Full-peningkatan Kreativitas Siswa Dalam Proses Belajar Fisika Pada Konsep Gelombang Elektromagnet...

5
186 Fadiyah Suryani,dkk/Peningkatan Kreativitas Siswa Dalam Proses Belajar Fisika Pada Konsep Gelombang Elektromagnet Melalui Pembelajaran Think, Write, And Talk Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVI HFI Jateng & DIY, Purworejo 14 April 2012 ISSN : 0853-0823 Peningkatan Kreativitas Siswa dalam Proses Belajar Fisika pada Konsep Gelombang Elektromagnet Melalui Pembelajaran Think, Write, and Talk Fadiyah Suryani, Fatkhulloh Program Magister Pendidikan Fisika, Universitas Ahmad Dahlan Jl. Pramuka 42, Sidikan, Umbulharjo, Yogyakarta 55161 [email protected] , [email protected] Abstrak – Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan kreativitas siswa dalam berfikir kritis, berkarya dan berkomunikasi pada pembelajaran fisika konsep gelombang elektrogmagnet dengan model pembelajaran Think, Write, and Talk. Penelitian ini dilaksanakan pada kelas XG yang berjumlah 34 siswa. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research) sebanyak 2 siklus , yaitu : 1. Siswa diberi kesempatan untuk mencari sumber belajar sendiri dan menuliskan konsep-konsep atau ide-ide penting kemudian menyampaikan kepada siswa lain. 2. Disiapkan sumber belajar kemudian menuliskan konsep atau ide-ide dan disampaikan kepada siswa lain. Hasil analisis data menunjukkan bahwa pembelajaran dengan model think, write, and talk dapat meningkatkan kreativitas siswa dalam berfikir kritis, bertanya dan berkarya untuk menemukan konsep dan ide-ide baru. Tiap siklus ada peningkatan hasil belajar, yaitu siklus 1 naik 34,1 % , siklus 2 naik 21,1 % sehingga kegiatan pembelajaran dengan model think, write, and talk dapat meningkatkan kreativitas belajar siswa, menimbulkan keberanian bertanya dan menyampaikan pendapat secara aktif serta meningkatkan hasil belajar siswa. Kata kunci : kreativitas siswa, proses belajar fisika, pembelajaran think, write, and talk Abstract – The purpose of this study is to enhance the creativity of students in critical thinking, working and communicating on learning of physics concepts to the learning model wave electromagnet Think, Write, and Talk. The research was carried out on the XG-class student who numbered 34. This study uses action research by two cycles, namely: 1. Students are given the opportunity to find the source of self-study and write the concepts or important ideas and communicate to other students. 2.Prepared learning resources and then write down the concepts or ideas transmitted to the other students. The results of data analysis showed that the model of learning think, write, and talk can enhance the creativity of students in critical thinking, asking questions and working to find concepts and new ideas. Tthere is an increase in learning outcomes, cycle 1 rise 34.1% , cycle 2 is up 21.1% so that the model of learning activities to think, write, and talk can enhance the creativity of student learning, creating and delivering the courage to ask the opinion actively and to improve student learning outcomes Key words : students’ creativity, the process of learning physics, learning think, write, and talk I. PENDAHULUAN Mata pelajaran Fisika selalu dianggap sulit oleh siswa, sehingga prestasi siswa pada mata pelajaran fisika banyak yang rendah. Berbagai macam metode pembelajaran telah di coba untuk menarik perhatian siswa dalam upaya maningkatkan kualitas pembelajaran. Dengan adanya variasi metode pembelajaran di kelas diharapkan ada peningkatan kualitas pembelajaran, siswa semakin termotivasi dalam belajar, daya kreativitas akan semakin meningkat. Pada konsep Gelombang Elektromagnet di Kelas X Semester 2 adalah materi yang berisi banyak pemahaman, hafalan bukan soal menghitung sehingga siswa banyak yang kurang berminat terhadap materi ini, siswa banyak yang tidak aktif. Selain itu kondisi siswa kelas XG SMA N 5 Yogyakarta berjumlah 34 siswa relatif heterogen, baik dari segi ekonomi, kemampuan akademik, kreativitas maupun sarana yang dimilikinya. Setiap satu bangku siswa sudah memiliki buku pelajaran fisika, tapi kemampuan anak untuk membaca sangat kurang. Dan kemampuan anak untuk bertanya dan menjawab pertanyaan juga masih kurang, dari 36 siswa yang bertanya hanya 12 siswa yang aktif. Hanya sekitar 15 anak yang aktif untuk menjawab pertanyaan dari guru. Dalam kenyataan bahwa keterlibatan seseorang dalam proses berfikir aktif kreatif merupakan factor fundamental untuk menciptakan perasaan sehat secara psikologis dan dalam mengembangkan potensi manusia secara utuh. Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dijadikan suatu landasan untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas. Tindakan yang harus dilakukan untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan inovasi pembelajaran menggunakan metode kooperatif model pembelajaran Think, Write, and Talk khususnya pada konsep gelombang elektromagnet sebagai suatu usaha

