Gangguan Napas Pada Bayi Baru Lahir Br

16
GANGGUAN NAPAS PADA GANGGUAN NAPAS PADA BAYI BARU LAHIR BAYI BARU LAHIR TIM PONED TIM PONED P2KS KUPANG P2KS KUPANG

description

Gangguan Napas

Transcript of Gangguan Napas Pada Bayi Baru Lahir Br

  • GANGGUAN NAPAS PADA BAYI BARU LAHIRTIM PONED P2KS KUPANG

  • Gangguan napas pada bayi baru lahirBayi normal / asfiksia yg berhasil dg resusitasi ---mengalami gangguan napas :

    Frekuensi napas bayi lebih 60 kali/menit, mungkin menunjukkan satu atau lebih tanda tambahan gangguan napas.Frekuensi napas bayi kurang 40 kali/menit.Bayi dengan sianosis sentral (biru pada lidah dan bibir).Bayi apnea (napas berhenti lebih 20 detik).

  • TUJUAN UMUM

    Setelah mempelajari bab ini dan mengikuti pelatihan ini, diharapkan peserta mengetahui dan mampu :Menjelaskan tentang Gangguan napas dan faktor penyebab gangguan napas Melaksanakan manajemen gangguan napas ringan dan sedang pada bayi BBL

  • TUJUAN KHUSUSSetelah mengikuti pelatihan ini , maka diharapkan para peserta :Mengetahui dan mampu menjelaskan tentang Penyebab gangguan napas Mampu melaksanakan manajemen Gangguan napas ringan dan sedang pada BBL, dengan cara:Menjaga patensi jalan napas Memberikan terapi Oksigen Melakukan resusitasi bila diperlukan

  • Penyebab Gangguan napas :

    Kelainan paru : Pnemonia Kelainan jantung : Penyakit Jantung Bawaan , Disfungsi miokardiumKelainan Susunan Syaraf Pusat akibat : Asfiksia, Perdarahan otak Kelainan metabolik : Hipoglikemia , Asidosis metabolikKelainan Bedah : Pneumotoraks, Fistel Trakheoesofageal, Hernia diafragmatika Kelainan lain : Sindrom Aspirasi Mekonium, Transient tachypnea of the Newborn Penyakit Membran Hialin,

  • Penyebab gangguan napas menurut masa gestasiPada Bayi Kurang Bulan : Penyakit Membran Hialin Pneumonia Asfiksia Kelainan atau Malformasi Kongenital

    Pada Bayi Cukup Bulan : Sindrom Aspirasi MekoniumPneumonia Transient Tachypnea of the Newborn Asidosis Kelainan atau Malformasi Kongenital

  • Diagnosis Gangguan napas

    Anamnesis :Waktu timbul nya Gangguan Napas Usia KehamilanPengobatan steroid antenatal Faktor predisposisi : KPD (Ketuban Pecah Dini ), Demam pada ibu sebelum persalinanRiwayat Asfiksia dan Persalinan dengan tindakan Riwayat aspirasi

  • Diagnosis Gangguan napas(lanjtn)Gambaran Klinis Gangguan napas Sindrom Klinis yang terdiri dari kumpulan gejala :

    Frekuensi napas bayi lebih 60 kali/menit atau frekuensi napas bayi kurang 40 kali/menit dan mungkin menunjukkan satu atau lebih tanda tambahan gangguan napas sebagai berikut :Bayi dengan sianosis sentral (biru pada lidah dan bibir).Tarikan dinding dadaMerintih Bayi apnea (napas berhenti lebih 20 detik).

