GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MABODO BULAN JUNI TAHUN...

74
GAMBARAN P DI WI Diajukan seba di Akade AKAD i PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI PA ILAYAH KERJA PUSKESMAS MABODO BULAN JUNI TAHUN 2016 Karya Tulis Ilmiah agai salah satu syarat dalam menyelesaikan pe emi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten M Oleh: Fitriani PSW.B.2013.0065 YAYASAN PENDIDIKAN SOWITE DEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA KABUPATEN MUNA 2016 ADA BAYI O endidikan Muna A

Transcript of GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MABODO BULAN JUNI TAHUN...

Page 1: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MABODO BULAN JUNI TAHUN 2016 Karya Tulis Ilmiah Diajukan

i

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI PADA BAYIDI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MABODO

BULAN JUNI TAHUN 2016

Karya Tulis Ilmiah

Diajukan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikandi Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna

Oleh:

FitrianiPSW.B.2013.0065

YAYASAN PENDIDIKAN SOWITEAKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA

KABUPATEN MUNA2016

i

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI PADA BAYIDI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MABODO

BULAN JUNI TAHUN 2016

Karya Tulis Ilmiah

Diajukan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikandi Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna

Oleh:

FitrianiPSW.B.2013.0065

YAYASAN PENDIDIKAN SOWITEAKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA

KABUPATEN MUNA2016

i

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI PADA BAYIDI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MABODO

BULAN JUNI TAHUN 2016

Karya Tulis Ilmiah

Diajukan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikandi Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna

Oleh:

FitrianiPSW.B.2013.0065

YAYASAN PENDIDIKAN SOWITEAKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA

KABUPATEN MUNA2016

Page 2: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MABODO BULAN JUNI TAHUN 2016 Karya Tulis Ilmiah Diajukan

ii

LEMBAR PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah

Gambaran Pengetahuan Ibu tentang Gizi pada Bayidi Wilayah Kerja Puskesmas Mabodo

Bulan Juni tahun 2016

Telah disetujui untuk diujikan di hadapan Tim Penguji Karya Tulis IlmiahAkademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna

Raha, Juli 2016Pembimbing I Pembimbing II

Dina Asminatalia, S.Kep., Ns Samudra Taufik, S.Gz

Mengetahui,Direktur Akbid Paramata RahaKabupaten Muna

Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M. Kes

ii

LEMBAR PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah

Gambaran Pengetahuan Ibu tentang Gizi pada Bayidi Wilayah Kerja Puskesmas Mabodo

Bulan Juni tahun 2016

Telah disetujui untuk diujikan di hadapan Tim Penguji Karya Tulis IlmiahAkademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna

Raha, Juli 2016Pembimbing I Pembimbing II

Dina Asminatalia, S.Kep., Ns Samudra Taufik, S.Gz

Mengetahui,Direktur Akbid Paramata RahaKabupaten Muna

Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M. Kes

ii

LEMBAR PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah

Gambaran Pengetahuan Ibu tentang Gizi pada Bayidi Wilayah Kerja Puskesmas Mabodo

Bulan Juni tahun 2016

Telah disetujui untuk diujikan di hadapan Tim Penguji Karya Tulis IlmiahAkademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna

Raha, Juli 2016Pembimbing I Pembimbing II

Dina Asminatalia, S.Kep., Ns Samudra Taufik, S.Gz

Mengetahui,Direktur Akbid Paramata RahaKabupaten Muna

Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M. Kes

Page 3: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MABODO BULAN JUNI TAHUN 2016 Karya Tulis Ilmiah Diajukan

iii

LEMBAR PENGESAHAN

Karya Tulis ini telah disetujui dan dan diujikan oleh Tim Penguji Karya Tulis IlmiahAkademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna

TIM PENGUJI

1. Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M. Kes (..........................................)

2. Dina Asminatalia, S.Kep., Ns (..........................................)

3. Samudra Taufik, S.Gz (..........................................)

Raha Juli 2016Pembimbing I Pembimbing II

Dina Asminatalia, S.Kep., Ns Samudra Taufik, S.Gz

Mengetahui,Direktur Akbid Paramata RahaKabupaten Muna

Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M. Kes

iii

LEMBAR PENGESAHAN

Karya Tulis ini telah disetujui dan dan diujikan oleh Tim Penguji Karya Tulis IlmiahAkademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna

TIM PENGUJI

1. Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M. Kes (..........................................)

2. Dina Asminatalia, S.Kep., Ns (..........................................)

3. Samudra Taufik, S.Gz (..........................................)

Raha Juli 2016Pembimbing I Pembimbing II

Dina Asminatalia, S.Kep., Ns Samudra Taufik, S.Gz

Mengetahui,Direktur Akbid Paramata RahaKabupaten Muna

Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M. Kes

iii

LEMBAR PENGESAHAN

Karya Tulis ini telah disetujui dan dan diujikan oleh Tim Penguji Karya Tulis IlmiahAkademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna

TIM PENGUJI

1. Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M. Kes (..........................................)

2. Dina Asminatalia, S.Kep., Ns (..........................................)

3. Samudra Taufik, S.Gz (..........................................)

Raha Juli 2016Pembimbing I Pembimbing II

Dina Asminatalia, S.Kep., Ns Samudra Taufik, S.Gz

Mengetahui,Direktur Akbid Paramata RahaKabupaten Muna

Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M. Kes

Page 4: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MABODO BULAN JUNI TAHUN 2016 Karya Tulis Ilmiah Diajukan

iv

RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS DIRI :

Nama : Fitriani

NIM : 2013.IB.0065

Tempat / Tanggal Lahir : Wakadia. 16 Januari 1994

Jenis Kelamin : Perempuan

Suku / Bangsa : Muna / Indonesia

Agama : Islam

Alamat : Desa Wakadia

II. PENDIDIKAN

A. SD : SD Negeri 7 Kusambi 2001 - 2007

B. SMP : SMP Negeri 3 Kusambi 2007 - 2010

C. SMA : SMA Negeri 1 Kontunaga 2010 - 2013

D. Sejak tahun 2013 mengikuti Pendidikan Diploma III Akademi

Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna dan Insya Allah akan

menyelesaikannya tahun 2016.

Page 5: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MABODO BULAN JUNI TAHUN 2016 Karya Tulis Ilmiah Diajukan

v

KATA PENGANTAR

AAssssaallaammuu’’aallaaiikkuumm WWaarroohhmmaattuulllloohhii WWaabbaarrookkaattuuhh

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul “Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Gizi

Pada Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Mabodo Bulan Juni Tahun 2016. Karya

Tulis Ilmiah ini di susun untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat

kelulusan dari Program Studi DIII Kebidanan Paramata Raha.

Penghargaan yang tinggi dan ucapan terimakasih yang tiada henti penulis

hanturkan kepada Ibu Dina Asminatalia, S.Kep.,Ns selaku pembimbing I dan

Bapak Samudra Taufik, S.Gz selaku pembimbing II atas kesediaanya baik berupa

waktu, bimbingan, motivasi, petunjuk, maupun pengarahan dan dorongan dalam

proses penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini hingga selesai.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai

pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena

itu penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak La Ode Muhlisi, A.Kep., M.Kes selaku Ketua Yayasan Pendidikan

Sowite Kabupaten Muna.

2. Ibu Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes selaku Direktur Akbid Paramata

Raha.

v

KATA PENGANTAR

AAssssaallaammuu’’aallaaiikkuumm WWaarroohhmmaattuulllloohhii WWaabbaarrookkaattuuhh

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul “Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Gizi

Pada Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Mabodo Bulan Juni Tahun 2016. Karya

Tulis Ilmiah ini di susun untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat

kelulusan dari Program Studi DIII Kebidanan Paramata Raha.

Penghargaan yang tinggi dan ucapan terimakasih yang tiada henti penulis

hanturkan kepada Ibu Dina Asminatalia, S.Kep.,Ns selaku pembimbing I dan

Bapak Samudra Taufik, S.Gz selaku pembimbing II atas kesediaanya baik berupa

waktu, bimbingan, motivasi, petunjuk, maupun pengarahan dan dorongan dalam

proses penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini hingga selesai.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai

pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena

itu penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak La Ode Muhlisi, A.Kep., M.Kes selaku Ketua Yayasan Pendidikan

Sowite Kabupaten Muna.

2. Ibu Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes selaku Direktur Akbid Paramata

Raha.

v

KATA PENGANTAR

AAssssaallaammuu’’aallaaiikkuumm WWaarroohhmmaattuulllloohhii WWaabbaarrookkaattuuhh

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul “Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Gizi

Pada Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Mabodo Bulan Juni Tahun 2016. Karya

Tulis Ilmiah ini di susun untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat

kelulusan dari Program Studi DIII Kebidanan Paramata Raha.

Penghargaan yang tinggi dan ucapan terimakasih yang tiada henti penulis

hanturkan kepada Ibu Dina Asminatalia, S.Kep.,Ns selaku pembimbing I dan

Bapak Samudra Taufik, S.Gz selaku pembimbing II atas kesediaanya baik berupa

waktu, bimbingan, motivasi, petunjuk, maupun pengarahan dan dorongan dalam

proses penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini hingga selesai.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai

pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena

itu penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak La Ode Muhlisi, A.Kep., M.Kes selaku Ketua Yayasan Pendidikan

Sowite Kabupaten Muna.

2. Ibu Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes selaku Direktur Akbid Paramata

Raha.

Page 6: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MABODO BULAN JUNI TAHUN 2016 Karya Tulis Ilmiah Diajukan

vi

3. Ibu Waode Siti Amzia, SST., M.Kes Selaku Kepala Puskesmas Mabodo yang

telah memberikan izin kepada penulis dalam penelitian ini.

4. Seluruh responden yang bersedia bekerja sama dengan penulis selama

melaksanakan penelitian.

5. Seluruh jajaran Dosen dan Staff Akbid Paramata Raha yang telah membantu

dan membimbing penulis dalam mengikuti pendidikan.

6. Orang tuaku Ayahanda La Beni dan Ibunda Wa Hariani yang paling kucintai

dan kubanggakan, yang telah memberikan segala dukungan baik moril

maupun material serta doa restu dan kasih sayangnya yang tidak pernah putus

selama mengikuti pendidikan di Akademi Kebidanan Paramata Raha hingga

penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini. Semoga Allah SWT tetap menjaga orang-

orang yang paling kucintai dalam balutan rahmat dan hidayah-Nya.

7. Seluruh saudaraku (La Idun, Sri Muliani, Zainal Abidin) yang kusayangi

yang telah memberikan doa dan motivasi selama mengikuti Pendidikan di

Akademi Kebianan Paramata Raha hingga penyusunan Karya Tulis Ilmiah

ini.

8. Orang yang tercinta Haidin, SP yang telah memberikan segala dukungan dan

doa serta memberi warna dihidupku baik suka dan duka.

9. Sahabat-sahabatku terutama kepada, Sitti Andriyani, Wiwin Winarsih, Ilawati,

Rahma Ningsih, Asni yang pernah menjadi temanku, terimakasih telah

memberi warna dalam persahabatan selama ini.

10. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan namanya satu-persatu atas

bantuanya dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini.

Page 7: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MABODO BULAN JUNI TAHUN 2016 Karya Tulis Ilmiah Diajukan

vii

Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini jauh dari kata sempurna

baik dari segi materi maupun penulisanya, sepata kata “Bagi Dialah yang

dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan dan pikirkan,

Seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam diri kita”. Olehnya itu,

kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi

kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini.

Semoga Allah SWT, Memberikan imbalan yang setimpal atas segala

kebaikan dalam mewujudkan Karya tulis ilmiah ini.

