Gadjah Mada University hal... · Laporan ini merupakan hasil penelitian yang telah dilakuk~n oleh...

71
STUDI / PENELITIAN PENGEMBANGAN r " INDUSTRI KOSMETIKA (LAPORAN FINAL) ' , . ..... \ j t I

Transcript of Gadjah Mada University hal... · Laporan ini merupakan hasil penelitian yang telah dilakuk~n oleh...

  • STUDI / PENELITIAN PENGEMBANGAN r "

    INDUSTRI KOSMETIKA

    (LAPORAN FINAL)

    '

    , . .....

    \ j

    t I

  • - i -

    KIUA PENGANTAR '

    Laporan ini merupakan hasil penelitian yang telah dilakuk~n

    oleh team peneliti dari Pusat Penelitian Ekonom1, Fak~ltas Ekono-

    mi Universitas Gadjah Mada, berdasarkan perjanjian kerja sama pe-

    nelitian .dengan Direktorat Jendral Aneka Industri dan Kerajina~

    Rakyat, Departemen Perindustrian.

    Penelitian dilakukan untuk Direktorat Jendral Aneka Industri

    dan KeTajinan Rakyat Departemen Perindustrian, guna mendapatkan

    data yang diperlukan ba~i perumusan kebijaksanaan pembinaan dan

    pengembangan industri kosmetik~.

    Aspek-aspek yang dicakGp dalam penelitian ini ·meliputi

    (1). Data individuil dan aggregatif pabrik-pabrik kosmetika,

    (2). Data impor bahan baku yang dibutuhkan pabrik kosmetika,

    (3). Prospek perkembangan dan proyeksi permiritaan hasil industri

    kosme.tika, dan

    (4). Kemungkinan pengembangan industri kosmetika di daera~1 padat I

    penduduk, di luar daerah konsentrasi industri kosmetika.

    Pada kesempatan ini, team menyampaikan penghargaan setinggi-

    tingginya kepada semua pihak yang telah memungkinkan pelaksanaan

    penelitian dan penyusunan laporan ini.

    Vogyakarta, 1 April 1979

    Team Pene1iti,

    1. Drs. Radiosunu

    2. Drs. Suad Husnan .j

    ,; '

    3. Drs. Bambang Sudibya, l~K.

    -- ------------

    I J I

    - I

  • DAFTAR ISI

    KATA 'PENGANTAR

    DAFTAR ISI

    BAS I. PENDAHULUAN

    A. Later Belakang

    s .. Tujuan Penelitian

    C. Metode Penelitian

    D. Sistematika Laporan,,

    r

    HALAMAN

    1

    11

    1.

    1.

    2. .•

    4.

    BAB II. GAMBARAN UMUM DAN PERANAN INDUSTR'I ~)OSMETIKA 6.

    A. Gambaran Umum Industri Kasmetika . s. Peranan Industri Kcsmetika

    BAB III. PERKEMBANGAN BEBEnAPA PERUSAHAAN KOSMETIKA

    DI INDONESIA SELAMA LIMA TAHUN TERAI1HIR

    A. Perkembangan Produks1

    ·· B. Perkembangan Tenaga Kerja

    c. Bi3han Baku D. Mesin dan Tenaga Penggerak

    E. Perkembangan ·Penjualan

    F. Permodalan

    BAB IV. PRO~PEK PEMASARAN DAN P8~KEMBANGAN INDUSTRI

    6 .•

    s.

    11.

    11.

    12.

    14.

    16.

    17.

    18.

    KDSMETIKA 20.

    A. Proyeksi Permintaan akan Barang Kosmetika 20.

    B. Proyeksi Produksi Industr1 Kosmetika 31~

    11

    /

  • ' 1 1

    iii

    c. f!lemungkinan Penyebaran Industri Mosmetika di Daerah Padat .Penduduk di Luar Daerah

    konsentrasi Industri 3?.

    D. Kemungkinan Ekspor Produk Kosmetika 43.

    LAMPIRAN 1

    LAMPIRAN 2 4?.

    LAMPIRAI'J 3 , 48.

    BAB ·v. KESIMPULAN UMUM

    Lampiran Tabel.

    Lampiran Daftar Parusahaan Sample.

    ___ .................

    -- ___..

  • BAB I. PENDAHULUAN

    Ao LATAR BELAKANG

    Keberhasilan Pemerintah dalam mela:ksanaka·n · PELITA I dan

    PEL ITA II, telah meningl

  • \

    2

    ra ~ealistis guna menjamin effektifitas pelaksanaanny~. ~

    B. TUJUAN PENELITIAN

    Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran me-

    ngenai perkembangan industri kosmetika di Jawa, guna dijadikan ..

    dasar pene~tuan langkah-langkah yang harus diambil dal~m memecah-

    kan problema-problema yang dihadapi dalam usaha mengembangkan ·

    industri kosmetika.

    Guns merealisasikan tujuan tersebut di atas, telah di-.J

    kumpulkan data teknis dan ekonomi darf sejumlah per usahaan kosme-

    tika di Jawa, dan data sekunder _yang diperoleh dari publikasi Bi-

    ro Pusat Statistik dan lain-lain instansi Pemerintah. Terhadap

    ked~a macam data ini, dilakukan analisa untuk mendapatkan gamb~r~·

    an umum mengenai :

    (a). Bahan baku asal impor yang dipe~lukan perusahaan

    kosmetika.

    (b). Prospek perkembangan serta proyeksi permintaan

    akan kosmetika. ' .

    (c). Kemungkinan pengembangan industri kosmetika di

    daerah-daerah padat penduduk, di luar da~rah kon-

    sentrasi industri kosmetika.

    Data yang direncanakan untuk dikumpulkan, akan meliputi data I

    mengenai kegi a t an pabr i k- pabr ik ~osmetika besar, dan e s timas i

    aggregatif data tersebut untuk pabrik kosmetika sedang dan kecil

    '

    . l

  • /

    3 .

    melalui met~de sampling.

    C9 METODE PENELITIAN

    Daerah penelitian meliputi semua Daerah Tingkat I di

    Jawa, di m~na terdapat pabrik kasmetika. Berdasarkan daftar nama

    perusahaan kasmetika, yang diperaleh dari Direktarat Jendral Ane-

    ka Industri da~ Kerajina~ ~aky~t, ditentukan jumlah parusahaan

    responden sebanyak 14· pabrik kasmetika sed~ng dan kecil, yang di-

    pilih secara random, dan 11 perusahaan kasmetika besar, dengan

    penyebaran sebagai berikut.

    Tabel I-1. Penyebaran ~ampel perusahaan kasmetika yang dir~ncana-

    kan untuk diteliti.

    ··-'

    Daerah Tingkat I Ukuran perusat1aan Besar Gedang/kecil Jumlah --- --Dol"l .. I. Jay a 6 ' 4 10

    Jawa Barat ' \ 5 5 - . Jawa Tengah 2 2 4 -

    Jawa Timur 3 3 6 .

    ~~ID~§Q===============-========Jd======-========J~=====:= ===~~:;;:;;:;;

    Dalam pelaksa_naan pengumpulan data primer, 'ter jadi peru-

    bah an dalam jumlah maupun ukuran perusahaan kosmetika, dari yang

    di tentukan semula. Perubahan ini disebabkan karena perusahaa.n I

    perusahaan yang telah ditentukan sebagai responden,' sudah tutup_,

    \.

  • 4

    berganti usaha atau tidak bersedia memberikan data yang diperlu-

    k~n. Perusahaan-perusahaan kosm~tika kecil, baik di D.K.I. Jakar-

    ta Raya, maupun di Jawa Barat, Jawa Tengah dan di Jawa Timur, . . qanyak yang sudah tutup atau berganti usaha. Di antara perus~haan . .

    kosmetika besar, han~a satu yang 'bersedia memberi data. Perusaha-

    an besar yang tidak bersedia memberikan data, kebanyakan terdiri ·

    dari perusahaan bermodal asing atau bermbd~l patungan Indonesia-

    asing. Sebagai akibat hal-hal ter6ebut, yang berada di luar ke · -

    kuasaan team peneiiti ~ - ~~ka kompd~isi ~~mple perusahaan kosmetika

    · yang dite1iti berubah rriehjadi s€3ba!:)ai berikut.

    Tabel I-2. Penyebar~n sample perusahaan yang diteliti.

    -Daerah Tingkat I Ukuran perusahaan

    ' Besar sedang/k.ecal Jumlah -D.K.I. Jakarta Raya I 1 4 -5

    Jawa Barat - 3 3 Jawa Tengah - 3 3

    :

    Jawa Timur - 4 4 Jumlah 1 14 15 ======================== ============~=~====~==========~=========

    D. SISTIMATIKA LAPDRAN

    Laporan ini disusun dalam lima bab. Bab pendahuluan ini,

    diikuti oleh bab II yang me~yajikan gambaran umum industri kosme-

    tika di Indonesia, dan peranannya dalam pembangunan ekonomi. Dalam

    bab III dipa parkan situasi beberapa perusah~an kosmetika di Jawa

    -

  • 5

    antara tahun 19?4 sampai dengan tahun 19?8. Dalam bab ini, ciis.a-

    jikan gambaran mengenai perkembangan produksi dan penjualan,

    serta jenis dan jumlah. bahan baku, tenaga kerja dan peralatan

    yang dlgunakan. ·Bab IV menyajikan gambaran tentang prospek in . ...

    dustri kosmetika di Indonesia. Bab in1 memuat proyeksi produksi .. industri kosmetika serta proyeksi permintaannya-, dengan menggu -

    naken analisa ko:relasi dari regress!.. Selain dari itu, dibahas ·

    pula kemungkinan pendirian pabrik kasmetika di daerah padat pen-

    duduk, di luar daerah kohsentrasi industri, dan kemungk:inan eks-

    por ~roduk kosmetika. l~~qr~n . ini ditutup d~ngan bab V, yang . . '

    berisi ringkasan hasil penelitian dan kesimpulan-kesimpulan •

    .. _ .. ________ ~ .

    . I

    --

  • 8

    lencarkan .pengiklanan secara besar-besaran, sehing~a mendesak pro

    duksi perusahaan kosmetika kecil dan sedang dari pasaran • .

    Daerah pemasaran utama produk kosmetika adalah di Jawa

    sebab selain padat penduduknya juga l~bih 11~posedn t ·erhadap pe -

    ngaruh · kebudayaan Sara~ dan reklhm~ yan~ dila~car~an secara teru~

    menerus melalui media mass:a, oleh perusahaan.lperusahaan kosmetika • .

    Prospe~ industri kosmetika di Indonesia cukup cerah.

    Keberhasilan pernbangunan di Indonesia telah meningkatkan pengha -. ,... .. ,

    silan masarakat; sehingga pehgguna~n kosmetika akan semakin mening ' . '

    kat pula. Sel~in dari itu; semakin banyaknya pria yang mengguna -

    kan kosmetika~ 'ctan semakin banyaknya wani~a yang bekerja di luar

    rumah, d1tambah pula dengali semakin banyaknya anak-a.nak ··yang ·me -

    nginjak usia remaja, telah mempercepat kenaikan permintaan akan

    kosmetika • .

    B. PERANAN INDUSTRI KOSMETIKA

    Meningkainya penggunaan kosmetika, sebaga1 akibat kena •

    ikan penghasilan masa,akat dan pengiklanan besar-bes~ran, telah

    mempercepat pertumbuhan industri kosmetika di Indonesia. Perkem -. ...., ' bangan in1 akan mempunyai pengaruh positip terhadap perluasan ke-

    sempatan kerja, lebihMlebih' apabila di dalam proses produksi kos-

    metika lebih banyak digunakari .bahan baku prod~ksi dalam negeri.

    Peileli tian pada beberapa perusaha.an kosmetika mengungkapkan bahwa

    masih banyak digunakan bahan baku impo~, yang audah atau dapat di

    hasilkan di dalam negerf dengan· mutu yang cukup baik, seperti· mi-

    salnya karton pembungkus, plastik dan metal containel's. Data yang

  • 9

    di peroleh dari Biro Pusat .Statistik menunjukka bahwa dalam se -

    mester pertama tahun 19?8, telC!h diimpor bahan · aku untuk indus-

    tri kosmetika sebanyak 1.075,928 ton, bernilai 5$ 4.900.423,-.

    (Tabel II•2). Apabila d~at diusahakan peningka an penggunaan ba-

    han baku produksi dalam n~geri, maka perl~~san esempatan kerja

    tidak hahya terjadi di sektor industri kos~etik , melainkan juga

    di sektor indu.stri yang. mensuplay bahan baku ko m'eti.ka.

