Gangguan Kepribadian gw

download Gangguan Kepribadian gw

of 29

Transcript of Gangguan Kepribadian gw

  • 8/8/2019 Gangguan Kepribadian gw

    1/29

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Perkembangan kepribadian dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor badaniah

    atau organobiologi, emosional, sosial dan faktor intelektual.

    Gangguan kepribadian berbeda dari perubahan kepribadian dalam waktu dan cara

    terjadinya dan gangguan kepribadian adalah suatu proses perkembangan, yang timbul pada

    masa kanak atau remaja dan berlanjut pada masa dewasa. Gangguan kepribadian bukan

    keadaan sekunder dari gangguan jiwa lain atau penyakit otak, meskipun dapat mendahului

    dan timbul bersamaan dengan gangguan lain. Sebaliknya, perubahan kepribadian adalah

    suatu proses yang didapat, biasanya pada usia dewasa, setelah stress berat atau

    berkepanjangan, depresi lingkungan yang ekstrem, gangguan jiwa yang parah atau

    penyakit/cedera otak.Hingga sekarang sudah banyak teori tentang kepribadian dikemukakan. Perbedaan

    yang ada lebih banyak ditekankan pada tekanan yang diberikan pada salah satu aspek

    struktur atau fungsi kepribadian atau pada faktor-faktor yang mempengaruhinya.

    Kepribadian meliputi segala corak perilaku manusia yang terhimpun ke dalam

    dirinya baik yang datang dari lingkunganya (dunia luarnya), maupun yang berasal dari

    dirinya sendiri (dunia dalamnya), sehingga corak perilakunya itu merupakan suatu kesatuan

    fungsional yang khas bagi manusia itu.

    Dengan mempelajari perilaku dan sifat-sifat kepribadian seseorang, maka kita dapat

    mengalami kepribadian yang sebenarnya. Kepribadian sangat berbeda dengan watak dan

    temperamen. Watak ialah kepribadian yang diperngaruhi oleh motivasi yang menggerakkan

    kemauan sehingga orang bertindak. Tabiat atau temparamen ialah kepribadian yang lebih

    tergantung kepada keadaan badaniah.

    Gangguan kepribadian meliputi berbagai keadaan dan pola perilaku yang klinis

    bermakna yang cenderung menetap dan merupakan ekspresi dari gaya hidup yang khas dari

    individu serta cara berhubungan dengan diri sendiri dan orang lain. Beberapa dari keadaan

    dan pola perilaku ini timbul secara dini dalam masa pertumbuhan atau perkembangan

    individu, sebagai hasil dari baik faktor konstitusional maupun pengalaman sosial, sementara

    lainnya didapat pada masa kehidupan selanjutnya.

    1

  • 8/8/2019 Gangguan Kepribadian gw

    2/29

    BAB II

    PEMBAHASAN

    II.1. Pengertian Kepribadian

    Terdapat berbagai definisi atau pengertian mengenai kepribadian. Kusumanto

    Setyonegoro mengatakan: Kepribadian ialah ekspresi keluar dari pengetahuan dan perasaan

    yang dialami secara subjektif oleh seseorang. Definisi lain mengemukakan bahwa

    kepribadian ialah pola perilaku yang khas bagi seseorang yang menyebabkan orang itu dapat

    dikenal dari pola perilakunya itu. Atau kepribadian menunjuk kepada keseluruhan pola

    pikiran, perasaan, dan perilaku yang sering digunakan oleh seseorang dalam usaha adaptasi

    yang terus-menerus dalam hidupnya.

    Jadi kepribadian meliputi segala corak perilaku manusia yang terhimpun di dalam

    dirinya dan yang digunakan untuk bereaksi serta menyesuaikan dirinya terhadap segalarangsang, baik yang datang dari lingkungannya (dunia luarnya), maupun yang berasal dari

    dirinya sendiri (dunia dalamnya) sehingga corak perilakunya itu merupakan suatu kesatuan

    fungsional yang khas bagi manusia itu. Definisi-definisi di atas mengemukakan kepribadian

    dalam arti kata empirik (lihat di bawah ini), Terdapat 3 kelompok pengertian kepribadian,

    yaitu pengertian populer, falsafat dan empirik.

    Kepribadian dalam arti kata populer sama dengan kualitas seseorang yang

    menyebabkan ia disenangi atau tidak disenangi oleh orang lain.

    Kepribadian dalam arti kata falsafat ialah sesuatu yang rasional (dapat berpikir,

    mempunyai daya penalaran) dan individual (merupakan kesatuan yang dapat berdiri sendiri,

    mempunyai ciri-ciri khas). Kepribadian itu merupakan inti manusia (yaitu bila kita menjawab

    pertanyaan dalam falsafah: Apakah manusia itu) yang mengatur dan mengawasi

    perilakunya secara tidak dapat dilihat oleh orang lain dan yang merupakan penyebab utama

    segala sesuatu yang berhubungan dengan manusia.

    Kepribadian dalam arti kata empiris ialah jumlah perilaku yang dapat diamati dan

    yang mempunyai ciri-ciri biologik, psikologik, sosiologik, dan moral yang khas baginya,

    yang dapat membedakannya dari kepribadian yang lain. Akan tetapi harus diingat bahwa

    jumlah perilaku atau jumlah sifat seseorang tidak sama dengan kepribadiannya yang

    sebenarnya. Perilaku dan sifat hanya merupakan manifestasi kepribadian orang itu. Dengan

    mempelajari perilaku atau sifat-sifat kepribadian seseorang maka kita dapat menyelami

    kepribadian yang sebenarnya.

    2

  • 8/8/2019 Gangguan Kepribadian gw

    3/29

    II.2. Gangguan Kepribadian

    II.2.1. Pengertian Gangguan Kepribadian

    Gangguan kepribadian adalah kondisi patologik dari ciri kepribadian seseorang yang

    menjadi tidak fleksibel dan sulit menyesuaikan diri dengan lingkungan hidup, sehingga

    menimbulkan hendaya di dalam fungsi sosial atau pekerjaan atau penderitaan subjektif bagi

    dirinya.

    Orang yang menderita gangguan kepribadian mempunyai sifat-sifat kepribadian

    yang sangat kaku dan sulit menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya. akibatnya, dia

    akan mengalami kerusakan berat dalam hubungan sosialnya atau dalam bidang pekerjaanya

    atau dirinya terasa sangat menderita.

    Gejala-gejala dari orang dengan gangguan kepribadian biasanya alloplastik. Artinya,

    orang dengan gangguan kepribadian akan berusaha merubah lingkungan untuk disesuaikan

    dengan keinginannya. Selain itu, gejala-gejalanya juga egosintonik. Artinya, orang dengangangguan kepribadian dapat menerima dengan baik gejala-gejalanya. Umumnya orang

    dengan gangguan kepribadian menolak bantuan secara psikiatrik.

    Sampai saat ini penyebab gangguan kepribadian belum diketahui dengan pasti.

    Tetapi, terdapat beberapa faktor diduga mempunyai hubungan yang erat dengan gangguan

    kepribadian. Faktor-faktor tersebut adalah :

    Faktor Genetik

    Ternyata saudara kembar satu telur dari penderita gangguan kepribadian juah lebih banyak

    yang menderita gangguan kepribadian dibandingkan dengan saudara kembar dua telur.

    Faktor biologik

    Faktor hormonal diduga mempunyai hubungan yang erat dengan gangguan kepribadian.

    Orang yang menderita gangguan kepribadian dibandingkan dengan saudara kembar dua

    telur.

