Gall cult

18
Page | 1 Kultur darah Kultur darah positif pada 60-80% pasien Tyfoid. Sensitivitas kultur darah lebih tinggi pada minggu pertama dan sensitivitasnya meningkat sesuai dengan volume darah yang dikultur. Sensitivitas kultur darah dapat menurun karena penggunaan antibiotik sebelum isolasi. Kultur darah untuk pemeriksaan ini biasa digunakan kultur gall. Kultur gall merupakan diagnosis definitive penyakit tifus dengan isolasi bakteri Salmonella typhi dari specimen yang berasal dari darah penderita. Pengambilan specimen sebaiknya dilakkan pada minggu pertama timbulnya penyakit, karena kemungkinan untuk positif mencapai 80 – 90%, khususnya pada pasien yang belum mendapat terapi antibiotic. Pada minggu ke -3 kemungkinan untuk positif menjadi 20 – 25% dan minggu 4 hanya 10 – 15%. Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mencari kuman Salmonella dalam darah. Bahan adalah bekuan darah , sedangkan serum dipakai untuk tes widal;, oleh karena pemeriksaan tersebut mempunyai hubungan yang erat dalam mendiagnosa penyebab dari Typhus abdominalis. Dalam hal isolasi kuman Salmonella dalam Gall Culture (cuc klo dia iseng nanya ini dibuat dari apa, ni dari gal bladder sapi hahah) adalah kapan pengambilan bahan pemeriksaan dilakukan. Biasanya pada saat panas badan atau menggigil yaitu pada minggu – minggu pertama. Dimana pada minggu pertama biasanya bila terinfeksi oleh kuman Salmonella hasil yang diperoleh bisa mencapai 70 – 90%, sedangkan bila diambil pada minggu ketiga hasil menurun sampai 50%, selanjutnya pemeriksaan Gall Culture dilakukan seperti cara identifikasi kuman Salmonella dan perhatikan media maupun cara inkubasi yang benar serta cara pengambilan darah harus seaseptik mungkin.

description

gall

Transcript of Gall cult

Page 1: Gall cult

P a g e | 1

Kultur darah

Kultur darah positif pada 60-80% pasien Tyfoid. Sensitivitas kultur darah lebih tinggi pada minggu pertama dan sensitivitasnya meningkat sesuai dengan volume darah yang dikultur. Sensitivitas kultur darah dapat menurun karena penggunaan antibiotik sebelum isolasi. Kultur darah untuk pemeriksaan ini biasa digunakan kultur gall.

Kultur gall merupakan diagnosis definitive penyakit tifus dengan isolasi bakteri Salmonella typhi dari specimen yang berasal dari darah penderita.

Pengambilan specimen sebaiknya dilakkan pada minggu pertama timbulnya penyakit, karena kemungkinan untuk positif mencapai 80 – 90%, khususnya pada pasien yang belum mendapat terapi antibiotic. Pada minggu ke -3 kemungkinan untuk positif menjadi 20 – 25% dan minggu 4 hanya 10 – 15%.

Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mencari kuman Salmonella dalam darah. Bahan adalah bekuan darah , sedangkan serum dipakai untuk tes widal;, oleh karena pemeriksaan tersebut mempunyai hubungan yang erat dalam mendiagnosa penyebab dari Typhus abdominalis.

Dalam hal isolasi kuman Salmonella dalam Gall Culture (cuc klo dia iseng nanya ini dibuat dari apa, ni dari gal bladder sapi hahah) adalah kapan pengambilan bahan pemeriksaan dilakukan. Biasanya pada saat panas badan atau menggigil yaitu pada minggu – minggu pertama. Dimana pada minggu pertama biasanya bila terinfeksi oleh kuman Salmonella hasil yang diperoleh bisa mencapai 70 – 90%, sedangkan bila diambil pada minggu ketiga hasil menurun sampai 50%, selanjutnya pemeriksaan Gall Culture dilakukan seperti cara identifikasi kuman Salmonella dan perhatikan media maupun cara inkubasi yang benar serta cara pengambilan darah harus seaseptik mungkin.

Prinsip : 

Bekuan darah + media Gall atau Bile 1 % dalam Pepton Water (1 : 1) diinkubasi pada C 24 jam suasana aerobic, kemudian dilakukan penanaman pada media Differensial, kuman yang meragikan laktosa (laktosa positif) maka pemeriksaan tidak dilanjutkan, dan bila kuman tidak meragi laktosa (laktosa negatif) maka pemeriksaan dilanjutkan untuk mencari kuman Salmonella.

