Fungsi Manajerial, Supervisor Keperawatan, …thesis.umy.ac.id/datapublik/t36457.doc · Web...

30
Fungsi Manajerial, Supervisi Klinik, Dokumentasi Asuhan Keperawatan PENGARUH FUNGSI MANAJERIAL SUPERVISI KLINIK TERHADAP DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Erysa Herdiana 1) Elsye Maria Rosa 2) 1) Mahasiswa Magister Manajemen Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Email: [email protected] , Hp: 081229786559 2) Bagian Magister Manajemen Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Abstrak Latar Belakang: Proses manajemen keperawatan sejalan dengan proses keperawatan sebagai suatu metode pelaksanaan asuhan keperawatan secara professional, sehingga diharapkan keduanya dapat saling mendukung. Untuk melaksanakan manajemen keperawatan yang baik diperlukan seorang pemimpin yang memiliki kemampuan dan keterampilan kepemimpinan dalam pelayanan keperawatan yang efektif dan efisien. Metode: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh fungsi manajerial supervisi klinik terhadap dokumentasi asuhan keperawatan di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan pendekatan cross sectional. Responden pada penelitian ini berjumlah 14 responden dengan menggunakan tehnik Total Sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner masing-masing variabel kepada 14 responden tersebut. Analisa data yang digunakan adalah Uji Regresi Linear Berganda. Hasil dan Pembahasan: Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang bermakna pada fungsi perencanan (p=0,049) dan fungsi pengarahan (p=0,027) terhadap dokumentasi asuhan keperawatan (p<0,05).

Transcript of Fungsi Manajerial, Supervisor Keperawatan, …thesis.umy.ac.id/datapublik/t36457.doc · Web...

Page 1: Fungsi Manajerial, Supervisor Keperawatan, …thesis.umy.ac.id/datapublik/t36457.doc · Web viewHasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang bermakna pada fungsi perencanan (p=0,049)

Fungsi Manajerial, Supervisi Klinik, Dokumentasi Asuhan Keperawatan

PENGARUH FUNGSI MANAJERIAL SUPERVISI KLINIK TERHADAP DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN DI RS PKU MUHAMMADIYAH

YOGYAKARTA

Erysa Herdiana1) Elsye Maria Rosa2)

1) Mahasiswa Magister Manajemen Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah YogyakartaEmail: [email protected], Hp: 081229786559

2) Bagian Magister Manajemen Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Abstrak

Latar Belakang: Proses manajemen keperawatan sejalan dengan proses keperawatan sebagai suatu metode pelaksanaan asuhan keperawatan secara professional, sehingga diharapkan keduanya dapat saling mendukung. Untuk melaksanakan manajemen keperawatan yang baik diperlukan seorang pemimpin yang memiliki kemampuan dan keterampilan kepemimpinan dalam pelayanan keperawatan yang efektif dan efisien.Metode: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh fungsi manajerial supervisi klinik terhadap dokumentasi asuhan keperawatan di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan pendekatan cross sectional. Responden pada penelitian ini berjumlah 14 responden dengan menggunakan tehnik Total Sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner masing-masing variabel kepada 14 responden tersebut. Analisa data yang digunakan adalah Uji Regresi Linear Berganda.Hasil dan Pembahasan: Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang bermakna pada fungsi perencanan (p=0,049) dan fungsi pengarahan (p=0,027) terhadap dokumentasi asuhan keperawatan (p<0,05). Kesimpulan dan Saran: Kesimpulan pada penelitian ini adalah adanya pengaruh fungsi perencanaan dan pengarahan supervisor keperawatan terhadap dokumentasi asuhan keperawatan di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

Kata kunci: Fungsi Manajerial, Supervisi Klinik, Dokumentasi Asuhan Keperawatan

Page 2: Fungsi Manajerial, Supervisor Keperawatan, …thesis.umy.ac.id/datapublik/t36457.doc · Web viewHasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang bermakna pada fungsi perencanan (p=0,049)

Fungsi Manajerial, Supervisi Klinik, Dokumentasi Asuhan Keperawatan

PENDAHULUAN

Rumah sakit merupakan suatu institusi pelayanan kesehatan yang kompleks,

padat pakar dan padat modal. Masa sekarang ini rumah sakit di Indonesia telah

mengalami banyak perkembangan, hal itu juga diikuti dengan perkembangan pola

penyakit, perkembangan tekhnologi kedokteran dan kesehatan serta perkembangan

harapan masyarakat terhadap pelayanan rumah sakit. Oleh karena itu, dibutuhkan

sumber daya manusia yang tangguh dan handal agar dapat memanage hal-hal yang

ada di rumah sakit dengan baik1.

Sumber daya manusia memiliki kemampuan untuk memberikan pelayanan

kesehatan yang berupa pelayanan medik, rehabilitasi medik, maupun pelayanan

keperawatan. Layanan keperawatan yang berkualitas adalah layanan keperawatan

yang selalu berupaya untuk memenuhi harapan pasien, dengan demikian pasien akan

selalu puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh seorang perawat, untuk

mendapatkan layanan keperawatan yang berkualitas diperlukan manajemen

keperawatan yang baik pula2. Perawat sebagai pemberi pelayanan merupakan ujung

tombak dari pelayanan rumah sakit, hal itu disebabkan perawat yang selalu

berinteraksi dengan pasien selama 24 jam3. Salah satu yang dapat mempengaruhi

kualitas dari pelayanan adalah manajemen yang ada di rumah sakit, hal tersebut

dikarenakan manajemen merupakan salah satu roda penggerak dalam menjalankan

rumah sakit.

Manajemen merupakan fungsi yang berhubungan dengan mewujudkan hasil

tertentu melalui kegiatan sumber dayanya, hal ini menunjukkan bahwa sumber daya

manusia berperan penting dalam manajemen4. Proses manajemen keperawatan

sejalan dengan proses keperawatan sebagai suatu metode pelaksanaan asuhan

keperawatan secara professional, sehingga diharapkan keduanya dapat saling

mendukung. Manajemen keperawatan terdiri atas: pengumpulan data, identifikasi

masalah, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi hasil2.

