Frostbite fitriars
description
Transcript of Frostbite fitriars
FROSTBITE (TRAUMA DINGIN)
A. Latar Belakang
Jika suhu inti tubuh terancam menurun akibat trauma dingin, sebagai upaya
untuk mengatasinya adalah dengan mengatur produksi panas seperti tremor
otot dan gerak tubuh. Kedinginan yang mengancam akan memicu “perubahan
sikap”, tergantung penyebab yang mendasarinya (misalnya dengan melindungi
terhadap angin dengan penambahan pakaian, meninggalkan kolam renang,
berkemul, dll). Jika reaksi “perubahan sikap” ini tidak muncul (tidak
dilakukan) dapat terjadi hipotermia, yakni penurunan suhu inti di bawah 35ºC.
Hal ini dapat terjadi karena alasan fisik yang tidak memungkinkan keluar dari
situasi tersebut, atau bahaya hipotermia yang tidak disadari, atau akibat
ganggua neurologist, hormon, atau metabolik. Membenamkan diri di dalam air
bersuhu 5 – 10ºC selama 10 menit dapat menimbulkan hipotermia (tergantung
ketebalan lemak). Memakai pakaian basah ditempat dengan hembusan angin
yang kuat bersuhu lingkungan 0ºC dapat menyebabkan hipotermia dalam
waktu kurang dari 1 jam. Risiko hipotermia terutama terdapat pada orang yang
sudah tua (rentang pengaturan suhunya mulai terbatas) dan bayi (terutama bayi
baru lahir) karena perbandingan luas permukaan dengan massa tubuh relatif
besar, produksi panas basal yang kurang, dan lapisan lemak subkutan yang
masih tipis. Orang dewasa muda yang tidak berpakaian tetap dapat
mempertahankan suhu inti meskipun suhu lingkungan turun menjadi 27ºC
karena produksi panas basalnya cukup. Pada neonatus, hipotermia dapat terjadi
pada suhu lingkungan < 34ºC.
FROSTBITE
Berat ringannya suatu trauma dingin ditentukan suhu, lamanya kontak,
lingkungan, jumlah baju pelindung yang dipakai dan kesehatan umum penderita.
Penyebab dapat berupa hawa dingin atau es (salju). Frosbite sering terjadi diujung
jari tangan atau kaki, mungkin letaknya yang jauh dari jantung, sehingga aliran
darah minimal. Permukaan yang terkena hanya kulit dan lapisan dibawahnya.
Tandanya kulit terasa keras dan berwarna abu-abu putih, terasa sakit dan lama
kelamaan menghilang
FROSTBITE
B. Jenis-jenis Trauma Dingin
1. Frostnip adalah Trauma dingin paling ringan. Ditandai dengan adanya rasa
nyeri, pucat, mati rasa daerah yang terkena, pulih setelah pemanasan dan
tidak terdapat kehilangan jaringan, kecuali bila keadaan ini berulang dalam
beberapa tahun, akan menyebabkan kehilangan bantalan lemak atau terjadi
atrofi.
2. Frosbite adalah Pembekuan jaringan karena terbentuknya kristal
intraseluler dan oklusi mikrovaskuler yang menyebabkan anoksia jaringan,
setelah dilakukan pemanasan tubuh dan terjadi reperfusi akan ada
kerusakan jaringan. Ada 4 derajat kerusakan Frosbite
a. Derajat I : Hiperemia dan edema tanpa nekrosis kulit
b. Derajat II : Vesikel/ bulla, edema dan sedikit nekrosis
c. Derajat III : Nekrosis seluruh tebal kulit, subkutis, disertai
pembentukan vesikel hemoragik
d. Derajat IV : Nekrosis seluruh tebal kulit dan ganggren otot dan
tulang
3. Non freezing Injury (Trauma Dingin Tidak Membekukan) Terjadi karena
kerusakan endotel mikrovaskuler, stasis dan oklusi vaskuler “ Trench frost
“ (kaki parit) atau kaki dan tangan tercelup (Immersion foot or hand), yaitu
trauma dingintidak membekukan pada kaki dan tangan yang sering terjadi
pada tentara, pelaut dan nelayan, akibat kontak menahun dengan keadaan
basah, suhu dingin diatas titik beku (1,6 – 10 0C). Kaki tampak hitam
tetapi tidak terjadi kerusakan jaringan dalam. Terjadi kedaan-keadaan
vasospasme dan vasodilatasi pembuluh darah yang mengakibatkan
jaringan yang mulanya dingin dan anestetik berlanjut menjadi hiperimia
dalam 24 hingga 48 jam. Dengan keadaan hyperemia ini akanterjadi nyeri
hebat sperti terbakar dan disestesia disertai timbulnya gambaran kerusakan
jaringan seperti edema, vesikel/bulla, kemerahan, ekimosis dan ulserasi.
