gambaran konsep

download gambaran konsep

of 23

description

KONSEP PERANCAANGAN

Transcript of gambaran konsep

  • 106

    BAB V

    KONSEP PERENCANAAN

    5.1 Penelusuran Konsep Berdasarkan Analisa

    Konsep perencanaan interior yang digunakan dalam perancangan ini adalah

    refresh yang berarti to give new freshness or brightness to; to become fresh again1,

    dengan membuat perencanaan interior dengan konsep natural yang bertujuan untuk

    merevitalisasi kondisi tubuh dan psikologi seseorang ketika memasuki interior dengan

    suasana alami dan modern

    (Gambar 5.1 Bagan Konsep)

    1 http://www.thefreedictionary.com/refresh

  • 107

    5.2 Konsep Citra

    Konsep citra ruang yang ingin dicapai adalah ruang yang memberikan kesan

    menyegarkan, nyaman dan menonjolkan suasana alami namun tetap menampilkan

    kesan modern yang tentunya memotivasi seseorang untuk bergerak sesuai dengan

    kedinamisan aktivitas di dalamnya. Keterbukaan atau open space juga sedapat mungkin

    ditampilkan dalam perancangan ini karena dari keterbukaan ini diharapkan adanya

    interaksi yang sehat antara alam dan penghuni ruang. Selain itu, kesan eksklusif juga

    ingin ditampilkan pada ruang-ruang interior, sesuai dengan target market dari sport club

    ini, yaitu kalangan menengah ke atas. Dengan adanya citra ruang tersebut, diharapkan

    pengunjung dapat terevitalisasi baik secara fisik maupun psikologis.

    1. Lobby / Reception Area

    Sebagai tempat pertama yang dikunjungi, lobby harus diolah sedemikian

    rupa dan harus menampilkan keseluruhan konsep desain dari sport club tersebut

    yaitu Refresh. Lobby pada sport club ini diolah sedemikian rupa agar dapat

    memberi kesan akan suasana alami yang menyegarkan serta modern dan ekslusif

    sehingga pengunjung akan merasakan perbedaan suasana yang mempengaruhi

    psikologisnya ketika memasuki ruangan.

    Area lobby memiliki beberapa pembagian area yaitu, ruang tunggu,

    resepsionis, serta enterance. Ruang tunggu atau ruang duduk merupakan salah satu

    area yang perlu diperhatikan terutama dalam sisi kenyamanan pengunjung karena

    tempat ini merupakan tempat dimana pengunjung menunggu atau sekedar

    bersosialiasi satu sama lain sehingga pembentukan citra ruang yang nyaman dan

    menyegarkan, didukung oleh intensitas cahaya alami dan penghawaan alami yang

  • 108

    masuk melalui bukaan-bukaan yang ada, permainan akustik yang bersifat

    menenangkan seperti suara air, hingga penggunaan material alami yang mendukung

    terciptanya suasana alami pada ruang.

    (Gambar 5.2 Konsep Lobby)

    2. Lounge & Restaurant

    Lounge & Restaurant merupakan area dimana pada pengunjung sport

    club dapat bersosialisasi dengan para pengunjung lainnya. Pada area ini, suasana

    ruang yang terbuka dan eksklusif harus ditampilkan dengan baik, tentunya tetap

    mengusung konsep natural modern yang digunakan. Kesan eksklusif

    ditampilkan agar sesuai dengan target konsumen dari sport club itu sendiri yaitu

    kalangan menengah ke atas.

    (Gambar 5.3 Konsep Lounge)

    3. Gym

  • 109

    Gym merupakan area dengan tingkat aktivitas yang tinggi dalam

    bangunan. Terdapat 3 area dalam gym yaitu area aerobik, area fitness, dan area

    locker dan shower. Area fitness dan aerobik memiliki tingkat aktivitas yang

    tinggi dan juga berbeda. Suasana ruang yang ingin ditampilkan pada kedua area

    tersebut adalah suasana ruang yang energic dan dinamis yang dapat memotivasi

    seseorang untuk bergerak sesuai dengan kedinamisan aktivitas di dalamnya.

    (Gambar 5.4 Konsep Gym)

    4. Spa

    Area spa terdiri dari ruang treatment yang meliputi ruang massage, dan

    area berendam & sauna (wet area). Suasana ruang yang ingin dicapai pada

    ruang-ruang perawatan tersebut adalah suasana yang tenang dan nyaman (calm

    & relaxation) yang tentunya dapat memberikan efek tertentu bagi kondisi

    psikologi pengunjung.

