Gambar 3.16 Peta RTRW Kota Bogor 39 - · PDF file48 kepadatan penduduk per kecamatan dan...

17
39 Gambar 3.16 Peta RTRW Kota Bogor

Transcript of Gambar 3.16 Peta RTRW Kota Bogor 39 - · PDF file48 kepadatan penduduk per kecamatan dan...

Page 1: Gambar 3.16 Peta RTRW Kota Bogor 39 - · PDF file48 kepadatan penduduk per kecamatan dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang mewakili karakteristik sosioekonomi. Untuk karakteristik

39

Gambar 3.16 Peta RTRW Kota Bogor

Page 2: Gambar 3.16 Peta RTRW Kota Bogor 39 - · PDF file48 kepadatan penduduk per kecamatan dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang mewakili karakteristik sosioekonomi. Untuk karakteristik

40

Gambar 3.17 Peta RTRW Kabupaten Bogor

Page 3: Gambar 3.16 Peta RTRW Kota Bogor 39 - · PDF file48 kepadatan penduduk per kecamatan dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang mewakili karakteristik sosioekonomi. Untuk karakteristik

41

Gambar 3.18 Peta RTRW Kota Depok

Page 4: Gambar 3.16 Peta RTRW Kota Bogor 39 - · PDF file48 kepadatan penduduk per kecamatan dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang mewakili karakteristik sosioekonomi. Untuk karakteristik

42

Gambar 3.19 Peta RTRW Kota Tangerang

Page 5: Gambar 3.16 Peta RTRW Kota Bogor 39 - · PDF file48 kepadatan penduduk per kecamatan dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang mewakili karakteristik sosioekonomi. Untuk karakteristik

43

Gambar 3.20 Peta RTRW Kabupaten Tengarang

Page 6: Gambar 3.16 Peta RTRW Kota Bogor 39 - · PDF file48 kepadatan penduduk per kecamatan dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang mewakili karakteristik sosioekonomi. Untuk karakteristik

44

Gambar 3.21 Peta RTRW Kota Bekasi

Page 7: Gambar 3.16 Peta RTRW Kota Bogor 39 - · PDF file48 kepadatan penduduk per kecamatan dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang mewakili karakteristik sosioekonomi. Untuk karakteristik

45

Gambar 3.22 Peta RTRW Kabupaten Bekasi

Page 8: Gambar 3.16 Peta RTRW Kota Bogor 39 - · PDF file48 kepadatan penduduk per kecamatan dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang mewakili karakteristik sosioekonomi. Untuk karakteristik

46

3.3 Pengolahan Data

Pada tahap pengolahan data, dilakukan pengolahan terhadap data-data yang telah di

peroleh untuk menghasilkan informasi yang akan di analisis.

Langkah awal dilakukan penyamaan format data, yaitu kedalam format *.shp, sehingga

data peta-peta RTRW yang berformat *.jpg dikonversikan terlebih dahulu kedalam

format *.shp, dimana dalam proses konversi ini terdiri atas 3 tahap yaitu:

1. Rektifikasi Softcopy Peta RTRW

Pada tahap ini softcopy peta RTRW, direktifikasi agar ber-georeference, dengan

menggunakan software Global Mapper 6.

Dimulai dengan input softcopy peta RTRW ke dalam software Global Mapper 6,

kemudian tiap titik-titik pojok dari peta RTRW tersebut di daftarkan, kemudian di

peta tersebut diproyeksikan terhadap sistem proyeksi UTM zona -48, dan di

transformasi ke dalam datum WGS 84.

Setelah itu peta yang telah terrektifikasi di impor kedalam format GeoTiff.

2. Digitasi Peta RTRW

Pada tahap ini peta RTRW yang telah di rektifikasi, di digitasi dengan

menggunakan software Autodesk Land Desktop 2004. Dimulai dengan

memasukan peta RTRW yang telah di rektifikasi, setelah itu baru dibuat layer

digitasi, dan dimulai proses digitasi.

Setelah selesai baru di buat topologi dari hasil digitasi tersebut, setelah itu baru

dilakukan export data RTRW tersebut kedalam format *.shp.

3. Memasukan data attribut kedalam data RTRW berformat *.shp.

Tahap ini adalah tahap terakhir pada proses pengolahan data. Untuk memasukan

data attribut kedalam data RTRW berformat *.shp, dilakukan satu persatu

kedalam tabel basis data yang ada pada data dengan menggunakan software

ArcView GIS 3.3.