Dapat terjadi infeksi berupa selulitis, limfangitis atau ganggren. Perasaan
gatal pada tangan dan kaki (Chiblain atau Pernio) merupakan manifestasi
FROSTBITE
kulit sebagai akibat kontak berulang dengan keadaan atau suasana lembab
dan dingin, seperti pada nelayan, atau kontak dengan keadaan dingin dan
kering pada pendaki gunung. Penanggulangannya adalah dengan
perlindungan tubuh dari keadaan dingin serta pemberian obat-obat anti
adrenergic atau calcium channel blockers, sering dapat mencegah
penyakit-penyakit tersebut.
C. Frostbite
Frostbite adalah membekunya sebagian organ tubuh yang terpapar oleh suhu
dingin yang berlebihan. Frostbite umumnya terjadi pada suhu 0°C (32°F).
Frostbite dikenal dengan radang dingin dimana jaringan sel didalam tubuh
menjadi rusak karena terjadi pembekuan. Cuaca dingin membuat cairan sel
membeku dan menjadi rusak karena pembekuan dan menyebabkan aliran
menjadi tak lancar. Apabila terdapat bagian – bagian yang tak teraliri darah
lebih dari 15 menit akan menimbulkan gangrene ( pembusukan ), sehingga
harus di amputasi. Organ yang terkena biasanya adalah ujung-ujung jari kaki
dan tangan, cuping telinga, cuping hidung, dan dagu. Tanda-tanda organ
yang mengalami frostbite adalah kulitnya pucat dan keras dimana jika
terkelupas akan tampak jaringan di bawahnya yang berwarna merah dan
nyeri. Organ tersebut biasanya mati rasa.
1. Etiologi
Penyebab frostbite selain akibat paparan suhu yang terlalu panas atau
terlalu dingin, hal-hal tersebut diatas juga dapat timbul akibat kurangnya
kekebalan tubuh, kelelahan, dehidrasi, kekurangan makanan, penggunaan
alkohol, gangguan jantung serta penggunaan obat-obatan. Di bawah ini
adalah jenis obat-obatan yang dapat menimbulkan gangguan seperti
gangguan yang ditimbulkan akibat pajanan panas yang berlebihan, antara
lain: Anti histamin (obat alergi), Anti kolinergik (obat batuk dan obat
FROSTBITE
untuk masalah berkemih dan pencernaan), Obat jantung dan tekanan
darah, Amfetamin (obat diet), Antikonvulsan (obat kejang).
2. Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala Frostbite dibagi dalam 3 tingkatan yaitu :
a. Stadium 1 : Kulit menjadi pucat, kemudian seperti terbakar dan
selanjutnya mengelupas
b. Stadium 2 : Kulit menjadi melepuh
c. Stadium 3 : Kulit menjadi beku, pembuluh darah kulit tersumbat
bekuan darah dan jaringan sekitar mati. Jika stadium 3 ini tidak
ditangani segera , kerusakan jaringan menjadi lebih serius dan dapat
menjadi gangren, kadang membutuhkan amputasi.
3. Petolongan Pertama
Pertolongan pertama yang dapat dilakukan antara lain :
a. Segera hindari pajanan lebih lanjut terhadap dingin, pindahlah ke
area yang lebih hangat
b. Jika dimungkinkan, hangatkan organ yang terkena di dalam wadah
yang berisi air hangat. Hangatkan secara perlahan sampai kulitnya
berubah menjadi memerah (kurang lebih 45 menit)
c. Jangan pernah menggosok atau menggaruk daerah yang mengalami
frostbite karena dapat menyebabkan cedera jaringan lebih lanjut
d. Jika tidak tersedia air hangat, balut daerah yang mengalami frostbite
dengan kain atau jika tangan yang terkena, selipkan saja tangan di
bawah ketiak atau di perut
e. Jika mati rasa tetap berlanjut selama proses penghangatan segera ke
rumah sakit
FROSTBITE
4. Jenis-jenis Frostbite
Macam frostbite antara lain :
a. Frosbite Permukaan
Yang terkena hanya kulit dan sebagian lapisan bawahnya. Indikasi :
Kulit terasa keras dan berwarna abu-abu putih ,terasa sakit dan
lama kelamaan menghilang
Pertolongan : Mula-mula letakan bagian yang sakit pada
anggotatubuh lain yang hangat (ketiak atau selangkangan). Jangan
menggosok-gosok karena mudah menyebabkan kematian jaringan.
