GAMBARAN ASUPAN ZAT GIZI MAKRO DAN STATUS GIZI...

4
Media Gizi Pangan, Vol. XIX, Edisi 1, 2015 Asupan Zat Gizi Makro, Status Gizi Anak 78 GAMBARAN ASUPAN ZAT GIZI MAKRO DAN STATUS GIZI ANAK SD INPRES PAJJAIYANG KELURAHAN SUDIANG RAYA KECAMATAN BIRINGKANAYA KOTA MAKASSAR Suriani Rauf 1 , Thresia Dewi KB 1 , Annisa Larasanti Syafei 2 1 Jurusan Gizi, Politeknik Kesehatan Kemenkes, Makassar 2 Alumni Diploma III Gizi, Politeknik Kesehatan Kemenkes, Makassar Abstract Background: Indonesia experienced two nutritional problems, namely malnutrition and overnutrition, which both have a negative impact. Nutritional deficiencies and excess arises because nutrition is not in accordance with the requirements. Good nutritional status will be achieved if adequate food intake. Objective: This study aims to describe the macro nutrient intake and nutritional status of children Pajjaiyang Village Elementary Instruction District of Biringkanaya Sudiang Kingdom of Makassar. Methods: This study is a descriptive survey. Samples were elementary school children Pajjaiyang Instruction grade 3 and 4 as many as 41 people were selected by purposive sampling. Data on macro nutrient intake was collected by the method of 1 x 24-hour recall. Nutritional status assessment conducted by the anthropometric measurement of weight, height and determine the age. Results: The results showed that the intake of carbohydrates good sample of 9.8%, 12.2% and 78.0% less enough. Intake of protein, 34.1% good, 26.8% and 39.0% less enough. Fat intake, by 2.4% and 97.6% less enough. Nutritional status of a sample of 14.6% fat, 73.2% normal, 9.8% and 2.4% underweight very thin. Conclusion: The conclusion of this study is generally less macro nutrient intake, especially fat intake while the nutritional status of children in general normal Suggestion: It is suggested the need for more intensive attention from the parents to pay more attention to their food intake to intake requirements needed by the child fulfilled. Keywords: Nutrient intake and nutritional status Substance PENDAHULUAN Saat ini, Indonesia dihadapkan pada dua masalah gizi, yaitu masalah gizi kurang dan masalah gizi lebih. Masalah gizi kurang terjadi karena kurangnya konsumsi makanan yang mengandung energi, protein bermutu tinggi serta mineral terutama kalsium yang mudah diserap. Selain konsumsi makanan, adanya penyalit infeksi yang mengganggu penyerapan zat gizi misalnya infeksi cacing yang diderita 50% anak usia sekolah. Masalah gizi lebih disebabkan oleh konsumsi energi, protein dan lemak yang melebihi kebutuhan. Faktor lain penyebab masalah gizi lebih adalah pola aktivitas fisik yang kurang (Muhilal, 2006). Status gizi yang baik akan tercapai jika asupan makanan cukup, sehingga seseorang tidak merasa lelah ketika melakukan berbagai aktifitas fisik, karena pembakaran energi didalam tubuh manusia disebabkan oleh terjadinya pembakaran dari karbohidrat, protein, dan lemak (Kartasapoetra, 2010).

Transcript of GAMBARAN ASUPAN ZAT GIZI MAKRO DAN STATUS GIZI...

