Gangguan Kepribadian

6
Gangguan Kepribadian Definisi suatu ciri kepribadian menetap, kronis, dapat terjadi penyimpangan dalam norma-norma kehidupan dan maladaptif serta menyebabkan fungsi kehidupan yang buruk. KLASIFIKASI Pembagian gangguan kepribadian menurut DSM-IV menjadi 3 cluster: Cluster A: - gangguan kepribadian paranoid - gangguan kepribadian skizoid - gangguan kepribadian skizotipal Cluster B: - gangguan kepribadian antisosial - gangguan kepribadian ambang - gangguan kepribadian histrionik - gangguan kepribadian narsistik Cluster C: - gangguan kepribadian menghindar - gangguan kepribadian tergantung - gangguan kepribadian anankastik - gangguan kepribadian yang tidak ditentukan PENGGOLONGAN & DIAGNOSIS GANGGUAN JIWA (PPDGJ III) F60 Gangguan kepribadian Khas F60.0 Gangguan kepribadian Paranoid F60.1 Gangguan kepribadian Skizoid F60.2 Gangguan kepribadian Dissosial F60.3 Gangguan kepribadian Emosional tak stabil F60.30 Tipe Impulsif F60.31 Tipe Ambang (Borderline) F60.4 Gangguan kepribadian Histrionik F60.5 Gangguan kepribadian Anankastik F60.6 Gangguan kepribadian Cemas (menghindar) F60.7 Gangguan kepribadian Dependen F60.8 Gangguan kepribadian Khas lainnya F60.9 Gangguan kepribadian YTT

description

gangguan kepribadian

Transcript of Gangguan Kepribadian

Gangguan Kepribadian

Definisisuatu ciri kepribadian menetap, kronis, dapat terjadi penyimpangan dalam norma-norma kehidupan dan maladaptif serta menyebabkan fungsi kehidupan yang buruk.

KLASIFIKASIPembagian gangguan kepribadian menurut DSM-IV menjadi 3 cluster: Cluster A:- gangguan kepribadian paranoid- gangguan kepribadian skizoid- gangguan kepribadian skizotipal Cluster B: - gangguan kepribadian antisosial- gangguan kepribadian ambang - gangguan kepribadian histrionik- gangguan kepribadian narsistik Cluster C: - gangguan kepribadian menghindar- gangguan kepribadian tergantung- gangguan kepribadian anankastik- gangguan kepribadian yang tidak ditentukan

PENGGOLONGAN & DIAGNOSIS GANGGUAN JIWA (PPDGJ III) F60 Gangguan kepribadian Khas F60.0 Gangguan kepribadian Paranoid F60.1 Gangguan kepribadian Skizoid F60.2 Gangguan kepribadian Dissosial F60.3 Gangguan kepribadian Emosional tak stabil F60.30 Tipe Impulsif F60.31 Tipe Ambang (Borderline) F60.4 Gangguan kepribadian Histrionik F60.5 Gangguan kepribadian Anankastik F60.6 Gangguan kepribadian Cemas (menghindar) F60.7 Gangguan kepribadian Dependen F60.8 Gangguan kepribadian Khas lainnya F60.9 Gangguan kepribadian YTT

SKIZOID

Ditandai dengan tidak adanya keinginan dan tidak menikmati hubungan sosial, mereka tidak memiliki teman dekat. Orang dengan gangguan ini tampak tidak menarik sehingga tidak memiliki kehangatan terhadap orang lain dan cenderung untuk menjauhkan diri

Kriteria diagnostik Sedikit (bila ada) aktifitas yang memberikan kesenangan. Emosi dingin, afek mendatar atau tidak peduli (detachment ) Kurang mampu untuk mengekspresikan kehangatan, kelembutan atau kemarahan terhadap orang lain. Tampak nyata ketidakpedulian baik terhadap pujian atau kecaman. Hampir selalu memiliki aktifitas yang dilakukan sendiri. Tidak mempunyai teman atau hubungan pribadi yang akrab (kalau ada hanya satu) dan tidak ada keinginan untuk menjalin hubungan seperti itu. Kurang tertarik untuk mengalami pengalaman seksual dengan orang lain Sangat tidak sensitif terhadap norma dan kebiasaan sosial yang berlaku.

Terapi Psikoterapi Dalam lingkungan terapi kelompok memberikan kontak sosial Farmakoterapi Dengan antipsikotik dosis kecil, antidepresan dan psikostimulan dapat digunakan dan efektif pada beberapa pasien.

Dissosial (Antisosial)

gangguan kepribadian yang ditandai dengan perilaku anti sosial yang terus menerus dan kronik yang melanggar hak-hak orang lain atau norma sosial yang diterima oleh umum sifat kepribadian yang berhubungan termasuk impulsif (tidak mempedulikan hati nurani), egosentris (lebih mementingkan ego), ketidakmampuan bertoleransi terhadap kebosanan atau frustasi, mudah tersinggung dan agresif, tidak bertanggung jawab, tidak menghargai kebenaran, dan ketidakmampuan mempertahankan konsistensi fungsi di tempat kerja, sekolah, atau sebagai orang tua.

