KONSEP DIRI PADA WANITA PEROKOK - eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/65924/11/NASKAH...

12
KONSEP DIRI PADA WANITA PEROKOK Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi Oleh : OGIE MISTA ANGGARIANTO F 100 132 020 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2018

Transcript of KONSEP DIRI PADA WANITA PEROKOK - eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/65924/11/NASKAH...

Page 1: KONSEP DIRI PADA WANITA PEROKOK - eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/65924/11/NASKAH PUBLIKASI-ogi.pdf · sendiri. (Srivastava & Joshi, 2014). Konsep diri adalah suatu gambaran mengenai

KONSEP DIRI PADA WANITA PEROKOK

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I

pada Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi

Oleh :

OGIE MISTA ANGGARIANTO

F 100 132 020

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2018

Page 2: KONSEP DIRI PADA WANITA PEROKOK - eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/65924/11/NASKAH PUBLIKASI-ogi.pdf · sendiri. (Srivastava & Joshi, 2014). Konsep diri adalah suatu gambaran mengenai

i

HALAMAN PERSETUJUAN

KONSEP DIRI PADA WANITA PEROKOK

PUBLIKASI ILMIAH

oleh :

OGIE MISTA ANGGARIANTO

F.100132020

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh :

Dosen Pembimbing

Dra.Partini, M.Si, Psikolog

NIP. 594/0614066501

Page 3: KONSEP DIRI PADA WANITA PEROKOK - eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/65924/11/NASKAH PUBLIKASI-ogi.pdf · sendiri. (Srivastava & Joshi, 2014). Konsep diri adalah suatu gambaran mengenai

ii

HALAMAN PENGESAHAN

KONSEP DIRI PADA WANITA PEROKOK

Diajukan oleh :

OGIE MISTA ANGGARIANTO

F.100132020

Telah dipertahankan didepan Dewan Penguji

Pada tanggal 02 Juli 2018

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji:

Dra.Partini, M.Si, Psikolog ____________________

(Ketua Dewan Penguji)

Dr. Wiwien Dinar Pratisti, M.Si, Psikolog ____________________

(Penguji pendamping I)

Siti Nurina Hakim, S.Psi., M.Si, Psikolog ____________________

(Penguji pendamping II)

Surakarta, 02 Juli 2018

Universitas Muhammadiyah surakarta

Fakultas Psikologi

Dekan,

Susatyo Yuwono, S. Psi, M. Psi

NIK.838/0624067301

Page 4: KONSEP DIRI PADA WANITA PEROKOK - eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/65924/11/NASKAH PUBLIKASI-ogi.pdf · sendiri. (Srivastava & Joshi, 2014). Konsep diri adalah suatu gambaran mengenai

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam publikasi ilmiah ini tidak terdapat

karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan

tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang

pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan

disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, maka akan

saya pertanggung jawabkan sepenuhnya.

Surakarta ,05 Juni 2018

Penulis

OGIE MISTA ANGGARIANTO

F100132020

Page 5: KONSEP DIRI PADA WANITA PEROKOK - eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/65924/11/NASKAH PUBLIKASI-ogi.pdf · sendiri. (Srivastava & Joshi, 2014). Konsep diri adalah suatu gambaran mengenai

1

KONSEP DIRI PADA WANITA PEROKOK

Abstrak

Konsep diri merupakan suatu cara untuk mengetahui apa yang ada

dalam diri masing masing individu, pembentukan konsep diri salah

satunya dapat di pengaruhi oleh interaksi dengan orang lain. Iforman ini

di pilih berdasarkan teknik snowball sampling, partisipan penelitian ini

adalah wanita merokok usia 19 tahun sampai 25 tahun yang berjumlah 5

orang. Tinggal di kota Surakarta dan Sukoharjo mulai dari siswa,

mahasiswa dan bekerja. Penelitian ini menggunakan pendekatan

deskriptif fenomena, pengumpulan data menggunakan wawancara semi

tersruktur. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah teknik analisis tema. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

