GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN...

121
GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN DEWASA AWAL YANG MEMPUNYAI AYAH YANG BERPOLIGAMI Oleh: Nurniawati NIM: 102070026058 Skripsi diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar Sarjana Psikologi FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2006

Transcript of GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN...

Page 1: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA

PEREMPUAN DEWASA AWAL YANG MEMPUNYAI

AYAH YANG BERPOLIGAMI

Oleh:

Nurniawati

NIM: 102070026058

Skripsi diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat

memperoleh gelar Sarjana Psikologi

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2006

Page 2: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

GAMBAR/1,N KECEMASAN MENIKAH PADA

PEREMPUAN DEWASA AWAL YANG MEMPUNYAI

AY AH YANG BERPOUGAMI

Skripsi

Diajukar: k3pada Faku!!as Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat

memperoleh gelar Sarjana Psikologi

Oleh:

Nurniawati

NIM : 102070026058

Di Bawah Bimbingan

Pf)mbimbing I Pemb;mbing II

N,","~;1;,MS;,NIP. 150289321

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERS!TAS !SLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULU\H

JAKARTA

2006

Page 3: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

PENGES.ll,HAN PANITIA UJIAN

Sf-rips; yang borjudul GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA

PEREMPUAN DEWASA AWAL YANG MEIVlPUNYAI AYAH YANG

BERFOLlGAMI tolah ciiujikan dalam sidang munaqosyah [=akultas Psikologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakalia pada tanggal 2'1

November 2006. Skripsi ini telah dit8rima sebagai salah Sc:tu syarat untuk

memporoleh gelar Sarjana Psikologi.

Jakarta, 21 November 2006

f'onguji i

DR. A ...iill.~ M. AgNIP. 150383344

Sidang Munaqasyah

Sekretaris Merangkap Anggota

Anggota:

Penguji II

?embir:!bing II

!::Jeneng.Tati Su iati, M.Si, Psi\\lIP. 150289321

Page 4: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

"'faa jI {fali..

CBen fisrmi rasa tak.,ut k.,epaaa-:Mu

yang men6uat fisrmijauli aan mai?§iat f?spaaa-:Mu,

'Kftak.,utan fi...epaaa-:Mu yang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

'KfyaRjnan yang mem6uat musi6ali aunia terasa muaali 6agi fisrmi,

CBen fisrmi f?snifi...matan dengan teunga, mata ,fan f?sk.,uatan fisrmi sefama fisrmi liid'up,

Jacfifisrn peU'aris aari i(afangan figmi,

Jadifisrn 6afas aenaam fisrmi atas orang yang tefafi menazliolimi f(wni,

'Ioumg fisrmi aafam mengfiacfapi siapa saja yang memusulii fisrmi,

Jangan jadifisrn musi6ali fisrmi di agama fisrmi,

Jangan jadifisrn aunia se6agai puncak.,o6sesi fisrmi aan tujuan i{mu .fi.gmi.

Sertajangan 6uat orang yang tUfak.,menyayangi fisrmi itu 6erk.,uasa atas fisrmi. "

(JfIJ( jI t-Tirmicfzi)

Page 5: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

ABSTRAK

(A) Fakultas Psikologi(B) November 2006(C) Nurniawati(D) Gambaran Kecemasan Menikah pada Perempuan Dewasa Awal yang

Mempunyai Ayah yang Berpoligami(E) xii + 119(F) Di antara tugas perkembangan pada masa dewasa awal yaitu memilih

pendamping hidup dan membina rumah tangga. Melalui prosesperkawinan Allah SWT hendak memberikan ketenangan danketentraman kepada pasangan yang membina rumah tanggga. Namundalam kehidupan berumah tangga, seseorang terkadang dihadapkanoleh banyaknya pilihan-pilihan untuk mengatasi problem yang ada dalamdirinya, tak jarang dari pihak suami mengatasinya dengan suatuperkawinan lebih dari satu (poligami). Sementara itu, fenomena yangada, poligami menyebabkan banyak dampak buruk terutama bagi anak.Dampak itu diantaranya kurang kasih sayang, terabaikan, konflikloyalitas, dsb. Dan dampak yang diterima anak-anak tergantung padapada tingkat usia dan cara orangtua menangani anaknya (Spring, dalamPatmonodewo, 2001). Sehingga menyebabkan anak rnenjadi traumaakan pernikahan. Penelitian ini diharapkan akan mengungkap gambarankecemasan tentang pernikahan yang dialami oleh seseorang yangberada pada fase dewasa awal yang memiliki ayah yang berpoligami.Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif dengan metodewawancara dan observasi sebagai penunjang. Jumlah subyek sebanyak3 (tiga) orang yang semuanya adalah perempuan yang berada pada fasedewasa awal (21-31 tahun) dengan karakteristik subyek belum menikahdan yang memHiki ayah yang berpoligami. Hasil penelitian in!menggambarkan kecemasan menikah yang berlebihan pada subyekyang ayahnya berpoligami pada saat ia remaja dan menelantarkannya,di mana masa tersebut ia te!ah dapat menghayati perkawinanorangtuanya.

(G) Daftar Pustaka 25 (1990 - 2006)

Page 6: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

KATAPENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang dengan izin dan rahmat-Nya penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini. Salawat serta salam senantiasa tercurahkan

kepada kekasih setiap insan, Rasulullah SAW.

Oalam penyelesaian skripsi ini, penulis menyadari banyak sekali kekurangan

dan kelemahan, serta mengalami kesulitan, oleh karena itu penulis ingin

sampaikan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah membantu penulis.

Ucapan terima kasih tersebut penulis persembahkan kepada:

1. Oekan Fakultas Psikologi, Ora. Hj. Netty Hartati, M.Si beserta

jajarannya serta seluruh staff kemahasiswaan dan akademik.

Pembimbing Akademik; Bapak Firdaus, MA. Oosen Pamong KKL

PSAA, Bapak Lutfi, M.Si. Serla para dosen yang telah mengamalkan

iimunya dengan pengorbanan tulus.

2. Ibu Ora. Zahrotun Nlhayah, [v1.Si seiaku Pudek I dan dosen

Pembimbing I, terima kasih atas waktu dan blmbingannya.

3. Ibu Neneng Tati Sumiarti, M.si, Psi selaku pembimbing II yang telah

memberikan masukan, saran serta motivasi.

4. Keiuarga tercinta (Bapak dan Mamah, kakak-kakak dan kelima adik­

adikku). Semoga Allah selalu melimpahkan rahmat dan l1idayah-Nya

kepada kalian semua. Serta Mas Iman yang telah banyak membantLi

selama pengerjaan skripsi ini.

5. Segenap teman KKL di PSAA periode 2006; Mimi, Ami, Nuri, Ita,

Oedeh, Jamali, Koko, Gunawan dan Bang Zai. Serta adik-adik di

PSAA. Terimakaslh telah merajut kebersamaan yang ir.dah selama

satu bulan di PSAA.

Page 7: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

6. Seluruh teman-teman Fakultas Psikologi Angkatan 2002, khususnya

kelas 0 dan C. Serta teman-teman KomdaPsi Angkatan 1999-2005

yang telah memberikan warna dalam hidup penulis.

7. Kak Yuni, Kak Fina, Kak Budi dan kak Ki Agus terima kasih atas

konsultasi dan doanya.

8. Seluruh pihak yang telah berjasa dalam membantu penulis

menyelesaikan skripsi ini, yang tidak disebutkan satu persatu.

Harapan penulis, semoga karya sederhana ini dapat bermanfaat.

Jakarta, November 2006

Penulis

Page 8: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

DAFTAR 151

HALAMAN JUDUL. .

HALAMAN PERSETUJUAN................... II

HALAMAN PENGESAHAN........................................ III

MOTTO IV

ABSTRAK V

KATA PENGANTAR VI

DAFTAR lSi......... VIII

DAFTAR TABEL.. xi

DAFTAR BAGAN xii

BAB 1 PENDAHULUAN 1-14

1. 1. Latar Belakang Masalah............................................... 1

1. 2 . Identifikasi rvlasalah..................................................... 10

1. 3. Pembatasan dan Perumusan Masalah.................... '11

1. 3. 1. Pembatasan Masalah 11

1. 3. 2. Perumusan Masalah '12

1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian 12

1. 4. 1. Tujuan Penelitian 12

1.4.2. Manfaat penelitian 12

1. 5. Sistematika Penulisan..... 13

BAB 2 KAJIAN TEORITIS 15-46

2.1. Kecemasan Menikah pada Perempuan Dewasa Awal. 15

Page 9: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

2. 1. 1. Kecemasan 15

2. 1. '1. 1. Pengertian Kecemasan 17

2. 1. 1. 2. Komponen-komponen Kecemasan.... '17

2.1.1.3. Proses Terjadinya Kecemasan 18

2. 1. 1. 4. Faktor Penyebab Kadar Kecemasan 20

2. 1. 2. Nikah 22

2. 1.2. 1. Pengertian Nikah 22

2.1.2.2. Hukum, Rukun Akad dan Syarat Sah Nikah

........................................................... 23

2. 1. 2. 3. Manfaat Menikah 26

2. 1. 3. Perempuan Dewasa Awal 28

2. 2. Poligami. 30

2. 2. 1. Pengertian Poligami dan Asal Usul Poligami. 30

2.2.2. Sebab diperbolehkan Poligami 31

2. 2. 3. Syarat Poligami 32

2. 2. 4. Pengaruh Psikologis Bagi Keluarga yang

dipoligami. 37

2. 3. Kerangka Berpikir 42

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 47-59

3. 1. Jenis Penelitian 47

3.1. 1. Pendekatan Peneiitian 47

3. 1. 2. Metode penelitian 48

3. 2. Subjek Penelitian 49

3. 2. 1. Karakteristik Subjek 49

3. 2. 2. Jumlah Subjek 49

3. 2. 3. Teknik Pemilihan Subjek 50

3. 3. Pengumpulan Data..................... 50

Page 10: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

3. 3. 1. Metode Pengumpulan Data........................ 50

3. 3. 2. Instrumen Penelitian 53

3. 4. Prosedur Penelitian 57

3. 5. Teknik Analisa Data 58

3. 6. Kode Etik Penelitian 59

BAB 4 HASIL PENELITIAN '" 60-101

4. 1. Gambaran Umum Subyek Penelitian 60

4.2. Gambaran dan Analis Kasus 61

4. 2. 1. Analis Kasus LU 62

4. 2. 2. Analis Kasus AF 71

4. 2. 3. Analis Kasus CA 83

4. 3. Analis Antar Kasus 93

BAB 5 PENUTUP '" 102-1 07

5. 1. Kesimpulan 102

5. 2. Diskusi 103

5. 3. Saran 105

DAFTAR PUSTAKA 108-110

LAMPIRAN 111-119

Pedoman Observasi 111

Data Pribadi Subyek 112

Pernyataan Kesediaan 115

Pedoman Wawancara 116

Page 11: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

3.3.2.a.

3.3.2.b.

4. 1.

4.3.1.

4.3.2.

4.3.3.

DAFTAR TABEl

Tabel Blue Print Kecemasan Menikah 55

Tabel Blue Print Gambaran Ayah yang Berpoligami 56

Tabel Gambaran Umum Subyek 61

Tabel Ayah yang Berpoligami 94

Tabel Kecemasan Menikah 97

Tabel FaktorTerjadinya Kecemasan Menikah 100

Page 12: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

DAFTAR BAGAN

2. 3. Bagan Kerangka Berfikir 46

4.2.1. Bagan Family Tree Keluarga LU 63

4.2.2. Bagan Family Tree Keluarga AF 73

4.2.3. Bagan Family Tree Keluarga CA 84

4.2.1.1. Bagan Alur Gambaran Kecemasan Menikah pada LU 71

4.2.2.1 Bagan Alur Gambaran Kecemasan Menikah pada AF 83

4.2.2.1 Bagan Alur Garnbaran Kecemasan Menikah pada CA 93

Page 13: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

BAB 1

PENDAHULUAN

1. 1. Latar Belakang Masalah

Di antara tugas perkembangan pada masa dewasa awal yaitu memilih

pendamping hidup dan membina rumah tangga. Hal ini adalah sesuatu yang

fitrah, yang umumnya akan dijalani oleh setiap insan di muka bumi inL

Melalui proses perkawinan, Allah hendak memberikan ketenangan dan

ketentraman kepada pasangan yang membina rumah tangga.

Allah 8WT berfirman:

Artinya:" Dan di antara kekuasaan-Nya diciptakan-Nya untukmu pasangan .hidup dari jenismu sendiri, supaya kamu mendapat ketenangan hati, dandijadikan-Nya kasih sayang di antara kamu. Sesungguhnya yangdemikian menjadi tanda-tanda kekuasaan-Nya bagi orang yang berfikir. "Q.S.Ar-Ruum (30): 21.

Dari ayat di atas dapat dipahami bahwa perkawinan menurut pengertian AI-

Qur'an bukanlah sesuatu (yang terlihat mata) proses berkumpulnya pria

kepada wanita semata, tetapi perkawinan adalah suatu proses pembuangan

predikat individual secara psikologis dan organis dengan mempertemukan

Page 14: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

2

secara sempurna antara suami istri agar bercampur, saling menerima dan

memberi pengaruh, berhubungan dan mengikat seluruh perasaan jiwa dan

raganya untuk menyempurnakan keutuhan antara mereka berdua.

Dengan proses yang demikian itu, maka kembalilah kemanusiaan yang telah

terbelah dua menjadi kesatuan yang berkumpul dalam pribadi mereka. Di

samping itu, lewat proses tersebut dimaksudkan pula agar keduanya menjadi

dasar kelangsungan hidup dan pengembangbiakkan jenis manusia (Hurlock,

1999).

Dalarn perkawinan, suami dan istri harus sejalan dan seirama. Apabila

perkawinan tersebut sudah dikaruniai anak, maka kewajiban kedua insan

tersebut bertambah, yakni mengasuh, mendidik, dan memelihara anaknya,

baik yang berhubungan dengan lahirnya atau batinnya dan kecerdasannya

(Munir, 2005).

Dalam kehidupan berumah tangga, seseorang terkadang dihadapkan oleh

banyaknya pilihan-pilihan untuk mengatasi problem yang ada di dalam

dirinya, maka tak jarang pula dari pihak suami mengatasinya dengan suatu

perkawinan dengan istri lebih dari satu (poligami).

Page 15: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

3

Dalam Majalah Sabili nO.8 (2000), dijelaskan bahwa, sejarah mencatat

dengan sahih, bahwa poligami yang dilakukan oleh Rasulullah SAW sangat

melekat kepada prinsip-prinsip akhlak yang mulia. Beliau tidak menjadikan

poligami sebagai suatu kebajikan yang dituntut dari setiap muslim, dan tidak

pula memandangnya sebagai perbuatan mubah yang boleh dilakukan asal­

asalan. Beliau memandangnya sebagai pemecahan terbaik yang perlu

ditempuh untuk mengatasi kesukaran yang dihadapi oleh masyarakat dalam

situasi tertentu.

Namun, poligami masa kini sepertinya telah memiliki citra yang buruk karena

cenderung tidak mendahulukan kesadaran imaniah yang Islami, akibatnya

pelecehan anak dan istri serta ketidakadilan perimbangan hak dan kewajiban

menjadi warnanya yang mencolok, yang membuat citra poiigami menjadi

buruk. Faktor kedua, kesadaran akan hak asasi, kesadaran akan kesetaraan

makhluk Iliahi, tanpa membedakan jenis kelamin, mempertajam sorotan

masyarakat terhadap praktek poligami. Poligami selalu menyebabkan

perhatian seorang ayah terhadap anak-anaknya menjadi terbelah. Setelah

menikah lagi, seorang biasanya akan memfokuskan perhatian dan kasih

sayangnya pada istri baru, dan akan menyebalkan istri lama dan anak­

anaknya (Yah Komariah, 2004).

Page 16: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

4

Fakta di seputar poligami menunjukkan banyaknya penderitaan yang timbul

akibat poligami. Penderitaan tersebut dialami baik terhadap istri pertama juga

istri yang lainnya serta anak-anak mereka. Dari 58 kasus poligami yang

didampingi LBH-APIK selama kurun 2001 sampai Juli 2003 memperlihatkan

bentuk-bentuk kekerasan terhadap istri-istri dan anak-anak mereka, mulai

dari tekanan psikis, penganiayaan fisik, penelantaran istri dan anak-anak,

ancaman dan teror serta pengabaian hak seksual istri. Sementara banyak

poligami dilakukan tanpa alasan yang jelas (35 kasus). Sedangkan dari

pemberitaan yang ada, poligami mendorong tingginya tingkat perceraian

yang diajukan istri (LBH APIK, 2004).

Dari peneiitian yang pernah diiakukan, sebenarnya bisa dibuktikan bahwa

poligami lebih banyak mudaratnya dibandingkan manfaatnya. Dua ulama

besar menyatakan hal serupa. Yang pertama adalah Muhammad Abduh,

pembaharu dari Mesir, sehingga ia menyatakan larangan terhadap praktik

poligami. Yang kedua adalah Buya Hamka, dari Indonesia. Ayah Buya

Hamka, H Karim Amarullah, adalah seorang ulama besar yang menjalani

poligami dengan alasan kultural. Pada zamannya, Karim Amarullah adalah

seorang guru yang harus mengajar dari satu surau ke surau lain. Dalam

tradisi masyarakat saat itu, laki- laki tidak berumah, kecuali ia beristri. Maka,

poligami yang dilakukan saat itu diterima secara kultural. Namun, Buya

Page 17: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

5

Hamka menolak praktik poligami karena ia menyaksikan dan merasakan

penderitaan ibunya (Kompas, 2004).

Mari bertanya dalam hati apakah motivasi pernikahan kedua dan

berikutnya sama dengan motivasi Rosulullah SAW ketika menikahi istri­

istrinya ? dan apakah proses menuju pernikahan kedua dan berikutnya

itu sama dengan Rosulullah SAW ketika melaksanakannya ?

Ummu Naila (1997) mengutarakan bahwa, Rosul menikah dengan istri

berikutnya, begitu terbuka sejak awal, istri sebelumnya mengetahui apa yang

dilaksanakan Rosulullah dan mengerti mengapa tindakan itu beliau lakukan.

Nah apakah hal seperti ini terjadi pada kebanyakan suami-suami yang

berpoligami ? Ternyata tidak. Mengapa? Proses awal pernikahan mereka

tidaklah seperti sunnah, berawal dari mata yang nakai, berlanjut pada

perternuan··pertemuan rahasia, lagu selingkuh "sepanjang jalan kenangan"

mengalun dalam hati mereka, berlanjut pada membuat keterangan palsu,

bertabur dusta dan ketika segalanya terbuka, ketika istri pertama terperangah

bertumbuk dengan kenyataan baru itu, apa yang dikatakan sang suami :

"Itulah takdir, mau apalagi kalau sudah begini maunya Tuhan ..

Sejalan dengan hal di atas, menurut L.Melani (2006), poligami menimbulkan

ketidakharmonisan. Contoh jelas yang baru-baru ini terjadi. Halimah vs

Page 18: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

6

Mayangsari, istri dari keturunan mantan orang nomor satu itu, setelah

delapan tahun berpoligami, akhirnya pihak istri pertama tidak tahan juga.

Betul-betul pertunjukkan perusakan, penganiayaan, berdarah-darah,

pemukulan, antara anak terhadap bapak sendiri. Nilai-nHai kebaikan suatu

hidup berkeluarga tidak ada sama sekali. Poligami itu juga seperti

menyimpan bom waktu, yang suatu saat bisa meledak, membunuh, melukai

kejiwaan anak-anak. Menyebabkan juga anak-anak menjadi durhaka, berani,

menenlang oranglua. Seperti Panji yang memukul bapaknya. Menjadi anak

yang penuh rasa tertekan, stress. Kalau stress biasanya larinya ngedrug.

Sejalan dengan contch kasus di alas, Munir Saputra (2005) menjelasl(an

bahwa, dampak psikologis pada anak akibat poiigami membawa pengaruh

pada mental dan kejiwaan. Anak akan menjadi rendah diri, pendiam, dan

tidak dapat bergaul dengan teman-temannya.

