GAMBARAN FAKTOR RESIKO PADA PENDERITA HIPERTENSI DI...
Transcript of GAMBARAN FAKTOR RESIKO PADA PENDERITA HIPERTENSI DI...
GAMBARAN FAKTOR RESIKO PADA
PENDERITA HIPERTENSI DI PUSKESMAS CIPUTAT
TIMUR TAHUN 2014
Skripsi
Diajukan sebagai Tugas Akhir Untuk Memenuhi Persyaratan Gelar
Sarjana Keperawatan (S. Kep)
OLEH:
RUSTIANA
NIM: 1110104000040
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2014 M/1435 H
i
ii
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Skripsi, Juli 2014
Rustiana, NIM: 1110104000040
Gambaran Faktor Risiko pada Penderita Hipertensi di Puskesmas Ciputat
Timur Tahun 2014
xvii+ 63 halaman, 15 tabel, 2 bagan, 7 lampiran
ABSTRAK
Hipertensi merupakan salah satu penyebab utama penyakit kardiovaskular di
seluruh dunia. Secara global, tingginya tekanan darah diperkirakan menjadi
penyebab 7,1 juta kematian atau sekitar 13% total kematian. Prevalensi hipertensi
diprediksi pada tahun 2025 sebanyak 29% orang dewasa di seluruh dunia
menederita hipertensi, prevalensi di Indonesia sebesar 31,7%.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif untuk mengetahui
gambaran faktor risiko pada penderita hipertensi diwilayah kerja puskesmas
Ciputat Timur tahun 2014. Responden berjumlah 122 orang yang diambil secara
convenience. Pengambilan data dilakukan pada bulan Mei-Juni 2014.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa prevalensi hipertensi sebesar 8,73%. Dan
beberapa faktor resiko pada penderita hipertensi didapatkan adalah jenis kelamin
perempuan yang lebih dominan sejumlah 82 (67,2%), umur pada rentang 57-76
sejumlah 90 (72,8%), riwayat keluarga dengan hipertensi sejumlah 71 (58,2%),
konsumsi makanan asin sejumlah 82 (69,7%), tidak melakukan olahraga
sejumlah 96 (78,7%), stres sejumlah 68 (55,7%).
Kata Kunci : Hipertensi, Faktor Resiko
Daftar Bacaan : 52 (2000-2014)
iii
SCHOOL OF NURSING
FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCE
ISLAMIC STATE UNIVERSITY SYARIF HIDATULLAH JAKARTA
Undergraduated Thesis, July 2014
Rustiana, NIM: 1110104000040
The Description of the Risk Factors to Hypertension Patients in Health
Center East Ciputat in year 2014
xvii+ 63 pages, 15 tabels, 2 charts, 7 attachments
ABSTRACT
Hypertension was a major cause of cardiovascular disease in over the world.
Globally, high blood pressure was estimated to be the cause of 7,1 million deaths
or about 13% of total deaths. Prevalence of hypertension in 2025 was predicted as
many as 29% of adult worldwide suffered from hypertension. Prevalence in
Indonesia gained 31,7%.
This study was in the form of descriptive qualitative research, With the purpose to
see the description of the risk factors to hypertension patients in health center east
Ciputat in year 2014. There were 122 respondents who were taken conveniently.
The data were taken on May – June 2014.
The result of this study showed that prevalence hypertension gained 8,73% and
women were more dominant as a hypertension sufferer. The percentage was 82
(67,2%), the age in interval 57-76 was 90 (72,8%), family history with
hypertension was 71 (58,2%), salty food consuming was 82 (67,7%), exercising
habit was 96 (78,8%), stressful was 68 (55,7%).
Key words: hypertension, risk factor
Reference: 52 (2000-2014)
iv
v
vi
vii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Ruatiana
Tempat/Tanggal Lahir : Kayu Agung, 27 Oktober 1992
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Tanjung Raja, Lk IV RT. 007/RW - , Kel Tanjung
Raja Utara Kec. Tanjung Raja , Kab. OI , Prov.
SUMSEL
Email : [email protected]
Riwayat Pendidikan :
1. TK ABA Tanjung Raja (1997-1998)
2. SD Negeri 05 Tanjung Raja (1998-2004)
3. Mts Negeri Tanjung Raja (2004-2007)
4. MAN Sakatiga (2007-2010)
5. S-1 Keperawatan Fakultas Kedokteran (2010-sekarang)
dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
viii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, hidayah,
kekuatan dan karunia-Nya. Shalawat serta salam tidak lupa dihanturkan kepada
baginda Nabi Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul “Gambaran Faktor Resiko Pada Penderita Hipertensi Di
Puskesmas Ciputat Timur Tahun 2014 “.
Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana
keperawatan pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan
Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Melalui penyusunan skripsi ini,
banyak hal yang telah penulis peroleh terutama dalam menambah pengetahuan
penulis yang berhubungan dengan aplikasi mata kuliah.
Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan semua pihak baik moril
maupun materiil, sehingga dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima
kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr, Komarudin Hidayat selaku Rektor Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Prof. Dr. dr. MK Tadjudin Sp.And selaku Dekan FKIK Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Ns. Waras Budi Utomo, S.Kep, MKM selaku Ketua Program Studi
dan Ibu Eni Nur’aini Agustini selaku Sekertaris Program Studi Ilmu
Keperawatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
ix
4. Bapak Jamaludin, S.kp, M.kep selaku pembimbing akademik yang telah
memberikan motivasi selama penulis belajar di Program Studi Ilmu
Keperawatan. Sekaligus menjadi Dosen pembimbing 1 yang telah
memberikan waktu dan arahan, dalam membimbing untuk menyelesaikan
skripsi ini.
5. Bapak Karyadi, Ph. D sebagai pembimbing II yang telah memberikan
waktu dan arahan, dalam membimbing untuk menyelesaikan skripsi ini.
6. Bapak/ibu Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, yang telah
memberikan ilmu yang sangat berguna dan telah membantu penyelesaian
skripsi ini melalui ilmu yang diberikan selama perkuliahan.
7. Seluruh staf karyawan Program Studi Ilmu keperawanan Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
8. Seluruh pihak dari Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan yang telah
membantu dan memberikan izin tempat penelitian.
9. Seluruh pihak dari Puskesmas Ciputat Timur yang telah membantu
peneliti selama penelitian ini.
10. Seluruh responden yang telah membantu penelitian ini.
11. Seluruh Pihak dari Dinas Pendidikan Kota Palembang SUMSEL yang
telah membantu penulis selama menempuh pendidikan hingga dapat
menyelesaikan skripsi ini.
12. Ayahanda (H. Maskadir (Alm)), Ibunda (Masriah) serta kakak-kakakku
tercinta yang telah memberikan kekuatan, kasih sayang, do’a serta tak
henti-hentinya memberikan dorongan baik moril, materiil maupun
x
spiritual kepada penulis selama menempuh pendidikan hingga dapat
menyelesaikan skripsi ini.
13. Seorang terkasih Dhany Indra Pradhana yang telah memberikan kekuatan,
semangat, kasih sayang, bimbingan serta do’a selama proses penyelesaian
skripsi ini.
14. Sahabat-sahabatku di SJD-SS seperjuangan, selalu bersama-sama dan
senantiasa saling memberikan semangat dan do’anya agar penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
15. Sahabat-sahabat terbaikku Harun, Bayu, Rosi, Ayu, Zata, Ana, Lulu,
Meli, Choyin, Yoga, Galuh, Adel, Fidah, Hilma, Maryam, Naila, Fitri
Farhani, Nina, Desi, dan Febti yang selalu bersama-sama dan senantiasa
memberikan semangat dan do’anya agar penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini.
16. Teman-temanku di PSIK 2010 seperjuangan, selalu bersama-sama dan
senantiasa saling memberikan semangat dan do’anya agar penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
17. Semua pihak yang telah membantu selesainya skripsi ini baik dalam
persiapan, dan pelaksanaan yang tidak dapat disebutkan satu persatu
dalam kesempatan ini.
xi
Penulis berdo’a semoga semua kebaikan yang telah diberikan mendapat
balasan dari Allah SWT amin. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat dan
menambah wawasan pembaca pada umumnya.
Jakarta, Juli 2014
Penulis
xii
DAFTAR ISI
Hal
LEMBAR PERNYATAAN................................................................................... i
ABSTRACK............................................................................................................ ii
ABSTRAK............................................................................................................... iii
LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................. iv
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................... v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP............................................................................... vi
KATA PENGANTAR............................................................................................ vii
DAFTAR ISI........................................................................................................... xiv
DAFTAR BAGAN.................................................................................................. xv
DAFTAR TABEL................................................................................................... xvi
DAFTAR lAMPIRAN............................................................................................ xvii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah………………………………………………….. 8
C. Pertanyaan Penelitian………………………………………………. 8
D. Tujuan Penelitian............................................................................... 9
1 Tujuan Umum........................................................................ 9
2 Tujuan Khusus....................................................................... 9
E. Manfaat Penelitian ............................................................................ 10
1. Manfaat untuk instansi pelayanan kesehatan........................ 10
2. Manfaat untuk Masyarakat..................................................... 10
3. Manfaant untuk Peneliti......................................................... 11
xiii
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................ 12
A. Pengertian Hipertensi........................................................................ 12
B. Penyebab Hipertensi.......................................................................... 14
C. Faktor Resiko Hipertensi .................................................................. 15
1. Faktor Resiko yang tidak dapat diubah................................. 15
2. Faktor Resiko yang dapat diubah ......................................... 19
D. Kerangka Teori....................................................………………...... 29
BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL .............. 31
A. Kerangka Konsep............................................................................... 31
B. Definisi Operasional.......................................................................... 33
BAB IV METODE PENELITIAN ......................................................................
37
A. Desain Penelitian............................................................................... 37
B. Lokasi dan Waktu………………………………………………….. 37
C. Populasi dan Sampel.......................................................................... 37
1. Populasi.................................................................................. 37
2. Sampel.................................................................................... 37
D. Pengumpulan Data............................................................................. 38
1. Sumber Data.......................................................................... 38
2. Instrumen Penelitian............................................................. 39
E. Pengolahan Data……………………................................................ 40
1. Pemerikasaan Data (editing).................................................. 40
2. Pemeriksaan kode (coding)................................................... 40
3. Penyuntingan data (data editing)........................................... 40
4. Pemasukan data .................................................................... 41
5. Pembersihan data................................................................... 41
F. Analisis Data .................................................................................... 41
xiv
BAB V HASIL PENELITIAN ............................................................................. 42
A. Gambaran Tempat penelitian............................................................. 42
1. Latar belakang....................................................................... 42
42 2. Visi, Misi, Motto Puskesmas Ciputat Timur.........................
3. Gambaran Umum.................................................................. 43
46 4. Program Kesehatan Puskesmas Ciputat Timur.....................
5. Data Sumber Daya................................................................. 47
B. Analisis Univariat.............................................................................. 48
1. Gambaran Jenis Kelamin....................................................... 48
2. Gambaran Umur.................................................................... 48
3. Gambaran Riwayat keluarga................................................. 49
4. Gambaran Obesitas……….................................................... 49
5. Gambaran Merokok............................................................... 50
6. Gambaran Konsumsi Makanan Asin..................................... 50
7. Gambaran Olahraga............................................................... 51
8 Gambaran Stress.................................................................... 51
BAB VI PEMBAHASAN ...................................................................................... 53
A. Keterbatasan Penelitian...................................................................... 53
B. Analisis Univariat.............................................................................. 54
1. Gambaran Jenis Kelamin responden di wilayah kerja
Puskesmas Ciputat Timur Tahun 2014..................................
54
2. Gambaran Umur responden di wilayah kerja Puskesmas
Ciputat Timur Tahun 2014....................................................
55
3. Gambaran Riwayat Keluarga responden di wilayah kerja
Puskesmas Ciputat Timur Tahun 2014..................................
56
4. Gambaran Obesitas responden di wilayah kerja Puskesmas
Ciputat Timur Tahun 2014..................................
56
5. Gambaran Merokok responden di wilayah kerja Puskesmas
Ciputat Timur Tahun 2014....................................................
57
6. Gambaran Konsumsi Makanan Asin responden di wilayah
kerja Puskesmas Ciputat Timur Tahun 2014.........................
58
xv
7. Gambaran Olahraga responden di wilayah kerja Puskesmas
Ciputat Timur Tahun 2014....................................................
59
8. Gambaran stress responden di wilayah kerja Puskesmas
Ciputat Timur Tahun 2014....................................................
59
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 61
A. Kesimpulan........................................................................................ 61
B. Saran.................................................................................................. 62
1. Kepada Pihak Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan..... 62
2. Kepada Pihak Puskesmas Ciputat Timur.............................. 63
3. Kepada Masyarakat Penderita Hipertensi di wilayah kerja
Puskesmas Ciputat Timur......................................................
63
4. Kepada Peneliti Lain............................................................. 63
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xvi
DAFTAR BAGAN
Halaman
2.1 Kerangka Teori
3.1 Kerangka Konsep
30
32
xvii
DAFTAR TABEL
Nomor Tabel
Halaman
2.1 Klasifikasi hipertensi berdasarkan tekanan darah sistolik
dan diastolik menurut kriteria JNC-VI 1997
14
2.2 Klasifikasi berat badan berdasarkan IMT 20
3.1 Definisi Operasional 33
5.1 Data Kependudukan di Wilayah Puskesmas Ciputat Timur
Tahun 2013
44
5.2 Perbandingan KK Miskin 45
5.3 Tenaga Puskesmas Ciputat Timur Tahun 2013 47
5.4 Peran Serta Masyarakat Ciputat Timur Tahun 2013 47
5.5 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Pada Penderita
Hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Ciputat Timur
tahun 2014
48
5.6 Distribusi Frekuensi umur Pada Penderita Hipertensi di
wilayah kerja Puskesmas Ciputat Timur tahun 2014
48
6.7 Distribusi Frekuensi Obesitas Pada Penderita Hipertensi di
wilayah kerja Puskesmas Ciputat Timur tahun 2014
49
5.8 Distribusi Frekuensi Riwayat Keluarga Pada Penderita
Hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Ciputat Timur
tahun 2014
49
5.9 Distribusi Frekuensi Merokok Pada Penderita Hipertensi di
wilayah kerja Puskesmas Ciputat Timur tahun 2014
50
5.10 Distribusi Frekuensi Konsumsi Makanan Asin Pada
Penderita Hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Ciputat
Timur tahun 2014
50
5.11 Distribusi Frekuensi Olahraga Pada Penderita Hipertensi di
wilayah kerja Puskesmas Ciputat Timur tahun 2014
51
5.12 Distribusi Frekuensi Stress Pada Penderita Hipertensi di
wilayah kerja Puskesmas Ciputat Timur tahun 2014
51
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Lampiran 1 : Surat Pemberian Izin Studi Pendahuluan
2. Lampiran 2 : Surat Pemberian Izin Penelitian
3. Lampiran 3 : Surat Pemeberian Izin Pengambilan Data
4. Lampiran 4 : Surat Keterangan Selesai Melaksanakan Penelitian
5. Lampiran 5 : Lembar Inform Consent
6. Lampiran 6 : Lembar Kuisoner
7. Lampiran 7 : Hasil Uji Statistik
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang besar dan serius
bagi dunia. Di samping karena prevalensinya yang tinggi dan cenderung
meningkat dimasa yang akan datang, hipertensi juga merupakan penyebab
kematian (Kodim, 2001). Menurut World Health Organization (WHO)
(2005), hipertensi merupakan faktor risiko dari tingginya prevalensi
penyakit kardiovaskular di seluruh dunia akibat meningkatnya prevalensi
dari faktor-faktor yang berkotribusi.
Secara global, tingginya tekanan darah diperkirakan menjadi
penyebab 7,1 juta kematian atau sekitar 13% total kematian. Sekitar 62%
penyakit serebrovaskular dan 49% penyakit jantung iskhemik disebabkan
oleh tingginya tekanan darah (>115) (Tasfaye et al., 2007). Bahkan di
dunia, hipertensi menjadi beban finansial yang cukup besar, baik bagi
masyarakat maupun sistem sistem kesehatan dan menghabiskan banyak
sumber daya (Adediran et al., 2009)
Saat ini, secara umum prevalensi hipertensi di dunia cukup tinggi
dan semakin dari tahun ke tahun. Pada tahun 2000, sekitar 26,4%
masyarakat dunia menderita hipertensi. Pada tahun 2003 tingkat prevalensi
menjadi 28% (crude) dan 27,3% (age-standarized) (Amoah AG, 2003).
