Mola Linda

download Mola Linda

of 42

Transcript of Mola Linda

  • 7/23/2019 Mola Linda

    1/42

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Penyakit trofoblastik gestasional (PTG atau Gestasional Trofoblastik Disease)

    merupakan penyakit yang terjadi pada wanita hamil. Penyakit trofoblastik

    Gestasional, yaitu kondisi yang disebabkan pertumbuhan sel kanker pada trofoblastik

    (jaringan yang terbentuk segera setelah ovum dibuahi sperma dan berlanjut menjadi

    plasenta.)()

    !lasifikasi Penyakit Trofoblastik Gestasional menurut "#$ berdasarkan

    histology, dibagi atas%

    &. 'ola hidatidosa

    !omplet

    Parsial

    &&. &nvasif 'ola

    &&&. horiokarsinoma

    &*. Tumor trofoblastik di plasenta

    *. +esi trofoblastik, terdiri atas%

    Tumor plasenta yang besar

    odul atau plak di plasenta

    VI. +esi trofoblastik yang tidak terdiferensiasi(-)

    uatu keadaan di/urigai ke/enderungan PTG bila kadar 0hG 1-222

    m&34ml dalam durasi 1 5 bulan setelah kehamilan sebelumnya. 0aik itu kejadian

    abortus, atau partus spontan.(-)

    !lasifikasi klinis Penyakit Trofoblasti/ Gestasional dibagi , yaitu%

    6. 'ola hidatidosa

    -. 'ola hidatidosa komplet4klasik

    . 'ola hidatidosa parsial(7)

    0. Tumor Trofoblastik Gestasional

    -. on metastatik

    -

  • 7/23/2019 Mola Linda

    2/42

    . 'etastatik, dibagi atas(7)

    a. 8esiko rendah

    b. 8esiko tinggi

    Preterapi kadar 0hG 192.222m&34ml

    Durasi 1 9 bulan

    'etastase otak atau hepar

    !egagalan kemoterapi sebelumnya

    etelah persalinan(7)

    ::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::

    Prognosis baik Prognosis buruk

    !ehamilan terakhir ; 9 bulan 1 9 bulan

    0hG ; 92.222 1 92.222

    !ehamilan sebelumnya mola term

    Terapi sebelumnya tidak ada gagal

    'etastase tidak ada, kadang paru otak, hati(9)

    "#$ $8&G

  • 7/23/2019 Mola Linda

    3/42

    Dari semua jenis penyakit trofoblastik gestasional, mola hidatidosa adalah

    jenis yang paling sering dijumpai. Penyakit ini banyak ditemui di negaranegara 6sia

    dan 'eAi/o, sedangkan di negara barat lebih jarang.

    6ngka kejadian di 8umah akit besar di &ndonesia kirakira - diantara B2

    persalinan normal. 6ngka kejadian tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan

    negaranegara lain seperti 36 (-%222), #ongkong (-%?72) dan Taiwan (-%-?).

    6ngka kejadian tersebut dipengaruhi oleh umur dan kemungkinan juga oleh status

    sosio ekonomi.(?)

    'ola hidatidosa adalah penyakit wanita dalam masa reproduksi. !ehamilan

    pada wanita berumur 19? tahun akan meningkatkan kehamilan mola -2A lebih besar

    dibanding pada wanita berusia 292 tahun. Penelitian pada beberapa negaramenunjukkan bahwa resiko kejadian mola hidatidosa meningkat se/ara progresif pada

    wanita berumur 192 tahun, men/apai hampir - dari 7 persalinan normal pada wanita

    yang berumur 1?2 tahun. 6ngka kejadian ini juga /enderung tinggi pada wanita yang

    berusia ;-? tahun.(5)

    Penyakit trofoblastik, pada hakekatnya merupakan kegagalan reproduksi.

    Pada penyakit ini kehamilan tidak berkembang menjadi janin yang sempurna,

    melainkan berkembang menjadi suatu keadaan yang patologis yang terjadi pada

    mingguminggu pertama kehamilan, berupa degenerasi hidropik dari jonjotjonjot

    korion, sehingga menyerupai gelembung yang disebut mola hidatidosa.

    Pada umumnya penderita mola hidatidosa akan menjadi baik kembali, tetapi

    ada di antaranya yang kemudian mengalami degenerasi keganasan berupa

    koriokarsinoma.(@)

    ehingga wanita yang pernah menderita mola hidatidosa mempunyai

    ke/enderungan untuk berlanjut menjadi koriokarsinoma dibanding dengan wanita

    dengan kehamilan normal.(7)

    Penelitian lain melaporkan adanya hubungan yang lemah antara keguguran

    sebelumnya, inseminasi buatan dan donor, kebiasaan merokok yang lama dan

    7

  • 7/23/2019 Mola Linda

    4/42

    penurunan asupan karotene dengan kejadian mola hidatidosa. $ral kontrasepsi

    diketahui tidak berhubungan dengan kejadian mola hidatidosa.

    !arena tinggi angka kejadian mola hidatidosa di &ndonesia, portofolio ini akan

    men/oba untuk membahas lebih lanjut lagi tentang mola hidatidosa.

    9

  • 7/23/2019 Mola Linda

    5/42

    BAB II

    PORTOFOLIONama Peserta % +inda ulistiyowati

    Nama Wahana % 83D !abupaten Pa/itanTopik % ilmu kandungan dan kebidananTanggal (as!s" % -5 >ebuari 2-? Presenter # dr. +inda ulistiyowati

    Tanggal Presentasi% 6pril 2-?Pen$amping # dr. 0ambang =ko p$G

    dr. 'asrifah

    Tempat Presentasi# 8uang Pertemuan !omite 'edikO%&ekti' Presentasi#

    !eilmuan !eterampilan Penyegaran Tinjauan PustakaDiagnostik 'anajemen 'asalah &stimewa

    eonatus 0ayi 6nak 8emaja

    Dewasa +ansia

    0umil

    Deskripsi% Pasien wanita -@ tahun datang ke Poli $bgyn 83D Pa/itan dengan ingin

    /ontrol kehamilan

    Tujuan% 'ampu menegakkan diagnosis klinik dan memberikan terapi awal sebelum

    merujuk ke spesialis yang relevan

    Bahan Bahasan% Tinjauan

    Pustaka8iset !asus 6udit

    )ara

    *em%ahas#Diskusi

    Presentasi

    dan Diskusi=mail Pos

    Data Pasien# Nama# ny.D Nomor Registrasi# +++,-.Nama linik# Telp# / Ter$a'tar 0e1ak# 2. 'e%!ari +32,Data Utama !nt!k Bahan Disk!si-. Diagnosis 4 Gambaran !linis%

    !eluhan utama% Pasien mengaku hamil dengan usia kehamilan ? bulan dan ingin kontrol

    untuk 3G karena belum merasakan gerak janin.Pasien juga mengeluhkan tidak nafsu

    makan selama kehamilan ini dan kadang disertai mual dan muntah.

    Pasien menikah -A dan ini merupakan anak pertama.#P#T C2-9,#P+ C5

    2-?.6 rutin dibidan namun belum pernah 3G,mens teratur.Tidak pernahmenggunakan !0 apapun.

    . 8iwayat Pengobatan%

    Pasien 6 rutin dibidan namun belum pernah di 3G

    ?

  • 7/23/2019 Mola Linda

    6/42

    7. 8iwayat !esehatan 4 Penyakit%

    8iwayat sakit yang sama sebelumnya (), riwayat operasi (), riwayat trauma (), riwayat

    batukbatuk lama (),riwayat hipertensi (), riwayat D' (), riwayat alergi ().

    9. 8iwayat !eluarga%$s mengaku tidak pernah ada anggota keluarga yang sakit serupa. 8iwayat asma,

    penyakit jantung, hipertensi, dan ken/ing manis disangkal.

    ?. 8iwayat Pekerjaan dan osial%

    $s adalah seorang ibu rumah tangga

    5. Pemeriksaan >isik%

    0tat!s 4eneralisata #

    !eadaan 3mum % Tampak sakit sedang

    !esadaran % ompos 'entis, =9*?'5adi % B9 A4mnt

    Tekanan darah % --24@2 mm#g

    afas % 2 A4mnt

    uhu % 75,@2

    00 %99 kg T0%-95 /m

    0tat!s Um!m #

    !ulit % Teraba hangat, tidak pu/at, tidak ikterik, tidak sianosis

    !epala % 0ulat simetris, deformitas (), penonjolan ubunubun besar ()

    'ata % 'ata /ekung (), konjungtiva anemis (), sklera ikterik (), pupil

    isokhor, diameter pupil mm, refleks /ahaya 4

    Telinga % Dalam batas normal

    #idung % afas /uping hidung ()

    +eher % Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening

    Dada %

    Paru &nspeksi % normo/hest, simetris kiri kanan, retraksi dinding dada tidak ada

    Palpasi % fremitus kiri E kanan

    Perkusi % sonor

    5

  • 7/23/2019 Mola Linda

    7/42

    6uskultasi % napas vesikuler, 8h /-, "h 4

    Fantung % bunyi jantung murni, irama teratur, bising tidak ada

    6bdomen %+ihat tatus Ginekologi

    =kstremitas % akral hangat, oedema (), refilling kapiler baik

    0tat!s 4inekologi#

    A%$omen

    &nspeksi % 'enbun/it sedikit

    Palpasi % T>3 - jari bawah pusat, teraba balotement.