Page 9: Gambar 3.16 Peta RTRW Kota Bogor 39 - · PDF file48 kepadatan penduduk per kecamatan dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang mewakili karakteristik sosioekonomi. Untuk karakteristik

47

Pada tahap pengolahan data selanjutnya, dilakukan proses analisis data untuk

memperoleh informasi hasil kesesuaian lahan meliputi langkah-langkah sebagai berikut

(Gambar 3.23) :

Gambar 3.23 Tahapan Analisis

1. Penentuan kriteria untuk analisis kesesuaian lahan berdasarkan karakteristik fisik,

yang meliputi jenis tanah, kemiringan lahan (slope), curah hujan , ketinggian dan

penggunaan lahan yang telah ada (land use existing).

2. Analisis kesesuaian lahan berdasarkan kriteria karakteristik fisik

Karakteristik fisik dan sosioekonomi wilayah Bodetabek ini diperoleh dari kriteria

jenis tanah, kemiringan lahan (slope), curah hujan, ketinggian, dan penggunaan

lahan yang telah ada (land use existing) yang mewakili karakteristik fisik, kriteria

Faktor Alam

Identifikasi Fisik

Faktor Manusia

Identifikasi

Sosial

Identifikasi Ekonomi

Analisis Kesesuaian

Lahan

Land Use Existing

Rencana Tata

Ruang Wilayah

Analisis kecocokan untuk penatagunaan lahan optimal berdasarkan existing land use dan

pemanfaatan lahan optimal

Analisis kecocokan untuk penatagunaan

lahan optimal berdasarkan pemanfaatan lahan optimal dan Rencana Umum Tata

Ruang

Overlay

Analisis Kesesuaian

Analisis Kesesuaian

Page 10: Gambar 3.16 Peta RTRW Kota Bogor 39 - · PDF file48 kepadatan penduduk per kecamatan dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang mewakili karakteristik sosioekonomi. Untuk karakteristik

48

kepadatan penduduk per kecamatan dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)

yang mewakili karakteristik sosioekonomi.

Untuk karakteristik fisik wilayah Bodetabek ini, diperoleh melalui penyusunan

kriteria, dimana dasar penentuan kriteria kelas kesesuian lahan berdasarkan aspek

fisik ini diambil dari sumber :

• UU No.26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang

• UU No.23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup

• Keppres No.114 tahun 1999 Tentang Wilayah Bopunjur

• PP No.16 Tahun 2004 Tentang Penatagunaan Tanah

• PP No.47 Tahun 1997 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional

• Draft Rakeppres Tentang Kawasan Jabodetabekpunjur

• RTRW Kabupaten Cianjur 2005-2015

• Buku berjudul “Perencanaan Pembangunan Wilayah” karangan Robinson

Tarigan

Diperoleh klasifiskasi kesesuaian lahan sebagai berikut : Kelas Klasifikasi JenisTanah Slope Curah Hujan Ketinggian Land Use Kawasan Lindung semua > 40% >2000 mm/tahun > 1500 m dpl Non Perkotaan

Pertanian Lahan Kering

Kesuburan Sedang-Tinggi (Aluvial-Andosol- Latosol (coklat) -Latosol

(merah) )

< 25% <3000 mm/tahun <1000 m dpl

Non Perkotaan

Pertanian Lahan Basah

Kesuburan Sedang-Tinggi (Aluvial-Andosol- Latosol (coklat) -Latosol

(merah) )

0 - 15% < 2000 mm/tahun < 1000 m dpl Non Perkotaan

Pertanian Lahan Kering

Kesuburan Sedang-Tinggi (Aluvial-Andosol- Latosol (coklat) -Latosol

(merah) )

< 40% < 4000 mm/tahun < 1500 m dpl Non Perkotaan

Pemukiman

Kesuburan Rendah-Sedang (Glei

Humic–Grumusol-Hidromorf- Litosol-

Meriteranean-Podzolik-Regosol)

< 15%

semua semua semua

Campuran*) semua semua semua semua semua *) Kelas Klasifikasi Campuran adalah lahan sisa yang tidak masuk kedalam kelas klasifikasi lain

Tebel 3.1 Klasifikasi Kelas Berdasarkan Karakteristik Fisik

Page 11: Gambar 3.16 Peta RTRW Kota Bogor 39 - · PDF file48 kepadatan penduduk per kecamatan dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang mewakili karakteristik sosioekonomi. Untuk karakteristik

49

3. Penentuan kriteria untuk analisis kesesuaian lahan berdasarkan karakteristik

sosioekonomi, yang meliputi tingkat kepadatan penduduk perkecamatan (sosial)

dan RTRW wilayah studi (ekonomi).

4. Analisis kesesuaian lahan berdasarkan kriteria karakteristik sosioekonomi.

Untuk karakteristik sosioekonomi wilayah Bodetabek ini, dilakukan

pengklasifikasian dahulu terhadap data RTRW (ekonomi) hal ini dilakukan

karena pemerintah yang berwenang di tiap wilayah studi mengklasifikasikan

penggunaan lahan pada RTRW wilayah mereka dengan notasi yang tidak sama

satu dengan yang lain.