Menurut catatan WHO (2011) ada satu milyar orang di dunia
menderita hipertensi dan dua per-tiga diantaranya berada di Negara
berkembang yang berpenghasilan rendah-sedang. Prevalensi hipertensi
2
diperkirakan akan terus meningkat dan diprediksi pada tahun 2025
sebanyak 29% orang dewasa diseluruh dunia menderita hipertensi,
sedangkan di Indonesia angkanya mencapai 31,7%. Laporan statistik
kesehatan Dunia 2012 menyebutkan bahwa satu dari tiga orang dewasa di
seluruh dunia menderita tekanan darah tinggi. Suatu kondisi yang
merupakan penyebab sekitar setengah dari semua kematian akibat stroke
dan serangan jantung. Di Dunia prevalensi hipertensi tertinggi berada
dibeberapa Negara yang berpendapatan rendah di Afrika. Diperkirakan
lebih dari 40% orang dewasa di Negara tersebut terkena hipertensi
(Kemenkes, 2013).
Di Indonesia pada tahun 1995 satu dari sepuluh orang berusia 18
tahun keatas menderita hipertensi, kemudian kondisi ini meningkat
menjadi satu dari tiga orang menderita hipertensi pada tahun 2007.
Prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 31,7% atau satu dari tiga orang
dewasa mengalami hipertensi, dan 76,1% diantaranya tidak menyadari
sudah terkena hipertensi (Kemenkes, 2013).
Prevalensi hipertensi di Indonesia adalah 8,3% (InfoKes Depkes
RI, 2007). Sedangkan data Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKR7T)
2001, prevalensi hipertensi di indonesia pada daerah urban dan rural
berkisar 17-21% (Puskom Depkes RI, 2008) dengan proporsi hipertensi
pada pria 27% dan wanita 29%, sedangkan hasil Survei Kesehatan Rumah
Tangga (SKRT) tahun 2004, prevalensi hipertensi di Indonesia pada orang
yang berusia diatas 35 tahun ≥ 15,6% dengan proporsi pria 12,2% dan
wanita 15,5% (konas InaSH, 2007). Menurut Data Riskesdas 2007 juga
3
disebutkan prevalensi hipertensi di Indonesia berkisar 30% dengan insiden
komplikasi penyakit kardiovaskular lebih banyak perempuan (52%)
dibandingkan laki-laki (48%) (Depkes RI, 2008).
Kejadian penyakit hipertensi ini, pemerintah Indonesia sudah
banyak melakukan upaya untuk mengatasi kejadian hipertensi diantaranya
adalah mengembangkan dan memperkuat kegiatan deteksi dini hipertensi
secara aktif (skrining), meningkatkan akses masyarakat terhadap
pelayanan deteksi dini melalui kegiatan posbindu Penyakit tidak Menular
(PTM), meningkatkan akses pasien terhadap pengobatan hipertensi
melalui revitalisasi puskesmas untuk pengendalian PTM (Kemenkes,
2012)
Upaya menurunkan konsekuensi timbulnya penyakit hipertensi di
butuhkan deteksi awal dan manajemen kesehatan yang efektif. Kegiatan
identifikasi faktor risiko diharapkan mampu mendeteksi kasus hipertensi
secara efektif. Identifikasi faktor risiko dapat dilakukan melalui analisis
gambaran berdasarkan karakteristik tertentu seperti karakteristik individu
(Anggraini, dkk., 2008).
Black dan Hawks (2005) menyatakan bahwa ada beberapa faktor
risiko yang mempengaruhi kejadian hipertensi. Faktor risiko ini
diklasifikasikan menjadi faktor yang tidak dapat diubah dan faktor risiko
yang dapat diuba. Faktor risiko yang dapat diubah yaitu riwayat keluarga,
umur, jenis kelamin, genetik, dan etnis. Sedangkan faktor risiko yang
dapat diubah yaitu olahraga, obesitas, stress, kebiasaan merokok, pola
4
makan makanan asin/garam, konsumsi alcohol, konsumsi kalium,
konsumsi lemak dan konsumsi kafein.
Faktor risiko yang tidak dapat diubah adalah sebagai berikut,
Seseorang dengan riwayat kelurga hipertensi, beberapa gennya akan
berinteraksi satu sama lain dengan lingkungan yang akan meningkatkan
tekanan darah. Sesorang yang orang tuanya menderita hipertensi akan
mempunyai risiko lebih besar mengalami hipertensi diusia muda. Jenis
kelamin dapat mempengaruhi kejadian hipertensi. Tingkat kejadian
hipertensi lebih tinggi pada pria daripada wanita pada usia dibawah 55
tahun, akan menjadi sebanding pada usia 55-75 tahun akan tetapi pada
usia diatas 74 tahun wanita akan lebih rentan mengalami hipertensi
disbanding pria. Etnis yang dapat mempengaruhi kejadian hipertensi.
Alasan tingginya kejadian hipertensi pada ras kulit hitam belum diketahui
secara jelas, tetapi peingkatan ini dipengaruhi oleh kadar renin yang
rendah dan sensitivitas terhadap vasopressin yang lebih tinggi, masukan
garam yang lebih banyak dan stress lingkungan yang lebih tinggi (Black &
Hawks, 2005).
Kejadian hipertensi akan muncul sejak seseorang berumur 20 tahun
pada laki-laki dan perempuan, dan akan terus meningkat seiring dengan
bertambahnya umur (Black & Hawks, 2005). Joint National Committee on
Prevention, Detection, Evaluation, and Tretment of High Blood Pressure
(JNC) tahun 2003 menyatakan bahwa seorang yang mempunyai tekanan
darah normal pun mempunyai risiko hipertensi sejak berusia 55 tahun (
Lueckenotte & Meiner, 2006).
5
Faktor yang dapat diubah adalah orang yang obesitas, dimana
orang yang mempunyai berat badan lebih akan terjadi hiperinsulinemia
dan peningkatan resistensi insulin yang pada gilirannya kan terjadi
hipertrofi tunika media pembuluh darah perifer dan hasil akhirnya kan
menyebabkan tekanan darah menjadi tinggi (Kaplan, 2002). kebiasaan
merokok, rokok mengandung nikotin yang dapat meningkatkan hormone
epinefrin/adrenaline yang bersifat memacu jantung untuk berkontraksi
yang dapat merusak lapisan dinding pembuluh darah yaitu berupah
plak/penebalan sehingga pembuluh darah menjadi sempit dan lairan darah
keotak akan terhambat yang akan lambat laun merusak jaringan otak
karena kurangnya suplai oksigen, hasil pembakaran rokok berupa
karbonmonoksida (CO) yang dapat mengakibatkan berkurangnya
kemampuan darah membawa oksigen keorgan tubuh sehingga untuk
memenuhi kebutuhan oksigen jantung bekerja lebih cepat untuk
menggantikan oksigen yang akan disuplai ke jaringan tubuh sehingga
dapat menigkatkan tekanan darah (Lili dan Tantan, 2007).
Pola konsumsi makanan asin/garam, kebiasaan olahraga,
komsumsi alkohol, konsumsi lemak, konsumsi kafein dan strees juga
dapat menyebabkan terjadinya hipertensi. American Heart Association
(2004) menyatakan bahwa hipertensi dapat dikontrol dengan gaya hidup
sehat dan pengendalian faktor risiko. Menteri kesehatan, Endang Rahayu
Sedyaningsih dalam acara The 4th
Scientific Meeting on Hypertension pada
bulan Februari 2010 mengatakan bahwa hipertensi dan komplikasinya
6
dapat dicegah dengan gaya hidup sehat dan mengendalikan faktor risiko
seperti yang telah dinyatakan oleh American Heart Association.
Berbagai penelitian telah membuktikan berbagai faktor risiko yang
berpengaruh terhadap timbulnya hipertensi. Hasil studi sebelumnya
menyebutkan faktor pemicu hipertensi dapat dibedakan menjadi yang
tidak dapat diubah seperti riwayat keluarga, jenis kelamin, dan usia, serta
faktor yang dapat dikontrol seperti pola konsumsi makanan yang
mengandung natrium, lemak, perilaku merokok, obesitas, dan kurangnya
aktivitas fisik (Anggraini, dkk., 2008). Dalam penelitian sebelumnya telah
banyak membuktikan bahwa hipertensi disebabkan oleh beberapa faktor-
faktor. Dalam penelitian Agnesia tahun 2012 melaporkan bahwa faktor
yang menyebabkan hipetensi adalah umur karena semakin lanjut usia
semakin berisiko terkena hipertensi, faktor genetik memiliki risiko lebih
besar daripada orang yang tidak memiliki riwayat keluarga, seorang
perokok dan orang yang obesitas. Sedangkan dalam penelitian Ade dkk
(2009) melaporkan hasil penelitiannya bahwa hipertensi terjadi karena
oleh berbagai faktor antara lain dapat disebabkan oleh usia >45 tahun
(89,1%), berjenis kelamin wanita (56,5%), genetik (65,2%), merokok
(56,5%) dan pola asupan garam (65,2%). Kenyataan yang didapatkan
angka kejadian hipertensi masih cukup tinggi.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan kota Tangerang Selatan
tahun 2013, di Wilayah Kota Tangerang Selatan pasien hipertensi
sebanyak 20.891 orang dan didapatkan hasil distribusi kejadian hipertensi
berdasarkan kelurahan di Kota Tangerang Selatan Tahun 2011-2013
7
sebagai berikut : (1) Kelurahan kampung Sawah sebesar 29%, (2)
Kelurahan Sawah Baru sebesar 32,4%, (3) Wilayah kerja Puskesmas
Ciputat Timur sebesar 41,9%, (4) Wilayah Kerja Puskesmas Pamulang
sebesar 32,5% (Rinawang, 2011).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Fahad, dkk. (2011)
serta didukung oleh hasil distribusi kejadian hipertensi kelurahan di Kota
Tangerang Selatan tahun 2012-2013 didapatkan bahwa salah satu wilayah
di kota Tangerang Selatan yaitu wilayah Puskesmas Ciputat Timur
memiliki masalah hipertensi yang cukup serius, kejadiannya masih tinggi
yaitu sebesar 41,9% dan diperlukannya manajemen program untuk
intervensi lebih lanjut.
Berdasarkan studi pendahuluan pada pasien hipertensi di wilayah
kerja Puskesmas Ciputat Timur, peneliti melakukan wawancara kepada
sepuluh pasien hipertensi dengan memperoleh hasil 7 pasien hipertensi
dari 10 pasien hipertensi, terjadinya hipertensi disebabkan oleh beberapa
faktor risiko diantaranya adalah berat badan yang lebih yaitu memiliki
IMT >27,0 (obesitas), kebiasaan pasien hipertensi yang suka dan sangat
sulit meninggalkan kebiasaan konsumsi makanan asin seperti ikan asin,
makanan daging kaleng, dan gorengan serta didukung oleh riwayat
keluarga yang memiliki hipertensi dan kurangnya berolahraga dengan
alasan tidak mempunyai waktu untuk melakukan olahraga. Dua orang dari
sepuluh pasien hipertensi mengatakan sulit tidur karena banyak pikiran
dan merasa ada banyak beban (stress).
8
Berdasarkan fenomena uraian di atas, peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian mengenai Gambaran Faktor Risiko pada Pasien
Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Ciputat Timur Tahun 2014.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan kota Tangerang Selatan
tahun 2013 di Wilayah Kota Tangerang Selatan pasien hipertensi sebanyak
20.891 orang dan didapatkan hasil distribusi kejadian hipertensi di
wilayah kerja Puskesmas Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan lebih
dominan dengan jumlah sebesar 41,9% dibandingkan dengan distribusi
kejadian hipertensi dari kelurahan puskesmas lainnya ( Kelurahan
kampung Sawah sebesar 29%, Kelurahan Sawah Baru sebesar 32,4%,
Wilayah Kerja Puskesmas Pamulang sebesar 32,5% (Rinawang, 2011).
Dengan pertimbangan tersebut maka rumusan masalah ini adalah peneliti
ingin mengetahui bagaimana gambaran faktor risiko pada pasien hipertensi
diwilayah kerja Puskesmas Ciputat Timur.
C. Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimana gambaran usia pada pasien hipertensi di wilayah kerja
Puskesmas Ciputat Timur tahun 2014?
2. Bagaimana gambaran jenis kelamin pada pasien hipertensi di wilayah
kerja Puskesmas Ciputat Timur tahun 2014?
3. Bagaimana gambaran riwayat keluarga pada pasien hipertensi di
wilayah kerja Puskesmas Ciputat Timur tahun 2014?
4. Bagaimana gambaran obesitas pada pasien hipertensi di wilayah kerja
Puskesmas Ciputat Timur tahun 2014?
9
5. Bagaimana gambaran pola konsumsi makanan asin/garam pada
penederita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Ciputat Timur tahun
2014?
6. Bagaimana gambaran kebiasaan merokok pada penerita hipertensi di
wilayah kerja Puskesmas Ciputat Timur tahun 2014?
7. Bagaimana gambaran Olahraga pada pasien hipertensi di wilayah kerja
Puskesmas Ciputat Timur tahun 2014?
8. Bagaimana gambaran stress pada pasien hipertensi di wilayah kerja
Puskesmas Ciputat Timur tahun 2014?
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui gambaran faktor risiko pada pasien hipertensi di
wilayah kerja Puskesmas Ciputat Timur tahun 2014.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui gambaran usia pada pasien hipertensi di wilayah
kerja Puskesmas Ciputat Timur tahun 2014.
b. Mengetahui gambaran jenis kelamin pada pasien hipertensi di
wilayah kerja Puskesmas Ciputat Timur tahun 2014.
c. Mengetahui gambaran riwayat keluarga pada pasien hipertensi di
wilayah kerja Puskesmas Ciputat Timur tahun 2014.
d. Mengetahui gambaran obesitas pada pasien hipertensi di wilayah
kerja Puskesmas Ciputat Timur tahun 2014.
10
e. Mengetahui gambaran makan makanan asin/garam pada
penederita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Ciputat Timur
tahun 2014.
f. Mengetahui gambaran kebiasaan merokok pada penerita
hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Ciputat Timur tahun 2014.
g. Mengetahui gambaran olahraga pada pasien hipertensi di wilayah
kerja Puskesmas Ciputat Timur tahun 2014.
h. Mengetahui gambaran stress pada pasien hipertensi di wilayah
kerja Puskesmas Ciputat Timur tahun 2014.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat untuk Instansi Pelayanan Kesehatan
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi atau
masukan mengenai gambaran hasil faktor risiko hipertensi yang
nantinya dapat diterapkan sebagai cara untuk pencegahan primer dan
meminimalkan risiko komplikasi dari kejadian hipertensi. Dapat
menjadi bahan masukan dalam meningkatkan pelayanan kesehatan
terutama dalam upaya preventif untuk mengendalikan faktor risiko
demi menurukan angka kejadian hipertensi melalui edukasi dan
promosi kesehatan.
2. Manfaat untuk Masyarakat
Hasil penelitian ini dapat digunanakan sebagai masukan untuk
meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat terutama
responden dalam mengetahui angka kejadian hipertensi dan faktor
risiko yang mempengaruhinya. Selanjutnya masyarakat serta
11
responden sadar dan termotivasi untuk melakukan tindakan
pengendalian faktor risiko demi menghindari komplikasi yang akan
terjadi .
3. Manfaat untuk Peneliti
Diharapkan dari penelitian ini, peneliti selanjutnya melakukan
penelitian tentang faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian
hipertensi dan/atau motivasi masyarakat terhadap pengendalian faktor
risiko yang berhubungan dengan kejadian hipertensi.
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Hipertensi
Hipertensi adalah suatu kondisi dimana tekanan darah sistolik
sesorang 140 mmHg atau lebih dan tekan diastoliknya 90 mmHg atau
lebih dan tidak menggunakan pengobatan antihipertensi (Lewis et al.,
2007). Hipertensi menurut diagnosis WHO di Amerika Serikat ialah
tekan sistolik > 140 mmHg dan tekan diastoliknya > 90 mmHg (Wu El et
al, 2012). Hipertensi bukan penyakit kronis, tetapi secara independen
terkait dengan penyakit kardiovaskular pada orang tua. Meskipun
merupakan salah satu penyakit serebrovaskular, hal itu bisa berkembang
menjadi faktor modifikasi (Ellekjaer et al., 2001; Menotti et al., 2004).
Hipetensi mempengaruhi lebih dari 70 juta orang di Amerika
Serikat dan merupakan faktor risiko terbesar untuk perkembangan
penyakit kardiovaskular dan penyakit ginjal. (Carter et al., 2008;
Chobanian, 2009). Menurut Elmer dkk, 2006 menjelaskan kira-kira 20%
kematian di Amerika Serikat disebabkan oleh tidak beraktivitas pisik,
kurang optimalnya diet, dan gaya hidup lainya yang dapat menyebabkan
ketidaksehetan.Hipertensi adalah suatu pertimbangan faktor risiko utama
untuk penyakit kardiovakular (CVD) (Whitworth, 2005 & Ezzati, et al.,
2008).
Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang mahal dan dapat
melemahkan masalah kesehatan di seluruh dunia, prevalensi saat ini kian
naik. Populasi prevalensi angka kejadiannya >20% telah dilaporkan di
13
Negara Amerika Serikat, Venezuela, Afrika Selatan dan telah mendekati
50% yang dilaporkan di Negara Germani dan Spanyol ( Arnaout et al.,
2011; Hernandez-Hernandez et al., 2000). Meningkatnya prevalensi
hipertensi umumnya menunjukkan suatu perubahan pada diketahuinya
pencegahan faktor risiko dan perubahan demografi disuatu populasi.
Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang
menjadi masalah kesehatan penting diseluruh dunia karena prevalensinya
yang masih tinggi dan terus meningkat serta hubungannya dengan
penyakit kardiovaskular, stroke, retinopati, dan penyakit ginjal.
Hipertensi juga menjadi risiko ketiga terbesar penyebab kematian dini.
The third National Health and Nutrition Examination Survey
mengungkapkan bahwa hipertensi mampu meningkatkan risiko penyakit
jantung coroner sebesar 12% dan meningkatkan risiko stroke sebesar 24%
(Tjotonegoro et a.l, 2001).
Hipertensi merupakan penyakit dengan berbagai kausa. Berbagai
penelitian telah membuktikan berbagai faktor risiko yang berpengaruh
terhadap timbulnya hipertensi. Hasil studi sebelumnya menyebutkan
faktor pemicu hipertensi dapat dibedakan menjadi yang tidak dapat
dikontrol seperti riwayat keluarga, jenis kelamin, usia, dan etnis. serta
faktor yang dapat dikontrol seperti pola konsumsi makanan yang
mengandung natrium, lemak, perilaku merokok, obesitas, dan kurangnya
aktivitas fisik (Anggraini et al., 2009).
14
Tabel 2.1
Klasifikasi Hipertensi berdasarkan Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik
Menurut Kriteria JNC-VI 1997
Sumber: Kaplan, 2002 (JNC-VI, 1997)
Klasifikasi di atas berlaku untuk dewasa usia diatas 18 tahun yang tidak
sedang dalam keadaan minum obat anti hipertensi dan tidak sedang dalam
keadaan menderita penyakit akut. Apabila besar sistolik maupun doastolik jatuh
pada kategori yang berbeda untuk menentukan kategorinya maka yang dipakai
tekanan darah yang lebih besar (Kaplan, 2002: 12)
B. Penyebab Hipertensi
Berdasarkan penyebabnya Hipertensi dapat dibedakan menjadi dua golongan
besar yaitu :
1. Hipertensi primer, yaitu hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya.
Hipertensi jenis ini cenderung genetik yang kuat dan dipengaruhi oleh
faktor kontribusi seperti obesitas, stress, merokok, dan konsumsi garam
yang berlebih (Sherwood, 2001). 90% sampai 95% pasien yang
mengalami hipertensi disebabkan oleh hipertensi primer (Hahn & Payne,
2003).
No Klasifikasi Tekanan Darah
Sistolik Diastolik
1 Optimal <120 <80
2 Normal <130 <85
3 Normal tinggi 130-139 85-89
4 Hipertensi ringan 140-159 90-99
5 Hipertensi sedang 160-179 100-109
6 Hipertensi berat ≥180 ≥110
15
2. Hipertensi sekunder, yaitu hipertensi yang disebabkan oleh penyakit lain.
Penyebab hipertensi sekunder adalah sebagai berikut : (1) Penyempitan
kongenital aorta; (2) Penyakit ginjal seperti stenosis arteri ginjal; (3)
Gangguan endokrin seperti sindrom Chusing dan hiperaldesteron; (4)
Gangguan neurologi seperti tumor otak atau cidera kepala; (5) Sleep
apnea; (6) Pengobatan jenis stimulan simpatetik misalnya kokain, terapi
penggantian esterogen, obat kontrasepsi oral. Dan obat anti inflamasi non
steroid; (7) Kehamilan yang menstimulasi hipertensi ( Dirksen et al.,
2000).
C. Faktor Risiko Hipertensi
Berikut ini beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya hipertensi:
1. Faktor Risiko yang tidak dapat Diubah
a. Faktor Riwayat Keluarga
Penderita hipertensi didapatkan riwayat faktor hipertensi dalam
keluarganya sebesar 70-80%. Apabila riwayat keluarga hipertensi
didapatkan pada kedua orang tua, maka terjadi hipertensi akan lebih
besar (Kodim, 2001). Berbagai penelitian dan study kasus menguatkan
bahwa faktor keturunan merupakan salah satu penyebab terjadinya
hipertensi, dimana jika dlam keluarga/orang tua ada yang menderita
hipertensi 25-60% akan terjadi pada anaknya (Lili & Tantan, 2007).
Menurut Sheps (2005) menyatakan bahwa jika seorang dari
orang tua mempunyai hipertensi maka sepanjang hidup kita
mempunyai 25% untuk berisiko mempunyai hipertensi pula. Dan jika
16
kedua orang kita mempunyai hipertensi risikonya meningkat menjadi
tiga banding lima atau sekita 60% untuk mengalaminya.
Menurut penelitian yang dilakukan Anggraini, dkk (2008)
menyatakan bahwa ada hubungan bermakna antara riwayat keluarga
terhadap hipertensi dengan probabilitas terjadinya hipertensi pada
riwayat keluarga hipertensi sekitar 8 kali lebih tinggi dibandingkan
dengan dengan yang tidak memiliki riwayat keluarga hipertensi.
Sedangkan menurut hasil penelitian Hasurungan (2002) menyatakan
bahwa seseorang yang memiliki riwayat keluarga penderita hipertensi
berisiko sebesar 2,035 kali lebih tinggi dibandingkan dengan seorang
yang tidak memiliki keluarga hipertensi. Penelitian yang dilakukan
oleh Riyadina (2002) menyatakan faktor riwayat keluarga hipertensi
mempunyai peran sebesar 1,25 kali lebih tinggi untuk terjadinya
hipertensi dibandingkan dengan seseorang yang tidak mempunyai
riwayat keluarga hipertensi.
b. Genetik
Peran faktor genetik terhadap timbulnya hipertensi terbukti
dengan ditemukannya kejadian bahwa hipertensi lebih banyak pada
kembar monozigot (satu sel telur) daripada heterozigot (berbeda sel
telur). Seorang penderita yang mempunyai sifat genetik hipertensi
primer (esensial) apabila dibiarkan secara alamiah tanpa intervensi
terapi, bersama lingkungannya akan menyebabkan hipertensinya
berkembang dan dalam waktu sekitar 30 - 50 tahun akan timbul tanda
dan gejala (Chunfang Qiu et al., 2003).
17
c. Umur
Black dan Hawks (2005) menyatakan bahwa seseorang rentan
mengalami hipertensi primer. 50 - 60% pasien yang berumur di atas 60
tahun mempunyai tekanan darah di atas 140/90 mmHg.
Tingginya hipertensi sejalan dengan bertambahnya usia,
disebabkan oleh perubahan struktur pada pembuluh darah besar,
sehingga lumen menjadi lebih sempit dan dinding pembuluh darah
menjadi lebih kaku, sehingga akibat tersebut adalah meningkatnya
tekanan darah darah sistolik (Depkes RI, 2006). Dan disebabkan oleh
perubahan alami pada jantung, pembuluh darah dan hormone
(Gunawan, 2011). Dengan bertambahnya umur, risiko terkena
hipertensi lebih besar sehingga prevalensi hipertensi dikalangan usia
lanjut kucup tinggi yaitu sekitar 40% dengan kematian sekitar 50%
diatas umur 60 tahun (Nurkhalida, 2003).
Penelitian yang dilakukan Kamso (2004) di 6 kota besar seperti
Jakarta, Padang, Bandung, Yogyakarta, Denpasar, dan Makasar
terhadap usia lanjut (55 - 85 tahun) didapatkan prevalensi hipertensi
sebesar 52,5%. Batasan penggolongan usia menurut Badan Pusat
Statistik (BPS) adalah <15 tahun, 15 - 24 tahun, 25 - 34 tahun, 35 - 44
tahun, 45 - 54 tahun, 55 - 64 tahun, >60 tahun.
d. Jenis kelamin
Hasil pengamatan Third National Health and Nutrition
Examination Survey (NHANES) III memperlihatkan bahwa prevalensi
18
hipertensi lebih tinggi pada populasi laki-laki dibandingkan populasi
perempuan pada kelompok sebelum menopause. Pada masa setalah
menopause atau mendekati usia 60 tahun maka prevalensi hipertensi
kedua kelompok hamper sama. Latar belakang ini disebabkan bahwa
pada masa perempuan mengalami siklus menstruasi maka terdapat
kehilangan voleme darah secara teratur setiap bulan sehingga terjadi
pengurangan volume intravaskuler secara berkala yang akan berhenti
setelah menopause. Dengan bertambahnya usia, pada kelompok 65
tahun keatas prevalensi hipertensi akan lebih tinggi terjadi pada
perempun diandingkan laki-laki (Kaplan, 2002).
Penelitian di Indonesia prevalensi hipertensi yang lebih tinggi
terdapat pada wanita (Depkes RI, 2006c). Hal ini terbukti dengan
adanya penelitian yang dilakukan oleh Sugiri (2004) di Jawa Tengah
mendapatkan prevalensi hipertensi sebesar 6,0% pada pria dan 11, 6%
pada wanita. Laporan dari Semarang, didapatkan 7,5% pada pria dan
10,9% pada wanita (Suyono, dkk., 2001). Sedangkan laporan dari
Setiawan (2006) menunjukkan prevalensi hipertensi di pulau Jawa
sebesar 36,7% pada pria dan 47,1% pada wanita.
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Yuliarti (2007)
menyatakan ada hubungan bermakna secara statistik antara jenis
kelamin dengan hipertensi. Hasil penelitian yang di lakukan oleh Hesti
Rahayu (2012) menunjukkan bahwa kejadian hipertensi lebih tinggi
terjadi pada perempuan sebesar 68,3% dibandingkan laki-laki sebesar
19
31,7% dan menjelaskan juga ada hubungan yang signifikan antara
jenis kelamin dengan kejadian hipertensi.
e. Etnis
Menurut data dari Third National Health and Nutrition
Examination Survey (NHANES III, 1988-1991) dalam Sheps (2005)
menunjukkan bahwa jumlah penderita hipertensi berkulit hitam 40%
akan lebih tinggi dibandingkan dengan yang berkulit putih. Hal ini
belum diketahui secara pasti penyebabnya, namun dalam orang
berkulit hitam ditemukan kadar rennin yang lebih rendah dan
sensitifitas terhadap vasopresin lebih besar (Amirlawaty, dkk, 2007
dalam Anggraini, dkk, 2008).
2. Faktor Risiko yang dapat Diubah
a. Obesitas
Berat badan merupakan faktor determinan pada tekanan darah
pada kebanyakan kelompok etnik di semua umur. Menurut National
Institutes for Health USA (NIH, 1998), prevalensi tekanan darah tinggi
pada orang dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) >30 (obesitas) adalah
38% untuk pria dan 32% untuk wanita, dibandingkan dengan
prevalensi 18% untuk pria dan 17% untuk wanita bagi yang memiliki
IMT <25 (status gizi normal menurut standar internasional).
Risiko terjadinya peningkatan tekanan darah pada orang yang
mempunyai berat badan lebih ialah 2 - 6 kali lebih tinggi daripada
orang dengan berat badan normal. Diperkirakan 20 - 30% kasus
hipertensi disebabkan oleh kelebihan berat badan. Beberapa penelitian
20
mendapatkan penurunan tekanan darah dapat terjadi dengan
menurunkan tekanan darah, baik pada individu dengan hipertensi
maupun normotensi. Diperkirakan penurunan rata - rata berat badan
9,2 kg dapat menyebabkan penurunan tekanan darah sistolik dan
diastolik masing-masing 6,3 dan 3,1 mmHg (Panduan PBL, 2003).
Klasifikasi berat badan berdasarkan IMT dijelaskan dalam
tabel di bawah ini:
Tabel 2.2
Klasifikasi Berat Badan berdasarkan IMT
Klasifikasi IMT(kg/m2)
Kurus
- Kekurangan berat badan
tingkat berat
- Kekurangan berat badan
tingkat ringan
Berat badan normal
Gemuk
- Kelebihan berat badan
ringan
- Kelebihan berat badan
tingkat berat (obesitas)
<27,0
17,0-18,5
18,5-24,9
25,0-24,9
>27,0
Menurut Kaplan dan Stamler (1991) dalam Depkes RI
(2006c) menyatakan bahwa kegemukan (obesitas) adalah presentasi
abnormalitas lemak uang dinyatakan dalam Indeks Massa Tubuh
(IMT) yaitu perbandingan antara berat badan dan tinggi badan kuadrat
dalam meter. Berat badan dan Indeks Massa Tubuh (IMT) berkorelasi
langsung dengan tekanan darah, terutama tekanan darah sistolik
(Depkes RI, 2006c).
Menurut hasil penelitian Yuliarti (2007) menyatakan bahwa
orang yang obesitas memiliki risiko 4.053 kali lebih tinggi
dibandingkan dengan orang yang tidak obesitas, sedangkan menurut
21
hasil penelitian Asdie, dkk (2009) menyatakan bahwa orang yang
obesitas memiliki risiko terkena hipertensi sebesar 2.653 kali lebih
tinggi dibandingkan dengan orang yang tidak obesitas. Dan hasil
penelitian oleh Hesti Rahayu (2012) menjelaskan bahwa orang dengan
obesitas 8.449 kali lebih berisiko daripada orang yang tidak obesitas.
Obesitas mempunyai korelasi positif dengan hipertensi. Anak-
anak remaja yang mengalami kegemukan cenderung mengalami
tekanan darah tinggi (hipertensi). Ada dugaan bahwa meningkatnya
berat badan normal relatif sebesar 10 % mengakibatkan kenaikan
tekanan darah 7 mmHg. Oleh karena itu, penurunan berat badan
dengan membatasi kalori bagi orang - orang yang obesitas bisa
dijadikan langkah positif untuk mencegah terjadinya hipertensi
(Khomsan, 2003).
b. Konsumsi Makanan Asin
Garam merupakan faktor yang sangat penting dalam
patogenesis hipertensi. Hipertensi hampir tidak pernah ditemukan
pada suku bangsa dengan asupan garam yang minimal (Gunawan,
2005). Asupan garam kurang dari 3 gram tiap hari menyebabkan
prevalensi hipertensi yang rendah, sedangkan jika asupan garam
antara 5 - 15 gram perhari prevalensi hipertensi meningkat menjadi
15 - 20 %. Pengaruh asupan terhadap timbulnya hipertensi terjadi
melalui peningkatan volume plasma, curah jantung dan tekanan darah
(Nurkhalida, 2003)
22
Garam menyebabkan penumpukan cairan dalam tubuh, karena
menarik cairan diluar sel agar tidak keluar, sehingga akan
meningkatkan volume dan tekanan darah. Pada manusia yang
mengkonsumsi garam 3 gram atau kurang ditemukan tekanan darah
rata-rata rendah, sedangkan asupan garam sekitar 7 - 8 gram tekanan
darahnya rata-rata lebih tinggi. Konsumsi garam yang dianjurkan
tidak lebih dari 6 gram/hari setara dengan 110 mmol natrium atau
2400 mg/hari (Thomas, 2005)
Contoh jenis makanan asin yang dapat menyebabkan
terjadinya hipertensi adalah telor asin, ikan asin, sayur asin, kecap
asin, kripik kentang, keju, daging kaleng, saos tomat dan saos cabe.
Hipertensi dapat terjadi jika sesorang mengkonsumsi makan makanan
asin minimal 1 kali perhari atau >1 kali perhari (Kemenkes, 2012).
c. Konsumsi Alkohol
Konsumsi alkohol harus diwaspadai karena dapat menjadi
penyebab sekitar 20 - 50 % dari semua kejadian hipertensi (Sheps,
2005). Mekanisme peningkatan tekanan darah akibat alkohol masih
belum jelas. Namun diduga peningkatan kadar kartisol, dan
peningkatan volume sel darah merah serta kekentalan darah berperan
dalam menaikkan tekanan darah (Depkes RI, 2006c).
