Frostbite fitriars

15
FROSTBITE (TRAUMA DINGIN) A. Latar Belakang Jika suhu inti tubuh terancam menurun akibat trauma dingin, sebagai upaya untuk mengatasinya adalah dengan mengatur produksi panas seperti tremor otot dan gerak tubuh. Kedinginan yang mengancam akan memicu “perubahan sikap”, tergantung penyebab yang mendasarinya (misalnya dengan melindungi terhadap angin dengan penambahan pakaian, meninggalkan kolam renang, berkemul, dll). Jika reaksi “perubahan sikap” ini tidak muncul (tidak dilakukan) dapat terjadi hipotermia, yakni penurunan suhu inti di bawah 35ºC. Hal ini dapat terjadi karena alasan fisik yang tidak memungkinkan keluar dari situasi tersebut, atau bahaya hipotermia yang tidak disadari, atau akibat ganggua neurologist, hormon, atau metabolik. Membenamkan diri di dalam air bersuhu 5 – 10ºC selama 10 menit dapat menimbulkan hipotermia (tergantung ketebalan lemak). Memakai pakaian basah ditempat dengan hembusan angin yang kuat bersuhu lingkungan 0ºC dapat menyebabkan hipotermia dalam waktu kurang dari 1 jam. Risiko hipotermia terutama terdapat pada orang yang sudah tua (rentang pengaturan suhunya FROSTBITE

description

tuu

Transcript of Frostbite fitriars

Page 1: Frostbite fitriars

FROSTBITE (TRAUMA DINGIN)

A. Latar Belakang

Jika suhu inti tubuh terancam menurun akibat trauma dingin, sebagai upaya

untuk mengatasinya adalah dengan mengatur produksi panas seperti tremor

otot dan gerak tubuh. Kedinginan yang mengancam akan memicu “perubahan

sikap”, tergantung penyebab yang mendasarinya (misalnya dengan melindungi

terhadap angin dengan penambahan pakaian, meninggalkan kolam renang,

berkemul, dll). Jika reaksi “perubahan sikap” ini tidak muncul (tidak

dilakukan) dapat terjadi hipotermia, yakni penurunan suhu inti di bawah 35ºC.

Hal ini dapat terjadi karena alasan fisik yang tidak memungkinkan keluar dari

situasi tersebut, atau bahaya hipotermia yang tidak disadari, atau akibat

ganggua neurologist, hormon, atau metabolik. Membenamkan diri di dalam air

bersuhu 5 – 10ºC selama 10 menit dapat menimbulkan hipotermia (tergantung

ketebalan lemak). Memakai pakaian basah ditempat dengan hembusan angin

yang kuat bersuhu lingkungan 0ºC dapat menyebabkan hipotermia dalam

waktu kurang dari 1 jam. Risiko hipotermia terutama terdapat pada orang yang

sudah tua (rentang pengaturan suhunya mulai terbatas) dan bayi (terutama bayi

baru lahir) karena perbandingan luas permukaan dengan massa tubuh relatif

besar, produksi panas basal yang kurang, dan lapisan lemak subkutan yang

masih tipis. Orang dewasa muda yang tidak berpakaian tetap dapat

mempertahankan suhu inti meskipun suhu lingkungan turun menjadi 27ºC

karena produksi panas basalnya cukup. Pada neonatus, hipotermia dapat terjadi

pada suhu lingkungan < 34ºC.

FROSTBITE

Page 2: Frostbite fitriars

Berat ringannya suatu trauma dingin ditentukan suhu, lamanya kontak,

lingkungan, jumlah baju pelindung yang dipakai dan kesehatan umum penderita.

Penyebab dapat berupa hawa dingin atau es (salju). Frosbite sering terjadi diujung

jari tangan atau kaki, mungkin letaknya yang jauh dari jantung, sehingga aliran

darah minimal. Permukaan yang terkena hanya kulit dan lapisan dibawahnya.

Tandanya kulit terasa keras dan berwarna abu-abu putih, terasa sakit dan lama

kelamaan menghilang

FROSTBITE

Page 3: Frostbite fitriars

B. Jenis-jenis Trauma Dingin

1. Frostnip adalah Trauma dingin paling ringan. Ditandai dengan adanya rasa

nyeri, pucat, mati rasa daerah yang terkena, pulih setelah pemanasan dan

tidak terdapat kehilangan jaringan, kecuali bila keadaan ini berulang dalam

beberapa tahun, akan menyebabkan kehilangan bantalan lemak atau terjadi

atrofi.