    Faktor Psikologik

    Sigmund Freud menduga ciri kepribadian berhubungan erat dengan fiksasi pada salah satu

    fase perkembangan sebelumnya. Misalnya, orang yang pasif dan dependen mempunyai

    fiksasi pada fase oral. Selanjutnya, Wilhem Reich mengemukakan bahwa gejala gangguan

    kepribadian sangat ditentukan oleh jenis defen mekanisme yang dipergunakannya.Misalnya, orang dengan gangguan kepribadian paranoid menggunakan defen mekanisme

    proyeksi, orang dengan gangguan kepribadian kompulsif menggunakan defen mekanisme

    isolasi, dan orang dengan gangguan kepribadian histrionik menggunakan defen

    mekanisme dissosiasi.

    3

  • 8/8/2019 Gangguan Kepribadian gw

    4/29

    Dari berbagai penelitian menunjukkan bahwa 5 sampai 10% penduduk dewasa

    menderita gangguan kepribadian. Jadi prevalensi gangguan kepribadian ternyata 5 sampai 10

    kali lebih tinggi dari prevalensi skizofrenia dan gangguan afektif berat, serta hampir sama

    dengan prevalensi gangguan neurotik.

    Prevalensi gangguan kepribadian lebih tinggi pada kelompok masyarakat yang

    dipenjarakan dan penduduk dengan sosial ekonomi rendah.

    II.2.2. Meramalkan akibat gangguan kepribadian

    Biasanya gejala gangguan kepribadian akan menetap seumur hidup. Tetapi, sebagian

    kecil orang dengan gangguan kepribadian mengalami pengurangan gejala dengan

    bertambahnya usia.

    Orang dengan gangguan kepribadian mempunyai kemungkinan lebih besar akan

    mengalami kesulitan berupa hal, seperti :

    Pekerjaan

    Orang dengan gangguan kepribadian lebih sering mengalami kesulitan dalam pekerjaan

    dibandingkan populasi umum, mereka mungkin akan sering ganti-ganti pekerjaan.

    Penyesuaian diri dalam perkawinan

    Orang dengan gangguan kepribadian lebih banyak yang mengalami kesulitan dalam

    penyesuaian diri dalam perkawinannya.

    Hubungan Sosial

    Orang dengan gangguan kepribadian sering mengalami kesulitan berhubungan sosial

    dalam kehidupan sehari-hari. Mungkin sering bertengkar dengan tetangga, atau teman

    sekantor.

    Kecenderungan penyalahgunaan zat

    Orang dengan gangguan kepribadian lebih banyak yang menyalahgunakan zat, terutama

    alkohol

    Sering berurusan dengan petugas hukum

    Orang dengan gangguan kepribadian lebih sering berurusan dengan petugas hukum,

    seperti polisi.

    II.2.3. Berbagai Jenis Gangguan Kepribadian

    Kurt Schneider (1923) membagi gangguan kepribadian menjadi sepuluh jenis

    menurut sifat yang terganggu paling menonjol.

    4

  • 8/8/2019 Gangguan Kepribadian gw

    5/29

    Eugen Kahn (1928) membagi gangguan kepribadian menjadi tiga kelompok, yaitu

    gangguan dorongan, temperamen dan watak.

    Pembagian gangguan kepribadian menurut DSM-IV dikelompokkan dalam tiga

    cluster:

    Cluster A: - gangguan kepribadian paranoid

    - gangguan kepribadian skizoid

    - gangguan kepribadian skizotipal

    Cluster B: - gangguan kepribadian antisosial

    - gangguan kepribadian ambang

    - gangguan kepribadian histrionik

    - gangguan kepribadian narsistik

    Cluster C: - gangguan kepribadian menghindar

    - gangguan kepribadian tergantung- gangguan kepribadian anankastik

    - gangguan kepribadian yang tidak ditentukan

    GANGGUAN KEPRIBADIAN PARANOID

    Kepribadian paranoid ialah suatu gangguan kepribadian dengan sifat curiga yang

    menonjol; orang seperti ini mungkin agresif dan setiap orang yang lain dianggap sebagai

    seorang agresor terhadapnya, ia harus mempertahankan dirinya. Ia bersikap sebagai

    pemberontak dan angkuh untuk menahan harga diri, sering ia mengancam orang lain sebagai

    akibat proyeksi rasa bermusuhannya sendiri. Dengan demikian ia kehilangan teman-teman

    dan mendapatkan banyak musuh.

    Dalam kepribadian paranoid kita menemukan secara berlebihan kecenderungan yang

    sudah umum, yaitu suka melemparkan tanggung jawab kepada orang lain, menolak apriori

    sifat-sifat orang lain yang tidak memenuhi ukuran yang telah dibuatnya sendiri. Untuk

    mempertahankan rasa harga diri, dibuatnya keterangan yang tidak masuk akal tentang

    kesalahan-kesalahannya, tetapi yang memuaskan emosinya sendiri. Sering diduganya bahwa

    orang lainlah yang tidak adil, bermusuhan dan agresif.

    Hypersensitif, banyak curiga, iri hati dan cemburu, merasa diri penting,

    kecenderungan selalu menyalahkan orang lain dan mencurigai orang lain bermotivasi buruk

    terhadap dirinya. Ciri-ciri tersebut menghalangi penderita untuk mendapatkan hubungan

    interpersonal yang memuaskan.

    5

  • 8/8/2019 Gangguan Kepribadian gw

    6/29

    Kriteria diagnostik gangguan paranoid :

    A. Ketidakpercayaan dan kecurigaan yang pervasif kepada orang lain sehingga motif

    mereka dianggap sebagai berhati dengki, dimulai pada masa dewasa awal dan tampak

    dalam berbagai konteks, seperti yang ditunjukkan oleh empat (atau lebih) berikut :

    1. Menduga, tanpa dasar yang cukup, bahwa orang lain memanfaatkan,

    membahayakan, atau mengkhianati dirinya.

    2. Preokupasi dengan keraguan yang tidak pada tempatnya tentang loyalitas atau

    kejujuran teman atau rekan kerja

    3. Enggan untuk menceritakan rahasia orang lain karena rasa takut yang tidak perlu

    bahwa informasi akan digunakan secara jahat melawan dirinya

    4. Membaca arti merendahkan atau mengancam yang tersembunyi dari ucapan atau

    kejadian yang biasa

    5. Secara persisten menanggung dendam, yaitu tidak memaafkan kerugian, cedera, ataukelalaian

    6. Merasakan serangan terhadap karakter atau reputasinya yang tidak tampak bagi

    orang lain dan dengan cepat bereaksi secara marah atau balas menyerang

    7. Memiliki kecurigaan yang berlulang, tanpa pertimbangan, tentang kesetiaan

    pasangan atau mitra seksual.

    B. Tidak terjadi semata-mata selama perjalanan skizofrenia, suatu gangguan mood dengan

    ciri psikotik, atau gangguan psikotik lain dan bukan karena efek fisiologis langsung dari

    kondisi medis umum.

    Diagnosa Banding

    - Gangguan delusional : karena waham yang terpaku tidak ditemukan pada

    gangguan kepribadian paranoid

    - Skizofrenia paranoid : karena halusinasi dan pikiran formal tidak ditemukan

    pada gangguan kepribadian paranoid

    - Gangguan kepribadian ambang : karena pasien paranoid jarang mampu

    terlibat secara berlebihan dan rusuh dalam persahabatan dengan orang lain seperti pasien

    ambang. Pasien paranoid tidak memiliki karakter antisosial sepanjang riwayat perilaku

    antisosial.

    - Gangguan skizoid : adalah menarik dan menjauhkan diri tetapi tidak memiliki

    gagasan paranoid.

    6

  • 8/8/2019 Gangguan Kepribadian gw

    7/29

    Terapi :

    - Psikoterapi : bila diminta bantuan, maka dalam bimbingan dititik-beratkan

    pada pengalaman subjektif dalam pribadinya dan pada interaksi dengan dokter.