Mengkonsumsi tiga gelas atau lebih minuman beralkohol
perhari dapat meningkatkan risiko hipertensi dua kali lebih tinggi
(Sheps, 2005). Berdasarkan hasil penelitian Wirakusumah (2001)
menyatakan bahwa tekanan darah orang yang mengkonsumsi alkohol
23
sebanyak dua kali sampai tiga kali sehari akan naik sekitar 40%
dibandingkan mereka yang tidak mengkonsumsi alkohol. Menurut
Savero (2004) menyatakan bahwa peminum alkohol mempunyai
risiko 2,31 kali menderita hipertensi dibandingkan dengan yang tidak
minum alkohol.
d. Konsumsi Kalium
Kalium adalah mineral yang membantu mengimbangi jumlah
natrium dalam cairan sel. Kalium membebaskan kelebihan natrium
dalam sel-sel melalui filtrasi lewat ginjal dan dikeluarkan bersama
urine. Jika makanan kita tidak cukup kandungan kaliumnya atau
tubuh tidak bisa mempertahnkan jumlah yang cukup maka jumlah
natrium akan menumpuk. Keadaan ini yang akan meningkatkan
risiko terjadinya hipertensi. Kadar kalium yang rendah akan
merangsang pelepasan hormon aldesteron yang meningkatkan retensi
natrium dan air sehingga risiko hipertensi meningkat (Sheps, 2005).
Sumber kalium adalah beras, beras ketan, roti, biscuit, jagung,
kentang, singkong, ayam, daging sapi, hati, ikan (sardine, mas dan
tongkol), telor bebek, kacang hijau, kacang kedelai, kacang mete,
kacang merah, pepaya, kembang kol, ketimu, alpukat, tomat,apel
merah, pisang, jeruk, susu kambing, susu cokelat, susu kental manis,
susu bubuk, kelapa, santan, gula merah, madu ,dan teh (Almatsier,
2006 & Soehardi, 2004).
Menurut Recommended Daily Allowance (RDA) edisi ke 9
NRC-National Academy of Science menyatakan bahwa kebutuhan
24
kalium yang diperkirakan cukup dan aman untuk kelompok dewasa
dalam waktu satu tahun adalah 684,375 - 2053,125 gram.
e. Konsumsi Lemak
Lemak berfungsi untuk sumber energi, sumber asam lemak
essensial, alat angkut vitamin larut lemak, menghemat protein,
member rasa kenyang dan kelezatan, sebagai pelumas, memelihara
suhu tubuh, dan pelindung organ tubuh (Almatsier, 2003).
Kebutuhan lemak untuk lanjut usia (masa manopause) tidak
melebihi 20-50% dari kebutuhan (Wirakusumah, 2004). Kebiasaan
konsumsi lemak jenuh erat kaitannya dengan peningkatan berat
badan yang berisiko terjadinya hipertensi. Menurut penelitian Dr.J.M.
Lacono dalam Siauw (1994) menyatakan bahwa dengan mengurangi
lemak hewan dalam makanan dapat menurunkan tekanan darah
karena dengan mengurangi lemak akan menigkatkan hormon
protatgladin dalam tubuh dan hormon ini sifatnya menurunkan
tekanan darah.
f. Konsumsi Kafein
Kafein adalah zat yang dapat mengatasi kelelahan dan
meingkatkan kosentrasi dan menggembirakan suasana hati. Sumber
kafein adalah kopi, the, soft drink, dan cokelat (Sheps, 2005).
Beberapa peneliti menyatakan bahwa kafein dapat membuat
pembuluh darah menyempit karena kafein dapat meblokir efek
adenosine yaitu hormon yang menjaga agar pembuluh darah tetap
lebar. Kafein juga merangsang kelenjar adrenal untuk melepas lebih
25
banyak kartisol dan adrenalin yang dapat memicu tekanan darah
menjadi meningkat (Sheps, 2005).
Menurut beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang yang
yang mengkonsumsi kafein secara teratur sepanjang hari mempunyai
rata-rata lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak emngkonsumsi
sam sekali. Hal ini terbukti dengan mengkonsumsi kafein didalam
dua sampai tiga cangkir kopi (200 - 250 mg) terbukti meningkatkan
tekanan darah sistolik sebesar 3-14 mmHg dan tekanan diastolik
sebesar 4 - 13 mmHg pada orang yang tidak mempunyai hipertensi
(Sheps, 2005).
g. Merokok
Penelitian Bowman yang dilakukan terhadap 28.236 wanita
di Massachussets yang pada awalnya tidak menderita hipertensi,
setelah pengamatan selama 9,8 tahun diperoleh peningkatan yang
signifikan terhadap kenaikan tekanan darah pada wanita yang
meroko pada wanita yang merokok lebih dari 15 batang per hari.
Kandungan dalam rokok terdapat nikotin yang dapat menyebabkan
meningkatnya denyut jantung dan menyebabkan vasokonstriksi
perifer yang akan meningkatkan tekanan darah arteri pada jangka
waktu yang pendek, selama dan setelah merokok (Black & Hawks,
2005).
Menurut Bustan (1997) dalam Suheni (2007) jenis perokok
menurut banyaknya jumlah rokok yang terbagi menjadi 3 kelompok
yaitu perokok ringan jika merokok < 10 batang/ hari, perokok sedang
26
jika merokok 10-20 batang/ hari dan perokok berat jika merokok >
20 batang/ hari.
Menurut Marvyn (1887) menyatakan dalam kasus hipertensi,
seorang perokok sigaret mempunyai risiko lebih besar dibandingkan
orang yang tidak merokok. Perokok yang tidak menghisap asap
tembakau, yaitu peroko cerutu dan pipa, mungkin mempunyai risiko
lebih kecil daripada perokok segaret, tetapi harus diingat bahwa
penyerapan zat berbahaya tetap bisa terjadi secara langsung melalui
mulut. Hal ini diperkuat oleh hasil penelitian Suheni (2007) yang
menyatakan ada hubungan yang bermakna antara jenis rokok dengan
hipertensi.
Dengan menghentikan rokok, maka kemungkinan terjadinya
hipertensi, serangan jantung, stroke, dan penyakit lainnya akan
menurun (Windarti, 2008). Berdasarkan penelitian Suryati (2005)
menyatakan bahwa ada hubungan signifikan antara merokok dengan
hipertensi.
h. Olahraga
Aktivitas fisik yang dapat menurunkan tekanan darah adalah
aktivitas fisik sedang yang teratur (konsumsi oksigen maksimum 40-
60%), aktivitas ini dilakukan selama kurang lebih 30 menit, dua kali
sampai tiga kali dalam satu minggu (Bonow et al., 2008).
Menurut Beevers (2002) dalam Suheni (2007) menyatakan
meskipun tekanan darah meningkat tajam ketika sedang melakukan
aktivitas fisik/ olahraga, namun jika ativitas fisik dilakukan secara
27
teratur akan lebih sehat dan memiliki tekanan darah lebih rendah
daripada mereka yang tidak melakukan aktifitas. Dalam pedoman
Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan di Amerika
Serikat menyarankan minimal melakukan aktifitas intensitas sedang
selama 30-60 menit yang dilakukan sedikitnya 5 hari dalam
seminggu dan aktifitas fisik intensitas berat selama 20 menit yang
dilakukan sedikitnya 3 kali dalam seminggu. Dengan melalukan
aktifitas fisik yang teratur dapat menurunkan tekanan darah sebanyak
20-10 mmHg (Sheps, 2005).
Aktivitas fisik yang mengangkat beban sebaiknya dihindari
karena dapat meningkatkan tekanan darah secara mendadak sebagai
respon vagal yang terjadi selama kontraksi otot isometrik ketika
mengangkat beban (Black & Hawks, 2005).
Contoh aktivitas fisik (olahraga) yang dapat dilakukan untuk
menurunkan tekanan darah tinggi adalah jalan pagi,jalan kaki,
sebam, bersepeda dan berenang. Kegiatan aktiviats ini disarankan
agar dilakukan ≥30 menit per hari dan ≥3hari per minggu
(Kemenkes, 2012)
Menurut ACSM pada tahun 2004 menyatakan hubungan
antara aktifitas fisik dengan hipertensi yaitu individu yang kurang
aktif mempunyai risiko menderita hipertensi 30-50% daripada
individu yang aktif bergerak (Dalimartha dkk, 2008). Berdasarkan
penelitian Hasurungan (2002) menyatakan bahwa tidak melakukan
aktifitas fisik mempunyai risiko sebesar 2,899 kali lebih tinggi
28
dibandingkan yang melakukan aktifitas fisik. Sedangkan menurut
hasil penelitian yang dilakukan Yuliarti (2007) menyatakan bahwa
responden yang tidak melakukan aktifitas fisik berisiko 0,306 kali
lebih tinggi dibandingkan dengan responden yang melakukan
aktifitas fisik.
i. Stres
Stres adalah reaksi atau respon tubuh terhadap stressor
psikososial (takanan mental atau beban hidup) (Striati, 2008). Jika
stress berlangsung lama, tubuh akan berusaha mengadakan
penyesuaian sehingg timbul kelanian organis atau perubahan
psikologis (Depkes RI, 2006c).
Hubungan antara stres dengan hipertensi diduga melalui
aktivitas saraf simpatis, yang dapat meningkatkan tekanan darah
secara bertahap. Apabila stress menjadi berkepanjangan dapat
berakibat tekanan darah menjadi tetap tinggi. Hal ini secara pasti
belum terbukti, akan tetapi pada binatang percobaan yang diberikan
pemaparan tehadap stress ternyata membuat binatang tersebut
menjadi hipertensi (Ferketich et al., 2000).
Menurut penelitian Suheni (2007) didapatkan bahwa
responden yang mengalami stres memiliki risiko terkena hipertensi
sebesar 9,333 kali lebih tinggi dibandingkan dengan responden yang
tidak memiliki stres. Stres sulit untuk diberi batasan dan diukur,
karena peristiwa yang menimbulkan stress pada seseorang belum
tentu menimbulkan stress pada orang lain (Sempel, 1991). Menurut
29
penelitian Framinghan dalam Yusida tahun 2001, ada beberapa orang
yang mengalami stres mereka beralih pada merokok, alkohol, atau
makan terlalu banyak untuk mengilangkan stress. Karena dari
kebiasaa-kebiasaan buruk yang terbukti malah akan meningkatkan
risiko hipertensi. Center for Epidemiology Studies Depression Scale
(CES-D), mendefinisikan stress (depresi), apabila nilai score
pertanyaan > 6 sesuai data CES-D (AMA, 2001).
D. Kerangka Teori
Kerangka teori dalam penelitian ini disusun berdasarkan rangkuman
tinjauan pustaka, khususnya hubungan antara faktor risiko dengan tingkat
kejadian hipertensi. Faktor yang berpengaruh pada angka kejadian hipertensi
diklasifikasikan menjadi dua yaitu faktor yang tidak dapat diubah adalah
riwayat keluarga dengan hipertensi, genetik, umur, jenis kelamin dan etnis
sedangkan faktor yang dapat diubah adalah Obesitas, konsumsi asin/garam,
konsumsi alkohol, konsumsi kalium, konsumsi lemak, konsumsi kafien,
merokok, olahraga, dan stress.
30
Bagan 2.1 Kerangka Teori Penelitian
Sumber : Modifikasi (Gunawan , 2005 & Sheps, 2005)
- Riwayat
Keluarga
- Umur
- Jenis Kelamin
- Genetik
- Etnis
Hipertensi
Konsumsi alkohol
Obesitas
Konsumsi makanan
asin/garam
Olahraga
Merokok
Strees
Konsumsi kafein
Konsumsi lemak
Konsumsi kalium
31
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
A. Kerangka Konsep
Dari banyak faktor risiko hipertensi yang telah dijabarkan pada sub
bab sebelumnya, peneliti hanya mengambil delapan variabel independen yaitu
riwayat keluarga, umur, jenis kelamin, obesitas, pola konsumsi makanan
asin/garam, merokok, stress, dan olahraga. Alasan peniliti mengambil
variable-variabel tersebut karena peneliti ingin lebih fokus melihat faktor-
faktor yang sesuai dengan hasil dari studi pendahuluan yang menunjukkan
bahwa variabel-variabel diatas yang banyak menyebabakan terjadinya
hipertensi.
Untuk variabel yang tidak diteliti peneleti mempunyai alasan sebagai
berikut; untuk genetik, faktor ini kurang fesibel untuk dilakukan dalam
penelitian ini karena membutuhkan pemeriksaan biomolekul yang cukup
kompleks dan biaya yang relatif mahal. Untuk etnis, merupakan faktor risiko
yang kurang tepat untuk diteliti karena lokasi penelitian mayoritas
penduduknya mempunyai ras yang sama. Untuk konsumsi alkohol, konsumsi
kalium, konsumsi lemak, dan konsumsi kafein, variabel ini sulit dilakukan
untuk pengukuran pola konsumsinya.
32
Bagan 3.1 Kerangka Konsep Penelitian
Riwayat keluarga
Umur
Jenis kelamin
Obesitas
konsumsi makanan
asin/garam
Merokok
Olahraga
Stress
Hipertensi
33
B. Definisi Operasional
3.1 Tabel Definisi Operasional
No Variabel Definisi Cara Ukur Alat Ukur Skala Ukur Hasil Ukur
1. Riwayat keluarga
dengan hipertensi
Adanya riwayat
keluarga yang
mengalami hipertensi
Wawancara Kuisoner Nominal 1. Iya : jika ada riwayat keluarga
dengan hipertensi
2. Tidak : jika tidak ada riwayat
hipertensi
2. Umur Lamanya hidup yang
dihitung berdasarkan
tanggal lahir hingga
sekarang
Wawancara Kuisoner Interval 1. 47-56
2. 57-66
3. 67-76
4. 77-87
3. Jenis kelamin Identitas subyek
penelitian sesuai
biologis atau fisiknya
Wawancara Kuisoner Nominal 1. laki-laki
2. perempuan
4. Konsumsi makanan
asin/garam
Kebiasaan makan
dalam
mengkonsusmsi
makanan asin
Wawancara Kuisoner Ordinal 1. Iya : jika makan makanan asin
(telor asin, ikan asin, sayur
asin, kecap asin, kripik
kentang, keju, daging
kaleng, saos tomat, saos cabe)
>1x / hari atau 1x/hari
2. Tidak : jika makan makanan
asin (telor asin, ikan asin,
sayur asin, kecap asin, kripik
kentang, keju, daging kaleng,
saos tomat, saos cabe) 3-
6x/minggu atau 1-2x/minggu
34
5. Merokok Kegiatan membakar
tembakau kemudian
dihisap asapnya
Wawancara Kuisoner Ordinal 1. Iya: jika seseorang merokok
setiap hari
2. Tidak: jika seseorang tidak
pernah merokok
6. Obesitas Kondisi berat badan
yang menyebabkan
indeks massa tubuh
(IMT) melebihi nilai
normal, dimana nilai
IMT normal adalah
18,5-24,9
Kondisi
obesitas
diukur
dengan
menghitung
IMT dengan
rumus
sebagai
berikut :
IMT=B
(kg)/ TB2
(m)
Timbangan
Meteran
Nominal 1. Gemuk : jika IMT >27
2. Tidak gemuk : jika IMT 18,5-
24,9
3. Malnutrisi: jika IMT <17,0
8. Olahraga Serangkaian gerak
raga yang teratur dan
terencana untuk
memelihara gerak
(mempertahankan
hidup)dan
meningkatkan
kemampuan gerak
Wawancara Kuisoner Nominal 1. Iya : ≥30 menit/hari dan ≥
3 hari/minggu
2. Tidak : <30 menit/hari
dan/atau < 3hari/minggu
35
(meningkatkan
kualitas hidup)
9 Stress Suatu keadaan
kondisi kejiwaan
seseorang yang
sedang tertekan
Wawancara Kuisoner Ordinal 1. Stress: jika hasil nilai
scor jawaban >16
2. Tidak stress: jika hasil
nilai scor jawaban <16
37
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif.
Penelitian kuantitatif deskriptif adalah suatu metode penelitian
sekelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem, pemikiran
suatu kelas peritiwa pada masa sekarang (M.Nazir dalam Konaah, 2010).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran faktor resiko
hipertensi pada penderita hipertensi diwilayah kerja Puskesmas Ciputat
Timur, Kota Tangerang Selatan tahun 2014.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Ciputat Timur
pada bulan April sampai Juni 2014.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah semua penderita hipertensi di
wilayah kerja Puskesmas Ciputat Timur, kota Tangerang Selatan tahun
2014.
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah penderita hipertensi yang
berkunjung dan berobat di Puskesmas Ciputat Timur, kota Tangerang
Selatan di bulan April sampai Juni tahun 2014.
