertingkah laku. Karena RS takut mengecewakan

orangtuanya maka SP mengikuti perintah kelurganya. Sebelum semuanya

terlambat hingga akhirnya menikah. Maka, hal itu akan menyebabkan hubungan

yang tidak baik antara menantu dan mertua.11

E. Faktor Kematian

Kematian seseorang memang menyebabkan terputusnya semua

kehidupannya di dunia. Semua hal yang pernah dia janjikan dengan sendirinya

akan batal secara hukum karena ajal manusia hanya Tuhan yang mengetahuinya.

Jadi, ketika ada seorang yang telah bertunangan kemudian meninggal dunia maka

salah satu pihak, baik pihak perjaka maupun gadis dengan sendirinya pertunangan

itu batal. Akan tetapi dalam masalah pembebanan ganti rugi atau yang dikenal

oleh masyarakat Pulung Rejo dengan palang kedua belah pihak tidak dikenakan

karena keduanya tidak dapat dikatakan menyalahi janji.

Ini terjadi pada pasangan (perempuan) dan WR (laki-laki) setelah lamaran

terjadi, ST menderita sakit selama 2 bulan yang akhirnya menyebabkan kematian.

Maka WR selaku pihak yang mengkhitbah ST dengan palang sejumlah 5 juta

dikarenakan ST meninggal, secara otomatis khitbah itu batal. Dikarenakan

meninggalnya salah satu pihak, akan tetapi palang atau ganti rugi yang disepakati

sebelumnya tidak perlu dibayarkan kepada WR karena ST tidak menyalahi

11

Supriyono, Pelaku Pembatalan Khitbah. Wawancara Pribadi, Pulung rejo 24 Agustus

2010.

Page 64: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

56

janjinya dan palang atau ganti rugi hanya berlaku bagi pihak yang menyalahi janji

untuk menikahi seseorang setelah mengkhitbahnya.

Alasan-alasan yang telah diuraikan di atas, mendorong mereka melakukan

pembatalan khitbah sebagai alternatif mencari kebahagian dalam rumah tangga

setelah menikah. Berharap mendapatkan pasangan yang lebih baik dan bisa

memenuhi kebutuhan yang diperlukan dalam rumah tangga. Serta alasan-alasan

itu pula yang dijadikan dalih untuk membatalkan khitbah walaupun terkadang

fakta yang terjadi sesungguhnya hanya pribadi mereka saja yang mengetahuinya.

Karena penulis hanya dapat melihat fakta sosial yang mereka ungkapkan dan

yang terlihat dalam masyarakat.

Page 65: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

57

BAB IV

GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH PADA MASYARAKAT

DESA PULUNG REJO

A. Pengetahuan Masyarakat Desa Pulung Rejo Tentang Ganti Rugi Dalam

Pembatalan Khitbah

Masyarakat Desa Pulung Rejo ditinjau dari etnis adalah mayoritas Jawa,

hal tersebut dinyatakan berdasarkan sejarah Desa Pulung Rejo yang berdiri pada

tahun 1978, yang penduduknya berasal dari transmigran Bedol Desa Pulau Jawa

(Wonogiri) pada saat itu ada sebanayak lima Desa yang bertransmigran ke Desa

Pulung Rejo.1

Adat yang digunakan oleh masyarakat Desa Pulung Rejopun adalah adat

Jawa, bahkan hampir 99% jumlah masyarakat yang menggunakan adat Jawa.

Walaupun adat Jambi juga dipakai tetapi hanya berkisar 1% saja yang

menggunakan adat Jambi.

Masyarakat Desa Pulung Rejo sangat menjunjung tinggi adat atau tradisi

sebagaimana yang dikatakan oleh Dainuri sebagai Lembaga Adat Kecamatan

Rimbo Ilir, bahwa masyarakat Desa Pulung Rejo menginginkan kehidupan yang

rukun berdasarkan aturan adat atau norma yang telah disepakati.2

1 Sakiyo, Kepala Desa Pulung Rejo, Wawancara Pribadi, Pulung Rejo, 13 Agustus 2010.

2 Dainuri, Ketua Adat Kec. Rimbo Ilir, Wawancara Pribadi, Karang Dadi, 13 Agustus 2010.

Page 66: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

58

Pengaruh yang terjadi dari penghormatan sebuah adat pada masyarakat

Desa Pulung Rejo yaitu adanya ritual-ritual yang berlaku pada saat menjalani

proses lamaran. Ritual yang digunakan biasanya acara syukuran dengan

mengundang keluarga, para tokoh masyarakat dan tetangga terdekat. Dengan

tujuan mendapat berkat dari yang Maha Kuasa serta disaksikan oleh banyak

orang.3

Dalam sebuah prosesi lamaran yang dilaksanakan oleh masyarakat Desa

Pulung Rejo terdapat Palang (ganti rugi yang dikenal masyarakat Desa Pulung

Rejo). Palang adalah janji untuk mengikat suatu perjanjian akan menikah yang

disaksikan oleh masyarakat biasanya selang waktu satu tahun untuk melaksanakan

pernikahan.4

Somorejono sebagai sesepuh Desa Pulung Rejo mengartikan Palang

adalah suatu ganti rugi yang harus dibayarkan oleh pihak yang mungkir janji dari

pernikahan dan besarnya sesuai kesepakatan ketika proses lamaran.5 Sama halnya

pengertian yang dijelaskan oleh Hariyati yaitu seseorang yang khitbahnya pernah

dibatalkan, menurutnya Palang itu merupakan ganti rugi bagi yang melanggar

janjinya untuk menikah.

Asal-usul Palang (ganti rugi) yang dikenal oleh masyarakat Desa Pulung

Rejo menurut bapak H. Sudayat itu berasal dari ninik mamak atau sering dikenal

3 Sakiyo, Kepala Desa Pulung Rejo, Wawancara Pribadi, Pulung Rejo 13 Agustus 2010.

4 Sakiyo, Kepala Desa Pulung Rejo, Wawancara Pribadi, Pulung Rejo 13 Agustus 2010.

5 Somorejono, Sesepuh Desa Pulung rejo, Wawancara Pribadi, Pulung Rejo 21 September

2010.

Page 67: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

59

dengan istilah nenek moyang. Namun, pada praktek yang diterapkan pada

masyarakat Desa Pulung Rejo bahwa Palang (ganti rugi) dalam pembatalan

khitbah itu merupakan hasil musyawarah para sesepuh dan disepakati oleh

keluarga kedua pihak sebelumnya jika ada yang membatalkan khitbahnya guna

untuk mendapatkan keadilan.6

Tujuan dari adanya Palang yaitu sebagai pengikat dan pagar atau batasan

agar salah satu pihak tidak mungkir janji untuk melaksanakan pernikahan

sehingga dapat mencegah adanya kegagalan pernikahan. Untuk jumlah nominal

yang sering dijadikan sebagai Palang menurut sesepuh Desa Pulung Rejo yaitu

bapak Somorejono mengatakan jumlah Palang tidak ada ketetapan pasti akan

tetapi sesuai kesepakatan biasanya berkisar dari Rp. 5.000.000 sampai dengan Rp.

20.000.000.

Jumlah nominal tersebut dibenarkan oleh seorang pelaku yang pernah

membatalkan khitbahnya yaitu bapak Supriyono. Pada saat Supriyono

membatalkan khitbah beliau membayar Palang sebesar Rp. 15.000.000.7 Begitu

pula dengan salah seorang pelaku yang khitbahnya dibatalkan yaitu ibu Hariyati

yang menerima Palang sebesar Rp. 5.000.000 dari keluarga mantan calon

suaminya yang membatalkan khitbahnya.8

6 Sudayat, Tokoh Agama Desa Pulung Rejo, Wawancara Pribadi, Pulung Rejo14 September

2010.

7 Supriyono, Pelaku Pembatalan Khitbah. Wawancara Pribadi, Pulung Rejo, 24 Agustus

2010.

8 Hariyati, Pelaku yang Khitbahnya dibatalkan. Wawancara Pribadi, Pulung Rejo, 16

September 2010.

Page 68: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

60

Ada beberapa hal yang dijadikan alasan oleh seseorang baik orang yang

membatalkan khitbah ataupun yang khitbahnya dibatalkan. Menurut Supriyono

(orang yang membatalkan khitbah) alasan beliau karena orang tua tidak menyetujui.

Orang tua Supriyono kurang menyukai tindak-tanduk calon menantunya yang kurang

sopan ketika dia bertutur kata atau bertindak. Demikian halnya dengan Hariyati yang

khitbahnya dibatalkan dengan alasan karena ketidaksiapan calon suami untuk segera

menikah. Namun, selang waktu tiga bulan mantan calon suaminya itu menikah

dengan orang lain, alasan ketidaksiapan unt9uk segera menikah hanya dijadikan

alasan agar keluarganya tidak sakit hati.

1. Faktor Pembebanan Ganti Rugi Pembatalan Khitbah Desa Pulung Rejo

a. Pencegahan terjadinya kegagalan untuk melaksanakan pernikahan

Kepala desa Pulung Rejo menjelaskan, adanya penetapan ganti rugi

pembatalan khitbah dilaksanakan berdasarkan musyawarah Perangkat Desa

dengan pemuka-pemuka masyarakat seperti, sesepuh adat, tokoh agama, ketua

RT, RW yang dipimpin oleh anggota BPD (Badan Permusyawaratan Desa).

Kemudian hasilnya disamapaikan kepada masyarakat, setelah mendapat

persetujuan dari masyarakat, barulah dilaksanakan. Hal ini disebabkan, supaya

tidak ada yang membatalkan khitbah. Beliau mengungkapkan “kalau disuruh

bayar ganti rugi pasti yang mau batalin juga mikir lagi, sehingga ketika mau

melakukan khitbah mereka akan mempertimbangkan lagi keseriusannya itu,

apakah benar-benar dari hati atau kah ada hal lain”

9 Hariyati, Pelaku yang Khitbahnya dibatalkan. Wawancara Pribadi, Pulung Rejo 16

September 2010.