Cairkan dengan merendam di air hangat . Jangan menyentuhkan
bagian-bagian tersebut ke api, lampu atau bata panas ,karenaakan
mengakibatkan kerusakan yang lebih parah. Berikan makanan &
minuman hangat (non alcohol ).
b. Frosbite Dalam
Yang terkena selain kulit,otot-otot bahkan tulang. Indikasi :
Seluruh bagian yang terkena menjadi keras dan kaku seperti papan,
mati rasa.
Pertolongan : Sulit bila sudah terbukti adanya frostbite dalam atau
diduga adanya forbite dalam, usahakan untuk mencairkan. Lakukan
Pencairan seperti pada frostbite permukaan jika sudah berada
ditempat yang aman. Lakukan terus menerus dengan steril.
c. Perawatan Luka Frosbite
1. Mula-mula letakan bagian yang sakit pada anggota tubuh lain yang
hangat (ketiak atau selangkangan) Karena mudah menyebabkan
kematian jaringan-jaringan.
FROSTBITE
2. Cairkan dengan merendam air hangat.Jangan menyentuhkan bagian
tersebut keapi,lampu atau batu panas karena akan mengakibatkan
kerusakanyang lebih parah.
3. Berikan makanan dan minuman hangat (non alcohol) Usahakan
menggerak-gerakan bagian yang terkena.
Tujuan penanganan luka frostbite ialah mencegah terjadinya infeksi,
jangan memecahkan vesikula (yang tidak terinfeksi) dan elevasi luka.
Pada frostbite, jarang terjadi kehilangan cairan yang memerlukan
resusitasi cairan. Pemberian ATS profilaksis tergantung status
immunisasinya. Pemberian Heparin, obat vasodilatortidak bermanfaat.
D. Frostnip
Frostnip adalah keadaan beku jaringan tubuh akibat terpapar udara dingin yang
dapat menimbulkan kerusakan jaringan. Bentuk paling ringan biasanya hanya
mempengaruhi lapisan atas kulit dan cenderung pada organ yang jauh dari
pusat tubuh, misal daun telinga, hidung, pipi, jari dan ibu jari, tangan dan kaki.
Frosnip bisa terjadi pada suhu sekitar 15°C (59°F). Tanda dan gejala-gejalanya
adalah
1. Mati rasa ( baal )
2. Rasa kaku atau beku terutama daerah yang terpajan langsung dengan udara
dingin
3. Pucat, dingin, kram, kaku otot
E. Hypotermia
Hypotermia adalah suatu keadaan dimana kondisi tubuh tidak dapat
menghasilkan panas disertai menurunnya suhu inti tubuh secara berangsur –
angsur tetapi pasti dibawah 350C dan jika tidak ada pertolongan dapat
menyebabkan cedera serius bahkan kematian. Bisa di mengerti apabila suhu
sudah pada titik terendah, tubuh sangat menderita. Suhu normal manusia yang
FROSTBITE
berkisar antara 37 derajat turun sampai 25 derajat. Hypothermia diawali
dengan badan menggigil, depresi pada pernapasan dan tekanan jantung. Pada
suhu yang lebih dingin akan terjadi kejang – kejang dan otak mulai beku dan
taraf selanjutnya adalah sekarat atau kematian.
1. Stadium Hypotermia
Akibat akut dan gejala hipotermia dapat dibagi dalam 3 stadium:
a. Stadium Perangsangan (hipotermia ringan, 32 – 35 drajatC)
terjadi tremor otot hingga maksimal, akibatnya kecepatan
metabolisme basal sangat meningkat, semua sumber glukosa dipakai
(hiperglikemia), dan penggunaan O2 meningkat sampai 6 kalinya.