Wassalamu `alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh

Raha, Juli 2016

Penulis

Page 8: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MABODO BULAN JUNI TAHUN 2016 Karya Tulis Ilmiah Diajukan

viii

DAFTAR ISI

Halaman Judul...........................................................................................................i

Lembar Persetujuan ................................................................................................ii

Lembar Pengesahan ...............................................................................................iii

Riwayat Hidup .......................................................................................................iv

Kata Pengantar ........................................................................................................v

Daftar Isi ..............................................................................................................viii

Daftar Tabel ............................................................................................................x

Daftar Lampiran .....................................................................................................xi

Pernyataan .............................................................................................................xii

Intisari ..................................................................................................................xiii

Bab I Pendahuluan..............................................................................................1

A. Latar Belakang......................................................................................1

B. Rumusan Masalah.................................................................................4

C. Tujuan Penelitian..................................................................................5

D. Manfaaat Penelitian...............................................................................5

Bab II Tinjauan Pustaka......................................................................................7

A. Telaah Pustaka......................................................................................7

1. Pengetahuan....................................................................................7

a. Pengertian Pengetahuan.................................................. .........7

b. Tingkatan Pengetahuan.............................................................8

c. Pengukuran Pengetahuan........................................................11

d. Sumber Pengetahuan...............................................................11

2. Zat Gizi .........................................................................................13

a. Pengertian Gizi........................................................................13

b. Komponen Zat Gizi.................................................................13

3. Gizi Pada Bayi..................................................................... ........19

a. Prinsip Gizi Pada Bayi............................................................19

b. Macam-Macam Makanan Gizi................................................20

c. Cara Pengelolaan Mkanan Bayi..............................................21

B. Landasan Teori....................................................................................23

Page 9: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MABODO BULAN JUNI TAHUN 2016 Karya Tulis Ilmiah Diajukan

ix

C. Kerangka Konsep................................................................................25

D. Pertanyaan Penelitian..........................................................................25

Bab III Metode Penelitian..................................................................................26

A. Jenis dan Rancangan Penelitian..........................................................26

B. Waktu dan Tempat Penelitian.............................................................26

C. Populasi dan sampel............................................................................26

D. Identifikasi Variabel Penelitian...........................................................27

E. Variabel dan Definisi Operasional......................................................27

F. Instumen Penelitian.............................................................................29

G. Pengolahan dan Analisis Data.............................................................29

H. Jalannya penelitian..............................................................................33

Bab IV Hasil dan Pembahasan ..........................................................................37

A. Hasil penelitian ...................................................................................37

1. Gambaran Umum Tempat Penelitian.............................................37

2. Karateristik Sampel........................................................................38

3. Analisis Univariat...........................................................................40

B. Pembahasan.........................................................................................42

Bab V Kesimpulan dan Saran.............................................................................49

A. Kesimpulan .........................................................................................49

B. Saran ...................................................................................................49

Daftar Pustaka......................................................................................................51

Lampiaran – Lampiran

Page 10: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MABODO BULAN JUNI TAHUN 2016 Karya Tulis Ilmiah Diajukan

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1. jadwal pemberian makanan menurut umur bayi ....................................22

Tabel 2. Definisi Operasional ..............................................................................27

Tabel 3. Tabel tenaga kesehatan ...........................................................................38

Tabel 4. Tabel Distribusi jumlah sampel menurut umur........................................38

Tabel 5. Distribusi jumlah sampel menurut pendidikan........................................39

Tabel 6. Distribusi jumlah sampel menurut kunjungan ke posyandu....................40

Tabel 7. Distribusi tingkat tahu Ibu........................................................................41

Tabel 8. Distribusi tingkat pemahaman.................................................................41

Tabel 9. Distribusi tingkat aplikasi........................................................................42

Page 11: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MABODO BULAN JUNI TAHUN 2016 Karya Tulis Ilmiah Diajukan

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Izin penelitian...........................................................................51

Lampiran 2. Lembar Hasil Penelitian ( Cek list )..................................................52

Lampiran 3. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ................................55

Lampiran 4. Kuesioner ..........................................................................................56

Page 12: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MABODO BULAN JUNI TAHUN 2016 Karya Tulis Ilmiah Diajukan

xii

PERYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Karya Tulis Ilmiah ini tidak

terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu

perguruan tinggi, disepanjang sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau

pendapat yang pernah dan ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang

secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Raha, Juli 2016

Fitriani

Page 13: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MABODO BULAN JUNI TAHUN 2016 Karya Tulis Ilmiah Diajukan

xiii

INTISARI

Fitriani (PSW.IB.2013.0065) “Gambaran Pengetahuan Ibu tentang Gizi pada Bayidi Wilayah Kerja Puskesmas Mabodo Kecamatan Kontunaga Kabupaten Munabulan Juni Tahun 2016”. Dibawah bimbingan Dina Asminatalia dan SamudraTaufik.

Latar belakang : Zat gizi disebut juga nutrient, sari makanan yang penting untukkesehatan tubuh meliputi karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Statusgizi diartikan sebagai keaadan tubuh sebagai akibat konsumsi dan penggunaan zatgizi. Studi pendahuluan dilakukan pada tanggal 07 Juli 2016 di Wilayah KerjaPuskesmas Mabodo Kecamatan Barangka Kabupaten Muna kepada 120 ibu yangmemiliki bayi usia 0-11 bulan 29 hari.

Metode penelitian : Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif denganmenggunakan teknik pengambilan sampel Purposive Sampling.

Hasil penelitian : Hasil penelitian terhadap 120 ibu yang memiliki bayi diwilayah kerja Puskesmas Mabodo Kabupaten Muna diperoleh hasil yangberpengetahuan baik sejumlah 47 orang atau 39,17 %, tingkat tahu ibu cukupberjumlah 32 orang atau 26.67 % sedangkan tingkat tahu ibu kurang berjumlah 41orang atau 34.16, yang memiliki pemahaman baik berjumlah 42 orang atau 35 %,pemahaman cukup 32 orang atau 26.67 %, sedangkan pemahaman kurangsebanyak 46 orang atau 38.33 %. Dan yang memiliki aplikasi baik berjumlah 33orang atau 27.51 %, aplikasi cukup sebanyak 28 orang atau 23.33 % dan yangmemiliki aplikasi kurang sebanyak 59 orang atau 49.16 %.

Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian pengetahuan ibu tentang gizi padabayi diwilayah kerja Puskesmas Mabodo Kabupaten Muna Tahun 2016 pada ibuyang memiliki tingkat tahu tentang gizi pada kategori baik sebesar (39,17 %),tingkat memahami kurang (38.33 %) dan tingkat aplikasi kurang (49.16 %).

Kata kunci : Pengetahuan, Ibu, Gizi, bayi.Daftar Pustaka : 12 Kepustakaan (2007-2015)

Page 14: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MABODO BULAN JUNI TAHUN 2016 Karya Tulis Ilmiah Diajukan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bayi adalah anak dengan rentang usia 0-11 bulan 29 hari. Masa bayi

merupakan bulan pertama kehidupan kritis karena bayi akan mengalami adaptasi

terhadap lingkungan, perubahan sirkulasi darah, serta organ-organ tubuh mulai

berfungsi, dan pada usia 29 hari sampai 12 bulan, bayi akan mengalami

pertumbuhan yang sangat cepat (Muhammad,2013).

Kebutuhan gizi bayi berbeda dengan kebutuhan anak dan orang dewasa.

Bayi memerlukan karbohidrat dengan bantuan amilase untuk mencerna bahan

makanan yang berasal dari zat pati. Protein yang diperlukan berasal dari ASI ibu

yaitu dengan kadar 4-5% dari total kadar kalori dalam ASI. Lemak yang

diperlukan 58% dari kalori total dalam susu matur. Mineral yang diperlukan pada

masa ini terdiri dari kalsium, pospor, klor, kalium, dan natrium yang menunjang

pertumbuhan dan perkembangan bayi. Setelah umur 6 bulan, setiap bayi

membutuhkan makanan lunak yang bergizi yang sering disebut makanan

pendamping ASI (MP-ASI). MP-ASI merupakan peralihan dari ASI ke makanan

keluarga (Proverawati dan Asfuah, 2009).

Status gizi masyarakat ditentukan oleh makanan yang dimakan. Hal

tersebut dipengaruhi oleh ketersediaan pangan di masyarakat, sistem pengolahan

makanan, baik modern ataupun tradisional, distribusi pagan hingga sampai di

masyarakat. Asupan gizi menentukan kesehatan masyarakat terkait imunitas tubuh

terhadap suatu penyakit. Faktor lain yang mempengaruhi status gizi masyarakat

1

Page 15: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MABODO BULAN JUNI TAHUN 2016 Karya Tulis Ilmiah Diajukan

2

adalah pelayanan kesehatan, kemiskinan, pendidikan, sosial budaya, gaya hidup,

yang dapat mempengaruhi produktivitas atau kualitas sumber daya masyarakat.

Perubahan iklim akibat pemanasan global pun turut mempengaruhi ketahanan dan

keamanan pangan, terutama bagi Indonesia sebagai negara agraris. Kondisi

tersebut dapat mengakibatkan rusaknya tanaman pagan maupun kurangnya

kandungan gizi yang terkandung di dalamnya sehingga mempengaruhi kondisi

gizi masyarakat (Dewi dan Mustika, 2012).

Menurut WHO pada tahun 2012 Berdasarkan perkembangan masalah gizi

jumlah penderita kurang gizi di dunia mencapai 104 juta anak, dan keadaan

kurang gizi menjadi penyebab sepertiga dari seluruh penyebab kematian anak

diseluruh dunia. asia selatan merupakan daerah yang memiliki prevalensi kurang

gizi terbesar di dunia, yaitu sebesar 46%, disusul sub sahara Afrika 28%, Amerika

Latin/Caribbean 7 % dan yang paling rendah terdapat di Eropa Tengah, Timur dan

Commonwealth of Independent States(CEE/CIS) sebesar 5 % (UNICEF,2006).

Keadaan kurang gizi pada anak juga dapat dijumpai di Negara berkembang,

termasuk di Indonesia (Muhammad,2013).

Saat ini, kondisi gizi dunia menunjukan dua kondisi yang ekstrem. Mulai

dari kelaparan sampai pola makan yang yang mengikuti gaya hidup yaitu rendah

serat dan tinggi kalori, serta kondisi kurus dan pendek sampai kegemukan. Hal

yang sama juga terjadi di Indonesia. Saat sebagian besar banggsa Indonesia masih

menderita kekurangan gizi terutama pada ibu, bayi, dan anak secara bersamaan

timbul masalah gizi lain yaitu gizi lebih yang berdampak pada obesitas. Hal ini

akan menghambat laju pembangunan, karena status gizi suatu masyarakat

Page 16: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MABODO BULAN JUNI TAHUN 2016 Karya Tulis Ilmiah Diajukan

3

berperan penting terhadap kualitas sumber daya manusia, dan daya saing bangsa.

Kemiskinan menjadi faktor utama penyebab kekurangan gizi (Dewi dan Mustika,

2012).

Data riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2010 menunjukkan bahwa rata-rata

asupan kalori dan protein anak balita Indonesia masih dibawa angka kecukupan

Gizi (AKG). Sekitar sepertiga anak masih mengalami status gizi pendek

(termasuk sangat pendek) dan seperenam anak balita masih mengalami gizi

kurang (termasuk gizi buruk). Akibatnya tinggi badan rata-rata balita Indonesia

lebih pendek dari pada standar rujukan WHO 2005 dan mempunyai risiko

kehilangan tingkat kecerdasan (Dewi dan Mustika,2012).

Gizi buruk pada anak masih menjadi masalah di Indonesia, bahkan sampai

2011 ada sekitar satu juta anak yang mengalami gizi buruk diantara 240 juta

penduduk Indonesia. Seperti di Nusa Tenggara Timur dan Maluku. Salah satu

faktor penyebabnya adalah letak geografis yang jauh dari fasilitas kesehatan.

Penyebab lainya adalah faktor perilaku, seperti pengolahan pangan yang tidak

benar, akibat faktor pendidikan yang rendah di masyarakat (dewi dan Mustika,

2015)

Menurut Dep Kes RI, (2012), masalah gizi di Indonesia yang belum selesai

adalah masalah gizi kurang dan pendek (stunting). Pada tahun 2010 prevalensi anak

stunting 35.6 %, artinya 1 diantara tiga anak kita kemungkinan besar pendek.

Sementara prevalensi gizi kurang telah turun dari 31% (1989), menjadi 17.9% (2010).

Dengan capaian ini target Millenium Development Goals (MDGs) sasaran 1 yaitu

menurunnya prevalensi gizi kurang menjadi 15.5% pada tahun 2015 diperkirakan

dapat dicapai (Mery, 2014).

Page 17: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MABODO BULAN JUNI TAHUN 2016 Karya Tulis Ilmiah Diajukan

4

Masa pertumbuhan bayi berumur 6-12 bulan membutuhkan asupan gizi

tidak hanya cukup dengan ASI saja, karena produksi ASI pada saat itu semakin

berkurang sedangkan kebutuhan bayi semakin meningkat seiring bertambahnya

umur dan berat badan, oleh karena itu bayi harus mendapat makanan pendamping

selain ASI (MP-ASI) untuk menutupi kekurangan zat-zat gizi yang terkandung di

dalam ASI. Pengetahuan masyarakat yang rendah tentang jenis dan cara mengolah

makanan bayi dapat mengakibatkan terjadinya kekurangan gizi pada bayi

(Proverawati dan Asfuah, 2009).

Status adalah posisi atau perangkat yang di defenisikan secara sosial yang

diberikan kepada kelompok atau anggota oleh orang lain. Dan gizi adalah ikatan

kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan

energi, membangun dan memelihara jaringan serta mengatur proses-proses

kehidupan. Oleh sebab itu menurut Manaf ( 2007 ), Status gizi merupakan

kesehatan gizi masyarakat tergantung pada tingkat konsumsi dan diperlukan oleh

tubuh dalam susunan makanan dan perbandingannya satu dengan yang lain. Status

gizi merupakan keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaa

zat-zat gizi. Dibedakan antara gizi buruk, kurang gizi dan gizi lebih ( Hasdianah,

dkk, 2014).

