Fungsi Komunikasi

6
1 Bahan kuliah PKK di STBA Yapari-ABA Bandung - 2015 FUNGSI KOMUNIKASI Pembahasan tentang Fungsi Komunikasi akan membawa kita pada bagaimana Komunikasi memiliki peran dalam kehidupan manusia. Karena yang dibicarakan adalah Komunikasi pada segala aspek kehidupan, maka uraian berikut ini dibagi ke dalam beberapa konteks. I. Konteks Individu Secara Intrapersona Yang dimaksud di sini adalah bagaimana komunikasi memiliki peran pada diri manusia ke dalam dirinya sendiri. Artnya, ini menunjuk pada ‘komunikasi’ yang dilakukan manusia dengan dirinya sendiri, atau komunikasi intrapersona. Dengan demikian, belum ada keterlibatan orang lain. Menurut Robert G. King, dalam konteks ini komunikasi memiliki tiga peran sebagai berikut : 1. The Development of Mental Processes (Proses Perkembangan Kejiwaan) Tubuh seorang bayi manusia dapat berkembang menjadi besar adalah karena makanan dan minuman yang konsumsinya. Namun perkembangan manusia bukan hanya berkaitan dengan fisiknya, tapi juga psikisnya (kejiwaannya). Fisik manusia yang berkembang menjadi besar tidak dapat kita katakan akan selalu seiring dengan perkembangan psikisnya. Untuk mengembangkan psikis manusia itulah Komunikasi memiliki peranan yang sangat vital. Melalui Komunikasi, seorang manusia dapat memperoleh masukan dari manusia lain atau lingkungannya tentang bagaimana ia harus memahami dirinya, memahami orang lain, bagaimana sebaiknya memberikan respon, menafsirkan maksud yang disampaikan orang lain, dan sebagainya. Semua ini pada kenyataannya berjalan secara perlahan-lahan, bertahap, melibatkan panca indra, pengulangan, trial & error, adanya proses konfirmasi, peneguhan, hingga akhirnya membentuk kekayaan batin seseorang. 2. The Adaptation to Environment (Penyesuaian Diri pada Lingkungan) Biasanya penyesuaian diri pada lingkungan dipahami sebagai sebuah tindakan yang dilakukan terutama bila sebuah lingkungan masih bersifat baru bagi seseorang. Kita bisa bayangkan kita harus melakukan itu misalnya ketika kita pindah ke sebuah rumah yang baru, kantor yang baru, teman-teman baru, .... bahkan pada apapun yang baru kita harus menyesuaikan diri. Namun demikian dalam lingkungan komunikasi manusia dengan sesamanya pada sebuah konteks lingkungan, harus dikatakan bahwa penyesuaian itu harus tetap dilakukan meskipun lingkungan itu sudah relatif tidak bersifat baru lagi. Hal itu disebabkan lingkungan bersifat dinamis. Selalu terjadi perubahan. Penyesuaian yang kita lakukan sebelumnya barangkali hanya tertuju pada hal-hal yang sifatnya mendasar, statis, atau hanya pada segala sesuatu yang ada pada saat kita melakukannya. Dengan berlalunya waktu, akan ada hal-hal baru muncul dan terjadi perubahan-perubahan di dalam lingkungan kita. Agar diri kita selalu up-to- date dengan perkembangan di lingkungan itu, maka kita melakukan komunikasi. Kita membaca koran / mendengarkan berita radio karena kita ingin tahu perkembangan. Demikian pula ketika kita membaca pengumuman dan berbincang- bincang dengan kawan. Semua itu dapat kita pahami dalam konteks ini.

description

Komunikasi

Transcript of Fungsi Komunikasi

Page 1: Fungsi Komunikasi

1

Bahan kuliah PKK di STBA Yapari-ABA Bandung - 2015

FUNGSI KOMUNIKASI

Pembahasan tentang Fungsi Komunikasi akan membawa kita pada bagaimana Komunikasi memiliki peran dalam kehidupan manusia. Karena yang dibicarakan adalah Komunikasi pada segala aspek kehidupan, maka uraian berikut ini dibagi ke dalam beberapa konteks.