    (Gambar 5.5 Konsep Spa)

    5.3 Konsep Bentuk

  • 110

    Konsep bentuk yang akan diterapkan adalah bentuk yang dinamis sesuai dengan

    aktivitas yang terjadi di dalam bangunan. Bentuk dinamis yang organis digunakan agar

    tidak menimbulkan kesan kaku dalam sebuah ruangan. Bentuk geometris juga

    digunakan pada ruang-ruang tertentu disesuaikan dengan kegiatan yang ada di

    dalamnya. Bentuk geometris itu sendiri digunakan selain untuk ke-efisiensian, juga

    bertujuan untuk memberi kesan luas dan rapih.

    Pengaplikasian konsep bentuk:

    1. Bentuk Layout

    Layout disusun dinamis semi terbuka untuk memudahkan para pengunjung

    dalam beraktivitas, namun tetap menerapkan bentuk semi terbuka agar tetap

    menjaga privasi para penggunanya terutama pada ruang-ruang tertentu.

    2. Bentuk Dinding

    Bentuk dinding berupa bentuk-bentuk yang dinamis sesuai dengan konsep

    layout. Tentunya tidak seluruh layout dapat diaplikasikan menggunakan bentuk

    organis, oleh karena itu bentuk geometris juga digunakan. Selain untuk segi

    fungsional, hal ini juga untuk menciptakan variasi pada ruang.

    (Gambar 5.6 Konsep Bentuk Dinding)

    3. Bentuk Ceiling

  • 111

    Bentuk ceiling mengikuti bentuk layout dan dinding, yaitu bentuk yang dinamis

    dan tinggi. Ruangan dengan ceiling yang tinggi selain dapat memberi kesan luas,

    juga dapat memberi kesan sejuk karena ceiling yang tinggi menyebabkan

    sirkulasi udara berjalan dengan baik.

    (Gambar 5.7 Konsep Bentuk Ceiling)

    4. Bentuk Lantai

    Bentuk lantai dapat menunjukkan arah sirkulasi bagi para pengunjung. Bentuk

    lantai yang digunakan disesuaikan dengan bentuk layout yang ada.

    (Gambar 5.8 Konsep Bentuk Lantai)

  • 112

    5.4 Konsep Warna

    Konsep warna yang digunakan adalah warna-warna natural yang juga

    dipengaruhi oleh penggunaan material-material alami yang ada seperti warna abu-abu

    dan krem dari batu alam atau warna coklat dari kayu dan lain sebagainya. Penggunaan

    warna-warna natural tersebut bertujuan untuk memberikan kesan nyaman dan

    menyejukkan pada ruangan. Selain warna-warna natural, penggunaan warna yang

    memberi kesan menyegarkan juga diaplikasikan pada ruang seperti warna hijau, dan

    silver untuk memberi kesan modern. Penggunaan warna-warna ini disesuaikan dengan

    jenis ruang dan kegiatan yang ada di dalamnya.

    (Gambar 5.9 Konsep Warna)

    5.5 Konsep Material

    Pusat kebugaran dan rekreasi merupakan public space yang dikunjungi oleh

    banyak orang yang memiliki karakter yang berbeda serta penggunaan fasilitas yang

    berbeda-beda pula. Oleh karena itu material yang digunakan harus memiliki karakter

    yang mudah dalam perawatan, kuat, dan tahan lama. Penggunaan material yang bersifat

    meredam suara seperti kayu, karpet hingga baffle digunakan khususnya pada area yang

    memiliki tingkat aktivitas yang tinggi seperti gym. Selain itu material yang digunakan

    harus sesuai dengan konsep citra ruang yang ingin menampilkan suasana alami yang

    nyaman, modern dan eksklusif .

  • 113

    (Gambar 5.10 Konsep Material)

    Pengaplikasian konsep material :

    Material Kelebihan Kekurangan Keterangan

    Rubber Dapat meredam suara

    Tidak Licin

    Tahan Api

    Mudah perawatan

    Dapat daur ulang

    Mudah tergores

    Harga cukup tinggi

    Parquette/ Panel

    Kayu

    Mudah dibersihkan

    Mudah instalasi

    Muai susut kayu

    Menimbulkan

    pantulan suara

  • 114

    Pertumbuhan jamur

    Dana yang tinggi

    Marmer Perawatan mudah

    Mudah dibersihkan

    Tahan lama

    Kuat

    Licin

    Tidak meredam

    suara

    Kaca Mudah dibersihkan

    Anti noda

    Tahan api

    Tidak mudah tergores

    Tidak meredam

    suara

    Kurang menjaga

    privasi

    MCeramic Tile Mudah dibersihkan

    Tahan lama

    Licin

    TIdak meredam

    suara

  • 115

    (Tabel 5.1 Jenis Material)

    5.6 Konsep Pencahayaan

    Konsep pencahayaan yang diterapkan pada bangunan ini berusaha untuk

    memaksimalkan potensi pencahayaan alami terutama pada pagi hingga sore hari.