description

ptk fisika

Transcript of Full-peningkatan Kreativitas Siswa Dalam Proses Belajar Fisika Pada Konsep Gelombang Elektromagnet...

  • 186 Fadiyah Suryani,dkk/Peningkatan Kreativitas Siswa Dalam Proses Belajar Fisika Pada Konsep Gelombang Elektromagnet Melalui Pembelajaran Think, Write, And Talk

    Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVI HFI Jateng & DIY, Purworejo 14 April 2012

    ISSN : 0853-0823

    Peningkatan Kreativitas Siswa dalam Proses Belajar Fisika pada Konsep Gelombang Elektromagnet Melalui Pembelajaran Think, Write, and Talk Fadiyah Suryani, Fatkhulloh Program Magister Pendidikan Fisika, Universitas Ahmad Dahlan Jl. Pramuka 42, Sidikan, Umbulharjo, Yogyakarta 55161 [email protected], [email protected]

    Abstrak Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan kreativitas siswa dalam berfikir kritis, berkarya dan berkomunikasi pada pembelajaran fisika konsep gelombang elektrogmagnet dengan model pembelajaran Think, Write, and Talk. Penelitian ini dilaksanakan pada kelas XG yang berjumlah 34 siswa. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research) sebanyak 2 siklus , yaitu : 1. Siswa diberi kesempatan untuk mencari sumber belajar sendiri dan menuliskan konsep-konsep atau ide-ide penting kemudian menyampaikan kepada siswa lain. 2. Disiapkan sumber belajar kemudian menuliskan konsep atau ide-ide dan disampaikan kepada siswa lain. Hasil analisis data menunjukkan bahwa pembelajaran dengan model think, write, and talk dapat meningkatkan kreativitas siswa dalam berfikir kritis, bertanya dan berkarya untuk menemukan konsep dan ide-ide baru. Tiap siklus ada peningkatan hasil belajar, yaitu siklus 1 naik 34,1 % , siklus 2 naik 21,1 % sehingga kegiatan pembelajaran dengan model think, write, and talk dapat meningkatkan kreativitas belajar siswa, menimbulkan keberanian bertanya dan menyampaikan pendapat secara aktif serta meningkatkan hasil belajar siswa.

    Kata kunci : kreativitas siswa, proses belajar fisika, pembelajaran think, write, and talk Abstract The purpose of this study is to enhance the creativity of students in critical thinking, working and communicating on learning of physics concepts to the learning model wave electromagnet Think, Write, and Talk. The research was carried out on the XG-class student who numbered 34. This study uses action research by two cycles, namely: 1. Students are given the opportunity to find the source of self-study and write the concepts or important ideas and communicate to other students. 2.Prepared learning resources and then write down the concepts or ideas transmitted to the other students. The results of data analysis showed that the model of learning think, write, and talk can enhance the creativity of students in critical thinking, asking questions and working to find concepts and new ideas. Tthere is an increase in learning outcomes, cycle 1 rise 34.1% , cycle 2 is up 21.1% so that the model of learning activities to think, write, and talk can enhance the creativity of student learning, creating and delivering the courage to ask the opinion actively and to improve student learning outcomes Key words : students creativity, the process of learning physics, learning think, write, and talk I. PENDAHULUAN

    Mata pelajaran Fisika selalu dianggap sulit oleh siswa, sehingga prestasi siswa pada mata pelajaran fisika banyak yang rendah. Berbagai macam metode pembelajaran telah di coba untuk menarik perhatian siswa dalam upaya maningkatkan kualitas pembelajaran.