2. Frosbite adalah Pembekuan jaringan karena terbentuknya kristal

intraseluler dan oklusi mikrovaskuler yang menyebabkan anoksia jaringan,

setelah dilakukan pemanasan tubuh dan terjadi reperfusi akan ada

kerusakan jaringan. Ada 4 derajat kerusakan Frosbite

a. Derajat I : Hiperemia dan edema tanpa nekrosis kulit

b. Derajat II : Vesikel/ bulla, edema dan sedikit nekrosis

c. Derajat III : Nekrosis seluruh tebal kulit, subkutis, disertai

pembentukan vesikel hemoragik

d. Derajat IV : Nekrosis seluruh tebal kulit dan ganggren otot dan

tulang

3. Non freezing Injury (Trauma Dingin Tidak Membekukan) Terjadi karena

kerusakan endotel mikrovaskuler, stasis dan oklusi vaskuler “ Trench frost

“ (kaki parit) atau kaki dan tangan tercelup (Immersion foot or hand), yaitu

trauma dingintidak membekukan pada kaki dan tangan yang sering terjadi

pada tentara, pelaut dan nelayan, akibat kontak menahun dengan keadaan

basah, suhu dingin diatas titik beku (1,6 – 10 0C). Kaki tampak hitam

tetapi tidak terjadi kerusakan jaringan dalam. Terjadi kedaan-keadaan

vasospasme dan vasodilatasi pembuluh darah yang mengakibatkan

jaringan yang mulanya dingin dan anestetik berlanjut menjadi hiperimia

dalam 24 hingga 48 jam. Dengan keadaan hyperemia ini akanterjadi nyeri

hebat sperti terbakar dan disestesia disertai timbulnya gambaran kerusakan

jaringan seperti edema, vesikel/bulla, kemerahan, ekimosis dan ulserasi.

Dapat terjadi infeksi berupa selulitis, limfangitis atau ganggren. Perasaan

gatal pada tangan dan kaki (Chiblain atau Pernio) merupakan manifestasi

FROSTBITE

Page 4: Frostbite fitriars

kulit sebagai akibat kontak berulang dengan keadaan atau suasana lembab

dan dingin, seperti pada nelayan, atau kontak dengan keadaan dingin dan

kering pada pendaki gunung. Penanggulangannya adalah dengan

perlindungan tubuh dari keadaan dingin serta pemberian obat-obat anti

adrenergic atau calcium channel blockers, sering dapat mencegah

penyakit-penyakit tersebut.

C. Frostbite

Frostbite adalah membekunya sebagian organ tubuh yang terpapar oleh suhu

dingin yang berlebihan. Frostbite umumnya terjadi pada suhu 0°C (32°F).

Frostbite dikenal dengan radang dingin dimana jaringan sel didalam tubuh

menjadi rusak karena terjadi pembekuan. Cuaca dingin membuat cairan sel

membeku dan menjadi rusak karena pembekuan dan menyebabkan aliran

menjadi tak lancar. Apabila terdapat bagian – bagian yang tak teraliri darah

lebih dari 15 menit akan menimbulkan gangrene ( pembusukan ), sehingga

harus di amputasi. Organ yang terkena biasanya adalah ujung-ujung jari kaki

dan tangan, cuping telinga, cuping hidung, dan dagu. Tanda-tanda organ

yang mengalami frostbite adalah kulitnya pucat dan keras dimana jika

terkelupas akan tampak jaringan di bawahnya yang berwarna merah dan

nyeri. Organ tersebut biasanya mati rasa.

1. Etiologi

Penyebab frostbite selain akibat paparan suhu yang terlalu panas atau

terlalu dingin, hal-hal tersebut diatas juga dapat timbul akibat kurangnya

kekebalan tubuh, kelelahan, dehidrasi, kekurangan makanan, penggunaan

alkohol, gangguan jantung serta penggunaan obat-obatan. Di bawah ini

adalah jenis obat-obatan yang dapat menimbulkan gangguan seperti

gangguan yang ditimbulkan akibat pajanan panas yang berlebihan, antara

lain: Anti histamin (obat alergi), Anti kolinergik (obat batuk dan obat

FROSTBITE

Page 5: Frostbite fitriars

untuk masalah berkemih dan pencernaan), Obat jantung dan tekanan

darah, Amfetamin (obat diet), Antikonvulsan (obat kejang).

2. Tanda dan Gejala

Tanda dan gejala Frostbite dibagi dalam 3 tingkatan yaitu :

a. Stadium 1 : Kulit menjadi pucat, kemudian seperti terbakar dan

selanjutnya mengelupas

b. Stadium 2 : Kulit menjadi melepuh

c. Stadium 3 : Kulit menjadi beku, pembuluh darah kulit tersumbat

bekuan darah dan jaringan sekitar mati. Jika stadium 3 ini tidak

ditangani segera , kerusakan jaringan menjadi lebih serius dan dapat

menjadi gangren, kadang membutuhkan amputasi.

