GAMBARAN MOTIVASI IBU TENTANG MOBILISASI DINI …

39
1 GAMBARAN MOTIVASI IBU TENTANG MOBILISASI DINI PADA IBU POST SECTIO CAESAREA BERDASARKAN KARAKTERISTIK DI RSUD KOTA BANDUNG TAHUN 2019 LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna menyelesaikan Pendidikan Program Studi D III Kebidanan Universitas Bhakti Kencana Bandung Alvie Aprilia Halimah Nim : CK.1.16.003 PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA BANDUNG 2019

Transcript of GAMBARAN MOTIVASI IBU TENTANG MOBILISASI DINI …

Page 1: GAMBARAN MOTIVASI IBU TENTANG MOBILISASI DINI …

1

GAMBARAN MOTIVASI IBU TENTANG MOBILISASI DINI PADA IBU

POST SECTIO CAESAREA BERDASARKAN KARAKTERISTIK

DI RSUD KOTA BANDUNG

TAHUN 2019

LAPORAN TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna menyelesaikan

Pendidikan Program Studi D III Kebidanan

Universitas Bhakti Kencana Bandung

Alvie Aprilia Halimah

Nim : CK.1.16.003

PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN

UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA BANDUNG

2019

Page 2: GAMBARAN MOTIVASI IBU TENTANG MOBILISASI DINI …

2

Page 3: GAMBARAN MOTIVASI IBU TENTANG MOBILISASI DINI …

3

Page 4: GAMBARAN MOTIVASI IBU TENTANG MOBILISASI DINI …

4

Page 5: GAMBARAN MOTIVASI IBU TENTANG MOBILISASI DINI …

5

ABSTRAK

Mobilisasi dini merupakan suatu tindakan rehabilitative (pemulihan) yang

dilakukan setelah pasien sadar dari pengaruh anestesi sesudah operasi. Setelah

dilakukan Studi Pendahuluan pada bulan Maret 2019 di Ruang Nifas RSUD Kota

Bandung, terdapat 5 (55,5%) ibu post sectio caesarea yang tidak atau sulit untuk

melakukan mobilisasi dini alasannya dikarenakan merasa sakit, takut karena

jahitan luka akan robek. Sedangkan 4 (44,4%) orang lagi melakukan mobilisasi

dini dan mengikuti bimbingan perawat. Tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui gambaran motivasi ibu tentang mobilisasi dini berdasarkan usia,

paritas, pendidikan dan dukungan keluarga pada ibu post sectio caesarea di

RSUD Kota Bandung.

Jenis dan metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif. Populasi

penelitian ini sebanyak 198 dan sampelnya sebanyak 67 sampel yang merupakan

ibu nifas post sectio caesarea di RSUD Kota Bandung. Teknik pengambilan

sampel adalah purposive sampling dan cara pengumpulan data menggunakan

kuesioner tertutup jenis lembar cheklis.

Hasil penelitian diketahui bahwa ibu post sectio caesarea di RSUD Kota

Bandung pada tahun 2019 sebagian besar memiliki motivasi kuat untuk

mobilisasi dini yakni 53 orang (80,6%), berdasarkan usia ibu sebagian besar 20

tahun-35 tahun yakni 56 orang (83,6%), berdasarkan paritas kurang dari

setengahnya oleh ibu multigravida yakni 25 orang (37,3%), dan berdasarkan

pendidikan lebih dari setengahnya oleh ibu dengan pendidikan SMA yakni

sebanyak 35 orang (52,2%).

Kesimpulannya adalah motivasi ibu post sectio caesarea untuk mobilisasi

dini kuat, berdasarkan usia ibu berusia 20 tahun-35 tahun, berdasarkan paritas ibu

multigravida, berdasarkan pendidikan ibu yakni SMA, dan berdasarkan dorongan

keluarga cukup.

Bagi ibu post section caesarea yang dengan motivasi kurang di harapkan

lebih di perhatikan lagi oleh petugas yang merawat apalagi jika usia mereka

termasuk kedalam usia beresiko dengan cara melatih dan membimbing mereka

dalam melakukan mobilisasi dini.

Kata Kunci : Mobilisasi dini, motivasi ibu, umur, paritas, pendidikan.

Kepustakaan : 23 Jurnal, 3 Buku (2010-2019)

Page 6: GAMBARAN MOTIVASI IBU TENTANG MOBILISASI DINI …

6

Page 7: GAMBARAN MOTIVASI IBU TENTANG MOBILISASI DINI …

7

ABSTRACT

Early mobilization is a rehabilitative action (recovery) that is done after

the patient is aware of the effects of anesthesia after surgery. After conducting a

Preliminary Study in March 2019 in the Postpartum Hospital of Bandung City,

there were 5 (55.5%) post-sectio caesarean mothers who did not or had difficulty

in early mobilization because they felt sick, were afraid because the stitches would

be torn. Whereas 4 (44.4%) people did early mobilization and followed nurse's

guidance. The purpose of this study was to determine the description of maternal

motivation regarding early mobilization based on age, parity, education and

family support for post sectio caesarean mothers in Bandung City Hospital.

The type and research method used is descriptive. The population of this

study was 198 and the sample was 67 samples which were postpartio caesarean

postpartum mothers in Bandung City Hospital. The sampling technique is

purposive sampling and the way to collect data is using a closed questionnaire

sheet type checklist.

The results showed that post sectio caesarean mothers in Bandung City

Hospital in 2019 mostly had strong motivation for early mobilization of 53 people

(80.6%), based on maternal age mostly 20 to 35 years ie 56 people (83.6 %),

based on parity less than half by multigravida mothers namely 25 people (37.3%),

and based on education more than half by mothers with high school education as

many as 35 people (52.2%).

The conclusion is the motivation of post-sectio caesarean mothers for

strong early mobilization, based on the age of mothers aged 20 years-35 years,

based on parity of multigravida mothers, based on maternal education ie high

school, and based on sufficient family encouragement.