    Kuat

    Tahan api

    Stainless Steel Mudah dibersihkan

    Tahan lama

    Kuat

    Harga tinggi

    Memberi kesan

    dingin pada ruang

    Batu Andesit

    unfurnished

    Menyerap air

    Ekonomis

    Mudah dalam

    pengaplikasian

    Permukaankasar

    Berat

    Baffle Menyerap bising

    Mudah dalampengaplikasian

    Berbentuk: PVC,Poly, Sailcloth,FDA, soundcurtain, and foam

  • 116

    Pencahayaan alami pada interior bertujuan untuk memberi kesan fresh ketika

    pengunjung memasuki ruangan. Selain merasa segar, cahaya matahari yang diolah

    sedemikian rupa hingga menimbulkan efek-efek tertentu juga dapat menciptakan nilai

    estetis tersendiri pada interior. Pemaksimalan pencahayaan alami didukung oleh

    keadaan bangunan yang merupakan bangunan open space atau bangunan terbuka.

    Sedangkan untuk malam hari, konsep pencahayaan yang diterapkan adalah pencahayaan

    yang terkesan elegan, eksklusif dan menenangkan pada ruang-ruang tertentu seperti

    lounge, spa hingga pencahayaan landscape.

    (Gambar 5.11 Konsep Pencahayaan)

    5.7 Konsep Penghawaan

    Konsep penghawaan yang digunakan adalah penghawaan alami pada sebagian

    besar ruang. Penggunaan penghawaan alami didukung oleh potensi bangunan yang

    terbuka (open space). Penghawaan buatan tetap digunakan untuk area-area tertutup

    seperti, lounge dan gym mengingat tingkat kelembapan yang tinggi pada ruang-ruang

    tertutup dan kondisi iklim tropis. Iklim tropis yang cenderung bersuhu tinggi tentunya

    menyebabkan udara terasa panas ditambah dengan sengatan matahari yang terik dapat

    membuat seseorang tidak betah berlama-lama berada pada situasi tersebut. Oleh karena

    itu pendinginan atau penurunan suhu ruang perlu dilakukan dengan cara memperbanyak

    penghijauan di sekitar bangunan sehingga penghawaan alami yang terjadi di dalam

    bangunan terasa sejuk dan dingin.

  • 117

    (Gambar 5.12 Konsep Penghawaan)

    5.8 Konsep Akustik

    Konsep akustik yang diterapkan pada bangunan adalah tranquilty yang berarti

    ketenangan di dalam suasana alami. Hal ini dicapai dengan memperbanyak penghijauan

    di sekitar bangunan. Penghijauan seperti pepohonan dan landscape yang ada, dapat

    mereduksi kebisingan di dalam bangunan. Seperti misalnya vegetasi yang diletakkan

    berdekatan dengan dinding bangunan dapat mereduksi kebisingan antara 0-5 desibel

    atau maksimal 5 desibel. Sedangkan untuk ruang-ruang tertentu yang memerlukan

    penanganan akustik khusus seperti ruang gym maupun aerobik, peredaman kebisingan

    dilakukan dengan penggunaan material karet, parquet, dan lain sebagainya yang diolah

    dan dirancang sedemikian rupa sehingga dapat meredam kebisingan pada ruang.

    (Gambar 5.13 Konsep Akustik)

  • 118

    5.9 Konsep Furniture

    Penggunaan furniture pada keseluruhan interior bangunan mengutamakan

    furniture-furniture yang menggunakan material alami seperti kursi rotan dengan bantal,

    maupun meja kayu dengan finishing natural, untuk lebih menonjolkan kesan alami

    sesuai dengan konsep interior yang ingin menampilkan suasana alami. Selain itu,

    furniture yang berkesan modern juga diaplikasikan pada interior ruang seperti furniture

    pada ruang gym yang menggunakan material stainless steel yang dimodifikasi dengan

    kayu dan lain sebagainya sehingga furniture yang digunakan pada interior mendukung

    konsep yang ada.