3. Petolongan Pertama

Pertolongan pertama yang dapat dilakukan antara lain :

a. Segera hindari pajanan lebih lanjut terhadap dingin, pindahlah ke

area yang lebih hangat

b. Jika dimungkinkan, hangatkan organ yang terkena di dalam wadah

yang berisi air hangat. Hangatkan secara perlahan sampai kulitnya

berubah menjadi memerah (kurang lebih 45 menit)

c. Jangan pernah menggosok atau menggaruk daerah yang mengalami

frostbite karena dapat menyebabkan cedera jaringan lebih lanjut

d. Jika tidak tersedia air hangat, balut daerah yang mengalami frostbite

dengan kain atau jika tangan yang terkena, selipkan saja tangan di

bawah ketiak atau di perut

e. Jika mati rasa tetap berlanjut selama proses penghangatan segera ke

rumah sakit

FROSTBITE

Page 6: Frostbite fitriars

4. Jenis-jenis Frostbite

Macam frostbite antara lain  :

a. Frosbite Permukaan

Yang terkena hanya kulit dan sebagian lapisan bawahnya. Indikasi :

Kulit terasa keras dan berwarna abu-abu putih ,terasa sakit dan

lama kelamaan menghilang

Pertolongan : Mula-mula letakan bagian yang sakit pada

anggotatubuh lain yang hangat (ketiak atau selangkangan). Jangan

menggosok-gosok karena mudah menyebabkan kematian jaringan.

Cairkan dengan merendam di air hangat . Jangan menyentuhkan

bagian-bagian tersebut ke api, lampu atau bata panas ,karenaakan

mengakibatkan kerusakan yang lebih parah. Berikan makanan &

minuman hangat (non alcohol ).

b. Frosbite Dalam

Yang terkena selain kulit,otot-otot bahkan tulang.  Indikasi :

Seluruh bagian yang terkena menjadi keras dan kaku seperti papan,

mati rasa.

Pertolongan : Sulit bila sudah terbukti adanya frostbite dalam atau

diduga adanya forbite dalam, usahakan untuk mencairkan. Lakukan

Pencairan seperti pada frostbite permukaan jika sudah berada

ditempat yang aman. Lakukan terus menerus dengan steril.

c. Perawatan Luka Frosbite

1. Mula-mula letakan bagian yang sakit pada anggota tubuh lain yang

hangat (ketiak atau selangkangan) Karena mudah menyebabkan

kematian jaringan-jaringan.

FROSTBITE

Page 7: Frostbite fitriars

2. Cairkan dengan merendam air hangat.Jangan menyentuhkan bagian

tersebut keapi,lampu atau batu panas karena akan mengakibatkan

kerusakanyang lebih parah.

3. Berikan makanan dan minuman hangat (non alcohol) Usahakan

menggerak-gerakan bagian yang terkena.

Tujuan penanganan luka frostbite ialah mencegah terjadinya infeksi,

jangan memecahkan vesikula (yang tidak terinfeksi) dan elevasi luka.

Pada frostbite, jarang terjadi kehilangan cairan yang memerlukan

resusitasi cairan. Pemberian ATS profilaksis tergantung status

immunisasinya. Pemberian Heparin, obat vasodilatortidak bermanfaat.

D. Frostnip

Frostnip adalah keadaan beku jaringan tubuh akibat terpapar udara dingin yang

dapat menimbulkan kerusakan jaringan. Bentuk paling ringan biasanya hanya

mempengaruhi lapisan atas kulit dan cenderung pada organ yang jauh dari

pusat tubuh, misal daun telinga, hidung, pipi, jari dan ibu jari, tangan dan kaki.

Frosnip bisa terjadi pada suhu sekitar 15°C (59°F). Tanda dan gejala-gejalanya

adalah

1. Mati rasa ( baal )

2. Rasa kaku atau beku terutama daerah yang terpajan langsung dengan udara

dingin

3. Pucat, dingin, kram, kaku otot

E. Hypotermia

Hypotermia adalah suatu keadaan dimana kondisi tubuh tidak dapat

menghasilkan panas disertai menurunnya suhu inti tubuh secara berangsur –

angsur tetapi pasti dibawah 350C dan jika tidak ada pertolongan dapat

menyebabkan cedera serius bahkan kematian. Bisa di mengerti apabila suhu

sudah pada titik terendah, tubuh sangat menderita. Suhu normal manusia yang

FROSTBITE

Page 8: Frostbite fitriars

berkisar antara 37 derajat turun sampai 25 derajat. Hypothermia diawali

dengan badan menggigil, depresi pada pernapasan dan tekanan jantung. Pada

suhu yang lebih dingin akan terjadi kejang – kejang dan otak mulai beku dan

taraf selanjutnya adalah sekarat atau kematian.