    6uskultasi % Djj ()

    Anogenital

    &nspeksi % bekuan darah di vulva dan vagina ()

    &nspekulo % portio livid, flur (), fluAus (), ostium tertutup.

    *T % !orpus uteri sebesar telur angsa, massa adneksa (), nyeri

    (), ostium tertutup.

    @. Pemeriksaan +ain%

    @

  • 7/23/2019 Mola Linda

    8/42

    Gambaran 3G pada tanngal -5 febuari 2-? seperti gambaran badai salju

    Tanggal 24-242-9

    #G % ()

    Pemeriksaan +aboratorium darah pre operasi % -5 >ebuari 2-?

    Pemeriksaan #asil ilai normal

    #emoglobin -2.C g4dl - -5 g4dl

    #ematokrit 77.? 92 ?2 H

    =ritrosit 9.99 juta 4 I+ 9 ?.? juta 4 I+

    +eukosit C522 4I+ 9222 -2222 4I+

    Trombosit 52222 4mm7 -?2.222 922.222 4mm7

    0leeding time menit ;? menit

    lotting time B menit ;-? menit

    Gula darah sewaktu C2 mg4dl @2--2 mg4dl

    #b6g on reaktif

    Pemeriksaan 8adiologi pre operasi foto thoraA P6 tanggal -5 >ebuari 2-?

    B

  • 7/23/2019 Mola Linda

    9/42

    !esan% or dan Pulmo dalam batas normal

    B. Diagnosis %G-P262 uk - mggu - hari 'ola #idatidosa

    C. Planning %

    Pro kuretase

    &nstruksi postoperasi%

    0ed rest

    &nfus 8+ 2 tpm

    ek D+ ulang

    >ollow up%

    -5442-? pukul -7.22

    %lemas

    $%!3%lemah TD% -22452 %75,@ %B-

    6%G-P262 molahidatidosa

    P%&nvitek - tab

    Pasang infus

    6dv%invitek diulang bila belum ada pembukaan

    -5442-? pukul 2.2

    %lemas dan nyeri

    $% !3%lemah TD% -22452 %75,B %B

    #b%B.B

    6%G-P262 molahidatidosa

    P%pro tranfusi - kolf pr/

    -@442-? pukul [email protected]

    %nyeri

    C

  • 7/23/2019 Mola Linda

    10/42

    $% TD%-24B2 %BB %7@

    perdarahan J -,? underpad

    *T%pembukaan seujung jari

    D+ ulang#b -2.C

    6%G-P262 molahidatidosa

    P%skerent

    Fika perdarahan masih banyak pro drip oksitosin ?iu 2 tpm

    -@442-? pukul -9.22

    %nyeri dan lemas

    $%TD%--24B2 %B2 %75.B

    6% Post !uretase e/ mola hidatidosaP%efadroksil A-

    6sam mafenamat 7A-

    &munos A-

    #asil Patologi tanggal >ebuari 2-?

    'akros%Diterima jaringan sebanyak 5//,/oklal.kenyal /etak - /opue

    'ikros%!erokan /avum uteri yang kami terima sesuai dengan diagnose klinik

    menunjukan gambaran mola hidatidosa.

    Tak tampak tanda ganas

    !esimpulan%'ola hidatidosa

    Hasil Pem%ela1aran#.-. Diagnosis 'ola #idatidosa

    . &dentifikasi etiologi dan fa/tor resiko dari 'ola #idatidosa

    7. &dentifikasi jenisjenis 'ola #idatidosaa

    9. &dentifikasi patofisiologi terjadinya 'ola #idatidosa

    ?. &dentifikasi komplikasi dan faktor penyulit dalam penatalaksanaan 'ola #idatidosa5. Penanganan 'ola #idatidosa di 8umah sakit

    Rangk!man Hasil Pem%ela1aran Porto'olio

    25 0!%&ekti'

    Pasien berumur -@ tahun dating dengan mengaku hamil dengan usia kehamilan ? bulan

    -2

  • 7/23/2019 Mola Linda

    11/42

    dan ingin kontrol untuk 3G karena belum merasakan gerak janin.Pasien juga

    mengeluhkan tidak nafsu makan dan kadang mual dan muntah.

    Pasien menikah -A dan ini merupakan anak pertama.#P#T C2-9,#P+ C5

    2-?.6 rutin dibidan namun belum pernah 3G,mens teratur.Tidak pernah

    menggunakan !0 apapun.

    +5 O%&ekti'

    !eadaan 3mum % Tampak sakit sedang

    !esadaran % ompos 'entis, =9*?'5

    adi % B9 A4mnt

    Tekanan darah % --24@2 mm#g

    afas % 2 A4mnt

    uhu % 75,@2

    00 %99 kg T0%-95 /m

    0tat!s 4inekologi#

    A%$omen

    &nspeksi % 'enbun/it sedikit

    Palpasi % T>3 - jari bawah pusat, teraba balotement.

    6uskultasi % Djj ()

    Anogenital

    &nspeksi % bekuan darah di vulva dan vagina ()

    &nspekulo % portio livid, flur (), fluAus (), ostium tertutup.

    *T % !orpus uteri sebesar telur angsa, massa adneksa (), nyeri

    (), ostium tertutup.

    65 Assessment (Penalaran linis"#

    0erdasarkan dari hasil alloanamnesis dan pemeriksaan fisik, dapat disimpulkan

    --

  • 7/23/2019 Mola Linda

    12/42

    bahwa y D, wanita, -@ tahun didiagnosa K'ola #idatidosaL. Dimana mola hidatidosa

    adalah jonjotjonjot korion yang tumbuh berganda berupa gelembunggelembung ke/il yang

    mengandung banyak /airan sehingga menyerupai buah anggur, atau mata ikan. $leh karena

    itu mola hidatidosa disebut juga hamil anggur atau mata ikan. !elainan ini merupakan

    neoplasma troploblas yang jinak.

    Penyebab mola hidatidosa belum diketahui. >aktorfaktor yang dapat menyebabkan mola

    hidatidosa, antara lain %

    -. >aktor $vum % ovum memang sudah patologik sehingga mati, tetapi terlambat

    dikeluarkan

    . &munoselektif dari trofoblas

    7. !eadaan sosioekonomi yang rendah

    9. Paritas tinggi

    ?. !ekurangan protein

    5. &nfeksi virus dan faktor kromosom yang belum jelas

    "alaupun etiologi penyakit ini belum diketahui, telah lama diketahui bahwa penderita

    penyakit ini mempunyai faktor resiko tertentu. Telah diketahui bahwa penyakit ini banyak

    ditemukan pada golongan sosio ekonomi rendah, umur di bawah 2 tahun dan di atas 79tahun, dan dengan paritas tinggi. !arena adanya faktor resiko ini, maka walaupun etiologi

    belum diketahui, insiden penyakit ini dapat diturunkan dengan suatu upaya preventif

    berrupa pen/egahan kehamilan di bawah 2 tahun dan di atas 79 tahun dengan jumlah

    anak tidak lebih dari tiga, disamping usaha pemerintah untuk menaikkan tingkat hidup

    masyarakat akan pula menurunkan insiden. Fuga disebutkan defisiensi lemak hewani dan

    karotene merupakan faktor resiko. e/ara singkat dapat disimpulkan bahwa peran

    graviditas, paritas, faktor reproduksi lain, status estrogen, kontrasepsi oral dan faktor

    makanan dianggap sebagai faktor resiko walaupun masih belum jelas hubungannya.

    Pada pasien ini melihat dari umur yang dibawah 2 tahun dan kemungkinan dari sosial

    ekonomi yang rendah bisa merupakan suatu resiko pada pasien ini,

    Diagnosis mola hidatidosa ditegakkan berdasarkan anamnesa,pemeriksaan fisik

    -

  • 7/23/2019 Mola Linda

    13/42

    dan pemeriksaan tambahan. Pada anamnesa dan pemeriksaan fisik ditemukan besarnya

    T>3 tidak sesuai dengan usia kehamilan,adanya mual dan muntah pada pasien,tidak

    dirasakannya pergerakan janin dan pada pemeriksaan ginekologi ditemukan bekuan darah

    pada vagina.Pada pemeriksaan tambahan 3G ditemukan gambaran mola hidatidosa

    yaitu seperti badai salju.

