GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN CATEN PEREMPUAN …

34
GAMBARAN TI TENTANG BANY Diajukan Sebagai Sal Sekolah Tinggi I PR SEKO JENDER INGKAT PENGETAHUAN CATEN PEREMP G PERAWATAN PRAKONSEPSI DI DESA YUREJO DAN SUMBERREJO SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN 2012 KARYA TULIS ILMIAH lah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya K Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogya Disusun Oleh Rafia Mukhlisa NPM : 1309161 PROGRAM STUDI KEBIDANAN OLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA 2012 PUAN Kebidanan yakarta

Transcript of GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN CATEN PEREMPUAN …

Page 1: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN CATEN PEREMPUAN …

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN CATEN PEREMPUANTENTANG PERAWATAN PRAKONSEPSI DI DESA

BANYUREJO DAN SUMBERREJO SLEMANYOGYAKARTA TAHUN 2012

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya KebidananSekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Disusun Oleh

Rafia MukhlisaNPM : 1309161

PROGRAM STUDI KEBIDANANSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA2012

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN CATEN PEREMPUANTENTANG PERAWATAN PRAKONSEPSI DI DESA

BANYUREJO DAN SUMBERREJO SLEMANYOGYAKARTA TAHUN 2012

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya KebidananSekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Disusun Oleh

Rafia MukhlisaNPM : 1309161

PROGRAM STUDI KEBIDANANSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA2012

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN CATEN PEREMPUANTENTANG PERAWATAN PRAKONSEPSI DI DESA

BANYUREJO DAN SUMBERREJO SLEMANYOGYAKARTA TAHUN 2012

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya KebidananSekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Disusun Oleh

Rafia MukhlisaNPM : 1309161

PROGRAM STUDI KEBIDANANSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA2012

Page 2: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN CATEN PEREMPUAN …

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

iii  

HALAMAN PENGESAHAN

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN CATEN PEREMPUAN TENTANG PERAWATAN PRAKONSEPSI DI DESA

BANYUREJO DAN SUMBERREJO SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN 2012

KARYA TULIS ILMIAH Telah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji dan Diterima Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mendapatkan Gelar Ahli Madya Kebidanan di Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Tanggal: .................................

Menyetujui :

Penguji, Pembimbing I, Pembimbing II,

Dewi Rokhanawati, M.Ph Sujiyatini, M.Keb Nendhi Wahyunia U, SST NID: 05 1003 7702 NIP: 197101292001122002 NIDN : 05 2205 8801

Mengesahkan, Ketua Program Studi Kebidanan

STIKES A. Yani Yogyakarta

Tyasning Yuni Astuti, SST, M.Kes NID: 05 1006 8501

Page 3: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN CATEN PEREMPUAN …

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

iv  

HALAMAN PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Karya Tulis Ilmiah ini tidak terdapat karya tulis yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Yogyakarta, Agustus 2012

Rafia Mukhlisa

Page 4: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN CATEN PEREMPUAN …

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

vii  

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Gambaran Tingkat Pengetahuan Caten Perempuan Tentang Perawatan Prakonsepsi di Desa Banyurejo dan Sumberrejo Sleman Yogyakarta Tahun 2012”

Karya tulis ilmiah ini telah dapat diselesaikan, atas bimbingan, arahan, dan bantuan berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, dan pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. dr. I. Edy Purwoko, Sp.B selaku Ketua Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.

2. Tyasning Yuni Astuti A, S.SiT, M.Kes, selaku Ketua Program Studi D-III Kebidanan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.

3. Dewi Rokhanawati, M.Ph selaku penguji yang telah memberikan saran sehingga Karya Tulis Ilmiah ini menjadi lebih baik.

4. Sujiyatini, M.Keb. selaku Pembimbing I yang telah bersedia membimbing dan mengarahkan selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah.

5. Nendhi Wahyunia Utami, S.ST, selaku Pembimbing II yang telah membimbing dan mengarahkan selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah.

6. Ason Abadi selaku Kepala Desa Banyurejo dan Pardjo selaku Kepala Desa Sumberrejo Sleman yang telah memberikan lahan untuk melakukan penelitian

7. Para Caten yang bersedia menjadi responden saat studi pendahuluan dan penelitian

8. Kedua orang tua dan keluarga yang telah memberikan doa dan dukungan sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik.

9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu dan memberi semangat dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan kebaikan kepada semuanya,

sebagai imbalan atas segala amal baik dan bantuannya. Akhirnya besar harapan penulis semoga Karya Tulis Ilmiah ini berguna bagi semuanya.

Yogyakarta, Agustus 2012

Penulis

Page 5: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN CATEN PEREMPUAN …

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

viii  

DAFTAR ISI Halaman

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii HALAMAN PERNYATAAN ......................................................................... iv HALAMAN MOTTO ...................................................................................... v HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... vi KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii DAFTAR ISI .................................................................................................... viii DAFTAR TABEL ............................................................................................ ix DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... x DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xi INTISARI ........................................................................................................ xii ABSTRACT ..................................................................................................... xiii BAB. I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................................ 5 C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 5 D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 6 E. Keaslian Penelitian ............................................................................... 7

BAB. II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori ..................................................................................... 8 B. Kerangka Teori .................................................................................... 24 C. Kerangka Konsep ................................................................................. 25

BAB. III METODE PENELITIAN A. Metode dan Rancangan Penelitian ....................................................... 26 B. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................... 27 C. Populasi, Sampel dan Teknik Sampel .................................................. 27 D. Variabel Penelitian ............................................................................... 28 E. Definisi Operasional ............................................................................ 28 F. Alat dan Metode Pengumpulan Data ................................................... 28 G. Validitas dan Realibilitas ..................................................................... 31 H. Metode Pengolahan dan Analisis Data ................................................ 33 I. Etika Penelitian .................................................................................... 34 J. Pelaksanaan Penelitian ......................................................................... 35

