gang.cemas
description
Transcript of gang.cemas
![Page 1: gang.cemas](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082820/563dbb26550346aa9aaab1c6/html5/thumbnails/1.jpg)
Masuk RS tanggal : 11 Agustus 2015
No. Status / No. Reg :
Nama : Ny. S
Jenis kelamin : Wanita
Usia : 60 tahun
Status pernikahan : Menikah
Warga Negara : Indonesia
Suku Bangsa : Bugis
Pendidikan terakhir : SMP
Pekerjaan : URT
Alamat : Ds. Panau Taweli
Agama : Islam
Dokter Pembimbing : dr. Dewi Suriany A.,, Sp.KJ
LAPORAN PSIKIATRIK
1. RIWAYAT PENYAKIT
A. Keluhan utama dan alasan MRSJ / Terapi : Tidak ada gaira untuk hidup
B. Riwayat gangguan sekarang, perhatikan
Keluhan dan gejala :
Ny. S, datang ke Poli Jiwa RSUD Undata Palu, pasien datang
sendiri, pasien mengeluhkan badan terasa dingin tembus ke tulang-
tulang, mual, muntah sakit kepala, susah tidur keluhan dirasakan
sudah lama kurang lebih sejak 4 tahun yang lalu.
Pasien kontrol poli jiwa sejak 3 tahun yang lalu, sebelumnya
pasien dirawat di bagian interna dengan keluhan sakit ulu hati, mual,
muntah, diare, dan sakit kepala, pasien ditangani oleh bagian interna
1
![Page 2: gang.cemas](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082820/563dbb26550346aa9aaab1c6/html5/thumbnails/2.jpg)
selama 1 tahun. Pasien mengeluhkan selama pengobatan pasien
merasa tidak ada perubahan. Pasien merasa ada perubahan setelah
berobat ke bagian jiwa dan sampai sekarang pasien rajin untuk control
ke poli jiwa.
Awalnya pasien mengalami keluhan-keluhan tersebut setelah anak
satu-satunya meninggal dunia, dimana pasien sering merasa sedih, dan
menangis jika teringat akan anaknya. 5 tahun setelah anaknya
meninggal, suami pasien meninggal dunia, pasien sangat sedih karena
orang-orang yang di cintainya meninggalkannya. Semenjak suaminya
meninggal pasien merasa lemas, tidak bersemangat/gairah untuk
hidup, pasien lebih banyak murung, dan menyendiri, sering merasa
sedih, susah tidur, tidak ada nafsu makan, dan pandangan hidup
kedepan kosong karena pasien tidak tau apa yang harus ia perbuat
lagi, pasien masih bisa melakukan aktifitasnya tetapi mudah lelah.
Hendaya / Disfungsi :
- Hendaya sosial (+)
- Hendaya pekerjaaan (+)
- Hendaya waktu senggang (-)
Faktor stressor psikososial : ada
Hubungan gangguan, sekarang dengan riwayat penyakit fisik dan
psikis sebelumnya : ada, semenjak mengalami keluhan pasien jadi
sering merasakan sakit pada ulu ati, mual, muntah, susah tidur, dan
pusing.
C. Riwayat penyakit sebelumnya :
Trauma (-)
Infeksi (-)
Kejang (-)
NAPZA (-)
Alkohol (-)
2
![Page 3: gang.cemas](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082820/563dbb26550346aa9aaab1c6/html5/thumbnails/3.jpg)
rokok (-)
D. Riwayat kehidupan pribadi :
Riwayat Prenatal dan Perinatal
Pasien lahir di palu secara normal
Riwayat Masa Kanak Awal (1-3 tahun)
Riwayat minum ASI sampai umur 2 tahun
Riwayat Masa Pertengahan (4-11 tahun)
Merupakan anak yang pandai bergaul, dekat dengan teman-temannya.
Riwayat Masa Kanak Akhir dan Remaja. ( 12-18 tahun)
Merupakan anak yang ceria
Riwayat Masa Dewasa (19-23)
Senang bergaul, dekat dengan keluarga dan tetangganya
E. Riwayat kehidupan keluarga : Pasien merupakan anak kedua dari 3
bersaudara (P,P,L). Riwayat penyakit yang sama dalam keluarga (-).
Hubungan dengan keluarga baik.
F. Situasi sekarang : Saat ini pasien tinggal bersama keponakannya.
G. Persepsi pasien tentang diri dan kehidupannya: Pasien ingin sembuh
dengan tidak lagi merasakan keluhan-keluhannya sekarang.