Hal senada juga diungkap oleh Muhamad Abduh (dalam Ayang Utriza,

2004), beliau menguraikan bahwa, dampak psikologis anak-anak dari hasH

pernikahan poligami yaitu mereka tumbuh dalam kebencian dan

pertengkaran, sebab ibu mereka bertengkar, baik dengan suami atau dengan

istri yang lain.

Page 19: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

7

Poligami merupakan persoalan yang sangat pelik dan berat. Bahaya yang

timbul akibat poligami pada masa sekarang, dapat dipastikan bahwa yang di

dalamnya beberapa orang istri satu sama lain akan bermusuhan, demikian

pula antara anak dan ayah, atau suami dan istri. Bahaya yang ditimbulkan

oleh poligami itu akan meluas dari lingkungan individu ke lingkungan

keluarga, dan dari keluarga merebak ke masyarakat, dan pada gilirannya

nanti akan merembet kepada kehidupan bangsa atau negara (Munir Saputra,

2005).

Permasalahannya lebih banyak. Istri dari perkawinan pertama kehilangan

banyak hal seperti kehilangan identitas, kehilangan harga diri, kehilangan

posis! dan status istri tunggal. la seorang yang merasa kecewa, merasa

dibohongi, sakit hati, sensitif, mudah marah, ada kecenderungan curiga,

kepribadian bisa terganggu. Suami yang tidak setia perlu mengadakan

penyesuaian terhadap banyak hal, seperti keuangan, harta, benda, waktu,

kasih sayang, bila pesta siapa yang akan dibawa. Pertengkaran­

pertengkaran, ketidaksepahaman akan meningkat (Patmonodewo, 2001).

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, yang menjadi pertanyaan, apakah

fungsi keluarga dapat dijalankan dengan baik oleh istri yang kepribadiannya

kurang seimbang, dan suami yang mempunyai istri lebih dari satu. Bila fungsi

Page 20: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

9

Sementara itu, Yasmidar Angreni (2006) menyatakan bahwa kecemasan dan

pola pikir negatif tentang pernikahan bisa menyebabkan kegagalan di masa

mendatang. Kekuatan pikiran dapat rnempengaruhi kehidupan.

Sebenarnya kecemasan untuk menikah bukan hanya ada pada calon istri tapi

juga calon suami. Cemas dan khawatir tidak dapat membahagiakan istrinya,

tidak dapat memberikan yang terbaik, tidak dapat mewujudkan keinginan dan

harapan istri dsb, banyak juga yang khawatir pada cerita-cerita 'menakutkan'

tentang kegagaian rumah tangga, mengenai ketidakharmonisan keluarga dan

banyak lagi kekhawatirannya (Devita, 2005).

Dalam wacana di atas, penulis menguraikan terlebih dahulu, apa sebenarnya

poligami, kemudian menjabarkannya pada suatu fenomena atau realitas yang

terjadi di lapangan, yang ternyata tidak sedikit dampak yang akan diterima

oleh keluarga terutama anak-anak mereka. Sehingga dengan perkawinan

yang seperti itu, diduga anak yang ayahnya berpoligami, akan

mengakibatkan terjadinya citra negatif terhadap kehidupan perkawinan serta

menyebabkan anak menjadi trauma atau mengalami kecemasan akan masa

depannya.

Page 21: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

10

Maka menurut penulis, fenomena ini menjadi hal penting untuk diteliti apakah

benar poligami yang dilakukan ayah, berdampak pada kecemasan menikah

anak pada fase dewasa awal? Berdasarkan hal tersebut, selanjutnya penulis

mengkajinya dalam sebuah penelitian yang berjudul "GAMBARAN

KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN DEWASA AWAL YANG

MEMPUNYAI AYAH YANG BERPOLIGAMI".

1. 2 . Identifikasi Masalah

Dalam mengidentifikasi masalah, penulis mengemukakan beberapa masalah

yang rnungkin timbul dalam penelitian ini, yakni sebagai berikut:

1. Apakah yang dimaksud dengan poiigami?

2. Apa dan bagaimana dampak pernikahan poligami terhadap keluarga

terutama anak-anak?

3. Sejauh mana pengaruh pernikahan poligarni orangtua dengan tingkat

kecemasan anak pada dewasa awal menjelang pernikahannya nanti?

4. Apakah ada penundaan menikah pada anak dari pernikahan orangtua

yang berpoligami?

5. Bagaimanakah darnpak poligami terhadap daya tahan anak dalam

menghadapi konflik?

Page 22: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

11

1. 3. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. 3. 1. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah, maka penelitian ini akan diberi batasan

sebagai berikut:

1. Poligami adalah seorang suami yang memiliki istri lebih dari satu.

2. Kecemasan adalah perasaan campuran berisikan ketakutan dan

keprihatinan mengenai masa-masa mendatang tanpa sebab khusus

untuk ketakutan tersebut. Kecemasan yang di tekankan di sini adalah

tentang kehidupan berumah tangga.

3. Nikah adalah ikatan sud perkawinan antara laki-Iaki dan perempuan.

4. Dewasa awal yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seorang

perempuan yang telah berusia 21-31 tahun. Hal ini dimaksudkan agar

penelitian ini lebih spesifik mengungkap gambaran kecemasan menikah

yang dialami oleh perempuan karena perempuan adalah yang

dipoligami.

5. Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di sekitar wilayah Jakarta dan

sekitarnya yaitu Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang dan Bekasi. Hal ini

dimaksudkan agar mudah dalam hal koordinasi dengan subyek

penelitian.

Page 23: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

12

1.3.2. Perumusan Masalah

Permasalahan dalam penelitian ini adalah; "Bagaimanakah gambaran

kecemasan menikah pada seseorang yang berada pada fase dewasa awal,

yang mempunyai ayah berpoligami?"

1. 4. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Dalam setiap penelitian memiliki tujuan serta manfaat yang dapat diambil dari

hasil penelitian tersebut.

1" 4. 1. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan yang ada di daiam

perumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu untuk memperoleh

pengetahuan, pemahaman, dan gambaran dari hal-hal yang berkaitan

dengan dampak poligami terhadap keluarga terutama anak dan

pengaruhnya terhadap kecemasan menikah pada anak yang ayahnya

berpoligami.

1. 4. 2. Manfaat penelitian

Manfaat yang akan dihasilkan pada penelitian ini adalah :

1. Secara teoritik, penelitian ini mempunyai manfaat sebagai

pengembangan ilmu pengetahuan dalam penelitian bidang psikologi,

terutama psikologi perkernbangan dan psikologi klinis.

Page 24: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

14

BAB 3 Metodologi Penelitian meliputi;

Membahas jenis penelitian, pendekatan penelitian, metode penelitian,

kriteria subyek, jumlah serta teknik pemilihan subyek. Pengumpulan

data meliputi; metode dan instrumen. Kemudian prosedur penelitian,

serta kode etik penelitian.

BAB 4 Hasil Penelitian, meliputi;

Gambaran umum subyek penelitian, analisis kasus; kasus LU, AF,

dan CA, serta analisis antar kasus.

BAB 5 Penutup, terdiri dari;

Kesimpulan yang telah dilakukan dalam penelitian ini. Daiam bab ini

juga terdapat hasil diskusi serta saran.

Page 25: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

BAB2

KAJIAN TEORITIS

2.1. Kecemasan Menikah pada Perempuan Dewasa Awal

2. 1. 1. Kecemasan

2. 1. 1. 1. Pengertian Kecemasan

Dalam kamus Chaplin (1999) dijelaskan bahwa anxietyatau kecemasan

adalah perasaan campuran yang berisi ketakutan, kegelisahan, dan

keprihatinan mengenai masa-masa mendatang tanpa sebab khusus untuk

ketakutan tersebut, at3u rasa takut atau kekhawatiran kronis pada tingkat

ringan, ataupun kekhawatiran atau ketakutan yang kuat dan meluap-Iuap.

Atkinson (1996) berpendapat bahwa, kecemasan adalah emosi yang tidak

menyenangkan, yang ditandai dengan istilah-istilah seperti kekhawatiran,

keprihatinan, dan rasa takut, yang kadang-kadang kita alami dalam tingkat

yang berbeda-beda. Oleh karena itu, segala bentuk situasi yang mengancam

kesejahteraan organisme seperti ancaman fisik, ancaman harga diri, dan

tekanan untuk melakukan sesuatu di luar kemampuan dapat menimbulkan

kecemasan.

Page 26: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

16

Davidoff (1991) mengungkapkan kecemasan sebagai emosi yang ditandai

oleh perasaan bahaya yang diantisipasikan, termasuk ketegangan dan stress

yang menghadang dan oleh bangkitnya saraf simpatetik.

Kecemasan menurut Zakiah Daradjat (1990) adalah manifestasi dari

berbagai proses emosi yang bercampur baur, yang terjadi ketika orang

sedang mengalami tekanan perasaan (frustrasi) dan pertentangan batin

(konflik).

Kecemasan menurut Spielberger (dalam Rizki, 2005) dibedakan menjadi dua,

yaitu kecemasan sesaat (State-A) dan kecemasan sebagai sifat (Trait-A).

Kecemasan sesaat adalah suatu keadaan emosi mendadak yang ditandai

perasaan takut dan tegang, diikuti meningkatnya aktivitas fisiologik.

Sedangkan kecemasan bawaan adalah predisposisi seseorang untuk

menerima suatu keadaan Iingkungan sebagai ancaman dan memberi

tanggapan pada situasi itu dengan meningkatnya kecemasaan sesaat.

Rumusan-rumusan di atas mengandung pengertian bahwa kecemasan

merupakan suatu perasaan atau emosi yang menyebabkan seseorang takut

menghadapi masa depan tanpa alasan yang jelas yang diikuti oleh

perubahan fisiologis atau fisiko Kecemasan terjadi pada seseorang yang

Page 27: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

17

sedang mengalami tekanan dan pertentangan batin atau tidak sesuainya

keinginan dengan realita. Kecemasan dapat dibedakan menjadi kecemasan

sebagai sifat dan kecemasan sebagai keadaan sesaat.

2. 1. 1. 2. Komponen-komponen Kecemasan

Kecemasan menurut David Sue (1986) dapat dimanifestasikan ke dalam

empat komponen, yaitu:

1. Secara kognitif (pikiran): dapat bervariasi, dari rasa khawatir yang ringan

sampai anik. Individu terus mengkhawatirkan segala macam masalah

yang mungkin terjadi dan sulit sekaii untllk berkonsentrasi atau

mengambil keputusan, akan menimbulkan kekhawatiran lebih lanjut, dan

ia juga akal1 mel1galarni kesulitan tidur (insomnia).

2. Secara Afe"iif (perasaan); individu tidak dapat tenang dan mudah

tersinggllng, sehingga memungkinkannya untuk terkena depresi.

3. Secara Motorik (gerak tubuh); seperti gemetar sampai dengan

goncangan tubuh yang berat. Individu seringkali gugup dan mengalami

kesukaran dalam berbicara.

4. Secara Somatik (dalam reaksi fisik atau biologis); dapat berupa

gangguan pada anggota tubuh seperti; jantung berdebar, berkeringat,

tekanan darah meninggi, dan gangguan pencernaan, serta kelelahan

badan seperti pingsan.

Page 28: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

18

2.1.1.3. Proses Terjadinya Kecemasan

Spielberger (1972) menyebutkan bahwa terdapat 5 komponen proses

terjadinya kecemasan, yaitu:

1. Evaluated Situation; adanya situasi yang mengancam secara kognitif

sehingga ancaman ini menimbulkan kecemasan.

2. Perception of Situation; situasi yang mengancam diberi penilaian oleh

individu. Penilaian ini dipengaruhi oleh sikap, kemampuan dan

pengalaman masa lalu individu.

3. Anxiety State Nachon; individu menanggap bahwa situasi berbahaya.

maka reaksi kecemasan akan muncul.

4. Cognitif Reappraisal Follows; individu menggunakan pertahanan diri

atau dengan meningkatkan kognisi atau motoriknya.

5. Coping; individu menemukan jalan keluar dengan menggunakan

pertahanan diri.

Sementara itu, Freud (dalam Nur Firdausi, 2005) menjelaskan terjadinya

kecemasan, merupakan hasil dari reaksi terhadap realita-realita. Faktor-faktor

yang menimbulkan kecemasan yaitu:

1. Ancaman, yaitu kesadaran akan adanya ancaman terhadap dirinya baik

secara fisik, rnaupun psikis.

Page 29: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

19

2. Konflik kemauan, yaitu antara kemauan melakukan (approach) dengan

kemauan menghindar (avoidance). Approach, memberikan kepuasaan

yang diharapkan, sedangkan avoidance menghasilkan hal-hal yang tidak

menyenangkan.

Terdapat tiga macam konflik kemauan, yaitu:

a. Konflik akibat Approach -Approach, konflik ini timbul karena adanya

kemauan yang sama-sama menyenangkan, tetapi tidak mungkin

dilakukan sekaligus, sehingga menimbulkan kecemasan.

b. Konflik akibat Approach-Avoidance, kemauan dan ketidakmauan

yang sama kuatnya alasan masing-masing.

c. Konflik akibat Avoidance-Avoidance, konflik yang ditimbulkan oleh

karena dua alternatif yang hasil akhirnya sama-sama tidak diinginkan.

3. Ketakutan, yaitu ketakutan pada sesuatu yang menyebabkan timbulnya

kecemasan. Misalnya takut gagal menimbulkan kecemasan diwaktu

berjumpa dengan orang baru. Bahkan ketakutan tanpa alasanpun dapat

menimbulkan kecemasan yang makin lama makin serius.

4. Kebutuhan yang tidak terpenuhi. Sekitar banyaknya kebutuhan hidup

yang paling mendasar disebut oleh berbagai ahli, seperti kebutuhan

akan kenikmatan (Freud), kebutuhan akan kekuasaan (Alfred Adler),

kebutuhan akan arti kehidupan (Victor Frankl), kebutuhan akan

Page 30: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

20

mengasihi, dikasihi dan merasa diri berharga, maka jika hal tersebut

tidak tercukupi maka akan timbul kecemasan.

5. Keunikan kepribadian, setiap orang memiliki kepribadian buruk dalam

bersikap terhadap realita maupun bukan realita. Ada orang yang tidak

tahan menghadapi persoalan kecillalu timbul kecemasan, tetapi ada tipe

orang yang menghadapi tekanan dan konflik hidup yang berat tanpa

menimbulkan kecemasan apapun.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa proses terjadinya kecemasan

merupakan akumulasi dari reaksi yang ditimbulkan oleh pikiran. kesadaran,

persepsi dan kepribadian tel1tang adanya anC'.aman, konflik kemauan dan

kebutuhan, ketakutan serta ketahanan terhadap konflik.

2. 1. 1. 4. Faktor Penyebab Kadar kecemasan:

Menurut Yakub Susabda (1999), ada beberapa unsur pembentukkan

kepribadian yang seringkali menyebabkan besar kecilnya daya tahan

terhadap konflik yaitu:

Unsur psikologis, setiap orang belajar bagaimana ia bereaksi terhadap

kesuksesan dan kegagalan. Pengalaman menentukan Kadar

kecemasan.

Page 31: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

21

Unsur keturunan, beberapa sikap ditentukan oleh unsur genetika atau

keturunan. Ada kalanya seseorang lebih sensitif dikarenakan orang

hanya bertempramen Sanguin- Melankolis.

Unsur sosiologis, keadaan sosial potensial untuk membentuk kadar

kecemasan. Misalnya: kondisi sosial politik di Indonesia yang tidak

menentu seperti sekarang ini suatu hari kelak akan membentuk manusia

Indonesia yang mudah cemas.

Unsur fisiologis, kondisi kesehatan tubuh menentukan kadar

kecemasan. Seseorang yang kurang sehat atau sakit-sakitan akan

rentan terhadap perasaan cemas yang berkepanjangan. Demikian pula

sebaiiknya seseorang yang kerap kali cemas akan terganggu

kesehatannya.

Unsur teologis, kadar iman seseorang menentukan kadar

kecemasannya, semakin tinggi imannya, semakin rendah

kecemasannya.

Demikianlah dapat disimpulkan, bahwa kadar kecemasan seseorang

disebabkan oleh beberapa unsur, seperti unsur psikologis, keturunan,

sosiologis, fisiologis dan teologis.

Page 32: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

22

2. 1. 2. Nikah

2. 1. 2. 1. Pengertian Nikah

Menurut bahasa, nikah berarti penyatuan. Diartikan juga sebagai akad atau

hubungan badan. Selain itu, ada juga yang mengartikannya dengan

percampuran. AI-Fara' mengatakan: "An-Nukh" adalah sebutan untuk

kemaluan. Disebut sebagai akad, karena ia merupakan penyebab terjadinya

kesepakatan itu sendiri. Sedangkan AI-Azhari mengatakan: akar kata nikah

dalam ungkapan bahasa Arab berarti hubungan badan. Dikatakan pula,

bahwa berpasangan itu juga merupakan salah satu dari makna nikah, karena

ia menjadi penyebab hubungan badan (Muhammad 'Uwaidah, 1998).

Adapun pengertian nikah secara syari'at menurut Syaikh Kamil Muhammad

'Uwaidah (1998) yaitu nikah berarti akad. Sedangkan pengertian hubungan

badan itu hanya merupakan metafora saja. Dengan pemahaman lain, bahwa

dengan akad tersebut, maka menjadi boleh pada apa yang telah dilarang

(berhubungan badan). Karena pada kenyataannya nikah itu tidak sekedar

akad, akan tetapi lebih dari itu, setelah pelaksanaan akad, pengantin harus

merasakan nikmatnya akad tersebut.

Menurut undang-undang Republik Indonesia Nomor 1 tahun 1974, Pasal1

menyebutkan definisi pernikahan atau perkawinan, yaitu:

Page 33: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

23

"Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria denganseorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentukkeluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkanKetuhanan Yang Maha Esa."

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa, nikah adalah ikatan

tali suci antara sepasang insan serta sudah terpenuhi syarat sah dan

rukunnya. Dimana keduanya mengadakan akad atau kesepakatan untuk

hidup berumahtangga dengan saling menjalankan hak dan kewajibannya

sebagai sepasang suami istri.

2. 1. 2. 2. Hukum, Rukun akad d<m Syarat Sah Nikah

c Hukum Nikah

Nikah merupakan amalan yang disyari'atkan. Hal ini didasarkan pada firman

Allah SWT:

L:.,I ~~I~ I)~ ':II ;.~.j- (j1! t l!~3 ~3 .;t;.01'l:.u1l1 ;y,~ ytb L \3

Ij~ ':II ~':.ll ~.) ~t:.:JI t::n.Artinya:" Maka nikahilah wanita-wanita (Iainnya) yang kalian senangi, dua, tigaatau empat. Kemudian jikakalian takut tidak dapat berlaku adil, makacukup seorang wanita saja atau budak-budak yang kalian miliki." (An­Nisa': 3)

Demikian juga dengan firman-Nya yang lain:

jl~Ll:,r-s'o?4~;:'- 0:-1- :;,.]rj~~'in~fj_. , r. ...... .u. . ,:I.. .. ..~)) "1 .1' ~-jUJlj ~~ l"',,~~ 4.....LJI ". 6Yl ~T.:, '01. I""';'~

Page 34: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

24

Artinya:" Dan kawinkan/ah orang-orang yang sendirian di antara kalian sertaorang-orang yang /ayak (menikah) dari hamba-hamba sahaya /aki-Iakidan hamba-hamba sahaya perempuan yang kalian miliki... " (An-Nur:32).

Rasulullah SAW pernah bersabda:

" Wahai generasi muda, barangsiapa di antara kamu telah mampuserta berkeinginan untuk menikah, maka hendak/ah ia menikah.Karena sesungguhnya pernikahan itu dapat menundukkan pandanganmata dan memelihara kema/uan." (Muttafaqun 'A/aih).

Demikian pula dengan sabda beliau yang lain:

"Menikah/ah dengan wanita yang penuh cinta dan yang bar/yakme/ahirlran keturunan. Karena sesungguhnya aku merasa banggadengan banyaknya jum/ah kalian di entera para nabi pada hari kiamatke!ak." (HR. Ahmad dan /bnu I-libban).