    (Gambar 5.14 Konsep Furniture)

    5.10 Implementasi Desain

    5.10.1 Ruang Lobby

    Lobby merupakan ruang yang pertama kali dikunjungi ketika pengunjung

    memasuki suatu bangunan. Maka dari itu lobby harus mampu menampilkan gambaran

    mengenai suasana alami yang ingin ditonjolkan sesuai dengan konsep yang telah

  • 119

    terpilih seperti yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya. Citra ruang yang ingin

    disampaikan pada ruang lobby ini adalah kealamian dan kesan menyegarkan, namun

    tetap menampilkan kesan yang eksklusif. Implementasi desain dipaparkan melalui:

    1. Konsep Citra

    Citra pada ruang lobby yang menyegarkan (fresh), dan eksklusif di

    tuangkan dalam pembentukan suasana ruang yang banyak menggunakan unsur-

    unsur alam seperti penggunaan material alami, keterbukaan ruang,

    pemaksimalan pencahayaan dan penghawaan alami, bentuk furniture hingga

    aplikasi interior seperti bentuk ceiling, wall panel yang menggunakan simbol

    alam seperti bentuk ranting hingga pengadaan waterfall. Hal ini ditujukkan

    untuk dapat menyegarkan pikiran seseorang ketika pertama kali memasuki

    ruangan dengan merasakan dan melihat dengan panca inderanya akan suasana

    alami yang tercipta.

    (Gambar 5.15) Implementasi Lobby

    2. Konsep Bentuk

    Bentuk yang diaplikasikan ke dalam ruang lobby merupakan

    penggambaran akan suasana alami, yang tentunya terdapat sentuhan modern di

    dalamnya untuk mendapakan kesan menyegarkan ketika memasuki ruang lobby.

    Bentuk-bentuk dinamis juga diterapkan di dalam lobby seperti bentuk melingkar

  • 120

    dan natural karena bentuk melingkar cenderung mengarahkan sirkulasi

    pengunjung. Selain ditunjukkan oleh bentuk layout, sirkulasi juga ditunjukkan

    melalui pola lantai. Bentuk-bentuk furniture yang digunakan pada ruang lobby

    merupakan furniture dengan bentuk geometris tetapi tetap terbalut unsur alami

    seperti bench pada lobby yang menyerupai batang kayu atau meja resepsion

    yang terbentuk dari batu dan kayu. Keterbukaan merupakan salah satu bentuk

    yang dominan pada area ini, sehingga dengan adanya keterbukaan itu, alam dan

    penghijauan yang ada menjadi bagian dalam desain itu sendiri.

    (Gambar 5.16 Implementasi Bentuk Lobby)

    3. Konsep Warna & Material

    Warna-warna yang tercipta pada ruang lobby muncul dari penggunaan material

    alami pada sebagian besar permukaan lobby seperti warna lantai yang didapat

    dari penggunaan batu alam seperti slate stone dengan warna abu-abu muda atau

    marmer yang memiliki warna krem, serta coklat yang muncul dari penggunaan

    kayu untuk furniture dan wall panel. Penggunaan warna dan material alami

    tentunya diaplikasikan untuk menunjang terciptanya suasana alami

    4. Konsep Pencahayaan

    Pada area lobby, untuk pagi hingga sore hari penggunaan pencahayaan alami

    lebih dimaksimalkan karena banyaknya bukaan-bukaan pada ruang. Hal ini juga

  • 121

    ditujukkan untuk memaksimalkan suasana alami serta lebih menyehatkan bagi

    pengguna ruang. Pencahayaan alami yang kondusif, dapat mempengaruhi psikis

    seseorang untuk menjadi rileks. Sedangkan untuk malam hari, pencahayaan

    yang berkesan elegan ditonjolkan pada ruang lobby seperti warm light pada

    dinding, indirect light pada ceiling dan area reception, yang bertujuan untuk

    mendapatkan suasana eksklusif.

    (Gambar 5.17 Implementasi Pencahayaan Lobby)

    5. Konsep Penghawaan

    Penghawaan yang digunakan pada area lobby adalah penghawaan alami karena

    lobby memiliki banyak bukaan-bukaan. Penggunaan penghawaan alami

    ditunjang oleh penghijauan dan landscape diluar bangunan yang merupakan satu

    kesatuan dari sport club ini. Selain ditunjang oleh penghijauan yang ada,

    penggunaan material alami pada area lobby seperti batu alam juga ikut

    membantu menurunkan suhu pada ruang seperti penggunaan marmer yang

    bersifat dingin pada lantai serta batu alam pada sebagian dinding lobby. Dengan

    keadaan udara alami yang baik pada area lobby diharapkan dapat memperbaiki

    kondisi psikis seseorang untuk merasa lebih rileks.