    75 Plan #

    Diagnosis

    Dari hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik dapat disimpulkan bahwa diagnosis pasien

    pada kasus ini adalah 'ola #idatidosa. Pemeriksaan penunjang 3G ditemukan badai

    salju gambaran mola hidatidosa.

    Pengobatan

    Pengobatan yang dilakukan%

    -. Perbaikan keadaan umum

    Pada pasien ini ditemukan sedikit anemis dan setelah - hari diruang rawat #b nya

    semakin turun dari -2.C menjadi B.B,kemungkinan akibat mengeluarkan darah terus

    menerus dari vagina.'aka dari itu perlu diperhatikan perbaiki !3 yaitu mempersiapkan

    transfusi darah sebelum ataupun sesudah tindakan operatif.

    . Pengeluaran jaringan mola

    0ila diagnosis telah ditegakkan, kehamilan mola harus segera diakhiri. 6da dua

    /ara evakuasi, yaitu% kuret hisap dan histerektomi.Pada pasien ini dilakukan kuretase.

    a. !uret hisap

    !uret hisap merupakan tindakan pilihan untuk mengevakuasi jaringan mola, dan

    sementara proses evakuasi berlangsung berikan infus -2 &3 oksitosin dalam ?22 ml al

    atau 8+ dengan ke/epatan 9252 tetes4menit. $ksitosi diberikan untuk menimbulkan

    kontraksi uterus mengingat isinya akan dikeluarkan Tindakan ini dapat mengurangi

    perdarahan dari tempat implantasi dan dengan terjadinya retraksi miometrium, dinding

    uterus akan menebal dan dengan demikian resiko perforasi dapat dikurangi B.0ila sudah

    -7

  • 7/23/2019 Mola Linda

    14/42

    terjadi abortus maka kanalis servikalis sudah terbuka. 0ila belum terjadi abortus, kanalis

    servikalis belum terbuka sehingga perlu dipasang laminaria atau servikalis dilator (setelah

    -2 jam baru terbuka ? /m). etelah jaringan mola dikeluarkan se/ara aspirasi dan

    miometrium memperlihatkan kontraksi dan retraksi, biasanya dilakukan kuretase yang

    teliti dan hatihati dengan menggunakan alat kuret yang tajam dan besar. Faringan yang

    diperoleh diberi label dan dikirim untuk pemeriksaan. !uretase kedua dilakukan apabila

    kehamilan seusia lebih dari 2 minggu, atau tidak diyakini bersih. !uret ke dilakukan

    kirakira -2-9 hari setelah kuret pertama. Pada waktu itu uterus sudah menge/il sehingga

    lebih besar kemungkinan bahwa kuret betulbetul menghasilkan uterus yang bersih.

    Fika terdapat mola hidatidosa yang besar (ukuran uterus 1- minggu, dan

    dievakuasi dengan kuret hisap, laparatomi harus dipersiapkan, atau mungkin diperlukanligasi arteri hipogastrika bilateral bila terjadi perdarahan atau perforasi. ebelum kuret

    sebaiknya disediakan persediaan darah untuk menjaga kemungkinan terjadi perdarahan

    masif selama kuretase berlangsung.

    7. Pemeriksaan tindak lanjut (follow up)

    Tujuan utama follow up untuk mendeteksi adanya perubahan yang mengarah

    keganasan. 'etode umum follow up adalah sebagai berikut%

    'en/egah kehamilan selama periode follow up, minimal - tahun

    Pengukuran kadar serum 0hG setiap minggu

    'empertahankan terapi selama kadar serum menurun. Peningkatan atau

    pendataran kadar membutuhkan evaluasi dan terapi lanjut

    Fika kadar normal (men/apai batas rendah dari pengukuran, dilakukan pengukuran

    setiap bulan sekali selama 5 bulan dan tiap bulan selama - tahun

    >ollow up dapat dihentikan dan kehamilan diijinkan - tahun kemudian

    etiap periksa ulang penting diperhatikan %

    Pendidikan

    a. =dukasi tentang penyakit 'ola #idatidosa

    b. 'emotivasi pasien untuk melakukan operasi

    -9

  • 7/23/2019 Mola Linda

    15/42

    /. 'emotivasi pasien untuk mengurangi mengfollow up kembali post kuretase.

    !onsultasi

    Pasien dikonsulkan kepada dokter spesialis $bgyn untuk mendapatkan penanganan lebih

    lanjut.

    BAB III

    TIN8AUAN PU0TAAA5 0INONI*

    'ola hidatidosa adalah jonjotjonjot korion yang tumbuh berganda

    berupa gelembunggelembung ke/il yang mengandung banyak /airan sehingga

    -?

  • 7/23/2019 Mola Linda

    16/42

    menyerupai buah anggur, atau mata ikan. $leh karena itu mola hidatidosa disebut

    juga hamil anggur atau mata ikan. !elainan ini merupakan neoplasma troploblas

    yang jinak.

    B5 DEFINI0I

    'ola berasal dari bahasa +atin yang berarti massa, sedangkan hidatidosa

    berasal dari kata hydatis (aktorfaktor yang dapat

    menyebabkan mola hidatidosa, antara lain % @

    @. >aktor $vum % ovum memang sudah patologik sehingga mati, tetapi terlambat

    dikeluarkan

    B. &munoselektif dari trofoblas

    C. !eadaan sosioekonomi yang rendah

    -2. Paritas tinggi

    --. !ekurangan protein

    -. &nfeksi virus dan faktor kromosom yang belum jelas

    -5

  • 7/23/2019 Mola Linda

    17/42

    "alaupun penyakit ini sudah dikenal sejak abad keenam, tetapi sampai

    sekarang belum diketahui dengan pasti penyebabnya. 0erbagai teori telah diajukan,

    misalnya teori infeksi, defisiensi Mat makanan, terutama protein tinggi. Teori yang

    paling /o/ok dengan keadaan adalah teori dari 6/osta ison, yaitu defisiensi protein,karena kenyataan membuktikan bahwa penyakit ini lebih banyak ditemukan pada

    wanita dari golongan sosio ekonomi rendah. 6khirakhir ini dianggap bahwa kelainan

    tersebut terjadi karena pembuahan sebuah sel telur dimana intinya telah hilang atau

    tidak aktif lagi oleh sebuah sel sperma yang mengandung 7A (haploid) kromosom,

    kemudian membelah menjadi 95AA, sehingga mola hidatidosa bersifat homoMigot,

    wanita dan androgenesis. !adangkadang terjadi pembuahan oleh sperma, sehingga

    terjadi 95AA atau 95Ay.

    D5 FATOR RE0IO

    "alaupun etiologi penyakit ini belum diketahui, telah lama diketahui bahwa

    penderita penyakit ini mempunyai faktor resiko tertentu. Telah diketahui bahwa

    penyakit ini banyak ditemukan pada golongan sosio ekonomi rendah, umur di bawah

    2 tahun dan di atas 79 tahun, dan dengan paritas tinggi. !arena adanya faktor resiko

    ini, maka walaupun etiologi belum diketahui, insiden penyakit ini dapat diturunkan

    dengan suatu upaya preventif berrupa pen/egahan kehamilan di bawah 2 tahun dan

    di atas 79 tahun dengan jumlah anak tidak lebih dari tiga, disamping usaha

    pemerintah untuk menaikkan tingkat hidup masyarakat akan pula menurunkan

    insiden.

    Fuga disebutkan defisiensi lemak hewani dan karotene merupakan faktor resiko.

    e/ara singkat dapat disimpulkan bahwa peran graviditas, paritas, faktor reproduksi

    lain, status estrogen, kontrasepsi oral dan faktor makanan dianggap sebagai faktor

    resiko walaupun masih belum jelas hubungannya.

    E5 PATOLO4I

    Fonjotjonjot korion tumbuh berganda dan mengandung /airan

    merupakan kistakista ke/il seperti anggur. 0iasanya di dalamnya tidak berisi embrio.

    -@

  • 7/23/2019 Mola Linda

    18/42

    e/ara histopatologi kadangkadang ditemukan jaringan mola pada plasenta dengan

    bayi normal. 0isa juga terjadi kehamilan ganda mola yaitu satu janin tumbuh dan

    yang satu lagi menjadi mola hidatidosa. Gelembung mola besarnya bervariasi, mulai

    dari yang ke/il sampai diameter lebih dari - /m. 'ola parsialis adalah bila dijumpai

    janin dan gelembunggelembung mola. e/ara mikroskopik terlihat trias %

    -. Proliferasi dari trofoblast

    . Degenerasi hidrofik dari stroma villi

    7. #ilangnya pembuluh darah dan stoma

    elsel langhans tampak seperti polidral dengan inti terang dan adanya sel

    sinsisial giantik (syn/ytial giant /els). Pada kasus mola banyak kita jumpai ovarium

    dengan kista lutein ganda berdiameter -2 /m atau lebih (52H). !ista lutein akan

    berangsurangsur menge/il dan kemudian hilang setelah mola hidatidosa sembuh.