    ' Selain memperluas kesempatan kerja, kembangan · indus ~

    tri kosmetika dan industH. pehunja-ngnya, i31

  • 10

    brute akan terjadi ~pabila Volume penjualan ptoduk kosmetika me

    ningkat tanpa disertai kenaikan biaya tetap, ataLi apabila dalam . .

    proses produksi lebih bany~k digunakan bahan baku dalam negeri

    yang ~arganya rel~tip lebih murah, tanpa m~nurunkan mutu barang

    jadi.

    Pentiptaan sumber devisa barui m•lalui ekspor kosmetika

    nasil produksi dalam negeri, merupakan s~atu kemungkinan yang • • t •

    perlu dipertimbangkan. Pada urnwmnya; prbduk•produk 9Jatan Indone-

    oia khususnya kosmetika, tidak mudah menembus pasaran internasio•

    nal 1 antara lain karena tidak dapat bersaing dengan produk kosme

    tika buatan negara maju se.perti Perancis, 'Arnerika Serikat • Jerman, ' .

    :Jepang ~an lain-lain. Namun demikian, apabila un~uk pasaran luar

    negeri dibuatkan produk kosmetika khas Indonesia, _seperti misal ~

    nya kosmetika tradisional yang · dewasa ini mulai menarik p·erhatian \

    orang asing yang datang ke Indonesia, .dan pernasaranny~ disertai

    promosi daM demonstrasi cara penggunaan 1 maka ekspor kosmetika

    Indonesia kiranya bukan merupakan impian hampa. ....

    ' _ .. _____ .. ___ _

    \

  • BAS III. PERKEMBANGAN BEBERAPA PERUSAHAAN KOSMETIKA DI

    INDONESIA qELAf'1A Lir-'IA TAHUN TERAKHIR.

    ..

    A. PERKEMBANGAN PRODUKSI (tabel III-1 s/d tabel III-7)

    Selama lima tahun terakhir ·(1974 s/d 1978); dari antara

    ke limabelas perusahaan kosmetika yang diteliti, hanya satu peru

    sahaan yang volume p:roduko1nya menlslngukkan· ·~ecenderungan mening-, . I

    kat, yaitu volume produksi da~i satu-satuny~ perusahaan kosmeti-./

    ka besar yang be1•sedia memberi data. 'Jolume produksi dari ke em-

    patbelas perusahaan lainnya, yang terdiri dari perusahaan-peru -

    sahaan kecil, menunjukkan kecenderungan menurun. Ditinjau dari

    jenis kosmetika yang dih~silkan, penurunan produk~1 tersebut ter • I I • '

    utama dialami oleh bedak (23,48 %), cream, muka (32,92 %), minyak

    rambut '(22,53 %), lipstick (31,48 %) dan pembersih muka (48,22%). . . Beber apa jeni~ produk kosmetika lainnya~ yakni parfum, . colognette

    dan bibit minyak wangi masing-masing menunjukkan ken~ikan 58 1 98%, . . 35,1~% ~an 80 %. Namun demikian, volume produksi ketiga jenis

    produk kosmetika tersebut adalah relratip kecil bila dibandingkan

    dengan volume produksi jenis-jenis kosmetika lninnya. Dari ke

    limabelas sample 'perusa~aan, hanya satu perusahaan yang mengha -

    silkan bibit minyak wangi.

    S9tu-satunya perusahaan besar dalam sample, mengha~ilkan bedak

    dan parfum. Volume produksi kedua jenis produk tersebut, masing-

    masing meningkat 61,93 % dan 43,75 %. Pada hampir semua sample

    · perusahaan, untuk hampir semua jenis kosmetika 1 tingka~ produks~

    riil antara tahun' 1974 s/d tahun 1978 masih berada di bawah ka -

    11

  • 12

    pasitas potensial. Pada perusahaan kosmetika besar, ·kapasitas· p~o"

    duksi yang menganggur semakin kecil karena tingkat produ~~inya se-

    makin meningkat. Ini berarti bahwa ' pemanfaatan fasilitas produksi '

    pada perusahaan besar · semakin baik; sehingga biaya tetap pe7. satu-

    an produk menjadi semakin kecil. Kemdaan yang sebaliknya dialami

    oleh perusahaan kecil·o Menurunnya -d.ngkat produksi pada perusahaan

    perusahaan . ke~il~ tel~h menimbulkan masalah pen~anggu~an kapasitas ' . I· .

    produksi yang serriakin besar, sehingga 11 idle capacity· cost 11 per sa-

    tuan produk juga menjadi semakin hesar~' Apabila kecenderungan se -

    macam ini berlangsung terus, maka ditinjau dari segi biaya produk-

    si, posisi perusahaan-perusahaan kecil di pasar semakin tidak me -

    nguntungkan.

    B. PERKEMBANGAN TENAGA KERJA (tabel III-8 s/d tabel III-12)

    Jumlah tenaga kerja selama tiga tah~n terakhir (1976

    s/d 1978) telah meningkat sebanya~ 7,32 %. Kenaikan jumlah ten~ga

    kerja sebanyak ini, merupakan kombinasi antara berkurangnya jumlah

    tenaga 11 skj.lled 11 (dari 72 orang menjadi 6~ orang = 13,89 %) dan

    bertambahnya jumlah tenaga "un~killed 1 r (dari 242 orang · menjadi 275

    orang atau 13,64 %). Hal ini berarti bahwa industri kosmetika mem-

    punyai daya serap lebih !Jesar terhadap tenaga kerja "unskilled" -

    dari pada terhadap tenaga 11 skilled 11 •

    Ditinjau dari sudut kedudukan tenaga kerja di dalam proses produk-

    81 1 kenaikan jumlah tenaga kerja langsung sebanyak 9 1 26 % dan penu

    runan tenaga kerja tidak langsung sebanyak 5 %. Salah satu sebab -

    terjadinya kenaikan dalam _jumlah tengga kerja langsung ialah mun-

  • 13

    ' culnya dua perusahaan kosmetika baru pada tahun 1977 dan 1978.

    . ' Apabila data tenaga kerja kedua perusahaan baru t~rsebut dikeluar-

    kan dari perhitungan, maka tampak ada penurunan sebesar 0,37% da-

    lam jumlah ~~naga kerja . langsung. Jumlah tenaga kerja pada per-

    usahaan besar .tampak meningkat sebanyek 31,81%. Sebaliknya, pada

    perusaha~n-perusahaan kecil (apabila data tenag~ kerja l

  • 14

    (37,38 %), dan ada pula yang diterima melalui perantaraan pegawa1 . . perusahaan (31,25 %). Pada perusahaan-perusahaan kecil, kebanyak-

    . an tenaga "skilled 11 (40 %) adalah pemimpin atau pemilik perusaha-

    an bersangkutan. Pa:da umumnya, tidak ada kesulitan di dalam men-

    dapatkan tenaga kerja.

    Hampir pada semua sample perusahaan, jumlah jam kerja '

    per hari adalah ~ujuh jam, dengan enam hc1ri kerja tiap minggu.

    Hlanya tiga sample perusahaan yang mempunyai jam kerja delapan jam

    sehari. Semua sample pewsahaan beke~'ja satu . sh;lft ti9p heri, se-

    h'-nima jam ker ja per minggu berkisar an tara £•2 jam sampai 48 jam.

    Selama tiga tahun terakhir ini (1976 s/d 19?8) tak satu

    pun dari sample perusahaan mempelcsrjakan tenaga asing. liitrap~rrsa-l

    mua tenaga yang, dipeker jakan, berasal dari lokasi perusahaan.

    Go GAH AN BAKU (tabel III-13 s/d tabel III-16)

    Bahan baku dan bah an pemb,)i'lntU digLin~kan ·sample perusaha-__.

    an kosmetika yang diteliti, meliputi baik bahan-b~han yang dicta •

    t~ngkan dari luar neger1, maupun yang di~asilkan di dalam negeri.

    Bahan import

    1. Talk 7. Perfume

    2. Minyak wangi a. Parafine

    3. White oil 9. Magnesium

    " 4. Vaseline putih 10. Magnesium carbonate

    5. Zat warna 11. Stre.aric: acid

    6. Calcium carbonate 12. Zinc Oxide

    /

  • 15

    1l. Potasium Carbonate 25. Getanol

    14. Nipogin 25. kufanan

    15. Glicerine 27. Castoroil

    1:6. Bee wax 28~ Iridian

    17. Zinc Strearic 29. Paper labels

    18,. Isia 30. Paperboard box

    19. r;;austic soda 31. Plastic box '. 20. Kaolin 32. Meta1 containers

    21. Essence 3'3. Hotel

    22. Sepuhan 34. Cermin

    23. Ethyl iUkohol 35~ Tri tandlamine.

    24. Aromatic Chemicals

    Bahan domestik . . 1. Alkohol a. Minyak Cend:ana

    2. Daun orang a ring 9. litanium dioxide

    3. Glycer..ine: 10. Antic:eptic

    4. Air al

  • '

    16

    lebih 20 ~ dari ~am~le perusahaan yang langsung membel1 dari pro~

    dusen. Hal ini mungkin disebabkan karena bahan kosmetika me~upe•

    kan produk industri ktmia, yang pada umumnya disalurkan melalui

    pedagang ·besar. 01 antara ke limabelas sample perusahaan, terda-

    pat dua perusahaan l}ang samasekali tidak menggunakan bahan pro-'

    duksi dalam negeri.

    Di dalam mendapatkan bahan baku dan be.han penolang, ti -,-

    dak dialami kesulitan, kaiuali i~h~ berUJ:la keterlambatan p~ng1ri•

    man, kenaikan harga daM kurangnVa mod~l kerja. Antara _tahun 1974 da~ 19?8, pemakaian bahan menunjukkan

    kecenderungan meningkat '; baik pada perusahaan besar maupun pada

    perusahaan kecil. Ticlak adanya kansistensi antara data· . prod:uksi

    (yang menunjukkan trehd menurun) dengan data rremakaian bahan• \ . .

    . mungkin disebabkan aleh ke engganar. sample perusahaan-perusahaan ' ' . '

    untuk melaporkan tingkat produksi yang sebenarnya karena alasan -

    alasan tertentu.

    D. t~ESIN DAN TENAGA PENGGERA.K (tabel III-17) • I

    Proses produksi sebagian besar sample perusahaan, masih

    bersifat 11manual 11 • Sample perusahaan yang menggunakan mesin h'cmy,a

    lah empat . buah, dan dari em pat perusahaan ini, hanya sebuah· (.pe-

    rusahaan besar) yan~ benar-benar .bersifat "machtnal". Ketiga pe-

    rusahaan lainnya, hanya menggunakan mesin pencampur (mixer) se -

    derhana, sehingga sebagian besar dari proses produksinya masih

    tetap bersifat manual.

  • /

    1?

    Tenaga penggerak yang digunakan perusahaan. dengan proses ' /

    ' praduksi machinal tersebut ·di etas, berupa s~buah genera~or . die-

    • - !I-

    ' . sal berkapasitas .1d!3 KVA. Di antara ket~ga perusahaan lainnya,

    satu perusahaan menggunakan ~ebuah m~sin. die~~l berkapasit~s 20

    PK, dan selebihnya menggunakan tenaga listrik PLN.

    E. PERKEMBANGAN PENJUALAN (tabel III-19 s/d tabel III-22)

    Dari ke limabelas sample perusahaan kasmetika yang dite-

    liti, hanya delapan perusahaan yang telah beraper~si lima tahun

    atau lebih. Antara tahuri 19?4 s/d tahun 19?8, hasil penjualen da-

    ri lima di antara delapan perusahaan te~se~ut menunjukkan trend

    meningket, sedangka~ trend penjualan ke tiga perusahaan lainnya

    menurun. Akan tetapi 1 apabila angka ind~ks harga diterapkan dalam

    perhitungan tr~nd penjualan, maka hanya dua perusahaan yang meng~

    alami kenail

  • 18

    nyalurkan melalui toke eceran, · agen tunggal dan toke sendir1. Di .

    antara ke limabelaa sampla perusah~an kosmetika yang diteliti,

    tak satupun yang mengeksport hasil produksinya ke luar negeri.