For Caesarean post section mothers with less motivation, expect more

attention by the caring staff especially if their age is at risk by training and guiding

them in early mobilization.

Keywords: Early mobilization, mother's motivation, age, parity, education.

Literature: 23 Journals, 3 Books (2010-2019)

Page 8: GAMBARAN MOTIVASI IBU TENTANG MOBILISASI DINI …

8

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan

Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang

merupakan salah satu tugas akhir program pendidikan Diploma III Kebidanan

Universitas Bhakti Kencana. Sholawat beserta salam penulis tujukan kepada

Junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta para keluarga dan para sahabatnya.

Dengan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki, penulis

berusahauntuk dapat menyelesaikan penyusunan karya tulis ilmiah yang Berjudul

“Gambaran Motivasi Ibu Tentang Mobilisasi Dini Pada Ibu Post Sectio

Caesarea Berdasarkan Karakteristik Di RSUD Kota Bandung Tahun 2019”.

Akhirnya masa sulit dan melelahkan yang dirasakan selama pembuatan karya tulis

ilmiah ini dapat dilewati dan berubah menjadi rasa syukur dan kegembiraan yang

penulis rasakan.

Pada kesempatan yang berbahagia ini pula, penulis ingin mengucapkan

terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan

bantuan dan dorongan yang sangat berarti dalam terselesaikannya karya tulis

ilmiah ini, terutama penulis tujukan kepada:

Page 9: GAMBARAN MOTIVASI IBU TENTANG MOBILISASI DINI …

9

1. H. Mulyana, SH., MPd., MH.Kes selaku Ketua Yayasan ADHI-GUNA

Kencana Bandung.

2. Dr. Entris Sutrisno, S.Farm, MH.Kes., Apt selaku Rektor Universitas Bhakti

Kencana Bandung.

3. Dr. Ratna Dian Kurniawati, M.Kes selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Bhakti Kencana.

4. Dewi Nurlaela Sari, M.Keb selaku ketua program studi kebidanan Universitas

Bhakti Kencana.

5. Linda Rofiasari, S.ST., M.Keb selaku Pembimbing Utama, dalam penyusunan

karya tulis yang telah memberikan bimbingan dan nasehatnya.

6. Direktur RSUD Kota Bandung beserta jajarannya yang telah memberikan

kesempatan penulis untuk melakukan penelitian di Rumah Sakit Umum

Daerah Kota Bandung.

7. Kepada kedua orang tuaku Bapak Iwan Setiawan dan Ibu Rita tercinta yang

telah memberi dukungan baik secara materil maupun imateril, semangat dan

do’a sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan karya tulis ilmiah ini.

8. Kepada kedua adikku Moch. Ramadhan Gym Nastiar dan Renasya Anindita

Khairunnisa yang selalu memberikan ku semangat dan do’a.

9. Kepada keluarga besarku yang selalu mendukung dan mendo’akan ku dalam

setiap kegiatan ku terutama dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini.

10. Kepada sahabat seperjuangan ku Desiana Dwi Cahyani, Sofi Damayanti,

Madinah Islam Habibi, Idah Rosidah, Nur Handiani dan Lulu Amirah yang

Page 10: GAMBARAN MOTIVASI IBU TENTANG MOBILISASI DINI …

10

selalu mendukung dan menyemangati juga membantu dalam penyusunan

karya tulis ilmiah ini.

11. Kepada Teman-teman Asrama yang sudah memberi semangat satu sama lain

dan juga selalu memberi dukungan.

12. Kepada 4sekawan ku Dini Rosidah, Dewi Agung Lugina, dan Sani Siti

Hasanah yang selalu memberi dukungan juga semangat dalam penyusunan

karya tulis ilmiah ini.

13. Teman-teman sejawat angkatan 2016 yang telah memberikan dorongan

semangat serta doanya. Khususnya penulis tujukan kepada Warga Kelas A

terimakasih semuanya.

14. Kepada semua pihak yang telah berkenan dalam membantu dan memperlancar

kegiatan penyusunan karya tulis ini.

Tak ada gading yang tak retak, tak ada yang sempurna di dunia ini, hanya

Dia yang maha sempurna. Begitu pula dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah

ini masih banyak kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan masukan baik

kritik maupun saran yang sifatnya membangun.

Akhir kata semoga Allah SWT membalas semua budi baik yang telah

diberikan kepada penulis.

Bandung, Juli 2019

Penulis

Page 11: GAMBARAN MOTIVASI IBU TENTANG MOBILISASI DINI …

11

Page 12: GAMBARAN MOTIVASI IBU TENTANG MOBILISASI DINI …

12

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PERSETUJUAN

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR ........................................................................... i

DAFTAR ISI .......................................................................................... v

DAFTAR TABEL ................................................................................. ix

DAFTAR GAMBAR ............................................................................. x

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................... 3

1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................ 3

1.3.1 Tujuan Umum ................................................................. 3

1.3.2 Tujuan Khusus ................................................................ 3

1.4 Manfaat Penelitian ...................................................................... 4

1.4.1 Bagi Responden .............................................................. 4

1.4.2 Bagi Tempat Peneliti ....................................................... 4

1.4.3 Bagi Institusi ................................................................... 4

BAB II TINJAUAN TEORI

Page 13: GAMBARAN MOTIVASI IBU TENTANG MOBILISASI DINI …

13

2.1 Motivasi ....................................................................................... 5

2.1.1 Pengertian .......................................................................... 5

2.1.2 Jenis-jenis Motivasi ........................................................... 6

2.1.3 Tujuan Motivasi ................................................................. 8

2.1.4 Fungsi Motivasi ................................................................. 9

2.1.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi ...................... 9