- Kriteria Ekslusi : Pasien hipertensi yang sedang hamil
38
Tehnik sampling yang digunakan yaitu convenience, karena
peneliti mendapatkan respon ditempat dimana penderita hipertensi
melakukan pengobatan. Adapun pengambilan sampel minimum pada
penelitian ini menggunakan rumus besar sampel deskriptif kategorik
(Dahlan, 2010) :
n=
Keterangan :
n = besar sampel penelitian deskriptif kategorik
p = proporsi kategori variabel yang diteliti
Za = deviat baku alfa
d = tingkat ketetapan absolut yang dikehendaki (95%)
q = 1- p
n= ( )
( )
=
=
= 122 Sampel
D. Pengumpulan Data
1. Sumber Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data primer
yaitu data mengenai faktor resiko hipertensi pada penderita hipertensi
diwilayah kerja Puskesmas Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan
tahun 2014 yang diperoleh menggunakan kuisoner dan melakukan
39
pengukuran langsung terhadap tekanan darah, berat badan, dan tinggi
badan.
2. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini istrumen yang digunakan bermacam-macam,
sebagai berikut :
a. Alat sphygnmomanometer air raksa dan stetoskop yang sebelumnya
telah dilakukan kalibrasi alat. Alat sphygnmomanometer air raksa
dan stetoskop untuk mengukur tekanan darah sesuai prosedur,
mengukur tekanan darah akan dilakukan 2 kali dengan posisi
pengukuran yang sama dan hasil rata-rata pengukuran terakhir yang
akan diambil.
b. Timbangan berat badan dan meteran tinggi badan yang digunakan
sebelumnya telah dilakukan kalibrasi alat. Timbangan berat badan
untuk mengukur berat badan dan Meteran untuk mengukur tinggi
badan sehingga peneliti dapat mengukur IMT tubuh responden
dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
IMT = ( )
( )
c. Kuisoner untuk mengetahui variabel karakteristik faktor resiko
(umur, jenis kelamin, riwayat keluarga, kebiasaan merokok,
kebiasaan makan makanan asin/garam, olahraga).
d. Uji realibilitas kuisoner dan kalibrasi alat
- Kuisoner yang digunakan adalah kuisoner baku yang sebelumya
sudah dilakukan uji realibilitas dengan nilai Cronbach's Alpha
40
0,85 dan dilakukan uji reabilitas kembali pada 30 responden
mendapatkan nilai Cronbach's Alpha 0,786
- Kalibrasi alat (sphygnmomanometer air raksa dan stetoskop) dan
(timbangan berat badan dan meteran tinggi badan) telah dilakukan
dengan cara melakukan pengukuran pada tiga orang responden
dengan menggunakan alat yang sama.
E. Pengolahan Data
1. Pemeriksaan Data (Edittng)
Data yang telah dikumpulkan baik berupa pertanyaan atau
hasil pengukuran diperiksa terlebih dahulu kelengkapannya.
2. Pemeriksaan Kode (Coding)
Untuk memudahkan dalam pengolahan data yang telah
terkumpul setiap variabel dilakukan pemberian kode sebelum
dimasukkan dalam program komputer.
3. Penyuntingan Data (Data Editing)
Penyuntingan data yaitu untuk mmemeriksa kelengkapan dan
kejelasan jawaban responden dalam pengisian kuisoner untuk
memastikan semua pertanyaan telah dijawab oleh responden.
Penyuntingan data dilakukan sebelum proses pemasukan data dan
dilakukan dilapangan, agar data yang slah dan meragukan masih bisa
ditelusuri kembali kepada responden yang bersangkutan.
41
4. Pemasukan Data
Pemasukan data yaitu memasukan data kedalam komputer
dengan aplikasi SPSS untuk kemudian dianalisi
5. Pembersihan Data
Pembersihan data adalah membersihkan data dari kesalahan
memasukan data dan kesalahan dalam membaca kode.
F. Analisis Data
Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat, analisis
univariat digunakan untuk melihat frekuensi kejadian dalam bentuk
presentasi ataupun proporsi yang disajikan dalam bentuk tabel. Analisis
univariat bertujuan untuk menjelaskan karakteristik masing-masing
variabel yang akan diteliti.
42
BAB V
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Tempat Penelitian
1. Latar Belakang
Puskesmas adalah penanggung jawab penyelenggara upaya
kesehatan untuk jenjang tingkat pertama. Untuk menunjang keberhasilan
upaya kesehatan Puskesmas, telah dikembangkan aspek manajemen
tingkat Puskesmas. Diantaranya adalah Laporan Tahunan untuk melihat
sejauh mana Puskesmas dapat melaksanakan kegiatan yang telah
direncanakan, ataupun hambatan-hambatan dalam pelaksanaan kegiatan
yang telah dilakukan. UPT Puskesmas Ciputat Timur menyusun Laporan
Tahunan 2013 ( Januarai - Desember 2013) sebagai pelaporan proses
mengatasi masalah-masalah yang dihadapi dalam rangka pencapaian
tujuan yang telah ditetapkan. Tujuannya agar UPT Puskesmas Ciputat
Timur dapat mewujudkan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya
yaitu derajat kesehatan setinggi-tingginya sesuai dengan tujuan
pembangunan menuju Indonesia sehat 2010.
2. Visi, Misi, Motto Puskesmas Ciputat Timur
a. Visi
Menjadi Puskesmas yang mampu melaksanakan pelayanan kesehatan
prima yang berorientasi pada kepuasan pelanggan.
b. Misi
1) Memberikan pelayanan prima yang meliputi kegiatan promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif.
43
2) Mengembangkan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan.
3) Mengembangkan sumber daya manusia yang profesional dan
berkualitas.
4) Mengembangkan upaya kemandirian masyarakat bidang kesehatan.
5) Mengembangkan kemitraan lintas sektor dan swasta.
6) Mengembangkan sistem manajemen Puskesmas.
c. Motto
Bersih, Santun, Harmonis, Barokah dan Tertib
3. Gambaran Umum
Puskesmas Ciputat Timur merupakan salah satu dari empat puskesmas
yang ada di wilayah Kecamatan Ciputat Timur. Letaknya berbatasan dengan
:
Sebelah utara : DKI jakarta
Sebelah selatan : wilayah kerja Puskesmas Ciputat
Sebelah Barat : Wilayah Kerja Puskesmas Rengas dan DKI
jakarta
Sebelah Timur : Wilayah Kerja Puskesmas Pisangan
Puskesmas Ciputat Timur terletak di jalan Rempoa No.1 Kelurahan
Rempoa, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tanggerang Selatan Provinsi
Banten. Dibangun di atas tanah seluas 600 M2 dengan luas bangunan lebih
kurang 1000 m2 terdiri dari 2 lantai. Kegiatan pelayanan di pusatkan di
lantai 1 sedangkan lantai 2 difungsikan sebagai ruang pemimpin, staff,
data, dan ruang rapat. Serta dilantai 2 juga terdapat ruang pelayanan
44
pengobatan TB paru, kelas ibu hamil, ruang perawatan umum dan
laboratorium.
Wilayah kerja Puskesmas Ciputat Timur terdiri dari 2 kelurahan yaitu
kelurahan Rempoa dan Kelurahan Cempaka Putih.
1. Kependudukan
Puskesmas Ciputat Timur mempunyai 2 kelurahan binaan dengan total
jumlah penduduk 58.411 jiwa yang terdiri dari 29.445 jiwa laki-laki
dan 28.966 jiwa perempuan dengan tingkat kepadatan penduduk 128
jiwa per km2. Tingkat kepadatan penduduk lebih banyak di kelurahan
Rempoa yaitu 156 jiwa/km2 dibandingkan dengan kelurahan Cempaka
Putih yaitu 99 jiwa/km2. Jumlah KK yang ada di wilayah kerja
Puskesmas Ciputat Timur sebanyak 16.981 KK dengan jumlah rumah
sebanyak 11.383 rumah terdiri dari 139 TR dan 23 RW.
Tabel 5.1
Data Kependudukan di Wilayah Puskesmas Ciputat Timur
Tahun 2013
No Kelurahan Jumlah
Penduduk
Jumlah
KK
Jumlah
Rumah
RW RT
1 Rempoa 34.444 10.964 6.196 12 84
2 Cempaka
Putih
23.967 6.017 5.187 11 55
Total 58.411 16.981 11.383 23 139
Sumber: laporan kependudukan Kelurahan Rempoa tahun 2013, dan
laporan Keluruhan Cempaka Putih Tahun 2013
2. Sosial Ekonomi
a. Tingkat pendidikan
Perkembangan perekonomian Kecamatan Ciputat Timur tahun
2013 tercermin salah satunyadari peningkatan Produk Domesrik
45
Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku di tahun 2013.
Adapun data dari BPS belum tersedia untuk tingkat Kecamatan
Ciputat Timur sehingga belumdapat ditampilkan data akurat.
Selain itu data tidak ada dalam tabel profil yang harus di isi
sehingga kami sulit untuk menganalisanya.
b. Perkembangan Tahap Keluarga dan KK Miskin
Tabel 5.2
Perbandingan KK Miskin
No Tahun Jumlah Jiwa Jumlah Jiwa
Gakin
1 2011 60.094 10.061
2 2012 60.144 10.061
3 2013 58.411 3.840
Jumlah penduduk Wilayah Kerja Puskesmas Ciputat Timur tahun
2013 sebanyak 58.411 jiwa dan jumlah KK yang ada sebanyak
16.981. penduduk yang sudah mempunyai kartu Jamkesmas
sebanyak 3748 dari total kuota jamkesmas yaitu sebanyak 3840.
Hampir seluruh penduduk miskin yang memiliki kartu jamkesmas
maupun yang tidak memiliki kartu Jamkesmas terlayani dengan
baik untuk mendapat pelayanan kesehatan.
c. Tingkat pendidikan
Buta huruf/ tidak sekolah : 41 orang
Tidak tamat SD/MI : 280 orang
SD/MI : 5309 orang
SMP/MTS : 6163 orang
SMA/MA : 11061 orang
Sekolah Menengah Kejuruan : 9627 orang
46
Diploma I/ Diploma II : 7183 orang
Akademi/ Diploma III : 4884 orang
Universitas/ Diploma IV : 3962 orang
S2 / S3 (Master / Doktor) : 828 orang
Kemampuan membaca dan menulis dapat dilihat dari Angka
Melek Huruf sebagai salah satu indikator tingkat pendidikan, yang
diukur dengan presentase penduduk usia 10 tahun ke atasyang dapat
membaca dan menulis. Adapun rata-rata Angka Melek Huruf di
Wilayah Kecamatan Ciputat Timur adalah 99,81 % dengan rincian
99,73% pada jenis kelamin dan 99,89% pada jenis kelamin perempuan.
4. Program Kesehatan Puskesmas Ciputat Timur
a. Program Kegiatan Pokok
1. Promosi Kesehatan
2. Kesehatan Ibu dan Anak
3. Perbaikan Gizi
4. Pecegahan dan Pemberantasan Penyakit
5. Penyehatan Lingkungan
6. Pelayanan Pengobatan
b. Program Pengembangan Wajib
1. Program Lansia
2. Program UKS/UKGS
3. Program NAPZA
47
5. Data Sumber Daya
a. Tenaga Puskesmas
Tabel 5.3
Tenaga Puskesmas Ciputat Timur Tahun 2013
No Jenis Ketenagaan Jumlah Tenaga
1. Kepala Puskesmas 1
2 Subbag TU 1
3 Dokter Umum (DU) 3
4 Dokter Gigi (DRG) 2
5 Kesehatan Masyarakat (SKM) 2
6 Bidan 9
7 Perawat 6
8 Perawat Big 1
9 Analis Laboratorium 1
10 Tenaga Pelaksanaan Gizi 1
11 Fisioterapis 1
12 Petugas Loket 2
13 Juru Masak 1
14 Supir Ambulance 1
15 Security 4
16 Cleaning Service 4
Sumber : Data Puskesmas Ciputat Timur Tahun 2013
b. Peran Serta Masyarakat (PSM)
Peran Serta Masyarakat (PSM) adalah salah satu bentuk dari Upaya
Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang merupakan sarana
penyediaan data dan untuk melakukan evaluasi atas program yang
telah dilaksanakan. Sumber daya ini dikelola oleh, dari, untuk dan
bersama masyarakat, dengan bimbingan petugas Puskesmas, lintas
sektoral dan lembaga terkait.
Tabel 5.4
Peran Serta Masyarakat Ciputat Timur Tahun 2013
No Jumlah Peran Serta Masyarakat Jumlah
1 Jumlah Kader Aktif 332
2 Jumlah Posyandu Aktif 43
3 Jumlah Psoyandu dengan UKGMD 43
Sumber : Data Puskesmas Ciputat Timur Tahun 2013
48
B. Analisis Univariat
1. Gambaran Jenis Kelamin
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, didapatkan sebaran data
Jenis kelamin pada pasien hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Ciputat
Timur tahun 2014 yang disajikan dalam bentuk tabel 5.5 berikut ini.
Tabel 5.5
Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin pada Pasien Hipertensi di
Wilayah Kerja Puskesmas Ciputat Timur Tahun 2014
Jenis Kelamin N %
Laki-Laki 40 32,8
Perempuan 82 67,2
Total 122 100
Pada variabel jenis kelamin terdiri dari 1 pertanyaan, terdapat pada data
responden. Variabel jenis kelamin diklasifikasikan menjadi dua yaitu laki-
laki dan perempuan. Berdasarkan hasil analisa data jenis kelamin yang
lebih dominan adalah jenis kelamin perempuan dengan jumlah 82
(67,2%) sedangkan jenis kelamin laki-laki dengan jumlah 40 (32,8%).
2. Gambaran Umur
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, didapatkan sebaran data umur
pada pasien hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Ciputat Timur tahun
2014 yang disajikan dalam bentuk tabel 5.6 berikut ini.
Tabel 5.6
Distribusi Frekuensi umur pada Pasien Hipertensi di Wilayah Kerja
Puskesmas Ciputat Timur Tahun 2014
Umur N %
47-56 29 23,8
57-66 56 45,9
67-76 34 27,9
77-87 3 2,5
Total 122 100
Pada variabel umur terdiri dari 1 pertanyaan, terdapat pada data responden.
Berdasarkan hasil analisa data umur didapatkan lebih dominan rentang umur
49
57-66 dengan jumlah 56 (45,9%) sedangkan rentang umur 67-76 dengan
jumlah 34 (27,9%), rentang umur 47-56 dengan jumlah 29 (23,8%), dan
rentang umur 77-87 dengan jumlah 3 (2,5%).
3. Gambaran Riwayat Keluarga
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, didapatkan sebaran data
riwayat keluarga pada pasien hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Ciputat
Timur tahun 2014 yang disajikan dalam bentuk tabel 5.8 berikut ini.
Tabel 5.8
Distribusi Frekuensi Riwayat Keluarga pada Pasien Hipertensi di
Wilayah Kerja Puskesmas Ciputat Timur Tahun 2014
Riwayat Keluarga dengan
Hipertensi
N %
Ya 71 58,2
Tidak 51 41,8
Total 122 100
Berdasarkan hasil analisa data riwayat keluarga yang lebih dominan adalah
riwayat keluarga dengan hipertensi sejumlah 71 (58,2%) sedangkan riwayat
keluarga dengan tidak hipertensi sejumlah 51 (41,8%).
4. Gambaran Obesitas
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, didapatkan sebaran data
obesitas pada pasien hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Ciputat Timur
tahun 2014 yang disajikan dalam bentuk tabel 5.7 berikut ini.
Tabel 5.7
Distribusi Frekuensi Obesitas Pada Pasien Hipertensi di wilayah kerja
Puskesmas Ciputat Timur tahun 2014
Obesitas N %
Obesitas 18 14,8
Tidak Obesitas 104 85,2
Total 122 100
50
Berdasarkan hasil analisa data obesitas didapatkan bahwa pasien hipertensi
dengan obesitas sebesar 18 (14,8%) tetapi sebagian besar penderita
hipertensi memiliki berat badan yang tidak obesitas sebesar 104 (85,2%).
5. Gambaran Merokok
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, didapatkan sebaran data
perokok pada pasien hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Ciputat Timur
tahun 2014 yang disajikan dalam bentuk tabel 5.9 berikut ini.
Tabel 5.9
Distribusi Frekuensi Merokok Pada Pasien Hipertensi di wilayah kerja
Puskesmas Ciputat Timur tahun 2014
Perokok N %
Ya 27 22,1
Tidak 92 77,9
Total 122 100
Berdasarkan hasil analisa data merokok didapatkan bahwa penderita
hipertensi dengan merokok sejumlah 27 (22,1%) dan penderita hipertensi
yang tidak merokok sejumlah 92 (77,9%).
6. Gambaran Konsumsi Makanan Asin
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, didapatkan sebaran data
konsumsi Makanan Asin pada pasien hipertensi di wilayah kerja Puskesmas
Ciputat Timur tahun 2014 yang disajikan dalam bentuk tabel 5.10 berikut ini.