Dalam penggunaan lahan di tiap RTRW wilayah studi ini akan dikelompokan

menjadi 4 kelas klasifiksi, dimana dasar klasifikasi ini adalah buku ”Land Use

Planning Techniques of Implentation” karangan T.William Peterson, dimana

dalam buku ini dikelompokan penggunaan lahan menjadi Perkotaan (Pemukiman,

Kawasan Komersil, Kawasan Industri, Fasilitas Umum), Kawasan Lindung

(Kawasan Terbuka), dan Campuran. Namun dalam penelitian tugas akhir ini di

tambahkan lagi satu klasifikasi penggunaan lahan lagi, yaitu Pertanian.

Dengan mengacu pada UU terkait antara lain:

• UU No.26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang

• UU No.23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup

• PP No.16 Tahun 2004 Tentang Penatagunaan Tanah

• PP No.47 Tahun 1997 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional

• Draft Rakeppres 140604 Tentang Kawasan Jabodetabekpunjur

Dilakukan pengelompokan terhadap notasi penggunaan lahan berdasarkan RTRW

tiap wilayah yang tidak sama satu dengan yang lain kedalam kelas klasifikasi

yang ditampilkan dalam tabel 3.2

Page 12: Gambar 3.16 Peta RTRW Kota Bogor 39 - · PDF file48 kepadatan penduduk per kecamatan dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang mewakili karakteristik sosioekonomi. Untuk karakteristik

50

Kelas Klasifikasi RTRW

Kawasan Lindung

Danau, Hutan, Hutan Bakau, Jalur Hijau, Kawasan Hutan Lindung, Kawasan Pariwisata, Kawasan Lindung, Pariwisata, Pengembangan Wisata, Sawah Wisata, Sempadan Sungai, Situ, Taman Wisata, Sempadan Listrik.

Pertanian

Kawasan Hutan Produksi, Kawasan Perkebunan (KB), Kawasan Tanaman Tahunan, Kawasan Pertanian Lahan Basah. Kawasan Pertanian Lahan Kering, Pengembangan Tanaman Lahan Basah, Pertanian, Pertanian Lahan Basah, Pertanian Lahan Kering, Pertanian Tahunan Kawasan Pemukiman Perkotaan, Pemukiman, Perumahan Perkotaan, Perumahan Terbatas, Kawasan Perumahan, Pengembangan Pemukiman (p-Pemukiman),

Kawasan Perkotaan

Kawasan Zona Tambang, Kawasan Komersil, Perdagangan Jasa, Pertambangan, Industri, Industri yang ada, Kawasan Industri, Potensi Industri dan Gudang, Pergudangan, Perencanaan Industri (p-Industri), Fasilitas Umum, Gardu Induk, Jalan Tol, Jalan, Fasilitas Kesehatan, Kolam Oksidasi, Lapangan Terbang, Kawasan Militer, PUSPITEK, Pasar, Pasar Hewan, Pelita Air Sevice, Kawasan Pendidikan, Perkantoran, Stasiun, TPA, TPU, Tempat Ibadah, Terminal, kawasan Bandara, Taman Jalan.

Campuran

B1, B2, B4 (Klasifikasi Khusus Kabupaten Bekasi untuk Pantura), Campuran, Kawasan Pedesaan, Kawasan Pengembangan Pantai, Kawasan Pengembangan Perkotaan, Pengembangan Kota Baru, Pengembangan Kota Kecamatan, Kawasan Pengembangan Terbatas, Kawasan Pusat Kota.

Tebel 3.2 Klasifikasi Kelas Berdasarkan Karakteristik Ekonomi

Kemudian setelah data RTRW diklasifikasikan menjadi 4 kelas, kemudian data

RTRW kita overlay dengan data kepadatan penduduk perkecamatan, dimana

dalam data kepadatan penduduk ini dikelompokan menjadi 4 kelas yaitu rendah

(<1000 orang/km2), sedang (1000-5000 orang/km2), padat (5000-10000

orang/km2), dan sangat padat (>10000 orang/km2). Lalu baru dilakukan

pengklasifikasian sekali lagi antara kedua data tersebut untuk menghasilkan kelas

kesesuaian lahan yang baru dengan berdasar karakteristik sosioekonomi.

Dihasilkan 3 kelas klasifikasi yaitu Kawasan Lindung, Pertanian dan Perkotaan.

Dimana kawasan campuran disini akan dikelompokan menjadi salah satu kelas

klasifikasi, akibat pengaruh jumlah penduduk (karakteristik sosial) yang akan

menentukan penggunaan lahan campuran tersebut.