    Daerah pemasaran perusah~ian•perusahaan kosmetika di DKI

    ' Jakarta Raya, umumnya lebih ~uas ~ari pada perusahaan-perusahaan

    yang berla,kasi di daera.h iuar Jar-ta. Daerah pemasaran dar-1 per-,

    usahaan-perusahaan tersebut tidak hanya ,bersifat lokal, akan te-

    tapi juga meliputi daerah ... daerah lain 81 Jawa dan luar Jawa. Hal ,,.

    ini dimungkinkan oleh adanya hubungan yang lancar antara ibukota

    negara dengan daerah ... daerah lain, beik di Jawa maupun luar Jawa.

    Daerah pemasaran da:ri peru~ahaan-perusahaai'l di Jawa Bara'ir, Jawa

    Tengah dan Jawa Ti~~t kebanyakan . bersi~at · iokal, kecual1 sebuah

    perusahaan di Jawa f~ngah dan sebuah perusa~aan di ~awa Timur

    -yang daerah pemasarannya meliputi ketiga propinsi di Jawa.

    Produk kosmetika dari sample perusahaan yang diteliti ,

    kebanyakan dihasilkan untuk pa~ar. Dua perusahaan di Jakarta ha-.

    nya _ berproduksi untuk memenuhi pesanan, dan tiga perusahaan ber I

    produksi baik untuk pasar maupun untuk pesa~an. Meskipun demikl• . ' an, . dua dari t.iga periJsahaan yang disebut terakhir lebih meng -

    u tam~kan produksi uMtuk pesanan.

    F. PERMODALAN (tabel III ... 23)

    Penggunaan dana pada sample perusahaan tidak aama. Per-

    )

    usahaan yang menggunakan mesin-mesin di dalam proses produksinya,

    menggunakan sebagian besar dari dananva sebogai modal tetap. Di

  • 19

    antara ke ,limabelas perusahaan sample , empat· perusa~aan menggu-

    nakan seluruh dana yang dikuasainya untuk modal kerja i sepuluh

    perusahaan menggunakan 50 % atau lebih untuk modal kerja , dan

    hanya satu perusahaan yang menggu~ak kurang dari 50 % untuk mo •

    dal kerja.

    . ....... _ .........

  • BAB IV:. PROSPEK PEMASARAN DAN PERKEMBANGAN INDUSTR!

    KOSMETIKA .•

    A. PROVEKSI PERMINTAAN AKAN BARANG· KOSMETIKA

    Permintaan akan suatu barang dicerminkan dari jumlah

    produksi bararlg tersebut di dalam negeri 91tambah dengan impor

    daf! dikurangi dengan ekspor. Untuk praduk kosmetika, karena '

    jumleh dan ~11ai 'ksporn~a sangat kecil, maka di sini hanya 'akan . .

    diperhatikari produksi dslam h~geri ~dan impornya.

    Ekspor kosmeti~a tersebut kebanyakan tertuj~ ke ·negara · t• -! • I .t

    se~~rti Sl~ga~U~~~ §~~di Ara~ia~ Hon~kbng, USA dan B~landa *)•

    1~ Produksi kosmetika

    Produk yang dihasilkan cleh per~sahaan industri sangat bera -, .

    neka ragam. Klasifikasi yang dilakukan oleh Biro Pusat Statis

    tik, j uga masih menunjukkan banyaknya jenis produk yang diha-

    sil~an. Dalam tabel IV-1 berikut ini bisa kita lihat betapa

    banyaknya j enis produk yang dihasilkan oleh industr1 kosmeti-

    ka.

    *) BPS, Ekspor menurut jenis barang, negeri tujuan, dan

    pelabuhan ekspor Januari - Juni 1978 halaman 2.3.

    20 ' .

  • 21

    Tabel IV-1. Banyaknya serta nilainye barang hesil· produks1 ·

    industri kosmetika tahun 1977.

    =======================p==~==================p~=========7==~ .. No. Banyak Urut Uraian Satuan nya Nilai (Rp.OOO)

    1 . '

    1. Shampoo 1.-000 lsn 3.301 • 1.2.18.072

    2. Bedak 1.000 lsn 855 1.029.640 -

    3. Pomade 1.000 lsn 543 969.995 I .

    4J. Minyak rambut 1.ooo lsn 392 ( 45~i262 ,,

    s. Anti Bau Bad an 1.0d0 lsn 20g 405~640 ~

    6. .Cream muka 1.oob lsn 405 344.969 . . ..... 7~ Loti tin 1.000 lsn 169 21~.951

    -a. Face tonic 1.000 lsn 20 - 212.544 9. Hair Spray 1.000 lsn 19 138.849

    10. Cologne 1.000 lsn 141 1.07.639 - - ·

    11. Parfume 1.000 lsn 61 . 49.561 . 12. Lipstick 1.000 lsn 273 23.156

    I . .

    1;5. Cut ex 1.000 lsn; 4 6.533

    1~. Lain-lain - - 38.690 -> I

    Jumlah 5.254.315 . -

    Sumber BPS Statistik Industr~.

    I

    Di samping banyaknya jenis ' barang yang dihasil~an \

    dan j uga penggolangan barang tersebut ti~ak selalu konsisten

    1 I

    ' I

  • /

    . . .

    22

    serta angka sat1,..1annya juga tidak selalu tetap, maka sukar

    untuk merrt~perkirakan permintaan untuk masing-masing jeni.s '

    produk. Kar~na itu di sini hariya dicoba untuk memperkirakan • I

    permintaan produk kosmetik sebagai keseluruhan.

    i:abe-1 IV~2. Perkembangari nilai produksi industri kosrnetika , . . . dari tahun 1972 ~ 197,8.

    \ ;;. . . ========F======~========================~==============~=== . \

    ·, .;· Tahun

    *) Perkiraan •.

    19?2

    19?3

    19?4

    1975

    1976

    19??

    1978

    Surnber : BPS Statistik Industri.

    N.iiai (ju1laan . ~p)

    1.100

    h295

    2.461 \._

    3.630

    4.26.3

    5.254

    .6.501 *)

    Tern.yata semenjak · tahun 19?2 s/d t:ahun 19?8 nilai

    produksi industri kosmetika selalu meningkat. Tetapi kare-

    na riilai tersebut dimyatpkan dalam satuan rupiah, dan n1-

    lai rupiah sendiri tidak tetap dari tahun ke tahun, maka '

    perlulah kita menimbang kembali nilai tersebut dengan ang-

    ka indek untuk mendapllltkan gambaran y,ang lebih benar. Per-

  • 23

    flf.-;.mb~ngan ini perlu ki~a lakukan untuk melihat apakah :·k ·a, •

    naikan nilai tersebut disebabkan karena perubahan harga, a-

    taukah karena memang volum~ produksinya bex•tambah. Perkemba--.

    ngan nilai produksi ~ndustri kosm~tika yang sudah ditimbang

    ini tampak dalam tabel IV-3 berikut 1n1.

    Tabel IV;..,.3. Perkembangan. nilai produksi industri kosmetika

    yang sudah ditimbang, tahun 1972 - 1978 • .

    =============~===================================~==========

    Tahun.

    19?2

    1973

    19'74

    1975

    ~ 19?6

    1977

    1978

    Angka indek *) (100 = 1973)

    7'7/

    100

    133

    162

    185

    207

    229

    Nilai (jutaan Rp)

    1.427

    1.295

    1.850

    2.241

    2.304

    2 .• 538 '\

    2.839

    *) Angka indek b~aya hidup rata-rata untuk kota Jakarta,

    - - Bandung, Serna rang dan Surabaya.

    Sumber : BPS Statistik Indonesia 19?8.

    Ternyata bahwa dengan menggunakan tahun 1973 sebagai

    tahun dasar, nilai · produk industri kosmetika juga mengalami

    peningkatan. Hanya pada tahun 1973 mengalami sedikit penurun-

    an (9, 3 %) • D,J:mgan demikian dapatlah ki ta simpulkan bahwa

    ,

  • 24

    kwantitas produk industri kosmetika juga men~ngkat, di ·sam -

    ping memang ada peningkatan harga pada umumnv.a (yang dicer -

    minkan dengan meningkatnya angka indeks biaya hidup dari ta-

    hun ke tahun).

    2. ~mpor kos~etika

    Selain dari produksi dalam negeri ki ta juga masih banyak . ,..

    mengimpor kosmetika. Di samping itu juga bahan-bahan kosmeti

    kanya. Nilai impor .bahan kosmetika mengalami peningkatan da-

    ri US $ 6•218,000 pada tahun 1974 menjadi US $ 9~801,000 pa-

    da tahun 1978. Suatu peningkatan sekitar 57 % atau 14,25 %

    pertahunnya.

    Tabel IV-4. Perkembangan nila1 impor bahan untuk produksi·

    kosmetika, tahun 1974 - 19?8.

    (

    =================== ==========================~===========;= Tahun

    1974 .

    1975

    1976

    1977

    1978

    Nilai (ribuan US $)

    ' 6.218

    6.834

    7.821

    8.939

    9.801

    Sedangkah impor kosmetika (produk jadi) nya juga me-'

  • 25

    ngalam peningkatan dari tahun ke tahun • . Dan pen!n~katan nilai

    impornya juga lebih cepat dari bahan bakunya ; yaitu dari US

    ~t. 2.386.000 pada tahun 1914 menjadi US $ . 4.624.000 pada tah~n

    1978. Meningk~t sebesar· 94 %, ,a tau rat~-rata 23 1 5 % per tahun.

    Meskipun nilai absolutnya tetap lebih kecil dati nilai bahan

    bakuny~ •.

    lrabel !V.:...~S. Perkembangan nilai irnpar. b~ranq kasmetika 1 dar1

    tahun · 1972 - 1978.

    =============================~======================~======== \ . . Tahu~ Nilai (ribua us $:) ' Nilai (jutaan Rp) •)

    (

    1972 1.399 581

    19?3 2.088 86?

    1974 I 2.386 990 ·,

    1975 2.413 1.001

    19?6 3.236 1.343

    1977 3 .. 948 1.638 .

    19?8 4.624 **) 1.919

    ··*) 1 ·US $ =- Rp. 415,-..

    **) Angka impor Januari - Juni US $ 2,312,000. Untuk tahun

    1978 dikalikan dua.

    Sumber BPS Statistik perdagangan luar negeri.

    Impor barang kosmetika terutama berasal dari

    1. Perancis

  • 28

    Tabel IV-7. Nilai has:il produksi, impor dan permintaan akan

    produk kosmetika tahun 1972 - tahun 1978 (dala~

    jutaan rupiah). t::=:=:;============;::=====~===::::===========::======================·=

    Nilai hasil Permintaan akan

    Tahun produksi '~) Nilai impor produk kosmetika (a) (b) (c) (b + c)

    1972 . 1.427 754 . 2.181

    1973 1.295 876 2.162

    1974- 1.850 744 2.594

    1975 2.241 618 2.854

    1976 2.304 725 3.029

    1977 2.538 791 3.329

    1978 2.339 83? 3.676

    * ) Ditimb~ng dengan tahun 1973 = 100 Sumber BPS Statistik Industri dan Perdagangan luar negeri,

    diolah menurut kebutuhan.

    karena kosmetika merupakan barang konsumsi yang diminta oleh

    masarakat menurut pengalaman banyak ditentukan atau dipenga-

    ruhi oleh tinggi rendahnya pendapatan-nasional, maka wajar -

    lah kalau kita susun perminta~n akan praduk k~smetika yang

    merupakan fungsi dari pada pendapatan nasional.

    Untuk itu kita bisa melakukannya dengan menggunakan

    analisa regresi dan korelasi, yaitu untuk mengetahui apakah

    ada hubungannya antara pendapatan nasional dengan permintaan

    akan produk kosmetika, dan kalau ada, bagaimana pengaruh ke-'

    naikan pendapatan nasional terhadap permintaan akan produk

    kosmetika.

  • ' . 29

    T:abel IV!-8. Pendapatan Nasional dan permintaan akan produk

    ko~metika tahun 19?2 - 19?8.

    =======-==================================================== I

    Pendapatan Nasional Tahun atas dasar harga ts

    hun 73 (dalam mil -yard . rupiah)

    t972 5.206

    19?3 s•141 . 'I

    197ft 6~07(5

    1975 ' 5t~lfj1

    197G 6.,a6b

    · 1~77 ?.380

    1978 7.897 *)

    Permintaan akan produk Kosmetika atas dasar harga 1.973 (dalam ju:ta a121 rupiah)

    2.181

    2.162

    2.594

    2.859

    3.02~

    3.329

    3.676

    *) Perldraan dengan dasar pertumbuhan 7 %.