Page 3: Fungsi Manajerial, Supervisor Keperawatan, …thesis.umy.ac.id/datapublik/t36457.doc · Web viewHasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang bermakna pada fungsi perencanan (p=0,049)

Fungsi Manajerial, Supervisi Klinik, Dokumentasi Asuhan Keperawatan

Menurut studi yang telah dilakukan, Woke menyebutkan bahwa manajemen

pelayanan keperawatan di rumah sakit terintegrasi dengan pelayanan kesehatan yang

lain, karena sasaran yang ingin dicapai adalah pasien. Pelayanan keperawatan

diberbagai negara relatif sama, hanya saja di Indonesia memiliki keunikan tersendiri

dikarenakan faktor kemajemukan dari pendidikan perawat. Kemajemukan tersebut

yang telah mempengaruhi pada sistem pelayanan keperawatan, dan pada akhirnya

akan berdampak pada tidak konsistennya pelayanan keperawatan yang diberikan5.

Fungsi manajemen belum sepenuhnya mampu diperankan oleh perawat di Indonesia.

Salah satu fungsi manajemen adalah directing dimana kegiatan supevisi keperawatan

termasuk di dalamnya, fakta menunjukkan pelaksana supervisi keperawatan di

berbagai rumah sakit belulm optimal. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan

oleh Mularso (2006) menemukan bahwa kegiatan supervisi lebih banyak pada

kegiatan pengawasan, bukan pada kegiatan bimbingan, observasi dan penilaian5.

Supaya pelaksanakan manajemen keperawatan berjalan dengan baik

diperlukan seorang pemimpin yang memiliki kemampuan dan ketarampilan

kepemimpinan dalam pelayanan keperawatan yang efektif dan efisien. Pemimpin

merupakan motor penggerak dalam sebuah organisasi baik bagi sumber-sumber dan

alat-alat melalui pengambilan keputusan, penentuan kebijakan dan menggerakkan

orang lain untuk mencapai tujuan organisasi6. Pada jajaran manajer keperawatan,

kepala ruang merupakan manajer operasional yang memimpin secara langsung dalam

mengelola seluruh sumber daya di unit perawatan untuk menghasilkan pelayanan

yang bermutu. Secara manajerial, kepala ruang memiliki kemampuan yang akan ikut

berpengaruh dalam keberhasilan pelayanan keperawatan7.

Kepala ruang sebagai ujung tombak tercapainya tujuan pelayanan

keperawatan di rumah sakit harus memiliki kemampuan melakukan supervisi untuk

mengelola asuhan keperawatan. Supervisi yang dilakukan oleh kepala ruang memiliki

peran dalam mempertahankan segala kegiatan yang telah dijadwalkan agar terlaksana

sesuai dengan standar yang telah ditetapkan8. Pelaksanaan supervisi bukan hanya

ditujukan untuk mengawasi apakah seluruh staf keperawatan menjalankan tugasnya

Page 4: Fungsi Manajerial, Supervisor Keperawatan, …thesis.umy.ac.id/datapublik/t36457.doc · Web viewHasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang bermakna pada fungsi perencanan (p=0,049)

Fungsi Manajerial, Supervisi Klinik, Dokumentasi Asuhan Keperawatan

dengan sebaik-baiknya, sesuai dengan instruksi dan ketentuan yang telah digariskan,

tetapi juga bagaimana memperbaiki proses keperawatan yang sedang berlangsung.

Maka dalam kegiatan supervisi seluruh staf keperawatan bukan sebagai obyek tetapi

sebagai subyek. Perawat diposisikan sebagai mitra kerja yang memiliki ide-ide,

pendapat dan pengalaman yang perlu di dengan, dihargai dan diikutsertakan dalam

melakukan asuhan keperawatan9.

Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan di dapat data bahwa

dokumentasi asuhan keperawatan belum mencapai target yang ditentukan, pada tahun

2010 didapatkan 74% dan meningkat sebanyak 4% pada tahun 2011. Selain data

mengenai dokumentasi keperawatan, dapat diketahui pula bahwa seluruh supervisor

yang ada di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta merangkap sebagai kepala ruang.

Bertolak dari latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian. Banyak faktor yang mempengaruhi seorang perawat dalam

mengimplementasikan asuhan keperawatan kepada pasien, dalam hal ini peneliti

tertarik untuk melakukan penelitian sejauh mana pengaruh fungsi manajerial

supervisi klinik terhadap dokumentasi asuhan keperawatan di RS PKU

Muhammadiyah Yogyakarta.

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh fungsi

manajerial supervisi klinik terhadap dokumentasi asuhan keperawatan di RS PKU

Muhammadiyah Yogyakarta, sedangkan tujuan khusus dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui pengaruh fungsi perencanaan terhadap dokumentasi asuhan

keperawatan di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

b. Untuk mengetahui pengaruh fungsi pengorganisasian terhadap dokumentasi

asuhan keperawatan di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

c. Untuk mengetahui pengaruh fungsi pengarahan terhadap dokumentasi asuhan

keperawatan di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

Page 5: Fungsi Manajerial, Supervisor Keperawatan, …thesis.umy.ac.id/datapublik/t36457.doc · Web viewHasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang bermakna pada fungsi perencanan (p=0,049)

Fungsi Manajerial, Supervisi Klinik, Dokumentasi Asuhan Keperawatan

d. Untuk mengetahui pengaruh fungsi pengawasan terhadap dokumentasi asuhan

keperawatan di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

e. Untuk mengetahui pengaruh fungsi pengendalian terhadap dokumentasi asuhan

keperawatan di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

f. Untuk mengetahui pengaruh fungsi manajerial supervisi klinik terhadap

dokumentasi asuhan keperawatan di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

BAHAN DAN CARA

Penelitian ini menggunakan metode non eksperimental dengan pendekatan

cross sectional yaitu jenis penelitian yang menekankan waktu pengukuran/observasi

data variabel independen dan dependen hanya satu kali pada satu saat10. Responden

pada penelitian ini berjumlah 14 responden dengan menggunakan teknik total

sampling. Sampel penelitian ini adalah perawat supervisor yang merangkap sebagai

kepala ruang bangsal perawatan di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Kriteria

inklusi yaitu bersedia menjadi responden, bertugas di ruang rawat inap, perawat yang

menjabat sebagai kepala ruang sekaligus merangkap sebagai supervisor, masa kerja

minimal 1 tahun. Kriteria eksklusi yaitu perawat yang tugas belajar dan perawat yang

sedang cuti.

