Gangguan Keseimbangan Asam Basa
-
Upload
bagas-amrullah -
Category
Documents
-
view
108 -
download
4
description
Transcript of Gangguan Keseimbangan Asam Basa
GANGGUAN KESEIMBANGAN ASAM BASA
HURUN AIN
PENDAHULUAN
• Semua makhluk hidup dikelilingi oleh lingkungan cairan yang disebut cairan ekstra seluler (CES) dimana komposisi kimiawinya diatur oleh ion hidrogen (H+) sehingga menyebabkan keadaan Asam
• Penyimpangan konsentrasi ion H+ dapat mengganggu reaksi metabolisme seluler, distribusi ion-ion Na+, K-
diantara cairan inta sel dan CES• Konsentrasi ion H+ ditentukan oleh tipe dan jumlah asam
basa• H+ dicerna dalam makanan, paling banyak diproduksi
sebagai hasil metabolisme glukosa, asam lemak, dan asam amino
PENDAHULUAN
• Asam adalah elektrolit yang brionisasi dalam air dan membentuk ion H+ dan anion
• Elektrolit terdiri dari kation (bermuatan positif cth Na+) dan anion (bermuatan negatif cth Cl-)
• Larutan ionik bertindak sebagai arus listrik (elektrik)
• Basa adalah substansi yang dapat mengikat ion H+ (NaOH) mengandung ion hidroksil (OH)
• Contoh asam kuat = HCL, basa kuat = NaOH• Asam : melepaskan H+ • Basa : menangkap/mengikat H+
pH dan ion H+
• pH adalah logaritme negatif dari ion H+ dalam larutan
• Contoh 1 liter air mengandung 1/107 ion H+, arti praktisnya pH air adalah 7 (netral)
• Larutan asam pH berkisar 0-7, basa 7-14
• pH cairan tubuh antara 7,35 – 7,45
• pH < 7,35 = acidosis
• pH > 7,45 = alkalosis
NILAI pH CAIRAN TUBUH
1. Asam lambung : 1,2 – 3,02. Cairan vagina : 3,5 – 4,53. Urine : 4,6 – 8,04. Saliva (air liur) : 6,4 – 6,95. Darah (arteri) : 7,35 – 7,456. Semen : 7,20 – 7,607. CSS : 7,48. Getah pankreas : 7,1 – 8,29. Empedu : 7,6 – 8,6
METABOLISME ASAM
• Dalam metabolisme seluler asam secara kontinue dibentuk. Kelebihan H+ yang diproduksi harus dikeluarkan dari tubuh untuk mempertahankan stasus normal
• Asam yang dapat diekskresikan oleh paru sebagai suatu gas disebut ASAM VOLATIL
• Asam yang dapat diekskresikan oleh ginjal disebut ASAM NON VOLATIL
METABOLISME ASAM
• Satu-satunya asam volatil dalam tubuh yaitu KARBONAT merupakan hasil hidrasi karbondioksida (CO2) dalam cairan tubuh (H2O)
• CO2 + H2O H2CO3
Enzim anhidrase karbonat
METABOLISME ASAM
• Orang dewasa normal memproduksi 300 L CO2 per hari dari reaksi metabolisme sehingga produksi asam karbonat meningkat
• Paru-paru normal mengeluarkan CO2 dengan meningkatkan kecepatan dan kedalaman pernafasan sehingga tidak mungkin asam karbonat terakumulasi dalam tubuh
ASAM NON VOLATIL
• Adalah selain asam karbonat, termasuk juga asam sulfat, asam folat, asam laktat, asam keto
• Disebut juga Fixed Acid
• Tidak dapat dikeluarkan melalui paru-paru dan dikeluarkan melalui ginjal
• Terbentuk dalam metabolisme protein, karbohidrat, lemak
PENGATURAN pH CAIRAN
• Pengaturan pH terjadi melalui 3 mekanisme utama yaitu– Sistem buffer– Ekshalasi CO2– Ekskresi H+ ginjal
1. SISTEM BUFFER
• Sistem buffer berfungsi menangkap atau memberi ion H+ agar pH dalam batas normal
• Melalui sistem asam karbonat (H2CO3), asam bikarbonat (HCO3
-), buffer protein, buffer fosfat• Normal rasio bikarbonat : karbonat = 1:20 Dalam
keadaan ini pH = 7,40• Jika terjadi retensi CO2 dan sebagai kompensasi juga
terjadi retensi bikarbonat maka rasion CO2: HCO3- (pH
tetap 7,40)• Paru dapat dengan cepat mengeluarkan/ menahan CO2
sedangkan ginjal berfungsi jauh lebih lambat menahan/ mengeluarkan HCO3
-
ORGAN YG MENGATUR KESEIMBANGAN ASAM BASA
• Paru dan ginjal memegang peranan penting dalam keseimbangan asam basa
• Paru berfungsi dalam ekshalasi CO2• CO2 bereaksi dalam cairan tubuh (CO2 + H2O
→ H2CO3 = karbonat)• Kelebihan asam karbonat (H2CO3 meningkat)
dalam darah karena kegagalan untuk mengeluarkan CO2 secara adekuat adalah stimulasi kuat untuk ventilasi
• Peningkatan ventilasi merupakan usaha untuk menurunkan retensi CO2
KESEIMBANGAN ASAM BASA
• Peningkatan konsentrasi ion H+ dalam arteri dan CSS akan mengakibatkan peningkatan kecepatan dan kedalaman pernafasan