    - Farmakoterapi :berguna dalam menghadapi agitasi dan kecemasan. Pada

    sebagian besar kasus suatu obat antiansietas seperti diazepam (Valium) adalah memadai.

    Tetapi mungkin perlu untuk menggunakan suatu antipsikotik, seperti thioridazine

    (Mellaril) atau haloperidol (Haldol),d alam dosis kecil dan dalam periode singkat untuk

    menangani agitasi parah atau pikiran yang sangat delusional.

    GANGGUAN KEPRIBADIAN SKIZOID

    Malu-malu, hypersensitif, menyendiri, menghindarkan hubungan rapat dan

    kompetitif dan sering sekali eksentrik. Sering melamun dan tidak dapat menyatakan perasaan

    marah. Terhadap pengalaman-pengalaman yang menggangu dirinya biasanya dia beraksitidak perduli

    Kriteria diagnostik untuk kepribadian skizoid

    A. Pola pervasif pelepasan dari hubungan sosial dan rentang pengalaman emosi yang

    terbatas dalam lingkungan interpersonal, dimulai pada masa dewasa awal dan ditemukan

    dalam berbagai korteks, seperti yang dinyatakan oleh empat (atau lebih) berikut :

    1. Tidak memiliki minat ataupun menikmati hubungan dekat, termasuk menjadi bagian

    dari keluarga

    2. Hampir selalu memilih kegiatan secara sendirian

    3. Memiliki sedikit, jika ada, rasa tertarik untuk melakukan pengalamam seksual

    dengan orang lain

    4. Merasakan kesenangan dalam sedikit, jika ada aktivitas

    5. Tidak memiliki teman dekat atau orang yang dieprcaya selain sanak saudara derajat

    pertama

    6. Tampak tidak acuh terhadap pujian atau kritik orang lain

    7. Menunjukkan kedinginan emosi, pelepasan atau pendataran afektivitas

    B. Tidak terjadi semata-mata selama perjalanan Skizofrenia, gangguan, suatu gangguan

    mood dengan ciri psikotik, gangguan psikotik lain atau suatu gangguan perkembangan

    pervasif, dan bukan karena efek fisiologis langsung dari kondisi medis umum.

    7

  • 8/8/2019 Gangguan Kepribadian gw

    8/29

    Diagnosis Banding

    - Berbeda dengan pasien skizofrenia dan gangguan kepribadian skizotipal,

    pasien dengan gangguan skizoid tidak memiliki sanak saudara skizofrenik, dan mereka

    mungkin memiliki riwayat pekerjaan yang berhasil, jika terisolasi.

    - Secara teoritis, perbedaan utama antara pasien gangguan kepribadian

    skizotipal dan pasien gangguan kepribadian skizoid adalah bahwa pasien skizotipal

    menunjukkan kemiripan yang lebih banyak dengan pasien skizofrenik dalam hal

    keanehan persepsi, pikiran, perilaku dan komunikasi

    - Pasien gangguan kepribadian menghindar adalah terisolasi tetapi memiliki

    keinginan kuat untuk berperan serta dalam aktivitas, suatu karakteristik yang tidak

    ditemukan pada pasien dengan gangguan kepribadian skizoid.

    Terapi:

    - Psikoterapi : psikoterapi suportif, bimbingan dalam cara hidup, anjuran untukmengambil bagian dalam kegiatan sosial dan hubungan antar manusia

    - Farmakologi terapi : farmakoterapi dengan antipsikotik dosis kecil,

    antidepresan dan psikostimulan telah efektif pada beberapa pasien.

    GANGGUAN KEPRIBADIAN SKIZOTIPAL

    Sering ditemukan pelbagai campuran kecemasan, depresi, dan afek disforik lainnya.

    Selama periode stres yang berat dapat timbul gejala psikotik yang sepintas. Karena keanehan

    cara pikirnya orang dengan gangguan kepribadian skizotipal cenderung berkeyakinan

    eksentrik, seperti keyakinan agama yang aneh-aneh.

    Kriteria Diagnostik Gangguan Kepribadian Skizotipal (5)

    A. Pola pervasif defisit sosial dan interpersonal yang ditandai oleh ketidaksenangan akut

    dengan, dan penurunan kapasitas untuk, hubungan erat dan juga oleh penyimpangan

    kognitif atau persepsi dan perilaku eksentrik, dimulai pada masa dewasa awal dan

    tampak dalam berbagai konteks, seperti yang ditunjukkan oleh lima (atau lebih) berikut :

    1. Gagasan yang menyangkut diri sendiri (ideas of reference) kecuali waham yang

    menyangkut diri sendiri)

    2. Keyakinan aneh atau pikiran magis yang mempengaruhi perilaku dan tidak konsisten

    dengan norma kultural (misalnya, percaya takhyul [superstitiousness], percaya dapat

    melihat apa yang akan terjadi [clairvoyance], telepati, atau indera keenam, pada

    anak-anak dan remaja khayalan atau preokupasi yang kacau)

    3. Pengalaman persepsi yang tidak lazim, termasuk ilusi tubuh

    8

  • 8/8/2019 Gangguan Kepribadian gw

    9/29

    4. Pikiran dan bicara yang aneh (misalnya, samar samar, sirkumstansialitas, metaforik,

    terlalu berbelit-belit, atau stereotipik)

    5. Kecurigaan atau ide paranoid

    6. Afek yang tidak sesuai atau terbatas

    7. Perilaku atau penampilan yang aneh, eksentrik atau janggal

    8. Tidak memiliki teman akrab atau orang yang dipercaya selain sanak saudara derajat

    pertama

    9. Kecemasan sosial yang berlebihan yang tidak menghilang dengan keakraban dan

    cenderung disertai dengan ketakutan paranoid ketimbang pertimbangan negatif

    tentang diri sendiri.

    B. Tidak terjadi semata-mata selama perjalanan skizofrenia, suatu gangguan mood dengan

    ciri psikotik lain, atau suatu gangguan perkembangan pervasif.

    Diagnosa Banding

    - Secara teoritis, pasien dengan gangguan kepribadian skizotipal dapat

    dibedakan dari pasien gangguan kepribadian skizoid dan menghindar oleh adanya

    keanehan dalam perilaku, pikiran, persepsi, dan komunikasi mereka dan kemungkinan

    oleh riwayat keluarga yang jelas adanya skizofrenia.

    - Pasien gangguan kepribadian skizotipal dapat dibedakan dari pasien

    skizofrenik oleh tidak adanya psikosis. Jika psikosis memang ditemukan, gejala tersebut

    adalah singkat dan terpecah.

    - Pasien gangguan kepribadian paranoid ditandai oleh kecurigaan, tetapi tidak

    memiliki perilaku yang aneh seperti pada pasien gangguan kepribadian skizotipal.

    Terapi :

    - Psikoterapi : pikiran yang aneh dan ganjil dari pasien gangguan kepribadian

    skizotipal harus ditangani dengan berhati-hati. Beberapa pasien terlibat dalam pemujaan,

    praktek religius yang aneh, dan okulitis. Ahli terapi tidak boleh menertawakan aktivitas

    tersebut atau mengadili kepercayaan atau aktivitas mereka.

    - Farmakoterapi : Medikasi antipsikotik berguna untuk mengatasi gagasan

    mengenai diri sendiri, waham, dan gejala lain dari gangguan dan dapat digunakan

    bersama-sama dengan psikoterapi. Hasil yang positif telah dilaporkan dengan

    haloperidol. Anti depresan digunakan jika ditemukan suatu komponen depresif dari

    kepribadian.