BAB. IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian .................................................................................... 36 B. Pembahasan .......................................................................................... 42 C. Keterbatasan Peneliti ........................................................................... 48

BAB. V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan .......................................................................................... 49 B. Saran .................................................................................................... 50

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

Page 6: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN CATEN PEREMPUAN …

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

ix  

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1. Definisi Operasional ....................................................................... 26 Tabel 3.2. Kisi-Kisi Pertanyaan ....................................................................... 27 Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Karakteristik .......... 37 Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Pengertian Perawatan Prakonsepsi ................ 38 Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Tujuan Perawatan Prakonsepsi ...................... 39 Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Keuntungan Perawatan Prakonsepsi ............. 39 Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Langkah-langkah Perawatan Prakonsepsi ..... 40 Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Hal Yang Harus Dihindari ............................. 41 Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi Masalah Perawatan Prakonsepsi .................. 41

Page 7: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN CATEN PEREMPUAN …

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

x  

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Kerangka Teori............................................................................ 24 Gambar 2.2. Kerangka Konsep ........................................................................ 25 Gambar 3.1. Desain Penelitian ......................................................................... 26

Page 8: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN CATEN PEREMPUAN …

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

xi  

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Permohonan Menjadi Responden Lampiran 2. Lembar Persetujuan Menjadi Responden Lampiran 3. Kuesioner Validitas Lampiran 4. Kuesioner Penelitian Lampiran 5. Kunci Jawaban Kuesioner Penelitian Lampiran 6. Data Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 7. Data Hasil Validitas dan Reliabilitas Lampiran 8. Data Tabulasi Penelitian Lampiran 9. Surat Ijin Studi Pendahuluan Lampiran 10. Surat Ijin Penelitian

Page 9: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN CATEN PEREMPUAN …

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

xii  

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN CATEN PEREMPUAN TENTANG PERAWATAN PRAKONSEPSI DI DESA

BANYUREJO DAN SUMBERREJO SLEMAN YOGYAKARTA 2012

INTISARI

Rafia Mukhlisa, Sujiyatini, Nendhi Wahyunia Utami

Latar Belakang: Hasil Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia Tahun 2007 menunjukkan bahwa derajat kesehatan ibu perlu ditingkatkan, ditandai oleh Angka Kematian Ibu (AKI) yaitu 228/100.000 KH, dan Tahun 2008 4.692 jiwa ibu melayang dimasa kehamilan, persalinan dan nifas. Sebelum berencana untuk hamil dan memiliki bayi, ada baiknya bila calon orang tua melakukan persiapan sebelum hamil (prakonsepsi). Persiapan ini meliputi persiapan fisik, mental dan gizi. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui bagaimana gambaran pengetahuan caten perempuan tentang perawatan prakonsepsi Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Penelitian dilakukan di Desa Banyurejo dan Sumberrejo Sleman Yogyakarta pada bulan Juli 2012. Subyek penelitian adalah caten perempuan yang berjumlah 22 orang. Analisis data menggunakan rumus prosentase dengan skala ordinal. Hasil Penelitian: Pengetahuan caten tentang perawatan prakonsepsi sebagian besar dalam kategori cukup 16 responden (72,7%), baik 5 responden (22,7%), dan kategori kurang 1 responden (4,5%). Kesimpulan: Tingkat pengetahuan caten perempuan tentang perawatan prakonsepsi di Desa Banyurejo dan Sumberrejo Sleman Yogyakarta tahun 2012 sebagian besar dalam kategori cukup. Saran : Pihak Tenaga Kesehatan diharapkan memberikan penyuluhan kepada para caten terutama tentang perawatan prakonsepsi dan diharapkan membantu para calon orang tua untuk mempermudah mencapai tingkat kesehatan optimal sebelum ia mengandung. Kata Kunci : Tingkat Pengetahuan, Caten, Perawatan Prakonsepsi Kerpustakaan : 8 Buku (tahun 2002-2011) Halaman : xi, 50, 9 Tabel, 3 Gambar, 13 Lampiran

Page 10: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN CATEN PEREMPUAN …

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

xiii  

DESCRIPTION LEVEL OF KNOWLEDGE CATEN WOMEN ABOUT CARE PRECONCEPTION IN THE VILLAGE

BANYUREJO AND SUMBERREJO SLEMAN YOGYAKARTA 2012

ABSTRACT

Rafia Mukhlisa, Sujiyatini, Nendhi Wahyunia Utami

Background: The results of Survey Demographic and Health Indonesia of 2007 showed that the degree of the mother's health needs to be improved, characterized by the Maternal Mortality Rate (MMR) is 228/100.000 KH, and year 2008 4.692 soul mothers drifted future pregnancy, childbirth and postpartum. Before planning to become pregnant and have a baby, it's good when expectant parents prepare before pregnancy (preconception). This preparation includes the preparation of physical, mental and nutritional. Objective: To determine how the image knowledge Caten of women about preconception care. Methods: This study was a research descriptive approach is cross sectional. The study was conducted in the village of Sleman Yogyakarta Sumberejo Banyurejo and July 2012. Subjects were Caten women totaling 22 people. Data analysis using the percentage formula with ordinal scale. Results: Knowledge Caten about care preconception are mostly in the category just 16 respondents (72,7%), both 5 respondents (22,7%), and the category of less than 1 respondent (4,5%). Conclusion: The level of knowledge Caten women about care preconception in the village Banyurejo and Sumberrejo Sleman Yogyakarta in 2012 mostly in category pretty. Tip: The Health Workers are expected to provide counseling to the Caten especially on care preconception and are expected to help prospective parents to facilitate achieve optimal levels of health before she conceived. Keywords: Level of Knowledge, Caten, care preconception Library: 8 Books (years 2002-2011) Pages: xi, 50, 9 tables, 3 pictures, 13 Appendix