• Penurunan konsentrasi H+ cairan tubuh (pH↑) menekan aktivitas pernafasan → CO2 terbentuk dalam darah → hiperkabnia
• Hipoksia menjadi stimulus pada pernafasan bila tekanan parsial O2 (PaO2) turun sampai 60 mmHg atau kurang
2. EKSHALASI CO2
• Aktivitas pernafasan berespon dengan cepat terhadap tekanan asam-basa dan pergeseran pH darah ke arah normal dalam beberapa menit
• Hipoventilasi → akumulasi CO2 → peningkatan dan kedalaman pernafasan untuk memperbaiki pH dan sebaliknya
• Peningkatan Ventilasi alveolar 2x dari normal akan meningkatkan pH 0,23 unit pH
• Penekanan ventilasi sampai ¼ dari normal akan menurunkan pH 0,4 unit pH
3. EKSKRESI HIDROGEN GINJAL
• Peran utama gijal dalam memperbaiki keseimbangan asam basa adalah menghemat simpanan bikarbonat sirkulasi dan mengekskresikan H+ dengan cara :– Meningkatkan ekskresi ion H+ urine dan
menghemat HCO3- plasma bila darah terlalu
asam
– Meningkatkan ekskresi HCO3- dan
menurunkan ekskresi H+ bila terlalu basa
EKSKRESI HIDROGEN GINJAL
• Mekanisme ginjal untuk regulasi ion-ion H+ lebih lambat (beberapa jam sampai hari) daripada buffer kimia pernafasan
• Kontrol ginjal terhadap keseimbangan asam basa melibatkan 3 proses :– Reabsorbsi HCO3
- terfiltrasi
– Ekskresi asam yang dapat difiltrsi– Ekskresi amonia
PERUBAHAN KESEIMBANGAN ASAM BASA
• Yang dikaji adalah darah arteri
• Menentukan pH, pCO2 dan HCO3-
ACIDOSIS DAN ALKALOSIS
• Acidosis mengacu pada peningkatan konsentrasi H+ di atas normal atau penurunan HCO3
- dibawah normal yang mengakibatkan penurunan pH sampai 7,35 atau kurang
• Alkalosis mengacu pada penurunan konsentrasi H+ di bawah normal atau peningkatan HCO3
- di atas normal yang mengakibatkan peningkatan pH sampai >7,45
• Sumber kelebihan ion H+ /perubahan rasio H2CO3: HCO3
- dapat berupa pernafasan (volatil) atau metabolisme (non volatil)
ACIDOSIS RESPIRATORI
• Disebabkan oleh kegagalan sistem pernafasan untuk membuang CO2 dari cairan tubuh secepat ia diproduksi dalam jaringan
• Kondisi apapun yang merusak/ mempengaruhi pernafasan dapat menyebabkan acidosis respiratori
• Kerusakan pernafasan menimbulkan peningkatan pCO2 >45 mmHg dengan penurunan pada nilai pH ≤ 7,35
• Penyebab : PPOK, restriksi paru, gangguan sirkulasi thorax (poliomyelitis), penurunan aktivitas pusat pernafasan (trauma thorax, perdarahan, narkotik, anestesi), penyakit neuromuskular (Miastenia gravis, GBS)
ALKALOSIS RESPIRATORIK
• Disebabkan oleh kehilangan CO2 dari paru-paru pada kecepatan yang lebih cepat dari produksinya dalam jaringan. Hal ini menimbulkan penurunan pCO2 arteri <35 mmHg dengan pH >7,45
• Penyebab : hiperventilasi alveolar, ansietas, demam, meningitis, keracunan aspirin, pneumonia, emboli paru
ACIDOSIS METABOLIK
• Diakibatkan oleh akumulasi abnormal Fixed acid atau kehilangan basa, pH <7,35, bicarbonat menurun <22 mEq/L
• Diakibatkan akumulasi sistemik
ALKALOSIS METABOLIK
• Diakibatkan dari kehilangan ion H+ atau penambahan basa pada cairan tubuh
• Gangguan yang mengakibatkan peningkatan primer bukan sekunder HCO3
- plasma• Bikarbonat plasma meningkat sampai di atas 26 mEq/L
dan pH arteri meningkat >7,45• Peningkatan sekunder HCO3
- plasma sering terlihat pada asidosis respiratori kronis sebagai kompensasi untuk mempertahankan pH normal
• Penyebab : mencerna sejumlah besar zat basa mis soda kue untuk mengatasi ulkus lambung dan rasa kembung
NILAI-NILAI NORMAL
• pH : 7,35 – 7,45
• PaCO2 : 35 – 45 mmHg
• PaO2 : 80 – 100 mmHg
• HCO3- : 22 – 26 mEq/L
MEKANISME KOMPENSASI
• Alkalosis respiratorik (PaCO2 <35 mmHg) dengan cara ginjal menahan ion H= dan mengeluarkan bikarbonat
• Alkalosis metabolik (HCO3- >26 mEq/L) dengan cara : ventilasi alveolar menurun, CO2 banyak ditahan, retensi H+ oleh ginjal, mengeluarkan bikarbonat
• Asidosis respiratori (PaCO2 >45 mmHg) dengan cara : ginjal meningkatkan ekskresi H+ dan retensi bikarbonat
• Asidosis metabolik (HCO3- <22 mEq/L) dengan cara : ventilasi alveolar meningkat, CO2 lebih banyak dikeluarkan, ginjal meningkatkan ekskresi H+ dan retensi bikarbonat