Varibel independen (bebas) adalah fungsi manajerial supervisi klinnik.

Variabel dependen (terikat) adalah dokumentasi asuhan keperawatan. Fungsi

manajerial supervisi klinik adalah penilaian pelaksanaan fungsi manajerial perawat

yang menjabat sebagai kepala ruang sekaligus merangkap sebagai supervisor, yaitu:

1) Perencanaan yang merupakan tahap yang dilakukan oleh perawat supervisor untuk

menyusun perencanaan kegiatan yang berkaitan dengan asuhan keperawatan,

meliputi: rencana tahunan, bulanan, mingguan, dan harian, rencana kebutuhan tenaga,

rencana penugasan, rencana pengembangan tenaga, rencana kebutuhan logistik dalam

ruangan, rencana program kendali mutu. 2) Pengorganisasian yang merupakan

serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh perawat supervisor dalam menyusun

kegiatan asuhan keperawatan, yaitu: struktur organisasi, pengelompokan kegiatan,

Page 6: Fungsi Manajerial, Supervisor Keperawatan, …thesis.umy.ac.id/datapublik/t36457.doc · Web viewHasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang bermakna pada fungsi perencanan (p=0,049)

Fungsi Manajerial, Supervisi Klinik, Dokumentasi Asuhan Keperawatan

koordinasi kegiatan, evaluasi kegiatan, kelompok kerja. 3) Pengarahan yang

merupakan kegiatan yang dilakukan oleh perawat supervisi dalam rangka untuk

mempertahankan kegiatan atau tugas perawat sesuai dengan tujuan asuhan

keperawatan, diantaranya yaitu: motivasi, problem solving, pendelegasian,

komunikasi, kolaborasi dan koordinasi. 4) Pengawasan yang merupakan kegiatan

yang dilakukan perawat supervisor dalam rangka untuk mempertahankan dan

meningkatkan kualitas atau mutu dari pelayanan asuhan keperawatan, meliputi:

pengawasan langsung, pengawasan tidak langsung. 5) Pengendalian yang merupakan

kegiatan yang dilakukan oleh perawat supervisor dalam melakukan penilaian

pelaksanaan rencana yang telah dibuat dengan mengkaji dan mengukur struktur,

proses dan hasil pelayanan dan asuhan keperawatan sesuai dengan standar. Hal

tersebut diukur berdasarkan: indikator mutu yaitu nilai dokumen keperawatan,

indikator proses yaitu kepuasan klien/pasien, kepuasan perawat, dan lama hari rawat.

Kegiatan yang dilaksanakan meliputi: audit dokumentasi keperawatan, survey

kepuasan klien/pasien, survey kepuasan perawat, dan survey lama hari rawat, serta

melakukan perbaikan mutu sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

Dokumentasi asuhan keperawatan merupakan penilaian pelaksanaan asuhan

keperawatan yang dilakukan oleh perawat supervisor yang berfokus pada

dokumentasi asuhan keperawatan dimana penilaian tersebut menggunakan instrumen

studi dokumentasi penerapan asuhan keperawatan di rumah sakit, meliputi:

pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pengimplementasian, evaluasi, dan

dokumentasi keperawatan.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuesioner fungsi

manajerial supervisi klinik yang diadaptasi oleh peneliti dari kuesioner penelitian

oleh Warsito& Mawarni (2006) dengan pertanyaan yang berjumlah 28 soal dan

instrumen studi dokumentasi penerapan standar asuhan keperawatan dikutib dari

instrumen studi dokumentasi oleh Tim Departemen Kesehatan Republik Indonesia

tahun 2001.

Page 7: Fungsi Manajerial, Supervisor Keperawatan, …thesis.umy.ac.id/datapublik/t36457.doc · Web viewHasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang bermakna pada fungsi perencanan (p=0,049)

Fungsi Manajerial, Supervisi Klinik, Dokumentasi Asuhan Keperawatan

Cara pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan memberikan

kuesioner. Sebelum dilakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu meminta berbagai

surat perizinan baik dari rumah sakit maupun dari kampus, kemudian peneliti

melakukan uji validitas pada kuesioner fungsi manajerial supervisi klinik di RS

Panembahan Senopati Bantul dan dianalisa guna penelitian yang akan dilakukan.

Setelah itu, peneliti menyebarkan kuesioner fungsi manajerial supervisor keperawatan

dan studi dokumentasi asuhan keperawatan kepada responden penelitian di RS PKU

Muhammadiyah Yogyakarta dan selanjutnya hasil dari penelitian dilakukan analisa

data. Analisa data yang dilakukan adalah dengan analisis regresi linier berganda,

yang merupakan suatu analisis asosiasi yang digunakan secara bersamaan untuk

meneliti pengaruh dua atau lebih variabel bebas terhadap satu variabel terikat dengan

skala interval. Intepretasi hasil apabila hasil p<0.05 atau p<5%, maka dapat

disimpulkan ada pengaruh antara variabel indepeden dan dependen8. Etika penelitian

yang dilakukan peneliti antara lain: Meminta surat izin penelitian ke Program Studi

Magister Manajemen Rumah Sakit Program Pascasarjana, kemudian ke pejabat

tempat penelitian. Informed consent, Confidentiality, Anonimity dan Justice.