    F5 PATO4ENE0I0

    6da beberapa teori yang diajukan untuk menerangkan patogenesis

    penyakit ini.

    Pertama , teori missed abortion.!ematian mudigah pada usia kehamilan

    7? minggu, saat di mana seharusnya sirkulasi fetomaternal sudah terbentuk,

    menyebabkan gangguan peredaran darah. ekresi dari selsel yang mengalami

    hiperplasia dan menghasilkan substansisubstansi yang berasal dari sirkulasi darah

    ibu, diakumulasikan ke dalam stroma villi sehingga terjadi kista villi yang ke/ilke/il.

    airan yang terdapat dalam kista tersebut adalah /airan interstitial yang menyerupai

    /airan as/ites atau edema, tetapi kaya akan hG.

    !edua, adalah teori neoplasma dari Park, yang mengatakan bahwa yang

    abnormal adalah selsel trofoblas, yang mempunyai fungsi yang abnormal pula,

    dimana terjadi resorpsi /airan yang berlebihan ke dalam villi sehingga timbul

    gelembung. #al ini menyebabkan gangguan peredaran darah dan kematian mudigah.

    -B

  • 7/23/2019 Mola Linda

    19/42

    ebagian dari villi berubah menjadi gelembunggelembung berisi /airan jernih.

    0iasanya tidak ada janin, hanya pada mola parsialis kadangkadang ditemukan janin.

    Gelembunggelembung ini sebesar butir ka/ang hijau sampai sebesar buah anggur.

    Gelembung ini dapat mengisi seluruh kavum uterus.

    Pada pemeriksaan kromosom didapat poliploidi dan hampir pada semua kasus mola

    susunan kromatin seksnya adalah wanita ( 95AA). e/ara makroskopik, mola

    hidatidosa mudah dikenal yaitu berupa gelembunggelembung putih, tembus

    pandang, berisi /airan jernih, dengan ukuran bervariasi dari beberapa millimeter

    sampai satu atau dua sentimeter. e/ara mikroskopis terlihat% e/ara makroskopis

    terlihat % proliferasi dari trofoblas, degenerasi hidropik dari stroma villi, terhambat

    atau hilangnya pembuluh darah

    dan stroma.

    45 LA0IFIA0I(2"

    0erdasarkan ada tidaknya janin, maka mola hidatidosa diklasifikasikan

    sebagai%

    -. 'ola hidatidosa komplet

    . 'ola hidatidosa parsial

    ad.-. 'ola hidatidosa komplet ,@

    6ngka kejadian mola hidatidosa komplet lebih sering daripada mola

    hidatidosa parsial. 8esiko untuk berkembang menjadi tumor trofoblas darimola

    hidatidosa komplit sekitar 2H. 'ola hidatidosa komplet merupakan hasil konsepsi

    abnormal tanpa disertai embrio. Ditandai gambaran sekelompok buah anggur. *illi

    koriales berkembang menjadi masa vesikel yang jernih. *esikel tersebut tumbuh

    besar sampai mengisi seluruh kavum uterus.

    *esikel tersebut terdiri dari berbagai ukuran dari yang hampir tidak terlihat

    sampai beberapa sentimeter diameternya. truktur histologisnya berrsifat%

    a. Degenerasi hidropik dan edema stroma villi

    b. Tidak adanya pembuluh darah pada villi yang edema

    -C

  • 7/23/2019 Mola Linda

    20/42

    /. Proliferasi dari epitel trofoblas menjadi berbagai tingkatan

    d. Tidak adanya fetus atau amnion

    e/ara singkatnya dapat disebutkan perubahan histologis yang terlihat berupa%

    a. Degenerasi hidropikdan edema stroma villib. Tidak adanya pembuluh darah pada villi yang edema

    /. Proliferasi dari epitel trofoblast menjadi berbagai tingkatan

    D.Tidak adanya fetus atau amnion

    Pada kehamilan mola dilakukan penelitian sitogenik dan ditemukan komposisi

    kromosom yang paling sering adalah 95AA, dengan kromosom seluruhnya berasal dari

    ayah sehingga se/ara keseluruhan menggantikan kontribusi dari ibu. 0iasanya hal ini

    terjadi sebagai hasil dari fertilisasi telur yang kosong oleh satu spermatoMoa.

    'eskipun jarang, dapat juga dijumpai komposisi kromosom 95Ay. Dalam hal ini, dua

    spermatoMoa telah membuahi satu ovum yang mengalami kekurangan kromosom.

    6d.. 'ola hidatidosa parsial,@

    'erupakan suatu hasil konsepsi abnormal dengan disertai adanya embrio atau

    janin yang /enderung untuk mati lebih awal. #iperplasia trofoblastik yang terjadi,

    lebih bersifat fokal daripada generalisata, kariotipe se/ara khas lebih triploid, yaitu 5C

    AAy atau 5C Ayy, dengan satu komplemen haploid maternal tapi biasanya dengan dua

    komplemen haploid maternal. Fanin se/ara khas menunjukkan stigmata triploid yangmen/akup malformasi kongenital multipel dan retardasi pertumbuhan.

    'ola ini mengalami perubahan yang bersifat fokal dan kurang agresif

    pertumbuhannya dibanding dengan mola hidatidosa komplet. 'ungkin dijumpai

    beberapa jaringan fetus, biasanya minimal ditemukan kantong amnion.

    #iperplasia trofoblastik bersifat fokal daripada umum. 6ngka kejadian

    koriokarsinoma pada mola hidatidosa parsial /enderung lebih rendah. Dari 7222

    kasus mola hidatidosa parsial hanya kasus dilaporkan yang berlanjut menjadi

    koriokarsinoma.truktur histologisnya bersifat%

    -. 6bnormal villi.Terlihat /ampuran dari sel villi besar dan ke/ilN jumlahnya tidak

    menentu. 'eningkatnya inklusi pseudovilli. !emudian akan terlihat pembuluh

    2

  • 7/23/2019 Mola Linda

    21/42

    darah angioma melingkari villi avaskular lainnya. stroma villi mempunyai

    struktur retikular, beberapa villi bersifat fibrotik.

    . Proliferasi trofoblastik berlebihan. +ebih sedikit bila dibandingkan dengan mola

    hidatidosa komplit, biasanya fokal dan kadangkadang tidak ada.

    7. Perubahan hidropik. 0ersifat fokal, membesar pada trimester kedua. Pada

    trimester pertama biasanya ke/il, ireguler dan mempunyai villi fibrotik. Pada

    mola yang telah lama terdapat sisterna yang besar, jarang terlihat pada aborsi

    hidropik.

    9. 6danya fetus atau bagian janin yang nekrotik atau sel merah bernukleus juga

    amnion.

    Ta%el karakteristik mola hi$ati$osa %ent!k komplet $an parsial ,

    No5 4am%aran *ola komplet *ola parsial

    -. Faringan embrio atau janin tidak ada ada

    . Pembengkakan hidatidosa pada villi difus fokal

    7. #iperplasia trofoblastik difus fokal

    9. &nklusi stroma tidak ada ada

    ?. +ekukan vilosa tidak ada ada

    5. !ariotipe Paternal 95AA (C5H) Paternal O maternal

    95Ay (9H) 5CAAy

    @. eoplasia trofoblastik 2 H ?H (koriokarsinoma

    -

  • 7/23/2019 Mola Linda

    22/42

    jarang)

  • 7/23/2019 Mola Linda

    23/42

    H5 DIA4NO0I0(+969,"

    -. 6namnesis -,5,@,B

    - terdapat gejalagejala hamil muda yang kadangkadang lebih nyata dari

    kehamilan biasa

    - terdapat perdarahan yang sedikit atau banyak, tidak teratur, warna tengguli

    tua atau ke/oklatan

    - pembesaran rahim yang tidak sesuai (lebih besar) bila dibandingkan dengan

    usia kehamilan seharusnya

    - keluar jaringan mola seperti buah anggur atau mata ikan (tidak selalu ada)

    yang merupakan diagnosa pasti

    . Gejala klinik

    a. Perdarahan

    Perdarahan uterus merupakan gejala mola hidatidosa yang paling umum

    ditemui. 'ulai dari sekedar spotting hingga perdarahan masif. Gejala

    perdarahan biasanya terjadi antara bulan pertama sampai bulan ke tujuh

    dengan ratarata minggu ke --9. Dapat dimulai sesaat sebelum aborsi atau

    lebih sering dapat mun/ul se/ara intermiten, sedikitsedikit atau sekaligus

    banyak hingga menyebabkan syok atau kematian. ebagai akibat dari

    perdarahan tersebut gejala anemia sering dijumpai terutama pada wanita

    malnutrisi. =fek dilusi dari hipervolemia terjadi pada wanita dengan mola

    yang lebih besar. 6nemia defisiensi >e sering ditemukan, demikian pula

    halnya dengan kelainan eritropoiesis megaloblastik, diduga akibat asupan

    yang tidak men/ukupi karena adanya mual dan muntah disertai peningkatan

    kebutuhan asam folat karena /epatnya proliferasi trofoblas. Perdarahan juga

    sering disertai pengeluaran jaringan mola. airan seperti jus prune, yang

    terdiri dari darah lama mungkin ditemukan. Darah yang keluar berwarna

    ke/oklatan.