Page 69: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

61

Bapak Dainuri, menambahkan tentang alasan mendasar

diberlakukannya ganti rugi bagi pihak yang membatalkan khitbah. “Alasan

mendasarnya untuk mencegah terjadinya kegagalan pernikahan. Karena, jika

terjadi pembatalan biasanya sedikit banyaknya pasti menimbulkan

kesalapahaman yang berakibat konflik dan menjadikan hubungan mereka

renggang bahkan bisa manjadi musuh antara dua kelurga tersebut”.10

Ganti rugi pembatalan khitbah merupakan suatu sistem pengendalian

sosial yang dilakukan oleh masyarakat Desa pulung Rejo, yang bersifat

gabungan yaitu merupakan suatu usaha yang bertujuan untuk mencegah

terjadinya penyimpangan (preventif) sekaligus mengembalikan penyimpangan

yang tidak sesuai dengan norma-norma sosial (represif). Usaha pengendalian

ini, dengan memadukan ciri preventif dan represif dimaksudkan agar suatu

periaku tidak sampai menyimpang dari norma-norma dan kalaupun terjadi

penyimpangan tidak sampai merugikan yang bersangkutan maupun orang

lain.11

b. Adanya konflik dalam masyarakat

Supriyono mengungkapkan setelah membatalkan khitbahnya, sempat

terjadi kesalahpahaman dari keluarga yang khitbahnya dibatalkan. “ karena

dari keluarga tunangan saya tidak menerima dengan adanya pembatalan

10

Dainuri, Ketua Adat Kec. Rimbo Ilir, Wawancara Pribadi, Karang Dadi, 13 Agustus 2010.

11

Wayan Suartawa, “Pengendalian atau Kontrol Sosial”, artikel diakses pada 8 Juli 2008 dari

http://organisasi.org/jenis-macam-pengendalian-sosial-dan-pengertian-pengendalian-sosial-

pengetahuan-sosiologi.

Page 70: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

62

yang saya sampaikan”. Setelah selang satu hari saya datang kembali dengan

meminta bantuan bapak Kepala Desa, akhirnya beliau menjelaskan duduk

perkara dengan baik-baik, beliau berkata “jodoh itu kan sudah ada yang

mengatur, mungkin kalian belum ditakdirkan hidup bersama dan kalaupun

dipaksakan nanti malah tidak baik. Saya mewakili keluarga Supriyono

meminta maaf yang sebesar-besarnya dan saya juga dititipkan palang yang

telah kalian sepakati kemarin, mungkin ini tidak bisa mengganti rasa kecewa

keluarga kalian, tapi ini bisa buat ganti biaya yang telah di keluarkan waktu

peleksanaan khitbah kemarin dan masalah paningset, tidak usah

dikembalikan”. Dan akhirnya keluraga mantan calon isteri saya menerima

walaupun masih dengan keterpaksaan dan kekecewaan memaafkan saya dan

menerima palang yang diberikan.12

Hal yang sama dialami oleh Hariyati, selaku orang yang khitbahnya

pernah dibatalkan mengungkapkan, “ tiba-tiba khitbah yang saya terima

dibatalkan secara sepihak tanpa ada kesalahan yang saya perbuat”. Setelah

kami bertemu orang tua dari keluarga mantan calon suami saya akhirnya

mereka meminta maaf dan menjelaskan kalau anaknya belum bisa untuk

segara menikah. Awalnya orang tua saya marah dan tidak mau bertemu

12

Supriyono, Pelaku Pembataln Khitbah, Wawancara Pribadi, Pulung Rejo, 24 Agustus

2010.

Page 71: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

63

dengan mereka, akan tetapi akhirnya beliau sadar jodoh itu tidak bisa

dipaksakan.13

Penjelasan di atas sama dengan yang dikemukakan oleh Chamblis dan

Seidman dalam bukunya berjudul law, yang dikutip oleh Satjipto Rahardjo

ada dua model masyarakat dalam pembuatan hukum. Model masyarakat yang

pertama berdasarkan pada basis kesepakan akan nilai-nilai (value concensus).

Masyarakat yang kedua yaitu, suatu masyarakat dengan model konflik. Di sini

bukanlah kemantapan dan kelestarian ciri masyarakat, melainkan perubahan

serta konflik-konflik sosial. Maka pada model masyarakat yang kedua ini,

berdirinya masyarakat dilihat sebagai perhubungan di mana sebagian

warganya mengalami tekanan-tekanan sementara oleh warga lainya.14

2. Dampak Pembebanan Ganti Rugi Pembatalan Khitbah Masyarakat Desa

Pulung Rejo

Pada dasarnya setiap pelanggaran ada sanksinya, demikian dengan

pembatalan khitbah yang telah disepakati atau merupakan janji untuk

melangsungkan pernikahan dengan seseorang. Ada dua dampak atau akibat yang

akan dimunculkan dari pembebanan ganti rugi pada pembatalan khitbah yaitu

dampak positif dan negatif.

13

Hariyati, Pelaku yang Khitbahnya dibatalkan, wawancara Pribadi. Pulung rejo, 16

September 2010.

14

Satjipto Rahardjo, Hukum dan Masyarakat (Bandung: Angkasa, 1984), h. 50.

Page 72: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

64

Untuk dampak positif, dijelaskan secara lansung oleh seorang tokoh

agama yaitu bapak H. Sudayat bahwa dampak positif dari pembayaran ganti rugi

ini akan membuat seseorang menepati janjinya dan pihak yang dirugikan

mendapatkan keadilan. Begitu halnya bapak Dainuri mengatakan tentang dampak

positif dari pembebanan ganti rugi yaitu orang tidak akan main-main dengan

lamaran, akan menjaga ikatan perjanjiannya atau tidak lepas tanggung jawab yang

telah disepakati.

Dampak positif lain menurut Hariyati yaitu dapat menambah saudara serta

keluarga karena sebelumnya tidak saling mengenal antar dua keluarga, walaupun

tidak jadi menikah akan tetapi karena telah merasa dekat sebelumnya jadi

hubungan ini kalau bisa jangan sampai diputuskan begitu saja.

Begitu halnya dengan dampak positif yang dirasakan seseorang yang

berperan sebagai pelaku pembatalan khitbah, menurutnya dampak positif yang

dirasakan Palang (ganti rugi) ini dapat mengatasi permasalahan antara dua

keluarga, serta tidak adanya pihak yang merasa dirugikan.15

Selain berdampak positif bagi pribadi seseorang maka ganti rugi

pembatalan khitbah ini dapat juga berdampak positif bagi Desa, dikarenakan

dalam pembagian ganti rugi yang berupa uang tidak sepenuhnya diberikan kepada

pihak yang dibatalkan khitbahnya, tetapi pembagian tersebut menurut bapak

Somorejono selaku sesepuh adat Desa Pulung Rejo adalah 50% untuk keluarga

atau pihak yang dibatalkan khitbahnya, 25% diberikan untuk Desa, dan 25%

15

Supriyono, Pelaku pembatalan khitabah, Wawancara Pribadi, 24 Agustus 2010.

Page 73: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

65

diberikan untuk saksi yang menyaksikan adanya lamaran tersebut biasanya terdiri

dari sesepuh Desa masyarakat sekitar tempat tinggal mereka.16

Selain dampak positif ternyata terdapat pula dampak negatif dari

pembebanan ganti rugi pembatalan khitbah. Menurut H. Sudayat dampak

negatifnya itu adanya paksaan untuk menikahi seseorang. Sedangkan menikah itu

merupakan hak asasi dan ketentuan jodoh itu hanya Allah lah yang maha

mengetahui. Bapak Dainuri pun sepakat dengan pendapat H. Sudayat bahwa

jodoh itu Allah yang mengaturnya, akan tetapi jika diberlakukan ganti rugi ini

terkesan memaksakan kehendak seseorang. Karena tidak semua orang mampu

membayar ganti rugi walaupun sebelumnya telah disepakati, dikarenakan kondisi

perekonomian seseorang tidak selamanya selalu stabil.

Menurut Hariyati dampak negatifnya itu adalah rasa malu dan kecewa

karena hal ini sudah disaksikan oleh banyak orang. Dan hilangnya kepecayaan

seseorang kepada dirinya dikarenakan prasangka negatif tentang dirinya, sehingga

terjadi pembatalan khitbah tersebut.17

Suatu masalah sosial akan terjadi, apabila kenyataan yang dihadapi oleh

warga masyarakat berbeda dengan harapannya. Terjadinya masalah sosial, dapat

ditinjau dari berbagai sudut yang sejalan atau mungkin tidak sesuai. Kadang-

kadang suatu masalah dianggap demikian atas dasar ilmu sosial, artinya atas dasar

16

Sakiyo, Kepala Desa Pulung Rejo, Wawancara Pribadi. Pulung Rejo 13 Agustus 2010.

17

Hariyati, Pelaku yang Khitbahnya dibatalkan, Wawancara pribadi. Pulung Rejo, 16

September 2010.