2.1.6 Cara Meningkatkan Motivasi ............................................. 11

2.1.7 Pengukuran Motivasi ......................................................... 12

2.2 Persalinan .................................................................................... 14

2.3 Sectio Caesarea ........................................................................... 15

2.4 Mobilisasi dini Post Sectio Caesarea .......................................... 16

2.4.1 Tujuan Mobilisasi .............................................................. 17

2.4.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi Mobilisasi .................. 17

2.4.3 Manfaat Mobilisasi post SC ............................................... 19

2.4.4 Dampak jika tidak melakukan mobilisasi .......................... 20

2.4.5 Macam-macam Gerak dalam Mobilisasi ........................... 20

2.4.6 Tahap-tahap Mobilisasi ...................................................... 21

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian ......................................................................... 23

3.2 Variabel Penelitian ...................................................................... 23

3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................... 23

3.3.1 Waktu Penelitian ................................................................ 23

3.3.2 Tempat Penelitian .............................................................. 24

Page 14: GAMBARAN MOTIVASI IBU TENTANG MOBILISASI DINI …

14

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian .................................................. 24

3.4.1 Populasi .............................................................................. 24

3.4.2 Sampel ............................................................................... 24

3.5 Kerangka Penelitian ..................................................................... 26

3.5.1 Kerangka Pemikiran ............................................................ 26

3.5.2 Kerangka konsep ................................................................. 27

3.6 Definisi Oprasional ....................................................................... 28

3.7 Teknik Pengambilan Data ............................................................ 29

3.7.1 Metode pengumpulan Data ................................................. 29

3.7.2 Instrumen Penelitian ............................................................ 29

3.8 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas instrumental ............................ 30

3.8.1 Uji Validitas ........................................................................ 30

3.8.2 Uji Reabilitas ....................................................................... 31

3.9 Pengolahan data dan Analisa Data ............................................... 32

3.9.1 pengolahan data ................................................................... 32

3.9.2 Analisa data ......................................................................... 33

3.10 Aspek Etik Penelitian ................................................................. 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ............................................................................. 37

4.1.1 Gambaran Motivasi Ibu Tentang Mobilisasi Dini ................ 37

4.1.2 Gambaran Motivasi Ibu Berdasarkan Usia .......................... 38

4.1.3 Gambaran Motivasi Ibu Berdasarkan Paritas ....................... 39

4.1.4 Gambaran Motivasi Ibu Berdasarkan Pendidikan ................ 40

Page 15: GAMBARAN MOTIVASI IBU TENTANG MOBILISASI DINI …

15

4.2 Pembahasan .................................................................................. 41

4.2.1 Gambaran Motivasi Ibu Tentang Mobilisasi Dini ................ 41

4.2.2 Gambaran Motivasi Ibu Berdasarkan Usia .......................... 42

4.2.3 Gambaran Motivasi Ibu Berdasarkan Paritas ........................ 43

4.2.4 Gambaran Motivasi Ibu Berdasarkan Pendidikan ................. 45

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ................................................................................... 47

5.2 Saran ............................................................................................. 48

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 16: GAMBARAN MOTIVASI IBU TENTANG MOBILISASI DINI …

16

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 : Jadwal Kegiatan .................................................................... 24

Tabel 3.2 : Definisi Oprasional ............................................................... 28

Tabel 4.1 : Distribusi Frekuensi Gambaran Motivasi Ibu Tentang

Mobilisasi Dini ...................................................................... 37

Tabel 4.2 : Distribusi Frekuensi Gambaran Motivasi Ibu Berdasarkan

Usia ....................................................................................... 38

Tabel 4.3 : Distribusi Frekuensi Gambaran Motivasi Ibu Berdasarkan

Paritas .................................................................................... 39

Tabel 4.4 : Distribusi Frekuensi Gambaran Motivasi Ibu Berdasarkan

Pendidikan ............................................................................ 40

Page 17: GAMBARAN MOTIVASI IBU TENTANG MOBILISASI DINI …

17

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : Gerakan Mobilisasi Dini Level 1 ...................................... 21

Gambar 2.2 : Gerakan Mobilisasi Dini Level 2 ...................................... 22

Gambar 2.3 : Gerakan Mobilisasi Dini Level 4 ...................................... 22

Page 18: GAMBARAN MOTIVASI IBU TENTANG MOBILISASI DINI …

18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Persalinan merupakan hal fisiologis namun dapat menjadi patologis, salah

satu jenis pertolongan persalinan patologis adalah SC (Sectio Caesarrea).1

Seksio cesarea (SC) adalah suatu tindakan untuk melahirkan bayi dengan

berat di atas 500 gram, melalui sayatan pada dinding uterus yang masih utuh.2

Luka operasi terjadi akibat insisi pada kulit abdomen dan uterus yang dibuat

untuk melahirkan bayi. Sehingga ibu memerlukan pengawasan intensif untuk

mengurangi komplikasi akibat pembedahan salah satu nya dengan cara

pemulihan dini atau yang biasa disebut dengan mobilisasi dini.

Mobilisasi dini merupakan suatu tindakan rehabilitative (pemulihan) yang

dilakukan setelah pasien sadar dari pengaruh anestesi sesudah operasi.

