Fungsi Controller 3
description
Transcript of Fungsi Controller 3
BAB III
FUNGSI CONTROLLERSHIP
A. Evaluasi dalam tugas-tugas manajemen keuangan
Dalam periode ini telah lahir dan terjadi pengembangan fungsi conterllership yang terpisah,
kegiatan finansial yang makin bertambah telah memaksa adanya pendelehasian wewenang dan tanggung
jawab yang lebih luas dalam banyak perusahaan. Bertambah besarnya perusahaan telah menuntut
pengecekan dan pengimbangan yang lebih banyak serta pengendalian intern yang lebih baik dalam
perusahaan, yang terpenting adalah adanya permintaan akan praktek-praktek mamajemen yang lebih baik,
yang telah menimbulkan keperluan akan akuntansi yang lebih memadai dan informasi pengaendalian
manajemen yang lebih efektif.
B. Hal yang hakiki bagi fungsi controllership
Controllership harus melakukan kegiatan-kegiatan akuntansi, tetapi dia tidak harus membatasi
peranannya hanya dalam fungsi pencatatan. Lebih layak agar dia memperluas fungsi akuntansi kepada
aplikasi manajemennya. Hal ini penting untuk pemenuhan fungsi controllership secara wajar ialah
adanya suatu sikap pemikiran yang memberi semangat danmenghidupkan data finansial dengan
menerapkan terhadap kegiatan perusahaan dimasa mendatang. Ini merupakan suatu konsep yang
memandang ke depan, yaitu suatu cara pendekatan analisis yang terarah yang membawakn keseimbangan
bagi sitem perencanaan dan pengendalian manajemen. Pandangan controller seharusnya sama dengan
pandangan pimpinan, yaitu sesuatu dapat menuntun pemikiran pemimpin pada kombinasi operasi-operasi
yang paling menguntungkan.
C. Berbagai sebutan untuk jabatan controllership
Tugas-tugas controller kadang-kadang dipikil oleh seorang akuntan, manajer kantor, controller,
bendaharawan, asisten bendaharawan, atau sekretaris. Dengan semakndlin bertambahnya tekanan pada
pengendalian akuntansi, maka istilah “controllership”telah memperoleh pengakuan yang selayaknya.
Terutama dalam perusahaan-perusahaan yang lebih besar, lebih rumit dan lebih terorganisir. Istilah
controller lebih tepat menggambarkan tanggung jawab dari fungsi yang telah diperluas. Controller
merupakan sebutan atau title yang dipergunakan untuk menunjukkan jabatan kepala departemen di
akuntansi yang bertanggung jawabuntuk bidang statistic dan pengendalian keuangan.
D. Prinsip-prinsip controllership berlaku terhadap semu jenis perusahaan
Pada dasarnya masalah-masalah manajemen tidak jauh berbeda tidak jauh berbeda diantara
berbagai jenis industry dan perusahaan. Selalu akan terdapat masalah-masalah penetapan kebijaksanaan
perencanaan tindakan untuk masa mendatang, masalah rganisasi, pengarahan usaha dan pengendalian
penjualan, serta pengendalian produksi dan biaya produksi.
Fungsi controllership tidak terbatas pada perusahaan-perusahaan besar saja, sebuah perusahaan
tidak perlu terlebih dahulu menjadi perusahaan besar untuk dapat memberikan kesempatan yang luas bagi
seorang controller yang cakap untuk membuktikan kegunaan dan nilainya bagi perusahaan.
E. Fungsi dasar controllership
1. Fungsi perencanaan (planning)
Menetapkan dan memelihara suatu rencana operasi yang terintgrasi sejalan dengan sasaran dan
tujuan perusahaan, baik jangka pendek maupun jangka panjang, menganalisa, merevisi,
mengkomnunikasikan kepada semua tingkat manajemen serta menggunakn system-sistem dan prosedur-
prosedur yang cocok.