    9

  • 8/8/2019 Gangguan Kepribadian gw

    10/29

    GANGGUAN KEPRIBADIAN ANTI SOSIAL

    Di sini pola tingkah laku berkali-kali berlawanan dengan peraturan masyarakat.

    Penderita sangat egois, tidak dapat setia kawan, tidak memperdulikan nilai sosial dan tidak

    bertanggung jawab, kasar, impulsif, idak bisa merasa bersalah atau belajar dari pengalaman

    atau hukuman. Bila mengalami frustasi selalu selalu menyalahkan orang lain dan

    membenarkan diri sendiri.

    Kriteria Diagnostik Gangguan Kepribadian Anti sosial

    A. Terdapat pola pervasif tidak menghargai dan melanggar hak orang lain yang terjadi sejak

    usia 15 tahun, seperti yang ditunjukkan oleh tiga (atau lebih) berikut :

    1. Gagal untuk mematuhi norma sosial dengan menghormati perilaku sesuai hukum

    seperti yang ditunjukkan dengan berulang kali melakukan tindakan yang menjadidasar penahanan.

    2. Ketidakjujuran, seperti yang ditunjukkan oleh berulang kali berbohong,

    menggunakan nama samaran, atau menipu orang lain untuk mendapatkan

    keuntungan atau menipu orang lain untuk mendapatkan keuntungan atau kesenangan

    pribadi.

    3. Impulsivitas atau tidak dapat merencanakan masa depan

    4. Iritabilitas dan agresivitas, seperti yang ditunjukkan oleh perkelahian fisik atau

    penyerangan yang berulang

    5. Secara sembrono mengabaikan keselamatan diri sendiri atau orang lain

    6. Terus menerus tidak bertanggung jawab, seperti ditunjukkan oleh kegagalan

    berulang kali untuk mempertahankan perilaku kerja atau menghormati kewajiban

    finansial.

    7. Tidak adanya penyesalan, seperti yang ditunjukkan oleh acuh tak acuh terhadap atau

    mencari-cari alasan telah disakiti, dianiaya, atau dicuri oleh orang lain.

    B. Individu sekurang-kurangnya berusia 18 tahun

    C. Terdapat tanda-tanda gangguan konduksi dengan onset sebelum usia 15 tahun.

    D. Terjadinya perilaku antisosial tidak semata-mata selama perjalanan skizofrenia atau

    suatu episode manik.

    10

  • 8/8/2019 Gangguan Kepribadian gw

    11/29

    Diagnosa Banding

    - Gangguan kepribadian antisosial dapat dibedakan dari perilaku ilegal dimana

    gangguan kepribadian antisosial melibatkan banyak bidang dalam kehidupan seseorang.

    - Dalam mendiagnosis gangguan kepribadian antisosial, klinisi harus

    mempertimbangkan efek yang mengganggu dari status sosioekonomi, latar belakang

    kultural, dan jenis kelamin pada manifestasinya, selain itu diagnosis gangguan

    kepribadian antisosial tidak diperlukan jika retardasi mental, skizofrenia, atau mania

    dapat menjelaskan gejala.

    Terapi:

    - Psikoterapi : belum diketahui pengobatan yang optimal tetapi dokter dapat membantu

    penderita dan keluarganya mengambil keputusan tentang penanganan. Bila perlu dapat

    diadakan institusionalisasi untuk sementara waktu. Pada umumnya dapat dianjurkankedua-duanya baik terapi individual maupun terapi kelompok. Kadang-kadang terjadi

    perbaikan terutama pada umur 30 dan 40 tahun. Perbaikan ini tidak harus disertai dengan

    penyesuaian diri yang baik. Banyak penderita yang masih terus memperlihatkan

    kesukaran hubungan antar manusia, iritabilitas, rasa permusuhan terhadap suami atau

    istri, tetangga dan agama. Alasan yang sering diberikan oleh penderita tentang perbaikan

    ini adalah kematangan, perkawinan, takut dipenjarakan dan tanggung jawab yang

    bertambah.

    - Farmakoterapi : digunakan untuk menghadapi gejala yang diperkirakan akan timbul

    seperti kecemasan, penyerangan, dan depresi tetapi, karena pasien seringkali

    merupakan penyalahgunaan zat, obat harus digunakan secara bijaksana. Jika pasien

    menunjukkan bukti-bukti adaya gangguan defisit-atensi hiperaktivitas, psikostimulan,

    seperti methylphenidate (Ritalin), mungkin digunakan. Harus dilakukan usaha untuk

    mengubah metabolisme katekolamin dengan obat-obatan dan untuk mengendalikan

    perilaku impulsif dengan obat antiepileptik, khususnya jika bentuk gelombang abnormal

    ditemukan pada EEG.

    GANGGUAN KEPRIBADIAN AMBANG

    Sering ditemukan sikap melawan terhadap masyarakat dan pandangan pesimistik.

    Juga sering ada pergantian antara sikap ketergantungan dengan sikap mandiri. Apabila ada

    periode stres yang berat, kadang-kadang ada gejala psikotik yang lama dan parahnya tidak

    cukup menegakkan diagnosis tambahan.

    11

  • 8/8/2019 Gangguan Kepribadian gw

    12/29

    Kriteria Diagnostik Gangguan Kepribadian Ambang (3,5)

    Pola pervasif ketidakstabilan hubungan interpersonal, citra diri, dan afek, dan impulsivitas

    yang jelas pada dewasa awal dan ditemukan dalam berbagai konteks, seperti yang

    ditunjukkan oleh lima (atau lebih) berikut :

    1. Usha mati-matian untuk menghindari ketinggalan yang nyata atau khayalan. Catatan

    tidak termasuk perilaku bunuh diri atau mutilasi dari yang ditemukan dalam kriteria

    5.

    2. Pola hubungan interpersonal yang tidak stabil dan kuat yang ditandai oleh perubahan

    antara ekstrim-ekstrim idealisasi dan devaluasi

    3. Gangguan identitas : citra diri atau perasaan diri sendiri yang tidak stabil secara jelas

    dan persisten.

    4. Impulsivitas pada sekurangnya dua bidang yang potensial membahayakan dirisendiri (misalnya, berbelanja, seks, penyalahgunaan zat, ngebut gila-gilaan, pesta

    makan). Catatan : tidak termasuk perilaku bunuh diri atau mutilasi diri yang

    ditemukan dalam kriteria 5.

    5. Perilaku, isyarat, atau ancaman bunuh diri yang berulang kali, atau perilaku mutilasi

    diri.

    6. Ketidakstabilan afektif karena reaktivitas mood yang jelas (misalnya, disforia

    episodik kuat, iritabilitas atau kecemasan biasanya berlangsung beberapa jam dan

    jarang lebih dari beberapa hari)

    7. Perasaan kosong yang kronis

    8. Kemarahan yang kuat dan tidak pada tempatnya atau kesulitan dalam

    mengendalikan kemarahan (misalnya, sering menunjukkan temper, marah terus

    menerus, perkelahian fisik berulang kali).

    9. Ide paranoid yang transien dan berhubungan dengan stres, atau gejala disosiatif yang

    parah

    Diagnosis Banding

    - Pembedaan dari skizofrenia dilakukan berdasarkan tidak adanya episode

    psikotik, gangguan pikiran, atau tanda skizofrenia klasik lainnya yang berkepanjangan

    yang dimiliki pasien ambang.

    - Pasien gangguan kepribadian skizotipal menunjukkan pikiran yang sangat

    aneh, gagasan yanga neh, dan gagasan menyangkut diri sendiri yang rekuren

    12

  • 8/8/2019 Gangguan Kepribadian gw

    13/29

    - Pasien gangguan kepribadian paranoid ditandai oleh kecurigaan yang ekstrim.