2. STATUS MENTAL
A. Deskripsi Umum
Penampilan : Tampak seorang wanita wajah sesuai umur,
perawatan diri baik. Memakai baju berwarna pink dan celana panjang
warna hitam.
Kesadaran : Compos mentis
Perilaku dan aktivitas psikomotor :Pasien tampak tenang
Pembicaraan : Spontan, intonasi sedang
Sikap terhadap pemeriksaan : Kooperatif
3
![Page 4: gang.cemas](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082820/563dbb26550346aa9aaab1c6/html5/thumbnails/4.jpg)
B. Keadaan afektif (mood), perasaan, empati dan perhatian
Mood : depresi
Afek : Apropriate
Empati : Tidak dapat dirabarasakan
C. Fungsi intelektual (kognitif) :
Taraf pendidikan, pengetahuan umum dan kecerdasan : Sesuai taraf
pendidikan
Daya konsentrasi : Baik
Orientasi (waktu, tempat, dan orang) : Baik
Daya ingat
- Jangka panjang : Baik
- Jangka Pendek : Baik
- Segera : Baik
Pikiran abstrak : Baik
Bakat kreatif : Tidak ada
Kemampuan menolong diri sendiri : Baik
D. Gangguan persepsi
Halusinasi : Tidak ada
Ilusi : Tidak ada
Depersonalisasi : Tidak ada
Derealisasi : Tidak ada
E. Proses berfikir
Arus pikiran
Produktivitas : Cukup
Kontinuitas : Relevan
Hendaya berbahasa : Tidak ada
Isi pikiran
Preokupasi : Tidak ada
Gangguan isi pikiran : Tidak ada
F. Pengendalian Impuls : Tidak terganggu
4
![Page 5: gang.cemas](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082820/563dbb26550346aa9aaab1c6/html5/thumbnails/5.jpg)
G. Daya Nilai
Normo sosial : Tidak terganggu
Uji daya nilai : Tidak terganggu
Penilaian realitas : Tidak terganggu
H. Tilikan (Insight)
Derajat 6 à pasien sadar bahwa dirinya sedang sakit dan butuh
pengobatan dari dokter
I. Taraf dapat dipercaya
Pasien dapat dipercaya
3. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK LEBIH LANJUT
Pemeriksaan Fisik
Status Internus : T = 130/80 mmHg, N = 76 x/menit, P = 18
x/menit, S = 36,5ºC
Pemeriksaan fisik, pem lab dan penunjang lainnya yang bermakna :
- GCS E4M6V5
- Kepala : pupil bulat dan isokor
- Pemeriksaan Thoraks :
Paru-paru : auskultasi paru vesikuler (+)
Jantung : BJ I/II reguler
- Pemeriksaan abdomen : dalam batas normal, nyeri tekan
epigatrium (+)
- Ekstremitas : atrofi pada otot tangan dan kaki (+)
- gejala rangsang selaput otak : kaku kuduk (-), kernig sign
(-)/(-),
- Refleks fisiologis (+)
- Refleks patologis (-)
4. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA :
5
![Page 6: gang.cemas](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082820/563dbb26550346aa9aaab1c6/html5/thumbnails/6.jpg)
- Pasein mengeluh sakit ulu hati, mual, muntah, pusing
- Badan terasa dingin tembus ketulang
- Kesulitan untuk tidur
- Anak dan suami meninggal dunia
- Pasien merasa lemas
- Tidak bersemangat/gairah untuk hidup
- Pasien lebih banyak murung dan menyendiri
- Sering merasa sedih
- Tidak ada nafsu makan
- Pandangan hidup kedepan kosong karena pasien tidak tau apa yang
harus ia perbuat
- Mudah lelah jika melakukan aktifitas.
5. EVALUASI MULTIAKSIAL :
Aksis I : F32.1 Gangguan Afektif episode Depresi Sedang
Aksi II : Tidak ada
Aksis III : Tidak ada
Aksis IV : ada, meninggalnya anak dan suami
Aksis V : Berdasarkan Global Assessment of Functioning
(GAF) Scale pada 70-61.
6. DAFTAR PROBLEM
Organobiologik
Tidak ditemukan kelainan fisik yang bermakna, tetapi diduga terdapat
ketidak seimbangan neurotransmitter sehingga pasien memerlukan
psikofarmakoterapi.
Psikologik
Stresor yang menyakitkan dimana anak satu-satunya dan suami meninggal
dunia
Sosiologik
6
![Page 7: gang.cemas](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082820/563dbb26550346aa9aaab1c6/html5/thumbnails/7.jpg)
Terdapat hendaya dalam bidang sosial dan pekerjaan.