Mobilisasi dini (early ambulation) ialah kebijaksanaan untuk selekas mungkin

membimbing penderita keluar dari tempat tidurnya yang bermanfaat dalam

pemulihan dan pencegahan komplikasi pasca bedah. Namun tidak semua

pasien post sectio caesarea dengan sendirinya sadar untuk melakukan

pemulihan tersebut, kebanyakan pasien melakukannya karena adanya

dorongan dari faktor luar atau bisa di sebut dengan motivasi.3

Motivasi merupakan suatu aktivitas yang menempatkan seseorang atau

suatu kelompok yang mempunyai kebutuhan tertentu dan pribadi, untuk

bekerja menyelesaikan tugasnya. Motivasi merupakan kekuatan, dorongan,

Page 19: GAMBARAN MOTIVASI IBU TENTANG MOBILISASI DINI …

19

kebutuhan, tekanan, dan mekanisme psikologis yang dimaksudkan merupakan

akumulasi faktor-faktor internal dan eksternal.4

Seperti jurnal penelitian yang dibuat oleh Rezky Yuliana Thana dan Andi

Tenri Angka mengenai “Hubungan Motivasi Pasien Dengan Pelaksanaan

Mobilisasi Dini Pasca Sectio Caesarea Di RSUD Labuang Baji Makasar

Tahun 2017” menyatakan bahwa dari hasil penelitiannya dari 25 ibu yang

memiliki motivasi yang cukup untuk melakukan mobilisasi dini, terdapat 22

ibu atau 91,7% yang melakukan mobilisasi dini sedangkan yang memiliki

motivasi kurang untuk melakukan mobilisasi dini sebanyak 2 ibu atau 8,3%,

ini berarti ada hubungan antara motivasi pasien dengan mobilisasi dini pada

ibu pasca seksio caesarea.5

Setelah dilakukan Studi Pendahuluan pada bulan Maret 2019 di Ruang

Nifas RSUD Kota Bandung, terdapat 5 (55,5%) ibu post sectio caesarea yang

tidak atau sulit untuk melakukan mobilisasi dini alasannya dikarenakan

merasa sakit, takut karena jahitan luka akan robek. Sedangkan 4 (44,4%)

orang lagi melakukan mobilisasi dini dan mengikuti bimbingan perawat dan

diketahui bahwa di R.Nifas RSUD Kota Bandung terdapat program Mobilisasi

dini yang biasa dilakukan beberapa jam pasca operasi caesar.

RSUD Kota Bandung merupakan salah satu rumah sakit rujukan untuk ibu

bersalin dengan BPJS. Data yang di dapat dari RSUD Kota Bandung

menyebutkan bahwa pada tahun 2018 terdapat ibu hamil bersalin dengan

proses sectio caesarea sebanyak 829 orang, banyak faktor yang menyebabkan

ibu bersalin dengan sectio caesarea diantaranya adalah dikarenakan riwayat

Page 20: GAMBARAN MOTIVASI IBU TENTANG MOBILISASI DINI …

20

persalinan sebelumnya, gawat janin dan gagal induksi. Hasil data terakhir

menyebutkan ada 456 kejadian infeksi di RSUD Kota Bandung salah satu

penyebabnya adalah infeksi pasca operasi caesar.6

Berdasarkan latar belakang dan data-data yang sudah di peroleh di

lapangan maka peneliti tertarik mengambil judul untuk penelitiannya yaitu :

“Gambaran Motivasi Ibu Tentang Mobilisasi Dini Pada Ibu Post Sectio

Caesaria Berdasarkan Karakteristik di RSUD Kota Bandung tahun 2019”.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana Gambaran Motivasi Ibu Tentang Mobilisasi Dini Pada Ibu Post

Sectio Caesaria Berdasarkan Karakteristik di RSUD Kota Bandung tahun

2019?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengidentifikasi Gambaran Motivasi Ibu Tentang Mobilisasi

Dini Pada Ibu Post Sectio Caesaria Berdasarkan Karakteristik di RSUD

Kota Bandung.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengidentifikasi gambaran motivasi ibu tentang mobilisasi

dini pada ibu post sectio caesaria berdasarkan usia di RSUD Kota

Bandung Tahun 2019.

Page 21: GAMBARAN MOTIVASI IBU TENTANG MOBILISASI DINI …

21

2. Untuk mengidentifikasi gambaran motivasi ibu tentang mobilisasi

dini pada ibu post sectio caesaria untuk berdasarkan paritas di

RSUD Kota Bandung Tahun 2019.

3. Untuk mengidentifikasi gambaran motivasi ibu tentang mobilisasi

dini pada ibu post sectio caesaria berdasarkan pendidikan di RSUD

Kota Bandung Tahun 2019.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Responden

Untuk menambah pengetahuan tentang gambaran motivasi ibu

mengenai mobilisasi dini berdasarkan karakteristik.

1.4.2 Bagi Tempat Peneliti

Sebagai bahan informasi dan masukan dalam upaya meningkatakan

pelayanan kesehatan khususnya pelayanan masa nifas pada ibu post

sectio caesaria mengenai pentingnya mobilisasi dini untuk

kelangsungannya melakukan aktivitas dan merawat bayinya secara

maksimal.

1.4.3 Bagi Institusi

Sebagai tambahan dalam memvariasikan hasil penelitian dan dapat

menambah sumber bacaan di Perpustakaan sehingga nantinya hasil

penelitian ini dapat dimengerti.

Page 22: GAMBARAN MOTIVASI IBU TENTANG MOBILISASI DINI …

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Motivasi

2.1.1 Pengertian

Motivasi merupakan suatu aktivitas yang menempatkan seseorang

atau suatu kelompok yang mempunyai kebutuhan tertentu dan pribadi,

untuk bekerja menyelesaikan tugasnya. Motivasi merupakan kekuatan,

dorongan, kebutuhan, tekanan, dan mekanisme psikologis yang

dimaksudkan merupakan akumulasi faktor-faktor internal dan eksternal.