Page 74: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

66

ilmiah. Bagian-bagian tertentu dari suatu masyarakat juga dapat menentukan,

bahwa suatu peristiwa merupakan masalah sosial yang perlu diatasi. Dilain pihak,

pemegang kekuasaan atau para pemimpin juga dapat menentukan terjadinya

masalah, demikian pula warga-warga masyarakat sebagai pribadi atau individu,

maupun kelompok-kelompok tertentu.18

Dalam masalah pembatalan khitbah, mungkin hal ini tidak menjadi suatu

masalah di daerah lain. Akan tetapi, pembatalan khitbah yang terjadi dalam

masyarakat Desa Pulung Rejo menjadi permasalahan. Sebagaimana yang

diungkapkan oleh bapak Sakiyo selaku Kepala Desa yaitu pembatalan khitbah

sering terjadi ketika seseorang akan melaksanakan suatu pernikahan yang telah

direncanakan. Hal ini, meyebabkan suatu permasalahan bagi pihak yang

khitbahnya dibatalkan seperti yang dikatakan oleh Hariyati “ saya malu, sakit

hati, kecewa karena telah disaksikan orang banyak. Hilangnya kepercayaan

seseorang kepada saya, sehingga saya sulit kembali untuk mendapatkan

pasangan hidup saya dikarenakan prasangka negatif dari orang kepada saya”.

Dan akibat pembatalan khitbah ini, akan lebih tampak jika yang

melakukan pembatalan dengan orang yang berbeda daerah karena mereka akan

dengan mudah mungkir janji tanpa alasan yang logis. Kepala Desa Pulung Rejo

menjelaskan tentang praktek ganti rugi pembatalan khitbah “telah berjalan dengan

baik untuk masyarakat Desa Pulung Rejo sendiri, akan tetapi untuk pembatalan

yang dilakukan oleh orang di luar daerah kurang berjalan baik, biasanya diawali

18

Soerjono Soekanto, Memperkenalkan Sosiologis (Jakarta: CV Rajawali, 1982), h. 97.

Page 75: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

67

dengan konflik antar keluraga dahulu baru mereka menyerahkannya pada Desa

dan orang yang menjadi saksi ketika khitbah terjadi, saksi berfungsi untuk

menguatkan jika pihak tersebut berusaha memungkiri janjinya untuk membayar

jika terjadi pembatalan”.19

Ini pun dibenarkan oleh Sudarsono yang pernah

menjadi saksi ketika pelaksanaan khitbah, dengan orang yang berbeda daerah

ketika pembatalan terjadi salah paham dan pihak yang membatalkan tidak mau

membayar khitbah yang telah disepakati, sehingga “saya diminta untuk

melaporkan kepada Kepala Desa untuk membantu menyelesaikanya”. Dengan

adanya ganti rugi ini, akan menghindarkan pembatalan khitbah secara sepihak,

sehingga dapat mencegah terjadinya konflik antar keluarga yang berkepanjangan.

Karena pembayaran ganti rugi pembatalan khitbah ini harus diserahkan oleh

keluarga yang membatalkan khitbah dan disertai alasan yang jelas, barulah

kelurga yang dibatalkan bisa menerima ganti rugi tersebut. 20

B. Tinjauan Sosiologis Ganti Rugi Pembatalan Khitbah Masyarakat Desa

Pulung Rejo

Berdasarkan pembagian hasil pembayaran ganti rugi pembatalan khitbah,

dalam masyarakat Desa Pulung Rejo yang dijelaskan oleh Somorejono selaku

sesepuh Desa Pulung Rejo. Ada dua unsur nilai yang penulis dapati, adanya unsur

19

Sakiyo, Kepala Desa Pulung Rejo, Wawancara Pribadi, Pulung Rejo, 13 Agustus 2010.

20

Sudarsono, Saksi pelaksanaan Khitbah, Wawancara Pribadi, Pulung Rejo, 16 September

2010.

Page 76: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

68

materil dan unsur politik. Adanya unsur materil sebagaimana yang dikatakan oleh

Dainuri tujuan ganti rugi pembatalan khitbah diharapakan” menggantikan

kerugian ketika pelaksanaan khitbah”.21

Bagi pihak laki-laki ganti rugi ini dapat

berfungsi menggantikan barang-barang pemberian yang dibawa ketika proses

pelaksanaan khitbah. Hal tersebut, jika yang membatalkan khitbah adalah dari

pihak perempuan. Sedangkan, bila terjadi pembatalan dari pihak laki-laki, ganti

rugi ini diharapkan dapat menggantikan biaya-biaya pelaksanaan upacara adat

ketika khitbah berlangsung, yang biasanya dilaksanakan di rumah pihak

perempuan.

Sedangkan adanya unsur materil bagi Desa dan para saksi, seolah mereka

mengharapkan imbalan jasa yang diberikan ketika membantu untuk

menyelesaikan ketika terjadi permasalahan atau kelasah pahaman setelah terjadi

pembatalan. Hal ini dibenarkan oleh Sudarsono salah seorang saksi khitbah ketika

ditanya tetang alasanya mendapatkan bagian dalam ganti rugi pembatlan khitbah

“, katanya saya sudah mau ikut manjadi saksi ketika khitbah terjadi dan

membantu menyelesaikan permasalahan ketika terjadi pembatalan antara kelurga

tersebut karena adanya salah paham, dan saya sebagai saksi sekaligus tetangga

terdekat diminta untuk melaporkan kepada Kepala Desa untuk membantu

penyelesaianya”.22

21

Dainuri, Ketua adat Kec. Rimbo Ilir, Wawancara Pribadi, Karamg Dadi, 13 Aguatus 2010.

22

Sudarsono, Saksi khitbah, Wawancara Pribadi, Pulung Rejo, 16 September 2010.

Page 77: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

69

Maka, unsur materil yang dirasakan oleh masyarakat tentunya dalam

pembagian hasil pembayaran khitbah tersebut. Mungkin, pembagian ini terlihat

tidak adil, akan tetapi kepada Desa dan para saksi yang bersedia untuk membantu

menyelesaikan masalah ketika terjadi pembatalan. Karena pihak Desa akan

datang bersama orang yang membatalkan khitbah untuk membantu menjelaskan

alasan supaya tidak terjadi kesalahpahaman dan bila yang membatalkan tidak

bertanggung jawab pihak yang dibatalkan khitbahnya akan meminta bantuan Desa

dan saksi untuk mendatangi keluarga yang membatalkan khitbahnya, untuk

meminta kejelasan tentang alasan pembatalan tersebut.23

Dan biasanya saksi juga

akan memberi tahu jika dia melihat ada salah satu pihak yang menjalin hubungan

dengan orang lain, jadi tugas saksi juga sebagai pengawas dua pihak yang telah

melakukan khitbah agar tidak melakukan penyelewengan.

Selain ada unsur materi, ganti rugi pembatalan khitbah juga terdapat unsur

politik yang dilakukan oleh pihak Desa, khususnya dalam hal pembagian hasil

pembayaran ganti rugi tersebut. Walaupun pembagian tersebut juga merupakan

hasil musyawarah akan tetapi, pihak Desa seolah memanfaatkan adanya

kekuasaan sehingga Desa pun tetap mendapat bagian untuk penambahan kas, hal

ini digunakan untuk menunjang pembangunan yang belum terpenuhi.24

Hal ini

dapat disandingkan dengan pendapat Hobbes yang dikutip oleh Margaret M.

poloma dalam bukunya Sosiologi Kontemporer menyatakan bahwa “tindakan

23

Sakiyo, Kepala Desa Pulung Rejo, Wawancara Pribadi, Pulung Rejo, 13 Agustus 2010.

24

Sudayat, Tokoh Agama, Wawancara Pribadi, Pulung Rejo 14 September 2010.

Page 78: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

70

manusia itu ditentukan oleh nafsu dan ketamakan, yang mewujudkan diri dalam

situasi konflik yang keras”.25

Adapun manfaat yang terbesar bagi masyarakat adalah tercapainya

kehidupan yang rukun dan damai, serta tidak adanya permusuhan antara satu

keluarga dalam masyarakat khususnya setelah terjadi pembatalan khitbah.

sebagaimana yang ungkapkan oleh tokoh agama Desa Pulung Rejo “Ganti rugi

pembatalan khitbah ini berpengaruh terhadap, kerukunan, perdamaian dan bagi

pihak yang dibatalkan mendapatkan kadilan”26

C. Analisis Ganti Rugi Pembatalan Khitbah Masyarakat Desa Pulung Rejo

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan terhadap kasus ganti rugi

pembatalan khitbah pada masyarakat Desa Pulung Rejo Kec. Rimbo Ilir Jambi,

dapat dikemukakan bahwa pembatalan khitbah dalam masyarakat Desa Pulung

Rejo dianggap sebagai masalah sosial, sehingga masyarakat sepakat untuk

membebankan ganti rugi bagi pelaku yang membatalkan khitbah. Dikatakan

sebagai masalah sosial, karena sesuatu yang diinginkan tidak sesuai dengan yang

diharapakan. Seperti keinginan untuk menikah dengan seseorang yang awalnya

telah sepakat, tetapi dalam keadaan tertentu ada salah satu pihak yang

membatalkan dengan berbagai alasan. Seperti, adanya orang ketiga, masalah

25

Margaret M. Poloma, Sosiologi Kontemporer (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004), h.

9.

26

Sudayat, Tokoh Agama, Wawancara Pribadi, Pulung Rejo, 14 September 2010.

Page 79: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

71

keluarga yang tidak menyukai akhlak dari calon menantunya yang diketahui

setelah khitbah terjadi, serta masalah kafa’ah atau kesetaraan dalam hal

pendidikan dan kekayaan. Kesepakatan adanya ganti rugi pembatalan khitbah ini

dilakukan setelah khitbah itu diterima, maka dalam hal ini masyarakat telah

mengantisifasi jika pembatalan khitbah itu terjadi. Karena tujuan dari ganti rugi

tersebut adalah untuk mencegah adanya pembatalan yang berarti pelanggaran

perjanjian untuk melakukan pernikahan. Jika pembatalan tetap terjadi ganti rugi

juga diharapkan dapat menjadi suatu penyelesaian masalah untuk mengembalikan

kepada kondisi semula, yaitu menghilangkan kesalah pahaman antara kedua

keluarga yang terjadi setelah pembatalan khitbah. Secara sosiologis dapat pula

dikatakan ganti rugi merupakan suatu alat pengendalian sosial dalam masyarakat.