Page 1: GAMBARAN ASUPAN ZAT GIZI MAKRO DAN STATUS GIZI …mediagizipangan.org/wp-content/uploads/2016/08/13.-Suriani-Rauf1... · Media Gizi Pangan, Vol. XIX, Edisi 1, 2015 Asupan Zat Gizi

Media Gizi Pangan, Vol. XIX, Edisi 1, 2015 Asupan Zat Gizi Makro, Status Gizi Anak

78

GAMBARAN ASUPAN ZAT GIZI MAKRO DAN STATUS GIZI ANAK SD INPRES PAJJAIYANG KELURAHAN SUDIANG

RAYA KECAMATAN BIRINGKANAYA KOTA MAKASSAR

Suriani Rauf1, Thresia Dewi KB

1, Annisa Larasanti Syafei

2

1Jurusan Gizi, Politeknik Kesehatan Kemenkes, Makassar

2Alumni Diploma III Gizi, Politeknik Kesehatan Kemenkes, Makassar

Abstract

Background: Indonesia experienced two nutritional problems, namely malnutrition and overnutrition, which both have a negative impact. Nutritional deficiencies and excess arises because nutrition is not in accordance with the requirements. Good nutritional status will be achieved if adequate food intake. Objective: This study aims to describe the macro nutrient intake and nutritional status of children Pajjaiyang Village Elementary Instruction District of Biringkanaya Sudiang Kingdom of Makassar. Methods: This study is a descriptive survey. Samples were elementary school children Pajjaiyang Instruction grade 3 and 4 as many as 41 people were selected by purposive sampling. Data on macro nutrient intake was collected by the method of 1 x 24-hour recall. Nutritional status assessment conducted by the anthropometric measurement of weight, height and determine the age. Results: The results showed that the intake of carbohydrates good sample of 9.8%, 12.2% and 78.0% less enough. Intake of protein, 34.1% good, 26.8% and 39.0% less enough. Fat intake, by 2.4% and 97.6% less enough. Nutritional status of a sample of 14.6% fat, 73.2% normal, 9.8% and 2.4% underweight very thin.

Conclusion: The conclusion of this study is generally less macro nutrient intake, especially fat intake while the nutritional status of children in general normal Suggestion: It is suggested the need for more intensive attention from the parents to pay

more attention to their food intake to intake requirements needed by the child fulfilled.

Keywords: Nutrient intake and nutritional status Substance

PENDAHULUAN

Saat ini, Indonesia dihadapkan pada dua masalah gizi, yaitu masalah gizi kurang dan masalah gizi lebih. Masalah gizi kurang terjadi karena kurangnya konsumsi makanan yang mengandung energi, protein bermutu tinggi serta mineral terutama kalsium yang mudah diserap. Selain konsumsi makanan, adanya penyalit infeksi yang mengganggu penyerapan zat gizi misalnya infeksi cacing yang diderita 50% anak usia sekolah. Masalah gizi lebih disebabkan oleh konsumsi energi,

protein dan lemak yang melebihi kebutuhan. Faktor lain penyebab masalah gizi lebih adalah pola aktivitas fisik yang kurang (Muhilal, 2006).

Status gizi yang baik akan tercapai jika asupan makanan cukup, sehingga seseorang tidak merasa lelah ketika melakukan berbagai aktifitas fisik, karena pembakaran energi didalam tubuh manusia disebabkan oleh terjadinya pembakaran dari karbohidrat, protein, dan lemak (Kartasapoetra, 2010).

Page 2: GAMBARAN ASUPAN ZAT GIZI MAKRO DAN STATUS GIZI …mediagizipangan.org/wp-content/uploads/2016/08/13.-Suriani-Rauf1... · Media Gizi Pangan, Vol. XIX, Edisi 1, 2015 Asupan Zat Gizi

Media Gizi Pangan, Vol. XIX, Edisi 1, 2015 Asupan Zat Gizi Makro, Status Gizi Anak

79

Sekolah Dasar (SD) Inpres Pajjaiyang merupakan salah satu SD di Kelurahan Sudiang Raya Kecamatan Biringkanaya yang memiliki pola belajar siang dan pagi. Berdasarkan hasil pengumpulan data antropometri yang dilakukan oleh Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Makassar Jurusan Gizi Tingkat II A terdapat 63,89% sangat kurus dan 10,19% kurus dari 216 siswa. Oleh karena itu, melihat kondisi tersebut peneliti mencoba untuk melihat gambaran asupan zat gizi makro dan status gizi anak SD Inpres Pajjaiyang Kelurahan Sudiang Raya Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar.