    Dengan adanya variasi metode pembelajaran di kelas diharapkan ada peningkatan kualitas pembelajaran, siswa semakin termotivasi dalam belajar, daya kreativitas akan semakin meningkat.

    Pada konsep Gelombang Elektromagnet di Kelas X Semester 2 adalah materi yang berisi banyak pemahaman, hafalan bukan soal menghitung sehingga siswa banyak yang kurang berminat terhadap materi ini, siswa banyak yang tidak aktif.

    Selain itu kondisi siswa kelas XG SMA N 5 Yogyakarta berjumlah 34 siswa relatif heterogen, baik dari segi ekonomi, kemampuan akademik, kreativitas maupun sarana yang dimilikinya. Setiap satu bangku

    siswa sudah memiliki buku pelajaran fisika, tapi kemampuan anak untuk membaca sangat kurang. Dan kemampuan anak untuk bertanya dan menjawab pertanyaan juga masih kurang, dari 36 siswa yang bertanya hanya 12 siswa yang aktif. Hanya sekitar 15 anak yang aktif untuk menjawab pertanyaan dari guru. Dalam kenyataan bahwa keterlibatan seseorang dalam proses berfikir aktif kreatif merupakan factor fundamental untuk menciptakan perasaan sehat secara psikologis dan dalam mengembangkan potensi manusia secara utuh.

    Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dijadikan suatu landasan untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas. Tindakan yang harus dilakukan untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan inovasi pembelajaran menggunakan metode kooperatif model pembelajaran Think, Write, and Talk khususnya pada konsep gelombang elektromagnet sebagai suatu usaha

  • Fadiyah Suryani,dkk/Peningkatan Kreativitas Siswa Dalam Proses Belajar Fisika Pada Konsep Gelombang Elektromagnet Melalui Pembelajaran Think, Write, And Talk

    187

    Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVI HFI Jateng & DIY, Purworejo 14 April 2012

    ISSN : 0853-0823

    meningkatkan kreatvitas siswa dalam pembelajaran fisika melalui penelitian tindakan kelas.

    Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, dapat diidentifikasi masalah dalam kegiatan belajar mengajar fisika adalah kurangnya kreativitas siswa dan rendahnya kemampuan siswa untuk bertanya dan menjawab pertanyaan. Sehingga rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : bagaimana meningkatkan kreativitas belajar siswa melalui metode kooperatif model Think, Write, and Talk pada konsep Gelombang Elektromagnet kelas XG SMA N 5 Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012 ?

    II. KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Kreativitas

    Kreatif adalah kemampuan seseorang untuk melahir-kan sesuatu yang baru atau relatif baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya [1].

    Proses kreatif mengalir melalui lima tahap, yaitu : persiapan dengan mendefinisikan masalah, tujuan atau tantangan; inkubasi dengan mencerna fakta-fakta dan mengelolahnya dalam pikiran; iluminasi yaitu mendesak ke permukaan, gagasan-gagasan bermunculan; verivikasi dengan memastikan apakah solusi itu benar-benar memecahkan masalah; aplikasi.[1]

    Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa para siswa pada umumnya memandang penekanan pada kreativitas ternyata lebih menantang dan memotivasi mereka dalam belajar.[2] B. Pembelajaran Model Think, Write, and Talk

    Metode think, write, and talk adalah suatu pem-belajaran yang dimulai dengan bacaannya kemudian dikomunikasikan melalui presentasi dan diskusi. Dari hasil presentasi ini kemudian dilaporkan [3].

    Think, write, and talk merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang memilkiki empat langkah penting dalam pelaksanaannya . Empat langkah penting itu adalah : berfikir (thinking), menulis (writing), berdiskusi (talking ), hasil tulisan siswa dikumpulkan untuk dinilai.[4]

    Terdapat dasar teori yang kuat untuk memprediksi bahwa metode pembelajaran kooperatif yang menggunakan tujuan kelompok dan tanggung jawab individual akan meningkatkan pencapaian prestasi siswa.[5]

    III. METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian

    Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan yang terfokus dalam kegiatan di kelas . Tindakan kelas ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 Yogyakarta pada kelas XG semester 2 tahun ajaran 2011/2012 dengan Standar Kompetensi memahami konsep dan prinsip gelombang elektromagnetik pada kompetensi dasar mendeskripsikan spectrum gelombang elektromagnetik dan menjelaskan aplikasi dalam pada kehidupan .