Proses klasifikasi kesesuaian lahan berdasarkan karakteristik sosioekonomi

ditampilkan pada tabel 3.3

Page 13: Gambar 3.16 Peta RTRW Kota Bogor 39 - · PDF file48 kepadatan penduduk per kecamatan dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang mewakili karakteristik sosioekonomi. Untuk karakteristik

51

Kelas Klasifikasi RTRW Kepadatan Kawasan Lindung Kawasan Lindung semua

Pertanian rendah-sedang-padat Pertanian Campuran rendah Pemukiman semua Pertanian sangat padat Campuran padat - sangat padat Kawasan Perkotaan semua

Perkotaan

Campuran sedang

Tebel 3.3 Klasifikasi Kelas Berdasarkan Karakteristik Sosioekonomi

5. Overlay dari ketiga hasil kesesuaian lahan berdasarkan karakateristik fisik dan

sosioekonomi. Proses overlay (intersect) ini dilakukan dengan software ArcView

GIS 3.3.

6. Analisis hasil overlay dari ketiga hasil kesesuaian lahan berdasarkan karakteristik

fisik dan sosioekonomi untuk menghasilkan kesesuaian lahan.

Untuk karakteristik fisik dan sosioekonomi wilayah Bodetabek ini, diperoleh dari

analisis hasil overlay data kesesuian lahan berdasarkan karakteristik fisik dengan

data kesesuian lahan berdasarkan karakteristik sosioekonomi. Dengan

menggabungkannya, maka akan dihasilkan suatu analisis hasil kesesuaian lahan

dengan berdasarkan pertimbangan ketersediaan lahan (suplay), yang diwakili

karakteristik fisik dan kebutuhan lahan (demand), yang diwakili karakteristik

sosioekonomi

Dalam klasifikasi penggunaan lahan di dari hasil optimalisasi (pemanfaatan lahan

berdasarkan karakteristik fisik dan sosioekonomi), dikelompokan menjadi 3 kelas

klasifiksi yaitu Kawasan Lindung, Pertanian dan Perkotaan. Sedang kawasan

campuran yang muncul dalam pengklasifikasian di buku tersebut tidak muncul

karena dalam pengklasifikasian berdasar aspek sosial telah dikelompokan menjadi

salah satu kelas klasifikasi akibat pengaruh jumlah penduduk (karakteristik sosial)

yang akan menentukan penggunaan lahan campuran tersebut.

Proses klasifikasi kesesuaian lahan berdasarkan karakteristik fisik dan

sosioekonomi ditampilkan pada tabel 3.4

Page 14: Gambar 3.16 Peta RTRW Kota Bogor 39 - · PDF file48 kepadatan penduduk per kecamatan dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang mewakili karakteristik sosioekonomi. Untuk karakteristik

52

Kelas Klasifikasi Fisik Sosioekonomi

Kawasan Lindung semua

semua Kawasan Lindung Kawasan Lindung Kawasan Lindung Kawasan Lindung

Pertanian Non Hutan Lindung Pertanian Perkotaan Non Hutan Lindung Perkotaan

Tebel 3.4 Klasifikasi Kelas Berdasarkan Karakteristik Fisik dan Sosioekonomi

7. Overlay dari hasil analisis kesesuaian lahan dengan penggunaan lahan yang telah

ada (land use existing), dan overlay hasil optimalisasi penatagunaan lahan dengan

RTRW wilayah studi, proses overlay (intersect) ini dilakukan dengan software

ArcView GIS 3.3.

8. Analisis perbandingan dari hasil analisis kesesuaian lahan dengan penggunaan

lahan yang telah ada (existing land use) dan analisis perbandingan dari hasil

analisis kesesuaian lahan dengan RTRW wilayah studi.

Page 15: Gambar 3.16 Peta RTRW Kota Bogor 39 - · PDF file48 kepadatan penduduk per kecamatan dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang mewakili karakteristik sosioekonomi. Untuk karakteristik

53

Gambar 3.24 Peta Kesesuaian Lahan Berdasarkan Karakteristik Fisik

Page 16: Gambar 3.16 Peta RTRW Kota Bogor 39 - · PDF file48 kepadatan penduduk per kecamatan dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang mewakili karakteristik sosioekonomi. Untuk karakteristik

54

Gambar 3.25 Peta Kesesuaian Lahan Berdasarkan Karakteristik Sosioekonomi

Page 17: Gambar 3.16 Peta RTRW Kota Bogor 39 - · PDF file48 kepadatan penduduk per kecamatan dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang mewakili karakteristik sosioekonomi. Untuk karakteristik

55

Gambar 3.26 Peta Kesesuaian Lahan Berdasarkan Karakteristik Fisik dan Sosioekonomi