    Dari data di atas dengan menggunakan analisa korela

    s1 (perhitungan lihat di lampiran 1) bisalah dih1tung koef-

    fisien korelasinya, yaitu r = 0,9824. In:l berar1;1 bahwa an-tara kedua variable di. etas mempunyai hubungan yang erat' se•

    kali dan sitat hubungannya adalah pasiti!J,-. Artinya pertambah

    an pendapatan· nasional ·akan mengakiba"tfkan pula pertambahan

    permintaan akan produk koametika.

    Dari data y~ngsam~ tersebut kita bisa menghitung

    persamaan regresinye.

    Di m~na x = Pendap~tan Nasion~! sebagai variable bebas dan y = Kebutuhan akan proouk kosmetika sebagai variable

    tergantung·.

  • 30

    Persamsan garis t~gresinya adalah (perhitun~an . lihat lampiran

    2).

    y· :: -1 1 0 1 -If- 0 r 59 X

    Dengan menggunakan dasar bahwa Pendapatan Naaianal

    akan berkembang dengan .7 % setahun, maka dari persamaan regre

    si tersebut kita bisa memperkirakan permintaan akan produk

    kosmetika untuk tahun 19?9 .. tahun 1981 (lihat tabel IV~9).

    Tabel I\J .. 9. Perkiraan permintaan akan p:'t'oduk kosmetika pada

    harga tahun 1973 dan harga berlaku, tahuri 1979 -'

    tahun· 1981 (delatn mil yard rupiah) •

    ;===========~=~=======~~~~===================================

    Nilai kebutuh-Tahun an . akan prod~k

    kosmetika pada harga tahufi ?~

    1979 3.9755

    1980 4.3236

    1981 4.6953

    *) l~ngka Indek 1973 :; 100

    252

    2?3

    295

    Nilai perrnintaan akan produk kos-metika pada har-ga be:rlaku.

    11.8034

    13.8511

    *) rata-rata perubahan angka indek per tahun = 22.

    Dari perhiturigan d1 atas diperkir-akan l:iahwa nilai

    permintaan akali produk kosmetika, .baik pada harga tahun 19?3

  • 31

    maupun pada harga berlaku akan· meningkat •. Pertam!Jahan pe~in

    taan adalah berkisar a,s % pads harga 19?.3 dan 17,5 % ·petda harga berlaku. Ini b~rarti juga bahwa kebutuhan riil bertam -

    bah dan juga karena kenaika~ barga-harga nilai kebutuhan pada

    harga berlaku menjadi lebih besar lagi~ ~ --,

    Angka-angka yang tartera atau tercantum pada tabel · :~ .

    IV!-9 tersebut merupakan nilai perkiraan permintaan akan pro -

    duk kosmetika secara keseluruhan dan bukan untuk masing-

    rrasing jenl~ produk~ Hal ini disebabkan sebagaimana dijelas ..

    kan di muka, karerla lil~t~n-~k~ ragamriya . produk kosmetika dan

    tidak kcinsistennya ukuran volume yang dipergunakan oleh BPS •

    B. PROVEKSI PRODUKSI INDUSTRI KDSMETIKA

    Untuk~emperkirakan perkembangan produksi industri

    kosmetika, bisa ditempuh dengan dua cara yang menggunakan arigga-

    pan yang berbeda. Pertania adalah dengan hanya menghitun "trend11 • \ .

    perkembangan produksi dari data waktu yang lalu. Di mana: pada ca

    ra 1ni selisih antara proyeksi permint'aan akan barang kosme;tika

    dengan proyeksi produksi industri kcsmetika akan merupakan per •

    kiraan nilai impornya.

    Cara kedua adelah dengan memperkirakan berapa nilai

    impor barang kasmetika (berdasarkan qtrend" perkembangan impQr -

    · nya) da.n selisih antara proye!

  • 32

    impor bukanlah. hanya .sekedar pelengkap' tetap1 juga merupakan pe•

    saing ..

    Dengan menggunakan tabel IU-3 (Perkembangan nilai pro -

    duksi indust~i kosmetika yang sudah ditimbang, tahurr 1972 - 1978)

    kita bisa memperkirakan "trend" perkembangan produksi barang kos

    metika. Di sini berarti kita menggunakan pendekatan yang pertama

    yaitu perkiraan produksi industri, kosmetika dengan hanya menghi-- . . tung "trend" perkembangan produksi waktu yang lalu. Dengan l

  • 3.3

    Tabel I.\:b .. 10. Perkiraan nilai produksi barang kosmetika untuk

    tahun 1979 ~ tahun 1981 ddala~ jutaan · rupiah).

    =========F===============~==F=====~========= ===================

    Tahun

    19?9

    1980

    1981

    Nilai produksi barang kosmeti ka pd hrg· 1973

    3.095

    3.,351

    Angka indek

    251

    273

    295 '

    Nilai produksi ba• rang. kosmetika pa- -da harga berlaku •

    7.768,5

    9.148,2

    10.640,6

    · Dengan demikian kita bisa ·pula menghitung berapa kebu

    tuhan barang kosmetika yang masih .harus diimpor pada ·tahun 1979-

    tahun 1981 (lihat tabel ·I\b-t1) berikut ini.

    Tabel IV!-11. Perkiraan permintaan nilai produksi dan impo;Jt" ba -

    rE}ng kosmetika tahun 19?9 ... 1981 (dalam jutaan .ru .. pich).

    ============================;=================================~= Perk iraan Nilai produksi !Milai impor Permintaan

    ..

    Tahun r---- -Jumlah % Jumlah ot /0 Jumlah: %

    ~

    ' - . . . 19?9 9.978,5 100 7.768,5 77,8 2.210,0 22,2 -

    . . ' 1980 11.803,4 100 9•1~8,2 ?7,5 2.655,2 22,5

    -' . · ' 1.981 13-.85 "1, 1 100 10.640,6 76,8 3.210,5 23,2

  • Dari tabei di atas bisa kita simpulkan bahwa produksi

    dalam negeri masih helum bisa memtinuhi permintaan. Rata-rata ha-

    nya bisa memenuhi 77,36 % kebutuhan, sedangkan sisanya masih ha ..

    rus diimpor.

    Sebaliknya' ka lau ki ta menganggap bahwa imp or tir.1ak ha-

    nya ditentukan oleh permintaan dan produk~i, tetapi juga ikut

    mempengaruhi produksi, maka ki ta. bisa memperkirakan . produksi in-

    dustri kosmetika dengan memperkirakarr lebih dulu impor kosmeti -

    kanya.

    Untuk itu kita bisa mempergunakan tabel I\t-5 (pe:rkemba-

    ngan nil~i impor barang kosmetika, dari tahun 1972 - 1~78) ~Jna

    !llemproyeksikan impor kosmetika di tah~n-tahun yang akan t;~atartg._

    Dengan menggunakan metode "least square 11 kita bisa mencari per ..

    samaan garis trendny~, yaitu untuk nilai impor kosrnetika dalam

    us ~~.

    Pers·amaan garisnya adalah. ( perhi tung an lihat di lampi-

    ran l).

    V' = 2.870 + 508,75 (x)

    di mana y - nilai impor (trend) ko.smetika dalam ribuan US ~)p I

    x = tahun, dengan tahun 1975 sebagai origin.

    Dari persamaan' tersebut ki ta bisa memperldrakan perkembangan 1m":'

    par kosmetika untuk tahun-tahun 1979 s/d 1981 (lihat tabel Illl-":2).

    . I

  • 35

    r Tabel IV;..12. Perkiraan nilai ·impor barang kosmetika untuk t::hun

    1979 - tahun 1981.

    ==========================;======~============================== Tahun Nilai impor tiarang. kos-. Nilai impor barang , kos•

    metika. (cfJ.m ribuan US$) metika (dlm jutaan Rp.) .r:

    ' 1979 4iSos 2~0.35 ,6

    1980 5c41i4 2.246,8 .

    1981 5.923 2.., 458,0

    Perkiraan nilai impor dalam rupiah masih dipergunakan

    kur·s US $ 1 = Rp. 415,--. Ini disebabkan karena proyeksi yang di

    per'gunakan adalah memakai data historts di mana nilai US $ 1 = Rp. 415,--. Dengan adanya perubahan nilai US $ menjarii US $ 1 = Rp. 625,--, maka diperkirakan nilai impor kosmetika dalam US $

    juga akan mengalami. penurt.,man.

    Dengan demikian rarkiraan produksi industri kosmetika

    bisa dihitung (lihat· tab~l IV-13) berikut ini.

  • • I

    Tabel IV:-13. P'erkiraan' permintaan, imptir dan produksi I

    I .

    industri. kdsmetika tahun 19751

    =========-==========d::::!:::::::!:::=: ·========:::::t:::::!:::::!:=':f:!:::::-:::::::::::io::::t:::::!::::i:::::d::::::::::::::!::ti::::!:

    Perk iraan Perkiraan Permintaan imp or Perk iraan produksi

    liahun Jumlah % Jumlah % Jumlah %

    & . . ........ ~.

    ' . ' 1979 9.978,5 100 2.035,6 20,4 7.9L~2,9 79,6

    '

    1980 11.803,4 100 2,246,8 19f0 9.556,6 81,0 ·.

    1981 13.851!,1 100 -- 2.458,0 17,7 11.393,1 82,3

    · oari tabel di atas nampak bahwa diperkirakan produksi . - .

    industri kosmetika untuk tahun-t_ahun mendatang' ak_an menj~di rna -

    kin besar proporsinya. Rata-rata .sekitar 81 ~ darLkebutuhan a -I

    kan barang kosmetika bisa dipenuhl -dari produksi dalam negeri.

    Perkiraan produksi ini akan makin meningkat apB;b'ila kita hubung-

    kan. dengan parubahan nilai US$ terhadap :rupiah. Dengan semakin - . mahalnya barang-:-obarsng impor termasu_k impor kosmetik!'l, berarti

    akan niemperbaiki posisi persaingan barang-barang produks~ dalam '

    negerio Demikian jugs untuk kosmetika·, dengan semaldn mahalnya '

    harga kosmetika impor, dan dengan memperhatikan pula elastisitas

    f1ermintaannya, maka produksi dalam)Jegari akan semakin meningkat

    pula. /

    Dengan ~ata lain perkir:aan produksi bisa menjadi . lebih

    besar dari apa yang ter~antum dalam tabe~ IV-13 dan perkiraan I

    impor bisa menjadi lebih kecil karena adanya perubahan nilai tu-

    kar rupiah terhadap US So '

    I

  • I ' '

    ' 37

    G. ~MUI\IG•K•I-N._.A.N _...P..,;;E;,;.;N;..;,.Y.;;,Etl;;;o.'':\..;.;.R~A.;,;,.;N-.: .-IN;.;,;D;.;;U;;.;:S-.,T...,R .... I ...,K.D;.;:;S;,;..;M,;;,ET.;..;I;;.;.K.;;..A._::;.,D;;;.! ....,;D:;.,;.A.;,::;E;.;..;R.;...;AH;..;;.;...,P.,.;.A;.;:;.D,;..;·A.:..T

    PENDUDUK D:I LUAR DAERAI:i KONSENTRASI INDUSTRI

    I ,

    Dari survey iridustri tahun 1974/1975, ~ernyata t~rdapat

    65 perusahaan industri kosmetika besar, sedang dan kecil di In -· '

    donesia. Dari jumlah tersebut, maka 61 perusahaan terdapat di

    Pulau· Jawa. (93,8 %).

    EH:myak faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentu-. . .

    kan letak perusaliaan .. Di antaranya yang penting adalah , pasar ,

    ~umber bahan mentah, fasilitas pengangkutan, t~nag~ kerja a ~an

    pGmbangkit tenaga ' listrik .. Di samping itu masih bisa dipertim -I

    bangkan pula sikap penduduk, fasilitas-fasilitas keuangan, per -v •

    aturan-peraturan daerah setempat (pajak misainya) '· iklim dan ·

    lain sebagainya~~~

    .Untuk i tu di sin,i hanya akan dipertimbangkan 4 ~empat)

    faktor yang perlu diperhatikan dalarn pemilihan daerah industri

    kosrnetika , dengan menganggap bahwa faktor-f.aktor· lain adalah sa-

    ma untuk setiap dae~ah.

    Faktor-faktor tersebut adalah

    (1). Penduduk

    (2). Tenaga kerja

    (3) :• Fasili tas pengadaan bahan

    (4). Sumber b~han pengemase

    /

    ·'

    ' .