partisipan melakukan perilaku merokok di karena ada beberapa faktor

yang mempengaruhi konsep diri pada wanita perokok yaitu, pertama

adalah faktor keluarga dimana para partisipan merasa kurangnya

mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tua, orang tua yang broken

home, dan kurangnya pengtahuan orang tua tentang bahaya merokok dan

dari faktor lingkungan pertemanan yang mayoritas lingkungan

pertemanan dari semua subjek melakukan perilaku merokok baik laki-

laki maupun perempuan. Ketika partisipan bergabung dengan teman-

temannya subjek merasa senang dan terhibur karena bisa menghilangkan

sejenak beban pikiran dalam lingkungan keluarga maupun lingkungan

kerja. Dari tiga aspek konsep diri yaitu Pengetahuan, Harapan, dan

Penilaian didapatkan kelima partisipan merasa bersalah setelah

melakukan perilaku merokok, kelima partisipan mempunyai keinginan

untuk berhenti merokok, dan mencoba mewujudkan cita-cita.

Kata Kunci : Konsep diri, Dewasa awal, Wanita perokok

Abstract

Self-concept is a way to know what is in each individual, the formation

of one's self concept can be influenced by interaction with others. This

informant was chosen based on snowball sampling technique, the

participants of this study were women aged 19 to 25 years old, which

amounted to 5 people. Living in the city of Surakarta and Sukoharjo

ranging from students, students and work. This research uses descriptive

approach of phenomenon, data collection using semi structured

interview. Data analysis technique used in this research is theme analysis

technique. The results showed that the participants did smoking behavior

because there were several factors that influenced the self-concept in the

smoker woman, the first is the family factor where the participants felt

lack of love from both parents, broken home parents, and lack of parental

knowledge about the dangers of smoking and of the environmental

factors of friendship that the majority of friendship environments of all

subjects engage in smoking behavior of both men and women. When

participants join with their friends the subject is happy and comforted

Page 6: KONSEP DIRI PADA WANITA PEROKOK - eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/65924/11/NASKAH PUBLIKASI-ogi.pdf · sendiri. (Srivastava & Joshi, 2014). Konsep diri adalah suatu gambaran mengenai

2

because it can eliminate moments of mind in the family environment and

work environment. Of the three aspects of self-concept that is

Knowledge, Hope, and Assessment found the five participants feel guilty

after smoking behavior, the five participants have a desire to quit

smoking, and try to realize the ideals

Keywords : self concept, early adult, women smoker

1. PENDAHULUAN

Dewasa ini perilaku merokok sudah sangat merak di temui di lingkungan umum,

mulai dari anak- anak hingga orang dewasa sudah pernah menghisap rokok, di

indonesia sendiri perilaku merokok dipandang tidak baik, hal ini di karenakan

dampak negatif yang di timbulkan darai perilaku merokok. Di pulau Jawa sendiri

wanita yang merokok dianggap tidak baik, dan bertentangan dengan norma yang

berlaku di masyarakat, jumlah wanita perokok paling tinggi terdapat di provinsi

papua yakni 4,7%. Hal tersebut di Menurut WHO pada tahun 2008 perokok

dikalangan remaja pria sebesar 24,1% dan pada wanita 4,0%jumlah wanita perokok

di Indonesia memang tidak sebanyak pria, namun jumlah perokok wanita semakin

meningkat. Dan juga prevalensi merokok pada remaja wanita lebih tinggi

dibandingkan prevalensi pada wanita dewasa, pada tahun 2008 dilakukan riset koalisi

untuk indonesia sehat (KUIS) dan terdapat 43,33% wanita muda di indonesia sudah

pernah merasakan rokok. Kenaikan jumlah perokok wanita memang tidak sebanyak

perokok pria, kebiasaan merokok pada pria sudah dianggap normal oleh masyarakat

indonesia. Bahkan kebiasaan merokok pada pria dianggap sebagai bentuk kejantanan

Hasil penelitian Rittmueller (2012) jumlah perokok dikalangan wanita

dikanada lebih tinggi dibandingkan laki-laki yakni 71% dan 61%, wanita perokok

dalam menghabiskan 4 sampai 8 batang rokok perharinya sedangkan laiki-laki

perokok dapat menghabiskan 8 sampai 9 rokok perharinya, dari hasil penelitian ini

didapatkan alasan mengapa laki-laki dan wanita merokok dikarenakan ingin diet

(menurunkan berat badan, dan didapatkan hasil bahwa seseorang yang merokok

rentan terserang penyakit kronis karena tubuh seorang perokok kekurangan serat dan

vitaamin- vitamin yang di perlukan oleh tubuh.