    Pada umumnya, pasien gangguan kepribadian ambang menunjukkan perasaan kekosongan

    yang kronis, impulsivitas, mutilasi diri, episode psikotik singkat, usaha bunuh diri

    manipulatif, dan biasanya keterlibatan yang menuntut dalam hubungan erat.

    Terapi

    - Psikoterapi : interaksi dengan anggota staf yang terlatih dari berbagai disiplin

    dan dibekali dengan terapi kerja, rekreasional, dan kejuruan.

    - Farmakoterapi : antidepresan memperbaiki mood yang terdepresi yang sering

    ditemukan pada pasien. MAOI adalah efektif dalam memodulasi perilaku impulsif pada

    beberapa pasien. Benzodiazepin, khususnya alprazolam, membantu kecemasan dan

    depresi, tetapi beberapa pasien menunjukkan disinhibisi dengan kelas obat tersebut.

    Antikonvulsan seperti karbamazepin, padat meningkatkan fungsi global pada beberapapasien. Obat serotonergik, seperti fluoxetine, adalah membantu pada beberapa kasus.

    GANGGUAN KEPRIBADIAN HISTRIONIK

    Labilitas emosi, bereaksi secara berlebihan, dramtisasi diri sendiri untuk menarik

    perhatian dan menggoda hati orang lain (dengan sadar atau tidak sadar). Kepribadian ini juga

    menunjukkan infantilitas, sifat egosentris, sombong dan biasanya disertai banyak tuntutan.

    Kriteria Diagnostik Gangguan Kepribadian Histrionik

    Pola pervasif emosionalitas dan mencari perhatian yang berlebihan, dimulai pada masa

    dewasa muda dan tampak dalam berbagai konteks, seperti yang ditunjukkan oleh lima (atau

    lebih) berikut :

    1. Tidak merasa nyaman dalam situasi di mana ia tidak merupakan pusat perhatian

    2. Interaksi dengan orang lain sering ditandai oleh godaan seksual yang tidak pada

    tempatnya atau perilaku provokatif

    3. Menunjukkan pergeseran emosi yang cepat dan ekspresi emosi yang dangkal

    4. Secara terus menerus menggunakan penampilan fisik untuk menarik perhatian kepada

    dirinya

    5. Memiliki gaya bicara yang sangat impresionistik dan tidak memiliki perincian

    6. Menunjukkan dramitasi diri, teatrikal, dan ekspresi emosi yang berlebihan

    7. Mudah disugesti, yaitu, mudah dipengaruhi oleh orang lain atau situasi

    8. Menganggap hubungan menjadi lebih intim ketimbang keadaan sebenarnya.

    13

  • 8/8/2019 Gangguan Kepribadian gw

    14/29

    Diagnosis Banding

    - Perbedaan antara gangguan kepribadian histrionik dan gangguan kepribadian

    ambang adalah sukar. Pad agangguan kepribadian ambang, usaha bunuh diri, difusi

    identitas dan episode psikotik singkat adalah lebih sering. Walaupun kedua kondisi dapat

    didiagnosis pada pasien yang sama, klinisi harus memisahkan keduanya.

    - Gangguan somatisasi sindroma Briquet) dapat terjadi bersama-sama dengan

    gangguan kepribadian histrionik.

    - Pasien dengan gangguan psikotik singkat dan gangguan disosiatif mungkin

    perlu mendapatkan diagnosis penyerta gangguan kepribadian histrionik.

    Terapi

    - Psikoterapi : dokter harus waspada bila pada permulaan pengobatan sudahkelihatan ada perbaikan, karena ini mungkin hanya untuk menyenangkannya. Karena

    kemampuan komunikasinya kurang, maka yang dibimbing adalah perilaku yang nyata

    saja.

    - Farmakoterapi : dapat ditambahkan jika gejala adalah menjadi sasarannya

    (seperti penggunaan antidepresan untuk depresi dan keluhan somatik, obat antiansietas

    untuk kecemasan dan antipsikotik untuk derealisasi dan ilusi).

    GANGGUAN KEPRIBADIAN NARSISTIK

    Sering ada afek depresif, sering juga ada perhatian terhadap diri sendiri ecara

    berlebih disertai preokupasi dalam berdandan dan berusaha agar dirinya tetap tampak muda,

    disertai rasa iri hati kronik dan mendalam terhadap orang lain. Kadang-kadang ada pula

    preokupasi dengan rasa nyeri dari berbagai keluhan fisik. Apabila ada kekurangan, kekalahan

    atau perilaku yang tidak bertanggung jawab dari dirinya, maka orang tersebut sering

    membenarkan diri dengan rasionalisasi, atau berdusta. Perasaannya sering dipalsukan agar

    memberi kesan kepada orang lain.

    Kriteria Diagnostik Gangguan Kepribadian Narsistik(5)

    Pola pervasif kebesaran (dalam khayalan atau perilaku), membutuhkan kebanggaan, dan

    tidak ada empati, dimulai pada masa dewasa awal dan tampak dalam berbagai konteks,

    seperti yang ditunjukkan oleh lima (atau lebih) berikut :

    14

  • 8/8/2019 Gangguan Kepribadian gw

    15/29

    1. Memiliki rasa kepentingan diri yang besar ( misalnya melebih-lebihkan bakat

    dan kemampuannya, mengharap untuk dikenal sebagai seorang yang hebat tapi tidak

    sepadan)

    2. Preokupasi dengan khayalan akan keberhasilan, kekuatan, kecerdasan,

    kecantikan, atau cinta ideal yang tidak terbatas.

    3. Yakin bahwa ia adalah khusus dan unik dan dapat dimengerti hanya oleh

    atau harus berhubungan dengan orang lain (atau institusi) yang khusus atau memiliki

    status tinggi.

    4. Membutuhkan kebanggaan yang berlebihan

    5. Memiliki perasaan bernama besar, yaitu, harapan yang tidak beralasan akan

    perlakuan khusus atau kepatuhan ototmatis sesuai harapannya

    6. Eksploitatif secara interpersonal, yaitu mengambil keuntungan dari orang

    lain untuk mencapai tujuannya sendiri.7. Tidak memiliki empat ; tidak mau mengenali atau mengetahui perasaan dan

    kebutuhan orang lain

    8. Sering cemburu terhadap orang lain dan merasa orang lain juga cemburu

    kepada dirinya

    9. Memperlihatkan kesombongan, sikap congkak dan sombong.

    Diagnosis banding

    - Gangguan kepribadian ambang, histrionik dan antisosial sering ditemukan

    bersama-sama dengan gangguan kepribadian narsistik, yang berarti bahwa diagnosis

    banding adalah sukar. Pasien dengan gangguan kepribadian narsistik memiliki

    kecemasan yang lebih kecil daripada pasien dengan gangguan kepribadian ambang dan

    kehidupan mereka cenderung kurang kacau.

    - Usaha bunuh diri juga lebih mungkin berhubungan dengan pasien gangguan

    kepribadian ambang dibandingkan pasien gangguan kepribadian narsistik.

    - Pasien gangguan kepribadian antisosial memberikan riwayat perilaku

    impulsif, seringkali disertai dengan penyalahgunaan alkohol atau zat lain, hal tersebut

    seringkali menyebabkan mereka mendapatkan masalah dengan hukum

    - Dan pasien gangguan kepribadian histrionik menunjukkan ciri-ciri

    eksibisionisme dan manipulativitas interpersonal yang mirip dengan pasien gangguan

    kepribadian narsistik.