  • .. ~8

    PENDUDUK l I

    Jumiah penduduk yang besar merupakan pasar yang paten •

    siil. Lebih-lebih kalaU pendud~k tersebut mempunyai penghasilah '.

    yang cukup. Jumlah pem:tuduk Indonesia sebesar· 118;4. juta jiwa ' . ; . ;

    pada tc.rhun 1971, diper~ira.kan akan menjadi 144,9 juta jiwa pada I

    i

    tahun 1979 dan 151•8 juta-- jiwa pada tahun 1981. Dari jurnlah ter•

    sebut diperkirakan pads tahun 1979 sebesar 90,7 juta jiwa berada

    di Puiau Jawa (sekitar 62,~ %)• jumlah sebesar ini jeias merupa-

    kan pada~ yang cukup potensiil bagi perusahaan industri kosmeti~

    ka kalau rriereka did:trikan di pulau Jawa.· Dan dari pengumpulan I

    ct:ata primer nampak bahw~ perusahaan kosmetika, terutama yang ke-

    cil dan ~edang, kebanyakan menj~al ~asil produksinya . di daera~ ' .

    sekitarnya. Jadi pendirian industri kosmetika di pulau Jawa cu -

    kup baik ,dipandang dari pertimbangan jumlah penquduk.

    TENAG/4 KERJA

    Selain menjadi pesar hasil produksi, jumlah penduduk

    yang besar juga menjadi sumber tenaga kerja. Dari survey yang . .

    diLmkukan, maka kebanyakan perusahaan mengambil tenaga kerja di.

    sekl~ar daerah industrinya. Dengan kondisi pasar tenaga kerja di

    Inctonesia dari pad a permintaan akan tenaga ker janya, ma.ka pen ca-

    r ian tenaga kerja dl pulau Jawa: (atau daerah yang padat penduduk)

    tidak akan mengalami· kesulitan dalam pencariannya. Untuk· tenaga

    y~ng mempun~ai keahlian juga di pulau Jawa relatip lebih mudah

  • memperolehnya. Hal ini disebabkan karena~ lebih te1,kumpulnya pen-

    duduk yang . mempunyai pendidikan tinggi 'di. pulau Jawa. Sekitar

    ?1,8 % dari penduduk yang mempunyai pendidikan Akademi berada di

    pulau Jawa dan ?5 % yang berpendidikan Universitas.

    Tabel IV..,14. -Kaposisi ·.penduduk Indonesia yang mempunyai

    pe~didikan tinggi.

    ==================:==::====================== =================:=====·====== AKADEMI UNIVERSITAS

    Daerah. ----Jumlah. % J!,Jmlah 0/: tO

    -. - I I DKI Jakarta 68.530 28,8 38.2?0 35,1

    I '

    Ja:wa Barat 24.650 10,4. 18.412 1?,8

    Jaw a Tengah 30.6?6· 12,9 9.496 8;7

    D·.I Vbgyakarta .12. 734 5,4 I 2.624 2,4 . '

    Jawa Timur 34.088 14,3 12.013 11,0 ' /

    Luar Jawa - - - -I .

    .Indonesia 237'.644 100,0 ' 109.107 100,0

    ' -

    FASILITAS PENGADAAN GAHAN

    Selain mempergunakan bahan yang dihasilkan di dalam ne-

    gerl, indu~tri kosmetika juga menggunakan bahan impor •. Jumlah

    bahan impor ini cukup besar, senila_i $ 9.801.000 pacta tahun 1978.

    Karen a i tu· pend irian pe_rusahaan industri kosmetika perlu memper-

  • 40

    hatikan fasilitas pengimporan t yang ada. Fasilitas .pelabuhan di .

    Indonesia yang terbesar adalah Tanjung Priok dan Surabaya. Kare""

    nanya tidak mengherankan kalau perusahaan industri kasmetika me"

    milih berada di Pulau Jawa. Banyaknya barang yang diimpor pada

    ·i:;ahun 19?? dan tahun 19?8 menunjukkan bahwa kedua pelabuhan ·ter-

    sebut memegang peranan yang sangat penting. Pada tahun 1977 se -. ,

    kitar 56,5 % dari. total impor Jndonesia lewat pelabuhan lianjung

    Priok dan Surabaya . ., sedangkan pada tahun 19?8 angkanya adalah

    59,5 %.

    Tabel IV-15. Import menurut beberapa pelabuhan utama (dalam US$ '

    juta).

    ============================~==========F========================

    Pelabuhan

    Tanjung Priok

    Serna rang

    Surabaya

    Bela wan

    Palembang

    Ujungpandang

    Balik Papa.n

    J u m 1 a h

    Indonesia

    19?? 19?8

    Jan - Des

    328

    ?37

    404

    133

    93 \

    156

    4.638

    6.230

    %

    5,3 . 11,8

    6,5

    2,1

    1,5

    2,5

    ?1 , .9

    Jan .. Juni;' ·

    1.602

    169

    405

    219

    55

    77

    64

    2.591

    3.375 1

    Sumber BPS Statistik Perdagangan luar negeri.

    5 0 . • 12,0

    6,5

    2,3-

  • Karena industri kosmetika masih banyak memerlukan . bahan

    impor, maka pendekatan mereka dengan pelabuhan-pelabuhan -impor, -. .

    merupakan alasan yang legis. Deng:ei:rt de~ikian pendirian perusaha-. . . . '

    an indus~ri kosmetika-.baru dipandf!Jng dari fasilitas pengadaan . . ~

    bahan, perlu pendekatan diri dengan pelabuhan-pela~uh'an .besar, .

    s~perti . Tanjung Prick dan Su~abaya.

    SUMBER BAHAN PENGEMAS

    Industri kosmetika menghasilkan· barang-barang untuk mem

    percantik diri seseorang. Konsumen barang kosmetika berharap bah

    wa setelah memakai suatu kosmetika tertentu, mereka akan (merasa)

    menjadi cantik dan atau menarik. Industri kp:smetika tidak hanya

    menjual barang-barang kecantikan, tetapi juga harapan untuk men-

    jadi cantik.

    Pengernas yang di,gunakan baik bentuk, warna, maupun ba •

    hannya, sangat mempe.ngaruhi keputusan konsurnen dalam melakukan

    JEmbelian. Konsumen sering mengMubungkan isi dengan pengemas.

    Semakin menarik . kemasanny~, yang mungkin menjadi lebih ma~al, -

    sema~in baik isi atau barang ~~smetika tersebut. Karena itu ti -

    daklah heran kalau perusahaan kosmetika berusaha menciptakan ke-

    masan yang menarik (meskipun mungkin mahal).

    Bahan pengemas tersebut . kebanyakan terbuat dari plastik

    atau galas, terutama untuk .jenis kosmetika yang relatip mahal

    harganyao Dengan demikian pendirian perusahaan industri kosmeti-

    -

  • 42

    / ke baru seyogyanya juga mendekatkan diri denga':' industri yang

    menghasilkan barang pengemas ini. Industri barang pengemas seba-

    gian besar juga terkumpul di Pulau Jawa, terutama industri gelas

    nya.

    Tabel I\f-16. Jumlah perusahaan industri b~rahg-barang dar1 plas-

    tik dan industri gelas dan barang-bai'ang dari gela:s

    tahun 1974/1975.

    ========~========= ======================= F====================== Industri barang Industri barang-baran dari. plastik. dari

    Daerah gela.s dan gelas.

    . 8 5 K % 8 s K ·%

    __ I

    ' 1. Sumatera Ut. 2 5 31 38 8,5 - £. - 4 6,3 ' .

    2. Sumbar - - 2 2 o,s - - - ... -. 3 .. Sumsel - - - - - ~ - 1 1 ~.s

    I I • !+ . Lampung - - - - - - ... 1 1 1,5

    5., DKI Jakarta 16 64 91 171 38,6:. 6 8 1 15 ~3,8 - . . I I

    6. Jaber 2 1'9 42 63 ·14,2' 3 7 1 11 . ~?,4 .. I .

    7. Jateng 1 6 17 24 5.,4 1 ... 1: 2 3,1 . . a. or 't'ogyakarta · - - 4 4 1, o. - - -· - -

    ' I • . 9.- Jatim 4 21 108 133 ~0,6. 8 11 9 . 28 ~4 9

    ' . , ·. '

    10. Sul Selatan ... - 4 ' 4 1,0 1 - - 1 · .. 1,5 . .. •.

    1'1. Sul Utara: - - 1 . 1 . 0,2 ... ... -. - .,.. Indonesia 25 115 i 302 442 100 19 30 1t. 63 ,100 ..

    >~

    g

  • . '

    43

    Sekitar 89% industri 'barang dari plastik terkumpul di pulau Ja-

    wa ~ dan sekitar 89 % industri gelas dan barang-bar~ng dari gelas

    0 Er kumpul di pulau Jawa. Untuk pulau Jawa sendiri sebagian besar

    terkumpul di daerah DKI Jakarta dan Jawa Tim~r. Dengan demikian

    pendirian perusahaan industri kosmetika baru jUga sebaiknya men-

    dekati daerah-daerah tersebut.

    Jadi secara keseluruhan, dengan memperh:aiikan faktor

    penduduk, tenaga ker ja; fasili tas pengada.an bahan dan sumber ba-

    han pengemas, mak~ p~ndirian perusahaan industri kosmetika di i,

    daerah padat penduduk di pulau Jawa, adalah mungkih• ,

    Seperti di daerah jawa Barat, s~lain pend~duknya padat, l .

    maka juga dekat d~n~an Jakarta yang menjadi sumber bahan asal

    impor dan juga untuk bahah pengemas. Hanya, tentu saja pendirian

    per usahaan industri kosmetika, di suatu daerah 11 barun, tidak cu-

    kup hanya memperlihatkan empat taktor tersebut di atas. Berbagai ' .

    faktor lainnya sepel'ti iklim usaha ,, fasili tas keuangan, sikap

    masarakat dan pemer~ntah yang baik ikut memp~ngaruhi keputusan /-

    pemilihan daerah industri .. Pemerintah_ daerah ·setempat bisa mem

    bantu dengan menyediakan daerah industri yang matang dan iklim

    usaha yang baik.

    Do KEMUNGKINAN EKSPOR PRODUK KOSMETIKA

    . Meskipun negara kita mengimpor kosmetika dalam jumlah

    yang sangat besar, ternyata ki ta juga mengekspor produk kosme·ti-

    kaG Hanya saja jumlahnya masih sangat kecil apabila dibandingkan

    •'

    ....

    ' .

  • 44

    nilai impornya. Walaupun demikian perkembangan ekspor produk

    kosmetika cukup berarti dari tahun ke tahun.

    Ekspor kasmetika kita pada tahun 1975 berjumlah sebesar

    $ 5,388D Sedangkan pada tahun 1978 berjumlah sekitar $ 171,538.

    Suatu kenaikan yana berkisar antara sekitar 1061 % per tahun. . .

    Tetapi angka ini masih akan sangat kecil apabila kita bandingkan -" I •

    qengan nilai impbr kosmettka untuW tahun-tahuH yang .sama. Pada "" . . . .

    tahun 1975 impor kosmetika kita betjumiah se~!tar $ 2l41~~ooo; ' sehingga nilai ekspor kita cuma 0•223 %, sedangkan impor kosme

    tika kita pada tahun 1978 berkisar $ A,624,000 sehingga nilai

    ekspor kita cuma 3,69 % dari impor kita. Perbandingan itu bisa

    kita lihat pada tabel IV-17 berikut ini.

    Tabel IV~17. Perkembangan ekspor kasmetika dan perbandingannya

    dengan nilai impor ·kosmetika.

    ==============;=;===================================~=~=========

    Tahun 'Nilai Ekspar Nilai Impor

    1975 $ 5,388 ~~ 2, 413 ,ooo 0,223

    - 1978 ~~ 171 J 538 ~p 4,624,000 3,69

    Ekspor kosmetika k~ta akan sangat berat menghadapi per-

    saingan dengan negara-negara · lain yang sudah lebih terkena1 dan

    berpengalaman. Karena itu ekspor produk kosmetika lebih baik di-

  • 45

    te~ankan pada ekspor kcsmetika tradisional, yang mungkin tidak

    ada saingan dari negara lai~. Kalau kita .melakukan strategi ini,

    maka kiranya e~apor kdsmet~ka bukan merupakan hal yang mustahil.

    Ekspcr kita pada saat ini terutama tertuju pacta ·negare-negara '

    Singapura, Belanda, Hcngkong, Saudi Arabia.

    '

  • -.

    4G

    ====~==•=~~-======~=~•F===============~=========F=====~ -====== (X} (Y) . .