  • Secara klinis Gangguan napas dibedakanGangguan napas berat Gangguan napas sedang Gangguan napas ringan

  • Tabel 1 Klasifikasi gangguan napas

    Frekuensi napasGejala tambahan gangguan napasKlasifikasi> 60 kali/menitDENGANSianosis sentral DAN tarikan dinding dada atau merintih saat ekspirasi.Gangguan napas beratATAU > 90 kali/ menitDENGANSianosis sentral ATAU tarikan dinding dada ATAU merintih saat ekspirasi.ATAU < 40 kali/ menitDENGANatau TANPAGejala lain dari gangguan napas.60-90 kali/menitDENGANTarikan dinding dada ATAU merintih saat ekspirasi Gangguan napas sedangtetapiTANPASianosis sentralATAU > 90 kali/ menitTANPATarikan dinding dada atau merintih saat ekspirasi atau sianosis sentral.60-90 kali/menitTANPATarikan dinding dada atau merintih saat ekspirasi atau sianosis sentral.Gangguan napas ringan60-90 kali/menitDENGAN Sianosis sentral Kelainan jantung kongenitaltetapiTANPATarikan dinding dada atau merintih.

  • Pemeriksaan penunjang Puskesmas biasanya sangat jarang tersedia fasilitas pemeriksaan penunjang, maka penajaman pengamatan atau pemeriksaan klinis sangat diutamakan Pemeriksaan laboratoriumDarah rutin dan preparat darah apus untuk mendiagnosis kemungkinan adanya infeksi atau sepsis neonatal Kadar Glukose darah

  • MANAJEMEN UMUM

    Pasang jalur infus intravena , Bila bayi tidak dalam keadaan dehidrasi berikan infuse Dekstrosa 5 % Pantau selalu tanda vital Jaga patensi jalan napas Berikan Oksigen ( 2-3 liter/menit dengan kateter nasal )Jika bayi mengalami apnea:Lakukan tindakan resusitasi sesuai tahap yang diperlukanLakukan penilaian lanjutBila terjadi kejang potong kejang Segera periksa kadar glukosa darah ( bila fasilitas tersedia )Pemberian nutrisi adekuat

  • MANAJEMEN SPESIFIK atau MANAJEMEN LANJUT GANGGUAN NAPAS SEDANGLanjutkan pemberian O2 2-3 liter/menit dengan kateter nasal, bila masih sesak dapat diberikan O2 4-5 liter/menit dengan sungkupBayi jangan diberikan minum.Berikan antibiotika (ampisilin dan gentamisin) untuk terapi Kemungkinan besar sepsis:Suhu aksiler < 34 oC atau > 39 oC;Air ketuban bercampur mekonium;Riwayat infeksi intrauterin, demam curiga infeksi berat atau ketuban pecah dini (> 18 jam).Bila suhu aksiler 34 36.5 oC atau 37.5 39 oC tangani untuk masalah suhu abnormal dan nilai ulang setelah 2 jam:Bila suhu masih belum stabil atau gangguan napas belum ada perbaikan, berikan antibiotika untuk terapi Kemungkinan besar sepsisJika suhu normal, teruskan mengamati bayi. Apabila suhu kembali abnormal, ulangi tahapan tersebut diatas

  • GANGGUAN NAPAS RINGANTransient Tachypnea of the Newborn (TTN), terutama terjadi setelah bedah sesar.,Bayi aterm Biasanya kondisi tersebut akan membaik dan sembuh sendiri tanpa pengobatan..Amati pernapasan bayi setiap 2 jam selama 6 jam berikutnya.Bila dalam pengamatan gangguan napas memburuk atau timbul gejala sepsis lainnya, terapi untuk Kemungkinan besar sepsis dan tangani gangguan napas sedang dan segera dirujuk ke Rumah Sakit Rujukan Berikan ASI bila bayi mampu mengisap. Bila tidak, berikan ASI peras dengan menggunakan salah satu cara alternatif pemberian minum.Kurangi pemberian O2 secara bertahap bila ada perbaikan gangguan napas. Hentikan pemberian O2 jika frekuensi napas antara 4060 kali/menit.Amati bayi selama 24 jam berikutnya, jika frekuensi napas menetap antara 40-60 kali/menit, tidak ada tanda-tanda sepsis, dan tidak ada masalah lain yang memerlukan perawatan, bayi dapat dipulangkan

  • Gangguan Napas Berat : Siapkan rujukan ke RS Rujukan Stabilisasi sebelum merujuk Rujukan disertai petugas yg mahir resusitasi Perhatikan Jalan napas dan Oksigenasi selama transportasi