    6. Konsep Akustik

  • 122

    Akustik pada area lobby tidak memerlukan penanganan yang khusus seperti area

    gym, akustik yang ingin diciptakan pada area ini adalah tranquility yang berarti

    ketenangan dalam suasana alami. Hal tersebut dicapai dengan adanya unsur air

    pada lobby (waterfall) sehingga memunculkan suara gemericik air yang secara

    psikologis membantu seseorang merasa rileks dan ditambah dengan banyaknya

    bukaan dan penghijauan yang ada, memungkinkan masuknya suara seperti daun

    yang bergesekan ketika angin berhembus atau suara makhluk hidup seperti

    kicauan burung (mengingat banyak terdapat pepohonan pada luar bangunan)

    dapat menunjang konsep tranquility yang ingin diciptakan.

    5.10.2 Ruang Gym

    Sebagai sarana rekreasi dan pusat kebugaran, ruang gym menjadi salah satu

    ruang yang terpilih sebagai ruang khusus. Pengolahan desain pada ruang gym juga tetap

    mengedepankan alam sebagai unsur utama suasana ruang. Selain memasukkan unsur

    alam, desain dengan bentuk-bentuk dinamis juga diimplementasikan pada interior ruang

    sesuai dengan aktivitas yang terjadi di dalamnya yang memiliki tingkat aktivitas tinggi.

    1. Konsep Citra

    Selain suasana alami, citra ruang yang ingin dibentuk pada ruang gym adalah

    kesan modern dan energic yang direpresentasikan oleh bentuk-bentuk dinamis

    pada ruang.

  • 123

    (Gambar 5.18 Implementasi Citra Gym)

    2. Konsep Bentuk

    Bentuk pada ruang gym merupakan bentuk-bentuk yang dinamis dan memiliki

    sirkulasi yang terarah seperti adanya perbedaan ketinggian lantai dan pola lantai

    antara jalur sirkulasi dengan masing-masing area pada ruang gym, serta bentuk-

    bentuk melingkar atau natural yang bersifat mengarahkan baik pada bentuk

    ruang maupun pola lantai. Bentuk ceiling pada gym yang menyerupai ranting,

    merupakan simbolis dari unsur alam yang beberapa diantaranya dijadikan

    sebagai teritori suatu area pada ruang gym. Tentunya bukaan-bukaan juga

    banyak terdapat pada sisi-sisi dinding ruang gym. Hal ini ditujukkan agar

    pengunjung dapat berolahraga sambil menikmati alam dan penghijauan yang

    ada.

    (Gambar 5.19 Implementasi Bentuk Gym)

  • 124

    3. Konsep Warna & Material

    Penggunaan warna pada ruang gym sama halnya dengan ruang lobby yang

    mengikuti warna dasar dari penggunaan material yang ada seperti warna coklat

    dari kayu, atau warna abu-abu dari batu alam. Penggunaan material seperti

    karpet, rubber floor, acoustic tile merupakan material penting dalam gym

    sebagai peredam suara mengingat tingginya tingkat aktivitas dan musik yang

    ada di dalamnya. Kaca dan cermin banyak diaplikasikan pada ruang gym, selain

    karena kebutuhan ruang, kaca dan cermin diaplikasikan bersama material lain

    dan dituangkan ke dalam bentuk yang variatif seperti kaca dengan kayu yang

    menyerupai bentuk ranting untuk menciptakan ruang yang dinamis dan energic

    namun tetap merepresentasikan unsur alam.

    (Gambar 5.20 Potongan Gym)

    4. Konsep Pencahayaan

    Pencahayaan pada ruang gym menggunakan pencahayaan alami dan

    pencahayaan buatan. Bukaan-bukaan pada ruang gym hanya terdapat pada sisi

    kiri dan kanan gym sehingga pemaksimalan pencahayaan alami hanya pada

    beberapa bagian ruang saja seperti pada area treadmill, dan area free weight.

    Sedangkan untuk sebagian besar ruang, menggunakan pencahayaan buatan

    seperti downlight, dan juga indirect light yang mengikuti bentuk ceiling yang

    ada, untuk memberikan kesan ceiling yang melayang dan menambah kesan

    modern.