Gizi adalah zat-zat makanan yang terkandung dalam suatu bahan pangan

yang dapat dimanfaatkan oleh tubuh. Gizi adalah makanan dalam hubungannya

dengan kesehatan dan proses dimana organisme menggunakan makanan untuk

pemeliharaan kehidupan, pertumbuhaan, bekerjanya anggota dan jaringan tubuh

secara normal dan produksi tenaga. Zat gizi adalah zat atau unru kimia yang

Page 18: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MABODO BULAN JUNI TAHUN 2016 Karya Tulis Ilmiah Diajukan

5

terkandung dalam makanan yang diperlukaan untuk metabolisme dalam tubuh

secara normal. Sedangkan status gizi adalah keadaan tubuh yang diakibatkan oleh

konsumsi, penyerapan dan penggunaan makanan. Zat gizi disebut juga nutrient,

sari makanan yang penting untuk kesehatan tubuh meliputi karbohidrat, protein,

lemak, vitamin dan mineral. Status gizi diartikan sebagai keaadan tubuh sebagai

akibat konsumsi dan penggunaan zat gizi (Hasdianah, dkk. 2014).

Setelah umur 6 bulan, setiap bayi membutuhkan makanan lunak yang

bergizi yang disebut makanan pendamping ASI ( MP-ASI). MP-ASI merupakan

makanan peralihan dari ASI ke makanan keluarga. Pengenalan dan pemberian

MP-ASI harus dilakukan secara bertahap baik bentuk maupun jumlahnya, sesuai

dengan kemampuan pencernaan bayi/balita. Bayi dan balita seharusnya mendapat

MP-ASI untuk mencegah kekurangan gizi (Proverawati dan Asfuah, 2009).

Berdasarkan data profil 2015 untuk jumlah gizi buruk pada balita

sebanyak 32.521 jiwa sedangkan presentase di sulawesi tenggara di dapatka

sebanyak 274 sebesar (0,842 % ) dari jumlah gizi buruk di seluruh Indonesia

(Dinas Kesehatan Kabupaten Muna, 2014).

Dinas Kesehatan Kabupaten Muna tahun 2013 jumlah penderita gizi

buruk pada balita sebanyak 75 orang dari jumlah balita 25.880 orang ( 0,289 %).

Pada tahun 2014 jumlah penderita gizi buruk sebanyak 48 orang dari jumlah balita

28.042 orang (0,171 %) jumlah balita kekurangan gizi berdasarkan berat badan

menurut umur sebanyak 50 orang dari jumlah balita 28.042 orang (0,174 %) .

Sedangkan pada tahun 2015 jumlah penderita gizi buruk pada balita sebanyak 45

orang dari jumlah balita 20.304 orang (0,221 % ) jumlah penderita gizi kurang

Page 19: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MABODO BULAN JUNI TAHUN 2016 Karya Tulis Ilmiah Diajukan

6

berdasarkan umur sebanyak 54 orang dari jumlah balita 20.304 orang (0,227 % ) (

Dinas Kesehatan Kabupaten Muna, Tahun 2016).

Berdasarkan data yang diperoleh dari profil kesehatan di Kabupaten Muna

tahun 2015 jumlah bayi 0-12 bulan di wilayah kerja Puskesmas Mabodo

berjumlah 153 orang, bayi yang di beri ASI esklusif sebanyak 59 orang (61,43%)

(Dinkes Kabupaten Muna, 2015).

Berdasarkan data awal yang di dapatkan di Puskesmas Mabodo tahun

2015, bayi yang mengalami gizi buruk sebanyak 1 orang, gizi kurang berdasarkan

berat badan menurut umur sebanyak 20 orang dari 153 bayi dan sedangkan pada

tahun 2016 sampai bulan Juni bayi yang mengalami gizi buruk sebanyak 1 orang

dari 170 bayi dan gizi kurang berdasarkan umur sebanyak 10 orang dari 170 bayi.

Berdasarkan uraian diatas, pengetahuan ibu tentang gizi pada bayi penting

dimiliki oleh ibu, karena kurangnya pengetahuan dapat menyebabkan masalah

gizi pada anak, sehingga peneliti tertarik untuk meneliti “Gambaran Pengetahuan

Ibu tentang Gizi pada Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Mabodo tahun 2016”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang, perumusan masalah dalam

penelitian ini adalah Bagaimana Gambaran Pengetahuan Ibu tentang Gizi pada

Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Mabodo tahun 2016.

Page 20: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MABODO BULAN JUNI TAHUN 2016 Karya Tulis Ilmiah Diajukan

7

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran

pengetahuan ibu tentang gizi pada bayi di Desa Kabupaten Muna Tahun 2016.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang gizi pada bayi berdasarkan

tingkat tahu di Wilayah Kerja Puskesmas Mabodo Tahun 2016.

b. Mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang gizi pada bayi berdasrkan

pemahaman di Wilayah Kerja Puskesmas Mabodo Tahun 2016.

c. Mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang gizi pada bayi

berdasarkan aplikasi di Wilayah Kerja Puskesmas Mabodo Tahun 2016 .

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoreitis

a. Sebagai bahan masukan dalam bidang ilmu kesehatan khususnya tentang

gizi pada bayi.

b. Sebagai bahan masukan bagi peneliti lain untuk mengembangkan

penelitian selanjutnya.

c. Dapat berfungsi sebagai referensi bagi rekan-rekan yang ingin melanjutkan

penelitian ini, serta sebagai bahan bacaan dalam meningkatkan

pengetahuan tentang gizi pada.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti

Dapat menambah pengetahuan, pengalaman dan wawasan.

Page 21: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MABODO BULAN JUNI TAHUN 2016 Karya Tulis Ilmiah Diajukan

8

b. Bagi Puskesmas

Menjadi sumber informasi atau sumber data, dan sebagai bahan evaluasi

dalam mengembangkan pengetahuan ibu tentang gizi pada bayi.

c. Bagi Institusi

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam

merencankan dan mengembangkan program intervensi kesehatan untuk

mengatasi masalah yang ada berkaitan dengan pengetahuan ibu tentang

gizi pada bayi.

Page 22: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MABODO BULAN JUNI TAHUN 2016 Karya Tulis Ilmiah Diajukan

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Telaah Pustaka

1. Pengetahuan

a. Defenisi pengetahuan.

Pengetahuan merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi

melalui panca indra manusia, yakni : indra penglihatan, pendengaran,

penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia di peroleh

melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif, merupakan domain

yang sangat penting akan terbentuknya tindakan seseorang. Karena dari

pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan

akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan

(Notoatmodjo, 2010).

b. Tingkat Pengetahuan.

Domain tingkat pengetahuan kognitif mempunyai enam tingkatan,

meliputi: mengetahui, memahami, menggunakan, menguraikan,

menyimpulkan dan mengefaluasi. Ciri pokok dalam taraf pengetahuan

adalah ingatan tentang sesuatu yang diketahuinya baik melalui

pengalaman, belajar ataupun informasi yang diterima dari orang lain

(Notoatmodjo, 2010).

Pengetahuan dicakup di dalam domain kognitif mempunyai 6

tingkat, yakni :

9

Page 23: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MABODO BULAN JUNI TAHUN 2016 Karya Tulis Ilmiah Diajukan

10

1) Tahu

Tahu diartika sebagai pengingat suatu materi yang telah di pelajari

sebelumnya. Termaksud dalam pengetahuan ini adalah mengingat

kembali terhadap sesutu yang spsifik dari seluruh bahan yang di pelajari

atau rangsangan yang telah di terima.

2) Memahami

Memahami diartikan sebagai kemampuan menjelaskan tentang objek,

yang diketahui, dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara

benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi yang harus

dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan,

dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari.

3) Aplikasi

Aplikasi di artikan sebagai kemampuan untuk materi yang telah

dipelajari pada situasi atau kondisi yang sebenarnya (riil). Aplikasi di

sini dapat diartikan penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip

dan lain sebagainya dalam kontejs atau situasi lain.

4) Analisa

Analisa merupakan suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau

suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih ada kaitanya

satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan

kata-kata kerja.

Page 24: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MABODO BULAN JUNI TAHUN 2016 Karya Tulis Ilmiah Diajukan

11

5) Sintesis

Sintesis menunjukan pada suatu kemampuan untuk meletakan atau

menghubungkan bagian-bagian di dalam bentuk keseluruhan yang baru.

Dengan kata lain sintesis ini suatu kemampuan untuk menyusun

formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada.

6) Evaluasi

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk penelitian terhadap

suatu objek. Penilain-penilaian ini berdasarkan suatu kriteria yang

ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-krieria yang telah ada

(Notoatmodjo, 2010).

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan.

Faktor- faktor yang mempengaruhi pengetahuan ada 6 yaitu :

1) Tingkat Pendidikan

Pendidikan adalah upaya untuk memberikan pengetahuan

sehingga terjadi perubahan perilaku positif yang meningkat.

Tingkat pendidikan menunjukan korelasi positif dengan

terjadinya perubahan positif yang meningkat dengan demikian

pengetahuan juga meningkat. Pembagian pedidikan menurut

Depdiknas yaitu pendidikan dasar (SD, SMP), menengah (SMK,

MA), tinggi (Akademi, PT).

2) Informasi

Seorang mempunyai informasi yang lebih banyak akan

mempunyai pengetahuan yang lebih luas.

Page 25: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MABODO BULAN JUNI TAHUN 2016 Karya Tulis Ilmiah Diajukan

12

3) Budaya

Tingkah laku manusia atau kelompok manusia dalam memenuhi

kebutuhan meliputi sikap dan kepercayaan.

4) Pengalaman

Sesuatu yang pernah dialami seseorang akan menambah

pengetahuan tentang sesuatu yang bersifat informal.

5) Sosial ekonomi

Tingkat pengetahuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan

hidup. Semakin tinggi tingkat ekonomi akan menambah

pengetahuan.

6) Umur

Jumlah tahun yang dilalui ibu sejak kelahiranya hingga ulang

tahun terakhir (Notoatmodjo, 2010).

d. Pengukuran Pengetahuan.

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau

angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek

penelitian atau responden ke dalam pengetahuan yang ingin kita ketahui

atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkatan diatas (Notoatmodjo,

2010).

e. Sumber Pengetahuan.

Menurut Notoatmodjo ( 2010), sumber-sumber pengetahuan sebagai

berikut:

Page 26: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MABODO BULAN JUNI TAHUN 2016 Karya Tulis Ilmiah Diajukan

13

1) Kepercayaan berdasarkan tradisi, adat dan agama.

Berbentuk norma dan kaidah baku yang berlaku di dalam

kehidupan sehari-hari. Di dalam norma dan kaidah itu terkandung

pengetahuan yang kebenaranya tidak dapat dibuktikan secara

rasional dan empiris, tetapi sulit di kritik untuk diubah begitu saja.

Jadi, harus diikuti dengan tanpa keraguan dan kepercayaan secara

bulat. Pengetahuan yang bersumber dari kepercayaan cenderung

bersifat tetap (mapan) tetapi subjektif.

2) Pengetahuan yang berdasarkan pada otoritas kesaksian orang lain.

Pihak pemegang otoritas kebenaran pengetahuan yang dapat

di percayai adalah orang tua, guru, ulama, orang yang di tuakan,

dan sebagainya. Apapun yang mereka katakan, benar atau salah,

baik atau buruk, dan indah atau jelek, pada umumnya diikuti dan

dijalankan dengan patuh tanpa kritik. Karna kebanyakan orang

telah mempercayai mereka sebagai orang-orang yang cukup

berpebgalaman dan berpengetahuan lebih luas.

Sumber pengetahuan ini mengandung kebenaran, tetapi

persoalanya terletak pada sejauh mana orang-orang itu bisa di

percaya.Lebih dari itu, sejauh mana kesaksian pengetahuanya itu

merupakan hasil pikiran dan pengalaman yang telah teruji

kebenaranya. Jika kesaksianya adalah kebohongan, hal ini akan

membahayakn kehidupan manusia dan masyarakat itu sendiri.

Page 27: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MABODO BULAN JUNI TAHUN 2016 Karya Tulis Ilmiah Diajukan

14

3) Pengalaman

Bagi manusia pengalaman adalah alat penyelenggaraan

kebutuhan hidup sehari-hari. Dengan mata, telinga, hidung, lidah

dan kulit, orang bisa menyaksikan secara langsung dan bisa pula

melakukan kegiatan hidup.

4) Akal pikiran

Berbeda dengan panca indra, akal pikiran memiliki sifat

lebih rohani. Akal pikiran mampu menangkap hal-hal yang

metafisis, abstrak, universal, yang seragam dan bersifat tetap. Akal

pikiran cendrung memberikan pengetahuan yang lebih umum,

objektif dan pasti.

5) Intuisi

Berupa gerak hati yang paling dalam. Jadi, sangat bersifat

spiritual, melampaui ambang batas ketinggian akal pikiran dan

kedalaman pengalaman. Pengetahuan yang bersumber dari intuisi

merupakan pengalaman batin yang bersifat langsung. Artinya,

tanpa melalui sentuhan indera maupun olahan akal pikiran. Ketika

dengan serta merta seseorang memutuskan untuk berbuat atau tidak

berbuat dengan tanpa alasan yang jelas, maka ia berada dalam

pengetahuan yang intuitif. Dengan demikian, pengetahuan intuitif

ini kebenaranya tidak dapat diuji dan bersifat personal.

Page 28: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MABODO BULAN JUNI TAHUN 2016 Karya Tulis Ilmiah Diajukan

15

2. Zat Gizi

a. Pengertian gizi.