Dilansir Pramudiarja (dalam Detik.com,2015) dari penelitian kementrian

kesehatan pada tahun 2013 didapat hasil bahwa wanita perokok cenderung

meningkat. Wanita yang merokok pengaruhi oleh mudahnya akses untuk membeli

Page 7: KONSEP DIRI PADA WANITA PEROKOK - eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/65924/11/NASKAH PUBLIKASI-ogi.pdf · sendiri. (Srivastava & Joshi, 2014). Konsep diri adalah suatu gambaran mengenai

3

rokok, dan menariknya di provinsi tersebut laki-laki yang merokok justru paling

rendah. Dilihat dari status ekonomi para perokok menduduki ekonomi menengah

kebawah yakni 35,1 persen sedangkan kalangan ekonomi menengah atas 0,9 persen

dan ekonomi paling bawah hanya 0,6 persen.

Hasil wawancara awal pada partisipan N berusia ±19 tahun partisipan adalah

perokok aktif sejak 4 tahun yang lalu di dalam kesehariannya subjek bisa

menghabiskan rokok sebanyak setengah bungkus, subjek juga mengatakan jika tidak

merokok subjek menjadi kurang percaya diri dan tidak leluasa ngobrol dengan teman-

temannya. Di sisi lain subjek tidak mau di beda-bedakan dengan laki-laki dan subjek

juga mengatakan bahwa wanita juga mempunyai hak untuk merokok sama seperti

laki-laki. subjek mempunyai keinginan untuk berhenti merokok, namun subjek belum

bisa berhenti sepenuhnya subjek juga mengetahui bahaya dari rokok mulai dari

kanker, paru-paru hingga kematian. subjek juga sudah melakukan usaha seperti

mengganti rokok tembakau dengan mencoba rokok elektrik (vape) namun sampai

saat ini subjek masih mengonsumsi rokok tembakau.

Menurut Matovu (2012) konsep diri yaitu suatu gambaran secara umum

mengenai diri sendiri yang dapat terbentuk dari hasil interaksi dalam lingkungan

sosial, karena dengan berinteraksi dengan lingkungan individu akan memiliki

pengetahuan dan pengalaman yang dapat digunakan untuk mengevaluasi dirinya

sendiri. (Srivastava & Joshi, 2014). Konsep diri adalah suatu gambaran mengenai diri

sendiri yang diperoleh dari hasil interaksi dengan orang lain dan lingkungan,

memiliki konsep diri yang positif sangatlah diperlukan dalam kehidupan sehari- hari

sebab konsep diri yang positif baik untuk kesehatan mental.

Menurut Calhoun & Acoxcella (1990) konsep diri merupakan suatu gambaran

jiwa yang dimiliki pada setiap individu dan memiliki tiga aspek yaitu: pengetahuan,

harapan, penilaian. Menurut (Calhoun & Acoxcella, 1990) faktor-faktor yang

mempengaruhi konsep diri adalah orang tua, kawan sebaya, dan masyarakat. Menurut

joan Rais (dalam Gunarsa, 1989) ada faktor lain yang dapat mempengaruhi konsep

diri pada laki-laki maupun wanita yaitu jenis kelamin, dorogan/ motivasi, suku

bangsa, nama dan pakaian.

Perilaku merokok adalah salah satu bentuk perilaku yang dilakukan oleh

manusia dalam menanggapi sesuatu hal yang ia terima, seperti perilaku merokok,

Page 8: KONSEP DIRI PADA WANITA PEROKOK - eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/65924/11/NASKAH PUBLIKASI-ogi.pdf · sendiri. (Srivastava & Joshi, 2014). Konsep diri adalah suatu gambaran mengenai

4

merokok sendiri sudah banyak dilakukan pada zaman tiongkok kuno dan romawi,

pada saat itu rokok di buat dari campuran ramuan yang dapat mengeluarkan asap dan

menimbulkan kenikmatan pada saat dihisap.(Danusantoso,1991).