  • 125

    5.10.3 Ruang Spa

    Spa merupakan salah satu fasilitas yang terdapat di dalam sport club yang juga

    terpilih menjadi salah satu ruang khusus. Spa memiliki kegiatan yang membutuhkan

    ketenangan dan tingkat relaksasi yang tinggi, yang mempengaruhi penciptaan suasana

    di dalamnya. Kesan alami dan relaksasi ditonjolkan pada interior spa melalui

    implementasi desain sebagai berikut:

    1. Konsep Citra

    Citra ruang yang ingin dicapai pada ruang spa ini adalah ruang yang

    memberikan kesan relaks ketika pengunjung memasuki ruang dengan nuansa

    alami serta sedikit sentuhan cantik mengingat pengunjung yang datang ingin

    membuat dirinya merasa lebih baik setelah melakukan perawatan. Suasana alami

    lebih terasa pada ruang spa dengan lebih menonjolkan penggunaan material

    alami pada sebagian besar permukaan ruang, ditambah dengan adanya

    penghijauan maupun bukaan-bukaan pada ruang dan waterfall serta kolam pada

    ruang yang menghasilkan bunyi gemericik air yang menjadikan suasana alami

    kental terasa pada ruang ini.

    (Gambar 5.21 Implementasi Citra Spa)

  • 126

    2. Konsep Bentuk

    Bentuk geometris yang melambangkan ketenangan dan keteraturan lebih

    dominan diaplikasikan pada ruang spa. Kesan alami ditonjolkan melalui bentuk

    ruang yang terbuka yang menonjolkan penghijauan di luar ruang. Bentuk ceiling

    dan pola lantai mengikuti bentuk layout yang geometris bertujuan agar terdapat

    keteraturan didalamnya. Bentuk furniture juga merupakan bentuk geometris agar

    menjadi satu kesinambungan bersama dengan bentuk ruang secara keseluruhan.

    (Gambar 5.22 Implementasi Bentuk Spa)

    3. Konsep Warna & Material

    Pada ruang spa, penggunaan material alami lebih dimaksimalkan pada hampir

    setiap bagian permukaan ruang sehingga penggunaan warna sebagian besar

    merupakan warna dasar dari material alami itu sendiri. Keseluruhan permukaan

    ruang treatment dibalut oleh material alami mulai dari lantai, dinding, hingga

    ceiling. Lantai menggunakan material batu alam andesit dan juga kayu yang

    bersifat hangat untuk area sekitar massage bed, bertujuan agar pengunjung tidak

    merasa dingin ketika menginjakkan kaki setelah bangun dari perawatan.

    Penggunaan material pada dinding adalah slate stone dan wood plank yang

    disusun secara vertical bertujuan untuk mmberi kesan mengangkat ruang. Warna

  • 127

    hijau didapat dari penghijauan diluar ruang yang melengkapi nuansa alami pada

    ruangan.

    (Gambar 5.23 Potongan Spa)

    4. Konsep Pencahayaan

    Untuk pagi hingga sore hari, ruang spa menggunakan pencahayaan alami yang

    didapat dari bukaan-bukaan seperti jendela maupun skylight yang ada untuk

    lebih menonjolkan suasana alami pada ruangan dan tentunya juga lebih

    menyehatkan. Panas matahari diredam oleh penghijauan yang ada di luar ruang.

    Selain menyehatkan karena membunuh jamur dalam ruang, pencahayaan alami

    juga membuat seseorang merasa lebih fresh dan sehat. Untuk malam hari, ruang

    spa tentunya menggunakan pencahayaan buatan seperti indirect light dan

    hanging lamp yang redup dan tidak menggunakan downlight pada ruang

    treatment, karena akan menyilaukan bagi pengguna ruang yang sedang

    melakukan perawatan.

    5. Konsep Akustik

    Akustik pada ruang spa tentunya juga mengusung tranquility yang berarti

    ketenangan dalam suasana alami. Unsur air yang bersifat menenangkan sudah

  • 128

    terasa ketika pengunjung memasuki ruang reception spa, dengan adanya

    waterfall dan kolam dengan air mengalir di dalamnya. Penggunaan musik pada

    ruang-ruang treatment dan reception spa yang juga bersifat menenangkan ikut

    membantu dalam mempengaruhi keadaan psikologis seseorang menjadi lebih

    tenang dan ketika pikiran seseorang lebih tenang, akan membuat perawatan dan

    kegiatan yang dilakukan menjadi lebih baik.