Gizi adalah zat-zat makanan yang terkandung dalam suatu bahan

pangan yang dapat dimanfaatkan oleh tubuh. Gizi adalah makanan dalam

hubungannya dengan kesehatan dan proses dimana organisme

menggunakan makanan untuk pemeliharaan kehidupan, pertumbuhaan,

bekerjanya anggota dan jaringan tubuh secara normal dan produksi tenaga.

Zat gizi adalah zat atau unru kimia yang terkandung dalam makanan yang

diperlukaan untuk metabolisme dalam tubuh secara normal. Sedangkan

status gizi adalah keadaan tubuh yang diakibatkan oleh konsumsi,

penyerapan dan penggunaan makanan. Zat gizi disebut juga nutrient, sari

makanan yang penting untuk kesehatan tubuh meliputi karbohidrat,

protein, lemak, vitamin dan mineral. Status gizi diartikan sebagai keaadan

tubuh sebagai akibat konsumsi dan penggunaan zat gizi (Hasdianah, dkk,

2014).

Zat gizi adalah bahan dasar yang menyusun bahan makanan. Zat

gizi yang dikenal ada lima yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan

mineral (Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007).

b. Komponen zat gizi.

Ada beberapa komponen zat gizi yang dibutuhkan pada nutrisi

bayi, secara umum zat gizi dibagi menjadi dua golongan yaitu golongan

makro dan golongan mikro. Untuk golongan makro terdiri dari kalori dan

H2O (air), kalori berasal dari karbohidrat, protein dan lemak, sedangkan

Page 29: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MABODO BULAN JUNI TAHUN 2016 Karya Tulis Ilmiah Diajukan

16

kelompok zat mikro terdiri dari vitamin dan mineral. Adapun komponen

zat gizi adalah sebagai berikut:

1) Karbohidrat

Karbohidrat merupakan sumber energi yang tersedia dengan

mudah disetiap makanan, karbohidrat harus tersedia dalam jumlah

yang cukup sebab kekurangan karbohidrat sekitar 15 % dari kalori

yang ada maka dapat menyebabkan terjadinya kelaparan dan berat

badan menurun, demikian sebaliknya apabila jumlah kalori yang

tersedia atau berasal dari karbohidrat dengan jumlah yang tinggi dapat

menyebabkan terjadinya peningkatan berat badan (obesitas).

Karbohidrat dapat diperoleh dari susu, padi-padian, bua-buahan,

sukrosa, tepung dan sayur-sayuran.

2) Lemak

Lemak merupakan sumber kaya akan energi, sebagai

pelindung organ tubuh seperti pembuluh darah, saraf, organ dan lain-

lain terhadap suhu tubuh, dapat membantu rasa kenyang (penundaan

waktu pengosongan lambung), komponen lemak dalam tubuh harus

tersedia dalam jumlah yang cukup sebab kekurangan lemak akan

menyebabkan terjadinya perubahan kulit khusunya asam linoleat yang

rendah, berat badan kurang akan tetapi apabila jumlah lemak yang

banyak akan menyebabkan terjadinya hiperlipidema, hiperkolesterol,

atau dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah dan lain-lain.

Page 30: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MABODO BULAN JUNI TAHUN 2016 Karya Tulis Ilmiah Diajukan

17

Lemak dapat diperoleh dari susu, mentega, kuning telur, daging, ikan,

keju, kacang-kacangan dan minyak sayur.

3) Protein

Protein merupakan zat gizi dasar yang berguna dalam

pembentukan protoplasma sel, selain itu tersedianya protein dalam

jumlah yang cukup penting untuk petumbuhan dan perbaikan sel

jaringan dan sebagai larutan untuk keseimbangan osmotik. Jumlah

protein dalam tersebut harus tersedia dalam jumlah yang cukup

apabila jumlanya berlebihan dapat memperburuk insufisiensi ginjal

demikian juga apabila jumlahnya kurang maka dapat menyebabkan

kelemahan, oedema dan kwashiorkor apabila kekurangan protein saja

tetapi jika kekurangan protein dan kalori menyebabkan marasmus. Zat

gizi protein dapat diperoleh dari susu, telur, daging, ikan, unggas,

keju, kedele, kacang, buncis dan padi.

4) Air

Air merupakan kebutuhan nutrisi yang sangat penting,

mengingat kebutuhan air pada bayi, relative tinggi 75-80% dari berat

badan dibandingkan dengan orang dewasa hanya 55-60%. Air bagi

tubuh dapat berfungsi sebagai pelarut untuk pertukaran seluler,

sebagai mediun untuk ion, transport nutrien, dan produk buangan serta

pengaturan suhu tubuh. Sumber zat air dapat diperoleh dari air dan

semua makanan.

Page 31: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MABODO BULAN JUNI TAHUN 2016 Karya Tulis Ilmiah Diajukan

18

5) Vitamin

Vitamin merupakan senyawa organik yang digunakan untuk

mengkatalisator metabolisme sel yang dapat berguna untuk

pertumbuhan dan perkembangan serta dapat mempertahankan

organisme, vitamin yang dibutuhkan antara lain :

a) Vitamin A (retinol) yang harus tersedia dalam jumlah yang cukup

yang mempunyai pengaruh dalam kemampuana fungsi mata serta

pertumbuhan tulang dan gigi dan dalam pembentukan maturasi

epitel, vitamin ini dapat diperoleh dari hati, minyak ikan, susu,

kuning telur, margarine, tumbuh-tumbuhan, sayur-sayuran, dan

buah-buahan.

b) Vitamin B komplek (thiamin) yang merupakan vitamin yang larut

dalam air akan tetapi tidak larut dalam lemak yang dapat

menyebabkan penyakit beri-beri, kelelahan, anoreksia, konstipasi,

nyeri kepala, insomnia, takikardia, oedema, asam piruvat dalam

darah akan meningkat apabila tersedia dalam jumlah yang kurang

kebutuhan vitamin ini dapat diperoleh dari dalam hati, daging,

susu, padi, biji-bijian, kacang dan lain-lain.

c) Vitamin B2 (riboflavin), merupakan vitamin yang sedikit larut

dalam air. Vitamin ini tersedia dalam jumlah cukup, apabila

kekurangan dapat menyebabkan fotofobia, penglihatan kabur,

gagal dalam pertumbuhan. Vitamin ini dapat diperoleh didalam

susu, keju, hati daging, telur, ikan, sayur-sayuran hijau dan padi.

Page 32: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MABODO BULAN JUNI TAHUN 2016 Karya Tulis Ilmiah Diajukan

19

d) Vitamin B 12 (sianokobalamin), merupakan vitamin yang sedikit

larut dalam air. Pada vitamin ini sangat baik untuk maturasi sel

darah merah dalam sum-sum tulang, pengaruh kekurangan vitamin

ini dapat menyebabkan anemia, dan vitamin ini dapat diperoleh

dari daging organ, ikan, telur, susu dan keju.

e) Vitamin C (asam ascorbat), merupakan vitamin yang larut dalam

air yang mudah dioksidasi dan dipercepat oleh panas atau cahaya,

kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan lamanya proses

penyembuhan luka, vitamin ini dapat tersedia dalam tomat, buah

semangka, kubis, sayur-sayuran hijau.

f) Vitamin D merupakan vitamin yang dapat larut dalam lemak, dan

akan stabil dalam suasana panas, vitamin ini berguna dalam

mengatur penyerapan dan pengendapan kalsium dan fosfor dengan

mempengaruhi permeabilitas membran usus, mengatur kadar alkali

fosfatase serum, kekurangan vitamin ini akan menyebabkan

pertumbuhan jelek dan osteomalaisia. Vitamin ini dapat diperoleh

dari dalam usus, margarine, minyak ikan, pemaparan cahaya

matahari atau sumber ultra violet lain.

g) Vitamin E merupakan vitamin yang larut dalam lemak dan tidak

stabil terhadap sinar ultafiolet yang dapat berfungsi dalam

meminimalkan oksidasi karoten, vitamin A dan asam linoleat serta

menstabilkan membran apabila terjadi kekurangan dapat

menyebabkan hemolisis sel darah merah pada bayi premature dan

Page 33: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MABODO BULAN JUNI TAHUN 2016 Karya Tulis Ilmiah Diajukan

20

akan menyebabkan kehilangan keutuhan syaraf. Vitamin E ini

dapat diperoleh dari minyak, biji-bijian dan kacang-kacangan.

h) Vitamin K merupakan vitamin yang larut dalam lemak yang dapat

berfungsi sebagai pembentukan protombin, faktor koagulasi II,

VII, IX, X, yang harus tersedia dalam tubuh yang cukup apabila

terjadi kekurangan dapat menyebabkan perdarahan dan

metabolisme tulang yang tidak stabil, vitamin ini tersedia dalam

sayuran berdaun hijau, daging dan hati.

6) Mineral

Mineral esensial diklasifikasikan kedalam mineral makro dan

mineral mikro. yang termasuk dalam mineral makro adalah kalsium,

fosfor, kalium, sulfur, natrium, khlor, dan magnesium. Sedangkan

yang termasuk mineral mikro adalah besi, seng, selenium, mangan,

tembaga, iodium, molybdenum, cobalt, chromium, silikon, vanadium,

nikel, arsen, dan flour. Fugsi umum mineral adalah mempertahankan

keseimbangan asam-basa, sebagai katalis bagi reaksi-reaksi biologis,

sebagai komponen esensial senyawa tubuh, mempertahankan

keseimbangan air tubuh, mentransmisi implus syaraf, mengatur

kontraksi otot, serta untuk pertumbuhan jaringan tubuh. Semua zat

gizi tersebut harus tersedia dalam jumlah yang cukup (Hasdianah,

dkk, 2014).

Page 34: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MABODO BULAN JUNI TAHUN 2016 Karya Tulis Ilmiah Diajukan

21

3. Gizi Pada Bayi

a. Prinsip gizi pada bayi.

Kebutuhan gizi bayi berbeda dengan kebutuhan anak dan orang

dewasa. Bayi memerlukan karbohidrat dengan bantuan amilase untuk

mencerna bahan makanan yang berasal dari zat pati. Protein yang

diperlukan berasal dari ASI ibu yaitu dengan kadar 4-5% dari total kadar

kalori dalam ASI. Lemak yang diperlukan 58% dari kalori total dalam susu

matur. Mineral yang diperlukan pada masa ini terdiri dari kalsium, pospor,

klor, kalium, dan natrium yang menunjang pertumbuhan dan

perkembangan bayi. Setelah umur 6 bulan, setiap bayi membutuhkan

makanan lunak yang bergizi yang sering disebut makanan pendamping

ASI (MP-ASI). MP-ASI merupakan peralihan dari ASI ke makanan

keluarga (Proverawati dan Asfuah, 2009).

b. Kebutuhan nurtrisi berdasrkan usia tumbuh kembang.

Kebutuhan nutrisi pada setiap anak berbeda, mengingat kebutuhan

untuk pertumbuhan dan perkembangan sel atau organ pada anak berbeda,

dan perbedaan ini yang menyebabkan jumlah dan komponen zat gizi

berlainan. Secara umum kebutuhan nutrisi pada bayi dapat dikelompokan

berdasrkan usia anak, yakni:

1) Umur 0-6 bulan

Bayi usia 0-6 bulan dapat tumbuh dan berkembang secara

optimal hanya dengan mengandalkan asupan gizi dari Air Susu Ibu

(ASI). ASI adalah nutrisi alamiah terbaik bagi bayi dengan kandungan

Page 35: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MABODO BULAN JUNI TAHUN 2016 Karya Tulis Ilmiah Diajukan

22

gizi paling sesuai untuk pertumbuhan optimal, sebab ASI

mengandung semua nutrisi yang diperlukan untuk bertahan hidup

pada 6 bulan pertama, yang meliputi hormon, antibodi, faktor

kekebalan, dan antioksidan. Keunggulan kandungan ASI yang

berperan dalam pertumbuhan bayi yaitu protein, lemak, elektrolit,

enzim dan hormon

2) Umur 6-9 bulan

Kebutuhan nutrisi pada anak usia ini adalah tetap diteruskan

kebutuhan nutrisi dari ASI kemudian ditambah dengan bubur susu,

bubur tim saring dan buah, penambahan bentuk kebutuhan nutrisi

disesuaikan dengan ukuran kebutuhan nutrisi pada usia anak, makanan

lebih padat dari usia sebelumnya mengingat perkembangan gigi sudah

mulai dan pada usia ini bayi mulai mengunyah apa saja dan

memasukan semua makanan kedalam mulut, untuk itu perlu

pengawasan dalam setiap aktifitas anak.

3) Umur 9-12 bulan

Pada anak usia ini masih tetap diberikan ASI dengan

penambahan pada bubur susu, bentuk makanan yang disediakan dapat

lebih padat dan bertambah jumlahnya mengingat pertumbuhan gigi

dan kemampuan fungsi pencernaan sudah bertambah. Pada usia ini

anak sering senang makan sendiri dengana sendok atau suka mencoba

makan sendiri dan makan dengan tangan, pada anak usia ini

Page 36: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MABODO BULAN JUNI TAHUN 2016 Karya Tulis Ilmiah Diajukan

23

merupakan usaha yang baik dalam menentukan ketangkasan dan

merasakan bentuk makanan (Proverawati dan Asfuah, 2009).

c. Macam-macam makanan bayi.