I. Konteks Individu Secara Intrapersona

Yang dimaksud di sini adalah bagaimana komunikasi memiliki peran pada diri manusia ke dalam dirinya sendiri. Artnya, ini menunjuk pada ‘komunikasi’ yang dilakukan manusia dengan dirinya sendiri, atau komunikasi intrapersona. Dengan demikian, belum ada keterlibatan orang lain. Menurut Robert G. King, dalam konteks ini komunikasi memiliki tiga peran sebagai berikut :

1. The Development of Mental Processes (Proses Perkembangan Kejiwaan)Tubuh seorang bayi manusia dapat berkembang menjadi besar adalah karena makanan dan minuman yang konsumsinya. Namun perkembangan manusia bukan hanya berkaitan dengan fisiknya, tapi juga psikisnya (kejiwaannya). Fisik manusia yang berkembang menjadi besar tidak dapat kita katakan akan selalu seiring dengan perkembangan psikisnya. Untuk mengembangkan psikis manusia itulah Komunikasi memiliki peranan yang sangat vital.

Melalui Komunikasi, seorang manusia dapat memperoleh masukan dari manusia lain atau lingkungannya tentang bagaimana ia harus memahami dirinya, memahami orang lain, bagaimana sebaiknya memberikan respon, menafsirkan maksud yang disampaikan orang lain, dan sebagainya. Semua ini pada kenyataannya berjalan secara perlahan-lahan, bertahap, melibatkan panca indra, pengulangan, trial & error, adanya proses konfirmasi, peneguhan, hingga akhirnya membentuk kekayaan batin seseorang.

2. The Adaptation to Environment (Penyesuaian Diri pada Lingkungan) Biasanya penyesuaian diri pada lingkungan dipahami sebagai sebuah tindakan yang

dilakukan terutama bila sebuah lingkungan masih bersifat baru bagi seseorang. Kita bisa bayangkan kita harus melakukan itu misalnya ketika kita pindah ke sebuah rumah yang baru, kantor yang baru, teman-teman baru, .... bahkan pada apapun yang baru kita harus menyesuaikan diri. Namun demikian dalam lingkungan komunikasi manusia dengan sesamanya pada sebuah konteks lingkungan, harus dikatakan bahwa penyesuaian itu harus tetap dilakukan meskipun lingkungan itu sudah relatif tidak bersifat baru lagi.

Hal itu disebabkan lingkungan bersifat dinamis. Selalu terjadi perubahan. Penyesuaian yang kita lakukan sebelumnya barangkali hanya tertuju pada hal-hal yang sifatnya mendasar, statis, atau hanya pada segala sesuatu yang ada pada saat kita melakukannya. Dengan berlalunya waktu, akan ada hal-hal baru muncul dan terjadi perubahan-perubahan di dalam lingkungan kita. Agar diri kita selalu up-to-date dengan perkembangan di lingkungan itu, maka kita melakukan komunikasi. Kita membaca koran / mendengarkan berita radio karena kita ingin tahu perkembangan. Demikian pula ketika kita membaca pengumuman dan berbincang-bincang dengan kawan. Semua itu dapat kita pahami dalam konteks ini.

Page 2: Fungsi Komunikasi

2

Bahan kuliah PKK di STBA Yapari-ABA Bandung - 2015

Sebagai catatan, pengertian lingkungan tidak selalu hanya berarti segala sesuatu yang lokasinya dekat dengan keberadaan kita. Pengertian lingkungan memang bisa menunjuk ke wilayah di sekitar RT, RW, atau kota di mana kita tinggal. Namun lingkungan bisa berarti pula misalnya dunia ini atau bumi tempat kita hidup. Dengan demikian membaca berita dunia atau apa yang terjadi dalam konteks global bisa saja ada relevansinya dengan hidup kita. Perkembangan harga dolar, misalnya, berpengaruh pada daya beli kita pada barang-barang impor. Berita tentang kondisi cuaca di negara lain yang berdekatan, dapat pula menjadi semacam antisipasi bagi cuaca yang akan kita hadapi.