Page 11: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN CATEN PEREMPUAN …

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

1

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perawatan prakonsepsi adalah perawatan yang diberikan sebelum kehamilan

dengan sasaran mempermudah seorang wanita mencapai tingkat kesehatan yang

optimal sebelum ia mengandung. Jelasnya, wanita hamil yang sehat memiliki

kemungkinan lebih besar untuk memiliki bayi yang sehat (Varney, 2006).

Sebelum berencana untuk hamil dan memiliki bayi, ada baiknya bila calon

orang tua melakukan persiapan sebelum hamil (pra konsepsi). Persiapan ini

meliputi persiapan fisik, mental dan gizi. Untuk calon ibu yang akan

mempersiapkan kehamilannya, persiapan itu penting karena calon ibu akan

mengalami banyak perubahan besar yang berkaitan dengan dirinya. Perubahan-

perubahan itu termasuk perubahan fisik dan perubahan peran yang disandang.

Kesiapan calon ibu diharapkan akan memberikan pengaruh yang lebih baik

kepada calon janin yang akan dikandungnya (Herawati, 2011).

Pengawasan sebelum lahir (antenatal) terbukti mempunyai kedudukan yang

sangat penting dalam upaya meningkatkan kesehatan mental dan fisik kehamilan,

untuk menghadapi persalinan. Dengan pengawasan hamil dapat diketahui

berbagai komplikasi ibu yang dapat mempengaruhi kehamilan atau komplikasi

kehamilan sehingga segera diatasi. Dengan perawatan hamil dapat menurunkan

angka kematian ibu maupun angka kematian bayi, sebagai cermin kemampuan

setiap bangsa untuk memberikan pelayanan dan pengayoman medis terhadap

masyarakatnya. Secara rinci tujuan antenatal mengurangi dan menegakkan dan

Page 12: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN CATEN PEREMPUAN …

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

  

  

2

mengobati secara dini komplikasi ibu yang dapat mempengaruhi kehamilan,

mempertahankan dan meningkatkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil,

mempersiapkan fisik dan mental ibu hamil untuk menghadapi persalinan

(Manuaba, 2009).

Untuk mencapai sasaran Millenium Development Goals (MDGs) yaitu

Angka Kematian Ibu (AKI) sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup (KH) dan

Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi 23 per 1.000 KH pada tahun 2015, perlu

upaya percepatan yang lebih besar dan kerja keras karena kondisi saat ini, AKI

307 per 100.000 KH dan AKB 34 per 1.000 KH (Dinkes RI, 2010)

Hasil Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2007 menunjukkan

bahwa derajat kesehatan ibu di Indonesia masih perlu ditingkatkan,ditandai oleh

Angka Kematian Ibu (AKI) yaitu 228/100.000 Kelahiran Hidup (KH), dan tahun

2008, 4.692 jiwa ibu melayang dimasa kehamilan, persalinan, dan nifas, beberapa

penyebab kematian ibu adalah pendarahan, eklamsi, infeksi, partus lama, abortus, dan

lain-lain (BKKBN, 2007).

Hasil Susenas tahun 2005 menunjukkan angka kematian ibu di Propinsi DIY

sebesar 105/100.000 kelahiran hidup, angka ini mengalami penurunan

dibandingkan hasil Susenas sebelumnya, yaitu sebesar 110/100.000 kelahiran

hidup. Jumlah kematian ibu yang terlaporkan dari pencatatan dan pelaporan

melalui dinas kesehatan tahun 2007 dilaporkan sebesar 34 kasus kematian dengan

perincian kematian pada ibu hamil sebanyak 3 kasus, kematian ibu bersalin 16

dan kematian ibu nifas sebanyak 15 kasus (Dinkes, 2005).

Page 13: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN CATEN PEREMPUAN …

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

  

  

3

Salah satu upaya terobosan dan terbukti mampu meningkatkan indikator

proksi (persalinan oleh tenaga kesehatan) dalam penurunan Angka Kematian Ibu

dan Angka Kematian Bayi adalah Program Perencanaan Persalinan dan

Pencegahan Komplikasi (P4K). Program dengan menggunakan “stiker” ini, dapat

meningkatkan peran aktif suami (suami Siaga), keluarga dan masyarakat dalam

merencanakan persalinan yang aman. Program ini juga meningkatkan persiapan

menghdapi komplikasi pada saat kehamilan, termasuk perencanaan pemakaian

alat/ obat kontrasepsi pasca persalinan.Selain itu, program P4K juga mendorong

ibu hamil untuk memeriksakan kehamilan, bersalin,pemeriksaan nifas dan bayi

yang dilahirkan oleh tenaga kesehatan terampil termasuk skrining status

imunisasi tetanus lengkap pada setiap ibu hamil (Dinkes, 2010)

Jumlah kematian maternal (Ibu hamil, bersalin dan nifas) pada tahun 2010,

tercatat 13 ibu yang meninggal terdiri dari kematian ibu hamil 1 orang, dan

kematian ibu nifas sebanyak 12 orang. Dengan penyebab kematiannya adalah

perdarahan dan sepsis, TBC dan SLE (Post Partum 30 hari), Inpartu Rupture uteri,

perdarahan post partum, H1N1 indirect, anemis aplastik. Data jumlah kematian

Ibu di Kabupaten Sleman apabila dilihat Angka Kematian Ibu hamil, bersalin dan

nifas per 100.000 kelahiran menunjukkan angka yang meningkat dibanding

dengan tahun 2009 (75,99 per 100.000 kelahiran) pada tahun 2010 angka

kematian ibu (112,2 per 100.000 kelahiran) (Dinkes, 2010).