Somorejono, yang merupakan sesepuh desa masyarakat Desa Pulung Rejo

menyatakan bahwa pembebanan ganti rugi itu dilakukan berdasarkan kesepakatan

kedua belah pihak yang hanya sebatas sebagai ikatan agar tidak terjadi

pengingkaran diantara salah satu pihak. Dan kesepakatan ini dilakukan

berdasarkan atas keputusan bersama dalam masyarakat, maka ganti rugi ini juga

merupakan suatu norma yang harus ditaati oleh setiap orang yang hidup di

masyarakat Desa Pulung Rejo. Karena pembebanan ganti rugi ini terjadi jika

pembatalan khitbah itu dibatalkan yang berarti harapan untuk menikah pun

dibatalkan. Fungsi suatu norma itu untuk menyatakan tentang apa yang

Page 80: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

72

seharusnya dilakukaan seseorang dalam hubungan antara sesama manusia. 27

Akan tetapi, jika salah satu pihak melanggar kesepakatan tersebut maka ganti rugi

ini tetap diberlakukan dengan pembayaran sejumlah uang yang mereka sepakati

sebelumnya. Karena khitbah atau lamaran ini bukan hanya melibatkan dua

keluarga tetapi disaksikan oleh para sesepuh desa dan orang-orang yang

bertempat tinggal dekat dengan mereka. Maka untuk menebus rasa malu dan rasa

kecewa diharapkan ganti rugi ini dapat menyatukan kembali dua keluarga yang

merasa sakit hati agar tidak terjadi permusuhan yang berkepanjangan.28

Dari pembagian hasil ganti rugi, maka penulis menyimpulkan adanya

suatu nilai materil. Karena 25% dari hasil ganti rugi diberikan Kepada Desa yang

nantinya akan digunakan untuk kepentingan umum. Sedangkan 25% diberikan

kapada para saksi yang terdiri dari perangkat desa dan tokoh masyarakat serta

karib kerabat yang masih dalam lingkungan satu RT. Pembagian ini,

memperlihatkan bahwa masyarakat ingin mengambil suatu keuntungan dari

adanya pembatalan khitbah, dengan dalih sebagai ganti jasa dalam meyelesaikan

permasalahan secara damai.

Hukum adat tidak mengenal perbedaan antara hukum privat dan hukum

publik, ia tidak mengenal pembagian antara hukum perdata dan pidana, oleh

karenanya penyelesaian perselisihan secara damai tidak tertutup kemungkinan di

27

Satjipto Rahardjo, Hukum dan Masyarakat (Bandung: Angkasa, 1984), h., 32.

28

Somorejono, Sesepuh Adat Desa Pulung Rejo. Wawancara Pribadi. Pulung Rejo, 21

September 2010.

Page 81: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

73

segala bidang perselisihan. Penyelesaian secara damai ini dipandang perlu untuk

menghilangkan rasa dendam antara satu sama lain, selain itu untuk menumbuhkan

kerukunan hidup satu sama lain.

Dengan demikian apa yang dimaksud dengan kerukunan itu erat

hubungannya dengan visi seseorang dalam sikap hidup bermasyarakat

sebagaimana dikehendaki oleh adat guna mewujudkan kedamaian, ketenangan

dan kebahagian dalam kehidupan bersama.

Penyelesaian perselisihan secara damai tidak bergantung ada tidaknya

perundingan desa, tidak tergantung ada tidaknya ketua-ketua adat. Faktor yang

penting dalam acara penyelesaian secara damai ialah ada tidaknya i’tikad baik,

ada tidaknya hasrat keinginan saling memaafkan, ada tidaknya keinginan

memelihara kerukunan dan hubungan kekeluargaan antara satu sama lain.

Untuk penyelesaian konflik secara damai yang dibicarakan dalam

perundingan perdamaian itu antara lain adalah persyaratan yang bagaimana yang

seharusnya dipenuhi oleh pihak yang merugikan untuk berdamai dengan pihak

yang dirugikan, misalnya berapa besar biaya atau denda adat yang harus dibayar

atau dipenuhi. Berapa biaya-biaya obat, penguburan upacara adat dan agama yang

diperlukan, berapa besar ganti kerugian yang dimintai dan adakah diperlukan

nyawa dibayar nyawa.29

Demikian pula dengan masyarakat Desa Pulung Rejo membebankan ganti

rugi dikarenakan untuk menciptakan kerukunan dan perdamaian dengan

29

Hilman Hadikusuma, Hukum Ketatanegaraan Adat (Bandung: Alumni, 1981), h. 133-137.

Page 82: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

74

penyelesaian konfik secara damai, sehingga tidak ada pihak yang merasa

dirugikan dan rasa keadilan terwujudkan.

Dalam hal pembatalan khitbah harus membayar ganti rugi atau denda

dengan jumlah yang telah disepakati. Ini dimaksudkan untuk mengganti biaya-

biaya upacara adat yang dilakukan pada saat khitbah serta untuk menyatakan

adanya tanggung jawab atas kelalaian yang telah diperbuat oleh salah satu pihak

dalam perjanjian yang menyebabkan pembatalan.

Selain itu, dengan adanya ganti rugi ini diharapkan tidak ada pihak yang

mungkir (ingkar) janji dengan alasan-alasan yang tidak rasional serta masalah-

masalah sepele, dikarenakan pembatalan khitbah ini dapat berpengaruh terhadap

orang yang dibatalkan khitbahnya. Di mana orang akan berprasangka buruk dan

mencari cacat cela yang mungkin dianggap sebab pembatalan sesungguhnya.

Sehingga berakibat sulit kembali bagi orang yang dibatalkan khitbahnya untuk

mendapatkan pasangan hidupnya.

Masyarakat akan berfikir negatif tentang seseorang yang khitbahnya

dibatalkan dan hal ini, akan berakibat hilangnya rasa percaya diri seseorang serta

ketenteraman hidup yang mereka rasakan dalam keluarga akan berkurang atau

bahkan hilang disebabkan adanya penilaian atau pandangan buruk dari

masyarakat umum. Hal ini merupakan dampak negatif yang akan dirasakan oleh

seseorang dalam menghadapi kehidupannya setelah pembatalan khitbah terjadi.

Rasa malu, kecewa serta sakit hati yang dirasakan tidak ada pernah

terbayar dengan jumlah uang yang diterimanya sebagai ganti rugi, karena dalam

Page 83: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

75

pelaksanaan khitbah masyarakat Pulung Rejo melibatkan banyak orang seperti

tokoh masyarakat, sesepuh adat, keluarga besar serta tetangga yang masih

terhitung dalam satu RT. Dengan banyaknya orang yang menyaksikan maka

berita pembatalan juga akan tersebar luas yang berakibat menjatuhkan nama baik

keluarga.

Oleh sebab itu, masalah pembatalan khitbah dalam masyarakat Desa

Pulung Rejo merupakan persoalan yang urgen (penting), karena dampak yang

dirasakan bukan hanya pada individu akan tetapi pada sebuah keluarga. Dengan

ini, masyarakat mengharapkan adanya ganti rugi dapat mencegah seseorang untuk

membatalkan khitbah serta kegagalan dalam pernikahan. Adanya sanksi materil

memang selama ini, berjalan dengan baik dan harapan masyarakat untuk

mencegah serta mengatasi konflik akibat pembatalan khitbah juga tercapai

dikarenakan jumlah yang ditawarkan serta disetujui oleh kedua belah pihak

keluarga cenderung tinggi. Berkisar antara Rp 5.000.000 (lima juta rupiah)

sampai Rp 20.000.000 (dua pulug juta rupiah), sehingga membuat orang berpikir

dua kali jika harus memberikan uang sebesar itu tanpa alasan yang pasti.

Maka dengan besarnya jumlah denda atau ganti rugi dapat berakibat baik

bagi seseorang bahkan juga berakibat buruk bagi seseorang. Tetapi jumlah yang

disepakati tentunya disesuaikan dengan kemampuan material atau kehidupan

ekonomi seseorang. Semakin mapan kehidupan ekonomi seseorang, maka

semakin tinggi pula jumlah palang atau ganti rugi yang ditetapkan.

Page 84: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

76

Banyak hal yang dijadikan sebagai alasan seseorang untuk membatalkan

khitbahnya. Maka, dengan ini masyarakat sepakat untuk tetap memberlakukan

palang atau ganti rugi guna sebagai sanksi yang mengakibatkan rasa jera sehingga

tidak ada lagi pihak yang membatalkan khitbah tanpa sebab yang pasti.

Dan adanya ganti rugi ini masyarakat bisa merasakan manfaatnya karena

kerukunan, keadilan dan perdamaian antara dua pihak keluarga setelah terjadi

pembatalan khitbah tetap dapat menyambung hubungan baik, walaupun tidak

sebaik sebelumnya. Tetapi setidaknya rasa dendam dan permusuhan serta kesalah

pahaman dapat diredam dan diselesaikan secara baik melalui ketua-ketua adat.

Selain itu, penulis juga dapat melihat dengan adanya dampak positif ganti

rugi ini, yaitu seseorang akan lebih hati-hati dalam memilih pasangan dalam

hidupnya. Sehingga tidak akan menyebabkan pembatalan yang mengakibatkan

terjadinya kegagalan dalam pernikahan, bahkan perceraian jika pernikahan tetap

dilaksanakan.