Dari landasan AI-Ouran dar. As-Sunnah di atas, maka hukum nikah menurut

Sayyid Sabiq (1990) dapat digolongkan menjadi 5 hal, yaitu:

a. Wajib, bagi yang sudah mampu menikah, dan nafsunya telah mendesak

dan takut terjerumus dalam perzinahan.

b. Sunnah, bagi orang yang nafsunya telah mendesak dan telah mampu

nikah, tetapi ia masih dapat menahan dirinya dari berbuat zina.

c. Haram, bagi seseorang yang tidak mampu memenuhi nafkah batin dan

lahirnya kepada isterinya serta nafsunya tidak mendesak.

d. Makruh, bagi seesorang yang lemah syahwat dan tidak mampu memberi

belanja istrinya, walaupun tidak merugikan istri.

Page 35: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

25

e. Mubah, bagi seseorang yang tidak terdesak oleh alasan-alasan yang

mewajibkan segera nikah atau karena alasan-alasan yang

mengharamkan untuk nikah, maka hukumnya mubah.

• Rukun Akad Nikah

Dalam Fiqih Wanita, yang disusun oleh Syaikh Kamil Muhammad 'Uwaidah

(1998), menjelaskan bahwa rukun akad nikah ada dua, yaitu:

a. Kedua belah pihak (calon mempelai) telah menacapai usia aki! baligh.

Jika salah seorang dari keduanya belum mencapai usia baligh, sehingga

akad nikah tidak dapat dilaksanakan.

b. Menyatukan tempat pelaksanaan ijab qabul. Dengan pengertian, tidak

boleh memisahkan antara ijab dan qabul dengan pembicaraan atau hal­

hallainnya selain itu. Tidak boleh qabul dilakukan langsung setelah ijab.

Jika qabul terhadap ijab masih dilakukan dengan se!ang waktu, maka

yang demikian itu masih tetap sah, selama masih berada dalam satu

majlis serta kedua mempelai belum melakukan kesibukkan lainnya.

• Syarat Sah Nikah

Syarat sahnya pernikahan adalah syarat yang apabila dipenuhi, maka

ditetapkan padanya seluruh hukum akad (pernikahan). Syarat tersebut

menurut Sayyid Sabiq (1990) yaitu:

Page 36: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

26

a) Perempuannya halal dinikahi oleh laki-Iaki yang ingin menjadikannya istri,

tidak diperbolehkan wanita yang hendak dinikahinya berstatus sebagai

muhrimnya.

b) Aqad nikah dihadiri oleh dua orang saksi.

2. 1. 2. 3. Manfaat Menikah

Ketika menikah merupakan salah satu sunnah dalam Islam, maka tentunya

ada hikmah atau manfaat yang tersirat di balik anjuran tersebut. Ahmad Faiz

(2001), menyebutkan beberapa manfaat pernikahan, yaitu:

1. Memperoleh anak demi melanjutkan keturunan. Keinginan untuk

memiliki anak ini mempunyai makna ibadah kepada Allah.

2. Membentengi diri dari godaan setan, mencegah godaan syahwat,

menundukkan pandangan, menjaga kemaluan. Diisyaratkan oleh Nabi

SAW dalam hadistnya:

"Barangsiapa menikah, ia te/ah membentengi separuh agamanya. Maka,bertakwalah kepada Allah untuk separuhnya lagi. "

3. Memberi kenyamanan dan kelembutan dalam jiwa melalui cengkeraman

dan cumbu rayu, serta memberi ketenangan dan kekuatan hati untuk

melakukan ibadah.

4. Mengistirahatkan diri dari segala kesibukan mengurus rumah, seperti

keharusan memasak, menyapu, membereskan dan membersihkan

peralatan dapur, dsb.

Page 37: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

27

5. Melatih dan membiasakan diri untuk selalu sabar dalam memberi

perhatian, kasih sayang, dan hak-hak keluarga.

Sedangkan menurut Sayyid Sabiq (1990) ada beberapa hikmah dari

pernikahan itu sendiri, seperti:

1. Nikah merupakan jalan yang alamiah dan biologis yang paling baik dan

sesuai untuk menyalurkan dan memuaskan naluriah seks.

2. Membuat anak-anak menjadi mulia, memperbanyak keturunan,

melestarikan hidup manusia serta memelihara nasab.

3. Naluri kebapakkan dan keibuan akan tumbuh saling melengkapi dalam

suasana hidup dengan anak-8nak dan akan tumbuh pula perasaan­

perasaan ramah, cinta dan sayang.

4. Menyadari tanggung jawab beristri dan menanggung anak-anak

menimbulkan sikap rajin dan sungguh-sungguh dalam memperkuat bakat

dan pembawan seseorang.

5. Pembagian tugas yang adil antara suami dan istri sesuai dengan batas­

bats tanggung jawab antara suami dan istri dalam menangani tugasnya.

6. Memperkokoh tali persaudaraan serta jalinan cinta antar keluarga.

7. Dapat memperpanjang usia.

Page 38: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

28

2. 1. 3. Perempuan Dewasa Awal

Orang dewasa adalah individu yang telah menyelesaikan pertumbuhannya

dan siap menerima kedudukan dalam masyarakat bersama dengan orang

dewasa (Hurlock,1999).

Masa dewasa awal merupakan masa reproduktif, yakni suatu masa yang

penuh dengan masalah dan ketegangan emosional, periode komitmen dan

masa ketergantungan, perubahan nilai-nilai, penyesuaian diri pada pola hidup

yang baru, dan juga sebagai periode isolasi sosial. Di samping berbagai hal

tersebut di atas, pada masa illi juga sebagai masa dimana individu

mempunyai kesempatan untuk memilih sendiri jalan hidupnya. Sehingga

dalam pengambilan keputusan tidak hanya berpengaruh pada kehidupannya

sekarang, tapi juga pada tahap perkembangannya nanti.

Tugas-tugas perkembangan pada dewasa awal yang menurut Havigust

(dalam Hurlock, 1999) tugas-tugas ini dipusatkan pada harapan-harapan

masyarakat, yakni mencakup:

1. Mulai bekerja

2. Memilih seorang teman hidup

3. Belajar hidup bersama dengan suami atau istri

4. Membentuk suatu keluarga

Page 39: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

29

5. Mengasuh dan membesarkan anak-anak

6. Mengelola rumah tangga

7. Menerima tanggung jawab sebagai warga Negara

8. Bergabung dalam suatu kelompok sosial yang cocok.

Tingkat penguasaan tugas-tugas perkembangan ini pada tahun-tahun awal

masa dewasa akan mempengaruhi tingkat keberhasilan mereka ketika

mencapai puncak keberhasilan pada waktu setengah baya. Keberhasilan

dalam menguasai tugas-tugas perkembangan pada masa dewasa awal ini

sangat dipengaruhi oleh dasar-dasar yang telah ditanamkan o!eh orangtua,

maupun lingkungan sebeiumnya. Namun demikian, faktor-faktor tertentu

dalam kehidupan orang dewasa akan mempermudah penguasaan tugas­

tugas perkembangan ini (Hurlock, 1999).

Salah satu tugas perkembangan pada perempuan dewasa awal yaitu

membina rumah tangga. Pada wanita yang berumah tangga sering merasa

"terperangkap" dalam satu situasi yang mereka tidak harapkan sebelumnya

dan yang tidak ada jalan keluarnya. Apabila seorang istri dan ibu melihat

bahwa upayanya tidak dihargai oleh orang lain demi siapa ia mengorbankan

kepentingan pribadinya; jika ia merasa bahwa tugas-tugasnya

membosankan, mengikat dan tidak sesuai dengan kemampuan dan

Page 40: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

30

pendidikannya; dan jika ia merasa bahwa romantika yang dulu ia asosiasikan

dengan perannya sebagai istri pudar, ia merasa kecewa dan benci (Hurlock,

1999).

2. 2. Poligami

2. 2. 1. Pengertian Poligami dan Asal Usul Poligami

M. Ali Sahbuni (1992) menyebutkan bahwa poligami menurut arti secara

bahasa dari Yunani, Poly atau polus berarti banyak, sedangkan gamem atau

gamos adalah kawin atau perl<awinan. Poligami adalah orang yang

melakukan banyak perkawinan. Poligami adalah salah satu dari beberapa

jenis pembagian dari pernikahan.

Dengan demikian, poligami bermakna perkawinan lebih dari seorang. Hal ini

berlaku untuk perempuan maupun laki-Iaki. Bag! perempuan yang menikahi

lebih dari seorang laki-Iaki, disebut poliandri, sedang untuk laki-Iaki yang

beristri lebih dari satu dinamai poligini, yang akrab disebut poligami.

Ahmad Jamal (1996) menyebutkan bahwa Islam tidak menciptakan peraturan

seperti itu, tetapi poligami sudah ada sebelum datangnya agama Islam (yang

dibawa nabi Muhammad SAW.), bahkan sudah berlaku pada masyarakat

terdahulu dengan bentuk yang tidak manusiawi. Islam membiarkan poligami

Page 41: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

31

itu tetap berlaku, akan tetapi dibatasi maksimal empat orang istri, tidak boleh

lebih dari itu, seperti yang berlaku sebelumnya.

Menurut uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa poligami adalah

suatu bentuk perkawinan dimana seorang suami memiliki lebih dari satu istri.

Dalam agama Islam, poligami dibatasi hanya beristrikan maksimal empat

orang saja. Poligami ini sudah ada sejak zaman dahu!u sebelum Rasulullah

SAW membawa ajaran Islam.

2. 2. 2. Sebab diperboiehkan Poligami

Islam mernbolehkan poligami, hanya sebatas sebagai solusi bagi sebagian

persoalan yang mungkin terjadi di masyarakat, di antara sebab

diperbolehkannya poligami karena hal berikut ini:

1. Terkadang jumlah wanita melebihi jumlah laki-Iaki karena kondisi perang

atau lainnya. Poligami juga bisa menjadi formula untuk mengatasi

banyaknya kasus penculikan terhadap kaum wanita oieh kaum laki-Iaki

ketika jumlah laki-Iaki sangat minim. Karena kasus penculikan ini bisa

menimbulkan keresahan dan kegoncangan bagi keluarga.

2. Nafsu biologis laki-Iaki sangat besar, sehingga mungkin tidak bisa

dipenuhi oleh satu orang istri, atau istrinya sendiri memang tidak ingin

memenuhi kebutuhan biologisnya. Alih-alih terjadinya penyimpangan dan

Page 42: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

33

Artinya:" Maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga, atauempat. .. " (O.S. An-Nisa:3).

2. Seorang suami sanggup berlaku adil terhadap semua istri-istrinya.

IJJ.j;;1 ~jl ~~ ~~I en., t:., .) ~~I~ IJ~;;\ ;:,'9;' (j~Artinya:" ...Kemudian jika kamu takut tidak dapat berlaku adil, maka (kawinilah)seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian ituadalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya". (O.S. An-Nisa:3).

3. Seorang laki-Iaki dibenarkan berpoligami dengan syarat dapat berlaku

adil kepada istri-istrinya dalam memberikan layanan materil dan semua

hal yang bersifat batin tidak mungkin dapat dilakukan. Hal ini ditegaskan

dalam firman Allah S'vVT:

0.' .. oJ' " <.,\ .••. IJ 0" o.'! I ' b'"'' ';y'""'"""'" ""- ,~\..UUl' UJ ~ U J" ",,' •" •• ~ .~ .." _ T u;>;; ..... .J

Artinya;" Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berbuat adil di antara istri-istrimuwa/aupun kamu sangat ingin berbuat demikian.. " (O.S. An-Nisa: 129).

4. Perempuan yang akan dikawini lagi adalah perempuan yang mempunyai

anak yatim:

Artinya:" Dan mereka minta fatvya kepadamu tentang mereka, dan apa yangdibacakan kepadamu da/am A/-Our'an (juga menfatwakan) tentang parawanita yatim yang kamu tidak memberikan mereka apa yang ditetapkan

Page 43: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

34

untuk mereka, sedang kamu ingin mengawini mereka dan tentang anak­anak yang masih dipandang /emah ... " (Q.S. An-Nisa: 127).

5. Perempuan-perempuan yang akan dikawini lagi tidak boleh ada

hubungan saudara.

Artinya:"... Dan diharamkan bagimu istri-istri anak kandungmu (menantu); danmenghimpunkan (da/am perkawinan) dua perempuan yang bersaudara,kecuali yang te/ah terjadi di masa /ampau; Sesungguhnya Allah Mal7aPengampun Lagi Mal7a Penyayang" (Q.S. An-Nisa: 23).

" Menurut Hukum Perdata

Undang-undang tentang poligami telah tertera juga di dalam Kitab Undang-

Undang Hukum Perdata, yaitu Undang-undang Republik Indonesia Nomor 1

tahun 1974 tentang perkawinan, terutama pada pasal2 ayat 3, pasal4 ayat 1

dan 2, pasal 5 ayat 1 dan 2, sarta Bab VIII tantang Beristri Lebih Dari

Seorang yang tercantum pada pasa! 40 dan 41.

Seorang suami yang ingin poligami atau yang bermaksud memiliki istri lebih

dari satll, maka dalam hukum Negara harus memperhatikan:

Pasal3 ayat (1) : Pada dasarnya dalam suatu perkawinan seorang pria

hanya boleh mempunyai seorang istrL Seorang wanita hanya boleh

mempunyai seorang suamL

Page 44: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

36

c. adanya jaminan bahwa suami akan berlaku adil terhadap istri-istri

dan anak-anak mereka.

Ayat (2) : perjanjian yang dimaksud pada ayat (1) huruf a pasal ini

tidak diperlukan bagi seorang suami apabila istril istri-istrinya tidak

mungkin dimintai perjanjiannya dan tidak dapat menjadi pihak dalam

perjanjian, atau apabila tidak ada kabar dari istrinya, selama

sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun, atau karena sebab-sebab lainnya

yang perlu mendapat penilaian dari Hakim Pengadilan.

Demikianlah secara begitu jelas dan banyaknya prosedur yang harus ditaati

oleh seorang suami yang ingin berpoiigami, karena ia tidak hanya harus

memperhatikan hukum agama yang dianutnya saja, melainkan sebagai

warga negara, ia harus memperhatikan undang-undang yang berlaku.

Idealnya, jika syarat-syarat di atas dipenuhi, maka suami dapat mengajukan

permohonan kepada Pengadilan di daerah tempat tinggalnya. Namun dalam

prakteknya, syarat-syarat yang diajukan tersebut tidak sepenuhnya ditaati

oleh suami. Sementara tidak ada bentuk kontrol dari pengadilan untuk

menjamin syarat itu dijalankan. Bahkan dalam beberapa kasus, meski belum

atau tidak ada persetujuan dari istri sebelumnya, poligami bisa dilaksanakan

(LBH-APIK, 2004).

Page 45: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

37

2. 2. 4. Pengaruh Psikologis Bagi Keluarga yang Dipoligami

Banyak dampak yang menyebabkan terganggunya psikologis tidak hanya

bagi pelaku poligami (dalam hal ini suami), namun juga berdampak pada

seorang istri atau anak-anak mereka.

• Dampak Bagi Suami.

Muhammad Abduh (dalam Kompas, 2004) menyebutkan, efek psikologis

poligami bagi suami (pelaku poligami) yakni menjadi suka berbohong dan

menipu karena sifat manusia yang tidak mungkin berbuat adi!.

Suami yang tidak setia juga perlu mengadakan penyesuaian terhadap

banyak hal, seperti keuangan, harta, benda, waktu, kasih sayang, bila pesta

siapa yang akan dibawa. Pertengkaran-pertengkaran dan ketidaksepahaman

akan meningkat (Patmonodewo, 2001).

Selain itu, dampak yang terlihat pada perilaku yang tidak setia (menikah lagi)

yaitu bisa senang di satu pihak, tetapi ada rasa bersalah karena tidak setia

dan konflik-konflik ini bisa menyebabkan menderita sakit kepala, tidak bisa

tidur dan menjadi impoten (Patmonodewo, 2001).

Page 46: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

38

Berdasarkan hal di atas, dapat disimpulkan bahwa, dampak psikologi bagi

suami yang berpoligami yaitu; menjadi suka berbohong dan menipu,

mengadakan penyesuaian mengenai masalah keadilan dalam berpoligami,

pertengkaran meningkat, rasa bersalah, dan psikosomatik.

• Dampak Bagi Istri

Menurut Spring (dalam Patmonodewo, 2001), dampak istri yang dikhianati

(poligami) yaitu:

1. la kehilangan hubungan baik dengan suaminya dan akan bertanya

siapakah ia sekarang? Sebelumnya ia adalah orang yang dicintai,

menarik dan berbagai hal yang positif. Gambaran ini berubah setelah

suami menikah lagI. Gambaran diri berubah menjadi negatif sehingga

korban kehilangan identitas diri.

2. la bukan lagi seorang yang berarti bagi suaminya. la akan sadar bahwa

ia bukan satu-satunya orang yang berada di sisi suami yang dapat

membahagiakan pasangan. Harga dirinya terluka, ia merasa kehilangan

penghargaan terhadap dirinya.

3. Menjadi seseorang yang sensitif, mudah marah. Perilakunya sering tidak

dapat ia kontrol karena emosinya sering lebih berperan. la mudah sedih,

sering curiga, tidak seimbang.

Page 47: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

39

4. Kehilangan hubungan dengan orang lain. la sekarang lebih menyendiri

karena merasa malu dan rendah diri.

Selain itu, ditambahkan oleh Dewi Novrianti, konsultan Justice For The Poor

(dalam Eko Bambang, 2005), kasus dimana seorang suami menikah lagi,

membuat perempuan kehilangan penompang kebutuhan ekonomi keluarga

dan biaya pendidikan anak-anak. Kehidupan perempuan dan anak-anak

menjadi semakin miskin apalagi suami yang sebagian besar mencari nafkah

akhirnya menikah lagi.

Sehubungan dengan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa, dampak

psikologis bagi istri yang suaminya berpoligami yaitu; istri kehilangan

identitas diri, emosi yang tidak stabil, merasa ditipu, menjadi pemurung, serta

berkurangnya nafkah yang diberikan oleh suami, sehingga hal tersebut

menjadi beban moral bagi istri atas penghidupan dan pendidikan yang layak

bagi anak-anak mereka.

• Dampak Bagi Anak

Dampak bagi anak yang merasa dikhianati, oleh Spring (dalam

Patmonodewo, 2001) sebagai berikut:

Page 48: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

40

Dampak pada anak-anak tergantung pada tingkat usia anak apakah masih

anak-anak remaja atau sudah dewasa dan cara orang tua menangani

anaknya. Penting juga pengetahuan yang dimiliki anak tentang peristiwa

tersebut di atas. Anak-anak perlu informasi jujur sesuai umur dari

orangtuanya.

Sementara itu, anak-anak selalu menjadi korban bila salah satu kehidupan

keluarga menjadi tidak seimbang, penuh konflik dan pertikaian orangtua,

perkembangan akan terhambat, ia bisa menjadi "anak bermasalah". Seorang

anak rnemer!ukan kasih sayang bapak maupun ibunya. Bisa terjadi bahwa

orang tua yang merasa dibohongi bersekutu dengan anaknya melawan

bapaknya, ketidakharmonisan dalam kehidupan keluarga menjadi nyata.

Cara menghadapi situasi yang tidak menyenangkan ini bisa dengan

membolos sekolah atau berkelahi dengan teman-teman, anak-anak sering

terornbang-ambing dalam rnenentukan kepada siapa (ayahlibu) mereka

harus loyal. Bila konflik loyalitas terjadi, anak-anak sering bereaksi dengan

mencoba melindungi secara berlebihan salah satu orangtua dengan

mengabaikan kebutuhan sendiri untuk menyenangkan mereka, tetapi lama­

kelamaan bisa menjadi depresif dan melakukan tindakan yang tidak sesuai.

Page 49: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

41

Naning Widyastuti (2004) mengatakan bahwa, bila anak melihat ayah

mencaci ibunya dengan kata-kata keji, perlahan-Iahan ia terbiasa dengan

kebencian dan rasa kasih sayangnya akan hilang. Krisis dalam keluarga akan

menimbulkan sikap ketidakpedulian terhadap Iingkungan dan kurang belas

kasih pada sesama.