    7

  • 7/23/2019 Mola Linda

    24/42

    b. Pembesaran uterus

    Pertumbuhan ukuran uterus sering lebih besar dan lebih /epat daripada

    kehamilan normal, hal ini ditemukan pada setengah dari semua pasien

    mola. 6da pula kasuskasus yang uterusnya lebih ke/il atau sama besarnyadengan kehamilan normal, walaupun jaringannya belum dikeluarkan.

    Dalam hal ini perkembangan trofoblas tidak terlalu aktif sehingga perlu

    dipikirkan kemungkinan adanya dying mole. 3terus mungkin sulit untuk

    diidentifikasikan se/ara pasti dengan palpasi, terutama pada wanita

    nullipara. #al ini disebabkan karena konsistensinya yang lembut di bawah

    dinding perut yang kaku. Pembesaran uterus karena kista the/a lutein

    multiple akan membuat sulit perbedaaan dengan pembesaran uterus biasa.

    /. Tidak adanya aktifitas janin

    "alaupun pembesaran uterus men/apai bagian atas simfisis, tidak

    ditemukan adanya denyut jantung janin. 'eskipun jarang, mungkin

    terdapat plasenta ganda dengan kehamilan mola komplet yang bertumbuh

    bersamaan, sementara plasenta yang satu dan janin terlihat normal. Fuga

    walaupun jarang, mungkin terdapat mola inkomplet pada plasenta yang

    disertai janin hidup.

    d. =klamsia dan preeklamsia

    Preeklampsia pada kehamilan mola timbul pada trisemester ke . =klamsia

    atau preeklamsia pada kehamilan normal jarang terlihat sebelum usia

    kehamilan 9 minggu. $leh karenanya preeklamsia yang terjadi sebelum

    waktunya harus di/urigai sebagai mola hidatidosa.

    e. #iperemesis

    'ual dan muntah yang signifikan dapat timbul sebagai salah satu gejala

    mola hidatidosa.

    f. Tirotoksikosis

    !adar tiroksin plasma pada wanita dengan kehamilan mola sering

    meningkat, namun gejala hipertiroid jarang mun/ul. 'enurut urry

    insidennya -H, tetapi 'artaadisoebrata menemukan angka lebih tinggi

    yaitu @,5H. Terjadinya tirotoksikosis pada mola hidatidosa berhubungan

    9

  • 7/23/2019 Mola Linda

    25/42

    erat dengan besarnya uterus. 'akin besar uterus makin besar kemungkinan

    terjadinya tirotoksikosis. $leh karena kasus mola dengan uterus besar

    masih banyak ditemukan, maka 'artaadisoebrata menganjurkan agar pada

    tiap kasus mola hidatidosa di/ari tandatanda tirotoksikosis se/ara aktif.'ola yang disertai tirotoksikosis mempunyai prognosis yang lebih buruk,

    baik dari segi kematian maupun kemungkinan terjadinya keganasan.

    0iasanya penderita meninggal karena krisis tiroid. Peningkatan tiroksin

    plasma mungkin karena efek dari estrogen seperti yang dijumpai pada

    kehamilan normal. erum bebas tiroksin yang meningkat sebagai akibat

    thyrotropin-like effect dari Chorionic Gonadotropin hormone. Terdapat

    korelasi antara kadar hG dan fungsi endogen tiroid tapi hanya kadar hG

    yang melebihi -22.222 iu4+ yang bersifat tirotoksis.

    g. =mbolisasi

    ejumlah trofoblas dengan atau tanpa stroma villi keluar dari uterus ke vena

    pada saat evakuasi. ebetulnya pada setiap kehamilan selalu ada migrasi sel

    trofoblas ke peredaran darah kemudian ke paru tanpa memberikan gejala

    apapun. Tetapi pada kasus mola kadangkadang sel trofoblas ini demikian

    banyak sehingga dapat menimbulkan emboli paru akut yang dapat

    menyebabkan kematian. Fumlah dan volume akan menentukan gejala dan

    tanda dari emboli paru akut bahkan akibat yang fatal, walaupun kefatalan

    jarang terjadi. 0eberapa dokter melakukan induksi sebelum melakukan

    evakuasi mola yang ternyata meningkatkan resiko emboli trofoblas atau

    penyakit trofoblas persisten. /hlaertf O /oworkers (-CBB) menemukan

    komplikasi pernafasan pada -? H wanita dengan mola berukuran lebih

    besar dari kehamilan 2 minggu. Pada kasuskasus ini kehamilan diakhiri

    dengan histerektomi atau induksi persalinan.

    h. 'ola hidatidosa sering disertai dengan kista lutein, baik unilateral maupun

    bilateral. !ista lutein dapat menyebabkan pembesaran pada satu atau kedua

    ovarium dengan ukuran yang beragam, dari diameter mikroskopik sampai

    ukuran -2 /m atau lebih. #al ini terjadi pada ?52H penderita mola. !ista

    ?

  • 7/23/2019 Mola Linda

    26/42

    teka lutein multiple pada -?72H penderita mola menyebabkan

    pembesaran satu atau kedua ovarium dan menjadi sumber rasa nyeri.

    8uptur, perdarahan atau infeksi mudah terjadi.

    !ista lutein ini diperkirakan terjadi akibat rangsangan elemen lutein yangberlebihan oleh hormon korionikgonadotropin dalam jumlah besar yang

    disekresi oleh trofoblas yang berproliferasi dengan pemeriksaan klinis,

    insiden kista lutein -2,H, tetapi bila menggunakan 3G angkanya

    meningkat sampai ?2H. !asus mola dengan kista lutein mempunyai resiko

    empat kali lebih besar untuk mendapat degenerasi keganasan di kemudian

    hari daripada kasuskasus tanpa kista. &nvolusi dari kista terjadi setelah

    beberapa minggu yang biasanya seiring dengan penurunan kadar 0hG.

    Tindakan bedah hanya dilakukan bila ada ruptur dan perdarahan atau

    ovarium yang membesar tadi mengalami infeksi. umumnya ukuran kembali

    normal dalam - minggu.

    'ola hidatidosa komplet

    Perdarahan pervaginam % gejala umum dari mola komplet.

    Faringan mola terpisah dari desidua, menyebabkan perdarahan. 3terus

    mungkin membesar karena sejumlah besar darah dan /airan gelap masuk

    ke dalam vagina. Gejala ini mun/ul pada C@H kasus.

    #iperemesis % karena peningkatan se/ara ekstrem kadar hG

    #ipertiroidisme % kirakira @H pasien mengalami takikardi, tremor dan

    kulit yang hangat.

    'ola hidatidosa parsial

    Pasien dengan mola hidatidosa parsial tidak memiliki gejala yang sama

    dengan mola komplet. Pasien ini biasanya mempunyai gejala dan tanda

    seperti abortus inkomplet atau missed abortion.

    Perdarahan pervaginam

    6danya denyut jantung janin

    7. Pemeriksaan fisik -,,@

    Pada pemeriksaan fisik ditemukan%

    &nspeksi

    5

  • 7/23/2019 Mola Linda

    27/42

    'uka dan kadangkadang badan kelihatan pu/at kekuningkuningan yang

    disebut muka mola (mola fa/e)

    !alau gelembung mola keluar dapat dilihat jelas

    Palpasi

    3terus membesar tidak sesuai dengan usianya, terasa lembek

    Tidak teraba bagianbagian janin dan balotemen dan juga gerak janin

    6danya fenomena harmonika % darah dan gelembung mola keluar, dan

    fundus uteri turun, lalu naik lagi karena terkumpulnya darah baru

    6uskultasi

    Tidak terdengar bunyi denyut jantung janin

    Terdengar bising dan bunyi khas

    Pemeriksaan dalam

    Pastikan besarnya rahim, rahim terasa lembek, tidak ada bagianbagian

    janin, terdapat perdarahan dan jaringan dalam kanalis servikalis dan

    vagina, serta evakuasi keadaan serviks.