Menurut Aritonang (1997), ada beberapa aspek yang mempengaruhi wanita

untuk merokok yaitu: Intensitas merokok, Waktu merokok, Tempat merokok, Tipe

perokok berdasarkan tempat ada dua menurut Mu’tadin (2002), yaitu: Merokok

ditempat-tempat yang bersifat pribadi, Merokok ditempat umum atau ruang. Dari

hasil penelitian Martini (2014) dan Smet (1994) ada beberapa faktor yang

mempengaruhi wanita untuk merokok, Orang di sekitar subjek seperti orang tua

(internal)., Dorongan atau pun pemikiran dari dalam diri individu mengenai wanita

yang merokok itu keren karena, karena tidak semua wanita merokok, Lingkungan

tempat bermain dan budaya sekitar (eksternal), kelas sosial, tingkat pendidikan.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan konsep diri yang dimiliki

oleh wanita perokok

2. METODE

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif –fenomena. Metode pengumpulan

data menggunakan wawancara semi terstruktur . informan dalam penelitian ini

berjumlah 5 subjek dengan kriteria : Wanita yang merokok, Lama merokok (sudah

merokok aktif selama 3 bulan) data tersebut didapat dari wawancara kepada 8 wanita

perokok aktif, Berusia diantara 19 tahun sampai 25 tahun. Bersedia menjadi

partisipan penelitian dengan mengisi inform consent. Dan tinggal di daerah surakarta

dan sukoharjo. Berikut ini deskripsi mengenai informan penelitian:

Tabel 1. Informan Penelitian

No Informan Usia Pendidikan/Pekerjaan Lama Merokok

1 UD ± 23 tahun Mahasiswa ± 11 tahun

2 N ± 19 tahun Mahasiswa ± 4 tahun

3 O ± 19 tahun Pelajar (kejar paket C) ± 5 tahun

karyawati

4 UK ± 23 tahun Mahasiswa ± 4 tahun

5 SBY ± 23 tahun Karyawati (Hotel) ± 3 tahun

Page 9: KONSEP DIRI PADA WANITA PEROKOK - eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/65924/11/NASKAH PUBLIKASI-ogi.pdf · sendiri. (Srivastava & Joshi, 2014). Konsep diri adalah suatu gambaran mengenai

5

Panduan dalam wawancara yang digunakan dalam penelitian ini disusun

berdasarkan aspek-aspek konsep diri yang dikemukakan oleh Calhoun &Acoxcella

(1990) yaitu pengetahuan, harapan, penilaian. Teknik analisis data yang digunakan

peneliti ini adalah teknik analisis teman, validasi dengan menggunakan member

checking menurut (Sugiyono,2010) terdiri atas pengecetakan laporan akhir untuk

mengecek apakah data yang didapat sudah akurat.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Aspek Pengetahuan

Hasil dari kelima pertisipan didapatkan partisipan merokok pada usia sekolah

dari SMP seperti partisipan O dan UK pada usia± 15 dan 19 tahun sampai jenjang

perkuliahan seperti SBY pada usia±20 tahun, bahkan partisipan UD yang sudah

merokok sejak SD pada usia ±12 tahun. Kelima partisipan merokok karena

pengaruh dari lingkungan perteman-teman dan ada juga faktor keluarga yang

memengaruhi partisipan untuk merokok, seperti ayah dan kakak selain itu faktor

keluarga yang broken home mendorong partisipan O dan N untuk melakukan

perilaku merokok

Menurut Brehm & kassin (1993) konsep diri pada seorang individu bisa

berubah seiring dengan berjalannya waktu dan dipengaruhi oleh pengalaman-

pengalaman baru, umpan balik dan informasi yang ditangkap dari lingkungan sekitar.