Motivasi adalah semua hal verbal, fisik, atau psikologis yang membuat

seseorang melakukan sesuatu sebagai respon. Motivasi adalah

karakteristik psikologis manusia yang memberikan kontribusi pada

tingkat komitmen seseorang. Hal ini termasuk faktor-faktor yang

menyebabkan dan mempertahankan tingkah laku manusia dalam arah

tekad tertentu. Motivasi merupakan tenaga penggerak dan kadang-

kadang dilakukan mengenyampingkan hal-hal yang dianggap kurang

bermanfaat dalam mencapai tujuan. Dengan motivasi, manusia akan

lebih cepat dan bersungguh-sungguh dalam melakukan kegiatan. Suatu

motivasi murni betul-betul didasari akan pentingnya suatu perilaku dan

didasarkan sebagai suatu kebutuhan.4

Page 23: GAMBARAN MOTIVASI IBU TENTANG MOBILISASI DINI …

6

2.1.2 Jenis -jenis Motivasi

Motivasi terbagi menjadi 2 (dua) jenis yaitu motivasi intrinsik dan

motivasi ekstrinsik.7

1. Motivasi intrinsik

Motivasi intrinsik adalah motivasi yang datangnya dari dalam diri

seseorang. Motivasi ini terkadang muncul tanpa pengaruh apa pun

dari luar. Biasanya orang yang termotivasi secara intrinsik lebih

mudah terdorong untuk mengambil tindakan. Bahkan, mereka bisa

memotivasi dirinya sendiri tanpa perlu dimotivasi orang lain.

Semua ini terjadi karena ada prinsip tertentu yang mempengaruhi

mereka.7

Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi intrinsik yaitu:

a. Kebutuhan (need)

Seseorang melakukan aktivitas (kegiatan) karena adanya faktor-

faktor kebutuhan baik biologis maupun psikologis.

b. Harapan (Expectancy)

Seseorang dimotivasi oleh karena keberhasilan dan adanya

harapan keberhasilan bersifat pemuasan diri seseorang,

keberhasilan dan harga diri meningkat dan menggerakkan

seseorang kearah pencapaian tujuan.

Page 24: GAMBARAN MOTIVASI IBU TENTANG MOBILISASI DINI …

7

c. Minat

Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keinginan pada

suatuhal tanpa ada yang menyuruh.8

2. Motivasi ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah kebalikannya motivasi intrinsik, yaitu

motivasi yang muncul karena pengaruh lingkungan luar. Motivasi

ini menggunakan pemicu untuk membuat seseorang termotivasi.

Pemicu ini bisa berupa uang, bonus, insentif, penghargaan, hadiah,

gaji besar, jabatan, pujiandan sebagainya. Motivasi ekstrinsik

memiliki kekuatan untuk mengubah kemauan seseorang. Seseorang

bisa berubah pikiran dari yang tidak mau menjadi mau berbuat

sesuatu karena motivasi ini.9

Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi ekstrinsik

adalah :

a. Dorongan keluarga

Dorongan keluarga khususnya suami merupakan salah satu

faktor pendorong (reinforcing factors) yang dapat

mempengaruhi perilaku istri dalam berperilaku. Contoh

dukungan suami dalam upaya pencegahan kanker serviks,

merupakan bentuk dukungan nyata dari kepedulian dan

tanggung jawab para anggota keluarga.

Page 25: GAMBARAN MOTIVASI IBU TENTANG MOBILISASI DINI …

8

b. Lingkungan

Lingkungan adalah tempat dimana seseorang tinggal.

Lingkungan dapat mempengaruhi seseorang sehingga dapat

termotivasi untuk melakukan sesuatu. Selain keluarga,

lingkungan juga mempunyai peran yang besar dalam

memotivasi seseorang dalam merubah tingkah lakunya. Dalam

sebuah lingkungan yang hangat dan terbuka, akan menimbulkan

rasa kesetiakawanan yang tinggi.

c. Imbalan

Seseorang dapat termotivasi karena adanya suatu imbalan

sehingga orang tersebut ingin melakukan sesuatu.8

2.1.3 Tujuan Motivasi

Secara umum tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan

seseorang agar timbul keinginan dan kemauan untuk melakukan sesuatu

sehingga dapat memperoleh hasil dan mencapai tujuan. Setiap tindakan

motivasi seseorang mempunyai tujuan yang akan dicapai. Makin jelas

tujuan yang diharapkan atau akan dicapai, maka semakin jelas pula

bagaimana tindakan memotivasi itu dilakukan. Tindakan memotivasi akan

lebih dapat berhasil apabila tujuannya jelas dan didasari oleh yang

dimotivasi. Oleh karena itu, setiap orang yang akan memberikan motivasi

pada seseorang harus mengenal dan memahami benar-benarlatar belakang

kehidupan, kebutuhan serta kepribadian orang yang akan dimotivasi.8

Page 26: GAMBARAN MOTIVASI IBU TENTANG MOBILISASI DINI …

9

2.1.4 Fungsi Motivasi

Motivasi mempunyai tiga fungsi yaitu :

1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor

yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan

motorpenggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.

2. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai.

Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang

harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuan yang sudah

direncanakansebelumnya.

3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa

yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan

menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan

tersebut. Pilihan perbuatan yang sudah ditentukan atau dikerjakan akan

memberikan kepercayaan diri yang tinggi karena sudah melakukan

proses penyeleksian.10

2.1.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi

1. Faktor fisik

Motivasi yang ada di dalam diri individu yang mendorong untuk

bertindak dalam rangka memenuhi kebutuhan fisik seperti kebutuhan

jasmani, raga, materi, benda atau berkaitan dengan alam. Faktor fisik

merupakan faktor yang berhubungan dengan kondisi lingkungan dan

kondisi seseorang, meliputi: kondisi fisik lingkungan, keadaan atau

kondisi kesehatan, umur dan sebagainya.

Page 27: GAMBARAN MOTIVASI IBU TENTANG MOBILISASI DINI …

10

2. Faktor herediter

Motivasi yang didukung oleh lingkungan berdasarkan kematangan

atau usia seseorang.

3. Faktor instrinsik seseorang

Motivasi yang berasal dari dalam dirinya sendiri biasanya timbul

dari perilaku yang dapat memenuhi kebutuhan sehingga puas dengan

apa yang sudah dilakukan.