HASIL PENELITIAN

a. Analisis Univariat

Tabel.1. Gambaran Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden

No Karakteristik Responden N %1. Usia

<30 tahun 2 14,331-41 tahun 5 35,7>42 tahun 7 50,0

Total 14 100,02. Jenis Kelamin

Pria 4 28,6Wanita 10 71,4

Total 14 100,03. Masa Kerja

<10 tahun 2 14,311-20 tahun 10 71,4>21 tahun 2 14,3

Total 14 100,0

Page 8: Fungsi Manajerial, Supervisor Keperawatan, …thesis.umy.ac.id/datapublik/t36457.doc · Web viewHasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang bermakna pada fungsi perencanan (p=0,049)

Fungsi Manajerial, Supervisi Klinik, Dokumentasi Asuhan Keperawatan

4. PendidikanDIII 3 21,4SI 11 78,6

Total 14 100,0Tabel 1 menunjukkan karakteristik responden penelitian berdasarkan usia

paling banyak adalah usia >42 tahun yaitu 7 responden (50,0%), berdasarkan

jenis kelamin paling banyak adalah responden wanita yaitu 10 responden

(71,4%), untuk karakteristik masa kerja paling banyak adalah masa kerja 11-20

tahun yaitu 10 responden (71,4%) dan untuk karakteristik berdasarkan

pendidikan paling banyak adalah SI yaitu 11 responden (78,6%).

b. Data Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Tabel.2. Hasil Uji Normalitas

Shapiro-WilkStatistic Df Sig.

Unstandardized Residual 0,896 14 0,099

Berdasarkan tabel 2 di atas dapat diketahui bahwa nilai semua

variabel penelitian dari uji normalitas unstandardized residual, dengan nilai

signifikansi lebih besar dari 0,05 sehingga dapat dikatakan berdistribusi

normal.

2. Uji Linieritas

Tabel.3. Hasil Uji Linieritas

Variable F P KeteranganX1 → Y 0,781 0,594 LinierX2 → Y 0,683 0,623 LinierX3 → Y 0,135 0,986 LinierX4 → Y 1,018 0,556 LinierX5 → Y 0,299 0,748 Linier

Berdasarkan Tabel 3 dapat diketahui bahwa nilai signifikansi pada

Deviation from linierity lebih sebesar 0,05 untuk variabel fungsi perencanaan

Page 9: Fungsi Manajerial, Supervisor Keperawatan, …thesis.umy.ac.id/datapublik/t36457.doc · Web viewHasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang bermakna pada fungsi perencanan (p=0,049)

Fungsi Manajerial, Supervisi Klinik, Dokumentasi Asuhan Keperawatan

(X1), fungsi pengorganisasian (X2), fungsi pengarahan (X3), fungsi

pengawasan (X4), fungsi pengendalian (X5), dokumen asuhan keperawatan

(Y), sehingga dapat dinyatakan model regresi antara variabel bebas dengan

variabel terikat adalah linier.

3. Uji Multikolinieritas

Tabel.4. Hasil Uji Multikolinieritas

No Variabel Tolerance Nilai VIF Keterangan1 X1 0,386 2,593 Tidak terjadi multikolinieritas2 X2 0,432 2,315 Tidak terjadi multikolinieritas3 X3 0,358 2,797 Tidak terjadi multikolinieritas4 X4 0,356 2,807 Tidak terjadi multikolinieritas5 X5 0,542 1,846 Tidak terjadi multikolinieritas

Berdasarkan tabel 4 di atas dapat diketahui bahwa pada fungsi

perencanaan (X1), fungsi pengorganisasian (X2), fungsi pengarahan (X3),

fungsi pengawasan (X4) dan fungsi pengendalian (X5) diketahui nilai VIF

sebesar 1,846 sampai 2,807 dan nilai toleransi lebih dari 0,1 sehingga dapat

dikatakan tidak terjadi multikolinieritas.

4. Koefisien Determinasi

Tabel.5. Nilai Koefisien Determinasi

Variabel R R Square Adjusted R Square

Fungsi manajerial supervisi klinik

0,955 0,913 0,858

Berdasarkan pada tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai Adjusted R2

sebesar 0,858. Hal ini berarti bahwa sebesar 85,8% fungsi manajerial

supervisi klinik mempengaruhi dokumentasi asuhan keperawatan di RS PKU

Muhammadiyah Yogyakarta dan sisanya 14,2% dokumentasi asuhan

keperawatan di pengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian

ini.

Page 10: Fungsi Manajerial, Supervisor Keperawatan, …thesis.umy.ac.id/datapublik/t36457.doc · Web viewHasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang bermakna pada fungsi perencanan (p=0,049)

Fungsi Manajerial, Supervisi Klinik, Dokumentasi Asuhan Keperawatan

5. Uji t

Tabel.6. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Berdasarkan tabel 6 maka didapatkan persamaan regresi liner

berganda sebagai berikut:

Y = 53,594 + 1,433 X1 – 1,967 X2 + 1,151 X3 + 0,575 X4 + 1,631 X5

Persamaan diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:

a) Nilai 1,433 pada variabel fungsi perencanaan (X1) adalah bernilai positif

sehingga dapat dikatakan bahwa setiap kenaikan satu satuan nilai fungsi

perencanaan yang dilakukan oleh supervisor keperawatan, maka dapat

meningkatkan nilai dokumentasi asuhan keperawatan sebesar 1,433

satuan.

b) Nilai -1,967 pada variabel fungsi pengorganisasian (X2) adalah bernilai

negatif sehingga dapat dikatakan bahwa setiap kenaikan satu satuan nilai

fungsi pengorganisasian yang dilaksanakan supervisor keperawatan,

Variabel Koefisien Regresi

Β thitung Sig. rhitung

Fungsi perencanaan (X1)