Tabel 5.10
Distribusi Frekuensi Konsumsi Makanan Asin Pada Pasien Hipertensi di
wilayah kerja Puskesmas Ciputat Timur tahun 2014
Konsumsi
Makanan Asin
N %
Ya 85 69,7
Tidak 37 30,3
Total 122 100
51
Berdasarkan hasil analisa data konsumsi makanan asin didapatkan bahwa
pasien hipertensi yang sering mengkonsumsi makanan asin sejumlah 85
(69,7%) sedangkan pasien hipertensi yang tidak mengkonsumsi makanan asin
sejumlah 37 (30,3%).
7. Gambaran Olahraga
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, didapatkan sebaran data Olahraga
pada pasien hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Ciputat Timur tahun 2014
yang disajikan dalam bentuk tabel 5.11 berikut ini.
Tabel 5.11
Distribusi Frekuensi Olahraga Pada Penderita Hipertensi di wilayah
kerja Puskesmas Ciputat Timur tahun 2014
Olahraga N %
Ya 26 21,3
Tidak 96 78,7
Total 122 100
Berdasarkan hasil analisa data olahraga didapatkan bahwa pasien hipertensi
yang biasa olahraga berjumlah 26 (21,3%) sedangkan pasien hipertensi yang
tidak pernah olahraga berjumlah 96 (78,7%).
8. Gambaran Stress
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, didapatkan sebaran data Trees
pada pasien hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Ciputat Timur tahun 2014
yang disajikan dalam bentuk tabel 5.12 berikut ini.
Tabel 5.12
Distribusi Frekuensi obesitas Pada Pasien Hipertensi di wilayah kerja
Puskesmas Ciputat Timur tahun 2014
Stres N %
Ya 68 55,7
Tidak 54 44,3
Total 122 100
52
Berdasarkan hasil analisa data stres didapatkan bahwa pasien hipertensi yang
mengalami stress yaitu sejumlah 68 (55,7%) sedangkan pasien hipertensi yang
tidak mengalami stres yaitu sejumlah 54 (44,3%).
53
BAB VI
PEMBAHASAN
A. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki keterbatasan dalam proses pelaksanaannya, adapun
keterbatasan-keterbatsan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Kemungkinan ada kesalahan dalam pengukuran tekanan darah atau
penggunaan sphygnomanometer. Apalagi sphygnomanometer yang
digunakan sphygnomanometer air raksa, dimana titik nol alat
sphygnomanometer tidak tepat atau tidak pas letaknya, pemompaan tekanan
alat yang tiba-tiba menyebabkan spasme arteri brakhialis sehingga hasil yang
diperoleh tidak akurat, letak posisi cuff yang tidak tepat, serta ukuran cuff
yang tidak tepat.
2. Kemungkinan ada kesalahan dalam pembacaan hasil timbangan yang kurang
teliti atau posisi tubuh responden yang kurang berdiri tegak dalam
pengukuran berat badan.
3. Kemungkinan ada kesalahan dalam pengukuran tinggi badan dengan
menggunakan meteran pada saat pengukuran posisi tubuh responden yang
tidak terlalu tegak dan kurangnya ketelitian dalam pembacaan anggkanya.
4. Kemungkinan dalam pengambilan data tentang faktor resiko, ada
keterbatasan seperti kurangnya pemahaman, kejujuran dan daya ingat
responden.
5. Kemungkinan dalam penggalian pertanyaan stress kurang lebih dalam, selain
itu ada keterbatasan seperti kurangnya motivasi, kejujuran dari responden
dalam menjawab pertanyaan variabel stres karena ada faktor malu untuk
mengungkapkan keadaan sebenarnya.
54
B. Analisis Univariat
Berdasarkan data yang diperoleh secara presentasi bahwa hipertensi cukup tinggi
di wilayah kerja Puskesmas Ciputat Timur yaitu sebesar 41,9 %.
1. Gambaran Jenis Kelamin responden di Wilayah kerja Puskesmas
Ciputat Timur tahun 2014.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar
subjek penelitian berjenis kelamin perempuan (67,2%) sedangkan yang
berjenis laki-laki (32,8%). Hasil Analisis diketahui bahwa presentasi
kejadian hipertensi lebih banyak terjadi pada perempuan daripada laki-
laki.
Hasil penelitian ini sejalan dengan pernyataan Kaplan (2002) yang
menyatakan bahwa dengan bertambahnya usia, pada kelompok 65
tahun ke atas prevalensi hipertensi akan lebih tinggi terjadi pada
perempuan dibandingkan laki-laki. Serta sejalan juga dengan
pernyataan, (Depkes RI, 2006c) yang menyatakan bahwa prevalensi
hipertensi lebih tinggi terdapat pada wanita. Hal ini di buktikan dari
hasil penelitian Sugiri (2004) di Jawa Tengah yang mendapatkan
prevalensi hipertensi pada wanita lebih besar dengan jumlah 11,6%
dibandingkan laki-laki 6,0%, serta laporan dari hasil penelitian
Setiawan (2006) di di pulau Jawa menunjukkan hasil prevalensi
hipertensi pada wanita sebesar 47,1 % sedangkan pada laki-laki 36,7%.
Dibuktikan juga oleh hasil penelitian Hesti Rahayu (2012) yang
memperoleh hasil bahwa kejadian hipertensi lebih tinggi terjadi pada
perempuan sebesar 68,3% dibandingkan laki-laki sebesar 31,7%.
55
Kejadian hipertensi lebih besar terjadi pada jenis kelamin
perempuan di wilayah kerja Puskesmas Ciputat Timur dikarenakan
perempuan lebih peduli untuk mengontrol penyakit hipertensinya
dibandingkan laki-laki.
2. Gambaran Umur responden di Wilayah kerja Puskesmas Ciputat
Timur tahun 2014.
Berdasarkan hasil Analisis didapatkan bahwa lebih dominan pada
rentang umur 57-66 dengan jumlah 56 (45,9%) bidandingkan rentang
umur 67-76 dengan jumlah 34 (27,9%), rentang umur 47-56 dengan
jumlah 29 (23,8%), dan rentang umur 77-87 dengan jumlah 3 (2,5%).
Hasil penelitian ini sejalan dengan pernyataan (Depkes RI, 2006c)
yang menyatakan bahwa tingginya kejadian hipertensi sejalan dengan
bertambahnya usia, karena disebabkan oleh perubahan struktur pada
pembuluh darah besar sehingga lumen menjadi sempit dan dinding
pembuluh darah menjadi kaku, sehingga akibat tersebut tekanan darah
sistolik meningkat.
Hasil penelitian ini juga didukung oleh beberapa penelitian
sebelumnya, Sugiharto (2007) menyatakan bahwa umur mempunyai
hubungan yang bermakna dengan kejadian hipertensi dan merupakan salah
satu faktor resiko hipertensi dimana semakin tua umur, semakin beresiko
terserang hipertensi didapatkan hasil penelitian bahwa umur 36-45 tahun
mempunyai resik menderita hipertensi 1,23 kali, umur 45-55 tahun
beresiko 2,22 kali, dan Umur 56-65 tahun beresiko 4,76 kali dibandingkan
umur yang lebih muda. Penelitian yang dilakukan oleh Indrawati,
56
Wedhasari, dan Yudi (2009) juga menyatakan bahwa umur adalah faktor
resiko paling tinggi pengaruhnya terhadap kejadian hipertensi.
3. Gambaran Riwayat Keluarga responden di Wilayah kerja Puskesmas
Ciputat Timur tahun 2014.
Berdasarkan hasil Analisis data responden, riwayat keluarga
dengan hipertensi sejumlah 71 (58,2%) sedangkan riwayat keluarga
dengan tidak hipertensi sejumlah 51 (41,8%). Hasil ini sejalan dengan
peryataan (Black & Hawks, 2005) yang menyatakan bahwa seseorang
yang mempunyai riwayat keluarga dengan hipertensi akan beresiko lebih
tinggi dibandingkan dengan seseorang yang tidak mempunyai riwayat
keluarga dengan hipertensi.
Dan sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Anggraini dkk
(2008) menyatakan bahwa seseorang yang mempunyai riwayat keluarga
dengan hipertensi sekitar 8 kali lebih tinggi dibandingkan dengan
seseoarang yang tidak memiliki riwayat keluarga yang tidak hipertensi.
Menurut hasil penelitian Hasurungan (2002) menyatakan bahwa seseorang
yang memiliki riwayat keluarga dengan hipertensi beresiko sebesar 2,035
kali lebih tinggi dibandingkan dengan seseorang yang tidak memiliki
riwayat keluarga dengan hipertensi.
4. Gambaran Obesitas responden di Wilayah kerja Puskesmas Ciputat
Timur tahun 2014.
Berdasarkan hasil Analisis data obesitas didapatkan bahwa
penderita hipertensi dengan obesitas sejumlah 18 (14,8%), sedangkan
57
penderita hipertensi lebih besar terdapat pada penderita yang tidak obesitas
sejumlah 104 (85,2%).
Penelitian ini ada kesenjangan antara teori dengan hasil uji
statistik. Dimana menurut teori sesuai hasil penelitian sebelumnya,
penelitian Sihombing (2009) menyatakan bahwa obesitas berkaitan erat
dengan peningkatan tekanan darah baik pada laiki-laki maupun
perempuan. Dan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rosalina (2008)
menyatakan bahwa seseorang yang obesitas akan lebih beresiko
mengalami hipertensi dibandingkan dengan seseorang yang tidak obesitas.
Sedangkan dalam penelitian ini didapatkan bahwa hasil uji statistiknya
penderita hipertensi dengan IMT yang tidak obesitas, hal ini
dimungkinkan karena adanya faktor lain yang mempengaruhi kejadian
hipertensi.
Proporsi obesitas yang rendah dimungkinkan karena responden
lebih banyak pada rentang umur 57-66 tahun yang tergolong lansia,
Dimana pola makan lansia pada rentang umur tersebut sudah mulai
berkurang.
5. Gambaran Merokok pada responden di Wilayah kerja Puskesmas
Ciputat Timur tahun 2014.
Berdasarkan hasil Analisis data merokok didapatkan bahwa
penderita hipertensi dengan merokok sejumlah 27 (22,1%) dan penderita
hipertensi yang tidak merokok sejumlah 92 (77,9%).
Menurut teori Black & Hawks (2005) yang menyatakan bahwa
kandungan dalam rokok terdapat nikotin yang dapat menyebabkan
58
meningkatnya denyut jantung dan menyebabkan vasokontriksi perifer
yang akan meningkatkan tekanan darah perifer pada jangka waktu yang
pendek, selama dan setelah merokok.
Hasil penelitian Roslina (2007) yang menyatakan adanya
hubungan antara kebiasaan merokok dengan kejadian hipertensi.
Penelitian Suryati (2005) menyatakan bahwa ada hubungan signifikan
antara merokok dengan hipertensi.
Dari hasil penelitian ini ada sedikit perbedaan yaitu penderita
hipertensi pada penelitian ini sebagian besar tidak merokok, tetapi untuk
faktor Merokok beresiko terhadap kejadian hipertensi. Hal ini
kemungkinan disebabkan karena sebagian besar subjek penelitian yang
saat ini adalah perempuan (67,2%) yang bukan perokok sedangkan
responden laki-laki yang merokok hanya sedikit yaitu sebesar (22,1%).
6. Gambaran Konsumsi Makanan Asin pada responden di Wilayah kerja
Puskesmas Ciputat Timur tahun 2014.
Berdasarkan hasil Analisis data konsumsi makanan asin didapatkan
bahwa penderita hipertensi yang sering mengkonsumsi makanan asin
sejumlah 85 (69,7%) sedangkan penderita hipertensi yang tidak
mengkonsumsi makanan asin sejumlah 37 (30,3%).
Hasil penelitian ini sejalan dengan pernyataan (Dirsken dik, 2000)
menyatakan bahwa konsumsi sodium akan mengaktifkan mekanisme
vasopresor dalam sistem saraf pusat dan mesntimulasi terjadinya retensi
air yang berakibat pada peningkatan tekanan darah. Hasil penelitian
sebelumnya juga membuktikan bahwa ada hubungan antara konsumsi
59
makanan asin dengan kejadian hipertensi yaitu hasil penelitian Sugiharto
(2007) yang menyatakan bahwa seseorang yang terbiasa konsumsi
makanan asin akan beresiko 3,95 kali dibandingkan orang yang tidak
terbiasa konsumsi makanan asin.
7. Gambaran Olahraga pada responden di Wilayah kerja Puskesmas
Ciputat Timur tahun 2014.
Berdasarkan hasil Analisis data olahraga didapatkan bahwa
penderita hipertensi yang biasa olahraga berjumlah 26 (21,3%) sedangkan
penderita hipertensi yang tidak pernah olahraga berjumlah 96 (78,7%).
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Dalimartha, dkk
(2005) yang menyatakan bahwa ada hubungan antara aktivitas fisik
dengan kejadian hipertensi, dan individu yang kurang aktif mempunyai
resik menderita hipertensi sebesar 30-50%. Hasil penelitian juga
dibuktikan dengan hasil penelitian sebelumnya yaitu penelitian yang
dilakukan oleh hasurungan (2002) yang menyatakan bahwa tidak
melakukan aktivitas fisik mempunyai resik sebesar 2,899 kali lebih tinggi
dibandingkan yang melakukan aktivitas fisik.
8. Gambaran stress pada responden di Wilayah kerja Puskesmas
Ciputat Timur tahun 2014.
Berdasarkan hasil Analisis data stres didapatkan bahwa penderita
hipertensi yang mengalami stres yaitu sejumlah 68 (55,7%) sedangkan
penderita hipertensi yang tidak mengalami stres yaitu sejumlah 54
(44,3%).
60
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Framinghan dalam Yusida
2001 yang menyatakan bahwa ada beberapa orang yang mengalami stress
mereka beralih pada merokok, alkohol atau makan terlalu banyak, hal ini
yang menyebabkan hipertensi terjadi karena kebiasaan-kebiasaan buruk
yang meningkatkan resiko hipertensi.
Hasil penelitian sebelumnya yang sejalan dengan penelitian ini
yaitu penelitian yang dilakukan oleh Hesti Rahayu (2012) menyatakan
bahwa stress mempunyai hubungan bermakna dengan kejadian hipertensi.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh suheni (2007) didapatkan bahwa
responden yang mengalami stres memiliki resiko terkena hipertensi
sebesar 9,333 kali lebih tinggi dibandingkan dengan responden yang tidak
memiliki stres.
61
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Proporsi hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Ciputat Timur tahun
2014 adalah 8,73%
2. Gambaran faktor resiko jenis kelamin pada pasien hipertensi diwilayah
kerja Puskesmas Ciputat Timur tahun 2014 adalah lebih dominan pada
jenis kelamin perempuan sebesar 82 (67,2%).
3. Gambaran faktor resiko pada pasien hipertensi diwilayah kerja
Puskesmas Ciputat Timur tahun 2014 adalah lebih dominan pada
rentang umur 57-66 sebesar 56 (45,9%).
4. Gambaran faktor resiko riwayat keluarga pada pasien hipertensi
diwilayah kerja Puskesmas Ciputat Timur tahun 2014 adalah lebih
dominan pada pasien yang memiliki riwayat keluarga sebesar 71
(58,2%).
5. Gambaran faktor resiko obesitas pada penderita hipertensi diwilayah
kerja Puskesmas Ciputat Timur tahun 2014 sebesar 27 (22,1%).
6. Gambaran makan makanan asin/garam pada penederita hipertensi
diwilayah kerja Puskesmas Ciputat Timur tahun 2014 adalah lebih
dominan pada pasien yang sering mengkonsumsi makanan asin sebesar
85 (69,7%).
62
7. Gambaran faktor resiko kebiasaan merokok pada pasien hipertensi
diwilayah kerja Puskesmas Ciputat Timur tahun 2014 sebesar 27
(22,1%).
8. Mengetahui faktor resiko gambaran olahraga pada pasien hipertensi
diwilayah kerja Puskesmas Ciputat Timur tahun 2014 adalah lebih
dominan pada pasien yang tidak melakukan olahraga sebesar 96
(78,7%).
9. Gambaran faktor resiko stress pada pasien hipertensi diwilayah kerja
Puskesmas Ciputat Timur tahun 2014 adalah lebih dominan pada
pasien yang mengalami stres sebesar 68 (55,7%).
B. Saran
1. Kepada Pihak Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan
- Melakukan deteksi dini terhadap penyakit hipertensi dan faktor
resikonya serta pencatatan dan pelaporan.