Komunikasi yang negatif tadi juga mempengaruhi perkembangan otaknya.

Anak yang selalu dalam keadaan terancam sulit bisa berpikir panjang. la

tidak bisa memecahkan masaiah yang dihadapinya. Ini berkaitan dengan

bagian otak yang bernama korteks, pusat logika. Bagian ini hanya bisa

dijalankan kalau emosi anak dalam keadaan tenang. Bila anak tertekan

karena terus-menerus terperangkap dalam situasi yang kacau, penganiayaan

dan pengabaian, maka input hanya sampai ke batang otak. Sehingga sikap

yang timbul hanya berdasarkan insting tanpa dipertimbangkan lebih dulu.

Anak bisa berperilaku agresif, melukai diri atau bunuh diri. Perilaku ini dapat

muncul tiba-tiba tanpa berpikir. Bisa juga karena anak putus asa terhadap

situasi krisis yang memuncak (Naning Widyastuti, 2004).

Dampak negatif dari kehidupan keluarga di atas tidak akan hilang walaupun

anak sudah hidup berumah tangga. Karena pengalaman psikis dan persepsi

tentang keluarga menjadi buruk, maka dapat berpengaruh kepada

kecemasannya ketika menikah di kemudian hari.

Page 50: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

42

Berdasarkan uraian di atas, peneliti membuat rangkuman dampak poligami

ayah terhadap anak sebagai berikut:

1. Perkembangan psikis anak dapat terhambat, dia akan menjadi "anak

yang bermasalah".

2. Memungkinkan terjadinya konflik loyalitas, anak-anak sering bereaksi

dengan mencoba melindungi secara berlebihan salah satu orangtua

dengan mengabaikan kebutuhan sendiri untuk menyenangkan mereka.

3. Anak yang selalu dalam keadaan terancam sulit bisa berpikir panjang. la

tidak bisa memecahkan masalah yang dihadapinya. Sehingga sikap

yang timbui hanya berdasarkan insting tanpa dipertimbangkan lebih dulu.

Seperti tindakan bermusuhan.

4. Perhatian seorang ayah terhadap anak-anaknya menjadi terbeiah.

Sehingga anak merasa diabaikan dan tidak dihargai lagi sebagai anak.

5. Anak akan menjadi rendah diri, pendiam, dan tidak dapat bergaul

dengan teman-temannya.

2. 3. Kerangka Berpikir

Pada umumnya, perempuan yang berada pada fase dewasa awal akan

mengalami penyesuaian terhadap tugas-tugas perkembangan, salah satunya

yaitu memilih pasangan, menikah dan membina rumah tangga yang tak

sedikit di antara mereka mengalami kecemasan menjelang pernikahannya.

Page 51: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

43

Ini adalah hal yang lumrah. Namun, akan menjadi suatu masalah baru,

apabila faktor kecemasan menikah berasal dari trauma terhadap pernikahan

orangtuanya.

Sementara itu, kebahagiaan dan kepuasan dalam perkawinan yang ingin

dicapai oleh setiap pasangan, tidak muncul dengan sendirinya, ia harus

diusahakan dan diciptakan oleh kedua individu tersebut. Dan dalam

perjalanan perkawinan banyak dihadapi tantangan dan cobaan. Di antaranya

yaitu kehadiran orang ketiga (poligarni) yang dirasakan mengganggu

kestabilan rumah tangga. (Patrnonodewo, 2001). Ayah yang ternyata

memutuskan untuk memiliki istri lebih dari satu (poligami) mempunyai

tanggung jawab moral untuk tetap memberikan kelayakkan penghidupan bagi

istri-istri dan anak-anaknya. Dengan perkawinan seperti itu, tentu terdapat

permasalahan yang akan dijumpai. Kasih sayang, perhatian, dan kebutuhan

lahir batin lainnya yang menjadi tanggung jawab ayah menjadi tidak terfokus

kepada satu unit keluarga saja, tapi juga terhadap istri dan anak-anaknya

yang lain.

Bila orangtua kedua pasangan adalah pasangan perkawinan yang

berbahagia, anak-anaknya pun akan menghayati perkawinannya sebagai hal

yang membuat mereka berbahagia walaupun tidak berarti bila orangtua

Page 52: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

44

bercerai (berpisah), maka anak-anaknya pun akan bercerai juga kelak.

Namun, secara sadar atau tidak disadari, penghayatan akan perkawinan

sangat dipengaruhi oleh model peran dari perkawinan orangtua, terutama

persepsi tentang peran mereka dalam perkawinannya kelak (Kompas, 2004).

Kondisi-kondisi sulit seperti itu jelas membingungkan seorang anak pada

masa kecilnya, bahkan pada masa remaja, yakni masa-masa dimana

seseorang mengalami peralihan dari fase anak-anak kepada fase dewasa.

Fase remaja merupakan fase kegoncangan, dimana pengalaman yang ada

dapat rnemperkuat karakter kepribadian dan persepsi seorang anak.

Ketika dewasa, individu tersebut melewati kehidupannya sesuai dengan

tugas-tugas perkembangannya

Seseorang yang sukses menghadapi tugas-tugas perkembangan dengan

baik, maka ia telah sukses dalam menjalani kehidupannya pada fase dewasa

awal dan tidak terhambat pada fase berikutnya. Begitu juga sebaliknya. Jika

individu tadi dihadapkan oleh kondisi ayah yang berpoligami, dan ternyata

ada ketidakadilan dan ketidakbahagiaan di dalam perkawinan orangtuanya

itu, maka akan mempengaruhi persepsi dan penghayatan makna terhadap

sebuah perkawinan. Ini jelas akan mempengaruhi beberapa faktor dari tugas

perkembangan di atas, terutama tentang membentuk suatu keluarga atau

Page 53: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

45

menikah. Sehingga dapat diprediksi ia akan mengalami keeemasan tentang

pernikahan dan ada yang lebih memilih menunda menikah, atau menikah

tapi dengan diliputi oleh keeemasan masa lalu, bahkan ada yang memilih

tidak menikah sama sekali. Sebaliknya, seseorang yang sukses dalam

melewati tugas-tugas perkembangan yang ia lalui dan atau memiliki daya

tahan yang baik terhadap konflik, maka pada umumnya ia tidak akan

mengalami kecemasan terhadap pernikahan yang akan ia jalani.

Mengenai keeemasan menikah, seseorang akan dihadapkan oleh segelintir

pertanyaan dalam dirinya, apakah ia akan mampu menjalani pernikahan atau

tidak. Serta sesegera mungkin untuk mengamb!l keputusan besar tersebut.

Sehingga pada saat keputusan menikah harus diambil, tindakan itu selalu

ditunda-tunda. Orang dewasa yang selalu eemas akan meneari tanda-tanda

yang memberinya isyarat bahwa suatu keputusan itu benar. Kegagalan

dalam membuat suatu keputusan dapat memperpanjang rasa cemas.

Dari penjabaran teori di atas, penulis ingin mengetahui bagaimana gambaran

keeemasan menikah pada dewasa awal yang memiliki ayah yang

berpoligami.

Page 54: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

46

Bagan 2. 3.

Kerangka Berfikir

IPerempuan pada rase II dewasa awal

I

I

t

y

Perkawinan Orangtua

I

I

y

ITidak Poligami Poiigami

~ L I

..Cemas menikah

t• Menikah• Menunda Menikah•Takut Menikah

IPersepsi tentang I _I

perkawinan r-L-. ---.JI

Menikah

Page 55: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

BAB3

METODOLOGI PENELITIAN

Guna memperoleh informasi sesuai dengan yang terumuskan dalam

permasalahan atau tujuan penelitian, yakni gambaran kecemasan menikah

pada dewasa awal yang mempunyai ayah yang berpoligami, maka perlu

suatu desain atau rencana menyeluruh tentang urutan kerja penelitian dalam

bentuk suatu rumusan operasional suatu metode ilmiah. Maka pada bab ini

akan diuraikan tentang jenis penelitian, metode penelitian, subyek penelitian,

pengumpuian data, tehnik analisa data, prosedur penelitian serta kode etik

penelitian

3. 1. Janis Penelitian

3. 1. 1. Pendekatan Peneiitian

Data yang hendak dikumpulkan dalam penelitian ini adalah tentang perasaan

cemas menikah pada seorang anak dalam fase dewasa awal yang ayahnya

telah berpoligami. Dari ungkapan konsep tersebut jelas bahwa yang

dikehendaki adalah suatu informasi dalam bentuk deskripsi. Karena bersifat

deskripsi, maka penulis berusaha untuk menemukan makna yang berada di

Page 56: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

48

dalam ungkapan konsep tersebut, sehingga penelitian ini lebih sesuai jika

menggunakan pendekatan kualitatif.

Bogdan dan Taylor (dalam Maleong 2004), mendefinisikan pendekatan

kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskritif

berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat

diamati, yang diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik

(utuh).

Jadi, dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dimana

individu atau subjek penelitian dipandang sebagai suatu kesatuan yang

terdiri dari berbagai komponen seperti mempunyai latar, tingkal1 laku tertentu,

dsb. Olel1 sebab itu, tidak bo!eh mengisolasikan individu. ke dalam variabel

atau hipotesis.

3. 1. 2. Metode penelitian

Oalam penelitian ini menggunakan metode studi kasus, yang merupakan

salah satu bagian dari penelitian kualitatif. Oi dalam studi kasus, data atau

hasilnya tidak disajikan mengunakan angka-angka atau data statistik, .

melainkan menghasilkan dan mengola data yang sifatnya deskriptif.

Page 57: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

49

Studi kasus sangat bermanfaat ketika peneliti merasa perlu memahami suatu

kasus spesifik, orang-orang tertentu, kelompok dengan karakteristik tertentu,

ataupun situasi unik secara mendalam, dan dapat menggambarkan secara

lengkap berbagai gejala dan proses perilaku manusia serta peristiwa­

peristiwa khusus yang tidak mudah dijelaskan melalui pendekatan kualitatif.

3. 2. Subjek Penelitian

3. 2. 1. Karakteristik Subjek

Penelitian ini menggunakan subyek penelitian yang memiiiki karakteristik

sebagai barikut:

1. Subyek adalah individu sebagai anggota keluarga yang tinggal minimal

bersama salah satu dari orangtua (ayah atau ibu).

2. Belum menikah dan berjenis kelamin perempuan yang merupakan anak

dari ayah yang berpoligami. Hal ini dimaksudkan untuk melihat sejauh

mana kecemasannya terhadap pernikahan.

3. Berusia antara 21-31 tahun, yaitu fase dewasa awal.

4. Subyek merupakan anak dari ibu yang dimadu.

3. 2. 2. Jumlah Subjek

Menurut Strauss (dalam Poerwandari, 2001), tidak ada ketentuan baku

Page 58: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

50

mengenai jumlah minimal subyek yang harus dipenuhi di dalam suatu

penelitian kualitatif. Berdasarkan pendapat tersebut, maka dalam penelitian

ini penulis mengambil 3 (tiga) orang subyek untuk dijadikan sampel. Hal ini

untuk efisiensi waktu penelitian.

3. 2. 3. Teknik Pemilihan Subjek

Adapun teknik khusus yang digunakan dalam penarikan sampel penelitian

adalah teknik accidental sampling. Yang dimaksud dengan teknik

pengambilan sampel secara accidental adalah siapa saja dapat menjadi

sampel asa!kan individu tersebut memenuhi karakteristik sampel yang teiah

ditentukan.

3. 3. Pengumpu!an Data

3. 3. 1. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini pengumpulan data utama dilakukan melalui metode

wawancara sedangkan metode penunjangnya adalah observasi.

• Wawancara

Menurut Frend N. Kerlinger (2000), wawancara adalah situasi peran antar

pribadi bertatap muka, ketika seseorang yakni pewawancara mengajukan

pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk memperoleh jawaban-jawaban

Page 59: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

51

yang relevan dengan masalah penelitian, kepada seseorang yang

diwawancara, atau responden.

Menurut Maleong (2000), wawancara adalah percakapan dengan maksud

tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang

mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai yang memberikan jawaban

atas pertanyaan itu.

Berdasarkan uraian di atas, maka dalam penelitian dengan metode studi

kasus ini, wawancara menjadi pengumpulan data yang penting, karena

surnber informasi sebagian besar didapat dari wawancara.

• Observasi sebagai penunjang

Oi dalam penelitian ini, observasi atau pengamatan dapat mengoptimalkan

kemampuan peneliti dari segi motif, kepercayaan, perhatian, perilaku tak

sadar, kebiasaan, dsb. Pengamatan memungkinkan pengamat untuk melihat

dunia sebagaimana yang dilihat oleh subyek penelitian, hidup pada saat itu,

menangkap arti fenomena dari segi pengertian subyek, menangkap

kehidupan budaya, dsb.

Page 60: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

52

Sehubungan dengan hal ini Patton (dalam Poerwandari, 2001) mengatakan

data hasil observasi menjadi penting karena:

1. Peneliti akan mendapatkan pemahaman lebih baik tentang konteks

dalam hal yang diteliti ada atau yang terjadi.

2. Observasi memungkinkan peneliti untuk bersikap terbuka, berorientasi

pada penemuan daripada pembuktian dan mempertahankan pilihan

untuk mendekati masalah secara induktif. Dengan berada dalam situasi

yang nyata, kecenderungan untuk dipengaruhi berbagai konseptualisasi

tentang topik yang diamati akan berkurang.

3. Mengingat individu yang telah sepenuhnya terlibat da!am konteks

kehidupannya sering mengaiami kesulitan merefleksikan pemikiran

mereka tentang pengalamannya, maka observasi memungkinkan penulis

melihat hal-hal yang partisipan atau subyek penelitian sendiri kurang

disadari.

4. ObServasi memungkinkan peneliti memperoleh data tentang hal-hal yang

karena berbagai sebab tiada diungkapkan oleh subyek peneiitian secara

terbuka dalam penelitian.

5. Jawaban terhadap pertanyaan akan diwarnai oleh persepsi selektif

individu yang diwawancarai. Perbedaan dengan wawancara, observasi

memungkinkan peneliti bergerak lebih lanjut dari persepsi selektif yang

ditampilkan subyek penelitian.

Page 61: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

53

6. Observasi memungkinkan peneliti merefleksikan dan bersikap

introspektif terhadap penelitian yang dilakukannya. Impresi dan perasaan

pengamat akan menjadi bagian dari data yang pada gilirannya dapat

dimanfaatkan untuk memahami fenomena yang diteliti.

Nur Firdausi (2005) menjelaskan bahwa, individu yang mengalami

kecemasan seringkali tidak mau mengakui dirinya cemas, tetapi dari

observasi yang dapat disimpulkan bahwa individu tersebut mengalami

kecemasan.

Dari uraian di atas, maka hal terpenting dari observasi dalam penelitian ini

yaitu, bagaimana menggambarkan tingkat kecemasan menikah yang terlihat

dari sikap atau perilaku subyek selama wawancara berlansung. Hal yang di

observasi adalah penampilan fisik subyek, sikap terhadap pewawancara.

ekspresi verbal, ekspresi nonverbal serta hambatan selama proses

wawancara.

3. 3. 2. Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan alat bantu dalam mengumpulkan data yaitu

Pedoman wawancara, lembar observasi dan catatan subyek, serta alat

perekam.

Page 62: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

54

• Pedoman wawancara

Pedoman wawancara berlaku sebagai pegangan dalam wawancara agar

tidak menyimpang dari tujuan penelitian, mengingatkan kembali akan aspek­

aspek yang perlu digali dari subyek serta memudahkan kategorisasi dalam

melakukan analisis data. Pedoman ini disusun berdasarkan konsep-konsep

teoritis yang berkaitan dengan permasalahan penelitian. Untuk

mempermudah membuat pedoman wawancara, maka peneliti akan membuat

blue print wawancara terlebih dahulu. Berikut adalah blue print tentang

kecemasan menikah (Tabel .3. 3. 2. a.) dan gambaran ayah yang

berpoligami (Tabel 3.3.2. b.).

Page 63: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

Tabel . 3. 3. 2. a.

Blue Print Wawancara Kecemasan Menikah

Aspek Indikator Sub Indikator No. ItemKognitif Mengambil 1,2,3

Komponen (pikiran) keputusankecemasan Sulit konsentrasi 4,5Menikah Persepsi tentang 6,7,8

pernikahanAfektif Mudah 9(perasaan) tersinqqunq

Memendam 10, 11masalahTidak 12

Imenyenangkan

I Motorik Mudah gugup 13, 14

I(reaksi fisik Penvakit 15, 16, 17atau biologis) Gemetar 18, 19

I Letih 20--

Faktor --ri\ncaman ! Fisik 21,22Kecemasan I Psikis 23,24

I Konflik Keinoinan 25,26Kemauan Menghindar 27,28Ketakutan Takut gagal 29,30,31

Perasaan tidak1

32mampu

Kebutuhan Kasih sayang 33, 34tidak terabaikanterpenuhi Tidak dihargai 35

Tidak merasa 36,37,38aman/ betahTidak adil 39,40

Daya tahan Reaksi terhadap 41,42terhadap kegagalankonflik Tipe kepribadian 43

Pertengkaran/ 44,45,46,konflik 47,48,49,

50,51Membina relasi 52,53,54

55

Page 64: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

56

Tabel . 3. 3. 2. b.

Blue Print Wawancara Gambaran Ayah yang Berpoligami

Aspek Indikator Sub Indikator No. ItemSyarat Menurut Jumlah Istri 1Ideal Hukum Islam Hubungan saudara 2Poligami Memiliki anak yatim 3

Adil 4,5,6Menurut Persetuiuan 7Hukum Diketahui 8,9,10,11,Negara 12

Kehidupan Kondisi Menerima 13,14,15Poligami Poligami Motivasi poliqami 16

Ayah Hubungan 17, 18, 19, 20InterpersonalIstri Muda 21,22,23,24Menghadiri 25

~engikLlti jejak 126 t

llinceritakan 1 27 28 I,

lDampak 29Kasihanpoligami I Berbohong 30

Sisi Negatif 31Menderita 32Kurang menqharqai 33Peran 34

• Lembar observasi dan catatan subyek.

Digunakan untuk mencatat hal-hal yang dianggap penting, dapat membantu

menerangkan lebih lanjut data yang telah diperoleh atau berpengaruh

terhadap jalannya wawancara. Hal-hal yang dicatat di dalam lembar

observasi dan catatan subyek adalah tempat wawancara berlangsung, lama

wawancara, hal-hal yang terjadi selama wawancara yang mungkin

Page 65: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

57

berpengaruh terhadap hasil wawancara, penampilan subyek secara

keseluruhan, respon subyek terhadap pertanyaan dan cara menyampaikan

informasi serta sikap subyek terhadap pewawancara.

• Alat perekam.

Digunakan untuk memudahkan penulis mengulang kembali hasil wawancara

agar memungkinkan memperoleh data yang utuh sesuai dengan yang

disampaikan subyek dalam wawancara. Hal ini berguna untuk meminimalkan

bias yang mungkin terjadi karena keterbatasan dan subyektifitas peneliti,

sehingga data yang diperoleh adalah data yang utuh, yang dicatat sesuai

dengan apa yang disampaikan oleh subyek kata demi kata atau verbatim.

3. 4. Prosedur Penelitian

• Tahap Persiapan

Mempersiapkan informasi yang relevan dengan masalah yang ingin diteliti

dari berbagai media seperti buku, internet, artikel-artikel,dsb. Kemudian

mempersiapkan alat penelitian seperti membuat rancangan pedoman

wawancara. Penulis menghubungi beberapa teman untuk meminta informasi

apakah ada saudara atau temannya, atau tetangganya yang bisa

diwawancara dengan kriteria yang telah ditentukan.

Page 66: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

58

• Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan penelitian dimulai dengan melakukan wawancara terhadap

subyek yang telah lulus memenuhi karakteristik subyek penelitian. Prosedur

dalam tahap ini yaitu;

1. Pertama, menghubungi responden untuk meminta kesediaannya

diwawancara. Dan menetapkan tanggal atau waktu kesepakatan.