4. Fasilitas (sarana dan prasarana)

Motivasi yang timbul karena adanya kenyamanan dan segala yang

memudahkan dengan tersedianya sarana-sarana yang dibutuhkan untuk

hal yang diinginkan.

5. Situasi dan kondisi

Motivasi yang timbul berdasarkan keadaan yang terjadi sehingga

mendorong memaksa seseorang untuk melakukan sesuatu.

6. Program dan aktifitas.

Motivasi yang timbul atas dorongan dalam diri seseorang atau

pihak lain yang didasari dengan adanya kegiatan (program) rutin

dengan tujuan tertentu.

7. Audio visual (media)

Motivasi yang timbul dengan adanya informasi yang didapat dari

perantara sehingga mendorong atau menggugah hati seseorang untuk

melakukan sesuatu.

Page 28: GAMBARAN MOTIVASI IBU TENTANG MOBILISASI DINI …

11

8. Umur

Semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang

akan lebih matang berfikir logis dan bekerja sehingga motivasi

seseorang kuat dalam melakukan sesuatu hal.

9. Tingkat Pendidikan

10. Pengaruh yang datang dari berbagai pihak : pengaruh dari sesama

rekan, kehidupan kelompok maupun tuntutan atau keinginan

kepentingan keluarga, pengaruh dari berbagai hubungan di luar

pekerjaan.10

2.1.6 Cara Meningkatkan Motivasi

1. Memotivasi dengan kekerasan (motivating by force) yaitu cara

memotivasi dengan ancaman hukuman atau kekerasan dasar yang

dimotivasi dapat melakukan apa yang harus dilakukan.

2. Memotivasi dengan bujukan (motivating by enticemenet), yaitu cara

memotivasi dengan bujukan atau memberi hadiah agar melakukan

sesuatu harapan yang memberikan motivasi.

3. Memotivasi dengan identifikasi (motivating by identification on

egoinvirement), yaitu cara memotivasi dengan menanamkan kesadaran.11

Page 29: GAMBARAN MOTIVASI IBU TENTANG MOBILISASI DINI …

12

2.1.7 Pengukuran motivasi

Motivasi tidak dapat diobservasi secara langsung namun harus diukur. Pada

umumnya, yang banyak diukur adalah motivasi sosial dan biologis. Ada

beberapa cara untuk mengukur motivasi yaitu dengan :

a. Tes proyektif

Apa yang kita katakana merupakan cerminan dari apa yang ada dalam

diri kita. Dengan demikian untuk memahami apa yang dipikirkan orang,

maka kita beri stimulus yang harus diinterpretasikan. Salah satu teknik

proyektif yang banyak dikenal oleh Thematic Apperception Test (TAT).

Dalam test tersebut klien diberikan gambar dank lien diminta untuk

membuat cerita dari gambar tersebut. Dalam teori Mc Leland dikatakan,

bahwa manusia memiliki tiga kebutuhan, yaitu : kebutuhan untuk

berprestasi (n-ach), kebutuhan untuk power (n-power), kebutuhan untuk

berafiliasi (n-aff). Dari isi cerita tersebut kita dapat menelaah motivasi

yang mendasari diri klien berdasarkan konsep kebutuhan diatas.

b. Kuesioner

Salah satu cara untuk mengukur motivasi melalui kuesioner adalah

dengan meminta klien untuk mengisi kuesioner adalah dengan meminta

klien untuk mengisi kuesioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang

dapat memancing motivasi klien. Sebagai contoh adalah EPPS (Edward’s

Personal Preference Schedule). Kuesioner tersebut terdiri dari 210 nomer

dimana pada masing-masing nomor terdiri dari dua pertanyaan. Lien

diminta memilih salah satu dari dua pertanyaan tersebut yang lebih

Page 30: GAMBARAN MOTIVASI IBU TENTANG MOBILISASI DINI …

13

mencerminkan dirinya. Dari pengisian kuesioner tersebut kita dapat

melihat dari ke-15 jenis kebutuhan mana yang paling dominan dari

dalam diri kita. Contohnya antara lain, kebutuan untuk berprestasi,

kebutuhan akan keteraturan, kebutuhan untuk berafiliasi dengan orang

lain, kebutuhan untuk membina hubungan dengan lawan jenis bahkan

kebutuhan untuk bertindak agresif.

c. Observasi Perilaku

Cara lain untuk mengukur motivasi adalah dengan membuat situasi

sehingga klien dapat memunculkan perilaku yang mencerminkan

motivasinya. Misalnya, untuk mengukur keinginan untuk berprestasi,

klien diminta untuk memproduksi origami dengan batas waktu tertentu.

Perilaku yang diobservasi adalah, apakah klien menggunakan umpan

balik yang diberikan, mengambil keputusan yang berisiko dan

mementingkan kualitas dari pada kuantitas kerja.

Pengukuran motivasi menggunakan kuesioner dengan skala likert yang berisi

pertanyaan-pertanyaan terpilih dan telah diuji validitas dan reliabilitas.

1) Pertanyaan positif (Favorable)

a. Sangat setuju (SS) jika responden sangat setuju dengan pernyataan

kuesioner yang diberikan melalui jawaban kuesioner diskor 4.

b. Setuju (S) jika responden setuju dengan pertanyaan kuesioner yang

diberikan melalui jawaban kuesioner diskor 3.

c. Tidak setuju (TS) jika responden tidak setuju dengan pertanyaan

kuesioner yang diberikan melalui jawaban kuesioner diskor 2.

Page 31: GAMBARAN MOTIVASI IBU TENTANG MOBILISASI DINI …

14

d. Sangat tidak setuju (STS) jika responden sangat tidak setuju dengan

pertanyaan kuesioner yang diberikan melalu jawaban kuesioner diskor

1.