- Meningkatkan fasilitas program Posbindu (pos pembinaan terpadu)
yang telah tersedia untuk para lansia sehingga dapat dimanfaatkan
sebagai tempat melakukan cek kesehatan secara rutin maupun
penyuluhan-penyuluhan pelayanan kesehatan.
- Meningkatkan upaya kuratif untuk kelompok yang beresiko tinggi
terhadap hipertensi, terutama pada mereka yang kurang mampu
dengan tujuan mencegah terjadinya komplikasi dari hipertensi itu
sendiri.
63
2. Kepada Pihak Puskesmas Ciputat Timur
- Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan terutama terhadap
penderita hipertensi
- Meningkatkan upaya pelayanan kesehatan yang lebih utama adalah
upaya preventif untuk mengendalikan faktor resiko hipertensi
- Meningkatkan upaya kuratif untuk kelompok yang beresiko tinggi
terhadap hipertensi
3. Kepada Masyarakat penderita hipertensi wilayah kerja Puskesmas
Ciputat Timur
- Meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan diri terhadap penyakit
hipertensi dan faktor resikonya dengan memeriksakan tekanan
darah secara berkala dan mengubah pola hidup sehat seperti
berolahrga rutin, konsumsi makanan asin di kurangi , mengontrol
pola makan dan mengurangi stres.
- Meningkatkan motivasi untuk melakukan pengobatan rutin saat
obat sudah habis
4. Kepada peneliti lain
- Diharapkan adanya penelitian yang menggunakan karakteristik
sampel yang berbeda
- Di harapkan adanya penelitian dengan menggunakan metode yang
lebih baik dan jumlah sampel yang lebih besar
- Di harapkan adanya penelitian yang menghubungkan antara faktor
resiko hipertensi dengan kejadian hipertensi
DAFTAR PUSTAKA
Adediran, O. et.al. 2009. “Relationship Between BMI Ana Blood Pressure and
Rural Nigerian dwellers”. Internet Journal of Nutrition and Wellness
Vol.7 No.1.
Almatsier, Sunita. 2006. Penuntun Diet Edisi Baru Instalasi Gizi Perjan RS Dr.
Cipto Mangunkusumo dan Asosiasi Dietisien Indonesia. Jakarta : PT.
Gramedia Pustaka Utama.
A.Tjokronegoro dan H. Utama. 2001. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam II. In: E.
Susalit, E.J. kapojos, dan H.R. Lubis ed. Hipertensi Primer. Jakarta :
Gaya Baru. P: 453-456
Almatsier, Sunita. 2003. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka
Utama
Anggraini, dkk. 2009. Fakotr-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian
Hipertensi Pada Pasien yang Berobat di Poliklinik Dewasa Puskesmas
Bangkinang Periode Januari Sampai Juni 2008.
Arnaout MS, Almahmeed W, Ibrahim M, Ker J, Khalil MT, Van Wyk CT, et al.
2011. Hypertension and it management in countries in Africa and the
Middle East, whit special reference to the place of beta-blockade. Curr
Med Res Opin 27:1223-1236
Asdie, Ahmad Husein dkk. Faktor-Faktor Kejadian Hipertensi pada Perempuan
Usia 20-50 tahun di Kota Bengkulu. April 21, 2009 [dikutip tanggal 9
september 2009]. Available :
http://fetpugm.com/index.php?option=com_content&view=artcle&id=14
5:faktor-faktor-kejadian-hipertensi-pada-perempuan-usia-20-50-tahun-di-
kota-bengkulu&catid=48:penelitian&It emd=92
Black, J.M & Hawks, J.H. 2005. Medical surgical nursing: clinical magament for
positive outcomes. 7th
Edition. St. Louis: Elsevier Saunders
Bonow, R.O., Libby, P., Mann, D.L & Zipes, D.P. 2008. Braunwald’s heart
disease. USA: Saunders Elseveir
Carter, B. L., Einhorn, P.T., Brands, M., He, J., Cutler, J. A., Whelton, P. K., et.al,
2008. Thiazide-Induced Dysglycemia: Call for research from a working
group From the National Heart, Lung, and Blood institute. Hypertension,
52, 1-7.
Chunfang Qiu, Michelle A. Williams, Wendy M. Leisenring, at. al., 2003. Family
History of Hypertension. North Seattle: American Heart Association,
Inc;41:408.
Dalimartha, Setiawan dkk. 2008. Care Your Self Hipertensi. Jakarta : Penebar
Plus Positif
Depkes RI. 2008. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar Riskesdas provinsi
banten pada tahun 2007. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik
Indoesia
_________. 2006c. Pedoman Teknis Penemuan Dan Tatalaksana Penyakit
Hipertensi. Jakarta : Direktorat pengendalian penyakit tidak menular.
Direktorat Jendral PP dan PL
Dirksen, S.R., Heitkemper, M.M & Lewis, S.M., 2000. Melinicdical Surgical
nursing: assessment and management of clinical problems, USA : Mosby.
Ellekjaer H, Holmen J, Vatten L., 2001. Blood Perssure, smoking and body mass
in relation to mortality from stroke and coronary heart disease in the
elderly. A. 10- year follow-up in Norway. Blood press;10(3): 156-163
Elmer, P. J., Obarzanek, E., Vollmer, W.M., Simons-Morton, D., Stevens, V. J.,
Young, et al. (2006). Effects of comprehensive modification on diet,
weight, physical fitness and blood pressure control: 18-month result of
arandomized trial. Annals of Internal Medicate, 144, 485-495.
Ferketich et. Al., 2000. Links Among Depression, Race, Hypertension, and the
Heart. USA: J Clin Hypertens 2(6) Le Jacq Communications, Inc; 410-
412.
Gunawan, 2001. Hipertensi. Jakarta: PT Gramedia
Gunawan-Lany, 2005. Hipertensi. Yogyakarta: Penerbit Kanisius; 9-19
Hahn, D.B & Payne, W.A., 2003. Focus on health. Sixth Edition. USA: Mc Graw
Hill.
Hasurungan, Jefri., 2002. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Hipertensi
Pada Lansia Di Kota Depok tahun 2012. Tesis. Program Pasca Sarjana
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universita
Indonesia
InfoKes Depkes RI. InaSH Menyokong Penuh Penanggulangan Hipertensi.
Jan23, 2007 [ dikutip tanggal 24 agustus 2009]. Available :
http://74.125.153.132/search?q=cache:HxfllCan-
z4J:dinkeskotasemarang.go.id/index.php%3Foption%3Dcom_content%26
task%3Dview%26id3D71%Itemid%D2+prevalensi+hipertensi&cd=10&hl
=id&ct=clnk&gl=id&client=firefox-a.
Kaplan NM, 2002. Clinical Hipertension, 8th
Ed. Lippincott : Williams & Wilkins.
Khomsan-Ali, Pangan dan Gizi untuk Kesehatan. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2003; 88,96.
Kodim, Nasrin. Hipertensi Yang Besar Yang Diabaikan. Juli 01, 2001 [ dikutip
tanggal 24 Agustus 2009 ]. Available :
http://74.125.153.132/search?q=cache:TznoEyuUQMJ:www.inashonline.o
rg/newsDetail.apxs%3Fnid%3D9+prevalensi+hipertensi&cd=337hl=id&ct
=clnk&gl=id&client=firefox-a
Lewis,S., Heitkemper,M., Dirksen, s., O’Brien,P., & Bucher,L., 2007. Medical-
Surgical nursing : Assessment and management of clinical problems.
Missouri: Elsevier.
Lili dan Tantan, 2007. Seratus Jawaban Tentang Hipertensi. Gramedia : Jakarta
Marvyn, Leonard. 1987. Hipertensi : Pengendalian Lewat Vitamin, Gizi, dan
Diet. Jakarta : ARCAN
Menotti A, Lanti M, kafatos A, Nissinen A, Dontas A, Nedeljkovic S, et al; 2004.
The role of baseline casual blood pressure measurement and of blood
pressure changes in middle age in prediction of cardiovascular and all-
cause mortality occurring late in life: a cross-cultural comparison among
the European cohorts of Seven Countries Study. J Hypertens;22(9):
1683-1690
Nurkhalida, Warta Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Depkes RI., 2003; 19-21
Panduan PBL, 2003. FK UI; Jakarta
Puskom Depkes RI. Kendalikan stress dan hipertensi, raih produktifitas. Jul 3,
2008 [ dikutip tanggal 9 november 2009]. Available
:http://www.depkes.go.id/index.php?option=newsblik&task=viewarticle
&sid=3145&Itemid=2
Radecki Thomas E. J.D., 2000. Hypertension: Salt is a Major Risk Factor. USA: J
Cardiovasc, Feb;7(1); 5-8.
Riyadina, Woro. 2002. Faktor-Faktor Resiko Hiperensi pada Operator Pompa
Bensin (SPBU) di Jakarta. Jurnal Media Litbang Kesehtan vol. XII no.2
tahun 2002 : 29-33
Sarasaty, Rinawang Frilyan. 2011. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan
Hipertensi Pada Kelompok Lanjut Usia Di Kelurahan Sawah Baru
Kecamatan Ciputat Kota Tangerang SelatanTahun 2011. Skripsi S1
Kesehatan Masyarakat UIN Jakarta.
Saverio Stranges, Tiejian Wu, Joan M. Dorn, et.al. 2004. Relationship of Alcohol
Drinking Pattern to Risk of Hypertension: A Population-Based Study. J.
Hypertens; 413-417
Sempel, Peter. 1991. Tekanan Darah Tinggi. Jakarta : Arcan
Setiawan, Zamhir. 2006. Prevalensi dan Determinan Hipertensi Di Pulau Jawa
tahun 2004. Jurnal Kesehatan Masyarakat nasional Vol 1 No 2, Oktober
2006 : 57-62
Sheps, Sheldon G. 2005. Mayo Clinic Hipertensi Mengatasi Tekanan Darah
Tinggi. Jakarta : PT. Intisari Mediatama
Sherwood, L. 1996. Fisiologi manusia: dari sel ke sistem. (Terj. Braham U.
Pendit); Editor, Beatricia L. Santoso. Jakarta:EGC
Siauw, Soen I. 1994. Tekanan Darah Tinggi/ Hipertensi. Solo : PT. Dabara
Bengawan
Soehardi, Soenarso. 2004. Memelihara Kesehatan Jasmani Melalui Makanan.
Bandung : ITB
Striati, Aat. 2008. Tinjauan Tentang Stres. Desember 2007 [dikutip tanggal 4
januari 2010]
Available:http//www.akademik.unsri.ac.id/download/jurnal/file/padresou
rces/TIJAUAN%20TENTANG%20STRES.pdf
Suheni, Yuliana. 2007. Hubungan Antara Kebiasaan Merokok Dengan Kejadian
Hipertensi pada Laki-Laki Usia 40 Tahun ke Atas Di Badan Rumah Sakit
Daerah Cepu. Skripsi. Fakultas Ilmu Olahraga Jurusan Ilmu Kesehatan
Masyarakat Universitas negeri Semarang
Suryati, Atih. 2005. Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Terjadinya
Hipertensi Essential Di Rumah Sakit Islam Jakarta Tahun 2005. Jurnal
Kedokteran dan Kesehatan Vol 1 NO.2, Juli 2005 : 183-193
Suyono, Slamet dkk. 2001. Hipertensi Primer. In : Susalit, dkk (ed). Ilmu
Penyakit Dalam Jilid II Edisi Ketiga. Jakarta : Balai Penerbit FKUI
Windarti, Maria Immaculata. 2008. Gaya Hidup dan Penyakit Modern.
Yogyajarta : Kanisius
Tesfaye, F. dkk. 2007. “Association Between Body Mass Indeks and Blood
pressure Across Three Population andAfrica and Asia”. Journal of Human
Hypertension Vol 21 (28-37).
Wirakusumah, Emma S. 2001. Menu Sehat Untuk Lanjut Usia. Jakarta : Puspa
Swara
Wirakusumah, Emma S. 2004. Tip dan Solusi Gizi Agar tetap Sehat, Cantik, dan
Bahagia di Masa Menapause dengan Terapi Esterogen Alami. Jakarta :
PT. Gramedia Pustaka Utama
Wu EL, Chien IC, Lin CH, Chou YJ, Chou P. 2012. Increased risk of
hypertension in patients with major depressive disorder: a
populationbased study. J Psychosom Res;73:169-74.
Yuliarti, Dwiretno. 2007. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Hipertensi
Pada Usia Lanjut Di Posbindu Kota Bogor Tahun 2007. Tesis. Program
Sarjana Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas
Indonesia.
LAMPIRAN
INFORMED CONSENT
(LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN)
Identitas Peneliti:
Nama : Rustiana
NIM : 1110104000040
Jurusan : S1 Keperawatan
Fakultas : Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Saya yang bermaksud melakukan penelitian untuk mengetahui Gambaran Faktor Resiko Pada
Penderita Hipertensi Di Puskesmas Ciputat Timur Tahun 2014. Untuk kepentingan
mengumpulakan data dalam penelitian ini, kami mengharapkan kesediaan anda untuk
berpartisipasi dalam penelitian ini. semua data yang diperoleh dari penelitian ini dijamin
kerahasiaanya dan tidak berdampak negatif pada siapapun. Bila selama berpartisipasi dalam
penelitian ini responden merasakan ketidak nyamanan, maka responden berhak untuk
berhenti. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi acuan dinas kesehatan Tangerang Selatan
untuk mengingkatkan program yang berhubungan dengan upaya pencegahan (preventif)
terhadap hipertensi dan komplikasinya.
Peneliti akan menghargai dan menjunjung tinggi hak responden dna menjamin kerahasiaan
identitas dan data yang diperoleh. Responden dapat mengundurkan diri sewaktu-waktu
apabila menghendakinya.
Saya Menyatakan Bersedia/Tidak Bersedia
Setelah mendapatkan keterangan secukupnya dari penjelasan yang telah dilakukan oleh
peneliti dan jawaban pertanyaan yang saya ajukan tentang penelitian ini, maka saya dapat
memahami tujuan dan manfaat penelitian ini. saya juga mengerti bahwa peneliti akan
menghargai dan menjunjung tinggi hak-hak saya sebagai responden.
Saya mengerti bahwa data-data yang diperoleh akan dilindungi dan identitas saya akan
dirahasiakan. Saya juga mempunyai hak untuk menolak atay mengundurkan diri dari
penelitian ini setiap saat tanpa ada paksaan atau sangsi apapun.
Saya menyatakan, bahwa saya telah membaca pernyataan diatas dan setuju unutk
berpartisipasi dalam penelitian ini dengan sukarela tanpa paksaan dari siapapun.
Ciputat, Mei 2014
Peneliti Responden
Rustiana (....................................)
KUESIONER
A. Identitas
Beri tanda ceklist ( ) pada kotak yang tersedia dan isilah sesuai dengan kondisi anda
Nama :
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
umur : Tahun
Tinggi Badan : Cm
Berat Badan : Kg
Tekanan darah : mmHg
B. Faktor Resiko
Berit anda ceklist ( ) pada kotak yang tersedia sesuai dengan kondisi anda
No. Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah anggota keluarga ada yang menderita hipertensi (darah tinggi)?