Pemahaman dan pengetahuan mengenai perawatan prakonsepsi diharapkan

membantu para calon orang tua untuk mempermudah mencapai tingkat kesehatan

yang optimal sebelum ia mengandung dan kemungkinan lebih besar untuk

Page 14: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN CATEN PEREMPUAN …

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

  

  

4

memiliki bayi yang sehat. Hal tersebut dapat terjadi karena perilaku atau tindakan

seseorang dipengaruhi oleh pengetahuan yang ia miliki (Notoatmodjo, 2003),

menyatakan bahwa pengetahuan merupakan faktor predisposisi dalam

pembentukan perilaku.

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 24 Februari

2012 di Desa Banyurejo Sleman Yogyakarta terdapat 30 calon pengantin baru

pada bulan Januari-April. Melalui hasil tanya jawab langsung dengan responden

5 calon pengantin baru, didapatkan 1 diantaranya mengatakan tahu tentang

perawatan prakonsepsi atau perawatan prakehamilan, dan 4 diantaranya

mengatakan tidak tahu tentang perawatan prakonsepsi atau perawatan

prakehamilan. Hasil tersebut menggambarkan bahwa tingkat pengetahuan ibu

mengenai perawatan prakonsepsi masih rendah.

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka penulis ingin melakukan

penelitian di Desa Banyurejo Sleman, dengan judul “Gambaran Tingkat

Pengetahuan Caten Perempuan Tentang Perawatan Prakonsepsi di Desa

Banyurejo dan Sumber Rejo Sleman Yogyakarta Tahun 2012.

Page 15: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN CATEN PEREMPUAN …

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

  

  

5

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah “Bagaimanakah gambaran tingkat pengetahuan caten tentang perawatan

prakonsepsi di Desa Banyurejo dan Sumberrejo Sleman Yogyakarta Tahun

2012?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui gambaran tingkat pengetahuan caten tentang perawatan

prakonsepsi di Desa Banyurejo dan Sumberrejo Sleman Yogyakarta Tahun

2012

2. Tujuan Khusus

a. Diketahui tentang pengertian perawatan prakonsepsi di Desa Banyurejo

dan Sumberrejo Sleman Yogyakarta Tahun 2012

b. Diketahui tentang keuntungan perawatan prakonsepsi di Desa Banyurejo

dan Sumberrejo Sleman Yogyakarta Tahun 2012

c. Diketahui tentang langkah-langkah dalam perawatan prakonsepsi di Desa

Banyurejo dan Sumberrejo Sleman Yogyakarta Tahun 2012

d. Diketahui tentang hal-hal yang harus dihindari di masa prakonsepsi di

Desa Banyurejo dan Sumberrejo Sleman Yogyakarta Tahun 2012

e. Diketahui tentang masalah prakonsepsi pada pria dan wanita di Desa

Banyurejo dan Sumberrejo Sleman Yogyakarta Tahun 2012

Page 16: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN CATEN PEREMPUAN …

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

  

  

6

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai pertimbangan atau masukan

untuk menambah wawasan tentang gambaran tingkat pengetahuan caten

tentang perawatan prakonsepsi.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi caten

Hasil penelitian diharapkan dapat menambah wawasan tentang perawatan

prakonsepsi pada caten sehingga mempermudah mencapai tingkat

kesehatan yang optimal dan memiliki bayi yang sehat

b. Bagi Bidan Desa Banyurejo dan Sumberrejo Sleman

Memberikan masukan dan informasi kepada para bidan tentang tingkat

pengetahuan caten tentang perawatan prakonsepsi sebagai saran untuk

mendapatkan bayi yang sehat atau tanpa cacat.

c. Bagi Penulis

Sebagai penerapan kuliah metodologi penelitian semasa mengikuti

pendidikan kebidanan dan menambah pengalaman dalam penulisan karya

tulis ilmiah dengan harapan dapat meningkatkan pengetahuan dan

keterampilan dalam mempelajari penyusunan Karya Tulis Ilmiah.

d. Bagi Mahasiswa Stikes Achmad Yani Yogyakarta

Hasil penelitian diharapkan menjadi data dasar untuk penelitian

selanjutnya mengenai pengetahuan ibu tentang perawatan prakonsepsi.

Page 17: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN CATEN PEREMPUAN …

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

  

  

7

E. Keaslian Penelitian

1.Chapman, A (2007).

Meneliti tentang peningkatan perawatan prakonsepsi dan Penyerapan

Suplementasi Asan Folat Periconceptional Tahun 2007. Penelitian ini

menggunakan metode proses induktif analisis tematik. Hasil dari

penelitian ini adalah kebanyakan wanita tidak menyadari kebutuhan untuk

perawatan prakonsepsi dan terkejut melihat luasnya isu yang terlibat.

Penelitian yang akan dilakukan oleh penulis yaitu sama-sama meneliti

tentang perawatan prakonsepsi sedangkan perbedaan dengan penelitian ini

adalah metode, sampel, tempat dan waktu penelitian.