Kriteria diagnostic Bersikap tidak peduli dengan orang lain. Sikap yang tidak bertanggung jawab dan berlangsung terus-menerus (persisten), serta tidak peduli terhadap norma, persatuan dan kewajiban sosial. Tidak mampu memelihara hubungan agar berlangsung lama, meskipun tidak ada kesulitan untuk mengembangkannya. Toleransi terhadap frustasi sangat rendah dan ambang yang rendah untuk melampiaskan agresi, termasuk tindak kekerasan. Tidak mampu mengalami rasa salah dan menarik manfaat dari pengalaman, khususnya dari hukuman. Sangat cenderung menyalahkan orang lain, atau menawarkan rasionalisasi yang masuk akal, untuk perilaku yang membuat pasien konflik dengan masyarakat.

Terapi Psikoterapi Berada di tengah2 kelompok untuk menghilangkan antisosialnya (selfhelp group) megatasi rasa takut pasien untuk melarikan diri dari orang lain Farmakoterapi. untuk gejala yang diperkirakan akan timbul, seperti kecemasan, penyerangan dan depresi. Jika pasien menunjukkan bukti-bukti adanya gangguan defisit-atensi / hiperaktivitas, psikostimulan seperti methylphenidate (Ritalin), bisa digunakan.GANGGUAN KEPRIBADIAN EMOSIONAL TAK STABIL

Terdapat kecenderungan yang mencolok untuk bertindak secara impulsif tanpa mempertimbangkan konsekuensi, bersamaan dengan ketidakstabilan emosional.

GANGGUAN KEPRIBADIAN HISTRIONIK

Labilitas emosi, bereaksi secara berlebihan, dramatisasi diri sendiri untuk menarik perhatian dan menggoda hati orang lain (dengan sadar atau tidak sadar) Kepribadian ini juga menunjukkan infantilitas, sifat egosentris, sombong dan biasanya disertai banyak tuntutan

Pedoman Diagnosis : Gangguan kepribadian dengan ciri-ciri : Ekspresi emosi yang dibuat-buat (self-dramatization), seperti bersandiwara (theatricality) yang dibesar-besarkan (exaggerated). Bersikap sugestif, mudah dipengaruhi oleh orang lain atau keadaan. Keadaan afektif yang dangkal dan labil. Terus menerus mencari kegairahan (excitement), penghargaan (appreciation) dari orang lain dan aktifitas dimana pasien menjadi pusat perhatian. Penampilan dan perilaku merangsang (seductive) yang tidak memadai. Terlalu peduli dengan daya tarik fisik. Untuk diagnosis dibutuhkan paling sedikit 3 dari diatas.

Terapi Psikoterapi Pasien dengan gangguan kepribadian histrionik seringkali tidak menyadari perasaan mereka yang sesungguhnya sehingga dilakukan penjelasan dalam (inner feeling). Psikoterapi berorientasi psikoanalisis, baik dalam kelompok atau individual, adalah terapi yang terpilih untuk gangguan kepribadian histrionik. Farmakoterapi Penggunaan antidepresan untuk depresi dan keluhan somatic, obat antiansietas untuk kecemasan dan antipsikotik untuk derealisasi dan ilusi.

Gangguan kepribadian menghindar

menunjukkan kepekaan yang ekstrim terhadap penolakan, yang dapat menyebabkan penarikan kehidupan sosial Prevalensi : 1-10%

kriteria diagnosis Perasaan tegang dan takut yg menetap dan pervasif Merasa tidak mampu, tidak menarik atau lebih rendah dari orang lain Preokupasi yg berlebihan thd kritik dan penolakan dalam situasi sosial Keengganan utk terlibat dgn orang Pembatasan dlm gaya hidup Menghindari aktivitas social

Terapi Psikoterapi Farmakoterapi antidepresan dan penghambat beta, spt atenolol (tenoformin)

Gangguan kepribadian obsesif-kompulsif

pola perfeksionis dan infleksibilitas yang pervasif Prevalensi : tidak diketahui

kriteria diagnosis Preokupasi dgn perincian, aturanm daftar, urutan, susunan, atau jadwal Perfeksionisme Secara berlebihan setia kpd pekerjaan Terlalu berhati-hati, teliti, dan tidak fleksibel thd masalah moral, etika, atau nilai-nilai Tidak mampu membuang benda-benda yg usang Enggan utk mendelekasikan tugas Memiliki gaya belanja yg kikir Menunjukkan kekakuan dan keras kepala

Terapi Psikoterapi Farmakoterapi Clonazepam (klonopin), clomipramine (anafranil), dan obat serotogenik

Gangguan kepribadian pasif-agresif

perilaku yang timbul dari agresi yang mendasari, yang di ekspresikan secara pasif. Prevalensi : belum diteliti secara adekuat

kriteria diagnosis Secara pasif menolak memenuhi tugas sosial dan pekerjaan rutin Mengeluh tidak dimengerti dan tidak dihargai orang lain Cemberut dan argumentatif Tanpa alasan mengkritik dan mencemooh atasan Cemburu dan benci terhadap yang lebih beruntung Suara yg diperkeras dan keluhan terus-menerus atas ketidakberuntungan dirinya Berganti-ganti antara tantangan permusuhan dan perasaan dosa

Terapi Psikoterapi Farmakoterapi Antidepresi dan psikostimultan