2 Apakah anda seorang perokok ?
3 Apakah anda mengkonsumsi makanan asin ?
Jikaya, banyaknya …………….kali/minggu
(*telur asin, ikan asin, sayur asin, kecap asin, keripik kentang, gorengan, keju,
daging kaleng, Sao tomat, Sao cabe)
4 Apakah anda melakukan olahraga ?
Jikaya, frekuensinya ……………...kali/minggu
Lamanya ……………...menit
(*jalan pagi, jalan cepat, senam, bersepeda, berenang)
C. Psikologi/tingkat stress
Beritandaceklist ( ) padakotak yang tersediasesuaidenganyang andarasakan
No Pernyataan selalu sering Kadang
kadang
Tidak
Peprna
h
1 Merasabosanpadasesuatuhal , yang tadinyatidak
2 Sayamerasanafsumakanberkurang
3 Sayamerasasulitmengatasimasalah
4 Sayamerasasebaik orang lain
5 Sayamerasasulitberfikirtentanghal yang dikerjakan
6 Sayamerasadepresi
7 Sayamerasasemua yang sayalakukanadalahusaha
8 Sayamerasamemilikiharapanmengenaimasadepan
9 Sayamerasakehidupaninigagal
10 Sayamerasatakut
11 Sayamerasatidurtidaknyenyak
12 Sayamerasasenang/bahagia
13 Sayamerasaberbicarakurangdaribiasanya
14 Sayamerasakesepian
15 Sayamerasa orang-orang tidakramahkepadasaya
16 Sayamenikmatihidupsaya
17 Sayamenangismengeluhkesakitan
18 Sayamerasasedih
19 Sayamerasa orang-orang tidakmenyukaisaya
20 Sayatidakbisapergikemanapun
HASIL UJI STATISTIK
1. JENIS_KELAMIN
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Laki-laki 40 32.8 32.8 32.8
Perempuan 82 67.2 67.2 100.0
Total 122 100.0 100.0
2. UMUR
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 47-56 29 23.8 23.8 23.8
57-66 56 45.9 45.9 69.7
67-76 34 27.9 27.9 97.5
77-87 3 2.5 2.5 100.0
Total 122 100.0 100.0
3. RIWAYAT_KELUARGA
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid ya 71 58.2 58.2 58.2
tidak 51 41.8 41.8 100.0
Total 122 100.0 100.0
4. OBESITAS
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid tidak obesitas 104 85.2 85.2 85.2
obesitas 18 14.8 14.8 100.0
Total 122 100.0 100.0
5. PEROKOK
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid ya 27 22.1 22.1 22.1
tidak 95 77.9 77.9 100.0
Total 122 100.0 100.0
6. KONSUMSI_ASIN
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid ya 85 69.7 69.7 69.7
tidak 37 30.3 30.3 100.0
Total 122 100.0 100.0
7. OLAHRAGA
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid ya 26 21.3 21.3 21.3
tidak 96 78.7 78.7 100.0
Total 122 100.0 100.0
8. TINGKAT_STRESS
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid STRES 68 55.7 55.7 55.7
TIDAK STRESS 54 44.3 44.3 100.0
8. TINGKAT_STRESS
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid STRES 68 55.7 55.7 55.7
TIDAK STRESS 54 44.3 44.3 100.0
Total 122 100.0 100.0
NO Jenis
kelamin
umur TB BB IMT TD
sistolik
TD
diastolik
Riwayat
keluarga
perokok Konsumsi makanan
asin
olahraga stress
1 2.0 68.0 166.0 67.0 24.0 150.0 90.0 1.0 1.0 1.0 2.0 13.0
2 2.0 59.0 149.0 73.0 32.0 140.0 90.0 2.0 2.0 1.0 2.0 23.0
3 2.0 70.0 151.0 71.0 31.0 150.0 90.0 1.0 2.0 1.0 2.0 25.0
4 2.0 81.0 150.0 57.0 25.0 180.0 100.0 1.0 2.0 2.0 2.0 12.0
5 2.0 57.0 155.0 79.0 32.0 120.0 90.0 1.0 2.0 1.0 2.0 19.0
6 1.0 78.0 157.0 80.0 33.0 120.0 80.0 2.0 1.0 1.0 1.0 15.0
7 1.0 53.0 176.0 80.0 28.0 150.0 90.0 1.0 1.0 1.0 2.0 28.0
8 2.0 68.0 157.0 55.0 22.0 160.0 10.0 1.0 2.0 1.0 2.0 6.0
9 2.0 69.0 154.0 60.0 25.0 165.0 80.0 1.0 2.0 1.0 2.0 12.0
10 2.0 64.0 155.0 78.0 32.0 130.0 90.0 1.0 2.0 2.0 2.0 18.0
11 2.0 64.0 158.0 68.0 27.0 140.0 90.0 1.0 2.0 1.0 1.0 24.0
12 2.0 78.0 148.0 49.0 22.0 160.0 90.0 1.0 2.0 2.0 2.0 14.0
13 1.0 60.0 165.0 58.0 21.0 150.0 90.0 1.0 2.0 2.0 1.0 6.0
14 2.0 63.0 155.0 59.0 26.0 180.0 100.0 1.0 2.0 1.0 2.0 17.0
15 2.0 56.0 146.0 55.0 24.0 160.0 110.0 2.0 2.0 1.0 1.0 10.0
16 2.0 59.0 146.0 51.0 23.0 140.0 90.0 1.0 2.0 1.0 2.0 17.0
17 1.0 68.0 159.0 49.0 19.0 150.0 80.0 1.0 1.0 2.0 1.0 24.0
18 2.0 63.0 149.0 45.0 20.0 130.0 90.0 1.0 2.0 1.0 2.0 31.0
19 1.0 59.0 167.0 54.0 19.0 140.0 100.0 1.0 1.0 1.0 1.0 29.0
20 2.0 60.0 151.0 59.0 25.0 140.0 90.0 1.0 2.0 2.0 2.0 32.0
21 2.0 59.0 162.0 65.0 24.0 130.0 90.0 1.0 2.0 1.0 1.0 35.0
22 1.0 60.0 162.0 78.0 29.0 200.0 130.0 2.0 2.0 1.0 1.0 19.0
23 2.0 47.0 150.0 70.0 31.0 140.0 90.0 2.0 2.0 1.0 1.0 34.0
24 1.0 50.0 164.0 72.0 26.0 140.0 90.0 1.0 2.0 1.0 1.0 21.0
25 2.0 47.0 151.0 64.0 28.0 150.0 100.0 1.0 2.0 1.0 1.0 12.0
26 1.0 70.0 162.0 63.0 24.0 145.0 90.0 1.0 1.0 2.0 2.0 30.0
27 2.0 49.0 151.0 49.0 21.0 160.0 100.0 2.0 2.0 1.0 2.0 32.0
28 2.0 55.0 154.0 45.0 18.0 130.0 90.0 1.0 2.0 1.0 2.0 31.0
29 2.0 54.0 153.0 59.0 25.0 130.0 90.0 1.0 2.0 1.0 2.0 6.0
30 2.0 48.0 145.0 45.0 18.0 160.0 100.0 2.0 2.0 1.0 2.0 31.0
31 1.0 62.0 163.0 64.0 24.0 140.0 79.0 1.0 1.0 1.0 1.0 20.0
32 1.0 52.0 166.0 60.0 21.0 160.0 90.0 2.0 2.0 2.0 2.0 29.0
34 2.0 60.0 152.0 45.0 19.0 140.0 90.0 2.0 2.0 1.0 2.0 24.0
35 2.0 51.0 154.0 68.0 28.0 130.0 90.0 1.0 2.0 1.0 2.0 18.0
36 2.0 65.0 147.0 45.0 20.0 140.0 90.0 1.0 2.0 1.0 2.0 32.0
37 2.0 51.0 154.0 68.0 28.0 140.0 90.0 1.0 2.0 1.0 2.0 22.0
38 1.0 48.0 167.0 51.0 18.0 130.0 80.0 1.0 1.0 1.0 2.0 18.0
39 2.0 52.0 160.0 70.0 27.0 140.0 90.0 2.0 2.0 1.0 2.0 24.0
40 2.0 68.0 147.0 38.0 17.0 130.0 80.0 1.0 2.0 1.0 2.0 24.0
41 1.0 62.0 177.0 71.0 22.0 170.0 100.0 2.0 1.0 1.0 1.0 21.0
42 2.0 60.0 160.0 41.0 16.0 150.0 100.0 1.0 2.0 2.0 1.0 22.0
43 1.0 65.0 160.0 65.0 25.0 170.0 100.0 1.0 2.0 1.0 2.0 25.0
44 2.0 51.0 154.0 68.0 28.0 130.0 90.0 1.0 2.0 1.0 2.0 18.0
45 2.0 60.0 140.0 50.0 25.0 130.0 90.0 1.0 2.0 1.0 2.0 15.0
46 2.0 70.0 150.0 55.0 24.0 220.0 110.0 2.0 2.0 1.0 2.0 33.0
47 2.0 70.0 149.0 52.0 23.0 170.0 100.0 2.0 2.0 1.0 1.0 17.0
48 2.0 57.0 160.0 66.0 25.0 140.0 90.0 1.0 2.0 1.0 1.0 19.0
49 2.0 66.0 160.0 69.0 26.0 180.0 100.0 2.0 2.0 1.0 2.0 16.0
50 2.0 59.0 161.0 69.0 26.0 150.0 100.0 1.0 2.0 2.0 2.0 12.0
51 1.0 52.0 166.0 60.0 21.0 160.0 90.0 2.0 2.0 2.0 2.0 29.0
52 2.0 71.0 178.0 74.0 23.0 170.0 100.0 1.0 2.0 2.0 2.0 13.0
53 2.0 60.0 159.0 64.0 25.0 160.0 100.0 2.0 2.0 2.0 2.0 11.0
54 2.0 68.0 157.0 55.0 22.0 160.0 10.0 1.0 2.0 1.0 2.0 6.0
55 2.0 68.0 157.0 55.0 22.0 160.0 10.0 1.0 2.0 1.0 2.0 6.0
56 1.0 65.0 160.0 65.0 25.0 170.0 100.0 1.0 2.0 1.0 2.0 25.0
57 2.0 59.0 146.0 51.0 23.0 140.0 90.0 1.0 2.0 1.0 2.0 17.0
58 1.0 68.0 159.0 49.0 19.0 150.0 80.0 1.0 1.0 2.0 1.0 24.0
59 2.0 70.0 149.0 52.0 23.0 170.0 100.0 2.0 2.0 1.0 1.0 17.0
60 1.0 63.0 161.0 61.0 23.0 140.0 90.0 2.0 1.0 2.0 2.0 7.0
61 1.0 55.0 159.0 81.0 32.0 140.0 90.0 2.0 1.0 1.0 2.0 14.0
62 2.0 68.0 157.0 55.0 22.0 160.0 10.0 1.0 2.0 1.0 2.0 6.0
63 1.0 65.0 160.0 65.0 25.0 170.0 100.0 1.0 2.0 1.0 2.0 25.0
64 2.0 70.0 149.0 52.0 23.0 170.0 100.0 2.0 2.0 1.0 1.0 17.0
65 2.0 62.0 150.0 60.0 26.0 140.0 80.0 2.0 2.0 2.0 2.0 16.0
66 1.0 65.0 160.0 65.0 25.0 170.0 100.0 1.0 2.0 1.0 2.0 25.0
67 1.0 63.0 161.0 61.0 23.0 140.0 90.0 2.0 1.0 2.0 2.0 7.0
68 2.0 71.0 178.0 74.0 23.0 170.0 100.0 1.0 2.0 2.0 2.0 13.0
69 2.0 60.0 159.0 64.0 25.0 160.0 100.0 2.0 2.0 2.0 2.0 11.0
70 1.0 57.0 160.0 65.0 25.0 140.0 90.0 1.0 1.0 1.0 2.0 20.0
71 2.0 70.0 149.0 52.0 24.0 170.0 100.0 2.0 2.0 1.0 1.0 17.0
72 2.0 66.0 160.0 69.0 26.0 180.0 100.0 2.0 2.0 1.0 2.0 16.0
73 1.0 55.0 159.0 81.0 32.0 140.0 90.0 2.0 1.0 1.0 2.0 14.0
74 2.0 68.0 157.0 55.0 22.0 160.0 10.0 1.0 2.0 1.0 2.0 6.0
75 1.0 52.0 166.0 60.0 21.0 160.0 90.0 2.0 2.0 2.0 2.0 29.0
76 2.0 71.0 178.0 74.0 23.0 170.0 100.0 1.0 2.0 2.0 2.0 13.0
78 1.0 63.0 161.0 61.0 23.0 140.0 90.0 2.0 1.0 2.0 2.0 7.0
79 2.0 66.0 160.0 69.0 26.0 180.0 100.0 2.0 2.0 1.0 2.0 16.0
80 2.0 59.0 161.0 69.0 26.0 150.0 100.0 1.0 2.0 2.0 2.0 12.0
81 2.0 59.0 146.0 51.0 23.0 140.0 90.0 1.0 2.0 1.0 2.0 17.0
82 1.0 68.0 159.0 49.0 19.0 150.0 80.0 1.0 1.0 2.0 1.0 24.0
83 2.0 68.0 157.0 55.0 22.0 160.0 100.0 1.0 2.0 1.0 2.0 6.0
84 2.0 68.0 157.0 55.0 22.0 160.0 100.0 1.0 2.0 1.0 2.0 6.0
85 1.0 55.0 159.0 81.0 32.0 140.0 90.0 2.0 1.0 1.0 2.0 14.0
86 2.0 71.0 178.0 74.0 23.0 170.0 100.0 1.0 2.0 2.0 2.0 13.0
87 2.0 60.0 159.0 64.0 25.0 160.0 100.0 2.0 2.0 2.0 2.0 11.0
88 1.0 48.0 167.0 51.0 18.0 130.0 80.0 1.0 1.0 1.0 2.0 18.0
89 2.0 52.0 160.0 70.0 27.0 140.0 90.0 2.0 2.0 1.0 2.0 24.0
90 2.0 68.0 147.0 38.0 22.0 130.0 80.0 1.0 2.0 1.0 2.0 24.0
91 2.0 49.0 151.0 49.0 21.0 160.0 100.0 2.0 2.0 1.0 2.0 32.0
92 2.0 70.0 149.0 52.0 23.0 170.0 100.0 2.0 2.0 1.0 1.0 17.0
93 2.0 66.0 160.0 69.0 26.0 180.0 100.0 2.0 2.0 1.0 2.0 16.0
94 2.0 59.0 161.0 69.0 26.0 150.0 100.0 1.0 2.0 2.0 2.0 12.0
95 1.0 63.0 161.0 61.0 23.0 140.0 90.0 2.0 1.0 2.0 2.0 7.0
96 1.0 52.0 166.0 60.0 21.0 160.0 90.0 2.0 2.0 2.0 2.0 29.0
97 2.0 71.0 178.0 74.0 23.0 170.0 100.0 1.0 2.0 2.0 2.0 13.0
98 2.0 60.0 140.0 50.0 25.0 130.0 90.0 1.0 2.0 1.0 2.0 15.0
99 2.0 70.0 150.0 55.0 24.0 220.0 110.0 2.0 2.0 1.0 2.0 33.0
100 2.0 49.0 151.0 49.0 21.0 160.0 100.0 2.0 2.0 1.0 2.0 32.0
101 1.0 65.0 160.0 65.0 25.0 170.0 100.0 1.0 2.0 1.0 2.0 25.0
102 2.0 70.0 149.0 52.0 23.0 170.0 100.0 2.0 2.0 1.0 1.0 17.0
103 2.0 62.0 150.0 60.0 26.0 140.0 80.0 2.0 2.0 2.0 2.0 16.0
104 2.0 61.0 152.0 65.0 28.0 130.0 80.0 2.0 2.0 1.0 2.0 27.0
105 1.0 76.0 160.0 54.0 21.0 140.0 90.0 1.0 1.0 2.0 2.0 10.0
106 1.0 72.0 168.0 54.0 19.0 140.0 70.0 2.0 2.0 1.0 1.0 18.0
107 1.0 63.0 170.0 60.0 20.0 150.0 100.0 1.0 1.0 1.0 2.0 21.0
108 1.0 61.0 170.0 63.0 21.0 160.0 100.0 1.0 1.0 1.0 2.0 6.0
109 2.0 57.0 147.0 64.0 29.0 150.0 100.0 2.0 2.0 1.0 2.0 34.0
110 2.0 63.0 150.0 62.0 27.0 100.0 90.0 1.0 2.0 1.0 2.0 23.0
111 2.0 60.0 152.0 69.0 29.0 180.0 100.0 2.0 2.0 1.0 2.0 15.0
112 1.0 55.0 159.0 81.0 32.0 140.0 90.0 2.0 1.0 1.0 2.0 14.0
113 1.0 63.0 161.0 61.0 23.0 140.0 90.0 2.0 1.0 2.0 2.0 7.0
114 2.0 71.0 178.0 74.0 23.0 170.0 100.0 1.0 2.0 2.0 2.0 13.0
115 2.0 60.0 159.0 64.0 25.0 160.0 100.0 2.0 2.0 2.0 2.0 11.0
116 2.0 66.0 160.0 69.0 26.0 180.0 100.0 2.0 2.0 1.0 2.0 16.0
117 2.0 59.0 161.0 69.0 26.0 150.0 100.0 1.0 2.0 2.0 2.0 12.0
118 2.0 53.0 158.0 58.0 23.0 140.0 90.0 1.0 2.0 2.0 2.0 14.0
119 2.0 60.0 155.0 56.0 24.0 140.0 90.0 1.0 2.0 1.0 2.0 24.0
120 1.0 48.0 167.0 51.0 18.0 130.0 80.0 1.0 1.0 1.0 2.0 18.0
121 1.0 65.0 160.0 65.0 25.0 170.0 100.0 1.0 2.0 1.0 2.0 25.0
122 1.0 53.0 176.0 80.0 25.0 150.0 90.0 1.0 1.0 1.0 2.0 28.0
KETERANGAN
*Jenis kelamin : 1 = laki-laki
2 = perempuan
*Riwayat keluarga, Perokok, Konsumsi Makanan Asin, Olahraga : 1 = Ya
2 = Tidak
*Stress : > 16 = Stres
< 16 = Tidak Stress