3. The Manipulation of Environment (Manipulasi terhadap Lingkungan)Pengertian manipulasi di sini barangkali terkesan negatif. Sebenarnya makna kata itu bersifat indiferen atau netral. Barangkali kata itu bisa kita gantikan dengan kata ‘rekayasa’. Dengan demikian di sini hendak dikatakan bahwa manusia di dalam dirinya harus memiliki kemampuan merekayasa lingkungan, dan itu dibentuk dan dilakukan melalui aktifitas komunikasinya.Lingkungan dapat berarti suatu wilayah yang di dalamnya terdiri dari unsur-unsur benda mati atau manusia. Bila yang kita hadapi adalah benda mati, maka untuk merekayasanya cukup mudah. Mungkin hanya diperlukan sedikit pemikiran dan selebihnya adalah aktifitas fisik kita. Untuk merekayasa kamar misalnya. Kita pikirkan bagaimana penataan segala macam benda di kamar kita yang lebih baik dari sebelumnya. Lalu kita angkat dan pindahkan benda-benda tersebut sesuai dengan apa yang telah kita pikirkan tadi. Tapi bagaimana bila lingkungan yang dimaksud unsur-unsurnya bukan benda, tapi manusia ? Bisakah kita menggunakan pengerahan fisik ? Bisa saja, tapi tentu itu artinya berupa pemaksaan (coercion / koersi) dan tidak ada seorang pun yang menginginkan dirinya dipaksa. Untuk melakukan rekayasa pada lingkungan manusia dan agar hal itu dapat diterima dengan baik maka manusia hendaknya melakukan persuasi (dari persuasion) atau pembujukan. Yang dimaksud pembujukan di sini tidak sama maksudnya dengan memohon-mohon, merayu, atau semacamnya. Pada kenyataannya setiap hari kita melakukan pembujukan. Perilaku kita itu bisa ditunjukkan dengan bermacam-macam variasi, namun intinya adalah pembujukan / persuasi. Hal itu tampak misalnya ketika kita akan meminta bantuan dari orang lain, meminta kesediaannya untuk melakukan sesuatu, bila kita meminta izin dari seseorang, dan masih banyak lagi. Sebenarnya, semua itu kita lakukan dengan semacam upaya halus agar orang lain merasa yakin dan bersedia memenuhi permintaan kita. Dalam rangka itu ada yang interaksinya mengharuskan kita untuk menyampaikan kata-kata dan perilaku yang sangat kentara pembujukannya, namun demikian di saat lain barang kali kita tidak harus melakukan itu karena ada kondisi-kondisi pada orang lain yang memudahkan kita, seperti bila seseorang berhutang budi kepada kita, teman dekat, merasa segan, atau mungkin kita adalah orang yang mereka hormati.

Page 3: Fungsi Komunikasi

3

Bahan kuliah PKK di STBA Yapari-ABA Bandung - 2015

II. Konteks Individu Dalam Konteks Sosial

Kalau sebelumnya intrapersonal, maka di sini bisa dikatakan sifatnya adalah interpersonal. Artinya, di sini ada keterlibatan orang lain. Pada konteks individu dalam konteks sosial maksudnya adalah ketika kita sebagai individu melakukan interaksi dengan satu atau beberapa orang. Seorang peletak dasar Ilmu Komunikasi bernama Wilbur Schramm menyatakan bahwa dalam konteks ini Komunikasi memiliki peran sebagai berikut :

Pada Komunikator : Pada Komunikan :

1. to inform 1. to understand (memberi informasi) (memahami)

2. to educate 2. to learn(mendidik) (mempelajari / belajar)

3. to influence 3. to accept / decide (mempengaruhi) (menerima / memutuskan)

4. to entertain 4. to enjoy / appreciate(menghibur) (menikmati / mengapresiasi)