1,433 0,391 2,323 0,049 0,677

Fungsi pengorganisasian (X2)

-1,967 -0,365 -2,295 0,051 0,352

Fungsi pengarahan (X3)

1,151 0,471 2,696 0,027 0,887

Fungsi pengawasan (X4)

0,575 0,292 1,669 0,134 0,785

Fungsi pengendalian (X5)

1,631 0,207 1,460 0,183 0,622

Konstanta 53,594 6,455 0,000Adjusted R2 = 85,5%Fhitung = 16,701Sig. = 0,000

Page 11: Fungsi Manajerial, Supervisor Keperawatan, …thesis.umy.ac.id/datapublik/t36457.doc · Web viewHasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang bermakna pada fungsi perencanan (p=0,049)

Fungsi Manajerial, Supervisi Klinik, Dokumentasi Asuhan Keperawatan

maka dapat menurunkan nilai dokumentasi asuhan keperawatan sebesar -

1,967 satuan.

c) Nilai 1,151 pada variabel fungsi pengarahan (X3) adalah bernilai positif

sehingga dapat dikatakan bahwa setiap kenaikan satu satuan nilai fungsi

pengarahan yang dilakukan oleh supervisor keperawatan, maka dapat

meningkatkan nilai dokumentasi asuhan keperawatan sebesar 1,151

satuan.

d) Nilai 0,575 pada variabel fungsi pengawasan (X4) adalah bernilai positif

sehingga dapat dikatakan bahwa setiap kenaikan satu satuan nilai fungsi

pengawasan yang dilakukan oleh supervisor keperawatan, maka dapat

meningkatkan nilai dokumentasi asuhan keperawatan sebesar 0,575

satuan.

e) Nilai 1,631 pada variabel fungsi pengendalian (X5) adalah bernilai positif

sehingga dapat dikatakan bahwa setiap kenaikan satu satuan nilai fungsi

pengendalian yang dilakukan supervisor keperawatan, maka dapat

meningkatkan nilai dokumentasi asuhan keperawatan sebesar 1,631

satuan.

6. Uji F

Tabel.7. Uji Regresi Secara Simultan (Uji F)

F hitung Sig Keterangan16,701 0,000 Signifikan

Berdasarkan hasil tabel 7 menunjukkan nilai F hitung sebesar 16,701

dengan taraf signifikan sebesar 0,000 < 0,005 maka H6 diterima, sehingga

dapat disimpulkan bahwa fungsi manajerial supervisi klinik secara simultan

berpengaruh signifikan terhadap dokumentasi asuhan keperawatan di RS PKU

Muhammadiyah Yogyakarta.

Page 12: Fungsi Manajerial, Supervisor Keperawatan, …thesis.umy.ac.id/datapublik/t36457.doc · Web viewHasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang bermakna pada fungsi perencanan (p=0,049)

Fungsi Manajerial, Supervisi Klinik, Dokumentasi Asuhan Keperawatan

PEMBAHASAN

1. Pengaruh Fungsi Perencanaan Terhadap Dokumentasi Asuhan

Keperawatan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa fungsi perencanaan sebagian besar

berada dalam kategori tinggi yaitu sebanyak 64,3%. Selain itu, fungsi

perencanaan memiliki pengaruh terhadap dokumentasi asuhan keperawatan

dengan nilai p=0,049. Hasil penelitian tersebut sejalan dengan hasil penelitian

yang dilakukan oleh Dewi, yang menemukan bahwa terdapat hubungan yang

bermakna antara fungsi perencanaan dengan penerapan keselamatan pasien dan

perawat di IRNA I RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta (p=0,032)11.

Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Warsito, yang menemukan

bahwa tidak ada hubungan antara persepsi perawat pelaksana tentang fungsi

perencanaan kepala ruang dengan pelaksanaan manajemen asuhan keperawatan

di ruang rawat inap RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang (p=0,857)6. Hasil

penelitian tersebut juga berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Syarif, Nontji, dan Hadju, yang menemukan bahwa tidak ada hubungan antara

fungsi perencanaan kepala ruang dengan kepatuhan perawat dalam menjalankan

SPO profesi pelayanan keperawatan di BLUD RSUD Sawerigading Kota

Palopo12.

2. Pengaruh Fungsi Pengorganisasian Terhadap Dokumentasi Asuhan

Keperawatan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa fungsi pengorganisasian sebagian

besar berada dalam kategori sedang yaitu sebanyak 78,6%. Namun fungsi

pengorganisasian supervisi klinik tidak memiliki pengaruh terhadap

pendokumentasian asuhan keperawatan, dimana nilai p=0,051. Hasil penelitian

tersebut sejalan dengan penelitian oleh Syarif, Nontji, dan Hadju, yang

menemukan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara fungsi

Page 13: Fungsi Manajerial, Supervisor Keperawatan, …thesis.umy.ac.id/datapublik/t36457.doc · Web viewHasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang bermakna pada fungsi perencanan (p=0,049)

Fungsi Manajerial, Supervisi Klinik, Dokumentasi Asuhan Keperawatan

pengorganisasian kepala ruang dengan kepatuhan perawat dalam menjalankan

SPO profesi pelayanan keperawatan di BLUD RSUD Sawerigading Kota

Palopo12. Hasil berbeda ditunjukkan oleh penelitian yang dilakukan oleh Parmin,

yang menemukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pelaksanaan

asuhan keperawatan yang baik dengan fungsi pengorganisasian kepala ruang

yang efektif (p=0,004)13.