    15

  • 8/8/2019 Gangguan Kepribadian gw

    16/29

    Terapi:

    - Psikoterapi : dokter psikiatrik seperti Otto Kernberg dan Heinz Kohut

    menganjurkan pamakaian pendekatan psikoanalitik untuk mendapatkan perubahan; tetapi

    banyak penelitian yang diperlukan untuk mengabsahkan diagnosis dan untuk menentukan

    terapi yang terbaik.

    - Farmakoterapi : lithium telah digunakan pada pasien yang memiliki

    pergeseran mood sebagai bagian dari gambaran klinis. Karena pasien gangguan

    kepribadian narsistik mentoleransi penolakan secara burukdan adalah rentan terhadap

    depresi, suatu anti depresan mungkin juga digunakan.

    GANGGUAN KEPRIBADIAN MENGHINDAR

    Depresi, kecemasan dan kemarahan pada diri sendiri karena gagal ntuk membina

    hubungan sosial.

    Kriteria Diagnostik Gangguan Kepribadian menghindar

    Pola pervasif hambatan sosial, perasaan tidak cakap, dan kepekaan berlebihan terhadap

    penilaian negatif, dimulai pada masa dewasa awal dan tampak dalam berbagai konteks,

    seperti yang ditunjukkan oleh empat (atau lebih) berikut :

    1. Menghindari aktivitas pekerjaan yang memerlukan kontak interpersonal yang bermakna

    karena takut akan kritik, celaan dan penolakan

    2. Tidak mau terlibat dengan orang lain kecuali merasa yakin akan disenangi

    3. Menunjukkan keterbatasan dalam hubungan intim karena rasa takut dipermalukan atau

    ditertawai

    4. Preokupasi dengan sedang dikritik atau ditolak dalam situasi sosial

    5. Terhambat dalam situasi interpersonal yang baru karena perasaan tidak adekuat

    6. Memandang diri sendiri tidak layak secara sosial karena merasa dirinya tidak menarik

    atau lebih rendah dari orang lain

    7. Tidak biasanya enggan untuk mengambil risiko pribadi atau melakukan aktivitas baru

    karena dapat membuktikan penghinaan.

    Diagnosis Banding

    - Pasien gangguan kepribadian menghindar menginginkan interaksi sosial,

    dibandingkan dengan pasien gangguan kepribadian skizoid, yang ingin sendirian.

    16

  • 8/8/2019 Gangguan Kepribadian gw

    17/29

    - Pasien gangguan kepribadian menghindar adalah tidak menuntut, tidak

    mudah marah, atau tidak dapat diramalkan seperti pasien gangguan kepribadian ambang

    dan histrionik.

    - Gangguan kepribadian menghindar dan gangguan kepribadian dependen

    adalah serupa. Pasien gangguan kepribadian dependen dianggap memiliki ketakutan yang

    lebih tinggi akan penelantaran atau tidak dicintai dibandingkan pasien gangguan

    kepribadian menghindar; tetapi gambaran klinisnya mungkin tidak dapat dibedakan.

    Terapi:

    - Psikoterapi : latihan ketegasan adalah bentuk terapi perilaku yang dapat

    mengajarkan pasien untuk mengekspresikan kebutuhan mereka secara terbuka dan untuk

    meningkatkan harga diri mereka.

    - Farmakoterapi : telah digunakan untuk menangani kecemasan dan depresi

    jika ditemukan sebagai gambaran beta, seperti atenolol (Tenormin), untuk mengatasihiperaktivitas sistem saraf otonomik, yang cenderung tinggi pada pasien dengan

    gangguan kepribadian menghindari, khususnya jika mereka menghadapi situasi yang

    menakutkan.

    GANGGUAN KEPRIBADIAN DEPENDEN

    Mudah lelah, kurang bersemangat, kurang minat, terlalu sensitif terhadap stres dan

    emosi sukar diajak bersenang-senang. Selalu terdapat preokupasi bahwa dirinya akan

    ditinggalkan, kecuali apabila ia telah berhasil membentuk hubungan yang permanen dengan

    seseorang yang dapat memuaskan kebutuhan ketergantungannya.

    Kriteria Diagnostik Gangguan Kepribadian Dependen (3,5)

    Kebutuhan yang pervasif dan berlebihan untuk diasuh, yang menyebabkan perilaku tunduk

    dan menggantung dan rasa takut akan perpisahan, dimulai pada masa dewasa awal dan

    tampak dalam berbagai konteks, seperti yang ditunjukkan oleh lima (atau lebih) berikut :

    1. Memiliki kesulitan dalam mengambil keputusan setiap hari tanpa sejumlah besar nasehat

    dan penenteraman dari orang lain

    2. Membutuhkan orang lain untuk menerima tanggung jawab dalam sebagian besar bidang

    utama kehidupannya

    3. Memiliki kesulitan dalam mengekspresikan ketidaksetujuan pada orang lain. Catatan:

    tidak termasuk rasa takut yang realistik akan ganti rugi

    17

  • 8/8/2019 Gangguan Kepribadian gw

    18/29

    4. Memiliki kesulitan dalam memulai proyek atau melakukan hal dengan dirinya sendiri

    (karena tidak memiliki keyakinan diri dalam pertimbangan atau kemampuan ketimbang

    tidak memiliki motivas atau energi)

    5. Berusaha berlebihan untuk mendapatkan asuhan dan dukungan dari orang lain, sampai

    pada titik secara sukarela melakukan hal yang tidak menyenangkan

    6. Merasa tidak nyaman atau tidak berdaya jika sendirian karena timbulnya rasa takut tidak

    mampu merawat diri sendiri

    7. Segera mencari hubungan dengan orang lain sebagai sumber pengasuhan dan dukungan

    jika hubungan dekatnya berakhir

    8. Secara tidak realistik terpreokupasi dengan rasa takut ditinggal untuk merawat dirinya

    sendiri.

    Diagnosis Banding(4)

    - Ketergantungan adalah faktor yang menonjol pada pasien gangguan

    kepribadian histrionik dan ambang; tetapi, pasien gangguan kepribadian dependen

    biasanya memiliki hubungan jangka panjang dengan orang pada siapa mereka

    tergantung, bukannya pada sejumlah orang, dan mereka tidak cenderung manipulatif.

    Pasien gangguan kepribadian skizoid dan skizotipal mungkin tidak dapat dibedakan dari

    pasien gangguan kepribadian menghindar

    - Perilaku ketergantungan dapat terjadi pada pasien dengan agorafobia, tetapi

    pasien agorafobik cenderung memiliki tingkat kecemasan yang jelas atau bahkan panik.

    Terapi :

    - Psikoterapi : terapi perilaku, latihan ketegasan, terapi keluarga dan terapi

    kelompok, semuanya telah digunakan, dengan keberhasilan pada banyak kasus.

    - Farmakoterapi : telah digunakan untuk mengatasi gejala spesifik seperti

    kecemasan dan depresi, yang sering merupakan gambaran penyerta gangguan

    kepribadian dependen. Pasien tersebut yang mengalami serangan panik atau yang

    memiliki tingkat kecemasan perpisahan yang tinggi mungkin tertolong oleh imipramine

    (Tofranil). Benzodiazepine dan obat serotonergik juga telah berguna. Jika depresi atau

    gejala menarik diri pada pasien berespon terhadap psikostimulan, obat tersebut

    digunakan.

    GANGGUAN KEPRIBADIAN OBSESIF KOMPULSIF

    18

  • 8/8/2019 Gangguan Kepribadian gw

    19/29

    Terlalu menitikberatkan konformitas dan kepatuhan terhadap standar moralitas.

    Orang-orang dalam kelompok ini bersifat kaku, tidak fleksibel, selalu menekankan kewajiban

    dan disiplin, sukar bersantai. Perfeksionisme, kaku, pemalu, dan pengawasan diri yang tinggi.