    9. Pemeriksaan Penunjang -,,@

    6. Pemeriksaan laboratorium

    Pengukuran kadar hG tidak lagi digunakan untuk menegakkan

    diagnosis mola karena sudah digantikan oleh 3G. Pemeriksaan serial

    diperlukan untuk mendeteksi penyakit PTG yang persisten setelah

    pengeluaran mola.

  • 7/23/2019 Mola Linda

    28/42

    hG kualitatif serum, yang dapat mendeteksi kadar hG 1 ? -2

    m&34ml

    hG kualitatif urin, yang dapat mendeteksi kadar hG 1 ??2

    m&34ml hG kuantitatif urin, yang dapat mendeteksi kadar hG 1 ? juta

    m&34ml

    #asilnya harus dibandingkan dengan kadar hG serum kehamilan

    normal pada usia kehamilan yang sama. 0ila kadar hG kuantitatif

    1-22.222 m&34+ mengindikasikan pertumbuhan ukuran yang berlebihan

    dari trofoblastik dan meningkatkan ke/urigaan adanya kehamilan mola

    namun kadangkadang kehamilan mola dapat memiliki nilai hG normal.

    0iasanya tes hG normal setelah B minggu post evakuasi mola.

    0ila jauh lebih tinggi dari rentangan kadar normal pada tingkat kehamilan

    tersebut, suatu persangkaan diagnosa mola hidatidosa dibuat. !adar

    hormon hG sangat tinggi dalam serum, -22 hari atau lebih setelah

    menstruasi terakhir. Pemantauan se/ara hatihati dari kadar hG,

    penting untuk diagnosis, penatalaksanaan dan tindak lanjut pada semua

    kasus penyakit trofoblastik. Fumlah hormon hG yang ditemukan pada

    serum atau urin berhubungan dengan jumlah selsel tumor yang ada.

    0. 3ltrasonografi

    Pada kehamilan mola, bentuk karakteristik yang ada berupa gambaranseperti Kbadai saljuK tanpa disertai kantong gestasi atau janin. Pemeriksaan

    3G sebaiknya dilakukan pada setiap pasien yang pernah mengalami

    perdarahan pada trisemester awal kehamilan dan memiliki ukuran uterus

    yang lebih besar daripada usia kehamilannya.

    3G dapat menjadi pemeriksaan yang spesifik untuk membedakan antara

    kehamilan normal dengan mola hidatidosa. amun harus diingat bahwa

    beberapa struktur lainnya dapat memperlihatkan gambaran yang serupa

    dengan mola hidatidosa termasuk myoma uteri dengan kehamilan ini dan

    kehamilan janin 1 -. Pada kehamilan trimester & gambaran mola hidatidosatidak spesifik sehingga seringkali sulit dibedakan dari kehamilan

    anembrionik, missed abortion, abortus in/omplitus atau mioma uteri. Pada

    kehamilan trimester && gambaran mola hidatidosa umumnya lebih spesifik,

    kavum uteri berisi massa ekogenik ber/ampur bagianbagian anekhoik

    B

  • 7/23/2019 Mola Linda

    29/42

    vesikuler berdiameter antara ?-2 mm. Gambaran tersebut dapat

    dibayangkan seperti gambaran sarang tawon (honey /omb) atau badai salju

    (snow storm). C

    Pada 2?2H kasus dijumpai adanya massa kistik multilokuler di daerah

    adneksa. 'assa tersebut berasal dari kista teka lutein. !ista ini tidak dapat

    tidak dapat diketahui keberadaannya jika hanya dengan pemeriksaan

    palpasi bimanual. 3G dapat mendeteksi adanya kita teka lutein oleh

    karena itu untuk mengetahui ada tidaknya kista teka lutein dipergunakan

    3G.

    . >oto rontgen

    Pada kehamilan 79 bulan, tidak ditemukan adanya gambaran tulangtulang

    janin. $rganorgan janin mulai dibentuk pada usia kehamilan B minggu dan

    selesai pada usia kehamilan - minggu. $leh karena itu pada kehamilannormal seharusnya dapat terlihat gambaran tulangtulang janin pada foto

    rontgen.

    D. 3ji sonde

    Dengan perasat #anifa "inkjosastro, kita masukkan sonde uterus. Fika

    sonde masuk ke dalam kavum uteri tanpa tahanan dan dapat diputar 752 o

    dengan deviasi sonde kurang dari -2o, berarti merupakan kehamilan mola.

    =. 6mniografi

    Dengan menggunakan bahan radioopague yang dimasukkan ke dalam

    uterus se/ara transabdominal, akan memberikan gambaran radiografik yangkhas untuk mola hidatidosa. !avum uterus ditembus dengan jarum

    amniosentesis. untikan 2 ml hypague segera. Dibuat foto anteroposterior

    ?-2 menit kemudian. Pola sinar yang terjadi seperti sarang tawon, yang

    ditimbulkan oleh bahan kontras yang mengelilingi gelombanggelombang

    korion. 6mniografi ini sekarang sudah jarang digunakan lagi semenjak

    adanya 3G yang lebih mudah.

    I5 RITERIA DIA4NO0TI

    Pada beberapa kasus, vesikel hidatidosa yang berupa gambaran anggur

    dikeluarkan sebelum mola se/ara spontan abortus atau dikeluarkan dengan operasi.

    Pengeluaran se/ara spontan umum terjadi pada minggu ke-5 dan jarang setelah B

    minggu. Penemuan klinik berupa perdarahan yang menetap dan pembesaran uterus

    lebih dari usia kehamilan harus di/urigai sebgai kehamilan mola. #arus juga

    dipikirkan apakah pembesaran uterus tersebut disebabkan oleh kesalahan data

    C

  • 7/23/2019 Mola Linda

    30/42

    menstruasi, mioma uteri, hidramnion, atau kehamilan ganda. Penegakan diagnosis

    yang akurat ialah dengan pemeriksaan 3G. 3mumnya struktur lain mungkin

    memiliki penampilan serupa dengan mola, termasuk diantaranya mioma uteri dan

    kehamilan ganda.

    ebagai kesimpulan, kriteria diagnostik dari mola hidatidosa komplet

    sebagai berikut%

    -. Perdarahan yang terusmenerus pada kehamilan kurang lebih - minggu

    yang biasanya bersifat masif dan berwarna ke/oklatan

    . Pembesaran uterus melebihi usia kehamilan

    7. Tidak adanya bagian janin dan denyut jantung janin walaupun uterus

    membesar setinggi pusat atau lebih.

    9. Gambaran 3G yang khas % badai salju

    ?. !adar serum hG yang lebih tinggi daripada kadar umum berdasarkanmasa kehamilan

    5. Preeklamsi dan eklamsi yang mun/ul sebelum minggu ke9

    @. #iperemesis gravidarum

    Diagnosa pasti ditegakkan bila kita melihat lahirnya gelembunggelembung mola.

    Tetapi bila kita menunggu sampai gelembung mola keluar biasanya sudah terlambat,

    karena pengeluaran gelembung umumnya disertai perdarahan yang banyak dan

    keadaan umum pasien menurun.

  • 7/23/2019 Mola Linda

    31/42

    Perforasi uterus selama kuret hisap sering mun/ul karena uterus yang

    membesar. Fika hal ini terjadi prosedur penanganannya harus dalam

    bimbingan laparaskopi.

    Perdarahan sering pada evakuasi mola, karenanya oksitosin &* harusdiberikan sebelum prosedur dimulai. 'ethergin atau #emabase dapat juga

    diberikan.

    Penyakit trofoblastik ganas terjadi pada 2 H kehamilan mola, karenanya

    pemeriksaan kuantitatif hG serial dilakukan selama - tahun post evakuasi

    sampai hasilnya negatif.

    D&, karena jaringan mola melepaskan faktor yang bersifat fibrinolitik.

    emua pasien harus diperiksa kemungkinan adanya koagulopati.

    =mboli trofoblastik dapat menyebabkan insufisiensi pernafasan akut. >aktor

    resiko terbesar ialah pada ukuran uterus yang lebih besar dari yang diharapkan

    pada usia kehamilan -5 minggu. !ondisi ini dapat berakhir fatal.

    6nemia, karena perdarahan yang berulangulang

    Perdarahan dan syok. Penyebab perdarahan ini mungkin disebabkan oleh

    pelepasan jaringan mola tersebut dengan lapisan desidua, perforasi uterus oleh

    karena keganasan, atonia uteri atau perlukaan pada uterus karena evakuasi

    jaringan mola.