Kemampuan manajerial dalam fungsi pengorganisasian supervisi klinik

diharapkan dapat meningkatkan kualitas dari pelaksanaan asuhan keperawatan

khususnya dalam pendokumentasian asuhan keperawatan. Adapun

pengorganisasian adalah kegiatan untuk mengorganisasi semua karyawan dengan

menetapkan pembagian kerja, hubungan kerja, delegasi wewenang, integrasi, dan

koordinasi dalam bagan organisasi14. Tugas supervisor pada fungsi

pengorganisasian beberapa diantaranya adalah pembagian beban kerja yang

sesuai dengan kemampuan perorangan/kelompok, dan mengatur mekanisme

kerja antar masing-masing anggota kelompok untuk hubungan koordinasi6.

3. Pengaruh Fungsi Pengarahan Terhadap Dokumentasi Asuhan Keperawatan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa fungsi pengarahan sebagian besar

berada pada kategori tinggi yaitu sebanyak 57,1%. Fungsi pengarahan memiliki

pengaruh terhadap dokumentasi asuhan keperawatan dengan nilai p=0,027.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dewi, yang

menemukan bahwa adanya hubungan yang bermakna antara fungsi pengarahan

dengan penerapan keselamatan pasien (p=0,001)11. Demikian pula dengan hasil

penelitian yang dilakukan oleh Parmin, yang menemukan bahwa ada hubungan

yang signifikan antara fungsi manajemen pengarahan kepala ruang dengan

motivasi perawat pelaksana (p value= 0,022)13.

Hasil penelitian diatas bertolak belakang dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Ratnaningsih, yang menemukan bahwa tidak ada hubungan antara

kemampuan kepala ruangan dalam melaksanakan fungsi pengarahan dengan

kinerja perawat pelaksana (p value=0,433)15. Fungsi pengarahan selalu berkaitan

dengan perencanaan kegiatan keperawatan di ruang rawat inap dalam rangka

Page 14: Fungsi Manajerial, Supervisor Keperawatan, …thesis.umy.ac.id/datapublik/t36457.doc · Web viewHasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang bermakna pada fungsi perencanan (p=0,049)

Fungsi Manajerial, Supervisi Klinik, Dokumentasi Asuhan Keperawatan

menugaskan perawat untuk melaksanakan mencapai tujuan yang telah di

tetapkan. Fungsi pengarahan adalah untuk membuat atau staf melakukan apa

yang diinginkan dan yang harus dilakukan. Kepala ruang dalam melakukan

pengarahan melalui: saling memotivasi, membantu pemecahan masalah,

melakukan pendelegasian, menggunakan komunikasi yang efektif, melakukan

kolaborasi dan koordinasi6.

4. Pengaruh Fungsi Pengawasan Terhadap Dokumentasi Asuhan

Keperawatan

Menurut Wiyana, supervisi merupakan kegiatan yang telah direncanakan

oleh seorang manajer melalui kegiatan bimbingan, pengarahan, observasi,

motivasi, dan evaluasi pada staffnya dalam melaksanakan tugas sehari-hari9.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa fungsi pengawasan sebagian besar berada

pada kategori tinggi yaitu sebanyak 64,3%, namun fungsi pengawasan tersebut

tidak mempengaruhi dokumentasi asuhan keperawatan dengan nilai p=0,134.

Hasil penelitian tersebut berbanding terbalik dengan hasil penelitian oleh

Wibowo yang menyebutkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara

pelaksanaan supervisi dengan kinerja perawat dalam pendokumentasian asuhan

keperawatan dengan p value=0,01116. Sama halnya dengan penelitian yang

dilakukan oleh Muliadi, Syahrir & Haskas yang menyebutkan bahwa supervisi

yang dilakukan dirawat inap RSUD Labuang Baji Makassar mempunyai

hubungan yang kuat dengan pelaksanaan asuhan keperawatan17.

Salah satu hal yang dapat menyebabkan rendahnya pengawasan adalah

karena kurangnya pemberian bimbingan dan umpan balik terhadap permasalahan

yang sedang dihadapi, pada dasarnya supervisi merupakan kegiatan yang

berfokus pada pemberian bimbingan dan umpan balik mengenai permasalahan-

permasalahan yang sedang dialami seperti masalah pribadi dan professional serta

pengembangan pendidikan melalui pengalaman perawat yang disupervisi dalam

memberikan asuhan keperawatan yang aman dan tepat kepada pasien18.

Supervisi merupakan salah satu elemen penting dalam menjalankan tugas

sebagai supervisor, karena dalam hal ini supervisor seharusnya memiliki

Page 15: Fungsi Manajerial, Supervisor Keperawatan, …thesis.umy.ac.id/datapublik/t36457.doc · Web viewHasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang bermakna pada fungsi perencanan (p=0,049)

Fungsi Manajerial, Supervisi Klinik, Dokumentasi Asuhan Keperawatan

kompetensi sebagai pengarah, pemberi saran, motivator, pelatih/pembimbing,

dan penilai. Hal ini sesuai dengan yang disebutkan oleh Smith yang menyatakan

bahwa seorang supervisor yang baik seharusnya memiliki kemampuan dalam

mengatasi/membantu segala masalah atau hal yang yang terjadi berkaitan dengan

sistem pemberian asuhan keperawatan, pada masa-masa sekarang ini banyak

perawat yang merasa kurang mendapatkan dukungan dari atasannya serta adanya

beban pekerjaan yang semakin berat, sehingga hal tersebut akan mempengaruhi

perasaan dan kapasitas mereka dalam memberikan pelayanan kepada pasien19.

Sejalan dengan yang dikemukakan oleh Sumijatun, yang menyatakan bahwa

sifat-sifat tertentu yang dapat mempengaruhi dalam kepemimpinan yaitu

kemampuan dalam kedudukannya sebagai pengawas (supervisor ability),

kebutuhan akan prestasi dalam pekerjaan, kecerdasan, ketegasan (decisiveness),

kepercayaan diri dan inisiatif20.