    Pendapatan Impor produ~ ' Nasional a si atas da ~

    (X2) y2 Tahun tas dasar- sar th. 1973 ~

    XV. th.1973(00 ( mil yard ) 0 mil yard)

    .,

    . . ' · , . .

    1972 5,2_ 2,16 27,04 4,.75 11,34 \ •

    19?3 5,7 2, 1~ 32,49 4,66 12,31 . I ' 1974 . . 6;~ 2,,59 . )?,21 6.71 15,80

    ' . 1975 6,4 2.86 ,_· 40,96 8.18 18,30 . ' 1976 6.-9 3,03 4?,61 9,19 20,91

    ' '

    197? 7,4 3,33 54,?6 11,09 . 24,61t . . 1978 ?,9 3,.68

    ' 62,41 1l,54 29,0?

    ' . . •.

    45,6 . .

    19,.83 30~,4~ 5~,12 132,37 •. . ..

    ' ,, I • ·,

    • • u • J . ~. •• p • •

    (38) ' (13,-61)

    22,34, 2;Z,34 •• = 0,98_24 = ... v·. . . . . ... ~ ~ ... . ' ·_. ' "517, 18 . ' . .22, 74 =====a:::::==·

    /

    .. - ..

  • '

    47 · ..

    Lamniran· 2 . l I .... i

    \ ,. ~ v::: Na ~ + ·bcx ..... ""'". ,...,..,_.....___..!j ___ ,.,..;:.' .19,83 s: ?s . + b(45,6) ~· _xv' = a'lx . + be x2 .... !! •• ••• •• •· •• • •• :) . 132,~7 • (t5.6a ;,. 302,48b;

    Perei!Bnsan I :

    I

    Persam8an regres1nya

    . • I

    132,37 ; 45,6~ • ~~~~4~b

    1;2~ .• ; ~1'7 :;: 45' ~~· + . ~97 ~-h~b. 1 .• .• ,J~ .-:1; .• ' t i L. • t.. J * I, i 4 J

    j ~ 26 ;&!$ • s ' 43h

    19~83 = ?a· + '

    l.· \

    0.9.9 (45.6)' '

    19.83 = 1a +. 26,90 "

    a = -1,01

    ·I

    v· = •1•01 + b_•s9 x~

    .>

    ...

  • 50

    ka. Selama 5 (lima) tahun terakhir, volume produksi, perusahaan

    besar cenderung untuk meningkat, sebalikny~ pada perusahaan se- '

    dang dan kecil, volume produksi pada umumnya menurun. Jenis

    kosmetika yang meningk_at volume produksinya, adalah l;ledak, par-

    fume dan cologne. Akan tetap.i,. vol~m~ produksi ketiga jenis

    kosmetika ini adalah relatip sedikit dibandingkan dengan volume -· . J

    produksi jenis kcsmetika lainnya. '

    2. Antara tahun 1976 s/d tahun 19?8, jumlah yang bekerja pacta

    perusahaan-perusahaan kosmetika yang diteliti, telah meningkat

    sebanyak ?,32 % • . Peningkatan ini terutama diseb~bkan oleh kenai

    kan jumlah tenaga langsung ~olongan '"unskilled". Sebaliknya, . . .

    jumlah tenaga tidak l~ngsung golongan "skilled" semakin menurun.

    Kebanyakan perusahaan kosmetika kecil, tidak m,empekerjakan te -

    naga ahli, dan hanya sebag1an yang mempekerjakan tenaga ·

    "skilled". Dari antara 14 perusahaan sedang dan kecil yang dite

    liti, kl.lrang leb'-h 21% mempekerjakan tena.ga ahli, dan 5?"% . ..

    mempeker jc;~l

  • .. .. ~.. . .

    • •, :·· : r •;;- ;'!·

    53

    ::

    .. ,. .. ~.. ·-: :.

    6. Sample perusahaan kosmetika yang ditelit1 1 umumnya meny~lur -.

    ken hasil produksinya mel~lui ~ross~er dan toko~toko eceran. Ke-

    banyakan perusahaan kecil hany~ menggunak~n toko-toko. ece~an se ....

    bagai penyal~r, k.arena output perusahaan•pe:rusahaan _ tersebut ter

    lalu sedikit untuk disalurkan melalui pedagang besar • •

    •• tt' .••

    , Penjualan produk· kosmetika yang· ·!ii'!hasilkan ke 1.5 (li.ma:.;;· ·-.' ... .. ... ..

    ~-· belas) sample· perusahaan tersebut masih·:·~t!ir.~ata~ pa(j~ pasar da -

    lam negeri. Pe:rusahaan-perusahaan yang berdomiaili r:ii D .. K.I. Ja-• ' • \ •..1 . ' •• :: .'! ·';:: • . • }

    kar.ta Raya, ba~k yang I ·:·,";-·- •";' ~~i.l , :"':-'·~-·

    ataupun· kecil-~- "selain . ;. ~ :.:

    d~erah~daerah lain di

    berukuran ·besar, maupuh~ b.erukuran sedang ,

    meJ!ju~f.1:1i' ·· pasar loka;l, Juga menjual ke :_.-. ,; .· · ......

    Jawa ·Baret, Jawa · Teng~~ dan Jawa Timur, u ...

    mumnya bersifat lokal. Hal ih1 inembuktikan bahwa te.rsedianya fa-

    silitas perhubungan yang baik, ikut rilenentukan~ Juas daerah pema-

    saran. . y;;~~;.:.~ ;1~~/' . Sebaglan . besar

    JO!"·

    -sample perusahaan, mengh.asilkan U!1tuk pa

    sa:Jt, dan .hanya 2 (dua) dari 15 (limabelas) .sample pertisahaan yang · .... . ;G~;· .. -J ~- ·~ .; . ·~ ••

    , I . , , :· ..

    be.rproduksi berdasarkari· pesanan.

    ?. Pada umumnya, semakin bsnyak perusaha.an menggunakan mes.in di

    dalam proses produksinya sema·k~n besar pul9 _dana yang di tanCjm

    dalam aktiva tetap. Demikian pula halnya dengan perusahaan ko~ -

    metika .• Dari antafa 15 (limabe'las) sample;'perusahaan,. 4' (empat) - ' '

    perusahaan menggunakan seluruh dana yang qikuasair'iya unt'uk modal

    kerja, 1.0 -(sepuluh) perusahaan menggunakan 50 % .atau lebih untuk

    modal kerja, dan hanya 1 (satu) perusahaan yang menggunakan ku~

    rang dari 50% dari ·dana yang dikuasainya untuk modal kerja •

    . . ' '

    : .:: .. ' .

  • ' .

    54

    Perusahaan yang disebut terakhir adalah .satu-aatunya · perusahaan

    kosmetika besar di dalam sample perusahaan yang diteliti.

    ( . a. Pe~kembangan ·produksi- industri kosmetika di Indonesia nampak

    nya cukup menggemblrakan. Data sensus industri dari Biro Pusat

    Statistik mengungkapkan bahwa nila1 produksi industri kasmetika . I

    antara· tahun 1972 aampai dengan · tahun 1978, · telah naik kurang - ·

    lebih 491 %. Namun kenaikan se~~sar ini, terutama disebabkan o-

    leh pringaruh perubahan nilai uang rupiah yang terjadi antara . . ' tahun - tahun tersebut. Bila pengar,uh ini dihilangkant maka ke-

    naikannya hanyalah 98,9 %. -Mengingat ha~11 penelit1an yang m~-1 •, .

    nunjukkan menurunnya produksi kosmetika tlari sebagian besar pe-

    rusahaan .. perusahaan kecil, maka dapatlah _disimpu1kan bahwa ke- ·

    naikan tersebut disebabkan oleh; berkembangnya perusehaan kosme• ·

    tika besar.

    9 •. Nilai impor bahan kosmetika selama lima tahun ter~khir, me -'

    ningkat sebanyak 57 %, atau 14,25 % per tahun, sedangkan nilai ·

    -1mpor produksi kosmetika selama 5 (lima) tahun tersebut mening-

    kat pula sebanyak 94 %, atau rata-rata 23,5 ·%_tiap ta~un. Ke-• • I

    naikan produl

  • 55

    bsg1 industri kosmetika dalam .neg,eri ; kesuli tan mana tercermin

    pada kemrosotan "value added 11 yang. dihasilkan. Antara tahun 19?6

    dan tahun 197? 1 nil~i tambah (pada harga yang berlaku) yan~ diha

    silken industri kosmetika. di Indonesia, telah merosot dari Rp.

    3.067~2•5.000,-- menjad1 Rp. •2.735.023.DDD,--, telah merosot mes .. '

    ldpun jumlah perusahaan telah bertambah dari 34 menjadi .39 buah.

    10. Berdasarkan data perkembangan impor dan produksi kosmetika,

    d1perkirakan bahwa permintaan akan kosmetika~ baik pada harga

    yang berlaku maupun pada harga· konstan de:ngan tahun dasar 1973,

    akan meningkat. Kenaikan permintaan pada harga berlaku 1. kurang I

    lebih adaJeh sebessr 17,~ ~dan pada harga konstan sebesar 8,5 %~ I

    11. Produksi industri kosmetika pada tahun-tahun mendaterig, di-

    perkirakan akan terus meningka:t sekitar 22'%. Rata-rata sekitar . - .

    81 % kebutuhan b·~rang kosmetika dapat dip.enuhi da·r~ . . pr6d~ksi de-

    lam negeri. Kena ikan harga barang-barang import pada umumnya.,.

    dan kenaikan harga produk kosmetika import khususnya se~agai a-

    kibat · perubahan nilai jt (dollar) terhadap nilai Rp (_rupiah) . di-

    perkirakan a~an ssmakin mendoroog keneikan produksi kcsmetika di

    dalam m!ger1.

    12'-., .Syarat-...syar~t luas passr, tersetlianya · tenaga kerja, fasili-

    tas pengadaan bahan dan sumber bahan pengemas memungkihkan pen~

    dirian perusahaan kosmetika di daer~h padat penduduk, di luar

    daerah konsentrasi industri di pulau Jawa; Namun demikian, dala.m

  • 56

    pemilihan lckasi bagi perusahaan kasmetika di luar daerah kan~en

    trasi 1ndustri, perlu pula diperhatikan iklim usaha, fasili ta's

    ·keuangan, sika.p masarakat dan pemer~ntah daerah set~mpat. Pera -

    turan pemerintah daerah yang berbelit-belit aken mempunyai penga

    ruh ·yang negatip terhadap kesediaan para investor untuk mengha-. . . . . .

    ' . silken kegagalan, karena t~k dapat bersaing dengan perusahaan

    perusahaan kasmetika besar.

    13. Kemungkinan untuk mengekspart kasmetika produksi Indonesia ,

    ~ tampaknya sangat t1pis, karena menghadapi saingan beret dari

    praduk kosmetika buatan Perancis,' Inggris 1 Jerma_n, Amerika Seri7

    kat, Jepang dan negara . industri lainnya, yang sudah mempunyai na

    rna Internasional. Ekspor kosmetika sudah dijalankan, antara lain

    ke Singapura 1 Saudi Arabia, Hongkang, USA dan Belanda~ tetapi

    jumlahnya sangat sediki t. Namun demikian, ekspcr ba·rang tersebut

    ~iranya dapat ditingkatkan apabila untuk pasaran luar negeri di-

    has1lkan kosmetika khas Indonesia.

    -~-------

  • .,

    TP.,be1 III..1 o 1'r.r : .,_ .. _

    ~

    1.

    I Bedak 100 115,42 98,47 126' 47 1161 ' 93 I.

    naik

    2. Perf1..1;-ne 100 88,75 115,63 121,63 . 14-1,75 n'1ik I

    Perus2.has n keci1 : I

    _1 . I Bedak 100 96,47 86,8? I 77,05 76,~? turun 2 .. Cream· muka 100 91,34 81,56 1 . 73, 98; 6?,08 turun

    3. Perfume 100 '104,20 124 ,37 131 ,09" 158,98 n-:1ik

    4. I Hiny';,k r !lmbut 100 91,43 86,26 78,50 I 77,47 turun 5. I Co1ognete 100 104,63 118,51 112,96 ·1135 , 19 !W:.ik 6_. Lipstik 1- 100 • 90,90 82,58 75,00 1 68,18 turun: 7. Bibit miny:?.k we.ngi I 1oo 100,00 100,00 150,00 !180,00 naik

    _8.~e:barsih ~uka __ 1100 8o,47l4D~,86 ; ~-~ turun cat F.tan : T~be1 ini disusun 3.t,..,s dasar tabe1 III/2 s/d IIl/7, sete1ah angks. produksi perus~h8En

    yang bs.ru berdiri pa.dn tahun 1977 &"'.n 1978 dike1uarkan .