METODE PENLITIAN Penelitian ini merupakan penelitian

survey yang bersifat deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan di SD Inpres Pajjaiyang Kelurahan Sudiang Raya Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar pada bulan Januari 2013 sampai Juli 2014. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi SD Inpres Pajjaiyang Kelurahan Sudiang Raya Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar. Sampel dalam penelitian ini adalah semua siswa-siswi SD Inpres Pajjaiyang kelas 3 dan 4 yang berjumlah 41 orang. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling

HASIL PENELITIAN

Tabel 01. Distribusi Sampel Berdasarkan Umur

Umur n %

8-9 Tahun 10-11 Tahun

20 21

48.8 51.2

Total 41 100

Berdasarkan tabel 01 menunjukkan

bahwa sebagian besar (51.2%) sampel memiliki umur 10-11 tahun.

Tabel 02 Distribusi Jenis Kelamin Anak

Berdasarkan Kelas

Jenis kelamin

Kelas Total

III IV

n % n % n %

Laki-laki Perempuan

12 11

52.2 47.8

6 12

33.3 66.7

18 23

43.9 56.1

Total 23 100 18 100 41 100

Berdasarkan tabel 02 menunjukkan bahwa sebagian besar sampel (52.2%) adalah laki-laki di kelas 3 dan (66.7%) adalah perempuan di kelas 4.

Tabel 03

Distribusi Sampel Berdasarkan Asupan Karbohidrat

Asupan Karbohidrat n %

Baik Cukup Kurang

4 5 32

9.8 12.2 78.0

Total 41 100

Berdasarkan tabel 03 menunjukkan

bahwa sebagian besar sampel (78.0%) memiliki asupan karbohidrat kurang.

Tabel 04

Distribusi Sampel Berdasarkan Asupan Protein

Asupan Protein n %

Baik Cukup Kurang

14 11 16

34.1 26.8 39.0

Total 41 100

Berdasarkan tabel 04 menunjukkan

bahwa hanya 34.1% asupan protein sampel baik.

Tabel 05

Distribusi Sampel Berdasarkan Asupan Lemak

Asupan Lemak n %

Cukup 1 2.4

Kurang 40 97.6

Total 41 100

Berdasarkan tabel 05 menunjukkan

bahwa sebagian besar sampel (97.6%) memiliki asupan lemak kurang.

Page 3: GAMBARAN ASUPAN ZAT GIZI MAKRO DAN STATUS GIZI …mediagizipangan.org/wp-content/uploads/2016/08/13.-Suriani-Rauf1... · Media Gizi Pangan, Vol. XIX, Edisi 1, 2015 Asupan Zat Gizi

Media Gizi Pangan, Vol. XIX, Edisi 1, 2015 Asupan Zat Gizi Makro, Status Gizi Anak

80

Tabel 06 Distribusi Sampel Berdasarkan Status Gizi

Status Gizi n %

Gemuk Normal Kurus Sangat Kurus

6 30 4 1

14.6 73.2 9.8 2.4

Total 41 100

Berdasarkan tabel 06 menunjukkan

bahwa sebagian besar sampel (73.2%) memiliki status gizi normal.

PEMBAHASAN

Hasil penelitian menunjukkan bahwa asupan karbohidrat sampel sebagin besar (78.0%) masih kurang. Asupan karbohidrat kurang disebabkan karena dari hasil recal didapatkan bahwa jumlah makanan yang mengandung karbohidrat yang dikonsumsi oleh sampel kurang dan tidak sesuai dengan kebutuhan anak.