2. Setelah mendapatkan persetujuan dari responden, peneliti datang ke

rumahnya atau tempat yang telah disepakati, dengan menjelaskan ulang

maksud dan tujuan peneliti mengadakan pengenalan dengan masing­

masing subyek.

3. Wawancara dilakukan dengan alat perekam dengan persetujuan subyek.

Setelah selesai melakukan wawancara, penulis langsung menganalisa

data dengan merujuk pada pedoman wawancara.

4. Tahap selanjutnya yaitu membuat kesimpulan dan diskusi serta

rnengajukan saran-saran dar! hasil penelitian yang telah dilakukan.

3. 5. Teknik Analisa Data

Analisa data, menurut Patton adalah proses mengatur urutan data,

mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian

dasar. la rnernbedakannya dengan penafsiran, yaitu mernberikan arti yang

Page 67: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

59

signifikan terhadap analisis, menjelaskan pola uraian, dan mencari hubungan

di antara dimensi-dimensi uraian (Maleong, 2000).

Tujuan dari analisa data adalah untuk menemukan makna dalam informasi

yang dikumpulkan.

3. 6. Kode Etik Penelitian

Karena dalam permasalahan penelitian ini menyangkut pribadi seseorang,

maka tidak menutup kemungkinan menimbulkan banyal< masalah-masalah

etika penelitian. Oleh sebab itu dalam pene!itian ini, peneliti melakukan

beberapa hal sebagai berikut :

1. Peneliti terlebih dahulu meminta persetujuan dari subyek untuk menjadi

sumber informasi tanpa paksaan.

2. Peneliti juga akan melapOikan informasi apa adanya tanpa

menyembunyikan informasi yang tidak diinginkan.

Maka dalam pengambilan kesimpulan yang berkaitan dengan masalah etlka,

peneliti akan jujur melaporkan hasil analisis yang jujur tanpa rekayasa dan

pengambllan kesimpulan juga harus berdasarkan pada hasil analisis data

yang ada.

Page 68: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

BAB4

HASIL PENELITIAN

8ab ini akan dijelaskan tentang hasil pengolahan data yang didapat dari

lapangan penelitian. Adapun hasil penelitian dapat dipaparkan dalam bentuk

gambaran umum subyek, riwayat kasus subyek, analisa kasus dan

perbandingan antar kasus.

4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian

Subyek penelitian yang diambil dalam penelitian ini berjumlah tiga orang.

Yang semua subyek berjenis kelamin perempuan. Untuk mengecek kembali

derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh dari data wawancara

terhadap subyek, maka peneliti pun melakukan wawancara dengan seorang

ternan subyek, yang rurnahnya berdekatan, yang kemudian

merekomendasikan subyek kepada penulis untuk diteliti lebih lanjut. Setiap

subyek akan dicantumkan inisial subyek untuk menjaga kerahasiaan subyek.

Secara umurn subyek penelitian terdapat pada tabel 4. 1. di bawah ini.

Page 69: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

61

Tabel4.1

Gambaran Umum Subyek

No. Keterangan

1 Nama

2 Jenis Kelamin

3 Usia

Subyek 1 Subyek 2

LU AF

Perempuan Perempuan

23 tahun 31 tahun

Subyek 3

CA

Perempuan

23 tahun

4 Anak ke (dari ibu 3 dari 4

kandung)

1 dari 3 1 dari 2

5 8uku Betawi Padang Betawi

6 Agama Islam Islam Islam

7 Pendidikan terakhir 81 81 (tidak 81 (masih

I dilanjutkan) I kuliah) _

8-- pekei]aan---fJ-:;t-_g-a-r--e-nt-aC-1 --fI-opC-e-ngurus yayasan FhaSiswa

- Ikomputer sosial keagamaan

9 Usia saat ort--u---1-4:-t7h-n----f-::5-t'h:-n--=-&-:1c=5:-:t7h-n--+1',-,5::-;:-th-n---1

poligami

10 Jumlah istri ayah 2 3 3

4. 2. Gambaran dan Analisis Kasus

Penelitian ini berusaha menjawab pertanyaan pada perumusan masalah,

yaitu gambaran kecemasan menikah pada dewasa awal yang ayahnya

berpoligamL Disamping itu juga akan diungkap tentang daya tahan terhadap

konflik yang terjadi di dalam rumah tangga orangtua serta kondisi poligami

ayah, yang nantinya akan berdampak pada kecemasan dan penghayatan

subyek terhadap perkawinan_

Page 70: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

62

4. 2. 1. Analisa Kasus LU

Gambaran Subyek

LU adalah seorang perempuan dewasa yang baru saja memperoleh gelar

sarjana 81 di sebuah perguruan tinggi negeri di kota Jakarta. Kini ia sedang

mencari pekerjaan tetap sesuai dengan studi yang ia ambil. Untuk mengisi

waktu luang, LU menjaga rental milik adik sepupunya yang tidak jauh dari

rumahnya di kota Tanggerang. Menurut LU, dirinya adalah seorang gadis

yang pendiam dan bersikap pasrah menerima ketentuan apapun atas dirinya.

la dilahirkan dalam sebuah keluarga yang memiliki garis tradisi poligami.

8auda;a perempuan dar! ibu kandung LU mayoritas dipoligami. Namun

bukan berarti mereka rela dipoligami.

LU terlahir dari buah perkawinan ayah LU dan istri pertama, LU adalah Anak

k6-3 dari 4 bersaudara kedua kakaknya adalah laki-Iaki. Kakak pertama

berusia 30 tahun, telah menikah dan dikaruniai anak. Kakak kedua berusia

27 tahun, telah beke~a namun belum menikah. LU memiliki adik perempuan

yang telah lulus 8MU. 8edangkan dari perkawinan ayah dan istri kedua ayah

LU (iou tiri LU) melahirkan 2 orang anak, anak pertama masih 8MU dan

tinggal bersama keluarga istri pertama sedangkan adiknya laki-Iaki tinggal

bersama istri kedua Ayah LU.

Page 71: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

63

Berikut adalah Family Tree dari keluarga LU

®i

Keterangan :

I@

Observasi

Ayah

Ibu

Anak lald~laki

Anak perempuan

Responden

Saat akan diwawancara LU memakai ji!bab benNarna hitam bercorak, dan

menggunakan blus dengan wama ge!ap serra memakai calana jeans. ,Jari-jari

kaki tampak memakai pacar kuku berwarna merah. Saat pertamakali

bertemu, LU terlillat tampak tersenyum dan bersikap ramah. Kesan pertama

yang penulis tangkap yaitu, LU berusaha untuk menetralisir perasaan tegang

atau grogi pada saat akan diwawancara. Penulis mengenal LU atas

rekomendasi seorang teman yang kebetulan kenai baik dengan LU. Sebelum

bertemu LU, penulis telah beberapa kali menelepon LU untuk sekedar

menanyakan kabar dan aktivitas serta janjian untuk melakukan wawancara.

Hal ini penting menurut penulis agar terbina good rapport. Setelah penulis

mengajukan beberapa pertanyaan, barulah suasana mulai cair dan LU mulai

banyak bercerita atau memberikan jawaban dengan kalimat yang panjang.

Page 72: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

64

Wawancara berlangsung pada Hari Minggu, tanggal17 September 2006

pada pukul 10.00-11.00 di sebuah mobil di parkiran di samping sebuah pusat

perbelanjaan (ITC) di kota Jakarta. Tempat wawancara yang tadinya

direncanakan di rumah LU (hal ini dimaksudkan agar penulis juga bisa

mengamati keseharian LU lebih dekat), tapi ternyata pada hari H, LU

menelepon penulis dan mengabarkan bahwa, mendadak ia diajak Ayahnya

untuk berbelanja di sebuah ITC. Akhirnya kami sepakat untuk melakukan

wawancara di ITC dan untuk menghindari lalu lalang dan bising karena suara

musik di salah satu toko kaset, maka kami memutuskan untuk berada di

dalam mobil di sebuah parkiran di samping ITC tesebut, sedangkan ayah LU

masih di dalam gedung perbelanjaan tersebut tanpa ditemani LU, karena

ayahnya telah mengizinkan LU untuk bertemu dengan penulis.

Tidak ada hambatan berarti selama proses wawancara berlangsung, namun

alat perekam yang di gunakan saat wawancara sempat error beberapa saat

(menit), namun bisa diatasi dengan sesegera mungkin.

Riwayat kehidupan poiigami ayah LU

Saat ayahnya menikah lagi, LU berusia 4 tahun dan belum mengerti apa-apa.

"Awalnya baru ngerti kalau punya ibu dua" .

la pernah menanyakan kepada ibunya, alasan ayahnya menikah lagI. Dan

ibunya mengatakan bahwa ayah LU, yang memiliki paras ganteng, mudah

Page 73: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

65

sekali tertarik dengan seorang perempuan (playboy). Ayah LU menikah lagi

dengan seorang gadis yang merupakan ternan dekat ibunya. Perempuan ini

masih punya hubungan saudara jauh dengan ibu LU. la sering datang untuk

sekedar main dan ngobrol dengan ibunya LU. Namun, kedekatannya dengan

kelurga LU, membuat ayah LU dan perempuan ini saling menjalin asmara.

Merekapun memutuskan untuk menikah. Namun niat tersebut ditentang oleh

ibunya LU sampai ia sakit-sakitan. Setelah menyadari hal tersebut, ayah LU

mulai mengurungkan niatnya untuk menikah lagi. Namun, perempuan ini

nekat mau bunuh diri. Akhirnya, dengan berat hati ibunya LU menyetujui

pernikahan kedua suaminya tersebut. Pada saat, acara perkawinan

berlangsung, ibu LU membawa semua anak-anaknya pergi agar tidak dapat

menyaksikan pernikahan tersebut. Setelah rnereka menikah, selama

beberapa lama, istri kedua ayahnya tinggal salu atap dengan keluarga LU.

Dengan berjalannya waktu, ibunya LU mulai menerima istri madunya berserta

anak-anaknya serta menjalinkeharmonisan hidup berkeluarga. Ayah LU

selalu mengajak kedua istrinya jika ada acara keluarga seperti piknik, wisuda

dan sebagainya.

Dalam kehidupan sehari-hari, Ayah LU kadang suka berbohong untuk

menyenangkan hati istrinya itu.

"Iya, masalah dikasih nafkah, bilangnya dibelanjain, tapi temyata untuk ibukedua".

Page 74: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

66

Dalam menafkahi anak-anaknya, ayah LU bekerja wiraswasta, dibantu oleh

ibu LU. Terkadang pemah juga LU merasa kasihan dengan ayahnya itu

karena harus menafkahi dua istri beserta anak-anaknya.

" Pemah kasian, tapi itu khan udah resiko ayah".

Tapi untungnya istri kedua ayahya itu telah bekerja sebagai karyawan pabrik

di Tanggerang, sehingga dari keluarga istri pertama tidak merasa terbebani

dengan hadirnya istri kedua.

Menurut LU sisi negatif dari poligami ayahnya yaitu orangtua LU jadi sering

bertengkar. Dan LU pun merasa ayah belum sepenuhnya adil terhadap istri

dan anak-anaknya. Dalam hal giliran, ayahnya setiap hari tinggal di rumah

LU. Sedangkan untuk menginap di rumah Istri kedua, dilakukan hanya setiap

malam minggu.

"Ayah tingga/ di rumah LU, ka/au rna/am minggu, ayah LU nginep di rumahibu kedua".

Namun begitu, LLJ tidak pernah rnerasa hidup menderita mempunyai ayah

yang berpoligami, walau terkadang LU merasa peran ayah dalam keluarga

kurang maksimal, namun ia tetap menghargai ayahnya itu, kecuali kalau

ayahnya becanda yang berlebihan. Menurut LU kalau ayahnya seperti itu, ia

terlihat kurang berwibawa di mata anak-anaknya.

Page 75: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

67

Gambaran kecemasan menikah pada diri LU

Hidup dengan keluarga yang mempunyai ayah yang berpoligami tidak

membuat hidup LU menderita. Bahkan ketika ayahnya menikah lagi LU tidak

merasa sedih sama sekali. Karena LU waktu itu masih kedl, dalam usia 4

tahun. 8elama aliyah pun LU tinggal di pondok pesantren, jadi mengenai

kondisi keluarganya, ia tidak banyak tahu. LU juga tidak mempunyai trauma

masa lalu atau hidup diliputi oleh bayang-bayang masa lalu yang tidak

menyenangkan yang berkaitan dengan kehidupan perkawinan orang tuanya.

"Ka/au perkawinan orangtua sich ga sarna sekali".

LU tidak menyadari kalau ia memendam perasaan cemas untuk menikah.

Namun ia mengakui kalau kecemasannya terhadap pernikahan adalah

sebatas ketidaksiapannya beradaptasi dengan sifat-sifat suami dan

bagaimana ia dapat mendidik anak-anaknya nanti dengan sebaik-baiknya.

"Khan waktu pacaran itu khan baik-baik aja. Nah, kelihatannya pas nikah, jaditakut ga sesuai dengan sitat-sitat pasangan".

"Hmm, takut ga bisa ngurus anak, be/urn ada ilmunya, takut ga bisa jadi istrisolehah".

Persepsi tentang penikahan yang sukses bagi LU, bisa diiihat dari kehidupan

rumah tangganya, seperti kekompakkan antar anggota keluarga itu sendiri.

Dan ia tetap optimis kalau setiap permasalahan di dalam rumah tangga ada

Page 76: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

68

jalan keluarnya. Sehingga ia tidak pernah terlintas dipikirannya mengambil

keputusan untuk tidak menikah.

Kalau sedang cemas, biasanya LU mengatasinya dengan diam atau istirahat

sejenak untuk menenangkan pikiran. Karena kalau sedang cemas, biasanya

tubuh LU bergetar. Pernah juga penyakitnya kambuh pada saat cemasnya

datang. Misalnya tiba-tiba saja jadi tegang pada saat ia akan sidang atau

berbicara di depan kelas. LU mengakui bahwa ia punya penyakit asma yang

dituruni dari neneknya.

Sewaktu ia masih kuliah di semester 7 (tujuh), orangtua LU ingin

menjodohkannya dengan seorang laki-Iaki yang sudah kenai baik dengan

ayah LU, namun LU menolaknya. la akan rnenunda menikah sampai LLJ

benar-benar siap mental.

"Iya, belum siap karena perasaannya masih kaya anak kecil".

Persepsinya tentang poligami adalah suatu hal yang wajar.

"Poligami khan ada dalam Islam dan sudah dicontohkan oleh Rasulullah, lagipula perempuan itu khan lebih banyak dibanding cowok, jadi suatu hal yangwajar".

Begitu juga kepasrahannya, jika suaminya nanti menikah lagi.

"Hmm, iya InsyaAllah ikhlas, karena LV khan sekara,,·g·gat1w!(a$fJi17:}bagaimana rasa sayang sama suami itu, jadi nanti m ngkfiiJJifj(j~L'i!.~li~

,~n~i :"'I\il!Viilh: ';,""

Page 77: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

69

tahu. Apapun yang tetjadi LV berusaha untuk menerimanya, cuman yang LVcemasin itu misalnya ga bisa ngurus anak".

LU adalah pribadi yang tertutup, dan tidak mudah beradaptasi pada

lingkungan yang baru. Setiap ada masalah LU hanya memendamnya,

kalaupun ia curhat, itu hanya kepada teman dekatnya saja. LU pernah

mengalami hukuman fisik dari ayah ketika ia kelas 4 SO. Ketika dewasa, LU

pernah juga terlibat pertengkaran kecil dengan ayahnya.

"Iya, ka/au berantem sama ayah paling masalah chanel TV, ka/au ayahsukanya berita atau binatang-binatang, sedangkan LV sukanya sinetron, jadiayah suka bilang ya udah sana aja di rumah Gea ( anak ayah dari istri ke-2,pen)".

Ketika orangtua LU bertengkar, mereka pernah menggunakan kekerasan

fisiko

"Tapi nggak sampai penganiayaan kaya giiu".

LU pernah meminta kepada ayahnya untuk menghentikan pertengkaran

tersebut. Dan ia lebih membela ibu, karena ibunya adalah tipe orang yang

suka mengalah, sedangkan ayahnya sedikit lebih egois. Namun baginya,

pertengkaran orangtua adalah suatu hal yang wajar. Dan jika terdapat

banyak konflik di dalam rumah tangganya nanti, maka LU tidak akan

mempermasalahkannya.

"LV orangnya cuek banget, ga mau terlalu dibikin susah".

Page 78: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

70

LU merasa nyaman kalau ayahnya berada di rumah dan ia betah jika di

dalam rumah. Kalau lagi BT (badmood) , ia lebih suka menyendiri di kamar,

kadang sesekali ia main ke rumah temannya.

Dalam menjalani kehidupannya, LU selalu memikirkan besar atau tidaknya

suatu resiko yang nantinya akan ia terima. Jika mendapat kegagalan, maka

ia akan menghadapinya dan tidak mudah stress karenanya. la mengakui

bahwa keinginannya sering tercapai. Ayahnya sangat menghargai hasil kerja

keras atau prestasi yang LU raih.

"yang penting yakin aja, tahu-tahu tercapai".

Namun terkadang jika keinginannya tidak dipenuhi. LU jadi merasa diabaikan

oleh ayahnya.

"Kadang ka/au keinginan ga dipenuhi, LU mikirnya kaya' gitu... ".

Page 79: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

71

Bagan 4. 2. 1. 1

Alur Gambaran Kecemasan Menikah pada LU

Pengalaman buruk

- Terkadang ayahtidak adil

- Orangtua jadi seringI bertengk.~a;-,__---1

r

______1 ~er~epsi cukup baik e----1 ~Ilg pernikahan Ir;daK C6n,as mer.;k:l I Cernas :,en~:~-l

Me::~ W': ~:~~e-nl-ka-h ;1

- Takut Menikah,

4. 2. 2. Analisis Kasus AF

Gambaran Subyek

AF adalah seorang perempuan dewasa yang telah berusia 31 tahun.

Seorang aktivis dalam sebuah organisasi dan pernah bekerja sebagai guru

agama Is!am di sebuah SMA swasta di kota Jakarta. AF pernah kuliah di

sebuah perguruan tinggi Isiam dan belum sempat menamatkannya. Sehari-

hari ia sibuk menjadi pengurus yayasan sosial. Sampai sekarang AF belum

Page 80: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

72

menikah, sedangkan kedua adiknya telah berkeluarga dan telah memiliki

anak.

AF dibesarkan dalam keluarga yang menjalankan poligami. Ayahnya

mempunyai 3 (tiga) orang istri. Ibu kandung AF adalah istri pertama. Ibunya

melahirkan tiga orang anak. AF merupakan anak pertama dari tiga

bersaudara yang semuanya adalah perempuan. Sedangkan istri ayah AF

yang kedua memiliki 2 (dua) orang anak yang keduanya juga berjenis

kelamin perempuan. Usia perkawinan dengan istri yang kedua hanya sekitar

5 tahun. Mereka menikah pada saat usia AF masih keell, yakni 5 tahun.

Sementara, dengan istri ayah AF yang ketiga, mereka dikaruniai 3 (tlga)

orang anak yang semuanya adalah laki-Iaki. Ayahnya menikah dengan istri

yang ketiga pada saatAF rnenginjak bangku SMP kelas 3 (tiga). Usia

perkawinan sampai saat ini, dengan istri ketiga sekitar 15 tahun.

Sudah setahun ini AF dan ibunya tidak punya tempat tinggal yang tetap. la

dan ibunya akhirnya menumpang berganti-gantian di rumah kedua adiknya

AF yang telah mempunyai rumah sendiri. Sedangkan ayahnya tinggal di

rumah istri ketiga.

Page 81: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

73

Berikut adalah Family Three keluarga AF

T JI

® J: J> I<?>

Keterangan :

Observasi

Ayah

Ibu

Anak perempuan

Responden

Saat akan diwawaneara AF memakai jilbab berwarna putih lebar, dan

menggunakan baju terusan (gamis) dengan motif bunga-bunga besar dengan

warna dasar hitam. AF juga memakai kaus kaki, sepatu sandal dan memakai

tas selempang kecil dengan motif sederhana. Tinggi badan AF kira-kira 155

em dengan berat badan yang proporsiona!. Kulit berwarna kuning langsat.

Dan tidak ada kesan memakai sapuan bedak di pipinya.

