Fungsi Sistem Hormon.docx

3
Fungsi Sistem Hormon / Endokrin pada Manusia Fungsi Sistem Hormon / Endokrin pada Manusia - Saat tubuh Anda kekurangan air (dehidrasi), tubuh akan mengirimkan impuls ke otak dan Anda akan merasakan bahwa Anda haus. Selanjutnya, saraf akan aktif berperan mempengaruhi kelenjar hipotalamus. Hal ini menunjukkan bahwa di dalam tubuh telah terjadi proses hormonal. Keadaan ini akan membuat kelenjar hipofisis menghasilkan hormon antidiuretik (hormon vasopresin). Hormon ini berfungsi menghambat atau menghentikan pembuangan cairan tubuh berupa urine. Apabila Anda segera minum saat kehausan, impuls rasa haus menjadi berkurang, dan hormon antidiuretik tidak dikeluarkan lagi. Sistem koordinasi yang terjadi seperti di atas disebut sistem hormon. Sistem koordinasi selain meliputi sistem saraf juga meliputi sistem hormon yang disekresi oleh kelenjar endokrin. Oleh karenanya, sistem koordinasi ini disebut juga neuroendokrin. Asal kata hormon dari bahasa Yunani yakni hormaen yang berarti menggerakkan. Hormon merupakan suatu zat yang dihasilkan oleh suatu bagian dalam tubuh. Organ yang berperan dalam sekresi hormon dinamakan kelenjar endokrin. Disebut demikian karena hormon yang disekresikan diedarkan ke seluruh tubuh oleh darah dan tanpa melewati saluran khusus. Di pihak lain, terdapat pula kelenjar eksokrin yang mengedarkan hasil sekresinya melalui saluran khusus. Hormon bekerja sama dengan sistem saraf berfungsi mengatur pertumbuhan, keseimbangan internal reproduksi, dan tingkah laku. Kelenjar endokrin disebut juga kelenjar buntu karena bermuara langsung ke dalam pembuluh darah. Walaupun jumlah yang diperlukan sedikit, namun keberadaan hormon dalam tubuh sangatlah penting. Ini dapat diketahui dari fungsinya yang berperan antara lain dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tubuh, proses reproduksi, metabolisme zat, dan lain sebagainya. Hormon akan dikeluarkan oleh kelenjar endokrin bila ada rangsangan (stimulus). Hormon tersebut akan diangkut oleh darah menuju kelenjar yang sesuai. Akibatnya, bagian tubuh tertentu yang sesuai akan meresponnya. Sebagai contoh, hormon insulin disekresikan pankreas saat ada rangsangan gula darah yang tinggi, hormon adrenalin disekresikan medula adrenal oleh stimulasi saraf simpatik, dan lain-lain. Berdasarkan aktivitasnya, kelenjar endokrin dibedakan sebagai berikut. 1. Kelenjar yang bekerja sepanjang hayat. Contoh: kelenjar yang digunakan dalam metabolisme tubuh. 2. Kelenjar yang dimulai pada mulai masa tertentu. Contoh: kelenjar kelamin.

Transcript of Fungsi Sistem Hormon.docx

Fungsi Sistem Hormon / Endokrin pada Manusia

FungsiSistem Hormon/ Endokrin pada Manusia -Saat tubuh Anda kekurangan air (dehidrasi), tubuh akanmengirimkan impuls ke otak dan Anda akan merasakan bahwa Andahaus. Selanjutnya, saraf akan aktif berperan mempengaruhi kelenjarhipotalamus. Hal ini menunjukkan bahwa di dalam tubuh telah terjadiproses hormonal. Keadaan ini akan membuat kelenjar hipofisis menghasilkanhormon antidiuretik (hormon vasopresin). Hormon iniberfungsi menghambat atau menghentikan pembuangan cairantubuh berupa urine. Apabila Anda segera minum saat kehausan,impuls rasa haus menjadi berkurang, dan hormon antidiuretik tidakdikeluarkan lagi.

Sistem koordinasi yang terjadi seperti di atas disebut sistemhormon. Sistem koordinasi selain meliputi sistem saraf juga meliputisistem hormon yang disekresi oleh kelenjar endokrin. Olehkarenanya, sistem koordinasi ini disebut juga neuroendokrin.

Asal kata hormon dari bahasa Yunani yaknihormaenyang berartimenggerakkan. Hormon merupakan suatu zat yang dihasilkan olehsuatu bagian dalam tubuh. Organ yang berperan dalam sekresihormon dinamakan kelenjar endokrin. Disebut demikiankarena hormon yang disekresikan diedarkan ke seluruh tubuholeh darah dan tanpa melewati saluran khusus. Di pihaklain, terdapat pula kelenjar eksokrin yang mengedarkan hasilsekresinya melalui saluran khusus.

Hormon bekerjasama dengan sistem saraf berfungsi mengatur pertumbuhan,keseimbangan internal reproduksi, dan tingkah laku. Kelenjarendokrin disebut juga kelenjar buntu karena bermuara langsungke dalam pembuluh darah.

Walaupun jumlah yang diperlukan sedikit, namun keberadaanhormon dalam tubuh sangatlah penting. Ini dapat diketahuidari fungsinya yang berperan antara lain dalam prosespertumbuhan dan perkembangan tubuh, proses reproduksi,metabolisme zat, dan lain sebagainya.

Hormon akan dikeluarkan oleh kelenjar endokrin bila adarangsangan (stimulus). Hormon tersebut akan diangkut olehdarah menuju kelenjar yang sesuai. Akibatnya, bagian tubuhtertentu yang sesuai akan meresponnya. Sebagai contoh, hormoninsulin disekresikan pankreas saat ada rangsangan guladarah yang tinggi, hormon adrenalin disekresikan medula adrenaloleh stimulasi saraf simpatik, dan lain-lain.

Berdasarkan aktivitasnya, kelenjar endokrin dibedakan sebagaiberikut.1. Kelenjar yang bekerja sepanjang hayat. Contoh: kelenjar yangdigunakan dalam metabolisme tubuh.2. Kelenjar yang dimulai pada mulai masa tertentu. Contoh: kelenjarkelamin.3. Kelenjar yang bekerjanya sampai masa tertentu. Contoh:corpus luteum untuk membentuk hormon progesteron.

Gambar 1.Letak kelenjar endokrin manusia

Kelenjar endokrin terbagi menjadi beberapa bagian berdasarkanletaknya. Untuk mengetahui perbedaan dan letak kelenjar tersebut,lihatlah Gambar 1. dan Tabel 1.

Tabel 1. Macam-Macam Kelenjar Endokrin dan Letaknya di Dalam TubuhManusiaNo.KelenjarNama LainLetak

1.HipofisisPituitariDasar otak besar (di dalam lekukan tulang sela tursika bagian tulang baji)

2.TiroidKelenjar gondokDaerah leher, dekat jakun

3.ParatiroidKelenjar anak gondokDaerah (dorsal) kelenjar gondok

4.AdrenalSuprarenalisDi atas ginjal

5.PankreasPulau-pulau LangerhansDekat ventrikulus atau lambung

6.Kelenjar GonadKelaminWanita : daerah perut (abdomen )Pria : buah zakar dalam skrotum

7.Kelenjar TimusKacanganDaerah dada

Referensi :

Purnomo, Sudjiono, T. Joko, dan S. Hadisusanto. 2009. Biologi Kelas XI untuk SMA dan MA.Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 386.

Rochmah, S. N., Sri Widayati, M. Miah. 2009. Biologi : SMA dan MA Kelas XI. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 346