Hasil penelitian ini memiliki hasil yang sama dengan hasil penelitian yang dilakukan Yulni (2013) di Kota Makassar yaitu asupan karbohidrat juga kurang yaitu hanya 42.7%.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa asupan protein sampel dengan kategori baik hanya 34.1% dan 39.0% kurang. Hal ini disebabkan karena asupan protein yang dikomsumsi sampel masih dalam kategori kurang, hal ini menunjukkan bahwa asupan protein bak dari protein hewani maupun nabati masih belum mencukupi kebutuhan mereka.

Anak yang mengalami kekurangan asupan protein dalam makanannya dalam waktu yang lama akan dapat menghambat pertumbuhannya. Protein diperlukan untuk pertumbuhan serta memelihara jaringan tubuh (Almatsier, 2004)

Asupan protein kurang penyebanya adalah asupan protein dalam makanan sehari-hari di rumah kurang. Hal lainnya adalah jajanan yang dijual di kantin dan sekitar sekolah pada umunya jajanan yang tinggi karbidrat dan lemak saja. Penelitian di dua SD di Jakarta menunjukkan nili gizi makanan yang dijual di kantin sekolah atau penjaja makanan relatif rendah, yaitu rata-rata sekitar 100 Kalori dan 2 gram protein untuk jenis nasi uduk, nasi goreg, mi ayam dan lain-lain (Muhilal, 2006).

Hasil penelitian ini memiliki hasil yang sama dengan hasil penelitian yang dilakukan Ryadinency (2012) yaitu asupan protein juga kurang sebesar 97.9% di kawasan pembuangan akhir Makassar.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa asupan lemak sampel pada umumnya kurang (97.6%). Hal ini menunjukkan bahwa asupan lemak dari supan sehari-hari masih belum mencukupi kebutuhan merek sehari-hari. Hasil recal yang dilakukan menunjukkan bahwa sumber lemak masih terbatas dari makanan yang digoreng dan ditumis, hanya sebagian kecil sampel yang mengomsumsi sumber lemak dari bahan makanan lain seperti kacang-kacangan.

Hasil penelitian ini memiliki hasil yang sama dengan hasil penelitian yang dilakukan Yulni (2013) di Kota Makassar yaitu memperoleh asupan lemak pada Anak Sekolah Dasar sebesar 83.3% kurang, 10.7% cukup dan 6.0 baik.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa status gizi sampel pada umumnya normal yaitu sebanyak (73.2%). Hasil penelitian ini tidak sama dengan yang dilakukan Yulni pada tahun 2013 di Kota Makassar menunjukkan bahwa terdapat 3.3% sangat kurus, 16.7% kurus, 77.3% normal dan 1.3% gemuk.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa asupan zat gizi makro pada umumnya kurang tetapi status gizi normal. Hal ini tidak sejalan dengan teori yang ada bahwa asupan yang baik akan menghasilkan status gizi yang baik pula. Hal ini terjadi karena pada saat melakukan recal tidak penuh menanyakan dalam waktu 24 jam yaitu tidak ditanyakan apakah anak bangun diwaktu malam dan mengonsumsi makanan atau minuman lagi, tidak melakukan penimbangan sehingga untuk menentukan berat jumlah makanan yang dikonsumsi hanya diestimasi dari URT dan tidak ditanyakan apakah sampel pernah sakit 1 minggu sebelum pengambilan data.

KESIMPULAN 1. Asupan karbohidrat sampel di SD Inpres

Pajjaiyang kurang sebanyak 32 orang (78.0%).