Tujuan perusahaan adalah laba, dan perencanaan diperlukan untuk mencapainya. Controller
memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa rencana didukung oleh semua manajemen. Implikasi
dari rencana yang terintegrasi ialah bahwa semua bagiannya akan berhubungan bersama-sama dan
mendukung tujuan-tujuan perusahaan. Dengan mengasumsikan telah ada pengekuan akan perlunya suau
rencana, dan adanya keinginan berpartisipasi dari semua tingkatan manajemen, maka controller
mempunyai tanggung jawab untuk memastikan bahwa bagian-bagian di dalamnya adalah baik dan cocok
satu sama lainnya. Apabila rencan telah disatukan, controller harus menguji atau menilai kewajarannya
dan melaporkan pada pimpinan tertinggi mencapai temuannya.
2. Fungsi pengendalian (control)
Menegmbangkan dan merevisi norma-norma ( standart) yang memuaskan sebagai ukuran
pelaksanaan, dan menyediakan pedoman bagi para anggota manjemen yang lain dalam menjamin adanya
penyesuian hasil pelaksanaan yang sebenarnya terhadap norma standar.
Fungsi pengendalian manajemen adalah pengukuran dan perbaikan terhadap pelaksanaan sehingga
tujuan dan rencan perusahaan dapat di capai. Pengendalian manajemen mencoba agar pelaksanaan sesuai
pelaksanaan sesuai dan cocok dengan rencana dan standar.
3. Pelaporan (reporting)
Menyusun, menganalisa da menginterprestasikan hasil-hasil keuangan untuk digunakan oleh
manajemen dalm proses pengambilan keputusan, mengevaluasi data, menyiapkan dan menyampaikan
berkas-berkas laporan ekstern yang diperlukan oleh instansi pemerintah, para pemegang saham, institusi
keuangan, para pelanggan dan masyarakat umum.
Fungsi pelaporan mencakup pengintegrasian angka-angka. Fungsi pelaporan disertai interprestai
yang diperlukan membuka kesempatan hidup bagi angka-anga dan membuatnya menjadi berarti.
4. Fungsi akuntansi ( acconting)
Mendesain, menetapkan dan memelihara system akuntansi keuangan dan biaya pada semua jenjang
perusahaan, untuk dapat mencata secara wajar semua transaksi keuangan dalam pembukuan agar sesuai
dengan prinsip-pinsip akuntansi yang sehat, disertai dengan pengendalian intern yang memadai.
Pencatatan transaksi-transaksi keuangan secara sistematis sering dipandang sebagai fungsi pokok
dari controller. Dan yang lebih penting adalah aspek-aspek manajemen dari akuntansi tersebut.
5. Tanggung jawab utama lainnya
Mengelola dan mengawasi fungsi-fungsi misalnya fungsi perpajakan, memelihara hubungan yang
sesuai dengan auditor intern dan ekstern, mengadakan dan menata program-program asuransi,
mengembangkan dan memelihara sistem dan prosedur, mengawasi fungsi kebendaharaan yang telah
dilimpahkan.
F. Status organisatoris
Untuk mencapai tugas secara efektif, controller harus mempunyai suatu hubungan yang setara
dengan semua pimpinan fungsional utama lainnya. Controller yang cakap dapat menduduki posisi yang
nomor dua pentingnya setelah pimpinan tertentu. Status organisatoris controller menurut Dewan
Komisaris dari FEI (Finansial Executive Institute) adalah sebagai berikut:
1. Controller harus merupakan seorang pimpinan ekslusif pada tingkat pengambilan kebijaksanaan
yang bertanggung jawab langsung kepada pimpinan tertinggi dari perusahaan.
2. Controller perlu diharuskan oleh dewan direksi untuk menyajikan secra langsung laporan-laporan
periodik yang mencangkup hasil-hasil operasi dan kondisi-kondisi keuangan perusahaan besama-
sama dengan informasi lain.