5. Pengaruh Fungsi Pengendalian Terhadap Dokumentasi Asuhan

Keperawatan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa fungsi pengendalian sebagian besar

berada pada kategori rendah yaitu sebanyak 85,7%. Namun fungsi pengendalian

tersebut tidak memiliki pengaruh terhadap dokumentasi asuhan keperawatan

dengan nilai p=0,183. Hasil penelitian tersebut bertentangan dengan penelitian

yang dilakukan oleh Syarif, Nontji dan Hadju, yang menemukan bahwa terdapat

hubungan yang signifikan antara fungsi pengendalian kepala ruang dengan

kepatuhan perawat dalam menjalankan SPO profesi pelayanan keperawatan

(p=0,081)12.

Menurut Rakhmawati, menyatakan bahwa pengawasan dan pengendalian

merupakan akhir dari proses menejemen, dimana dalam pelaksanaannya fungsi

pengawasan dan pengendalian saling berkaitan dengan fungsi yang lainnya

khususnya pada fungsi perencanaan, dalam proses manajemen ditetapkan suatu

standar yang akan menjadi acuan dalam pelaksanaannya, diantaranya adalah:

misi dan visi, standar asuhan, penampilan kinerja, keuangan, dan lain sebagainya.

Oleh karena itu, dalam pelaksanaannya perlu dilakukan pengawasan apakah

Page 16: Fungsi Manajerial, Supervisor Keperawatan, …thesis.umy.ac.id/datapublik/t36457.doc · Web viewHasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang bermakna pada fungsi perencanan (p=0,049)

Fungsi Manajerial, Supervisi Klinik, Dokumentasi Asuhan Keperawatan

setiap tahapan proses manajemen telah sesuai dengan standar atau tidak jika

ditemukan tahapan yang tidak sesuai dengan standar atau penyimpangan perlu

dilakukan pengendalian sehingga dapat kembali sesuai dengan standar yang

berlaku21.

6. Pengaruh Fungsi Manajerial Supervisi Kinik Terhadap Dokumentasi

Asuhan Keperawatan

Dari hasil penelitian didapatkan nilai F hitung sebesar 16,701 dengan

taraf signifikan sebesar 0,000 < 0,005, sehingga dapat disimpulkan bahwa fungsi

manajerial supervisi klinik memiliki pengaruh signifikan terhadap dokumentasi

asuhan keperawatan di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Berdasarkan

analisa dapat pula diketahu nilai Adjusted R2 sebesar 85,8% yang menandakan

bahwa fungsi manajerial supervisi klinik memiliki kontribusi sebesar 85,8%

terhadap pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan di RS PKU

Muhammadiyah Yogyakarta. Selain itu, dapat diketahui bahwa pelaksanaan

dokumentasi asuhan keperawatan mencapai 100%. Diyanto dalam penelitiannya

menyebutkan bahwa ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kelengkapan

pengisian dokumentasi asuhan keperawatan diantaranya adalah perbandingan

antara jumlah perawat dan pasien yang tidak seimbang, faktor umur dari perawat

itu sendiri, banyaknya dokter yang tidak melengkapi dokumen catatan medis, dan

model catatan askep yang terlalu panjang dan kurang fokus sehingga dapat

menyita waktu untuk mengisinya22.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan, antara

lain:

1. Fungsi perencanaan yang dilaksanakan oleh supervisi klinik, menunjukkan

bahwa fungsi perencanaan memiliki pengaruh terhadap dokumentasi asuhan

keperawatan.

Page 17: Fungsi Manajerial, Supervisor Keperawatan, …thesis.umy.ac.id/datapublik/t36457.doc · Web viewHasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang bermakna pada fungsi perencanan (p=0,049)

Fungsi Manajerial, Supervisi Klinik, Dokumentasi Asuhan Keperawatan

2. Fungsi pengorganisasian yang dilaksanakan oleh supervisi klinik, menunjukkan

bahwa fungsi pengorganisasian tidak memiliki pengaruh terhadap dokumentasi

asuhan keperawatan.

3. Fungsi pengarahan yang dilaksanakan oleh supervisi klinik, menunjukkan bahwa

fungsi pengarahan memiliki pengaruh terhadap dokumentasi asuhan

keperawatan.

4. Fungsi pengawasan yang dilaksanakan oleh supervisi klinik, menunjukkan

bahwa fungsi pengawasan tidak memiliki pengaruh terhadap dokumentasi asuhan

keperawatan.

5. Fungsi pengendalian yang dilaksanakan oleh supervisi klinik, menunjukkan

bahwa fungsi pengendalian tidak memiliki pengaruh terhadap dokumentasi

asuhan keperawatan.

6. Fungsi manajerial supervisi klinik secara simultan memiliki pengaruh terhadap

dokumentasi asuhan keperawatan di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

SARAN

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka dapat diajukan beberapa saran sebagai

berikut:

1. Bagi RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta

a. Agar lebih meningkatkan pelatihan fungsi manajemen supervisi klinik bagi

supervisor yang ditunjuk serta melakukan monitoring dan evaluasi terhadap

pelaksanaan fungsi manajerial supervisi klinik dalam upaya meningkatkan

kualitas dokumentasi asuhan keperawatan di RS PKU Muhammadiyah

Yogyakarta.

b. Mempertahankan serta lebih meningkatkan lagi kualitas dokumentasi asuhan

keperawatan dengan memberikan sosialisasi dan pelatihan dalam penulisan

dokumentasi asuhan keperawatan di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

c. Diharapkan supervisi klinik di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta agar

meningkatkan dan memakasimalkan kemampuan dalam fungsi manajemen

Page 18: Fungsi Manajerial, Supervisor Keperawatan, …thesis.umy.ac.id/datapublik/t36457.doc · Web viewHasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang bermakna pada fungsi perencanan (p=0,049)

Fungsi Manajerial, Supervisi Klinik, Dokumentasi Asuhan Keperawatan

terutama pengorganisasian, pengawasan dan pengendalian melalui

pendidikan dan pelatihan.

d. Agar lebih meningkatkan lagi pelaksanaan audit keperawatan dalam upaya

peningkatan kualitas pelayanan kesehatan khususnya pada dokumentasi

asuhan keperawatan.