Bila seorang manusia melakukan interaksi dengan satu atau beberapa orang dalam jarak yang dekat, maka pada sisi komunikator terdapat empat kemungkinan fungsi / peran yang dijalankannya. Bersamaan dengan itu pada komunikan terdapat empat fungsi / peran pula yang merupakan relasi resiprokal (reciprocal) / timbal balik dari yang dilakukan oleh komunikator. Namun demikian pemahamannya di sini tidak berarti bahwa bila komunikator suatu saat sedang mengemban fungsi to inform maka komunikannya di lain pihak pasti akan to understand (demikian pula dengan tiga yang lainnya). Kita harus akui bahwa ketika kita menjadi seorang komunikator dan mengemban salah satu fungsi itu, komunikan bisa melakukan apa saja. Kita tidak bisa memaksa komunikan untuk membangun relasi resiprokal / timbal balik dengan apa yang sedang kita bawakan. Oleh karenanya, tanda panah searah itu tidak dimaksudkan untuk menunjukkan kepastian bahwa bila misalnya seorang komunikator sedang to inform maka komunikan pasti sedang to understand(demikian pula dengan tiga yang lain). Alih-alih, ketika komunikator sedang mengembang fungsi to inform, dengan tanda panah itu dimaksudkan, komunikator harus mengusahakan agar pada diri komunikan terjadi perilaku to understand. Ini sama halnya juga dengan tiga fungsi yang lainnya. Segala sesuatu yang terjadi pada penerimaan komunikan memang ada yang harus diusahakan sendiri oleh diri komunikan, namun demikin ketika proses komunikasi tengah berlangsung, komunikator memiliki tanggungjawab untuk mengusahakan agar relasi resiprokal / timbal balik itu terjadi.

Page 4: Fungsi Komunikasi

4

Bahan kuliah PKK di STBA Yapari-ABA Bandung - 2015

III. Konteks Kelompok Yang Terorganisir

Secara singkat, konteks ini dapat pula disebut sebagai konteks organisasi. Orang-orang yang menjadi anggota sebuah organisasi secara umum memiliki concern pada pencapaian tujuan bersama, yaitu tujuan organisasi. Dalam kiprahnya, orang-orang di dalam sebuah organisasi melakukan berbagai macam komunikasi yang bila dirangkum maka komunikasi tersebut memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut :

1. Motivasi Memberikan motivasi atau memotivasi artinya memberikan dorongan. Kita memahami hal ini manakala ada orang yang memberikan kata-kata yang memicu semangat seseorang. Memang betul, memotivasi yang dilakukan dengan komunikasi secara verbal (dengan kata-kata) adalah cara yang paling mudah, namun juga sekaligus merupakan cara yang efeknya paling lemah. Memberi motivasi menggunakan kata-kata, oleh karena itu, sebaiknya dilakukan oleh orang yang memiliki kredibilitas tinggi di mata orang yang diberi motivasi. Selain menggunakan kata-kata, memotivasi dalam konteks organisasi juga dapat dilakukan dengan cara lain, seperti dengan memberikan reward / ganjaran (misalnya, bila mencapai target tertentu akan diberikan hadiah) atau mengatur persaingan (dua atau lebih kelompok yang berbeda berlomba mencapai sesuatu). Pengertian motivasi di sini tidak hanya dalam kaitannya dengan suatu tindakan nyata yang disengaja atau direncanakan pada seseorang atau sekelompok orang, namun bisa juga berarti terciptanya suasana

2. Koordinasi Yang dimaksud dengan koordinasi di sini adalah pengelolaan hubungan kerja kepada setiap bagian di dalam organisasi untuk memastikan bahwa kiprah mereka secara efektif dan efisien mencapai tujuan organisasi. Bila sebuah pekerjaan melibatkan beberapa bagian yang berbeda di dalam sebuah organisasi, tentu diperlukan orang yang menjadi koordinator, yang memeriksa segala sesuatunya dikerjakan dengan baik dan mencapai target penyelesaiannya. Koordinasi di sini dipahami sebagai komunikasi kepada unsur-unsur organisasi (bisa sifatnya manusia per individu atau kelompok) agar mereka dapat terkelola dengan baik dalam rangka menyelesaikan sebuah pekerjaan atau mencapai target tertentu.