    B.Tekhnik Pengumpulan Data Jenis data yang didapat adalah data kuantitatif dan

    kualitatif, yaitu sebagai berikut : 1. Data hasil belajar diambil dengan cara memberikan

    tes kepada siswa setelah selesai tindakan. 2. Data pelaksanaan pembelajaran diperoleh dari hasil

    pengamatan kolaborator selama pelaksanaan tindakan tiap siklus dengan menggunakan instrument observasi kegiatan guru dan siswa pada saat proses belajar mengajar di kelas.

    3. Data refleksi guru dan siswa diambil dengan cara pemberian angket kepada siswa dan guru setelah selesai tiap siklus.

    C. Rencana dan Prosedur Penelitian Siklus 1 1. Perencanaan

    a. Menyusun RPP pada KD mendeskripsikan spectrum gelombang electromagnet .

    b. Mempersiapkan instrumen penelitian untuk guru dan siswa.

    c. Menyiapkan format evaluasi pretes, postes,sumber belajar yang berupa materi diskusi dan mengem-bangkan scenario pembelajaran dengan model think, write, and talk.

    2. Tindakan a. Guru melakukan apersepsi, motivasi untuk meng-

    arahkan siswa memasuki KD yang akan dibahas dan menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

    b. Guru menjelaskan materi pelajaran hari itu dengan menjelaskan langkah kerja model pembelajaran Think, write and talk.

    c. Guru membagi kelompok dalam enam kelompok dan memotivasi peserta untuk berpartisipasi dalam diskusi kelompok dan menuliskan hasilnya pada kertas yang disediakan.

    d. Guru memberikan kesempatan pada masing-masing kelompok untuk menampilkan hasil kerja kelompok

    3.Pengamatan a. Observasi (kolaborasi) mengamati kegiatan guru

    pada saat pembelajaran dan mengamati kegiatan siswa dengan menggunakan instrument pengamatan pembelajaran guru dan siswa.

    b. Guru mengevaluasi respon siswa selama pembelajaran dan dari angket yang diisi siswa.

    c. Guru mengevaluasi kegiatannya dengan menggunakan angket guru.

    4.Refleksi Siklus 2

    Siklus 2 dilaksanakan seperti pada siklus 1 dengan materi yang berbeda, yaitu dengan langkah-langkah perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran, setiap siklus diamati oleh kolaborator untuk mengetahui pelaksanaan tindakan dapat menghasilkan perubahan yang diinginkan.

  • 188 Fadiyah Suryani,dkk/Peningkatan Kreativitas Siswa Dalam Proses Belajar Fisika Pada Konsep Gelombang Elektromagnet Melalui Pembelajaran Think, Write, And Talk

    Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVI HFI Jateng & DIY, Purworejo 14 April 2012

    ISSN : 0853-0823

    Pemantauan dilaksanakan 1 orang kolaborator dengan mengisi instrumen yang sudah disiapkan. D. Analisis Hasil Refleksi

    Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini akan dianalisis sebagai berikut. 1. Perubahan yang terjadi pada siswa saat pembelajaran

    maupun sesudah pembelajaran akan dilakukan analisis deskripsi, memaparkan data hasil pengamatan, dan hasil angket siswa pada setiap akhir siklus dengan membandingkan hasil yang dicapai setiap siklus.

    2. Peningkatan hasil belajar setiap siklus dengan meng-gunakan analisis kuantitatif dengan rumus :

    %100rate Base

    rate Base-ratePost =P (1)

    keterangan : P = presentase peningkatan Posrate = nilai sesudah diberikan tindakan Baserate = nilai sebelum tindakan

    Berdasarkan hasil pengamatan, angket dan tes akhir siklus, apabila masih dirasakan gagal, peneliti mencari dugaan penyebab kekurangan dan sekaligus mencari alternative solusi untuk dirancang pada tindakan berikutnya. Tolak ukur refleksi penelitian tindakan kelas ini adalah 1. Adanya peningkatan kreativitas yang terlihat pada

    antusias, aktivitas, dan rasa senang siswa dalam pembelajaran Fisika secara signifikan pada setiap siklus.