Page 85: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

77

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penulis telah menguraikan pada bab sebelumnya mengenai Ganti Rugi

Pembatalan Khitbah dalam Tinjauan Sosiologis yang didasarkan kepada Kasus

Masyarakat Desa Pulung Rejo Kecamatan Rimbo Ilir Jambi. Maka dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1. Khitbah berasal dari bahasa Arab yang mempunyai sinonim dengan

peminangan, yang berasal dari kata “pinang” atau “meminang”. Secara

etimologis meminang atau melamar artinya (antar lain) “meminta wanita

untuk dijadikan isteri (bagi diri sendiri atau orang lain)”. Sedangkan, secara

terminologis peminangan adalah “ kegiatan atau upaya kearah terjadinya

hubungan perjodohan antara seorang pria dengan seorang wanita.

Adapun pelaksanaan khitbah di desa Pulung Rejo, seperti yang ada di bawah

ini:

a. Pihak keluarga perjaka mengutus seseorang yang dipercayai ke rumah sang

gadis, untuk menanyakan tentang hubungan putrinya dengan sang perjaka

karena pada zaman sekarang anak telah saling mengenal lebih dahulu maka

tinggal izin orangtualah yang diperlukan.

b. Setelah keluarga gadis menyetujui tentang hubungan mereka, maka utusan

dari keluarga perjaka menentukan hari dan waktu yang tepat untuk datang

Page 86: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

78

kembali bersama pihak orangtua laki-laki untuk mengadakan lamaran secara

resmi.

c. Pada hari dan waktu yang ditentukan tiba, maka pihak keluarga gadis,

mengundang tetangga, dan para aparat desa serta sesepuh desa untuk

menyaksikan lamaran yang akan dilaksanakan.

d. Pihak keluarga laki-laki datang kembali bersama keluarga terdekatnya untuk

melamarkan putranya secara resmi dengan wanita pilihannya.

e. Pihak keluarga laki-laki dan perempuan mempunyai juru bicara masing-

masing untuk mewakili pernyataan lamaran dan penerimaan dari pihak

perempuan. Setelah lamaran diterima, maka pemberian tanda ikatan pun

langsung diberikan kepada wanita biasanya berupa cincin. Hal ini dijadikan

sebagai tanda bahwa recara resmi hubungan mereka direstui oleh keluarga dan

akan melangsungkan pernikahan. Setelah itu, para ketua adat atau sesepuh

merembuk beberapa hal yang menjadi kesepakatan dari kelurga kedua belah

pihak, yaitu sebagai berikut :

1) Dibicarakan jumlah palang atau ganti rugi yang akan dibayarkan jika

terjadi pembatalan atau mungkir janji dari salah satu pihak yang

bertunangan.

2) Dibicarakan masalah penentuan atau perhitungan hari baik untuk

pelaksanaan pernikahan, walaupun waktu antara tunangan dan pernikahan

masih lama.

Page 87: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

79

Setelah semua pihak sepakat tentang hari dan waktu yangdianggap tepat untuk

melaksanakan pernikahan. Terakhir dibicarakan masalah gol yaitu suatu

kesepakatan antara kedua belah pihak keluarga tentang hari pelaksanaan

pernikahan, jika terjadi kematian dari salah satu keluarga dekat seperti,

orangtua, adik, kakak, kakek, nenek, maka pernikahan akan tetap

dilaksanakan atau ditunda sampai mendapatkan pergantian hari yang lebih

tepat lagi.

2. Penyebab pembatalan didasarkan kepada beberapa faktor yang dilakukan oleh

pelaku yang ada dalam masyarakat desa Pulung Rejo antara lain: Pertama,

adanya pihak ketiga. Kedua, faktor pendidikan. Ketiga, faktor ekonomi.

Keempat, faktor ketaatan pada orang tua. Kelima, faktor kematian.

3. Ganti rugi pembatalan khitbah dimaksudkan untuk mencegah adanya

kegagalan pernikahan. Ini dilakukan sebagai upaya masyarakat untuk

pencegahan terhadap pelanggaran yang telah mereka sepakati sebagai suatu

aturan atau norma dalam kehidupan bermasyarakat. Meredam rasa kecewa,

dendam, mengganti kerugian upacara adat yang dilakukan ketika pelaksanaan

lamaran, menegakkan rasa keadilan serta menjaga agar tidak terjadi konflik

antara keluarga kedua belah pihak. Hal ini, merupakan suatu usaha

masyarakat melakukan pemulihan agar kembali pada keadaan damai, seperti

sebelumnya. Selain itu untuk mewujudkan, prisip hidup rukun dan saling

hormat menghormati antara satu dengan yang lain.

Page 88: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

80

B. Saran- saran

Ada banyak hal yang memotivasi pasangan yang ingin tunangan untuk

melakukan pembatalan dengan alasan-alasan tertentu, hal ini mengakibatkan

dampak negatif bukan hanya pasangan yang ingin bertunangan melainkan juga

bagi keluarga mereka. Untuk meminialisir dampak tersebut, penulis menyarankan

sebagai berikut:

1. Khitbah merupakan masalah yang serius, jadi penulis mengharapkan agar

tidak bermain-main ketika melakukan khitbah, sebaiknya khitbah dilakukan

dengan kesadaran tanpa ada paksaan dari pihak manapun sehingga tidak

terjadi penyesalan bahkan pembatalan dikemudian hari.

2. Walaupun dalam pembatalan khitbah seseorang mendapatkan ganti rugi akan

tetapi yang perlu diingat adalah rasa kecewa dan sakit hati seseorang itu tidak

dapat dibayar dengan apapun sekalipun uang dengan jumlah yang sangat

besar. Dengan adanya ganti rugi ini sebaiknya seseorang jangan menanggap

enteng karena merasa sanggup untuk membabayar ganti rugi yang telah

ditetapkan.

3. Pembatalan khitbah memang lebih baik dari pada perceraian setelah

pernikahan, akan tetapi bagi orang yang membatalkan khitbah hendaklah

didasari dengan alasan yang jelas dan masuk akal. Ini akan berdampak negatif

dibatalkan karena akan menimbulkan prasangka buruk terhadap salah satu

pihak.

Page 89: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

81

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an dan Terjemahan. Jakarta: Al-Huda, 2002.

Abbas, Sudirman. Pengantar Pernikahan: Analisa Perbandingan Madzhab.Jakarta:

PT.Prima Heza Lestari, 2006.

Abbas, Syahrizal. Mediasi dalam Perspektif Hukum Syariah, Hukum Adat, dan

Hukum Nasional. Jakarta: Kencana, 2009.

Ahmad Soebani, Beni. Sosiologi Agama. Bandung: PT Refika Aditama, 2007.

As’ad, Musifin. Perkawinan dan Masalahnya. Jakarta: Pustaka Al- Kautsar, 1993.

Bratawijaya, Thomas Wiyasa. Upacara Pernikahan Adat Jawa. Jakarta: Pustaka

Sinar Harapan, 2006.

Bugin, Burhan. Penelitian Kualitatif, Komunikasi, Ekonomi, Kibijakan, Publik dan

Ilmu Sosisl Dasar. Jakarta: Kencana, 2009.

Bukhori. Hubungan Seks Menurut Islam. Jakarta: Bumi Aksara, 1994.

Data Monografi Desa Pulung Rejo Kecamatan Rimbo Ilir Jambi.

Hadikusuma, Hilman. Hukum Ketatanegaraan Adat. Bandung: Alumni, 1981.

Hadikusuma, Hilman. Hukum Perkawinan Adat. Bandung: Alumni, 1983.

Hadikusuma, Hilman. Hukum Pidana Adat. Bandung: Alumni, 1989.

Halim, Ridwan. Hukum Adat Dalam Tanya Jawab. Jakarta: Ghalia Indonesia, 1989.

Handikusuma, Hilman. Hukum Perjanjian Adat,. Bandung: PT Citra Aditya

Bakti,1990.

http//Id.Wikipedia.Org/ Wiki/ Upacara_Pernikahan

Khalil, Ahmad. Islam Jawa Sufisme dalam Etika dan Tradisi Jawa. Malang: UIN

Malang Press, 2008.

Mahayana, Maman S dan Nuradji Totok Suhardiyanto. Kamus Ungkapan Bahasa

Indonesia. Jakarta: PT Gramedia W idiasarana Indonesia, 1997.

Mahfud, Sahal. Nuansa Fiqih Sosial. Yogyakarta: LKiS Yogyakarta dan Pustaka

Pelajar Yogyakarta, 1994.

Page 90: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

82

Mitchell, Duncan, Sosiologi Suatu Analisis Sistem Sosial. Penterjemah Sahat

Simamora, Jakarta: PT Bina Aksara, 1984.

Muchtar, Kamal. Asas-asas Hukum Islam Tentang Perkawinan. Jakarta: Bulan

Bintang, 1993.

Muhammad Asraf bin Abdul Masqsud, Abu. Curhat Pernikahan. Bandung: Pustaka

Rahmat, 2009.

Muhammad, Bushar. Pokok-Pokok Hukum Adat. Jakarta: PT Pradnya Pramita, 1988.

Narwoko, J. Dwi dan Suyanto, Bagong. Sosiologi Teks Pengatar dan Terapan:

Jakarta, Kencana, 2004.

Nasution. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: PT Tarsito, 2003.

Nazir, Mohammad. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia, 2005.

Ni’am Sholeh, Asrorun. Fatwa-fatwa Masalah Pernkahan dan Keluarga. Jakarta:

Elsas, 2008.

Poloma, Margaret.M. Sosiologi Kontemporer. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2004.

Philipus dan Nurul Aini. Sosiologi dan Politik. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004.

Prodjodikoro, Wirjono. Hukum Perkawinan di Indonesia. Bandung: Sumur Bandung,

1991.

Prodjodikoro, Wirjono. Asas-asas Hukum Perjanjian. Bandung: Sumur Bandung,

1960.