Takikardia dan vasokonstriksi menimbulkan peningkatan tekanan
darah; vasokonstriksi di daerah ujun-ujung kaki menimbulkan nyeri.
Pasien pada awalnya berada dalam kesadaran penuh, lalu menjadi
bingung dan bahkan apatis, dan akhirnya kemampuan penilaiannya
menjadi terganggu.
b. Stadium kelelahan (hipotermia sedang, 28 – 32 drajatC)
sumber glukosa tidak ada lagi (hipoglikemia); terjadi bradikardia,
aritmia dan depresi pernapasan. Pasien mulai berhalusinasi dan
berperilaku menyimpang, yang segera menjadi tidak sadar dan tidak
dapat lagi merasakan nyeri.
c. Stadium paralysis (hipotermia berat, sekitar <28 drajatC)
koma; refleks pupil hilang (tetapi tidak ada tanda kematian otak);
akhirnya diikuti fibrilasi ventrikel, asistol, dan apnea. Semakin rendah
penurunan suhu yang terjadi sampai aliran darah ke otak terhenti,
maka semakin lama otak bisa menoleransi terhentinya sirkulasi (30
drajatC: 10 – 15 menit, 18 drajatC: 60-90 menit). Hal ini menjelaskan
mengapa beberapa orang dapat bertahan dalam keadaan hipotermia
yang sangat ekstrim (<20 drajatC). Terhentinya sirkulasi yang lama
dapat menoleransi suhu yang rendah dan hal ini juga digunakan untuk
hipotermia terapeutik (operasi jantung terbuka dan penyimpanan
FROSTBITE
organ untuk transplantasi) Upaya pemanasan kembali pada pasien
hipotermia sebaiknya tetap dapat dilakukan walaupun suhu inti telah
turun sampai dibawah 20 drajatC. Akan tetapi, pemanasan kembali
dapat menimbulkan komplikasi yang dapat menyebabkan kematian,
terutama bila dilakukan dari luar dan terlalu cepat, artinya lebih cepat
dari beberapa drajatC/jam. Pada stadium 1 (>32 drajatC) dilakukan
pemanasan dari luar dan secara pasif (ruangan hangat, selimut, dialasi
kertas timah). Pada stadium 2, pemanasan harus dilakukan secara aktif
(selimut listrik, infuse hangat, mungkin juga hemodialisis/cuci darah
dengan penggantian panas) di bawah pengawasan monitor. Pada
hipotermia stadium III dengan sirkulasi yang terhenti, pemanasan aktif
dengan sirkulasi ekstrakorporeal (mesin jantung-paru) merupakan
metode pemanasan kembali yang paling efektif.
d. Sekuele (gejala sisa) jangka panjang
setelah pengobatan hipotermia yang berhasil meliputi gagal jantung,
gagal hati dan ginjal, gangguan eritropoiesis (pembentukan sel darah),
infark miokard, pankreatitis, serta gangguan neurologist.
2. Etiologi
Hal tersebut disebabkan beberapa faktor, diantaranya :
a. Suhu yang ekstrim.
b. Pakaian yang tidak cukup sehingga mengenakan pakaian basah.
c. Kurangnya makanan yang mengandung kalori tinggi.
3. Tanda dan Gejala
Gejala Hypothermia antara lain :
a. Menggigil
FROSTBITE
b. Dingin, pucat, kulit kering.
c. Bingung, sikap – sikap tidak masuk akal, lesu, ada kalanya ingin
berkelahi.
d. Jatuh kesadaran.
e. Bernapas pelan dan pendek
f. Denyut nadi yang pelan dan melemah.
4. Tatalaksana
Penatalaksanaannya adalah :
a. Cari perlindungan dari kondisi lingkungan yang dingin, misal
membuat tenda
b. Lepaskan semua pakaian yang basah.
c. Selimuti korban dengan selimut atau sleeping bag kering. Atau jika ada
safety blangket yang diseliputi dengan aluminium.
d. Baringkan korban dan hindarkan kontak langsung dengan tanah.
e. Jangan biarkan penderita tertidur yang berakibat hilang kesadarannya.
f. Beri penderita makanan / minuman hangat dan mengandung hidrat
arang. Jangan berikan minuman ber – alkohol.
g. Evakuasi secepatnya ke rumah sakit jika kondisi tidak membaik.
FROSTBITE