    2. Adanya peningkatan nilai ulangan yang signifikan pada setiap siklus.

    IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan data yang diperoleh dari kegiatan

    pembelajaran implementasi model think, write, and talk yang telah dilaksanakan, meliputi hasil observasi, kegiatan siswa saat proses belajar, dan hasil angket siswa pada setiap akhir dan hasil ulangan sebelum dan setiap akhir ulangan.

    A. Siklus 1

    Pada siklus 1 yang berpedoman pada skenario pembelajaran (RPP 1) Kompetensi Dasar 6.1 Mendes-kripsikan spectrum gelombang elektromagnetik, peneliti melakukan apersepsi untuk memberikan motivasi dan mengarahkan siswa, menjelaskan tujuan yang akan dicapai, menjelaskan langkah-langkah pembelajaran, mengarahkan agar siswa berkumpul sesuai dengan daftar kelompok. Setiap kelompok diberi permasalahan yang harus dipelajari dan didiskusikan. Siswa diberi kesempatan mencari sumber belajar dan berdiskusi kemudian masing-masing kelompok harus menulis hasil diskusi kelompok. .

    Pada saat yang sama, kolaborator melakukan peng-amatan dengan mengisi instrument yang sudah disiapkan, yang meliputi pengamatan kegiatan guru, siswa saat kegiatan belajar mengajar.

    Setiap kelompok melakukan diskusi dan menyampaikan hasil diskusi dengan kreativitas yang berbeda-beda untuk setiap kelompok. Kreativitas siswa dapat diukur dengan menggunakan angket observasi, seperti pada Tabel 1dan Tabel 2.

    Berdasarkan data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa siswa belum siap menghadapi model pembelajaran Think, write, and talk, dimana persentase yang diperoleh tidak memuaskan.

    Hasil angket kreativitas siswa dalam kelompok pada saat proses belajar mengajar, seperti pada tabel dibawah ini. Berdasarkan data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa siswa belum siap menghadapi model pembelajaran Think, write, and talk, dimana persentase yang diperoleh tidak memuaskan. Melihat dari hasil pengamatan pada siklus 1 antusias siswa dalam mengikuti pelajaran baik, tapi untuk no 2 sampai 7 dan10 masih kategori cukup, no 8 dan 9 masuk kategori kurang.

    Tabel 1. Angket kreativitas siswa dalam kelompok No Aspek yang diobservasi Siklus 1 Siklus 2 1 Aktif berdiskusi 83% 100% 2 Aktif mencari sumber belajar 50% 100% 3 Efektivitas pemanfaatan waktu 67% 83% 4 Partisipasi setiap anggota kelompok 50% 83% 5 Lancar pada saat presentasi 33% 83%

    6 Lancar saat menjawab pertanyaan antar kelompok 50% 67%

    7 Memahami tugas masing-masing dalam kelompok 67% 100%

    8 Aktif dalam menuangkan ide-ide dalam kelompok 50% 100%

    9 Mengajukan pertanyaan dan mengemukakan ide 50% 67%

    10 Rapi dan lengkap menyimpulkan hasil diskusi 50% 83%

    11 Dapat menuliskan pekerjaan kelompok dan menampilkannya 67% 100%

    Tabel 2. Angket kreativitas siswa pada siklus 1 dan siklus 2

    No Aspek yang diobservasi Siklus 1 Siklus 2

    1 Antusias siswa dalam mengikuti pelajaran Baik Baik Sekali

    2 Keaktifan siswa dalam mencari sumber belajar Cukup Baik Sekali

    3 Kelancaran mengemukakan ide dalam memecahkan masalah Cukup Baik

    4 Kemampuan dalam menghimpun hasil diskusi Cukup Baik

    5 Ketelitian dalam menghimpun hasil diskusi Cukup Baik

    6 Keaktifan dalam bertanya Cukup Baik 7 Keaktifan siswa dalam diskusi Cukup Baik Sekali

    8 Kelancaran siswa dalam menjawab pertanyaan Kurang Baik

    9 Keaktifan siswa dalam menuangkan ide-ide ke dalam tulisan

    Kurang Baik

    10 Semangat dalam menampilkan hasil pekerjaan kelompok Cukup Baik Sekali

  • Fadiyah Suryani,dkk/Peningkatan Kreativitas Siswa Dalam Proses Belajar Fisika Pada Konsep Gelombang Elektromagnet Melalui Pembelajaran Think, Write, And Talk

