Fungsi Controller 3

5
BAB III FUNGSI CONTROLLERSHIP A. Evaluasi dalam tugas-tugas manajemen keuangan Dalam periode ini telah lahir dan terjadi pengembangan fungsi conterllership yang terpisah, kegiatan finansial yang makin bertambah telah memaksa adanya pendelehasian wewenang dan tanggung jawab yang lebih luas dalam banyak perusahaan. Bertambah besarnya perusahaan telah menuntut pengecekan dan pengimbangan yang lebih banyak serta pengendalian intern yang lebih baik dalam perusahaan, yang terpenting adalah adanya permintaan akan praktek-praktek mamajemen yang lebih baik, yang telah menimbulkan keperluan akan akuntansi yang lebih memadai dan informasi pengaendalian manajemen yang lebih efektif. B. Hal yang hakiki bagi fungsi controllership Controllership harus melakukan kegiatan-kegiatan akuntansi, tetapi dia tidak harus membatasi peranannya hanya dalam fungsi pencatatan. Lebih layak agar dia memperluas fungsi akuntansi kepada aplikasi manajemennya. Hal ini penting untuk pemenuhan fungsi controllership secara wajar ialah adanya suatu sikap pemikiran yang memberi semangat danmenghidupkan data finansial dengan menerapkan terhadap kegiatan perusahaan dimasa mendatang. Ini merupakan suatu konsep yang memandang ke depan, yaitu suatu cara pendekatan analisis yang terarah yang membawakn keseimbangan bagi sitem perencanaan dan pengendalian manajemen. Pandangan controller seharusnya sama dengan pandangan pimpinan, yaitu sesuatu dapat menuntun pemikiran pemimpin pada kombinasi operasi-operasi yang paling menguntungkan. C. Berbagai sebutan untuk jabatan controllership Tugas-tugas controller kadang-kadang dipikil oleh seorang akuntan, manajer kantor, controller, bendaharawan, asisten bendaharawan, atau sekretaris. Dengan semakndlin bertambahnya tekanan pada pengendalian akuntansi, maka istilah “controllership”telah memperoleh pengakuan yang selayaknya. Terutama dalam perusahaan-perusahaan yang lebih besar, lebih rumit dan lebih terorganisir. Istilah controller lebih tepat menggambarkan tanggung jawab dari fungsi yang telah diperluas. Controller merupakan sebutan atau title yang dipergunakan untuk menunjukkan jabatan kepala departemen di akuntansi yang bertanggung jawabuntuk bidang statistic dan pengendalian keuangan.

description

Fungsi dasar controllership

Transcript of Fungsi Controller 3

Page 1: Fungsi Controller 3

BAB III

FUNGSI CONTROLLERSHIP

A. Evaluasi dalam tugas-tugas manajemen keuangan

Dalam periode ini telah lahir dan terjadi pengembangan fungsi conterllership yang terpisah,

kegiatan finansial yang makin bertambah telah memaksa adanya pendelehasian wewenang dan tanggung

jawab yang lebih luas dalam banyak perusahaan. Bertambah besarnya perusahaan telah menuntut

pengecekan dan pengimbangan yang lebih banyak serta pengendalian intern yang lebih baik dalam

perusahaan, yang terpenting adalah adanya permintaan akan praktek-praktek mamajemen yang lebih baik,

yang telah menimbulkan keperluan akan akuntansi yang lebih memadai dan informasi pengaendalian

manajemen yang lebih efektif.

B. Hal yang hakiki bagi fungsi controllership

Controllership harus melakukan kegiatan-kegiatan akuntansi, tetapi dia tidak harus membatasi

peranannya hanya dalam fungsi pencatatan. Lebih layak agar dia memperluas fungsi akuntansi kepada

aplikasi manajemennya. Hal ini penting untuk pemenuhan fungsi controllership secara wajar ialah

adanya suatu sikap pemikiran yang memberi semangat danmenghidupkan data finansial dengan

menerapkan terhadap kegiatan perusahaan dimasa mendatang. Ini merupakan suatu konsep yang

memandang ke depan, yaitu suatu cara pendekatan analisis yang terarah yang membawakn keseimbangan

bagi sitem perencanaan dan pengendalian manajemen. Pandangan controller seharusnya sama dengan

pandangan pimpinan, yaitu sesuatu dapat menuntun pemikiran pemimpin pada kombinasi operasi-operasi

yang paling menguntungkan.

C. Berbagai sebutan untuk jabatan controllership

Tugas-tugas controller kadang-kadang dipikil oleh seorang akuntan, manajer kantor, controller,

bendaharawan, asisten bendaharawan, atau sekretaris. Dengan semakndlin bertambahnya tekanan pada

pengendalian akuntansi, maka istilah “controllership”telah memperoleh pengakuan yang selayaknya.