2.Pract (2010)

Meneliti tentang mengintegrasikan perawatan prakonsepsi untuk wanita

dengan diabetes dalam perawatan primer tahun 2010. Penelitian ini

menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan cross sectional. Hasil

penelitiannya menunjukkan bahwa Nakes harus lebih efektif terlibat dalam

memberikan perawatan prakonsepsi untuk wanita diabetes. Penelitian yang

akan dilakukan penulis sama-sama meneliti tentang perawatan prakonsepsi

sedangkan perbedaan dengan penelitian ini adalah metode penelitian,

sampel, tempat dan waktu penelitian.

Page 18: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN CATEN PEREMPUAN …

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

  

  

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Daerah Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Banyurejo dan Desa

Sumberrejo.Desa Banyurejo dan Sumberrejo yang termasuk dalam

wilayah Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman. Desa Banyurejo terdiri

dari 14 dusun dan Desa Sumberrejo terdiri dari 10 dusun. Batas wilayah

sebelah utara Desa Sumberrejo, batas sebelah selatan Desa Manyudan,

batas sebelah timur Desa Tambak Rejo, bats sebelah barat kota Magelang.

Desa Banyurejo dan Sumberrejo dipimpin oleh kepala desa dan

mempunyai luas wilayah 4,82 km2 .Jumlah penduduk pada pertengahan

tahun 2012 adalah 8150 jiwa. di Desa Banyurejo dan Sumberrejo belum

ada kegiatan atau penyuluhan caten tentang perawatan prakonsepsi baik

dilakukan oleh tenaga kesehatan maupun oleh desa tersebut. Adapun yang

sudah dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk caten yaitu suntik TT atau

suntik imunisasi sebelum nikah dan pernah melakukan penyuluhan tentang

caten namun belum mencakup tentang perawatan prakonsepsi.

Page 19: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN CATEN PEREMPUAN …

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

  

  

37

2. Karakteristik Responden

a) Karakteristik responden berdasarkan Umur, Pendidikan,

Pekerjaan dan Sumber Informasi

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan karakteristik

No Karakteristik Jumlah Prosentase

Umur 1 < 20 3 13.6 2 20-30 19 86.4 Jumlah 22 100.0 Pendidikan 1 SD 1 4.5 2 SMP 5 22.7 3 SMA 16 72.7 Jumlah 22 100.0 Pekerjaan 1 IRT 11 50.0 2 Karyawan 9 40.9 3 Pedagang 2 9.1 Jumlah 22 100.0 Sumber Informasi 1 Audio Visual 4 18.2 2 Orang Lain 3 13.6 3 Tenaga Kesehatan 15 68.2 Jumlah 22 100.0

(Sumber : Data Primer, 2012)

Berdasarkan table 4.1 karakteristik berdasarkan umur menunjukkan

bahwa sebagian besar responden berumur 22 tahun yaitu sebanyak 5

orang (22,7%) dan sebagian kecil berumur <20 tahun sebanyak 3 orang

(13,6%), karakteristik berdasarkan pendidikan sebagian besar

responden berpendidikan SMA yaitu sebanyak 16 orang (72,2%) dan

sebagian kecil responden berpendidikan SD yaitu 1 orang (4,5%),

karakteristik responden berdasarkan pekerjaan sebagian besar

responden pekerjaan IRT yaitu sebanyak 11 orang (50,0%) dan

Page 20: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN CATEN PEREMPUAN …

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

  

  

38

sebagian kecil pedagang yaitu 2 orang (9,1%) dan karakteristik

berdasarkan sumber informasi sebagian besar dari tenaga kesehatan

yaitu sebanyak 15 orang (68,2%) dan sebagian kecil mendapatkan

sumber informasi dari orang lain yaitu 3 orang (13,6%)

b) Pengetahuan Responden tentang Pengertian Perawatan

Prakonsepsi

Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan responden tentang pengertian

perawatan prakonsepsi dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Tentang Pengertian Perawatan Prakonsepsi

No Pengetahuan Ibu Jumlah Prosentase 1. Baik 20 90.9 2. Kurang 2 9.1

Jumlah 22 100,0 (Sumber : Data Primer,2012)

Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan bahwa sebagian besar responden

memiliki tingkat pengetahuan tentang pengertian perawatan

prakonsepsi baik yaitu sebanyak 20 orang (90.9%) dan sebagian kecil

responden memiliki pengetahuan kurang yaitu 2 orang (9,1%).

c) Pengetahun Responden tentang Tujuan Perawatan Prakonsepsi

Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan responden tentang tujuan

perawatan prakonsepsi dapat dilihat pada tabel berikut :

Page 21: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN CATEN PEREMPUAN …

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

  

  

39

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Tentang Tujuan Perawatan Prakonsepsi

No Pengetahuan Ibu Jumlah Prosentase 1. Baik 19 86.4 2. Kurang 3 13.6

Jumlah 22 100,0 (Sumber : Data Primer, 2012)

Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa sebagian besar responden

memiliki tingkat pengetahuan tentang tujuan perawatan prakonsepsi

baik yaitu sebanyak 19 orang (86,4%) dan sebagian kecil responden

memiliki pengetahuan 3 orang (13,6%).

d) Pengetahuan Responden tentang Keuntungan Perawatan

Prakonsepsi

Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan responden tentang

keuntungan perawatan prakonsepsi dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Tentang Keuntungan Perawatan Prakonsepsi

No Pengetahuan Ibu Jumlah Prosentase 1. Baik 7 31.8 2. Kurang 15 68.2

Jumlah 22 100,0 (Sumber : Data Primer,2012)

Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan bahwa sebagian besar responden

memiliki tingkat pengetahuan tentang keuntungan perawatan

prakonsepsi kurang yaitu sebanyak 15 orang (68,2%) dan sebagian

kecil responden memiliki tingkat pengetahuan baik yaitu 7 orang

(31,8%).