    189

    Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVI HFI Jateng & DIY, Purworejo 14 April 2012

    ISSN : 0853-0823

    Dengan demikian, pada siklus 2 perlu adanya motivasi yang dapat mendorong siswa lebih berkompetensi dengan memberi reward pada kelompok terbaik, siswa teraktif dan nilai tertinggi, menyediakan sumber belajar berupa foto copy materi, dan meminjami buku ajar.

    Nilai rata-rata sebelum tindakan = 52,5,sedangkan nilai rata-rata siklus 1 = 70,4. Dari persamaan (1) diperoleh peningkatan hasil belajar siswa 34,1 %. Hal ini mendorong dilanjutkan siklus 2 . Berdasarkan Tabel 3 di atas, angket proses belajar model pembelajaran think, write, and talk sebagaimana angket no 2, 3, 4 dan 5 pada siklus 1, ternyata isian angket belum menunjukkan hasil yang memuaskan, karena jumlah siswa yang menyatakan pembelajaran think, write, and talk belum mencapai 75% sehingga perlu dilaksanakan siklus 2. Pada siklus 2 sudah mencapai diatas 75% walaupun ada pada no. 5 hanya 72%.

    Tabel 3. Hasil angket siswa setelah proses belajar

    No Pertanyaan Siklus 1 Siklus

    2

    1 Apakah guru kalian menjelaskan langkah-langkah kegiatan Proses Belajar Mengajar ?

    75% 100%

    2 Apakah pembelajaran Think, Write, and Talk mudah dipelajari ?

    56 % 94 %

    3 Apakah dengan pembelajaran Think, Write, and Talk menyenangkan ?

    61% 97%

    4 Apakah pembelajaran Think, Write, and Talk membuat kamu mudah memahami pelajaran ?

    53 % 81 %

    5 Apakah kamu mengalami kesulitan dalam pembelajaran ? 50% 72 %

    B. Siklus 2

    Dalam perencanaan tindakan kelas kelas ini peneliti telah menyusun rencana pelaksanan pembelajaran pada Kompetensi Dasar 6.2 Menjelaskan aplikasi gelombang elekromagnetik dalam kehidupan sehari-hari. Peneliti menyiapkan instrument seperti pada siklus 1.

    Pada pelaksanaan peneliti melakukan apersepsi untuk memberikan motivasi dan mengarahkan siswa untuk memasuki KD 6.2, menjelaskan tujuan yang akan dicapai, menjelaskan langkah-langkah pembelajaran seperti pada siklus 1.

    Masing-masing kelompok diberi kesempatan untuk presentasi sesuai dengan soal yang dipilih oleh kelompok yang lain. Selanjutnya dilakukan diskusi kelas untuk menarik kesimpulan dari materi hari ini.

    Berdasarkan data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa siswa sudah siap menghadapi model pembelajaran think, write, and talk, dimana persentase yang diperoleh sangat memuaskan.

    Ada beberapa point yang hasilnya masih kurang memuaskan yaitu efektivitas pemanfaatan waktu yang masih 67 % ini disebabkan karena siswa sangat asyik

    dalam berdiskusi sehingga sampai melupakan waktu yang telah ditetapkan, kelancaran saat menjawab pertanyaan antar kelompok 67% ini disebabkan siswa masih belum terbiasa untuk berbicara di depan, mengajukan pertanyaan dan mengemukakan ide-ide dalam kelompok 67% ini disebabkan siswa belum banyak menguasai materi. Tapi pada siklus 2 ini nampaknya sudah menunjukkan hasil signifikan dbandingkan dengan siklus 1.

