Gang Guan

download Gang Guan

of 6

description

gangguan

Transcript of Gang Guan

LI 3. MEMAHAMI DAN MENJELASKAN TENTANG GANGGUAN KESEIMBANGAN ASAM BASALO 3.1. DEFINISIPenyimpangan status asam-basa normal dibagi menjadi empat kategori umum, bergantung pada sumber dan arah perubahan abnormal [H+].Kategori-kategori tersebut adalah asidosis respiratorik, alkalosis respiratorik, asidosis metabolik, dan asidosis respiratorik.

LO 3.2. KLASIFIKASIAsidosis MetabolikAsidosis metabolik (kekurangan HCO_3^-) adalah gangguan sistemik yang ditandai dengan penurunan primer kadar bikarbonat plasma, sehingga menyebabkan terjadinya penurunan pH (peningkatan [H^+]). [HCO_3^-] ECF adalah kurang dari 22 mEq/L dan pH-nya kurang dari 7.35.Kompensasi pernapasan kemudian segera dimulai untuk menurunkan PaCO_3melalui hiperventilasi sehingga asidosis metabolik jarang terjadi secara akut.Alkalosis Respiratorik Alkalosis respiratorik (kekurangan asam karbonat) adalah penurunan primer PaCO2 (hipokapnia), sehingga terjadi penurunan pH. PaCO2 7,45. Kompensasi ginjal berupa penurunan ekskresi H+ akibat lebih sedikit absorpsi HCO3- serum berbeda-beda, bergantung pada keadaannya yang akut atau kronis.Asidosis RespiratorikAsidosis respiratorik (kelebihan H2CO3) ditandai dengan peningkatan primer PaCO2 (hiperkapnia), sehingga menyebabkan terjadinya penurunan pH: PaCO2 lebih besar dari 45 mmHg dan pH kurang dari 7.35. Kompensasi ginjal mengakibatkan peningkatan HCO3- serum.Asidosis respiratorik dapat timbul secara akut maupun kronis.Alkalosis MetabolikAlkalosis metabolik (kelebihan HCO3-) adalah suatu gangguan sistemik yang dicirikan dengan adanya peningkatan primer kadar HCO3- plasma, sehingga menyebabkan peningkatan pH (penurunan [H+]. [HCO3-] ECF lebih besar dari 26 mEq/L dan pH lebih besar dari 7.45.Alkalosis metabolik sering disertai dengan berkurangnya volume ECF dan hipokalemia.LO 3.3. ETIOLOGIAsidosis metabolik Pembentukan asam yang berlebihan di dalam tubuhBerkurangnya kadar ion HCO3- dalam tubuhRetensi ion H+ dalam tubuh.Penambahan asamOksidasi lemak tak sempurna pada asidosis dibetika / kelaparanOksidasi karbohidrat tak sempurna pada asidosis laktatPengurangan bikarbonat : asidosis tubulus ginjal, diare, kolostomi, dan ileostomiBerbagai gangguan, seperti gagal ginjal, asidosis laktat, produksi badan keton naik, hyperaldosteron, keracunanAlkalosis metabolik Kekurangan H+ dari ECF(Muntah,penyedotan nasogastrik, diare dengan klorida, diuretik, hipokalemia) Retensi HCO3- (Pemberian natrium bikarbonat berlebihan, sindrom susu alkali)Asidosis respiratorikHambatan pada pusat pernafasan di medula oblongata (henti jantung akut), terapi oksigen pada hiperkapnia kronis, apnea saat tidur, obat-obatan:overdosis opiat, sedatif)Gangguan pada otot-otot pernafasan(penyakit neuromuskular, kifoskoliosis, obesitas yang berlebihan, cedera dinding dada)Gangguan pertukaran gas(emfisema dan bronkitis, edema paru akut, pneumonia, pneumotoraks)Obstruksi saluran nafas atas akut(aspirasi benda asing atau muntah, langiospasme atau edema laring)Alkalosis respiratorik Rangsangan pusat pernafasan(Hiperventilasi, hipermetabolik, tumor otak, cedera kepala, intoksikasi salisilat)Hipoksia(Gagal jantung kongestif, fibrosis paru, tinggal ditempat yang tinggi, asma, edema paru)Ventilasi mekanisme yang berlebihan Mekanisme yang belum jelas(Sepsis gram negatif, sirosis hepatis)Latihan fisikLO 3.4. KOMPENSASIBentuk-bentuk kompensasi adalah sebagai berikut:Asidosis metabolik, akan menimbulkan perangsangan untuk stimulasi pernapasan. Akibatnya P COdarah akan menurun, dan ini tentu berakibat kenaikan pH (lihat persamaan Henderson). Jadi, penurunan pH pada asidosis metabolic akan dikompensasi oleh suatu reaksi alkalosis respiratorik(pHP CO).

Alkalosis metabolik, akan menimbulkan depresi pernapasan sehingga P COdarah akan meningkat, yang ini tentunyaakan mengakibatkan penurunan pH. Jadi kenaikan pH padaalkalosis metabolik akan dikompensasi oleh suatu reaksiasidosis respiratorik.

