Gangguan Napas Pada Bayi Baru Lahir

17
GANGGUAN NAPAS PADA BAYI BARU GANGGUAN NAPAS PADA BAYI BARU LAHIR LAHIR M.Sholeh Kosim M.Sholeh Kosim Sub Bagian Perinatologi Sub Bagian Perinatologi Bagian Ilmu Kesehatan Anak Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UNDIP/RSUP Dr.Kariadi FK UNDIP/RSUP Dr.Kariadi Semarang Semarang

description

Gangguan Napas Pada Bayi Baru Lahir

Transcript of Gangguan Napas Pada Bayi Baru Lahir

  • GANGGUAN NAPAS PADA BAYI BARU LAHIR M.Sholeh Kosim Sub Bagian Perinatologi Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UNDIP/RSUP Dr.Kariadi Semarang

  • Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti sesi ini, peserta (Bidan/Perawat) mampu : Memahami definisi gangguan napas pada bayi baru lahir, penyebab dan gejala klinis nya Melaksanakan manajemen awal pada gangguan napas dengan baik dan benar sesuai dengan fungsi dan posisi nya sebagai bidan/perawat mandiri atau anggota Tim :Mandiri : dapat melakukan Langkah Awal, Ventilasi Tekanan Positip dan kompresi dada, pemberian terapi Oksigen Anggota Tim : selain tersebut diatas juga membantu pemasangan pipa endotrakheal dan pemberian obat-obatan

  • Batasan Bayi normal / asfiksia yg berhasil dg resusitasi ---mengalami gangguan napas dengan gejala sbb : : Frekuensi napas bayi lebih 60 kali/menit, mungkin menunjukkan satu atau lebih tanda tambahan gangguan napas.Frekuensi napas bayi kurang 30 kali/menit.Bayi dengan sianosis sentral (biru pada lidah dan bibir).Bayi apnea (napas berhenti lebih 20 detik).

  • Penyebab Gangguan napas :

    Kelainan paru : Pnemonia Kelainan jantung : Penyakit Jantung Bawaan , Disfungsi miokardiumKelainan Susunan Syaraf Pusat akibat : Asfiksia, Perdarahan otak Kelainan metabolik : Hipoglikemia , Asidosis metabolikKelainan Bedah : Pneumotoraks, Fistel Trakheoesofageal, Hernia diafragmatika Kelainan lain : Sindrom Aspirasi Mekonium, Transient tachypnea of the Newborn Penyakit Membran Hialin,

  • Penyebab gangguan napas menurut masa gestasiPada Bayi Kurang Bulan : Penyakit Membran Hialin Pneumonia Asfiksia Kelainan atau Malformasi Kongenital

    Pada Bayi Cukup Bulan : Sindrom Aspirasi MekoniumPneumonia Transient Tachypnea of the Newborn Asidosis Kelainan atau Malformasi Kongenital

  • Diagnosis Gangguan napas

    Anamnesis :Waktu timbul nya Gangguan Napas Usia KehamilanPengobatan steroid antenatal Faktor predisposisi : KPD (Ketuban Pecah Dini ), Demam pada ibu sebelum persalinanRiwayat Asfiksia dan Persalinan dengan tindakan Riwayat aspirasi

  • Diagnosis Gangguan napas(lanjtn)Gambaran Klinis Gangguan napas Sindrom Klinis yang terdiri dari kumpulan gejala :Frekuensi napas bayi lebih 60 kali/menit atau frekuensi napas bayi kurang 30 kali/menit dan mungkin menunjukkan satu atau lebih tanda tambahan gangguan napas sebagai berikut :Bayi dengan sianosis sentral (biru pada lidah dan bibir).Tarikan dinding dadaMerintih Bayi apnea (napas berhenti lebih 20 detik).