ASI merupakan makanan terbaik untuk bayi, berikanlah ASI saja

sampai bayi berumur 6 bulan (ASI Eksklusif). Kontak fisik dan hisapan

bayi akan merangsang produksi ASI terutama 30 menit pertama setelah

lahir. Pada periode ini ASI saja sudah dapat memenuhi kebutuhan gizi

bayi.

Pada usia 0-6 bulan makanan yang di butuhkan oleh bayi adalah

ASI karena ASI adalah nutrisi alamiah terbaik bagi bayi dengan

kandungan gizi paling sesuai untuk pertumbuhan optimal, sebab ASI

mengandung semua nutrisi yang diperlukan untuk bertahan hidup pada 6

bulan pertama, yang meliputi hormon, antibodi, faktor kekebalan, dan

antioksidan. Keunggulan kandungan ASI yang berperan dalam

pertumbuhan bayi yaitu protein, lemak, elektrolit, enzim dan hormon.

Setelah bayi berumur 6 bulan, maka untuk memenuhi kebutuhan

selanjutnya demi pertumbuhan dan perkembangannya di perlukan

makanan pendamping ASI (MP-ASI). Adapun jenis-jenis MP-ASI yang

diberikan diantaranya:

1) Makanan saring

Makanan saring adalah makanan yang dihancurkan atau disaring

tampak kurang merata dan bentunya lebih kasar dari makanan lumat

Page 37: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MABODO BULAN JUNI TAHUN 2016 Karya Tulis Ilmiah Diajukan

24

halus contoh : bubur susu, bubur sumsum, pisang saring/dikerok dan

lain-lain.

2) Makanan lunak

Makanan lunak adalah makana yang dimasak dengan banyak air dan

tampak berair, contoh : bubur nasi, nasi tim, kentang puri dan lain-

lain.

3) Makanan padat

Makanan padat adalah makanan lunak yang tidak tampak berair dan

biasanya disebut makanan keluarga, contoh: nasi tim, bubur kacang

ijo, kentang rebus, biskuit dan lain-lain (Proverawati dan Asfuah,

2009).

d. Cara pengelolaan makanan bayi.

Pengelolaan bahan makanan untuk bayi disesuaikan dengan

umurnya. Ini dikarenakan setiap bayi dalam masa perkembangan

kemampuan sistem pencernaanya berbeda-beda. Berikut pengelolaan

makanan berdasarkan umur.

1) Pemberian makanan bayi pada umur 0-6 bulan

Pada usia 0-6 bulan makanan yang di butuhkan oleh bayi adalah

ASI karena ASI adalah nutrisi alamiah terbaik bagi bayi dengan

kandungan gizi paling sesuai untuk pertumbuhan optimal, sebab ASI

mengandung semua nutrisi yang diperlukan untuk bertahan hidup

pada 6 bulan pertama, yang meliputi hormon, antibodi, faktor

kekebalan, dan antioksidan. Keunggulan kandungan ASI yang

Page 38: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MABODO BULAN JUNI TAHUN 2016 Karya Tulis Ilmiah Diajukan

25

berperan dalam pertumbuhan bayi yaitu protein, lemak, elektrolit,

enzim dan hormon.

2) Pemberian makanan bayi umur 6-9 bulan

a) Pemberian ASI diteruskan

b) Pada umur 6 bulan alat cernah sudah lebih berfungsi, bayi mulai

diperkenalkan dengan MP-ASI lumat dua kali sehari

c) Untuk mempertinggi nilai gizi makanan, nasi tim bayi ditambah

sedikit demi sedikit dengan sumber lemak, yaitu santan, minyak

kelapa atau margarin. Bahan makanan ini dapat menambah kalori

makanan bayi, memberikan rasa enak juga mempertinggi yang

larut dalam lemak.

3) Pemberian makanan bayi umur 10-12 bulan

a) Pada umur 10 bulan bayi mulai diperkenalkan dengan makanan

keluarga secara bertahap. Bentuk dan kepadatan nasi tim bayi

harus diatur secara berangsur, mendekati makanan keluarga.

b) Berikan makanan selingan satu kali sehari. Pilihlah makana

selingan yang bernilai gizi tinggi, seperti bubur kacang ijo dan

buah.

c) Bayi perlu diperkenalkan dengan beraneka ragam bahan makanan

(Proverawati dan Asfuah 2009).

Page 39: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MABODO BULAN JUNI TAHUN 2016 Karya Tulis Ilmiah Diajukan

26

Tabel 1. Jadwal pemberian makanan pendamping ASI menurutumur bayi

Umur Jenis makanan Frekuensi

pemberian

0-6 bulan ASI. Setiap kali bayi

lapar/menagis

6-7 bulan ASI, bubur lunak/sari buah

bubur tepung

Sekehendak

1-2 kali sehari

7-9 bulan ASI,buah-buahan, bubur/roti,

daging kacang-kacangan,

minyak, santan, sari buah

tanpa gula

Sekehendak 3-

4 kali sehari

9-12 bulan ASI, makanan seperti orangdewasa, telur/kuning telur,jeruk.

4-5 kali sehari

Sumber : proverawati dan Asfuah (2009)

e. Pengaruh status gizi terhadap pertumbuhan dan perkembangan bayi.

Gizi menjadi bagian yang sangat penting dalam pertumbuhan dan

perkembangan. Gizi didalamya memiliki keterkaitan yang erat

hubunganya kesehatan dan kecerdasan. Apabila anak terkena defiensi zat

gizi maka kemungkinan besar anak mudah terkena infeksi. Gizi sangat

berpengaruh terhadap nafsu makan, kehilangan bahan makanan misalnya

melalui diare dan muntah-muntah serta metabolisme makanan pada anak.

Selain itu juga dapat diketahui bahwa infeksi menghambat reaksi

imunologis yang normal dengan menghabiskan sumber-sumber energi

tubuh (Asiah, 2013).

Page 40: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MABODO BULAN JUNI TAHUN 2016 Karya Tulis Ilmiah Diajukan

27

Penyakit kwashiorkor dan marasmus menyebabkan penderita

kehilangan bahan makanan, penghancuran jaringan tubuh semakin

meningkat, karena digunakan untuk pembentukan protein atau enzim-

enzim yang diperlukan dalam usaha pertahanan tubuh ini akan

berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan anak selanjutnya.

Selain itu yang lebih parahnya lagi, kuman-kuman yang tidak berbahaya

pada anak dengan gizi normal akan bisa menyebabkan kematian bagi anak

dengan gizi buruk. Gejala merupakan gejala penyakit yang penting dan

dapat disebabkan oleh banyak faktor, seperti lapar, kebanyakan makan,

salah makan dan lain-lain. Gejala penyakit ini dapat berbahaya dan

menyebabkan kematian pada anak-anak kecil terutama jika didapatkan

pada penderita dengan gizi buruk. Masalah defisiensi gizi khususnya KPP

menjadi perhatian karena menunjukan adanya efek jangka panjang

terhadap pertumbuhan dan perkembangan otak manusia. Gizi kurang

banyak diderita oleh anak-anak Indonesia yaitu marasmus dan

kwashiorkor. Ancaman perkembangan gangguan otak akibat kurang gizi

lebih sering terjadi pada anak yang marasmus dibanding dengan anak yang

kwashiorkor (Proverawati dan Asfuah, 2009).

B. Landasan Teori

Pengetahuan merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi

melalui panca indra manusia, yakni : indra penglihatan, pendengaran, penciuman,

rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia di peroleh melalui mata dan

Page 41: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MABODO BULAN JUNI TAHUN 2016 Karya Tulis Ilmiah Diajukan

28

telinga. Pengetahuan atau kognitif, merupakan domain yang sangat penting akan

terbentuknya tindakan seseorang. Karena dari pengalaman dan penelitian ternyata

perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku

yang tidak didasari oleh pengetahuan (Notoatmodjo, 2010).

Gizi adalah zat-zat makanan yang terkandung dalam suatu bahan pangan

yang dapat dimanfaatkan oleh tubuh. Gizi adalah makanan dalam hubungannya

dengan kesehatan dan proses dimana organisme menggunakan makanan untuk

pemeliharaan kehidupan, pertumbuhaan, bekerjanya anggota dan jaringan tubuh

secara normal dan produksi tenaga. Zat gizi adalah zat atau unru kimia yang

terkandung dalam makanan yang diperlukaan untuk metabolisme dalam tubuh

secara normal. Sedangkan status gizi adalah keadaan tubuh yang diakibatkan oleh

konsumsi, penyerapan dan penggunaan makanan. Zat gizi disebut juga nutrient,

sari makanan yang penting untuk kesehatan tubuh meliputi karbohidrat, protein,

lemak, vitamin dan mineral. Status gizi diartikan sebagai keaadan tubuh sebagai

akibat konsumsi dan penggunaan zat gizi (Hasdianah, dkk, 2014).

Bayi adalah anak dengan rentang usia 0-11 bulan 29 hari. Masa bayi

merupakan bulan pertama kehidupan kritis karena bayi akan mengalami adaptasi

terhadap lingkungan, perubahan sirkulasi darah, serta organ-organ tubuh mulai

berfungsi, dan pada usia 29 hari sampai 12 bulan, bayi akan mengalami

pertumbuhan yang sangat cepat (Muhammad, 2013).

Ada beberapa komponen zat gizi yang dibutuhkan pada nutrisi bayi, secara

umum zat gizi dibagi menjadi dua golongan yaitu golongan makro dan golongan

mikro. Untuk golongan makro terdiri dari kalori dan H2O (air), kalori berasal dari

Page 42: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MABODO BULAN JUNI TAHUN 2016 Karya Tulis Ilmiah Diajukan

29

karbohidrat, protein dan lemak, sedangkan kelompok zat mikro terdiri dari

vitamin dan mineral (Hasdianah, dkk, 2014).

Kebutuhan gizi bayi berbeda dengan kebutuhan anak dan orang dewasa.

Bayi memerlukan karbohidrat dengan bantuan amilase untuk mencerna bahan

makanan yang berasal dari zat pati. Protein yang diperlukan berasal dari ASI ibu

yaitu dengan kadar 4-5% dari total kadar kalori dalam ASI. Lemak yang

diperlukan 58% dari kalori total dalam susu matur. Mineral yang diperlukan pada

masa ini terdiri dari kalsium, pospor, klor, kalium, dan natrium yang menunjang

pertumbuhan dan perkembangan bayi. Setelah umur 6 bulan, setiap bayi

membutuhkan makanan lunak yang bergizi yang sering disebut makanan

pendamping ASI (MP-ASI). MP-ASI merupakan peralihan dari ASI ke makanan

keluarga (Proferawati dan Asfuah, 2009).

Page 43: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MABODO BULAN JUNI TAHUN 2016 Karya Tulis Ilmiah Diajukan

30

C. Kerangka konsep

Berdasarkan konsep pemikiran yang telah dikemukakan diatas maka

disusun kerangka konsep.

Keterangan :

: Variabel Dependen

: Variabel Independen

: Hubungan antar Variabel

Gambar 1. Kerangka Konsep

D. Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimanakah pengetahuan ibu tentang gizi pada bayi berdasarkan tingkat

tahu di Wilayah kerja Puskesmas Mabodo Tahun 2016

2. Bagaimanakah pengetahuan ibu tentang gizi pada bayi berdasrkan tingkat

pemahaman di Wilayah kerja Puskesmas Mabodo Tahun 2016

3. Bagaimanakah pengetahuan ibu tentang gizi pada bayi berdasarkan tingkat

aplikasi di Wilayah kerja Puskesmas Mabodo Tahun 2016

Tahu

Ibu yang memilikibayi

Memahami

Aplikasi

Page 44: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MABODO BULAN JUNI TAHUN 2016 Karya Tulis Ilmiah Diajukan

31

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif yang bertujuan untuk

mengetahuai bagaimana Gambaran pengetahuan ibu tentang gizi pada bayi di

wilayah Kerja Puskesmas Mabodo Tahun 2016.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2016 di wilayah kerja

Puskesmas Mabodo Kecamatan Kontunaga.

C. Subjek Penelitian

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang memiliki bayi 0-

11 bulan pada bulan Juni Tahun 2016 di wilayah kerja puskesmas Mabodo

yang berjumlah 170 orang.

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian ibu yang mempunyai bayi

0-11 bulan pada bulan Juni 2016. Penarikan sampel yang digunakan ialah

purposive sampling. Besaran sampel pada penelitian ini ditentukan dengan

rumus besaran sampel seperti dibawah ini :

= NN. d + 1Keterangan :

n = jumlah sampel

N = jumlah populasi

31

Page 45: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MABODO BULAN JUNI TAHUN 2016 Karya Tulis Ilmiah Diajukan

32

d2 = presisi (ditetapkan 5% dengan tingkat kepercayaan 95%)

= 170170(0,05) + 1= 170170(0,0025) + 1= 1700,425 + 1= 1701,425

n = 119,29

Jadi, n = 120 orang

3. Kriteria Sampel

Agar karakteristik sampel tidak menyimpang dari populasi, maka

sebelum dilakukan pengambilan sampel perlu ditentukan kritera inklusi dan

kriteria eksklusi. Kriteria inklusi adalah kriteria yang perlu dipenuhi oleh

setiap anggota populasi yang dapat diambil sebagai sampel. Sedangkan

kriteria eksklusi adalah ciri-ciri anggota populasi yang tidak dapat diambil

sebagai sampel (Notoatmojo, 2010).

a. Kriteria inklusi:

1) Ibu yang mempunyai bayi yang ber usia 0-11 bulan yang ada di

wilayah Kerja Puskesmas Mabodo pada saat di lakukan penelitian.