    Kriteria Diagnostik Gangguan Kepribadian Obsesif Kompulsif(5)

    Pola pervasif preokupasi dengan urutan, perfeksionisme, dan pengendalian mental dan

    interpersonal, dengan mengorbankan fleksibilitas, keterbukaan, dan efisiensi, dimulai pada

    masa dewasa awal dan tampak dalam berbagai konteks, seperti yang ditunjukkan oleh empat

    (atau lebih) berikut :

    1. Terpreokupasi dengan perincian, aturan, daftar, urutan, susunan atau jadwal sampai

    tingkat dimana aktivitas usama hilang

    2. Menunjukkan perfeksionisme yang mengganggu penyelesaian tugas (misalnya, tidak

    mampu menyelesaikan suatu proyek karena tidak memenuhi standarnya sendiri yangterlalu ketat

    3. Secara berlebihan setia kepada pekerjaan dan produktivitas sampai mengabaikan

    aktivitas waktu luang dan persahabatan (tdak disebabkan oleh kebutuhan ekonomi yang

    besar)

    4. Terlalu berhati-hati, teliti, dan tidak fleksibel tentang masalah moralitas, etika atau nilai-

    nilai (tidak disebabkan oleh identifikasi kultural atau religius).

    5. Tidak mampu membuang benda-benda yang usang atau tidak berguna walaupun tidak

    memiliki nilai sentimental

    6. Enggan untuk mendelegasikan tugas atau untuk bekerja dengan orang lain kecuali

    mereka tunduk dengan tepat caranya mengerjakan hal

    7. Memiliki gaya belanja yang kikir baik untuk dirinya sendiri maupun orang lain; uang

    dipandang sebagai sesuatu yang harus ditimbun untuk bencana dimasa depan

    8. Menunjukkan kekauan dan keras kepala.

    Diagnosis Banding (4)

    Jika ditemukan obsesi atau kompulsi yang rekuren, gangguan obsesif-kompulsif

    harus ditulis dalam Aksis I. Kemungkinan pembedaan yang paling sukar adalah antara

    pasien rawat jalan dengan sifat obsesif-kompulsif dan pasien dengan gangguan kepribadian

    obsesif-kompulsif. Diagnosis gangguan kepribadian bermakna dalam efektivitas pekerjaana

    tau sosialnya. Pada beberapa kasus, gangguan delusional terjadi bersama-sama dengan

    gangguan kepribadian dan harus dicatat.

    19

  • 8/8/2019 Gangguan Kepribadian gw

    20/29

    Terapi:

    - Psikoterapi : individu ini sama sekali tidak mersa sakit, abnormal atau

    menyimpang. Ia tidak dapat dibawa berobat ke dokter oleh orang-orang di lingkungan

    yang menderita karenanya, juga karena perilakunya sering berguna dalam masyarakat

    atau pekerjaan. Bila penderita mengalami gangguan badaniah atau ganguan psikiatrik

    yang lain sehingga ia mengunjungi seorang dokter, maka hubungan penderita-dokter ini

    dapat dijadikan hubungan yang dependen pada dokter dalam jangka panjang. Dan dengan

    nasehat serta efek obat apa saja maka paling sedikit keadaannya dan akibat pada

    lingkunganya dapat dicegah jangan sampai bertambah buruk.

    - Farmakoterapi : Clonazepam (Klonopin) adalah suatu benzodiazepine dengan

    antikonvulsan; pemakaian obat ini telah menurunkan gejala pada pasien dengan

    gangguan kepribadian obsesif-kompulsif parah. aPakah obat ini digunaka pada gangguankepribadian adalah tidak diketahui. Clomipramine (Anafranil) dan obat serotonergik

    tertentu seperti fluoxetine mungkin berguna jika tanda dan gejala obsesif-kompulsif

    timbul.

    GANGGUAN KEPRIBADIAN YANG TIDAK DITENTUKAN (5)

    Kategori ini adalah untuk gangguan-gangguan fungsi kepribadian yang tidak

    memenuhi kriteria untuk gangguan kepribadian spesifik. Contohnya adalah adanya ciri-ciri

    lebih dari satu gangguan kepribadian spesifik yang tidak memenuhi kriteria lengkap untuk

    salah satu gangguan kepribadian (kepribadian campuran), tetapi bersama-sama

    menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau gangguan dalam satu atau lebih

    fungsi penting (misalnya, sosial atau pekerjaan). Kategori ini juga dapat digunakan jika

    klinisi menganggap bahwa suatu gangguan kepribadian spesifik yang tidak dimasukkan ke

    dalam klasifikasi ini adalah sesuai. Contohnya adalah gangguan kepribadian pasif-agresif dan

    gangguan kepribadian depresif.

    GANGGUAN KEPRIBADIAN PASIF AGRESIF

    Orang dengan gangguan kepribadian pasif-agresif ditandai oleh obstruksionisme

    (senang menghalang-halangi), menunda-nunda, sikap keras kepala dan tidak efisien.

    Kriteria Riset Gangguan Kepribadian Pasif-Agresif(5)

    20

  • 8/8/2019 Gangguan Kepribadian gw

    21/29

    A. Pola perpasif sikap negatifistik dan resistensi pasif terhadap tuntutan akan kinerja yang

    adekuat, dimulai pada masa dewasa awal dan tampak dalam berbagai konteks, seperti

    yang ditunjukkan oleh empat (atau lebih) berikut :

    1. Secara pasif menolak memenuhi tugas sosial dan pekerjaan rutin

    2. Mengeluh tidak dimengerti dan tidak dihargai oleh orang lain

    3. Cemberut dan argumentatif

    4. Tanpa alasan mengkritik dan mencemooh atasan

    5. Menunjukkan rasa cemburu dan kebencian terhadap mereka yang tampaknya lebih

    beruntung

    6. Suara yang diperkeras dan keluhan terus menerus atas ketidak beruntungan dirinya

    7. Berganti-ganti antara tantangan permusuhan dan perasaan dosa

    B. Tidak terjadi semata-mata selama episode depresif berat dan tidak diterangkan lebih baik

    oleh gangguan distimik.Diagnosis Banding

    Gangguan kepribadian pasif-agresif perlu dibedakan dari gangguan kepribadian

    histrionik dan ambang; tetapi, pasien gangguan kepribadian pasif-agresif adalah dramatik,

    afektif dan agresif secara terbuka dibandingkan dengan pasien gangguan kepribadian

    histrionik dan ambang.

    Terapi

    - Psikoterapi : pasien gangguan kepribadian pasif-agresif yang mendapatkan psikoterapi

    suportif memiliki hasil yang baik. Tetapi psikoterapi untuk pasien dengan gangguan

    kepribadian pasif-agresif memiliki banyak kekurangan : dalam memenuhi kebutuhan

    pasien seringkali mendukung patologi mereka, tetapi menolak permintaan mereka adalah

    menolak mereka. Klinisi harus mengobati kecenderungan bunuh diri terhadap tiap

    ekspresi kemarahan yang tersembunyi dan bukan sebagai orang yang akan mengobati

    kehilangan obyek pada gangguan depresif berat.

    - Farmakoterapi : antidepresan harus diresepkan hanya jika ada indikasi klinis depresi dan

    kemungkinan bunuh diri. Beberapa pasien berespon terhadap benzodiazepine dan

    psikostimulan, tergantung pada keadaan klinis.

    Gangguan Kepribadian Depresif

    Orang dengan gangguan kepribadian depresif ditandai oleh sifat seumur hidup yang

    masuk ke dalam spektrum depresif. Mereka adalah pesimistik, anhedonik, terikat pada

    21

  • 8/8/2019 Gangguan Kepribadian gw

    22/29

    kewajiban, meragukan diri sendiri, dan tidak gembira secara kronis. Gangguan ini baru

    diklasifikasikan dalam DSM-IV, tetapi kepribadian melankolik telah digambarkan pada awal

    abad ke 20 oleh dokter psikiatrik Eropa, seperti Ernst Kretschmer.