1. Stadium Hypotermia

Akibat akut dan gejala hipotermia dapat dibagi dalam 3 stadium:

a. Stadium Perangsangan (hipotermia ringan, 32 – 35 drajatC)

terjadi tremor otot hingga maksimal, akibatnya kecepatan

metabolisme basal sangat meningkat, semua sumber glukosa dipakai

(hiperglikemia), dan penggunaan O2 meningkat sampai 6 kalinya.

Takikardia dan vasokonstriksi menimbulkan peningkatan tekanan

darah; vasokonstriksi di daerah ujun-ujung kaki menimbulkan nyeri.

Pasien pada awalnya berada dalam kesadaran penuh, lalu menjadi

bingung dan bahkan apatis, dan akhirnya kemampuan penilaiannya

menjadi terganggu.

b. Stadium kelelahan (hipotermia sedang, 28 – 32 drajatC)

sumber glukosa tidak ada lagi (hipoglikemia); terjadi bradikardia,

aritmia dan depresi pernapasan. Pasien mulai berhalusinasi dan

berperilaku menyimpang, yang segera menjadi tidak sadar dan tidak

dapat lagi merasakan nyeri.

c. Stadium paralysis (hipotermia berat, sekitar <28 drajatC)

koma; refleks pupil hilang (tetapi tidak ada tanda kematian otak);

akhirnya diikuti fibrilasi ventrikel, asistol, dan apnea. Semakin rendah

penurunan suhu yang terjadi sampai aliran darah ke otak terhenti,

maka semakin lama otak bisa menoleransi terhentinya sirkulasi (30

drajatC: 10 – 15 menit, 18 drajatC: 60-90 menit). Hal ini menjelaskan

mengapa beberapa orang dapat bertahan dalam keadaan hipotermia

yang sangat ekstrim (<20 drajatC). Terhentinya sirkulasi yang lama

dapat menoleransi suhu yang rendah dan hal ini juga digunakan untuk

hipotermia terapeutik (operasi jantung terbuka dan penyimpanan

FROSTBITE

Page 9: Frostbite fitriars

organ untuk transplantasi) Upaya pemanasan kembali pada pasien

hipotermia sebaiknya tetap dapat dilakukan walaupun suhu inti telah

turun sampai dibawah 20 drajatC. Akan tetapi, pemanasan kembali

dapat menimbulkan komplikasi yang dapat menyebabkan kematian,

terutama bila dilakukan dari luar dan terlalu cepat, artinya lebih cepat

dari beberapa drajatC/jam. Pada stadium 1 (>32 drajatC) dilakukan

pemanasan dari luar dan secara pasif (ruangan hangat, selimut, dialasi

kertas timah). Pada stadium 2, pemanasan harus dilakukan secara aktif

(selimut listrik, infuse hangat, mungkin juga hemodialisis/cuci darah

dengan penggantian panas) di bawah pengawasan monitor. Pada

hipotermia stadium III dengan sirkulasi yang terhenti, pemanasan aktif

dengan sirkulasi ekstrakorporeal (mesin jantung-paru) merupakan

metode pemanasan kembali yang paling efektif.

d. Sekuele (gejala sisa) jangka panjang

setelah pengobatan hipotermia yang berhasil meliputi gagal jantung,

gagal hati dan ginjal, gangguan eritropoiesis (pembentukan sel darah),

infark miokard, pankreatitis, serta gangguan neurologist.

2. Etiologi

Hal tersebut disebabkan beberapa faktor, diantaranya :

a. Suhu yang ekstrim.

b. Pakaian yang tidak cukup sehingga mengenakan pakaian basah.

c. Kurangnya makanan yang mengandung kalori tinggi.

3. Tanda dan Gejala

Gejala Hypothermia antara lain :

a. Menggigil

FROSTBITE

Page 10: Frostbite fitriars

b. Dingin, pucat, kulit kering.

c. Bingung, sikap – sikap tidak masuk akal, lesu, ada kalanya ingin

berkelahi.

d. Jatuh kesadaran.

e. Bernapas pelan dan pendek

f. Denyut nadi yang pelan dan melemah.

4. Tatalaksana

Penatalaksanaannya adalah :

a. Cari perlindungan dari kondisi lingkungan yang dingin, misal

membuat tenda

b. Lepaskan semua pakaian yang basah.

c. Selimuti korban dengan selimut atau sleeping bag kering. Atau jika ada

safety blangket yang diseliputi dengan aluminium.

d. Baringkan korban dan hindarkan kontak langsung dengan tanah.

e. Jangan biarkan penderita tertidur yang berakibat hilang kesadarannya.

f. Beri penderita makanan / minuman hangat dan mengandung hidrat

arang. Jangan berikan minuman ber – alkohol.

g. Evakuasi secepatnya ke rumah sakit jika kondisi tidak membaik.

FROSTBITE