7. PROGNOSIS
Bonam
a. Faktor Pendukung
- Tidak ada kelainan organik
- Keluarga yang mendukung pasien sembuh
- Pasien patuh minum obat dan kontrol rutin
b. Faktor penghambat
- Stressor psikologis jelas
- Perjalanan penyakit sudah berlangsung lama
8. PEMBAHASAN TINJAUAN PUSTAKA
Mood adalah keadaan emosi internal “alam perasaan” atau “suasana
perasaan” yang meresap dari seseorang.
Etiologi1,3
- Faktor BiologikDiduga kuat bahwa norepinephrine dan serotonin adalah dua jenis
neurotransmitter yang bertanggung jawab mengendalikan patofisiologi
ganguan alam perasaan pada manusia.
- Masalah genetik
Didapatkan fakta bahwa gangguan alam perasaan (mood) baik tipe bipolar
(adanya episode manik dan depresi) dan tipe unipolar (hanya depresi saja)
memiliki kecenderungan menurun kepada generasinya, berdasar etiologi
biologik. Gangguan bipolar lebih kuat menurun ketimbang unipolar. 50%
pasien bipolar mimiliki satu orangtua dengan gangguan alam
perasaan/gangguan afektif, yang tersering unipolar (depresi saja). Jika
seorang orang tua mengidap gangguan bipolar maka 27% anaknya memiliki
resiko mengidap gangguan alam perasaan. Bila kedua orangtua mengidap
gangguan bipolar maka 75% anaknya memiliki resiko mengidap gangguan
alam perasaan.
- Psikososial
7
![Page 8: gang.cemas](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082820/563dbb26550346aa9aaab1c6/html5/thumbnails/8.jpg)
Peristiwa traumatic kehidupan dan lingkungan sosial dengan suasana
yang menegangkan dapat menjadi kausa gangguan neurosa depresi. Sejumlah
data yang kuat menunjukkan kehilangan orangtua sebelum usia 11 tahun dan
kehilangan pasangan hidup harmoni dapat memacu serangan awal gangguan
neurosa depresi.
Gangguan Depresif2
* Episode Depresi :
1. Gejala utama ( pada derajat ringan, sedang, dan berat ) :
Afek depresif
Kehilangan minat dan kegembiraan
Berkurangnya energi yang menuju meningkatnya keadaan mudah lelah
(rasa lelah yang nyata sesudah kerja sedikit saja) dan menurunnya
aktivitas.
2. Gejala lainnya :
Kosentrasi dan perhatian berkurang
Harga diri dan kepercayaan berkurang
Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna
Pandangan masa depan yang suram dan pesimistis
Gagasan atau perbuatan membahayakan diri sendiri atau bunuh diri.
Tidur terganggu
Nafsu makan berkurang
* Episode Depresif Sedang
1. Sekurang – kurangnya harus ada 2 dari 3 gejala utama depresi ditambah
sekurang – kurangnya 3 ( dan sebaiknya 4 ) dari gejala lainnya.
2. Lamanya seluruh episode berlangsung minimunm sekitar 2 minggu
3. Menghadapi kesulitan nyata untuk menruskan kegiatan sosial, pekerjaan
dan urusan rumah tangga.
c. RENCANA TERAPI
a. Psikofarmaka
- Kalxetin 10 mg
- Alprazolam 0,25mg
- Trifluoperazine 1mg
b. Non-psikofarmaka
8
![Page 9: gang.cemas](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082820/563dbb26550346aa9aaab1c6/html5/thumbnails/9.jpg)
- Terapi Berorientasi Keluarga
- Psikoterapi suportif
d. FOLLOW UP
Memantau keadaan umum pasien dan perkembangan penyakit serta menilai
efektivitas pengobatan yang diberikan dan kemungkinan munculnya efek
samping obat yang diberikan.
9
![Page 10: gang.cemas](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082820/563dbb26550346aa9aaab1c6/html5/thumbnails/10.jpg)
DAFTAR PUSTAKA
1. Elvira SD, Hadisukanto G, 2010, Buku Ajar Psikiatri, Badan Penerbit FK
UI, Jakarta.
2. Maslim R, 2001, Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas
dari PPDGJ-III, Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK Unika Atma Jaya,
Jakarta.
3. Kaplan & Shadock, Buku Ajar Psikiatri Klinis Edisi 2, EGC, Jakarta.
10