Page 22: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN CATEN PEREMPUAN …

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

  

  

40

e) Pengetahuan Responden tentang Langkah dalam Perawatan

Prakonsepsi

Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan responden tentang langkah

dalam perawatan prakonsepsi dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Tentang Langkah Dalam Perawatan Prakonsepsi

No Pengetahuan Ibu Jumlah Prosentase 1. Baik 3 13.6 2. 3.

Cukup Kurang

15 4

68.2 18.2

Jumlah 22 100,0 (Sumber : Data Primer,2012)

Berdasarkan tabel 4.8 menunjukkan bahwa sebagian besar responden

memiliki tingkat pengetahuan tentang langkah dalam perawatan

prakonsepsi cukup yaitu sebanyak 15 orang (68,2%) dan sebagian kecil

responden memiliki pengetahuan baik yaitu 3 orang (13,6%).

f) Pengetahuan Responden tentang Hal yang Harus Dihindari dalam

Perawatan Prakonsepsi

Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan responden tentang hal yang

harus dihindari dalam perawatan prakonsepsi dapat dilihat pada tabel

berikut :

Page 23: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN CATEN PEREMPUAN …

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

  

  

41

Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Tentang Hal Yang Harus Dihindari Dalam Perawatan Prakonsepsi

No Pengetahuan Ibu Jumlah Prosentase 1. Baik 3 13.6 2. 3.

Cukup Kurang

12 7

54.5 31.8

Jumlah 22 100,0 (sumber: Data Primer,2012)

Berdasarkan tabel 4.9 menunjukkan bahwa sebagian besar responden

memiliki tingkat pengetahuan tentang hal yang harus dihindari dalam

perawatan prakonsepsi cukup yaitu sebanyak 12 orang (54,5%) dan

sebagian kecil responden memiliki pengetahuan baik yaitu 3 orang

(13,6%).

g) Pengetahuan Responden tentang Masalah Prakonsepsi pada Pria

dan Wanita

Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan responden tentang masalah

prakonsepsi pada pria dan wanita dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Tentang Masalah Prakonsepsi pada Pria dan Wanita

No Pengetahuan Ibu Jumlah Prosentase 1. Baik 5 22.7 2. Kurang 17 77.3

Jumlah 22 100,0 (Sumber: Data Primer,2012)

Berdasarkan tabel 4.10 menunjukkan bahwa sebagian besar responden

memiliki tingkat pengetahuan tentang masalah prakonsepsi pada pria

dan wanita kurang yaitu sebanyak 17 orang (77,3%) dan sebagian kecil

responden memiliki pengetahuan baik yaitu 5 orang (22,7%).

Page 24: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN CATEN PEREMPUAN …

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

  

  

42

B. Pembahasan Penelitian

1) Tingkat Pengetahuan Caten Tentang Perawatan Prakonsepsi

a) Tingkat pengetahuan tentang perawatan prakonsepsi

Pemahaman dan pengetahuan mengenai perawatan prakonsepsi

diharapkan membantu para calon orang tua untuk mempermudah

mencapai tingkat kesehatan yang optimal sebelum ia mengandung dan

kemungkinan lebih besar untuk memiliki bayi yang sehat. Hal tersebut

dapat terjadi karena perilaku atau tindakan seseorang dipengaruhi oleh

pengetahuan yang ia miliki.

Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan bahwa responden

mempunyai tingkat pengetahuan cukup sebanyak 16 orang (72,7%).

Sedangkan responden mempunyai tingkat pengetahuan kurang hanya 1

orang (4,5%). hal ini terjadi karena dipengaruhi oleh karakteristik

caten. Dalam penelitian ini bila dilihat dari segi umur sebagian besar

caten di Desa Banyurejo dan Sumber Rejo yaitu pada usia 22 tahun

dengan sebagian besar berpendidikan terakhir SMA, dan sebagian

besar mendapatkan sumber informasi tentang perawatan prakonsepsi

dari Tenaga kesehatan. Dari ketiga karakteristik tersebut seharusnya

pengetahuan caten di Desa Banyurejo dan Sumber Rejo dalam kategori

baik. Hasil penelitian ini didukung oleh Notoatmodjo (2009), yaitu

pendidikan individu, yang maksud adalah pendidikan yang tinggi

maka pengalaman akan luas, sedangkan umur individu maksudnya

semakin tua umur seseorang maka pengalaman akan semakin banyak.

Page 25: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN CATEN PEREMPUAN …

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

  

  

43

Pengalaman dapat mempengaruhi pengetahuan karena segala

sesuatu yang pernah terjadi dan dialami oleh individu dapat menjadi

pelajaran sehingga dapat meningkatkan pengetahuan seseorang.

(Notoatmodjo, 2003), menyatakan bahwa pengetahuan merupakan

faktor predisposisi dalam pembentukan perilaku.

b) Tingkat pengetahuan caten tentang pengertian perawatan

prakonsepsi

Perawatan prakonsepsi adalah perawatan yang diberikan

sebelum kehamilan dengan sasaran mempermudah seseorang wanita

mencapai tingkat kesehatan yang optimal sebelum ia mengandung.

Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan bahwa responden

mempunyai tingkat pengetahuan tentang pengertian perawatan

prakonsepsi dalam kategori baik sebanyak 20 orang (90,9%).

Sedangkan responden mempunyai tingkat pengetahuan kurang tentang

perawatan prakonsepsi dalam kategori kurang sebanyak 2 orang

(9,1%). Perlunya caten tentang perawatan prakonsepsi diharapkan

dapat mencapai tingkat kesehatan yang optimal sebelum mengandung.