3. Integrasi Integrasi menunjuk pada upaya membuat semua orang yang menjadi anggota organisasi memiliki keterarahan pada kebersamaan di dalamnya. Dengan kata lain integrasi berkenaan dengan soliditas atau kekompakan. Kekompakan pada sekelompok orang dapat terjadi secara tidak sengaja, namun dapat pula diupayakan timbul / terjadi. Kadang-kadang kita menemukan bahwa sekelompok orang dapat langsung menjadi kompak, sedangkan kelompok lain dalam kondisi yang kurang lebih sama, menunjukkan yang sebaliknya. Dapat diduga bahwa kekompakan mungkin langsung terbentuk karena adanya kesamaan tertentu dari orang-orang di dalamnya, adanya figur yang mampu membuat kompak, atau adanya peristiwa tertentu yang dialami bersama yang menjadikan mereka seperti itu. Kita tidak dapat selalu berharap kekompakan dapat timbul dengan sendirinya. Oleh karena itu kekompakan harus diusahakan melalui upaya-upaya yang disadari. Sekurangnya ada dua cara mengusahakan adanya kekompakan :

Page 5: Fungsi Komunikasi

5

Bahan kuliah PKK di STBA Yapari-ABA Bandung - 2015

a. Merekayasa adanya pengalaman dalam kebersamaan Apapun yang dilakukan secara bersama-sama dalam sebuah organisasi atau sekelompok orang tidak dapat dianggap remeh dalam rangka kekompakan. Kegiatan-kegiatan seperti makan, piknik, camping, atau olahraga yang dilakukan bersama-sama memiliki nilai yang positif. Kadang-kadang ada pula yang mengusahakan agar pada kegiatan yang dilakukan bersama-sama itu terjadi sesuatu yang intens yang dirasakan bersama-sama. Kegiatan seperti outbound training, misalnya, yang membuat para pekerja kantoran mengikuti camping, menyeberang sungai, atau kegiatan-kegiatan di alam terbuka lainnya sebenarnya dimaksudkan ke arah ini. Asumsinya adalah, adanya pengalaman / sensasi intens yang dirasakan bersama-sama akan mendorong timbulnya kekompakan.

b. Menyeimbangkan komunikasi ke dalam dan ke luar organisasi Dalam rangka kekompakan, sekelompok orang perlu untuk menghadapkan mereka secara bersama-sama dengan kelompok lain. Demikian pula halnya dengan sekelompok orang yang merupakan anggota sebuah organisasi. Ketika bersama-sama dihadapkan dengan kelompok lain, maka rasa kebersamaan pada anggota kelompok akan meningkat. Akan ada momen-momen di mana anggota akan lebih merasa sebagai bagian dari kelompok, dan bukan terutama sebagai seorang individu. Sebagai bagian dari strategi pengembangan organisasi, orang-orang yang duduk sebagai pimpinan hendaknya mencermati hal ini. Anggota organisasi yang tidak berhadapan dengan dengan kelompok atau anggota organisasi lain berarti cenderung komunikasinya akan ke dalam organisasi saja, dan itu kurang mendukung bagi terbentuknya kekompakan. Kegiatan-kegiatan seperti pertandingan olahraga, kompetisi, atau apapun yang membuat anggota kelompok / organisasi berhadapan dengan kelompok / organisasi lain dapat menjadi contoh bagaimana ‘komunikasi’keluar organisasi dapat dilakukan dalam konteks ini.

Pada akhirnya, kekompakan bukan hanya diusahakan melalui komunikasi, tapi kekompakan yang terbentuk pada akhirnya juga akan dapat memiliki nilai positif bagi komunikasi yang akan terjadi.