Purwadi. Ensiklopedi Adat-Istiadat Budaya Jawa. Yogyakarta: Panji Pustaka

Yogyakarta, 2007.

Rahardjo, Satjipto, Hukum dan Masyarakat, Bandung: Angkasa, 1984.

Rusdyd, Ibnu. Bidayatul Mujtahid. Jakarta: Pustaka Amani, 2007.

Salim, Agus. Risalatun Nikah. Jakarta: Pustaka Amani, 1989.

Salim. Hukum Kontrak. Jakarta:Sinar Grafika, 2006.

Setiandi, Muhammad Elly. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Kencana, 2008.

Setiawan. Pokok-Pokok Hukum Perikatan. Bandung: Binacipta, 1987.

Page 91: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

83

Sunggono, Bambang. Metode Penelitian Hukum. Jakarta: Raja Grafindo Persada,

2007.

Soekanto, Soerjono, Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

1990.

Soekanto, Soerjono, Memperkenalkan Sosiologi, Jakarta: Rajawali, 1982.

Soekanto, Soerjono. Pengantar Penelitian Hukum. Jakarta: UI-Press, 2008.

Soerjono Soekanto dan Soleman b. Taneko. Hukum Adat Indonesia. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2003.

Thalib, Muhammad. 20 Macam Pernikahan yang Diharamkan. Yogyakarta:

Ma’alimul Usroh, 2006.

Thalib, Muhammad. 40 Petunjuk Menuju Perkawinan Islami. Bandung: Irsyad Baitus

Salam, 1995.

Usman, Husaini dan Purnomo Setiady Akbar. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta:

Bumi Aksara, 2009.

Wahyudi Asmin Zaenal Muhtadin,Yudia. Keluarga Bahagia dalam Islam.

Yogyakarta: CV. Pustaka Mantiq, 1993.

Wawancara pribadi dengan A. Jambi 21 Agustus 2010

Wawancara pribadi dengan Dainuri. Jambi 13 Agustus 2010

Wawancara Pribadi dengan H.Sudayat. Jambi 14 September 2010

Wawancara Pribadi dengan Hariyati. Jambi 16 September 2010

Wawancara Pribadi dengan Sudarsono. Jambi 16 September 2010

Wawancara pribadi dengan Sakiyo. Jambi 13 Agustus 2010

Wawancara Pribadi dengan Sarmi. Jambi 17 September 2010

Wawancara Pribadi dengan Sukinem. Jambi 16 September 2010

Wawancara Pribadi dengan Supriyono. Jambi 24 Agustus 2010s

Wawancara Pribadi dengan Somorejono. Jambi 21 September 2010

Wawancara Pribadi dengan Windra. Jambi 23 Agustus 2010

Page 92: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

Hasil Wawancara Dengan Pelaku yang Khitbahnya dibatalkan :

Nama : Hariyati

Tgl : 16 September 2010

Usia : 26 Tahun

Tingkat Pendidikan : SLTP

Agama : Islam

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

1. Apakah anda telah menikah?

Iya, saya sudah menikah.

2. Sebelumnya pernakah lamaran yang anda terima dibatalkan?

Iya, Pernah.

3. Apa yang dijadikan alasan sehingga khitbah anda dibatalkan?

Alasannya, hanya belum siap saja untuk segera menikah. Tapi setelah selang

waktu tiga bulan mantan calon suami menikah lagi dengan orang lain.

Ketidaksiapan itu hanya alasan supaya saya dan keluarga tidak sakit hati, karena

sebelum terjadi pambatalan dia (mantan calon suami), sudah jarang sekali

menghubungi dan menemui saya. Dan setelah orang tua saya menanyakan

masalah pernikahan, ternyata dia malah memilih untuk membatalkan khitbahnya.

Saya rasa pembatalan ini sebenarnya dikeranakan adanya wanita lain.

4. Apakah anda mengetahui istilah palang yang digunakan dalam lamaran

masyarakat Desa Pulung Rejo?

Tahu, palang itu merupakan ganti rugi bagi yang melanggar janjinya untuk

menikah, yang sebelumnya disepakati antara kedua belah pihak, kesepakatan itu

terjadi dengan adanya musyawarah yang dipimpin oleh sesepuh desa.

5. Berapa jumlah palang yang anda terima sebagai ganti rugi?

Rp 5.000.000 (Lima Juta Rupiah).

Page 93: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

6. Sebelum anda menerima palang atau ganti rugi, apakah sempat terjadi

konflik antara kedua pihak keluarga?

Iya, karena dengan tiba-tiba khitbah yang saya terima dibatalkan tanpa ada

kesalahan yang saya perbuat. Tetapi setelah keluarganya datang bersama sesepuh

adat dan kepala desa, dengan bantuan mereka untuk menjelaskan

permasalahannya kalau saat ini belum bisa segera untuk menikah karena belum

punya kerjaan yang menetap, menjelaskan alasannya dengan membawa palang

yang kami sepakati sebelumnya. Saya coba untuk menerima dan mungkin belum

berjodoh.

7. Apakah anda setuju, dengan adanya palang atau ganti rugi bagi orang yang

menbatalkan khitbah (lamaran)? Apa alasannya?

Setuju, karena dengan adanya palang atau ganti rugi ini bisa mengganti biaya-

biaya yang telah saya keluarkan ketika acara pelaksanaan khitbah.

8. Menurut anda, apa dampak positif dan negatif dalam pembebanan ganti

rugi atau palang bagi pihak yang membatalkan khitbah atau lamaran?

Dampak positif yang saya rasakan, yaitu dapat menambah saudara serta keluarga

karena sebelumnya belum saling mengenal antar keluarga walaupun tidak jadi

menikah akan tetapi karena telah merasa dekat sebelumnya jadi hubungan ini

kalau bisa jangan sampai diputuskan begitu saja.

Sedangkan dampak negatif yang saya rasakan adalah rasa malu, sakit hati, dan

kecewa karena hal ini sudah disaksikan oleh banyak orang. Hilangnya

kepercayaan seseorang terhadap saya, sehingga saya merasa sulit kembali untuk

menemukan pasangan hidup dikarenakan prasangka negatif dari orang.

Page 94: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

Hasil Wawancara Dengan Tokoh Agama Desa Pulung Rejo:

Nama : H. Sudayat

Tgl : 14 September 2010

Usia : 66 Tahun

Tingkat Pendidikan : SLTA

Agama : Islam

Pekerjaan : Pensiunan PNS

1. Apakah bapak mengetahui istilah palang dalam pembatalan khitbah di Desa

Pulung Rejo? Dari mana asal usul palang (ganti rugi) dalam pembatalan

khitbah tersebut?

Iya, saya mengetahui, palang itu suatu ganti rugi yang dibayarkan ketika terjadi

pembatalan khitbah, yang sebelumnya disepakati oleh kedua belah pihak yang

merupakan perjanjian untuk setia dalam menjaga hubungan hingga

berlangsungnya pernikahan.

2. Bagaimana pendapat bapak tentang praktek pembebanan ganti rugi dalam

pembatalan khitbah yang berlangsung di Desa Pulung Rejo?

Menurut saya, palang atau ganti rugi dalam pembatalan khitbah itu merupakan

hasil musyawarah para sesepuh, dan disepakati oleh keluarga kedua belah pihak

sebelumnya jika ada yang membatalkan khitbahnya guna untuk mendapatkan

keadilan. Maka hal itu dibolehkan saja demi menjaga hubungan setelah khitbah

supaya tidak terjadi pengingkaran diantara mereka.

3. Bagaimana pengaruh terhadap kehidupan bermasyarakat dengan adanya

ganti rugi ketika terjadinya pembatalan khitbah?

Ganti rugi pembalataln khitbah ini berpengaruh terhadap, kerukunan, perdamaian

dan bagi pihak yang dibatalkan mendapatkan kadilan. Sedangkan pengaruh

terhadap Desa sendiri, bartambahnya kas Desa yang dikarenakan adanya

pemasukan dari hasil pembayaran bagi orang yang membatalkan khitbah. Hal ini

dapat dimanfaatkan sebagai penunjang pembangunan Desa yang belum terpenuhi.

Page 95: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

4. Apakah bapak mengetahui apa alasan masyarakat dalam pembebanan ganti

rugi terhadap pembatalan khitbah?

Alasan diadakan pembebanan ganti rugi pembatalan khitbah ini, karena sebelum

ditetapkan adanya ganti rugi banyak orang melakukan pembatalan khitbah

sepihak dan tanpa alasan yang jelas. Dan pihak yang khitbahnya dibatalkan

merasa dirugikan materil bahkan moril.

5. Faktor apa yang mendorong masyarakat membatalkan khitbah atau

lamaran ?

Menurut hemat saya, pembatalan khitbah sering terjadi karena adanya gangguan

pihak ketiga, baik dari laki-laki maupun perempuan. Terkadang juga dikarenakan

adanya perbedaan dalam hal pendidikan dan kekayaan dari keluarga mereka,

sehingga terjadi ketidak nyamanan antara mereka.

6. Bagaimana tingkat kesadaran hukum masyarakat Pulung Rejo dalam

pembayaran ganti rugi pembatalan khitbah?

Untuk masalah pembayaran khitbah jika terjadi pembatalan masyarakat yang ada

di Desa Pulung Rejo berjalan dengan baik. Akan tetapi, jika terjadi pembatalan

dengan orang yang beda daerah maka hal ini, kurang berjalan dengan baik.

7. Berdasarkan pengamatan bapak, dampak apa yang terjadi dalam

masyarakat dengan adanya pembebanan ganti rugi ini ?