Terutama dalam perusahaan-perusahaan yang lebih besar, lebih rumit dan lebih terorganisir. Istilah

controller lebih tepat menggambarkan tanggung jawab dari fungsi yang telah diperluas. Controller

merupakan sebutan atau title yang dipergunakan untuk menunjukkan jabatan kepala departemen di

akuntansi yang bertanggung jawabuntuk bidang statistic dan pengendalian keuangan.

Page 2: Fungsi Controller 3

D. Prinsip-prinsip controllership berlaku terhadap semu jenis perusahaan

Pada dasarnya masalah-masalah manajemen tidak jauh berbeda tidak jauh berbeda diantara

berbagai jenis industry dan perusahaan. Selalu akan terdapat masalah-masalah penetapan kebijaksanaan

perencanaan tindakan untuk masa mendatang, masalah rganisasi, pengarahan usaha dan pengendalian

penjualan, serta pengendalian produksi dan biaya produksi.

Fungsi controllership tidak terbatas pada perusahaan-perusahaan besar saja, sebuah perusahaan

tidak perlu terlebih dahulu menjadi perusahaan besar untuk dapat memberikan kesempatan yang luas bagi

seorang controller yang cakap untuk membuktikan kegunaan dan nilainya bagi perusahaan.

E. Fungsi dasar controllership

1. Fungsi perencanaan (planning)

Menetapkan dan memelihara suatu rencana operasi yang terintgrasi sejalan dengan sasaran dan

tujuan perusahaan, baik jangka pendek maupun jangka panjang, menganalisa, merevisi,

mengkomnunikasikan kepada semua tingkat manajemen serta menggunakn system-sistem dan prosedur-

prosedur yang cocok.

Tujuan perusahaan adalah laba, dan perencanaan diperlukan untuk mencapainya. Controller

memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa rencana didukung oleh semua manajemen. Implikasi

dari rencana yang terintegrasi ialah bahwa semua bagiannya akan berhubungan bersama-sama dan

mendukung tujuan-tujuan perusahaan. Dengan mengasumsikan telah ada pengekuan akan perlunya suau

rencana, dan adanya keinginan berpartisipasi dari semua tingkatan manajemen, maka controller

mempunyai tanggung jawab untuk memastikan bahwa bagian-bagian di dalamnya adalah baik dan cocok

satu sama lainnya. Apabila rencan telah disatukan, controller harus menguji atau menilai kewajarannya

dan melaporkan pada pimpinan tertinggi mencapai temuannya.

2. Fungsi pengendalian (control)

Menegmbangkan dan merevisi norma-norma ( standart) yang memuaskan sebagai ukuran

pelaksanaan, dan menyediakan pedoman bagi para anggota manjemen yang lain dalam menjamin adanya

penyesuian hasil pelaksanaan yang sebenarnya terhadap norma standar.

Fungsi pengendalian manajemen adalah pengukuran dan perbaikan terhadap pelaksanaan sehingga

tujuan dan rencan perusahaan dapat di capai. Pengendalian manajemen mencoba agar pelaksanaan sesuai

pelaksanaan sesuai dan cocok dengan rencana dan standar.

3. Pelaporan (reporting)

Menyusun, menganalisa da menginterprestasikan hasil-hasil keuangan untuk digunakan oleh

manajemen dalm proses pengambilan keputusan, mengevaluasi data, menyiapkan dan menyampaikan

Page 3: Fungsi Controller 3

berkas-berkas laporan ekstern yang diperlukan oleh instansi pemerintah, para pemegang saham, institusi

keuangan, para pelanggan dan masyarakat umum.

Fungsi pelaporan mencakup pengintegrasian angka-angka. Fungsi pelaporan disertai interprestai

yang diperlukan membuka kesempatan hidup bagi angka-anga dan membuatnya menjadi berarti.

4. Fungsi akuntansi ( acconting)

Mendesain, menetapkan dan memelihara system akuntansi keuangan dan biaya pada semua jenjang

perusahaan, untuk dapat mencata secara wajar semua transaksi keuangan dalam pembukuan agar sesuai

dengan prinsip-pinsip akuntansi yang sehat, disertai dengan pengendalian intern yang memadai.

Pencatatan transaksi-transaksi keuangan secara sistematis sering dipandang sebagai fungsi pokok

dari controller. Dan yang lebih penting adalah aspek-aspek manajemen dari akuntansi tersebut.

5. Tanggung jawab utama lainnya

Mengelola dan mengawasi fungsi-fungsi misalnya fungsi perpajakan, memelihara hubungan yang

sesuai dengan auditor intern dan ekstern, mengadakan dan menata program-program asuransi,

mengembangkan dan memelihara sistem dan prosedur, mengawasi fungsi kebendaharaan yang telah

dilimpahkan.