    Melihat dari hasil pengamatan pada siklus 2 antusias siswa dalam mengikuti pelajaran, keaktifan siswa dalam mencari sumber belajar, keaktifan siswa dalam berdiskusi dan semangat dalam menampilkan hasil pekerjaan kelompok baik sekali, kelancaran mengemukakan ide dalam memecahkan masalah, kemampuan dan ketelitian dalam menghimpun hasil diskusi, kelancaran siswa dalam menjawab pertanyaan dan keaktifan siswa dalam menuangkan ide-ide kedalam tulisan masuk kategori baik.

    Dengan demikian, pada siklus 2 kreativitas siswa semakin baik, dan respon siswa juga baik. Maka peneliti memberi reward kepada kelompok yang terbaik, siswa teraktif dan nilai tertinggi

    Gambar 1. Grafik hasil ulangan sebelum dan tiap akhir siklus.

    Peningkatan hasil belajar pada siklus 1 adalah nilai rata-rata siklus 1 = 70,4, nilai rata-rata siklus 2 = 85,3. Berdasarkan persamaan (1) diperoleh kenaikan prestasi siswa dari siklus 1 ke siklus 2 sebesar 21 %. Dari data yang diperoleh menunjukkan ada peningkatan kreativitas siswa dan dari Gambar 1 diperoleh grafik hasil ulangan siswa yang menunjukkan peningkatan dari setiap siklus.

    Pada Gambar 2 menunjukkan hasil think siswa yang dituangkan dalam write, Siswa menyampaikan (talk) hasil diskusi kelompok dalam bentuk presentasi. Tampak siswa merasa senang karena merasakan suasana yang mengasyikkan ketika belajar dengan menggunakan model pembelajaran model Think, write, and Talk.

    0102030405060708090

    Sebelumsiklus

    siklus1 siklus2

  • 190 Fadiyah Suryani,dkk/Peningkatan Kreativitas Siswa Dalam Proses Belajar Fisika Pada Konsep Gelombang Elektromagnet Melalui Pembelajaran Think, Write, And Talk

    Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVI HFI Jateng & DIY, Purworejo 14 April 2012

    ISSN : 0853-0823

    Gambar. 2. Hasil kreativitas dan presentasi siswa

    V. KESIMPULAN

    Berdasarkan analisis data secara deskripsi dan kuanti-tatif dapat diperoleh kesimpulan bahwa inovasi pembela-jaran model Think, Write, and Talk menjadikan siswa lebih kreatif dan aktif dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran Think, Write, and Talk bisa meningkatkan hasil prestasi belajar siswa

    UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terimakasih kepada Program

    Studi Magister Pendidikan Fisika UAD dan Kepala SMA N 5 Yogyakarta yang telah memberi dukungan motivasi dan kesempatan untuk berkarya. PUSTAKA [1] Bobbi DePorter & Mike Hernacki, Quantum Lerning

    membiasakan belajar nyaman dan menyenangkan, Kaifa : Bandung, 2002.

    [2] David Hopkins, Panduan Guru Penelitian Tindakan Kelas A Teachers Guide To Classroom Research., Pustaka Pelajar : Yogyakarta, 2011.

    [3] Yadirosadi, kategori Pendidikan, http://Yadirosadi.co.cc/category/pendidikan/. Diakses 15 Pebruari 2012

    [4] M. Maftuh , "Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru SMP, SMA, SMK." Yrama Widya : Bandung, 2009.

    [5] Robert E. Slavin, Cooperative Learning Teori Riset dan Praktik., Nusa Media, Bandung, 2009.

    TANYA JAWAB Edi S, USD ? Apakah hasil penelitian ini berlaku untuk konsep selain Gelombang Elektromagnetik? Fadiyah Suryani, UAD Tidak semua konsep bisa diterapkan untuk metode think, write and talk. Arief H, UGM ? Pernyataan fisika adalah sulit, membosankan mungkin perlu diberi spesifikasi terhadap kelompok yang ditinjau berdasarkan parameter-parameter yang dianggap releven (misal: nilai-nilai murid kenang bagus, dll) supaya kita tidak terbelenggu oleh opini umum yang belum tentu benar. Fadiyah Suryani, UAD Latar belakang Fisika itu sulit didapat dari hasil tes siswa dan terhadap siswa khusus di kelas X.6 SMA N 5 Yogyakarta.