Asidosis respiratorik, akan menimbulkan peningkatanreabsorbsi HCOdi ginjal, akibatnya kadar HCOdidarah akan meningkat dan pH juga akan naik. Jadi, asidosisrespiratorik akan dikompensasi oleh suatu alkalosis metabolic (pH , HCO3-).

Alkalosis respiratorik, akan menurunkan reabsorbsi HCO3di ginjal. Akibatnya kadar HCO3darah akan menurun dandengan sendirinya nilai pH akan turun pula. Artinya, alkalosisrespiratorik di tubuh akan dikompensasi oleh suatu asidosis metabolic.

LO 3.5. MANIFESTASI KLINIKAsidosis metabolikGejala serta tanda asidosis metabolik cenderung tidak jelas, dan pasien dapat asimtomatik, kecuali jika [HCO3-] serum turun sampai di bawah 15 mEq/L. Pernafasan kussmaul (nafas dalam dan cepat yang menunjukan adanya hiperventilasi kompensatorik) mungkin lebih menonjol pada asidosis akibat ketoasidosis diabetik dibandingkan pada asidosis akibat gagal ginjal. Gejala dan tanda utama asidosis metabolik adalah kelainan kardiovaskular,neurologis, dan fungsi tulang.

Alkalosis metabolikTidak terdapat gejala dan tanda alkalosis metabolik yang spesifik. Adanya gangguan ini harus dicurigai pada pasien yang memiliki riwayat muntah, penyedotan, nasogastrik, pengobatan diuretik atau pasien yang baru sembuh dari gagal nafas (Hiperkapnia)

Asidosis respiratorikGejala dan retensi CO2 tidak bersifat khas dan pada umumnya tidak mencerminkan kadar PaCO2 selain itu asidosis respiratorik akut maupun kronis selalu disertai oleh hipoksemia sehingga hipoksemia bertanggung jawab atas banyak tanda-tanda klinik akibat retensi CO2.

Alkalosis respiratorikTerdapat pola pernafasan yang berbeda-beda pada sindrom hiperventilasi yang diinduksi oleh kecemasan; mulai dari pernafasan yang normal sampai pernafasan yang jelas tampak lebih cepat, dalam, dan panjang.Pasien seringkali terlihat banyak menguap dan gejala mencolok lainnya adalah kepala terasa ringan, parestasi sekitar mulut.Apabila alkalosis yang terjadi cukup parah dapat timbul tetani seperti spasme karpopedal. Pasien dapat mengeluh kelelahan kronis, jantung berdebar-debar, cemas, mulut terasa kering, dan tidak bisa tidur. Gejala alkalosis respiratorik berat dapat disertai dengan ketidakmampuan berkonsentrasi, kekacauan mental, dan sinkop

LO 3.6. PENATALAKSANAANTerapi Asidosis RespiratorikKoreksi cairan perlu disertai pemeriksaanpH dan analisis gas darah. Pengobatanyang tepat adalah memperbaiki ventilasidengan respirator.Prinsip dasar terapi asidosis respiratorik adalah mengobati penyakit dasarnya dan dukungan ventilasi .hiperkapnia akut merupakan keadaan kegawatn medis karena respon ginjal berlangsung lambat dan biasanya disertai dengan hipoksemia, sehingga bila terapi yang ditujukan untuk penyakit dasar maupun terapi oksigen sebagai suplemen tidak member respon baik maka mungkin diperlukan bantuan ventilasi mekanik baik invasive maupun non invasive.

Terapi Alkalosis RespiratorikPengobatan ditujukan terhadap etiologi, disamping usaha untuk meningkatkan pCO2 dalam darah.

Terapi Asidosis Metabolik1.Diberikan cairan yang mengandung bikarbonat. Bila beratdengan pH < 7,10 segera diberikan bikarbonat 2-4 mEq/kgBB.2.Bila mungkin lakukan pemeriksaan analisis gas darah denganmemakai rumus berikut :Bikarbonat yang diperlukan (mEq) = BE x BB x 0,3Keterangan:BE = Base excess (kelebihan basa) yang merupakanperbedaan antara konsentrasi natrium bikarbonat yangdikehendaki dan yang terukur saat itu dalam mEq/l. BE yangnegative berarti defisit basa.BB = Berat badan dalam kg0,3 = factor distribusi natrium bikarbonat dalam tubuh.3.Keadaan terkompensasi (pH normal) berikan separuh cairansecara cepat dan sisanya dengan infus.Keadaan tak terkompensasi (pH < 7,10) berikan koreksi penuhsecara cepat.4.Bila terdapat gangguan fungsi ginjal pemberian natriumbikarbonat harus hati-hati, karena natrium dapat meningkatkanvolume cairan ekstraselular.

Terapi Alkalosis MetabolikPengobatan alkalosis metabolic adalah dengan pemberian ammonium klorida dengan dosis dihitungmenurut rumus: Amonium klorida yang diperlukan (mEq) = (Ki-Ku) x BB x fd Atau0,3 x BB x BEKeterangan:Ki = Konsentrasi bikarbonat natrikus yang diinginkanKu = Konsentrasi bikarbonat natrikus yang diukur BB = Berat badan dalam kgfd = Faktor distribusi dalam tubuh, untuk ammoniumklorida adalah 0,2 0,3