2) Ibu yang mempunyai alamat yang jelas

3) Bersedia menjadi responden

b. Kriteria eksklusi:

1) Ibu yang tidak menetap di wilayah Kerja Puskesmas Mabodo

Page 46: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MABODO BULAN JUNI TAHUN 2016 Karya Tulis Ilmiah Diajukan

33

2) Bayi yang sudah meninggal pada saat dilakukan penelitian

3) Bayi yang sudah ber umur 1 tahun pada saat di lakukan penelitian di

wilayah Kerja Puskesmas Mabodo tahun 2016.

A. Identivikasi Variabel Penelitian.

Variable adalah sesuatu yang digunakan sebagai cirri sifat atau ukur yang

dimiliki oleh atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang suatu konsep

pengertian tertentu.

1. Variabel Independen

Variabel independen dalam penelitian ini adalah pengetahuan ibu pada tingkat

tahu, memahami, dan aplikasi.

2. Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki bayi

B. Defenisi Operasional dan Kriteria Objektif

Definisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan

bagaimana caranya mengukur suatu variabel (Siswanto, dkk, 2013).

Page 47: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MABODO BULAN JUNI TAHUN 2016 Karya Tulis Ilmiah Diajukan

34

Tabel 2 Definisi operasional

No Variabel

Devinisi

Operasional Kriteria Objektif Alat Ukur Skala

1. Dependen

Ibu yang

memiliki bayi

Ibu yang

memiliki bayi

ber usia 0-11

bulan.

2. Independent

Tahu

Segala sesuatu

yang diketahui

ibu tentang

gizi pada bayi.

a. Baik: apabila skor 76-

100% dari total skor

b. Cukup: apabila skor 56-

75%

c. Kurang: apabila skor

kurang dari 55% dari

total skor

Kuesioner Ordinal

Pemahaman Segala sesuatu

yang dipahami

ibu tentang

gizi pada bayi.

a. Baik: apabila skor 76-

100% dari total skor.

b. Cukup: apabila skor 56-

75% dari total skor.

c. Kurang:apabila skor

kurang dari 55% dari total

skor.

Kuesioner Ordinal

Aplikasi Segala

kemampuan

atau bentuk

pengaplikasian

dari

pengetahuan

yang dimiliki

a. Baik: apabila skor 76-

100% dari total skor.

b. Cukup: apabila skor 56-

75% dari total skor.

c. Kurang:apabila skor

kurang dari 55% dari total

skor

Kuesioner Ordinal

Page 48: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MABODO BULAN JUNI TAHUN 2016 Karya Tulis Ilmiah Diajukan

35

C. Instrumen Penelitian

Instrument penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk pengumpulan

data. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner, yaitu daftar

pertanyaan yang sudah tersusun dengan baik, mengenai pengetahuan ibu tentang

gizi pada bayi.

D. Pengolahan dan Analisis data

Pengolahan data dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Editing

Editing adalah memeriksa kelengkapan jawaban responden dan menghitung

jumlah kuisioner yang kembali.

2. Coding

Coding adalah melakukan kode untuk masing-masing item pertanyaan.

3. Skoring

Skoring adalah menilai masing-masing item dengan menggunakan perhitungan

kalkulator kemudian disajikan dalam bentuk tabel disertai dengan penjelasanya

yang dipersentasikan dan diuraikan dalam bentuk naratif, dengan kriteria skor:

Benar = 1

Salah = 0

E. Jalannya Penelitian

1. Tahap Persiapan

Pelaksanaan penelitian dimulai dengan mempersiapkan mengurus

surat izin penelitian kepada institusi dan melapor kepada Kepala Badan

KESBANG POL Kabupaten Muna, kemudian mengantar surat tembusan

Page 49: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MABODO BULAN JUNI TAHUN 2016 Karya Tulis Ilmiah Diajukan

36

kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Muna dan Kepala puskesmas

Mabodo Kabupaten Muna sebelum melakukan kegiatan pengumpulan data

dilapangan.

2. Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaanya dimulai dengan menghubungi bidan kordinator

puskesmas Mabodo untuk memperoleh data dilapangan. Pengambilan data

dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada ibu-ibu yang memiliki

bayi usia 0-11 bulan. Setelah memperoleh data dari hasil pengambilan

sampel sebanyak 120 orang kemudian melakukan editing, coding,

processing dan tabulasi pada penelitian ini digunakan tabel, karena

berguna untuk mempermudah dalam penyusunan ke sdalam instrumen.

3. Tahap Pengolahan Data

Data yang dikumpulkan kemudian diolah, dianalisis dan disajikan

secara Deskriptif dalam bentuk tabel dan narasi.

4. Tahap Penulisan Laporan

Pada tahap ini disajikan laporan sebagai tahap akhir penulisan ini.

Page 50: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MABODO BULAN JUNI TAHUN 2016 Karya Tulis Ilmiah Diajukan

37

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Tempat Penelitian

a. Keadaan Geografi

Puskesmas Mabodo terletak di Kecamatan Kontunaga Kabupaten

Muna Sulawesi Tenggara. Daerah ini sangat strategis karena berada

ditengah-tengah pemukiman penduduk sehingga memudahkan masyarakat

untuk mengakses tempat ini.

Puskesmas Mabodo berada dalam Wilayah Kabupaten Muna dengan

jarak 10 km dari pusat kota Muna dan dicapai melalui darat, dengan batas

wilayah sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Watopute, sebelah

selatan dengan Kecamatan Kabawo, sebelah timur dengan Kecamatan

Lohia, dan sebelah barat dengan Kabupaten Muna barat. Puskesmas

Mabodo mempunyai wilayah kerja meliputi 5 desa yaitu Desa Bungi, Desa

Masalili, Desa Kontunaga, Desa Liabalano, dan Desa Mabodo.

b. Demografi

Jumlah penduduk Wilayah Kerja Puskesmas Mabodo sekitar 15.122 jiwa.

c. Sarana dan Tenaga Kesehatan

1) Sarana Kesehatan

Sarana kesehatan yang dimiliki Puskesmas Mabodo terdiri dari

3 Pustu, 2 Poskesdes, 11 Posyandu.

37

Page 51: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MABODO BULAN JUNI TAHUN 2016 Karya Tulis Ilmiah Diajukan

38

2) Tenaga Kesehatan

Untuk mengetahui jumlah tenaga di Puskesmas Mabodo, dapat dilihat

pada tabel 3 berikut ini :

Tabel 3. Tenaga kesehatan di wilayah Kerja Puskesmas Mabodo bulan

Juli Tahun 2016

No Jenis Tugas Jumlah

1. Dokter 2 Orang2. Bidan 6 Orang3. Perawat 13 Orang4. Gizi 5 Orang5. Farmasi 2 Orang6. SKM 4 Orang7. SPK 1 Orang8 Promkes 2 Orang9 Honorer 38 Orang

Jumlah 73Sumber : Data Primer, 2016

2. Karateristik Responden

a. Umur ibu

Berdasarkan tingkat umur di Wilayah kerja Puskesmas Mabodo Kecamatan

kontunaga Tahun 2016, dapat dilihat pada Tabel 4 berikut ini:

Tabel 4. Distribusi jumlah responden (ibu bayi) menurut umur di Wilayahkerja Puskesmas Mabodo bulan Juni tahun 2016

Umur ( Tahun ) Frekuensi (f) Persentase ( % )

< 20 Tahun 25 20.83

21 – 30 Tahun 50 41.67

31– 40 Tahun 37 30.83

41 – 50 Tahun 8 6.67

Jumlah (n) 120 100

Sumber : Data Primer, 2016

Page 52: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MABODO BULAN JUNI TAHUN 2016 Karya Tulis Ilmiah Diajukan

39

Tabel 4 menunjukan bahwa ibu bayi ber umur antara 18- 23 Tahun

sebanyak 25 orang atau (20.83 %), 24-29 Tahun sebanyak 47 orang atau

(39.17 %), 30-35 Tahun sebanyak 37 orang atau (30.83 %) dan 36-41 Tahun

sebanyak 11 orang atau (9.17 %).

b. Pendidikan Ibu

Berdasarkan tingkat pendidikan responden di wilayah kerja puskesmas

Mabodo Kecamatan kontunaga pada Bulan Juni Tahun 2016 dapat dilihat

pada tabel 5 berikut ini:

Tabel 5. Distribusi jumlah responden (ibu bayi) menurut pendidikan diWilayah kerja Puskesmas Mabodo bulan Juni Tahun 2016

Pendidikan Frekuensi (f) Persentase ( % )

Tinggi 51 42.51

Rendah 58 48.33

Tidak Sekolah 11 9.16

Jumlah (n) 120 100

Sumber : Data Primer, 2016

Dari tabel 5 menunjukan bahwa, ibu yang berpendidikan tinggi

sebanyak 51 orang atau (42.51 %), pendidikan rendah sebanyak 58 orang

atau (48.33 %) dan sebagian kecil atau 11 orang (9.16 %).

c. Kunjungan ke Posyandu

Berdasarkan tingkat kunjungan ke posyandu responden di wilayah kerja

puskesmas Mabodo pada Bulan Juni tahun 2016 dapat dilihat pada tabel 6

berikut ini:

Page 53: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MABODO BULAN JUNI TAHUN 2016 Karya Tulis Ilmiah Diajukan

40

Tabel 6. Distribusi jumlah responden (ibu bayi) menurut kunjungan keposyandu di Wilayah kerja Puskesmas Mabodo bulan JuniTahun 2016

Kunjungan ke Posyandu Frekuensi (f) Persentase ( % )

Rutin 117 97.51

Tidak teratur 3 2.49

Tidak pernah 0 0

Jumlah (n) 120 100

Sumber : Data Primer, 2016

Tabel 6 menunjukan bahwa, responden yang kunjungan ke posyandu

rutin sebanyak 117 orang atau (97.51 %), tidak teratur sebanyak 3 orang

atau (2.49% ), sedangkan yang tidak pernah 0.

3. Analisis Univariat

Setelah data dikumpulkan kemudian dilakukan pengolahan data sesuai dengan

tujuan penelitian, selanjutnya hasil penelitian akan disajikan dalam beberapa

tabel distribusi disertai dengan narasi atau penjelasan tabel sebagai berikut ini:

a. Tingkat Tahu

Dari hasil penelitian, dapat diketahui bahwa tingkat tahu ibu tentang gizi

pada bayi di wilayah Kerja Puskesmas Mabodo Kecamatan Kontunaga

Kabupaten Muna pada Bulan Juni Tahun 2016 dapat dilihat pada tabel 7

berikut ini:

Page 54: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MABODO BULAN JUNI TAHUN 2016 Karya Tulis Ilmiah Diajukan

41

Tabel 7. Distribusi Tingkat Tahu Ibu tentang Gizi pada Bayi di WilayahKerja Puskesmas Mabodo Kecamatan Kontunaga KabupatenMuna pada bulan Juni Tahun 2016

Tingkat tahu Frekuensi (f) Persentase ( % )

Baik 47 39.17

Cukup 32 26.67

Kurang 41 34.16

Jumlah (n) 120 100

Sumber : Data Primer, 2016

Tabel 7 menunjukan bahwa dari 120 responden ditemukan tingkat

tahu ibu baik berjumlah 47 orang atau (39.17 %,) tingkat tahu ibu cukup

berjumlah 32 orang atau (26.67 %) sedangkan tingkat tahu ibu kurang

berjumlah 41 orang atau (34.16 %).

b. Tingkat Pemahaman

Pembagian responden berdasarkan tingkat memahami tentang gizi pada bayi

di wilayah kerja puskesmas Mabodo Kecamatan Kontunaga Kabupaten

Muna pada Bulan Juli Tahun 2016 dapat dilihat pada tabel 8 berikut ini:

Tabel 8. Distribusi Tingkat Pemahaman Ibu tentang Gizi pada Bayi diWilayah Kerja Puskesmas Mabodo Kecamatan KontunagaKabupaten Muna pada bulan Juni Tahun 2016

Tingkat pemahaman Frekuensi (f) Persentase ( % )

Baik 42 35

Cukup 32 26.67

Kurang 46 38.33

Jumlah (n) 120 100

Sumber : Data Primer, 2016

Page 55: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MABODO BULAN JUNI TAHUN 2016 Karya Tulis Ilmiah Diajukan

42

Tabel 8 menunjukan bahwa, pemahaman ibu tentang gizi pada bayi,

menunjukan dari 120 responden ditemukan tingkat pemahaman ibu yang

baik berjumlah 42 orang atau (35 %), tingkat pemahaman cukup berjumlah

32 orang atau (26.67 %) sedangkan tingkat pemahaman kurang berjumlah

46 orang atau (38.33 %).

c. Tingkat Aplikasi

Pembagian responden berdasarkan tingkat aplikasi tentang gizi pada bayi di

wilayah kerja puskesmas Mabodo Kecamatan Kontunaga Kabupaten Muna

pada Bulan Juni Tahun 2016 dapat dilihat pada tabel 9 sebagai berikut ini:

Tabel 9. Distribusi Tingkat Aplikasi Ibu tentang Gizi pada Bayi di WilayahKerja Puskesmas Mabodo Kecamatan Kontunaga Kabupaten Munapada bulan Juni Tahun 2016

Tingkat aplikasi Frekuensi (f) Persentase (% )

Baik 33 27.51

Cukup 28 23.33

Kurang 59 49.16

Jumlah (n) 120 100

Sumber: Data Primer, 2016

Tabel 9 menunjukan bahwa dari 120 responden ditemukan tingkat

aplikasi ibu yang baik berjumlah 33 orang atau (27.51 %), tingkat aplikasi

cukup berjumlah 28 orang atau (23.33 %) sedangkan tingkat aplikasi kurang

berjumlah 59 orang atau (49.16 %).