Menurut Santrock & Matthew Holson (2008) pembelajaran observasional merupakan

pembelajaran yang dilakukan ketika seseorang mengamati dan meniru perilaku orang

lain. Menurut Campbell (dalam Marloes, 2014) jika individu mempunyai konsep diri

yang rendah maka ia akan mudah terpengaruh hal yang negatif dari lingkungan dan

sebaliknya jika individu mempunyai konsep diri yang baik ia akan fleksibel dalam

merespon lingkungan sosialnya

Kelima subjek mengatakan jika wanita merokok itu seperti wanita yang tidak

mempunyai etika, di pandang tidak baik, nakal dan jalang, tapi subjek N dan SBY

mengatakan jika laki-laki merokok dan wanita merokok juga sama tidak ada bedanya

sama –sama buruk. kemudian dari kelima partisipan tiga partisipan mengatakan

timbul rasa bersalah setelah melakukan kegiatan merokok. Selain itu didapatkan data

kelima partisipan mengatakan jika perilaku ideal seorang wanita seperti, tidak

Page 10: KONSEP DIRI PADA WANITA PEROKOK - eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/65924/11/NASKAH PUBLIKASI-ogi.pdf · sendiri. (Srivastava & Joshi, 2014). Konsep diri adalah suatu gambaran mengenai

6

merokok, mempunyai teman yang baik, patuh terhadap perintah orang tua dan tidak

melakukan kegiatan yang dipandang masyarakat jelek.

Menurut (Calhoun & Acoxcella, 1990) yang mengatakan Sifat introspeksi diri

sendiri pada idividu akan membentuk suatu konsep dirinya sendiri. Konsep diri pada

individu sangatlah penting karena dapat mentukan bagaimana cara individu

memecahkan masalah di situasi tertentu. Konsep diri juga dianggap mempunyai

pengaruh yang sangat penting dalam menyatu padukan antara kepribadian dan

keinginan, untuk memotivasi diri supaya dapatkan mental yang sehat. Peneliti

menyimpulkan bahwa tiga pertisipan mempunyai sifat intropeksi diri didalam diri

partisipan sehingga partisipan dapat menilai suatu perbuatan yang baik dan buruk.

Aspek Harapan

Hasil dari kelima partisipan mendeskripsikan harapan kedepan untuk dirinya

seperti keinginan untuk menggapai cita-cita yang lebih baik dengan cara berhenti

merokok, dan merealisasikan cita-cita tersebut dalam waktu dekat kemudian tiga dari

lima partsipan mengatakan jika keadaan saat ini sudah mendekati apa yang dicita-

citakan oleh partisipan.

Higgins dalam (Sarwono & Mienarno, 2011) ada tiga penjelasan bagaimana

seseorang memahami dirinya yang pertama, Actual self yaitu penjelasan mengenai

bagaimana kondisi individu pada saat ini. Kedua, deal self yaitu penjelasan mengenai

bagaimana diri yang kita inginkan. Ketiga, Ought self yaitu penjelasan mengenai

bagaimana diri yang seharusnya. Didalam individu mungkin terjadi kesenjangan

dalam actual self, ideal self, maupun ought self, kesenjangan- kesenjangan tersebut

dapat mendorong seseorang individu untuk mengembangkan possible self yaitu

gambaran diri pada masa yang akan datang, baik yang diinginkan maupun yang tidak

diinginkan (Sarwono & Mienarno, 2011).

Aspek Penilaian

Kelima partisipan UD,N,O,UK, dan SBY mengatakan jika keadaan partisipan

saat ini belum sesuai dengan apa yang di inginkan oleh kelima partisipan karena

banyak faktor, baik dari dalam diri partisipan sendiri yang belum bisa berhenti

merokok, dari keluarga seperti kurangnya kasih sayang dan dari eksternal seperti

teman bermain.