Saat pertamakali bertemu, AF tampak tersenyum dan bersikap ramah serta

terlihat bersahaja. Penulis mengenal AF atas rekomendasi seorang ternan

yang kebetulan kenai baik dengan AF. Kami bertemu di sebuah masjid yang

telah disepakati oleh ternan penulis tersebut. Namun wawaneara dilakukan di

sebuah yayasan sosial, yang kebetulan jaraknya hanya sekitar seratus meter

Page 82: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

74

dari masjid tersebut. Saat wawancara, AF minta ditemani oleh teman kami

tersebut, jadilah kami bertiga. Namun, pada saat wawancara berlangsung,

seorang teman ini mengerjakan hal lainnya yang agak berjauhan dari tempat

wawancara. Wawancara berlangsung pada Hari Minggu, tanggal 17

September 2006 pada pukuI14.00-15.00 di ruang sekretariat yayasan sosial

di tempat AF beraktivitas. Wawancara berjalan dengan lancar dan hangat

serta sesekali dihiasi dengan sedikit candaan agar suasana tidak tegang.

Wawancara yang rencananya dimulai jam 13.00, baru terlaksana puku114.00

karena harus menunggu responden datang dan menunggu ruang sekret yang

masih dipakai oleh pengurus lain.

Riwayat kchidupan poligami ayah AF

Status istri pertama dan istri kedua Ayah AF adalah masih memiliki ikatan

perkawinan. Namun ayahnya tidak memberikan nafkah secara layak kepada

kedua istrinya ini. Dengan istri pertama, perkawinan orangtua AF terdaftar di

KUA atau berbadan hukum, sedangkan untuk istri kedua dan ketiga hanya

dinikahi secara agama saja. Dan karena tidak berbadan hukum, maka akte

kelahiran anak-anak dari hasil perkawinan tersebut dipalsukan.

Riwayat perkawinan dengan istri pertama (Ibu kandung AF) yaitu ibu dan

bapak AF berasal dari suku yang sama di kota Padang dan masih memiliki

hubungan saudara, yakni saudara sepupuan. Ayah AF merantau ke kota

Page 83: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

76

SMP kelas 1 dan 2 masih di rumah. Jadi terasa bangetlah. Sampai nilaihaneur semua."

Sebagai anak AF juga tidak berdaya dan tidak mengambil tindakan apapun.

"Sebenamya sieh kalau mau marah ya marah. Ya euma merasa kehilanganaja. Ya merasa pineang aja karena udah ga ada arangtua. Ya euma maugimana lagi. Mau dimarahi juga ga bisa. Saya ga bisa marah-marah kaya'gitu jadi saya euekin aja. Padahal pengalaman itu khan dari keeil, sudahditinggal, keUka balik, pergi lagi, jadi ya udah ga ada rasa. Ga ngapa-ngapainya biasa aja. Ya mungkin 'broken home' nya ya ga terasa betah di rumah aja.

Hubungan antara AF dengan ibu kedua dan ketiga, dilalui dengan biasa saja.

Bahkan kepada ayahnya sekalipun tetap kalTIunikasi, walaupun hanya

sebatas minta hak nafkah saja. Mereka juga tetap saling menghargai,

terutama ketika AF berusaha keras meraih prestasi. Sedangkan hubungan

antara ibu kandung AF dengan ayahnya renggang.

"Ya renggang, karena datang ke rumah hanya karena anak-anak. Jadi bener­bener kaku, dingin".

Sedangkan hubungan antara anak dengan istri pertama, kedua dan ketiga

baik. Namun bisa terjadi pertengkaran hebat jika sesama istri-istri ayah AF

bertemu. AF juga menganggap anak-anak dari istri ayah yang iainnya

sebagai saudara sendiri.

"Mmm, baik-baik aja, ama yang ketiga, abis dia masih keeil. Yajadi ga tahuapa-apa. Kalau sama yang kedua justru mereka yang datang ke kita. Bahkansama ibu saya juga baik. Malah justru sama ibunya ga!!"

Page 84: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

77

Namun AF tidak menganggap istri ketiga ayahnya sebagai ibunya, karena

usia mereka hanya terpaut sekitar 4 tahun.

"Kalau dengan istri yang kedua enggak. Saya aja manggilnya embak.. !".

Dalam hal menafkahi, ayahnya masih belum berlaku adil. Nafkah yang

diterima oleh ibu dan adik-adik AF hanya berupa biaya sekolah dan makan

sehari-hari. Untuk menutupi kebutuhan keluarga AF, ibunya bekerja.

"Hmm, status nafkah itu sebenamya apa ya? (sambil bertanya). 00. Biayahidup?! Seingat saya, hanya biaya sekolah dan makan. Saya khan statusnyakhan masih ngontrak dari dulu, ya otamatis ibu saya yang nafkahi. Ibu sayakhan anaknya tiga, ya sampai ketiga anak itu aja. Ibu bekerja, kebetulan bisajahit. Istri kedua dan ketiga tida/( bekerja. Kalau bapak jadi sapir taksi.

Menurut AF sisi negatif dari poligami yang dilakukan ayah adaiah

ketidakadilan terhadap anak.

"Mmm, sisi negatifpaligami, yang jelas tidak adit tadi ya. Ya ngorbanin anak.Ya walaupun poligami itu baik, ya tapi khan seeara batin yang namanya anakakan menjadi karban dan di saya dan adik-adik itu terasa bangetdampaknya'~

Selain itu, sikap ayah yang menelantarkan keluarga dan telah membuatnya

menderita, menjadikan peran ayah di mata anak-anaknya menjadi tidak

berarti.

"Malah saya tidak merasa adanya ayah tueh, memang ga ada perannya".

Saat ini AF sudah dapat menerima keadaan ayahnya yang berpoligami,

karena ia sudah mulai mengerti kalau poligami diperbolehkan dalam ajaran

agamanya.

Page 85: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

78

"Mmm, gimana ya?. kalau dulu belum kenai Islam, maksudnya tahu Is/amnyamasih ini.. .iya.. Saya tidak bisa menerima. Saya merasakan poligami itu,masalah yang ga adit aja.. Sekarang.. di AI-Qur'an ada mau diapain. Oibilangga, juga ada dalilnya. Kalau saat ini ayah berpoligami, mau ga maumenerima".

Namun ia sangat menyayangkan sikap ayahnya yang mengambil keputusan

untuk menikah lagi dan tidak ada sedikitpun rasa kasihan kepada ayahnya itu

karena harus menafkahi ketiga istri beserta anak-anaknya.

"Ga tuch, udah kesalahan dia biarin aja. Ga, ga, biarin aja. Ga ada rasa-rasaitu. Itu khan udah tindakan dia ya, ya tanggung aja resikonya sendiri".

AF juga menginginkan agar ayah menceraikan saja ibunya.

"Mmm, sebenamya gitu, ya saya sich berharap ibu saya yang dicerai. Apalagisaat ini ya lebih banyak ga ngasifJ. Oaripada banyak dosa. Saya pemahminta ke ibu, tapi ke bapak enggak".

Gambaran Kecemasan menikah pada diri AF

Hidup dengan ayah yang menjalankan poligami teiah membuat AF beserta

ibu dan adik-adiknya menderita. Dampak yang benar-benar terasa adalah

ketika pernikahan ketiga ayahnya. Kala itu AF sudah remaja, ia sudah bisa

menilai dan menghayati kehidupan keluarganya. la selalu diliputi oleh

bayang-bayang masa lalu yang kelam tentang perkawinan orangtuanya itu.

Sehingga ia merasa cernas menikah dan berkeinginan untuk tidak menikah

saja. Selain itu dampak dari kecemasannya menikah itu adalah ketakutannya

Page 86: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

79

ierhadap laki-Iaki dan menyebabkan sikap yang kurang bersahabat dengan

laki-Iaki yang menurutnya bersikap egois.

"Iya, jujur saja itu.. , yang pertama ya trauma dengan pernikahan bapak saya,dengan rumah tangga yang retak, trus yang kedua, selain bapak nikah lagiada kasus lain di rumah yang nyebabin saya itu takut dengan laki-Iaki,sempat juga benci sama yang namanya laki-Iaki. Iya, alergi nikahnya sayatakut sarna laki-Iaki (tertawa), ya egoisnya lebih terasa ya nia, walau kitasama ikhwan juga. Mm, berbicara ga ya. Biasa aja. Paling berantem sama;khwan (tertawa) apalagi kalau ikhwannya egois".

Selain itu, AF beserta ibu dan adik-adiknya kerap mendapat perlakuan kasar

dari paman yang menumpang tinggal di rumahnya, yang memiliki tabiat yang

kasar.

"Ga, kalau ama bapak ga ada ya, justru hukuman fisik itu sarna orang lain.Saya khan ada paman yang supe;csuper setengah gila (hahe), jadikecemasan saya menikah juga mendapat hukuman fisik darilaki-Iaki walaudari paman sendiri, ya memang tabiatnya seperti itu, suka mukuJin orang. Diakhan tingga/ di rumah. Ya semuanya jadi korban penganiayaan (hahaha)".

18 juga tidak pemah merasakan bagaimana kasih sayang ayah, karena

hidupnya selama ini diabaikan oleh ayahnya.

"Saya ga perna/l merasakan kasih sayang tuch, jadi tidak pernah tahumerasa tertekan atau tidak. Khan memang dari kecil, jadi tidak tahu kasihsayang itu seperti apa".

AF menyadari memendam perasaan cemas sejak SMA. Dan ketika

mendengar tentang pernikahan, ia takut kalau ia dipoligami.

Page 87: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

80

"Mmm, cemas..Saya takut aja dengan nikah, saya takut kejadian di orangtuasaya, menimpa saya. Saya juga takut kalau saya punya anak, khan nantianak jadi korban lagi".

Bentuk rumah tangga yang ditakuti AF adalah yang dipenuhi dengan

kekerasan dalam rumah tangga.

"Rumah tangga yang di da/amnya penuh dengan kekerasan, suami yangkasar, ya atau keluarga besar dari kedua belah pihak yang kasar, itu yangpaling saya takuti".

AF juga mempunyai persepsi yang buruk terhadap poligami, Karena

menurutnya hanya sedikit sekali seseorang yang berpoligami dengan niat

untuk membantu.

"(Sambi! tertawa) Mmm, menentang aja! Jelas kaJau saya sich jujur aja belumbisa terima dengan adanya poiigami. Ya wa/aupun di AI-Quran jelas daJilnyaada, cuma selama ini yang saya perhatikan kayanya orang poJigami palingcuma 1% aja orang yang poJigami kerena ingin menolong, tapi selebihnyacuma nafsu sendiri aja".

AF memiliki tipe kepribadian yang tertutup dan tidak mudah beradaptasi, ia

membutuhkan waktu yang lama bahkan cenderung tidak bisa beradaptasi

dengan lingkungan yang baru. Sementara itu ia juga terkadang merasa tidak

nyaman jika ayahnya berada di rumah, bahkan ia menginginkan agar

ayahnya tersebut tidak ada di rumah. Namun jika AF berhasil mendapatkan

prestasi, maka ayahnya tetap memberikan penghargaan atas usaha keras

yang telah dilakukan AF .

"Ka/au masa/ah itu sich ga ya. Bapak saya tetap menghargai".

Page 88: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

81

AF juga mengaku lebih menyukai menjalani resiko apapun atas tindakan

yang telah ia terima. kecuali tentang pernikahan.

"Kalau saya mah lebih suka dengan resiko, baik kecil maupun besar, ya sayajalanin aja. Kecuali nikah ya.. (tertawa) saya takut".

AF juga termasuk orang yang mudah tertekan ketika sedang cemas. Dalam

kehidupannya seringkali keinginannya tidak tercapai. Termasuk keinginannya

untuk menikah. seringkali berbenturan dengan kecemasan dalam hidup

berumahtangga. Ketika sedang cemas. AF merasa sulit untuk berkonsentrasi

serta jantungnya berdebar dan aliran darahnya mengalir dengan cepat.

Sementara itu, AF memiliki penyakit vertigo dan maag. Dan penyakitnya itu

sering kambuh kalau ia sedang banyak pikiran.

"Ga tau ya, saya kadang kalau kebanyakan mikir ya memang suka pusing.Tapi apakah itu karena cemas ya saya tidak tahu, orang datangnya tiba-tibaaja".

Sikap AF ketika mendapat suatu kegagalan adalah cenderung untuk lari dari

kenyataan. ia juga tipe orang yang mudah stress jika berada dalam

kegagalan.

"Mmm, apa ya.. cenderung berusaha untuk melarikan diri atau menghindar.Kalau bisa kabur, ya kabur".

AF merasa tidak betah tinggal di rumah. biasanya ia pergi untuk mencari

aktivitas di luar rumah. seperti ke rumah teman. toko buku, rapat, dsb.

"(Tertawa) Secara jujur iya, makanya pindah-pindah. Saya tuch senangnyajalan, jadi kalau ada masalah saya jalan aja, kemana aja, ke rumah temen,

Page 89: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

82

apa saya ke toko buku. Ya, rapat ya pulang malam, pulang ke rumah teman(tertawa)".

Dalam kehidupan rumah tangga orangtuanya, AF tidak pemah menyaksikan

adanya pertengkaran terbuka di antara keduanya.

"Ayah saya dan ibu saya memang tidak pemah berantem. Setahu saya darikecil ga pemah Iihat orangtua berantem. Makanya ya memang tidak pernah.Makanya saya bingung. Makanya saya pernah bi/ang tuch sama ibu pengenIihat bagaimana berantemnya.. (tawa)".

Kalaupun terjadi konflik antara orangtuanya itu, AF berusaha untuk

menghindar serta tidak mengatasinya dan ia lebih cenderung membela ibu.

"Kita 8elama ini tidak pernah mengatasinya, ya membiarkan saja. karenakhan tidak ada perang apapun, jadi bapak pergi .va begitu aja. Jedi gaberusaha unluk mengklarifikasi atau apa"."Ga, ga ada seperti itu. Kalau pilihan ya saya lebih cenderung miJih ifJu",

Walaupun tidak pemah menyaksikan pertengkaran terbuka di antara kedua

orangtuanya, namun menurutnya, pertengkaran orangtua adalah yang biasa

dalam sebuah perkawinan.

"Kalau dilihat sich ya iya. Karena yang saya Iihat hampir semua orang dalamrumah tangganya selalu berantem. Walaupun saya tidak pernah me/ihatbapak dan ibu saya bertengkar'.

Page 90: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

83

Bagan 4. 2. 2. 1.

Alur Gambaran Kecemasan Menikah pada AF

Menikah - Menlkah l- Menunda Menikah- Takut Menikah

1 AF pada fase dewasalawai

J,.--

Perkawinan Orangtuayang tidak bahagia

J,.Poligami dengan 3 I

istri I~

Pengalaman buruk

- Ditelantarkan ayah- Korban kekerasan- Ay3h lid.kadil~~~ dinafka.!:i ayah

I_ -'y'-----,

I Persepsi buruk':-------1 tentang pemikahanIIY

Tidak Poligami

4. 2. 3. Analisis Kasus CA

Gambaran Subyek

CA adalah seorang mahasiswi di sebuah perguruan tinggi di kota Jakarta. la

adalah gadis berusia 23 tahun. CA memiliki sifat yang terbuka dan supel.

Page 91: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

85

yang kedua tidaklah terlalu jauh (hanya berbeda RW). CA sering main ke

rumah istri pertama ayahnya untuk sekedar curhat dengan saudara­

saudaranya yang berbeda ibu tersebut. Hubungan CA dengan anak-anak

dari istri pertama dan ketiga sangat baik. la menganggap mereka sebagai

saudara sendiri dan menganggap ibu mereka sebagai ibunya sendiri.

Observasi

Saat diwawancara, CA menggunakan jilbab putih dengan ujungnya diikat ke

belakang. la mengenakan bius hitam bermotif dengan kancing yang

berwama putih, ia juga memakai jeans. Wajahnya tampak a!ami tanpa

sapuan bedak. Wawancara berlangsung pada Hari Se!asa, tanggal 19

September 2006 pada Pukul 15.10 sampai Pukul 16.15 di sebuah rumah

kost. Rencananya, wawancara diadakan di sebuah kampus tempat CA

menimba ilmu. Namun, Karena suatu sebab, wawancara di adakan di kost

temannya yang tak jauh dari kampus. Wawancara berlangsung di teras kost

yang terdapat beberapa bangku. Rumah kost tersebut bersampingan dengan

jalan umum yang tidak terlalu lebar. Sesekali terdapat orang berlalu lalang,

begitu juga suara tukang jualan menawarkan dagangannya. Wawancara

berjalan cukup lancar dan tidak ada hambatan yang berarti. Wawancara

sempat terhenti beberapa menit karena CA izin sebentar untuk nelepon

penting di wartel. Wawancara kedua dilaksanakan pada tanggal 11 Oktober

2006 via telepon, karena ada beberapa data yang kurang lengkap.

Page 92: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

86

Riwayat kehidupan poligami ayah CA

Ayah CA menikah sebanyak tiga kali. Ayahnya menikah untuk kedua kalinya

yaitu pada saat istri pertamanya telah memiliki 5 (lima) orang anak. la

menikahi seorang gadis yang usianya lebih muda 9 tahun dari istri pertama.

Dari istri kedua ini, lahirlah CA dan adik laki-Iakinya. Namun pada usia CA

yang masih kecil, yaitu 1,5 tahun, ayah CA menikah lagi untuk yang

ketigakalinya dengan seorang gadis yang usianya sama dengan istri kedua.

Rencana pernikahan yang dirahasiakan ini, akhirnya diketahui juga oleh istri

pertama dan kedua. Mereka tidak menyetujui pernikahan ini, namun karena

sudah terjadi, maka istri pertama dan kedua akhirnya menyetujui juga.

"Ka/au tidak menyetujui berarti tidak ada istri kedua ketiga. Untuk awa/nye yamungkin memang dirahasiakan. Tapi karena orangtua saya mempunyaipikiran ka/au sudah terjadi ya mau diapekan?! Toh setiap istri itu tidak mauda/am perkawinan itu ada istilah poligami. Cuma karena sudah terjadi ya maudiapakan. Ya karena orangtua saya yang suka dan yang menja/ani yasi/ahkan. Kafau untuk orangtua saya, istri pertama tahu. Bahkan ka/au de/amceritanya ibu sempat tingga/ di istri pertama. Ka/au untuk istri ketigadirahasiakfjn awa/nye, jadi karena memang sudah ketahuan dan sudahterjadi ya, mau diapakan".

CA tetap merasa bersyukur mempunyai ayah yang berpoligami. Namun ia

tidak mengetahui motivasi ayahnya berpoligami. Dalam tradisi keluarganya,

berpoiigami adalah hal yang bisa dimaklumi dan wajar. Ayahnya mengikuti

jejak poligami dari kakeknya CA. Namun kalau keluarga besar ibunya, tidak

bisa menerima anaknya dipoligami.

"Jadi isti/ahnya kalau menurut orang betawi itu isti/ahnya keturunan, entahmungkin mengikuti jejak bapaknya dari ayah saya, saya ga tahu. Ya dari

Page 93: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

87

kakek. Ya karena kakek saya pun istrinya empat. Mungkin karena kakek sayaterkenalnya bukan tukang cerai. Kalau sekarang isti/ahnya kalau memangbapak saya cocok dan bisa menafkahi, isti/ahnya bukan menafkahi jandaatau masih gadis ya ga papa".

CA pun menerima tindakan ayahnya yang berpoligami itu, karena

menurutnya hal tersebut adalah urusan ayahnya.

"Ya, itu jalan bokap saya, dia yang menjalani, duit-duit bokap saya, saya gapernah bi/ang ayah saya ga boleh menikah lagi, bukan karena sayamendukung, tapi itu kesenangan juga baginya. Isti/ahnya kalau papah masihbisa adi/, ya si/ahkan. Tapi karena tiga ini aja sudah cukup sulit membinanya.Isti/ahnya beda kepala beda pikiran. Jadi saya terserah menurut papah".

Hubungan antara istri-istri ayahnya beserta anak-anaknya cukup baik.

Karena ayahnya berusaha untuk membuat rukun di antara mereka.

