Gambaran dan Taktik Industri dalam Memasarkan Produk di ...
Transcript of Gambaran dan Taktik Industri dalam Memasarkan Produk di ...
Gambaran dan Taktik Industridalam Memasarkan Produk di
Point of Sale
Disampaikan pada
Diskusi Bedah Perda KTR dengan LaranganMemajang Sebagai Langkah Menurunkan
Perokok Anak
26 Agustus 2021
Bagaimana kami bekerja ?
UU Perlindungan Anak No. 35/2014
“Negara, Pemerintah, Pemerintah Daerah, masyarakat, keluarga, dan orang tua atau wali berkewajiban dan bertanggung jawab terhadap penyelenggaraanPerlindungan Anak” (UU Perlindungan Anak No. 35/2014)
Prinsip Perlindungan Anak
• Non Diskriminasi,
• Kepentingan terbaik bagi anak
• Hak hidup dan tumbuh kembang
• Partisipasi dan suara anak
Strategi
• Promotif
• Preventif
Konsumsi Rokok Mengancam Hak Anak dan Bonus Demografi
Merusak
perkembangan
otak bagian depan
(PreFrontal Cortex)
Stunting
Perokok Pasif dan
third hand smoker Bonus
Demografi
Zat Adiktif PengaruhiPre-Frontal Cortex (PFC)
Dalam Masa Pertumbuhan
• PFC berkembang sempurna sampai umur 20 tahun
• PFC bertanggungjawab terhadapkemampuan kognitif yaitu fungsi kecerdasan, kemampuan analisis, stabilitas emosi dan pengambilan keputusan
• Konsumsi nikotin mempengaruhi fungsi-fungsi kognitif, pengambilan keputusan, stabilitas emosi sebagai prasyarat mutlakbagi SDM unggul dipertaruhkan. Muso et al, (2007)
• Kerusakan PFC terjadi sejak awalmengkonsumsi dan berkembang sesuai durasidan jumlah yang dikonsumsi. Kerusakan iniakan terbawa sampai dewasa.
DR. Widyastuti Soerodjo, 2019
Apa yang mempengaruhi anak dan remaja merokok?
anakKeluarga : Role model,
pengasuhan,
pemngawasaniklan, promosi,
sponsor rokok
Akses rokok mudah
dan murah
Pengaruh teman
sebaya, lingkungan
Internal anak : perubahan
biologis dan psikologis,
proses pencarian identitas
dan kontrol diri.
Edukasi, kampanye, pemberdayaan
Advokasi kebijakandan kajian
Data dan Fakta tentang IklanRokok
©Lentera Anak 2018
Bagaimana Iklan Rokok Mempengaruhi?
Conscious
Unconscious
Subliminal advertising
• Teknik yang mengekspos individu pada suatu gambaran produk, nama dagangatau rangsangan lainnya yang terasosiasi dengan kebiasaan targetnya
• Individu tidak menyadari bahwa dirinyasedang terekspos
• Melibatkan emosi• Berulang-ulang dan dalam jangka
pajang
Liza Djaprie, 2017
7 dari 10 pelajar melihat iklan atau promosirokok di televisi atau tempat penjualan
(GYTS 2019)
Iklan, Promosi dan Sponsor (IPS) RokokMempengaruhi Anak Merokok
Iklan rokok menciptakan kesan bahwa merokok adalah baik dan
biasa serta mendorong anak-anak mencoba merokok. (StudiSurgeon General-WHO)
99,6 % remaja terpapar iklan rokok luar ruang: Terpaaniklan rokok meningkatkan persepsi positif tentang rokokdan mendorong keinginan untuk merokok (Survey cepat 10kota, Komnas PA 2012)
46% remaja berpendapat bahwa iklan rokok
mempengaruhi mereka untuk mulai merokok (Studi
UHAMKA, 2007)
Kemungkinan merokok siswa signifikan lebih tinggi hingga 2,16
kali lipat di sekolah dengan kepadatan iklan sedang dan tinggi
(Sri Handayani, 2020)
Terpaan iklan rokok di media daring pada remaja memiliki
pengaruh signifikan terhadap sikap merokok anak dan remaja
sebesar 31.8% (LSPR, 2018).
Gambaran Studi TerkaitPajangan Rokok
Pemantauan iklan dan promosi rokok di sekitar sekolah di 5 kota(Lentera Anak, SFA dan YPMA 2015)
Hasil Pemantauan Iklan Rokok di Sekitar Sekolah
Penjualan rokok di sekitar sekolah
• Colourfull branding : spanduk, poster, cat warung
• Rokok diletakan setara dengan pandangan mata
• Jual batangan dengan harga yang terjangkau
• Display dekat jajanan (permen, minuman dll)
• Warung menerima uang dari distributor
Pemantauan Iklan, Promosi dan Sponsor Rokok di 10 Kota(Forum Anak dan Lentera Anak 2017)
Survey tempat penjualan rokok di sekitar sekolah : studi kasus di Jakarta, Medan, Solo dan Banggai - 2020
JAKARTA MEDAN
● Survey di lakukan di 401 sekolah dengan 805 titik penjualan rokok yang disurvey
● Hasil temuan : semua warung disekitar sekolah dalam radius 100 meter menjual rokok dengan
cara; 84% mendisplay rokok, 78% memajang sejajar mata anak, 77.5% menjual batangan, 75.9% memajang bersama dengan permen, 50.5% dengan memasang poster rokok, 35% PHW tertutupi, 31.5% memajang slop rokok besar
● Bahwa produk tembakau yang dijual adalahrokok (97,42%) dan rokok berperisai (10,72%) sedangkan produk rokok elektronik sedikitditemukan (0,52%)
Survey Penjualan Rokok Dekat Sekolah(Lentera Anak dan Pembaharu Muda 2.0)
• Survey dilakukan pada Maret-April 2020 di 96 warung di sekitar 65 sekolah yang ada di 3 kota yang termasuk 10 besar provinsi denganprevalensi usia 10-14 tahun yang memulai merokok tertinggi di Indonesia yaitu di Kota Yogyakarta, Kota Padang, dan Kota Lombok.
• Sejumlah 93.8% warung memajang rokok di warung, 69.8% warung di sekitar sekolah terlibat kerjasamadengan SRC dan GGSP , dan 89.6% memasang spanduk iklan rokok di warungnya.
• Sebanyak 96% penjual warung mengaku pernah menjual rokok kepadaanak sekolah berseragam SMA 59.1%, SMP 36.6% dan SD 4.3%;
• Umumnya (67.4%) tidak menolak anak membeli rokok dengan alasananak bisa membayar, sebagai penjual tidak ingin menolak pembeli dan takut berurusan dengan orang tuanya. 96.8% anak membeli rokoksecara batangan dan terbanyak membeli tiga batang
• Sejumlah 56.3% warung sekitar sekolah tahu larangan menjual pada anak, informasi tersebut mereka dapatkan dari Bungkus rokok (63.9%) yaitu ada tulisan dilarang menjual kepada anak dibawah 18 tahun.