  • Tabel III - 2

    TREND PRODUKSI BEDAK

    -----~=============~=======l===========r==================================~=====l==================~=======================

    Sample I · Kapasi tas I PRODUKSI RIIL No. I Satu::tn -

    PROS -~NTASE TERHi\.DAP PRODUKSI 1974 (10()5'6)

    I I I I I I- J 1

    !1974 l19·~-~=l~~76J~___,~ lr---19~8-1115,42

    l 90,90 111, 1+9

    1974 1977 Perusah:-:tan Potensii1 1975 fi978 1976

    1. 1 (besar) 1osin l - '45.?00 52.747 I

    2. 2 1osin 21.600 19.008

    3. i 3 1osin 20.000 . "5.;334 4. ! 1osin 20.0GO -5. 10 pc-:k 2.500 I -

    1?.2801 5. 9lJ·7

    = I 6. 12 1osin 11.000

    1. 7-~00 7· 15 1osin 15.000

    7.200

    45.000 58.ooo 74.000

    15.695 14.256 12.966

    2.704 1 •. 046 377 ' - 15.000 12.000 - I - I 1.000

    9.ooo I 9.000 I 10.800 - I - . 6.000

    100

    100

    100

    100 I

    98, lj.7 1126' 91

    82 ,58

    50,69

    75,00

    19,61·

    · 10o;oo !120-,oo 1125,00

    161,93

    68,81

    7,06

    150,00

    I J u m 1 a h l1osin ~ ,77.242183.1.74172.399 97-302 116.137 100 1107~~r.;;~·;;1~25-;1150,35

    ·=··==·=··=···=·=·=-=:::... =·======·==L==o:.==L·=====-=·=·=~=-===·:===-==~:~~======J .... : ... l.=.:·==~========~=========·= .I

  • T9.be1 III - 3 TR~fli"D PRODill\.SI CREAH HUK..4.

    ------!-------~ -----~------------------- --------------·---------------------------------------=~=========================== -------- ---------- ---------------------------------------r---------------. S.:>.mp1e Kapasitas . TREND PRODillffii RIIL PROS~NTASE T} No. S9.tuan

    1975 11976 11977 ~ .... , ....

    Perus-3.haan Potensii1 11974 1978 1974 1975 l

    4;:916-t.56~ 39.600-- --~--1--- -· 1 .• 2 . 11osin 43.200 52.704 36.000 100 90,91

    RJ:-IAD.!.\.P TAI:TI.i'N 1974 (100%)

    -~---····· ·-·-r ····- ·-----~-·-1976 . 1977 i 1978 _______ ..... -~o: ..... . •·""--~ ----

    '82.,95 ·I 15 .. 1~ .. 68,?1 3 ' 1osin I .1.390 1.380 237 125 120 ,1~ 99,28 2. - '

    ' I 3. 6 1osin 1.800 I - - - 1.200 - -

    - J • I

    17,05 0 6 '99 I 8,63

    4 .. 8 1osin 1.000 1.320 1.100 r.4oo 1.240 · 1..050 100 83,33 1 06 ',06 96,21 179,55

    --- · 50.616 145.197 : 40.995

    ·-~-l J u m 1 .. a h 1osin - 55 •. 414 38.370 100 I 91,34 ---~------~-------- -------- -------L----------------------·--------:--------.-.~--1 _____ _

    81,56 173,98 169,24 J ~=======~=~====±=============

  • Tabe1 III - 4

    TREND -PRODUKS:t PERFUME

    i~===~=============~=========F=========~===================~;:::======:=========~===========================================~

    SE..rnp1e . No.

    Perus:J.haan

    r t"----------····

    1. I 1 (bessr)

    2. 5

    3• I 11

    4. I 13

    r.~ .. ~-~--~-- --~---

    1 J u m 1 ~- h

    '====================

    I ) . Satua n

    K . t I .., TREND PRODUI\SI RIIL I P'ROSZNTA.SE TEJ.?.HADA.P T'\HUN 1974 (100%) apas~ as ' - . -r· ·---·--·.,.-~- ~·-·~·-· · ··-r--· -,-- ·----:--fotensiil

    1osin 1

    1974 1975 1976 1977 1978 1974 11975 1976 ... _ .. ,_._.......,_ ..... __ .. _, ... ....,._.

    32.ooo 1 29.4oo I 37.ooo I 39~ooo l 46.ooo I :1QO 88,75-1 115,~3

    1978

    1121,~8 -1143,75 1osin 2.4oo 1. ,. 1.200 -1osin 15.ooo 1- 4.750 I . 5.COO 1 .!i;6oo 1 Q.ooo 1 7.0001 100 105,26 117,89 126,32 147,37

    1osin · 2.400 1.200 1.200 I 1.8oo I 1.800 I 2.4ool 100 150,00 150,00 150,00 200

    ~::~:=j=-=====J~::~~:r::~~:r~:~~}~::I~:~~~~=~~~== 9l.~;r~;.~~ - F:.48 - ~149,14 -====== =::::==== ====='====================

  • Tabe1 III - 5

    TREND PRODli'KSI rUNYAK RAMBUT

    =:===~===:~:============r::::::~r=========:::=:~::;=:;~===========

    · ~~~ --n 1--w~~l-9-~--~-1-W_5 ___ ]_1_~-6--~-~~~-.~-.--~,-_ 1_w_a_~f-w-4~J~~~[u~l ~m 1u~ ~===r=====================================

    PROSENTASE TERI-Itm\.P TAHUN 1974 (1009{

    1. 2 . 1osin 1180~000 . 2. 3 1osin

    3. 4 1osin -4. 5 1osin 2.4oo 5. 7 1osin . 5.;750 6. 9 los in 23.400

    -7· 10 1o.sin 18.500 8. 11 1osin 31.000

    . 9., 13 1osin 3-~00 10. 14 1osin -11. 15 1osin 60.000

    179.20811?2-914,40 1148 .. 104 1134.640 1122.400 3-258 1.802 1.834

    100

    100 1.900

    18.000

    12.800

    1; 8oo I

    - I i

    - I

    1.800

    -:

    -16.560

    - . 13.4oO

    1.800

    --

    1.800

    --

    17.640

    -15.000 2.700

    --

    t I

    1.8oo

    1.200

    15.560

    16.150

    2.700

    3 • .500 1.200

    5.?60 16.200

    6.500 16.700

    3.600

    100

    ---

    100

    -100 100

    375 I 11.ooo

    1

    . -

    - I 14.400 -

    I

    90,98 82,641 75~13 I 68~30 55,31 56,29

    100 100 1100 12?0

    .. ' I

    ' 92, 98 86,44 I 90,00

    -104,69,117,19,126,171130,47 100 150 150 200

    . I

  • -....-- -----------------------

    'l'::tbel III - 6

    TREND PROilUK3I COLOGI'r.:I;TE

    ====~====~========r=======l======~====l-============================================r=====~===~==: =-~~=~==~==~=======================

    S8llp1e . K~.p.?.sitas . - TREND PRODUKSI RIIL ( PROSEj\JT:~oSE TERHADAP TAHU:N 1974 (100?~)

    \

    :No. Satuan

    1977 1-~~5· =~·-~-;;~------~977 --l19?8 Perusahaan 1974 Potensii1 1976· 1978 1974 1975

    ~ 11 l.os"i""n +-;0.~""(; - 9.000 1

    9~50~ 110.100 10,;· 10;00 1~ . {~5;56 - -i;;·,;_;- -;;6-:6711

    122,22

    2. 13 losin 3.600 1.800 l 1.800 .2.700 2.700 3.600 100 100,00 150,00 150,00 200,00 3. 14- 1osin· - - I - - 200 1.500 - i - - - II 4. :15 1osin 1.250 - I - - - 2.400 - - - . j -

    i .

    J u M L A H 24.850 10.800 I 11.300 12.800 13.400 18.500 1"10 104,63 118,51 124,07 171,20 ' --+-· - ·-~ ~--~- ---· -·----~" ··-~ ---~-~-- ]

    ===================±========6==========-========='========--================-======== l::======J======-== ========-=,;====== ============= ..

    ~

    0 J1

    T''

    ~

  • Tabe1 III - 7

    TREND PRODUKSI LAIN.-LAI N PRODUK

    ----------------1========,---------------------------------------------- ----------------------------· Sample I

    ·-------------

    I Satuan Kapasitas No. Perusahaan I Potensii1

    ' 1. Lipstik 1osin 7.200

    2. Bibit 'mi-nyak wangi kg -

    3· Pembersih I· mtika 1osin -4 • .

    I

    Foundation ~ - 1osin -5. Shampo 1osin -6. Lotion !1osin

    I -,

    i .

    6.336 5.760 5.232 '

    100 100 100

    2.273 1.929 Q26

    - 8.930 10.825 - - -

    ' I - - -I

    4.7

    1

    1.1

    &9

    1:~ ~ '

    •* _ __

    ~- .. 320

    180

    1.177

    17.610 -

    -4,900

    -....l.-

    """'~-~---~~ ~========================~======

    ' I

    -100 o,9o 1 82,58 I 75,oo I 68,18

    100 1 oo,oo 1 1oo,oq 115o,oo j18o,oo

    100 o,.49 I ~,o, 7l~ 50,86 51,28 -

    I --

    ~'--~-~~·~__....._ ___ ......_ ___ _

  • ·'

    ,,

    run Skill- I sk

    " I ed td 1.1 Ten:::.ga

    ---~- ~ · ~ --- -,····--·--- ~· !.terj ~

    t :?1t

    l ::_,.ng'- I, sung .· 25

    I

    2.1 Ten~ga I I kerJa , I l ::mg- 1

    1

    ~--·

    ~-·~

    skill-ed

    22.

    I

    Tabel III - 8

    PERKEl'1BANG.4.N J1JHL!-1:H T.:I;Nf-iGA IGSRJA

    -1977 1978 Un- uz1.:. s~ill- skill- skill-ed es ed - ··-~-

    -I

    19 23 19 . 100 100

    I sung 47 ! I 44 39 8 l OO

    0

    , _ _ +3 __ 251 256 _ I 100 Jmlh. 1 i ~ ~ ~:=lled I 72 1 66 j - 62 I l 100 I ·

    1977 978 ___ -~T--

    .. . 1

    skill- Unski "Unskilled ed

    ·.-.-1

    . . 38 lC 0 92 100

    93,62 82 ,9 8 11 2,56 114 8o

    ' '

    91,67 86,1 1

    113,64

    107,32

    sk~lled ! ' 1242 1270 I 275 I 1 ~00 ! I 112,40 ~ ~:!~iu-t . I . T--L~-, ·-~-·--1 -··--~ ... ~

    ruban l 374 1

    336 . 337 I 100 l 107,01 =============-============:::::::::::!::::::: ::-:::::::::::::::::::::::=====-======================-===========-=====-:::::.:::::::: ::.:::::: :::::::=::::: :::: :!:::::::::::::::::::::::: :::::::::::=============

  • ·~,':' ~ ~ ~ ~ ~ ~ ! . ·.8 11':1· ~ ..r-- \.N [\) ~ 0 \.{) co-...:! 0'\ \J1 +- \].1 [\) ~ . . . . . . . . . . . . . ... . . . 11----- I II~ ~~~~~~ [

  • ' Tabel III - 13

    Cara mempero2eh bahan mentah ex import I

    =::::::=====f====~=====-c:;:=~;;;:;~i~~"~:b~=~=i;~;t"(~~=;;~~~~t:::=t:;~:~:;=t:t:i)"""""" No. I . - -~--~--~~ - ~-··-·· -· · -~-~-~ --·---

    .1 ...

    z. 3. 4.

    5. 6.

    'l-.

    8. 9.

    10.

    11.

    ,12.

    13. 14 .. -

    15_ .. -

    Perusahaan M . t M b 1 . d . .. ~% b 1 . d . Lain ·- lain

    ----""""-......

    _ eng~mpor nem e 1 ar:t n em e 1 ar1 ·-:-------

    -----+l-~-e-n-~iri _ ___:_~ortir ~=~n:~ _::·.~~~·-l Keterangan ·=--~·~: 1 (b_esar)

    2

    3 4

    5 6 '

    7 s 9

    10

    11 .. 12

    13 14 l5

    ~---- ....