  • Secara klinis Gangguan napas dibedakanGangguan napas berat Gangguan napas sedang Gangguan napas ringan

  • Tabel 1 Klasifikasi gangguan napas

    Frekuensi napasGejala tambahan gangguan napasKlasifikasi> 60 kali/menitDENGANSianosis sentral DAN tarikan dinding dada atau merintih saat ekspirasi.Gangguan napas beratATAU > 90 kali/ menitDENGANSianosis sentral ATAU tarikan dinding dada ATAU merintih saat ekspirasi.ATAU < 30 kali/ menitDENGANatau TANPAGejala lain dari gangguan napas.60-90 kali/menitDENGANTarikan dinding dada ATAU merintih saat ekspirasi Gangguan napas sedangtetapiTANPASianosis sentralATAU > 90 kali/ menitTANPATarikan dinding dada atau merintih saat ekspirasi atau sianosis sentral.60-90 kali/menitTANPATarikan dinding dada atau merintih saat ekspirasi atau sianosis sentral.Gangguan napas ringan60-90 kali/menitDENGAN Sianosis sentral Kelainan jantung kongenitaltetapiTANPATarikan dinding dada atau merintih.

  • Pemeriksaan penunjang Foto toraks merupakan pemeriksaan yang penting : untuk membedakan penyebab pulmonal atau ekstra pulmonal Pemeriksaan laboratoriumDarah rutin dan preparat darah apus untuk mendiagnosis kemungkinan adanya infeksi atau sepsis neonatal Kadar Glukose darah

  • MANAJEMEN UMUM

    Pasang jalur infus intravena , Bila bayi tidak dalam keadaan dehidrasi berikan infuse Dekstrosa 5 % Pantau selalu tanda vital Jaga patensi jalan napas Berikan Oksigen ( 2-3 liter/menit dengan kateter nasal )Jika bayi mengalami apnea:Lakukan tindakan resusitasi sesuai tahap yang diperlukanLakukan penilaian lanjutBila terjadi kejang potong kejang Segera periksa kadar glukosa darah Pemberian nutrisi adekuat

  • MANAJEMEN SPESIFIK atau MANAJEMEN LANJUT GANGGUAN NAPAS SEDANGLanjutkan pemberian O2 2-3 liter/menit dengan kateter nasal, bila masih sesak dapat diberikan O2 4-5 liter/menit dengan sungkupBayi jangan diberikan minum.Berikan antibiotika (ampisilin dan gentamisin) untuk terapi Kemungkinan besar sepsis:Suhu aksiler < 34 oC atau > 39 oC;Air ketuban bercampur mekonium;Riwayat infeksi intrauterin, demam curiga infeksi berat atau ketuban pecah dini (> 18 jam).

  • MANAJEMEN SPESIFIK atau MANAJEMEN LANJUT (lanjutan)Bila suhu aksiler 34 36.5 0 C atau 37.5 39 0 C tangani untuk masalah suhu abnormal dan nilai ulang setelah 2 jam:Bila suhu masih belum stabil atau gangguan napas belum ada perbaikan, berikan antibiotika untuk terapi Kemungkinan besar sepsisJika suhu normal, teruskan mengamati bayi. Apabila suhu kembali abnormal, ulangi tahapan tersebut diatas

  • GANGGUAN NAPAS RINGAN

    Transient Tachypnea of the Newborn (TTN), terutama terjadi setelah bedah sesar.,Bayi aterm Biasanya kondisi tersebut akan membaik dan sembuh sendiri tanpa pengobatan..Amati pernapasan bayi setiap 2 jam selama 6 jam berikutnya.Bila dalam pengamatan gangguan napas memburuk atau timbul gejala sepsis lainnya, terapi untuk Kemungkinan besar sepsis dan tangani gangguan napas sedangBerikanikan ASI bila bayi mampu mengisap. Bila tidak, berikan ASI peras dengan menggunakan salah satu cara alternatif pemberian minum.

  • Transient Tachypnea of the Newborn (TTN) (lanjutan)

    Kurangi pemberian O2 secara bertahap bila ada perbaikan gangguan napas. Hentikan pemberian O2 jika frekuensi napas antara 3060 kali/menit.Amati bayi selama 24 jam berikutnya, jika frekuensi napas menetap antara 30-60 kali/menit, tidak ada tanda-tanda sepsis, dan tidak ada masalah lain yang memerlukan perawatan, bayi dapat dipulangkan

  • Gangguan Napas Berat : Bebaskan jalan napas Bila apnea lakukan tindakan resusitasi , bersama Tim sampai pada tahapan pemasangan pipa ET Siapkan rujukan ke NICU (bila di RS tersedia) Siapkan rujukan ke RS Rujukan ( bila tidak tersedia fasilitas NICU ) Stabilisasi sebelum merujuk Rujukan disertai petugas yg mahir resusitasi Perhatikan Jalan napas dan Oksigenasi selama transportasi