    &nfeksi sekunder

    Perforasi, karena keganasan atau karena tindakan !eganasan, baik menjadi koriokarsinoma ataupun menjadi mola invasif

    L5 PENATALA0ANAAN29+96979,9.9:9-

    Penatalaksanaan mola hidatidosa terdiri dari 9 tahap, yaitu%

    9. Perbaikan keadaan umum

  • 7/23/2019 Mola Linda

    32/42

    a. !uret hisap

    !uret hisap merupakan tindakan pilihan untuk mengevakuasi jaringan

    mola, dan sementara proses evakuasi berlangsung berikan infus -2 &3

    oksitosin dalam ?22 ml al atau 8+ dengan ke/epatan 9252

    tetes4menit. $ksitosi diberikan untuk menimbulkan kontraksi uterus

    mengingat isinya akan dikeluarkan Tindakan ini dapat mengurangi

    perdarahan dari tempat implantasidan dengan terjadinya retraksi

    miometrium, dinding uterus akan menebal dan dengan demikian

    resiko perforasi dapat dikurangi B.0ila sudah terjadi abortus maka

    kanalis servikalis sudah terbuka. 0ila belum terjadi abortus, kanalis

    servikalis belum terbuka sehingga perlu dipasang laminaria atau

    servikalis dilator (setelah -2 jam baru terbuka ? /m). etelah

    jaringan mola dikeluarkan se/ara aspirasi dan miometrium

    memperlihatkan kontraksi dan retraksi, biasanya dilakukan kuretaseyang teliti dan hatihati dengan menggunakan alat kuret yang tajam

    dan besar. Faringan yang diperoleh diberi label dan dikirim untuk

    pemeriksaan. !uretase kedua dilakukan apabila kehamilan seusia lebih

    dari 2 minggu, atau tidak diyakini bersih. !uret ke dilakukan kira

    kira -2-9 hari setelah kuret pertama. Pada waktu itu uterus sudah

    menge/il sehingga lebih besar kemungkinan bahwa kuret betulbetul

    menghasilkan uterus yang bersih.

    Fika terdapat mola hidatidosa yang besar (ukuran uterus 1-

    minggu, dan dievakuasi dengan kuret hisap, laparatomi harus

    dipersiapkan, atau mungkin diperlukan ligasi arteri hipogastrikabilateral bila terjadi perdarahan atau perforasi. ebelum kuret

    sebaiknya disediakan persediaan darah untuk menjaga kemungkinan

    terjadi perdarahan masif selama kuretase berlangsung.

    b. #isterektomi

    ebelum kuret hisap digunakan, histerektomi sering dipakai

    untuk pasien dengan ukuran uterus di luar --9 minggu. amun

    histerektomi tetap merupakan pilihan pada wanita yang telah /ukup

    umur dan /ukup mempunyai anak.

    6lasan untuk melakukan histerektomi ialah karena umur tua

    dan paritas tinggi karena hal tersebut merupakan predisposisi

    timbulnya keganasan. 0atasan yang dipakai ialah umur 7? tahun

    dengan anak hidup tiga. Tidak jarang bahwa pada sediaan histerektomi

    bila dilakukan pemeriksaan histopatologi sudah tampak adanya tanda

    tanda mola invasif.

    7

  • 7/23/2019 Mola Linda

    33/42

    6da beberapa ahli yang menganjurkan agar pengeluaran

    jaringan dilakukan melalui histerektomi. Tetapi /ara ini tidak begitu

    populer dan sudah ditinggalkan. "alau histerektomi tidak dapat

    mengeliminasi selsel tumor trofoblastik, namun mampu untuk

    mengurangi kekambuhan penyakit ini.

    5. Terapi profilaksis dengan sitostatika

    Diberikan pada kasus mola dengan resiko tinggi akan terjadinya

    keganasan di bawah pengawasan dokter.7 'isalnya umur tua dan paritas

    tinggi yang menolak untuk dilakukan histerektomi, atau kasus dengan hasil

    histopatologi yang men/urigakan. 0iasanya diberikan 'ethotreAate atau

    6/tinomy/in D. Tidak semua ahli setuju dengan /ara ini, dengan alasan

    jumlah kasus mola yang menjadi ganas tidak banyak dan sitostatika

    merupakan obat yang berbahaya. Goldstein berpendapat bahwa pemberiansitostatika profilaksis dapat menghindarkan keganasan metastasis, serta

    mengurangi terjadinya koriokarsinoma di uterus sebanyak 7 kali. !adar hG

    1-22.222 &34+ praevakuasi dianggap sebagai resiko tinggi untuk perubahan

    ke arah keganasan, pertimbangan untuk memberikan 'ethotreAate ('T) 7?

    mg4kg00 atau ? mg &' dosis tunggal. 'etastasis yang hanya ke paru dapat

    diobati dengan agen kemoterapi tunggal sedangkan metastasis lainnya

    memerlukan 7 agen kemoterapi.

    @. Pemeriksaan tindak lanjut (follow up)Tujuan utama follow up untuk mendeteksi adanya perubahan yang mengarah

    keganasan. 'etode umum follow up adalah sebagai berikut%

    'en/egah kehamilan selama periode follow up, minimal - tahun

    Pengukuran kadar serum 0hG setiap minggu

    'empertahankan terapi selama kadar serum menurun. Peningkatan atau

    pendataran kadar membutuhkan evaluasi dan terapi lanjut

    Fika kadar normal (men/apai batas rendah dari pengukuran, dilakukan

    pengukuran setiap bulan sekali selama 5 bulan dan tiap bulan selama -

    tahun >ollow up dapat dihentikan dan kehamilan diijinkan - tahun kemudian

    etiap periksa ulang penting diperhatikan %@

    -. Gejala klinik% keadaan umum, perdarahan, dan lainlain

    77

  • 7/23/2019 Mola Linda

    34/42

    . +akukan pemeriksaan dalam dan pemeriksaan inspekulo% tentang keadaan serviks,

    uterus /epat bertambah ke/il atau tidak, dan lainlain

    7. 8eaksi biologis atau imunologis air seni, kalau reaksi titer tetap () maka harus

    di/urigai adanya keganasan. !eganasan masih dapat timbul setelah 7 tahun pas/a

    terkenanya mola hidatidosa. 'enurut #arahap tumor timbul 79,?H dalam 5minggu, 5,-H dalam - minggu, dan @C,9H dalam 9 minggu serta C@,H

    dalam - tahun setelah mola keluar.

    +ama pengawasan berkisar antara satu atau dua tahun, mengingat

    kemungkinan terjadi keganasan setelah mola hidatidosa (2H). Gejalagejala

    /horio/arsinoma yang harus diwaspadai setelah dilakukan kuretase mola% perdarahan

    yang terus menerus,involusi rahim tidak terjadi, kadangkadang malahan nampak

    metastasis di vagina berupa tumortumor yang biru ungu, rapuh dan mudah berdarah

    sebesar ka/ang 0ogor.-

    elama pengawasan, se/ara berkala dilakukan ginekologis, kadar hG dan

    radiology. ara yang paling peka saat ini adalah dengan pemeriksaan hG yangmenetap untuk beberapa lama. Fika masih meninggi, hal ini berarti masih ada selsel

    trofoblas yang aktif. ara yang umum dipakai sekarang ini adalah dengan

    radioimmunoassay terhadap hG subunit. Pemeriksaan kadar hG

    diselenggarakan setiap minggu sampai kadar menjadi negatif selama 7 minggu dan

    selanjutnya setiap bulan selama 5 bulan. 'ungkin juga timbul metastasis di paru

    paru yang menimbulkan batuk dan haemoptoe, oleh karena itu bila ada gejalagejala

    yang men/urigakan harus dibuat foto rontgen paru.-

    *5 PRO4NO0I0

    WHO 0)ORIN4 0I0TE*,

    >aktor Prognosis 2 - 7

    -. 3sia ; 7C th 1 7C th

    . !ehamilan sebelumnya 'ola 6borsi 6term

    7. &nterval ; 9 bl 95 bl @- bln 1 - bln

    9. hG ; -222 ; -2.222 ; -22.222 1 -22.222

    ?. 60$ maternalpaternal $A6, 6A$ 0, 60

    5. 3kuran tumor terbesar 7? 1 ?

    @. +okasi metastase +impa, ginjal G&T, hati $tak

    B. 6ngka metastase -9 9B 1 B

    C. !emoterapi terdahulu Tunggal 'ultipel

    Total s/ore %

    29 resiko rendah

    ?@ resiko sedang

    1 B resiko tinggi

    79

  • 7/23/2019 Mola Linda

    35/42

    Data mortalitas berkurang se/ara drastis men/apai 2 dengan diagnose dini

    dan terapi yang adekuat. Dengan kehamilan mola yang lanjut, pasien /enderung

    untuk menderita anemia dan perdarahan kronis. &nfeksi dan sepsis pada kasuskasus

    ini dapat menyebabkan tingkat morbiditas yang tinggi.