Jelasnya, wanita hamil yang sehat kemungkinan lebih besar untuk

mendapatkan bayi yang sehat.

c) Tingkat pengetahuan caten tentang tujuan perawatan prakonsepsi

Bagi sebagian wanita dan pasangan mereka, perawatan

prakonsepsi akan membantu mengidentifikasi cara dalam membuat

perubahan positif dalam gaya hidup mereka guna meningkatkan

Page 26: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN CATEN PEREMPUAN …

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

  

  

44

kesehatan mereka secara keseluruhan juga potensi mereka untuk

mendapatkan bayi yang sehat.

Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan bahwa responden

mempunyai tingkat pengetahuan tentang tujuan perawatan prakonsepsi

baik sebanyak 19 orang (86,4%). Sedangkan responden mempunyai

tingkat pengetahuan kurang sebanyak 3 orang (13,6%). Tingkat

pengetahuan baik pada responden tentang tujuan perawatan

prakonsepsi dapat memungkinkan identifikasi penyakit medis,

pengkajian kesiapan psikologis, keuangan dan pencapaian tujuan

hidup.

d) Tingkat pengetahuan caten tentang keuntungan perawatan

prakonsepsi

Perawatan prakonsepsi memiliki banyak keuntungan dan

variasi, antara lain: memungkinkan identifikasi penyakit medis,

pengkajian kesiapan psikologis, keuangan, dan pencapaian tujuan

hidup.

Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan bahwa responden

mempunyai tingkat pengetahuan tentang keuntungan perawatan

prakonsepsi kurang sebanyak 15 orang (68,2%). Sedangkan responden

mempunyai tingkat pengetahuan baik sebanyak 7 orang (31,8%).

Perlunya tingkat pengetahuan caten tentang keuntungan perawatan

prakonsepsi untuk membantu mengidentifikasi cara dalam membuat

Page 27: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN CATEN PEREMPUAN …

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

  

  

45

perubahan positif dalam meningkatkan kesehatan secara keseluruhan

juga potensi untuk mendapatkan bayi yang sehat.

e) Tingkat pengetahuan caten tentang langkah dalam perawatan

prakonsepsi

Sebelum berencana untuk hamil dan memiliki bayi, ada baiknya

bila calon orang tua melakukan persiapan sebelum hamil (pra

konsepsi). Persiapan ini meliputi persiapan fisik, mental dan gizi.

Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan bahwa responden

mempunyai tingkat pengetahuan tentang langkah-langkah perawatan

prakonsepsi dalam kategori cukup sebanyak 15 orang (68,2%).

Sedangkan responden mempunyai tingkat pengetahuan kurang

sebanyak 4 orang (18,2%). Kesiapan calon ibu diharapkan akan

memberikan pengaruh yang lebih baik kepada calon janin yang akan

dikandungnya. (Herawati, 2011).

f) Tingkat pengetahuan caten tentang hal yang harus dihindari di

masa perawatan prakonsepsi

Selama masa prakonsepsi, calon bunda dan ayah sebaiknya

mengerem kebiasaan pola makan yang tak sehat agar selama masa

kehamilan, kelahiran dan bayi nantinya akan sehat.

Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan bahwa responden

mempunyai tingkat pengetahuan tentang hal-hal yang harus dihindari

di masa perawatan prakonsepsi dalam kategori cukup sebanyak 12

orang (54,5%). Sedangkan responden mempunyai tingkat pengetahuan

Page 28: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN CATEN PEREMPUAN …

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

  

  

46

kurang sebanyak 7 orang (31,8%). Perlunya pengetahuan tentang hal-

hal yang harus dihindari dalam perawatan prakonsepsi sebaiknya caten

mengerem kebiasaan pola makan yang tidak sehat agar selama masa

kehamilan, kelahiran dan bayinya nanti akan sehat.

g) Tingkat pengetahuan caten tentang masalah prakonsepsi pada

pria dan wanita

Data-data yang berkaitan dengan pengaruh pria terhadap

kesehatan bayi mereka masih sangat terbatas. Sebagaian besar

informasi yang muncul saat ini berkaitan dengan peran genetika. Bagi

pria dengan riwayat gangguan genetik pribadi atau dalam keluarga,

terdapat peningkatan risiko penularan pada anak.

Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan bahwa responden

mempunyai tingkat pengetahuan tentang masalah prakonsepsi pada

pria dan wanita dalam kategori kurang yaitu sebanyak 17 orang

(77,3%). Sedangkan responden mempunyai tingkat pengetahuan baik

sebanyak 5 orang (22,7%). Perlunya tingkat pengetahuan caten tentang

masalah prakonsepsi pada pria dan wanita untuk mengidentifikasi

faktor resiko medis dan genetik serta kebiasaan yang tidak sehat

merupakan penerapan yang penting dan nyata dalam perawatan

prakonsepsi.

Hasil penelitian di Desa Bnayurejo dan Sumber Rejo sleman

2012 menunjukkan sebagian besar responden mempunyai tingkat

pengetahuan cukup tentang perawatan prakonsepsi sebanyak 16 orang

Page 29: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN CATEN PEREMPUAN …

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

  

  

47

(72,7%). Pengetahuan caten baik tentang perawatan prakonsepsi maka

mereka akan melakukan langkah-langkah dalam perawatan

prakonsepsi dan hal-hal yang harus dihindari di masa perawatan

prakonsepsi dan kesiapan calon ibu diharapkan akan memberikan

pengaruh yang lebih baik kepada calon janin yang akam

dikandungnya. Tetapi apabila pengetahuan caten kurang tentang

perawatan prakonsepsi maka dapat memberikan pengaruh yang kurang

baik kepada calon janin yang akan dikandungnya karena kurangnya

kesiapan calon ibu.

