gamping
Click here to load reader
-
Upload
elvira-wea -
Category
Documents
-
view
186 -
download
4
description
Transcript of gamping
DIAGRAM ALIR PENGOLAHAN BATU GAMPING MENJADI KAPUR TOHOR
Penambangan Batu gamping (CaCO3) dengan sistem open pit (quary)
Penghancuran Batu Gamping dengan
menggunakan Crusher
Ukuran butir 5-10 cm
Ukuran butir > 10s cm
Kalsinasi/ pembakaran
pada suhu 9000-10000C
Hasil kalsinasi berupa :
Kapur tohor mentah (CaO) + abu+ CO2
pemisahan
Abu Kapur tohor mentah Co2
Penyeduhan Tohor
Kapur Tohor siap pakai
PENJELASAN DIAGRAM ALIR
1. Penambangan Batu gamping (CaCO3) ; penambangan batu gamping umumnya
dilakukan denan tambang terbuka dengan sistem Quary dimana pada tahap awal yaitu
pengupasan overburden yang terdiri dari tanah liat, pasir, dank oral. Pengambilan
bongalah batu gampaing biasanya menggunakan Wheel loader.
2. Penghancuran Batu Gamping dengan menggunakan Crusher ; Bongkahan batu
gamping yang telah ditambang tidak dapat langsung digunakansebagai bahan baku
tetapi harus di reduksi ukuran terlebih dahulu menggunakan Crusher agar diperoleh
ukuran yang diinginkan. Dalam pembuatan kapur tohor dibutuhkan batu gamping
dengan ukuran 5-7 cm
3. Kalsinasi/ pembakaran ; kalsinasi pada temperature 900-1000 C sehingga batu
gamping terurai menjadi CaO dan CO2.
4. Proses pemisahan; Dalam proses ini dilakukan pemisahan Kapur tohor dari abu sisa
pembakaran dan gas Co2.
5. Penyeduhan ;
6. Kapur tohor siap pakai.
KAPUR TOHOR
Kapur Tohor ( Quick Lime ) dihasilkan dari batu gamping yang dikalsinasikan pada
suhu 600 - 900 oC. Kapur tohor ini apabila disiram dengan air akan menghasilkan kapur
padam dengan mengeluarkan panas. Jadi dalam pembuatan batu gamping menjadi kapur
tohor memerlukan temperatur yang tinggi.
Bahan dasar Pembuatan Kapur Tohor adalah Batu Gamping ( CaCO3 ).
Pembakaran dengan Kayu Api
Pembakaran calsium karbonat untuk dijadikan kapur tohor sangat banyak diusahakan
dikawasan yang mengandung batuan gamping umumnya dikawasan pegunungan atau
perbukitan disekitar hutan, proses pembakaran dilakukan dalam jobong tradisional dan
menggunakan bahan bakar kayu. Untuk pembakaran ini diperlukan temperature diatas 950 oC
agar terjadi kalsinasi dan memerlukan bahan bakar yang cukup banyak, dimana 10 sd 12 truk
kayu bakar diperlukan untuk menghasilkan 30 sampai dengan 35 ton kapur tohor (quick
lime) , effisiensi thermal dalam kisaran 15%.
Bahan bakar yang banyak digunakan untuk jobong kapur adalah kayu bakar (dongkel
kayu jati, kayu mahoni dll) dan serbuk gergajian kayu (wood molding).Proses
pembakaran dengan menggunakan kayu api ini hampir sama dengan yang menggunakan batu
bara hanya saja lebih sederhana. Dimana tungku pembakarannya di buat sebagai tungu dalam
tanah dengan kedalaman kurang lebih 5 meter dan dibuat dinding dengan bahan batako agar
kapur tidak tercampur dengan tanah. Tebal dinding bagian bawah antara 1 meter dan bagian
atas 0,5 meter. Di dalam tungku harus diberi ruangan dengan jarak 3 meter dari tanah sebagai
ruang pembakaran.
Kapur yang akan di bakar dimasukan ke dalam tungku lalu dibakar seperti biasa
dengan nyala api besar lalu biarkan. Pembakaran harus berlangsung dalam waktu yang lama
karena panas yang diberikan oleh api tidak terlalu besar seperti pada pembakaran dengan batu
bara.
Gambar 1
Model Tungku tradisional untuk pembakaran
3.6 PROSES PADA PEMBUATAN KAPUR TOHOR
Adapun proses-proses yang terjadi pada pembuatan kapur tohor antara lain
1.) Kalsinasi kapur
Alat yang dipakai adalah tungku pembakaran. Batuan kapur dengan ukuran 5 - 7 cm,
dibkar di dalam tungku dalam suhu tertentu. Di sini suhu bervariasi dari 900 - 1000o C dalam
waktu 1 - 3 jam.
2.) Slaking
CaO hasil pembakaran ditimbang kemudian dimasukkan ke dalam air. Jumlah air 5 -
6 berat CaO. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
Ca(OH)2 CaO + H2O. Reaksi yang bersifat eksotermis dan akan timbul sejumlah panas.
Alat yang dipakai yaitu gelas piala ukuran 1,5 liter.
3.) Karbonatasi
Alat dan bahan yang pergunakan adalah gelas piala ukuran1,5 liter sebagai
karbonator, 1 botol CO2 dengan alat control, pH meter, dan pengaduk. Milk lime (Ca(OH)2),
hasil dari slaking dialiri gas-gas CO2 dari botol-botol.
4.) Penyaringan dan pengeringan
Endapan dan fitrat yang terjadi setelah proses karbonatasi dipisahkan dengan jalan
penyaringan. Padatan yang dapat dikeringkan dalam oven pada suhu 100o C, sedang
beningnya dibuang.
1.3. Penggunaan Kapur Tohor ( CaO ) setelah mengalami proses pembakaran ( Oksidasi )
Adapun penggunaan dari kapur tohor setelah proses pembakaran antara Lain:
Pemurni Gula
Dicampur dengan Kokas ( batu bara atau ninyak ) untuk pembuatan karbit.
Dicampur dengan Flouspar dan soda dan digunakan untuk industri logam
Untuk pupuk dan penetralan tanah dari keasaman
Reaksi pada kapur Tohor dengan air dapat berbahaya bagi pernapasan,kulit dan mata.
Jika menghirup udar akan menyebabkan batuk,bersin,sulit bernapas.