Page 56: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MABODO BULAN JUNI TAHUN 2016 Karya Tulis Ilmiah Diajukan

43

B. Pembahasan

1. Tingkat tahu

Tingkat tahu diartikan sebagai pengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya. Termasuk dalam pengetahuan ini adalah mengingat kembali

terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh badan yang dipelajari atau

ransangan yang telah diterima.

Dari hasil penelitian di peroleh bahwa tingkat tahu ibu tentang gizi pada

bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Mabodo Kecamatan Kontunaga Kabupaten

Muna pada bulan Juni tahun 2016 pada umumnya sudah baik yakni dari 120

sampel yang diteliti ibu yang memiliki tingkat tahu yang baik berjumlah 47

orang atau (39.17 %,) tingkat tahu ibu cukup berjumlah 32 orang atau (26.67

%) sedangkan tingkat tahu ibu kurang berjumlah 41 orang atau (34.16 %).

Tingginya tingkat tahu ibu tentang gizi pada bayi menurut pengamatan

penulis disebabkan karena ibu-ibu yang memiliki bayi banyak mendapatkan

informasi dan penyuluhan tentang gizi oleh petugas kesehatan di wilayah kerja

puskesmas mabodo pada saat posyandu dan ibu-ibu bayi juga banyak

mendapatkan informasi tentang gizi bayi melalui televisi dan media masa

seperti poster yang berisi tentang gizi pada bayi, pendidikan ibu juga

mempengaruhi tingkat tahu ibu karena sebagian besar (97,51 %) sampel rutin

hadir di posyandu, selain itu tingkat pendidikan sampel juga berpengaruh

karena sebagian sampel (42.51 %) berpendidikan tinggi dan hanya (9.16%)

tidak sekolah.

Page 57: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MABODO BULAN JUNI TAHUN 2016 Karya Tulis Ilmiah Diajukan

44

Hasil tersebut sejalan dengan penelitian Hafsah, (2009), bahwa tingkat

tahu pada ibu tentang gizi pada bayi adalah baik. Hasil tersebut sangat baik,

dapat disebabkan karena beberapa hal antara lain sudah semakin banyak

informasi yang diperoleh oleh ibu tentang kesahatan khususnya tentang gizi

pada bayi. Informasi tentang gizi pada bayi melalui penyuluhan. Penyuluhan

yang di berikan oleh tenaga kesehatan di puskesmas dan rumah sakit. Informasi

dapat diketahui ibu melalui media masa seperti poster-poster yang berisi

tentang pengetahuan kesehatan, televisi dan spanduk-spanduk berisi tentang

kesehatan.

Hal ini menjadikan ibu memperoleh pengetahuan yang cukup tentang gizi

pada bayi, sedangkan pada ibu yang mempunyai pengetahuan kurang tentang

gizi pada bayi dapat di sebabkan karena tingkat pendidikan dan pemahamannya

tentang kesehatan masih minim sehingga menjadikan ibu acuh tak acuh

terhadap informasi yang diberikan khususnya gizi pada bayi.

Dalam Penelitian Nursalam, 2012 hasil diatas tersebut sesuai dengan teori

yang menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka

makin mudah menerima informasi sehingga makin banyak pengetahuan yang

dimiliki, sebaliknya pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangan

sikap seseorang terhadap nilai-nilai yang baru diperkenalkan.

Dari uraian di atas semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka

semakin baik pula untuk menerima informasi. Ibu yang berpendidikan tinggi

akan lebih baik dibandingkan dengan ibu yang berpendidikan rendah dalam

merawat bayinya terutama gizi pada bayi yang baik dan benar.

Page 58: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MABODO BULAN JUNI TAHUN 2016 Karya Tulis Ilmiah Diajukan

45

Pengetahuan ibu mengenai gizi pada bayi merupakan salah satu faktor

penting dalam kesuksesan pemberian gizi pada bayi. Tingkat pengetahuan yang

berbeda dalam setiap masyarakat dapat di pengaruhi oleh faktor internal antara

lain tingkat pendidikan, pekerjaan, usia serta faktor eksternalnya adalah faktor

eksternalnya adalah faktor lingkungan sosial, budaya dan sumber informasi

yang di terima.

2. Tingkat pemahaman

Memahami diartikan sebagai kemampuan menjelaskan secara benar

tentang obyek, yang diketahui, dan dapat menginterprestasikan materi tersebut

secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi yang harus

dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan

sebagainya terhadap objek yang dipelajari.

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa tingkat pemahaman ibu tentang gizi

pada bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Mabodo Kecamatan Kontunaga

Kabupaten Muna pada bulan Juni tahun 2016 pada umumnya masih kurang

yakni dari 120 responden ditemukan tingkat pemahaman ibu yang baik

berjumlah 42 orang atau (35 %), tingkat pemahaman cukup berjumlah 32 orang

atau (26.66 %) sedangkan tingkat pemahaman kurang berjumlah 46 orang atau

(38.33 %).

Rendahnya pemahaman ibu tentang gizi pada bayi menurut pengamatan

penulis disebabkan karena masih ada (48.33 %) yang mempunyai pendidikan

rendah bahkan masih ada (9.16 %) yang tidak sekolah, selain itu umur ibu

Page 59: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MABODO BULAN JUNI TAHUN 2016 Karya Tulis Ilmiah Diajukan

46

yang terlalu muda atau terlalu tua juga mempengaruhi tingkat pemahaman,

sehingga menyebabkan kurangnya pemahaman ibu tentang gizi bayi.

Hasil tersebut sejalan dengan penelitian Hafsah, 2009. beragamnya tingkat

pemahaman di pengaruhi beberapa faktor antara lain adalah faktor umur dan

pendidikan ibu. Beberapa teori menyebutkan bahwa umur dan pendidikan

mempunyai hubungan dengan tingkat pemahaman seseorang mengenai suatu

informasi khususnya masalah kesehatan, umur yang sudah dewasa umumnya

memiliki pemahaman yang lebih baik dibanding umur yang masih muda

atauyang sudah tua demikian pula pendidikan yang memadai menjadikan

tingkat pengetahuan dan pemahaman ibu tentang kesehatan lebih baik pula.

Sedangkan menurut pendidikan ibu yang mencapai tingkat pendidikan tinggi

lebih cepat menyerap pengetahuan dan memahami informasi yang diberikan

secara cepat karena adanya daya serap yang maksimal pada ibu. Sedangkan

bagi para ibu yang mempunyai tingkat pendidikan rendah lebih lambat

menyerap pengetahuan dan memahami informasi yang diberikan karena

adanya daya tangkap yang sangat minim pada para ibu.

3. Tingkat Aplikasi

Aplikasi dapat diartikan sebagai kemampuan untuk materi telah dipelajari

pada situasi atau kondisi yang sebenarnya (riil). Aplikasi disini dapat diartikan

penggunaan hukum-hukum, rumus, metode dan lain sebagainya dalam konteks

atau situasi lain.

Dari hasil penelitian yang di peroleh bahwa aplikasi ibu tentang gizi pada

bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Mabodo Kecamatan Kontunaga Kabupaten

Page 60: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MABODO BULAN JUNI TAHUN 2016 Karya Tulis Ilmiah Diajukan

47

Muna pada bulan Juni tahun 2016 masih kurang dimana dari 120 responden

ditemukan tingkat aplikasi ibu yang baik berjumlah berjumlah 33 orang atau

(27.51 %), tingkat aplikasi cukup berjumlah 28 orang atau (23.33 %)

sedangkan tingkat aplikasi kurang berjumlah 59 orang atau (49.16 %).

Kurangnya tingkat aplikasi ibu tentang gizi pada bayi menurut

pengamatan penulis disebabkan karena masih ada ibu yang memiliki

pendidikan rendah (48.33%), bahkan masih ada (9.16 %) yang tidak sekolah ,

namun selain pendidikan ibu, budaya yang ada di lingkungan sekitar juga

sangat mempengaruhi tingkat aplikasi ibu tentang gizi pada bayi di wilayah

Kerja Puskesmas Mabodo, pengaruh budaya yang ada di wilayah kerja

Puskesmas Mabodo seperti bayi-bayi yang masih ber usia 0-6 bulan diberi MP-

ASI seperti pisang dan susu formula, dan umur ibu yang terlalu muda atau

terlalu tua juga mempengaruhi tingkat aplikasi ibu tentang gizi pada abayi 0-12

Bulan.

Hasil tersebut sejalan dengan penelitian Mery Hilmayana Aziz (2014),

bahwa aplikasi seorang ibu, selain umur juga dipengaruhi oleh baik tidaknya

penerimaan seseorang dalam menyikapi suatu informasi yang diperoleh serta

melaksanakan suatu yang diinformasikan baik itu berupa saran, penyampaian,

pengumuman, maupun penyuluhan. Dengan respon yang baik maka ibu dapat

mengaplikasikan anjuran-anjuran kesehatan yang menurut ibu baik bagi

kesehatan, adapun anjuran yang diberikan oleh tenaga kesehatan yaitu : tentang

pentingnya gizi pada bayi, sedangkan jika penerimaan ibu tentang informasi

kurang baik, menjadikan ibu tidak mau menerapkan informasi yang diberikan

Page 61: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MABODO BULAN JUNI TAHUN 2016 Karya Tulis Ilmiah Diajukan

48

termasuk mengenai gizi pada bayi. Hal ini sesuai dengan teori yang

mengatakan bahwa selain umur dan tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan

juga dipengaruhi oleh baik tidaknya penerimaan seseorang dalam menyikapi

suatu informasi yang diterima dan melaksanakan sesuai dengan yang

diinformasikan kepadanya.

Page 62: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MABODO BULAN JUNI TAHUN 2016 Karya Tulis Ilmiah Diajukan

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang diadakan di Wilayah Kerja Puskesmas Mabodo

Kecamatan Kontunaga Kabupaten Muna pada bulan Juni tahun 2016 mengenai

pengetahuan ibu tentang gizi pada bayi, maka dapat disimpulkan :

1. Tingkat tahu ibu tentang gizi pada bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Mabodo

Kecamatan Kontunaga Kabupaten Muna pada bulan Juni tahun 2016, pada

umumnya sudah baik (39.17 %,).

2. Tingkat pemahaman ibu tentang gizi pada bayi di Wilayah Kerja Puskesmas

Mabodo Kecamatan Kontunaga Kabupaten Muna bulan Juni tahun 2016 pada

umumnya masih kurang (38.33 %).

3. Tingkat aplikasi ibu tentang gizi pada bayi di Wilayah Kerja Puskesmas

Mabodo Kecamatan Kontunaga Kabupaten Muna pada bulan Juni tahun 2016

pada umunya masih kurang (49.16 %).

B. Saran

1. Bagi petugas kesehatan diharapkan untuk memberikan dukungan penuh

kepada ibu dan melakukan kegiatan penyuluhan secara intensif atau

berkesinambungan yang menitik beratkan tentang gizi pada bayi, Sehingga

pemahaman dan penerapan ibu bayi tentang gizi pada bayi dapat meningkat

yang selanjutnya dapat diaplikasikan atau diterapkan pada anaknya. Petugas

kesehatan juga perlu melakukan sebuah kegiatan khusus ibu hamil dan ibu

49

Page 63: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MABODO BULAN JUNI TAHUN 2016 Karya Tulis Ilmiah Diajukan

50

yang memiliki bayi untuk meluruskan persepsi-persepsi yang tidak benar

mengenai gizi pada bayi usia 0-12.

2. Bagi ibu-ibu yang mempunyai bayi, disarankan untuk selalu hadir di

Posyandu, sehingga ketika petugas kesehatan melakukan penyuluhan di

Posyandu, mereka dapat terlibat langsung sebagai peserta.

3. Bagi peneliti lain, yang ingin melakukan penelitian yang relevan dengan

penelitian ini, disarankan agar melakukan wawancara langsung pada

responden atau tidak menggunakan data sekunder.