    1>0%. · 10~6

    100%

    6(J(o

    30"t6 .

    100% 100%

    28%

    400/,

    100%

    100%

    40% 7CPtb

    70:/o

    100% 60%

    100%

    72%

    30%' Dari makelar

    100% I Dari makelar

    40% t Inden khusus

    '-.

    l

  • --------------------------------Sample

    No.

    Perusahaa

    1· I 1 (besar

    2. I 2

    3· 3 4. 4

    5· '5 6. 6

    ?. 7 8. 8

    9. 9 10. 10

    11. 11

    12. 12

    13. 13 1~l. 14

    ,15. 15

    ~

  • Tabel III - 15

    Kes'lilitan-kesulitan dalam mendapatkan bahan

    ,~~~ir~;-::-:::·====r~""~~~:::::::::::::::::::"::::~::::::::~~"~~~~""~"" No. I L-----·----~----------r-·

    Perusahaan j

    ~Tidak Keterlamb~t- lkurangnya I Kenaikan harga ada · an penyed~a- dana · bahan

    an bahan . -·-~-- I -~---·~ ~ ~ ·--~---

    1. I 1 I X 2. j 2

    .3. 3

    X

    X X

    I '4. 4 X

    ·s .•. j 5 X 6. i 6 ? .• I 7 X

    X

    X

    X

    . 8.1 8 9.,. 9

    ,._ · 1·1o. 10 X

    "' 1l.. -1 11

    :1. ·12 .. jl 12

    . 13. . 13 l

    :1 L~. i 14 I

    X

    X

    115. I 15 I X .

    X

    .-

    X

    ============~=====================================

    K e t e r a n g a n ·

    ·--------- --~~~---- -~-------------+

    dari importir b~rang kadang-kad~ng terlambat

    1. dari importir ke.da!!g-kf::.dang terlM~bat 2. pembelian b::;-,h~m .secare. tunai, penjual-an

    produk secarf.l. kredit.

    sejak KNQP 15 bc.ha.n baku a.g.ak sulit diperoleh

    I I ! ' I -·--- .-1- .---~--·· ·-·---~-:....- ... - ._. __ .,__L I --·-·~·-·------J··~---~---------···"-""*'"""'··· "'""-~ ·· -~--------- ··-··----i

  • Tabel III - 16 . Pemakaian Bahan

    ===== ============= =-::=,::::====-=======~=============================~-=================:::==:::-::: :::======:=======.;:====================== Sample

    lie,. Ukuran 1974 .: Pen..1Sab.aan -

    - .1. 1 (besar) Kg. 36.936 , -2. 1osin 202.700

    .. . Pi-ece 47.700 1 11. 7"80 . - ~

    ' .2.. -. 2 - Kg 107.269 3. 3 Kg 15.727

    I 1 12.000

    4 • . ~ ·- -~ 307,57 5. 9 Krjg. 4

    - Kg. 595 -· . Blek 1 I

    1 6. 11 . 4 2--379

    1 525 ...

    -Biji - 1131.000 - Riim .. 1-6

    ? .... '12 Kg. ·3.610

    r t 33 - l ~ ..... 1 86..400 . -Bl.J~ I . i I ----~L---~--L--- -·-----

    Pemakaia.n Bahan

    1975 1976 1977

    :38.346,14 38.9.50,15 47.773,70 260.600 252.500 325.000 45.300 39.500 57-.000

    I 12.650 .

    9.940 '13.500 97.523 89.332 80~652 19.~·85 £.44n 2.888 13.000 ·-m .. 8oo 9.670 --- 307,57 307,57 316992..,

    3 4 .5 538 ' 648 8o8

    1 1 - 1 2.L~36 2.9a2 2.570

    540 5.50 5(0 132.000 " . ,135eo00 140.000

    17 I 18 20 3.610 I 4.ji_12,50 4.512,50 I

    33 I 42 . \ 42 86.400 hos~ooo I

    11978

    I ;

    75.597 I 411.000 .

    71.000

    15.500 13.268

    997 7.890

    40~40

    5 808

    1

    2.595 600

    14~.000

    Fe makcda.n ba.hi~n ~"lam %· tase -thd. 1974 (100%)

    19 74 11975 1977

    100 103,82 105,45 129,34 100 103,13 99,92 1?8.61 100 94,97 82,81 .. 119,50 100 8L~,38 107,38 -114,60

    100 90,91 83,08 75,17 100 123,90 40,95 18,36

    100 108,3~ 90,00 80,.58 100 100,00~ 100,00 1U3,04

    100 75,00 . 100,00 125,00 100 90,L~2 108,91 135,80 100 10010(}". 100 102, L,LO

    100 102,'86

    100 100,92

    100,00 122,83

    '104,76

    10-3.,05 .

    100,00 108,62 106,67

    1o6,87

    1978

    2041-6? 162,64

    148,85

    131,58 68,30

    6,34

    65,75 131,48 125,00 135,80 100,00

    109,12 114,29 108,4o

    . 20 l' 5.4'15

    100 io6,25 112,50 116,oo 100 100,00 .... 125,00 . 125,00

    100 . lJQ-9CQ. _ 1 l~'?f-,,27 '127, 27

    100 1 100-; 00 l125., 00 ·125, 00

    11ti,oo 150,00

    50 151,15 129.600

    i j108.ooo

    I I I -~- '-------·- ------~ _ . - · ·------i ___i____._ -· L _______ .. ___ __ ____ L ______ . --~--J-.....

    ' 150,00 I ~-_j I

    ·Cc:.t .~:,·tan ! -~~ngk:::.-angka pem.:::.kai an. bahan pada perusahe,.:::L::L-1?'~::.-·.-_ ·; '~he.an y·~.ng b•.>.ru berdiri s.etel< .. b. tdmn. 197~· -dikelu~rl-~"'. :1 .

    I I 1.

    I I

  • .. : ,.

    ·'

    No.

    1.

    ' ... . ·~~

    ' ,.

    t•ga Pe"ggerak

    Sample Perusaha~n . /.

    1 {b"sa~)

    .2

    6

    '

    Jeriis -~~ na~e pe~g : Jum~e~

    1 grd'ak• _.; . . : , .' . ·. !: . ' ' ......

    .. d1esat'i

    ctterie1 P L N

    P LN.

    1 unit

    --20 PK

    200 Watt

    ·I

  • /

    Tabe1 III 18

    Trend Penjua1an 1.

    ======F===========l======l=========~=======================================================r-~:.::= =========:::============:======= ... ====== Sample. - Trend Penjua1an Rii1 . I Trend D1m. %-truse Thd. :th.1974 (1000,6)

    No.

    Perusahe.an

    1. I 1, (besar)

    2. I 2

    '3· 4.

    3 1}

    s:u-r: ·- 1975 . 1976 • . 1~ _. 1978 - 1:~ ;:~-J~11977 1197: -Rp I 59.858.25. 0 ' ; 60.01?.000 I 58.'485.000 72.220.000 .. 91--747.50.0 100 100,'271 - 97,71 120,:651 11~3,27-Rp ·\ - 215.170.400 - ~199.881.600 186.008.000 180.258.000 ·192.240.000 100 . 92,89 . 86,45 83,77 ~9,35

    2.!~68.569;5 3.053.229 2.a.92 .. }75~99 -1.285.147~9~ )..O'l5.Z6?.5 _100 123,68 88,81 52,06. '43,56 '-· - fql

    Rp ' 2.650.000 I 2.650.000 2.830.000 3e190.00o · 5.240.000 100 100,00 106,79 120;38 197~7lt · Rp 770.000 1.150.000 1.200.000 100 81,05 115,79 121,05 126,32

    Rp 3.996.oop 3.228.780 100 85,30 199,3? 47,74 38,58 I 58.o4o.?22 61.361.525 , 100 · 105,81~ 11~l,62 118,61. -125.,40

    1

    _ I 3·150.000 · ~ - 3.6oo.ooo . 4.86o.ooo 1~ J:·oo 125,00 142,86 1~,86 I 1 1337.697,297;5

    0 1319.oo6.059,96 ·. ·,360.952.872,5 I· _ _ 1 __

    5. . 8

    6. 9

    7· . 11

    a. ' 12

    7.140.000

    51.778.064

    2.520.000

    1.100.000

    9.1s6 •. ooo 56~ 084. 68'-+

    950.000

    8.370.,000 I

    48.932.078 ' ~p

    Rp 2.520.000

    ~ .1 I L _ - ~~27.781.o931 __ : · 132~~9.86!']5 . · _ f 1~-J-~~7~'~0~~~---~4,47 ?5,87,106,89 Rp J u m 1 ah

    Keterangan : Penjua1an dari perusahaan-perusahaan yang baru berdiri pada -tahun 1977 ·dan sesudahnya tidak ikut diperb,itungkan.

    ·l

  • NO

    .1

    2

    3 4

    5 6

    7 8

    9

    10

    1'1

    12...

    13

    14 15.

    - --------------- -----------Sampl.e

    Perusa.ha.::1.n . .

    1 (besar)

    ' 2

    3 L} . 5 6

    7 8

    9 10

    11

    12

    13

    1~t

    15

    . --~~-------

    F============= Me1alui to-

    ko sendiri.

    --

    2Wo ----------·--

    L..__ _____ ~ --·----- . - --

    'l'abel III - 20

    ·· Cara Penyalura~

    F============= ================--=====~===~== ~=========== Mela1ui agen Me1alui grosir Melaui to- Ivlelal~i E:x

    tungga1 ko ecera.n

    - --- 100% - -

    70% - 30';6· -35% - 45% -

    50% 50';6 -... 95% 5o!. ,~ -- - 100% -- - '1000;6 -- ·- 100% -- 50% 500.-6 -- - 100% -- 25~~ 75% -- - 100% -- - 10096 -- - 100% -

    ,

    - - 100% ---- ----------

    -···=::.:==.:::=,

    portir

    -·---~J

  • Na.

    '1.

    2.

    3.

    r..

    '· s. 7.

    a. 9.

    10.

    11.

    12;.

    13.

    14. <

    15.

    '}'

    J ~·

    Tabel III-22

    PENVERAPAN HASIL PRODUKSI

    Sample Perusahaan Unt~k pasai

    1 (besar) '10 %

    2 -3 65 %

    4 -s · 100% 6 100 %

    ? 100%

    8 20 %

    9 100 %

    10 100 %'

    11 100 %

    12 100 %

    ·13 100 %

    " 1~ 100 %

    15 ., 100 %

    Untuk Pesehan

    90 %

    100 %'

    35 %

    '1.00 "

    -80 %

    -' -... .. ·•

    .

    -

  • Tabel I:

    -------____ 1 __ , G

    No·. ;

    8 ..

    t s ! I I

    .._lO o

    /

    ~ I

    llo ~ · I . ..

    l2o l ! I

    l3o ~ l

    - l. I .i""i'o ;

    l I

    l5v i l l G !

  • Lami?iran ·- · I I

    ===•-======"===========~====~===~==r====================~=====•

    Nn.

    2.

    Nama Perusahaan

    PT Samfong Cosmetic co ltd

    Xoflan Chemical Works

    Robiana

    ~. - · Combr1ght

    s.

    6.

    7.

    s.

    9.

    10.

    11.

    12.

    13.

    15.

    Jakarta

    Seger Surya

    Tube Rose . ' c.v. Ossa

    Pe~lu:iehaali SIM

    ' . ~T Pharco

    Niagara

    Melani

    Marion

    Tinani

    Rias Chemical Industry

    Alamat

    Jl. Kartejaya No. 52/A-31 1

    Jakarta Kota.

    Jl. Latermentem 35, Jakarta

    Jl. Bidara Raya No • .31,

    Jakarta Kota.

    Jl. Salemba Tengah ~o •. 42,

    Ja.karta.

    Jl. Jembatan Basi II No. 10,

    Jakarta Baret.

    Jl• Jendral Gatot Subrcto 76,

    Bandung. '. . ·, .

    Jl. Putri No. 19, Bandung •

    Jl•. Pasirkal1k1 Nb• 162,

    ·. Bandung. ' ..

    ~i. Se~oja Ti~uf N~~ 2~

    s~inararig .•

    Jl. Petak No. 21 - 23,

    Semarang.

    Jl. Duren No. 11 Solo.

    Jl. Ba,wean No. 46, Surabaya.

    Jl. Sidoycso I/5, Surabaya.

    Jl. Pandeg1l1ng 223 ' A, Sura-bisya.

    Wonorejo Cg. I/95, Surabaya.