Page 2: Gall cult

P a g e | 2

Prosedur :

Hari I

Dari spesimen ditanam pada media Gall atau bile 1% dalam pepton water

dengan perbandingan 1:1. Kemudian inkubasi pada suhu 37°C selama 24

jam dalam suasana aerob.

Tujuan : Untuk membiakkan kuman

Hari II

Menanam kuman pada media Mac Conkey (MC) dan media Salmonella

Shigella (SS) agar dari biakan kuman pada media Gall kemudian

diinkubasi pada suhu 37°C selama 24 jam dalam suasana aerob.

Tujuan Penanaman pada Media Mac Conkey agar :

1) Untuk melihat koloni kuman dan isolasi kuman

2) Untuk melihat kemampuan kuman dalam menfermentasi laktosa

3) Untuk menghambat pertumbuhan kuman Gram Positif

Tujuan Penanaman pada Media Salmonella-Shigella agar :

1) Untuk melihat apakah kuman tumbuh pada media selektif atau tidak

2) Untuk menghambat pertumbuhan kuman selain Salmonella dan

Shigella

Page 3: Gall cult

P a g e | 3

Hari III

Melihat hasil pertumbuhan pada media Mac Conkey(MC) dan media

Salmonella Shigella (SS) Agar.

Hasil Pengamatan :

o Pada media Mac Conkey :

o 1. Kuman tumbuh, koloni kuman bulat kecil, halus.

o 2. Kuman tidak menfermentasi laktosa (koloni kuman tidak

berwarna).

Page 4: Gall cult

P a g e | 4

Pada media Salmonella-Shigella : Kuman tumbuh dengan koloni

bulat, kecil dan halus.

Melakukan penanaman kuman dari media Mac Conkey (MC) ke

media Nutrient Agar Slant (NAS), kemudian diinkubasi pada suhu

37°C selama 24 jam dalam suasana aerob.

Tujuan :

a) Untuk mendapatkan biakan murni

b) Untuk memperbanyak stock kuman

Hari IV

Melihat pertumbuhan kuman pada media Nutrient Agar Slant (NAS)

Hasil Pengamatan :

Kuman tumbuh pada media NAS.

Page 5: Gall cult

P a g e | 5

Dari media Nutrient Agar Slant (NAS) ditanam pada :

o Media Glukosa Fosfat, kemudian diinkubasi pada suhu 37°C

selama 5 x 24 jam dalam suasana aerob.

Tujuannya :

Untuk persiapan melakukan Test Methyl Red (MR).

Masukkan Nutrient Agar Slant (NAS) kedalam refrigerator (sebagai

stock).

Hari V

Dari media Nutrient Agar Slant (NAS) ditanam pada :

1) Media Triple Sugar Iron (TSI), kemudian diinkubasi pada suhu

37°C selama 24 jam dalam suasana aerob.

Tujuannya :

1. Untuk melihat kemampuan kuman dalam meragi gula - gula

2. Untuk melihat oksidasi kuman

Page 6: Gall cult

P a g e | 6

3. Untuk mengetahui kemampuan kuman dalam memproduksi

H2S

4. Untuk mengetahui kemampuan kuman dalam memproduksi

Gas

2) Media Simon Citrat, kemudian diinkubasi pada suhu 37°C

selama 24 jam dalam suasana aerob.

Tujuannya :

Untuk mengetahui kemampuan kuman menggunakan citrat

sebagai sumber karbon atau sumber energi.

3) Media Urea, kemudian diinkubasi pada suhu 37°C selama 24

jam dalam suasana aerob.

Page 7: Gall cult

P a g e | 7

Tujuannya :

Untuk mengetahui kemampuan kuman dalam memproduksi

enzim urease.

4) Media Semi Solid, kemudian diinkubasi pada suhu 37°C selama

24 jam dalam suasana aerob.

Tujuannya :

Untuk mengetahui motilitas (pergerakan) kuman.

5) Media Triptophan, kemudian diinkubasi pada suhu 37°C selama

24 jam dalam suasana aerob.

