Fungsi Ibadah Dalam Membangun Akhlak

29
FUNGSI IBADAH DALAM MEMBANGUN AKHLAK KU-2061 Agama dan Etika Islam

description

Agama

Transcript of Fungsi Ibadah Dalam Membangun Akhlak

FUNGSI IBADAH DALAM

MEMBANGUN AKHLAK

KU-2061Agama dan Etika Islam

KELOMPOK4 Arsyi Patriannisa 13212023

Giovani Ellisa Puspaningtyas 13212034Meli Triana Dewi 10613065

Nur Alif Laela 10613027Aisyah Putri Lestari 15313071

Salsabila Adela Putri 15213051Vadila Mentari Puspitaningtias 13113062

Mawaddah Warahmah 15213049Lilis Yuniati 15213044

IBADAHMENURUT

AGAMAISLAM

PENGERTIANIBADAHSHALAT

Menurut bahasa artinya do’a, kemudian menurut istilah syara’ ialah ibadah yang tersusun dari beberapa perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam menurut syarat- syarat tertentu”. (Al Aziz. S, 2005: 146).

Shalat ialah ibadah dengan menghadapkan hati kepada Allah SWT dilakukan dengan beberapa perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan ucapan salam beserta syarat dan rukun yang ditentukan oleh syara‟ (hukum Islam)”.(Hassan dan Syafi‟i, 1994: 55)

Perkataan shalat dalam pengetian bahasa arab ialah doa memohon kebajikan dan pujian.

Makna shalat menurut bahasa ialah berdoa, dan menurut syara‟ (Rafi‟i) ialah perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan Takbiratul Ihram dan diakhiri dengan salam sesuai ketentuan syarat-syarat yang khusus” (Yasin, t.th: 33).

PENGERTIANIBADAHZAKAT

Zakat adalah “mengeluarkan sebagian harta, diberikan kepada yang berhak, supaya harta yang tinggal menjadi bersih dan orang yang mempunyai harta menjadi suci jiwa dan tingkah lakunya” (Fachruddin HS, 1992:618).

Umar Abdul Jabbar dalam bukunya “Al-Mabadi Al-Fiqhiyah” menyatakan bahwa: “Zakat adalah pengeluaran kadar dari harta yang ditentukan (khusus) dan memberikannya kepada delapan golongan (mustahik) atau kepada orang yang ada (diadakan) di antara mereka.”

Hammudah Abdalati dalam buknya “Islam in Focus” mendefinisikan zakat dengan pernyataannya sebagai berikut: “The literal and simple meaning of zakat is purity.” (Arti literal dan sederhana dari zakat adalah kesucian).

PENGERTIANIBADAHSHAUM

Menurut M. Ma’rifat Iman KH, M.Ag, dalam bukunya “Ibadah Akhlak ‘Tinjauan Eksoteris dan Esoteris’”, Hlm.107: “Puasa berasal dari kata al-shaum (bentuk tunggal), al-syiam (bentuk jamak). Secara etimologi bermakna menahan diri dari sesuatu, baik dalam bentuk perkataan maupun perbuatan.”

“Al-Qur’an menggunakan kata shiyam sebanyak delapan kali, kesemuanya dalam arti puasa menurut pengertian hukum syari’at. Sekali Al-Qur’an juga menggunakan kata shaum, tetapi maknanya adalah menahan diri untuk tidak berbicara: “Sesungguhnya Aku bernazar puasa (shauman), maka hari ini aku tidak akan berbicara dengan seorag manusia pun. (QS. Maryam:26).” (M. Quraish Shihab,1998:521)

PENGERTIANIBADAH

HAJI

Menurut M. Ma’rifat Iman KH, Ibadah Akhlak “Tinjauan Eksoteris dan Esoteris”, Hlm.146: “Lafazh “al-hajj” difathahkan, bisa juga dibaca dengan “al-hijj”. Ibadah haji telah disepakati oleh seluruh ulama sebagai salah satu rukun Islam yang lima. Al-hajj, secara etimologi berarti “tujuan, maksud, dan menyengaja”. Dalam arti terminologi, haji berarti bermaksud dengan sengaja mengunjungi Baitulloh (ka’bah) menurut syarat-syarat dan rukun yang tertentu, karena memenuhi panggilan Allah semata.

AKHLAK

MACAM-MACAM AKHLAK

AKHLAK

Akhlak Mahmudah atau akhlak yang terpuji yang termasuk dalam budi pekerti baik

Akhlak Madzmumah atau akhlak yang tercela

SASARAN AKHLAK

AKHLAK

Akhlak terhadap Allah Swt.

Akhlak terhadap sesama manusia

Akhlak terhadap lingkungan

HIKMAHPELAKSANAAN

IBADAH

HIKMAH PELAKSANAA

NIBADAH

Tidak syirik

Memiliki ketakwaan

Terhindar dari kemaksiatan

Berjiwa sosial

Tidak kikir

Merasakan keberadaan Allah SWT

Meraih martabat liqa Illah

Terkabul Doa-doanya

Banyak saudara

Memiliki kejujuran

Berhati ikhlas

Memiliki kedisiplinan

Sehat jasmani dan rohani

HAKIKATDASARIBADAH

HAKIKATDASARIBADAH

Menurut Imam Ibnu Taimiyah adalah sebuah terminologi integral yang mencakup segala sesuatu yang dicintai dan diridhai Allah baik berupa perbuatan maupun ucapan yang tampak maupun yang tersembunyi.