    Diagnosis Banding

    Gangguan distimik adalah gangguan mood yang ditandai oleh fluktuasi besar dalam

    mood dbandingkan yang ditemukan pada gangguan kepribadian depresif. Gangguan

    kepribadian adalah kronis dan seumur hidup, sedangkan gangguan distimik adalah episodik,

    dapat terjadi pada setiap waktu, dan biasanya memiliki stresor pencetus. Kepribadian depresif

    dapat dianggap sebagai spektrum kondisi afektif dimana gangguan distimik dan gangguan

    depresif memiliki varian yang lebih parah.

    Pasien gangguan kepribadian menghindar adalah introvert dan tergantung tetapi

    cenderung lebih merasa cemas daripada depresi, dibandingkan orang dengan kepribadiandepresif.

    Terapi

    - Psikoterapi : merupakan pengobatan terpilih untuk gangguan kepribadian depresif. Pasien

    berespon terhadap psikoterapi berorientasi tilikan, dan, karena tes realitas pasien adalah

    baik, mereka mampu menggali tilikan ke dalam psikodinamika penyakitnya dan

    memahami efeknya pada hubungan interpersonal meraka. Terapi kognitif membantu

    pasien mengerti manifestasi kognitif dari perasaan rendah diri dan pesimisme mereka.

    Jenis psikoterapi lain yang berguna adalah psikoterapi kelompok dan terapi interpersonal.

    - Psikofarmakologi :

    Pemakaian medikasi anti depresan, khususnya obat serotonerik tertentu seperti setraline

    (Zoloft), 50 mg sehari. Beberapa pasien berespon terhadap dosis kecil psikostimulan,

    seperti amfetamin, 5-10 mg sehari. Pada semua kasus, obat psikofarmakologis harus

    dikombinasikan dengan psikoterapi untuk mencapai efek yang maksimal.

    22

  • 8/8/2019 Gangguan Kepribadian gw

    23/29

    BAB III

    PENUTUP

    Kepribadian ialah ekspresi keluar mengenai pengetahuan serta perasaan yang

    dialami secara subjektif oleh seseorang dan ekspresi keluar yang dapat diamati ini, menunjuk

    pada keseluruhan pola pikiran, perasaan dan perilaku yang sering digunakan oleh orang itu

    dalam usaha penyesuaian diri yang terus menerus dalam hidupnya sehingga ia dapat dikenal

    dari polanya itu.

    Pematangan kepribadian dipengaruhi oleh faktor keturunan, faktor badaniah,

    psikologik dan sosial, terutama pada masa kanak-kanak.

    Gangguan kepribadian menurut DSM-IV dibagi menjadi tiga cluster, yaitu :

    Cluster A : kepribadian paranoid, skizoid dan skizotipal

    Cluster B : kepribadian antisosial, ambang, histrionik, narsistik

    Cluster C : kepribadian menghindar, tergantung, anankastik dan tidak spesifik

    Dalam pengobatan perlu diingat bahwa sifat-sifat gangguan kepribadian termasuk

    dalam pola seumur hidup dan penderita tidak mempunyai motivasi dasar untuk berubah.

    Terapi dapat memfokus pada aspek kerugian akibat perilaku ini. Selain daripada terapi

    individu yang berlangsung lama, ada baiknya bila penderita dimasukkan ke dalam terapi

    kelompok sehingga ia dapat belajar cara-cara yang baru mengenai hubungan antara manusia.

    23

  • 8/8/2019 Gangguan Kepribadian gw

    24/29

    DAFTAR PUSTAKA

    1. American Psychiatric Association, Diagnostic Criteria from DSM-IV, American

    Psychiatric Association; Washington DC; 1994.

    2. Direktorat Kesehatan Jiwa, Direktorat Jendral Pelayanan Medik, Departemen Kesehatan

    R.I, Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia; Edisi III;

    Jakarta; 1993.

    3. Kaplan H.I, M.D and Sadock B.J, M.D; Theories of Personality and Psychopathology in

    Synopsis of Psychiatry, sixth edition; William and Wilkins; Baltimore USA ; 1991.

    4. Maramis. W.F; Gangguan Kepribadian dalam Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa; Airlangga

    University Press; Surabaya; 1995.

    5. Rebecca J. Frey, Personality Disorders in Gale Encyclopedia of Medicine. Gale

    Research, 1999.6. Sadock B.J, Md and Sadock V. A, M.D; Personality Disorders in Comprehensive Text

    Book of Psychiatry; seventh edition; Volume I A : Lippincot Williams and Wilkins;

    Philadelphia USA; 2000.

    24

  • 8/8/2019 Gangguan Kepribadian gw

    25/29

    DAFTAR ISI

    Halaman

    KATA PENGANTAR ....................................................................................... i

    DAFTAR ISI ..................................................................................................... ii

    BAB I. PENDAHULUAN ..................................................................... ... . 1

    BAB II. PEMBAHASAN ...................................................... .. ... .. ... .. ... .. ... . 2

    II.1. Pengertian Kepribadian .......................................... ... .. ... .. ... 2

    II.2. Gangguan Kepribadian ........................................................

    ............................................................................2

    II.2.1. Pengertian Gangguan Kepribadian .......................

    ............................................................................3

    II.2.2. Meramalkan akibat Gangguan Kepribadian .....................................................................................3

    II.2.3. Berbagai Jenis Gangguan Kepribadian ................

    ............................................................................4

    BAB III. PENUTUP ..............................................................................

    ..........................................................................23

    DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................

    ..........................................................................24

    25

    ii

  • 8/8/2019 Gangguan Kepribadian gw

    26/29

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat-

    Nya, sehingga referat ujian dengan judul GANGGUAN KEPRIBADIAN dapat penyusun

    selesaikan tepat pada waktunya. Adapun referat ujian ini disusun dalam rangka menjalankan

    kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta periode 27

    Nopember 30 Desember 2006.

    Dengan selesainya referat ini, penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar-

    besarnya kepada :

    1. dr. Agnes Tineke W.R, Sp.KJ selaku penguji pertama

    2. dr. Tony Setiabudhi, Sp.KJ (K), PhD selaku penguji kedua

    3. Dokter-dokter yang telah turut memberikan bimbingan pengetahuan dan saran.

    Demikian referat ujian ini disusun dengan segala keterbatasan kemampuan penyusun

    yang masih banyak kekurangannya. Untuk itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang

    sifatnya membangun untuk perbaikan di masa mendatang.

    Akhir kata semoga referat ujian ini dapat bermanfaat bagi pembaca semuanya.

    Jakarta, Desember 2005

    Penyusun

    26

  • 8/8/2019 Gangguan Kepribadian gw

    27/29

    27

    ii

  • 8/8/2019 Gangguan Kepribadian gw

    28/29

    Referat Ujian Psikiatri

    GANGGUAN KEPRIBADIAN

    Penguji I :

    Dr. Agnes Tineke W. R. Sp.Kj

    Penguji II :

    Dr. Tony Setiabudhi, Sp.KJ (K), PhD

    Disusun oleh :

    Julia Ike H030.00.292

    KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN JIWARUMAH SAKIT JIWA SOEHARTO HERDJAN JAKARTA

    PERIODE 27 NOVEMBER 30 DESEMBER 2006FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS TRISAKTI

    JAKARTA2006

    28

  • 8/8/2019 Gangguan Kepribadian gw

    29/29