    =valuasi dini tidak menghilangkan kemungkinan berkembangnya tumor

    persisten. #ampir 2H mola komplet berlanjut menjadi tumor gestasional

    trofoblastik. +urain and olleagues (-CB@) melaporkan setelah evakuasi mola

    hidatidosa, B-H mengalami regresi spontan dan -CH berlanjut menjadi tumor

    trofolastik gestasional.

    Pemantauan yang dilihat pada pasien mola hidatidosa yang telah

    menjalani evakuasi mengindikasikan bahwa tindakan ini bersifat kuratif pada lebih

    dari B2H pasien. 'ola hidatidosa yang berulang terjadi pada 2,? ,5H, dengan

    resiko yang lebih besar untuk menjadi mola invasif atau koriokarsinoma. Terjadinya

    proses keganasan bisa berlangsung antara @ hari sampai 7 tahun pas/a mola, tetapi

    yang paling banyak dalam 5 bulan pertama. !urang lebih -22H mola hidatidosa

    komplet menjadi metastastik koriokarsinoma yang potensial invasif.

    !ematian pada kasus mola disebabkan karena perdarahan, infeksi,

    preeklamsia, payah jantung, emboli paru atau tirotoksikosis. Di negara maju,

    kematian karena mola hampir tidak ada lagi, tetapi di negara berkembang masih

    /ukup tinggi, yaitu berkisar ,?,@H.

    !apan pasien mola dianggap sehat kembaliQ ampai sekarang belum ada

    kesepakatan. urry mengatakan sehat bila kadar hG dua kali berturutturut normal.

    6da pula yang mengatakan bila sudah melahirkan anak yang normal.

    7?

  • 7/23/2019 Mola Linda

    36/42

    0E*A *ANA8E*EN PADA *OLA HIDATIDO0A (."

    Dalam proses ekspulsi 3terus

    sedatif koreksi anemia (tranfusi darah)

    infus darah tetap di pertahankan

    tranfusi darah menjelang pengeluaran

    per/epat evakuasi (pengeluaran)

    oAyto/in drip

    su/tion

    pasien muda umur 7? tahun

    ingin mempunyai anak

    !uretase

    (antara hari ?@)

    evakuasi #ysterektomi

    (selektif)

    *aginal 6bdominal

    #ysterotomy

    ervik baik /ervik tak baik /ervi/ tidak baik

    perdarahan

    $Ayto/in drip dilatasi lambat

    Pada /ervik

    u/tion evakuasi (laminaria)

    kuretase se/epatnya

    su/tion evakuasi

    kuretase antara hari ?@

    75

  • 7/23/2019 Mola Linda

    37/42

    !ontrol rutin (kurang lebih untuk tahun)

    BAB I;

    ANALI0A A0U0

    Dari hasil anamnesa, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang yang

    dilakukan, pada pasien ini, diagnosa mola hidatidosa dapat ditegakkan karena

    ditemukan halhal berikut ini%

    -. 6menorrhoe selama ? bulan dan dinyatakan hamil oleh bidan

    . 6danya faktor predisposisi yang menyokong, yaitu rendahnya sosio

    ekonomi.

    7. Pada pemeriksaan 3G tampak gambaran now torm dengan kesan%

    'ola #idatidosa .

    Penanganan yang telah diberikan, yaitu, telah dilakukan kuretase hisap pada pasien

    ini. Dan dikeluarkan jaringan yang kemudian dikirim ke bagian patologi anatomi

    untuk dilakukan pemeriksaan selanjutnya.

    Pasien ini dianjurkan untuk memeriksakan kadar 0hGnya di

    laboratorium swasta dan se/ara rutin kontrol ke poliklinik Ginekologi.

    7@

  • 7/23/2019 Mola Linda

    38/42

    BAB ;

    E0I*PULAN

    Penyebab mola hidatidosa tidak diketahui se/ara pasti sehingga tidak

    dapat diketahui usaha pen/egahan yang harus dilakukan, oleh karena itu sangatlah

    penting untuk dapat mendeteksi dan menangani kasus ini sedini mungkin terutama

    karena ke/enderungannya menjadi ganas.

    Perdarahan yang terjadi selama kehamilan muda (walaupun tanpa

    pembesaran uterus yang tidak sesuai dengan umur kehamilan) harus di/urigai

    terhadap kemungkinan adanya penyakit mola hidatidosa. "alau tidak tertutup

    kemungkinan adanya kehamilan ganda, kesalahan #P#T, hidramnion, 6bortus

    imminen, dll. Demikian juga adanya gejalagejala preeklamsia dan eklamsi dini pada

    kehamilan yang lebih muda harus diwaspadai adanya mola hidatidosa.

    Diagnosa ditegakkan melalui anamnesa, pemeriksaan fisik dan

    pemeriksaan penunjang. Diagnosa pasti ditegakkan bila adanya gelembung

    gelembung mola atau jaringan mola yang keluar. 0ila masih terdapat keraguan dalam

    penegakkan diagnosa, /ara yang sangat membantu yaitu pemeriksaan 3G yang akan

    memberikan gambaran badai salju. Pengukuran kadar 0hG se/ara serial digunakan

    dalam mendeteksi penyakit trofoblas ganas yang terjadi setelah evakuasi jaringan

    mola.

    Penangan yang /epat dan tepat dibutuhkan karena biasanya pasien datang

    setelah terjadinya perdarahan. elain itu informed /onsent pada pasien dan keluarga

    pasien juga perlu diperhatikan dalam prosedur tindakan medis.

    Disarankan kepada penderita untuk kontrol se/ara teratur dan

    memeriksakan kadar 0hGnya se/ara teratur untuk mengevaluasi adanya

    kemungkinan keganasan.

    7B

  • 7/23/2019 Mola Linda

    39/42

    DAFTAR PU0AA

    -. unningham >G, Gant >, +eveno !F, et al. Gestational Trophoblasti/ Disease %

    "illiams $bstetri/s.-th ed. onneti/ut, 6ppleton O +ange, 22-N B7?B97.

    . 0agian $bstetri Ginekologi >! 3P6D. 'ola #idatidosaN $bstetri PatologiN

    -CC7N 7B9.

    7. !onar #iralal Gestational Trophoblasti/ Diseases (G&D) D.. Dutta 9 th ed ew

    entral book 6gen/y al/uta, -CCBN 25-?

    9. 8ustam 'u/htar. Penyakit Trofoblas % inopsis $bstetri. =disi , Filid -. Penerbit

    buku !edokteran. =G. #al. 7B97.?. haw 8, outter P, tanton , et al. Trophoblasti/ disease % Gynae/ology. +ondon,

    hur/hill +ivingstone, -CC N ??@?55.

    5. "inkjosastro #. 'ola #idatidosa N &lmu !ebidanan. =disi ke7. Fakarta.

  • 7/23/2019 Mola Linda

    40/42

    ATA PEN4ANTAR

    Puji dan syukur penulis panjatkan kepada ALLAH 0WT5karena atas berkat

    dan rahmatya maka tugas pembuatan portofolio yang berjudul

  • 7/23/2019 Mola Linda

    41/42

    DAFTAR I0I

    #alaman

    !6T6 P=G6T68RRRRRRRRRRRRRRRRRR. i

    D6>T68 &&RRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR ii

    060 & P=D6#3+36RRRRRRRRRRRRRR.. -

    060 && P$8T$>$+&$RR..RRRRRRRRRRRR. ?

    060 &&& +6P$86 !63RRRRRRRRRRRRRR.. -56.inomim RRRRRRRRRRRRR.. -5

    0. DefinisiRRRRRRRRRRRRRR -5

    . =tiologiRRRRRRRRRRRRRR -5

    D. >aktor resikoRRRRRRRRRRRR -@

    =. Patologi RRRRRRRRRRRRRR -B

    >. PatogenesisRRRRRRRRRRRR.. -B

    G. !lasifikasiRRRRRRRRRRRRR -C

    G.- 'ola hidatidosa kompletRRRRR.. -C

    G.. 'ola hidatidosa parsialRRRRRR 2

    #. DiagnosisRRRRRRRRRRRRRR 7

    &. !riteria DiagnostikRRRRRRRRRR C

    F. Diagnosa 0anding RRRRRRRRR. 72

    !. !omplikasiRRRRRRRRRRRRR. 7-

    +. PenatalaksanaanRRRRRRRRRRR.. 7-

    '. PrognosisRRRRRRRRRRRRRR. 79

    060 &* 66+&6 !63............................................RRRR 7@

    9-

    i

  • 7/23/2019 Mola Linda

    42/42

    060 * !=&'P3+6 ........................................RRRR 7B

    D6>T68 P3T6!6..............................................................RRRR 7C

    ii