"Aihamdulfllah baik, walaupun kite tempat tinggalnya jauh. Kalau ada acarasatu sama lain dihubungi, ka/au istilahnya rukun, a!hamdulillah. Karena kalauada acara keluarga pun dari istri per/ama sampai istri ketiga dilibatkan'~

Hubungan antara ibu dan ayahnya baik. Komunikasi juga berjalan lancar. CA

mengaku di antara istri-istri ayah, ibunyalah yang lebih memberi perhatian

kepada ayahnya itu, sehingga ayahnya lebih senang menceritakan masalah

apapun kepada ibunya CA.

Namun CA merasa kasihan dengan ayahnya, karena di usia yang sudah tua,

ayahnya harus mengurus ketiga istrinya beserta anak-anaknya.

"Oh iya, kalau kasihan ya pasti, karena umur papah saya ga muda lagi, ya 60tahun, jadi saya mesti ekstra, mesti ngerawat anak-anaknya, apalagi

Page 94: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

88

sekarang ada cucu, ya cucu sekarang udah empat, mau lima dari istripertama. Istri kedua belum.

Ayahnya tidak pernah berbohong untuk menyenangkan hati CA dan ibunya.

::'Ga, ya tapi jujur yach, kalau ayah saya ga punya uang, ga nuntut nafkah ituada segini. Paling enggak alhamdulillah mama saya punya usahasampingan, jadi harusnya ya ga 'pure' papa saya, malah ya kadang-kadangya meminjamkan uang ke papa, 'take and give' aja dech. Karena punyakontrakan masing-masing ya nafkah ga terlalu dipikirin banget".

CA mengaku bahwa peran ayah di keluarga kadang kurang maksimal,

mungkin karena faktor kesibukan dan faktor usia yang sudah tua.

"Kaiau peran ayah mungkin iya yach, karena faktor umur, tapi yang jelassaya mengusahakan banget komunikasi dengan ayah harus lancar dan harussaling mengingetkan kalau ayah saya udah ga datang ya ditegur sama anak­anaknya 'Papa gimana sicIJ, ga pemah ada di rumeh'. Ya A/hamdulilJah diamau denger omongan anak-anaknya. Yang jelas untuk ,oeran sich ga usahterlalu dipusingin".

Sementara itu CA mengungkapkan bahwa sisi negatif dari poligami yang

dilakukan ayahnya yaitu sulitnya komunikasi dan intensitas pertemuan".

"Sisi negatifnya apa ya? Ya kadeng-kadang sebagai anak pengen yaistilahnya ketemu, jarang ketemu, komunikasi sumjuga, ya mungkin karenakesibukan papa juga. Negatifnya apa ya? Kalau dibilang negatif, mungkinkalau lagi ga punya uang kali ya. Apalagi anak segitu banyak ya kaya'-kaya'gitu. Kalau pembagian wansan papa saya ga terlalu memikirkan karena yatanah segala macam ya sudah ada bagiannya".

Gambaran Kecemasan menikah pada diri CA

Hidup dengan ayah yang menjalankan poligami, tidak membuat CA

menderita. Karena menurutnya setiap anak atau istri tidak ingin ayah atau

Page 95: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

89

suaminya menikah lagi, namun kalau sudah terjadi, maka ia menerima saja.

la tetap mensyukuri yang telah terjadi pada kelurganya. Karena selama

ayahnya memberikan kelayakkan hidup kepada dirinya dan ibunnya, maka

semua ini tidak menjadi masalah.

CA mengaku tidak pernah menyirnpan perasaan cernas menikah yang

berkaitan dengan trauma kehidupan keluarganya, tidak juga pernah terlintas

dalam pikirannya untuk menunda menikah ataupun memutuskan untuk tidak

menikah.

"Saya tidak pernah menargetkan seperti itu, wa/eupun ke/uarga sayapoligami, saya tidak mau menutupi ka/au kejadian itll menimpa saya. Ka/auitu memang sudah ja/annya. Saya tidak pernah memungkiri kerena sayaber'r<aca pada arangtua saya. Setiap orangtua menginginkan hal yang terbaik.Se/a/u senang pasti ada cerita-cerita susah orangtua, ya isti/ahnya untukpenga/aman saya nanti. Saya tidak pernah menargetkan. Pikir saya, sayawanita, begitu istilahnya. Kapal1pun /aki-/aki yang mau datang me/amar. yasilahkan saja. Asa/kan saya sudah kenai dengan ke/uarganya. Ga pernahmba, saya untuk menunda, mungkin ka/au dillihat dad kita udah mapan ataube/um, udall kelja dan sebagainya.

Kecemasannya menikah hanya seputar kehidupan rumah tangganya yang

layak dan ia bisa menafkahi anak-anaknya.

"Cemasnya itu saya takut misa/nya ka/au di rumah tangga kita bisa hidupenak apa enggak. Tapi yang je/as saya usahakan saya punya tabungan yangcukup. Saya punya du/u biar anak-anak saya tidak ter/entar. Saya tidakpernah cemas yang ini dan itu. Yang penting bisa atau engga untukmenafkahi anak-anak saya nanti dan untuk suami. Karena yang palingberharga itu khan anak-anak. Ya wa/aupun surga itu di bawah te/apak kakisuami. Yang ter/a/u di cemaskan ga ada. Ketakutan-ketakutan itu tidak ada".

Page 96: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

90

Bagi CA poligami adalah suatu hal yang tidak perlu terlalu ditakutkan. Karena

ia berkaca pada pernikahan orangtuanya. la rnenilai sukses atau tidaknya

suatu perkawinan adalah bagaimana seseorang bisa menjalankan

manajemen keluarga yang baik, mempunyai kemarnpuan untuk memperbaiki

kualitas hubungan suami istri serta bisa mengetahui kekurangan dan

kelebihan serta kemampuan mengutarakan yang diinginkan.

"Ya manajemen ke/uarganya kali ya yang harus diinikan. Ya kaya'keharmonisan. Khan kita tidak bisa melihat ke/uarga itu bahagia. Be/um tentuke/uarga itu akan /anggeng. Bisajuga akan hancur. Ya bagaimana suami istriitu bisa memperbaiki kualitas hubungan itu sendiri. Saya tidak bisa melihatbagaimana-bagaimana. Harus mengetahui kekurangan dan ke/ebihan,mengutarakan yang diinginkan".

Is juga tidak takut jika suaminya nanti menikah lagi. la juga yakin akan

mampu mengatasi masalah yang ada di rumah tangganya nanti.

"Ka/au isti/ahnya ia dari wanita baik-baik, sho/ehah, bisa cari uang sendiri, yaga masa/ah. Tapi kalau diam-diam, saya marah dan menuntut cerai".

Tipe kepribadian CA adalah terbuka, ia bukan tipe orang yang suka

memendam masalah, tidak gugup berbicara dengan orang lain, mudah

beradaptasi pada iingkungan yang baru, ia juga betah tinggal di rumah,

apalagi ketika ayahnya ada di rurnah, ia merasa nyaman sekali. Karena

ayahnya tidak pernah mengabaikannya, walaupun ia tidak pernah diberi

penghargaan atas usaha kerasnya dalam meraih kesuksesan. Namun

baginya, doa seorang ayah saja sudah cukup.

Page 97: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

92

bertengkar, karena ia lebih memilih netral, walaupun ia lebih dekat dengan

ayah.

"Kalau cuma masalah biasa aja, ya cuman ngambek-ngambek manja, tapitetap sms, paling cuma ngendumel-ngendumel biasa aja, ga sampe gategoran. Kalau ada pertengkaran yang kecil-kecil gitu sich ketawa aja,Karena bakal reda sendiri. Alhamdulillah ga pernah kedengaran sama anak­anaknya. Cuma saya lebih dekat dengan ayah, cuma kalau loyalitas sayalebih milih netral aja".

Menurut CA, pertengkaran dalam suatu rumah tangga adalah hal yang biasa

dan wajar. Dan jika dalam rumahtangganya nanti ia dihadapkan pada

banyaknya konflik, maka ia akan mengatasinya secara baik-baik.

"Biasa, mau besar atau kecilnya suatu masalah tergantung dari ayah atau ibutersebut, jadi harus ada "self control', tidak ketaflUan tetangga memangsudah hebat dan ga bisa sampai dis/tu, ya menurut saya itu wajar". "Ya ituudah jadi resiko mba, ya paling tidak mengetahui masaiah itu, danmengatasinya secara baik-baik".

Page 98: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

93

Bagan 4. 2. 3. 1.

Alur Gambaran Kecemasan Menikah pada CA

I

Pengalaman buruk I- Peran ayah kadang I

kurang maksimal

ILCemas menikah

+,--._-"----,

1- Menlkah- Mcnunda Menikah- Takut Menii<:ah

I

*! Tidek cernasJmecnikah

L __~__

I-:'~~-':-J

4. 3. Anaiisis Antar Kasus

Setelah melakukan analisis pada tiap-tiap kasus di atas, maka selanjutnya

pada bagian ini, penulis akan menggambarkan analisa antar kasus yakni

dengan membandingkan kehidupan poiigami ayah responden, aspek-aspek

kecemasan menikah dan faktor penyebab kecemasan menikah pada subyek

daJam penelitian ini.

TabeJ 4. 3. 1. menunjukkan perbandingan kehidupan poJigami ayah dari

masing-masing sUbyek yakni LU, AF, dan CA.

Page 99: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

Tabel4. 3. 1.

Ayah yang Berpoligami

94

Aspek Sub Asoek LU AF CA

Menurut Jumlah istri 2 3 3Hukum Hubungan saudara dengan ;J - -Islam sesama istri ayah

Ibu tiri memiliki anak yatim - - -Keadilan dalam memberi nafkah - - --J

Menurut Mendapat persetujuan dari istri - - -Hukum pertamaNegara Diketahui oleh istri oertama ;J - -Kehidupan Menerima ayah yang .~ - --J

Poligami berpoligamiMengetahui motivasi ayah ;J - -berooliaami IHubungan baik antar sesama T - - ~ j

II istri ayah

~, Mengakui istr: muda ayah ;J ;J

I sebaaai ibuMenghadiri pernikahan kedua - - ;JayahMemiliki tradisil keluarga ,I ;J ;J

I

poliqami IMenceritakan poligami ayah

I;J - "kepada teman

Dampak Kasihan keoada ayah ;J - ;Jpoligami Ayah suka berbohong untuk ;J - -

menvenanqkan hati keluarqaKurana menaharaai ayah - ;J -Ayah tidak adi! - ;J - ,Komunikasi terhambat - - ;JAnak banvak (nafkah) - - ;JMenderita - ;J -Anak iadi korban - ;J -Ortu bertenqkar ...; - -

Peran ayah Maksimal - - -Kadanq kurang maksimal ;J - ;JTidakada ;J -

Page 100: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

96

Bagi semua subyek, poligami merupakan suatu hal yang wajar, dan telah di

jalani oleh keluarga besar dari masing-masing subyek. Seperti pada sebagian

besar saudara ibu LU yang nasibnya dipoligami oleh suami mereka. Paman

AF yang telah dulu berpoligami. Serta kakek CA yang memiiiki 4 (empat)

orang istri.

Masalah keadilan nafkah dalam rumah tangga, LU dan CA merasa ayahnya

sudah berusaha untuk berbuat adil. Sedangkan AF merasakan ayahnya tidak

berbuat adil, ia juga merasa diabaikan. Begitu juga dalam hal waktu bergilir,

ayah LU dan CA mempunyai jadwal menginap di rumah istri-istrinya.

Sedangkan ayah AF tinggal di lempat istri ketiga tanpa bergilir.

Dampak poligami yang dirasakan oleh masing-masing subyek berbeda-beda.

LU merasa, dengan poligami, orangtuanya jadi sering bertengkar, ayah jadi

suka berbohong, terkadang peran ayah dirasa kurang maksimal. Sedangkan

AF merasa poligami yang dilakukan ayahnya menyebabkan keluarganya

menderita, ayah tidak adil dan ia juga tidak dapat merasakan peran ayah

serta kurang menghargainya sebagai ayah. Hal ini berbeda dengan CA,

menurutnya peran ayah menjadi kurang maksimal, lebih didominasi karena

faktor usia yang sudah tua dan kesibukannya dalam bekerja sehingga

komunikasi jadi terhambat.

Page 101: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

Seianjutnya akan dijabarkan perbedaan dan persamaan tentang gambaran

kecemasan menikah pada masing-masing subyek.

Berikut adalah perbandingan komponen kecemasan menikah pada LU, AF

dan CA.

Tabel 4. 3. 2.

Kecemasan Menikah

97

Komponen ISub komponen LU AF CA

Kecemasan II Menikah

~gnitif Mengambi! keputusan tidak menikah--

-~(pikiran) Menunda rnenikah sampai slap mental "1-- --Sulit konsentrasi saat cemas ,,1-+-"I I

Memiliki persepsi buruk terhadap - "I -poligami

Trauma masa lalu tentang perkawinan - "I -orangtua

Bersedia dipoligami " - "IAfektif Mudah tersinggung - - -(perasaan) Memendam cemas menikah - "I -Motorik Mudah gugup " - -(reaksi fisik Penyakit kambuh " "I "atau bioiogis) Gemetar "I - "Isaat cemas Letih "I "I "IJ

Page 102: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

98

Dari segi kognitif, di antara ketiga subyek, hanya AF yang memendam

perasaan cemas menikah. Bahkan ia memutuskan untuk tidak menikah.

Karena AF trauma terhadap perkawinan orangtuanya serta akibat dari

kekerasan rumah tangga yang dilakukan oleh pamannya yang menumpang

tinggal dengannya. la merasa keluarganya telah retak (broken home).

Dampaknya ialah ia menjadi takut terhadap laki-Iaki terutama yang bersikap

egois dan ia juga sering berselisih dengan laki-Iaki dalam rapat organisasi.

Sedangkan pada kasus LU dan CA, tidak ditemukan adanya kecemasan

menikah akibat trauma perkawinan orangtuanya. Kecemasan LU dan CA

terhadap pernikahan hanya sebatas pada kurangnya persiapan mental, ilmu,

dan materi yang akan dijadikan bekal dalam berumahtangga, sebab ia

khawatir nanti anaknya terlantar karena ketidakmampuannya dalam

mengurus anak.

Persepsi tentang poligami, bagi LU dan CA adalah sesuatu yang wajar dan

biasa. Dan keduanya bersedia jika nanti dipoligami. Sedangkan AF memiliki

persepsi yang buruk terhadap perkawinan poligami. la tidak bersedia untuk

dipoligami, karena baginya, fenomena yang ia temukan hanya sedikit sekali

orang berpoligami yang memiliki niat untuk menolong, selebihnya hanya

sekedar nafsu syahwat saja. .

Page 103: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

99

Secara afektif, sampai sekarang AF masih merasa sedih jika mengingat

trauma masa lalunya. la pun telah lama memendam perasaan cemas

menikah sejak ia sekolah SMA sampai sekarang di usianya yang sudah

kepala tiga. Sedangkan LU dan CA tidak memiliki perasaan sedih karena ia

sudah menerima sikap ayahnya yang memutuskan untuk berpoligami. Ketiga

subyek ini mengaku tidak sedikit pun merasa tersingggung jika disinggung

tentang perkawinan orangtuanya.

Secara motorik, LU lebih menampakkan reaksi tlsiologis ketika sedang

cemas, seperti mudah gugup, penyakit menjadi kambuh, tubuh gemetar dan

fisik menjadi letih. Sedangkan pada CA, ieaksi yang sering timbu! ada!ah

tubuh menjadi gemetar, penyakit kambuh dan keletihan fisiko Sementara

pada AF, hanya sedikit reaksi yang timbul ketika sedang cemas yaitu,

pusingnya kadang kambuh ketika banyak pikiran dan ia biasanya menjadi

letih. Untuk mengatasi hal tersebut, LU mengatasinya dengan berdiam diri

atau istirahat sejenak. Sedangkan AF mengatasinya dengan tidur dan

menghindari minum obat. Sementara CA mengatasinya dengan tidur, minum

air putih dan istirahat.

Mengenai faktor terjadinya kecemasan menikah akan diuraikan selanjutnya

dan perbandingannya dapat dilihat pada tabel 4. 3. 3. berikut ini.

Page 104: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

101

kemauan serta ketakutan terhadap kegagalan, namun ia merasa mampu

mengatasi konflik yang terjadi di dalam kehidupan rumah tangganya kelak. la

juga tetap menghargai ayahnya. Sementara pada diri LU semua

kebutuhannya terpenuhi dan tidak mengalami ancaman psikis dan fisik serta

tidak adanya konflik kemauan dalam dirinya, ia juga tidak mengalami

ketakutan akan kegagalan, hanya saja ia lebih berhati-hati terhadap resiko.

Sedangkan pada diri CA, ia mudah tertekan psikisnya, namun di dalam

dirinya tidak mengalami tekanan fisik, tidak adanya konflik kemauan, tidak

takut gagal, serta tidak terdapat kebutuhan yang tldak dipenuhi.

Mengenai daya tahan terhadap konflik, AF juga terlihat lemah dalam hal ini.

Walaupun tieak pernah menyaksikan pertengkaran terbuka orangtuanya,

namun ia mudah stress, tertutup, tidak mudah beradaptasi dan keinginan

melarikan diri dari kenyataan hidup. Sementara pada LU yang memiliki

kepribadian tertutup ini, sering melihat pertengkaran orangtua, namun itu

tidak berdampak pada komponen daya tahan terhadap konflik. Begitu juga

dengan CA yang memiliki daya tahan terhadap konflik yang cukup baik.

Page 105: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

BAB5

PENUTUP

Pada bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan dari hasil penelitian, lalu

menguraikannya dalam bentuk diskusi. Kemudian pada bagian akhir akan

ada saran mengenai penelitian ini, agar pada penelitian berikutnya dapat

lebih baik lagi.

5. 1. Kesimpulan

Kesimpulan dalam penelitian in! diperoleh berdasarkan data dar. hasil

penelitiar. yang teiah di analisis. Kesimpulan tersebut yaitu mereka yang

ayahnya berpoligami tidak seialu berdampak pada kecemasannya untuk

menikah kelak. Hal tersebut tergantung pada tahap perkembangan yang

dijalani oleh anaknya saat ayahnya menikah lagi. masih anak-anak atau

remaja dan bagaimana cara orangtua menangani keluarganya. Dari sinilah

dapat diungkap tentang gambaran kecemasan menikah pada perempuan

dewasa awal yang ayahnya berpoligami, yaitu subyek yang memiliki

kecemasan menikah. Gejalanya seperti takut atau membenci laki-Iaki serta

mempersepsikan buruk terhadap pernikahan dan terauma terhadap

pernikahan orangtua. Tindakan yang ia ambil adalah bertengkar dengan laki-

Page 106: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

103

laki, tidak ingin menikah dan menolak keras jika dipoligami. Sedangkan bagi

subyek yang tidak cemas terhadap pernikahan, memiliki presepsi yan baik

terhadap pernikahan.

5. 2. Diskusi

Dalam penelitian ini, subyek yang diteliti hanya berjumlah 3 subyek. Semua

subyek berjenis kelamin perempuan. Hal ini dimaksudkan karena orang yang

dipoligami adalah perempuan, sehingga diharapkan dengan adanya

kesamaan kriteria, maka hasil yang diperoleh dapat mewakili subyek yang

berjenis kelamin perempuan. Penelitian ini menggunakan pendekatan

kualitatif. Dan dari ~asH kesimpulan menunjukkan bahwa, ayah yang

berpoligami sedikit banyak memberikan pengaruh kepada anak mereka. Hal

ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Spring (dalam

Patmonodewo, 2001) bahwa dampak poligami yang diterima oleh setiap anak

akan berbeda-beda, tergantung pada tingkat usia anak, apakah masih anak­

anak, remaja atau sudah dewasa serta cara orangtua menangani anaknya.