2. Bagi peneliti selanjutnya

a. Dapat dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menghubungkan faktor-faktor

yang ada di variabel confounding.

b. Dapat dilakukan penelitian lebih lanjut dengam metode Quasy Eksperiment

pengaruh pelatihan fungsi manajerial supervisi klinik terhadap dokumentasi

asuhan keperawatan.

DAFTAR PUSTAKA

1. Aditama, T.Y. (2010). Manajemen Administrasi Rumah Sakit. Jakarta: Universitas Indonesia (UI Press).

2. Nursalam. (2012). Manajemen Keperawatan; Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Professional. Jakarta: Salemba Medika.

3. Syamsualam, Indar & Syafar, M. (2008). Analisis Hubungan Karakteristik Individu dan Motivasi Dengan Kinerja Asuhan Keperawatan di BP. Rumah Sakit Umum Labuang Baji Makassar. Jurnal Kesehatan Masyarakat Madani Vol.01 No.02 Tahun 2008. Makassar: Universitas Hassanudin.

4. Hasibuan, M. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara.

5. Supratman & Sudaryanto. (2008). Model-model Supervisi Keperawatan Klinik. Berita Ilmu Keperawatan ISSN1979-2697, Vol.1 No.4, Desember 2008, 193-196. Diakses tanggal 21 April 2014 dari http: // publikasiilmiah.ums.ac.id .

6. Warsito, B.E & Mawarni, A., (2006). Pengaruh Persepsi Perawat Pelaksana Tentang Fungsi Manajerial Kepala Ruang Terhadap Pelaksanaan Manajemen Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat Inap RSJD dr. Amino Gondohutomo Semarang. Journal Volume 1 Nomor 1. Semarang: Universitas Diponegoro.

7. Astiwi, R. (2012). Pengaruh Fungsi Manajerial, Gaya Kepemimpinan dan Kemampuan Berkomunikasi Kepala Ruang Terhadap Kinerja Perawat di Ruang Rawat Inap RSUD Kota Yogyakarta. Tesis Strata Dua. Yogyakarta: Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

8. Mua, E.L. (2011). Pengaruh Pelatihan Supervisi Klinik Kepala Ruangan Terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Woodward Palu. Tesis Strata Dua. Jakarta: Universitas Indonesia.

Page 19: Fungsi Manajerial, Supervisor Keperawatan, …thesis.umy.ac.id/datapublik/t36457.doc · Web viewHasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang bermakna pada fungsi perencanan (p=0,049)

Fungsi Manajerial, Supervisi Klinik, Dokumentasi Asuhan Keperawatan

9. Siswana, Erwin & Woferst. (2009). Hubungan Peran Supervisi Kepala Ruangan Dengan Kinerja Perawat Pelaksana di Rumah Sakit Umum Daerah Petala Bumi.

10. Nursalam. (2011). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

11. Dewi, S.C. (2011). Hubungan Fungsi Manajemen Kepala Ruang dan Karakteristik Perawat Dengan Penerapan Keselamatan Pasien dan Perawat di IRNA I RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Tesis Strata Dua. Jakarta: Universitas Indonesia.

12. Sjarif, A, Nontji, W & Hadju, V. (2014). Hubungan Fungsi Manajerial Kepala Ruang Dengan Kepatuhan Perawat Pelaksana Melaksanakan Standar Prosedur Operasional (SPO) Profesi Pelayanan Keperawatan. Diakses pada tanggal 21 April 2014 dari http :// pasca.unhas.ac.id/ jurnal / .

13. Parmin. (2009). Hubungan Pelaksanaan Fungsi Manajemen Kepala Ruangan Dengan Motivasi Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap RSUP Undata Palu. Tesis Strata Dua. Jakarta: Universitas Indonesia.

14. Suarli, S & Bahtiar, Y. (2010). Manajemen Keperawatan Dengan Pendekatan Praktis. Jakarta: Erlangga.

15. Ratnaningsih, R. (2001). Hubungan Antara Kemampuan Kepala Ruang dalam Melaksanakan Fungsi Manajemen Dengan Kinerja Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap RS Kepolisian Pusat Raden Said Sukanto Jakarta. Tesis. Jakarta: PPS FIK UI.

16. Wibowo, P.A. (2013). Hubungan Pelaksanaan Supervisi Kepala Ruang Dengan Kinerja Perawat dalam Pendokumentasian Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit Tentara Wijayakusuma Purwokerto. Abstrak. Purwokerto: FKIK UNSOED.

17. Muliadi, Syahrir & Haskas. (2012). Hubungan Supervisi Dengan Pelaksanaan Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUD Labuang Baji Makassar. Journal Volume 1 Nomor 1 Tahun 2012. Makassar: STIKES Nani Hasanudin Makassar.

18. Zakiyah, Ana. (2012). Pengaruh Supervisi Pimpinan Ruang Terhadap Pelaksanaan Pemberian Cairan Intravena di Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo. Tesis. Jakarta: Universitas Indonesia.

19. Bush, T. (2005). Overcoming The Barriers To Effective Clinical Supervision. Clinical Guide Learning. Nursing-Times; 101:2 38-41. Diakses tanggal 08 November 2014 dari http://www.nursingtimes.net.

20. Sumijatun. (2009). Manajemen Keperawatan; Konsep Dasar dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Klinik. Jakarta: Trans Info Media.

21. Rakhmawati, W. (2009). Pengawasan dan Pengendalian dalam Pelayanan keperawatan (Supervisi, Manajemen Mutu dan Resiko). Diakses dari http:// pustaka.unpad.ac.id

22. Diyanto, Yahyo. (2007). Analisis Faktor-faktor Pelaksanaan Dokumentasi Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo Semarang. Tesis Strata Dua. Semarang: Universitas Diponegoro.