2) Pertanyaan negative (Unfavorable)

a. Sangat setuju (SS) jika responden sangat setuju dengan pertanyaan

kuesioner yang diberikan melalui jawaban kuesioner diskor 1.

b. Setuju (S) jika responden setuju dengan pertanyaan kuesioner yang

diberikan melalui jawaban kuesioner diskor 2.

c. Tidak setuju (TS) jika responden tidak setuju dengan pertanyaan

kuesioner yang diberikan melalui jawaban kuesioner diskor 3.

d. Sangat tidak setuju (STS) jika responden sangat tidak setuju dengan

pertanyaan kuesioner yang diberikan melalui jawaban kuesioner

diskor 4.

Kriteria motivasi dikategorikan menjadi :

1. Motivasi kuat : 67 - 100%

2. Motivasi sedang : 34 - 66%

3. Motivasi lemah : 0 - 33 %.12

2.2 Persalinan

Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin, plasenta,

selaput ketuban) yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan

melalui jalan lahir, atau melalui jalan lahir lain dengan bantuan atau kekuatan

ibu sendiri.3

Page 32: GAMBARAN MOTIVASI IBU TENTANG MOBILISASI DINI …

15

Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang

terjadi pada kehamilan cukup bulan (37- 42 minggu), lahir spontan dengan

presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam tanpa komplikasi

baik pada ibu maupun pada janin.2

Ada 3 klasifikasi persalinan berdasarkan cara, yaitu :

a. Persalinan Normal (Spontan)

Persalinan normal (spontan) adalah persalinan yang berlangsung

secara keseluruhan dengan kekuatan ibu sendiri.

b. Persalinan buatan

Persalinan buatan adalah persalinan dengan bantuan tenaga dari

luar, seperti forcep, vacuum.

c. Persalinan anjuran

Persalinan anjuran adalah persalinan dengan kekuatan yang

ditimbulkan dari luar menggunakan rangsangan.

d. Persalinan Tindakan

1) Persalinan dengan tindakan pervaginam

2) Persalinan tindakan Prabdomen

2.3 Sectio Caesarea

Sectio Caesarea merupakan tindakan melahirkan bayi melalui insisi

(membuat sayatan) didepan uterus yang masih utuh dengan berat janin lebih

dari 1000 gr atau umur kehamilan >28 minggu. Sectio caesarea merupakan

metode yang paling umum untuk melahirkan bayi, tetapi masih merupakan

Page 33: GAMBARAN MOTIVASI IBU TENTANG MOBILISASI DINI …

16

prosedur operasi besar, dilakukan pada ibu dalam keadaan sadar kecuali

dalam keadaan darurat.13

Persalinan melalui sectio caesarea diidentifikasikan sebagai pelahiran janin

melalui insisi di dinding abdomen (laparatomi) dan dinding uterus

(histerotomi). Pelahiran sesarea juga dikenal dengan istilah sectio caesarea

adalah pelahiran janin melalui insisi yang dibuat pada dinding abdomen dan

uterus, tindakan ini dipertimbangkan sebagai pembedahan abdomen mayor.13

Indikasi dilakukan SC adalah distosia, SC ulang, presentasi bokong, dan

gawat janin. Indikasi lain antara lain infeksi, prolaps tali pusat, preeklamsi,

plasenta previa, solusio plasenta, malpresentasi, dan anomaly janin, seperti

hidrosephalus.14

Komplikasi yang ditimbulkan SC antara lain, aspirasi, emboli pumoner,

infeksi luka, luka, tromboplebitis, perdarahan, infeksi saluran kemih (ISK),

cedera pada kandung kemih, dan komplikasi yang berhubungan dengan

anestesia.14

2.4 Mobilisasi dini Post Sectio Caesarea

Mobilisasi pasca seksio caesaria adalah suatu pergerakan, posisi atau

adanya kegiatan yang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan

persalinan caedarea. Untuk mencegah komplikasi pasca operasi seksio

caesarea ibu harus segera dilakukan mobilisasi sesuai dengan tahapnya. Oleh

karena setelah mengalami seksio caesarea, seorang ibu disarankan tidak

malas untuk bergerak pasca operasi seksio caesarea, ibu harus mobilisasi

Page 34: GAMBARAN MOTIVASI IBU TENTANG MOBILISASI DINI …

17

cepat. Semakin cepat bergerak itu semakin baik, namun mobilisasi harus tetap

dilakukan secara hati-hati.

Mobilisasi dini dapat dilakukan pada kondisi pasien yang membaik. Pada

pasien pasca operasi seksio caesarea 6 jam pertama dianjurkan untuk segera

menggerakkan anggota tubuhnya. Gerak tubuh yang bisa dilakukan adalah

menggerakkan lengan, tangan, kaki, dan jari-jarinya agar kerja organ

pencernaan segera kembali normal.

Mobilisasi adalah suatu pergerakan dan posisi yang akan melakukan suatu

aktivitas atau kegiatan. Sedangkan mobilisasi dini adalah kebijaksanaan untuk

selekas mungkin membimbing penderita keluar dari tempat tidurnya dan

membimbingnya selekas mungkin berjalan.15

2.5.1 Tujuan Mobilisasi

Tujuan dari mobilisasi antara lain :

a. Memenuhi kebutuhan dasar manusia.

b. Mencegah terjadinya trauma.

c. Mempertahankan tingkat kesehatan.

d. Mempertahankan interaksi sosial dan peran sehari-hari.

e. Mencegah hilangnya kemampuan fungsi tubuh.15

2.5.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi Mobilisasi

a. Gaya hidup

Gaya hidup seseorang dangat tergantung dari tingkat

pendidikannya. Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang akan di

ikuti oleh perilaku yang dapat meningkatkan kesehatannya. Demikian

Page 35: GAMBARAN MOTIVASI IBU TENTANG MOBILISASI DINI …

18

halnya dengan pengetahuan kesehatan tentang mobilitas seseorang

akan senantiasa melakukan mobilisasi dengan cara yang sehat.