Seperti ditemukan pada kasus AF, yang ayahnya menikah untuk ketiga

kalinya pada saat ia sudah remaja dan ketidakmampuan ayahnya

membimbing dalam keluarga yang membuat ia dan keluarganya menderita,

sehingga ia trauma serta memberikan penilaian atau persepsi yang negatif

terhadap perkawinan dan terhadap poligami. Sementara pada kasus LU dan

Page 107: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

104

CA, dimana ayah mereka menikah lagi pada usia mereka yang masih anak­

anak, membuat dirinya tidak terlalu menghayati dampak pernikahan poligami

yang dilakukan ayahnya, kemudian ayahnya LU dan CA juga berusaha untuk

berbuat seadil-adilnya kepada istri-istri dan anak-anaknya.

Pada kasus AF, ia mengalami kecemasan menikah dan terlintas dipikirannya

untuk tidak menikah, padahal usianya kini sudah kepala tiga. la trauma dan

tidak ingin memiliki nasib yang serupa dengan ibunya. Senada dengan hal

tersebut, Hurlock (1999) menyebutkan bahwa salah satu alasan orang

dewasa tidak mau menikah adalah kekecewaan yang pernah dialami karena

kehidupan keluarga yang tidak bahagia pada masa lalu. Selain itu,

kekecewaan AF terhadap ayahnya, ia lampiaskan dengan membenci semua

laki-Iaki, terutama bagi mereka yang menurut AF bersikap egois. la sering

bertengkar, terutama pada saat rapat organisasi. Sehingga sikap yang timbul

hanya berdasarkan insting tanpa dipertimbangkan lebih dulu, seperti tindakan

bemusuhan (Naning Widyastuti, 2004).

Dalam pertengkaran orangtua, terdapat konflik loyalitas, hal ini terjadi pada

LU dan AF. Subyek mencoba melindungi atau membela salah satu dari

orangtua mereka. Dalam kasus LU dan AF, mereka lebih memilih membela

ibu, karena mereka menilai ayah mereka egois.

Page 108: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

105

Hubungan yang terjalin dengan baik antara keluarga dari istri pertama, istri

kedua dan selanjutnya, tergantung dari sejauh mana peran ayah dalam

membuat rukun istri-istrinya beserta anak-anaknya.

Daya tahan anak terhadap konflik, lebih didominasi pada faktor

penyebabnya, apakah ada kebutuhan anak yang tidak terpenuhi, ancaman

fisik dan psikis, adanya konflik keinginan dan penyelesaian terhadap

masalah yang dihadapainya

5.3. Saran

Berdasarkan pada hasH penelitian dan diskusi di atas, maka ada beberapa

saran yang akan dikemukakan, yakni yang meliputi saran yang bersifat

metodologis dan saran praktis. Saran metodologis bertujuan agar penelitian

selanjutnya lebih baik lagi. Adapun saran metodologis yang berkaitan dengan

tema yang diangkat oleh penulis, yaitu:

1, HasH penelitian ini hanya berlaku untuk subyek yang menjadi obyek

pada penelitian ini, dan subyek yang diambil hanya yang berjenis

kelamin perempuan serta jumlahnya tidak dapat mewakili jumlah

populasi pada kasus yang ayahnya berpoligami, maka hasH dari

gambaran kecemasan menikah pada penelitian ini tidak dapat

digeneralisir pada setiap orang yang memHiki kriteria-kriteria seperti' ',~- .,-~,~ ,-~.-'

\ IJ\~ l;>'(l\.t\W ,,,nil~jl:\\ u~",n"\

Page 109: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

106

subyek pada penelitian ini. Untuk itu, alangkah lebih baik lagi jika pada

penelitian ini menggunakan pendekatan lain seperti pendekatan

kuantitatif agar lebih terlihat perbedaannya, serta subyeknya ditambah

tidak hanya perempuan saja.

2. Penelitian ini hanya mengungkap gambaran kecemasan menikah yang

ayahnya berpoligami. Penulis menyarankan agar pada penelitian

selanjutnya dilakukan penelitian juga terhadap subyek yang ayahnya

tidak berpoligami, sehingga terlihat perbedaan atau persamaannya.

3. Melakukan penelitian dengan membuat batasan kriteria subyek yakni

dengan memperhitungkan pada tahap perkembangan anak-anak,

remaja atau dewasa, saat ayahnya menikah lagi atau berpoligami.

Sedangkan saran praktis ditujukan terutama bagi mereka yang ayahnya

berpoligami, atau bagi lllereka yang berkeinginan untuk berpoligami agar

memperhatikan hal berikut:

1. Anak yang ayahnya berpoligami agar tetap menjaga kondisi

psikologisnya dengan memiliki penilaian positif tentang pernikahan

atau perkawinan poligami, karena seseorang tidak mutlak akan

mengalami nasib yang serupa dengan orangtuanya. Sebab

kecemasan dan pola pikir negatif yang berlebihan bisa menyebabkan

Page 110: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

107

kegagalan di masa mendatang. Maka dari itu kekuatan pikiran dapat

mempengaruhi kehidupan.

2. Bagi mereka yang telah berpoligami, hendaknya berlaku adil serta

mempertimbangkan dampaknya dikemudian hari, agar anak tidak lagi

menjadi korban. Sebab jika terjadi kezholiman terhadap anak dan istri,

maka hal ini akan mengganggu kestabilan psikologis bagi anggota

keluarga itu sendiri serta dapat menjadi contoh buruk bagi

implementasi ajaran Islam (poligami) dan pro kontra terhadap poligami

tetap akan terus bergulir.

Page 111: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

108

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Faiz, Cita Keluarga Islam, PT Serambi IImu Semesta, Jakarta, 2001.

Ahmad Muhammad Jamal, Membuka Tabir Upaya Orientalis DalamMemalsukan Islam, Diponegoro, Bandung, 1991.

Chaplin.J.P, kamus Besar Psikologi. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1999.

Davidoff.I.Unda. Introduction to Psychology. Psikologi Suatu Pengantar,terjemah; Mari Juniati. Erlangga, Jakarta, 1991.

Hamidi, Metode Penelitian Kualitatif, Aplikasi Praktis Pembua(an Proposaldan Laporan Penelitian, Cetakan Pertama, UUM Press, Malang,2004.

Hurlock, E!izabeth. B., Psikologi Perkembangan Suatu PendekatanSepanjang Reman Kehidupan. Edisi keiima, Penerbit Erlangga, Jakarta,1999.

Kerliger, Fred N, Asas-asas Penelitian Behavioral, cetakan ketujuh, GajahMada University Press, Yogyakarta, 2000.

Kristi.E.Poerwandari, Pendekatan Kualitatif da/am Penelitian Psikologi.Lembaga pengembangan sarana pengukuran dan pendidikan psikologi(LPSP3). Fakultas Psikologi. Universitas Indonesia. Depok. 2001.

Lexy.J. Maleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, PT Relllaja Rosdakarya,Bandung, 2000.

Musdah Mulia, Pandangan Islam Tentang Poligami, cetakan pertallla,Perserikatan Solidaritas Perelllpuan, Jakarta, 1999.

Page 112: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

109

Sabiq, Sayyid, Fikih Sunnah, terjemah Moh. Thalib, Alma'arif, 1990

Soemiarti Patmonodewo... (et,al.), Bunga Rampai Psiko/ogi PerkembanganPribadi dari Sampai Usia Lanjut, editor: S.C. Utami Munandar, UI-Press,Jakarta, 2001.

Subekti, Raden dan Tjitrosudibio, Kitab Undang Undang Hukum PerdataEdisi revisi, cetakan keduapuluh delapan, Pradnya Paramita, Jakarta 1996.

Syaikh Kamil Muhammad 'Uwaidah, Fiqih Wanita, Pustaka AI-Kautsar,Jakarta, 1998.

Tim Keilmuan Lembaga Imam dan Khatibl WAMY, Fiqih Praktis, WAMY,Jakarta, 1998.

SKRIPSI

Mumi Ambarsari, Gambaran Kecemasan dan Strategi Coping AnggotaBrimob Polri yang Ditugaskan ke Daerah Konlik Aceh", Fakultas PsikologiUIN Syarif Hidayatullah, 2004.

Nur Firdausi, PerbedaanTingkat Kecemasan untuk Mendapatkan Pekerjaanantara Pria dan Wanita Fresh Graduate, Fakultas Psikologi UIN SyarifHidayatullah, tidak diterbitkan, 2005.

MAJALAH

Sabili, NO.8 TH.VIII Oktober 2000/6 Rajab 1421 H (Telaah Khusus:Poligami; Repot Tapi Indah).

Page 113: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

110

INTERNET

Ayang Utriza NWAY, 21 September 2004, Islam, Poligami, dan Perempuan,online diakses Juli 2006 (http://www.kompas.com/kompas­cetak/0409/swara/1275820.htm).

DH Devita, , online diakses Juli 2006(http://ayyasykecil.blogspot.com/2005_03_01_ayyasykecil_archive.html).

Eko Bambang S, 19 Desember 2005, Pemberdayaan Hukum Dapat MenekanPerempuan Dari Pemiskinan, diakses Juli 2006 (/JulnaIPerempuan.com).

Kompas, 11 April 2004, Faktor Praperkawinan yang Berpengaruh padaSukses Perkawinan, online diakses Juli 2006 (http://www.kompas.com).

L.Meilany, 2006, Buntut Tuduhan Musdah Soal Poligami, online diakses Juli2006 ([email protected]/msg02311.html).

Suara Merdeka, 2004, Poligamj Sebabkan Hak Anak Terabaikan, onlinediakses Juli 2006 (http://www.suaramerdeka.com/harian/0402/07/dar26.htm).

Yasmidar, 06 April 2006, Membebaskan Diri dari Obsesi Menikah, onlinediakses Juli 2006( http://www.mail-archive.com/[email protected])

Page 114: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

Nama

Waktu Wawancara

Lembar Observasi

Hari/ Tanggal

Tempat Wawancara :

111

Penampilan fisik subyek :

Sikap terhadap pewawancara :

Ekspresi verbal:

Ekspresi nonverbal:

Hambatan selama proses wawancara :

Catatan khusus :

Page 115: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

Data Pribadi Subyek

Data Subyek

1. Nama Subyek

2. Jenis Kelamin

3. Usia

4. Agama

5. Suku

6. Pekerjaan

7. Pendidikan terakhir:

8. Alamat

9. Anak ke__. dari__ bersaudara ( Dalam satu Ibu)

10. Anak dari isteri Ayah yang ke__

11. Jumlah saudara (dari semua anak Ayah) :

Data Ayah

1. Nama Ayah

2. Usia

3. Agama

4. Suku

5. Pendidikan terakhir :

112

Page 116: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

6. Pekerjaan

7. Alamat

8. Jumlah Isteri

9. Jumlah Anak dari

- Isteri pertama

- Isteri Kedua

- Isteri Ketiga

10. Lama pernikahan dari

- Isteri pertama

- Isteri Kedua

- Isteri Ketiga

Data Ibu Kandu'lfL.(isteri ayah yang ke_ )

1. Nama Ibu

2. Usia

3. Agama

4. Pekerjaan

5. Suku

6. Pendidikan terakhir :

7. Alamat

113

Page 117: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

115

PERNYATAAN KESEDIAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa saya:

Nama

Usia

Pekerjaan

Alamat

Bersedia untuk menjadi responden dalam penelitian yang berjudul

"Gambaran Kecemasan Meilikah pada Dewasa Awal yang Mempunyai

Ayah yang Berpoligami". Saya bersedia diwawancara tanpa ada paksaan

dari siapapun. Dan jika ada data yang kurang lengkap maka saya bersedia

untuk diwawancara kembali. Adapun identitas dan hasH wawancara dijamin

kerahasiaannya dan semata-mata untuk kepentingan skripsi.

Jakarta, 2006

Responden

Page 118: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

NamaUsia

Pedoman WawancaraPertanyaan Kecemasan Menikah

Jenis KelaminTgi Wawancara

116

No Pertanvaan

1 Apakah pernah terlintas dipikiran Anda, mengambil keputusan untuk tidakmenikah?

2 Berkaca pada pernikahan orangtua Anda, apakah Anda memutuskan untukmenunda pernikahan sampai Anda benar-benar siap?

3 Apa yang akan Anda lakukan jika suami Anda (atau jika Anda laki-Iaki) nantimemutuskan untuk berpoliQami?

4 Apakah Anda sulit konsentrasi, saat kecemasan rnenikah datang?

5 Jika dalam suatu peke~aan, Anda sulit untuk berkonsentrasi, apa yang akanAnda lakukan untuk mengatasi hal tersebut?

6 Apa yang dapat membuat Anda cemas jika mendengar tentang pernikahan?

7 Apa yang ada dibenak Anda ketika mendengar kata poligami?

8 Bagaimana Anda menilai sukses atau tidaknya suatu perkawinan? --k Apakah perasaan Anda mudah tersinggung ketika diianya tentang kehidupan:,\ perkawinan orangtua Anda?

~'kahA'd' m,""d"" ka'" A'd' m,m,"d,m p,rn,,,, rem" om"menikah?

11 Apakah Anda tipe orang yang suka memendam perasaan?12 Apakah saat inl, Anda diliputi oleh bayang-bayang masa lalu yang tidak

rnenyenanQkan?13 Apakah selama ini Anda mengalami kesukaran dalam berbicara (mudah

QUQUP)?14 Ketika Anda sudah slap untuk menikah, apakah Anda gugup

menautarakannva kepada ayah Anda?15 Penyakit apakah yang Anda derita saat ini?

16 Apakah penyakit Anda kambuh pada saat Anda sedang cemas?

17 Apa yang Anda lakukan pada saat penyakit Anda kambuh?

18 Ketika sedang cemas, apakah tubuh Anda gemetar?

19 Apakah tubuh Anda gemetar ketika mengingat pertengkaran orangtua?

20 Apakah fisik Anda merasa letih ketika sedang cemas?21 Apakah Anda pernah mengalami hukuman fisik dari ayah Anda?22 Apakah ketika bertengkar, orangtua Anda menggunakan kekerasan fisik?23 Apakah kegagalan masa laiu seringkali mengganggu psikis Anda?24 Apakah psikis Anda mudah tertekan ketika sedang mengalami kecemasan?25 Apakah keinginan Anda untuk menikah seringkali berbenturan dengan

kecemasan terhadap kegagalan hidup berumahtangga?

Page 119: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

117

26 Apakah keinginan dalam hidup Anda sering tidak tercapai?

27 Apakah ketika cemas, Anda pemah ingin lari dari kenyataan hidup ini?

28 Apakah Anda lebih menyukai menghindari resiko dalam bertindak?

29 Apakah Anda merasa takut jika rumah tangga yang akan Anda jalanimenqalami keqaqalan?

30 Apa yang Anda takuti dalam sebuah rumah tangga?

31 Apakah Anda takut kalau nanti suami Anda menikah lagi?

32 Apakah Anda yakin akan mampu mengatasi masalah yang ada dalam rumahtanqqa?

33 Apakah kasih sayang ayah Anda menjadi terpecah karena harus membaginyadenqan anak-anak dari isteri ayah yanq lainya?

34 Apakah anda merasa diabaikan oleh ayah Anda?35 Apakah Anda merasa bahwa usaha keras / prestasi yang Anda raih tidak

mendapat penqharqaan dari ayah Anda? .'

36 Apakah Anda merasa nyaman jika Ayah sedang di rumah?37 Apakah Anda tidak betah tinggal di rumah?38 Apa yang Anda lakukan di luar rumah, jika merasa lidak betah di dalam

rumah?39 Apakah Ayah membanding-bandingkan anak-anak dari isteri pertama dan

kedua?40 Apakah Anda merasa ayah Anda sudah dapat berbuat adil terhadap ibu dan

t:I1anak-anaknya?Apakah Anda termasuk orang yang mudah stress jika mengalami kegagalan?

42 Bagaimana sikap Anda bila mendepat suatu kegagalan?43 Bagaimana tipe kepribadian Anda? Tertutup/terbuka? Atau seperti apa?44 Bagaimana Anda rnengatasi konflik yang te~adi pada kedua orangtua Anda?45 Apakah Anda pemah meminta ayah unluk menghentikan semua

pertengkaran?46 Menurut Anda, Apakah pertengkaran di dalam perkawinan merupakan suatu

hal biasa?47 Apakah dalam diri Anda ada konflik loyalitas ketika orangtua Anda bertengkar?48 Apakah yang ibu Anda lakukan setelah bertengkar dengan ayah Anda?49 Apakeh yang Anda lakukan setelah menyaksikan pertengkaran kedua

oranqtua Anda?50 IApa yang Anda lakukan jika temyata pemikahan Anda nanli, banyak sekali

konflik di dalamnya? .51 Apakah ayah Anda berusaha untuk membuat rukun isteri-isterinya berserta

anak-anaknya?52 Bagaimana sikap Anda bila berada pada Iingkungan yang baru?53 Apakah Anda mudah beradap\asi pada Iingkungan yang baru?54 Apakah teman Anda sering curhat (terbuka) kepada Anda?

Page 120: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

NamaUsia

Pedoman WawancaraPertanyaan tentang Ayah yang Berpoligami

Jenis KelaminTgi Wawancara

118

No Pertanyaan1 Berapa jumlah isteri ayah Anda ?

2 Apakah isteri ayah Anda yang lain, masih ada hubungan saudara dengan ibuAnda?

3 Apakah ayah menikah dengan seorang perempuan yang memiliki anak yatim?

4 Menurutmu, apakah ayah sudah berlaku adil terhadap semua isteri dan anak-anaknva?

5 Apakah selama ini ayah menafkahi ibu Anda dan anak-anaknya?

6 Dimana ayah Anda tinggal?

7 Sepengetahuan Anda, apakah ibu Anda menyetujui ayah Anda untukberpoliQami?

8 Apakah ayah menikah lagi diketahui oleh isteri pertama?

9 Bagaimana perasaan Anda saat mengetahui bahwa ayah berpoligami? I

10 Apa yang ingin Anda lakukan setelah mengelahui bahwa ayah Anda poligami?JHi Apakah Anda malu diketahui bahwa ayah Anda berpoligami?

12 Apakah perkawinan ayah_Anda cJiketahui oleh semua tetangga Anda? Ir3 Apakah Anda menerima tindakan Ayah yang memutuskan untuk hidup I

berpoliQami?14 I Sampai saat ini, apakah Anda sudah menerima kenyataan bahwa ayah Anda

berpoligami? --15 Apakah ke!uarga besar orangtua Anda menerima konsep perkawinan

poliQami?16 Apakah Anda tahu, apa motivasi Ayah untuk berpoligami?17 Bagaimana hubungan Anda dengan ayah Anda?18 Bagaimana hubungan antara ayah dan ibu Anda?19 Bagaimana hubungan antara keluarga isteri pertama dengan isteri kedua?20 Bagaimana hubungan antara Anda dengan anak-anak dari isteri ayah yang

lain?21 Apakah Anda bersikeras untuk meminta ayah agar memilih salah satu di

antara isterinva untuk dicerai?22 Apakah Anda akan menganggap anak-anak dari isteri ayah yang lain sebagai

saudara Anda?23 Apakah Anda mau mengakui isteri kedua ayah Anda sebagai ibu (orangtua)

Anda?24 Bagaimana sikap Anda jika bertemu dengan isteri muda ayah?25 Apakah pada saat ayah Anda menikah lagi, ibu dan Anda menghadiri

pernikahan tersebut?

Page 121: GAMBARAN KECEMASAN MENIKAH PADA PEREMPUAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/16252/1/... · 'Kftak.,utan fi...epaaa-:Muyang mengantarfisrn fisrmi f?s surga-:Mu,

119

26 Sepengetahuan Anda, apakah ada keluargal saudara Anda yang mengikutiieiak ayah yang berpoligami

27 Apakah Anda akan menceritakan kepada calon pasangan Anda dan calonmertua, kalau ayah Anda berpolioami?

28 Apakah Anda menceritakan kepada sahabat Anda, bahwa ayah Andaberoolioami?

29 Apakah Anda merasa kasihan kepada ayah Anda karena harus mengurusiisteri-isteri beserta anak-anaknva?

30 Apakah ayah Anda sering berbohong untuk menyenangkan Anda dan ibuAnda?

31 Menurutmu, apa sisi negatif dari poligami yang dilakukan ayah?32 Apakah Anda merasa menderita hidup dengan keluarga yang melakukan

poligami?33 Apakah Anda kurang menghargai ayah Anda? -34 Apakah Anda merasa peran ayah kurang maksimal di dalam keluarga Anda?