F. Status organisatoris

Untuk mencapai tugas secara efektif, controller harus mempunyai suatu hubungan yang setara

dengan semua pimpinan fungsional utama lainnya. Controller yang cakap dapat menduduki posisi yang

nomor dua pentingnya setelah pimpinan tertentu. Status organisatoris controller menurut Dewan

Komisaris dari FEI (Finansial Executive Institute) adalah sebagai berikut:

1. Controller harus merupakan seorang pimpinan ekslusif pada tingkat pengambilan kebijaksanaan

yang bertanggung jawab langsung kepada pimpinan tertinggi dari perusahaan.

2. Controller perlu diharuskan oleh dewan direksi untuk menyajikan secra langsung laporan-laporan

periodik yang mencangkup hasil-hasil operasi dan kondisi-kondisi keuangan perusahaan besama-

sama dengan informasi lain.

3. Controller sebaiknya menjadi seorang anggota dari dewan direksi dan dari semua kelompok pembuat

kebijaksanaan tertinggi lainnya.

G. Sumber kewenangan controller

Luasnya kewenangan dan tanggung jawab controller dapat ditetapkan menurut: (1) ketentuan dalam

anggaran rumah tangga, (2) menurut resolusi dari komisi eksekutif, atau (3) menurut perintah umum dari

presiden direktur.

Pada pokoknya”controller dapat menjadi pejabat utama yang diserahi tugas menyelenggarakan

catatan pembukuan perusahaan”. Sebagian besar ketentuan juga mencangkup pernyataan bahwa dia

Page 4: Fungsi Controller 3

dapat memiliki wewenang dan tugas-tugas lain yang mungkin dilimpahkan padanya oleh dewan direksi,

atau oleh komisi ekssekutif, atau oleh presiden direktur.

H. Ciri-ciri tugas controller

1. Controller merupakan seorang eksekutif staf, yang funsi utamanya adalah mengembangkan suatu

organisasi dan sistem perkiraan, kebijaksanaan, catatan dan prosedur yang akan menyediakan

data yang dapat dianalisa dan diinteprestasikan oleh para pimpinan fungsional lain dalam

pengambilan keputusan untuk mencapai sasaran dan tujuan perusahaan.

2. Meskipun tanggung jawab untuk mengarahkan operasi dilimpahkan pada para pimpinan

fungsional yang lain, tetapi controller harus sanggup memahami dan menjalin hubungan dan

msalah-masalah mereka, agar dia efektif dan dapat membantu untuk mengantisipasikan

kebutuhan-kebutuhan ini, dan memperoleh kepercayaaan dari para pimpinan lain.

3. Agar dapat berguna, fakta-fakta, informasi dan data harus dikomunikasikan sedemikian rupa

sehingga mudah dimengerti oleh mereka yang membutuhkan. Controller harus mengerti

kebutuhan yang nyata, mengembangkan fakta-fakta dan data yang perlu, menyediakan

interprestasi yang perlu untuk mengurangi tugas dari pimpinan yang lain.

4. Controller harus mempunyai kesanggupan untuk menerjemahkan fakta dan data statistik ke dalam

bentuk trend (arah) dan hubungan-hubungannya.

5. Controller harus cermat dalam temuan dan pelaporannya, dia juga harus memiliki kesanggupan

untuk melihat ke depan dan sanggup memberi penilaian terhadap masa yang akan datang.

6. Perusahaan yang sukses selalu mengambil tindakan positif tepat pada waktunya. Oleh karena itu,

Controller harus bisa mengembangkan dan menyediakan informasi secepatnya.

7. Controller harus mengadakan tindak lanjut terhadap penelitian dan interprestasinya.

8. Controller harus dapat diandalkan oleh para pimpinan dengan menyediakan informasi yang

cermat dan segera, disertai suatu sikap ingin membantu.

9. Controller harus jujur dan tidak memihak.

10. Controller harus sanggup memasarkan atau menjaual ide kemampuan analitis dan fungsi

totalnya.

11. Controller harus menyadari keterbatasannya, karena ia bukan merupakan pengganti bagi

kemampuan pimpinan.

Page 5: Fungsi Controller 3

I. Kualifikasi Controller

Kualifikasi dari seorang Controller yang efektif adalah sebagai berikut:

1. Dasar teknis yang sangat baik dalam akuntansi dan akuntansi biaya, serta mengenai prinsip-

prinsip akuntansi.

2. Pemahaman terhadap prinsip-prinsip perekonomian, pengorganisasian dan pengendalian.

3. Pemahaman umum mengenai jenis industri dalam perusahaan tergolong baik.

4. Pemahaman yangmendalam mengenai perusahaan.

5. Kemampuan untuk berkomunikasi dengan semua tingkatan manajemen.

6. Kemampuan menyatakan ide dengan jelas.

7. Kemampuan untuk menggerakan orang-orang lain untuk mencapai tindakan dan hasil yang

positif.