b. Proses penyakit dan injuri

Adanya penyakit tertentu yang di derita seseorang akan

mempengaruhi mobilitasnya misalnya : seorang yang patah tulang

akan kesulitan untuk mobilisasi secara bebas. Demikian pula orang

yang baru menjalani operasi. Karena adanya nyeri mereka cenderung

untuk bergerak lebih lemban. Ada kalanya klien harus istirahat di

tempat tidur karena menderita penyakit tertentu misalnya : CVA yang

berakibat kelumpuhan, typoid dan penyakit kardiovaskuler.

c. Kebudayaan

Kebudayaan dapat mempengaruhi pola dan sikap dalam melakukan

aktifitas misalnya: seorang anak desa yang biasa jalan kaki setiap hari

akan berbeda mobilitasnya dengan anak kota yang biasa pakai mobil

dalam segala keperluannya. Wanita kraton akan berbeda mobilitasnya

dibandingkan dengan seorang wanita Madura dan sebagainya.

d. Tingkat energi

Setiap orang mobilisasi jelas memerlukan tenaga atau energi, orang

yang lagi sakit akan berbeda mobilitasnya di bandingkan orang sehat

apalagi dengan seorang pelari.

e. Usia dan status perkembangan

Seorang anak akan berbeda tingkat kemampuan mobilitasnya

dibandingkan dengan seorang remaja. Anak yang selalu sakit dalam

Page 36: GAMBARAN MOTIVASI IBU TENTANG MOBILISASI DINI …

19

masa pertumbuhannya akan berbeda pula tingkat kelincahannya

dibadingkan dengan anak sering sakit.15

2.5.3 Manfaat Mobilisasi post SC

a. Penderita merasa lebih sehat dan kuat dengan early ambulation.

1) Dengan bergerak, otot-otot perut dan panggul akan kembali

normal sehingga otot perutnya menjadi kuat kembali dan dapat

mengurangi rasa sakit dengan demikian ibu merasa sehat dan

membantu memperoleh kekuatan, mempercepat kesembuhan.

2) Faat usus dan kandung kencing lebih baik.

3) Dengan bergerak akan merangsang peristaltic usus kembali

normal.

4) Aktifitas ini juga membantu mempercepat organ-organ tubuh

bekerja seperti semula.

b. Mobilisasi dini memungkinkan kita mengajarkan segera untuk ibu

merawat anaknya. Perubahan yang terjadi pada ibu pasca operasi akan

cepat pulih misalnya kontraksi uterus, dengan demikian ibu akan

cepat merasa sehat dan bisa merawat anaknya dengan cepat.

c. Mencegah terjadinya thrombosis dan tromboemboli. Dengan

mobilisasi sirkulasi darah normal/lancer sehingga resiko terjadinya

thrombosis dan tromboemboli dapat di hindarkan.15

Page 37: GAMBARAN MOTIVASI IBU TENTANG MOBILISASI DINI …

20

2.5.4 Dampak jika tidak melakukan mobilisasi

Peningkatan suhu tubuh, karena adanya involusi uterus yang tidak

baik sehingga sisa darah tidak dapat dikeluarkan dan menyebabkan

infeksi dan salah satu dari tanda infeksi adalah peningkatan suhu tubuh.

Perdarahan yang abnormal dengan mobilisasi dini kontraksi uterus akan

baik sehingga fundus uteri keras, maka resiko perdarahan yang abnormal

dapat dihindarkan, karena kontraksi membentuk penyempitan pembuluh

darah yang terbuka.

Involusi uterus yang tidak baik tidak dilakukan mobilisasi secara

dini akan menghambat pengeluaran darah dan sisa plasenta sehingga

menyebabkan terganggunya kontraksi uterus.15

2.5.5 Macam-macam gerak dalam Mobilisasi

Dalam mobilisasi terdapat tiga rentang gerak yaitu :

a. Rentang gerak pasif

Rentang gerak pasif ini berguna untuk menjaga kelenturan otot-otot

dan persendian dengan menggerakkan otot orang lain secara pasif

misalnya perawat mengangkat dan menggerakkan kaki pasien.

b. Rentang gerak aktif

Hal ini untuk melatih kelenturan dan kekuatan otot serta sendi dengan

cara menggunakan otot-ototnya secara aktif misalnya berbaring pasien

menggerakkan kakinya.

Page 38: GAMBARAN MOTIVASI IBU TENTANG MOBILISASI DINI …

21

c. Rentang gerak fungsional

Berguna untuk memperkuat otot-otot dan sendi dengan melakukan

aktifitas yang diperlukan.16

2.5.6 Tahap-tahap Mobilisasi

Tahap-tahap mobilisasi dini, meliputi :

a. Level 1 : pada 6-24 jam pertama post pembedahan, pasien diajarkan

teknik nafas dalam dan batuk efektif, diajarkan latihan gerak (ROM)

dilanjut dengan perubahan posisi di tempat tidur yaitu miring kiri dan

miring kanan, kemudian meninggalkan posisi kepala mulai dari 150,

300, 450, 600, dan 900.

Gambar 2.1

Gerakan Mobilisasi Dini Level 1

b. Level 2 : pada 24 jam kedua post pembedahan, pasien diajarkan

duduk tanpa sandaran dengan mengobservasi rasa pusing dan

dilanjutkan duduk ditepi tampat tidur.

Page 39: GAMBARAN MOTIVASI IBU TENTANG MOBILISASI DINI …

22

Gambar 2.2

Gerakan Mobilisasi Dini Level 2

c. Level 3 : pada 24 jam ketiga post pembedahan, pasien dianjurkan

untuk berdiri disamping tempat tidur dan dianjarkan untuk berjalan

disamping temppat tidur.

d. Lever 4 : tahap terakhir pasien dapat berjalan secara mandiri.17

Gambar 2.4

Gerakan Mobilisasi Dini Level 4