Dampak positif dari pembebanan ganti rugi ini yaitu akan membuat seseorang

menepati janjinya dan pihak yang dirugikan mendapatkan keadilan. Serta dapat

menyelesaikan koflik jika terjadi permasalahan setelah pembatalan. Sedangkan

dampak negatifnya, adanya paksaan untuk menikahi seseorang karena menikah

itu merupakan hak asasi dan ketentuan jodoh itu hanya Allah lah yang Maha

mengetahui.

8. Bagaimana fungsi adanya ganti rugi bagi masyarakat Pulung Rejo, jika

terjadi konflik setelah pembatalan khitbah?

Ganti rugi atau palang ini, pasti dapat mengatasi masalah atau konflik antar dua

keluarga, karena rasa dendam dan kecewa, tetapi jika alasan penyerahan ganti

rugi itu diberikan secara baik-baik pula.

Page 96: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

Hasil Wawancara Dengan Kepala Desa Pulung Rejo :

Nama : Sakiyo

Tgl : 13 Agustus 2010

Usia : 55 Tahun

Tingkat Pendidikan : SLTP

Agama : Islam

Pekerjaan : Kepala Desa

1. Bagaimana sejarah Desa Pulung Rejo ?

Desa Pulung Rejo, berdiri pada tahun 1978’an yang penduduknya berasal dari

transmigran bedol Desa Pulau Jawa ( Wonogori ), sebanyak lima desa.

2. Bagimana adat istiadat masyarakat Desa Pulung Rejo ?

Adat istiadat yang dipakai 99 % menggunakan adat jawa, walaupun adat jambi

juga dipakai tapi hanya 1% saja.

3. Ritual-ritual apa saja yang masih dijalani masyarakat dalam proses

pelaksanaan lamaran?

Ritual yang digunakan biasanya acara syukuran, dengan mengundang keluarga,

para tokoh masyarakat, dan tetangga terdekat. Dengan tujuan mendapat berkat

dari yang Maha Kuasa serta disaksikan oleh banyak orang.

4. Apa yang dimaksud dengan istilah palang dalam pelaksaaan lamaran adat

jawa?

Palang adalah janji untuk mengikat suatu perjanjian akan menikah yang

disaksikan oleh masyarakat biasanya selang waktu 1 tahun untuk menikah.

5. Bagaimana pandangan bapak, terhadap praktek ganti rugi pembatalan

khitbah atau lamaran?

Prakteknya bagus, khususnya untuk masyarakat yang berada di Desa Pulung

Rejo, karena dapat menjaga agar terlaksanannya pernikahan sehingga tidak ada

pihak yang dirugikan. Tetapi jika pembatalan dengan orang yang berbeda daerah,

maka ini masih sulit untuk dipraktekkan dengan baik sehingga dibutuhkan

Page 97: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

bantuan Perangkat Desa dan saksi yang menyaksikan pelaksanaan khitbah

tersebut.

6. Apakah bapak setuju pembebanan ganti rugi dalam pembatalan khitbah

atau ganti rugi dapat mengatasi konflik? Apa alasan bapak terhadap hal

tersebut?

Sangat Setuju. Karena pada saat terjadi pembatalan yang salah satu pihak berasal

dari daerah lain, mereka seolah lari dari tanggung jawab untuk membayar ganti

rugi tersebut. Sehingga keluarga yang berada di masyarakat Desa Pulung Rejo

melaporkan kepada Kepala Desa, setelah itu barulah pihak desa yang

menyelesaikan permasalahan itu, sekaligus minta keluarga mereka untuk bertemu

dan memberikan pembayaran palang yang telah menjadi kesepakatan.

7. Bagaimana masyarakat luas menilai ganti rugi (dalam hal positif dan

negatif)?

Kebanyakan masyarakat menilai positif karena hal ini dapat menjaga seseorang

dari kegagalan untuk menikah. Dengan adanya palang mereka lebih bisa berfikir

panjang ketika mau melakukan khitbah dan ketika menerima khitbah. sedangkan

dalam hal negatif mereka menilai palang ini membatsi hak-hak asasi mereka.

8. Apa penyebab yang sering terjadi dalam pembataln khitbah?

Menurut yang saya perhatikan selama ini, kebanyakan yang dijadikan alasan

pembatalan khitbah itu karena faktor adanya pihak ketiga baik dari pihak laki-laki

ataupun perempuan, tapi mereka sering berdalih dengan mengatakan belum siap

untuk segera menikah makanya memutuskan untuk membatalkan khitbahnya dan

selang waktu beberapa bulan, mereka melaksanakan pernikahan dengan orang

lain. Selain itu ada juga, karena orang tua yang kurang suka dengan calon

menantunya, terkadang juga dikarenakan ekonomi dan pendidikan yang dianggap

tidak seimbang.

Page 98: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

Hasil Wawancara dengan Lembaga Adat Kecamatan Rimbo Ilir:

Nama : Dainuri

Tgl : 13 Agustus 2010

Usia : 50 Tahun

Tingkat Pendidikan : S1

Agama : Islam

Perkerjaan : Sebagai Ketua Adat Kec.Rimbo Ilir

1. Adat apa yang digunakan pada masyarakat Desa Pulung Rejo?

Adat Jawa.

2. Apakah masyarakat Desa Pulung Rejo sangat menjunjung tinggi adat atau

tradisi?

Iya. Karena masyarakat Desa Pulung Rejo menginginkan kehidupan yang rukun

dalam bermasyarakat berdasarkan aturan adat atau norma yang telah disepakati.

3. Dalam proses lamaran apakah bapak pernah mendengar istilah palang? Apa

yang bapak ketahui tentang palang tersebut?

Iya, Pernah. Palang itu sejumlah uang yang dijadikan kesepakatan antara dua

pihak kelurga laki-laki dan perempuan ketika khitbah terjadi, berfungsi sebagai

ganti rugi ketika ada pembatalan dari salah satu pihak.

4. Benarkah dalam masa pertunangan, jika ada pihak yang membatalkan

khitbah atau lamarannya maka akan dikenakan pembayaran palang atau

ganti rugi sesuai dengan kesepakatan?

Iya, jika ada salah satu yang membatalkan lamarannya maka dikenakan palang

atau ganti rugi yang telah mereka sepakati sebelumnya.

5. Apa tujuan diadakannya palang (ganti rugi) ketika terjadi pembatalan

khitbah?

Sebenarnya palang itu sebagai pencegahan agar tidak terjadi pembatalan

pernikahan karena kesepakatannya juga dilakukan ketika khitbah seseorang

Page 99: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

diterima. Namun, ketika telah terjadi pembatalan diharapkan uang yang dijadikan

palang tersebut dapat mengganti kerugian ketika terjadi pelaksanaan khitbah.

6. Apakah bapak mengetahui alasan mendasar kenapa masyarakat Desa

Pulung Rejo sepakat dengan adanya ganti rugi dalam pembatalan khitbah?

Alasan mendasarnya untuk mencegah terjadinya kegagalan pernikahan. Karena

jika terjadi pembatalan biasanya sedikit banyaknya pasti menimbulkan kesalah

pahaman yang berakibat konflik dan menjadikan hubungan mereka renggang

bahkan bisa manjadi musuh antara dua keluarga tersebut.

7. Apa dampak yang terlihat dalam masyarakat dengan adanya pembebanan

ganti rugi dalam pembatalan khitbah?

Dampak positif orang tidak akan main-main dengan lamaran, akan menjaga

ikatan perjanjianya atau tidak lepas tanggung jawab yang telah disepakati.

Sedangkan dampak negatif karena semua jodoh itu sebenarnya Tuhan yang

mengaturnya, dan Dia yang Maha mengetahui segala sesuatu, jadi jika terjadi

pembatalan sebelum nikah mungkin mereka belum jodoh tetapi jika diberlakukan

denda ini terkesan memaksakan kehendak seseorang karena tidak semua orang

mampu membayar palang atau ganti rugi, walaupun sebelumnya telah disepakati,

dikarenakan kondisi perekonomian seseorang tidak selamanya selalu stabil.

8. Bagaimana dengan kehidupan sosial masyarakat terhadap yang pernah

mengalami ganti rugi pembatalan khitbah?

Kehidupan sosial bermasyarakat, dengan adanya ganti rugi ini tidak ada pihak

yang merasa dirugikan karena memang telah menjadi kesepakatan. Menciptakan

perdamaian dan menghindarkan permusuhan antara kedua keluarga tersebut.

Sehingga terwujudlah suatu kerukunan dan saling menghormati antara satu

dengan yang lainya.

Page 100: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

Hasil Wawancara Dengan Sesepuh Desa Pulung Rejo :

Nama : Somorejono

Tgl : 21 September 2010

Usia : 67 Tahun

Tingkat Pendidikan : SLTP

Pekerjaan : Petua Adat Desa Pulung Rejo

1. Adat apa yang digunakan masyarakat Desa Pulung Rejo?

adat jawa.

2. Dalam proses lamaran apakah yang dimaksud dengan istilah “palang”?

Palang itu merupakan ganti rugi yang harus dibayarkan oleh pihak yang mungkir

janji dari pernikahan dan besarnya sesuai kesepakatan ketika proses lamaran.

3. Apa tujuan dari adanya palang?

Untuk menjaga kelangsungan hubungan hingga ke jenjang pernikahan yang

diinginkan, bisa juga berfungsi sebagai pengikat agar tidak terjadi pembatalan

sepihak. Sebagai pengikat dan pagar atau batasan agar salah satu pihak tidak

mungkir janji untuk melaksanakan pernikahan, sehingga dapat mencegah adanya

kegagalan pernikahan.

4. Berapa jumlah nominal yang sering dijadikan sebagai palang?

Jumlah palang tidak ada ketetapan pasti akan tetapi sesuai kesepakatan. Biasanya

berkisar Rp.5.000.000 (lima juta rupiah) sampai Rp.20.000.000 (dua puluh juta

rupiah).