Berdasarkan data yang di peroleh dari caten bahwa informasi

yang mereka dapat dari tenaga kesehatan, media massa menentukan

caten untuk mendapatkan informasi tentang perawatan prakonsepsi,

sehingga mereka dapat melakukan langka-langkah perawatan

prakonsepsi dan menghindari hal-hal yang harus dihindari di masa

perawatan prakonsepsi secara dini.

Peran responden dalam mencari informasi tentang perawatan

prakonsepsi dengan cara mengikuti penyuluhan, leaflet, poster, media

elektronik, dan pengalaman dari orang lain. Kurangnya pengetahuan

caten tentang perawatan prakonsepsi dapat mengakibaktan hal-hal

yang tidak sesuia dengan keinginan mereka.

Peran petugas kesehatan wilayah setempat memberikan

informasi atau penyuluhan tentang perawatan prakonsepsi pada caten

sehingga caten lebih mengerti tentang perawatan prakonsepsi.

Page 30: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN CATEN PEREMPUAN …

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

  

  

48

Responden atau masyarakat diharapkan lebih aktif dan hadir pada saat

dilakukan penyuluhan tentang perawatan prakonsepsi.

C. Keterbatasan penelitian

a) Dalam pengumpulan data hanya berdasarkan data primer yaitu data yang

dikumpulkan dari penyebaran kuesioner.

b) Penelitian ini hanya menggambarkan pengetahuan saja tidak mencari

faktor lain yang berpengaruh terhadap perawatan prakonsepsi dan tidak

mencari hubungan yang berkaitan dengan perawatan prakonsepsi.

Page 31: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN CATEN PEREMPUAN …

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

  

  

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis hasil dari penelitian dan pembahasan yang telah

dilakukan mengenai gambaran tingkat pengetahuan caten tentang

perawatan prakonsepsi di Desa Banyurejo dan Sumber Rejo Sleman

Yogyakarta. Maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Tingkat pengetahuan caten tentang perawatan prakonsepsi cukup

sebanyak 16 orang (72,7%)

2. Tingkat pengetahuan caten tentang pengertian perawatan prakonsepsi

baik sebanyak 20 orang (90,9%).

3. Tingkat pengetahuan caten tentang keuntungan perawatan prakonsepsi

kurang sebanyak 15 orang (68,2%).

4. Tingkat pengetahuan caten tentang langkah-langkah dalam perawatan

prakonsepsi cukup sebanyak 15 orang (68,2%).

5. Tingkat pengetahuan caten tentang hal-hal yang harus dihindari dimasa

perawatan prakonsepsi cukup sebanyak 12 orang (54,5%).

6. Tingkat pengetahuan caten tentang masalah prakonsepsi pada pria dan

wanita kurang sebanyak 17 orang (77,3%).

Page 32: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN CATEN PEREMPUAN …

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

  

  

50

B. Saran

1. Bagi Caten di Desa Banyurejo dan Sumberrejo

Bagi responden, hasil penelitian ini untuk dapat dijadikan sebagai

sumber informasi bagi responden mengenai perawatan prakonsepsi.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya dan dapat

menyempurnakan penelitian ini

3. Bagi Institusi (STIKES Achmad Yani Yogyakarta)

STIKES Jendral Achmad Yani hendaknya menggunakan hasil

penelitian ini sebagai masukan dalam memberikan informasi kesehatan

khususnya perawatan Prakonsepsi kepada mahasiswa.

Page 33: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN CATEN PEREMPUAN …

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

  

  

51

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S, 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

_________, 2003. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

_________, 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

Bherlina, A , 2006.Panduan Mempersiapkan Kehamilan dan Kelahiran. Edisi III, Yogyakarta: Pustaka pelajar.

BKKBN. 2007. Survey Demografi Kesehatan Indonesia.

Christopher, W , M.D.2011. Metode Mutakhir Hamil Cepat. Bandung : Grafindo.

Chapman, A. 2007. Meningkatkan Perawatan Prakonsepsi dan Penyerapan Suplementasi Folat Periconceptional.

Dinkes RI. 2010. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta

Dinkes DIY. 2005. Profil Kesehatan Provinsi DIY. Yogyakarta

Dinkes Sleman, 2010. Profil Kesehatan Kab. Sleman. Yogyakarta.

Dinkes Kabupaten Sleman. 2010. Profil Kesehatan Kabupaten Sleman. Yogyakarta : Dinkes Kabupaten Sleman.

Herawati. 2011. Panduan Ibu Hamil dan Bayi. Jakarta : ORYZA

Manuaba, I.B.G. 2009. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta : EGC.

Notoadmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

___________. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

___________. 2003. Pengantar Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

___________. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Pract, B. 2010. Mengintegritasikan Perawatan Prakonsepsi Untuk Wanita dengan Diabetes dalam Perawatan primer.

Sinsin, Iis. 2008. Seri Kesehatan Ibu dan Anak Masa Kehamilan dan Persalinan. Jakrta : Elex Media Komputindo.

Sugiyono.2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : CV Alfa Beta.

Varney, H., Kriebs, J. M., Gegor.CL. 2006. Buku Ajar Asuhan Kebidanan, volume 1. Jakarta : EGC.

Page 34: GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN CATEN PEREMPUAN …

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

  

  

52

Wawan, A., Dewi, M.2010. Teori dan Pengukuran Pengethuan, Sikap, dan Perilaku Manusia. Yogyakarta : Nuha Medika.

Widjanarko, B . http://www.ayahbunda.co.id. Diakses tanggal 30 Agustus 2009