3. Controller sebaiknya menjadi seorang anggota dari dewan direksi dan dari semua kelompok pembuat
kebijaksanaan tertinggi lainnya.
G. Sumber kewenangan controller
Luasnya kewenangan dan tanggung jawab controller dapat ditetapkan menurut: (1) ketentuan dalam
anggaran rumah tangga, (2) menurut resolusi dari komisi eksekutif, atau (3) menurut perintah umum dari
presiden direktur.
Pada pokoknya”controller dapat menjadi pejabat utama yang diserahi tugas menyelenggarakan
catatan pembukuan perusahaan”. Sebagian besar ketentuan juga mencangkup pernyataan bahwa dia
dapat memiliki wewenang dan tugas-tugas lain yang mungkin dilimpahkan padanya oleh dewan direksi,
atau oleh komisi ekssekutif, atau oleh presiden direktur.
H. Ciri-ciri tugas controller
1. Controller merupakan seorang eksekutif staf, yang funsi utamanya adalah mengembangkan suatu
organisasi dan sistem perkiraan, kebijaksanaan, catatan dan prosedur yang akan menyediakan
data yang dapat dianalisa dan diinteprestasikan oleh para pimpinan fungsional lain dalam
pengambilan keputusan untuk mencapai sasaran dan tujuan perusahaan.
2. Meskipun tanggung jawab untuk mengarahkan operasi dilimpahkan pada para pimpinan
fungsional yang lain, tetapi controller harus sanggup memahami dan menjalin hubungan dan
msalah-masalah mereka, agar dia efektif dan dapat membantu untuk mengantisipasikan
kebutuhan-kebutuhan ini, dan memperoleh kepercayaaan dari para pimpinan lain.
3. Agar dapat berguna, fakta-fakta, informasi dan data harus dikomunikasikan sedemikian rupa
sehingga mudah dimengerti oleh mereka yang membutuhkan. Controller harus mengerti
kebutuhan yang nyata, mengembangkan fakta-fakta dan data yang perlu, menyediakan
interprestasi yang perlu untuk mengurangi tugas dari pimpinan yang lain.
4. Controller harus mempunyai kesanggupan untuk menerjemahkan fakta dan data statistik ke dalam
bentuk trend (arah) dan hubungan-hubungannya.
5. Controller harus cermat dalam temuan dan pelaporannya, dia juga harus memiliki kesanggupan
untuk melihat ke depan dan sanggup memberi penilaian terhadap masa yang akan datang.
6. Perusahaan yang sukses selalu mengambil tindakan positif tepat pada waktunya. Oleh karena itu,
Controller harus bisa mengembangkan dan menyediakan informasi secepatnya.
7. Controller harus mengadakan tindak lanjut terhadap penelitian dan interprestasinya.
8. Controller harus dapat diandalkan oleh para pimpinan dengan menyediakan informasi yang
cermat dan segera, disertai suatu sikap ingin membantu.
9. Controller harus jujur dan tidak memihak.
10. Controller harus sanggup memasarkan atau menjaual ide kemampuan analitis dan fungsi
totalnya.
11. Controller harus menyadari keterbatasannya, karena ia bukan merupakan pengganti bagi
kemampuan pimpinan.
I. Kualifikasi Controller
Kualifikasi dari seorang Controller yang efektif adalah sebagai berikut:
1. Dasar teknis yang sangat baik dalam akuntansi dan akuntansi biaya, serta mengenai prinsip-
prinsip akuntansi.
2. Pemahaman terhadap prinsip-prinsip perekonomian, pengorganisasian dan pengendalian.
3. Pemahaman umum mengenai jenis industri dalam perusahaan tergolong baik.
4. Pemahaman yangmendalam mengenai perusahaan.
5. Kemampuan untuk berkomunikasi dengan semua tingkatan manajemen.
6. Kemampuan menyatakan ide dengan jelas.
7. Kemampuan untuk menggerakan orang-orang lain untuk mencapai tindakan dan hasil yang
positif.