2. Asupan protein sampel di SD Inpres Pajjaiyang kurang sebanyak 16 orang (39.0%).

3. Asupan lemak sampel di SD Inpres Pajjaiyang kurang sebanyak 40 orang (97.6%).

4. Status gizi sampel di SD Inpres Pajjaiyang status gizi sangat kurus 1 (2.4%), kurus 4 (9.8%), normal (73.2%) dan gemuk 6 (14.6%)

Page 4: GAMBARAN ASUPAN ZAT GIZI MAKRO DAN STATUS GIZI …mediagizipangan.org/wp-content/uploads/2016/08/13.-Suriani-Rauf1... · Media Gizi Pangan, Vol. XIX, Edisi 1, 2015 Asupan Zat Gizi

Media Gizi Pangan, Vol. XIX, Edisi 1, 2015 Asupan Zat Gizi Makro, Status Gizi Anak

81

SARAN Perlunya perhatian dari orangtua dan

pihak kantin di sekolah untuk menyediakan makanan dan jajanan yang tidak hanya mengandung karbidrat dan lemak saja, tetapi jiga mengandung protein, vitamin dan mineral agar kebutuhan zat gizi anak tercukupi. DAFTAR PUSTAKA Almatsier, Sunita. (2004). Prinsip Dasar Ilmu

Gizi.Jakarta; PT Gramedia. Aritonang, Irianton. (2010). Menilai Status Gizi

Untuk Mencapai Sehat Optimal. Yogyakarta; Grafina Mediacipta, cv.

Balitbangkes. (2010). Laporan Hasil Riset Kesehatan Nasional Jakarta. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Beck, E Mary, (2011). Ilmu Gizi dan Diet.Yogyakarta; Penerbit Yayasan Essentia Medica (YEM).

Depkes RI, (2010). Riset Kesehatan Dasar 2010 www.litbang.depkes.gi.id/sites/download/buku/lapnas_riskesdas2010/

Laporan_riskesdas_2010.pdf (diakses, 24 Januari 2014)

Dwi Siska K, dkk. (2013). Factor Langsung dan Tidak Langsung Yang Berhubungan Dengan Kejadian Wasting pada Anak umur 6-59 bulan di Indonesia :jurnalkesehatanmasyarakat, Balibangkes, Kementerian RI.

Kartasapoetra, G dan H. Marsetyo. (2010). Ilmu Gizi, Koreksi Gizi, Kesehatan, dan Produktivitas Kerja. Jakarta; PT Rineka Cipta.

Mitayani, dkk. (2010). Buku Saku Ilmu Gizi. Jakarta; CV. Trans Info Media.

Muhilal, Damayanti D. (2001). Gizi seimbang untuk anak Usia Sekolah Dasar. Jakarta. PT Gramedia.

Nurachmah L. (2001). Nutrisi Dalam Keperawatan. Jakarta; Infomedika.

Nurrika D dan Latief K. (2007).Mengenal Gizi Untuk Pemula.Bandung; PT. Pribumi Mekar.

Ryadinency R, Hadju V, Syam A. (2012). Asupan Zat Gizi Makro, Penyakit Infeksi Dan Status Pertumbuhan Anak Usia 6-7 Tahun Di Kawasan Pembuangan Akhir Makassar. Media Gizi Masyarakat Indonesia. Volume 2 (1).

Safii L. (2007). Gizi dan Pekarangan.Solo; PT. Tiga Serangkai.

Santoso S dan Ranti A L (2004).Kesehatan & Gizi.Jakarta; PT. RinekaCipta.

Supariasa, I dewa nyoman, dkk.(2002). Penilaian Status Gizi.Jakarta; ECG

Supariasa, I dewa nyoman, dkk.(2012). Penilaian Status Gizi.Jakarta; EGC.Penerbitbukukedokteran.

Sulistyaningsih H. (2011). Gizi untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Yogyakarta; Graha ilmu

United Nation of Children’s Fund (Unicef), (2013). PersoalanPangan Indonesia.http://m.kompasiana.com/post/read/599382/1(diakses,17 Januari 2013)

Plrsagi. (2013). Daftar Konsumsi Bahan Makanan. Jakarta

Yulni . (2013). Hubungan Asupan Zat Gizi Makro Dengan Status Gizi Pada Anak Sekolah Dasar Di Wilayah Pesisir Kota Makassar Tahun 2013. Skripsi Sarjana. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Hasanuddin.