Fungsi Dan Peranan Otoritas Jasa Keuangan by linda safari CIIB

download Fungsi Dan Peranan Otoritas Jasa Keuangan by linda safari CIIB

of 5

description

Fungsi Dan Peranan Otoritas Jasa Keuangan linda safari CIIB

Transcript of Fungsi Dan Peranan Otoritas Jasa Keuangan by linda safari CIIB

FUNGSI DAN PERANAN OTORITAS JASA KEUANGAN

Latar Belakang dan Tujuan Pembentukan Otoritas Jasa KeuanganBerkaca dari pengalaman krisis moneter yang terjadi pada tahun 1997 , krisis finansial global pada tahun 2008 dan krisis yang menimpa zona Euro pada tahun 2010, industri keuangan diprediksi akan mengalami kondisi sangat buruk. Kebijakan fiskal dan kebijakan moneter dibutuhkan untuk menyelamatkan perekonomian. Besar kemungkinan krisis keuangan mengancam Indonesia. Pada akhir tahun 2011 , sebagai upaya reformasi sektor keuangan , pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat ( DPR) sepakat mendirikan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Kemudian pada tanggal 22 November 2012, undang-undang OJK disahkan. Lembaga yang disebut independen ini akan berfungsi mulai 31 Desember 2012 dimana menggantikan fungsi, tugas dan wewenang pengaturan yang selama ini dilakukan oleh kementerian keuangan melalui Badan Pengawas Pasar Modal serta Lembaga Keuangan (Bapepam-LK). Kemudian diakhir tahun 2013, giliran fungsi, tugas dan wewenang pengaturan dan pengawasan perbankan oleh Bank Indonesia (BI) juga akan dialihkan ke OJK. Posisinya OJK akan tergabung dalam Forum Koordinasi Stabilitas Sektor Keuangan (FKSSK) bersama Kementerian Keuangan, BI dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). FKSSK merupakan protokol koordinasi untuk menjaga stabilitas sistem keuangan.FKSSK juga memiliki kewenangan untuk membuat kebijakan untuk mencegah ataupun menangani krisis ( Sri Adiningsih Buku nya Koordinasi dan Interaksi Kebijakan Fiscal0Pro dan KontraTerbentuknya Otoritas Jasa Keuangan bukan tanpa kontroversi. Banyak pihak yang meragukan bahkan mengkritik secara keras karena berbagai ketakutan yang fundamental. Seperti dibeberapa negara yang tidak sukses menerapkan sistem pada otoritas ini.Bank Dunia mengingat masa transisi OJK di tengah krisis yang masih melanda dunia akan membahayakan Indonesia. Banyak yang menunjukkan perkembangan baik setelah pembentukan Otoritas Jasa Keuangan. Namun juga tidak sedikit yang mengalami kegagalan.Masalah lain, OJK akan membawahi industri perbankan, pasar modal, perasuransian, dana pensiun, lembaga pembiayaan dan lembaga jasa keuangan lainnya. Maka cukup jadi perhatian sebuah lembaga baru yang dikelilingi oleh uang triliyunan ditengah beberapa lembaga independen yang ada di Indonesia sering terkait kasus korupsi dan merugikan negara. UU OJK sejatinya akan menentukan arah bidang keuangan di Indonesia, lembaga ini dinilai cukup ampuh sebagai satu otoritas pengawas karena digagas sejak awal mula krisis melanda tanah air melalui rancangan UU BI baru yang diusulkan di era Presiden BJ habibie. Fokusnya adalah mempersiapkan supaya nanti pada awal tahun 2013 transisi itu bisa berjalan mulus yaitu pengalihan Bapepam LK ke OJK. UU OJK sejatinya akan menentukan arah bidang keuangan di Indonesia, lembaga ini dinilai cukup ampuh sebagai satu otoritas pengawas karena digagas sejak awal mula krisis melanda tanah air melalui rancangan UU BI yang baru diusulkan di era preiden BJ Habibie.Seleksi dan Masa TransisiSetelah pengesahan undang-undang, OJK harus segera dipersiapkan sebagai sebuah instiusi yang dapat berjalan dengan aparaturnya. Pemerintah menunjuk Mulia Nasution yang sebelumnya sebagai Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan sebagai Ketua Tim Transisi OJK. Selain tim transisi, juga dibentuk Panitia Seleksi (Pansel) untuk menyeleksi orang-orang untuk menjadi Dewan Komisioner OJK (DK OJK). DK OJK merupakan para pimpinan OJK yang bersifat kolektif kolegial dan berjumlah tujuh orang ditambah dua anggota unsur perwakilan ex-officio dari perwakilan BI dan Kemenkeu. Perwakilan ex-officio dibutuhkan untuk menjalin koordinai dan harmonisasi kebijakan antara OJK, otoritas fiskal dan otoritas moneter.Pansel berjumlah sembilan orang diketuai oleh Menteri Keuangan Agus Martowardojo. Sisanya adalah dari pemerintahan, BI, kalangan perbankan, pasar modal, lembaga keuangan non bank dan akademisi. Tahapannya, pedaftaran peserta dibuka secara umum dan diseleksi melalui proses administrasi dan wawancara serta konsultasi publik hingga menyisakan 21 nama. 21 nama tersebut diserahkan kepada presiden untuk disaring kembali menjadi 14 orang dan selanjutnya diserahkan ke DPR.. DPR dalam tugasnya melakukan fit and proper test terhadap para calon yang tersisa. Kurang lebih satu minggu, DPR memastikan tujuh orang yang terpilih dimana satu nama merupakan Ketua DK OJK. Saat itu DPR juga menggandeng beberapa pihak seperti Pusat Pelaporan dan Transaksi Keuangan (PPATK), Indonesian Corruption Watch (ICW) dan Badan Inteligen Negara (BIN). Tiga hal yang menjadi fokus adalah kapabilitas, kapasitas dan Integritas. Akhirnya, dalam proses yang cukup panjang, 26 Juni 2012 Ketua DK OJK terpilih Mulliaman D Haddad bersama enam orang lainnya disahkan dalam Rapat Paripurna. Enam orang tersebut adalah Nurhaida, Firdaus Jaelani, Kusumaningtuti S Soetiono, Nelson Tampubolon, Rahmat Waluyanto dan Ilya Avianti.Mulliaman yang terpilih secara aklamasi mengaku akan memprioritaskan masa transisi ini sebagai langkah awal, karena akan menyatukan pegawai yang berasal dari Kemenkeu dan BI. Memasuki masa kerja, OJK mulai mempersiapkan beberapa poin mendasar. Di antaranya adalah struktur organisasi beserta pegawai, anggaran serta infrastruktur. Berhubung di awal tahun 2013 OJK akan menangani wilayah pasar modal, maka 936 pegawai dari Bapepam LK akan ditarik secara langsung. Selain dari Bapepam LK, OJK juga membutuhkan 82 pegawai dari BI. Menurutnya, pegawai dari kedua instansi tersebut akan efektif di akhir bulan Desember 2012. Para pegawai tersebut akan melewati masa orientasi selama satu tahun. DK menyeleksi untuk the right person right place dengan pertimbangan aspek administratif dan pengalaman. Kemudian anggaran juga telah dipastikan OJK sebesar Rp1,69 triliun setelah mendapat persetujuan dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI yang diselenggarakan di Bogor. Rp848,25 hingga Rp1,3 triliun dari anggaran tersebut diketahui untuk membayar gaji para DK OJK dan pegawainya. Penetapan anggaran sempat menjadi perbincangan hangat, karena setelah beberapa kali melalui perdebatan panjang di Gedung DPR RI, rapat ini mendadak dialihkan ke sebuah hotel di Bogor dan langsung disetujui. Sedangkan untuk infrastruktur, ternyata OJK mesti bersabar karena permintaan ini sepertinya cukup berat untuk disetujui. Beberapa waktu kedepan, OJK hanya dapat memanfaatkan beberapa gedung yang ada, seperti gedung Bidakara untuk DK OJK, Bapepam LK untuk bagian pengawasan pasar modal dan gedung BI untuk pengawasan perbankan. Penggunaan gedung yang merupakan fasilitas negara beserta dokumen-dokumen lainnya telah dapat digunakan setelah penandatangan Surat Keputusan Bersama (SKB). SKB baru hanya dilakukan dengan Kemenkeu dengan 13.100 aset dan dokumen 40 meter kubik atau senilai Rp317,7 miliar. Untuk selanjutnya OJK juga akan melakukan hal yang sama dengan BI, namun untuk Gedung Bidakara berstatus penyewaan.Latar Belakang Pembentukan Otoritas Jasa Keuangan1.Perkembangan Sistem Keuangan Konglomerasi bisnis Hybrid Bisnis Regulatory Arbitrage