Page 64: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MABODO BULAN JUNI TAHUN 2016 Karya Tulis Ilmiah Diajukan

51

DAFTAR PUSTAKA

Anita Rahmiwat. (2015). Hubungan Pengetahuan Ibu Dan Status Gizi pada AnakUsia Bawah Dua Tahun yang Diberi Susu Formula Di Daerah TanjungRaja, Kabupaten Ogan Ilir 2015. Skripsi, Fakultas Kesehatan MasyarakatUniversitas.Sriwijaya.Http: //Ejournal. Unair.Ac.Id./Index.Php/Jnrs/Article/Donwload/1852/1362pdf. Diakses Tanggal 27 Juli 2016.

Asiah. (2011). Sosiologi Pengasuhan Anak. Makasar, Masagena Press.

Cakrawati dan Mustika NH (2011). Bahan Pangan, Gizi dan KesehatanMasyarakat, Bandung , Alfabeta bandung.

Fakultas Kesehatan Masyarakat UI. (2007). Gizi dan Kesehatan Masyarakat.Jakarta, PT Rajagrafindo Persada.

Hasdianah H.R. & Peristyowati.(2014). Gizi. Pemanfaatan Gizi,Diet, danObesitas, Yogyakarta Nuha Medika.

Hafsah Lathifah (2009) Hubungan pengetahuan dengan status gizi pada bayi DiDesa Pulodarat Pecangaan Jepara. Http//.CoreAc.Uk/Donwload/Pdf/12347303.Pdf.Diakses 26 Juli 2016.S.

Muhammad. (2013). Gizi Seimbang dengan Pemenuhan Gizi pada Balita.skripsi ,Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Unifersitas Islam Negeri SyarifHidayatullah,Jakarta.Http: //Ejournal. Unair.Ac.Id./Index.Php/Jnrs/Article/Donwload/1852/1362pdf. Diakses Tanggal 27 Juli 2016.

Merry Hilmayana Aziz. (2014). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Status GiziBalita. skripsi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UniversitasMuhammadiyah Yogyakarta. Http://Respository.Usu.Ac.Id/23651/4/03.Pdf.Diakses 26 Juli 2016.

Proverawati dan Asfuah, (2009). Buku Ajar Gizi untuk Kebidanan. Yogyakarta,Nuha Medika.

Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Muna, (2016)

Siswanto, Susila, dan Suyanto. (2013). Metodologi Penelitian Kesehatan danKedokteran. Yogyakarta, Bursa Ilmu.

Page 65: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MABODO BULAN JUNI TAHUN 2016 Karya Tulis Ilmiah Diajukan

Lampiran 1

Page 66: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MABODO BULAN JUNI TAHUN 2016 Karya Tulis Ilmiah Diajukan

Lampiran 2

LEMBAR HASIL PENELITIAN (CEK LIST )

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN MP-ASIPADA BAYI UMUR 6-12 BULAN DI WILAYAH KERJA

PUSKESMAS MABODOTAHUN 2016

No Nama Umur bayiTingkat Pengetahuan

Tahu Memahami AplikasiBaik Cukup kurang Baik Cukup kurang Baik Cukup Kurang

1. NY.A 35 Tahun √ √ √2. NY.AN 31 Tahun √ √ √3. NY.M 40 Tahun √ √ √4. NY.S 30 Tahun √ √ √5. NY.Y 29 Tahun √ √ √6. NY.S 31 Tahun √ √ √7. NY.SU 26 Tahun √ √ √8. NY.HA 27 Tahun √ √ √9. NY.MA 35 Tahun √ √ √10. NY.ND 29 Tahun √ √ √11. NY.B 30 Tahun √ √ √12. NY.RA 31 Tahun √ √ √13. NY.R 19 Tahun √ √ √14. NY.N 26 Tahun √ √ √15. NY.SA 37 Tahun √ √ √16. NY.LI 22 Tahun √ √ √17. NY.N 36 Tahun √ √ √18. NY.L 40 Tahun √ √ √19. NY.A 41 Tahun √ √ √20. NY.E 36 Tahun √ √ √21. NY.H 38 Tahun √ √ √22. NY.A 31 Tahun √ √ √23. NY.P 33 Tahun √ √ √24. NY.P 30 Tahun √ √ √25. NY.DA 35 Tahun √ √ √26. NY.HE 41 Tahun √ √ √27. NY.HI 34 Tahun √ √ √28. NY.SE 32 Tahun √ √ √29. NY.SU 34 Tahun √ √ √30. NY.Y 32 Tahun √ √ √31. NY.YA 30 Tahun √ √ √

Page 67: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MABODO BULAN JUNI TAHUN 2016 Karya Tulis Ilmiah Diajukan

32. NY.RE 32 Tahun √ √ √33. NY.F 30 Tahun √ √ √34. NY.W 30 Tahun √ √ √35. NY.WI 30 Tahun √ √ √36. NY.I 30 Tahun √ √ √37. NY.WA 32 Tahun √ √ √38. NY.WD 30 Tahun √ √ √39. NY.MI 31 Tahun √ √ √40. NY.N 30 Tahun √ √ √41. NY.RU 31 Tahun √ √ √42. NY.T 31 Tahun √ √ √43. NY.K 33 Tahun √ √ √44. NY.PI 30 Tahun √ √ √45. NY.W 34 Tahun √ √ √46. NY.ND 30 Tahun √ √ √47. NY.WA 32 Tahun √ √ √48. NY.E 18 Tahun √ √ √49. NY.N 25 Tahun √ √ √50. NY.M 24 Tahun √ √ √51. NY.E 20 Tahun √ √ √52. NY.AM 29 Tahun √ √ √53. NY.MO 25 Tahun √ √ √54. NY.KA 22 Tahun √ √ √55. NY.R 23 Tahun √ √ √56. NY.F 25 Tahun √ √ √57. NY.S 19 Tahun √ √ √58. NY.K 37 Tahun √ √ √59. NY.A 37 Tahun √ √ √60. NY.U 37 Tahun √ √ √61. NY.NE 19 Tahun √ √ √62. NY.AN 21 Tahun √ √ √63. NY.NA 26 Tahun √ √ √64. NY.N 21 Tahun √ √ √65. NY.AS 22 Tahun √ √ √66. NY.P 21 Tahun √ √ √67. NY.S 23 Tahun √ √ √68. NY.AM 20 Tahun √ √ √69. NY.SA 21 Tahun √ √ √70. NY.D 21 Tahun √ √ √71. NY.PI 23 Tahun √ √ √

Page 68: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MABODO BULAN JUNI TAHUN 2016 Karya Tulis Ilmiah Diajukan

72. NY.C 22 Tahun √ √ √73. NY.CI 23 Tahun √ √ √74. NY.RI 19 Tahun √ √ √75. NY.SI 18 Tahun √ √ √76. NY.NI 19 Tahun √ √ √77. NY.D 23 Tahun √ √ √78. NY.B 20 Tahun √ √ √79. NY.I 20 Tahun √ √ √80. NY.NA 27 Tahun √ √ √81. NY.S 27 Tahun √ √ √82. NY.A 28 Tahun √ √ √83. NY.NJ 27 Tahun √ √ √84. NY.MB 27 Tahun √ √ √85. NY.ES 24 Tahun √ √ √86. NY.MU 27 Tahun √ √ √87. NY.DE 27 Tahun √ √ √88. NY.NE 28 Tahun √ √ √89. NY.SA 28 Tahun √ √ √90. NY.NA 28 Tahun √ √ √91. NY.ND 28 Tahun √ √ √92. NY.SA 28 Tahun √ √ √93. NY.RI 28 Tahun √ √ √94. NY.A 27 Tahun √ √ √95. NY.I 26 Tahun √ √ √96. NY.SI 29 Tahun √ √ √97. NY.AM 28 Tahun √ √ √98. NY.S 28 Tahun √ √ √99. NY.NU 28 Tahun √ √ √100 NY.H 27 Tahun √ √ √101 NY.HA 28 Tahun √ √ √102 NY.ET 29 Tahun √ √ √103 NY.D 26 Tahun √ √ √104 NY.RI 27 Tahun √ √ √105 NY.HA 27 Tahun √ √ √106 NY.A 27 Tahun √ √ √107 NY.H 28 Tahun √ √ √108 NY.AB 28 Tahun √ √ √109 NY.SA 29 Tahun √ √ √110 NY.E 29 Tahun √ √ √

Page 69: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MABODO BULAN JUNI TAHUN 2016 Karya Tulis Ilmiah Diajukan

111 NY.G 29 Tahun √ √ √112 NY.AS 26 Tahun √ √ √113 NY.N 24 Tahun √ √ √114 NY.L 24 Tahun √ √ √115 NY.Y 30 Tahun √ √ √116 NY.ER 30 Tahun √ √ √117 NY.R 30 Tahun √ √ √118 NY.H 31 Tahun √ √ √119 NY.AR 19 Tahun √ √ √120 NY.SI 30 Tahun √ √ √

Page 70: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MABODO BULAN JUNI TAHUN 2016 Karya Tulis Ilmiah Diajukan

Lampiran

Page 71: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MABODO BULAN JUNI TAHUN 2016 Karya Tulis Ilmiah Diajukan

Lampiran 4

Kuisioner

Gambaran pengetahuan ibu tentang gizi pada bayi

Di Wilayah kerja Puskesmas Mabodo

A. Identitas responden

Nomor responden :

Nama ibu :

Umur :

Pendidikan :

Pekerjaan :

Alamat :

Kunjungan ke Posyandu :

B. Petunjuk pengisian :

1. Kepada responden di harapkan untuk menjawab semua pertanyaan

dengan jujur dan obyektif

2. Berikan tanda ( X ) pada jawaban yang diangap benar dan tepat

C. Pertanyaan Tingkat Tahu Ibu

1. Sampai umur berapakah bayi hanya diberi ASI saja ?

a. 6 Bulan

b. < 6 bulan

c. > 6 bulan

2. Makanan yang diberikan pada bayi umur 0-6 bulan adalah ?

a. Asi saja

Page 72: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MABODO BULAN JUNI TAHUN 2016 Karya Tulis Ilmiah Diajukan

b. Bubur saring

c. pisang

3. Selain ASI makanan yang diberikan pada bayi umur 6-7 bulan adalah ?

a. Bubur lunak

b. Makanan seperti orang dewasa

c. ASI

4. Berapa kali bayi usia 6-7 bulan di beri makan ?

a. 1-2 kali/hari

b. 3-4 kali/ hari

c. 4-5 kali

5. Selain ASI Makanan yang diberikan pada bayi usia 7-9 bulan adalah?

a. Bubur

b. Makanan seperti orang dewasa

c. ASI

6. Berapa kali bayi usia 7-9 bulan di beri makan ?

a. 3-4 kali/ hari

b. 1 kali / hari

c. 5-6 kali/ hari

7. Selain ASI makanan yang diberikan pada bayi Usia 11 bulan keatas adalah

a. Makanan seperti orang dewasa

b. Bubur saring

c. Asi saja

8. Menurut ibu berapa kali bayi usia 9-11 bulan di beri makan ?

Page 73: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MABODO BULAN JUNI TAHUN 2016 Karya Tulis Ilmiah Diajukan

a. 4-5 kali / hari

b. 2 kali/ hari

c. 1 kali / hari

9. Sampai usia berapakah bayi seharusnya di beri ASI ?

a. 2 tahun

b. 1 tahun

c. < 1 tahun

10. Bayi yang sudah ber usia > 6 bulan perlu diberi makanan tambahan

dikarenakan ?

a. Agar bayi tidak rewel

b. Agar bayi tidak cengeng

c. Agar kebutuhan bayi akan zat gizi terpenuhi

D. Pertanyaa Tingkat Pemahaman Ibu

1. Pengaruh pemberian makanan pada bayi sebelum usia 6 bulan adalah ?

a. Anak akan sering mencret karena pencernaanya terganggu

b. Anak sering menagis

c. Anak akan sering tidur

2. Pada usia > 6 bulan pertumbuhan bayi lebih cepat apabila diberi ?

a. Asi saja tanpa makanan tambahan

b. Asi dan makanan tambahan

c. Makanan saja tanpa ASI

3. Mengapa bayi yang ber usia > 6 bulan perlu di berikan makanan

pendamping ASI ?

Page 74: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MABODO BULAN JUNI TAHUN 2016 Karya Tulis Ilmiah Diajukan

a. Untuk kecukupan gizi bayi

b. Agar bayi tidak rewel

c. Agar bayi tidak sering sakit

4. Yang akan terjadi pada bayi apabila bayi tidak mendapat gizi yang cukup

adalah ?

a. Kekurangan gizi

b. tidak berpengaruh

c. sering rewel

5. Bayi yang ber usia 9-11 bulan di beri makanan padat karena ?

a. Pada usia ini perkembangan gigi sudah mulai berkembang

b. Bayi sudah mulai mengunyah

c. Pada usia ini bayi sudah punya gigi

E. Pertanyaan Tingkat aplikasi

Berilah tanda ceklist ( √ ) pada pernyataan yang diangap benar.

No Pertanyaan YaTidak

1. Ibu memberi asi saja pada bayi ber usia 0-6 bulan

2. Ibu memberikan makanan pendamping ASI setelah bayiber usia 6 bulan

3. Ibu memberikan susu formula sebelum bayi ber usia 6bulan

4. Pada saat bayi ber usia > 6 bulan selain MP- ASI ibujuga tetap melanjutkan pemberikan ASI

5. Pada saat bayi ber usia 6-7 bulan ibu memberikanmakan lunak