4. Instruksi Instruksi berarti perintah, dan perintah tentu diberikan melalui komunikasi. Sudah umum terjadi pada organisasi yang memiliki jenjang otoritas bahwa mereka yang memiliki otoritas lebih tinggi memberikan instruksi kepada mereka yang menjadi bawahannya. Dalam rangka formal / pekerjaan, instruksi misalnya dapat diberikan seorang bos kepada sekretarisnya, seorang karyawan dapat meminta bagian kebersihan untuk mengepel lantai yang kotor, dan sebagainya.

IV. Konteks Kehidupan Sosial

Dalam kehidupan sosial, komunikasi tentu memiliki peran tertentu. Namun demikian tentu komunikasinya harus dibayangkan yang dapat menjangkau cukup banyak orang dalam suatu kehidupan sosial / masyarakat. Oleh karena itu dalam koneteks ini komunikasi yang diasumsikan adalah yang dilakukan oleh media massa. Media massa adalah sarana penyampai pesan yang ditujukan kepada orang banyak yang berupa massa. Contoh media massa adalah televisi, radio, surat kabar, majalah, tabloid, film,

Page 6: Fungsi Komunikasi

6

Bahan kuliah PKK di STBA Yapari-ABA Bandung - 2015

dan Internet (sejauh berupa informasi yang dapat diakses secara terbuka oleh siapa saja). Menurut Charles R. Wright, fungsi komunikasi yang diemban oleh media massa dalam kehidupan sosial adalah :

1. Watching over the environment (memantau lingkungan)Anggota masyarakat tidak bisa selalu tahu apa yang terjadi di lingkungan mereka. Ini karena lingkungan dapat berarti sebuah wilayah yang luas. Agar perkembangan kejadian selalu dapat diketahui oleh anggota masyarakat, maka media massa memberikan sajian berita sebagai liputannya. Di sini bentuk utama hasil dari pemantauan lingkungan adalah berita (news).

2. Helping the society respond to the environment (membantu anggota masyarakat memberikan respon pada lingkungan)

Seringkali terjadi anggota masyarakat tidak tahu bagaimana harus memahami dan bersikap menghadapi berbagai macam peristiwa dalam lingkungan. Apakah mendukung, menolak, bersimpati, mengecam, dan sebagainya. Oleh karena itu media massa memberikan semacam uraian yang berisi jalan berpikir tentang bagaimana suatu peristiwa sebaiknya dipahami / disikapi. Tentu saja topik tentang peristiwa apa yang dibahas adalah pilihan media massa tersebut. Demikian pula logika pembahasannya adalah versi media massa yang bersangkutan. Dalam bentuk nyatanya (terutama di surat kabar) ini diwujudkan dalam tulisan yang disebut editorial, tajuk, atau tajuk rencana. Perkembangan media massa dewasa ini menunjukkan adanya kepentingan bisnis yang lebih diutamakan sehingga cukup banyak media massa yang tidak memiliki bagian ini.

3. Transmitting the social heritage (meneruskan hal-hal yang dianggap luhur oleh masyarakat)

Media massa adalah bagian dari masyarakat. Oleh karena itu ia turut menjaga kelestarian nilai-nilai yang ada. Transmitting the social heritage sebenarnya berarti meneruskan peninggalan sosial, namun ini dimaknai sebagai peran media massa yang dalam siaran, tulisan, atau tayangannya selalu menjaga, meneruskan, mengkaitkan, dan membuat relevan nilai-nilai sebuah masyarakat yang dianggap berharga untuk dipertahankan.

4. Entertainment (hiburan)Kalangan industri media massa memahami bahwa hiburan adalah sesuatu yang pasti disukai anggota masyarakat. Oleh karena itu porsi hiburan tidak jarang mendominasi konten tayangan media massa. Karena siaran hiburan memiliki rating yang tinggi, pada saat yang sama iklan memiliki tempat yang menguntungkan untuk disiarkan. Pada gilirannya iklan tentu akan mendatangkan penghasilan yang cukup besar untuk media massa. Hampir semua jenis media massa memanfaatkan tayangan / siaran / tulisan yang sifatnya hiburan sebagai jalan bagi adanya iklan yang akan mendatangkan uang.

========= ///////// =========