Page 8: Gall cult

P a g e | 8

Tujuannya :

Untuk mengetahui kemampuan kuman dalam pembusukan

Triptopan sehingga menghasilkan Indol.

6) Media Glukosa Fosfat, kemudian diinkubasi pada suhu 37°C

selama 2 x 24 jam dalam suasana aerob.

Tujuannya :

Untuk persiapan melakukan Test Voges

Proskauer (VP).

Hari IX

1. Melihat hasil penanaman pada media Triple Sugar Iron (TSI).

Hasil penanaman :

Alkali/ Acid

Page 9: Gall cult

P a g e | 9

Kuman memproduksi H2S

Kuman tidak memproduksi gas

2. Melihat hasil penanaman pada media Simon Citrat.

Hasil penanaman :

Negatif, tidak terjadi perubahan warna.

3. Melihat hasil penanaman pada media Urea.

Hasil penanaman :

Negatif, tidak terjadi perubahan warna pada media.

Page 10: Gall cult

P a g e | 10

4. Melihat hasil penanaman pada media Semi Solid.

Hasil penanaman :

Kuman melakukan pergerakan / motil.

5. Melihat hasil penanaman pada media Triptopan

Melakukan Test Indol dari Kovac :

0,5 cc reagensia Indol ditambahkan pada biakan jasad renik yang

berumur 24 jam, kocoklah tabung lalu diamkan beberapa saat, reaksi

positip pada Indol di tandai dengan terbentuknya cincin merah pada

permukaan biakan.

Hasil Test Indol :

Negatif, tidak terbentuk cincin merah pada media.

Page 11: Gall cult

P a g e | 11

(-) (+)

Melakukan Test Methyl Red pada media

Glukosa Phosphat :

Caranya : Pada 5 cc dari biakan yang berumur

5 hari dalam media Glukosa Phosphat

ditambahkan 5 tetes larutan merah Methyl.

Reaksi yang positif menunjukkan adanya asam

ditandai dengan terbentuknya warna merah

yang nyata. Warna kuning menunjukkan reaksi

negatif.

Hasil Test Methyl Red : Positif ,warna media berubah

menjadi warna merah.

Page 12: Gall cult

P a g e | 12

Melakukan uji polivalent antisera.

Membuat suspensi kuman dari media Triple Sugar Iron (TSI) dengan

PZ secukupnya. Kemudian diteteskan ke obyek glass lalu

menambahkan antisera dan aduk hingga merata dan lihat adanya

aglutinasi di bawah mikroskop. Membuat sediaan untuk Salmonella

typhi.

Tujuan : untuk melihat aglutinasi dari genus

Salmonella

Hasil Pengamatan : terjadi aglutinasi pada suspensi yang

ditambahkan antisera monovalent Salmonella typhi

Hari X

Melakukan Test Voges

Proskauer pada media Glukosa

Phosphat :

Caranya : Pada 5 cc dari

biakan yang berumur 48 jam

ditambahkan 0,6 cc larutan

Alfa Nafthol 5% dan 0,2 cc

KOH 40%. Kemudian mengocok tabung dan didiamkan beberapa

saat. Reaksi yang positif ditandai dengan terbentuknya warna dalam

waktu 15 menit.

Hasil Test Voges Proskauer :

Negatif, warna media tidak berubah.

Page 13: Gall cult

P a g e | 13

Hasil Pengamatan

Berdasarkan data-data tersebut yang tercantum di atas dapat

disimpulkan :

Morfologi kuman : basil

Pengecatan Gram : Gram negatif

Pada media Mac Conkey Plate : tumbuh koloni

bulat kecil, halus, tidak meragi laktosa

Pada media Salmonella-Shigella Plate : tumbuh kuman

Pada media Triple Sugar Iron :

kuman tumbuh, Alk, gas (-), H2S

(+) Acid

Test Biokimia :

o Indol : Negatif, tidak terbentuk cincin merah

o Methyl Red : Positif, adanya warna merah

o Voges Proskauer : Negatif, tidak terjadi perubahan warna

o Simon Citrat : Negatif, warna media tidak berubah

o Motility : Positif, adanya warna

merah yang menyebar di

daerah sekitar tusukan

o Urea : Negatif, tidak terjadi perubahan warna

Test Polivalent Antisera : Salmonella typhi

Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan ciri-ciri di atas termasuk

kuman Salmonella typhi.