5. Dalam pembayaran palang apakah seluruhnya diberikan kepada pihak yang

dibatalkan khitbahnya?

Dalam pembayaran palang tidak sepenuhnya diterima oleh pihak yang khitbahnya

dibatalkan, karena ketika pelaksanaan khitbah melibatkan banyak orang.

Sehingga ketika terjadi pembatalanpun orang yang terlibat akan mendapatkan.

Page 101: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

6. Siapa saja yang akan terlibat ketika adanya pembayaran palang? Apakah

ada pihak-pihak yang terlibat dalam penerimaan pembayaran palang

tersebut?

Yang terlibat dalam pembayaran palang adalah dua keluarga yang pernah

melakukan khitbah, Kepala Desa dan Sesepuh yang telah menyaksikan terjadinya

khitbah tersebut. Terkadang ada keluarga yang langsung mewakilkan kepada

Perangkat Desa atau Sesepuh Adat saja. Pihak-pihak lain seperti saksi karena

ketika pelaksanaan mareka dijadikan saksi dan ketika pembatalanpun mereka

dijadikan saksi pembatalan. Agar tidak ada penuntutan disalah satu pihak.

Adapun pembagiannya:

a. 50 % untuk keluarga atau pihak yang dibatalkan.

b. 25 % diberikan kepada Desa.

c. 25 % diberikan untuk saksi yang menyaksikan adanya lamaran tersebut.

7. Apakah aturan adat ini telah berjalan sebagaimana yang diinginkan?

Menurut hemat saya, aturan ini telah berjalan sebagaimana mestinya dan tujuan

untuk menciptakan kerukunan, perdamaian, dan keadilanpun telah dirasakan.

8. Adakah masyarakat yang tidak menyetujui dengan palang atau ganti rugi

ini?

Sampai sekarang belum ada yang dengar secara langsung.

9. Berdasarkan pengamatan bapak, apa alasan yang sering dijadikan

seseorang dalam pembatalan khitbahnya?

Alasan yang sering saya lihat, yaitu adanya lamaran dari pihak lain yang dianggap

lebih dalam masalah kekayaan atau fisik. Ada juga dari keluarga yang tidak

menyetujui setelah mengetahui sifat, tindak tanduk calon menantunya yang

kurang baik.

Page 102: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

Hasil Wawancara Dengan Seorang Saksi Khitbah Desa Pulung Rejo

Nama : Sudarsono

Tgl : 16 September 2010

Usia : 35 tahun

Tingkat Pendidikan : SLTP

Pekerjaan : Tukang Bangunan

1. Apakah bapak mengetahui adanya palang dalam pembatalan khitbah?

Iya, saya mengetahui.

2. Apakah bapak pernah menyaksikan proses khitbah seseorang secara

langsung pada masyarakat Desa Pulung Rejo?

Iya, saya pernah menyaksikan proses khitbah di Desa Pulung Rejo secara

langsung.

3. Dalam proses khitbah yang bapak saksikan, apakah benar setelah khitbah

itu diterima disepakati adanya palang antara kedua belah pihak?

Iya, benar. Saya menjadi saksi ketika mereka menetapkan jumlah palang yang

disepakati, yang biasanya dipimpin oleh Sesepuh Desa ketika akan dibicarakan

masalah palang tersebut.

4. Berapa jumlah nominal yang dijadikan palang ketika bapak menjadi saksi

dalam proses khitbah tersebut?

Waktu itu saya menyaksikan jumlah palang sebesar Rp 5.000.000 (Lima Juta

Rupiah).

5. Apakah khitbah yang bapak saksikan pada saat itu kemudian ada salah satu

pihak yang membatalkan khitbahnya? Apakah bapak mengetahui yang

menjadi alasan pembatalan tersebut?

Setelah khitbah itu berjalan satu tahun, akan tetapi pernikahan belum juga

dilaksanakan. Ketika, pihak perempuan menanyakan pernikahan tetapi, pihak

laki-laki belum mau untuk segera menikah dan memutuska untuk melakukan

pembatalan saja.

Page 103: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

6. Setelah terjadi pembatalan apakah benar bapak juga mendapatkan bagian

dari pembayaran palang tersebut? Berapa jumlah nominal yang bapak

terima pada saat itu?

Iya saya mendapatkan bagian karena ketika terjadi pembatalan mereka

mengundang saya kembali untuk menjadi saksi pembatalan. Saya mendapat

bagian Rp.100.000 (seratu ribu rupiah).

7. Apa yang menjadi alasan bapak mendapatkan bagian dari pembayaran

palang tersebut?

Ya, katanya saya sudah mau ikut manjadi saksi ketika khitbah terjadi dan

membantu menyelesaikan permasalahan ketika terjadi pembatalan antara keluarga

tersebut karena adanya salah paham, dan saya sebagai saksi sekaligus tetangga

terdekat diminta untuk melaporkan kepada Kepala Desa untuk membantu

penyelesaiannya, karena keluagra yang dibatalkan sudah kecewa dan tidak mau

menemui mereka lagi karena merasa anaknya dipermainkan.

Page 104: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

Hasil Wawancara Dengan Pelaku yang Khitbahnya dibatalkan :

Nama : Hariyati

Tgl : 16 September 2010

Usia : 26 Tahun

Tingkat Pendidikan : SLTP

Agama : Islam

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

1. Apakah anda telah menikah?

Iya, sudah.

2. Sebelumnya pernakah lamaran yang anda terima dibatalkan?

Iya, Pernah.

3. Apa yang dijadikan alasan sehingga khitbah anda dibatalkan?

Alasannya, hanya belum siap saja untuk segera menikah.

4. Apakah anda mengetahui istilah palang yang digunakan dalam peningsetan

atau lamaran dalam adat Jawa?

Tahu, palang itu merupakan ganti rugi bagi yang melanggar janjinya untuk

menikah.

5. Berapa jumlah palang yang anda terima sebagai ganti rugi?

Rp 5.000.000 (Liima Juta Rupiah

6. Sebelum anda menerima palang atau ganti rugi, apakah sempat terjadi

konflik antara kedua pihak keluarga?

Iya, karena dengan tiba-tiba khitbah yang saya terima dibatalkan secara sepihak

tanpa ada kesalahan yang saya perbuat. Tetapi setelah keluarganya datang dan

menjelaskan alasannya dengan membawa palang yang kami sepakati sebelumnya.

Saya coba untuk menerima dan mungkin belum berjodoh.

Page 105: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

7. Apakah anda setuju dengan adanya palang atau ganti rugi bagi orang yang

menbatalkan khitbah (lamaran)?

Setuju. Karena dengan adanya ganti rugi ini dapat menggantikan biaya-biaya

yang dikeluarkan ketika pelaksanaan khitbah.

8. Menurut anda, apa dampak positif dan negatif dalam pembebanan ganti

rugi atau palang bagi pihak yang membatalkan khitbah atau lamaran?

Dampak positif yang saya rasakan, yaitu dapat menambah saudara serta keluarga

karena sebelumnya belum saling mengenal antar keluarga walaupun tidak jadi

menikah akan tetapi karena telah merasa dekat sebelumnya jadi hubungan ini

kalau bisa jangan sampai diputuskan begitu saja.

Sedangkan dampak negatif yang saya rasakan, rasa malu dan kecewa karena hal

ini sudah disaksikan oleh banyak orang.

Page 106: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

Hasil Wawancara Dengan Pelaku yang Membatalkan Khitbahnya:

Nama : Supriyono

Tgl : 24 Agustus 2010

Usia : 32 Tahun

Tingkat Pendidikan : SLTA

Agama : Islam

Pekerjaan : Wiraswasta

1. Kapan anda menikah?

Empat tahun yang lalu.

2. Apakah sebelumnya anda pernah membatalkan khitabah?

Iya, saya pernah membatalkan khitbah atau lamaran.

3. Apakah alasan anda membatalkan khitbah?

Alasanya karena orangtua tidak menyetujui, karena beliau kurang menyukai

tindak tanduknya yang kurang sopan ketika dia bertutur kata atau bertindak.

4. Apakah anda mengetahui istilah palang yang berlaku dalam pelaksanaan

lamaran?

Iya, saya mengetahuinya.

5. Berapa jumlah nominal uang yang anda berikan ketika membayar palang?

Saya membayar Rp 15.000.000 (Limabelas Juta Rupiah).

6. Apakah terjadi konflik sebelum anda membayarkan ganti rugi atau palang

yang telah disepakati?

Iya sempat, karena dari keluarga tunangan saya tidak menerima dengan adanya

pembatalan yang saya sampaikan. Namun setelah saya berbicara baik-baik dan

mengatakan mungkin kita belum berjodoh serta menyerahkan uang yang menjadi

palang atau ganti rugi sesuai kesepakatan. Akhirnya keluarganya mengerti dan

menerima keputusan saya.

Page 107: GANTI RUGI PEMBATALAN KHITBAH DALAM TINJAUAN … · 2013. 4. 29. · dibicarakan hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan bersama. 1. Pada hari yang telah ditetapkan, datanglah

7. Setujukah anda dengan adanya palang atau ganti rugi dalam pembatalan

khitbah?

Saya setuju. Karena menurut saya palang atau ganti rugi ini dapat mengatasi

konflik.

8. Dampak apa yang anda rasakan dengan adanya pembebanan ganti rugi ini?

Menurut saya, dampak positif yang saya rasakan palang atau ganti rugi ini dapat

mengatasi permasalahan antar dua keluarga, serta tidak adanya pihak yang merasa

dirugikan. Sedangkan dampak negatif dari palang atau ganti rugi ini adalah

walaupun telah disepakati sebelumnya, akan tetapi karena jumlah yang harus

dibayarkan kadang terlalu besar jadi ada rasa keterpaksaan dalam diri seseorang.