2. Permasalahan di sektor keuangan Moral Hazard Pelindungan Konsumen Koordinasi Lintas Sektoral3. Amanat Undang-undangUndang-undang BI mengamanatkan pembentukan lembaga pengawasan sektor jasa keuanganDimana ketiga hal diatas perlu penataan kembali lembaga-lembaga yang melaksanakan fungsi pengaturan dan pengawasan diindustri jasa keuanganPemisahan masing-masing fungsi:1. Fungsi Fiskal (Kemkeu)2. Fungsi Moneter (BI)3. Fungsi Pengaturan dan Pengawasan (OJK)Tujuan OJK1. Mendorong kegiatan sektor jasa keuangan agar terselenggara secara teratur, adil, transparan dan akuntabel2. Mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil3. Melindungi kepentingan konsumenDalam mencapai tujuannya, OJK mendukung kepentingan sektor jasa keuangan nasional sehingga mampu meningkatkan daya saing nasional antara lain meliputi sumber daya manusia, pengelolaan, pengendalian, dan kepemilikan disektor jasa keuangan, dengan tetap mempertimbangkan aspek positif globalisasi.FUNgsi dan tugas OJKFungsinya adalah menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan didalam sektor jasa keuangan.Tugas OJKBertugas sebagai pengaturan dan pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan disektor perbankan, pasar modal, perasuransian, dana pensiun, lembaga pembiayaan, dan lembaga jasa keuangan lainnya.Wewenang OJKWewenang Ojk ada 2:1. Wewenng Pengaturana) Menetapkan peraturan pelaksanaan uu ojkb) Menetapkan peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuanganc) Menetapkan peraturan mengenai pengawasand) Menetapkan peraturan mengenai tata cara penetapan perintah tertulis2. Wewenang Pengawasana) Melakukan pengawasan dan perlindungan konsumen sektor perbankan, pasar modal dan IKNBb) Memberikan dan/atau mencabut izin usaha; pengesahan; persetujuan atau penetapan pembubaranc) Memberikan perintah tertulis kepada LJK dan menunjuk pengelola statuterd) Menetapkan sanksi administratif