Page 11: KONSEP DIRI PADA WANITA PEROKOK - eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/65924/11/NASKAH PUBLIKASI-ogi.pdf · sendiri. (Srivastava & Joshi, 2014). Konsep diri adalah suatu gambaran mengenai

7

Menurut (Calhoun & Acoxcella, 1990) faktor-faktor yang mempengaruhi

konsep diri adalah orang tua, kawan sebaya, dan masyarakat. Faktor –faktor diatas

dapat di jelaskan sebagai berikut :a. Orang tua adalah tempat dimana seorang

individu belajar berinteraksi, dan pengetahuan yang diberikan oleh orang tua dari

kecil hingga dewasa copersmith dalam (Calhoun & Acoxcella, 1990). mengatakan

anak-anak yang tidak mendapatkan interaksi yang baik dari orang tua akan

menimbulkan konsep diri yang negatif pada ank tersebut. b.Kawan sebaya juga

mempengaruhi konsep diri pada individu, karena individu akan mengukur dan

membandingkan kemapuan dirinya dengan temannya dan hal itu akan sangat

berpengaruh pada jatidiri individu tersebut. c. Masyarakat pandangan masyarakat

melalui ras, suku dan orang tua seorang anak sangatlah mempengaruhi konsep diri

pada individu tersebut, karena anak akan merasa dibedakan dengan orang lain.

4. PENUTUP

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dari ketiga aspek konsep diri yaitu

Pengetahuan, Harapan, dan Penilaian, dapat disimpulkan bahwa perilaku merokok

pada wanita adalah perilaku yang salah dan tidak sesuai dengan yang di inginkan para

partisipan (perilaku ideal wanita ). Perilaku merokok partisipan di pengaruhi oleh

lingkungan pertemanan dan bahkan dalam lingkungan keluarga partisipan sendiri

kelima partisipan merasa bersalah setelah melakukan perilaku merokok. Kemudian

pandangan partisipan terhadap perilaku ideal seorang wanita adalah tidak merokok

dan menaati norma yang berlaku di masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Aritonang, M.R. (1997). Fenomena Wanita Merokok. Jurnal PsikologiUniversitas

Gadjah Mada _ (1), 37-47. Yogyakarta:Universitas GadjahMada.

Brehm, S.S & kassin, S.M., 1993. Social Psychology.Boston: Houghton Mifflin

Company.

Page 12: KONSEP DIRI PADA WANITA PEROKOK - eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/65924/11/NASKAH PUBLIKASI-ogi.pdf · sendiri. (Srivastava & Joshi, 2014). Konsep diri adalah suatu gambaran mengenai

8

Calhoun,F. & Acocella, Joan R.(1990) Psikologi Tentang Penyesuaian Hubungan

Kemanusiaan (edisi tiga).Semarang : Semarang Press

Danusanto, H. (1991). Rokok dan Perokok. Jakarta: Aksara.

Gunarsa, S. D. (1989). Psikologi Perkembangan Anak Dan Remaja, Jakarta: PT. BPK

Gunung Mulia.

Matovu, M. (2012). Academic Self- concept and Acadenic Achievement among

University Students. International Online Journal Of Educational Sciences, 4(1),

107-116

Martini.S.(2014).Makna Merokok pada Remaja Putri Perokok.Jurnal Psikologi

Pendidikan Dan Perkembangan,vol.3,(2),119-127

Mu’tadin, Z. (2002).Pengantar Pendidikan dan Ilmu Perilaku Kesehatan. Yogyakarta :

Andi Offset.

Pramurdiarja,A.U.(2015,april,29).Jumlah Perempuan Perokok Meningkat, Terbanyak

Ada Di Papua.Detik.com:

http://health.detik.com/read/2015/04/29/143030/2901447/763/jumlah-perempuan-

merokok-meningkat-terbanyak-ada-di-papua

Rittmueller,S.E,dkk.(2012).Dietary Adequacy And Dietary Quality Of Inuit In The

CanadianArctic Who Smoke And The Potential Implications ForChronic Disease.

journal Public Health Nutrition.vol.15(7), 1268–

1275.DOI:10.1017/S1368980011003521

Santrock,J.W. (2008). psikologi pendidikan.(edisi kedua) Jakarta:kencana

Sarwono,S.W.,& Mienarno,E. A. (2011) Psikologi Sosial. Jakarta : Salemba Humanika

Srivasta, R., & Joshi, S. (2014). Relationship between Self-concept and Self- esteem in

adolescents. International Journal Of Advanced Research, 2 (2), 36- 43.

Smet, B. (1994). Psikologi Kesehatan. Semarang: PT. Gramedia