Dasar beribadah

“Tidak Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepadaku” (Adz-Dzariyat 56).

FUNGSI IBADAHDALAM

MEMBANGUNAKHLAK

FUNGSI SHALATFUNGSI IBADAHDALAM

MEMBANGUN

AKHLAKMedia komunikasi antara hamba dengan Khaliqnya dengan cara menghadapkan diri dan hati kepadaNya

Memberikan kesadaran terhadap waktu dan membawa hidup yang teratur serta penuh manfaat

Sebagai obat penawar bagi kesehatan jiwa, rohani, dan fisik manusia

Mendidik jiwa manusia dan menyelamatkan diri dari perbuatan keji dan munkar

Mendidik pemeluk untuk bergaul, bermasyarakat, mempertebat ikatan ukhuwal islamiyah (shalat berjama’ah)

FUNGSI ZAKATFUNGSI IBADAHDALAM

MEMBANGUN

AKHLAKBagi muzakki, zakat berarti mendidik jiwa untuk suka berkorban dan membersihkan jiwa dari sifat kikir, sombang dan angkuh.

Bagi mustahiq, zakat memberikan adanya harapan adanya perubahan nasib dan sekaligus menghilangkan sifat iri, dengki dan sûudzdzan terhadap orang-orang kaya.

Bagi masyarakat muslim, melalui zakat akan ada pemerataan pendapatan dan pemilikan harta di kalangan umat islam.

FUNGSI SHAUMFUNGSI IBADAHDALAM

MEMBANGUN

AKHLAKMensyukuri nikmat Allah

Mendidik jiwa berlaku sabar dan amanah

Menumbuhkan sifat solider, penuh kasih sayang kepada yang tidak mampu

Menjauhkan sifat jiwa dari sifat-sifat kebinatangan

Menyehatkan badan

FUNGSI HAJIFUNGSI IBADAHDALAM

MEMBANGUN

AKHLAKMenanamkan pribadi taqwa dan disiplin serta dekat dengan Allah

Persaudaraan, perkenalan, persatuan dan persamaan

Meningkatkan keikhlasan dan kesabaran

Semangat mencari nafkah yang halal dan terhormat

Kesadaran geografis dan sejarah keislaman.

HIKMAH PELAKSANAANIBADAH

SEGI KESEHATANHIKMAHPELAKSA

NAANIBADAH

Thaharah (bersuci) menjaga kebersihan, dapat memberikan rasa segar, dan mengembalikan semangat

Shalat dapat menunjang kesehatan, membantu muslim lebih siap menghadapi masalahnya, dapat menyeimbangkan kesehatan raga dan jiwa

Dengan zakat, manusia akan merasakan bahagianya berbagi dan meredam sifat kikir dalam dirinya

Puasa menjaga kesehatan alat pencernaan

Haji dapat menjaga kesehatan mental manusia

SEGI MANAJEMEN WAKTUHIKMAHPELAKSA

NAANIBADAH

Sebagai umat beragama, kita harus menyisihkan waktu untuk melaksanakan ibadah yang diatur dalam ajaran. Karena ibadah berfungsi mengisi kekosongan hati dan jiwa dengan menjalin hubungan kepada Sang Pencipta. Kewajiban-kewajiban dan etika Islam telah menetapkan adanya makna yang agung, yaitu nilai waktu dan upaya memperhatikan setiap tingkatan dan setiap bagiannya. Hal ini merupakan memberikan pelajaran bagi setiap muslim harus senantiasa sadar terhadap perputaran masa dan mengawasi gerak pergantiannya, sehingga tidak menunda-nunda waktu terhadap ibadah-ibadah yang telah ditentukan dan agenda-agenda harian yang telah direncanakan. Pemanfaatan waktu juga dijelaskan dalam Q.S. Al Ashr (103) : 1-3

SEGI SOSIALHIKMAHPELAKSA

NAANIBADAH

Iman- takwa ini dapat menjadi pemandu serta nilai-nilai yang mendorong manusia untuk mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan hidup seluruh alam karena kesejahteraan kolektif akan terwujud dengan sendirinya jika setiap individu telah melaksanakan ketentuan-ketentuan iman – takwa secara utuh dan benar. Lima ciri penting manusia shaleh secara sosial :

Memiliki semangat spiritualitas diwujudkan dengan berketuhanan

Terikat pada norma, hukum, dan etika seperti tercermin gerakan shalat

Memiliki kepedulian sosial

Sikap toleran pada penganut agama lain

Berorientasi ke depan

KESIMPULAN

KESIMPULAN

Hakikat beribadah kepada Allah SWT adalah melaksanakan rangkaian kegiatan yang dicintai oleh-Nya baik kegiatannya tampak oleh kasat mata manusia maupun tersembunyi.

Fungsi shalat, shaum, zakat, haji, dan menutup aurat dalam membangun akhlak yang sesuai dengan ajaran Islam yaitu manusia akan cenderung lebih berakhlak baik dan terhindar dari perbuatan keji karena kehidupannya lebih cenderung seimbang.

Hikmah pelaksanaan shalat, shaum, zakat, haji, dan menutup aurat dari segi kesehatan, manajemen waktu, sosial, dan semacamnya adalah mampu memberikan ketenteraman psikis, berperan sesuai dengan hakikat penciptaan manusia sebagai khalifah di bumi, dan terbiasa dalam membuat skala prioritas dalam memanajemen waktu.

TERIMAKASIH

PERTANYAAN